i
ANALISIS MINAT MASYARAKAT TERHADAP PRODUK
PENGHIMPUNAN DANA PERBANKAN SYARIAH
(Studi di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi).
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Meraih
Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
PRAMESWARA DWIMAS AYU PUSPITA ASRI
NIM: 502171910
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2021/1443
v
MOTTO
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan
yang berlaku atas dasar suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.1
(Q.S. An-Nisa : 29)
1 Al-Quran (QS. An-Nisa : 29)
vi
ABSTRAK
Minat masyarakat muslim menggunakan jasa bank konvensional
lebih banyak dibandingkan dengan bank syariah, banyak masyarakat yang
masih awam terhadap produk perbankan syariah, dimana hal itu menjadi
sebab kurang bertumbuhnya bank syariah, serta berdampak menurunkan
minat atau antusiasme masyarakat untuk beraloh ke bank syariah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak minat
masyarakat di Kecamatan Telanaipura Kota Jambi terhadap Produk
Penghimpunan Dana Perbankan Syariah. Penelitian dilakukan terhadap
100 responden masyarakat di Kecamatan Telanaipura. Data dikumpulkan
menggunakan kuesioner dengan skala Likert dan dianalisis menggunakan
metode analisis regesi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel lokasi dan variabel bagi hasil mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap minat masyarakat memilih produk Perbankan Syariah.
Nilai signifikansi variabel lokasi sebesar 0.026 dan bagi hasil sebesar
0,000 yang lebih kecil dari nilai α yaitu (0,05) dengan masing-masing
koefisien pengaruh sebesar 2.256 dan 3.768.
Kata Kunci : Pengetahuan, Lokasi, Bagi Hasil, Agama, Minat
Masyarakat
vii
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukurku Panjatkan kepadamu yaAllah atas segala karunia
yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan juga kedua orangtuaku yang
telah berusaha membesarkan dan mendidikku hingga akhir studiku dan
tidak akan pernah terbalaskan olehku sampai kapanpun.
Buat Ayahku (Bagus Agung Wahyu Saputro) dan buat Ibuku (Sri
Haryanti. B,sc) ini adalah kado kecil yang dapat anakmu persembahkan
untuk sedikit membahagiakan hatimu. Aku tau selama ini banyak yang
telah kalian korbankan demi memenuhi segala kebutuhanku yang selalu
tak pernah merasa lelah demi memenuhi sembua kebutuhanku.
Terimakasih untuk semua kasih sayang yang telah kalian berikan
kepadaku, semua semangat dan dukungan yang selalu kalian berikan yang
sangat berari selama aku hidup di dunia ini. Aku hanya bisa mengucapkan
sebuah kata terimakasih kepada ayah dan juga ibuku, hanya Allah yang
mampu membalas semua kemuliaan hati kalian berdua.
Kepada Abangku (Bagaskara Arya Nugra AP) dan adiku (Lintang
Cahyo Pamungkas) yang selalu mendengarkan semua keluh kesahku
semenjak mengerjakan skripsi dan selalu berusaha menyemangatiku, serta
keluarga yang juga telah banyak memberikan dukungan kepadaku.
Terimakasih untuk segala perhatian, kebaikan, dan kasih saying yang
kalian berikan kepadaku.
Tak lupa pula skripsi ini aku persembahkan untuk orang yang
special di hatiku calon imamku, yang selama ini juga selalu menemaniku
dalam suka dan duka, memberikan support, masukan, hingga hal-hal yang
membuatku semangat dalam menyelesaikan skrpisi ini.
viii
Kepada teman-teman seperjuangan yang telah memberikan support
kepadaku selama ini, hanya Allah yang dapat membalas semua kebaikan
kalian. Dan skripsi ini aku persembahkan untuk orang-orang yang selalu
bertanya kepadaku kapan skripsimu selesali.
Sekali lagi aku ucapkan ribuan terimakasih untuk semua orang-
orang yang menyayangiku, yang senantiasa memberikanku dukungan tiada
hentinya agar aku selalu semangat dalam menjalani kehidupan ini terutama
dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga semua kebaikan yang telah kalian
berikan kepadaku diberi balasan oleh Allah swt dengan yang lebih baik
dari apa yang telah kalian berikan kepadaku. Wabillahi Taufiq Wal-
Hidayah Wassalamu‟Alaikum Wr.Wb.
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhânahû wa Ta`âlâ yang telah
menciptakan kita dalam keadaan mencintai agamanya dan berpegang pada
syariat-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad yang telah berjihad untuk menyiarkan ajaran-ajaran
Islam yang agung dalam akhlak beliau yang mulia. Skripsi ini berjudul
“Analisis Minat Masyarakat Terhadap Produk Penghimpunan Dana
Perbankan Syariah (Studi Di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi).
Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Rafidah, S.E.,M.E.I Selaku pembimbing I dan Bapak Drs.
Badaruddin, M..Sy selaku pembimbing II, terimakasih atas arahan dan
bimbingannya semoga Allah senantiasa membalas kebaikannya.
2. Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA, Ph.D selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr. A. A. Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Dr. Rafidah, S.E., M.Ag selaku Wakil Dekan I, Dr. Titin Agustin
Nengsih, M.Si., Ph.D selaku Wakil Dekan II, Dr. Sucipto, M.Ag,
selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Ambok Pangiuk, S.Ag., M.SI dan M. Yunus, M.Si selaku Ketua dan
Sekretaris program studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
6. Bapak dan Ibu para dosen yang telah memberikan materi perkuliahan
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Seluruh karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
x
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah
memberikan pelayanan dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Masyarakat Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi yang telah
memberikan informasi beserta data yang dibutuhkan dalam
penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas jasa yang telah diberikan
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar
dan semoga amal kebajikannya dinilai oleh Allah SWT. Disamping
itu, penulis sadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu apabila terdapat kesalahan mohon dimaafkan. Sangat
diharapkan kritik dan saran yang membangun supaya bisa menjadi
catatan untuk kedepan agar lebih baik lagi.Semoga penelitian ini
dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.
9. Seluruh Staf Tata Usaha dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
membantu penulis dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan
lain-lain.
Semua Pihak yang belum disebut di atas, terima kasih atas segala
bantuan selama proses penulisan skripsi ini.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................ ….i
PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................. ii
NOTA DINAS ....................................................................................... iii
PENGESAHAN .................................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................. vii
PERSEMBAHAN ................................................................................. ix
KATA PENGANTAR .......................................................................... x
DAFTAR ISI ......................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................16
C. Batasan Masalah ........................................................................................16
D. Rumusan Masalah ......................................................................................16
E. Tujuan Penelitian .......................................................................................17
F. Manfaat Penelitian .....................................................................................17
a. Manfaat Teoritis ........................................................................................17
b. Manfaat Praktis ..........................................................................................17
G. Sistematika Penulisan ................................................................................18
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,
DAN HIPOTESI PENELITIAN .................................................................19
xii
A. Kajian Pustaka ...........................................................................................19
B. Studi Relevan .............................................................................................40
C. Kerangka Pemikiran ..................................................................................43
D. Hipotesis Penelitian ...................................................................................44
E. Hipotesis Statistik ......................................................................................44
BAB III METODE PENELITIAN .........................................................46
A. Objek Penelitian ........................................................................................46
B. Jenis Penelitian ..........................................................................................46
C. Jenis dan Sumber Data ..............................................................................47
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................47
E. Populasi dan Sampel ..................................................................................49
F. Definisi Operasional Variabel ...................................................................51
G. Metode Analisis Data ................................................................................53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................59
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...........................................................59
B. Hasil Penelitian ..........................................................................................63
C. Pembahasan Hasil Penelitian .....................................................................81
BAB V PENUTUP ...................................................................................91
A. Kesimpulan ................................................................................................91
B. Saran ..........................................................................................................92
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Luas Wilayah Di Kecamatan Telanaipura ..................................... 9
Tabel 1Jumlah Penduduk Di Kecamatan Telanaipura……………………….10
Tabel 1.3 Total Aset Produk Penghipunan Dana Perbankan Syariah Kota Jambi
Periode Periode 2015-2019 .......................................................................... 11
Tabel 1.4 Total Market Share Keuangan Syariah dan Keuangan Konvensional
Perode 201Perode 2015-2019 .......................................................................... 12
Tabel 1.5 Total Market Share Keuangan Syariah dan Keuangan Konvensional
Perode Keuangan Konvensional Perode 2015-2019 .................................. 12
Tabel 1.6 Total Aset Bank Syariah dan Bank Konvensional Periode 2020 ... 12
Tabel 1.7 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 38
Tabel 1.8 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Telanaipura
Periode 21 Periode 2014-2018 ......................................................................... 58
Tabel 1.9 Responden Berdasarkan Usia ......................................................... 59
Tabel 2.0 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................................... 59
Tabel 2.1 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................................. 60
Tabel 2.2 Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaan ................................... 61
Tabel 2.3 Uji Validitas Instrumen Pengetahuan X1 ....................................... 62
Tabel 2.4 Uji Validitas Instrumen Lokasi X2 ................................................ 63
Tabel 2.5 Uji Validitas Instrumen Bagi Hasil X3 .......................................... 63
Tabel 2.6 Uji Validitas Instrumen Agama X4 ................................................ 64
Tabel 2.7 Uji Validitas Minat Y ..................................................................... 64
xiv
Tabel 2.8 Uji Reabilitas ................................................................................... 65
Tabel 2.9 Uji Normalitas ................................................................................. 66
Tabel 3.0 Uji Heterokedisitas .......................................................................... 68
Tabel 3.1 Uji Autokorelasi .............................................................................. 69
Tabel 3.2 Uji Multikolinieritas ........................................................................ 70
Tabel 3.3 Uji Statistik t.................................................................................... 72
Tabel 3.4 Uji Statistik f ................................................................................... 74
Tabel 3.5 Uji Koefisien Detreminasi R2 .......................................................................................
75
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Presentase Luas Kecamatan Telanaipura ....................................... 55
Gambar 2. Struktur Organisasi Kantor Kecamatan Telanaipura ...................... 57
Gambar 3.Kurva Normal Probability Plot ........................................................ 67
Gambar 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 68
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada umumnya yang dimaksud dengan bank syariah adalah
lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa
lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi
disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah, oleh karena itu. Usaha bank
akan selalu berkaitan dengan masalah uang sebagai dagangan utamnya,
untuk mempermudah berkembangnya bank syariah di negara-negara
muslim perlu ada usaha bersama di antara negara muslim lainnya.2
Di kota jambi saat ini sudah berdiri 6 kantor cabang bank syariah
dan 18 kantor cabang pembantu bank syariah, hal ini disebabkan
banyaknya masyarakat yang mayoritas beragama islam di kota jambi.
Sedangkan di Kecamatan Telanaipura terdapat 5 bank syariah yaitu: Bank
Syariah Mandiri (kantor kas IAIN), Bri Syariah, Bank 9 Jambi Syariah,
Bank Syariah Mandiri KCP Sipin, dan PT. Bank Muamalat Indonesia.
Sehingga dapat memiliki keunikan terhadap perilaku mengkonsumsi suatu
jasa atau produk dalam perbankan syariah. Begitu juga keadaan geografis
yang sangat mempengaruhi suatu minat masyarakat dalam berhubungan
dengan lembaga perbankan syariah, permasalahan yang harus dihadapi
oleh perbankan syariah meliputi rendahnya minat dan pengetahuan
masyarakat di kota jambi, khusus nya masyarakat di Kecamatan
Telanaupura terhadap produk perbankan syariah.
Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Memiliki luas wilayah 30.39
km2,
dengan data jumlah penduduk di Kecamatan Telanaipura tahun 2018
sebanyak 50.015 jiwa. Masyarakat Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.
Mayoritas masyarakat yang 99,9% menganut agama islam, sehingga setiap
suatu aktifitas yang dilakukannya terkhusus dalam bidang ekonomi
2 Heri, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.”
2
ataupun perbankan seharusnya juga harus menggunakan prinsip dan aturan
yang sesuai dengan syariat, salah satunya yaitu dengan cara memilih suatu
produk dari lembaga keuangan syariah. Perbankan syariah dikenal dengan
bank Islam yang sangat jauh dari unsur riba, artinya bahwa menetapkan
bunga atau melebihkan suatu jumlah pinjaman pokok secara bathil, dan
riba hukumnya adalah haram.3
Berdasarkan hasil wawancara awal dengan beberapa masyarakat di
Kecamatan Telanaipura Kota Jambi kebanyakan masyarakat memang
sudah mengetahui apa itu perbankan syariah tetapi mereka masih banyak
yang kurang mengetahui produk-produk apa saja yang ditawarkan oleh
perbankan syariah dan bagaimana proses bertransaksi pada masing-masing
produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah tersebut. serta beberapa
masyarakat masih belum paham apa saja akad-akad dalam perbankan
syariah yang dipakai ketika melakukan pembiayaan, ataupun transaksi
lainnya seperti menghimpun dana. Masyarakat di Kecamatan Telanaipura
mereka lebih jauh mengenal dan paham mengenai perbankan konvensional
dibandingkan perbankan syariah, terlebih lagi ada beberapa masyarakat
yang complain tentang pelayanan dan system perbankan syariah disana.
Beberapa masyarakat di kecamatan telanaipura masih beranggapan bahwa
perbankan syariah tidak ada bedanya dengan perbankan konvensional.
Selain itu apa benar pengetahuan dapat mempengaruhi minat masyarakat
terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah.4
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Adawiyah dengan
judul Pertimbangan, Pengetahuan, Dan Sikap Konsumen
IndividuTerhadap Bank Syariah. hasil penelitiannya mengungkapkan
bahwa pemahaman dan pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah
juga dapat mempengaruhi suatu pandangan masyarakat mengenai bank
syariah itu sendiri, secara mudahnya bahwa pandangan masyarakat
3 Ak dan MM, Manajemen Bank Syariah. 4 “Wawancara Awal Dengan Beberapa Masyarakat Di Kecamatan Telanaipura, Pada
Tanggal 10 Maret 2021.”
3
terhadap bank syariah tergantung dengan apa yang mereka ketahui dan
mereka pahami. Jika pengetahuan masyarakat tentang bank syariah rendah
maka dalam memandang bank syariah pastinya juga akan rendah.5 Dengan
rendahnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat akan pemahaman
islam apalagi permasalahan dalam perbankan syariah bahkan
perekonomian secara lebih luas maka perbankan syariah harus terus
menerus berkembang dan memperbaiki kinerjanya serta pelayanannya.
Dengan pesatnya pertumbuhan yang ditandai dengan semakin banyaknya
bank syariah yang akhirnya mendirikan unit-unit syariah, ini membuktikan
bahwa bank syariah memang mempunyai kompetensi ataupun daya saing
yang cukup tinggi, jadi suatu pemahaman tentang perbankan syariah
sangat penting terhadap masyarakat yang berada di Kecamatan
Telanaipura, Kota Jambi, dan bagi kita semua masyarakat yang beragama
islam.6
Dari hasil wawancara dengan beberapa masyarakat di Kecamatan
Telanaipura diketahui bahwasannya, masyarakat masih banyak yang
menganggap bahwa menggunakan produk perbankan syariah dan
konvensional sama saja karena kurangnya sosialisai serta pemahaman
masyarakat tentang bagaiman system operasional dari lembaga keuangan
syariah. serta mereka menganggap bahwa bertransaksi di perbankan
syariah terlalu ribet tidak seperti bertransaksi di perbanakn konvensional
yang mudah dan cepat. Munculnya perbankan konvensional yang lebih
banyak dari pada perbankan syariah juga dapat menyebabkan kurangnya
minat masyarakat yang menggunakan produk perbankan syariah.hasil
wawancara juga menyatakan bahwa beberapa masyarakat yang
5 Adawiyah, “Pertimbangan, pengetahuan, dan sikap konsumen individu terhadap bank
syariah.” 6 Metro Jambi, “Peminat Bank Syariah Minim.”
4
diwawancari hanya sedikit yang mempunyai tabungan di perbankan
syariah.7
Namun setelah beberapa tahun berjalan ternyata masih banyak
masyarakat belum mau menjadi nasabah bank syariah tersebut.
Dikarenakan masyarakat banyak menganggap bahwasannya menggunakan
bank syariah tidak ada perbedaannya dengan menggunakan produk bank
konvensional. Meskipun ada sebagian masyarakat yang menjadi nasabah
pada perbankan syariah, namun masih mempertahankan tabungannya pada
bank konvensional. Bahkan sebagian besar masyarakat belum bersedia
menjadi nasabah bank syariah. Perkembangan lembaga keuangan sangat
dipengaruhi oleh tingkat partisipasi masyarakat dalam menabung dan
mengambil pembiayaan untuk dijadikan modal usaha atau biaya konsumtif
sehingga lembaga tersebut dapat menambah keuntungannya.8
Penelitian yang dilakukan oleh Jarkoni dengan judul penelitian
Faktor Penyebab Kurangnya Minat Masyarakat Menjadi Nasabah Di
Kantor Cabang Bank Syariah Jambi juga mengatakan bahwa, ada sejumlah
persepsi yang mempengaruhi masyarakat untuk menabung atau
mengambil pembiayaan pada lembaga keuangan baik syariah atau
konvensional. Bahwasannya masyarakat di Kota Jambi banya dari mereka
menjadi nasabah bank konvensional. 9
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa masyarakat di
Kecamatan Telanaipura mereka mengtakan bahwa lokasi menjadi salah
satu factor untuk mereka berminat atau tidaknya dalam menggunakan
produk ataupun jasa pada perbankan syariah, dimana mereka menjadikan
lokasi sebagai tolak ukur mereka seberapa terjangkaunya ataupun tidak
7 “Wawancara Awal Dengan Beberapa Masyarakat Di Kecamatan Telanaipura, Pada
Tanggal 10 Maret 2021.” 8 Rahma Yulianti, “Pengaruh Minat Masyarakat Aceh Terhadap Keputusan Memilih
Produk Perbankan Syariah do Kota Aceh.” 9 Jarkoni, Maani, Dan Triana, “Faktor Penyebab Kurangnya Minat Masyarakat Menjadi
Nasabah Di Kantor Cabang Bank Syariah Mandiri ℡Anaipura Kota Jambi.”
5
terjangkaunya lokasi perbankan syariah yang berada di Kecamatan
Telanaipura Kota Jambi dari lingkungan ataupun tempat mereka tinggal,
dan tentunya bisa atau tidaknya lokasi perbankan syariah tersebut
dijangkau menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum yang
dapat memudahkan akses mereka dalam menjangkau lokasi perbankan
syariah tersebut. Beberapa masyarakat mengatakan bahwa lokasi
perbankan syariah di Kecamatan Telanaipura cukup strategis tetapi tetap
saja sebagain dari mereka masih kurang berminat terhadap produk
perbankan syariah. Dari wawancara awal tersebut bisa kita kaitkan apakah
factor lokasi bisa mempengaruhi minat masyarakat terhadap produk
penghimpunan dana perbankan syariah ataupun tidak.10
Seperti penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Herman dengan
judul penelitian Minat Menabung Masyarakat Di Bank Syariah Komparasi
Bank Muamalat Dan Bank Mandiri Syariah Cabang Jambi. Menyatakan
bahwa keadaan geografis yang akan mempengaruhi minat masyarakat
untuk menabung dikarenakan letak bank tersebut jauh ataupun dekat dari
jangkauan masyarakat (tidak banyak cabang bank syariah mandiri dikota
jambi).11
Dari hasil wawancara awal yang dilakukan terhadap beberapa
masyarakat di Kecamatan Telanaipura tentang bagi hasil menyatakan
bahwa, beberapa dari mereka banyak yang sudah memahami dan
mengetahui bagaimana skema bagi hasil yang diterapkan oleh perbankan
syariah. dan bagaimana pembagian keuntungan antara kedua belah pihak
yang melakukan transaksi ataupun permodalan. Tetapi ada juga beberapa
dari mereka yang tidak mengetahui bagaimana system bagi hasil dan
penerapannya dalam operasional pada perbankan syariah tersebut. Dari
hasil wawancara awal bisa kita analisa apakah factor bagi hasi dapat
10 “Wawancara Awal Dengan Beberapa Masyarakat Di Kecamatan Telanaipura, Pada
Tanggal 10 Maret 2021.” 11
Herman, Arsa, dan Sasnifa, “Minat Menabung Masyarakat Di Bank Syariah (Komparasi Bank Muamalat Dan Bank Mandiri Syariah Cabang Jambi ).”
6
mempengaruhi minat masyarakat terhadap produk penghimpunan dana
perbankan syariah.12
Penelitian terdahulu yang diteliti oleh Wahab dengan judul
Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Tehadap Minat Menabung Pada Bank
Syariah menyatakan bahwa, jika pada bank konvensional system
pembagian keuntungan berdasarkan bunga bank (riba) yang sudah jelas
hukumnya haram. Sistem bagi hasil merupakan sistem dimana
dilakukannya perjanjian atau ikatan bersama di dalam melakukan kegiatan
usaha. Di dalam usaha tersebut diperjanjikannya adanya pembagian hasil
atas keuntungan yang akan didapat antara kedua pihak atau lebih. Bagi
hasil dalam perbankan syariah merupakan ciri khusus yang ditawarkan
kepada masyarakat, dan di dalam aturan syariah yang berkaitan dengan
pembagian hasil usaha harus di tentukan terlebih dahulu pada awal
terjadinya kontrak (Akad). Besarnya penentuan porsi bagi hasil antara
kedua belah pihak ditentukan sesuai kesepakatan bersama, dan harus
terjadi dengan adanya kerelaan di masing-masing pihak tanpa adanya
unsur paksaan.13
Terlihat dari hasil penelitian sebelumnya yang diteliti oleh Rika
Yulianti dengan judul Pengaruh Nilai-Nilai Agama Kualitas Layanan
Promosi dan Keperrcayaan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank
Syariah Di Banjarmasin, menyatakan bahwa agama merupakan factor
pengetahuan dan pengalaman keberagamaan yang mendorong seseorang
untuk melakukan suatu tindakan ekonomi islam khususnya dalam
perbankan syariah. Nilai-nilai agama sangat berpengaruh signifikan untuk
menjadi nasabah di bank syariah. Seluruh produk dan jasa perbankan
syariah sebenarnya cocok untuk seluruh masyarakat, tidak hanya bagi
musim bahkan bagi nonmuslim. Hal tersebut karena system perbankan
syariah didasarkan pada prinsi-prinsip universal seperti, keadilan,
12 “Wawancara Awal Dengan Beberapa Masyarakat Di Kecamatan Telanaipura, Pada
Tanggal 10 Maret 2021.” 13 Wahab, “Pengaruh tingkat bagi hasil terhadap minat menabung di bank syariah.”
7
kejujuran, transparansi dan lain-lain. System keuangan syariah begitu
inklusif dan menguntungkan bagi siapapun yang
mengimplementasikannya.14
Dari hasil wawancara awal yang dilakukan terhadap beberapa
masyarakat di Kecamatan Telanaipura Kota Jambi, menyatakan bahwa
pemahaman agama mereka terhadap perbankan syariah cukup rendah
dimana mereka masih menganggap bank syariah masih sama seperti
perbankan konvensional yang menjalankan system operasonal nya tidak
sesuai dengan syariat agam dan masih mengandung unsur riba di
dalamnya. Rendahnya pemahaman mereka salah satunya diakibatkan
kurang dan masih bersifat persial sosialisasi yang dilakukan terhadap
prinsip dan system ekonomi syariah. Dan sebagian masyarakat yang
diwawancarai mengira bahwa perbankan syariah hanya dikhususkan untuk
orang-orang yang beragama muslim saja, tetapi pada kenyataannya orang
yang beragama non muslim bisa juga menggunakan produk pada
perbankan syariah dikarenakan system perbankan syariah ini didasarkan
pada prinsip-prinsip universal seperti keadilan, kejujuran, dan transparansi.
Jadi perbankan syariah bisa digunakan untuk kaum muslim maupun non
muslim karena bertujuan untuk kemaslahatan atau kesejahteraan umat.
Dari hasil wawancara awal bisa kita analisa lebih jauh apakah agama
berpengaruh terhadap minat masyarakat terhadap produk penghimpunan
dana perbankan syaraih.15
Toni meneliti berupa faktor keputusan yang mempengaruhi
nasabah dalam memilih Bank Syariah (studi kasus di BSM kantor cabang
Malang). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa
keputusan nasabah memilih jasa Bank Syariah dapat di tentukan oleh tiga
faktor utama, yaitu: pelayanan, pengetahuan konsep Bank Syariah dan
14Rika Yulianti, “Pengaruh Nilai-Nilai Agama, Kualitas Layanan, Promosi, dan
Kepercayaan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah di Banjarmasin.” 15
“Wawancara Awal Dengan Beberapa Masyarakat Di Kecamatan Telanaipura, Pada Tanggal 10 Maret 2021.”
8
harga/pembiayaan. Sedangkan faktor karakteristik Bank Syariah, lokasi
dan promosi tidak berpengaruh secara signifikan. (Toni Prasetyo Utomo,
2014:19- 21)
(Neng Karmani, 2012:4-52) Neng Karmani meneliti tentang minat
masyarakat dalam berhubungan dengan Bank Syariah di Kota Padang.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ditemukan minat masyarakat
dalam berhubungan dengan Bank Syariah dipengaruhi oleh empat faktor
diantaranya, pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran dan
pengetahuan mengenai suatu produk dan mekanisme Bank Syariah.
Sedangkan faktor agama, pengetahuan tentang keberadaan Bank Syariah
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat masyarakat dalam
berhubungan dengan Bank Syariah.16
Keputusan memilih produk perbankan syariah merupakan proses
seleksi yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua
atau lebih perilaku alternative, dan memilih salah satu diantaranya yang
kuat hubungannya dengan karakter personal dan pengambilan keputusan
(Andy,2014:3). Pemilihan masyarakat terhadap bank syariah disebabkan
adanya keistimewaan yang membedakan dengan bank konvensional.17
16 Neng Karmani, “minat masyarakat dalam berhubungan dengan Bank Syariah di Kota
Padang.” 17
Tony Prasetyo Utomo, “faktor keputusan yang mempengaruhi nasabah dalam memilih Bank Syariah (studi kasus di BSM kantor cabang Malang).”
9
Tabel 1.1 Luas Wilayah di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.
Luas Wilayah (km2) di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi Tahun
2018
1. Telanaipura 1.29 km2
2. Simpang IV Sipin 1.53 km2
3. Buluran Kenali 2.06 km2
4. Teluk Kenali 2.34 km2
5. Penyengat Rendah 12.31 km2
6. Pematang Sulur 2.98 km2
Jumlah Total 30.39 km2
Sumber: Statistik Kota Jambi
Berdasarkan hasi riset masyarakat Kecamatan Telanaipura, Kota
Jambi dinilai belum antusias untuk menabung di bank syariah. Padahal
bertransaksi di bank syariah dapat dilakukan oleh siapa saja. Sebenarnya,
bank syariah bukan hanya untuk masyarakat yang beragama islam saja,
tapi terbuka untuk semua agama. Prinsip syariah hanya sebagai landasan
operasional perbankan saja. Tidak banyaknya masyarakat di Kecamatan
Telanaipura yang berhubungan dengan perbankan syariah, padahal
penduduk di Kecamatan Telanaipura mayoritas beragama islam.
Sebenarnya memang bank syariah bukan hanya untuk masyarakat yang
beragama islam saja, tapi terbuka untuk semua agama. Prinsip syariah
hanya sebagai landasan operasional perbankan saja.18
\
18 Metro Jambi, “Peminat Bank Syariah Minim.”
10
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi
Jumlah Penduduk, Rumahtangga, dan Rata-rata Jumlah Anggota
Rumahtangga Dirinci per Kelurahan di Kecamatan Telanaipura,
Tahun 2018.
Sumber : Statistik Kota Jambi
Dengan jumlah penduduk yang banyak, hendaknya masyarakat di
Kecamatan Telanaipura Kota Jambi lebih berminat kepada Produk
Penghimpunan dana yang ada pada Perbankan Syariah, produk tersebut
bisa dalam bentuk. Tabungan, Giro dan juga Deposito.
Kelurahan Penduduk K K Rata-rata
Jumlah
Rumahtangga
(1) (2) (3) (4)
1. Telanaipura 5.493 1.217 4,5
2. Simpang IV Sipin 12.581 3.276 3,8
3. Buluran Kenali 6.511 1.684 3,9
4. Teluk Kenali 1.395 402 3,5
5. Penyengat Rendah 11.307 3.099 3,6
6. Pematang Sulur 12.728 2.784 4,6
Jumlah Total 50.015 12.462 4,0
11
1.3 Tabel Total Aset Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah
Kota Jambi Per 2016 – Mei 2021
Libilitas dan Ekuitas
Total Aset 2016 2017 2018 2019 2020
Dana
Simpanan
Wadiah
9.127.253 12.256.656 14.436.049 15.118.993 20.232.669
Giro 169.801 235.862 195.123 199.035 13.665.382
Tabungan 8.957.452 12.030.794 14.244.939 14.919.958 6.567.287
Sumber: Statistik OJK
Hasil survey awal menjelaskan bahwa masyarakat di Kecamatan
Telanaipura, Kota Jambi lebih banyak menggunakan bank konvensional
dibandingkan dengan bank syariah. Hal ini bisa menjadi perbandingan
antara bank konvensional dan juga bank syariah, dimana masyarakat
Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi lebih memilih menggunakan produk
penghimpunan dana dari bank konvensional.19
19
Herman, Arsa, dan Sasnifa, “Minat Menabung Masyarakat Di Bank Syariah (Komparasi Bank Muamalat Dan Bank Mandiri Syariah Cabang Jambi ).”
Total Aset 2016 2017 2018 2019 2020
Dana
Simpanan
Wadiah
9.346.149 9.932.062 11.381.687 11.902.717 20.232.669
Giro 9.384 64.776 64.361 64.754 13.665.382
Tabungan 292.016 9.559.911 10.979.817 11.485.629 6.567.287
Libilitas dan Ekuitas
12
Saat ini perbankan syariah di Kota Jambi masih melakukan
perlengkapan produk-produk untuk melayani nasabah dengan lebih baik,
misalnya layanan mesin ATM. Perbankan syariah di Kota Jambi saat ini
sudah menyalurkan kredit sekitar Rp 5,1 miliar, padahal target yang
dipatokan untuk triwulan pertama adalah Rp 3,5 miliar. Kinerja yang baik
juga terlihat dari penghimpunan DPK, dari Rp 1,5 miliar yang ditargetkan,
justru mencapai Rp 1,8 miliar.20
1.4 Tabel Total Market Share Perbankan Syariah dan Perbankan
Konvensional Kota Jambi Periode 2016-2020
Pertumbuhan Market Share / Pangsa Pasar Perbankan Syariah
Periode 2016-2020
2016 2017 2018 2019 2020
5,33% 6,05% 5,38% 22,6% 4,56%
Sumber : Laporan Perkembangan Keuangan Syariah oleh OJK
1.5 Tabel Total Market Share Perbankan Syariah dan Perbankan
Konvensional Kota Jambi Periode 2016-2020
Pertumbuhan Market Share / Pangsa Pasar Perbankam
Konvensional Periode 2016-2020
2016 2017 2018 2019 2020
94,67% 93,95% 94,62% 96,9% 93,82%
Sumber : Laporan Perkembangan Keuangan Syariah oleh OJK
20
Jambiekspres.co.id, “Pertumbuhan Syariah Jambi Lebihi Nasional - Berita Jambi Ekspres.”
Market Share Perbankan Syariah per Juni 2021
6,59%
Market Share Perbankan Konvensional per Juni 2021
94,67%
13
1.6 Total Aset Bank Syariah dan Bank Konvensional Kota Jambi
Periode 2020
Aset Bank Syariah Aset Bank Konvensional
4.396,67 Triliun 214,78 Triliun
Sumber : Statistik OJK
Berdasarkan dari hasil pertumbuhan pangsa pasar atau market
share, pangsa pasar bank syariah tertinggal jauh dengan bank
konvensional. Potensi dan dukungan terhadap bank syariah sangat besar,
pada tahun 2019 market share perbankan konvensional naik sebesar 22,6%
tetapi pada tahun 2020 market share perbankan syariah mengalamai
peneurunan. Selain sudah berjalan puluhan tahun dengan jumlah penduduk
muslim di Kota Jambi yang hampir 99% ditambah juga dengan dukungan
Majelis Ulama Indonesia. Sayangnya potensi dan berbagai dukungan itu
belum berdampak besar pada pertumbuhan market share pada perbankan
syariah.21
Hasil riset juga mengatakan bahwa asset perbankan syariah di Kota
Jambi pada juli 2017 sebesar Rp 2,55 triliun, atau tumbuh 6,23% dari total
asset bank umum di kota jambi. Hanya saja, angka itu masih lebih tinggi
dari nasional yang hanya sebesar 4,72%. Selain itu, penghimpunan dana
pihak ketiga (DPK) perbankan syariah juga menurun 5,02% dibandingkan
tahun yang lalu, menjadi Rp 943,94 miliar. Perbankan syariah tetap
berupaya menjalankan perannya sebagai salah satu sumber pembiayaan
dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.22
Banyak hal yang dapat memotivasi seseorang dalam berhubungan
dengan lembaga perbankan, baik sebagai seorang kreditor maupun debitor.
Alasan masyarakat untuk berhubungan dengan suatu lembaga perbankan
antara lain, balas jasa dari modal yang disetor, keamanan, fasilitas atau
21
Jambiekspres.co.id. 22 “Bank Syariah di Jambi Salip Bank Umum - Tribunnews.com.”
14
kemudahan, pemerolehan jasa pembiayaan, dan pertimbangan sistem
perbankan yang berlaku.23
Terdapat beberapa factor yang dapat mempengaruhi masyarakat
dalam memilih suatu produk penghimpunan dana dalam perbankan syariah
baik itu tabungan, giro maupun deposito. Adapun factor yang
mempengaruhi yaitu, agama, lokasi, pengetahuan, dan bagi hasil. Tetapi
yang sangat mempengaruhi minat masyarakat terhadap produk
penghimpunan dana perbankan syariah yaitu pengetahuan terhadap
perbankan syariah itu sendiri.
Focus penelitian ini tertuju pada masyarakat yang berada di
Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Dimana mencakup beberapa profesi
seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS), Ibu rumah tangga (IRT), Pedagang.
Buruh, Pelajar, Mahasiswa, Karyawan Swasta, dan juga Pensiunan.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahi minat serta
pengetahuan masyarakat terhadap Produk Penghimpunan Dana dalam
Perbankan Syariah dan menganalisis serta menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi minat masyarakat terhadap Produk Penghimpunan Dana
dalam Perbankan Syariah. Metode penelitian ini berjenis kuantitatif.
Subjek pada penelitian ini adalah Masyarakat Kecamatan Terlanaipura
Kota jambi, dan objek dalam penelitian ini adalah minat masyarakat
terhadap Produk Penghimpunan Dana dalam Perbankan Syariah. Dri
sebaran kuisioner yang didapatkan bahwasnya banyak mahasiswa di
Faklutas Ekonomi dan Bisnis Islam yang menggunakan perbankan
syariah, tetapi di sebagian masyarakat lainnya masih kurang berminat
menggunakan perbankan syariah. (Data didaptkan dari sebaran kuisioner
dan wawancara awal).
Penelitian ini mengatakan bahwa suatu tingkat minat serta
pengetahuan masyarakat terhadap produk perbankan syariah di Kecamatan
23
Rahma Yulianti, “Pengaruh Minat Masyarakat Aceh Terhadap Keputusan Memilih Produk Perbankan Syariah do Kota Aceh.”
15
Telanaipura Kota Jambi masih sangat rendah, masyarakat hanya
mengetahui bank syariah saja, sedangkan mayoritas dari masyarakat
Kecamatan Telanaipura Kota Jambi belum semuanya mengetahui dan
memahami tentang Produk Penghimpunan Dana dalam Perbankan Syariah
serta akad-akad yang digunakan dalam perbankan sayriah. Sangat
diperlukan informasi yang lengkap mengenai karakteristik dan perilaku
nasabah atau calon nasabah terhadap Perbankan Syariah.24
Di latarbelakangi oleh semua pembahasan diatas, penulis tertarik
untuk membahas lebih lanjut mengenai latar belakang minat masyarakat
terhadap Perbankan Syariah dengan judul “ANALISIS MINAT
MASYARAKAT TERHADAP PRODUK PENGHIMPUNAN DANA
PERBANKAN SYARIAH. (STUDI DI KECAMATAN
TELANAIPURA, KOTA JAMBI)"
24
Herman, Arsa, dan Sasnifa, “Minat Menabung Masyarakat Di Bank Syariah (Komparasi Bank Muamalat Dan Bank Mandiri Syariah Cabang Jambi ).”
16
B. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat di Kecamatan Telanaipura Kota Jambi tidak semuanya
mengetahui Produk Penghimpunan dana dalam perbankan syariah.
2. Mayoritas masyarakat di Kecamatan Telanaipura Kota Jambi, sangat
kurang meminati skema bagi hasil pada perbankan syariah.
3. Lokasi bank syariah di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, menjadi
salah satu factor yang mempengaruhi minat masyarakat.
4. Masyarakat Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, mengira bahwa
produk perbankan syariah hanya bisa digunakan untuk masyarakat
muslim, tetapi bisa digunakan untuk masyarakat non muslim juga.
C. Batasan Masalah
Mengingat begitu banyaknya permasalahan perbankan syariah, serta
terbatasnya kemampuan dan dana yang tersedia. Untuk itu penulis hanya
memfokuskan permasalahan pada Analisis Minat Masyarakat Terhadap
Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah di Kecamatan Telanaipura
Kota Jambi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah yang dikemukakan di atas,
maka rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh pengetahuan terhadap minat masyarakat
dalam memilih Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah di
Kota Jambi?
2. Apakah terdapat pengaruh lokasi terhadap minat masyarakat dalam
memilih Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah di Kota
Jambi?
3. Apakah terdapat pengaruh bagi hasil terhadap minat masyarakat dalam
memilih Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah di Kota
Jambi?
17
4. Apakah terdapat pengaruh agama, terhadap minat masyarakat dalam
memilih Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah di Kota
Jambi?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan masyarakat terhadap produk
Penghimpunan Dana Perbankan Syariah di Kota Jambi.
2. Untuk mengetahui pengaruh lokasi masyarakat terhadap Produk
Penghimpunan Dana Perbankan Syariah.
3. Untuk mengetahui pengaruh bagi hasil terhadap minat masyarakat
dalam memilih Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah di
Kota Jambi.
4. Untuk mengetahui pengaruh agama terhadap minat masyarakat
terhadap Produk Penghimpunan Dana Bank Syariah.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat di gunakan untuk suatu bahan
referensi yang dapat memberikan kontribusi untuk menambah
informasi mengenai hal-hal yang melatar belakangi minat masyarakat
dalam terhadap Produk Penghimpunan Dana di Perbankan Syariah.
Serta dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi penelitian yang
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi
masukan bagi pihak yang berkepentingan, khusunya bagi penyusun.
Umumnya bagi instansi yang bersangkutan dan lembaga-lembaga yang
berkaitan dalam dunia ekonmi dan bisni islam.
18
G. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan proposal skripsi ini, disusun sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, permasalahan, pembatasan
masalah, tujuan dan manfaat penulisan, serta sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN STUDI RELEVAN
Bab ini berisi gambaran tentang Analisi Minat Masyarakat
Terhadap Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah (Studi
Masyarakat Di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelskan variable penelitian, metode pengumpulan data,
waktu dan tempat penelitian, dan prosedur analisis data.
DAFTAR PUSTAKA
Bab ini merupakan susunan tulisan diakhir sebuah karya ilmiah,
yang isinya berupa nama penulis, judu tulisan, penerbit, identitas
penerbit, dan tahun terbit.
RANCANGAN DAFTAR WAWANCARA, OBSERVASI
Bab ini menjelaskan tentang rancangan daftar wawancara serta
observasi dalam penelitian.
19
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, STUDI RELEVAN, KERANGKA PEMIKIRAN,
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Perbankan Syariah
Bank menurut UU No. 21 Tahun 2008 adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Bank dalam operasionlnya dibagi menjadi dua yaitu Bank
Konvensional dan Bank Syariah. Bank konvensional adalah bank yang
menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional dan berdasarkan
jenisnya. Sedangkan Bank Syariah merupakan bank yang menjalankan
kegiatan usahanya berdasarkan prinsip-prinsip syariah.25
Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan perinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas bank
umum syariah, dan bank pembiayaan rakyat sayriah.26
Bank Syariah
merupakan Islamic Financial Institution atau lebih dari sekedar bank
(beyond banking) yang berlandasakan al-Qur‟an dan hadits yang
mengacu pada prinsip muamalah, yakni sesuatu itu boleh dilakukan,
kecuali jika ada larangannya dalam al-Qur‟an dan hadits yang
mengatur hubungan antar manusia terkait ekonomi, sosial dan politik
Berdasarkan pengertian tersebut, Perbankan Syariah berarti bank yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah di mana tata
cara operasionalnya berdasarkan cara bermuamalat Islam dan mengacu
pada ketentuan-ketentuan Al-Qur‟an dan Al-Hadis.27
Sebagaimana
25 Ikit S.E., M.E.I, Manajemen Dana Bank Syariah. 26 Dr. Rafidah SE., M.E.I, Produk Perbankan Syariah Teori Dan Praktik. 27
Muhammad Abduh, “Customer Statisfaction and Switching Behavior In Islamic Banking: Evidence From Indonesia. Schoo; of Doctoral Studies (European Union).”
20
muamalat berisi ketentuan yang mengatur hubungan antara manusia
dengan manusia, baik hubungan individu dengan individu, maupun
atara individu dengan kelompok (masyarakat). Perkembangan
lembaga-lembaga keuangan syariah tergolong cepat. Salah satu
alasanya adalah karena adanya keyakinan yang kuat di kalangan
masyarakat muslim bahwa perbankan konvensional itu mengandung
unsur riba yang dilarang agama islam.28
Setiap akad dalam perbankan syariah harus memenuhi ke - tentuan
akad, yakni rukun dan syarat. Rukun akad ada tiga, yakni; pelaku akad,
objek akad, dan shighat atau pernyataan pelaku akad berupa ijab dan
kabul. 3 Sedangkan syarat ada ada empat jenis yaitu; 1) syarat in‟iqãd
(berlakunya akad), 2) Syarat shihãh (sahnya akad), 3) Syarat nafãdz
(realisasi akad), 4) Syarat luzûm (terjadinya akad). Syarat in‟iqãd ada
yang umum dan khusus. Syarat umum harus selalu ada pada setiap
akad, seperti syarat yang harus ada pada pelaku akad, objek akad dan
shigah akad, akad pada sesuatu yang dihalalkan syara‟, dan akad pada
sesuatu yang bermanfaat.29
2. Minat Nasabah
Menurut Mowen dalam Oliver (2006) minat beli merupakan
sesuatu yang diperoleh dari proses belajar dan proses pemikiran yang
membentuk suatu persepsi, dimana nantinya minat beli menciptakan
suatu motivasi yang terus terekam dalam benak nasabah dan menjadi
suatu keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika seseorang
konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan
apa yang ada didalam benaknya itu.30
Menurut (Shaleh dan Wahab, 2004). Minat adalah kesukaan
(kecendrungan hati) kepada sesuatu, secara sederhana minat itu dapat
28 Muhammad Abduh. 29 “Akad-Akad Perbankan Syariah Pertukaran Dan Percampuran | Syariah.” 30
Andespa, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Menabung di Bank Syariah,” 2017.
21
diartikan suatu kecendrungan untuk memberikan perhatian kepada
orang dan bertidak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi
objek dari minat tersebut, dengan disertai perasaan senang.
Tahapan dalam menggunakan dan menilai jasa terbagi menjadi
beberapa tahap yaitu:
1) Pengalaman belanja online, mengacu pada pengetahuan
dan akumulasi pengalaman dari waktu ke waktu.
2) Kepuasan konsumen, kepuasan konsumen merupakan
evaluasi purna pembelian dimana alternative yang dipilih
sekurang-kurangnya sama atau terlampaui
3) Tahap pra-pemeblian, tahap ini konsumen sering
melakukan serangkaian aktivitas yang berbeda termasuk
mencari informasi, membandingkan produk, memeriksa
tujuan dan menjukkan berbagai keputusan pemebelian
yang terbaik.
4) Tahap Pasca Pembelian, merupakan suatu perilaku
konsumen yang berkeinginan dalam membeli atau
memilih suatu produk yang berdasarkan pengalaman
dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi bahkan
menginginkan suatu produk tertentu.31
b. Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah
Sikap dan perilaku konsumen juga merupakan bagian dari
factor yang mempengaruhi minat nasabah dalam pemeblian,
Terdapat beberapa factor yang sangat mempengaruhi minat beli
pada konsumen, factor yang mempengaruhi suatu minat membeli
berhubungan erat dengan perasaan dan juga emosi. Maka apabila
seseorang merasa senang atau puas dalam membeli suatu barang
serta jasa, maka hal tersebut akan memperkuat minat membeli.
31
Fakultas Ekonomi dan Bisni Universitas Lampung, “Pengabdian Kepada Masyarakat Melalui Diseminasi Hasil Penelitian Terapan.”
22
Sedangkan ketidakpuasaan menjadi salah sau penyebab turun atau
bisa menghilangkan minat terhadap barang atau jasa tersebut.32
c. Teori Keputusan Pembelian
Suatu proses pengambilan keputusan pemeblian menurut
Kotler (Kotler Keler, 2013:231) sebagai berikut:
1. Pengenalan suatu masalah, pada proses pembelian dimulai
ketika pembeli mengenali masalah dan kebutuhan untuk
mendapatkan perhatian serta minat pembelian.
2. Pencarian suatu informasi, rangsangan terhadap kebutuhan
akan dapat mendorong seorang konsumen mencari suatu
informasi serta mempelajari produk tertentu, baik dengan
cara penguatan ataupunperhatian.
3. Keputusan pembelian, keputusan pembelian dapat dibentuk
akibat preferensi sebagai kumpulan pilihan yang
dikategorikan dalam sub-keputusan, yaitu merek, dealer,
kuantitas, waktu, dan metode pembayaran.
4. Perilaku pasca pembelian, setelah pembelian komunikasi
pemasaran harus mempunyai keyakinan dan evaluasi yang
dapat mengukuhkan pilihan konsumen agar merasa nyaman
sehingga tidak merasa terganggu karena ketidaksesuaian dari
fitur-fitur tertentu atau informasi lain yang mendukung
kebutuhannya.33
Karena sangat berhubungan dengan kesehatan manusia dan
merupakan kebutuhan pokok, maka kualitas produk sangat
mempengaruhi pembeli dalam mengambil keputusan pembelian.
Apabila kualitas produk ditingkatkan, perilaku konsumen untuk
32 Andespa, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Menabung di
Bank Syariah,” 2017. 33
Nurhayati, “Pengaruh citra merek, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian handphone samsung di yogyakarta.”
23
melakukan pembelian juga akan meningkat.34
Suatu kebutuhan
yang dapat menjadi pendorong seorang konsumen untuk
melakukan minat pembelian dipengaruhi oleh, kebutuhan utama
(rangsangan internal).
3. Pengetahuan
Islam adalah agama yang menghormati ilmu pengetahuan dan
mengangkat derajat para ilmuan. Sejak kemunculannya, Islam
bergantung pada penalaran dan ilmu pengetahuan.35
Baik dalam Al-
qur‟an maupun hadits Rasul banyak yang menjelaskan tentang sains
bahkan mengajak kaum muslimin untuk menuntut ilmu baik ilmu
fardhu „ain atau ilmu fardhu kifayah. Pandangan Islam tentang ilmu
pengetahuan sebenarnya dapat diketahui prinsip-prinsipnya dari wahyu
pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW, berisikan perintah
Allah kepada Nabi untuk membaca. 36
Agama dan ilmu pengetahuan adalah dua kata yang memiliki
arti universal. Agama adalah pandangan tertentu kepada kehidupan.
Agama membentuk suatu aturan dan undang-undang berdasarkan
pandangan tersebut. Sementara Ilmu pengetahuan adalah suatu
pengetahuan yang mencoba mengungkapkan misteri alam beserta
isinya. Selanjutnya tentang konsep Islam tentang pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi didasarkan pada beberapa prinsip,
diantaranya:
1) Ilmu pengetahuan dan teknologi dikembangkan dalam kerangka
tauhid atau teologi, yakni yang menyangkut aktifitas mental
berupa kesadaran manusia yang paling dalam perihal manusia
dengan Tuhan.
34 Ghanimata dan Kamal, “Analisis pengaruh harga, kualitas produk, dan lokasi terhadap
keputusan pembelian (Studi pada Pembeli Produk Bandeng Juwana Elrina Semarang).” 35 Ahmad Mahmud Sulaiman, Tuhan & Sains: Mengungkap Berita-Berita Ilmiah Al-
Quran; diterjemahkan oleh: Satrio Wahono, (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 1995), h. 14-15
24
2) Ilmu pengetahuan dan teknologi dikembangkan dalam rangka
bertaqwa dan beribadah kepada Allah SWT.
3) Reorientasi pengembangan ilmu pengetahuan harus dimulai
dengan suatu pemahaman yang segera dan kritis atas
epistemology Islam klasik dan suatu rumusan kontemporer
tentang konsep ilmu.
4) Ilmu pengetahuan dan teknologi harus dikembangkan orang-
orang Islam yang memiliki keseimbangan antara kecerdasan
akal dengan kecerdasan moral yang dibarengi dengan
kesungguhan untuk beribadah kepada Allah dalam arti seluas-
luasnya.
5) Ilmu pengetahuan dan teknologi harus dikembangkan dalam
kerangka yang integral. Yakni bahwa ilmu agama danilmu
umum walaupun bentuk formalnya berbeda, namun hakikatnya
sama, yaitu sebagai tanda kekuasaan Allah.37
Pengetahuan secara etimologi berasal dari kata bahasa inggiris
yang berarti knowledge. Dalam encyclopedia of phisolophy dapat
dijelaskan bahwa definisi pengetahuan dapat diartikan sebagai suatu
kepercayaan yang besar.38
Pengetahuan seseorang akan sangat
menentukan suatu tindakan dalam pengambilan sebuah keputusan
setelah konsumen mempelajari suatu produk, merek serta pelayanan
yang dianggap memuaskan. Pengetahuan diartikan sebagai sejumlah
pengalaman berbagi macam informasi terhadap suatu produk atau ajsa
tertentu yang dimiliki. Pengetahuan seorang konsumen dapat diartikan
sebagai suatu informasi yang dimiliki seorang konsumen mengenai
berbagai macam produk dan pengetahuan lainnya yang terkait dalam
37 Lihat Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam
di Indonesia, (Bogor: Kencana, 2003), h. 103-107 38 Bakhtiar, Filsafat ilmu.
25
suatu informasi yang dapat berhubungan dengan fungsinya sebagai
pihak konsumen.39
(Sumarwan, 2014 : 147) Pengetahuan konsumen merupakan suatu
informasi yang dimiliki oleh konsumen mengenai berbagai macam
produk dan jasa serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk
dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya
sebagai konsumen.
(Sumarwan 2011 : 148) membagai suatu pengetahuan seorang
konsumen menjadi tiga kategori yaitu sebagai berikut:
1) Pengetahaun objektif merupakan suatu informasi yang
benar mengenai suatu kelas atau tingkatan sebuah produk
yang akan disimpan melalui memori jangka panjang
seorang konsumen.
2) Pengetahuan subjektif merupakan suatu persepsi seorang
konsumen mengenai apa saja dan juga berapa banyak
yang dia ketahui mengenai suatu kelas ataupun tingkatan
sebuah produk.
3) Sebuah informasi mengenai suatu pengetahuan lainnya..40
Macam-macam pengetahuan seorang konsumen, menurut Engel,
Blakwell dan Miniard dalam (Sumarwan 2016:148), membagi suatu
pengetahuan seorang konsumen ke dalam 3 macam yaitu sebagai berikut:
1. Pengetahuan suatu produk, artinya kumpulan berbagai macam
informasi mengenai suatu produk, pengetahuan ini dapat
berupa memilih suatu kategori produk, merek, terminology
produk, harga produk, atribut yang ada pada suatu produk, serta
kepercayaan emngenai produk tersebut.
2. Pengetahuan pembelian, yaitu berbagai informasi yang
diproses oleh konsumen untuk memperoleh suatu produk.
39
Ningsih, “Perilaku Konsumen.” 40 Sumarwan, “Perilaku konsumen.”
26
3. Pengetahuan Pemakaian, yaitu suatu produk akan memberikan
manfaat kepada kinsmen jika produk tersebut telah digunakan
atau di konsumsi oleh konsumen.
4. Lokasi
Rambat Lupiyoadi (2013:96) menyatakan bahwa lokasi adalah
tempat di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi.
Jadi lokasi di sini adalah tempat di mana suatu jenis usaha atau bidang
usaha akan dilaksanakan. Dalam praktiknya ada beberapa macam
lokasi kantor bank, yaitu lokasi kantor pusat, cabang utama, cabanng
pembantu, kantor kas, dan lokasi mesin-mesin Anjungan Tunai
Mandiri/ATM (Kasmir 2008: 145).41
Penentuan suatu lokasi dimana perbankan akan melakukan
kegiatan operasionalnya merupakan hal penting untuk kegiatan
pemasaran bank, sehingga mempunyai pengaruh yang cukup
signifikan dalam aktifitas menghimpun dana masyarakat serta
menyalurkan suatu pembiayaan kembali kepada masyarakat. Dengan
penentuan lokasi yang tepat dan akurat, maka target pencapaian bank
tersebut akan diaraih, dengan kata lain terdapat kondisi dimana jasa
dipasarkan melali gedung dan lokasi.42
Menrut Pendapat Umar (2003:9) penentuan sebuah lokasi,
fasilitas jasa perlu mempertimbangkan banyak hal yang akan
memudahkan akses seseorang, serta lalu lintas oran-orang tersebut,
tempat parker yang harus memadai, lingkungan yang mendukung
jalannya sebuah usaha, serta kesesuaian dengan lokasi para pesaing,
dan izin lokasi dari pihak berwenang. Pemahaman seorang
pelanggan terhadap suatu jasa juga dapat dipengaruhi oleh eksterior
maupun interior pada fasilitas jasa tersebut. Sehingga tata letak dan
juga lingkungan tempat penyampaian jasa menjadi sebuah hal
41 ” Faharudim dan Yulianti, “Pengaruh Promosi, Lokasi, Dan Kualitas Layanan Terhadap
Suatu Keputusan Pembelian Nasabah Bank Mandiri Surabaya. 42 Maski, Transmisi kebijakan moneter.
27
penting yang dapat diperhatikan dalam menunjang suatu minat
masyarakat dalam memilih sebuah produk.
Dapat didefinisikan bahwa lokasi merupakan persepsi nasabah
tentang tempat di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan
operasi. Menurut Fandy Tjiptono (2006: 147), indikator pengukuran
lokasi yaitu:
1. Akses, misalnya lokasi yang mudah dijangkau sarana
transportasi, berada dekat dengan pemukiman dan berada di
pusat keramaian atau lokasi kerja anda.
2. Visibilitas, misalnya bank mudah terlihat jelas dari tepi jalan
3. Lalu lintas, misalnya banyak orang yang lalu-lalang
4. Tempat parkir, tersedianya tempat parkir yang luas dan aman.
5. Ekspansi: tersedianya tempat yang luas untuk perluasan usaha
6. Lingkungan: Daerah di sekitar bank mendukung bank untuk
senantiasa berkembang dan nyaman.
7. Kompetisi: lokasi pesaing43
5. Bagi Hasil
Menurut al-Qardhawi bagi hasil adalah dimana kedua belah pihak
akan berbagi keuntungan sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati dimana bagi hasil mensyaratkan kerjasama pemilik
modal dengan usaha/kerja untuk kepentingan yang saling
menguntungkan kedua belah pihak, sekaligus untuk masyarakat.
Sebagai konsekuensi dari kerjasama adalah memukukul resiko,
baik untung maupun rugi. Jika untung yang diperoleh besar makan
penyedia dana pekerja menimati bersama sesuai dengan
kesepakatan sebelumnya dan jika rugi usaha maka harus dirasakan
bersama. Inilah keadilan yang sempurna, keuntungan sama
dinikmati dan kerugian sama dirasakan.44
43 Fahrudin dan Yulianti, “Pengaruh promosi, lokasi, dan kualitas layanan terhadap
keputusan pembelian nasabah Bank Mandiri Surabaya.” 44 Heri, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.”
28
Dalam perjanjian bagi hasil yang disepakati adalah proporsi
pembagian hasil (disebut nisbah bagi hasil) dalam ukuran persentase
atas kemungkinan hasil produktifitas nyata. Nilai nominal bagi hasil
yang nyata-nyata diterima, baru dapat diketahui setelah hasil
pemanfaatan dana tersebut benar-benar telah ada. Nisbah bagi hasil
ditentukan berdasarkan kesepakatan pihak-pihak yang bekerja sama.
Besarnya nisbah biasanya akan dipengaruhi oleh pertimbangan
kontribusi masing-masing pihak dalam bekerja sama (share and
partnership) dan prospek perolehan keuntungan (expected return) serta
tingkat resiko yang mungkin terjadi (Hendri Anto, 2003). Kesepakatan
suatu tingkat nisbah terlebih dahulu harus memperhatikan ketiga faktor
tersebut. Faktor pertama, share on partnership merupakan sesuatu yang
telah nyata dan terukur. Oleh karenanya tidak memerlukan perhatian
khusus. Dua faktor terakhir, expected return, dan expected risk
memerlukan perhatian khusus.45
6. Agama
Agama pada dasarnya merupakan suatu peraturan Tuhan yang
memiliki akal untuk memegang peraturan Tuhan itu dengan kehendak
sendiri, untuk mencapai kebaikan hidup dan kebahagiaan kelak di
akhirat.46
Berdasarkan hasil dari beberapa peneliti yang menemukan
kecendrungan seorang konsumen muslim untuk mempertimbangkan sebuah
masalah sebaga sub budaya dalam suatu kelempok sosio-kultural yang juga
dapat memberikan pengaruh yang eksternal dalam proses pemilihan suatu
produk dalam perbankan syariah.
Pengertian agama dapat dilihat dari segi kebahasaan (etimologis) dan
segi istilah (terminologis). Mengartikan agama dari sudut kebahasaan akan
terasa lebih mudah daripada mengartikan agama dari sudut istilah, karena
45 Yahya dan Agunggunanto, “Teori Bagi Hasil (Profit And Loss Sharing) Dan Perbbankan
Syariah Dalam Ekonomi Syariah.” 46 Sodikin, “Konsep agama dan islam.”
29
pengertian agama dari sudut istilah ini sudah mengandung muatan
subyektifitas dari orang yang mengartikannya.
Mukti Ali dalam sebuah bukunya, sebagaimana dikutip Muhammad
Alim mengatakan, “Barangkali tidak ada yang paling sulit diberi
pengertian dari definisi selain dari kata agama”. Beliau menjelaskan ada
tiga alasan yang mendukung pernyataan tersebut, yaitu: pertama, karena
pengetahuan agama adalah soal batin, subyektif, dan sangat indifidualis
sifatnya. Kedua, boleh jadi bahwa tidak ada orang yang berbicara begitu
semangat dan emosional daripada membicarakan soal agama. Maka
membahas arti agama itu selalu ada luapan emosi yang kuat sekali,
sehingga kata agama itu sulit didefinisikan. Ketiga, konsepsi tentang
agama dipengaruhi oleh tujuan orang yang memberikan definisi tersebut.47
Larangan praktek bunga tidak hanya dilarang dalam agama islam, dalam
agam kristenpun praktek haram tersebut dilarang dalam Injil Lukas 6:34-5
disebutkan bahwa “Dan, jikalau kamu meminjamkan suatu kepada orang
karena kamu berharap akan menerima susuatu darinya, apakah jasamu?”
orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang berdosa supaya
mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi kamu, kasihilah musuhmu
dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak
mengaharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi
anak-anak Tuhan Yang Maha Tinggi sebab ia baik terhadap orang-orang
yang tidak tahu berterimakasih dan terhadap orang-orang jahat.48
Kemudian, dari sini penulis mengambil kesimpulan bahwa agama adalah
hubungan antara makhluk dengan khaliknya yang terwujud dalam suatu
peraturan yang diberikan Allah kepada manusia yang berisi sistem
kepercayaan, peribadatan dan kehidupan manusia dengan tujuan untuk
mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak.
47 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam: Upaya Pembentukan Pemikiran dan
Kepribadian Muslim, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), h. 26 48
Putri Apria Ningsih, “Persepsi Dan Prilaku Pedagang Etnik Tionghoa Terhadap Bank Syariah Di Kota Jambi.”
30
Agama menurut Kanuk dan Schiffman (2007) dan dalam Asih (2015),
agama telah menjadi peran yang sangat penting dalam masyarakat muslim
di Amerika Serikat dalam mempengaruhi keputusan membeli suatu produk.
Para masyarakat muslim di Amerika menganggap sebuah permasalahan
halal adalah perkara yang sangat penting di dalam memilih suatu produk
yang akan dikonsumsinya. Hal yang sama juga terdapat di Indonesia yang
berdasarkan beberapa penelitian yang menemukan sebuah kecendrungan
seorang konsumen muslim untuk mempertimbangkan sebuah masalah
kehalalan dalam memilih suatu produk yang akan mereka konsumsi.
Kemudian dalam penelitian Schiffman dan Knauk, agama dimasukkan
dalam sub budaya suatu kelompok sosio kultural yang juga dapat meberikan
pengaruh eksternal dalam sebuah proses memilih produk perbankan syariah.
Suatu keleompok agama cendrung membuat sebbuah keputusan untuk
pembelian yang dipengaruhi oleh identitas keagamaan mereka, dalam
Schiffman, 2010). Menurut penelitian Keller dan Kotler, sebuah perilaku
pemebelian yang dilakukan oleh seorang konsumen akan dipengaruhi oleh
sebuah subbudaya agama, sehingga hal tersebut akan mempengaruhi
keputusan dalam pembelian suatu produk. (Keller dan Kotler, 2009).
Dengan demikian, Islam merupakan agama yang sangat menekankan
pada penggunaan akal pikiran (rasio). Dan akal pikiran itu oleh Islam
hendaknya digunakan untuk mengadakan observasi, salah satunya kepada
cakrawala alam semesta baik di langit maupun di bumi, dan kepada sosok
dan jiwa manusia itu sendiri. Islam juga menolak dengan tegas terhadap
sesuatu apapun yang tidak di dukung oleh bukti-bukti yang tidak valid,
sikap mengikuti suatu faham atau pemikiran yang sifatnya taklid buta, dan
mengecam terhadap asumsi dan keinginan yang semata-mata dilandasi
hawa nafsu.49
49 Muhammad Alim, Pendidikan Agama…, h. 221
31
7. Produk Perbankan Syariah
Karena sifatnya yang berdasarkan prinsip syariah, maka produk-
produk bank syariah tidak sama dengan produk-produk bank
konvensional, yakni adanya larangan memakai system bunga bank,
yang dikategorikan sebagai riba. Larangan melakukan transaksi yang
mengandung unsur maisir (judi), gharar (ketidakpastian) dan bathil.50
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang
beriman. (QS. Al-Baqarah : 278)51
Bank-bank syariah harus tunduk pada dua jenis hokum, yaitu
syariah dan hokum positif, yang dimaksudkan dengan hokum positif
adalah peraturan perundang-undangan Negara yang berlaku. Maka
bank syariah tunduk pada Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10
Tahun 1998. Dengan telah diundangkannya Undang-Undang N0. 21
Tahun 2008 tentang perbankan syariah.52
. Fatwa DSN-MUI tentang
penerapan prinsip syariah dalam pelaksanaannya, nomor Fatwa
124/DSN-MUI/XI/2018.
Secara garis besar pengembangan produk dalam perbankan syariah
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut:
50 “Umam Khotibul, Perbankan Syariah Dasar-Dasar dan Dinamika Perkembangannya.
Depok : Raja Grafindo, 2016.” 51
“QS. Al-Baqarah 278.” 52 S.H, Perbankan Syariah.
32
1. Produk Penghimpunan Dana (Fanding), poduk penghimpunan
dana di perbankan syariah dapat berupa giro, tabungan dan
deposito. Prinsip dalam sistemoperasional perbankan syariah
yang harus dijalankan sesuai syariat islam dapat berupa akad
wadiah dan mudharabah.
2. Produk Penyaluran Dana (Financing), dalam produk
penyaluran dana perbankan syariah menyalurkan dananya pada
nasabah, secara garis besar dapat diartikan bahwa produk
pembiayaan perbankan syariah terbagi menajdi 4 yaitu, sewa,
pembiayaan bagi hasil, dan pembiayaan akad pelengkap.
3. Produk Jasa Layanan (Service), perbankan syariah dapat juga
melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan kepada para
nasabah dengan mendapat sebuah imbalan berupa sewa.53
Karena penelitian ini terokus pada Produk Penghimpunan Dana
maka penulis hanya memaparkan tentang Produk Penghimpunan Dana
secara rinci dan teoritis.
8. Produk Penghimpunan Dana (Funding)
Pelayanan jasa simpanan/tabungan berupa simpanan/tabungan
yang diselenggarakan adalah bentuk simpanan/tabungan yang terikat
dan tidak terikat atas jangka waktu dan syarat-syarat tertentu dalam
penyertaan dan penarikannya. Berkait dengan itu, jenis
sompanan/tabungan yang dapat dikumpulkan oleh bank syariah adalah
sangat beragam sesuai dengan kebutuhan dan kemudahan yang
dimiliki simpanan tersebut.54
Prinsip mudharabah, pemilik modal memperoleh imbalan bagi
hasil, sedangkan wadiah tidak mendapatkan imbalan dari pihak
perbankan syariah berupa bonus atau dengan kebijakan perbankan
dengan tidak ada perjanjian sebelumnya. Aplikasi teknis dalam wadiah
53 “Umam Khotibul, Perbankan Syariah Dasar-Dasar dan Dinamika Perkembangannya.
Depok : Raja Grafindo, 2016.” 54 Saeed dkk., Bank Islam dan bunga.
33
dalam produk perbankan syariah adalah giro wadiah, menurut
peraturan Bank Indonesia Nomor 8/29/PBI/2006 pada pasal 1 dan
undang-undang nomor 10 Tahun 1998 pasal 1 ayat 6.55
Dalam sebuah bank terdapat minimal dua macam kegiatan yaitu
menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus unit)
untuk kemudian menyalurkannya kepada masyarakat yang kelebihan
dana (deficit unit). Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 juga secara
tegas mengakui eksitensi dari perbankan syariah, yaitu bank umum
maupun bank perkreditan rakyar yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan prisnip syariah. Prinsip syariah dapat diartikan sebagai
perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk
penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan
lainnya yang dinyatakan sesuai dengan prinsip syariah, antara lain
pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan
berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli
barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), ataupun dengn
prinsip pembiayaan barang modal (ijarah).56
Salah satu yang membedakan bank islam adalah produk keuangan
yang didasarkan pada larangan bunga, dengan demikian bank islam
adalah dengan kemitraan dan bebagi resiko (risk sharing). Selain dari
itu, sifat dari kontrak suatu modal dalam bentuk mudharabah, dimana
salah satu pihak menyediakan modal dan pihak lain memberikan
entreprenurship, dengan demikian resiko informasi yang simetris dapat
diminimalisir, karena sifat kontrak yang membagi imbalan adalah
resiko secara yang sama.57
Kegiatan penghimpunan dana dapat ditempuh oleh perbankan
melalui mekanisme tabungan, giro, serta deposito. Khusus untuk
55 Eja Armaz Hardi, “Fatwa DSN MUI dan Perkembangan Produk Perbankan Syariah Di
IndonesiaE.” 56 Umam dan Utomo, Perbankan syariah. 57
Erwin Saputra Siregar, “Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Perbankan Syariah Terhadap Mrket Share Aset Perbankan Syariah Di Indonesia.”
34
perbankan syariah, tabungan dan giro dibedakan menjadi dua macam
yaitu tabungan dan giro yang didasarkan pada akad wadiah dan
tabungan, dan giro yang didasarkan pada akad mudharabah.
Sedangkan khusus deposito hanya memakai akad mudharabah, karena
deposito memang ditunjukan untuk kepentingan investasi.
Sebagaimana dengan firman Allah swt.58
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar),
kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka
diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh,
Allah Maha Penyayang kepadamu. [QS. An-Nisaa‟ : 29].59
Artinya: “Padahal, Allah telah menghalalkan jual-beli dan
mengharamkan riba. Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhannya,
lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi
milikny dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa yang
58
Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia. 59 “QS AN NISSA 29.”
35
mengulangi, maka mereka itu penguin neraka, mereka kekal di
dalamnya. [QS. Al-Baqarah : 275].60
Lalu bagaimana proses penghimpunan dana dari masyarakat yang
dilakukan oleh perbankan syariah. Pada prisipnya hamper sama dengan
perbankan konvensional, artinya dalam system perbankan syariah
dikenal produk-produk berupa giro (demand deposit), tabungan
(saving deposit), deposito (time deposit) sebagai sarana untuk
menghimpun dana dari masyarakat. Perbedaanya adalah bahwa dalam
system perbanakan syariah tidak dikenal dengan adanya bunga sebagai
kontraprestasi terhadap nasabah deposan, melainkan melalui
mekanisme bagi hasil dan bonus yang bergantung pada jenis produk
apa yang dipilih oleh nasabah.61
9. Produk-Produk Dalam Penghimpunan Dana (Funding)
a. Giro (Demand Deposit)
Dalam Undang-undang No 10 tahun 1998, Pasal 1 Ayat 6
disebutkan yang dimaksud dengan giro adalah simpanan yang
penarikannya dapat dilakkan setiap saat dengan menggunakan cek,
bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atatu dengan cara
pemindah bukuan. Giro adalah simpanan berdasarkan akad wadiah
atau akad lainnya yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
syariah.62
Ketentuan hukum mengenai giro wadiah dan giro mudharabah
dapat ditemukan di Al-Quran dalam Surat (An-Nisa [2] ; 58)
60 “QS AL BAQARAH 275.” 61
Umam dan Utomo, Perbankan syariah. 62 Dr. Rafidah SE., M.E.I, Produk Perbankan Syariah Teori Dan Praktik.
36
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk
menyampaikan amanat (titipan), kepada yang berhak
menerimanya. Dan apabila kamu menetapkan hukum di anatara
manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. (Q.S. An-
Nisa [2] ; 58)”63
Sedangkan giro menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008
dan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 01/DSN-MUI/IV/2000
adalah simpanan berdasarkan akad wadiah dan akad mudharabah.64
Giro terbagi menjadi dua yaitu:
1. Giro Wadiah
Adalah titipan pihak ketiga pada bank syariah yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, ATM, sarana perintah
pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
Termasuk didalamnya giro wadiah yang diblokir untuk
tujuan tertentu misalnya dalam rangka escrow account, giro
yang diblokir oleh yang berwajib karena suatu perkara.65
Nasabah tidak mendapatka keuntungan berupa bunga,
melainkan bonus yang nilainya tidak boleh diperjanjikan
diawal akad. Giro wadiah juga diatur dalam Fatwa Dewan
Syariah Nasional No. 01/DSN-MUI/IV/2000 yang intinya
menyatakan bahwa giro yang dibenarkan secara syariah
adalah yang berdasarkan fatwa tersebut secara lebih
lengkap.
2. Giro Mudharabah
Adalah produk simpanan pada bank syariah dengan
akad mudharabah yang penarikannya, dapat dilakukan
sesuai kesepakatan. Giro mudharabah yakni bagi hasil yang
dihitung dari total pendapatan pengelolaan dana; dan
63 “AL-Quran Surat An-Nisa *2+ : 58.” 64
Ikit S.E., M.E.I, Manajemen Dana Bank Syariah. 65 Penghimp.Dana&Distr.Hsl Ush Bank Syariah.
37
masing-masing metode tersebut memeiliki kelebihan dan
kekurangan. Giro mudharabah didasarkan dalam suatu
bentuk usaha ataupun kerja sama. Peril diperhatikan
ketentuan Fatwa DSN-MUI No. 15/DSN-MUI/IX.2000.
Tentang prinsip distribusi hasil usaha dalam lembaga
keuangan syariah pada giro mudharabah.66
b. Tabungan (Saving Deposit)
Tabungan (simpanan), merupakan simpanan yang penarikannya
hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang telah
disepakati.67
Tabungan (saving deposit) adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan
atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Nasabah jika
hendak mengambil simpanan dapat dating langsung ke bank
dengan membawa buku tabungan, slip penarikan, atau melalui
fasilitas yang tersedia seperti ATM.68
Landasan syariah dalam Al-Quran tentang tabungan terdapat
dalam Surat Al-Muzzamil [73] : 20
Artinya: “Dam yang lain berjalan di bumi mencari sebagian
karunia Allah: dan yang berperang di jalan Allah, maka bacalah
apa yang mudah (bagimu) dari Al-Quran dan laksanakanlah shoalt,
tunaikanlah zakat, dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman
yang baik. (Al-Muzzamil [73] : 20).69
66 Umam dan Utomo, Perbankan syariah. 67 Dr. Rafidah SE., M.E.I, Produk Perbankan Syariah Teori Dan Praktik. 68
S.H, Perbankan Syariah. 69 “Al-Quran, Surat Al-Muzzamil *73+ : 20.”
38
Fatwa DSN-MUI No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tanggal 12 mei
2020 yang intinya menyatakan untuk memenuhi kebutuhan dan
kesejahteraan masyarakat dalam menyimpan kekayaan.70
Tabungan terbagi dalam beberapa bagian antara lain:
1. Tabungan Wadiah
Adalah titipan dana yang tiap waktu dapat ditarik
pemilik atau anggota dengan cara mengeluarkan semacam
surat berharga pemindah bukuan/transfer dan perintah
membayar lainnya. Simpana/tabungan wadiah dikenakan
biaya administrasi namun oleh karena dana dititipkan
diperkenankan untuk diputar maka oleh bank syariah
kepada penyimpanan dana dapat diberikan bonus sesuai
dengan jumlah dana yang ikut berperan didalam
pembentukan laba bank syariah.71
2. Tabungan Mudharabah
Adalah simpanan/tabungan pemilik dana yang
penyetorannya dan penarikannya dapat dilakukan sesuai
dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Pada
simpanan mudharabah tidak diberikan bunga sebgai
pemebentukan laba bagi bank syariah.
c. Deposito Mudharabah
Adalah simpanan masyarakat di bank syariah yang
pengambilannya sesuai waktu yang telah ditetapkan oleh bank
syariah. Variasi deposito mudharabah ini diklasifikasikan ke dalam
deposito; 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Dalam
mengaplikasikan mudharabah, penyimpan atau deposan bertindak
sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan bank sebagai mudharib
(pengelola). Dana tersebut digunakan bank untuk melakukan
70
Umam dan Utomo, Perbankan syariah. 71 Saeed dkk., Bank Islam dan bunga.
39
pembiayaan mudharabah atau ijarah denga system nisbah atau
dibagihasilkan yang telah disepakati bila bank menggunakannya
untuk melakukan pembiayaan mudharabah maka bank bertaggung
jawab atas kerugian yang terjadi.72
Landasan hukum yang terdapat dalam Al-Quran Surah (Al-
Jumuah [63] : 10) dibawah ini adalah:
Artinya: “Apabila sholat telah dilaksanakan, maka
bertebaranlah kamu di bumi: carilah karunia Allah dan ingatlah
Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.” (Q.S. Al-Jumuah
10.)73
. Landasan Fatma DSN-MUI No. 04/DSN-MUI/IV/2000
tentang ketentuan pembiayaan dalam mudharabah.74
72 Heri, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.” 73
“QS Al-Jumuah *63+ : 10.” 74 Nasional, Himpunan fatwa Dewan Syari’ah Nasional.
40
B. Studi Relevan
Studi relevan bertujuan untuk menunjukkan bahwa penelitian ini
memiliki persamaan dengan penelitian sebelumnya, letak perbedaanya
dengan yang akan diteliti, sehingga jelas telihat jelas permasalahan yang
akan diteliti. Setudi relevan yang berhasil dipilih adalah sebagai berikut.
No Penelitian Judul Penelitian Meode Kesimpulan
1 Ahmad
Samsudin
2017
(Analisis
Minat
Masyarakat
Terhadap
Produk
Perbankan
Syariah)
Analisis Minat
Masyarakat
Terhadap
Perbankan
Syariah Di
Kabupaten
Tanggerang
1. Menggunakan
metede
penelitian
kuantitatif
(Pengetahaun
X1) (Bagi
Hasil X2)
(Sikap X3)
(Minat Y1)
2. Menggunakan
metode anlisis
logistic biner
1. Berdasarkan
hasil penelitian
pengetahuan,
lokasi, dan bagi
hasil
berpengaruh
positif
signifikan,
terhadap minat
masyarakat
menggunaka
produk
perbankan
syariah.
2 Dita Pertiwi,
Haroni Doli H,
Ritongga.
(Jurnal
Ekonomi dan
Keuangan Vol.
1, No. 1,
Desember
2012).
Analisis Minat
Menabung
Masyarakat Pada
Bank Muamalat
Di Kota Kisaran
1. Menggunakan
metode
wawancara,
observasi,
dokumentasi,
dan kuesioner.
2. Menggunakan
metode
penelitian
kualitatif
deskriptif
3. Populasinya
masyarakat di
kota kisaran.
4. Analaisis
kuantitatif
mendeskripsik
an pengaruh,
persepsi,
preferensi, dan
sikap
masyarkat
1. Terdapat tiga
factor yang
memperngaruhi
pengambilan
keputusan untuk
menabung yaitu,
pelayanan,
lokasi,
pengetahuan,
dan agama.
2. Factor agama
dan lokasi
perbankan
syariah menjadi
factor utama
untuk
mendorong
masyarakat
kisaran
menabung di
perbankan
syariah.
41
muslim dalam
memilih
perbankan
sayriah.
3 Anita
Rahmawati
2014,
(Pengaruh
Persepsi
Tentang Bank
Syariah
Terhadap
Minat
Menggunakan
Produk di BNI
Syariah
Semarang)
Pengaruh
Persepsi Tentang
Bank
Syariah
Terhadap Minat
Menggunakan
Produk di BNI
Syariah
Semarang.
Penelitian ini
merupakan
jenispenelitian survey,
yaitu penelitian yang
dilakukan dengan
mengambil sampel
secara langsung dari
populasi sehingga di
temukan hubungan
dari variable-variabel.
1. Persepsi
tentang
hubungan
bankberpengaru
h positif dan
signifikan
terhadap minat
menggunakan
produk bank
syariah.
2. Persepsi
tentang system
bagi hasil
berpengaruh
secara positif
dan signifikan
terhadap minat
mengguanakan
produk
perbanakn
syariah.
3. Persepsi
tentang bank
syariah tidak
berpengaruh
terhaadap minat
menggunakan
produk di
perbankan
syariah.
4 Adibah
Mardiah 2018
(Pengaruh
Pengetahuan
Pedagang
Tentang
Produk
Perbankan
Syariah Dalam
Meningkatkan
Pengaruh
Pengetahuan
Pedagang
Tentang Produk
Perbankan
Syariah Dalam
Meningkatkan
Minat
Menggunakan
Jasa Perbankan
1. Penelitian ini
menggunakan
metode
pendekatan
kuantitatif
deskriptif.
Menggunakan
data primer
dan data
skunder.
2. Instrumen
penggumpulan
Penelitian dilakukan
menggunakan
persamaan regresi
linier
sederhana.Penelitian ini
menunjukkan adanya
pengaruh antara
pengetahuan (x)
terhadap polaminat (y)
pada pedagan dipasar
42
Minat
Menggunakan
Jasa Perbankan
Syariah, Studi
Pada Pedagang
Pasar Simpang
Pulai Jambi)
Syariah, Studi
Pada Pedagang
Pasar Simpang
Pulai Jambi
data
menggunakan,
angket,
wawancara,
dokumentasi,
dan observasi
simpang pula iota
jambi.
5 Kautsar
Audytra
Muhammad
2014
(Pengetahuan
Warga
Tentang
Perbanakan
Syariah
Terhadap
Memilih
Produk Bank
Muamalat,
Studi Kasus
Santri Ponduk
Pesantren
Darunnajah)
Pengetahuan
Warga Tentang
Perbanakan
Syariah
Terhadap
Memilih Produk
Bank Muamalat,
Studi Kasus
Santri Ponduk
Pesantren
Darunnajah
1. Menggunakan
metode
kuantitatif
deskriptif (X1:
Analisis
Pengetahuan
Wrga Tentang
Perbankan
Syariah) (Y1:
Minat Memilih
Produk Bank
Muamalat)
1. Berdasarkan
hasil pengolahan
data yang
diperoleh dari
warga pondok
pesantren
darunnajahjaka
rta yang
mengukur
pengetahuan
warga tentang
minat memilih
produk Bank
Muamalat
berpengaruh
positif.
43
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka penelitian menggambarkan hubungan variable
independen studi terdahulu yang dilakukan oleh Khairi dkk (2018)
menunjukkan bahwa berdasarkan analisis data secra keseluruhan dengan
menggunkana bantuan software SPSS dapat diuraikan bahwa setiap
variable masing-masing item pertanyaan dijawab dengan pengujian
hipotesa alternative (Ha) yang menyatakan terdapat sebuah pengaruh yang
signifikan antara variable factor pengetahuan, lokasi, bagi hasil, dan
agama. Terhadap Minat masyarakat terhadap produk penghimpunan dana
perbankan syariah. Baik secara paarsial (individu) maupun secara simultan
(bersama-sama).
Tabel 1.7
Keterangan :
= Secara Parsial
------------> = Secara Simultan
Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan toritis dan tinjauan
penelitian terdahulu, maka dapat dilihat rumusan kerangka pemikiran yang
disajikan dalam table 1.7 yaitu terdapat empat variabel dalam penelitian ini yang
mana pengaruh masing-masing variabel secara parsial terhadap minat dan
pengaruh secara simultan terhadap minat.
Faktor Pengetahuan (X1)
Faktor Lokasi (X2)
Faktor Bagi Hasil ( X3)
Faktor Agama (X4)
Minat Masyarakat Kecamatan
Telanaipura, Kota Jambi, Terhadap
Produk Penghimpunan Dana
Perbanakan Syariah. (Y)
H1
H2
H3
H4
44
1. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka teori dan tinjauan pustaka maka dapat
disusun hipotesis sementara sebagai berikut :
H1 = Diduga Pengetahuan Tidak memiliki pengaruh terhadap minat
masyarakat terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah.
H2 = Diduga Lokasi memiliki pengaruh terhadap minat masyarakat
terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah.
H3 = Diduga Bagi Hasil memiliki pengaruh terhadap minat masyarakat
terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah.
H4 = Diduga Agama Tidak memiliki pengaruh terhadap minat
masyarakat terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah.
2. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistic merupakan hipotesis yang bila penelitian bekerja
dengan sampel.75
Metode penelitian statistic penelitian ini adalah:
Ho1 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan
terhadap minat masyarakat terhadap produk penghimpunan dana
perbankan syariah
Ha1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan terhadap
minat masyarakat terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah.
Ho2 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara lokasi terhadap
minat masyarakat terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah.
Ha2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara lokasi terhadap minat
masyarakat terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah.
75 Martono, Metode penelitian kuantitatif.
45
Ho3 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara bagi hasil
terhadap minat masyarakat terhadap produk penghimpunan dana
perbankan syariah.
Ha3 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara bagi hasil terhadap
minat masyarakat terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah.
Ho4 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara agama terhadap
minat masyarakat terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah.
Ha4 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara agama terhadap minat
masyarakat terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah.
46
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang akan diteliti baik berupa
orang atau lembaga organisasi. Subjek penelitian pada dasarnya berupa
sesuatu yang akan dikenai oleh kesimpulan hasil penelitian.76
Teknik
penentuan informasi yang digunakan pada penelitian ini adalah
Nonprobability sampling, yaitu teknik sampling yang memberikan peluang
yang sama agi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sebuah
sampel (informan) berdasarkan keputusan dari seorang peneliti itu
sendiri.77
Objek penelitian merupakan suatu pokok persoalan yang akan
diteliti untuk mendapatkan data secara akurat dan lebih terarah. Pada
penelitian “Analisis Minat Masyarakat Terhadap Produk Penghimpunan
Dana Perbankan Syariah (Studi Di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi).
Yang menjadi subjek penelitian ini adalah masyarakat di Kecamatan
Telanaipura, Kota Jambi.
B. Metode Penelitian
Metode pada penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif, metode ini disebut metode kuantitatif dikarenakan data pada
penelitian disimpulkan dengan angka-angka serta menggunakan analisis
statistic pada aplikasi SPSS. Dalam (Burham Bungin, 2013).
Pada penelitian ini, penulis menggunakan statistic deskriptif,
statistic deskriptif merupakan statistic yang dapat digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggunakan data
yang telah dikumpulkan tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulanan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi.78
76 Leksono, “Penelitian Kualitatif Ilmu Ekonomi.” 77
Martono, Metode penelitian kuantitatif. 78 Yusuf, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif & penelitian gabungan.
47
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Secara umum jenis data dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian
antara lain adalah:
a. Data Primer, merupakan data yang telah diperoleh atau
dikumpulkan langsung oleh orang yang melakukan penelitian.
Adapun data primer dalam penelitian ini adalah data penulis
langsung dari sumbernya, yaitu data diambil dari hasil penyebarang
angket atau kuesioner tentang “Analisis Minat Masyarakat
Terhadap Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah (Studi
Di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi).79
b. Data Skunder, merupakan data yang telah ada dan tidak perlu
dikumpulkan sendiri termasuk dalam, beberapa sumber, publikasi
pemerintah, ataupun penelitian sebelumnya.80
D. Teknik Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dan
instrument pengumpulan bahan atau data melalui metode angket
(kuesioner), wawancara, observasi tempat penelitian dan
dokumentasi.81
a. Angket (Kuesioner)
Digunakan untuk mendapatkan data-data serta memperoleh
informasi lebih jelas dari para responden. Untuk mendaptkan
data pribadi atau hal-hal yang ingin diketahui, maka harus
membuat beberapa daftar pertanyaan untuk diajukan keada para
responden. Dalam metode kuantitatif maka jawaban dapat
diberi skor sebagai berikut:
79 Martono, Metode penelitian kuantitatif. 80
Yusuf, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif & penelitian gabungan. 81 Umar, Metode riset bisnis.
48
SS : Sangat Setuju (5)
S : Setuju (4)
N : Netral (3)
TS : Tidak Setuju (2)
STS : Sangat Tidak Setuju (1)
2. Observasi
Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan sistematis
atas fenomena-fenomena yang akan diselidiki.82
3. Wawancara
Wawancara merupakan suatu kegiatan Tanya jawab secara lisan
maupun tulisan untuk memperoleh suatu informasi.
4. Dokumentasi
Dokumentasi meruoakan sebuah cara yang dilakukan untuk
menyediakan dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat
dan terpercaya.83
E. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Adalah variabel bebas atau penjelas yang mempengaruhi ataupun
yang menjadi penyebab berubahnya suatu variabel dependen. Variabel
independen dalam penelitian ini adalah Pengetahuan (X1), Lokasi
(X2), Bagi Hasil (X3), dan Agama (X4).
2. Variabel Dependen
Merupakan variabel yang tercakup dalam hipotesis yang dipenagruhi
oleh vaiabel lainnya. Variabel dependen yang terdapat dalam
penelitian ini adalah Minata Masyarakat Terhadap Produk
Ppenghimpunan Dana Perbanakan Syariah (Y)
82 Hamdi dan Bahruddin, Metode penelitian kuantitatif aplikasi dalam pendidikan. 83
“Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Sifuddin Jambi,.”
49
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek
ataupun subjek yang mempunyai kualitas serta karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik menjadi
kesimpulan dalam seluaruh objek yang diteliti.84
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah karekteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut, teknik sampling dalam penelitian ini adalah teknik
cluster sampling (area sampling). Teknik sampling daerah digunakan
untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber
data sangat luas, missal penduduk dari suatu Negara, provinsi atau
kabupaten. Untuk menentukan produk mana yang akan dijadikan
sumber data, maka pengembalian sampelnya berdasarkan daerah
provinsi yang telah ditetapkan.85
Yang menjadi populasi pada
penelitian ini adalah Masyarakat Kecamatan Telanaipura Kota Jambi
yang berjumlah 50.015 orang. peneliti mengambi populasi terhadap
masyarakat hanya setengah atau 100 orang dari jumlah masyarakat
keseluruhan. Peneliti menggunakan rumus slovin untuk menentukan
jumlah sampel dari populasi yang ada. Berdasarkan rumus slovin
jumlah sampel dihitung sebagai berikut.
84
Martono, Metode penelitian kuantitatif.
50
Dimana :
n : Ukuran sampel
N : Ukuran populasi
e : Error (kesalahan yang diterima)
Dengan memnggunakan margin error sebesar 10% (0,1), maka jumlah
sampel yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
( )( )
( )( )
Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100.
51
G. Definisi Operasional Variabel
No Variabel Detail Operasional Indikator Skala
1 Pengetahuan Pengetahuan adalah
kemampuan
yang dimiliki manusia
untuk menangkap,
mengingat, mengulang,
menghasilkan informasi
sehingga otak akan
bekerja, dan
menyimpan informasi
tersebut di dalam
memori.86
1. Pngetahuan
perbankan syariah.
2. Pengetahuan
tentang produk
penghimpunan
dana dalam
perbankan
syariah.87
3. Pengetahuan
tentang akad
perbankan syariah.
Likert
2 Lokasi Lokasi adalah suatu
wilayah atau tempat
sesuatu objek tertentu.
1. Lokasi yang sering
dilalui.
2. Lokasi yang dapat
dilihat dengan
jelas dari jarak
pandang normal.88
Likert
3 Bagi Hasil Bagi hasil adalah suatu
ketentuan pembagian
hasil dengan proporsi
antara nasabah dengan
bank syariah atau
lembaga keuangan
syariah yang telah
disepakati.89
1. Kejelasan bagi
hasil.
2. Bagi hasil yang
menguntungkan..
3. Bagi hasil yang
diberikan lebih
besar dari lembaga
keuangan
lainnya.90
Likert
4 Agama Agama mengandung
makna ikatan yang harus
di pegang dan dipatuhi
manusia. Ikatan yang
dimaksud berasal dari
suatu kekuatan yang
lebih tinggi dari
1. Transaksi secara
halal dalam islam
2. Pengetahuan
tentang riba91
Likert
86 Hendrawan dan Sirine, “Pengaruh sikap mandiri, motivasi, pengetahuan
kewirausahaan terhadap minat berwirausaha (Studi kasus pada mahasiswa FEB UKSW Konsentrasi Kewirausahaan).”
87 Purboastuti, Anwar, dan Suryahani, “Pengaruh indikator utama perbankan terhadap pangsa pasar perbankan syariah.”
88 Ghanimata dan Kamal, “Analisis pengaruh harga, kualitas produk, dan lokasi terhadap keputusan pembelian (Studi pada Pembeli Produk Bandeng Juwana Elrina Semarang).”
89 Wahab, “Pengaruh tingkat bagi hasil terhadap minat menabung di bank syariah.” 90 Wahab. 91
A Munajim, S Anwar, “Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah.”
52
manusia, kekuatan yang
tak dapat ditangkap oleh
panca indera, namun
mempunyai pengaruh
yang besar sekali
terhadap kehidupan
manusia sehari-hari.
(Rahmat, 1997).
5 Minat Minat adalah suatu
perpaduan keinginan dan
kemauan yang dapat
berkembang jika ada
motivasi.92 Perilaku
pengambilan keputusan
untuk membeli atau
mempergunakan jasa
tertentu dipengaruhi
factor yaitu: harga,
service yang ditawarkan,
lokasi, kemampuan
tenaga penjual
periklanan.
(Kotler, 2006-206).
1. Ketertarikan
terhadap suatu
produk.93
2. Hubungan
terhadap perasaan
sehingga
timbulnya minat.
3. Aktif
bertransaksi94
Likert
92 Suharyat, “Hubungan antara sikap, minat dan perilaku manusia.” 93 Andespa, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Menabung di
Bank Syariah,” 2017. 94
Fauzi Yayan, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Menabung Di Perbankan Syariah (Kasus Pada Bank Syariah Kantor Cabang Yogyakarta).”
53
H. Uji Statistik / Instrumen
Langkah selanjutnya setelah isntrumen penelitian adalah
melakukan uji coba terhadap instrument sebuah penelitian yang diteliti.
Tujuan uji coba tersebut untuk melihat validitas dan reabilitas instrument
yang digunakan pada penelitian ini.95
1. Uji Validitas
Uji ini digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuisioner. Kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisinoer
tersebut mampu untuk mengungkap sesuat yang akan diukur oleh
kuisioner tersebut.
Pengambilan pada setiap indikator valid apabila nilai r hitung lebih
besar atau sama dengan r table, atau r hitung berada dibawah 0,05.
Untuk menentukan nilai r hitung, digunakan aplikasi statistic SPPS
yang dinyatakan dengan nilai correted item total correlation. Rumus
teknik korelasi Product Moment.96
r : Koefisien korelasi
n : Jumlah obsevasi/responden
X : Skor pertanyaan
Y : Skor total
2. Uji Reabilitas
Uji Reabilitas bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana suatu
instrument dapat dipercaya, untuk dijadikan alat pengumpulan suatu
data karena instrument tersebut sudah baik. Uji reabilitas hanya
95 “Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Sifuddin Jambi,.” 96
Dyah Nirmala Arum Janie, S.E.,M.SI, Statisti Deskriptif & Regresi Linier Berganda Dengan SPSS.
54
dilakukan pada data yang telah dinyatakan valid. Dalam uji rebilitas
digunakan teknik Croancbach Alpha >0,60, Rumus Croanbach Alpha
dalam penelitian ini adalah:
Keterangan :
r11 : Reliabilitas
k : Banyaknya butir pertanyaan
ab2 : Jumlah varian butir
αt2 : Varian total
I. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode peneilitian kuantitatif, metodi
ini disebut kuantitatif karena terdapa data penelitiang yang disimpulakan
berupa angka-angka serta menggunakan analisis statisti menggunakan
SPSS. Analisis data yang dimaksud merupakan analisisuntuk melakukan
pengujian pada hipotesis serta menjawab rumusan masalah yang telah
diajukan dalam penelitian ini berupa data-data yang telah diperoleh. Data
akan diolah menggunakan teknik kuantitatif deskriptif, teknik analisis
dalam penelitian ini meggunakan rumus statistic dan program Microsoft
exsel serta program SPSS.97
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode anaisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan metode analisis Regresi Linier Berganda adalah teknik
statistika untuk mmbuat model dan menyelidiki pengaruh antara satu
atau beberapa variable bebas (independent variable) terhadap satu
variable respons (dependen variable) dengan rumus:98
97
Prof. Dr. Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian. 98 Basuki dan Prawoto, “Analisis Regresi dalam Penelitian Ekonomi dan Bisnis.”
55
Y = a + b2x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e
Keterangan:
Y = Variabel dependen (Minat Terhadap Produk Penghimpunan Dana )
X1 = Variabel (Pengetahuan)
X2 = Variabel (Lokasi)
X3 = Variabel (Bagi Hasil)
X4 = Variabel (Agama)
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
Adapun syarat uji asumsi yang harus dipenuhi dalam analisi regresi
linier berganda adalah sebagai berikut:
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi
pada analisis linier berganda yang berbasis ordinary least squere
(OLS). Uji asumsi klasik yang sering digunakan yaitu uji
heteroksida, uji normalitas, uji autokorelasi, dan uji linieritas. Uji
asumsi klasik dilakukan untuk melihat suatu model yang termasuk
layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian ini.99
a. Uji Normalitas
Uji normalitas menggunakan uji Kolmogrov Smirnov berguna
untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi
normal atau diambil dari posulasi normal. Untuk melihat data
yang digunakan berdistribusi normal atau tidak, maka dapet
diketahui ttabel> 0,05. Maka data tersebut berdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
99 Prof. Dr. Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian.
56
TUji ini menggunakan uji Glejser adalah untuk mengetahui
apakah dalam model regresi terdapat kesamaan varian dan
residual atau pengalaman ke pengamatan yang lainnya. Untuk
mengetahui adanya gejala heteroskedasitas dapat menggunakan
uji glejser. Uji glejser dilakukan dengan meregresikan variabel
independen terhadap nilai residual mutlaknya. Apabila nilai
signifikansi >α = 0,05 (5%) maka dapat dilakukan model regresi
tidak mengandung heteroskedastisitas.100
c. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi inimenggunakan Uji Run Test bertujuan untuk
menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu periode sebelumnya (t-1).76
Konsekuensi dari
adanya autokorelasi adalah terjadinya peluang keyakinan
menjadi besar serta varian dan nilai kesalahan standar akan
ditaksir terlalu rendah.
d. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas uji Tolerance dan VIP adalah kondisi adanya
hubungan linier antar variabel independen. Karena melibatkan
beberapa variabel independen, maka multikolinieritas tidak akan
terjadi pada persamaan regresi sederhana (yang terjadi Akibat
selanjutnya, statistik t cenderung lebih kecil atau koefisiensi
regresi cenderung tidak signifikan berada dari nol. Ada
beberapa indikasi adanya multicolleniarity sebagai berikut:
a. Jika statistik F signifikan tetapi statistik t tidak ada yang
signifikan.
b. Jika R2 relatif besar tetapi statistik t tidak ada yang signifikan.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikorelasi di dalam
model regresi dapat dilihat dari nilai dan Variance Inflation
Factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk
100 Hamdi dan Bahruddin, Metode penelitian kuantitatif aplikasi dalam pendidikan.
57
menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance>
0,10 atau gejala multikolinearitas.101
J. Uji Hipotesis
1. Uji Parsial t
Uji t bertujuan menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel
independen seacra individual dalam menerangkan variabel dependen.
Pengujian ini menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% serta
melakukan perbandingan antara t hitung dengan t table. Artinya jika
nilai t hitung > t tabel maka setiap variabel bebas yang diteliti
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika nilai
t hitung < t tabel maka variabel bebas yang diteliti tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat..102
2. Uji F (Uji Simultan)
Uji F dalam analisis regresi linier berganda digunakan untuk
mengetahui apakah variable Pengetahuan, Lokasi, Bagi Hasil, dan
Agama berpenagruh terhadap Minat Masyarakat Terhadap Produk
Penghimpunan Dana Perbankan Syariah di Kota Jambi. Uji F
digunakan untuk menguji keberartian regresi. Langkah-langkah
pengujiannya adalah sebagai berikut:
b. Jika F hitung < F table, maka Ho diterima artinya ada pengaruh
yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama
terhadap varibel dependen.
c. Jika F hitung > F table, maka Ho ditolak artinya bahwa tidakn ada
pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara
bersama-sama terhadap variabel dependen.
101
Basuki dan Prawoto, “Analisis Regresi dalam Penelitian Ekonomi dan Bisnis.” 102 “Cara Melakukan Uji t Parsial dalam Analisis Regresi dengan SPSS - SPSS Indonesia.”
58
3. Uji Koefisien Detreminasi R2
Pada uji koefisien detreminasi R2, kontribusi variabel independen
secara bersama-sama terhadap variabel dependen dapat diketahui
dengan melihat besaran suatu koefisien detreminasi totalnya (R2). Jika
nilai (R2) diperoleh mendekati 1 maka hubungan variebel independen
terhadap variabel dependen semakin kuat. Sebaliknya, jika nilai (R2)
yang diperoleh mendekati 0 maka hubungan variabel independen
terhadap variabel dependen semakin lemah. Nilai (R2) dapat naik
ataupn turun apabila suatu variabel independen ditambah ke dalam
suatu model.103
103
“Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Sifuddin Jambi.”
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Kecamatan Telanaipura
1. Historis
Kabupaten Kota Jambi berdiri pada tanggal 28 Mei 1401 dan
dibentuk sebagai pemerintah daerah otonom kotamadya berdasarkan
ketetapan Gubernur Sumatera nomor 103/1946.104
Kabupaten Kota Jambi
adalah satu dari 11 kabupaten yang berada di Jambi terdiri dari 11
Kecamatan dengan jumlah 62 Kelurahan.
Kecamatan Telanaipura adalah sebuah kecamatan yang terbesar di
Jambi. Kecamatan Telanaipura terletak di pusat pemerintahan Provinsi
Jambi dengan memiliki luas sebesar 22,51 KM2.
2. Letak Geografis
lokasi penelitian ini adalah di Kecamatan Telanaipura, yang
terletak di pusat pemerintahan Provinsi Jambi dengan memiliki luas tanah
sebesar 30.39 Km2. Batas-batas di Kecamatan Telanaipura sebagai berikut:
1. Bagian Selatan : Kecamatan Kota Baru
2. Bagian Utara : Sungai Bataghari.
3. Bagian Timur : Kecamatan Pasar Jambi.
4. Bagian Barat : Kabupaten Muaro Jambi.
Keadaan wilayah Kecamatan Telanaipura dengan luas wilayah
30,39 Km2 dan terdiri dari 6 Kelurahan:
105
1. Kelurahan Telanaipura luasnya 1,29 Km2 atau 4,24% dari luas
Kecamatan.
2. Kelurahan Buluran Kenali luasnya 2,06 Km2 atau 6,78% dari
luas Kecamatan
104 “Kota Jambi.” 105
Pemerintah Kota Jambi, Laporan Kinerja (LJK) Kecamatan Telanaipura Kota Jambi Thun 2018.
60
3. Kelurahan Teluk Kenali luasnya 2,34 Km2 atau 7,70% dari luas
kecamatan Telanaipura
4. Kelurahan Penyengat Rendah luasnya 12,31 Km2 atau 40,51%
dari luas Kecamatan.
5. Kelurahan Simpang IV Sipin luasnya 1,53 Km2 atau 5,03%
dari luas Kecamatan
6. Kelurahan Pematang Sulur luasnya 2,98 Km2 atau 9,81% dari
luas Kecamatan.
Grafik 1.1
Persentase Luas Kecamatan Telanaipura Menurut Kelurahan
Sumber: BPS Provinsi Jambi
3. Visi dan Misi
a. Visi
Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa
mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Kecamatan Telanaipura
Kota Jambi. Visi Kecamatan Telanaipura Kota Jambi Tahun 2013-
2019 adalah:
Telanaipura
Buluran Kenali
Teluk Kenali
Penyengat Rendah
Simpang IV Sipin
Pematang Sulur
61
“TERWUJUDNYA KECAMATAN TELANAIPURA
SEBAGAI URAT NADI DAN BAROMETER PEMBAGUNAN
MENUJU KOTA JAMBI TERKINI”106
b. Misi
Misi Kecamatan Telanaipura Kota Jambi Tahun 2013-2019 adalah
sebagai berikut:
1. Memfasilitasi pembangunan infrastruktur
kecamatan yang berwawasan lingkungan.
2. Menjadi ujung tombak dalam peningkatan
perekonomian berbasis potensi masyarakat menuju
kesejahteraan social.
3. Mewujudkan masyarakat kecamatan telanaipura
yang berakhlak, berbudaya, dan berdaya saing.
4. Memberikan pelayanan melalui SDM kecamatan
yang professional dan bersih.107
106
Pemerintah Kota Jambi. 107 Pemerintah Kota Jambi.
62
4. Struktur Organisasi Kantor Camatan Telanaipura
Berdasarkan Walikota Jambi Nomo 61 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Susunan organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Kecamatan Telanaipura Kota Jambi.
63
5. Kondisi Penduduk
Kecamatan Telanaipura adalah Kecamatan terbesar ketiga setelah
Kecamatan Kotabaru dan Jambi Selatan. Jumlah penduduk Kecamatan
Telanaipura, yaitu sebesar 50,015 jiwa atau sekitar 16,80 persen dari total
penduduk Kota Jambi. Luas wilayah Kecamatan Telanaipura adlaah 30,39
Km2. Kelurahan yang terluas adalah Kelurahan Penyengat Rendah dan
yang terkecil adalah Kelurahan Murni. Diantara 11 (sebelas) Kelurahan di
Kecamatan Telanaipura, kepadatan penduduk terbesar ada pada tiga
kelurahan, yaitu Kelurahan Murni, Solok Sipin dan Simoang IV Sipin.
Tabel 1.8
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Telanaipura
Tahun 2014-2018
Sumber: BPS Kota Jambi
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Untuk dapat mengetahui seperti apa gambaran penelitian ini maka penulis
menggunakan data-data yang telah dibutuhkan, data dalam penelitian ini
dikumpulkan dengan cara membagikan kuisioner secara langsung dan
tidak langsung dengan menggunakan google formulir. Pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara mengambil sampel para responden dengan
jumlah 100 responden. Berikut ini adalah penyajian hasil karakteristik para
responden:
Tahun Penduduk Kepadatan
Jiwa Km2 Jiwa Km
2
2014 95.844 3.034
2015 98,99 3,154
2016 49,970 217
2017 50,482 16,6
2018 50,966 16,8
64
2. Berdasarkan Usia
Tabel 1.9
Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Presentase
10 – 29 49 49,0%
30 – 49 20 20,0%
> 50 31 31,0%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa persentase tersebut
dapat terlihat bahwa kelompok presentase terbesar responden adalah di
bawah umur 10 – 29 tahun yaitu sebanyak 49,0%, umur >50 sebesar
31,0% dan presentase yang terkecil responden adalah usia 30 – 49 tahun
yaitu sebanyak 20,0%. Dapat diartikan bahwa tingkat umur dapat
mempengaruhi tingkat kedewasaan pada diri seseorang sehingga bisa
berpengaruh dalam perilaku serta cara pemikirannya.
3. Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 2.0
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 47 47.0 47.0 47.0
Perempuan 53 53.0 53.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden
berjenis kelamin laki-laki berjumlah sebanyak 47,0% sedangkan
65
responden berjenis kelamin perempuan berjumlah sebanyak 53,0%.
Rsponden ini merupakan responden yang berada di Kecamatan
Telanaipura.
4. Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 2.1
Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SMP 4 4.0 4.0 4.0
SMA 47 47.0 47.0 51.0
D3 2 2.0 2.0 53.0
S1 40 40.0 40.0 93.0
S2 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021
Dari hasi Tabel 2.1 diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
pendidikan responden masyarakat di Kecamatan Telanaipura Kota Jambi
yang paling banyak adalah SMA yaitu sebesar 47,0%, dilanjutkan dengan
S1 sebesar 40,0%, disusul dengan S2 sebesar 7,0%, dilanjutkan dengan
SMP sebesar 4,0%, dan yang terakhir D3 sebesar 2,0%.
66
5. Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 2.2
Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaan
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021
Berdasrkan table 2.2 diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
pekerjaan di Kecamatan Telanaipura Kota Jambi yang paling banyak
adalah mahasiswa yaitu sebesar 33,0%, dilanjutkan dengan PNS sebesar
19,0%, disusul oleh pedagang sebesar 17,0%, disusul oleh swasta sebesar
12,0%, disusul oleh buruh sebesar 6,0%, kemudian disusul oleh pelajar
sebesar 5,0% dan yang terakhir pensiunan yaitu sebesar 4,0%.
6. Uji Instrumen
Hasil uji instrument validitas dan reabilitas dilakukan dengan
menggunakan aplikasi statistic SPSS 16. Berikut ini merupakan hasil uji
instrument menggunakan validitas dan rebilitas yang dilakukan pada 100
responden.
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid IRT 4 4.0 4.0 4.0
Buruh 6 6.0 6.0 10.0
Pedagang 17 17.0 17.0 27.0
Swasta 12 12.0 12.0 39.0
PNS 19 19.0 19.0 58.0
Pensiunan 4 4.0 4.0 62.0
Pelajar 5 5.0 5.0 67.0
Mahasiswa 33 33.0 33.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
67
a. Hasil Uji Validitas
Hasil pengujian validitas digunakan untuk mengukur valid atau
tidaknya suatu kuisioner..108
Perhitungan SPSS dengan membagikan
rhitung dengan rtabel. rtabel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar
0,195 karena jumlah data yang digunakan sebanyak 100 dengan tingkat
kesalahan 5%. Kriteria dalam menentukan valid atau tidaknya suatu
instrumen adalah jika rhitung > rtabel (rhitung > 0,195), maka pertanyaan
tersebut valid. 109
Tabel 2.3
Hasil Uji Validitas Instrumen (Pengetahuan X1)
No Item rhitung rtabel Keterangan
1 X1.1 0,273 0,195 Valid
2 X1.2 0,209 0,195 Valid
3 X1.3 0,313 0,195 Valid
4 X1.4 0,253 0,195 Valid
5 X1.5 0,238 0,195 Valid
6 X1.6 0,139 0,195 Tidak Valid
7 X1.7 0,430 0,195 Valid
8 X1.8 0,497 0,195 Valid
9 X1.9 0,608 0,195 Valid
10 X1.10 0,806 0,195 Valid
11 X1.11 0,836 0,195 Valid Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021
Berdasarkan Tabel 2.3 instrumen pengetahuan terdiri dari 11 pertanyaan.
Setelah dilakukan analisis vliditas setiap pertanyaan menghasilkan koefisien
korelasi rhitung yang lebih besar dari rtabel. Dengan kata lain, instrument
penelitian yang berjumlah 11 pertanyaan untuk variabel pengetahuan (X1)
dinilai semua item pertanyaan Valid.
108
Tony Wijaya, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. 109 Danang Suntoyo, Praktik SPSS Untuk Kasus.
68
Tabel 2.4
Hasil Uji Validitas Instrumen (Lokasi X2)
No Item rhitung rtabel Keterangan
1 X2.1 0,744 0,195 Valid
2 X2.2 0,791 0,195 Valid
3 X2.3 0,810 0,195 Valid
4 X2.4 0,793 0,195 Valid Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021
Berdasarkan Tabel 2.4 pada instrument lokasi terdiri dari 4 pertanyaan,
setelah dilakukan analisis validitas setiap pertanyaan menghasilkan koefisien
rhitung yang lebih besar dari rtabel. Dengan kata lain, instrument penelitian
yang berjumlah 4 pertanyaan untuk variable lokasi (X2) dinilai semua item
pertanyaan Valid.
Tabel 2.5
Hasil Uji Validitas Instrumen (Bagi Hasil X3)
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021
Berdasarkan Tabel 2.5 pada instrument lokasi terdiri dari 4 pertanyaan,
setelah dilakukan analisis validitas setiap pertanyaan menghasilkan koefisien
rhitung yang lebih besar dari rtabel. Dengan kata lain, instrument penelitian
yang berjumlah 4 pertanyaan untuk variable bagi hasil (X3) dinilai semua
item pertanyaan Valid.
No Item rhitung rtabel Keterangan
1 X3.1 0,656 0,195 Valid
2 X3.2 0,724 0,195 Valid
3 X3.3 0,757 0,195 Valid
4 X3.4 0,682 0,195 Valid
69
Tabel 2.6
Hasil Uji Validitas Instrumen (Agama X4)
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021
Berdasarkan Tabel 2.6 pada instrument lokasi terdiri dari 3 pertanyaan,
setelah dilakukan analisis validitas setiap pertanyaan menghasilkan koefisien
rhitung yang lebih besar dari rtabel. Dengan kata lain, instrument penelitian
yang berjumlah 3 pertanyaan untuk variable agama (X4) dinilai semua item
pertanyaan Valid.
Tabel 2.7
Hasil Uji Validitas Instrumen (Minat Y)
No Item rhitung rtabel Keterangan
1 Y.1 0,632 0,195 Valid
2 Y.2 0,759 0,195 Valid
3 Y.3 0,771 0,195 Valid
4 Y.4 0,727 0,195 Valid
5 Y.5 0,714 0,195 Valid Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021
Berdasarkan Tabel 2.7 pada instrument lokasi terdiri dari 5 pertanyaan,
setelah dilakukan analisis validitas setiap pertanyaan menghasilkan koefisien
rhitung yang lebih besar dari rtabel. Dengan kata lain, instrument penelitian
yang berjumlah 5 pertanyaan untuk variable minat (Y) dinilai semua item
pertanyaan Valid.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Reliabilitas menujukkan bahwa suatu instrument cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena
No Item rhitung rtabel Keterangan
1 X4.1 0,838 0,195 Valid
2 X4.2 0,855 0,195 Valid
3 X4.3 0,761 0,195 Valid
70
instrument sudah baik.110
Untuk menguji reabilitas digunakan teknik
croancbach alpha >0,60. Tabel 2.8 menunjukkan hasi uji reabilitas
untuk variable penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 2.8
Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Penelitian Cronbach Alpha Keterangan
1 Pengetahuan (X1) 0,656 Realibel
2 Lokasi (X2) 0,792 Realibel
3 Bagi Hasil (X3) 0,660 Realibel
4 Agama (X4) 0,748 Realibel
5 Minat (Y) 0,770 Realibel Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021
Dari Tabel 2.8 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach Alpha untuk
masing-masing X1, X2, X3, X4 dan Y berurutan adalah, 0,656, 0,792,
0,660, 0,748, dan 0,770 lebih besar dar pada 0,60. Sehingga dapat
disuimpulkan bahwa semua variable dan item pertanyaan dari kuisioner
yang digunakan dalam penelitian ini dianggap realibel atau layak.
7. Analisis Data
Berikut ini adalah hasil analisis data kuisioner pada Masyarakat
Kecamatan Telanaipura Kota Jambi.
A. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistic yang harus dipenuhi
pada analisis regresi linier berganda berbasis ordinary least square
(OLS). Dalam model regresi ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi
agar hasil estimasi efesien yaitu tidak terjadi penyimpangan dan
memberikan informasi yang sesuai dengan keadaan nyata.111
Uji asumsi
klasik dilakukan dengan empat pengujian, yaitu uji normalitas, uji
110 Sanjaya, “Ghozali, I.(2016). Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS
23 (VIII). Semarang.” 111 Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivarite Dengan Program SPSS.
71
heterokedastistitas, uji autokorelasi, dan uji multikolinearitas. Hasi
pengujian tersebut di jelaskan sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk melihat apakah suatu variable yang
di hasilkan dari model regresi memiliki distribusi atau tidak.
Model regresi yang baik yaitu model regresi yang berdistribusi
normal.112
Kriteria dari uji normalitas residual adalah apabila
signifikan residual lebih dari 0,05 maka residual berdistribusi
secara normal.113
Berikut adalah hasil uji normalitas yang
dilakukan dengan metode Kolmogrov Smirnov, yang dianalisis
menggunakan Software SPSS 16. Kolmogrov Smirnov
Tabel 2.9
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.31984463
Most Extreme
Differences
Absolute .052
Positive .052
Negative -.033
Kolmogorov-Smirnov Z .519
Asymp. Sig. (2-tailed) .951
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021
112
Tony Wijaya, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. 113 Danang Suntoyo, Praktik SPSS Untuk Kasus.
72
Berdasarkan Tabel 2.9 hasil uji normalitas diketahui bahwa,
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) di peroleh nilai sebesar 0,951. Nilai
tersebut lebih besar dari 0,05. Sehingga hasil dari uji normalitas
yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebaran data,
dapat di simpulkan bahwa persamaan regresi tersebut
berdistribusi normal.
73
2. Uji Heteroskedastisitas
Apabila nilai >α = 0,05 (5%) maka dapat dilakukan model
regresi tidak mengandung heteroskedastisitas. Berikut ini
adalah table 3.0 hasil uji heteroskedastisitas yang dianalisis
menggunakan Software SPSS 16.
Tabel 3.0
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.981 1.256 3.170 .002
Pengethuan -.042 .028 -.154 -1.523 .131
Lokasi -.062 .048 -.134 -1.274 .206
Bagi Hasil -.113 .060 -.203 -1.872 .064
Agama .091 .075 .128 1.225 .223
a. Dependent Variable: RES2
Hasil Olah Data SPSS 2021
74
Berdasarkan Tabel 3.0 diatas dapat diketahui bahwa,
variable pengetahuan nilai sig sebesar 0,131 > 0,05. Variable
lokasi memperoleh nilai sig sebesar 0,206 > 0,05. Variable bagi
hasil memperoleh nilai sig sebesar 0,064 > 0,05, dan variable
agama memperoleh nilai sig sebesar 0,223 > 0,05. Maka tidak
terjadi heteroskedastisitas. Uji ini merupakan uji yang
penggunannya sangat penting untuk menilai bisa atau tidaknya
model regresi mempresentasikan kesimpulan yang diambil dari
hasil penelitian.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan periode sebelumnya. Berikut ini
adalah table 3.1 hasil uji autokorelasi yang dianalisis
menggunakan Uji Run Test pada Software SPSS 16.
Tabel 3.1
Hasil Uji Autokorelasi
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea -.11229
Cases < Test Value 50
Cases >= Test Value 50
Total Cases 100
Number of Runs 46
Z -1.005
Asymp. Sig. (2-tailed) .315
a. Median
75
Berdasarkan Tabe 3.1 hasil uji autokorelasi diketahui
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,315 > 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala atau masalah
autokorelasi pada model regresi tersebut.
4. Uji Multikolinieritas
Uji ini dilakukan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independen),
uji ini bertujuan untuk terbebas dari multikolinieritas. Uji ini
dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF),
dijelaskan dalam table 3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.2
Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021
Berdasarkan Tabel 3.2 dapat diketahui nilai Tolerance
untuk variable Pengetahuan (X1) sebesar 0,945 > 0,1. Variabel
Lokasi (X2) sebesar 0,878 > 0,1 Variable Bagi Hasil sebesar
0,826 > 0,10. Variable Agama sebesar 0,891 > 0,1 Sedangkan
nilai VIF untuk variable Pengetahuan (X1) sebesar 1,058 <
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) 16.577 2.125 7.802 .000
Pengethuan -.319 .047 -.519
-
6.810 .000 .945 1.058
Lokasi .184 .082 .178 2.256 .026 .878 1.139
Bagi Hasil .384 .102 .307 3.768 .000 .826 1.210
Agama -.044 .126 -.028 -.352 .726 .891 1.123
a. Dependent Variable: Minat
76
10,0. Variable Lokasi (X2) sebesar 1,139 < 10,0. Variable Bagi
Hasil sebesar 1,210 < 10,0 dan variable Agama sebesar 1,123 <
10,0. Sehingga disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah
ataupun kasus multikolinieritas dalam penelitian.
8. Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah teknik statistika untuk membuat
model dan menyelidiki pengaruh antara satu atau beberapa variable bebas
(independent) terhadap satu variable respons (dependent). Berikut adalah
table hasil uji analisis regresi linier berganda pada software SPSS 16.
a. Uji Statistik t (Signifikansi Parameter Individual)
Uji ini menunjuksn seberapa jauh pengaruh variable penjelas atau
independen secara individual dalam menerangkan variasi variable
independen, pengujian ini menggunakan tingkat singnifikasi 5%
(>0,05) dan melakukan perbanding antara thitung dengan ttabel . Berikut
Tabel 3.7 menerangkan hasil uji statistic t. ttabel dapat dicari
menggunakan rumus:
ttabel = (df = n – k)
= 100 – 5
= 95 ttabel dari 95 = 1,66105
Keterangan :
Df : Derajad kebebasan nilai residula
N : Jumlah Sampel
K : Jumlah variabel independen dan dependen114
114 “Cara Melakukan Uji t Parsial dalam Analisis Regresi dengan SPSS - SPSS Indonesia.”
77
Tabel 3.7
Hasil Uji Statistik t
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021
Dari table 3.7 di atas maka diperoleh model persamaan regresi
sebagai berikut:
Y = βo + β1X1 + β1X2 + β1X3 + β1X4 + e
Y = 16,577 - 0,319 X1 + 0,184 X2 + 0,384 X3 - 0,044 X4 + e
Dari model persamaan regresi diatas dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
a) Konstanta 16,577 mengandung arti apabila variable
(Pengetahuan X1), (Lokasi X2), (Bagi Hasil X3), dan (Agama
X4) maka akan meningkatkan minat masyarakat terhadap
produk penghimpunan dana perbankan syariah sebesar 16,577.
b) Koefisien regresi Pengetahuan (X1) sebesar -0,319 mengandung
arti bahwa setiap satu poin Pengetahuan (X1) akan mengalami
penurunan pada Minat (Y).
c) Koefisien regresi Lokasi (X2) sebesar 0,184 mengandung arti
bahwa setiap tambahan satu poin Lokasi (X2) akan mengalamin
peningkatan pada Minat (Y).
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 16.577 2.125 7.802 .000
Pengetahuan -.319 .047 -.519 -6.810 .000
Lokasi .184 .082 .178 2.256 .026
Bagi Hasil .384 .102 .307 3.768 .000
Agama -.044 .126 -.028 -.352 .726
a. Dependent Variable: Minat
78
d) Koefisien regresi Bagi Hasil (X3) sebesar 0,384 mengandung
arti bahwa setiap tambahan satu poin Bagi Hasil (X3) akan
mengalami peningkatan pada Minat (Y).
e) Koefisien regresi Agama (X4) sebesar -0,044 mengandung arti
bahwa setiap satu poin Agama (X4) akan mengalami penurunan
pada Minat (Y).
Jika nilai sig < 0,05 atau 5% maka variable tersebut dinyatakan
positif berpengaruh terhadap variable dependent. Berdasarkan tabel 3.7
diatas hasil uji thitung masing-masing untuk pengetahuan, lokasi, bagi hasil,
dan agama adalah sebagai berikut:
a) Pengetahuan (X1) mempunyai nilai thitung > ttabel sebesar -6,810
> 1,66123 dan nilai signifikansinya sebesar 0,000 pada
koefisien 5%. Karena nilai signifikansinya < dari 0,05, hal ini
berarti bahwa pengetahuan berpengaruh negatif dan
berpengaruh signifikan signifikan terhaadap (minat masyarakat
terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah).
b) Lokasi (X2) mempunyai nilai thitung > ttabel sebesar 2,256 >
1,66123 dan nilai signifikansinya sebesar 0,026 pada koefisien
5%. Karena nilai signifikansinya < dari 0,05, hal ini berarti
bahwa lokasi berpengaruh positif dan berpengaruh singnifikan
terhadap (minat masyarakat terhadap produk penghimpunan
dana perbankan syariah).
c) Bagi Hasil (X3) mempunyai nilai thitung > ttabel sebesar 3,768 >
1,66123 dan nilai signifikansinya sebesar 0,000 pada koefisien
5%. Karena nilai singnifikansinya < dari 0,05, hal ini berarti
bahwa bagi hasil berpengaruh positif dan berpengaruh
signifikan terhadap (minat masyarakat terhadap produk
penghimpunan dana perbankan syariah).
d) Agama (X4) mempunyai nilai thitung < ttabel sebesar -0,352 <
1,66123 dan nilai signifikansinya sebesar 0,726 pada koefisien
5%. Karena nilai signifikansinya > 0,05, hal ini berarti agama
79
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap (minat
masyarakat terhadap produk penghimpunan dana perbankan
syariah).
b. Uji Statisti F (Signifikansi Simultan)
Untuk mengetahui pengaruh variable-variabel independen secara
keseluruhan terhadap variable dependen dapat diketahui dengan cara
membandingkan niali Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Yang berarti variable dependen secara simultan berpengaruh
signifikasn terhadap variable independen dan membandingkan nilai
sig. dengan nilai tingkat kepercayaan sbebesar 0,05 , apabila nilai sig
lebih kecil dari nilai derajat kepercayaan (sig, 0,05), maka berarti
terdapat hubungan yang signifikan antara semua variable independen
terhadap variable dependen. Nilai Fhitung pada table 3.8 sebesar 21,836
sedangkan Ftabel dapat dicari menggunakan rumus:
Ftabel = F (k ; η-k)
= F (4 : 100-4) = F (4 : 96) = 2,47.
Tabel 3.8
Hasil Uji Statistik f
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021
Berdasarkan hasil uji F pada table 3.8 dapat diketahui bahwa hasil
uji Fhitung > Ftabel (21,836 > 2,47) degan nilai signifikansi 0.000 < 0.05.
Hasil ini memiliki arti bahwa variable independent/bebas
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 489.854 4 122.463 21.836 .000a
Residual 532.786 95 5.608
Total 1022.640 99
a. Predictors: (Constant), Agama, Pengetahuan, Lokasi, Bagi Hasil
b. Dependent Variable: Minat
80
(Pengetahuan, Bagi Hasil, Lokasi, dan Agama) secara simultan
mempunyai pengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat
masyarakat tehadap produk penghimpunan dana perbankan syariah di
Kecamatan Telanaipura Kota Jambi.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurt Bawono (2006, 92-93) uji ini R2 dilakukan untuk
menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variable dependent
dengan variable independent, analisis uji ini digunakan untuk
mengetahui sberapa besar presentase pengaruh keseluruhan variable
independent terhadap variable dependent. Nilai (R2) dapat naik atau
turun apabila satu variable independent ditambah kedalam model.
Berikut hasil uji koefisien (R2) pada table 3.9.
Tabel 3.9
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021
Dari table 3.9 dinyatakan bahwa, uji koefisien detreminasi
dapat diketahui R Square sebesar 0,484% ini berarti variable
dependent (minat) dengan variable independent (pengetahuan,
lokasi, bagi hasil dan agama) sebesar 0,484%. Koefisien
detreminasi (Adjusted R square) sebesar 0,202 ini berarti
konstribusi variable independent (pengetahuan, lokasi, bagi hasil,
dan agama) mempengaruhi variable dependent (minat) 20,2%
sedangkan sisanya sebesar 79,8% dipengaruhi variable lain diluar
model.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .484a .234 .202 2.87066
a. Predictors: (Constant), Agama, Lokasi, Bagi Hasil, Pengetahuan
81
C. Pembahasan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pengetahuan,
Lokasi, Bagi Hasil, dan Agama, pada Minat Masyarakat Terhadap Produk
Penghimpunan Dana Perbankan Syariah. Pembahasan pada masing-
masing hipotesis sebagai berikut:
1. Pengetahuan (X1) Tidak Berpengaruh Terhadap Minat (Y)
Berdasarkan pengujian pada T test, menujukkan ada pengaruh yang
signifikan pada variabel Pengetahuan terhadap minat. Dengan nilai
Thitung pada variabel Pengetahuan (X1) sebesar -6,810 dengan tingkat
signifikansi sbesar 0,000. Karena nilai Thitung lebih besar dari Ttabel yaitu
(-6,810 > 1,66123) dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka Ho1
ditolak dan Ha1 diterima.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat
terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah berpengaruh
negative dan signifikan terhadap minat masyarakat terhadap produk
penghimpunan dana perbankan syariah. Hal ini juga dikarenakan
bahwa pengetahuan masyarakat terhadap produk penghimpunan dana
perbankan syariah sudah cukup baik. Artinya dengan meningkatnya
pengetahuan masyarakat terhadap produk penghimpunan dana
perbankan syariah tidak di ikuti dengan meningkatnya minat
masyarakat terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah.
Meskipun pengetahuan masyarakat tentang produk penghimpunan
dana perbankan syariah sudah cukup baik, sebagian masyarakat di
kecamatan telanaipura masih kurang berminat untuk menggunakan
produk penghimpunan dana perbankan syariah. Serta masyarakat
kecamatan telanaipura tidak berminat menjadikan perbankan syariah
sebagai bank utamanya. Kurangnya minat masyarakat terhadap produk
penghimpunan dana disebabkan bahwa masyarakat masih beranggapan
prosedur-prosedur yang ada di perbankan syariah masih rumit dan sulit
dimengerti. Serta masyarakat masih berasumsi bahwa keuntungan
dalam perbankan syariah itu masih rendah tidak seperti keuntungan
82
pada perbankan konvensional. Padahal dalam perbankan syariah tidak
dianjurkan untuk mengejar keuntungan, oleh karena itu keuntungan
yang didapat nasabah kecil. Sehingga masyarakat masih kurang
berminat terhadap produk perbankan syariah. Factor sumber daya
manusia juga menjadi penyebab rendahnya minat masyarakat terhadap
produk perbankan syariah, dengan penduduk yg sebagian besar
beragama islam seharusnya perbankan syariah dapat tumbuh dan
berkembang pesat seperti perbankan konvensional. Pelayanan dalam
perbankan syariah juga menyebabkan kurangnya minat masyarakat
dimana pelayanan pada perbankan syariah masih terbatas prosedurnya,
hal ini mempengaruhi kinerja serta pelayanan kepada masyarakat yang
akan menggunakan jasa perbankan syariah, maka sebaiknya perbankan
syariah dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada para
nasabah. Kurangnya promosi juga menyebabkan masyarakat tidak
berminat untuk menggunakan produk perbankan syariah, meskipun
masyarakat mengetahui apa-apa saja produk pada perbankan syariah,
tetapi mereka belum memngetahui secara detali dan bagaimana
prosedur pada produk-produk perbankan syariah. Perlu di adakannya
sosialisai karena sangatlah penting untuk memberikan pengetahuan
yang lebih mendalam kepada masyarakat tentang kelebihan dan
keungulan bank syariah. Sosialisasi ini harus melibatkan pemerintah
dan semua kalangan masyarakat untuk memperkenalkan bank syariah
kepada masyarakat.
Dalam Teori (Sumarwan, 2014 : 147) juga mengatakan bahwa.
Pengetahuan konsumen merupakan suatu informasi yang dimiliki oleh
konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa serta
pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan
informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.
Sama halnya dengan kasus dalam penelitian ini, dimana banyak dari
masyarakat Kecamatan Telanaipura yang memiliki pengetahuan
83
tentang bank syariah serta produk apa saja yang ada dalam perbankan
syariah, tetapi masih kurangnya minat masyarakatdalam menggunakan
produk penghimpunan dana perbankan syariah.
Penelitian ini juga sesuai dengan teori dari Notoatmodjo (2003:5)
yang menjelaskan bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangatlah penting dalam membentuk tindakan seseorang,
dan penting dalam membentuk perilaku seseorang. Artinya semakin
baik suatu tingkat pengetahuan masyarakat tentang sebuah produk
perbankan syariah maka akan meningkatkan minat masyarakat di
Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi untuk menggunakan produk
penghimpunan dana perbankan syariah syariah.
Penelitian ini diperkuat dengan hasil penelitian yang diteliti oleh
Ghozali Maski (2010) menyatakan bahwa responden yang terbuka
terhadap suatu informasi perbankan syariah dengan baik, lebih
cenderung ingin menjadi nasabah perbankan syariah. Informasi atau
pengetahuan yang lebih dalam mengenai perbankan syariah sangat
diperlukan untuk meningkatkan asumsi masyarakat terhadap
perbankan syariah. Hal ini harus sesuai dengan factor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen diantaranya adalah, pengalaman
belajar dan kelompok. Oleh karena itu, meskipun jasa bank sangat
menarik dan disertai dengan layanan yang profesional tanpa sebuah
pemahaman dan keinginan yang baik kepada para calon nasabah maka
mereka akan sangat ragu untuk membelinya.115
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ahmad Samsudin (2017) yang menguji pengaruh pengetahuan, lokasi,
115
Ghozali Maski, “Analisis Keputusan Nasabah Menabung: Pendekatan Kompoen dan Model Logisik Studi pada Bank Syariah di Malang.”
84
bagi hasil, dan agama, terhadap minat masyarakat terhadap produk
perbankan syariah.116
Penelitian ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Kautsar Audytra Muhammad (2014) menjelaskan bahwa minat
masyarakat dipengaruhi secara bersama oleh pengetahuan definisi,
pengetahuan lokasi, pengetahuan prinsip, dan pengetahuan produk-
produk pada Bank Muamalat.117
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Gusmail Emmang dalam
Skripsi dengan judul “Faktor-faktor yang berpenagruh terhadap
kurangnya minat masyarakat tentang menabung di bank syariah (studi
pada masyarakat di kecamatan rappocini kota makasar)” menjelaskan
bahwa variable pengetahuan berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kurangnya minat menabung di bank syariah.118
2. Lokasi (X2) Berpengaruh Terhadap Minat (Y)
Berdasarkan pengujian pada T test, menujukkan ada pengaruh yang
signifikan pada variabel Lokasi terhadap minat. Dengan nilai Thitung
pada variabel Lokasi (X2) sebesar 2,256 dengan tingkat signifikansi
sbesar 0,026. Karena nilai Thitung lebih besar dari Ttabel yaitu (2,256 >
1,66123) dengan nilai signifikan 0,026 < 0,05 maka Ho2 diterima dan
Ha2 diterima.
Dari hasil peneilitian diatas terlihat jelas bahwa lokasi berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap minat masyarakat. Hal ini
menunjukan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara lokasi
terhadap minat, dengan begitu bahwa salah satu yang mempengaruhi
meningkatnya minat masyarakat terhadap produk penghimpunan dana
116 Ahmad Samsudin, “Pengaruh pengetahuan, lokasi, bagi hasil, dan agama, terhadap
minat masyarakat terhadap produk perbankan syariah.” 117 Kautsar Aditya Muhammad, “Pengaruh Pengetahuan, Lokasi, Prinsip-Prinsip, dan
Pengetahuan Produk-Produk Bank Muamalat.” 118 Gusmail Emmang, “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kurangnya Minat
Masyarakat Menabung Di Bank Syariah (Studi Pada Masyarakat Masyarakat Di Kecamatan Rappocini Kota Makasar),”
85
perbankan syariah adalah lokasi. Masyarakat Kecamatan Telanaipura
masih menjadikan lokasi untuk tolak ukur dalam menggunakan produk
perbankan syariah, dimana lokasi bank syariah yang strategis dan
mudah untuk dijangkau oleh masyarakat di kecamatan telanaipura.
lokasi perbankan syariah di kecamatan telanaipura yang strategis
menyebabkan meningkatnya minat masyarakat, dimana lokasi
perbankan syariah yang mudah dijangkau atau berada strategi dari
jarak kantor ataupun rumah mereka. Dan mudah dijangkau baik
menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Karena
itulah masyarakat berminat menggunakan produk perbankan syariah.
Begitu pula dengan bank syariah, lokasi menjadi salah satu factor yang
mempengaruhi minat masyarakat untuk menggunakan produk-produk
dalam perbankan syariah. Bukan hanya letak yang strategis ternyata
jarak lokasi dari tempat tinggal masyarakat juga menjadi salah satu
faktor yang sangat mempengaruhi minat masyarakat dalam
menggunakan produk perbankan syariah. Diketahui bahwa lokasi
menjadi salah satu factor yang mempengaruhi meningkatnya minat
masyarakat Kecamatan Telanaipura Kota Jambi dalam menggunakan
produk penghimpunan dana perbankan syariah, kemudahan dalam
pencapaian lokasi bank syariah didukung oleh sarana serta prasarana
dalam mencapai dimana bank syariah tersebut beroperasi misalnya
seperti transportasi yang akan digunakan.
Secara teori juga terbukti bahwa Penentuan lokasi dimana
perbankan beroperasi merupakan salah satu factor yang sangat
penting untu melakukan kegiatan pemasaran atau pun kegiatan
operasional bank sehingga mempunyai pengaruh yang signifikan
dalam melakukan aktivitas menghimpun dana masyarakat serta
menyalurkan pembiayaan kembali kepada masyarakat, dengan
penentuan lokasi yang tepat maka berpengaruh kepada target yang
akan dicapai oleh perbankan syariah yang dapat diraih, dengan kata
86
lain dimana jasa dapat di pasarkan melalui penentuan pada lokasi
dan gedung.119
Menurut Umar (2003:9) bahwa penetuan lokasi serta
fasilitas jasa perlu sangat mempertimbangakan banyak hal diantaranya
adalah, lokasi mudah dan dapat diakses oleh konsumen, lalu lintas
yang dilalui oleh orang-orang, tempat parkir yang harus memadai
lokasi tersebut, lingkungan dapat yang mendukung suatu kegiatan
usaha, kesesuaian dengan lokasi para pesaing usaha, serta
kepengurusan izin lokasi dari pihak yang berwenang. Tindakan
pelanggan terhadap suatu jasa yang juga dapat dipengaruhi oleh
eksterior serta interior fasilitas jasa pada lokasi tersebut, sehingga tata
letak pada lingkungan tempat penyampaian jasa tersebut dapat
menjadi hal yang penting untuk dapat diperhatikan dalam menunjang
dan meningkatkan minat masyarakat dalam memilih suatu produk.
Penelitian ini diperkuat oleh bukti penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Tandi Larasati Putri (2017) dengan judul penelitian,
Pengaruh lokasi, Produk dan Pelayanan Terhadap Keputusan
Mahasiswa IAIN Salatiga Dalam Menjadi Nasabah Di Bank Syariah,
dengan hasil penelitian bahwa secara simultan variable lokasi dan
pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap minat.120
Penelitian yang dilakukan Tatik Ernawati (2015) menghasilkan
bahwa lokasi terdapat pengaruh terhadap keputusan masyarakat dalam
memilih perbankan syariah yang tidak mudah dijangkau, perbankan
syariah yang seharusnya berada di pusat kota serta strategis, saluran
(jumlah kantor cabang) Perbankan Syariah yang banyak tidak
berpengaruh terhadap keputusan masyarakat untuk memilih Perbankan
Syariah121
.
119 Maski, Transmisi kebijakan moneter. 120 putri, “Pengaruh Lokasi, Produk, Dan Pelayanan Terhadap Keputusan Mahasiswa Iain
Salatiga Dalam Menjadi Nasabah Bank Syariah.” 121 Ernawati, Drs. Eko Sugiyanto, dan Eni Kusumawati, “Pengaruh Produk, Pelayanan,
Promosi, Lokasi Dan Bagi Hasil Terhadap Keputusan Masyarakat Memilih Bank Syariah (Survey Pada BTN Syariah Cabang Surakarta).”
87
3. Bagi Hasil (X3) Berpengaruh Terhadap Minat (Y)
Berdasarkan pengujian pada T test, menujukkan pengaruh yang
signifikan pada variabel Bagi Hasil terhadap minat. Dengan nilai Thitung
pada variabel Bagi Hasil (X3) sebesar 3,768 dengan tingkat
signifikansi sbesar 0,000. Karena nilai Thitung lebih besar dari Ttabel yaitu
(3,768 > 1,66123) dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka Ho3
diterima dan Ha3 diterima.
Dari hasil peneilitian diatas terlihat jelas bahwa bagi hasil
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat masyarakat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat di kecamatan
telanaipura banyak yang sudah mengetahui system bagi hasil dalam
perbankan syariah, dimana system bagi hasil merupakan hal yang
wajib diketahui dalam menggunakan produk perbanakan syariah.
Meningkatnya minat terhadap produk penghimpunan dana perbankan
syariah hal ini dikarenakan pandangan masyarakat terhadap Perbankan
Syariah yang dalam system operasional nya menggunakan system bagi
hasil serta pembagian keuntungan dalam setiap kegiatan pada
perbankan syariah. bagi hasil berpengaruh signifikan terhadap minat
masyarakat terhadap produk perbankan syariah dikarenakan bagi hasil
adalah sumber pada pendapatan yang halal dan terbebas dari unsur
ribawi, sehingga masyarakat mempertimbangan adanya system bagi
hasil dalam perbankan syariah sebagai minat terhadap produk
perbankan syariah. Dengan demikian, masyarakat beranggapan
bahwasanya ada perbedaan sistem pengelolaan antara Perbankan
Syariah dengan Perbankan Konvensional. Pada keyataannya, sistem
bagi hasil pada Perbankan Syariah sangat berbeda dengan system
bunga pada perbankan konvensional, dengan transaksi didalamnya
yang menggunakan pembagian hasil antara kedua belah pihak yang
telah disepakati diawar proses sebulm melakukan transaksi. Selain
keuntungan, bank juga perlu memperhatikan indicator lain agar bagi
hasil yang telah diterapkan dapat memenuhi kriteria syariah dan
88
memenuhi kebutuhan para calon nasabah ataupun para nasabah.
Diantaranya adalah kesesuaian dalam nisbah bagi hasil dengan
perjanjian yang telah disepakati, serta ketetapan pembyaran bagi hasil
ke nasabah dan penjelasan bagi hasil yang baik oleh para karyawan
bank tersebut sehingga mereka dapat memahami betul system bagi
hasil tersebut dan untuk menghindari kesalapahaman.
Pendapat Al-Qardhawi bagi hasil yaitu, dimana kedua belah pihak
akan berbagi sebuah keuntungan dengan perjanjian yang telah mereka
sepakati diawal. Hal ini diperkuat dengan teori Menurut al-Qardhawi
bagi hasil adalah dimana kedua belah pihak akan berbagi keuntungan
sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dimana bagi hasil
mensyaratkan kerjasama pemilik modal dengan usaha/kerja untuk
kepentingan yang saling menguntungkan kedua belah pihak, sekaligus
untuk masyarakat. Sebagai konsekuensi dari kerjasama adalah
memukukul resiko, baik untung maupun rugi. Jika untung yang
diperoleh besar maka penyedia dana menikmati bersama sesuai
dengan kesepakatan sebelumnya dan jika rugi usaha maka harus
dirasakan bersama. Inilah keadilan yang sempurna, keuntungan
sama dinikmati dan kerugian sama dirasakan.122
Penelitian ini diperkuat oleh penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Hendrawan (2017) mengenai variable bagi hasil perbankan
syariah terhadap minat menggunakan produk bank syariah, yang
menyatakan bahwa bagi hasil berpengaruh negatif signifikan. 123
Penelitian ini juga diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh
Wahab (2011) yang menyatakan bahwa bagi hasil berpengaruh negatif
signifikan terhadap minat menggunakan produk bank syariah.124
4. Agama (X4) Tidak Berpengaruh Terhadap Minat (Y)
122 Heri, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.” 123 Hendrawan dan Sirine, “Pengaruh sikap mandiri, motivasi, pengetahuan
kewirausahaan terhadap minat berwirausaha (Studi kasus pada mahasiswa FEB UKSW Konsentrasi Kewirausahaan).”
124 Wahab, “Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Terhadap Minat Menabung Di Bank Syariah.”
89
Berdasarkan pengujian T test, menujukkan ada pengaruh yang
signifikan pada variabel Agama terhadap minat. Dengan nilai Thitung
pada variabel Agama (X4) sebesar -0,352 dengan tingkat signifikansi
sbesar 0,726. Karena nilai Thitung lebih kecil dari Ttabel yaitu (-0,352 >
1,66123) dengan nilai signifikan 0,726 > 0,05 maka Ho4 ditolak dan
Ha4 ditolak.
Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh negatif dan tidak
signifikan antara variabel agama terhadap minat. Agama tidak
memiliki pengaruh terhadap minat masyarakat terhadap produk
penghimpunan dana. Penelitian ini juga memberikan bukti nyata
meskipun responden banyak yang menyadari bahwasannya perbankan
syariah memiliki system operasionalnya yang berjalan sesuai dengan
aturan yang diperintahkan oleh agama sesuai dengan syariat islam.
Tetapi agama tidak mempengaruhi meningkatnya minat masyarakat
terhadap produk perbankan syariah dikarenakan banyak masyarakat
yang masih saja tetap beranggapan bahwa perbankan syariah tetap
sama saja seperti bank konvensional, tidak adanya perbedaan
meskipun perbankan syariah menjalankan sesuai dengan syariat agam
yang terhindar dari unsur ribawi. Hal ini enunjukkan jika agama nukan
merupakan salah satu factor yang mempengaruhi minat masyarakat
terhadap produk perbankan syariah. selain itu masyarakat lebih
mementingkan keuntungan dari pada unsur syariah dalam
bertransaksidi dunia perbankan. Serta mereka beranggapan
bahwasannya di perbanakn syariah juga terkadang masih terdapat
unsur riba dalam proses transaksinya. Padahal sudah jelas bahwa
perbankan syariah menjalankan transaksinya sesuai dengan syariat
agam islam yang berlaku agar terhindar dari unsur riba, bathil, maysir
(judi), gharar (ketidakpastian). Namun realita yang terjadi tidak sesuai
dikarenakan mereka paham bahwa perbanakn syariah menjalankan
kegiatan operasionalnya sesuai dengan syariat agama, tetap merekan
tidak mengaplikasikannya di dalam kehidupan sehari-harinya. Oleh
90
karena itu Perbankan Syariah harus dapat menciptakan produk yang
sesuai dengan syariat dan layanannya untuk meningkatkan
kepercayaan terhadap masyarakat.
Penelitian ini dibuktikan oleh teori Agama, menurut pendapat
Schiffman dan Kanuk (2007) Hal serupa juga terdapat di Indonesia
berdasarkan beberapa penelitian yang menemukan bebrapa
kecenderungan konsumen muslim untuk mempertimbangkan masalah
kehalalan dalam memilih suatu produk yang akan dikonsumsi mereka.
Kemudian dalam Schiffman dan Kanuk, agama dimaksudkan sebagai
budaya dalam kelompok sosio-kultural yang juga dapat memberikan
suatu pengaruh eksternal dalam proses memilih suatu produk dalam
perbankan syariah.
Penemuan ini juga diperkuat penelitian sebelumnya yang diteliti
oleh Dita Pertiwi (2012) bahwa factor keyakinan agama dan harus
sesuai dengan prinsip syariah yang lebih dominan sebagai sebuah
factor pendorong pada minat menabung masyarakat.125
Penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Miranti Wulandari (2018) dimana factor religious
berhubungan negatif dan tidak signifikan.126
Khanif Rahmanto dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa
Religiusitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap minat
masyarakat untuk menabung di perbankan syariah. Religiusitas
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat masyarakat
desa Sraten Kab. Semarang.127
125 Pertiwi Dan Ritonga, “Analisis Minat Menabung Masyarakat Pada Bank Muamalat Di
Kota Kisaran.” 126 Miranti Wulandari, “Pengaruh Pengetahuan Dan Religius Nasabah Tentang
Perbankan Syariah Terhadap Minat Memilih Produk Pada Pt. Bank Sumsel Babel Syariah Cabang Palembang.”
127 Rahmanto, “Pengaruh Tingkat Religiusitas, Kualitas Pelayanan, Dan Promosi Terhadap
Minat Masyarakat Desa Sraten Kab. Semarang Untuk Menabung Di Bank Syariah.”
91
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari rumusuan masalah yang telah penulis jelaskan maka,
berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai ”Analisis
Minat Masyarakat Terhadap Produk Penghimpunan Dana Perbankan
Syariah (Studi Di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi)”. Maka suatu
kesimpulan yang dapat diambil peneliti adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap (minat
masyarakat kecamatan telanaipura kota jambi terhadap produk
penghimpunan dana perbankan syariah). Artinya tingginya
pengetahuan masyarakat terhadap produk perbankan syariah masih
menyebabkan rendahnya minat masyarakat dalam menggunakan
produk perbankan syariah.
2. Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap (minat masyarakat
kecamatan telanaipura kota jambi terhadap produk penghimpunan dana
perbankan syariah). Meningkatnya minat masyarakat terhadap produk
penghimpunan dana perbankan syariah disebabkan oleh lokasi
perbankan syariah yang startegis serta mudah dijangkau.
3. Bagi Hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap (minat
masyarakat kecamatan telanaipura kota jambi terhadap produk
penghimpunan dana perbankan syariah. Banyak masyarakat yang
mengetahui system bagi hasil serta nisbah keuntungan pada perbankan
syariah, sehingga menyebabkan menngkatnya minat masyarakat
terhadap produk penghimpunan dana dalam perbankan syariah.
4. Agama berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap (minat
masyarakat kecamatan telanaipura kota jambi terhadap produk
penghimpunan dana perbankan syariah). Artinya banyak masyarakat
mengetahui bahwa transaksi dalan perbankan syariah harus sesuai
dengan syariat agama islam, tetapi tetap saja agama menjadi salah satu
92
factor masih kurangnnya minat masyarakat terhadap produk perbankan
syariah. Padahal sudah jelas bahwa perbankan syariah menjalankan
system operasionalnya sesuai dengan syariat agama islam.
B. Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian, pembahasan, dan kesimpulan
maka dapat diajukan beberapa saran untuk perbankan syariah:
1. Bagi Perbankan Syariah meskipun faktor yang mempengaruhi minat
masyarakat terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah
adalah lokasi, dan bagi hasil. Faktor-faktor lain seperti bagi hasil dan
agama juga perlu dipertimbangkan serta diperhatikan agar jumlah
masyarakat yang menggunakan produk penghimpunan dana perbankan
syariah bisa bertambah dan dapat bersaing dengan Perbankan
Konvensional.
2. Bagi Perbankan Syariah perlunya suatu upaya dalam meningkatkan
informasi dan mengalokasikan kantor cabang di daerah yang dekat
dengan lingkungan ataupun kehidupan masyarakat, sehingga
diperlukan adanya tidakan yang lain seperti memberikan suatu
pemahaman atau informasi melalui peyuluhan, ataupun menggunakan
sarana media social kepada masyarakat. Tentang bagaimana sistem
bagi hasil sangat berbeda jauh dengan riba.
3. Untuk peneliti yang akan melakukan penelitian selanjutnya,
diharapkan dapat menambah variabel-variabel diluar dari variabel
penelitian ini karena tingkat presentase variabel diluar model
penelitian masih lebih tinggi sehingga nantinya diperoleh sebuah
informasi yang lebih lengkap dan jelas tentang Analisis Minat
Masyarakat Terhadap Produk Perbankan Syariah, dan juga untuk
peneliti selanjutnya, sebaiknya menambah jumlah sampel agar data
yang di dapat lebih akurat dan mengingat jumlah masyarakat yang
setiap tahunnya mengalami kenaikan atau peningkatan.
93
DAFTAR PUSTAKA
“Al-Quran”.
A Munajim, S Anwar. “Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Menjadi Nasabah
Bank Syariah.” 2016.
Adawiyah, Wiwiek Rabiatul. “Pertimbangan, pengetahuan, dan sikap konsumen
individu terhadap bank syariah.” Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah
Ekonomi dan Pembangunan 11, no. 2 (2015): 191–201.
Ahmad Samsudin. “Pengaruh pengetahuan, lokasi, bagi hasil, dan agama,
terhadap minat masyarakat terhadap produk perbankan syariah.” 7 (2017).
Ak, Andrianto, SE , M., dan Dr M. Anang Firmansyah MM SE. Manajemen Bank
Syariah. Penerbit Qiara Media, 2019.
“Akad-Akad Perbankan Syariah Pertukaran Dan Percampuran | Syariah.” Diakses
6 April 2021.
Andespa, Roni. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam
Menabung di Bank Syariah.” Al-Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan
Perbankan 2, no. 1 (2017): 43–57.
“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Menabung di Bank
Syariah.” Al-Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan 2, no. 1 (2017):
43–57.
Anshori, Abdul Ghofur. Perbankan Syariah di Indonesia. UGM PRESS, 2018.
Bakhtiar, Amsal. Filsafat ilmu. Divisi Buku Perguruan Tinggi, PT Raja Grafindo
Persada, 2012.
“Bank Syariah di Jambi Salip Bank Umum - Tribunnews.com.” Diakses 27
Januari 2021. https://www.tribunnews.com/regional/2012/11/14/bank-syariah-di-
jambi-salip-bank-umum.
94
Basuki, Agus Tri, dan Nano Prawoto. “Analisis Regresi dalam Penelitian
Ekonomi dan Bisnis.” Depok: Raja Grafindo Persada, 2016.
“Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Sifuddin Jambi,” t.t.
“Cara Melakukan Uji t Parsial dalam Analisis Regresi dengan SPSS - SPSS
Indonesia.” Diakses 10 April 2021. https://www.spssindonesia.com/2014/02/cara-
mudah-melakukan-uji-t-dengan-spss.html.
Danang Suntoyo. Praktik SPSS Untuk Kasus. Yogyakarta: Nuha Medika, 2011.
Dr. Rafidah SE., M.E.I. Produk Perbankan Syariah Teori Dan Praktik. 1.
Magnum Pustaka Utama, 2018.
Dyah Nirmala Arum Janie, S.E.,M.SI. Statisti Deskriptif & Regresi Linier
Berganda Dengan SPSS. Semarang University Press, t.t.
Eja Armaz Hardi. “Fatwa DSN MUI dan Perkembangan Produk Perbankan
Syariah Di IndonesiaE.” An-Nisbah: Jurnal Ekonomi Syariah 05 (April 2019).
Ernawati, Tatik, S. E. Drs. Eko Sugiyanto, dan S. E. Eni Kusumawati. “Pengaruh
Produk, Pelayanan, Promosi, Lokasi Dan Bagi Hasil Terhadap Keputusan
Masyarakat Memilih Bank Syariah (Survey Pada BTN Syariah Cabang
Surakarta).” S1, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015.
Erwin Saputra Siregar. “Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal
Perbankan Syariah Terhadap Mrket Share Aset Perbankan Syariah Di Indonesia.”
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, t.t.
Fahrudin, Muhammad Fajar, dan Emma Yulianti. “Pengaruh promosi, lokasi, dan
kualitas layanan terhadap keputusan pembelian nasabah Bank Mandiri Surabaya.”
Journal of Business and Banking 5, no. 1 (2015): 149–162.
95
“Pengaruh Promosi, Lokasi, Dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan
Pembelian Nasabah Bank Mandiri Surabaya.” Journal of Business and Banking 5,
no. 1 (19 Desember 2015): 149–62.
Fakultas Ekonomi dan Bisni Universitas Lampung. “Pengabdian Kepada
Masyarakat Melalui Diseminasi Hasil Penelitian Terapan,” 15 November 2018.
Fauzi Yayan. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Menabung Di
Perbankan Syariah (Kasus Pada Bank Syariah Kantor Cabang Yogyakarta).”
2010, Desember 2014.
Ghanimata, Fifyanita, dan Mustafa Kamal. “Analisis pengaruh harga, kualitas
produk, dan lokasi terhadap keputusan pembelian (Studi pada Pembeli Produk
Bandeng Juwana Elrina Semarang).” PhD Thesis, Fakultas Ekonomika dan
Bisnis, 2012.
Ghozali Maski. “Analisis Keputusan Nasabah Menabung: Pendekatan Kompoen
dan Model Logisik Studi pada Bank Syariah di Malang.” Journal of Indonesian
Applied Economics, Vol 4, No 1 (t.t.): 43–57.
Gusmail Emmang. “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kurangnya Minat
Masyarakat Menabung Di Bank Syariah (Studi Pada Masyarakat Masyarakat Di
Kecamatan Rappocini Kota Makasar),”.” Skripsi (Makasar: UIN Alauddin
Makasar, 2016, 100.
Hamdi, Asep Saepul, dan E. Bahruddin. Metode penelitian kuantitatif aplikasi
dalam pendidikan. Deepublish, 2015.
“Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Sifuddin Jambi,”
Heri, Sudarsono. “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.” Ekonisia, Yogyakarta,
2003.
97
LAMPIRAN
Karakteristik Responden
Jenis Kelamin
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 47 47.0 47.0 47.0
Perempuan 53 53.0 53.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Umur
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 10 – 29 49 49.0 49.0 49.0
30 – 49 20 20.0 20.0 69.0
> 50 31 31.0 31.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pekerjaan
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid IRT 4 4.0 4.0 4.0
Buruh 6 6.0 6.0 10.0
Swasta 17 17.0 17.0 27.0
PNS 12 12.0 12.0 39.0
Pensiunan 19 19.0 19.0 58.0
Pelajar 4 4.0 4.0 62.0
mahasiswa 5 5.0 5.0 67.0
Pedagang 33 33.0 33.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
98
Uji Reabilitas dan Uji Validitas
X1 Pengetahuan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.656 .609 11
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.TOTAL
X1.1 Pearson
Correlation 1 .371
** .090 .122 .064 -.022 -.019 -.060 .127 .122 .137 .273
**
Sig. (2-tailed) .000 .374 .228 .528 .826 .850 .554 .208 .225 .175 .006
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1.2 Pearson
Correlation .371
** 1 .218
* .122 .034 .100 -.076 .015 .113 .005 .048 .209
*
Sig. (2-tailed) .000 .029 .226 .735 .321 .450 .880 .262 .961 .639 .036
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1.3 Pearson
Correlation .090 .218
* 1 .197
* .256
* .037 .153 .106 .025 .091 .139 .313
**
Sig. (2-tailed) .374 .029 .050 .010 .715 .127 .292 .805 .368 .167 .002
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1.4 Pearson
Correlation .122 .122 .197
* 1 .179 .094 .229
* -.035 -.052 .063 .122 .253
*
Sig. (2-tailed) .228 .226 .050 .075 .350 .022 .726 .607 .531 .226 .011
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1.5 Pearson
Correlation .064 .034 .256
* .179 1 .010 .059 .089 -.049 .065 .038 .238
*
Sig. (2-tailed) .528 .735 .010 .075 .921 .562 .377 .630 .521 .704 .017
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
99
X1.6 Pearson
Correlation -.022 .100 .037 .094 .010 1 .122 .073 -.002 -.032 .004 .139
Sig. (2-tailed) .826 .321 .715 .350 .921 .226 .469 .986 .749 .965 .169
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1.7 Pearson
Correlation -.019 -.076 .153 .229
* .059 .122 1 .408
** .016 .125 .345
** .430
**
Sig. (2-tailed) .850 .450 .127 .022 .562 .226 .000 .873 .216 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1.8 Pearson
Correlation -.060 .015 .106 -.035 .089 .073 .408
** 1 .242
* .232
* .305
** .497
**
Sig. (2-tailed) .554 .880 .292 .726 .377 .469 .000 .015 .020 .002 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1.9 Pearson
Correlation .127 .113 .025 -.052 -.049 -.002 .016 .242
* 1 .520
** .380
** .608
**
Sig. (2-tailed) .208 .262 .805 .607 .630 .986 .873 .015 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1.10 Pearson
Correlation .122 .005 .091 .063 .065 -.032 .125 .232
* .520
** 1 .754
** .806
**
Sig. (2-tailed) .225 .961 .368 .531 .521 .749 .216 .020 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1.11 Pearson
Correlation .137 .048 .139 .122 .038 .004 .345
** .305
** .380
** .754
** 1 .836
**
Sig. (2-tailed) .175 .639 .167 .226 .704 .965 .000 .002 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1.TOTAL Pearson
Correlation .273
** .209
* .313
** .253
* .238
* .139 .430
** .497
** .608
** .806
** .836
** 1
Sig. (2-tailed) .006 .036 .002 .011 .017 .169 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
100
X2 Lokasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.792 .792 4
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.TOTAL
X2.1 Pearson Correlation 1 .538** .402
** .407
** .744
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
X2.2 Pearson Correlation .538** 1 .478
** .455
** .791
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
X2.3 Pearson Correlation .402** .478
** 1 .647
** .810
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
X2.4 Pearson Correlation .407** .455
** .647
** 1 .793
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
X2.TOTAL Pearson Correlation .744** .791
** .810
** .793
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
101
X3 Bagi Hasil
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.660 .663 4
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.TOTAL
X3.1 Pearson Correlation 1 .423** .255
* .229
* .656
**
Sig. (2-tailed) .000 .010 .022 .000
N 100 100 100 100 100
X3.2 Pearson Correlation .423** 1 .447
** .234
* .724
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .019 .000
N 100 100 100 100 100
X3.3 Pearson Correlation .255* .447
** 1 .393
** .757
**
Sig. (2-tailed) .010 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
X3.4 Pearson Correlation .229* .234
* .393
** 1 .682
**
Sig. (2-tailed) .022 .019 .000 .000
N 100 100 100 100 100
X3.TOTAL Pearson Correlation .656** .724
** .757
** .682
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
102
X4 Agama
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.748 .753 3
Correlations
X4.1 X4.2 X4.3 X4.TOTAL
X4.1 Pearson Correlation 1 .682** .388
** .838
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
X4.2 Pearson Correlation .682** 1 .444
** .855
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
X4.3 Pearson Correlation .388** .444
** 1 .761
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
X4.TOTAL Pearson Correlation .838** .855
** .761
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
103
Y Minat
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.770 .769 5
Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.TOTAL
Y.1 Pearson Correlation 1 .591** .297
** .283
** .198
* .632
**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .004 .048 .000
N 100 100 100 100 100 100
Y.2 Pearson Correlation .591** 1 .509
** .296
** .370
** .759
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
Y.3 Pearson Correlation .297** .509
** 1 .473
** .440
** .771
**
Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
Y.4 Pearson Correlation .283** .296
** .473
** 1 .541
** .727
**
Sig. (2-tailed) .004 .003 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
Y.5 Pearson Correlation .198* .370
** .440
** .541
** 1 .714
**
Sig. (2-tailed) .048 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
Y.TOTAL Pearson Correlation .632** .759
** .771
** .727
** .714
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
104
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.31984463
Most Extreme Differences Absolute .052
Positive .052
Negative -.033
Kolmogorov-Smirnov Z .519
Asymp. Sig. (2-tailed) .951
a. Test distribution is Normal.
105
Uji Heteroskedasitisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.981 1.256 3.170 .002
Pengethuan -.042 .028 -.154 -1.523 .131
Lokasi -.062 .048 -.134 -1.274 .206
Bagi Hasil -.113 .060 -.203 -1.872 .064
Agama .091 .075 .128 1.225 .223
a. Dependent Variable: RES2
106
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 16.577 2.125 7.802 .000
Pengethuan -.319 .047 -.519 -6.810 .000 .945 1.058
Lokasi .184 .082 .178 2.256 .026 .878 1.139
Bagi Hasil .384 .102 .307 3.768 .000 .826 1.210
Agama -.044 .126 -.028 -.352 .726 .891 1.123
a. Dependent Variable: Minat
Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea -.11229
Cases < Test Value 50
Cases >= Test Value 50
Total Cases 100
Number of Runs 46
Z -1.005
Asymp. Sig. (2-tailed) .315
a. Median
107
Uji Statistik T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.033 2.980 3.031 .003
Pengetahuan .077 .070 .114 1.104 .272
Lokasi .114 .104 .110 1.092 .278
Bagi Hasil .516 .122 .412 4.226 .000
Agama -.193 .156 -.120 -1.236 .219
a. Dependent Variable: Minat
Uji Statisti F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 239.776 4 59.944 7.274 .000a
Residual 782.864 95 8.241
Total 1022.640 99
a. Predictors: (Constant), Agama, Lokasi, Bagi Hasil, Pengetahuan
b. Dependent Variable: Minat
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .484a .234 .202 2.871
a. Predictors: (Constant), Agama, Lokasi, Bagi Hasil, Pengetahuan
109
KUISIONER PENELITIAN
Responden yang terhormat, saya Prameswara Dwimas Ayu Puspita Asri jurusan perbankan syariah
Fakultas Ekonomi Bisnis Islam UIN STS Jambi. Saat ini sedang melakukan penelitian tentang
“Analisis Minat Masyarakat Terhadap Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah
(Studi Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi)”. Maka dimohonkan untuk kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi kuisioner ini dengan lengkap dan benar atas perhatiannya saya
ucapkan terimakasih.
Nama :
TTL :
Alamat :
Jenis Kelamin :
Usia :
Status / Pekerjaan :
Pendidikan Terakhir :
Berilah tanda ( )
Pada instrument pertanyaan yang sesuai dengan analisis Bapak/Ibu/Saudara/I dengan perincian:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
110
1. Pertanyaan Untuk Variabel Minat Memilih Produk Penghimpunan Dana Perbankan
Syariah
2. Pengetahuan Tentang Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah
a. Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah
No Pertanyaan SS S N TS STS
1 Giro dalam bank syariah adalah simpanan yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah
pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan
2 Tabungan dalam bank syariah adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat
tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak ditarik dengan
cek, atau alat lainnya
3 Deposito dalam bank syariah adalah simpanan
masyarakat di bank syariah yang pengambilannya sesuai
waktu yang telah ditetapkan oleh bank syariah
No Pertanyaan SS S N TS STS
1 Saya berminat menggunakan produk penghimpunan
dana di perbankan syariah
2 Saya berminat memindahkan rekening tabungan saya
untuk menyimpan dana ke Perbankan Syariah
3 Saya berminat menjadikan Perbankan Syariah
sebagai bank utama saya
4 Saya berminat menjadi nasabah Perbankan Syariah
karena kemudahan prosedur dan administrasinya
5 Saya berminat menjadi nasabah Perbankan Syariah
karena sesuai dengan kebutuhan saya
No Pertanyaan SS S N TS STS
1 Perbankan syariah adalah bank yang berdasarkan
hukum Al-Quran, Assunnah, Fatwa ulama, dan
pemerintah
2 Perbankan syariah merupakan suatu lembaga yang
bertugas menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat.
3 Semua kegiatan penyaluran maupun penghimpunan
dana dalam perbankan syaiah berdasarkan akad yang
telah disepakati diawal.
111
b. Akad Dalam Perbankan Syariah
No Pertanyaan SS S N TS STS
1 Akad Titipan (Wadiah) yaitu, titipan murni dari
nasabah ke pihak bank, maka nasabah tersebut
menitipkan atau menyimpan uangnya ke bank dan
dana tersebut bisa diambil sewaktu-waktu oleh
nasabah.
2 Akad Bagi Hasil (Mudharabah dan Musyarakah)
yaitu, suatu system yang meliputi tata cara pembagian
hasil usaha antara penyedia dana dan pengelola dana.
3 Akad Jual Beli (Murabahah, salam, dan istishna)
adalah akad yang dilakukan oleh kedua belah pihak
dimana pihak pertama menyerahkan barang dan pihak
kedua menyerahkan imbalan baik berupa uang
maupun barang.
4 Akad Sewa (Ijarah) adalah akad pemindah
kepemilikan atas suatu barang atau jasa dalam waktu
tertentu melalui pembayaran sewa/upah tanpa diikuti
dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri
5 Akad Pinjaman (Qardh) merupakan akad pinjaman
yang wajib dikembalikan dengan jumlah yang sama
pada waktu yang telah disepakati diawal.
1. Pertanyaan Tentang Lokasi Perbankan Syariah
No Pertanyaan SS S N TS STS
1 Lokasi Perbankan Syariah di Kecamatan Telanaipura,
Kota Jambi mudah ditemui dan strategis
2 Lokasi Perbankan Syariah di Kecamatan Telanaipura,
Kota Jambi dekat dengan lokasi kantor atau rumah
saya
3 Lokasi Perbankan Syariah mudah di akses dengan
kendaraan umum
4 Lokasi kantor cabang/kas perbankan syariah di
Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi memudahkan
akses saya untuk menggunakan produk
penghimpunan dana perbankan syariah
112
2. Pertanyaan Tentang Sistem Bagi Hasil
No Pertanyaan SS S N TS STS
1 Saya mengetahui nisbah keuntungan dalam bagi hasil
ditentukan tidak berdasarkan porsi setoran modal,
melainkan berdasarkan kesepakatan
2 Saya menggunakan produk tabungan dalam
penghimpunan dana di perbankan syariah karena
nisbah bagi hasil yang diberikan tidak merugikan
saya
3 Sistem bagi hasil merupakan system dimana
dilakukannya perjanjian atau ikatan bersama di dalam
kegiatan usaha. Di dalam usaha tersebut di janjikan
adanya pembagian hasil atau untung yang di dapat
4 Sistem bagi hasil di Perbankan Syariah bebas dari
unsur Riba
3. Pertanyaan Tentang Agama
No Pertanyaan SS S N TS STS
1 Transaksi di perbankan syariah merupakan transaksi
halal terbebas dari system riba (bathil), maysir (judi),
dan gharar (ketidakpastian).
2 Riba adalah penetapan bunga atau melebihkan serta
melipat gandakan jumlah pinjaman secara bathil
(memakan harta yang bukan hak kita).
3 Perbankan syariah tidak menerapkan system bunga
agar terhindar dari unsur riba, karena Riba adalah hal
yang diharamkan oleh Allah swt.
113
89
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
5
5
2
5
17
3
4
4
4
15
3
3
3
9
4
4
4
4
4
20
90
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
3
5
3
5
16
5
5
5
3
18
5
5
4
14
5
4
4
3
5
21
91
3
1
1
1
1
1
1
1
1
4
4
19
4
3
3
4
14
5
4
4
3
16
5
4
5
14
5
5
3
2
2
17
92
2
1
1
4
1
2
5
1
1
2
5
25
3
5
5
3
16
4
5
5
4
18
5
4
5
14
5
3
3
3
4
18
93
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
5
17
5
3
5
4
17
4
4
5
4
17
3
3
5
11
4
3
3
3
4
17
94
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
12
5
3
5
5
18
5
3
5
3
16
3
4
5
12
5
5
5
5
4
24
95
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
12
2
5
4
4
15
3
3
5
3
14
5
4
5
14
5
4
4
4
3
20
96
3
2
1
1
1
1
1
1
1
5
4
21
4
5
4
3
16
2
5
3
3
13
5
5
5
15
3
3
4
2
2
14
97
1
1
1
1
1
1
1
3
1
5
5
21
5
4
3
2
14
4
4
3
5
16
5
5
2
12
4
5
3
3
3
18
98
1
1
1
1
1
5
1
1
1
1
1
15
5
4
4
3
16
2
3
2
5
12
5
5
5
15
3
5
5
1
5
19
99
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
4
4
5
4
17
2
2
2
5
11
4
4
2
10
3
5
3
2
5
18
100
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
4
5
5
3
17
1
2
5
5
13
4
4
5
13
5
5
2
5
5
22
114
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama : Prameswara Dwimas Ayu Puspita Asri
NIM : 502171910
Tempat, Tanggal Lahir : Jambi, 18-10-1999
Alamat : Jl. Patimura, Simpang IV Sipin
Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi
No HP : 0822-8123-8454
E-mail : [email protected]
Nama Ayah : Bagus Agung Wahyu Saputro Nama
Ibu : Sri Haryanti
B. Latar Belakang Pendidikan :
1. 2006 – 2011 : SD N 18, Kuala Tungkal
2. 2012 – 2014 : SMP N 2, Kuala Tungkal
3. 2015 – 2017 : SMA N 1, Kuala Tungkal
C. Pengalaman Organisasi
1. 2017 s/d 2018 : Anggota Bidang Sosial Himpunan Mahasiswa
Jurusan Perbankan Syariah (HMJ)
2. 2019 s/d 2020 : Ketua Bidang Advokasi dan
Kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Jurusan
Perbankan Syariah (HMJ)
D. Moto Hidup : “ Ketika Sholat Menjadi Kebiasaan, Maka
Sukses Akan Menjadi Kepastian. ”
Recommended