218329716 Referat Laringofaringeal Reflux LPR Rspad

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 218329716 Referat Laringofaringeal Reflux LPR Rspad

    1/15

    REFERAT KEPANITERAAN KLINIK ILMU TELINGA, HIDUNG, DAN

    TENGGOROKAN (THT)

    LARYNGOPHARYNGEAL REFLUX (LPR)

    Disusun oleh:

    Emir Yonas

    Adrian Jayadi

    Raymond Lubis

    Febri Qurrota Aini

    Fithra Fauzana

    Dosen Pembimbing:

    dr. Susilaningrum, Sp THT

    Kepaniteraan Klinik

    Departemen THT

    Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta

    2014

  • 8/10/2019 218329716 Referat Laringofaringeal Reflux LPR Rspad

    2/15

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Laryngopharyngeal Reflux (LPR) adalah sebuah kondisi pada seseorang yang

    mengalami Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau penyakit refluks

    gastroesophageal, ketika asam lambung naik ke laringofaring.

    Laryngopharingeal Reflux pada umumnya lebih banyak menyerang wanita dengan

    usia di atas 40 tahun, rata-rata berusia 57 tahun. Tidak ada predileksi ras tertentu. Lebih

    dari 55% tidak memiliki gejala suara serak, 20-45% menunjukkan gejala rasa terbakar

    pada ulu hati, regurgitasi, dan gangguan pencernaan.

    Penyebab dari LPR di antaranya adalah: Menurunnya tekanan LES, Motilitas

    esofagus yang abnormal, Penurunan resistensi mukosa, Penurunan salivasi, Pengosongan

    lambung yang tertunda/lambat, Peningkatan tekanan intraabdominal, Hipersekresi asam

    lambung atau pepsin karena stress, obat-obatan, alkohol, diet.

    Prinsip pengobatan pada laryngopharyngeal reflux adalah edukasi pasien dan

    perubahan gaya hidup, medikamentosa, dan pembedahan.

  • 8/10/2019 218329716 Referat Laringofaringeal Reflux LPR Rspad

    3/15

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    1.1Introduksi

    Laryngopharyngeal Reflux(LPR) adalah sebuah kondisi pada seseorang yang mengalami

    Gastroesophageal Reflux Disease(GERD) atau penyakit refluks gastroesophageal, ketika

    asam lambung naik ke laringofaring.

    Laringofaring atau hipofaring merupakan bagian paling kaudal dari faring dan tempat dimana tenggorokan berhubungan dengan esofagus. Laringofaring terletak inferior dari

    epiglottis dan melebar hingga lokasi di mana jalur ini bercabang menjadi jalur pernapasan

    (laring) dan pencernaan (esofagus). Pada titik ini, laringofaring berhubungan

    langsung/menyatu dengan esophagus secara posterior. Esofagus mengalirkan makanan

    dan cairan menuju lambung; sedangkan udara masuk ke laring pada bagian anterior.

    Ketika menelan, makanan akan masuk ke jalurnya sedangkan aliran udara akan sementara

    terhenti.

  • 8/10/2019 218329716 Referat Laringofaringeal Reflux LPR Rspad

    4/15

    1.2Epidemiologi

    Laryngopharingeal Reflux pada umumnya lebih banyak menyerang wanita dengan usia di

    atas 40 tahun, rata-rata berusia 57 tahun. Tidak ada predileksi ras tertentu. Lebih dari 55%

    tidak memiliki gejala suara serak, 20-45% menunjukkan gejala rasa terbakar pada ulu

    hati, regurgitasi, dan gangguan pencernaan.

  • 8/10/2019 218329716 Referat Laringofaringeal Reflux LPR Rspad

    5/15

    1.3Etiologi

    Penyebab dari LPR di antaranya adalah:

    Menurunnya tekanan LES karena hiatus hernia, diet (lemak, coklat, mint, produk

    susu, dll), tembakau, alkohol, obat-obatan (teofilin, nitrat, dopamine, narkotik,

    dll).

    Motilitas esofagus yang abnormal karena penyakit neuromuskular, laringektomi,

    etanol.

    Penurunan resistensi mukosa karena radioterapi rongga mulut, radioterapi

    esofagus, xerostomia.

    Penurunan salivasi

    Pengosongan lambung yang tertunda/lambat karena obstruksi, diet (lemak),

    tembakau, dan alkohol.

    Peningkatan tekanan intraabdominal karena kehamilan, obesitas, makan yang

    berlebihan, minuman karbonasi.

    Hipersekresi asam lambung atau pepsin karena stress, obat-obatan, alkohol, diet.

    1.4Patofisiologi

    Berbeda dari GERD, pada LPR sering tidak terdapat gejala rasa seperti terbakar maupun

    gejala regurgitasi. Laring sangat rentan terhadap refluks dari lambung, sehingga pasienlebih banyak mengalami gejala laringofaringeal dibandingkan gejala seperti terbakar atau

  • 8/10/2019 218329716 Referat Laringofaringeal Reflux LPR Rspad

    6/15

    regurgitasi. Terdapat 4 jenis pertahanan fisiologis yang melindungi traktus aerodigestif

    dari cedera refluks: LES (Lower Esophageal Spinchter), fungsi motorik esofageal dengan

    pembersihan asam lambung, resistensi jaringan mukosa esofageal, dan spingter esofageal

    atas.

    Ketika keempat mekanisme perlindungan di atas gagal, maka epitel pernapasan yang

    bersilia pada laring posterior menjadi rentan dan mengakibatkan disfungsi dari silia

    tersebut sehingga terjadi stasis dari mukus. Akumulasi dari mukus menyebabkan sensasi

    post-nasal drip dan menstimulasi throat clearing. Iritasi langsung dari zat refluks dapat

    menyebabkan batuk dan tersedak (laringospasme) karena sensitivitas pada ujung sensorik

    laring meningkat akibat inflamasi lokal. Kombinasi dari faktor-faktor tersebut

    menyebabkan edema pita suara, ulkus kontak, dan granuloma, kemudian menghasilkan

    gejala yang berhubungan dengan LPR: suara serak, globus faringeus, dan nyeri

    tenggorokan.

  • 8/10/2019 218329716 Referat Laringofaringeal Reflux LPR Rspad

    7/15

    Refluks asam lambung diklasifikasikan menjadi:

    1.

    Fisiologis: asimptomatik, postprandial, tanpa temuan abnormalitas

    2. Fungsional: asimptomatik

    3. Patologik: simptom lokal, manifestasi sekunder dari LPR

    4.

    Sekunder

    1.5Manifestasi/Gejala Klinis

    Suara serak

    Batuk

    Globus faringeus

    Throat clearing

    Disfagia

    Nyeri tenggorokan

    Wheezing

    Laringospasme

    Halitosis

    GERD LPR

    Heartburn + -

    Esofagitis + Jarang

    Laringitis -

    (kecuali sangat parah) Selalu laringitis posterior

    Perubahan Suara - +

    Abnormalitas Spincter LES UES

    Refluks Nokturnal/saat berbaring Siang hari/saat berdiri

    1.6Diagnosis

    Anamnesis

    o Signifikansi dan non-spesifikasi relatif dari gejala suara serak terhadap

    laringitis, biasanya laringitis bersifat ringan dan sembuh spontan. Bila

    laringitis persisten, harus dicari etiologinya: infeksi virus atau bakteri, alergi,

    trauma pita suara,postnasal discharge, atau LPR.

  • 8/10/2019 218329716 Referat Laringofaringeal Reflux LPR Rspad

    8/15

    o Disfonia persisten atau progresif lebih dari 2-3 minggu membutuhkan

    pemeriksaan laringofaring untuk menyingkirkan kanker dan kondisi serius

    lainnya.

    o Belafsky, et al mengembangkan suatu sistem penilaian diagnostik, yaitu

    Reflux Symptom Index (RSI) untuk membantu dokter menilai derajat relatif

    dari gejala LPR saat penilaian awal dan setelah pengobatan. Skor RSI > 13

    dianggap abnormal.

    Laringoskopi

    o Tanda nonspesifik iritasi dan inflamasi laring biasanya ditemukan. Meskipun

    bukan tanda patognomonik, tetapi penebalan, edema, dan kemerahan yang

    terkonsentrasi di laring posterior atau posterior laringitis merupakan temuan

    yang umum.

  • 8/10/2019 218329716 Referat Laringofaringeal Reflux LPR Rspad

    9/15

    o Contact granuloma

    o Tepi medial pita suara tampak terdapat indentasi linear akibat edema

    infraglotik difuspseudosulkus

    o

    Reflux Finding Score menurut Belafsky, et al:

    RFS lebih dari atau sama dengan 7 pasien dianggap memiliki LPR.

  • 8/10/2019 218329716 Referat Laringofaringeal Reflux LPR Rspad

    10/15

  • 8/10/2019 218329716 Referat Laringofaringeal Reflux LPR Rspad

    11/15

  • 8/10/2019 218329716 Referat Laringofaringeal Reflux LPR Rspad

    12/15

    Menegakkan Diagnosis Refluks

    o Pengobatan empiris dan perubahan perilaku/gaya hidup

    o Observasi endoskopik dari mukosa

    o Studi monitor pH

    o Radiografi

    o Manometri esofageal

    o Pengukuran spektrofotometri

    o Biopsi mukosa

    1.7Penatalaksanaan

    Edukasi pasien dan perubahan gaya hidup

    o Penurunan berat badan

    o Menghentikan kebiasaan merokok

    o Menghindari alkohol

    o Membatasi konsumsi coklat, makanan berlemak, buah-buahan asam, minuman

    berkarbonasi, makanan pedas, anggur merah, kafein, dan makan terlalu malam

    o Mengkonsumsi obat-obatan secara teratur dan tepat waktu (30-60 menit

    sebelum makan untuk PPI)

    Medikamentosa

    o PPI: Omeprazole, Esomeprazole, Lansoprazole

    o H2-receptor blocker: Ranitidine, Cimetidine

    o Prokinetic agents: Tegaserod, Metoclopramide, Domperidone

    o Mucosal cytoprotectants: Sucralfat

    Pembedahan

    o Fundoplikasi, komplet (Nissen atau Rosetti) atau parsial (Toupet atau Bore)

    o

    Laparoskopi

    o Bertujuan untuk mengembalikan kompetensi LES dan mengurangi episode

    refluks

  • 8/10/2019 218329716 Referat Laringofaringeal Reflux LPR Rspad

    13/15

    1.8Prognosis

    Tujuan dari pengobatan LPR adalah meredakan gejala dan menjaga agar efek refluks

    terkontrol dengan diet dan medikamentosa. Apabila diet dan medikamentosa tidak

    berhasil, maka dibutuhkan rujukan ke ahli gastroenterologi atau bedah digestif. Pada

    umumnya, prognosis LPR baik apabila gaya hidup sehat dapat diterapkan dan pengobatan

    dilakukan secara teratur. Namun, apabila LPR tidak terdiagnosis atau gagal terapi, dapat

    terjadi komplikasi seperti edema pita suara, ulkus pita suara, pembentukan massa di

    tenggorokan, perburukan asma, emfisema, dan bronkitis. LPR yang tidak teratasi juga

    dapat berperan dalam pembentukan kanker pada daerah pita suara.

  • 8/10/2019 218329716 Referat Laringofaringeal Reflux LPR Rspad

    14/15

    BAB III

    KESIMPULAN

    Laryngopharyngeal Reflux (LPR) adalah sebuah kondisi pada seseorang yang

    mengalami Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau penyakit refluks

    gastroesophageal, ketika asam lambung naik ke laringofaring.

    Penyebab dari LPR di antaranya adalah: Menurunnya tekanan LES, Motilitas

    esofagus yang abnormal, Penurunan resistensi mukosa, Penurunan salivasi, Pengosongan

    lambung yang tertunda/lambat, Peningkatan tekanan intraabdominal, Hipersekresi asam

    lambung atau pepsin karena stress, obat-obatan, alkohol, diet.

    Pengobatan yang dilakukan pada pasienLaryngopharyngeal Reflux meliputi: Edukasi pasien dan perubahan gaya hidup

    o Penurunan berat badan

    o Menghentikan kebiasaan merokok

    o Menghindari alkohol

    o Membatasi konsumsi coklat, makanan berlemak, buah-buahan asam, minuman

    berkarbonasi, makanan pedas, anggur merah, kafein, dan makan terlalu malam

    o Mengkonsumsi obat-obatan secara teratur dan tepat waktu (30-60 menit

    sebelum makan untuk PPI)

    Medikamentosa

    o PPI: Omeprazole, Esomeprazole, Lansoprazole

    o H2-receptor blocker: Ranitidine, Cimetidine

    o Prokinetic agents: Tegaserod, Metoclopramide, Domperidone

    o Mucosal cytoprotectants: Sucralfat

    Pembedahan

    o Fundoplikasi, komplet (Nissen atau Rosetti) atau parsial (Toupet atau Bore)

    o Laparoskopi

    o Bertujuan untuk mengembalikan kompetensi LES dan mengurangi episode

    refluks

  • 8/10/2019 218329716 Referat Laringofaringeal Reflux LPR Rspad

    15/15

    DAFTAR PUSTAKA

    ________________________. Laryngopharyngeal Reflux. CCENT [online] 2004. Available

    fromhttp://www.ccent.com/webdocuments/LPR-CCENT-document.pdf

    ________________________. Laryngopharyngeal Reflux. Cleveland Clinic [online] 2012.

    Available fromhttp://my.clevelandclinic.org/disorders/laryngopharyngeal-reflux-

    lpr/hic_laryngopharyngeal_reflux_lpr.aspx

    ________________________. Laryngopharyngeal Reflux. UCDavis Health System [online].

    Available fromhttp://www.ucdvoice.org/lpr.html

    Ford, Charles N. Evaluation and Management of Laryngopharyngeal Reflux. JAMA 2005;

    294(12): 1534-1540. doi:10.1001/jama.294.12.1534.

    Nayyar, Supreet S. Laryngopharyngeal Reflux. Slideshare [online] 2012. Available from

    http://www.slideshare.net/ssnayyar/lpr-laryngopharyngeal-reflux

    Simpson, C.Blake. Laryngopharyngeal Reflux Disease (LPR). UT Health Science Center

    [online] 2003. Available fromhttp://www.uthscsa.edu/oto/lpr.asp

    Untalan, Frederick M. Laryngopharyngeal Reflux (LPR). Slideshare [online] 2012. Available

    fromhttp://www.slideshare.net/tongmd/laryngopharyngeal-reflux-entards

    http://www.ccent.com/webdocuments/LPR-CCENT-document.pdfhttp://www.ccent.com/webdocuments/LPR-CCENT-document.pdfhttp://www.ccent.com/webdocuments/LPR-CCENT-document.pdfhttp://my.clevelandclinic.org/disorders/laryngopharyngeal-reflux-lpr/hic_laryngopharyngeal_reflux_lpr.aspxhttp://my.clevelandclinic.org/disorders/laryngopharyngeal-reflux-lpr/hic_laryngopharyngeal_reflux_lpr.aspxhttp://my.clevelandclinic.org/disorders/laryngopharyngeal-reflux-lpr/hic_laryngopharyngeal_reflux_lpr.aspxhttp://my.clevelandclinic.org/disorders/laryngopharyngeal-reflux-lpr/hic_laryngopharyngeal_reflux_lpr.aspxhttp://www.ucdvoice.org/lpr.htmlhttp://www.ucdvoice.org/lpr.htmlhttp://www.ucdvoice.org/lpr.htmlhttp://www.slideshare.net/ssnayyar/lpr-laryngopharyngeal-refluxhttp://www.slideshare.net/ssnayyar/lpr-laryngopharyngeal-refluxhttp://www.uthscsa.edu/oto/lpr.asphttp://www.uthscsa.edu/oto/lpr.asphttp://www.uthscsa.edu/oto/lpr.asphttp://www.slideshare.net/tongmd/laryngopharyngeal-reflux-entardshttp://www.slideshare.net/tongmd/laryngopharyngeal-reflux-entardshttp://www.slideshare.net/tongmd/laryngopharyngeal-reflux-entardshttp://www.slideshare.net/tongmd/laryngopharyngeal-reflux-entardshttp://www.uthscsa.edu/oto/lpr.asphttp://www.slideshare.net/ssnayyar/lpr-laryngopharyngeal-refluxhttp://www.ucdvoice.org/lpr.htmlhttp://my.clevelandclinic.org/disorders/laryngopharyngeal-reflux-lpr/hic_laryngopharyngeal_reflux_lpr.aspxhttp://my.clevelandclinic.org/disorders/laryngopharyngeal-reflux-lpr/hic_laryngopharyngeal_reflux_lpr.aspxhttp://www.ccent.com/webdocuments/LPR-CCENT-document.pdf