61
DISTRIBUSI KONTINYU

Simulasi 11

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Simulasi 11

DISTRIBUSI KONTINYU

Page 2: Simulasi 11

2

Variabel Random Kontinyu

Distribusi Probabilitas Uniform

Distribusi Probabilitas Eksponensial

Distribusi Probabilitas Normal

Distribusi Porbabilitas Gamma

Distribusi Probabilitas Weibull

Page 3: Simulasi 11

3

6.56.05.55.04.54.03.53.02.52.01.51.0

0.15

0.10

0.05

0.00

Minutes

P(x)

Minutes to Complete Task: By Half-Minutes

0.0. 0 1 2 3 4 5 6 7

Minutes

P(x )

Minutes to Complete Task: Fourths of a Minute

Minutes

P(x)

Minutes toCompleteTask:Eighthsof aMinute

0 1 2 3 4 5 6 7

Interval waktu dapat dibagi menjadi:

Interval 0.5 menit Interval 0.25 menit Interval 0.125 menit

Interval kecil tak terbatas Jika sebuah variabel random diskrit dibagi menjadi interval kecil yang tidak terbatas, maka perhitungan probabilitasnya ditentukan oleh sebuah rentangnilai dan nilai probabilitas adalah luas area di bawah kurva dalam rentang tersebut. Untuk contoh di samping, dinyatakan dengan P(2<X<3).

76543210

Minutes

f( z)

DARI DISKRIT MENJADI KONTINYU

Page 4: Simulasi 11

4

VARIABEL RANDOM KONTINYU

Variabel Random Kontinyu adalah sebuah variabel random yang dapat

berupa sembarang nilai pada suatu interval yang diamati.

Probabilitas dari variabel random kontinyu X ditentukan oleh sebuah fungsi

densitas, dinotasikan dengan f(x), dan memiliki beberapa sifat berikut.

f(x) > 0 untuk setiap nilai x.

Probabilitas bahwa X berada diantara dua nilai a dan b

adalah sama dengan luas area dibawah f(x) yang dibatasi

oleh a dan b.

Total luas area di bawah kurva f(x) adalah 1.00.

Page 5: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

FUNGSI DENSITAS DAN KUMULATIF

5

F(x)

f(x)

x

x0

0

ba

F(b)

F(a)

1

ba

}

P(a < X < b) = Area di bawah f(x) yang dibatasi oleh a dan b= F(b) - F(a)

P(a X b)=F(b) - F(a)

Fungsi kumulatif

Fungsi densitas

Page 6: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI UNIFORM KONTINYU (1)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

6

Densitas uniform [0,5] :1/5 for 0 < X < 5

f(x)= 0 lainnya

E(X) = 2.5

{

6543210-1

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0.0.

x

f(x)

Total luas area f(x) = 1/5 * 5 = 1.00

Luas area di bawah f(x) Interval 1 sampai 3 = P(1<X<3) = 2.(1/5) = 2/5

Distribusi Uniform

Page 7: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI UNIFORM KONTINYU (2)

Definisi:

Jika variabel random X memiliki nilai (kontinyu) dengan kemungkinankemunculan yang sama maka dikatakan bahwa variabel random (kontinyu) xmengikuti distribusi uniform dengan fungsi densitas probabilitas:

1/( - ), untuk <x<

f(x)=

0 untuk x lainnya.

Ekspektasi dan variansi:

E(X)=( + )/2 dan V(X)= ( - )2/12

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

7

{

Page 8: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI UNIFORM KONTINYU (3)

Contoh:

Dalam program komputer simulai terdapat subrutin pembangkit bilangan random uniform dalam interval [0,10]. Sebuah proses simulasi akan akan berhenti (terminate) bila terjadi kemunculan sebuah bilangan random [3/2 , 7/2]. Jika dilakukan replikasi pembangkitan bilangan random, berapa kemungkinan proses tersebut akan berhenti (terminate)?

Persoalan tersebut mengikuti distribusi uniform kontinyu dengan fungsi f(x)=1/10 untuk [1,10], dengan demikian probabilitas bahwa proses simulasi akan berhenti adalah P(3/2<x<7/2)=0,2.

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

8

Page 9: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI EKSPONENSIAL (1)

Distribusi eksponensial memiliki kaitan erat dengan distribusi Poisson(dari proses poisson) jika persoalan didekati dari variabel intervalantar kedatangan.

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

9

Dari uraian tentang distribusi poisson diperolehkemungkinan tidak ada kedatangan sebagai tep )0( .

Kemungkinan ini dapat diinterpretasikan sebagaikemungkinan bahwa tidak ada kejadian kedatangan padarentang waktu sampai terjadinya kedatangan pertama lebih

besar dari t atau 0 ,)()0( tetTPp t.

Untuk variabel random waktu kedatangan T , maka dapatdiperoleh besarnya kemungkinan melalui

0 ,1)()( tetTPtF t . Dengan demikian diperoleh.0 ,)(')( tetFtf t

Page 10: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI EKSPONENSIAL (2)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

10

Definisi:Sebuah variabel random (kontinyu) X menyatakan intervalwaktu antar kedatangan dimana kejadian kedatangantersebut mengikuti proses Poisson, dikatakan mengikutidistribusi eksponensial dengan fungsi distribusi:

lainnya. x 0

0 )( xexf x

Parameter pemusatan dan penyebaran adalah sebagaiberikut :

0

x- e)( dxxXE /1 dan 2

0

2 /1 )( dxexXV x

2/1

Page 11: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI EKSPONENSIAL (3)

Sebuah peralatan dilengkapi dengan komponen pengaman untuk

melindungi peralatan dari kegagalan. Berdasarkan data dan

pengamatan yang panjang, komponen pengaman tersebut memiliki

daya tahan yang dinyatakan oleh variabel random satuan waktu

(minggu) T yang berdistribusi eksponensial dengan parameter =1/5.

Saat ini perusahaan memiliki 5 set peralatan terpisah (independent)

dimana masing-masing dilengkapi dengan komponen pengaman

yang diasumsikan identik. Dari perhitungan pesanan masuk yang

harus dipenuhi, perusahaan menginkan peralatan tersebut tidak

mengalami kegagalan total untuk memenuhi pesanan yang

direncanakan akan dipenuhi dalam 8 minggu. Jika diinginkan paling

sedikit dua peralatan dapat beroperasi untuk memenuhi pesanan

tersebut, berapa besar kemungkinan tersebut terjadi?

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

11

Page 12: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI EKSPONENSIAL (4)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

12

Dalam kasus tersebut, perusahaan harus dapat memperkirakanketersediaan (availability) bahwa sebuah peralatan masih dapatbekerja selama paling sedikit 8 minggu. Kemungkinan bahwasuatu komponen pengaman masih akan berfungsi setelah 8

minggu adalah 8

5/

5

1)8( dteTP t

= e-8/5~ 0,2.

Selanjutnya, misalkan X sebagai variabel random yangmenyatakan banyaknya komponen pengaman yang masihberfungsi setelah 8 minggu dengan kemungkinan p=0.2, denganmenggunakan fungsi distribusi kemungkinan binomial, dapatdiperoleh kemungkinan paling sedikit dua peralatan dapatberoperasi sebagai berikut

5

2

)2.0,5;()2(x

xbXP =1-1

0

)2.0,5;(x

xb = 0,68.

Page 13: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI PROBABILITAS NORMAL (1)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

13

Untuk p 0,5 dan dengan meningkatnya n, distribusi binomial menjadi …

n = 6 n = 14n = 10

6543210

0.3

0.2

0.1

0.0

x

P(x

)

Binom ial D is tribution: n=6, p=.5

109876543210

0.3

0.2

0.1

0.0

x

P(x

)

Binomial D istribution: n=10, p=.5

14131211109876543210

0.3

0.2

0.1

0.0

x

P(x

)

Binom ial D istribution: n=14, p=.5

50-5

0.4

0.3

0.2

0.1

0.0

x

f(x)

Normal Distribution: = 0, = 1

Distribusi yang berbentuk kurva sepertilonceng (bell)

Page 14: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI PROBABILITAS NORMAL (2)

Distribusi kemungkinan variabel random kontinyu yang terpenting dalam

statistika adalah distribusi normal, yang merupakan variabel random yang

berasal dari proses random dengan satu titik pemusatan dan menyebar

disekitar titik pemusatan tersebut secara simetris.

Dikenal sebagai distribusi Gauss, sebagai orang pertama yang

mempublikasikannya pada tahun 1809 (bentuk matematika pertama kali

diturunkan dari distribusi binomial oleh DeMoivre 1733 dan Laplace 1775)

dan selanjutnya dipromosikan sebagai sebuah dalil probabilitas untuk setiap

variabel random kontinyu.

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

14

Page 15: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI PROBABILITAS NORMAL (3)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

15

Fungsi densitas probabilitas normal:

50-5

0.4

0.3

0.2

0.1

0.0

x

f(x)

Normal Distribution: = 0, = 1

xxfx

e2

1)(

221

/-

DefinisiSebuah variabel random (kontinyu) x ( x ) dikatakan mengikutidistribusi normal dengan parameter lokasi pemusatan dan parameter

penyebaran (variansi) 02 jika mengikuti fungsi distribusi

kemungkinan berikut : xxfx

e2

1)(

2

2

1 /-

dimana ...14159,3 dan e = 2,71828…(bilangan natural).

Page 16: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI PROBABILITAS NORMAL (4)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

16

Kurva normal membentuk:

Kurva lonceng dan berdistribusi simetris, sehingga setengah (.50 or 50%) bagian akan berada di salah satu sisi dari rata-rata.

Setiap kurva dicirikan oleh pasangan rata-rata, , dan variansi, , dan dintayakan dengan: [X~N( )].

Setiap kurva bersifat asymptotik.

Luas area di bawah kurva fungsi densitas probabilitas normal dalam rantang k dari adalah sama untuk setiap distribusi, berapapun besarnya nilai rata-rata dan variansi.

Page 17: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI PROBABILITAS NORMAL (5)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

17

Distribusi ini digunakan sangat luas dan seringkali

dinotasikan dengan 2

~ , NX .

Jika dan diketahui maka lokasi dan bentuk kurva

normal dapat diketahui.

Nilai parameter (parameter lokasi) yang semakin

besar akan menggeser kurva ke kanan, dan nilaiparameter (parameter bentuk) yang semakinmembesar akan menyebabkan kurva normal semakinlandai (memperbesar jarak dari pemusatan ke posisititik-titik belok kurva).

Page 18: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI PROBABILITAS NORMAL (6)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

18

Beberapa sifat penting fungsi densitas probabilitas normal:

i. Luas daerah di bawah kurva 1 )( dxxf .

Dengan melakukan transformasi linier /)(xy , akan

diperoleh fungsi distribusi kemungkinan normal standar2

2

1

2

1)(

yeyf . Kemudian definisikan bentuk satuan berikut

dyeIy 2

2

1

2

1,

dan pertimbangkan sebuah bentuk satuan dari variabel randomZ yang juga mengikuti fungsi distribusi kemungkinan normal standar

dzeIz 2

2

1

2

1.

Page 19: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI PROBABILITAS NORMAL (7)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

19

Selanjutnya definisikan perkalian kedua bentuk satuantersebut sebagai berikut

dzdyedzedyeIzyzy

2

1=

2

1

2

1 )(222

2

12

2

12

2

1

.

Gunakan transformasi berikut cosdan ,sin rzry , maka

dapat diperoleh

.1

2

1

0

2

00

22

2

12

2

1

drerdrderIrr

Karena 12I , maka 12

1 2

2

1

dyeIy

.

ii. Untuk setiap nilai variabel random X, nilai 0)(xf .

Page 20: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI PROBABILITAS NORMAL (8)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

20

iii. Kurva fungsi distribusi kemungkinan normal bersifatassymptotic pada kedua sisinya (tail), atau 0)(lim

xxf dan

0)(limx

xf .

iv. Kurva fungsi distribusi kemungkinan normal simetris di kiridan kanan lokasi pemusatan , atau xfxf .

v. Nilai maksimum (modus) dari kurva fungsi distribusi

kemungkinan normal )(xf berada pada lokasi pemusatanx .

vi. Titik belok (point of onflections) dari kurva fungsi distribusikemungkinan normal )(xf berada pada titik-titik x .

Kurva memiliki bentuk cekung dari bawah untuk - <x< + , dan cekung dari atas untuk harga x lainnya.

Page 21: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI PROBABILITAS NORMAL (9)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

21

Kedua parameter fungsi normal dan 2 adalah rata-

rata (ekspektasi )(XE ) dan variansi ( 2)(XV )

distribusi probabilitas normal.Bukti :

e2

1)(

-

/-2

2

1

dxxXEx

.

Gunakan transformasi /)(xz , dan diperoleh :

.)0()1(

e2

e2

1

e2

)()(

-

-

-

-

-

-

2

212

21

2

21

dzz

dz

dzz

XE

zz

z

Page 22: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI PROBABILITAS NORMAL (10)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

22

Selanjutnya hitung variansi sebagai berikut:

.10

2

1

2

2

2

)(

])[()(

22

2

22

)(2

2

2

112

11

2

11

2

11

dzeez

dzez

dxex

XEXV

zz

z

X

Page 23: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI PROBABILITAS NORMAL (11)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

23

Besarnya nilai probabilitas variabel random normalditentukan dengan formulasi berikut :

dxexXPxFux 2

2

1 )(

2

1)()( .

Nilai probabilitas tersebut tidak dapat dihitung secaraanalitis matematis melalui persamaan integral di atas, untukitu digunakan tabel distribusi normal yang diperoleh melaluipendekatan numerik.

Page 24: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI PROBABILITAS NORMAL (12)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

24

Beberapa pendekatan numerik yang dapat digunakan untukmenentukan besarnya nilai probabilitas adalah:i. Pendekatan Hoyt (1968) menggunakan fungsi

31untuk )3(

1untuk )3(

2

161

2

81

xx

xx

pendekatan ini memberikan kesalahan kurang dari 0.01.ii. Pendekatan Polya (1945) menggunakan fungsi

2/12

21 )}/2exp(1{1)( xxF .

Pendekatan ini memberikan kesalahan maksimumsebesar 0.003 pada x=1.6.

Page 25: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI PROBABILITAS NORMAL (13)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

25

iii. Pendekatan Burr (1967) menggunakan fungsikcxxG )(11)(

dimana =0.644693, =0.161984, c =4.874, dan k=-6.158. Pendekatan yang lebih baik dengan fungsi G(x)adalah )](1)([)(

21 xGxGxH . Dengan pendekatan ini

memberikan kesalahan maksimum adalah 0.00046 padax=0.6 dan x=-0.6.

Pendekatan lainnya dapat dilihat pada:Johnson, N.L. & Kotz, S., (1970), Continuous Univariate

Distribution, JWS.

Page 26: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI PROBABILITAS NORMAL (14)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

26

Semua kurva di bawah ini mengikuti distribusi normal dengan nilai rata-rata dan variansi yang berbeda

50-5

0.4

0.3

0.2

0.1

0.0

z

f(z)

Normal Distribution: =0, =1

454035

0.4

0.3

0.2

0.1

0.0

w

f(w)

Normal Distribution: =40, =1

6050403020100

0.2

0.1

0.0

x

f(x)

Normal Distribution: =30, =5

65554535

0.2

0.1

0.0

y

f(y)

Normal Distribution: =50, =3

50

Perhatikan bahwa:

P(39 W 41)

P(25 X 35)

P(47 Y 53)

P(-1 Z 1)

Nilai probabilitas dari setiap interval adalah luas area di bawah kurva fungsi densitas probabilitas normal.

Page 27: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI PROBABILITAS NORMAL (15)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

27

543210-1-2-3-4-5

0.4

0.3

0.2

0.1

0.0

Z

f(z)

Standard Norm al D is tribution

• Probabilitas bahwa variabel random normal berada dalam rentang satu deviasi standar dari rata-rata adalah 0.6826, atau sekitar 0.68.

• Probabilitas bahwa variabel random normal berada dalam rentang dua deviasi standar dari rata-rata adalah 0.9544, atau sekitar 0.95.

• Probabilitas bahwa variabel random normal berada dalam rentang tiga deviasi standar dari rata-rata adalah 0.9974.

Page 28: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI NORMAL STANDAR (1)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

28

Variabel random normal standar, Z, adalah variabel random

normal dengan rata-rata = 0 dan deviasi standar = 1: Z~N(0,12).

543210- 1- 2- 3- 4- 5

0 . 4

0 . 3

0 . 2

0 . 1

0 . 0

Z

f(z)

Standard Normal Distribution

=0

=1{

Page 29: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI NORMAL STANDAR (2) P(0 < Z < 1.56)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

29

543210-1-2-3-4-5

0.4

0.3

0.2

0.1

0.0

Z

f ( z)

Standard Normal Distribution

1.56{

z .00 .01 .02 .03 .04 .05 .06 .07 .08 .09

0.0 0.0000 0.0040 0.0080 0.0120 0.0160 0.0199 0.0239 0.0279 0.0319 0.0359

0.1 0.0398 0.0438 0.0478 0.0517 0.0557 0.0596 0.0636 0.0675 0.0714 0.0753

0.2 0.0793 0.0832 0.0871 0.0910 0.0948 0.0987 0.1026 0.1064 0.1103 0.1141

0.3 0.1179 0.1217 0.1255 0.1293 0.1331 0.1368 0.1406 0.1443 0.1480 0.1517

0.4 0.1554 0.1591 0.1628 0.1664 0.1700 0.1736 0.1772 0.1808 0.1844 0.1879

0.5 0.1915 0.1950 0.1985 0.2019 0.2054 0.2088 0.2123 0.2157 0.2190 0.2224

0.6 0.2257 0.2291 0.2324 0.2357 0.2389 0.2422 0.2454 0.2486 0.2517 0.2549

0.7 0.2580 0.2611 0.2642 0.2673 0.2704 0.2734 0.2764 0.2794 0.2823 0.2852

0.8 0.2881 0.2910 0.2939 0.2967 0.2995 0.3023 0.3051 0.3078 0.3106 0.3133

0.9 0.3159 0.3186 0.3212 0.3238 0.3264 0.3289 0.3315 0.3340 0.3365 0.3389

1.0 0.3413 0.3438 0.3461 0.3485 0.3508 0.3531 0.3554 0.3577 0.3599 0.3621

1.1 0.3643 0.3665 0.3686 0.3708 0.3729 0.3749 0.3770 0.3790 0.3810 0.3830

1.2 0.3849 0.3869 0.3888 0.3907 0.3925 0.3944 0.3962 0.3980 0.3997 0.4015

1.3 0.4032 0.4049 0.4066 0.4082 0.4099 0.4115 0.4131 0.4147 0.4162 0.4177

1.4 0.4192 0.4207 0.4222 0.4236 0.4251 0.4265 0.4279 0.4292 0.4306 0.4319

1.5 0.4332 0.4345 0.4357 0.4370 0.4382 0.4394 0.4406 0.4418 0.4429 0.4441

1.6 0.4452 0.4463 0.4474 0.4484 0.4495 0.4505 0.4515 0.4525 0.4535 0.4545

1.7 0.4554 0.4564 0.4573 0.4582 0.4591 0.4599 0.4608 0.4616 0.4625 0.4633

1.8 0.4641 0.4649 0.4656 0.4664 0.4671 0.4678 0.4686 0.4693 0.4699 0.4706

1.9 0.4713 0.4719 0.4726 0.4732 0.4738 0.4744 0.4750 0.4756 0.4761 0.4767

2.0 0.4772 0.4778 0.4783 0.4788 0.4793 0.4798 0.4803 0.4808 0.4812 0.4817

2.1 0.4821 0.4826 0.4830 0.4834 0.4838 0.4842 0.4846 0.4850 0.4854 0.4857

2.2 0.4861 0.4864 0.4868 0.4871 0.4875 0.4878 0.4881 0.4884 0.4887 0.4890

2.3 0.4893 0.4896 0.4898 0.4901 0.4904 0.4906 0.4909 0.4911 0.4913 0.4916

2.4 0.4918 0.4920 0.4922 0.4925 0.4927 0.4929 0.4931 0.4932 0.4934 0.4936

2.5 0.4938 0.4940 0.4941 0.4943 0.4945 0.4946 0.4948 0.4949 0.4951 0.4952

2.6 0.4953 0.4955 0.4956 0.4957 0.4959 0.4960 0.4961 0.4962 0.4963 0.4964

2.7 0.4965 0.4966 0.4967 0.4968 0.4969 0.4970 0.4971 0.4972 0.4973 0.4974

2.8 0.4974 0.4975 0.4976 0.4977 0.4977 0.4978 0.4979 0.4979 0.4980 0.4981

2.9 0.4981 0.4982 0.4982 0.4983 0.4984 0.4984 0.4985 0.4985 0.4986 0.4986

3.0 0.4987 0.4987 0.4987 0.4988 0.4988 0.4989 0.4989 0.4989 0.4990 0.4990

Probabilitas Normal Standar

Lihat pada baris 1.5dan kolom .06 untuk menemukanP(0<z<1.56) = 0.4406

Page 30: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI NORMAL STANDAR (3) P(Z < -2.47)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

30

Untuk P(Z<-2.47):

Lihat tabel untuk 2.47P(0 < Z < 2.47) = .4934

P(Z < -2.47) = .5 - P(0 < Z < 2.47)= .5 - .4934 = 0.0066

543210-1-2-3-4-5

0.4

0.3

0.2

0.1

0.0

Z

f(z)

Standard Normal Distribution

Nilai tabel area 2.47

P(0 < Z < 2.47) = 0.4934

Area di sebelah kiri -2.47P(Z < -2.47) = .5 - 0.4932

= 0.0068

z ... .06 .07 .08

. . . .

. . . .

. . . .2.3 ... 0.4909 0.4911 0.49132.4 ... 0.4931 0.4932 0.49342.5 ... 0.4948 0.4949 0.4951.

Page 31: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI NORMAL STANDAR (4) P(1< Z < 2)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

31

z .00 ...

. .

. .

. .

0.9 0.3159 ...

1.0 0.3413 ...

1.1 0.3643 ...

. .

. .

. .

1.9 0.4713 ...

2.0 0.4772 ...

2.1 0.4821 ...

. .

. .

. .

Temukan P(1 < Z < 2):1. Temukan nilai tabel 2.00

F(2) = P(Z < 2.00) = .5 + .4772 =.9772

2. Temukan nilai tabel 1.00

F(1) = P(Z < 1.00) = .5 + .3413 = .8413

3. P(1 < Z < 2.00) = P(Z < 2.00) - P(Z < 1.00)

= .9772 - .8413 = .1359

543210-1-2-3-4-5

0.4

0.3

0.2

0.1

0.0

Z

f(z)

Standard Normal Distribution

Luas area diantara 1 dan 2P(1 < Z < 2) = .4772 - .8413 = 0.1359

Page 32: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI NORMAL STANDAR (5) P(0 < Z < Z) = 0.40

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

32

Temukan z sehinggaP(0 < Z < z) = .40:

Temukan nilai probabilitassedekat mungkin dengan .40 dari tabel kemungkinan normal standar.

•Tentukan nilai z pada baris dan kolom yang sesuai. P(0<z<1.28) 0.40

Karena P(Z < 0) = .50

P(Z <1.28) .90543210-1-2-3-4-5

0.4

0.3

0.2

0.1

0.0

Z

f(z)

Standard Normal Distribution

Area = .40 (.3997)

Z = 1.28

Luas area di kiri 0 = .50

P(z 0) = .50

z .00 .01 .02 .03 .04 .05 .06 .07 .08 .09

0.0 0.0000 0.0040 0.0080 0.0120 0.0160 0.0199 0.0239 0.0279 0.0319 0.0359

0.1 0.0398 0.0438 0.0478 0.0517 0.0557 0.0596 0.0636 0.0675 0.0714 0.0753

0.2 0.0793 0.0832 0.0871 0.0910 0.0948 0.0987 0.1026 0.1064 0.1103 0.1141

0.3 0.1179 0.1217 0.1255 0.1293 0.1331 0.1368 0.1406 0.1443 0.1480 0.1517

0.4 0.1554 0.1591 0.1628 0.1664 0.1700 0.1736 0.1772 0.1808 0.1844 0.1879

0.5 0.1915 0.1950 0.1985 0.2019 0.2054 0.2088 0.2123 0.2157 0.2190 0.2224

0.6 0.2257 0.2291 0.2324 0.2357 0.2389 0.2422 0.2454 0.2486 0.2517 0.2549

0.7 0.2580 0.2611 0.2642 0.2673 0.2704 0.2734 0.2764 0.2794 0.2823 0.2852

0.8 0.2881 0.2910 0.2939 0.2967 0.2995 0.3023 0.3051 0.3078 0.3106 0.3133

0.9 0.3159 0.3186 0.3212 0.3238 0.3264 0.3289 0.3315 0.3340 0.3365 0.3389

1.0 0.3413 0.3438 0.3461 0.3485 0.3508 0.3531 0.3554 0.3577 0.3599 0.3621

1.1 0.3643 0.3665 0.3686 0.3708 0.3729 0.3749 0.3770 0.3790 0.3810 0.3830

1.2 0.3849 0.3869 0.3888 0.3907 0.3925 0.3944 0.3962 0.3980 0.3997 0.4015

1.3 0.4032 0.4049 0.4066 0.4082 0.4099 0.4115 0.4131 0.4147 0.4162 0.4177

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

Page 33: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI NORMAL STANDAR (6) P(-Z.005< Z < Z.005) = 0.99

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

33

z .04 .05 .06 .07 .08 .09

. . . . . . .

. . . . . . .

. . . . . . .

2.4 ... 0.4927 0.4929 0.4931 0.4932 0.4934 0.4936

2.5 ... 0.4945 0.4946 0.4948 0.4949 0.4951 0.4952

2.6 ... 0.4959 0.4960 0.4961 0.4962 0.4963 0.4964

. . . . . . .

. . . . . . .

. . . . . . .

Untuk memperoleh probabilitas 0.99 di tengah distribusi, akan ada (1/2)(1-.99) = (1/2)(.01) = .005 di ekor (tail) distribusi, dan (1/2)(.99) = .495 setengah dari interval .99, atau :

P(0<Z< z.005) = .495

Dari tabel probabilitas normal standar:

2,57 < z.005 < 2,58z.005 2,575

P(-.2575 < Z < 2,575) = .99 543210-1-2-3-4-5

0.4

0.3

0.2

0.1

0.0

Zf(z)

-z.005 z.005

Area di ekor kanan = .005

Area di ekor kiri = .005

Area di kanan = .495

Area di kiri = .495

2.575-2.575

Area di tengah = .99

Page 34: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TRANSFORMASI VARIABEL RANDOM NORMAL

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

34

Luas area dalam interval k dari rata-rata untuk variabel random normal adalah sama. Jadi area di bawah kurva normal ekuivalan dengan area di bawah kurna normal standar. Contoh: P(40 X P(-1 Z untuk dan

1009080706050403020100

0.07

0.06

0.05

0.04

0.03

0.02

0.01

0.00

X

f (x)

Normal Distribution: =50, =10

=10{

543210-1-2-3-4-5

0.4

0.3

0.2

0.1

0.0

Z

f(z)

Standard Normal Distribution

1.0

{

Transformasi pada

(2) Pembagian dengan x)

Transformasi X menjadi Z:

ZX x

x

Transformasi sebaliknya Zmenjadi X:

X x Z x

(1) Pengurangan: (X - x)

Page 35: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TRANSFORMASI VARIABEL RANDOM NORMAL

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

35

Contoh: X~N(160,302)P X

PX

P Z

P Z

( )

.

. . .

100 180

100 180

100 160

30

180 160

30

2 6667

0 4772 0 2475 0 7247

ContohX~N(127,222)P X

PX

P Z

P Z

( )

.

. . .

150

150

150 127

22

1 045

0 5 0 3520 0 8520

Page 36: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TRANSFORMASI VARIABEL RANDOM NORMAL(MINITAB)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

36

MTB > cdf 100;

SUBC> normal 160,30.

Cumulative Distribution Function

Normal with mean = 160.000 and standard

deviation = 30.0000

x P( X <= x)

100.0000 0.0228

MTB > cdf 180;

SUBC> normal 160,30.

Cumulative Distribution Function

Normal with mean = 160.000 and standard

deviation = 30.0000

x P( X <= x)

180.0000 0.7475

MTB > cdf 150;

SUBC> normal 127,22.

Cumulative Distribution Function

Normal with = 127.000 and = 22.0000

x P( X <= x)

150.0000 0.8521

Page 37: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TRANSFORMASI VARIABEL RANDOM NORMAL(MINITAB)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

37

Contoh X~N(383,122) P X

PX

P Z

P Z

( )

. .

. . .

394 399

394 399

394 383

12

399 383

12

0 9166 1 333

0 4088 0 3203 0 0885

440390340

0.05

0.04

0.03

0.02

0.01

0.00

X

f( X)

Normal Distribution: = 383, = 12

MTB > cdf 394;

SUBC> normal 383,12.

Cumulative Distribution Function

Normal with mean = 383.000 and standard deviation = 12.0000

x P( X <= x)

394.0000 0.8203

MTB > cdf 399;

SUBC> normal 383,12.

Cumulative Distribution Function

Normal with mean = 383.000 and standard deviation = 12.0000

x P( X <= x)

399.0000 0.9088

543210-1-2-3-4-5

0.4

0.3

0.2

0.1

0.0

Z

f(z)

Standard Normal Distribution

Page 38: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TRANSFORMASI VARIABEL RANDOM NORMAL(EXCEL)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

38

Page 39: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TRANSFORMASI VARIABEL RANDOM NORMAL

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

39

Transformasi X menjadi Z:

ZX x

x

Transformasi kebalikan Z menjadi X:

Xx

Zx

Transformasi X menjadi Z, dengan nilai a dan b:

P X a P Za

P X b P Zb

P a X b Pa

Zb

( )

( )

( )

Page 40: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TRANSFORMASI VARIABEL RANDOM NORMAL

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

40

z .07 .08 .09

. . . . .

. . . . .

. . . . .

1.1 . . . 0.3790 0.3810 0.3830

1.2 . . . 0.3980 0.3997 0.4015

1.3 . . . 0.4147 0.4162 0.4177

. . . . .

. . . . .

. . . . .

Untuk menemukan nilai probabilitas dengan interval tertentu untuk sembarang variabel random normal adalah dengan mengekspresikan interval tersebut dalam satuan deviasi standar dari rata-ratanya.

Jika X~N(50,102), P(X >70) dapat diperoleh karena 70 adalah 2 deviasi standar di atas rata-rata X: 70= +2 . P(X > 70) ekuivalen dengan P(Z > 2), luas area di bawah kurva normal standar.

P X Px

P Z P Z( ) ( )7070 70 50

102

Contoh: X~N(124,122) P(X > x) = 0.10 dan P(Z > 1.28) 0.10x = + z = 124 + (1.28)(12) = 139.36

Page 41: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TRANSFORMASI VARIABEL RANDOM NORMAL

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

41

z .02 .03 .04

. . . . .

. . . . .

. . . . .

2.2 . . . 0.4868 0.4871 0.4875

2.3 . . . 0.4898 0.4901 0.4904

2.4 . . . 0.4922 0.4925 0.4927

. . . . .

. . . . .

. . . . .

z .05 .06 .07

. . . . .

. . . . .

. . . . .

1.8 . . . 0.4678 0.4686 0.4693

1.9 . . . 0.4744 0.4750 0.4756

2.0 . . . 0.4798 0.4803 0.4808

. . . . .

. . . . .

Contoh: X~N(5.7,0.52)

P(X > x)=0.01 dan P(Z > 2.33) 0.01

x = + z = 5.7 + (2.33)(0.5) = 6.865

Contoh: X~N(2450,4002)

P(a<X<b)=0.95 dan P(-1.96<Z<1.96) 0.95

x = z = 2450 ± (1.96)(400) = 2450 ±784=(1666,3234)

P(1666 < X < 3234) = 0.95

8.27.26.25.24.23.2

0.8

0.7

0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0.0

8.27.26.25.24.23.2

0.8

0.7

0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0.0

X

f(x)

Normal Distribution: = 5.7 = 0.5

543210-1-2-3-4-5

z Z.01 = 2.33

Area = 0.49

Area = 0.01

4000300020001000

0.0015

0.0010

0.0005

0.0000

X

f(x)

Normal Distribution: = 2450 = 400

4000300020001000

0.0015

0.0010

0.0005

0.0000

543210-1-2-3-4-5

Z

.4750.4750

.0250.0250

-1.96 1.96

X.01 = +z = 5.7 + (2.33)(0.5) = 6.865

Page 42: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TRANSFORMASI VARIABEL RANDOM NORMAL

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

42

4000300020001000

0.0012

0.0010

0.0008

0.0006

0.0004

0.0002

0.0000

X

f( x)

Normal Distribution: = 2450, = 400

.

.

.

.

.

.

543210-1-2-3-4-5

0.4

0.3

0.2

0.1

0.0

Z

f(z )

S tand ard N o rm al D is trib utio n

1.Gambarkan distribusi normal yang ingin diteliti dan distribusi normal standar.

2.Arsir daerah probabilitas yang diteliti.

3.Dari tabel distribusi normal standar, temukan nilai z.

4.Transformasikan nilai z menjadi x (nilai variabel random asal).

Page 43: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TRANSFORMASI VARIABEL RANDOM NORMAL

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

43

4. Transformasi nilai z ke nilai x

x = z

= 2450 ± (1.96)(400)

= 2450 ± 784

=(1666,3234)

z .05 .06 .07

. . . . .

. . . . .

. . . . .

1.8 . . . 0.4678 0.4686 0.4693

1.9 . . . 0.4744 0.4750 0.4756

2.0 . . . 0.4798 0.4803 0.4808

. . . . .

. . . . .

3. Temukan nilai z dari tabel normal standar z=-1,96 dan z=1.96

1. Distribusi normal dan normal standar.

2. Arsir daerah 0.95 (masing-masing 0.475 di kiri dan kanan.

400300200100

0.0012

0.0010

0.0008

0.0006

0.0004

0.0002

0.0000

X

f( x)

Nor al Distribution: = 2450, = 40

.

.

.

.

.

.

.4750.4750

.9500

543210-1-2-3-4-5

0.4

0.3

0.2

0.1

0.0

Z

f(z )

S tand ard No rm al D is trib utio n

.4750.4750

.9500

-1.96 1.96

Normal Distribution: = 2450, = 400

Page 44: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TRANSFORMASI VARIABEL RANDOM NORMAL

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

44

Using EXCEL

Page 45: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

PENDEKATAN UNTUK BINOMIAL (1)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

45

1050

0.3

0.2

0.1

0.0

X

f(x)

Normal Distribution: = 3.5, = 1.323

76543210

0.3

0.2

0.1

0.0

X

P(x

)

Binomial Distribution: n = 7, p = 0.50

Distribusi normal dengan = 3.5 dan = 1.323 mendekati

distribusi binomial dengan n = 7 dan p = 0.50.

P(x<4.5) = 0.7749

MTB > cdf 4.5;

SUBC> normal 3.5 1.323.

Cumulative Distribution Function

Normal with mean = 3.50000 and standard deviation =

1.32300

x P( X <= x)

4.5000 0.7751

MTB > cdf 4;

SUBC> binomial 7,.5.

Cumulative Distribution Function

Binomial with n = 7 and p = 0.500000

x P( X <= x)

4.00 0.7734

P( x 4) = 0.7734

=0.0017

Page 46: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

PENDEKATAN UNTUK BINOMIAL (2)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

46

1050

0.3

0.2

0.1

0.0

X

f(x)

Normal Distribution: = 5.5, = 1.6583

11109876543210

0.2

0.1

0.0

X

P(x

)

Binomial Distribution: n = 11, p = 0.50

Distribusi normal dengan = 5.5 dan = 1.6583 pendekatan yang lebih

baik untuk distribusi binomial dengan n = 11 dan p = 0.50.

P(x<4.5) = 0.2732

P(x 4) = 0.2744

MTB > cdf 4.5;

SUBC> normal 5.5 1.6583.

Cumulative Distribution Function

Normal with mean = 5.50000 and standard deviation = 1.65830

x P( X <= x)

4.5000 0.2732

MTB > cdf 4;

SUBC> binomial 11,.5.

Cumulative Distribution Function

Binomial with n = 11 and p = 0.500000

x P( X <= x)

4.00 0.2744

=0.0012

Page 47: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

PENDEKATAN UNTUK BINOMIAL (3)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

47

Definisi:Bila X variabel random binomial dengan rata-rata = np

dan variansi 2 = npq, maka bentuk pendekatan adalah

distribusi ,npq

npXZ bila n adalah distribusi normal

baku N(0,1).

Dari perhitungan, distribusi normal memberikan pendekatannilai probabilitas yang baik terhadap distribusi binomial bilan besar dan p mendekati 0.5, bahkan bila n mengecil tapi ptidak terlalu jauh dari 0.5 masih diperoleh pendekatan yangcukup baik.

Page 48: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

PENDEKATAN UNTUK BINOMIAL (4)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

48

P a X b Pa np

np pZ

b np

np p( )

( ) ( )1 1

for large (n 50) and not too close to 0 or 1.00n p

P a X b Pa np

np pZ

b np

np p( )

.

( )

.

( )

0 5

1

0 5

1

for moderately large (20 n < 50).n

Atau:

Jika p kecil (mendekati 0) atau besar (mendekati 1), gunakan pendekatan dengan distribusi Poisson.

Untuk n besar (n>50) dan p tidak mendekati 0 atau 1.00

Untuk n sedang (20<n<50)

Page 49: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

PENDEKATAN UNTUK BINOMIAL (5)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

49

Suatu proses menghasilkan sejumlah produk (dengan kemungkinandproduk cacat 10%). Bila 100 produk diambil secara acak, berapakah

kemungkinan bahwa terdapat lebih dari 13 produk cacat?

Dalam kasus ini, banyaknya cacat berdistribusi binomial dengan

parameter n= 100 dan p=0,1. Karena ukuran sampel besar dilakukan

pendekatan dengan fungsi kemungkinan normal dimana parameternya

adalah 10)1,0)(100(np , dan 0,3)9,0)(1,0)(100(npq .

Karena ingin diamati kemungkinan bahwa terdapat lebih dari 13 produkcacat, maka dicari probabilitas x>13. Untuk kasus diskrit, digunakan

batas x=13.5, dan harga z yang sesuai adalah 167,13/)105.13(z .

Dari tabel diperoleh kemungkinan z>1.167 adalah 0.1216.

Page 50: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

PERHITUNGAN DENGAN EXCEL (1)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

50

Dalam EXCEL, perintah NORMSDIST(number) akan memberikan

nilai probabilitas kumulatif dari variabel random normal standar.

Perintah NORMDIST(number, mean, standard deviation) akan

memberikan nilai probabilitas dari variabel random normal secara

umum.

Page 51: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

PERHITUNGAN DENGAN EXCEL (2)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

51

Contoh:

NORMSDIST(1.0) = 0.8413.

NORMDIST(10.0, 5, 2) = 0.9938.

Perintah inversinya NORMSINV(number) dan NORMINV(number,

mean, standard deviation).

NORMSINV(0.975) = 1.96.

NORMINV(0.975, 20, 10) = 39.6.

Page 52: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI NORMAL MULTIVARIAT (1)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

52

Distribusi dalam analisis multivariat umumnya adalahdistribusi multivariat normal sebagai perluasan daridistribusi normal univariat.Terdapat dua landasan pokok untuk hal tersebut, yaitu :i. Kasus pengukuran multivariat seringkali adalah bentuk

penjumlahan dari beberapa pengaruh random yangindependen. Dengan teorema central limit, beberapavariabel tadi membentuk distribusi normal multivariat.

ii. Teori statistika yang berlandaskan pada distribusi normalterbukti telah menunjukkan keberhasilan dalammelakukan kajian secara terstruktur dan sistematis.

Page 53: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI NORMAL MULTIVARIAT (2)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

53

Nilai ekspektasi dari sebuah vektor variabel random

X=(X1,…,Xm)’ adalah ')(),...,()( 1 mXEXEXE .

Jika X mempunyai rata-rata matriks variansi-kovariansi X didefinisikan sebagai matriks (mxm) berikut

)')(()( XXEXCov .

Elemen ke-i dan ke-j dari matriks variansi-kovariansi

adalah )])([( jjiiij XXE , sedangkan elemen ke-i

dikenal sebagai variansi ])[( 2

iiii XE .

Page 54: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI NORMAL MULTIVARIAT (3)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

54

Agar variansi variabel random Xi ada, maka matriks definit nonnegatif. Karena similaritas kovariansi, makamatriks adalah matriks simetris, sehingga ' . Sebuah matriks simetris (mxm) A disebut definit non-

negatif jika 0' A untuk semua mR dan pasti positif

jika 0' A untuk semua 0,mR . mR adalah ruang

Euklidean berdimensi m dengan komponen real.

)()'(2

1exp)(det)2()( 12/12/ xxxf m

x

Page 55: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI PROBABILITAS GAMMA (1)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

55

Distribusi gamma dikenal dari fungsi gamma yang banyak digunakandalam bidang matematika. Fungsi gamma didefinisikan oleh

0

1)( dxex x

untuk 0 .

Jila dilakukan integrasi parsial atas 1xu dan dv=e-xdx, maka akan

diperoleh 0

21 )1(0

)( dxxexe xx=

0

2)1( dxxe x

,

sehingga dihasilkan pengulangan fungsi gamma )1()1()( ,)2()2)(1()( , dan seterusnya jika =n, dimana n bilangan

bulat positif, maka )1()...2)(1()( nnn. Karena menurut definisi

fungsi gamma 0

1)1( dxe x

, maka )!1()( nn .

Satu sifat penting fungsi gamma, adalah )2/1( .

Page 56: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI PROBABILITAS GAMMA (2)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

56

DefinisiSebuah variabel random kontinyu X berdistribusi gammadengan parameter bila 0 dan 0 , bila mengikutifungsi

/1

)(

1)( xexxf x > 0

= 0, untuk x lainnya.

Parameter pemusatan dan penyebaran adalah sebagaiberikut :

)(XE dan 22)(XV .

Page 57: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI PROBABILITAS GAMMA (3)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

57

Hal ini dapat dibuktikan dengan mengevaluasi momen ke-r disekitar titik asal distribusi gamma adalah

0

/1'

)(

1)( dxexXE rr

r .

Jika dimisalkan y=x/ , maka 0

/1'

)(dyey r

r

r)(

)( rr

.

Dengan demikian )(

)1('

1 , dan

222

2'

2

2

)(

)2(=

2

Distribusi gamma yang khusus (spesifik) untuk =v/2, =2,

dan v bilangan bulat positif disebut distribusi khi-kuadrat (chi-square) dengan degree of freedom v.

Page 58: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI PROBABILITAS GAMMA (4)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

58

Proposisi:

Jika niX i ,...,2,1, adalah variabel random gamma independen

dengan parameter ),( i , maka n

i iX1 juga gamma dengan

parameter ,1

n

i i .

(parameter /1adalah )

Proposisi:

Jika niX i ,...,2,1, adalah variabel random independen

eksponensial independen dan identik dengan rata-rata ,

maka n

i iX1 adalah variabel random gamma dengan

parameter ),(n .

Page 59: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI PROBABILITAS WEIBULL (1)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

59

Distribusi Weibull (Waloddi Weibull, Swedish, 1939) banyak digunakandalam analisis keandalan yang berkiatan dengan umur (rentang

waktu), contohnya rantang waktu dimana sebuah peralatan mungkinakan rusak (tidak berfungsi).

DefinisiVariabel random kontinyu T berdistribusi Weibull, dengan duaparameter 0 dan 0 , jika fungsi padatnya mengikuti

atettf 1)( untuk t > 0, dan f(t)=0, untuk t lainnya

Parameter pemusatan dan penyebaran adalahsebagai berikut :

11)( /1TE dan

2

/22 11

21)(TV

Page 60: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI PROBABILITAS WEIBULL (2)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

60

Dengan menggunakan analogi, fungsi distribusi kemungkinan

Weibull dapat mencakup tiga parameter W( , , ) dan fungsikeandalannya didefinisikan oleh

, t,exp),,;(

1tt

tf dan

ttR exp),,;( .

Mean time to failure (MTTF) dan variansinya adalah1

),,;(TE dan

12),,;( 22TVar .

Page 61: Simulasi 11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

DISTRIBUSI PROBABILITAS WEIBULL (3)

TI2131Teori Probabilitas - Bagian 3

61

Distribusi Weibull digunakan secara luas dalam analisis keandalan yang mengeneralisasi aplikasi distribusi tersebut dengan menyertakan hazard rate yang tidak konstan, meningkat atau menurun, dan mencakup initial failure serta wear-out failures.

kerusakan karena terjadi wear-out causes dan chance causes

lajukerusakan

Kerusakan karena terjadinya early

causes dan chance causes

hanya terjadichance failure

t