9
PENYALAHGUNAAN NARKOBA

3.1.5.2 penyalahgunaan napza

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 3.1.5.2   penyalahgunaan napza

PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Page 2: 3.1.5.2   penyalahgunaan napza

Kata kunci• ZAT PSIKOAKTIF, FUNGSI MENTAL SPESIFIK, NEUROTRANSMITER, SISTEM

REWARD MESOLIMBIK• SINDROMA DEFISIENSI REWARD, PENYALAHGUNAAN,REINFORCEMENT• TOLERANSI, KETERGANTUNGAN, GEJALA PUTUS ZAT, OVERDOSIS• KECANDUAN• GEN-ENVIRONMENT DIATHESIS• DISINHIBISI• TERATOGENIK• DETOKSIFIKASI

Page 3: 3.1.5.2   penyalahgunaan napza

ZAT PSIKOAKTIF

• Euphoriant• Zat yang menekan emosi atau persepsi menyakitkan (dysphoric state) tanpa

menurunkan kesadaran, sehingga timbul rasa nikmat. Dunia realitas yang penuh kesulitan dan kekecewaan diganti dengan dunia sendiri dimana semua masalah teratasi, cemas, sedih, marah ditenangkan, dan semua keinginan terpenuhi. Contohnya narkotika opium dan cocaine.

• Phantasticant• Halusinogen dan Psychedelic, mencetuskan perubahan sensoris (halusinasi visual

dan auditory) dan persepsi (benda atau suasana yang suram menjadi berwarna-warni). Contohnya mescaline ekstrak peyote cactus (Anhalonium lewinii), LSD, harmine (fermentasi ayahuasca yang diekstraksi dari B. caapi and B. inebrians), hashish dari Cannabis, jamur magic (Psylocybe semilanceata) dan alkaloid antikholinergik seperti hyoscyamine, atropine dan scopolamine.

• Inebriant• Zat yang menghambat pengaruh lingkungan terhadap mental, menimbulkan

ketenangan dan relaksasi, tetapi juga mengakibatkan disinhibisi dan perubahan persepsi disertai penurunan kemampuan kognitif. Contohnya alkohol dan inhalan.

Page 4: 3.1.5.2   penyalahgunaan napza

• Hypnotic Obat tidur, seperti barbiturate dan benzodiazepine. • Banal Excitant Obat perangsang libido banal, menimbulkan hiperaktifitas SSP dan meningkatkan

kemampuan fisik tanpa merubah kesadaran. Contohnya derivat amphetamine. • Disinhibitor Menekan fungsi PFC yang mengendalikan perilaku sehingga terjadi disinhibisi.

Contohnya Cannabis/ganja• Aesthetic Excitant Obat perangsang libido erotika, menimbulkan hiperaktifitas SSP dan meningkatkan

kemampuan fisik tanpa merubah kesadaran, meningkatkan cita rasa dan erotisme. Contohnya cocaine.

• Emphatogen Membangkitkan empati secara sukarela: contohnya ecstacy

Page 5: 3.1.5.2   penyalahgunaan napza

Reward & Reinforcement

• Konsep reward• Reinforcing positif• Reinforcing negatif• Reward sejati (natural)• Reward palsu(artificial)

Page 6: 3.1.5.2   penyalahgunaan napza

The reward pathway

View of the brain cut down the middle. Reward pathway: the ventral tegmental area (VTA), the nucleus accumbens, and the prefrontal cortex. The VTA is connectedto both the nucleus accumbens and the prefrontal cortex via this pathway and it sends information to these structures via its neurons. The neurons of the VTA contain the neurotransmitter dopamine, which is released in the nucleus accumbensand in the prefrontal cortex.This pathway is activated by a rewarding stimulus. [Note: the pathway shown here is not the only pathway activated by rewards, other structures are involved too, but only this part of the pathway is shown for simplicity.]

Page 7: 3.1.5.2   penyalahgunaan napza

Sindroma Defisiensi Reward SDR)

• Polimorphisme (allel A1 Gen DRD2)• Jumlah reseptor dopaminergik di nukleus akumben berkurang (1/3)• Dua arah manifestasi perilaku• Ditentukan pola asuh

Page 8: 3.1.5.2   penyalahgunaan napza

Efek Teratogenesis • Alkohol: fetal alcohol syndrome• Cannabis: fetal cannabis syndrome

Page 9: 3.1.5.2   penyalahgunaan napza

EFEK PEMICU PSIKOSIS

Pada individu dgn profil QTL yg tidak adekwat utk mencetuskan psikosis, penyalahgunaan zat psikoaktif lsg memicu manifestasi psikosis