of 66 /66
Presentasi Kasus Diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang, DM tipe 2 tidak terkontrol, imbalance elektrolit, hipertensi grade I, MDS Pembimbing : dr.Soroy Lardo, Sp.PD FINASIM Disusun oleh : Christy (11.2012.179) SUB SMF/DIVISI PENYAKIT TROPIK DAN INFEKSI DEPARTEMEN PENYAKIT DALAM INDONESIA ARMY CENTRAL HOSPITAL GATOT SOEBROTO

Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik Infeksi RSPAD GS

Embed Size (px)

Text of Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik Infeksi RSPAD GS

Presentasi Kasus Diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang

Presentasi KasusDiare Akut Dehidrasi Ringan Sedang, DM tipe 2 tidak terkontrol, imbalance elektrolit, hipertensi grade I, MDSPembimbing : dr.Soroy Lardo, Sp.PD FINASIMDisusun oleh : Christy (11.2012.179)SUB SMF/DIVISI PENYAKIT TROPIK DAN INFEKSI DEPARTEMEN PENYAKIT DALAMINDONESIA ARMY CENTRAL HOSPITAL GATOT SOEBROTOKasusIdentitas PasienNamaTn.TSJenis kelaminLaki-lakiUmur78 tahunAlamatJalan Melati Raya blokA11 No.6 Kopassus RT01/09, Sukatani, Depok, Jawa BaratAgamaKatolikPekerjaanPensiunan ADTanggal masuk5 November 2013Data DasarAutoanamnesa dan alloanamnesa pada tanggal 5 November 2013 pk 17.00Keluhan utama : BAB cair 20x sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakitRiwayat Penyakit Sekarang1 hari sebelum masuk rumah sakit pasien BAB sebanyak 20 kali, setiap kali BAB hanya sedikit sekitar 2 sendok makan, konsistensinya cair, warna nya cokelat kekuningan seperti biasa. Tidak ada darah, tidak ada lendir. Anus terasa perih dan sakit saat BAB. Pasien juga mengeluh mual. Kalau diisi makanan terkadang muntah. Muntah berisi makanan yang dimakan nya. Nafsu makan menurun. Demam disangkal. Nyeri perut disangkal. Nyeri kepala disangkal. Riwayat makan sebelumnya teratur, makanan lunak. Jajan sembarangan disangkal. Orang sekitar dengan diare disangkal. Pasien sudah minum diatab namun tidak membaik. Riwayat hemoroid disangkal.

Riwayat Penyakit DahuluMDS, riwayat transfusi rutin, sejak 1 tahun yang lalu DM, sejak 7 tahun yang lalu, minum metformin 500 mg x 1, tidak teratur minum obat, tidak rutin kontrolHipertensi, sejak 3 bulan yang lalu, tidak terkontrol dan tidak minum obat Katarak, riwayat operasi tahun 2006 mata kanan & 2011 mata kiri

Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat asma: Disangkal Riwayat diabetes melitus : Disangkal Riwayat sakit jantung: Disangkal Riwayat hipertensi: DisangkalRiwayat alergi: Disangkal

Pemeriksaan FisikKeadaan UmumKeadaan umum: tampak sakit sedang Kesadaran: Compos mentis BB : 60 kg TB : 172 cm IMT: 20,28123 Status gizi : baik

Tanda-tanda vitalTD : 180 / 110 mmHg N : 88x/menit, reguler, isi cukup, ekual di ke 4 ekstremitasP : 22x/menit, reguler, tipe abdominal torakalS : 36,7 oC

Status Regional SistemikPemeriksaan KepalaKepala : normocephal, rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut Mata : konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (-/-), pupil isokor 3mm/3mm, reflek cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tidak langsung (+/+) Telinga : pendengaran kanan dan kiri normal, serumen (-/-)Hidung : septum deviasi (-), deformitas (-), sekret (-/-), konka hiperemis (-/-) Mulut : mukosa bibir kering, tidak sianosis, lidah tremor (-), kotor (-), gusi tidak berdarah (-)Tenggorok : faring tidak hiperemis, tonsil (T1-T1)

Pemeriksaan LeherLeher : JVP 5+2 cm, trakea di tengah, deviasi(-), kelenjar tiroid tidak teraba membesar, kelenjar getah bening tidak teraba.

Pemeriksaan Toraks (Pulmo) Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis, sikatrik (-), spider nevi (-), ketinggalan gerak (-), retraksi (-) Palpasi : ketinggalan gerak (-), vokal fremitus kanan dan kiri sama, turgor kulit lambatPerkusi : sonor pada kedua lapang paru Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-)

Pemeriksaan Toraks (Jantung) Inspeksi : ictus cordis tidak tampak Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS V linea midclavicula sinistra, kuat angkat, tidak ada thrill Perkusi : batas kanan : ICS IV linea sternalis dekstrabatas kiri ICS V linea midclavicula sinistra,pinggang jantung ICS III linea parasternalis sinistra,kesan : jantung tidak membesar Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

Pemeriksaan abdomenInspeksi : datar, sikatriks (-), gerakan usus (-) Auskultasi : bising usus (+) meningkat Perkusi: timpani di seluruh lapang abdomen, asites (-)Palpasi: Dinding perut supel, nyeri tekan epigastrium(-), hepar lien tidak terabaPemeriksaan EkstremitasSuperior : edema (-/-), sianosis (-/-), CRT 30x/menit1Facies cholerica2Vox cholerica2Turgor kulit menurun1Washer womens hand1Ekstremitas dingin1Sianosis2Usia 50-60 tahun-1Usia >60 tahun-2Bila skor 3 disertai syok diberikan cairan per intravena.

Pemberian cairan rehidrasi2 jam pertama (tanpa rehidrasi inisial) : jumlah total kebutuhan cairan menurut rumus BJ plasma atau skor Daldiyono. 1 jam berikut (jam ke 3) : diberikan berdasarkan kehilangan cairan selama 2 jam pemberian cairan rehidrasi inisial sebelumnya. Bila tidak ada syok atau skor Daldiyono kurang dari 3 dapat diganti cairan per oral.Jam berikutnya, pemberian cairan diberikan berdasarkan kehilangan cairan melalui tinja dan Insensible Water Loss (IWL). Terapi simtomatikAntimotilitasLoperamideDifenoksilat atropinAntispasmodicHyosin n butilbromidEkstrak belladonnaPapaverinmebeverinePengeras fesesAtapulgiteSmektitKaolin pektin

Terapi AntibiotikE.Coli pathogen (EPEC), toksigenik (ETEC), hemoragik (EHEC)Kuinolon (Siprofloksasin 500mg, levofloksasin 500mg)Kotrimoksazol 800mg

KIEmengatasi dehidrasi dan mencegah dehidrasi berlanjutjaga kebersihan makanan, minuman, dan lingkungan

Thank you