102
PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP MINAT BELI ULANG ORIFLAME Studi Kasus: Mahasiswi kampus 1 Universitas Sanata Dharma SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh : Sydney Grashelita Mendrika NIM: 132214077 PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP MINAT BELI

Embed Size (px)

Citation preview

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP MINAT BELI ULANG ORIFLAME

Studi Kasus: Mahasiswi kampus 1 Universitas Sanata Dharma

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Sydney Grashelita Mendrika

NIM: 132214077

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP MINAT BELI ULANG ORIFLAME

Studi Kasus: Mahasiswi kampus 1 Universitas Sanata Dharma

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Sydney Grashelita Mendrika

NIM: 132214077

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

Motto dan Persembahan

if you want to accomplish to goals of your life,

you have to begin with you spirit. – Oprah Winfrey

hidupmu adalah pesan yang kau sampaikan kedunia, buatlah hidupmu menjadi inspirasi. – L.lee

Bergembiralah karena Tuhan,

maka ia akan memberikan kepadamu

Apa yang diingankan hatimu. – Mazmur 37;4

Jadilah dirimu yang sebenarnya

Yang unik, yang jujur, yang rendah hati,

Yang bahagia. – Merry Riana

Skripsi ini ku persembahkan untuk :

Tuhan Yesus, penopangku.

Mamaku tercinta, wanita hebat dalam

hidupku.

Adikku tersayang, kebangganku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Brand Image Terhadap Minat Beli Ulang

Oriflame, Studi Kasus: Mahasiswi kampus 1 Universitas Sanata Dharma”. Penulisan skripsi ini

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program

Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan,

bimbingan dari berbagai pihak skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu,

dalam kesempatan ini, penulis secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma dan selaku Dosen Pembimbing I yang bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing, mendukung, dan

menasehati penulis dengan kesabaran dan kesungguhan hati dalam menyelesaikan

skripsi ini.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Kepala Program Studi Manajemen

Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang

bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk memberikan bimbingan, perhatian,

kritik dan saran yang sangat berharga dengan penuh kesabaran dan kesungguhan hati

sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.

4. Seluruh dosen dan staf Sekretariat Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

5. Liefun, mamaku tercinta yang selalu memberikan dukungan, doa, kepercayaan dan

semangat pantang menyerah dalam melewati semua tahap kehidupan yang selalu

dengan sabar mendengarkan curahan hatiku yang mendorongku untuk melangkah

maju.

6. Adikku tersayang, Maximilian Andra yang selalu memberikan kasih sayang,

dukungan, doa, dan ocehan yang mengobarkan semangatku untuk terselesainya skripsi

ini.

7. Cece yang ku cintai, Bernadetha Putri Lidia yang selalu sabar mendengarkan curahan

hatiku, terimakasih untuk wejangan-wejangannya.

8. Om dan Tanteku, Yakobus Bigin dan Liechin yang senantiasa mendukungku baik

secara materi maupun non-materi. Terimakasih aku dapat merantau sejauh ini.

9. Kakek dan nenekku yang tak pernah lelah menyebut namaku disetiap doanya.

Terimakasih untuk kasih sayang yang tiada habisnya, aku merindukan kalian.

10. Sahabatku yang baik hati, Devi Novita Sari, Aprilia, Ior wena dan Martha Vira

Sariayu meskipun jauh selalu mendukungku dan siap menjadi supirku. Terimakasih

wanita-wanitaku.

11. HMJM periode 2014-2015 dan 2015-2016, keluarga kedua di Yogyakarta. Terima

kasih untuk semua kenangan dan pengalaman yang tak terduga, luar biasa dan

berharga.

12. Para paijoku (Wanti, Mega, Michel, Ella), yang telah menemani dari awal perkuliahan

hingga detik ini selama 4 tahun dengan melewati segala suka duka yang tak terhitung,

yang telah banyak mengajarkan tentang hal-hal hidup, memberikan semangat,

dukungan dan kasih sayang yang tak terbatas. Terima kasih Jo!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL . . ................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................................... v

PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ..................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................ vii

DAFTAR ISI ................................................................................. x

HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................. xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................. xiv

HALAMAN DAFTAR DIAGRAM ........................................................... xv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ......................................................... xvi

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................ 4

D. Tujuan Penelitian...................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian.................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................. 6

A. Landasan Teori .......................................................................... 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

B. Penelitian Sebelumnya .............................................................. 20

C. Kerangka Konseptual Penelitian ............................................... 21

D. Hipotesis ................................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 23

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 23

B. Subyek dan Obyek Penelitian .................................................. 23

C. Waktu dan Lokasi Penelitian.................................................... 23

D. Variabel Penelitian ................................................................... 24

E. Definisi Operasional.................................................................. 26

F. Populasi dan Sampel ................................................................ 28

G. Teknik Pengambilan Sampel .................................................... 29

H. Sumber Data ............................................................................. 30

I. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 30

J. Teknik Pengujian Kuesioner .................................................... 31

K. Teknik Analisis Data ................................................................ 31

BAB IV GAMBARAN UMUM............................................................ 39

A. Profil Oriflame ......................................................................... 39

B. Oriflame Indonesia .................................................................. 41

C. Tujuan Berdirinya ..................................................................... 41

D. Visi-Misi .................................................................................. 42

E. Nilai-Nilai Utama ..................................................................... 42

F. Sarana Pelayanan ........................................................................ 43

G. Kategori Produk ........................................................................ 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................ 48

A. Pengujian Kuesioner ................................................................ 49

B. Analisis Data............................................................................ 52

C. Pembahasan .............................................................................. 61

BAB V PENUTUP .................................................................................... 65

A. Kesimpulan ..................................................................................... 65

B. Saran ................................................................................................ 65

C. Keterbatasan .................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 67

LAMPIRAN ................................................................................................ 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

III. 1 Dimensi dan Indikator Brand Image………… .......................... 24

III. 2 Skala Likert ............................................................................. 26

V.1 Rangkuman Tes Validitas Brand Image ..................................... 50

V. 2 Rangkuman Tes Validitas Minat Beli Ulang .............................. 50

V. 3 Hasil Uji Reabilitas Brand Image ............................................... 51

V. 4 Hasil Uji Reabilitas Minat Beli Ulang ........................................ 52

V. 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi ............... 53

V. 6 Hasil Analisis Deskriptif Brand Image ...................................... 56

V. 7 Hasil Analisis Deskriptif Minat Beli Ulang ............................... 57

V. 8 Uji Normalitas ............................................................................ 58

V. 9 Hasil Analisis Regresi Sederhana ............................................... 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

II. 1 Tahapan Proses Pembelian ......................................................... 15

II. 2 Hubungan Variabel ..................................................................... 22

IV. 1 Simbol Oriflame ………………………..... ............................... 39

IV. 2 Kategori Produk Skin Care ......................................................... 44

IV. 3 Kategori Produk Bath and Body ................................................. 45

IV. 4 Kategori Produk Hair ................................................................. 45

IV. 5 Kategori Produk Make-up .......................................................... 46

IV. 6 Kategori Produk Fragrance ....................................................... 52

IV. 7 Kategori Produk Wellbeing ........................................................ 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

DAFTAR DIAGRAM

Diagram Judul Halaman

V. 1 Kategori Produk .......................................................................... 54

V. 2 Jenis Kulit Responden ................................................................ 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ........................................... 71

Lampiran 2 Print Out hasil Olah data Kuesioner Penelitian . 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP MINAT BELI ULANG

ORIFLAME

Studi Kasus: Mahasiswi Kampus 1 Universitas Sanata Dharma

Sydney Grashelita Mendrika

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah brand image berpengaruh

terhadap minat beli ulang. Penelitian ini dilakukan selama bulan Februari sampai

Maret 2017 di kampus 1 Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Populasi dalam

penelitian ini adalah mahasiswi kampus 1 Universitas Sanata Dharma yang sudah

pernah membeli dan menggunakan Oriflame. Pengambilan sampel menggunakan

teknik nonprobability sampling. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan

membagikan kuesioner kepada 100 responden. Uji Validitas menggunakan teknik

korelasi Product Moment dan Uji Reabilitas menggunakan rumus Cronbach Alpha.

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Dari penelitian ini

dapat disimpulkan bahwa brand image berpengaruh positif terhadap minat beli ulang.

Kata kunci : brand image, minat beli ulang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xviii

INFLUENCE OF BRAND IMAGE TO REPURCHASE INTEREST OF

ORIFLAME

Case Study: Female Students of Campus 1 Sanata Dharma University

Sydney Grashelita Mendrika

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2017

This research is conducted in order to find out whether brand image

influences repurchase interest. This research was conducted on February until March

of 2017 at Campus 1 of Sanata Dharma University, Yogyakarta. The population of

this research is female students of Campus 1 Sanata Dharma University who have

ever bought and used Oriflame cosmetics. The sampling was used by nonprobability

sampling technique. The data of this research was acquired from 100 respondents by

filling in the questionnaire. The data validity was tested by Product Moment

Correlation technique and the reliability was tested by Cronbach Alpha formula. This

research used Descriptive Analysis as the data analysis technique. From this research,

it can be concluded that brand image influences repurchase interest in positive way.

Keywords: brand image, repurchase interest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemasaran dapat dikatakan sebagai kunci keberhasilan dari penjualan

produk. Kemampuan handal yang dimiliki pemasar untuk memasarkan produk

atau jasa menjadi semakin penting daripada produk itu sendiri. Ketatnya

persaingan antar perusahaan–perusahaan secara tidak langsung menuntut

perusahaan menciptakan cara baru dalam memasarkan produk atau jasa bahkan

mampu membuat pelanggan semakin loyal akan produk tersebut.

Perkembangan ilmu, teknologi dan pengetahuan yang semakin

berkembang dari tahun ke tahun membawa pengaruh yang besar bagi kehidupan

bermasyarakat seperti tidak ada lagi batasan–batasan yang menghalangi antara

negara satu ke negara lainnya. Selain memberikan dampak positif hal ini juga

memberikan dampak negatif terhadap perubahan nilai–nilai masyarakat indonesia

yaitu munculnya pola hidup konsumtif. Melihat kondisi tersebut menyebabkan

banyaknya peluang bisnis kecil maupun besar yang dapat dibuka untuk

mendapatkan keuntungan dari masyarakat. Masyarakat yang dimaksud disini

berperan konsumen, konsumen dengan perilakunya (terutama perilaku beli)

adalah wujud dari kekuatan tawar yang merupakan salah satu kekuatan kompetitif

yang menentukan intensitas persaingan dan profitabilitas perusahaan (Engel et al

dalam Sangadji dan Sopiah, 2013:11).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

Konsumen dengan perilakunya dalam pengambilan keputusan menjadi

salah satu kekuatan kompetitif yang menentukan keuntungan suatu lembaga

(perusahaan). Perusahaan harus mampu memenangkan persaingan dalam merebut

konsumen dan perilaku konsumen merupakan pengangan untuk memahami

keinginan konsumen, berikutnya pemahaman ini akan membangun keunggulan

bersaing bagi perusahaan bersangkutan. Salah satu aset penting dalam suatu

perusahaan adalah merek. Dewi (2009:4) menyatakan bahwa merek menjadi

sebuah kontrak kepercayaan (a contract of trust) antara perusahaan dan konsumen

karena ia menjamin adanya konsistensi bahwa sebuah produk akan selalu dapat

menyampaikan nilai yang diharapkan konsumen darinya. Pemberian merek yang

unik dan kreatif sehingga membangun citra merek atau brand image yang positif

juga merupakan salah satu strategi untuk berasing. Aaker (dalam Sangadji dan

Sopiah, 2013:327) menyatakan bahwa citra merek adalah seperangkat asosiasi

unik yang ingin diciptakan atau dipelihara oleh pemasar. Dewi (2009:20)

menambahkan suatu brand image dibangun dengan menciptakan image (citra)

dari suatu produk. Konsumen bersedia membayar lebih tinggi dan

menganggapnya berbeda karena brand ini (dipersepsikan) memancarkan asosiasi

dan citra tertentu. Sangadji dan Sopiah (2013:327) mengatakan bahwa citra merek

dapat positif maupun negatif, tergantung pada persepsi seseorang terhadap merek.

Kalangan mahasiswi, merupakan kalangan yang sangat memperhatikan

perkembangan produk yang sedang populer saat ini. Salah satu produk yang

sangat diikuti oleh kaum mahasiswi saat ini adalah perawatan pribadi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

kosmetik. Hal ini dikarenakan adanya pergeseran pola konsumsi masyarakat yang

semula cukup menggunakan bedak wajah untuk mempercantik diri beralih ke

produk pelengkap lainnya seiring dengan meningkatnya pendapatan dan

kebutuhan akan kosmetik lainnya. Pergeseran pola konsumsi tersebut berdampak

pada semakin ketatnya persaingan antar perusahaan industri perawatan pribadi

dan kosmetik. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika beredar baik

produksi dalam negeri maupun produksi luar negeri. Banyaknya produk

kosmetika dipasaran mempengaruhi sikap seseorang terhadap pembelian dan

pemakaian barang. Di Indonesia sendiri perkembangan industri kosmetik

tergolong solid. Hal ini terlihat dari peningkatan penjualan kosmetik pada tahun

2015 tumbuh 9% menjadi Rp 64,3 triliun dibanding tahun 2014 Rp 59,03 triliun,

menurut perhitungan data dunia Industri (sumber: www.indonesiafinancetoday.

com), Ini mengindikasikan bahwa adanya peningkatan jumlah konsumen yang

menggunakan kosmetik. Peningkatan jumlah tersebut dapat menjadi salah satu

peluang industri kosmetik memenangkan persaingan dan meningkatkan

pendapatan. Saat ini Indonesia dibanjiri dengan berbagai merek kosmetik salah

satunya adalah Oriflame. Oriflame adalah salah satu perusahaan kosmetik dengan

perkembangan tercepat di dunia. Oriflame memiliki kantor penjualan di 59 negara

dan merupakan pemimpin pasar di lebih dari 30 negara. Jaringan penjualan yang

terdiri dari 1.8 juta konsultan mandiri yang memasarkan rangkaian lengkap

perawatan kulit, wewangian dan kosmetik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti tertarik

untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan kepuasan konsumen dan

keputusan pembelian, dengan mengambil judul penelitian sebagai berikut, yaitu

“Pengaruh Brand Image terhadap Minat Beli Ulang Oriflame”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut :

Apakah brand Image “Oriflame” berpengaruh terhadap minat beli ulang

konsumen?

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian Brand Image dan Minat Beli Ulang, penulis membatasi

permasalahan agar tidak menyimpang dan terlalu luas. Batasan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Brand Image yang diteliti menggunakan 5 dimensi yaitu, Brand Identity

(Identitas Merek), Brand Personality (Personalitas Merek), Brand Association

(Asosiasi Merek), Brand Attitude (Sikap dan Perilaku Merek), Brand Benefit

and Competence (Manfaat dan Keunggulan Merek).

2. Minat beli ulang yang akan diteliti menggunakan tiga indikator, yaitu minat

referensial, minat exploratif, dan minat preferensial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari

penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

Untuk mengetahui pengaruh brand image terhadap minat beli ulang konsumen.

E. Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang akan dilakukan dapat memberikan manfaat kepada berbagai

pihak, antara lain :

1. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk perusahaan guna

meningkatkan penjualan dan profit perusahaan.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan bacaan ilmiah bagi mahasiswa

dan sumbangan pemikiran bagi mahasiswa serta dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan dan acuan dalam penulisan karya Ilmiah pada penelitian

selanjutnya.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan bagi penulis yang dapat

berguna dan dapat diterapkan penulis dalam dunia kerja nantinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

American Marketing Association (dalam Tjiptono dan Chandra,

2012:3) mendefinisikan pemasaran adalah fungsi organisasi dan

serangkaian proses menciptakan, mengkomunikasikan, dan

menyampaikan nilai bagi para pelanggan, serta mengelola relasi

pelanggan sedemikian rupa sehingga memberikan manfaat bagi organisasi

dan para stakeholder-nya.

Sedangkan menurut William J. Stanton (dalam Irawan dan Swastha,

2005:5) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu sistem keseluruhan dari

kegiatan–kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,

menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa

yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun

pembeli potensial. Menurut Kotler (dalam Fajar Laksana, 2008:4)

pemasaran is a social process by which individual and groups obtain what

they need and want through creating, offering, and freely exchanging

products and services of value with others atau pemasaran suatu proses

sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

mereka inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas

mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

b. Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler (dalam Irawan dan Swastha, 2005:7) manajemen

pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan program–program yang ditujukan untuk mengadakan

pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai

tujuan organisasi. Hal ini sangat tergantung pada penawaran organisasi

dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta

menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang efektif

untuk memberitahu, mendorong, serta melayani pasar.

Menurut Fajar Laksana (2008:5) manajemen pemasaran adalah

pertukaran produk yang dilakukan melalui aktivitas dari bauran

pemasaran, yaitu produk, price, promotion and place.

2. Brand (Merek)

a. Definisi Brand

Brand dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan merek. Brand

merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki pemasar. Brand

diperlukan untuk membedakan produk yang satu dengan yang lain. Merek

atau brand dapat dikatakan sebagai identitas dan janji penjual kepada

konsumen berupa tampilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

Kaegan et al, Aaker (dalam Pujadi, 2010:3) menyatakan bahwa merek

(brand) bukanlah sekedar nama, istilah (term), tanda (sign), simbol atau

kombinasinya. Lebih dari itu merek adalah janji perusahaan secara

konsisten memberikan features, benefits dan services kepada para

pelanggan. Dan “janji” inilah yang membuat masyarakat luas mengenal

merek tersebut lebih dari yang lain. Kotler dan Armstrong (2016:275)

menambahkan bahwa brand are more than just names and symbols. They

are a key element in the company’s relationship with consumers atau

merek lebih dari sekedar nama dan simbol, merek adalah elemen kunci

dalam hubungan antara perusahaan dengan pelanggan.

Keller (dalam Tjiptono, 2011:40) mendefinisikan merek adalah produk

yang mampu memberikan dimensi tambahan yang secara unik

membedakannya dari produk-produk lain yang dirancang untuk

memuaskan kebutuhan serupa. Perbedaan tersebut bisa bersifat rasional

dan tangible (terkait dengan kinerja produk dari merek bersangkutan)

maupun simbolik, emosional dan intangible (berkenaan dengan

representasi merek). Dengan kata lain, merek mencerminkan keseluruhan

persepsi dan perasaan konsumen mengenai atribut dan kinerja produk,

nama, merek dan maknanya, dan perusahaan yang diasosiasikan dengan

merek bersangkutan.

b. Manfaat brand

Menurut Simamora (dalam Sangadji dan Sopiah, 2013:324)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

Manfaat merek sebagai berikut :

1) Bagi pembeli

Merek bermanfaat untuk menceritakan mutu dan membantu memberi

perhatian terhadap produk–produk baru yang mungkin bermanfaat

bagi mereka.

2) Bagi masyarakat

Merek memberikan manfaat dalam tiga hal, yaitu :

a) Memungkinkan mutu produk lebih terjamin dan lebih konsisten.

b) Meningkatkan efisiensi pembeli karena merek dapat menyediakan

informasi tentang produk dan tempat untuk membelinya.

c) Meningkatkan inovasi–inovasi baru karena produsen terdorong

untuk menciptakan keunikan–keunikan baru guna mencegah

peniruan dari pesaing.

3) Bagi penjual

Merek memberikan manfaat, yaitu:

a) Memudahkan penjual mengolah pesanan dan menelusuri masalah

– masalah yang timbul.

b) Memberikan perlindungan hukum atas keistimewaan atau ciri khas

produk.

c) Memungkinkan menarik sekelompok pembeli yang setia dan

menguntungkan.

d) Membantu penjual melakukan segmentasi pasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

c. Komponen Brand

Brand atau Merek terdiri dari beberapa bagian seperti yang dijelaskan oleh

Kotler dan Keller (2009:76), yaitu:

1) Nama merek (brand image) adalah sebagian dari merek dan yang

diucapkan.

2) Tanda merek (brand image) adalah sebagian dari merek yang dapat

dikenal, tetapi tidak dapat diucapkan seperti lambang, desain, huruf

atau warna khusus.

3) Tanda merek dagang (trademark) adalah merek atau sebagian dari

merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya menghasilkan

sesuatu yang istimewa.

4) Hak cipta (copyright) adalah hak istimewa yang dilindungi undang –

undang memproduksi, menerbitkan dan menjual karya tulis, karya

musik atau karya seni.

d. Definisi Brand Image (Citra Merek)

Brand image atau yang dikenal dengan istilah citra merek adalah

salah satu bagian dari ekuitas merek. Kotler dan Keller (2016:330)

menyatakan bahwa brand imagery: decribes the extrinsic properties of the

product/ services including the ways in which the brand attempts to meet

costumers’ psychological or social needs atau menjelaskan sifat

ekstrinstik dari produk/ jasa termasuk cara dimana merek mencoba untuk

memenuhi kebutuhan psikologi atau sosial pelanggan. Sementara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Gronross (dalam Tjiptono, 2000:30) menjelaskan bahwa brand image

yaitu profil, reputasi, citra umum dan daya tarik khusus suatu merek.

Dewi (2009:53) mendefinisikan brand image adalah semua asosiasi

tentang suatu brand yang dimiliki oleh konsumen. Asosiasi ini bisa diukur

dalam tiga dimensi, yaitu kekuatan (strength), kelebihan (favorability),

dan keunikan (uniqueness) brand tersebut dibandingkan brand pesaing.

Fandy (2005:49) menambahkan brand image merupakan deskripsi tentang

asosiasi dan keyakinan konsumen tentang merek tertentu. Asosiasi

tersebut merupakan atribut yang ada didalam merek itu dan memiliki

suatu tingkat kekuatan.

1) Manfaat Brand Image

Rangkuti (2004:17) mengemukakan berbagai manfaat brand image

bagi perusahaan, yaitu:

a) Brand image dapat dibuat sebagai tujuan di dalam strategi

perusahaan.

b) Brand image dapat dipakai sebagai dasar untuk bersaing dengan

brand – brand lain dari produk sejenis.

c) Brand image dapat membantu memperbaharui penjualan suatu

produk.

d) Brand image dapat dipergunakan untuk mengevaluasi efek kualitas

dari strategi pemasaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

e) Brand image dapat dihasilkan dari faktor-faktor lain diluar usaha-

usaha strategi perusahaan.

2) Komponen yang membentuk brand image

Menurut Biel dalam jurnal penelitian Setyaningsih & Didit Darmawan

(2004) komponen pembentuk brand image adalah:

a) Citra Korporat

Citra yang didalam perusahaan itu sendiri. Perusahaan sebagai

organisasi berusaha membangun imagenya dengan tujuan tak lain

ingin agar nama perusahaan ini bagus, sehingga akan

mempengaruhi segala hal mengenai apa yang dilakukan oleh

perusahaan tersebut.

b) Citra Produk / Konsumen

Citra konsmen terhadap suatu produk yang dapat berdampak

positif maupun negatif yang berkaitan dengan kebutuhan,

keinginan, dan harapan konsumen. Image dapat mendukung

terciptanya sebuah brand image atau citra dari merek tersebut.

c) Citra Pemakai

Dapat dibentuk langsung dari pengalaman dan kontrak dengan

pengguna merek tersebut. Manfaat adalah nilai pribadi konsumen

yang diletakkan terhadap atribut dari produk atau layanan yaitu apa

yang konsumen pikir akan mereka dapatkan dari produk atau

layanan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

3) Dimensi Brand Image

Menurut European Journal of Business and Management (2013:62)

dimensi brand image, yaitu:

a) Brand Identity (Identitas Merek)

Brand identity merupakan identitas fisik yang berkaitan dengan

merek atau produk tersebut sehingga konsumen mudah mengenali

dan membedakannya dengan merek atau produk lain, seperti logo,

warna, kemasan, identitas perusahaan, slogan dan sebagainya.

b) Brand Personality (Personalitas Merek)

Brand personalty adalah karakter khas sebuah merek yang

membentuk kepribadian tertentu sebagaimana layaknya manusia,

sehingga khalayak konsumen dengan mudah membedakannya

dengan merek lain dalam kategori yang sama, misalnya karakter

tegas, kaku, kreatif, independen dan sebagainya.

c) Brand Association (Asosiasi Merek)

Brand association adalah hal-hal spesifik yang pantas atau selalu

dikaitkan dengan suatu merek, bisa muncul dari penawaran unik

suatu produk, aktivitas yang berulang dan konsisten misalnya

dalam hal sponsorship atau social responsibility, isu-isu yang

sangat kuat berkaitan dengan merek tersebut, ataupun person,

symbol-simbol dan makna tertentu yang sangat kuat melekat pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

suatu merek, misalnya “ ingat air mineral ingat Aqua”, “ art +

technology = Apple”, “ Nike = Tiger Woods”, dan sebagainya.

d) Brand Attitude (Sikap dan Perilaku Merek)

Brand attitude and behavior adalah sikap atau perilaku komunikasi

dan interaksi merek dengan konsumen dalam menawarkan benefit-

benefit dan nilai yang dimilikinya. Kerap sebuah merek

menggunakan cara-cara yang tidak pantas dan melanggar etika

dalam berkomunikasi, pelayanan yang buruk sehingga

mempengaruhi pandangan publik terhadap sikap dan perilaku

merek tersebut atau sebaliknya sikap dan perilaku simpatik, jujur,

konsisten antara janji dan realitas, pelayanan yang baik dan

kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat luas membentuk

persepsi yang baik pula terhadap sikap dan perilaku merek

tersebut. Jadi brand attitude & behavior mencakup sikap dan

perilaku komunikasi, aktivitas dan atribut yang melekat pada

merek saat berhubungan dengan khalayak konsumen, termasuk

perilaku karyawan dan pemilik merek.

e) Brand Benefit and Competence (Manfaat dan Keunggulan Merek)

Brand benefit and competence merupakan nilai-nilai dan

keunggulan khas yang ditawarkan oleh suatu merek kepada

konsumen yang membuat konsumen dapat merasakan manfaat

karena kebutuhan, keinginan, mimpi dan obsesinya terwujudkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

oleh apa yang ditawarkan tersebut. Nilai dan benefit disini dapat

bersifat functional, emotional, symbolic, maupun social, misalnya

merek dengan produk deterjen dengan benefit membersihkan

pakaian (functional benefit/values), pemakai pakaian menjadi

percaya diri (emotional benefit/values), menjadi simbol gaya hidup

masyarakat modern yang bersih (symbolic benefit/values).

Manfaat, keunggulan dan kompetensi khas suatu merek akan

mempengaruhi brand image produk, individu atau lembaga/

perusahaan tersebut.

3. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah keputusan konsumen mengenai preferensi atas

merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan (Kotler dan Keller, 2012).

Proses keputusan pembelian konsumen seperti, pengenalan masalah,

pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian, dan perilaku

pasca pembelian.

Gambar II.1

Model Lima Tahap Proses Pembelian

Sumber: Kotler dan Keller (2012)

Pengenalan

Masalah Pencarian

Informasi

Evalausi

Alternatif Keputusan

Pembelian

Perilaku Pasca

Pembelian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

a. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadair suatu masalah

atas kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal dan eksternal.

Rangsangan internal misalnya kebutuhan umum seseorang haus yang

kemudian mencapai ambang batas tertentu dan mulai menjadi pendorong.

Rangsangan eksternal misalnya seseorang mengangumi tas baru temannya

yang memicu pemikiran kemungkinan melakukan suatu pembelian.

b. Pencarian Informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari

informasi yang lebih banyak. Ada dau level rangsangan yaitu level

penguatan perhatian, orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi

produk. Pada level berikutnya orang tersebut mungkin akan lebih aktif

dalam mencari informasi melalui bahan bacaan, melakukan kegiatan

online, bertanya keteman dan mengunjungi toko untuk mempelajari

produk tersebut.

c. Evaluasi Alternatif

Banyakya pilihan produk mengharuskan konsumen melakukan evaluasi

alternative untuk menentukan pilihan produk yang akan menjadi

pilihannya. Proses evaluasi dasar dapat membantu konsumen; pertama,

konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua, konsumen

mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen melihat

masing- masing produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk

memuaskan kebutuhan.

d. Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan

membentuk niat untuk membeli. Pada umumnya, keputusan membeli

konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi ada dua

faktor yang muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk

membeli. Faktor pertama adalah sikap orang lain yaitu, pendapat dari

orang lain mengenai harga, merek yang akan dipilih konsumen. Faktor

kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan, harga yang diharapkan

dan manfaat produk yang diharapkan.

e. Perilaku Pasca Pembelian

Tahap dari proses keputusan pembeli, yaitu konsumen mengambil

tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan rasa puas atau tidak

puas. Pemasar harus mengamati kepuasan pasca pembeli, tindakan pasca

pembeli dan penggunaan produk pasca pembeli.

1) Kepuasan Pasca Pembeli

Pembeli merasa puas atau tidak puas dengan suatu pembelian terletak

pada hubungan antara harapan konsumen kinerja anggapan produk.

Jika kinerja tidak memenuhi harapan konsumen, konsumen akan

kecewa jika memenuhi harapan, konsumen akan puas jika melebihi

harapan konsumen akan merasa sangat puas. Perasaan ini akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

menentukan apakah pelanggan membeli produk kembali dan

membicarakan hal-hal yang menyenangkan atau tidak menyenangkan

tentang produk kepada orang lain.

2) Tindakan Pasca Pembelian

Jika konsumen puas, konsumen akan membeli produk itu kembali.

pelanggan yang puas juga cenderung mengatakan hal baik tentang

merek kepada orang lain. Di pihak lain, konsumen yang kecewa

mungkin akan mengabaikan dan mengembalikan produk.

3) Penggunaan dan Penyingkiran Pasca Pembelian

Kunci kesuksesan penjualan adalah tingkat konsumsi produk- semakin

cepat pembeli mengkonsumsi sebuah produk, semakin cepat mereka

kembali kepasar untuk membelinya lagi.

4. Minat Beli Ulang

a. Definisi minat beli

Kotler, 2007 (dalam Sudrajad, 2014:16) menyatakan minat beli adalah

sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan untuk

membeli atau memilih suatu produk berdasarkan pengalaman dalam

memilih, menggunakan, dan mengkonsumsi atau bahkan mengiginkan

suatu produk. Shah, et al.,2011 (dalam Purba 2015:18) minat beli

merupakan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian dimasa

mendatang. Minat beli konsumen dapat berubah sesuai dengan stimulus

yang diberikan. Minat beli konsumen dipengaruhi oleh faktor internal dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

eksternal. Faktor yang berhubungan dengan perasaan dan emosi yang

dimiliki konsumen merupakan faktor internal. Minat beli pembelian juga

dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti pemasaran maupun lingkungan.

stimulus yang diperoleh konsumen kemudian akan diproses dan

dipertimbangkan konsumen sesuai dengan kebutuhan pribadinya.

Konsumen berkemungkinan besar akan memiliki minat membeli ketika

stimuli dari luar sesuai keinginan konsumen tersebut.

b. Definisi Minat Beli Ulang

Cronin dkk, 1992 (dalam Sudrajad, 2014:16) minat beli ulang pada

dasarnya adalah perilaku pelanggan dimana pelanggan merespon positif

terhadap kualitas pelayanan suatu perusahaan dan berniat melakukan

kunjungan kembali atau mengkonsumsi kembali produk perusahaan

tersebut. Chen & Hsieh (dalam Purba, 2015:18) mendefinisikan minat beli

ulang sebagai bentuk respon positif yang ditunjukan konsumen terhadap

suatu produk setelah melakukan evaluasi keseluruhan terhadap produk

tersebut dan tujuan yang dimilikinya dimasa mendatang.

c. Indikator Minat Beli Ulang

Ferdinand, 2006 (dalam purba, 2015:19) minat beli ulang bisa

diidentifikasi oleh beberapa indikator, yaitu:

1) Minat referensial, merupakan minat seorang konsumen untuk

mereferensikan sebuah produk berdasarkan pengalaman yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

dimilikinya kepada konsumen lain agar konsumen tersebut ikut

membeli.

2) Minat Exploratif yaitu, minat seorang konsumen mencari segala

informasi yang berhubungan dengan produk yang diinginkannya.

3) Minat Preferensial yaitu, minat menggambarkan perilaku seorang

konsumen yang menjadikan produk tersebut sebagai preferensi utama

dibandingkan dengan produk - produk lain dipasaran.

B. Penelitian Sebelumnya

Gilang Sudrajad, 2014. Analisis Pengaruh Citra Merek, Harga, dan

Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Ulang pada toko Buck Store yang ada di

Tembalang Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

citra merek (X1), harga (X2) dan kualitas produk terhadap minat beli ulang(Y)

pada konsumen toko Buck Store Semarang. Hipotetsis dalam penelitian ini

adalah: citra merek berpengaruh positif terhadap minat beli ulang, harga

berpengaruh positif terhadap minat beli ulang, kualitas produk berpengaruh

positif terhadap minat beli ulang. Penelitian dilakukan kepada konsumen toko

buku Buck Store Semarang dengan menggunakan kuesioner secara personal

(Personality Questitionmaires).

Metode penelitian yang digunakan adalah analisis menggunakan SPSS

16.0 yang meliputi uji realibilitas, uji validitas, uji asumsi klasik, analisis regresi

berganda, pengujian hipotesis melalui uji F dan uji t, serta analisis koefisien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

determinan (R2). Dari analisis tersebut diperoleh persamaan regresi: Y = 0,246 X1

+ 0,235 X2 + 0,403 X3. Dari hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa semua

variabel independen berpengaruh terhdap minat beli ulang konsumen, hal ini

berarti apabila terjadi perubahan pada satu atau lebih variabel independenya maka

akan terjadi perubahan juga pada variabel dependenya. Selain itu, diperoleh juga

urutan dari masing-masing variabel bahwa variabel kualitas produk memiliki

pengaruh paling besar terhadap minat beli ulang dengan koefisien regresi sebesar

0,403. Lalu variabel citra merek dengan koefisien regresi sebesar 0,246, dan harga

sebagai variabel yang paling rendah pengaruhnya terhadap minat beli ulang

dengan koefisien regresi 0,235.

Maka berdasarkan penelitian sebelumnya, penulis memodifikasi penelitian

terdahulu dengan memfokuskan pengaruh variabel X (brand image) dan objek

yang diteliti.

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara

konsep satu terhadap konsep lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka

konsep berguna untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar

tentang topik penelitian yang dibahas. Penelitian ini dimaksudkan untuk

mengetahui brand image (variabel independen) mempengaruhi minat beli ulang

(variabel dependen) atau minat beli ulang (variabel dependen) mempengaruhi

brand image (variabel independen).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Gambar II.2

Hubungan variabel independen - dependen

Pengaruh brand image terhadap minat beli ulang. suatu produk yang memiliki

merek atau nama yang telah dkenal luas oleh masyarakat biasanya memiliki daya

tarik khusus yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi konsumen untuk

melakukan pembelian ulang produk. Pembelian ulang dipengaruhi oleh faktor

brand image yang positif, karena dengan brand image yang kuat dapat

menyebabkan konsumen menjadi loyal (Andreani et al, 2012).

Dengan demikian, brand image merupakan salah satu faktor seseorang untuk

melakukan pembelian ulang, karena dengan brand image yang positif tersebut

dapat membuat konsumen melakukan pembelian secara berulang-ulang.

D. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan jawaban sementara berupa alternatif-alternatif jawaban

yang di buat oleh peneliti terhadap masalah yang akan diteliti. Brand image

adalah suatu persepsi konsumen tentang suatu merek, persepsi inilah yang

nantinya akan mempengaruhi konsumen agar melakukan pembelian ulang suatu

merek tertentu. Bila konsumen merasa puas, maka akan ada pembelian ulang

terhadap produk tersebut. Berdasarkan uraian tersebut penulis dapat merumuskan

sebagai berikut:

Hipotesis (Ha): brand image berpengaruh terhadap minat beli ulang.

Brand Image Minat Beli Ulang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

asosiatif. Menurut Sugiyono (2001:11), penelitian asosiatif merupakan

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel

atau lebih. Bentuk hubungan dalam penelitian ini adalah hubungan kausal,

yaitu hubungan sebab akibat.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang akan diteliti adalah mahasiswi kampus 1

Universitas Sanata Dharma, Mrican, Yogyakarta yang merupakan

konsumen produk Oriflame

2. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah brand image dan minat beli

ulang konsumen.

C. Waktu dan Lokasi

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Maret 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kampus 1 Universitas Sanata Dharma,

Mrican, Yogyakarta.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel Bebas (independent variable) adalah variabel yang

mempengaruhi variabel lainnya (variabel terikat). Variabel independen

dalam penelitian ini adalah brand image (X) Oriflame. Indikator dalam

penelitian ini diturunkan dari dimensi brand image.

Tabel III. 1

Dimensi dan Indikator Brand Image

Dimensi Indikator

1. Brand Identity Tampilan fisik merek mudah dikenali (logo dan

kemasan produk)

2. Brand Personality Penggunaan produk merek oriflame membentuk citra

diri tertentu (semakin percaya diri dan semakin keren)

3. Brand Association

kosmetik dengan potongan harga dan penggunaan

bahan alami (tumbuhan).

4. Brand Attitude

Kesesuaian produk dengan penawaran dikatalog

(bentuk dan warna produk, janji yang diberikan).

5. Brand Benefit and

Competence

Manfaat yang menjadi keunggulan produk merek

oriflame sesuai kebutuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi

variabel lainnya (variabel bebas). Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah Minat Beli Ulang (Y). Indikator minat beli ulang yaitu:

a. Kecenderungan merekomendasikan orang lain untuk membeli produk

merek Oriflame.

b. Kecenderungan mengikuti informasi tentang produk merek Oriflame.

c. Kecenderungan memilih produk merek Oriflame dibandingkan

kosmetik yang lain.

3. Pengukuran Variabel

Jenis skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,

2007:132). Dalam penelitian ini peneliti telah menetapkan 2 variabel yang

akan diteliti yaitu brand image dan minat beli ulang.

Peneliti menggunakan skala pengukuran data, yaitu teknik skala Likert

yang berskala 1 sampai 5. Pernyataan kuesioner akan dibuat dalam bentuk

checklist dan masing-masing item jawaban memiliki bobot yang berbeda.

Bobot dari masing-masing kuesioner sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Tabel III.2

Tabel Skala Likert

Kode Keterangan Skor

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

N Netral 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1

E. Definisi Operasional

1. Brand Image

Brand image (variabel bebas) merupakan konsep yang diciptakan oleh

konsumen karena alasan subyektif dan emosi pribadinya. Oleh karena itu

dalam konsep ini konsumen mejadi lebih penting daripada keadaan

sesungguhnya (Dobni & Zinkhan dalam Dewi, 2008:166).

2. Minat Beli Ulang

Menurut Hellier (dalam Edi dan Rahmawati, 2015) minat beli ulang

merupakan keputusan konsumen untuk melakukan pembelian kembali

suatu produk atau jasa berdasarkan apa yang telah diperoleh dari

perusahaan yang sama, melakukan pengeluaran untuk memperoleh

barang dan jasa tersebut dan ada kecendrungan dilakukan secara berkala.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

3. Brand Identity (Identitas Merek)

Brand identity merupakan identitas fisik yang berkaitan dengan merek

atau produk tersebut sehingga konsumen mudah mengenali dan

membedakannya dengan merek atau produk lain.

4. Brand Personality (Personalitas Merek)

Brand personality adalah karakter khas sebuah merek yang membentuk

kepribadian tertentu layaknya pribadi konsumen.

5. Brand Association (Asosiasi Merek)

Brand Association adalah hal – hal spesifik yang pantas atau selalu

dikaitkan dengan suatu merek, bisa muncul dari penawaran unik suatu

produk, aktivitas yang berulang dan konsisten.

6. Brand Attitude (Sikap dan Perilaku Merek)

Brand Attitude dan behavior adalah sikap atau perilaku komunikasi dan

interaksi merek dengan konsumen dalam menawarkan benefit – benefit

dan nilai yang dimilikinya.

7. Brand Benefit and Competence (Manfaat dan Keunggulan Merek)

Brand benefit and competence merupakan nilai – nilai dan keunggulan

khas yang ditawarkan oleh suatu merek kepada konsumen yang membuat

konsumen dapat merasakan manfaat karena kebutuhan, keinginan, mimpi

dan obsesinya terwujudkan oleh apa yang ditawarkan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012:80), populasi merupakan wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah

mahasiswi kampus 1 Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang sudah

pernah membeli dan menggunakan Oriflame.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili

populasi penelitian (Kuncoro, 2013 : 122). Sampel penelitian ini adalah

sebagian mahasiswi aktif 2013 – 2016 kampus 1 Universitas Sanata

Dharma yang sudah pernah membeli dan menggunakan Oriflame.

Dalam penelitian ini karena jumlah populasi tidak diketahui, maka dalam

menentukan sampel menggunakan asumsi berikut (Sugiarto, 2004 : 70).

Rumus :

= 97 Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Keterangan : = Sampel

e = Besarnya rentang waktu atau rentang interval (0,1)

p.q = Ukuran penyebaran populasi (0,25)

(0,05) = 1,96

Maka, minimal jumlah responden yang diambil sebagai sampel adalah

sebanyak 97 responden, tetapi dalam penelitian ini jumlah sampel yang

diambil adalah sebanyak 100 responden dengan pertimbangan jumlah

sampel cukup representatif untuk mewakili populasi.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

Nonprobability Sampling, adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2014:66).

Teknik Nonprobability Sampling yang digunakan adalah Sampling

Insidental yaitu, teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan siapa saja

yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat dijadikan

sampel, bila dipandang orang yang ditemui itu cocok sebagai sumber data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

H. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari subjek yang diteliti. Sumber data ini

diperoleh langsung dilapangan oleh peneliti. Data dihasilkan dari

kuesioner yang disebarkan kepada sampel yang telah ditentukan

sebelumnya, yaitu mahasiswi kampus 1 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Data Skunder

Data yang diperoleh dari pihak lain baik berupa dokumentasi, data yang

telah diolah maupun informasi mengenai suatu hal. Data skunder dalam

penelitian ini adalah literature dan penelitian ilmiah lainnya yang relevan

dan dapat melengkapi penelitian ini.

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner. Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2012:142). Adapun

responden dalam penelitian ini adalah mahasiswi aktif 2013 – 2016, berjenis

kelamin wanita dan sudah pernah membeli serta menggunakan Oriflame.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

J. Teknik Pengujian Kuesioner

1. Uji Validitas

Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang

dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2012:121). Uji

validitas bisa menggunakan rumus Product Moment dari Karl Pearson

(Sugiyono, 2012:183), yaitu :

∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +

keterangan:

rxy = koefisien korelasi;

∑X = skor pertanyaan tiap nomor;

∑Y = jumlah skor total pertanyaan;

N = jumlah sampel.

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka pernyataan

tersebut dinayatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka pernyataan

tersebut dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah hasil penelitian dimana terdapat kesamaan

data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2009:190). Banyak rumus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

yang dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas diantaranya

adalah rumus Cronbach’s Alpha. Rumus ini digunakan untuk mencari

nilai Cronbach’s Alpha yang skornya antara 1 dan 0.

{

( )

}{ ∑

}

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrument

k = banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ Total dari varian masing-masing pertanyaan

= Varian dari total skor

Ketentuan yang berlaku adalah nilai alpha > 0,60; data kuesioner

dapat dikatakan reliabel.

K. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskrptif

a. Analisis Deskriptif Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa kampus 1

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sudah pernah membeli

dan menggunakan Oriflame, kemudian yang diambil sebagai sampel

adalah sebagian mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang pernah

membeli dan menggunakan Oriflame sebanyak 100 orang. Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

penelitian dari 100 responden sampel dapat dideskripsikan sebagai

berikut:

1) Deskriptif responden berdasarkan pernah atau tidak melakukan

pembelian dan menggunakan produk merek Oriflame.

2) Deskriptif responden berdasarkan Program Studi.

3) Deskriptif responden berdasarkan kategori produk yang

pernah/sering dibeli dan digunakan.

4) Deskriptif responden berdasarkan jenis kulit.

b. Analisis Deskriptif Variabel

Analisis variabel digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang

variabel dilihat dari rata – rata (mean) masing – masing variabel.

Dengan prosedur sebagai berikut:

1) Menghitung nilai mean untuk setiap variabel/obyek/item.

2) Membuat kategori nilai mean dengan pengkategorian skor yang

telah dibuat yaitu:

Dengan menggunakan skala likert diketahui bobot nilai tertinggi

adalah 5 dan nilai terendah adalah 1, maka jumlah interval dapat

dihitung sebagai berikut:

Interval =

Interval =

= 0,8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Dengan rentang skala 0,8 maka skor brand image dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

1) Sangat buruk (SBr) apabila skor variabel 1,00 s/d 1,79 yang

menunjukkan brand image sangat buruk.

2) Buruk (Br) apabila skor variabel 1,80 s/d 2,59 yang

menunjukkan brand image buruk.

3) Cukup (C) apabila skor variabel 2,60 s/d 3,39 yang

menunjukkan brand image cukup.

4) Baik (B) apabila skor variabel 3,40 s/d 4,19 yang menunjukkan

brand image baik.

5) Sangat Baik (SB) apabila skor variabel 4,20 s/d 5,00 yang

menujukkan brand image sangat baik.

Sementara dengan rentang skala 0,8 maka skor minat beli

ulang dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1) Sangat Rendah (SR) apabila skor variabel 1,00 s/d 1,79 yang

menunjukkan minat beli ulang sangat rendah.

2) Rendah (R) apabila skor variabel 1,80 s/d 2,59 yang

menunjukkan minat beli ulang rendah.

3) Cukup (C) apabila skor variabel 2,60 s/d 3,39 yang

menunjukkan minat beli ulang cukup.

4) Tinggi (T) apabila skor variabel 3,40 s/d 4,19 yang

menunjukkan minat beli ulang tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

5) Sangat Tinggi (ST) apabila skor variabel 4,20 s/d 5,00 yang

menujukkan minat beli ulang sangat tinggi.

2. Analisis Regresi

Model regresi linier disebut sebagai model yang baik jika memenuhi uji

asumsi klasik. Oleh karena itu Uji Asumsi Klasik sangat diperlukan

sebelum melakukan analisis regresi.

a. Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu, Uji

Normalitas.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas memiliki tujuan untuk mengetahui apakah nilai

residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal

atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki residual

yang terdistribusi secara normal. Dalam penelitian ini pengujian

normalitas menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov, dalam hal

ini untuk mengetahui apakah suatu data terdistribusi secara normal

adalah jika signifikan (signisficance level) lebih dari 0,05 (sign >

0,05).

b. Persamaan Regresi

1) Persamaan Regresi Linier Sederhana

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana

dikarenakan hanya terdapat satu variabel independen dan satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

variabel dependen. Regresi linier merupakan sebuah prosedur

hubungan matematis untuk mengukur ada tidaknya pengaruh

dimensi – dimensi pada variabel independen terhadap variabel

dependen. Perhitungannya dapat dilakukan dengan alat bantu

software SPSS. Persamaan garis regresi linier sederhana

ditentukan sebagai berikut:

Y = a + bX

Keterangan :

Y= Variabel Dependen (Minat Beli Ulang)

a = Konstanta

b = Koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan

ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada

variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila b (-) maka

terjadi penurunan.

X = variabel independen (Brand Image).

Jika sudah didapatkan a dan b maka selanjutnya nilai tersebut

dimasukkan kedalam persamaan regresi sederhana untuk

mengetahui perubahan yang terjadi pada variabel Y berdasarkan

nilai variabel X yang diketahui. Regresi linier sederhana

bermanfaat untuk meramalkan rata-rata variabel Y bila X diketahui

dan meramalkan perubahan yang terjadi pada variabel Y jika

variabel X terjadi perubahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

2) Pengujian Hipotesis (Uji t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara

signifikan antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Pada penelitian ini digunakan uji satu pihak kanan dengan tingkat

kepercayaan sebesar 0,05. Pengujian ini dilakukan dengan langkah

sebagai berikut:

a) Merumuskan Hipotesis

H0 ; β = 0, brand image tidak berpengaruh terhadap minat beli

ulang.

Ha ; β ≠ 0, brand image berpengaruh terhadap minat beli ulang.

b) Menentukan level of significance (α)

Dalam penelitian ini level of significance atau tigkat

signiifikansinya sebsar 0,05 (5%) dengan derajat bebas (df) =

n-k dan n merupakan jumlah sampel penelitian, k merupakan

jumlah variabel Independen.

c) Menentukan nilai thitung dan ttabel

Thitung diperoleh dari output SPSS dan ttabel dicari pada tabel

statistik pada signifikansi 0,05.

d) Kriteria pengujian

thitung ≤ ttabel = H0 diterima yang artinya brand image tidak

berpengaruh terhadap minat beli ulang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

thitung ˃ ttabel = H0 ditolak yang artinya brand image berpengaruh

terhadap minat beli ulang.

e) Membuat Kesimpulan

Jika H0 ditolak dan Ha diterima berarti brand image

berpengaruh pada minat beli ulang begitu pula sebaliknya jika

H0 diterima dan Ha ditolak maka brand image tidak

berpengaruh terhadap minat beli ulang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Profil Oriflame

Gambar IV.1

Simbol Oriflame

(sumber: http://www.oriflame.com)

Oriflame merupakan salah satu perusahaan kecantikan internasional

dengan sistem penjualan langsung dilebih dari 60 Negara di dunia. Oriflame

pertama kali didirikan pada tahun 1967 oleh dua bersaudara Jonas dan Robert

af Jochnick. Semua berawal dari sebuah ruang kantor sederhana dipusat kota

Stockholm. Mereka adalah dua pemuda yang mempunyai visi dan impian

yang kuat. Mereka ingin membangun perusahaan kosmetik yang menawarkan

jenis perawatan kulit yang berbeda dibanding produk lainnya yang ada pada

saat itu, yaitu terbuat dari bahan-bahan alami dan tidak diujicobakan pada

hewan serta menggunakan bahan-bahan yang tidak merusak lingkungan bagi

kemasan dan mendaur ulangnya. Terobosan luar biasa yang dilakukan oleh

dua bersaudara af Jochnick adalah memindahkan mata rantai bisnis Oriflame

kerumah konsumen. Segera saja, Oriflame memiliki konsultan diseluruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

negeri, masing-masing dan setiap satu dari mereka memiliki hati dan ambisi

menjadi seorang pengusaha.

Pada tahun 1968 Oriflame memulai pasar pertamanya diluar Swedia

yaitu di Denmark dan Norwegia, kemudian pada tahun 1986 mulai masuk ke

pasar Asia dan Negara pilihan yang menjadi pasar pertamanya di Asia adalah

Indonesia melalui PT. Orindo Alam Ayu yang berkantor pusat dijalan

bulungan No. 16, Jakarta. Selanjutnya pada tahun 1989 Oriflame memilih

Negara Cili yang menjadi pasar pertamanya di Amerika Latin. Pada tahun

1990 setelah tumbuhnya tembok Berlin, Oriflame Czech Republic memulai

berekspansi ke Eropa Timur dan Eropa Tengah, diikuti dengan CIS dan

Negara- Negara Baltik. Mesir menjadi pasar pertamanya di Afrika pada tahun

1997, selanjutnya pada tahun 2000 Oriflame mendirikan Global Technical

Center di Dublin, Irlandia untuk penelitian lanjutan dan pengembangan

produk. Dublin dipilih sebagai Negara yang cocok untuk memproduksi dan

mengembangkan produk-produk Oriflame karena lingkungannya bebas dari

polusi sehingga sangat mendukung untuk pengolahan kosmetik dari bahan –

bahan tumbuhan alami. Kemudian pada tahun 2004 Oriflame sudah memiliki

1,5 juta Consultan aktif, yang hadir dilebih dari 60 pasar dunia dan menikmati

penjualan bersih lebih dari 60 juta USD. Hingga saat ini Oriflame sudah

memiliki 2,3 juta sales consultants, 6200 Karyawan, 800 produk dan 100 juta

katalog dalam 35 bahasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

B. Oriflame Indonesia

Oriflame mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 1986 dan bekerjasama

dengan PT. Orindo Alam Ayu untuk memasarkan produknya dan telah

berjaya di Indonesia selama hampir 31 tahun. Indonesia mempunyai 14 kantor

cabang tersebar di seluruh kota besar di Indonesia, yaitu: Jakarta, Bandung,

Medan, Pekan Baru, Makassar, Surabaya, Denpasar, Jogyakarta, Balikpapan,

Semarang, Palembang dan Manado. Pada tahun 2010, Oriflame mendapatkan

dua buah penghargaan yaitu, Superbrand dan Indonesia Most Favourite

Woman Brand kategori kosmetik oleh Majalah Marketing.

C. Tujuan Berdirinya Oriflame

Oriflame memiliki tujuan yaitu, menciptakan produk kecantikan yang

terinspirasi dari alam dan menggunakan ilmu pengetahuan terbaru untuk

kemudian dipasarkan ke seluruh dunia.

Dalam operasinya Oriflame memanfaatkan berbagai macam tumbuh-

tumbuhan yang memiliki manfaat untuk kesehatan kulit serta aroma khas

untuk menciptakan wewangian bagi tubuh dan memasarkan produknya

melalui katalog. Katalog adalah merupakan alat publikasi yang digunakan

perusahaan sebagai cara untuk memperkenalkan produk dan layanan

perusahaan. Terdiri dari jilid cetakan berisi setidaknya delapan halaman,

menjual berbagai produk yang menawarkan mekanisme pemasaran langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

D. Visi – Misi Oriflame

Dengan keberhasilannya hingga saat ini perusahaan Oriflame memiliki visi

dan misi yang cukup sederhana tetapi memiliki arti yang sangat dalam bagi

perusahaan maupun konsumen. Visi dan misi perusahaan, yaitu:

1. Visi

“to be the natural first choice..”

Menjadi pilihan alami yang pertama bagi semua orang. Oriflame manjadi

nama pertama yang muncul dalam benak setiap orang yang mencari

kosmetik berkualitas dengan bahan alami dan Oriflame sebagai

perusahaan utama yang dapat memasarkan serta mendistribusikan produk

secara langsung kepada konsumen.

2. Misi

“Opportunity for All”

Peluang untuk semua maksudnya adalah Oriflame memberikan jalan pada

semua dengan cara yang mudah dan pintar, serta kesempatan untuk

meningkatkan kehidupan melalui peluang bisnis yang dinamis.

E. Nilai – Nilai Utama Perusahaan

1. Togetherness (kebersamaan)

Kebersamaan adalah suatu nilai yang kuat dan penting bagi perusahaan

Oriflame dalam membangun hubungan kerja sama. Kebersamaan ini

berperan secara alami dalam bisnis sejak perusahaan berdiri, yang bermula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

dari kerjasama dua bersaudara. Hal ini terus menjadi hal penting bagi

perusahaan karena seluruh konsep dalam bisnis ini membutuhkan kerja

sama dengan orang lain.

2. Spirit (Semangat)

Semangat “saya bisa” yang merupakan karakteristik dari perusahaan

mampu menjadi sebuah kata ajaib para consultants untuk tidak menyerah

dengan suatu tantangan dan menjadikan kegagalan sebagai kesempatan

untuk mencoba lagi.

3. Passion (gairah)

Gairah, orang yang memiliki kekuatan untuk mengubah dunia. gairah

muncul dari hal – hal disukai. Gairah dibutuhkan untuk dapat menciptakan

rangkaian produk yang sempurna, dalam merancang katalog dan

menciptakan sebuah inovasi. Dibutuhkan banyak gairah untuk dapat

mengolah lebih dari satu juta konsultan dan dibutuhkan banyak gairah

untuk memasarkan lebih dari 800 produk dalam 35 negara.

F. Sarana Pelayanan Oriflame

Oriflame sebagai pemimpin pasar dengan sistem penjualan langsung di

Indonesia terus menerus melakukan terobosan-terobosan untuk memanjakan

para consultantsnya dalam menjalankan bisnis MLM ini.

Beberapa fasilitas yang disediakan Oriflame:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

1. Layanan call center untuk melakukan order, layanan pelanggan,

pengecekan jumlah poin, pengecekan ketersediaan stok

2. Layanan Oriflame online, berupa fasilitas website untuk melakukan order,

pembayaran online, pengecekan jumlah poin, pengecekan ketersediaan

stok

3. Layanan delivery, C.O.D maupun pengiriman luar kota.

G. Kategori Produk Oriflame

Melalui katalog – katalognya yang terbit setiap satu bulan sekali Oriflame

menawarkan sekitar 800 produk setiap bulannya. Produk-produk tersebut

diproduksi melalui standar teknis yang tinggi dengan segala manfaat dari alam

menggunakan teknologi terkini dan mutakhir. Produk Oriflame yang

diproduksi oleh perusahaan yakni sebagai berikut:

1. skin care

Oriflame senantiasa menggunakan bahan-

bahan alami yang efekif untuk menjaga

keindahan dan kesehatan kulit. Produk skin

care Oriflame seperti cleanse (cleanser dan

toner), moisturizer (night cream, day cream, bb and cc cream, lip care),

treat (face treatments & serums, mask & scrubs), sun protectors. Salah

satu produk unggulan perawatan kulit dari Oriflame yaitu True Perfection

perawatan lengkap dengan cream pagi dan malam, serum serta cream

Gambar IV.2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

pelembab mata. Semua produk ini dibuat menggunakan ekstrak tumbuh-

tumbuhan yang bermanfaat untuk semua jenis kulit.

2. Bath and body

Dalam kategori bath and body Oriflame

memilik banyak produk seperti body care

(body moisturisers, hand care, foot care,

deodorants & anti-respirants, anti-celluite

& toning), bath and shower (body wash & Shower gel, body scrubs &

exfoliants), bath and body tools (manicure & pedicure), kids and baby

(oral care) perawatan kulit alami yang menjaga tubuh tetap indah dan

sehat. Merawat tekstur kulit yang tidak merata, kulit kering, kulit kendur

sehingga kulit tampak terawat, terlindungi, halus dan terasa kencang serta

mencerahkan kulit gelap.

3. Hair

perawatan rambut alami yang

menjaga dan menutrisi kulit kepala

hingga ujung rambut sehingga rambut

tampak bersinar, mudah diatur dan

terawat dengan keharuman menawan.

Oriflame menyediakan shampoo, conditioner, styling product, hair

treatments, hair tools and acerssories.

Gambar IV.3

Gambar IV.4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

4. Make – Up

Oriflame memiliki banyak koleksi tata

rias yang membantu konsumen lebih

percaya diri seperti: face make-up

(foundation, powder, primer, concealer,

blush, bronzer, face make-up remover, face tools & brushes), eye make-up

(mascara, eyeliner, eye shadow, eye make-up remover, eyebrows, eye and

tools brushes), lips (lipstick, lip gloss, lip stain, lip liner, lip care, lip and

tools brushes), nails (nail polish, nail care, manicure and pedicure),

beauty tools and brushes (make-up brushes, sponges & Applicators,

manicure & pedicure, eyelash curlers).

5. Fragrance

Oriflame menciptakan wewangian yang khas,

lembut dan memberikan kesegaran aroma yang

tahan lama sepanjang hari. Selain itu oriflame juga

memberikan pesan khusus disetiap produk

wewangiannya. Salah satunya adalah Imagination

Eau de Toilette, parfum yang mengandung

Williams pear berkarakter kuat dan ceria penuh ekspresi yang

mengingatkan kepada anda bahwa hidup ini sungguh penuh warna.

Gambar IV.5

Gambar IV.6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

6. Wellbeing

Wellbeing merupakan produk berkualitas tinggi

yang dikembangkan oleh para ilmuwan

Swedia. Wellbeing menawarkan gaya hidup

sehat dan bahagia. Wellbeing sangat baik untuk

manajemen berat badan yang sehat berarti

dengan makan yang sehat dan seimbang dari protein, karbohidrat rendah

proses, lemak baik dan mendapatkan jumlah harian yang

direkomendasikan dari vitamin dan mineral yang berfungsi dengan baik.

Dan Oriflame menawarkan produk ini sebagai pelengkap makanan untuk

sehari-hari.

Gambar IV.7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dipaparkan karakteristik responden, analisis data penelitian

dan pembahasan. Dalam memperoleh data, peneliti membuat kuesioner yang

dibagikan dan diisi oleh konsumen Oriflame di kampus 1 Universitas Sanata Dharma.

Kuesioner yang dibagikan kepada 100 mahasiswi kampus 1 Universitas Sanata

Dharma. Kuesioner dibagikan dan diisi dalam dua tahapan. Tahap pertama pada

bulan Februari kepada 30 responden dan tahap kedua pada bulan Maret kepada 70

responden.

Penyebaran kuesioner ini dilakukan secara langsung oleh peneliti kepada

konsumen Oriflame di kampus 1 Universitas Sanata Dharma dan disebar sebanyak

100 eksamplar. Dalam pemilihan responden untuk mengisi kuesioner, peneliti

menanyakan terlebih dahulu kepada calon responden sesuai kriteria yang telah

ditentukan sebelumnya, jika calon responden memenuhi kriteria yang diajukan oleh

peneliti maka calon responden berhak mengisi kuesioner peneliti. Setelah mengisi

kuesioner, peneliti memberikan souvenir kepada konsumen yang bersedia dijadikan

responden sebagai ucapan terima kasih peneliti kepada responden.

Pengisian kuesioner dilakukan dengan cara memberikan tanda centang (√)

pada pernyataan yang telah penulis susun, masing – masing pernyataan telah

dicantumkan 5 pilihan yaitu “SS” sangat setuju, “S” setuju, “N” netral, “TS” tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

setuju, dan “STS” sangat tidak setuju, sehingga responden hanya perlu memilih salah

satu pernyataan yang sesuai dengan apa yang mereka alami dan rasakan.

Dalam bab ini, karakteristik responden yang akan dipaparkan meliputi

program studi, jenis produk, jenis kulit dan pernah atau tidaknya membeli dan

menggunakan produk merek Oriflame. Data deskriptif yang akan memaparkan skor

rata – rata brand image dan minat beli ulang. sedangkan kuantitatif pada variabel

brand image dan minat beli ulang meliputi uji instrument (Validitas dan Reabilitas),

uji asumsi klasik (uji normalitas), uji analisis data (analisis regresi linier sederhana)

serta pengujian hipotesis (uji t). pengolahan data menggunakan software perangkat

lunak SPSS Statistics 16.0 dan Microsoft Excel 2013.

A. Pengujian Kuesioner

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur valid tidaknya suatu instrumen.

Hasil uji validitas dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product

moment pearson. Dalam uji validitas, kriteria suatu nilai dikatakn valid

apabila hasil uji rhitung > rtabel. Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan

menggunakan 30 kuesioner yang dibagikan kepada responden pada tahap 1.

Diketahui N = 30 dan α = 5%, maka rtabel = 0,361. Setiap item peryataan

dapat dikatakan valid jika rhitung > 0,361. Adapun uji validitas data adalah

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Tabel V.1

Rangkuman Tes Validitas Brand Image

Dimensi Butir r (hitung) r (tabel) Keterangan

Brand Identity

1 0.798**

0,361 VALID

2 0.634**

0,361 VALID

Brand Personality

3 0.795**

0,361 VALID

4 0.568**

0,361 VALID

Brand Association

5 0.519**

0,361 VALID

6 0.448**

0,361 VALID

Brand Attitude

7 0.770**

0,361 VALID

8 0.723**

0,361 VALID

Brand Benefit and

Competence

9 0.600**

0,361 VALID

Sumber: Data Primer yang diolah, Maret 2017

Tabel V.2

Rangkuman Tes Validitas Minat Beli Ulang

Indikator Butir r (hitung) r (tabel) Keterangan

Minat Referensial 1 0.704**

0,361 VALID

Minat Exploratif 2 0.860**

0,361 VALID

Minat Preferensial 3 0.827**

0,361 VALID

Sumber: Data Primer yang diolah, Maret 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Berdasarkan tabel V.1 dan tabel V.2 dapat diketahui bahwa seluruh butir

pernyataan dimensi Brand Image dan indikator Minat Beli Ulang mempunyai

nilai rhitung > rtabel sehingga seluruh butir pernyataan dikatakan valid.

2. Uji Reabilitas

Uji reabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

Cronbach Alpha dengan melihat Reability Statistic, maka kita dapat

mengetahui nilai Croanbach Alpha dan item pernyataan. Dalam penelitian

ini dilakukan menggunakan 30 kuesioner yang dibagikan kepada responden

pada tahap 1. Diketahui N = 30, α >0,60. Setiap item peryataan dapat

dikatakan reliabel jika alpha > 0,60. Adapun uji reabilitas data adalah

sebagai berikut:

Tabel V. 3

Hasil Uji Reabilitas Brand Image

Sumber: Data SPSS,2017

Berdasarkan tabel V.3 diketahui nilai Cronbach Alpha adalah 0,822 dan

jumlah item pernyataan adalah 9 dengan demikian dapat diambil kesimpulan

bahwa kuesioner tersebut reliabel karena 0,822 > 0,60.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.822 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Tabel V.4

Hasil Uji Reabilitas Minat Beli Ulang

Sumber: Data SPSS, 2017

Berdasarkan tabel V.4 diketahui nilai Cronbach Alpha adalah 0,715 dan

jumlah item pernyataan adalah 3 dengan demikian dapat diambil kesimpulan

bahwa kuesioner tersebut reliabel karena 0,715 > 0,60.

B. Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Pada bagian ini dilakukan analisis yang berkaitan dengan karaktersitik

responden dan variabel penelitian.

a. Deskriptif Responden

Menganalisis data yang berkaitan dengan identitas responden yang

meliputi program studi, jenis produk dan jenis kulit. Deskriptif

responden dilakukan dengan pendekatan presentase. Dalam

penyebaran kuesioner dilakukan di kampus 1 Universitas Sanata

Dharma dan dibagikan kepada 100 responden.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.715 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

1) Program Studi

Tabel V.5

Karateristik Responden Berdasarkan Program Studi

Sumber: pengolahan data primer, Maret 2017

berdasarkan tabel V.5, dapat diketahui bahwa 26 konsumen

produk merek Oriflame dari 100 responden adalah mahasiswi

program studi Manajemen dengan presentase 26%, 16 responden

dengan presentase 16% adalah mahasiswi program studi pendidikan

bahasa inggris, 12 responden adalah mahasiswi program studi

akuntansi dengan persentase sebesar 12%, 9 responden adalah

pendidikan bahasa sastra Indonesia dan pendidikan guru SD dengan

masing-masing persentase 9%, dan 8 responden adalah mahasiswi

sastra inggris dengan persentase 8%, serta 7 responden adalah

mahasiswi pendidikan sejarah dan pendidikan akuntasi dengan

NO PROGRAM STUDI JUMLAH PERSENTASE

1 Manajemen 26 26%

2 Pendidikan Bahasa Inggris 16 16%

3 Akuntansi 12 12%

4 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

9 9%

5 Pendidikan Guru SD 9 9%

6 Sastra Inggris 8 8%

7 Pendidikan Sejarah 7 7%%

8 Pendidikan Akuntansi 7 7%

9 Ekonomi 6 6%

Total 100 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

masing-masing persentase 7%, kemudian 6 responden mahasiswi

program studi ekonomi dengan persentase 6%.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa reponden dalam

penelitian ini didominasi oleh mahasiswi program studi manajemen

sedangkan yang paling sedikit yaitu program studi ekonomi.

2) Kategori Produk

Diagram V.1

Kategori Produk Merek Oriflame

Berdasarkan diagram V.1 dapat disimpulkan bahwa dari 100

responden yang pernah membeli dan menggunakan produk merek

Oriflame lebih dominan membeli produk make – up dengan

presentase 61%, freegrance dengan persentase 14%, bath and body

dengan persentase 13%, skin care dengan persentase 9%, dan 2 %

hair, serta 0% wellbeing.

8%

12%

6%

26% 7%

9%

7%

16%

9%

Sastra Inggris

Akuntansi

Ekonomi

Manajemen

Pendidikan Akuntansi

Pendidikan Bahasa

Sastra IndonesiaPendidikan Sejarah

Pendidikan Bahasa

Inggris

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

3) Jenis Kulit

Diagram V.2

Jenis Kulit Responden

Berdasarkan diagram V.2 diketahui bahwa dari 100 responden

konsumen produk merek Oriflame didominasi oleh kulit normal

dengan jumlah persentase 25%, 24% oleh kulit kering, 23% oleh

kulit sensitive, dan 22% oleh kulit berminyak serta ada 6%

responden yang tidak mengetahui jenis kulit yang dimilikinya.

b. Analisis Deskriptif Variabel

Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui rata-rata skor

jawaban responden untuk setiap dimensi variabel brand image dan

indikator minat beli ulang. Metode pengujian rata-rata skor dilakukan

dengan menggunakan bantuan MS. Excel.

1) Hasil dari rata-rata brand image yang didapat akan dimasukkan

dalam kelompok dimana skor 1,00 – 1,79 termasuk sangat buruk

(SBr), 1,80 – 2,59 termasuk buruk (Br), 2,60 – 3,39 termasuk

61% 14%

9%

2%

14% 0% Make - Up

bath & Body

Skin Care

Hair

Freegrance

Wellbeing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

cukup (C), 3,40 – 4,19 termasuk baik (B), 4,20 – 5,00 termasuk

sangat baik (SB).

Tabel V.6

Hasil Analisis Deskriptif Variabel Dimensi dan Item Brand

Image

Variabel Mean Dimensi Mean Item Mean

Brand

Image 3,63

Brand Identity 3,85 1 4,04

2 3,65

Brand Personality 3,28 3 3,40

4 3,16

Brand Association 3,55 5 3,44

6 3,66

Brand Attitude 3,82 7 3,90

8 3,73

Brand Benefit and

Competence 3,67 9 3,67

Sumber: Data Primer yang diolah, Maret 2017

Berdasarkan tabel V.6 secara umum keseluruhan rata-rata

brand image yaitu 3,63. Angka ini menunjukan brand image

termasuk dalam kategori baik yang artinya merek Oriflame sudah

tertanam didalam benak konsumen. Skor pada setiap dimensi

termasuk dalam kategori baik, skor paling tinggi dengan rata-rata

3,85 adalah brand identity (identitas merek) dan yang terendah

adalah brand personality (personalitas merek) dengan rata-rata

3,28 yang termasuk dalam kategori cukup. Jika dilihat pada skor

setiap item termasuk dalam kategori baik dengan rata-rata tertinggi

4,04 yaitu item nomor 1. Meskipun demikian terdapat item

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

terendah yang termasuk dalam kategori cukup yaitu item nomor 4

dengan rata-rata 3,16.

2) Hasil dari rata-rata minat beli ulang yang didapat akan dimasukkan

dalam kelompok dimana skor 1,00 – 1,79 termasuk sangat rendah

(SR), 1,80 – 2,59 termasuk rendah (R), 2,60 – 3,39 termasuk

cukup (C), 3,40 – 4,19 termasuk tinggi (T), 4,20 – 5,00 termasuk

sangat tinggi (ST).

Tabel V.7

Deskriptif Variabel dan Indikator Minat Beli Ulang

Variabel Mean Indikator Mean

Minat

Beli

Ulang

3,21

Referensial (minat mereferensikan

kepada orang lain) 3,63

Exploratif (minat mencari informasi) 3,08

Prefensial (minat menjadikan produk

sebagai preferensi utama) 2,94

Sumber: Data yang Diolah, Maret 2017

Berdasarkan tabel V.7 secara umum keseluruhan rata-rata

minat beli ulang yaitu 3,21 yang termasuk dalam kategori cukup

yang berarti bahwa konsumen berminat untuk membeli produk

merek Oriflame kembali. jika dilihat dari rata-rata skor indikator

yang tertinggi adalah minat referensial dengan rata-rata 3,63 yang

termasuk dalam kategori tinggi dan yang terendah yaitu minat

preferensial untuk menjadi produk merek Oriflame sebagai pilihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

utama dengan rata-rata 2,94 yang termasuk dalam kategori sangat

rendah.

2. Analisis Regresi

a. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau

tidaknya suatu distribusi data. Normal atau tidaknya distribusi data

dilakukan dengan melihat nilai signifikansi pada tabel

Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05

(sign>0,05) berarti data berdistribusi normal. Adapun uji

normalitas pada tabel berikut:

Tabel V.8

Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,,b

Mean .0000000

Std. Deviation .40960640

Most Extreme

Differences

Absolute .067

Positive .042

Negative -.067

Kolmogorov-Smirnov Z .665

Asymp. Sig. (2-tailed) .768

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Data SPSS, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Berdasarkan tabel V.8, dapat dilihat nilai sig. pada bagian

Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,768 > 0,05. Jadi, semua variabel

dalam penelitian ini berdistribusi normal.

b. Persamaan Regresi

1) Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana bertujuan untuk mengetahui arah

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Selain untuk mengetahui arah hubungan kedua variabel analisis

regresi sederhana juga untuk memprediksi nilai dari variabel

dependen apabila variabel independen mengalami kenaikan atau

penurunan. Adapun hasil analisis regresi linier sederhana sebagai

berikut:

Tabel V.9

Analisis Regresi Linier Sederhana

Sumber: Data SPSS, April 2017

Dari hasil perhitungan tabel V.9, maka dapat dapat dibentuk

persamaan Y= 0,526 + 0,741 X.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .526 .452 1.162 .248

Brand Image .741 .121 .528 6.147 .000

a. Dependent Variable: Minat Beli Ulang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

2) Uji Hipotetsis (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara signifikan

antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). (lihat tabel

V.10).

a) Menentukan rumusan hipotesis

H0 : β = 0, artinya Brand Image tidak berpengaruh terhadap

minat beli ulang.

Ha : β ≠ 0, artinya Brand Image berpengaruh terhadap minat

beli ulang.

b) Menentukan level of significance (α):

Taraf signifikansi yang digunakan 0,05.

c) Menentukan nilai t hitung dan t tabel

Nilai t hitung adalah 6,147 (lihat pada tabel V.10). Dengan

tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, maka nilai

α= 0,05. Derajat bebas (df) = n-k atau 100 – 1 = 99. Kemudian

dicari pada distribusi nilai t angka 0,05 ; 99 diperoleh nilai t

tabel sebesar 1,66039.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

d) Kriteria Pengujian

H0 diterima dan Ha ditolak, jika t hitung ≤ t tabel.

H0 ditolak dan Ha diterima, jika t hitung > t tabel.

e) Membuat Kesimpulan

Dapat dilihat pada tabel V.10 bahwa nilai t hitung untuk brand

image (X) sebesar 6,147 dan nilai signifikansi 0,000. Nilai

signifikan tersebut lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung lebih

besar dari 1,66039 maka Ha diterima. Artinya brand image (X)

berpengaruh terhadap minat beli ulang (Y).

C. Pembahasan

Berdasarkan program studi, responden yang diperoleh penulis mayoritas

adalah program studi manajemen dengan proporsi 26% dan yang terkecil

adalah program studi ekonomi dengan frekuensi 6%. Penulis berpendapat

bahwa mayoritas program studi manajemen karena penulis sendiri banyak

berkeliaran dilingkup manajemen dan dibeberapa program studi lain penulis

masih banyak menemukan mahasiswi-mahasiswi calon konsumen Oriflame.

Berdasarkan kategori produk merek Oriflame yang pernah atau sering

dibeli oleh konsumen diperoleh jenis produk yang digemari responden yaitu

jenis make-up dengan proporsi 61%. Penulis berpendapat bahwa make-up

memiliki proporsi yang tinggi karena subyek dalam penelitian ini adalah

mahasiswi dimana biasanya mahasiswi sangat mengikuti perkembangan suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

produk. selain itu penulis menemukan bahwa ada satu jenis produk yang

memiliki proporsi 0% artinya, mahasiswi yang dijadikan sebagai responden

dalam penelitian ini tidak melalukan pembelian produk tersebut.

Berdasarkan pada jenis kulit responden dalam penelitian ini mayoritas

konsumen yang menjadi responden memiliki kulit normal dengan proporsi

25%. Penulis berpendapat bahwa responden dengan kulit normal lebih banyak

memilih produk-produk Oriflame karena kulit normal perlu untuk selalu

dirawat dan dilindungi. Dalam deskriptif ini ada responden dengan proporsi

6% yang tidak mengetahui jenis kulit yang dimilikinya tetapi memilih untuk

menggunakan produk merek Oriflame. Penulis berpendapat bahwa responden

merasa yakin akan kualitas produk Oriflame mengingat produk-produk

Oriflame yang menggunakan bahan alami sehingga tidak berbahaya untuk

kulit.

Hasil analisis deskriptif pada tabel V.6 dapat dilihat dimensi brand

identity, brand association, brand attitude, serta brand benefit and

competence memiliki skor rata-rata yang masuk dalam kategori baik (B)

artinya Oriflame memiliki daya tarik khusus yang mampu membuat

konsumen yakin akan merek tersebut. Skor rata-rata tertinggi adalah dimensi

brand identity dengan skor 3,85. Hal ini menunjukan identitas merek Oriflame

sudah melekat dibenak responden terbukti dengan responden mampu

mengenali logo dan bentuk unik produk merek Oriflame dengan baik. Nilai

rata-rata terendah adalah brand personality yang masuk kategori cukup (C).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

hal ini menunjukan bahwa responden merasa biasa-biasa saja dalam

pengunaan produk oriflame tidak ada kepercayaan diri ataupun merasa

semakin keren akan dirinya akan bertambah ketika menggunakan produk

tersebut, maka dari itu sebaiknya Oriflame meningkatkan citra dirinya sebagai

perusahaan kosmetik yang berkualitas dan terpercaya. Jika dilihat dari rata-

rata skor setiap item pernyataan brand image masuk dalam kategori baik (B)

karena skor jawaban masih dalam rentang 3,40-4,19. Skor tertinggi adalah

logo Oriflame yang mudah dikenali dengan skor 4,04 artinya responden

mampu mengingat bentuk fisik dari produk merek Oriflame. Sedangkan skor

terendah yaitu item nomor 4 (merasa semakin keren) yang artinya responden

merasa bahwa menggunakan produk merek Oriflame sama saja dengan

menggunakan produk lain sejenis.

Dapat dilihat hasil analisis deskritif tabel V.7 variabel minat beli ulang

memiliki jumlah skor rata-rata 3,21 yang masuk dalam kategori cukup (C)

yang artinya konsumen berminat melakukan pembelian kembali dimasa

mendatang berdasarkan pengalaman yang dimilikinya dipembelian

sebelumnya. Skor tertinggi dengan pernyataan minat mereferensikan kepada

orang lain (3,63) yang mengindikasikan bahwa konsumen akan menceritakan

tentang produk – produk merek Oriflame kemudian mendorong orang lain

tersebut untuk melakukan pembelian. Konsumen Oriflame yang menjadi

responden dalam penelitian ini dapat dikatakan cenderung untuk mencari

informasi dengan rata-rata 3,08 (C). Skor terendah adalah konsumen yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

menjadi responden cenderung tidak menjadikan Oriflame sebagai pilihan

utama dengan rata-rata 2,94 yang masuk dalam kategori rendah (R) artinya

responden tidak merasakan manfaat penuh yang ditawarkan Oriflame.

Berdasarkan hasil analisis regresi brand image berpengaruh terhadap

minat beli ulang. hal ini dilihat dari hasil uji hipotesis (Uji t) yaitu 6,147 >

1,66039 adalah H0 ditolak dan Ha diterima. pengaruh brand image ini bersifat

positif signifikan dengan nilai sig. 0,000 artinya apabila brand image semakin

baik, maka hal tersebut akan semakin menimbulkan atau mendorong minat

beli ulang.

Oleh karena itu bila perusahaan ingin mendorong minat beli ulang, maka

perusahaan harus meningkatkan brand image menjadi lebih baik. Berdasarkan

hasil analisis deskriptif tentang variabel brand image perusahaan dapat

memperbaiki tiga skor terendah dari dimensi brand image yaitu yang pertama

brand personality dalam dimensi ini item pernyataan terendah terdapat pada

item ke-4 dengan skor 3,16 dan item pernyataan terendah selanjutnya ialah

item pernyataan ke-3 dengan skor 3,40. Dimensi terendah ke-2 yaitu brand

association, dalam dimensi ini item pernyataan terendah terdapat pada item

ke-5 dengan skor 3,44 dan item pernyataan yang rendah selanjutnya ialah item

pernyataan ke-6 dengan skor 3,66. Dimensi ketiga yaitu brand benefit and

competence dengan skor 3,67.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

Pada penelitian ini peneliti bermaksud untuk mengetahui apakah brand image

berpengaruh terhadap minat beli ulang. Adapun hasil yang didapatkan setelah

menyelsaikan seluruh pengujian sebagai berikut:

1. Profil konsumen Oriflame yang penulis peroleh mayoritas dari prodi manajemen

dengan jenis kulit normal dan produk yang banyak digemari yaitu, kategori make-up.

2. Brand image Oriflame menurut konsumen di kampus 1 Universitas Sanata Dharma

termasuk dalam kategori baik.

3. Minat beli ulang Oriflame pada konsumen di kampus 1 Universitas Sanata Dharma

termasuk dalam kategori baik.

4. Brand image berpengaruh terhadap minat beli ulang dan pengaruhnya positif.

B. Saran

1. Bagi pihak pemasar perusahaan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti pada bab sebelumnya

terdapat tiga dimensi brand image yang memiliki skor terendah. Bila perusahaan

ingin melakukan peningkatan, maka perusahaan bisa memulai dari dimensi brand

personality untuk item pernyataan 1 dan 2 perusahaan bisa meningkatkan dengan cara

melakukan promosi menggunakan artis/endorser yang terkenal yang mampu menarik

perhatian konsumen dan mampu membuat konsumen yakin bahwa ada kesamaan

antara dirinya dengan artis/endorser tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Peningkatan yang kedua dapat dilakukan pada dimensi brand association untuk

item pernyataan nomor 5, perusahaan dapat melakukan peningkatan dengan cara

menambah isi katalog dengan memperlihatkan bahan-bahan alami yang digunakan

untuk pembuatan produk, cara ini akan membuat konsumen merasa yakin bahwa

produk-produk merek Oriflame menggunakan bahan alami yang berasal dari alam.

Sedangkan untuk item pernyataan nomor 6 perusahaan bisa meningkatkan dengan

cara pemberian diskon disetiap pembelian pada minggu ke dua disetiap bulannya.

Peningkatan ketiga dilakukan pada dimensi brand benefit and competence dengan

cara melakukan survei dilapangan.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian menunjukan bahwa brand image memiliki pengaruh terhadap minat

beli ulang. Ada baiknya peneliti selanjutnya menambahkan variabel lain, yang

mungkin juga memiliki pengaruh sepertti brand awareness dan brand relationship

sehingga penelitian ini tidak berhenti hanya sampai disini saja.

C. Keterbatasan

1. Variabel yang diteliti oleh peneliti hanya berfokus pada brand image dan minat beli

ulang sehingga mengabaikan variabel lain.

2. Sampel dalam penelitian menggunakan nonbrobability sampling sehingga penelitian

belum ideal, nonprobability sampling lebih cocok digunakan untuk penelitian

deskriptif sedangkan dalam penelitian ini digunakan dua analisis yaitu analisis

deskriptif dan inferensial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

DAFTAR PUSTAKA

Basu Swastha dan Irawan. 2005. Manajemen Pemasaran Modern, Liberty,

Yogyakarta

Budiasih, Yanti. 2012. Statistika Deskriptif Untuk Ekonomi & Bisnis, Ciputat:

Penerbit Jelajah Nusa.

Dewi, Ike Janita. 2009. Creating & Sustaining Brand Equity, Yogyakarta: Amara

Books

Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek & Psikologi Konsumen, Surabaya: Graha Ilmu.

Kuncoro, Mudrajad. 2013. Metode Riset : Bisnis & Ekonomi, Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2016. Principles of Marketing (Global Edition).

Edisi 16. England: Pearson.

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2016. Marketing Managemen (Global Edition).

Edisi15e. England: Pearson.

Laksana, Fajar. 2008. Manajemen pemasaran: pendekatan praktis, Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Purba, Daniela Anggita Kristi. 2015. “Peran Brand Community dalam Pembentukan

Minat Beli Ulang Konsumen” jurnal Aplikasi Manajemen 1 (januari), 17 - 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Pujadi, Bambang. 2010. Studi Tentang Pengaruh Citra Merek terhadap Minat Beli

Melalui Sikap Terhadap Merek (Kasus pada Merek Pasta Gigi Ciptadent di

Semarang). Semarang: Universitas Diponegoro.

Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis

Disertai Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Sarjono, Haryadi dan Winda Julianita. 2011. SPSS vs LISREL. Jakarta: Salemba

Empat

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2014. Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta

Sudrajad, Gilang. 2014. Analisis Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Kualitas Produk

Terhadap Minat Beli Ulang (Kasus pada Buck Store di Semarang). Semarang:

Universitas Diponegoro.

Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen Jasa, Yogyakarta: Penerbit Andi Offset

Tjiptono, Fandy. 2005. Brand Management dan strategy. Yogyakarta: Andi Offset

Tjiptono, Fandy. 2011. Manajemen dan strategi merek, Yogyakarta: Andi Offset

Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2012. Pemasaran Strategik, Yogyakarta:

Andi Offset

Wiyono, Gendro. 2011. Merancang Penelitian Bisnis: SPSS 17.0 & SmartPLS 2.0.

Yogyakarta: STIM YKPN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Wijaya, Bambang Sukma. 2013. Dimensions of Brand Image: A Conceptual Review

from the Prespective of Brand Communication. www.komunikasiana.com.

http://indonesianconsume.blogspot.co.id/2013/03/indonesia-pasar-potensial-bagi-

industri.html diakses 28 Maret 2016

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/2007100129MNbab2/page3

2.html diakses 30 Oktober 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Kepada.

Yth. Ibu/ Saudari mahasiswi kampus 1 Universitas Sanata Dharma

di Jl. Mrican Tromolpos 29 Yogyakarta.

Dengan hormat,

Peneliti bernama Sydney Grashelita Mendrika dan tengah menjalani proses

pendidikan tingkat akhir pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, di

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Demi kelancaran pengumpulan data, peneliti

berharap Ibu/Saudari bersedia mengisi kuesioner ini yang sesuai dengan keadaan

nyata Ibu/Saudari untuk skripsi peneliti yang berjudul Pengaruh Brand Image

Terhadap Minat Beli Ulang Oriflame, Kasus pada mahasiswi kampus 1 Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengaruh brand image

terhadap minat beli ulang konsumen. Kuesioner ini tidak akan dipublikasikan secara

individual dan hanya akan dimanfaatkan untuk kepentingan akademis semata.

Atas perhatian dan kesediaan Ibu/Saudari, peneliti mengucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 15 Desember 2016

Sydney Grashelita Mendrika

Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP MINAT BELI ULANG

“ORIFLAME”

Studi kasus: mahasiswi kampus 1 Universitas Sanata Dharma

A. IDENTITAS RESPONDEN

Mohon diisi titik-titik pada pertanyaan di bawah ini atau diberi tanda (√) pada

pilihan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda saat ini.

1. Apakah Anda pernah membeli dan menggunakan kosmetik merek

Oriflame?

Ya (silahkan melanjutkan ke pertanyaan berikutnya)

Tidak/ Belum pernah (tidak perlu melanjutkan ke pertanyaan

selanjutnya dan terima kasih)

2. Program Studi : ……………………

3. Produk merek Oriflame yang pernah/sering dibeli dan

digunakan : …………………..

4. Memiliki Jenis kulit : (a) Kulit Berminyak

(b) Kulit Kering

(c) Kulit Sensitif

(d) Kulit Normal

(e) Tidak Tau

B. KUESIONER

Saya mohon kesediaan Anda untuk mengisi kolom yang sudah disediakan

berdasarkan pernyataan-pernyataan yang telah tersedia. Masing-masing

pernyatan telah disediakan alternatif jawaban. Anda dipersilakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

memilih alternatif jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda saat ini

dengan memberi tanda (√) pada kolom yang telah disediakan.

Keterangan :

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

N : Netral

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

No Pernyataan STS TS N S SS

A. Brand Image

1. Logo Oriflame yang tertera pada produk sangat mudah

dikenali.

2. Kemasan produk merek Oriflame yang unik berbeda dengan

produk sejenis lainnya.

3. Ketika menggunakan produk merek Oriflame anda merasa

lebih percaya diri.

4. Ketika menggunakan produk merek Oriflame anda merasa

semakin “keren”.

5. Ingat Oriflame anda teringat kosmetik yang menggunakan

bahan – bahan alami.

6. Kalau ada kosmetik yang memberikan diskon anda teringat

Oriflame juga melakukan hal yang sama.

7. Warna dan bentuk produk Oriflame dikatalog sesuai dengan

kenyataan.

8. Oriflame selalu menepati janji yang dibuat dalam katalog

dan kenyataan.

9. Manfaat yang menjadi keunggulan produk merek oriflame

anda rasakan sesuai dengan kebutuhan anda.

B. Minat Beli Ulang

1. Saya merekomendasikan kepada orang lain produk merek

oriflame.

2. Saya selalu mengikuti perkembangan terkini tentang produk

merek Oriflame.

3. Saya tetap mencari Oriflame meskipun banyak produk lain

sejenis yang ditawarkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Tabulasi Identitas Responden

a. Program Studi

Program Studi Jumlah

Sastra Inggris 8

Akuntansi 12

Ekonomi 6

Manajemen 26

Pendidikan Akuntansi 7

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia 9

Pendidikan Sejarah 7

Pendidikan Bahasa Inggris 16

Pendidikan Guru SD 9

Total 100

b. Jenis Produk

No

Produk Merek Oriflame

Make - Up Bath & body Skin Care Hair Care Freegrance Wellbeing

1 1

2 1

3 1

4 1

5 1

6 1

8 1

9 1

10 1

11 1

12 1

13 2

14 1

15 1

16 2

17 2

18 2

19 1 1

20 2

21 1

22 1

23 2

24 1

25 1

26 1

27 1

28 1

29 1

30 1 1

31 1

32 1

33 1

34 1

35 1

36 1

37 2 1

38 1

39 1

40 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

41 2

42 1

43 1

44 1

45 1

46 1

47 1

48 1

49 1

50 1

51 1

52 1

53 1

54 1

55 1

56 1

57 2

58 1 1 1 1

59 1 1

60 2

61 1

62 1

63 1 1

64 1

65 2 1 1

66 1 2

67 2 1

68 1 1

69 1

70 1 1

71 1

72 2

73 1 1 1 1

74 1 1

75 1 1

76 1

77 1

78 1

79 1

80 1

81 1

82 1

83 2

84 1

85 1 1

86 1

87 1

88 1

89 1

90 1

91 1

92 1

93 1

94 1

95 1

96 1

97 1

98 1

99 1

100 1

Total 82 18 12 3 19 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

c. Jenis Kulit

No

JENIS KULIT

Berminyak Kering Sensitif Normal Tidak Tau

1 1 2

1

3

1 4

1

5 1 6

1

7 1 8

1

9 1 10

1

11

1 12 1

13

1

14 1 15

1

16

1 17

1

18 1 19

1

20

1 21

1

22

1 23

1

24

1 25

1

26 1 27

1

28

1 29 1

30

1 31

32

1 1 33

1

34

1 35

1

36 37

1 38

1

39

1 40

1 1

41

1 42

1

43

1 44

1

45

1 46

1

47

1 48 1

49

1 50

1

51 1 52

1

53

1 54

1

55

1

56

1 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

58

1 59

1 1

60

1 61 1

62 1 63

1

64 1 65

1

66

1 67 1

68

1 69

1

70

1 71

1

72

1 73

1

74

1 75

1

76

1 77

1

78

1 79

1

80

1

81 1 82 1 83

1

84 1 85 1 86

1

87 1 88

1

89 1 90

1

91

1 92

1

93 1 94

1

95

1 96

1

97

1

98

1 99

1

100

1

Total 22 24 23 25 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Tabulasi Data Brand Image

No Responden Jawaban Responden

Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Butir 5 Butir 6 Butir 7 Butir 8 Butir 9 Total Rata-rata

1 4 3 3 3 3 5 4 3 3 31 3.44

2 4 3 3 3 4 4 3 4 4 32 3.56

3 4 2 4 4 3 4 4 4 2 31 3.44

4 4 4 2 2 4 2 3 3 3 27 3.00

5 5 4 3 2 2 4 4 4 2 30 3.33

6 4 3 3 2 2 5 4 4 3 30 3.33

7 5 5 4 4 4 4 5 5 4 40 4.44

8 5 5 4 4 4 5 5 5 4 41 4.56

9 1 2 1 2 3 2 1 2 2 16 1.78

10 4 3 3 2 3 2 4 3 4 28 3.11

11 5 5 4 3 3 4 3 4 3 34 3.78

12 5 5 4 3 3 3 3 3 3 32 3.56

13 4 4 3 3 3 3 3 3 3 29 3.22

14 4 2 2 3 3 4 3 4 2 27 3.00

15 5 5 4 4 4 4 4 4 4 38 4.22

16 4 4 3 3 4 2 4 4 3 31 3.44

17 4 3 4 4 3 3 5 5 4 35 3.89

18 4 4 3 3 4 5 2 2 4 31 3.44

19 5 5 4 2 4 4 4 4 5 37 4.11

20 4 4 3 3 2 2 4 2 4 28 3.11

21 5 4 4 3 4 5 5 4 4 38 4.22

22 4 3 3 3 4 2 4 4 3 30 3.33

23 5 4 4 4 3 5 4 5 4 38 4.22

24 4 4 3 3 4 3 4 3 4 32 3.56

25 2 3 2 3 2 3 3 3 3 24 2.67

26 5 5 4 4 5 4 5 5 4 41 4.56

27 4 4 5 3 4 4 5 5 5 39 4.33

28 4 5 5 4 3 2 4 4 5 36 4.00

29 5 2 3 4 4 1 4 5 5 33 3.67

30 4 4 5 4 2 4 4 2 1 30 3.33

31 4 2 3 3 3 2 4 4 2 27 3.00

32 5 4 5 4 4 5 5 5 4 41 4.56

33 4 4 3 4 4 4 4 3 4 34 3.78

34 4 4 5 4 4 5 4 4 4 38 4.22

35 5 5 5 4 5 4 4 4 4 40 4.44

36 4 4 5 5 3 3 4 3 4 35 3.89

37 4 4 2 2 4 4 4 4 4 32 3.56

38 4 5 5 4 3 3 5 4 4 37 4.11

39 3 4 3 3 4 4 4 4 4 33 3.67

40 5 5 4 4 5 4 3 4 5 39 4.33

41 5 4 4 3 3 4 4 4 5 36 4.00

42 5 4 5 3 5 5 5 5 4 41 4.56

43 4 2 3 4 4 4 5 5 5 36 4.00

44 4 4 2 3 3 4 4 4 4 32 3.56

45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4.00

46 4 2 3 2 2 3 4 3 3 26 2.89

47 4 4 4 3 5 5 4 4 4 37 4.11

48 5 4 5 5 5 5 5 5 5 44 4.89

49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4.00

50 4 4 3 3 5 5 5 5 5 39 4.33

51 4 4 3 3 4 3 5 5 5 36 4.00

52 4 4 2 2 4 4 4 4 4 32 3.56

53 4 4 3 3 4 4 4 4 4 34 3.78

54 2 2 3 2 2 3 4 3 3 24 2.67

55 4 3 4 4 3 5 2 4 3 32 3.56

56 4 4 3 3 3 3 4 4 4 32 3.56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

57 5 4 3 3 4 4 5 4 5 37 4.11

58 5 4 4 4 4 4 4 3 3 35 3.89

59 4 4 4 5 4 4 5 4 5 39 4.33

60 4 3 2 2 3 4 3 4 4 29 3.22

61 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33 3.67

62 4 4 4 3 1 4 2 3 4 29 3.22

63 4 3 4 4 3 4 5 5 5 37 4.11

64 4 3 3 4 4 4 4 4 4 34 3.78

65 4 3 3 3 4 4 3 4 3 31 3.44

66 3 3 4 3 3 3 3 3 3 28 3.11

67 4 3 3 3

3 3 4 3 3 29 3.22

68 2 2 3 3 4 4 4 2 4 28 3.11

69 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35 3.89

70 4 4 4 3 4 3 4 3 4 33 3.67

71 3 3 3 2 2 2 4 4 4 27 3.00

72 3 3 3 2 3 4 3 4 3 28 3.11

73 5 4 2 2 2 3 4 3 2 27 3.00

74 2 3 3 3 2 4 3 4 3 27 3.00

75 5 4 5 5 3 3 3 4 4 36 4.00

76 3 4 3 3 4 5 4 4 4 34 3.78

77 3 4 4 4 3 2 4 3 4 31 3.44

78 4 4 3 3 3 3 4 3 4 31 3.44

79 3 4 3 3 3 4 3 3 3 29 3.22

80 4 4 3 3 3 3 4 3 3 30 3.33

81 5 3 2 1 2 1 3 3 3 23 2.56

82 4 4 4 3 4 3 4 3 4 33 3.67

83 5 4 5 4 3 5 5 5 5 41 4.56

84 4 3 4 4 4 5 4 3 4 35 3.89

85 4 4 3 3 3 5 4 4 3 33 3.67

86 4 3 3 3 3 4 4 4 4 32 3.56

87 4 3 4 3 3 5 4 4 4 34 3.78

88 4 4 2 2 2 4 5 5 3 31 3.44

89 4 4 3 3 4 4 5 4 3 34 3.78

90 5 4 3 3 5 3 5 3 3 34 3.78

91 5 4 4 4 4 4 4 3 4 36 4.00

92 4 4 3 3 3 3 4 3 4 31 3.44

93 4 4 3 3 4 4 3 3 3 31 3.44

94 5 4 3 3 4 4 4 3 4 34 3.78

95 4 3 3 3 3 4 4 4 4 32 3.56

96 2 3 3 3 4 2 4 3 3 27 3.00

97 4 2 3 2 3 4 4 3 3 28 3.11

98 2 3 3 3 2 2 2 3 3 23 2.56

99 4 3 2 2 4 4 4 4 4 31 3.44

100 4 3 3 3 4 3 2 3 2 27 3.00

Total 404 365 340 316 344 366 390 373 367 3265 362.78

Rata-rata 4.04 3.65 3.40 3.16 3.44 3.66 3.90 3.73 3.67 32.65 3.63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Tabulasi Data Minat Beli Ulang

No Responden

Jawaban Responden

Butir 1 Butir 2 Butir 3 Total Rata-rata

1 4 4 3 11 3.67

2 4 3 3 10 3.33

3 4 4 2 10 3.33

4 4 2 2 8 2.67

5 3 3 3 9 3.00

6 3 2 2 7 2.33

7 4 4 4 12 4.00

8 4 4 4 12 4.00

9 2 1 1 4 1.33

10 3 2 3 8 2.67

11 3 3 4 10 3.33

12 5 3 3 11 3.67

13 4 3 3 10 3.33

14 2 2 2 6 2.00

15 5 4 3 12 4.00

16 3 2 2 7 2.33

17 4 3 2 9 3.00

18 4 3 3 10 3.33

19 5 3 2 10 3.33

20 4 2 1 7 2.33

21 2 3 3 8 2.67

22 3 2 2 7 2.33

23 5 3 3 11 3.67

24 4 3 3 10 3.33

25 3 3 3 9 3.00

26 5 5 4 14 4.67

27 4 5 5 14 4.67

28 4 2 3 9 3.00

29 5 4 4 13 4.33

30 4 2 3 9 3.00

31 3 3 2 8 2.67

32 5 4 4 13 4.33

33 4 4 4 12 4.00

34 4 5 4 13 4.33

35 5 4 5 14 4.67

36 4 3 3 10 3.33

37 4 3 2 9 3.00

38 5 5 3 13 4.33

39 5 3 3 11 3.67

40 4 4 5 13 4.33

41 4 4 4 12 4.00

42 5 5 4 14 4.67

43 4 3 3 10 3.33

44 4 3 3 10 3.33

45 3 3 3 9 3.00

46 4 3 2 9 3.00

47 4 4 4 12 4.00

48 4 4 4 12 4.00

49 4 4 5 13 4.33

50 3 4 4 11 3.67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

51 5 3 3 11 3.67

52 4 4 4 12 4.00

53 3 4 4 11 3.67

54 3 3 3 9 3.00

55 4 3 3 10 3.33

56 4 3 3 10 3.33

57 3 2 4 9 3.00

58 3 5 3 11 3.67

59 4 3 3 10 3.33

60 2 3 2 7 2.33

61 3 3 4 10 3.33

62 3 3 2 8 2.67

63 5 4 3 12 4.00

64 4 3 3 10 3.33

65 2 3 2 7 2.33

66 2 2 3 7 2.33

67 4 3 3 10 3.33

68 4 2 2 8 2.67

69 3 3 3 9 3.00

70 3 3 2 8 2.67

71 3 2 2 7 2.33

72 3 1 2 6 2.00

73 2 1 1 4 1.33

74 4 4 2 10 3.33

75 3 4 3 10 3.33

76 3 2 3 8 2.67

77 3 4 3 10 3.33

78 3 3 2 8 2.67

79 3 3 2 8 2.67

80 3 2 2 7 2.33

81 3 1 3 7 2.33

82 3 3 2 8 2.67

83 5 4 5 14 4.67

84 4 4 4 12 4.00

85 2 3 3 8 2.67

86 4 3 3 10 3.33

87 3 3 3 9 3.00

88 4 4 3 11 3.67

89 3 2 2 7 2.33

90 4 2 2 8 2.67

91 4 3 3 10 3.33

92 4 3 4 11 3.67

93 4 3 4 11 3.67

94 5 5 3 13 4.33

95 3 2 2 7 2.33

96 4 2 2 8 2.67

97 1 2 1 4 1.33

98 3 2 3 8 2.67

99 4 3 3 10 3.33

100 3 2 2 7 2.33

Total 363 308 294 965 321.67

Rata-rata 3.63 3.08 2.94 9.65 3.22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Uji Validitas dan Reabilitas (SPSS.16.0)

1. Validitas Brand Image

Correlations

butir1 butir2 butir3 butir4 butir5 butir6 butir7 butir8 butir9 Butir_Tot

butir1 Pearson Correlation 1 .557**

.609**

.330 .339 .340 .597**

.540**

.355 .798**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .075 .067 .066 .000 .002 .054 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

butir2 Pearson Correlation .557**

1 .581**

.185 .271 .243 .319 .144 .349 .634**

Sig. (2-tailed) .001 .001 .329 .148 .196 .086 .446 .059 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

butir3 Pearson Correlation .609**

.581**

1 .577**

.138 .330 .656**

.423* .345 .795

**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .001 .466 .075 .000 .020 .062 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

butir4 Pearson Correlation .330 .185 .577**

1 .216 .127 .449* .437

* .194 .568

**

Sig. (2-tailed) .075 .329 .001 .252 .504 .013 .016 .305 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

butir5 Pearson Correlation .339 .271 .138 .216 1 .012 .232 .424* .526

** .519

**

Sig. (2-tailed) .067 .148 .466 .252 .949 .217 .020 .003 .003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

butir6 Pearson Correlation .340 .243 .330 .127 .012 1 .217 .203 -.074 .448*

Sig. (2-tailed) .066 .196 .075 .504 .949 .249 .282 .696 .013

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

butir7 Pearson Correlation .597**

.319 .656**

.449* .232 .217 1 .662

** .400

* .770

**

Sig. (2-tailed) .000 .086 .000 .013 .217 .249 .000 .029 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

butir8 Pearson Correlation .540**

.144 .423* .437

* .424

* .203 .662

** 1 .444

* .723

**

Sig. (2-tailed) .002 .446 .020 .016 .020 .282 .000 .014 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

butir9 Pearson Correlation .355 .349 .345 .194 .526**

-.074 .400* .444

* 1 .600

**

Sig. (2-tailed) .054 .059 .062 .305 .003 .696 .029 .014 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Butir_

Tot

Pearson Correlation .798**

.634**

.795**

.568**

.519**

.448* .770

** .723

** .600

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .003 .013 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-

tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-

tailed).

2. Reabilitas Brand Image

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.822 9

3. Validitas Minat Beli Ulang

Correlations

Butir1 Butir2 Butir3 Butir_Tot

Butir1 Pearson Correlation 1 .388* .316 .704

**

Sig. (2-tailed) .034 .089 .000

N 30 30 30 30

Butir2 Pearson Correlation .388* 1 .655

** .860

**

Sig. (2-tailed) .034 .000 .000

N 30 30 30 30

Butir3 Pearson Correlation .316 .655** 1 .827

**

Sig. (2-tailed) .089 .000 .000

N 30 30 30 30

Butir_Tot Pearson Correlation .704** .860

** .827

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

4. Reabilitas Minat Beli Ulang

Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.715 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI