129
ANALISIS MINAT MASYARAKAT TERHADAP PRODUK PENGHIMPUNAN DANA PERBANKAN SYARIAH (Studi di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi). SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: PRAMESWARA DWIMAS AYU PUSPITA ASRI NIM: 502171910 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021/1443

ANALISIS MINAT MASYARAKAT TERHADAP PRODUK

Embed Size (px)

Citation preview

i

ANALISIS MINAT MASYARAKAT TERHADAP PRODUK

PENGHIMPUNAN DANA PERBANKAN SYARIAH

(Studi di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi).

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Meraih

Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

PRAMESWARA DWIMAS AYU PUSPITA ASRI

NIM: 502171910

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2021/1443

ii

iii

iv

v

MOTTO

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan

yang berlaku atas dasar suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu

membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.1

(Q.S. An-Nisa : 29)

1 Al-Quran (QS. An-Nisa : 29)

vi

ABSTRAK

Minat masyarakat muslim menggunakan jasa bank konvensional

lebih banyak dibandingkan dengan bank syariah, banyak masyarakat yang

masih awam terhadap produk perbankan syariah, dimana hal itu menjadi

sebab kurang bertumbuhnya bank syariah, serta berdampak menurunkan

minat atau antusiasme masyarakat untuk beraloh ke bank syariah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak minat

masyarakat di Kecamatan Telanaipura Kota Jambi terhadap Produk

Penghimpunan Dana Perbankan Syariah. Penelitian dilakukan terhadap

100 responden masyarakat di Kecamatan Telanaipura. Data dikumpulkan

menggunakan kuesioner dengan skala Likert dan dianalisis menggunakan

metode analisis regesi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa variabel lokasi dan variabel bagi hasil mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap minat masyarakat memilih produk Perbankan Syariah.

Nilai signifikansi variabel lokasi sebesar 0.026 dan bagi hasil sebesar

0,000 yang lebih kecil dari nilai α yaitu (0,05) dengan masing-masing

koefisien pengaruh sebesar 2.256 dan 3.768.

Kata Kunci : Pengetahuan, Lokasi, Bagi Hasil, Agama, Minat

Masyarakat

vii

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim

Puji syukurku Panjatkan kepadamu yaAllah atas segala karunia

yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan juga kedua orangtuaku yang

telah berusaha membesarkan dan mendidikku hingga akhir studiku dan

tidak akan pernah terbalaskan olehku sampai kapanpun.

Buat Ayahku (Bagus Agung Wahyu Saputro) dan buat Ibuku (Sri

Haryanti. B,sc) ini adalah kado kecil yang dapat anakmu persembahkan

untuk sedikit membahagiakan hatimu. Aku tau selama ini banyak yang

telah kalian korbankan demi memenuhi segala kebutuhanku yang selalu

tak pernah merasa lelah demi memenuhi sembua kebutuhanku.

Terimakasih untuk semua kasih sayang yang telah kalian berikan

kepadaku, semua semangat dan dukungan yang selalu kalian berikan yang

sangat berari selama aku hidup di dunia ini. Aku hanya bisa mengucapkan

sebuah kata terimakasih kepada ayah dan juga ibuku, hanya Allah yang

mampu membalas semua kemuliaan hati kalian berdua.

Kepada Abangku (Bagaskara Arya Nugra AP) dan adiku (Lintang

Cahyo Pamungkas) yang selalu mendengarkan semua keluh kesahku

semenjak mengerjakan skripsi dan selalu berusaha menyemangatiku, serta

keluarga yang juga telah banyak memberikan dukungan kepadaku.

Terimakasih untuk segala perhatian, kebaikan, dan kasih saying yang

kalian berikan kepadaku.

Tak lupa pula skripsi ini aku persembahkan untuk orang yang

special di hatiku calon imamku, yang selama ini juga selalu menemaniku

dalam suka dan duka, memberikan support, masukan, hingga hal-hal yang

membuatku semangat dalam menyelesaikan skrpisi ini.

viii

Kepada teman-teman seperjuangan yang telah memberikan support

kepadaku selama ini, hanya Allah yang dapat membalas semua kebaikan

kalian. Dan skripsi ini aku persembahkan untuk orang-orang yang selalu

bertanya kepadaku kapan skripsimu selesali.

Sekali lagi aku ucapkan ribuan terimakasih untuk semua orang-

orang yang menyayangiku, yang senantiasa memberikanku dukungan tiada

hentinya agar aku selalu semangat dalam menjalani kehidupan ini terutama

dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga semua kebaikan yang telah kalian

berikan kepadaku diberi balasan oleh Allah swt dengan yang lebih baik

dari apa yang telah kalian berikan kepadaku. Wabillahi Taufiq Wal-

Hidayah Wassalamu‟Alaikum Wr.Wb.

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhânahû wa Ta`âlâ yang telah

menciptakan kita dalam keadaan mencintai agamanya dan berpegang pada

syariat-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan

kita Nabi Muhammad yang telah berjihad untuk menyiarkan ajaran-ajaran

Islam yang agung dalam akhlak beliau yang mulia. Skripsi ini berjudul

“Analisis Minat Masyarakat Terhadap Produk Penghimpunan Dana

Perbankan Syariah (Studi Di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi).

Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Rafidah, S.E.,M.E.I Selaku pembimbing I dan Bapak Drs.

Badaruddin, M..Sy selaku pembimbing II, terimakasih atas arahan dan

bimbingannya semoga Allah senantiasa membalas kebaikannya.

2. Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA, Ph.D selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Dr. A. A. Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Dr. Rafidah, S.E., M.Ag selaku Wakil Dekan I, Dr. Titin Agustin

Nengsih, M.Si., Ph.D selaku Wakil Dekan II, Dr. Sucipto, M.Ag,

selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Ambok Pangiuk, S.Ag., M.SI dan M. Yunus, M.Si selaku Ketua dan

Sekretaris program studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

6. Bapak dan Ibu para dosen yang telah memberikan materi perkuliahan

di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

7. Seluruh karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

x

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah

memberikan pelayanan dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Masyarakat Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi yang telah

memberikan informasi beserta data yang dibutuhkan dalam

penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas jasa yang telah diberikan

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar

dan semoga amal kebajikannya dinilai oleh Allah SWT. Disamping

itu, penulis sadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,

oleh karena itu apabila terdapat kesalahan mohon dimaafkan. Sangat

diharapkan kritik dan saran yang membangun supaya bisa menjadi

catatan untuk kedepan agar lebih baik lagi.Semoga penelitian ini

dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.

9. Seluruh Staf Tata Usaha dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

membantu penulis dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan

lain-lain.

Semua Pihak yang belum disebut di atas, terima kasih atas segala

bantuan selama proses penulisan skripsi ini.

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................ ….i

PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................. ii

NOTA DINAS ....................................................................................... iii

PENGESAHAN .................................................................................... iv

MOTTO ................................................................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................. vii

PERSEMBAHAN ................................................................................. ix

KATA PENGANTAR .......................................................................... x

DAFTAR ISI ......................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................16

C. Batasan Masalah ........................................................................................16

D. Rumusan Masalah ......................................................................................16

E. Tujuan Penelitian .......................................................................................17

F. Manfaat Penelitian .....................................................................................17

a. Manfaat Teoritis ........................................................................................17

b. Manfaat Praktis ..........................................................................................17

G. Sistematika Penulisan ................................................................................18

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,

DAN HIPOTESI PENELITIAN .................................................................19

xii

A. Kajian Pustaka ...........................................................................................19

B. Studi Relevan .............................................................................................40

C. Kerangka Pemikiran ..................................................................................43

D. Hipotesis Penelitian ...................................................................................44

E. Hipotesis Statistik ......................................................................................44

BAB III METODE PENELITIAN .........................................................46

A. Objek Penelitian ........................................................................................46

B. Jenis Penelitian ..........................................................................................46

C. Jenis dan Sumber Data ..............................................................................47

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................47

E. Populasi dan Sampel ..................................................................................49

F. Definisi Operasional Variabel ...................................................................51

G. Metode Analisis Data ................................................................................53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................59

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...........................................................59

B. Hasil Penelitian ..........................................................................................63

C. Pembahasan Hasil Penelitian .....................................................................81

BAB V PENUTUP ...................................................................................91

A. Kesimpulan ................................................................................................91

B. Saran ..........................................................................................................92

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Luas Wilayah Di Kecamatan Telanaipura ..................................... 9

Tabel 1Jumlah Penduduk Di Kecamatan Telanaipura……………………….10

Tabel 1.3 Total Aset Produk Penghipunan Dana Perbankan Syariah Kota Jambi

Periode Periode 2015-2019 .......................................................................... 11

Tabel 1.4 Total Market Share Keuangan Syariah dan Keuangan Konvensional

Perode 201Perode 2015-2019 .......................................................................... 12

Tabel 1.5 Total Market Share Keuangan Syariah dan Keuangan Konvensional

Perode Keuangan Konvensional Perode 2015-2019 .................................. 12

Tabel 1.6 Total Aset Bank Syariah dan Bank Konvensional Periode 2020 ... 12

Tabel 1.7 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 38

Tabel 1.8 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Telanaipura

Periode 21 Periode 2014-2018 ......................................................................... 58

Tabel 1.9 Responden Berdasarkan Usia ......................................................... 59

Tabel 2.0 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................................... 59

Tabel 2.1 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................................. 60

Tabel 2.2 Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaan ................................... 61

Tabel 2.3 Uji Validitas Instrumen Pengetahuan X1 ....................................... 62

Tabel 2.4 Uji Validitas Instrumen Lokasi X2 ................................................ 63

Tabel 2.5 Uji Validitas Instrumen Bagi Hasil X3 .......................................... 63

Tabel 2.6 Uji Validitas Instrumen Agama X4 ................................................ 64

Tabel 2.7 Uji Validitas Minat Y ..................................................................... 64

xiv

Tabel 2.8 Uji Reabilitas ................................................................................... 65

Tabel 2.9 Uji Normalitas ................................................................................. 66

Tabel 3.0 Uji Heterokedisitas .......................................................................... 68

Tabel 3.1 Uji Autokorelasi .............................................................................. 69

Tabel 3.2 Uji Multikolinieritas ........................................................................ 70

Tabel 3.3 Uji Statistik t.................................................................................... 72

Tabel 3.4 Uji Statistik f ................................................................................... 74

Tabel 3.5 Uji Koefisien Detreminasi R2 .......................................................................................

75

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Presentase Luas Kecamatan Telanaipura ....................................... 55

Gambar 2. Struktur Organisasi Kantor Kecamatan Telanaipura ...................... 57

Gambar 3.Kurva Normal Probability Plot ........................................................ 67

Gambar 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 68

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya yang dimaksud dengan bank syariah adalah

lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa

lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi

disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah, oleh karena itu. Usaha bank

akan selalu berkaitan dengan masalah uang sebagai dagangan utamnya,

untuk mempermudah berkembangnya bank syariah di negara-negara

muslim perlu ada usaha bersama di antara negara muslim lainnya.2

Di kota jambi saat ini sudah berdiri 6 kantor cabang bank syariah

dan 18 kantor cabang pembantu bank syariah, hal ini disebabkan

banyaknya masyarakat yang mayoritas beragama islam di kota jambi.

Sedangkan di Kecamatan Telanaipura terdapat 5 bank syariah yaitu: Bank

Syariah Mandiri (kantor kas IAIN), Bri Syariah, Bank 9 Jambi Syariah,

Bank Syariah Mandiri KCP Sipin, dan PT. Bank Muamalat Indonesia.

Sehingga dapat memiliki keunikan terhadap perilaku mengkonsumsi suatu

jasa atau produk dalam perbankan syariah. Begitu juga keadaan geografis

yang sangat mempengaruhi suatu minat masyarakat dalam berhubungan

dengan lembaga perbankan syariah, permasalahan yang harus dihadapi

oleh perbankan syariah meliputi rendahnya minat dan pengetahuan

masyarakat di kota jambi, khusus nya masyarakat di Kecamatan

Telanaupura terhadap produk perbankan syariah.

Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Memiliki luas wilayah 30.39

km2,

dengan data jumlah penduduk di Kecamatan Telanaipura tahun 2018

sebanyak 50.015 jiwa. Masyarakat Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.

Mayoritas masyarakat yang 99,9% menganut agama islam, sehingga setiap

suatu aktifitas yang dilakukannya terkhusus dalam bidang ekonomi

2 Heri, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.”

2

ataupun perbankan seharusnya juga harus menggunakan prinsip dan aturan

yang sesuai dengan syariat, salah satunya yaitu dengan cara memilih suatu

produk dari lembaga keuangan syariah. Perbankan syariah dikenal dengan

bank Islam yang sangat jauh dari unsur riba, artinya bahwa menetapkan

bunga atau melebihkan suatu jumlah pinjaman pokok secara bathil, dan

riba hukumnya adalah haram.3

Berdasarkan hasil wawancara awal dengan beberapa masyarakat di

Kecamatan Telanaipura Kota Jambi kebanyakan masyarakat memang

sudah mengetahui apa itu perbankan syariah tetapi mereka masih banyak

yang kurang mengetahui produk-produk apa saja yang ditawarkan oleh

perbankan syariah dan bagaimana proses bertransaksi pada masing-masing

produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah tersebut. serta beberapa

masyarakat masih belum paham apa saja akad-akad dalam perbankan

syariah yang dipakai ketika melakukan pembiayaan, ataupun transaksi

lainnya seperti menghimpun dana. Masyarakat di Kecamatan Telanaipura

mereka lebih jauh mengenal dan paham mengenai perbankan konvensional

dibandingkan perbankan syariah, terlebih lagi ada beberapa masyarakat

yang complain tentang pelayanan dan system perbankan syariah disana.

Beberapa masyarakat di kecamatan telanaipura masih beranggapan bahwa

perbankan syariah tidak ada bedanya dengan perbankan konvensional.

Selain itu apa benar pengetahuan dapat mempengaruhi minat masyarakat

terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah.4

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Adawiyah dengan

judul Pertimbangan, Pengetahuan, Dan Sikap Konsumen

IndividuTerhadap Bank Syariah. hasil penelitiannya mengungkapkan

bahwa pemahaman dan pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah

juga dapat mempengaruhi suatu pandangan masyarakat mengenai bank

syariah itu sendiri, secara mudahnya bahwa pandangan masyarakat

3 Ak dan MM, Manajemen Bank Syariah. 4 “Wawancara Awal Dengan Beberapa Masyarakat Di Kecamatan Telanaipura, Pada

Tanggal 10 Maret 2021.”

3

terhadap bank syariah tergantung dengan apa yang mereka ketahui dan

mereka pahami. Jika pengetahuan masyarakat tentang bank syariah rendah

maka dalam memandang bank syariah pastinya juga akan rendah.5 Dengan

rendahnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat akan pemahaman

islam apalagi permasalahan dalam perbankan syariah bahkan

perekonomian secara lebih luas maka perbankan syariah harus terus

menerus berkembang dan memperbaiki kinerjanya serta pelayanannya.

Dengan pesatnya pertumbuhan yang ditandai dengan semakin banyaknya

bank syariah yang akhirnya mendirikan unit-unit syariah, ini membuktikan

bahwa bank syariah memang mempunyai kompetensi ataupun daya saing

yang cukup tinggi, jadi suatu pemahaman tentang perbankan syariah

sangat penting terhadap masyarakat yang berada di Kecamatan

Telanaipura, Kota Jambi, dan bagi kita semua masyarakat yang beragama

islam.6

Dari hasil wawancara dengan beberapa masyarakat di Kecamatan

Telanaipura diketahui bahwasannya, masyarakat masih banyak yang

menganggap bahwa menggunakan produk perbankan syariah dan

konvensional sama saja karena kurangnya sosialisai serta pemahaman

masyarakat tentang bagaiman system operasional dari lembaga keuangan

syariah. serta mereka menganggap bahwa bertransaksi di perbankan

syariah terlalu ribet tidak seperti bertransaksi di perbanakn konvensional

yang mudah dan cepat. Munculnya perbankan konvensional yang lebih

banyak dari pada perbankan syariah juga dapat menyebabkan kurangnya

minat masyarakat yang menggunakan produk perbankan syariah.hasil

wawancara juga menyatakan bahwa beberapa masyarakat yang

5 Adawiyah, “Pertimbangan, pengetahuan, dan sikap konsumen individu terhadap bank

syariah.” 6 Metro Jambi, “Peminat Bank Syariah Minim.”

4

diwawancari hanya sedikit yang mempunyai tabungan di perbankan

syariah.7

Namun setelah beberapa tahun berjalan ternyata masih banyak

masyarakat belum mau menjadi nasabah bank syariah tersebut.

Dikarenakan masyarakat banyak menganggap bahwasannya menggunakan

bank syariah tidak ada perbedaannya dengan menggunakan produk bank

konvensional. Meskipun ada sebagian masyarakat yang menjadi nasabah

pada perbankan syariah, namun masih mempertahankan tabungannya pada

bank konvensional. Bahkan sebagian besar masyarakat belum bersedia

menjadi nasabah bank syariah. Perkembangan lembaga keuangan sangat

dipengaruhi oleh tingkat partisipasi masyarakat dalam menabung dan

mengambil pembiayaan untuk dijadikan modal usaha atau biaya konsumtif

sehingga lembaga tersebut dapat menambah keuntungannya.8

Penelitian yang dilakukan oleh Jarkoni dengan judul penelitian

Faktor Penyebab Kurangnya Minat Masyarakat Menjadi Nasabah Di

Kantor Cabang Bank Syariah Jambi juga mengatakan bahwa, ada sejumlah

persepsi yang mempengaruhi masyarakat untuk menabung atau

mengambil pembiayaan pada lembaga keuangan baik syariah atau

konvensional. Bahwasannya masyarakat di Kota Jambi banya dari mereka

menjadi nasabah bank konvensional. 9

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa masyarakat di

Kecamatan Telanaipura mereka mengtakan bahwa lokasi menjadi salah

satu factor untuk mereka berminat atau tidaknya dalam menggunakan

produk ataupun jasa pada perbankan syariah, dimana mereka menjadikan

lokasi sebagai tolak ukur mereka seberapa terjangkaunya ataupun tidak

7 “Wawancara Awal Dengan Beberapa Masyarakat Di Kecamatan Telanaipura, Pada

Tanggal 10 Maret 2021.” 8 Rahma Yulianti, “Pengaruh Minat Masyarakat Aceh Terhadap Keputusan Memilih

Produk Perbankan Syariah do Kota Aceh.” 9 Jarkoni, Maani, Dan Triana, “Faktor Penyebab Kurangnya Minat Masyarakat Menjadi

Nasabah Di Kantor Cabang Bank Syariah Mandiri ℡Anaipura Kota Jambi.”

5

terjangkaunya lokasi perbankan syariah yang berada di Kecamatan

Telanaipura Kota Jambi dari lingkungan ataupun tempat mereka tinggal,

dan tentunya bisa atau tidaknya lokasi perbankan syariah tersebut

dijangkau menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum yang

dapat memudahkan akses mereka dalam menjangkau lokasi perbankan

syariah tersebut. Beberapa masyarakat mengatakan bahwa lokasi

perbankan syariah di Kecamatan Telanaipura cukup strategis tetapi tetap

saja sebagain dari mereka masih kurang berminat terhadap produk

perbankan syariah. Dari wawancara awal tersebut bisa kita kaitkan apakah

factor lokasi bisa mempengaruhi minat masyarakat terhadap produk

penghimpunan dana perbankan syariah ataupun tidak.10

Seperti penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Herman dengan

judul penelitian Minat Menabung Masyarakat Di Bank Syariah Komparasi

Bank Muamalat Dan Bank Mandiri Syariah Cabang Jambi. Menyatakan

bahwa keadaan geografis yang akan mempengaruhi minat masyarakat

untuk menabung dikarenakan letak bank tersebut jauh ataupun dekat dari

jangkauan masyarakat (tidak banyak cabang bank syariah mandiri dikota

jambi).11

Dari hasil wawancara awal yang dilakukan terhadap beberapa

masyarakat di Kecamatan Telanaipura tentang bagi hasil menyatakan

bahwa, beberapa dari mereka banyak yang sudah memahami dan

mengetahui bagaimana skema bagi hasil yang diterapkan oleh perbankan

syariah. dan bagaimana pembagian keuntungan antara kedua belah pihak

yang melakukan transaksi ataupun permodalan. Tetapi ada juga beberapa

dari mereka yang tidak mengetahui bagaimana system bagi hasil dan

penerapannya dalam operasional pada perbankan syariah tersebut. Dari

hasil wawancara awal bisa kita analisa apakah factor bagi hasi dapat

10 “Wawancara Awal Dengan Beberapa Masyarakat Di Kecamatan Telanaipura, Pada

Tanggal 10 Maret 2021.” 11

Herman, Arsa, dan Sasnifa, “Minat Menabung Masyarakat Di Bank Syariah (Komparasi Bank Muamalat Dan Bank Mandiri Syariah Cabang Jambi ).”

6

mempengaruhi minat masyarakat terhadap produk penghimpunan dana

perbankan syariah.12

Penelitian terdahulu yang diteliti oleh Wahab dengan judul

Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Tehadap Minat Menabung Pada Bank

Syariah menyatakan bahwa, jika pada bank konvensional system

pembagian keuntungan berdasarkan bunga bank (riba) yang sudah jelas

hukumnya haram. Sistem bagi hasil merupakan sistem dimana

dilakukannya perjanjian atau ikatan bersama di dalam melakukan kegiatan

usaha. Di dalam usaha tersebut diperjanjikannya adanya pembagian hasil

atas keuntungan yang akan didapat antara kedua pihak atau lebih. Bagi

hasil dalam perbankan syariah merupakan ciri khusus yang ditawarkan

kepada masyarakat, dan di dalam aturan syariah yang berkaitan dengan

pembagian hasil usaha harus di tentukan terlebih dahulu pada awal

terjadinya kontrak (Akad). Besarnya penentuan porsi bagi hasil antara

kedua belah pihak ditentukan sesuai kesepakatan bersama, dan harus

terjadi dengan adanya kerelaan di masing-masing pihak tanpa adanya

unsur paksaan.13

Terlihat dari hasil penelitian sebelumnya yang diteliti oleh Rika

Yulianti dengan judul Pengaruh Nilai-Nilai Agama Kualitas Layanan

Promosi dan Keperrcayaan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank

Syariah Di Banjarmasin, menyatakan bahwa agama merupakan factor

pengetahuan dan pengalaman keberagamaan yang mendorong seseorang

untuk melakukan suatu tindakan ekonomi islam khususnya dalam

perbankan syariah. Nilai-nilai agama sangat berpengaruh signifikan untuk

menjadi nasabah di bank syariah. Seluruh produk dan jasa perbankan

syariah sebenarnya cocok untuk seluruh masyarakat, tidak hanya bagi

musim bahkan bagi nonmuslim. Hal tersebut karena system perbankan

syariah didasarkan pada prinsi-prinsip universal seperti, keadilan,

12 “Wawancara Awal Dengan Beberapa Masyarakat Di Kecamatan Telanaipura, Pada

Tanggal 10 Maret 2021.” 13 Wahab, “Pengaruh tingkat bagi hasil terhadap minat menabung di bank syariah.”

7

kejujuran, transparansi dan lain-lain. System keuangan syariah begitu

inklusif dan menguntungkan bagi siapapun yang

mengimplementasikannya.14

Dari hasil wawancara awal yang dilakukan terhadap beberapa

masyarakat di Kecamatan Telanaipura Kota Jambi, menyatakan bahwa

pemahaman agama mereka terhadap perbankan syariah cukup rendah

dimana mereka masih menganggap bank syariah masih sama seperti

perbankan konvensional yang menjalankan system operasonal nya tidak

sesuai dengan syariat agam dan masih mengandung unsur riba di

dalamnya. Rendahnya pemahaman mereka salah satunya diakibatkan

kurang dan masih bersifat persial sosialisasi yang dilakukan terhadap

prinsip dan system ekonomi syariah. Dan sebagian masyarakat yang

diwawancarai mengira bahwa perbankan syariah hanya dikhususkan untuk

orang-orang yang beragama muslim saja, tetapi pada kenyataannya orang

yang beragama non muslim bisa juga menggunakan produk pada

perbankan syariah dikarenakan system perbankan syariah ini didasarkan

pada prinsip-prinsip universal seperti keadilan, kejujuran, dan transparansi.

Jadi perbankan syariah bisa digunakan untuk kaum muslim maupun non

muslim karena bertujuan untuk kemaslahatan atau kesejahteraan umat.

Dari hasil wawancara awal bisa kita analisa lebih jauh apakah agama

berpengaruh terhadap minat masyarakat terhadap produk penghimpunan

dana perbankan syaraih.15

Toni meneliti berupa faktor keputusan yang mempengaruhi

nasabah dalam memilih Bank Syariah (studi kasus di BSM kantor cabang

Malang). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa

keputusan nasabah memilih jasa Bank Syariah dapat di tentukan oleh tiga

faktor utama, yaitu: pelayanan, pengetahuan konsep Bank Syariah dan

14Rika Yulianti, “Pengaruh Nilai-Nilai Agama, Kualitas Layanan, Promosi, dan

Kepercayaan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah di Banjarmasin.” 15

“Wawancara Awal Dengan Beberapa Masyarakat Di Kecamatan Telanaipura, Pada Tanggal 10 Maret 2021.”

8

harga/pembiayaan. Sedangkan faktor karakteristik Bank Syariah, lokasi

dan promosi tidak berpengaruh secara signifikan. (Toni Prasetyo Utomo,

2014:19- 21)

(Neng Karmani, 2012:4-52) Neng Karmani meneliti tentang minat

masyarakat dalam berhubungan dengan Bank Syariah di Kota Padang.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ditemukan minat masyarakat

dalam berhubungan dengan Bank Syariah dipengaruhi oleh empat faktor

diantaranya, pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran dan

pengetahuan mengenai suatu produk dan mekanisme Bank Syariah.

Sedangkan faktor agama, pengetahuan tentang keberadaan Bank Syariah

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat masyarakat dalam

berhubungan dengan Bank Syariah.16

Keputusan memilih produk perbankan syariah merupakan proses

seleksi yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua

atau lebih perilaku alternative, dan memilih salah satu diantaranya yang

kuat hubungannya dengan karakter personal dan pengambilan keputusan

(Andy,2014:3). Pemilihan masyarakat terhadap bank syariah disebabkan

adanya keistimewaan yang membedakan dengan bank konvensional.17

16 Neng Karmani, “minat masyarakat dalam berhubungan dengan Bank Syariah di Kota

Padang.” 17

Tony Prasetyo Utomo, “faktor keputusan yang mempengaruhi nasabah dalam memilih Bank Syariah (studi kasus di BSM kantor cabang Malang).”

9

Tabel 1.1 Luas Wilayah di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.

Luas Wilayah (km2) di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi Tahun

2018

1. Telanaipura 1.29 km2

2. Simpang IV Sipin 1.53 km2

3. Buluran Kenali 2.06 km2

4. Teluk Kenali 2.34 km2

5. Penyengat Rendah 12.31 km2

6. Pematang Sulur 2.98 km2

Jumlah Total 30.39 km2

Sumber: Statistik Kota Jambi

Berdasarkan hasi riset masyarakat Kecamatan Telanaipura, Kota

Jambi dinilai belum antusias untuk menabung di bank syariah. Padahal

bertransaksi di bank syariah dapat dilakukan oleh siapa saja. Sebenarnya,

bank syariah bukan hanya untuk masyarakat yang beragama islam saja,

tapi terbuka untuk semua agama. Prinsip syariah hanya sebagai landasan

operasional perbankan saja. Tidak banyaknya masyarakat di Kecamatan

Telanaipura yang berhubungan dengan perbankan syariah, padahal

penduduk di Kecamatan Telanaipura mayoritas beragama islam.

Sebenarnya memang bank syariah bukan hanya untuk masyarakat yang

beragama islam saja, tapi terbuka untuk semua agama. Prinsip syariah

hanya sebagai landasan operasional perbankan saja.18

\

18 Metro Jambi, “Peminat Bank Syariah Minim.”

10

Tabel 1.2 Jumlah Penduduk di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi

Jumlah Penduduk, Rumahtangga, dan Rata-rata Jumlah Anggota

Rumahtangga Dirinci per Kelurahan di Kecamatan Telanaipura,

Tahun 2018.

Sumber : Statistik Kota Jambi

Dengan jumlah penduduk yang banyak, hendaknya masyarakat di

Kecamatan Telanaipura Kota Jambi lebih berminat kepada Produk

Penghimpunan dana yang ada pada Perbankan Syariah, produk tersebut

bisa dalam bentuk. Tabungan, Giro dan juga Deposito.

Kelurahan Penduduk K K Rata-rata

Jumlah

Rumahtangga

(1) (2) (3) (4)

1. Telanaipura 5.493 1.217 4,5

2. Simpang IV Sipin 12.581 3.276 3,8

3. Buluran Kenali 6.511 1.684 3,9

4. Teluk Kenali 1.395 402 3,5

5. Penyengat Rendah 11.307 3.099 3,6

6. Pematang Sulur 12.728 2.784 4,6

Jumlah Total 50.015 12.462 4,0

11

1.3 Tabel Total Aset Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah

Kota Jambi Per 2016 – Mei 2021

Libilitas dan Ekuitas

Total Aset 2016 2017 2018 2019 2020

Dana

Simpanan

Wadiah

9.127.253 12.256.656 14.436.049 15.118.993 20.232.669

Giro 169.801 235.862 195.123 199.035 13.665.382

Tabungan 8.957.452 12.030.794 14.244.939 14.919.958 6.567.287

Sumber: Statistik OJK

Hasil survey awal menjelaskan bahwa masyarakat di Kecamatan

Telanaipura, Kota Jambi lebih banyak menggunakan bank konvensional

dibandingkan dengan bank syariah. Hal ini bisa menjadi perbandingan

antara bank konvensional dan juga bank syariah, dimana masyarakat

Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi lebih memilih menggunakan produk

penghimpunan dana dari bank konvensional.19

19

Herman, Arsa, dan Sasnifa, “Minat Menabung Masyarakat Di Bank Syariah (Komparasi Bank Muamalat Dan Bank Mandiri Syariah Cabang Jambi ).”

Total Aset 2016 2017 2018 2019 2020

Dana

Simpanan

Wadiah

9.346.149 9.932.062 11.381.687 11.902.717 20.232.669

Giro 9.384 64.776 64.361 64.754 13.665.382

Tabungan 292.016 9.559.911 10.979.817 11.485.629 6.567.287

Libilitas dan Ekuitas

12

Saat ini perbankan syariah di Kota Jambi masih melakukan

perlengkapan produk-produk untuk melayani nasabah dengan lebih baik,

misalnya layanan mesin ATM. Perbankan syariah di Kota Jambi saat ini

sudah menyalurkan kredit sekitar Rp 5,1 miliar, padahal target yang

dipatokan untuk triwulan pertama adalah Rp 3,5 miliar. Kinerja yang baik

juga terlihat dari penghimpunan DPK, dari Rp 1,5 miliar yang ditargetkan,

justru mencapai Rp 1,8 miliar.20

1.4 Tabel Total Market Share Perbankan Syariah dan Perbankan

Konvensional Kota Jambi Periode 2016-2020

Pertumbuhan Market Share / Pangsa Pasar Perbankan Syariah

Periode 2016-2020

2016 2017 2018 2019 2020

5,33% 6,05% 5,38% 22,6% 4,56%

Sumber : Laporan Perkembangan Keuangan Syariah oleh OJK

1.5 Tabel Total Market Share Perbankan Syariah dan Perbankan

Konvensional Kota Jambi Periode 2016-2020

Pertumbuhan Market Share / Pangsa Pasar Perbankam

Konvensional Periode 2016-2020

2016 2017 2018 2019 2020

94,67% 93,95% 94,62% 96,9% 93,82%

Sumber : Laporan Perkembangan Keuangan Syariah oleh OJK

20

Jambiekspres.co.id, “Pertumbuhan Syariah Jambi Lebihi Nasional - Berita Jambi Ekspres.”

Market Share Perbankan Syariah per Juni 2021

6,59%

Market Share Perbankan Konvensional per Juni 2021

94,67%

13

1.6 Total Aset Bank Syariah dan Bank Konvensional Kota Jambi

Periode 2020

Aset Bank Syariah Aset Bank Konvensional

4.396,67 Triliun 214,78 Triliun

Sumber : Statistik OJK

Berdasarkan dari hasil pertumbuhan pangsa pasar atau market

share, pangsa pasar bank syariah tertinggal jauh dengan bank

konvensional. Potensi dan dukungan terhadap bank syariah sangat besar,

pada tahun 2019 market share perbankan konvensional naik sebesar 22,6%

tetapi pada tahun 2020 market share perbankan syariah mengalamai

peneurunan. Selain sudah berjalan puluhan tahun dengan jumlah penduduk

muslim di Kota Jambi yang hampir 99% ditambah juga dengan dukungan

Majelis Ulama Indonesia. Sayangnya potensi dan berbagai dukungan itu

belum berdampak besar pada pertumbuhan market share pada perbankan

syariah.21

Hasil riset juga mengatakan bahwa asset perbankan syariah di Kota

Jambi pada juli 2017 sebesar Rp 2,55 triliun, atau tumbuh 6,23% dari total

asset bank umum di kota jambi. Hanya saja, angka itu masih lebih tinggi

dari nasional yang hanya sebesar 4,72%. Selain itu, penghimpunan dana

pihak ketiga (DPK) perbankan syariah juga menurun 5,02% dibandingkan

tahun yang lalu, menjadi Rp 943,94 miliar. Perbankan syariah tetap

berupaya menjalankan perannya sebagai salah satu sumber pembiayaan

dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.22

Banyak hal yang dapat memotivasi seseorang dalam berhubungan

dengan lembaga perbankan, baik sebagai seorang kreditor maupun debitor.

Alasan masyarakat untuk berhubungan dengan suatu lembaga perbankan

antara lain, balas jasa dari modal yang disetor, keamanan, fasilitas atau

21

Jambiekspres.co.id. 22 “Bank Syariah di Jambi Salip Bank Umum - Tribunnews.com.”

14

kemudahan, pemerolehan jasa pembiayaan, dan pertimbangan sistem

perbankan yang berlaku.23

Terdapat beberapa factor yang dapat mempengaruhi masyarakat

dalam memilih suatu produk penghimpunan dana dalam perbankan syariah

baik itu tabungan, giro maupun deposito. Adapun factor yang

mempengaruhi yaitu, agama, lokasi, pengetahuan, dan bagi hasil. Tetapi

yang sangat mempengaruhi minat masyarakat terhadap produk

penghimpunan dana perbankan syariah yaitu pengetahuan terhadap

perbankan syariah itu sendiri.

Focus penelitian ini tertuju pada masyarakat yang berada di

Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Dimana mencakup beberapa profesi

seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS), Ibu rumah tangga (IRT), Pedagang.

Buruh, Pelajar, Mahasiswa, Karyawan Swasta, dan juga Pensiunan.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahi minat serta

pengetahuan masyarakat terhadap Produk Penghimpunan Dana dalam

Perbankan Syariah dan menganalisis serta menjelaskan faktor-faktor yang

mempengaruhi minat masyarakat terhadap Produk Penghimpunan Dana

dalam Perbankan Syariah. Metode penelitian ini berjenis kuantitatif.

Subjek pada penelitian ini adalah Masyarakat Kecamatan Terlanaipura

Kota jambi, dan objek dalam penelitian ini adalah minat masyarakat

terhadap Produk Penghimpunan Dana dalam Perbankan Syariah. Dri

sebaran kuisioner yang didapatkan bahwasnya banyak mahasiswa di

Faklutas Ekonomi dan Bisnis Islam yang menggunakan perbankan

syariah, tetapi di sebagian masyarakat lainnya masih kurang berminat

menggunakan perbankan syariah. (Data didaptkan dari sebaran kuisioner

dan wawancara awal).

Penelitian ini mengatakan bahwa suatu tingkat minat serta

pengetahuan masyarakat terhadap produk perbankan syariah di Kecamatan

23

Rahma Yulianti, “Pengaruh Minat Masyarakat Aceh Terhadap Keputusan Memilih Produk Perbankan Syariah do Kota Aceh.”

15

Telanaipura Kota Jambi masih sangat rendah, masyarakat hanya

mengetahui bank syariah saja, sedangkan mayoritas dari masyarakat

Kecamatan Telanaipura Kota Jambi belum semuanya mengetahui dan

memahami tentang Produk Penghimpunan Dana dalam Perbankan Syariah

serta akad-akad yang digunakan dalam perbankan sayriah. Sangat

diperlukan informasi yang lengkap mengenai karakteristik dan perilaku

nasabah atau calon nasabah terhadap Perbankan Syariah.24

Di latarbelakangi oleh semua pembahasan diatas, penulis tertarik

untuk membahas lebih lanjut mengenai latar belakang minat masyarakat

terhadap Perbankan Syariah dengan judul “ANALISIS MINAT

MASYARAKAT TERHADAP PRODUK PENGHIMPUNAN DANA

PERBANKAN SYARIAH. (STUDI DI KECAMATAN

TELANAIPURA, KOTA JAMBI)"

24

Herman, Arsa, dan Sasnifa, “Minat Menabung Masyarakat Di Bank Syariah (Komparasi Bank Muamalat Dan Bank Mandiri Syariah Cabang Jambi ).”

16

B. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Masyarakat di Kecamatan Telanaipura Kota Jambi tidak semuanya

mengetahui Produk Penghimpunan dana dalam perbankan syariah.

2. Mayoritas masyarakat di Kecamatan Telanaipura Kota Jambi, sangat

kurang meminati skema bagi hasil pada perbankan syariah.

3. Lokasi bank syariah di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, menjadi

salah satu factor yang mempengaruhi minat masyarakat.

4. Masyarakat Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, mengira bahwa

produk perbankan syariah hanya bisa digunakan untuk masyarakat

muslim, tetapi bisa digunakan untuk masyarakat non muslim juga.

C. Batasan Masalah

Mengingat begitu banyaknya permasalahan perbankan syariah, serta

terbatasnya kemampuan dan dana yang tersedia. Untuk itu penulis hanya

memfokuskan permasalahan pada Analisis Minat Masyarakat Terhadap

Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah di Kecamatan Telanaipura

Kota Jambi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah yang dikemukakan di atas,

maka rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh pengetahuan terhadap minat masyarakat

dalam memilih Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah di

Kota Jambi?

2. Apakah terdapat pengaruh lokasi terhadap minat masyarakat dalam

memilih Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah di Kota

Jambi?

3. Apakah terdapat pengaruh bagi hasil terhadap minat masyarakat dalam

memilih Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah di Kota

Jambi?

17

4. Apakah terdapat pengaruh agama, terhadap minat masyarakat dalam

memilih Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah di Kota

Jambi?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan masyarakat terhadap produk

Penghimpunan Dana Perbankan Syariah di Kota Jambi.

2. Untuk mengetahui pengaruh lokasi masyarakat terhadap Produk

Penghimpunan Dana Perbankan Syariah.

3. Untuk mengetahui pengaruh bagi hasil terhadap minat masyarakat

dalam memilih Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah di

Kota Jambi.

4. Untuk mengetahui pengaruh agama terhadap minat masyarakat

terhadap Produk Penghimpunan Dana Bank Syariah.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat di gunakan untuk suatu bahan

referensi yang dapat memberikan kontribusi untuk menambah

informasi mengenai hal-hal yang melatar belakangi minat masyarakat

dalam terhadap Produk Penghimpunan Dana di Perbankan Syariah.

Serta dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi penelitian yang

selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi

masukan bagi pihak yang berkepentingan, khusunya bagi penyusun.

Umumnya bagi instansi yang bersangkutan dan lembaga-lembaga yang

berkaitan dalam dunia ekonmi dan bisni islam.

18

G. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan proposal skripsi ini, disusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, permasalahan, pembatasan

masalah, tujuan dan manfaat penulisan, serta sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN STUDI RELEVAN

Bab ini berisi gambaran tentang Analisi Minat Masyarakat

Terhadap Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah (Studi

Masyarakat Di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelskan variable penelitian, metode pengumpulan data,

waktu dan tempat penelitian, dan prosedur analisis data.

DAFTAR PUSTAKA

Bab ini merupakan susunan tulisan diakhir sebuah karya ilmiah,

yang isinya berupa nama penulis, judu tulisan, penerbit, identitas

penerbit, dan tahun terbit.

RANCANGAN DAFTAR WAWANCARA, OBSERVASI

Bab ini menjelaskan tentang rancangan daftar wawancara serta

observasi dalam penelitian.

19

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, STUDI RELEVAN, KERANGKA PEMIKIRAN,

DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

1. Pengertian Perbankan Syariah

Bank menurut UU No. 21 Tahun 2008 adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak. Bank dalam operasionlnya dibagi menjadi dua yaitu Bank

Konvensional dan Bank Syariah. Bank konvensional adalah bank yang

menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional dan berdasarkan

jenisnya. Sedangkan Bank Syariah merupakan bank yang menjalankan

kegiatan usahanya berdasarkan prinsip-prinsip syariah.25

Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya

berdasarkan perinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas bank

umum syariah, dan bank pembiayaan rakyat sayriah.26

Bank Syariah

merupakan Islamic Financial Institution atau lebih dari sekedar bank

(beyond banking) yang berlandasakan al-Qur‟an dan hadits yang

mengacu pada prinsip muamalah, yakni sesuatu itu boleh dilakukan,

kecuali jika ada larangannya dalam al-Qur‟an dan hadits yang

mengatur hubungan antar manusia terkait ekonomi, sosial dan politik

Berdasarkan pengertian tersebut, Perbankan Syariah berarti bank yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah di mana tata

cara operasionalnya berdasarkan cara bermuamalat Islam dan mengacu

pada ketentuan-ketentuan Al-Qur‟an dan Al-Hadis.27

Sebagaimana

25 Ikit S.E., M.E.I, Manajemen Dana Bank Syariah. 26 Dr. Rafidah SE., M.E.I, Produk Perbankan Syariah Teori Dan Praktik. 27

Muhammad Abduh, “Customer Statisfaction and Switching Behavior In Islamic Banking: Evidence From Indonesia. Schoo; of Doctoral Studies (European Union).”

20

muamalat berisi ketentuan yang mengatur hubungan antara manusia

dengan manusia, baik hubungan individu dengan individu, maupun

atara individu dengan kelompok (masyarakat). Perkembangan

lembaga-lembaga keuangan syariah tergolong cepat. Salah satu

alasanya adalah karena adanya keyakinan yang kuat di kalangan

masyarakat muslim bahwa perbankan konvensional itu mengandung

unsur riba yang dilarang agama islam.28

Setiap akad dalam perbankan syariah harus memenuhi ke - tentuan

akad, yakni rukun dan syarat. Rukun akad ada tiga, yakni; pelaku akad,

objek akad, dan shighat atau pernyataan pelaku akad berupa ijab dan

kabul. 3 Sedangkan syarat ada ada empat jenis yaitu; 1) syarat in‟iqãd

(berlakunya akad), 2) Syarat shihãh (sahnya akad), 3) Syarat nafãdz

(realisasi akad), 4) Syarat luzûm (terjadinya akad). Syarat in‟iqãd ada

yang umum dan khusus. Syarat umum harus selalu ada pada setiap

akad, seperti syarat yang harus ada pada pelaku akad, objek akad dan

shigah akad, akad pada sesuatu yang dihalalkan syara‟, dan akad pada

sesuatu yang bermanfaat.29

2. Minat Nasabah

Menurut Mowen dalam Oliver (2006) minat beli merupakan

sesuatu yang diperoleh dari proses belajar dan proses pemikiran yang

membentuk suatu persepsi, dimana nantinya minat beli menciptakan

suatu motivasi yang terus terekam dalam benak nasabah dan menjadi

suatu keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika seseorang

konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan

apa yang ada didalam benaknya itu.30

Menurut (Shaleh dan Wahab, 2004). Minat adalah kesukaan

(kecendrungan hati) kepada sesuatu, secara sederhana minat itu dapat

28 Muhammad Abduh. 29 “Akad-Akad Perbankan Syariah Pertukaran Dan Percampuran | Syariah.” 30

Andespa, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Menabung di Bank Syariah,” 2017.

21

diartikan suatu kecendrungan untuk memberikan perhatian kepada

orang dan bertidak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi

objek dari minat tersebut, dengan disertai perasaan senang.

Tahapan dalam menggunakan dan menilai jasa terbagi menjadi

beberapa tahap yaitu:

1) Pengalaman belanja online, mengacu pada pengetahuan

dan akumulasi pengalaman dari waktu ke waktu.

2) Kepuasan konsumen, kepuasan konsumen merupakan

evaluasi purna pembelian dimana alternative yang dipilih

sekurang-kurangnya sama atau terlampaui

3) Tahap pra-pemeblian, tahap ini konsumen sering

melakukan serangkaian aktivitas yang berbeda termasuk

mencari informasi, membandingkan produk, memeriksa

tujuan dan menjukkan berbagai keputusan pemebelian

yang terbaik.

4) Tahap Pasca Pembelian, merupakan suatu perilaku

konsumen yang berkeinginan dalam membeli atau

memilih suatu produk yang berdasarkan pengalaman

dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi bahkan

menginginkan suatu produk tertentu.31

b. Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah

Sikap dan perilaku konsumen juga merupakan bagian dari

factor yang mempengaruhi minat nasabah dalam pemeblian,

Terdapat beberapa factor yang sangat mempengaruhi minat beli

pada konsumen, factor yang mempengaruhi suatu minat membeli

berhubungan erat dengan perasaan dan juga emosi. Maka apabila

seseorang merasa senang atau puas dalam membeli suatu barang

serta jasa, maka hal tersebut akan memperkuat minat membeli.

31

Fakultas Ekonomi dan Bisni Universitas Lampung, “Pengabdian Kepada Masyarakat Melalui Diseminasi Hasil Penelitian Terapan.”

22

Sedangkan ketidakpuasaan menjadi salah sau penyebab turun atau

bisa menghilangkan minat terhadap barang atau jasa tersebut.32

c. Teori Keputusan Pembelian

Suatu proses pengambilan keputusan pemeblian menurut

Kotler (Kotler Keler, 2013:231) sebagai berikut:

1. Pengenalan suatu masalah, pada proses pembelian dimulai

ketika pembeli mengenali masalah dan kebutuhan untuk

mendapatkan perhatian serta minat pembelian.

2. Pencarian suatu informasi, rangsangan terhadap kebutuhan

akan dapat mendorong seorang konsumen mencari suatu

informasi serta mempelajari produk tertentu, baik dengan

cara penguatan ataupunperhatian.

3. Keputusan pembelian, keputusan pembelian dapat dibentuk

akibat preferensi sebagai kumpulan pilihan yang

dikategorikan dalam sub-keputusan, yaitu merek, dealer,

kuantitas, waktu, dan metode pembayaran.

4. Perilaku pasca pembelian, setelah pembelian komunikasi

pemasaran harus mempunyai keyakinan dan evaluasi yang

dapat mengukuhkan pilihan konsumen agar merasa nyaman

sehingga tidak merasa terganggu karena ketidaksesuaian dari

fitur-fitur tertentu atau informasi lain yang mendukung

kebutuhannya.33

Karena sangat berhubungan dengan kesehatan manusia dan

merupakan kebutuhan pokok, maka kualitas produk sangat

mempengaruhi pembeli dalam mengambil keputusan pembelian.

Apabila kualitas produk ditingkatkan, perilaku konsumen untuk

32 Andespa, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Menabung di

Bank Syariah,” 2017. 33

Nurhayati, “Pengaruh citra merek, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian handphone samsung di yogyakarta.”

23

melakukan pembelian juga akan meningkat.34

Suatu kebutuhan

yang dapat menjadi pendorong seorang konsumen untuk

melakukan minat pembelian dipengaruhi oleh, kebutuhan utama

(rangsangan internal).

3. Pengetahuan

Islam adalah agama yang menghormati ilmu pengetahuan dan

mengangkat derajat para ilmuan. Sejak kemunculannya, Islam

bergantung pada penalaran dan ilmu pengetahuan.35

Baik dalam Al-

qur‟an maupun hadits Rasul banyak yang menjelaskan tentang sains

bahkan mengajak kaum muslimin untuk menuntut ilmu baik ilmu

fardhu „ain atau ilmu fardhu kifayah. Pandangan Islam tentang ilmu

pengetahuan sebenarnya dapat diketahui prinsip-prinsipnya dari wahyu

pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW, berisikan perintah

Allah kepada Nabi untuk membaca. 36

Agama dan ilmu pengetahuan adalah dua kata yang memiliki

arti universal. Agama adalah pandangan tertentu kepada kehidupan.

Agama membentuk suatu aturan dan undang-undang berdasarkan

pandangan tersebut. Sementara Ilmu pengetahuan adalah suatu

pengetahuan yang mencoba mengungkapkan misteri alam beserta

isinya. Selanjutnya tentang konsep Islam tentang pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi didasarkan pada beberapa prinsip,

diantaranya:

1) Ilmu pengetahuan dan teknologi dikembangkan dalam kerangka

tauhid atau teologi, yakni yang menyangkut aktifitas mental

berupa kesadaran manusia yang paling dalam perihal manusia

dengan Tuhan.

34 Ghanimata dan Kamal, “Analisis pengaruh harga, kualitas produk, dan lokasi terhadap

keputusan pembelian (Studi pada Pembeli Produk Bandeng Juwana Elrina Semarang).” 35 Ahmad Mahmud Sulaiman, Tuhan & Sains: Mengungkap Berita-Berita Ilmiah Al-

Quran; diterjemahkan oleh: Satrio Wahono, (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 1995), h. 14-15

24

2) Ilmu pengetahuan dan teknologi dikembangkan dalam rangka

bertaqwa dan beribadah kepada Allah SWT.

3) Reorientasi pengembangan ilmu pengetahuan harus dimulai

dengan suatu pemahaman yang segera dan kritis atas

epistemology Islam klasik dan suatu rumusan kontemporer

tentang konsep ilmu.

4) Ilmu pengetahuan dan teknologi harus dikembangkan orang-

orang Islam yang memiliki keseimbangan antara kecerdasan

akal dengan kecerdasan moral yang dibarengi dengan

kesungguhan untuk beribadah kepada Allah dalam arti seluas-

luasnya.

5) Ilmu pengetahuan dan teknologi harus dikembangkan dalam

kerangka yang integral. Yakni bahwa ilmu agama danilmu

umum walaupun bentuk formalnya berbeda, namun hakikatnya

sama, yaitu sebagai tanda kekuasaan Allah.37

Pengetahuan secara etimologi berasal dari kata bahasa inggiris

yang berarti knowledge. Dalam encyclopedia of phisolophy dapat

dijelaskan bahwa definisi pengetahuan dapat diartikan sebagai suatu

kepercayaan yang besar.38

Pengetahuan seseorang akan sangat

menentukan suatu tindakan dalam pengambilan sebuah keputusan

setelah konsumen mempelajari suatu produk, merek serta pelayanan

yang dianggap memuaskan. Pengetahuan diartikan sebagai sejumlah

pengalaman berbagi macam informasi terhadap suatu produk atau ajsa

tertentu yang dimiliki. Pengetahuan seorang konsumen dapat diartikan

sebagai suatu informasi yang dimiliki seorang konsumen mengenai

berbagai macam produk dan pengetahuan lainnya yang terkait dalam

37 Lihat Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam

di Indonesia, (Bogor: Kencana, 2003), h. 103-107 38 Bakhtiar, Filsafat ilmu.

25

suatu informasi yang dapat berhubungan dengan fungsinya sebagai

pihak konsumen.39

(Sumarwan, 2014 : 147) Pengetahuan konsumen merupakan suatu

informasi yang dimiliki oleh konsumen mengenai berbagai macam

produk dan jasa serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk

dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya

sebagai konsumen.

(Sumarwan 2011 : 148) membagai suatu pengetahuan seorang

konsumen menjadi tiga kategori yaitu sebagai berikut:

1) Pengetahaun objektif merupakan suatu informasi yang

benar mengenai suatu kelas atau tingkatan sebuah produk

yang akan disimpan melalui memori jangka panjang

seorang konsumen.

2) Pengetahuan subjektif merupakan suatu persepsi seorang

konsumen mengenai apa saja dan juga berapa banyak

yang dia ketahui mengenai suatu kelas ataupun tingkatan

sebuah produk.

3) Sebuah informasi mengenai suatu pengetahuan lainnya..40

Macam-macam pengetahuan seorang konsumen, menurut Engel,

Blakwell dan Miniard dalam (Sumarwan 2016:148), membagi suatu

pengetahuan seorang konsumen ke dalam 3 macam yaitu sebagai berikut:

1. Pengetahuan suatu produk, artinya kumpulan berbagai macam

informasi mengenai suatu produk, pengetahuan ini dapat

berupa memilih suatu kategori produk, merek, terminology

produk, harga produk, atribut yang ada pada suatu produk, serta

kepercayaan emngenai produk tersebut.

2. Pengetahuan pembelian, yaitu berbagai informasi yang

diproses oleh konsumen untuk memperoleh suatu produk.

39

Ningsih, “Perilaku Konsumen.” 40 Sumarwan, “Perilaku konsumen.”

26

3. Pengetahuan Pemakaian, yaitu suatu produk akan memberikan

manfaat kepada kinsmen jika produk tersebut telah digunakan

atau di konsumsi oleh konsumen.

4. Lokasi

Rambat Lupiyoadi (2013:96) menyatakan bahwa lokasi adalah

tempat di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi.

Jadi lokasi di sini adalah tempat di mana suatu jenis usaha atau bidang

usaha akan dilaksanakan. Dalam praktiknya ada beberapa macam

lokasi kantor bank, yaitu lokasi kantor pusat, cabang utama, cabanng

pembantu, kantor kas, dan lokasi mesin-mesin Anjungan Tunai

Mandiri/ATM (Kasmir 2008: 145).41

Penentuan suatu lokasi dimana perbankan akan melakukan

kegiatan operasionalnya merupakan hal penting untuk kegiatan

pemasaran bank, sehingga mempunyai pengaruh yang cukup

signifikan dalam aktifitas menghimpun dana masyarakat serta

menyalurkan suatu pembiayaan kembali kepada masyarakat. Dengan

penentuan lokasi yang tepat dan akurat, maka target pencapaian bank

tersebut akan diaraih, dengan kata lain terdapat kondisi dimana jasa

dipasarkan melali gedung dan lokasi.42

Menrut Pendapat Umar (2003:9) penentuan sebuah lokasi,

fasilitas jasa perlu mempertimbangkan banyak hal yang akan

memudahkan akses seseorang, serta lalu lintas oran-orang tersebut,

tempat parker yang harus memadai, lingkungan yang mendukung

jalannya sebuah usaha, serta kesesuaian dengan lokasi para pesaing,

dan izin lokasi dari pihak berwenang. Pemahaman seorang

pelanggan terhadap suatu jasa juga dapat dipengaruhi oleh eksterior

maupun interior pada fasilitas jasa tersebut. Sehingga tata letak dan

juga lingkungan tempat penyampaian jasa menjadi sebuah hal

41 ” Faharudim dan Yulianti, “Pengaruh Promosi, Lokasi, Dan Kualitas Layanan Terhadap

Suatu Keputusan Pembelian Nasabah Bank Mandiri Surabaya. 42 Maski, Transmisi kebijakan moneter.

27

penting yang dapat diperhatikan dalam menunjang suatu minat

masyarakat dalam memilih sebuah produk.

Dapat didefinisikan bahwa lokasi merupakan persepsi nasabah

tentang tempat di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan

operasi. Menurut Fandy Tjiptono (2006: 147), indikator pengukuran

lokasi yaitu:

1. Akses, misalnya lokasi yang mudah dijangkau sarana

transportasi, berada dekat dengan pemukiman dan berada di

pusat keramaian atau lokasi kerja anda.

2. Visibilitas, misalnya bank mudah terlihat jelas dari tepi jalan

3. Lalu lintas, misalnya banyak orang yang lalu-lalang

4. Tempat parkir, tersedianya tempat parkir yang luas dan aman.

5. Ekspansi: tersedianya tempat yang luas untuk perluasan usaha

6. Lingkungan: Daerah di sekitar bank mendukung bank untuk

senantiasa berkembang dan nyaman.

7. Kompetisi: lokasi pesaing43

5. Bagi Hasil

Menurut al-Qardhawi bagi hasil adalah dimana kedua belah pihak

akan berbagi keuntungan sesuai dengan perjanjian yang telah

disepakati dimana bagi hasil mensyaratkan kerjasama pemilik

modal dengan usaha/kerja untuk kepentingan yang saling

menguntungkan kedua belah pihak, sekaligus untuk masyarakat.

Sebagai konsekuensi dari kerjasama adalah memukukul resiko,

baik untung maupun rugi. Jika untung yang diperoleh besar makan

penyedia dana pekerja menimati bersama sesuai dengan

kesepakatan sebelumnya dan jika rugi usaha maka harus dirasakan

bersama. Inilah keadilan yang sempurna, keuntungan sama

dinikmati dan kerugian sama dirasakan.44

43 Fahrudin dan Yulianti, “Pengaruh promosi, lokasi, dan kualitas layanan terhadap

keputusan pembelian nasabah Bank Mandiri Surabaya.” 44 Heri, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.”

28

Dalam perjanjian bagi hasil yang disepakati adalah proporsi

pembagian hasil (disebut nisbah bagi hasil) dalam ukuran persentase

atas kemungkinan hasil produktifitas nyata. Nilai nominal bagi hasil

yang nyata-nyata diterima, baru dapat diketahui setelah hasil

pemanfaatan dana tersebut benar-benar telah ada. Nisbah bagi hasil

ditentukan berdasarkan kesepakatan pihak-pihak yang bekerja sama.

Besarnya nisbah biasanya akan dipengaruhi oleh pertimbangan

kontribusi masing-masing pihak dalam bekerja sama (share and

partnership) dan prospek perolehan keuntungan (expected return) serta

tingkat resiko yang mungkin terjadi (Hendri Anto, 2003). Kesepakatan

suatu tingkat nisbah terlebih dahulu harus memperhatikan ketiga faktor

tersebut. Faktor pertama, share on partnership merupakan sesuatu yang

telah nyata dan terukur. Oleh karenanya tidak memerlukan perhatian

khusus. Dua faktor terakhir, expected return, dan expected risk

memerlukan perhatian khusus.45

6. Agama

Agama pada dasarnya merupakan suatu peraturan Tuhan yang

memiliki akal untuk memegang peraturan Tuhan itu dengan kehendak

sendiri, untuk mencapai kebaikan hidup dan kebahagiaan kelak di

akhirat.46

Berdasarkan hasil dari beberapa peneliti yang menemukan

kecendrungan seorang konsumen muslim untuk mempertimbangkan sebuah

masalah sebaga sub budaya dalam suatu kelempok sosio-kultural yang juga

dapat memberikan pengaruh yang eksternal dalam proses pemilihan suatu

produk dalam perbankan syariah.

Pengertian agama dapat dilihat dari segi kebahasaan (etimologis) dan

segi istilah (terminologis). Mengartikan agama dari sudut kebahasaan akan

terasa lebih mudah daripada mengartikan agama dari sudut istilah, karena

45 Yahya dan Agunggunanto, “Teori Bagi Hasil (Profit And Loss Sharing) Dan Perbbankan

Syariah Dalam Ekonomi Syariah.” 46 Sodikin, “Konsep agama dan islam.”

29

pengertian agama dari sudut istilah ini sudah mengandung muatan

subyektifitas dari orang yang mengartikannya.

Mukti Ali dalam sebuah bukunya, sebagaimana dikutip Muhammad

Alim mengatakan, “Barangkali tidak ada yang paling sulit diberi

pengertian dari definisi selain dari kata agama”. Beliau menjelaskan ada

tiga alasan yang mendukung pernyataan tersebut, yaitu: pertama, karena

pengetahuan agama adalah soal batin, subyektif, dan sangat indifidualis

sifatnya. Kedua, boleh jadi bahwa tidak ada orang yang berbicara begitu

semangat dan emosional daripada membicarakan soal agama. Maka

membahas arti agama itu selalu ada luapan emosi yang kuat sekali,

sehingga kata agama itu sulit didefinisikan. Ketiga, konsepsi tentang

agama dipengaruhi oleh tujuan orang yang memberikan definisi tersebut.47

Larangan praktek bunga tidak hanya dilarang dalam agama islam, dalam

agam kristenpun praktek haram tersebut dilarang dalam Injil Lukas 6:34-5

disebutkan bahwa “Dan, jikalau kamu meminjamkan suatu kepada orang

karena kamu berharap akan menerima susuatu darinya, apakah jasamu?”

orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang berdosa supaya

mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi kamu, kasihilah musuhmu

dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak

mengaharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi

anak-anak Tuhan Yang Maha Tinggi sebab ia baik terhadap orang-orang

yang tidak tahu berterimakasih dan terhadap orang-orang jahat.48

Kemudian, dari sini penulis mengambil kesimpulan bahwa agama adalah

hubungan antara makhluk dengan khaliknya yang terwujud dalam suatu

peraturan yang diberikan Allah kepada manusia yang berisi sistem

kepercayaan, peribadatan dan kehidupan manusia dengan tujuan untuk

mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak.

47 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam: Upaya Pembentukan Pemikiran dan

Kepribadian Muslim, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), h. 26 48

Putri Apria Ningsih, “Persepsi Dan Prilaku Pedagang Etnik Tionghoa Terhadap Bank Syariah Di Kota Jambi.”

30

Agama menurut Kanuk dan Schiffman (2007) dan dalam Asih (2015),

agama telah menjadi peran yang sangat penting dalam masyarakat muslim

di Amerika Serikat dalam mempengaruhi keputusan membeli suatu produk.

Para masyarakat muslim di Amerika menganggap sebuah permasalahan

halal adalah perkara yang sangat penting di dalam memilih suatu produk

yang akan dikonsumsinya. Hal yang sama juga terdapat di Indonesia yang

berdasarkan beberapa penelitian yang menemukan sebuah kecendrungan

seorang konsumen muslim untuk mempertimbangkan sebuah masalah

kehalalan dalam memilih suatu produk yang akan mereka konsumsi.

Kemudian dalam penelitian Schiffman dan Knauk, agama dimasukkan

dalam sub budaya suatu kelompok sosio kultural yang juga dapat meberikan

pengaruh eksternal dalam sebuah proses memilih produk perbankan syariah.

Suatu keleompok agama cendrung membuat sebbuah keputusan untuk

pembelian yang dipengaruhi oleh identitas keagamaan mereka, dalam

Schiffman, 2010). Menurut penelitian Keller dan Kotler, sebuah perilaku

pemebelian yang dilakukan oleh seorang konsumen akan dipengaruhi oleh

sebuah subbudaya agama, sehingga hal tersebut akan mempengaruhi

keputusan dalam pembelian suatu produk. (Keller dan Kotler, 2009).

Dengan demikian, Islam merupakan agama yang sangat menekankan

pada penggunaan akal pikiran (rasio). Dan akal pikiran itu oleh Islam

hendaknya digunakan untuk mengadakan observasi, salah satunya kepada

cakrawala alam semesta baik di langit maupun di bumi, dan kepada sosok

dan jiwa manusia itu sendiri. Islam juga menolak dengan tegas terhadap

sesuatu apapun yang tidak di dukung oleh bukti-bukti yang tidak valid,

sikap mengikuti suatu faham atau pemikiran yang sifatnya taklid buta, dan

mengecam terhadap asumsi dan keinginan yang semata-mata dilandasi

hawa nafsu.49

49 Muhammad Alim, Pendidikan Agama…, h. 221

31

7. Produk Perbankan Syariah

Karena sifatnya yang berdasarkan prinsip syariah, maka produk-

produk bank syariah tidak sama dengan produk-produk bank

konvensional, yakni adanya larangan memakai system bunga bank,

yang dikategorikan sebagai riba. Larangan melakukan transaksi yang

mengandung unsur maisir (judi), gharar (ketidakpastian) dan bathil.50

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah

dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang

beriman. (QS. Al-Baqarah : 278)51

Bank-bank syariah harus tunduk pada dua jenis hokum, yaitu

syariah dan hokum positif, yang dimaksudkan dengan hokum positif

adalah peraturan perundang-undangan Negara yang berlaku. Maka

bank syariah tunduk pada Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang

Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10

Tahun 1998. Dengan telah diundangkannya Undang-Undang N0. 21

Tahun 2008 tentang perbankan syariah.52

. Fatwa DSN-MUI tentang

penerapan prinsip syariah dalam pelaksanaannya, nomor Fatwa

124/DSN-MUI/XI/2018.

Secara garis besar pengembangan produk dalam perbankan syariah

dibagi menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut:

50 “Umam Khotibul, Perbankan Syariah Dasar-Dasar dan Dinamika Perkembangannya.

Depok : Raja Grafindo, 2016.” 51

“QS. Al-Baqarah 278.” 52 S.H, Perbankan Syariah.

32

1. Produk Penghimpunan Dana (Fanding), poduk penghimpunan

dana di perbankan syariah dapat berupa giro, tabungan dan

deposito. Prinsip dalam sistemoperasional perbankan syariah

yang harus dijalankan sesuai syariat islam dapat berupa akad

wadiah dan mudharabah.

2. Produk Penyaluran Dana (Financing), dalam produk

penyaluran dana perbankan syariah menyalurkan dananya pada

nasabah, secara garis besar dapat diartikan bahwa produk

pembiayaan perbankan syariah terbagi menajdi 4 yaitu, sewa,

pembiayaan bagi hasil, dan pembiayaan akad pelengkap.

3. Produk Jasa Layanan (Service), perbankan syariah dapat juga

melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan kepada para

nasabah dengan mendapat sebuah imbalan berupa sewa.53

Karena penelitian ini terokus pada Produk Penghimpunan Dana

maka penulis hanya memaparkan tentang Produk Penghimpunan Dana

secara rinci dan teoritis.

8. Produk Penghimpunan Dana (Funding)

Pelayanan jasa simpanan/tabungan berupa simpanan/tabungan

yang diselenggarakan adalah bentuk simpanan/tabungan yang terikat

dan tidak terikat atas jangka waktu dan syarat-syarat tertentu dalam

penyertaan dan penarikannya. Berkait dengan itu, jenis

sompanan/tabungan yang dapat dikumpulkan oleh bank syariah adalah

sangat beragam sesuai dengan kebutuhan dan kemudahan yang

dimiliki simpanan tersebut.54

Prinsip mudharabah, pemilik modal memperoleh imbalan bagi

hasil, sedangkan wadiah tidak mendapatkan imbalan dari pihak

perbankan syariah berupa bonus atau dengan kebijakan perbankan

dengan tidak ada perjanjian sebelumnya. Aplikasi teknis dalam wadiah

53 “Umam Khotibul, Perbankan Syariah Dasar-Dasar dan Dinamika Perkembangannya.

Depok : Raja Grafindo, 2016.” 54 Saeed dkk., Bank Islam dan bunga.

33

dalam produk perbankan syariah adalah giro wadiah, menurut

peraturan Bank Indonesia Nomor 8/29/PBI/2006 pada pasal 1 dan

undang-undang nomor 10 Tahun 1998 pasal 1 ayat 6.55

Dalam sebuah bank terdapat minimal dua macam kegiatan yaitu

menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus unit)

untuk kemudian menyalurkannya kepada masyarakat yang kelebihan

dana (deficit unit). Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 juga secara

tegas mengakui eksitensi dari perbankan syariah, yaitu bank umum

maupun bank perkreditan rakyar yang menjalankan kegiatan usahanya

berdasarkan prisnip syariah. Prinsip syariah dapat diartikan sebagai

perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk

penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan

lainnya yang dinyatakan sesuai dengan prinsip syariah, antara lain

pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan

berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli

barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), ataupun dengn

prinsip pembiayaan barang modal (ijarah).56

Salah satu yang membedakan bank islam adalah produk keuangan

yang didasarkan pada larangan bunga, dengan demikian bank islam

adalah dengan kemitraan dan bebagi resiko (risk sharing). Selain dari

itu, sifat dari kontrak suatu modal dalam bentuk mudharabah, dimana

salah satu pihak menyediakan modal dan pihak lain memberikan

entreprenurship, dengan demikian resiko informasi yang simetris dapat

diminimalisir, karena sifat kontrak yang membagi imbalan adalah

resiko secara yang sama.57

Kegiatan penghimpunan dana dapat ditempuh oleh perbankan

melalui mekanisme tabungan, giro, serta deposito. Khusus untuk

55 Eja Armaz Hardi, “Fatwa DSN MUI dan Perkembangan Produk Perbankan Syariah Di

IndonesiaE.” 56 Umam dan Utomo, Perbankan syariah. 57

Erwin Saputra Siregar, “Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Perbankan Syariah Terhadap Mrket Share Aset Perbankan Syariah Di Indonesia.”

34

perbankan syariah, tabungan dan giro dibedakan menjadi dua macam

yaitu tabungan dan giro yang didasarkan pada akad wadiah dan

tabungan, dan giro yang didasarkan pada akad mudharabah.

Sedangkan khusus deposito hanya memakai akad mudharabah, karena

deposito memang ditunjukan untuk kepentingan investasi.

Sebagaimana dengan firman Allah swt.58

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar),

kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka

diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh,

Allah Maha Penyayang kepadamu. [QS. An-Nisaa‟ : 29].59

Artinya: “Padahal, Allah telah menghalalkan jual-beli dan

mengharamkan riba. Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhannya,

lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi

milikny dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa yang

58

Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia. 59 “QS AN NISSA 29.”

35

mengulangi, maka mereka itu penguin neraka, mereka kekal di

dalamnya. [QS. Al-Baqarah : 275].60

Lalu bagaimana proses penghimpunan dana dari masyarakat yang

dilakukan oleh perbankan syariah. Pada prisipnya hamper sama dengan

perbankan konvensional, artinya dalam system perbankan syariah

dikenal produk-produk berupa giro (demand deposit), tabungan

(saving deposit), deposito (time deposit) sebagai sarana untuk

menghimpun dana dari masyarakat. Perbedaanya adalah bahwa dalam

system perbanakan syariah tidak dikenal dengan adanya bunga sebagai

kontraprestasi terhadap nasabah deposan, melainkan melalui

mekanisme bagi hasil dan bonus yang bergantung pada jenis produk

apa yang dipilih oleh nasabah.61

9. Produk-Produk Dalam Penghimpunan Dana (Funding)

a. Giro (Demand Deposit)

Dalam Undang-undang No 10 tahun 1998, Pasal 1 Ayat 6

disebutkan yang dimaksud dengan giro adalah simpanan yang

penarikannya dapat dilakkan setiap saat dengan menggunakan cek,

bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atatu dengan cara

pemindah bukuan. Giro adalah simpanan berdasarkan akad wadiah

atau akad lainnya yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip

syariah.62

Ketentuan hukum mengenai giro wadiah dan giro mudharabah

dapat ditemukan di Al-Quran dalam Surat (An-Nisa [2] ; 58)

60 “QS AL BAQARAH 275.” 61

Umam dan Utomo, Perbankan syariah. 62 Dr. Rafidah SE., M.E.I, Produk Perbankan Syariah Teori Dan Praktik.

36

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk

menyampaikan amanat (titipan), kepada yang berhak

menerimanya. Dan apabila kamu menetapkan hukum di anatara

manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. (Q.S. An-

Nisa [2] ; 58)”63

Sedangkan giro menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008

dan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 01/DSN-MUI/IV/2000

adalah simpanan berdasarkan akad wadiah dan akad mudharabah.64

Giro terbagi menjadi dua yaitu:

1. Giro Wadiah

Adalah titipan pihak ketiga pada bank syariah yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan cek, bilyet giro, ATM, sarana perintah

pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

Termasuk didalamnya giro wadiah yang diblokir untuk

tujuan tertentu misalnya dalam rangka escrow account, giro

yang diblokir oleh yang berwajib karena suatu perkara.65

Nasabah tidak mendapatka keuntungan berupa bunga,

melainkan bonus yang nilainya tidak boleh diperjanjikan

diawal akad. Giro wadiah juga diatur dalam Fatwa Dewan

Syariah Nasional No. 01/DSN-MUI/IV/2000 yang intinya

menyatakan bahwa giro yang dibenarkan secara syariah

adalah yang berdasarkan fatwa tersebut secara lebih

lengkap.

2. Giro Mudharabah

Adalah produk simpanan pada bank syariah dengan

akad mudharabah yang penarikannya, dapat dilakukan

sesuai kesepakatan. Giro mudharabah yakni bagi hasil yang

dihitung dari total pendapatan pengelolaan dana; dan

63 “AL-Quran Surat An-Nisa *2+ : 58.” 64

Ikit S.E., M.E.I, Manajemen Dana Bank Syariah. 65 Penghimp.Dana&Distr.Hsl Ush Bank Syariah.

37

masing-masing metode tersebut memeiliki kelebihan dan

kekurangan. Giro mudharabah didasarkan dalam suatu

bentuk usaha ataupun kerja sama. Peril diperhatikan

ketentuan Fatwa DSN-MUI No. 15/DSN-MUI/IX.2000.

Tentang prinsip distribusi hasil usaha dalam lembaga

keuangan syariah pada giro mudharabah.66

b. Tabungan (Saving Deposit)

Tabungan (simpanan), merupakan simpanan yang penarikannya

hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang telah

disepakati.67

Tabungan (saving deposit) adalah simpanan yang

penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang

disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan

atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Nasabah jika

hendak mengambil simpanan dapat dating langsung ke bank

dengan membawa buku tabungan, slip penarikan, atau melalui

fasilitas yang tersedia seperti ATM.68

Landasan syariah dalam Al-Quran tentang tabungan terdapat

dalam Surat Al-Muzzamil [73] : 20

Artinya: “Dam yang lain berjalan di bumi mencari sebagian

karunia Allah: dan yang berperang di jalan Allah, maka bacalah

apa yang mudah (bagimu) dari Al-Quran dan laksanakanlah shoalt,

tunaikanlah zakat, dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman

yang baik. (Al-Muzzamil [73] : 20).69

66 Umam dan Utomo, Perbankan syariah. 67 Dr. Rafidah SE., M.E.I, Produk Perbankan Syariah Teori Dan Praktik. 68

S.H, Perbankan Syariah. 69 “Al-Quran, Surat Al-Muzzamil *73+ : 20.”

38

Fatwa DSN-MUI No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tanggal 12 mei

2020 yang intinya menyatakan untuk memenuhi kebutuhan dan

kesejahteraan masyarakat dalam menyimpan kekayaan.70

Tabungan terbagi dalam beberapa bagian antara lain:

1. Tabungan Wadiah

Adalah titipan dana yang tiap waktu dapat ditarik

pemilik atau anggota dengan cara mengeluarkan semacam

surat berharga pemindah bukuan/transfer dan perintah

membayar lainnya. Simpana/tabungan wadiah dikenakan

biaya administrasi namun oleh karena dana dititipkan

diperkenankan untuk diputar maka oleh bank syariah

kepada penyimpanan dana dapat diberikan bonus sesuai

dengan jumlah dana yang ikut berperan didalam

pembentukan laba bank syariah.71

2. Tabungan Mudharabah

Adalah simpanan/tabungan pemilik dana yang

penyetorannya dan penarikannya dapat dilakukan sesuai

dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Pada

simpanan mudharabah tidak diberikan bunga sebgai

pemebentukan laba bagi bank syariah.

c. Deposito Mudharabah

Adalah simpanan masyarakat di bank syariah yang

pengambilannya sesuai waktu yang telah ditetapkan oleh bank

syariah. Variasi deposito mudharabah ini diklasifikasikan ke dalam

deposito; 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Dalam

mengaplikasikan mudharabah, penyimpan atau deposan bertindak

sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan bank sebagai mudharib

(pengelola). Dana tersebut digunakan bank untuk melakukan

70

Umam dan Utomo, Perbankan syariah. 71 Saeed dkk., Bank Islam dan bunga.

39

pembiayaan mudharabah atau ijarah denga system nisbah atau

dibagihasilkan yang telah disepakati bila bank menggunakannya

untuk melakukan pembiayaan mudharabah maka bank bertaggung

jawab atas kerugian yang terjadi.72

Landasan hukum yang terdapat dalam Al-Quran Surah (Al-

Jumuah [63] : 10) dibawah ini adalah:

Artinya: “Apabila sholat telah dilaksanakan, maka

bertebaranlah kamu di bumi: carilah karunia Allah dan ingatlah

Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.” (Q.S. Al-Jumuah

10.)73

. Landasan Fatma DSN-MUI No. 04/DSN-MUI/IV/2000

tentang ketentuan pembiayaan dalam mudharabah.74

72 Heri, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.” 73

“QS Al-Jumuah *63+ : 10.” 74 Nasional, Himpunan fatwa Dewan Syari’ah Nasional.

40

B. Studi Relevan

Studi relevan bertujuan untuk menunjukkan bahwa penelitian ini

memiliki persamaan dengan penelitian sebelumnya, letak perbedaanya

dengan yang akan diteliti, sehingga jelas telihat jelas permasalahan yang

akan diteliti. Setudi relevan yang berhasil dipilih adalah sebagai berikut.

No Penelitian Judul Penelitian Meode Kesimpulan

1 Ahmad

Samsudin

2017

(Analisis

Minat

Masyarakat

Terhadap

Produk

Perbankan

Syariah)

Analisis Minat

Masyarakat

Terhadap

Perbankan

Syariah Di

Kabupaten

Tanggerang

1. Menggunakan

metede

penelitian

kuantitatif

(Pengetahaun

X1) (Bagi

Hasil X2)

(Sikap X3)

(Minat Y1)

2. Menggunakan

metode anlisis

logistic biner

1. Berdasarkan

hasil penelitian

pengetahuan,

lokasi, dan bagi

hasil

berpengaruh

positif

signifikan,

terhadap minat

masyarakat

menggunaka

produk

perbankan

syariah.

2 Dita Pertiwi,

Haroni Doli H,

Ritongga.

(Jurnal

Ekonomi dan

Keuangan Vol.

1, No. 1,

Desember

2012).

Analisis Minat

Menabung

Masyarakat Pada

Bank Muamalat

Di Kota Kisaran

1. Menggunakan

metode

wawancara,

observasi,

dokumentasi,

dan kuesioner.

2. Menggunakan

metode

penelitian

kualitatif

deskriptif

3. Populasinya

masyarakat di

kota kisaran.

4. Analaisis

kuantitatif

mendeskripsik

an pengaruh,

persepsi,

preferensi, dan

sikap

masyarkat

1. Terdapat tiga

factor yang

memperngaruhi

pengambilan

keputusan untuk

menabung yaitu,

pelayanan,

lokasi,

pengetahuan,

dan agama.

2. Factor agama

dan lokasi

perbankan

syariah menjadi

factor utama

untuk

mendorong

masyarakat

kisaran

menabung di

perbankan

syariah.

41

muslim dalam

memilih

perbankan

sayriah.

3 Anita

Rahmawati

2014,

(Pengaruh

Persepsi

Tentang Bank

Syariah

Terhadap

Minat

Menggunakan

Produk di BNI

Syariah

Semarang)

Pengaruh

Persepsi Tentang

Bank

Syariah

Terhadap Minat

Menggunakan

Produk di BNI

Syariah

Semarang.

Penelitian ini

merupakan

jenispenelitian survey,

yaitu penelitian yang

dilakukan dengan

mengambil sampel

secara langsung dari

populasi sehingga di

temukan hubungan

dari variable-variabel.

1. Persepsi

tentang

hubungan

bankberpengaru

h positif dan

signifikan

terhadap minat

menggunakan

produk bank

syariah.

2. Persepsi

tentang system

bagi hasil

berpengaruh

secara positif

dan signifikan

terhadap minat

mengguanakan

produk

perbanakn

syariah.

3. Persepsi

tentang bank

syariah tidak

berpengaruh

terhaadap minat

menggunakan

produk di

perbankan

syariah.

4 Adibah

Mardiah 2018

(Pengaruh

Pengetahuan

Pedagang

Tentang

Produk

Perbankan

Syariah Dalam

Meningkatkan

Pengaruh

Pengetahuan

Pedagang

Tentang Produk

Perbankan

Syariah Dalam

Meningkatkan

Minat

Menggunakan

Jasa Perbankan

1. Penelitian ini

menggunakan

metode

pendekatan

kuantitatif

deskriptif.

Menggunakan

data primer

dan data

skunder.

2. Instrumen

penggumpulan

Penelitian dilakukan

menggunakan

persamaan regresi

linier

sederhana.Penelitian ini

menunjukkan adanya

pengaruh antara

pengetahuan (x)

terhadap polaminat (y)

pada pedagan dipasar

42

Minat

Menggunakan

Jasa Perbankan

Syariah, Studi

Pada Pedagang

Pasar Simpang

Pulai Jambi)

Syariah, Studi

Pada Pedagang

Pasar Simpang

Pulai Jambi

data

menggunakan,

angket,

wawancara,

dokumentasi,

dan observasi

simpang pula iota

jambi.

5 Kautsar

Audytra

Muhammad

2014

(Pengetahuan

Warga

Tentang

Perbanakan

Syariah

Terhadap

Memilih

Produk Bank

Muamalat,

Studi Kasus

Santri Ponduk

Pesantren

Darunnajah)

Pengetahuan

Warga Tentang

Perbanakan

Syariah

Terhadap

Memilih Produk

Bank Muamalat,

Studi Kasus

Santri Ponduk

Pesantren

Darunnajah

1. Menggunakan

metode

kuantitatif

deskriptif (X1:

Analisis

Pengetahuan

Wrga Tentang

Perbankan

Syariah) (Y1:

Minat Memilih

Produk Bank

Muamalat)

1. Berdasarkan

hasil pengolahan

data yang

diperoleh dari

warga pondok

pesantren

darunnajahjaka

rta yang

mengukur

pengetahuan

warga tentang

minat memilih

produk Bank

Muamalat

berpengaruh

positif.

43

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka penelitian menggambarkan hubungan variable

independen studi terdahulu yang dilakukan oleh Khairi dkk (2018)

menunjukkan bahwa berdasarkan analisis data secra keseluruhan dengan

menggunkana bantuan software SPSS dapat diuraikan bahwa setiap

variable masing-masing item pertanyaan dijawab dengan pengujian

hipotesa alternative (Ha) yang menyatakan terdapat sebuah pengaruh yang

signifikan antara variable factor pengetahuan, lokasi, bagi hasil, dan

agama. Terhadap Minat masyarakat terhadap produk penghimpunan dana

perbankan syariah. Baik secara paarsial (individu) maupun secara simultan

(bersama-sama).

Tabel 1.7

Keterangan :

= Secara Parsial

------------> = Secara Simultan

Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan toritis dan tinjauan

penelitian terdahulu, maka dapat dilihat rumusan kerangka pemikiran yang

disajikan dalam table 1.7 yaitu terdapat empat variabel dalam penelitian ini yang

mana pengaruh masing-masing variabel secara parsial terhadap minat dan

pengaruh secara simultan terhadap minat.

Faktor Pengetahuan (X1)

Faktor Lokasi (X2)

Faktor Bagi Hasil ( X3)

Faktor Agama (X4)

Minat Masyarakat Kecamatan

Telanaipura, Kota Jambi, Terhadap

Produk Penghimpunan Dana

Perbanakan Syariah. (Y)

H1

H2

H3

H4

44

1. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka teori dan tinjauan pustaka maka dapat

disusun hipotesis sementara sebagai berikut :

H1 = Diduga Pengetahuan Tidak memiliki pengaruh terhadap minat

masyarakat terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah.

H2 = Diduga Lokasi memiliki pengaruh terhadap minat masyarakat

terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah.

H3 = Diduga Bagi Hasil memiliki pengaruh terhadap minat masyarakat

terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah.

H4 = Diduga Agama Tidak memiliki pengaruh terhadap minat

masyarakat terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah.

2. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistic merupakan hipotesis yang bila penelitian bekerja

dengan sampel.75

Metode penelitian statistic penelitian ini adalah:

Ho1 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan

terhadap minat masyarakat terhadap produk penghimpunan dana

perbankan syariah

Ha1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan terhadap

minat masyarakat terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah.

Ho2 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara lokasi terhadap

minat masyarakat terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah.

Ha2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara lokasi terhadap minat

masyarakat terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah.

75 Martono, Metode penelitian kuantitatif.

45

Ho3 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara bagi hasil

terhadap minat masyarakat terhadap produk penghimpunan dana

perbankan syariah.

Ha3 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara bagi hasil terhadap

minat masyarakat terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah.

Ho4 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara agama terhadap

minat masyarakat terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah.

Ha4 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara agama terhadap minat

masyarakat terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah.

46

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang akan diteliti baik berupa

orang atau lembaga organisasi. Subjek penelitian pada dasarnya berupa

sesuatu yang akan dikenai oleh kesimpulan hasil penelitian.76

Teknik

penentuan informasi yang digunakan pada penelitian ini adalah

Nonprobability sampling, yaitu teknik sampling yang memberikan peluang

yang sama agi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sebuah

sampel (informan) berdasarkan keputusan dari seorang peneliti itu

sendiri.77

Objek penelitian merupakan suatu pokok persoalan yang akan

diteliti untuk mendapatkan data secara akurat dan lebih terarah. Pada

penelitian “Analisis Minat Masyarakat Terhadap Produk Penghimpunan

Dana Perbankan Syariah (Studi Di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi).

Yang menjadi subjek penelitian ini adalah masyarakat di Kecamatan

Telanaipura, Kota Jambi.

B. Metode Penelitian

Metode pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

kuantitatif, metode ini disebut metode kuantitatif dikarenakan data pada

penelitian disimpulkan dengan angka-angka serta menggunakan analisis

statistic pada aplikasi SPSS. Dalam (Burham Bungin, 2013).

Pada penelitian ini, penulis menggunakan statistic deskriptif,

statistic deskriptif merupakan statistic yang dapat digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggunakan data

yang telah dikumpulkan tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulanan

yang berlaku untuk umum atau generalisasi.78

76 Leksono, “Penelitian Kualitatif Ilmu Ekonomi.” 77

Martono, Metode penelitian kuantitatif. 78 Yusuf, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif & penelitian gabungan.

47

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Secara umum jenis data dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian

antara lain adalah:

a. Data Primer, merupakan data yang telah diperoleh atau

dikumpulkan langsung oleh orang yang melakukan penelitian.

Adapun data primer dalam penelitian ini adalah data penulis

langsung dari sumbernya, yaitu data diambil dari hasil penyebarang

angket atau kuesioner tentang “Analisis Minat Masyarakat

Terhadap Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah (Studi

Di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi).79

b. Data Skunder, merupakan data yang telah ada dan tidak perlu

dikumpulkan sendiri termasuk dalam, beberapa sumber, publikasi

pemerintah, ataupun penelitian sebelumnya.80

D. Teknik Pengumpulan Data

Sumber data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dan

instrument pengumpulan bahan atau data melalui metode angket

(kuesioner), wawancara, observasi tempat penelitian dan

dokumentasi.81

a. Angket (Kuesioner)

Digunakan untuk mendapatkan data-data serta memperoleh

informasi lebih jelas dari para responden. Untuk mendaptkan

data pribadi atau hal-hal yang ingin diketahui, maka harus

membuat beberapa daftar pertanyaan untuk diajukan keada para

responden. Dalam metode kuantitatif maka jawaban dapat

diberi skor sebagai berikut:

79 Martono, Metode penelitian kuantitatif. 80

Yusuf, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif & penelitian gabungan. 81 Umar, Metode riset bisnis.

48

SS : Sangat Setuju (5)

S : Setuju (4)

N : Netral (3)

TS : Tidak Setuju (2)

STS : Sangat Tidak Setuju (1)

2. Observasi

Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan sistematis

atas fenomena-fenomena yang akan diselidiki.82

3. Wawancara

Wawancara merupakan suatu kegiatan Tanya jawab secara lisan

maupun tulisan untuk memperoleh suatu informasi.

4. Dokumentasi

Dokumentasi meruoakan sebuah cara yang dilakukan untuk

menyediakan dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat

dan terpercaya.83

E. Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

Adalah variabel bebas atau penjelas yang mempengaruhi ataupun

yang menjadi penyebab berubahnya suatu variabel dependen. Variabel

independen dalam penelitian ini adalah Pengetahuan (X1), Lokasi

(X2), Bagi Hasil (X3), dan Agama (X4).

2. Variabel Dependen

Merupakan variabel yang tercakup dalam hipotesis yang dipenagruhi

oleh vaiabel lainnya. Variabel dependen yang terdapat dalam

penelitian ini adalah Minata Masyarakat Terhadap Produk

Ppenghimpunan Dana Perbanakan Syariah (Y)

82 Hamdi dan Bahruddin, Metode penelitian kuantitatif aplikasi dalam pendidikan. 83

“Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Sifuddin Jambi,.”

49

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek

ataupun subjek yang mempunyai kualitas serta karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik menjadi

kesimpulan dalam seluaruh objek yang diteliti.84

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karekteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut, teknik sampling dalam penelitian ini adalah teknik

cluster sampling (area sampling). Teknik sampling daerah digunakan

untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber

data sangat luas, missal penduduk dari suatu Negara, provinsi atau

kabupaten. Untuk menentukan produk mana yang akan dijadikan

sumber data, maka pengembalian sampelnya berdasarkan daerah

provinsi yang telah ditetapkan.85

Yang menjadi populasi pada

penelitian ini adalah Masyarakat Kecamatan Telanaipura Kota Jambi

yang berjumlah 50.015 orang. peneliti mengambi populasi terhadap

masyarakat hanya setengah atau 100 orang dari jumlah masyarakat

keseluruhan. Peneliti menggunakan rumus slovin untuk menentukan

jumlah sampel dari populasi yang ada. Berdasarkan rumus slovin

jumlah sampel dihitung sebagai berikut.

84

Martono, Metode penelitian kuantitatif.

50

Dimana :

n : Ukuran sampel

N : Ukuran populasi

e : Error (kesalahan yang diterima)

Dengan memnggunakan margin error sebesar 10% (0,1), maka jumlah

sampel yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

( )( )

( )( )

Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100.

51

G. Definisi Operasional Variabel

No Variabel Detail Operasional Indikator Skala

1 Pengetahuan Pengetahuan adalah

kemampuan

yang dimiliki manusia

untuk menangkap,

mengingat, mengulang,

menghasilkan informasi

sehingga otak akan

bekerja, dan

menyimpan informasi

tersebut di dalam

memori.86

1. Pngetahuan

perbankan syariah.

2. Pengetahuan

tentang produk

penghimpunan

dana dalam

perbankan

syariah.87

3. Pengetahuan

tentang akad

perbankan syariah.

Likert

2 Lokasi Lokasi adalah suatu

wilayah atau tempat

sesuatu objek tertentu.

1. Lokasi yang sering

dilalui.

2. Lokasi yang dapat

dilihat dengan

jelas dari jarak

pandang normal.88

Likert

3 Bagi Hasil Bagi hasil adalah suatu

ketentuan pembagian

hasil dengan proporsi

antara nasabah dengan

bank syariah atau

lembaga keuangan

syariah yang telah

disepakati.89

1. Kejelasan bagi

hasil.

2. Bagi hasil yang

menguntungkan..

3. Bagi hasil yang

diberikan lebih

besar dari lembaga

keuangan

lainnya.90

Likert

4 Agama Agama mengandung

makna ikatan yang harus

di pegang dan dipatuhi

manusia. Ikatan yang

dimaksud berasal dari

suatu kekuatan yang

lebih tinggi dari

1. Transaksi secara

halal dalam islam

2. Pengetahuan

tentang riba91

Likert

86 Hendrawan dan Sirine, “Pengaruh sikap mandiri, motivasi, pengetahuan

kewirausahaan terhadap minat berwirausaha (Studi kasus pada mahasiswa FEB UKSW Konsentrasi Kewirausahaan).”

87 Purboastuti, Anwar, dan Suryahani, “Pengaruh indikator utama perbankan terhadap pangsa pasar perbankan syariah.”

88 Ghanimata dan Kamal, “Analisis pengaruh harga, kualitas produk, dan lokasi terhadap keputusan pembelian (Studi pada Pembeli Produk Bandeng Juwana Elrina Semarang).”

89 Wahab, “Pengaruh tingkat bagi hasil terhadap minat menabung di bank syariah.” 90 Wahab. 91

A Munajim, S Anwar, “Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah.”

52

manusia, kekuatan yang

tak dapat ditangkap oleh

panca indera, namun

mempunyai pengaruh

yang besar sekali

terhadap kehidupan

manusia sehari-hari.

(Rahmat, 1997).

5 Minat Minat adalah suatu

perpaduan keinginan dan

kemauan yang dapat

berkembang jika ada

motivasi.92 Perilaku

pengambilan keputusan

untuk membeli atau

mempergunakan jasa

tertentu dipengaruhi

factor yaitu: harga,

service yang ditawarkan,

lokasi, kemampuan

tenaga penjual

periklanan.

(Kotler, 2006-206).

1. Ketertarikan

terhadap suatu

produk.93

2. Hubungan

terhadap perasaan

sehingga

timbulnya minat.

3. Aktif

bertransaksi94

Likert

92 Suharyat, “Hubungan antara sikap, minat dan perilaku manusia.” 93 Andespa, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Menabung di

Bank Syariah,” 2017. 94

Fauzi Yayan, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Menabung Di Perbankan Syariah (Kasus Pada Bank Syariah Kantor Cabang Yogyakarta).”

53

H. Uji Statistik / Instrumen

Langkah selanjutnya setelah isntrumen penelitian adalah

melakukan uji coba terhadap instrument sebuah penelitian yang diteliti.

Tujuan uji coba tersebut untuk melihat validitas dan reabilitas instrument

yang digunakan pada penelitian ini.95

1. Uji Validitas

Uji ini digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

kuisioner. Kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisinoer

tersebut mampu untuk mengungkap sesuat yang akan diukur oleh

kuisioner tersebut.

Pengambilan pada setiap indikator valid apabila nilai r hitung lebih

besar atau sama dengan r table, atau r hitung berada dibawah 0,05.

Untuk menentukan nilai r hitung, digunakan aplikasi statistic SPPS

yang dinyatakan dengan nilai correted item total correlation. Rumus

teknik korelasi Product Moment.96

r : Koefisien korelasi

n : Jumlah obsevasi/responden

X : Skor pertanyaan

Y : Skor total

2. Uji Reabilitas

Uji Reabilitas bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana suatu

instrument dapat dipercaya, untuk dijadikan alat pengumpulan suatu

data karena instrument tersebut sudah baik. Uji reabilitas hanya

95 “Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Sifuddin Jambi,.” 96

Dyah Nirmala Arum Janie, S.E.,M.SI, Statisti Deskriptif & Regresi Linier Berganda Dengan SPSS.

54

dilakukan pada data yang telah dinyatakan valid. Dalam uji rebilitas

digunakan teknik Croancbach Alpha >0,60, Rumus Croanbach Alpha

dalam penelitian ini adalah:

Keterangan :

r11 : Reliabilitas

k : Banyaknya butir pertanyaan

ab2 : Jumlah varian butir

αt2 : Varian total

I. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode peneilitian kuantitatif, metodi

ini disebut kuantitatif karena terdapa data penelitiang yang disimpulakan

berupa angka-angka serta menggunakan analisis statisti menggunakan

SPSS. Analisis data yang dimaksud merupakan analisisuntuk melakukan

pengujian pada hipotesis serta menjawab rumusan masalah yang telah

diajukan dalam penelitian ini berupa data-data yang telah diperoleh. Data

akan diolah menggunakan teknik kuantitatif deskriptif, teknik analisis

dalam penelitian ini meggunakan rumus statistic dan program Microsoft

exsel serta program SPSS.97

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Metode anaisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan metode analisis Regresi Linier Berganda adalah teknik

statistika untuk mmbuat model dan menyelidiki pengaruh antara satu

atau beberapa variable bebas (independent variable) terhadap satu

variable respons (dependen variable) dengan rumus:98

97

Prof. Dr. Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian. 98 Basuki dan Prawoto, “Analisis Regresi dalam Penelitian Ekonomi dan Bisnis.”

55

Y = a + b2x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e

Keterangan:

Y = Variabel dependen (Minat Terhadap Produk Penghimpunan Dana )

X1 = Variabel (Pengetahuan)

X2 = Variabel (Lokasi)

X3 = Variabel (Bagi Hasil)

X4 = Variabel (Agama)

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

Adapun syarat uji asumsi yang harus dipenuhi dalam analisi regresi

linier berganda adalah sebagai berikut:

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi

pada analisis linier berganda yang berbasis ordinary least squere

(OLS). Uji asumsi klasik yang sering digunakan yaitu uji

heteroksida, uji normalitas, uji autokorelasi, dan uji linieritas. Uji

asumsi klasik dilakukan untuk melihat suatu model yang termasuk

layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian ini.99

a. Uji Normalitas

Uji normalitas menggunakan uji Kolmogrov Smirnov berguna

untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi

normal atau diambil dari posulasi normal. Untuk melihat data

yang digunakan berdistribusi normal atau tidak, maka dapet

diketahui ttabel> 0,05. Maka data tersebut berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

99 Prof. Dr. Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian.

56

TUji ini menggunakan uji Glejser adalah untuk mengetahui

apakah dalam model regresi terdapat kesamaan varian dan

residual atau pengalaman ke pengamatan yang lainnya. Untuk

mengetahui adanya gejala heteroskedasitas dapat menggunakan

uji glejser. Uji glejser dilakukan dengan meregresikan variabel

independen terhadap nilai residual mutlaknya. Apabila nilai

signifikansi >α = 0,05 (5%) maka dapat dilakukan model regresi

tidak mengandung heteroskedastisitas.100

c. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi inimenggunakan Uji Run Test bertujuan untuk

menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu periode sebelumnya (t-1).76

Konsekuensi dari

adanya autokorelasi adalah terjadinya peluang keyakinan

menjadi besar serta varian dan nilai kesalahan standar akan

ditaksir terlalu rendah.

d. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas uji Tolerance dan VIP adalah kondisi adanya

hubungan linier antar variabel independen. Karena melibatkan

beberapa variabel independen, maka multikolinieritas tidak akan

terjadi pada persamaan regresi sederhana (yang terjadi Akibat

selanjutnya, statistik t cenderung lebih kecil atau koefisiensi

regresi cenderung tidak signifikan berada dari nol. Ada

beberapa indikasi adanya multicolleniarity sebagai berikut:

a. Jika statistik F signifikan tetapi statistik t tidak ada yang

signifikan.

b. Jika R2 relatif besar tetapi statistik t tidak ada yang signifikan.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikorelasi di dalam

model regresi dapat dilihat dari nilai dan Variance Inflation

Factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk

100 Hamdi dan Bahruddin, Metode penelitian kuantitatif aplikasi dalam pendidikan.

57

menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance>

0,10 atau gejala multikolinearitas.101

J. Uji Hipotesis

1. Uji Parsial t

Uji t bertujuan menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel

independen seacra individual dalam menerangkan variabel dependen.

Pengujian ini menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% serta

melakukan perbandingan antara t hitung dengan t table. Artinya jika

nilai t hitung > t tabel maka setiap variabel bebas yang diteliti

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika nilai

t hitung < t tabel maka variabel bebas yang diteliti tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat..102

2. Uji F (Uji Simultan)

Uji F dalam analisis regresi linier berganda digunakan untuk

mengetahui apakah variable Pengetahuan, Lokasi, Bagi Hasil, dan

Agama berpenagruh terhadap Minat Masyarakat Terhadap Produk

Penghimpunan Dana Perbankan Syariah di Kota Jambi. Uji F

digunakan untuk menguji keberartian regresi. Langkah-langkah

pengujiannya adalah sebagai berikut:

b. Jika F hitung < F table, maka Ho diterima artinya ada pengaruh

yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama

terhadap varibel dependen.

c. Jika F hitung > F table, maka Ho ditolak artinya bahwa tidakn ada

pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara

bersama-sama terhadap variabel dependen.

101

Basuki dan Prawoto, “Analisis Regresi dalam Penelitian Ekonomi dan Bisnis.” 102 “Cara Melakukan Uji t Parsial dalam Analisis Regresi dengan SPSS - SPSS Indonesia.”

58

3. Uji Koefisien Detreminasi R2

Pada uji koefisien detreminasi R2, kontribusi variabel independen

secara bersama-sama terhadap variabel dependen dapat diketahui

dengan melihat besaran suatu koefisien detreminasi totalnya (R2). Jika

nilai (R2) diperoleh mendekati 1 maka hubungan variebel independen

terhadap variabel dependen semakin kuat. Sebaliknya, jika nilai (R2)

yang diperoleh mendekati 0 maka hubungan variabel independen

terhadap variabel dependen semakin lemah. Nilai (R2) dapat naik

ataupn turun apabila suatu variabel independen ditambah ke dalam

suatu model.103

103

“Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Sifuddin Jambi.”

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kecamatan Telanaipura

1. Historis

Kabupaten Kota Jambi berdiri pada tanggal 28 Mei 1401 dan

dibentuk sebagai pemerintah daerah otonom kotamadya berdasarkan

ketetapan Gubernur Sumatera nomor 103/1946.104

Kabupaten Kota Jambi

adalah satu dari 11 kabupaten yang berada di Jambi terdiri dari 11

Kecamatan dengan jumlah 62 Kelurahan.

Kecamatan Telanaipura adalah sebuah kecamatan yang terbesar di

Jambi. Kecamatan Telanaipura terletak di pusat pemerintahan Provinsi

Jambi dengan memiliki luas sebesar 22,51 KM2.

2. Letak Geografis

lokasi penelitian ini adalah di Kecamatan Telanaipura, yang

terletak di pusat pemerintahan Provinsi Jambi dengan memiliki luas tanah

sebesar 30.39 Km2. Batas-batas di Kecamatan Telanaipura sebagai berikut:

1. Bagian Selatan : Kecamatan Kota Baru

2. Bagian Utara : Sungai Bataghari.

3. Bagian Timur : Kecamatan Pasar Jambi.

4. Bagian Barat : Kabupaten Muaro Jambi.

Keadaan wilayah Kecamatan Telanaipura dengan luas wilayah

30,39 Km2 dan terdiri dari 6 Kelurahan:

105

1. Kelurahan Telanaipura luasnya 1,29 Km2 atau 4,24% dari luas

Kecamatan.

2. Kelurahan Buluran Kenali luasnya 2,06 Km2 atau 6,78% dari

luas Kecamatan

104 “Kota Jambi.” 105

Pemerintah Kota Jambi, Laporan Kinerja (LJK) Kecamatan Telanaipura Kota Jambi Thun 2018.

60

3. Kelurahan Teluk Kenali luasnya 2,34 Km2 atau 7,70% dari luas

kecamatan Telanaipura

4. Kelurahan Penyengat Rendah luasnya 12,31 Km2 atau 40,51%

dari luas Kecamatan.

5. Kelurahan Simpang IV Sipin luasnya 1,53 Km2 atau 5,03%

dari luas Kecamatan

6. Kelurahan Pematang Sulur luasnya 2,98 Km2 atau 9,81% dari

luas Kecamatan.

Grafik 1.1

Persentase Luas Kecamatan Telanaipura Menurut Kelurahan

Sumber: BPS Provinsi Jambi

3. Visi dan Misi

a. Visi

Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa

mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Kecamatan Telanaipura

Kota Jambi. Visi Kecamatan Telanaipura Kota Jambi Tahun 2013-

2019 adalah:

Telanaipura

Buluran Kenali

Teluk Kenali

Penyengat Rendah

Simpang IV Sipin

Pematang Sulur

61

“TERWUJUDNYA KECAMATAN TELANAIPURA

SEBAGAI URAT NADI DAN BAROMETER PEMBAGUNAN

MENUJU KOTA JAMBI TERKINI”106

b. Misi

Misi Kecamatan Telanaipura Kota Jambi Tahun 2013-2019 adalah

sebagai berikut:

1. Memfasilitasi pembangunan infrastruktur

kecamatan yang berwawasan lingkungan.

2. Menjadi ujung tombak dalam peningkatan

perekonomian berbasis potensi masyarakat menuju

kesejahteraan social.

3. Mewujudkan masyarakat kecamatan telanaipura

yang berakhlak, berbudaya, dan berdaya saing.

4. Memberikan pelayanan melalui SDM kecamatan

yang professional dan bersih.107

106

Pemerintah Kota Jambi. 107 Pemerintah Kota Jambi.

62

4. Struktur Organisasi Kantor Camatan Telanaipura

Berdasarkan Walikota Jambi Nomo 61 Tahun 2016 Tentang

Kedudukan, Susunan organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja

Kecamatan Telanaipura Kota Jambi.

63

5. Kondisi Penduduk

Kecamatan Telanaipura adalah Kecamatan terbesar ketiga setelah

Kecamatan Kotabaru dan Jambi Selatan. Jumlah penduduk Kecamatan

Telanaipura, yaitu sebesar 50,015 jiwa atau sekitar 16,80 persen dari total

penduduk Kota Jambi. Luas wilayah Kecamatan Telanaipura adlaah 30,39

Km2. Kelurahan yang terluas adalah Kelurahan Penyengat Rendah dan

yang terkecil adalah Kelurahan Murni. Diantara 11 (sebelas) Kelurahan di

Kecamatan Telanaipura, kepadatan penduduk terbesar ada pada tiga

kelurahan, yaitu Kelurahan Murni, Solok Sipin dan Simoang IV Sipin.

Tabel 1.8

Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Telanaipura

Tahun 2014-2018

Sumber: BPS Kota Jambi

B. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data

Untuk dapat mengetahui seperti apa gambaran penelitian ini maka penulis

menggunakan data-data yang telah dibutuhkan, data dalam penelitian ini

dikumpulkan dengan cara membagikan kuisioner secara langsung dan

tidak langsung dengan menggunakan google formulir. Pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara mengambil sampel para responden dengan

jumlah 100 responden. Berikut ini adalah penyajian hasil karakteristik para

responden:

Tahun Penduduk Kepadatan

Jiwa Km2 Jiwa Km

2

2014 95.844 3.034

2015 98,99 3,154

2016 49,970 217

2017 50,482 16,6

2018 50,966 16,8

64

2. Berdasarkan Usia

Tabel 1.9

Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Presentase

10 – 29 49 49,0%

30 – 49 20 20,0%

> 50 31 31,0%

Total 100 100%

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa persentase tersebut

dapat terlihat bahwa kelompok presentase terbesar responden adalah di

bawah umur 10 – 29 tahun yaitu sebanyak 49,0%, umur >50 sebesar

31,0% dan presentase yang terkecil responden adalah usia 30 – 49 tahun

yaitu sebanyak 20,0%. Dapat diartikan bahwa tingkat umur dapat

mempengaruhi tingkat kedewasaan pada diri seseorang sehingga bisa

berpengaruh dalam perilaku serta cara pemikirannya.

3. Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 2.0

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-Laki 47 47.0 47.0 47.0

Perempuan 53 53.0 53.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden

berjenis kelamin laki-laki berjumlah sebanyak 47,0% sedangkan

65

responden berjenis kelamin perempuan berjumlah sebanyak 53,0%.

Rsponden ini merupakan responden yang berada di Kecamatan

Telanaipura.

4. Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 2.1

Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SMP 4 4.0 4.0 4.0

SMA 47 47.0 47.0 51.0

D3 2 2.0 2.0 53.0

S1 40 40.0 40.0 93.0

S2 7 7.0 7.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021

Dari hasi Tabel 2.1 diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

pendidikan responden masyarakat di Kecamatan Telanaipura Kota Jambi

yang paling banyak adalah SMA yaitu sebesar 47,0%, dilanjutkan dengan

S1 sebesar 40,0%, disusul dengan S2 sebesar 7,0%, dilanjutkan dengan

SMP sebesar 4,0%, dan yang terakhir D3 sebesar 2,0%.

66

5. Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 2.2

Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaan

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021

Berdasrkan table 2.2 diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

pekerjaan di Kecamatan Telanaipura Kota Jambi yang paling banyak

adalah mahasiswa yaitu sebesar 33,0%, dilanjutkan dengan PNS sebesar

19,0%, disusul oleh pedagang sebesar 17,0%, disusul oleh swasta sebesar

12,0%, disusul oleh buruh sebesar 6,0%, kemudian disusul oleh pelajar

sebesar 5,0% dan yang terakhir pensiunan yaitu sebesar 4,0%.

6. Uji Instrumen

Hasil uji instrument validitas dan reabilitas dilakukan dengan

menggunakan aplikasi statistic SPSS 16. Berikut ini merupakan hasil uji

instrument menggunakan validitas dan rebilitas yang dilakukan pada 100

responden.

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid IRT 4 4.0 4.0 4.0

Buruh 6 6.0 6.0 10.0

Pedagang 17 17.0 17.0 27.0

Swasta 12 12.0 12.0 39.0

PNS 19 19.0 19.0 58.0

Pensiunan 4 4.0 4.0 62.0

Pelajar 5 5.0 5.0 67.0

Mahasiswa 33 33.0 33.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

67

a. Hasil Uji Validitas

Hasil pengujian validitas digunakan untuk mengukur valid atau

tidaknya suatu kuisioner..108

Perhitungan SPSS dengan membagikan

rhitung dengan rtabel. rtabel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar

0,195 karena jumlah data yang digunakan sebanyak 100 dengan tingkat

kesalahan 5%. Kriteria dalam menentukan valid atau tidaknya suatu

instrumen adalah jika rhitung > rtabel (rhitung > 0,195), maka pertanyaan

tersebut valid. 109

Tabel 2.3

Hasil Uji Validitas Instrumen (Pengetahuan X1)

No Item rhitung rtabel Keterangan

1 X1.1 0,273 0,195 Valid

2 X1.2 0,209 0,195 Valid

3 X1.3 0,313 0,195 Valid

4 X1.4 0,253 0,195 Valid

5 X1.5 0,238 0,195 Valid

6 X1.6 0,139 0,195 Tidak Valid

7 X1.7 0,430 0,195 Valid

8 X1.8 0,497 0,195 Valid

9 X1.9 0,608 0,195 Valid

10 X1.10 0,806 0,195 Valid

11 X1.11 0,836 0,195 Valid Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021

Berdasarkan Tabel 2.3 instrumen pengetahuan terdiri dari 11 pertanyaan.

Setelah dilakukan analisis vliditas setiap pertanyaan menghasilkan koefisien

korelasi rhitung yang lebih besar dari rtabel. Dengan kata lain, instrument

penelitian yang berjumlah 11 pertanyaan untuk variabel pengetahuan (X1)

dinilai semua item pertanyaan Valid.

108

Tony Wijaya, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. 109 Danang Suntoyo, Praktik SPSS Untuk Kasus.

68

Tabel 2.4

Hasil Uji Validitas Instrumen (Lokasi X2)

No Item rhitung rtabel Keterangan

1 X2.1 0,744 0,195 Valid

2 X2.2 0,791 0,195 Valid

3 X2.3 0,810 0,195 Valid

4 X2.4 0,793 0,195 Valid Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021

Berdasarkan Tabel 2.4 pada instrument lokasi terdiri dari 4 pertanyaan,

setelah dilakukan analisis validitas setiap pertanyaan menghasilkan koefisien

rhitung yang lebih besar dari rtabel. Dengan kata lain, instrument penelitian

yang berjumlah 4 pertanyaan untuk variable lokasi (X2) dinilai semua item

pertanyaan Valid.

Tabel 2.5

Hasil Uji Validitas Instrumen (Bagi Hasil X3)

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021

Berdasarkan Tabel 2.5 pada instrument lokasi terdiri dari 4 pertanyaan,

setelah dilakukan analisis validitas setiap pertanyaan menghasilkan koefisien

rhitung yang lebih besar dari rtabel. Dengan kata lain, instrument penelitian

yang berjumlah 4 pertanyaan untuk variable bagi hasil (X3) dinilai semua

item pertanyaan Valid.

No Item rhitung rtabel Keterangan

1 X3.1 0,656 0,195 Valid

2 X3.2 0,724 0,195 Valid

3 X3.3 0,757 0,195 Valid

4 X3.4 0,682 0,195 Valid

69

Tabel 2.6

Hasil Uji Validitas Instrumen (Agama X4)

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021

Berdasarkan Tabel 2.6 pada instrument lokasi terdiri dari 3 pertanyaan,

setelah dilakukan analisis validitas setiap pertanyaan menghasilkan koefisien

rhitung yang lebih besar dari rtabel. Dengan kata lain, instrument penelitian

yang berjumlah 3 pertanyaan untuk variable agama (X4) dinilai semua item

pertanyaan Valid.

Tabel 2.7

Hasil Uji Validitas Instrumen (Minat Y)

No Item rhitung rtabel Keterangan

1 Y.1 0,632 0,195 Valid

2 Y.2 0,759 0,195 Valid

3 Y.3 0,771 0,195 Valid

4 Y.4 0,727 0,195 Valid

5 Y.5 0,714 0,195 Valid Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021

Berdasarkan Tabel 2.7 pada instrument lokasi terdiri dari 5 pertanyaan,

setelah dilakukan analisis validitas setiap pertanyaan menghasilkan koefisien

rhitung yang lebih besar dari rtabel. Dengan kata lain, instrument penelitian

yang berjumlah 5 pertanyaan untuk variable minat (Y) dinilai semua item

pertanyaan Valid.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Reliabilitas menujukkan bahwa suatu instrument cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena

No Item rhitung rtabel Keterangan

1 X4.1 0,838 0,195 Valid

2 X4.2 0,855 0,195 Valid

3 X4.3 0,761 0,195 Valid

70

instrument sudah baik.110

Untuk menguji reabilitas digunakan teknik

croancbach alpha >0,60. Tabel 2.8 menunjukkan hasi uji reabilitas

untuk variable penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 2.8

Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Penelitian Cronbach Alpha Keterangan

1 Pengetahuan (X1) 0,656 Realibel

2 Lokasi (X2) 0,792 Realibel

3 Bagi Hasil (X3) 0,660 Realibel

4 Agama (X4) 0,748 Realibel

5 Minat (Y) 0,770 Realibel Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021

Dari Tabel 2.8 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach Alpha untuk

masing-masing X1, X2, X3, X4 dan Y berurutan adalah, 0,656, 0,792,

0,660, 0,748, dan 0,770 lebih besar dar pada 0,60. Sehingga dapat

disuimpulkan bahwa semua variable dan item pertanyaan dari kuisioner

yang digunakan dalam penelitian ini dianggap realibel atau layak.

7. Analisis Data

Berikut ini adalah hasil analisis data kuisioner pada Masyarakat

Kecamatan Telanaipura Kota Jambi.

A. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistic yang harus dipenuhi

pada analisis regresi linier berganda berbasis ordinary least square

(OLS). Dalam model regresi ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi

agar hasil estimasi efesien yaitu tidak terjadi penyimpangan dan

memberikan informasi yang sesuai dengan keadaan nyata.111

Uji asumsi

klasik dilakukan dengan empat pengujian, yaitu uji normalitas, uji

110 Sanjaya, “Ghozali, I.(2016). Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS

23 (VIII). Semarang.” 111 Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivarite Dengan Program SPSS.

71

heterokedastistitas, uji autokorelasi, dan uji multikolinearitas. Hasi

pengujian tersebut di jelaskan sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk melihat apakah suatu variable yang

di hasilkan dari model regresi memiliki distribusi atau tidak.

Model regresi yang baik yaitu model regresi yang berdistribusi

normal.112

Kriteria dari uji normalitas residual adalah apabila

signifikan residual lebih dari 0,05 maka residual berdistribusi

secara normal.113

Berikut adalah hasil uji normalitas yang

dilakukan dengan metode Kolmogrov Smirnov, yang dianalisis

menggunakan Software SPSS 16. Kolmogrov Smirnov

Tabel 2.9

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 2.31984463

Most Extreme

Differences

Absolute .052

Positive .052

Negative -.033

Kolmogorov-Smirnov Z .519

Asymp. Sig. (2-tailed) .951

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021

112

Tony Wijaya, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. 113 Danang Suntoyo, Praktik SPSS Untuk Kasus.

72

Berdasarkan Tabel 2.9 hasil uji normalitas diketahui bahwa,

nilai Asymp. Sig. (2-tailed) di peroleh nilai sebesar 0,951. Nilai

tersebut lebih besar dari 0,05. Sehingga hasil dari uji normalitas

yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebaran data,

dapat di simpulkan bahwa persamaan regresi tersebut

berdistribusi normal.

73

2. Uji Heteroskedastisitas

Apabila nilai >α = 0,05 (5%) maka dapat dilakukan model

regresi tidak mengandung heteroskedastisitas. Berikut ini

adalah table 3.0 hasil uji heteroskedastisitas yang dianalisis

menggunakan Software SPSS 16.

Tabel 3.0

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.981 1.256 3.170 .002

Pengethuan -.042 .028 -.154 -1.523 .131

Lokasi -.062 .048 -.134 -1.274 .206

Bagi Hasil -.113 .060 -.203 -1.872 .064

Agama .091 .075 .128 1.225 .223

a. Dependent Variable: RES2

Hasil Olah Data SPSS 2021

74

Berdasarkan Tabel 3.0 diatas dapat diketahui bahwa,

variable pengetahuan nilai sig sebesar 0,131 > 0,05. Variable

lokasi memperoleh nilai sig sebesar 0,206 > 0,05. Variable bagi

hasil memperoleh nilai sig sebesar 0,064 > 0,05, dan variable

agama memperoleh nilai sig sebesar 0,223 > 0,05. Maka tidak

terjadi heteroskedastisitas. Uji ini merupakan uji yang

penggunannya sangat penting untuk menilai bisa atau tidaknya

model regresi mempresentasikan kesimpulan yang diambil dari

hasil penelitian.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan periode sebelumnya. Berikut ini

adalah table 3.1 hasil uji autokorelasi yang dianalisis

menggunakan Uji Run Test pada Software SPSS 16.

Tabel 3.1

Hasil Uji Autokorelasi

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -.11229

Cases < Test Value 50

Cases >= Test Value 50

Total Cases 100

Number of Runs 46

Z -1.005

Asymp. Sig. (2-tailed) .315

a. Median

75

Berdasarkan Tabe 3.1 hasil uji autokorelasi diketahui

nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,315 > 0,05. Maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala atau masalah

autokorelasi pada model regresi tersebut.

4. Uji Multikolinieritas

Uji ini dilakukan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independen),

uji ini bertujuan untuk terbebas dari multikolinieritas. Uji ini

dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF),

dijelaskan dalam table 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2

Hasil Uji Multikolinieritas

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021

Berdasarkan Tabel 3.2 dapat diketahui nilai Tolerance

untuk variable Pengetahuan (X1) sebesar 0,945 > 0,1. Variabel

Lokasi (X2) sebesar 0,878 > 0,1 Variable Bagi Hasil sebesar

0,826 > 0,10. Variable Agama sebesar 0,891 > 0,1 Sedangkan

nilai VIF untuk variable Pengetahuan (X1) sebesar 1,058 <

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta

Toleran

ce VIF

1 (Constant) 16.577 2.125 7.802 .000

Pengethuan -.319 .047 -.519

-

6.810 .000 .945 1.058

Lokasi .184 .082 .178 2.256 .026 .878 1.139

Bagi Hasil .384 .102 .307 3.768 .000 .826 1.210

Agama -.044 .126 -.028 -.352 .726 .891 1.123

a. Dependent Variable: Minat

76

10,0. Variable Lokasi (X2) sebesar 1,139 < 10,0. Variable Bagi

Hasil sebesar 1,210 < 10,0 dan variable Agama sebesar 1,123 <

10,0. Sehingga disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah

ataupun kasus multikolinieritas dalam penelitian.

8. Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah teknik statistika untuk membuat

model dan menyelidiki pengaruh antara satu atau beberapa variable bebas

(independent) terhadap satu variable respons (dependent). Berikut adalah

table hasil uji analisis regresi linier berganda pada software SPSS 16.

a. Uji Statistik t (Signifikansi Parameter Individual)

Uji ini menunjuksn seberapa jauh pengaruh variable penjelas atau

independen secara individual dalam menerangkan variasi variable

independen, pengujian ini menggunakan tingkat singnifikasi 5%

(>0,05) dan melakukan perbanding antara thitung dengan ttabel . Berikut

Tabel 3.7 menerangkan hasil uji statistic t. ttabel dapat dicari

menggunakan rumus:

ttabel = (df = n – k)

= 100 – 5

= 95 ttabel dari 95 = 1,66105

Keterangan :

Df : Derajad kebebasan nilai residula

N : Jumlah Sampel

K : Jumlah variabel independen dan dependen114

114 “Cara Melakukan Uji t Parsial dalam Analisis Regresi dengan SPSS - SPSS Indonesia.”

77

Tabel 3.7

Hasil Uji Statistik t

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021

Dari table 3.7 di atas maka diperoleh model persamaan regresi

sebagai berikut:

Y = βo + β1X1 + β1X2 + β1X3 + β1X4 + e

Y = 16,577 - 0,319 X1 + 0,184 X2 + 0,384 X3 - 0,044 X4 + e

Dari model persamaan regresi diatas dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

a) Konstanta 16,577 mengandung arti apabila variable

(Pengetahuan X1), (Lokasi X2), (Bagi Hasil X3), dan (Agama

X4) maka akan meningkatkan minat masyarakat terhadap

produk penghimpunan dana perbankan syariah sebesar 16,577.

b) Koefisien regresi Pengetahuan (X1) sebesar -0,319 mengandung

arti bahwa setiap satu poin Pengetahuan (X1) akan mengalami

penurunan pada Minat (Y).

c) Koefisien regresi Lokasi (X2) sebesar 0,184 mengandung arti

bahwa setiap tambahan satu poin Lokasi (X2) akan mengalamin

peningkatan pada Minat (Y).

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 16.577 2.125 7.802 .000

Pengetahuan -.319 .047 -.519 -6.810 .000

Lokasi .184 .082 .178 2.256 .026

Bagi Hasil .384 .102 .307 3.768 .000

Agama -.044 .126 -.028 -.352 .726

a. Dependent Variable: Minat

78

d) Koefisien regresi Bagi Hasil (X3) sebesar 0,384 mengandung

arti bahwa setiap tambahan satu poin Bagi Hasil (X3) akan

mengalami peningkatan pada Minat (Y).

e) Koefisien regresi Agama (X4) sebesar -0,044 mengandung arti

bahwa setiap satu poin Agama (X4) akan mengalami penurunan

pada Minat (Y).

Jika nilai sig < 0,05 atau 5% maka variable tersebut dinyatakan

positif berpengaruh terhadap variable dependent. Berdasarkan tabel 3.7

diatas hasil uji thitung masing-masing untuk pengetahuan, lokasi, bagi hasil,

dan agama adalah sebagai berikut:

a) Pengetahuan (X1) mempunyai nilai thitung > ttabel sebesar -6,810

> 1,66123 dan nilai signifikansinya sebesar 0,000 pada

koefisien 5%. Karena nilai signifikansinya < dari 0,05, hal ini

berarti bahwa pengetahuan berpengaruh negatif dan

berpengaruh signifikan signifikan terhaadap (minat masyarakat

terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah).

b) Lokasi (X2) mempunyai nilai thitung > ttabel sebesar 2,256 >

1,66123 dan nilai signifikansinya sebesar 0,026 pada koefisien

5%. Karena nilai signifikansinya < dari 0,05, hal ini berarti

bahwa lokasi berpengaruh positif dan berpengaruh singnifikan

terhadap (minat masyarakat terhadap produk penghimpunan

dana perbankan syariah).

c) Bagi Hasil (X3) mempunyai nilai thitung > ttabel sebesar 3,768 >

1,66123 dan nilai signifikansinya sebesar 0,000 pada koefisien

5%. Karena nilai singnifikansinya < dari 0,05, hal ini berarti

bahwa bagi hasil berpengaruh positif dan berpengaruh

signifikan terhadap (minat masyarakat terhadap produk

penghimpunan dana perbankan syariah).

d) Agama (X4) mempunyai nilai thitung < ttabel sebesar -0,352 <

1,66123 dan nilai signifikansinya sebesar 0,726 pada koefisien

5%. Karena nilai signifikansinya > 0,05, hal ini berarti agama

79

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap (minat

masyarakat terhadap produk penghimpunan dana perbankan

syariah).

b. Uji Statisti F (Signifikansi Simultan)

Untuk mengetahui pengaruh variable-variabel independen secara

keseluruhan terhadap variable dependen dapat diketahui dengan cara

membandingkan niali Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Yang berarti variable dependen secara simultan berpengaruh

signifikasn terhadap variable independen dan membandingkan nilai

sig. dengan nilai tingkat kepercayaan sbebesar 0,05 , apabila nilai sig

lebih kecil dari nilai derajat kepercayaan (sig, 0,05), maka berarti

terdapat hubungan yang signifikan antara semua variable independen

terhadap variable dependen. Nilai Fhitung pada table 3.8 sebesar 21,836

sedangkan Ftabel dapat dicari menggunakan rumus:

Ftabel = F (k ; η-k)

= F (4 : 100-4) = F (4 : 96) = 2,47.

Tabel 3.8

Hasil Uji Statistik f

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021

Berdasarkan hasil uji F pada table 3.8 dapat diketahui bahwa hasil

uji Fhitung > Ftabel (21,836 > 2,47) degan nilai signifikansi 0.000 < 0.05.

Hasil ini memiliki arti bahwa variable independent/bebas

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 489.854 4 122.463 21.836 .000a

Residual 532.786 95 5.608

Total 1022.640 99

a. Predictors: (Constant), Agama, Pengetahuan, Lokasi, Bagi Hasil

b. Dependent Variable: Minat

80

(Pengetahuan, Bagi Hasil, Lokasi, dan Agama) secara simultan

mempunyai pengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat

masyarakat tehadap produk penghimpunan dana perbankan syariah di

Kecamatan Telanaipura Kota Jambi.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurt Bawono (2006, 92-93) uji ini R2 dilakukan untuk

menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variable dependent

dengan variable independent, analisis uji ini digunakan untuk

mengetahui sberapa besar presentase pengaruh keseluruhan variable

independent terhadap variable dependent. Nilai (R2) dapat naik atau

turun apabila satu variable independent ditambah kedalam model.

Berikut hasil uji koefisien (R2) pada table 3.9.

Tabel 3.9

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 2021

Dari table 3.9 dinyatakan bahwa, uji koefisien detreminasi

dapat diketahui R Square sebesar 0,484% ini berarti variable

dependent (minat) dengan variable independent (pengetahuan,

lokasi, bagi hasil dan agama) sebesar 0,484%. Koefisien

detreminasi (Adjusted R square) sebesar 0,202 ini berarti

konstribusi variable independent (pengetahuan, lokasi, bagi hasil,

dan agama) mempengaruhi variable dependent (minat) 20,2%

sedangkan sisanya sebesar 79,8% dipengaruhi variable lain diluar

model.

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .484a .234 .202 2.87066

a. Predictors: (Constant), Agama, Lokasi, Bagi Hasil, Pengetahuan

81

C. Pembahasan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pengetahuan,

Lokasi, Bagi Hasil, dan Agama, pada Minat Masyarakat Terhadap Produk

Penghimpunan Dana Perbankan Syariah. Pembahasan pada masing-

masing hipotesis sebagai berikut:

1. Pengetahuan (X1) Tidak Berpengaruh Terhadap Minat (Y)

Berdasarkan pengujian pada T test, menujukkan ada pengaruh yang

signifikan pada variabel Pengetahuan terhadap minat. Dengan nilai

Thitung pada variabel Pengetahuan (X1) sebesar -6,810 dengan tingkat

signifikansi sbesar 0,000. Karena nilai Thitung lebih besar dari Ttabel yaitu

(-6,810 > 1,66123) dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka Ho1

ditolak dan Ha1 diterima.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat

terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah berpengaruh

negative dan signifikan terhadap minat masyarakat terhadap produk

penghimpunan dana perbankan syariah. Hal ini juga dikarenakan

bahwa pengetahuan masyarakat terhadap produk penghimpunan dana

perbankan syariah sudah cukup baik. Artinya dengan meningkatnya

pengetahuan masyarakat terhadap produk penghimpunan dana

perbankan syariah tidak di ikuti dengan meningkatnya minat

masyarakat terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah.

Meskipun pengetahuan masyarakat tentang produk penghimpunan

dana perbankan syariah sudah cukup baik, sebagian masyarakat di

kecamatan telanaipura masih kurang berminat untuk menggunakan

produk penghimpunan dana perbankan syariah. Serta masyarakat

kecamatan telanaipura tidak berminat menjadikan perbankan syariah

sebagai bank utamanya. Kurangnya minat masyarakat terhadap produk

penghimpunan dana disebabkan bahwa masyarakat masih beranggapan

prosedur-prosedur yang ada di perbankan syariah masih rumit dan sulit

dimengerti. Serta masyarakat masih berasumsi bahwa keuntungan

dalam perbankan syariah itu masih rendah tidak seperti keuntungan

82

pada perbankan konvensional. Padahal dalam perbankan syariah tidak

dianjurkan untuk mengejar keuntungan, oleh karena itu keuntungan

yang didapat nasabah kecil. Sehingga masyarakat masih kurang

berminat terhadap produk perbankan syariah. Factor sumber daya

manusia juga menjadi penyebab rendahnya minat masyarakat terhadap

produk perbankan syariah, dengan penduduk yg sebagian besar

beragama islam seharusnya perbankan syariah dapat tumbuh dan

berkembang pesat seperti perbankan konvensional. Pelayanan dalam

perbankan syariah juga menyebabkan kurangnya minat masyarakat

dimana pelayanan pada perbankan syariah masih terbatas prosedurnya,

hal ini mempengaruhi kinerja serta pelayanan kepada masyarakat yang

akan menggunakan jasa perbankan syariah, maka sebaiknya perbankan

syariah dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada para

nasabah. Kurangnya promosi juga menyebabkan masyarakat tidak

berminat untuk menggunakan produk perbankan syariah, meskipun

masyarakat mengetahui apa-apa saja produk pada perbankan syariah,

tetapi mereka belum memngetahui secara detali dan bagaimana

prosedur pada produk-produk perbankan syariah. Perlu di adakannya

sosialisai karena sangatlah penting untuk memberikan pengetahuan

yang lebih mendalam kepada masyarakat tentang kelebihan dan

keungulan bank syariah. Sosialisasi ini harus melibatkan pemerintah

dan semua kalangan masyarakat untuk memperkenalkan bank syariah

kepada masyarakat.

Dalam Teori (Sumarwan, 2014 : 147) juga mengatakan bahwa.

Pengetahuan konsumen merupakan suatu informasi yang dimiliki oleh

konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa serta

pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan

informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.

Sama halnya dengan kasus dalam penelitian ini, dimana banyak dari

masyarakat Kecamatan Telanaipura yang memiliki pengetahuan

83

tentang bank syariah serta produk apa saja yang ada dalam perbankan

syariah, tetapi masih kurangnya minat masyarakatdalam menggunakan

produk penghimpunan dana perbankan syariah.

Penelitian ini juga sesuai dengan teori dari Notoatmodjo (2003:5)

yang menjelaskan bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangatlah penting dalam membentuk tindakan seseorang,

dan penting dalam membentuk perilaku seseorang. Artinya semakin

baik suatu tingkat pengetahuan masyarakat tentang sebuah produk

perbankan syariah maka akan meningkatkan minat masyarakat di

Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi untuk menggunakan produk

penghimpunan dana perbankan syariah syariah.

Penelitian ini diperkuat dengan hasil penelitian yang diteliti oleh

Ghozali Maski (2010) menyatakan bahwa responden yang terbuka

terhadap suatu informasi perbankan syariah dengan baik, lebih

cenderung ingin menjadi nasabah perbankan syariah. Informasi atau

pengetahuan yang lebih dalam mengenai perbankan syariah sangat

diperlukan untuk meningkatkan asumsi masyarakat terhadap

perbankan syariah. Hal ini harus sesuai dengan factor-faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen diantaranya adalah, pengalaman

belajar dan kelompok. Oleh karena itu, meskipun jasa bank sangat

menarik dan disertai dengan layanan yang profesional tanpa sebuah

pemahaman dan keinginan yang baik kepada para calon nasabah maka

mereka akan sangat ragu untuk membelinya.115

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ahmad Samsudin (2017) yang menguji pengaruh pengetahuan, lokasi,

115

Ghozali Maski, “Analisis Keputusan Nasabah Menabung: Pendekatan Kompoen dan Model Logisik Studi pada Bank Syariah di Malang.”

84

bagi hasil, dan agama, terhadap minat masyarakat terhadap produk

perbankan syariah.116

Penelitian ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Kautsar Audytra Muhammad (2014) menjelaskan bahwa minat

masyarakat dipengaruhi secara bersama oleh pengetahuan definisi,

pengetahuan lokasi, pengetahuan prinsip, dan pengetahuan produk-

produk pada Bank Muamalat.117

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Gusmail Emmang dalam

Skripsi dengan judul “Faktor-faktor yang berpenagruh terhadap

kurangnya minat masyarakat tentang menabung di bank syariah (studi

pada masyarakat di kecamatan rappocini kota makasar)” menjelaskan

bahwa variable pengetahuan berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kurangnya minat menabung di bank syariah.118

2. Lokasi (X2) Berpengaruh Terhadap Minat (Y)

Berdasarkan pengujian pada T test, menujukkan ada pengaruh yang

signifikan pada variabel Lokasi terhadap minat. Dengan nilai Thitung

pada variabel Lokasi (X2) sebesar 2,256 dengan tingkat signifikansi

sbesar 0,026. Karena nilai Thitung lebih besar dari Ttabel yaitu (2,256 >

1,66123) dengan nilai signifikan 0,026 < 0,05 maka Ho2 diterima dan

Ha2 diterima.

Dari hasil peneilitian diatas terlihat jelas bahwa lokasi berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap minat masyarakat. Hal ini

menunjukan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara lokasi

terhadap minat, dengan begitu bahwa salah satu yang mempengaruhi

meningkatnya minat masyarakat terhadap produk penghimpunan dana

116 Ahmad Samsudin, “Pengaruh pengetahuan, lokasi, bagi hasil, dan agama, terhadap

minat masyarakat terhadap produk perbankan syariah.” 117 Kautsar Aditya Muhammad, “Pengaruh Pengetahuan, Lokasi, Prinsip-Prinsip, dan

Pengetahuan Produk-Produk Bank Muamalat.” 118 Gusmail Emmang, “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kurangnya Minat

Masyarakat Menabung Di Bank Syariah (Studi Pada Masyarakat Masyarakat Di Kecamatan Rappocini Kota Makasar),”

85

perbankan syariah adalah lokasi. Masyarakat Kecamatan Telanaipura

masih menjadikan lokasi untuk tolak ukur dalam menggunakan produk

perbankan syariah, dimana lokasi bank syariah yang strategis dan

mudah untuk dijangkau oleh masyarakat di kecamatan telanaipura.

lokasi perbankan syariah di kecamatan telanaipura yang strategis

menyebabkan meningkatnya minat masyarakat, dimana lokasi

perbankan syariah yang mudah dijangkau atau berada strategi dari

jarak kantor ataupun rumah mereka. Dan mudah dijangkau baik

menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Karena

itulah masyarakat berminat menggunakan produk perbankan syariah.

Begitu pula dengan bank syariah, lokasi menjadi salah satu factor yang

mempengaruhi minat masyarakat untuk menggunakan produk-produk

dalam perbankan syariah. Bukan hanya letak yang strategis ternyata

jarak lokasi dari tempat tinggal masyarakat juga menjadi salah satu

faktor yang sangat mempengaruhi minat masyarakat dalam

menggunakan produk perbankan syariah. Diketahui bahwa lokasi

menjadi salah satu factor yang mempengaruhi meningkatnya minat

masyarakat Kecamatan Telanaipura Kota Jambi dalam menggunakan

produk penghimpunan dana perbankan syariah, kemudahan dalam

pencapaian lokasi bank syariah didukung oleh sarana serta prasarana

dalam mencapai dimana bank syariah tersebut beroperasi misalnya

seperti transportasi yang akan digunakan.

Secara teori juga terbukti bahwa Penentuan lokasi dimana

perbankan beroperasi merupakan salah satu factor yang sangat

penting untu melakukan kegiatan pemasaran atau pun kegiatan

operasional bank sehingga mempunyai pengaruh yang signifikan

dalam melakukan aktivitas menghimpun dana masyarakat serta

menyalurkan pembiayaan kembali kepada masyarakat, dengan

penentuan lokasi yang tepat maka berpengaruh kepada target yang

akan dicapai oleh perbankan syariah yang dapat diraih, dengan kata

86

lain dimana jasa dapat di pasarkan melalui penentuan pada lokasi

dan gedung.119

Menurut Umar (2003:9) bahwa penetuan lokasi serta

fasilitas jasa perlu sangat mempertimbangakan banyak hal diantaranya

adalah, lokasi mudah dan dapat diakses oleh konsumen, lalu lintas

yang dilalui oleh orang-orang, tempat parkir yang harus memadai

lokasi tersebut, lingkungan dapat yang mendukung suatu kegiatan

usaha, kesesuaian dengan lokasi para pesaing usaha, serta

kepengurusan izin lokasi dari pihak yang berwenang. Tindakan

pelanggan terhadap suatu jasa yang juga dapat dipengaruhi oleh

eksterior serta interior fasilitas jasa pada lokasi tersebut, sehingga tata

letak pada lingkungan tempat penyampaian jasa tersebut dapat

menjadi hal yang penting untuk dapat diperhatikan dalam menunjang

dan meningkatkan minat masyarakat dalam memilih suatu produk.

Penelitian ini diperkuat oleh bukti penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Tandi Larasati Putri (2017) dengan judul penelitian,

Pengaruh lokasi, Produk dan Pelayanan Terhadap Keputusan

Mahasiswa IAIN Salatiga Dalam Menjadi Nasabah Di Bank Syariah,

dengan hasil penelitian bahwa secara simultan variable lokasi dan

pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap minat.120

Penelitian yang dilakukan Tatik Ernawati (2015) menghasilkan

bahwa lokasi terdapat pengaruh terhadap keputusan masyarakat dalam

memilih perbankan syariah yang tidak mudah dijangkau, perbankan

syariah yang seharusnya berada di pusat kota serta strategis, saluran

(jumlah kantor cabang) Perbankan Syariah yang banyak tidak

berpengaruh terhadap keputusan masyarakat untuk memilih Perbankan

Syariah121

.

119 Maski, Transmisi kebijakan moneter. 120 putri, “Pengaruh Lokasi, Produk, Dan Pelayanan Terhadap Keputusan Mahasiswa Iain

Salatiga Dalam Menjadi Nasabah Bank Syariah.” 121 Ernawati, Drs. Eko Sugiyanto, dan Eni Kusumawati, “Pengaruh Produk, Pelayanan,

Promosi, Lokasi Dan Bagi Hasil Terhadap Keputusan Masyarakat Memilih Bank Syariah (Survey Pada BTN Syariah Cabang Surakarta).”

87

3. Bagi Hasil (X3) Berpengaruh Terhadap Minat (Y)

Berdasarkan pengujian pada T test, menujukkan pengaruh yang

signifikan pada variabel Bagi Hasil terhadap minat. Dengan nilai Thitung

pada variabel Bagi Hasil (X3) sebesar 3,768 dengan tingkat

signifikansi sbesar 0,000. Karena nilai Thitung lebih besar dari Ttabel yaitu

(3,768 > 1,66123) dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka Ho3

diterima dan Ha3 diterima.

Dari hasil peneilitian diatas terlihat jelas bahwa bagi hasil

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat masyarakat.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat di kecamatan

telanaipura banyak yang sudah mengetahui system bagi hasil dalam

perbankan syariah, dimana system bagi hasil merupakan hal yang

wajib diketahui dalam menggunakan produk perbanakan syariah.

Meningkatnya minat terhadap produk penghimpunan dana perbankan

syariah hal ini dikarenakan pandangan masyarakat terhadap Perbankan

Syariah yang dalam system operasional nya menggunakan system bagi

hasil serta pembagian keuntungan dalam setiap kegiatan pada

perbankan syariah. bagi hasil berpengaruh signifikan terhadap minat

masyarakat terhadap produk perbankan syariah dikarenakan bagi hasil

adalah sumber pada pendapatan yang halal dan terbebas dari unsur

ribawi, sehingga masyarakat mempertimbangan adanya system bagi

hasil dalam perbankan syariah sebagai minat terhadap produk

perbankan syariah. Dengan demikian, masyarakat beranggapan

bahwasanya ada perbedaan sistem pengelolaan antara Perbankan

Syariah dengan Perbankan Konvensional. Pada keyataannya, sistem

bagi hasil pada Perbankan Syariah sangat berbeda dengan system

bunga pada perbankan konvensional, dengan transaksi didalamnya

yang menggunakan pembagian hasil antara kedua belah pihak yang

telah disepakati diawar proses sebulm melakukan transaksi. Selain

keuntungan, bank juga perlu memperhatikan indicator lain agar bagi

hasil yang telah diterapkan dapat memenuhi kriteria syariah dan

88

memenuhi kebutuhan para calon nasabah ataupun para nasabah.

Diantaranya adalah kesesuaian dalam nisbah bagi hasil dengan

perjanjian yang telah disepakati, serta ketetapan pembyaran bagi hasil

ke nasabah dan penjelasan bagi hasil yang baik oleh para karyawan

bank tersebut sehingga mereka dapat memahami betul system bagi

hasil tersebut dan untuk menghindari kesalapahaman.

Pendapat Al-Qardhawi bagi hasil yaitu, dimana kedua belah pihak

akan berbagi sebuah keuntungan dengan perjanjian yang telah mereka

sepakati diawal. Hal ini diperkuat dengan teori Menurut al-Qardhawi

bagi hasil adalah dimana kedua belah pihak akan berbagi keuntungan

sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dimana bagi hasil

mensyaratkan kerjasama pemilik modal dengan usaha/kerja untuk

kepentingan yang saling menguntungkan kedua belah pihak, sekaligus

untuk masyarakat. Sebagai konsekuensi dari kerjasama adalah

memukukul resiko, baik untung maupun rugi. Jika untung yang

diperoleh besar maka penyedia dana menikmati bersama sesuai

dengan kesepakatan sebelumnya dan jika rugi usaha maka harus

dirasakan bersama. Inilah keadilan yang sempurna, keuntungan

sama dinikmati dan kerugian sama dirasakan.122

Penelitian ini diperkuat oleh penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Hendrawan (2017) mengenai variable bagi hasil perbankan

syariah terhadap minat menggunakan produk bank syariah, yang

menyatakan bahwa bagi hasil berpengaruh negatif signifikan. 123

Penelitian ini juga diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh

Wahab (2011) yang menyatakan bahwa bagi hasil berpengaruh negatif

signifikan terhadap minat menggunakan produk bank syariah.124

4. Agama (X4) Tidak Berpengaruh Terhadap Minat (Y)

122 Heri, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.” 123 Hendrawan dan Sirine, “Pengaruh sikap mandiri, motivasi, pengetahuan

kewirausahaan terhadap minat berwirausaha (Studi kasus pada mahasiswa FEB UKSW Konsentrasi Kewirausahaan).”

124 Wahab, “Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Terhadap Minat Menabung Di Bank Syariah.”

89

Berdasarkan pengujian T test, menujukkan ada pengaruh yang

signifikan pada variabel Agama terhadap minat. Dengan nilai Thitung

pada variabel Agama (X4) sebesar -0,352 dengan tingkat signifikansi

sbesar 0,726. Karena nilai Thitung lebih kecil dari Ttabel yaitu (-0,352 >

1,66123) dengan nilai signifikan 0,726 > 0,05 maka Ho4 ditolak dan

Ha4 ditolak.

Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh negatif dan tidak

signifikan antara variabel agama terhadap minat. Agama tidak

memiliki pengaruh terhadap minat masyarakat terhadap produk

penghimpunan dana. Penelitian ini juga memberikan bukti nyata

meskipun responden banyak yang menyadari bahwasannya perbankan

syariah memiliki system operasionalnya yang berjalan sesuai dengan

aturan yang diperintahkan oleh agama sesuai dengan syariat islam.

Tetapi agama tidak mempengaruhi meningkatnya minat masyarakat

terhadap produk perbankan syariah dikarenakan banyak masyarakat

yang masih saja tetap beranggapan bahwa perbankan syariah tetap

sama saja seperti bank konvensional, tidak adanya perbedaan

meskipun perbankan syariah menjalankan sesuai dengan syariat agam

yang terhindar dari unsur ribawi. Hal ini enunjukkan jika agama nukan

merupakan salah satu factor yang mempengaruhi minat masyarakat

terhadap produk perbankan syariah. selain itu masyarakat lebih

mementingkan keuntungan dari pada unsur syariah dalam

bertransaksidi dunia perbankan. Serta mereka beranggapan

bahwasannya di perbanakn syariah juga terkadang masih terdapat

unsur riba dalam proses transaksinya. Padahal sudah jelas bahwa

perbankan syariah menjalankan transaksinya sesuai dengan syariat

agam islam yang berlaku agar terhindar dari unsur riba, bathil, maysir

(judi), gharar (ketidakpastian). Namun realita yang terjadi tidak sesuai

dikarenakan mereka paham bahwa perbanakn syariah menjalankan

kegiatan operasionalnya sesuai dengan syariat agama, tetap merekan

tidak mengaplikasikannya di dalam kehidupan sehari-harinya. Oleh

90

karena itu Perbankan Syariah harus dapat menciptakan produk yang

sesuai dengan syariat dan layanannya untuk meningkatkan

kepercayaan terhadap masyarakat.

Penelitian ini dibuktikan oleh teori Agama, menurut pendapat

Schiffman dan Kanuk (2007) Hal serupa juga terdapat di Indonesia

berdasarkan beberapa penelitian yang menemukan bebrapa

kecenderungan konsumen muslim untuk mempertimbangkan masalah

kehalalan dalam memilih suatu produk yang akan dikonsumsi mereka.

Kemudian dalam Schiffman dan Kanuk, agama dimaksudkan sebagai

budaya dalam kelompok sosio-kultural yang juga dapat memberikan

suatu pengaruh eksternal dalam proses memilih suatu produk dalam

perbankan syariah.

Penemuan ini juga diperkuat penelitian sebelumnya yang diteliti

oleh Dita Pertiwi (2012) bahwa factor keyakinan agama dan harus

sesuai dengan prinsip syariah yang lebih dominan sebagai sebuah

factor pendorong pada minat menabung masyarakat.125

Penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Miranti Wulandari (2018) dimana factor religious

berhubungan negatif dan tidak signifikan.126

Khanif Rahmanto dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa

Religiusitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap minat

masyarakat untuk menabung di perbankan syariah. Religiusitas

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat masyarakat

desa Sraten Kab. Semarang.127

125 Pertiwi Dan Ritonga, “Analisis Minat Menabung Masyarakat Pada Bank Muamalat Di

Kota Kisaran.” 126 Miranti Wulandari, “Pengaruh Pengetahuan Dan Religius Nasabah Tentang

Perbankan Syariah Terhadap Minat Memilih Produk Pada Pt. Bank Sumsel Babel Syariah Cabang Palembang.”

127 Rahmanto, “Pengaruh Tingkat Religiusitas, Kualitas Pelayanan, Dan Promosi Terhadap

Minat Masyarakat Desa Sraten Kab. Semarang Untuk Menabung Di Bank Syariah.”

91

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari rumusuan masalah yang telah penulis jelaskan maka,

berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai ”Analisis

Minat Masyarakat Terhadap Produk Penghimpunan Dana Perbankan

Syariah (Studi Di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi)”. Maka suatu

kesimpulan yang dapat diambil peneliti adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap (minat

masyarakat kecamatan telanaipura kota jambi terhadap produk

penghimpunan dana perbankan syariah). Artinya tingginya

pengetahuan masyarakat terhadap produk perbankan syariah masih

menyebabkan rendahnya minat masyarakat dalam menggunakan

produk perbankan syariah.

2. Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap (minat masyarakat

kecamatan telanaipura kota jambi terhadap produk penghimpunan dana

perbankan syariah). Meningkatnya minat masyarakat terhadap produk

penghimpunan dana perbankan syariah disebabkan oleh lokasi

perbankan syariah yang startegis serta mudah dijangkau.

3. Bagi Hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap (minat

masyarakat kecamatan telanaipura kota jambi terhadap produk

penghimpunan dana perbankan syariah. Banyak masyarakat yang

mengetahui system bagi hasil serta nisbah keuntungan pada perbankan

syariah, sehingga menyebabkan menngkatnya minat masyarakat

terhadap produk penghimpunan dana dalam perbankan syariah.

4. Agama berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap (minat

masyarakat kecamatan telanaipura kota jambi terhadap produk

penghimpunan dana perbankan syariah). Artinya banyak masyarakat

mengetahui bahwa transaksi dalan perbankan syariah harus sesuai

dengan syariat agama islam, tetapi tetap saja agama menjadi salah satu

92

factor masih kurangnnya minat masyarakat terhadap produk perbankan

syariah. Padahal sudah jelas bahwa perbankan syariah menjalankan

system operasionalnya sesuai dengan syariat agama islam.

B. Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian, pembahasan, dan kesimpulan

maka dapat diajukan beberapa saran untuk perbankan syariah:

1. Bagi Perbankan Syariah meskipun faktor yang mempengaruhi minat

masyarakat terhadap produk penghimpunan dana perbankan syariah

adalah lokasi, dan bagi hasil. Faktor-faktor lain seperti bagi hasil dan

agama juga perlu dipertimbangkan serta diperhatikan agar jumlah

masyarakat yang menggunakan produk penghimpunan dana perbankan

syariah bisa bertambah dan dapat bersaing dengan Perbankan

Konvensional.

2. Bagi Perbankan Syariah perlunya suatu upaya dalam meningkatkan

informasi dan mengalokasikan kantor cabang di daerah yang dekat

dengan lingkungan ataupun kehidupan masyarakat, sehingga

diperlukan adanya tidakan yang lain seperti memberikan suatu

pemahaman atau informasi melalui peyuluhan, ataupun menggunakan

sarana media social kepada masyarakat. Tentang bagaimana sistem

bagi hasil sangat berbeda jauh dengan riba.

3. Untuk peneliti yang akan melakukan penelitian selanjutnya,

diharapkan dapat menambah variabel-variabel diluar dari variabel

penelitian ini karena tingkat presentase variabel diluar model

penelitian masih lebih tinggi sehingga nantinya diperoleh sebuah

informasi yang lebih lengkap dan jelas tentang Analisis Minat

Masyarakat Terhadap Produk Perbankan Syariah, dan juga untuk

peneliti selanjutnya, sebaiknya menambah jumlah sampel agar data

yang di dapat lebih akurat dan mengingat jumlah masyarakat yang

setiap tahunnya mengalami kenaikan atau peningkatan.

93

DAFTAR PUSTAKA

“Al-Quran”.

A Munajim, S Anwar. “Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Menjadi Nasabah

Bank Syariah.” 2016.

Adawiyah, Wiwiek Rabiatul. “Pertimbangan, pengetahuan, dan sikap konsumen

individu terhadap bank syariah.” Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah

Ekonomi dan Pembangunan 11, no. 2 (2015): 191–201.

Ahmad Samsudin. “Pengaruh pengetahuan, lokasi, bagi hasil, dan agama,

terhadap minat masyarakat terhadap produk perbankan syariah.” 7 (2017).

Ak, Andrianto, SE , M., dan Dr M. Anang Firmansyah MM SE. Manajemen Bank

Syariah. Penerbit Qiara Media, 2019.

“Akad-Akad Perbankan Syariah Pertukaran Dan Percampuran | Syariah.” Diakses

6 April 2021.

Andespa, Roni. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam

Menabung di Bank Syariah.” Al-Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan

Perbankan 2, no. 1 (2017): 43–57.

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Menabung di Bank

Syariah.” Al-Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan 2, no. 1 (2017):

43–57.

Anshori, Abdul Ghofur. Perbankan Syariah di Indonesia. UGM PRESS, 2018.

Bakhtiar, Amsal. Filsafat ilmu. Divisi Buku Perguruan Tinggi, PT Raja Grafindo

Persada, 2012.

“Bank Syariah di Jambi Salip Bank Umum - Tribunnews.com.” Diakses 27

Januari 2021. https://www.tribunnews.com/regional/2012/11/14/bank-syariah-di-

jambi-salip-bank-umum.

94

Basuki, Agus Tri, dan Nano Prawoto. “Analisis Regresi dalam Penelitian

Ekonomi dan Bisnis.” Depok: Raja Grafindo Persada, 2016.

“Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Sifuddin Jambi,” t.t.

“Cara Melakukan Uji t Parsial dalam Analisis Regresi dengan SPSS - SPSS

Indonesia.” Diakses 10 April 2021. https://www.spssindonesia.com/2014/02/cara-

mudah-melakukan-uji-t-dengan-spss.html.

Danang Suntoyo. Praktik SPSS Untuk Kasus. Yogyakarta: Nuha Medika, 2011.

Dr. Rafidah SE., M.E.I. Produk Perbankan Syariah Teori Dan Praktik. 1.

Magnum Pustaka Utama, 2018.

Dyah Nirmala Arum Janie, S.E.,M.SI. Statisti Deskriptif & Regresi Linier

Berganda Dengan SPSS. Semarang University Press, t.t.

Eja Armaz Hardi. “Fatwa DSN MUI dan Perkembangan Produk Perbankan

Syariah Di IndonesiaE.” An-Nisbah: Jurnal Ekonomi Syariah 05 (April 2019).

Ernawati, Tatik, S. E. Drs. Eko Sugiyanto, dan S. E. Eni Kusumawati. “Pengaruh

Produk, Pelayanan, Promosi, Lokasi Dan Bagi Hasil Terhadap Keputusan

Masyarakat Memilih Bank Syariah (Survey Pada BTN Syariah Cabang

Surakarta).” S1, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015.

Erwin Saputra Siregar. “Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal

Perbankan Syariah Terhadap Mrket Share Aset Perbankan Syariah Di Indonesia.”

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, t.t.

Fahrudin, Muhammad Fajar, dan Emma Yulianti. “Pengaruh promosi, lokasi, dan

kualitas layanan terhadap keputusan pembelian nasabah Bank Mandiri Surabaya.”

Journal of Business and Banking 5, no. 1 (2015): 149–162.

95

“Pengaruh Promosi, Lokasi, Dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan

Pembelian Nasabah Bank Mandiri Surabaya.” Journal of Business and Banking 5,

no. 1 (19 Desember 2015): 149–62.

Fakultas Ekonomi dan Bisni Universitas Lampung. “Pengabdian Kepada

Masyarakat Melalui Diseminasi Hasil Penelitian Terapan,” 15 November 2018.

Fauzi Yayan. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Menabung Di

Perbankan Syariah (Kasus Pada Bank Syariah Kantor Cabang Yogyakarta).”

2010, Desember 2014.

Ghanimata, Fifyanita, dan Mustafa Kamal. “Analisis pengaruh harga, kualitas

produk, dan lokasi terhadap keputusan pembelian (Studi pada Pembeli Produk

Bandeng Juwana Elrina Semarang).” PhD Thesis, Fakultas Ekonomika dan

Bisnis, 2012.

Ghozali Maski. “Analisis Keputusan Nasabah Menabung: Pendekatan Kompoen

dan Model Logisik Studi pada Bank Syariah di Malang.” Journal of Indonesian

Applied Economics, Vol 4, No 1 (t.t.): 43–57.

Gusmail Emmang. “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kurangnya Minat

Masyarakat Menabung Di Bank Syariah (Studi Pada Masyarakat Masyarakat Di

Kecamatan Rappocini Kota Makasar),”.” Skripsi (Makasar: UIN Alauddin

Makasar, 2016, 100.

Hamdi, Asep Saepul, dan E. Bahruddin. Metode penelitian kuantitatif aplikasi

dalam pendidikan. Deepublish, 2015.

“Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Sifuddin Jambi,”

Heri, Sudarsono. “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.” Ekonisia, Yogyakarta,

2003.

96

LAMPIRAN

97

LAMPIRAN

Karakteristik Responden

Jenis Kelamin

Jenis_Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-Laki 47 47.0 47.0 47.0

Perempuan 53 53.0 53.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Umur

Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 10 – 29 49 49.0 49.0 49.0

30 – 49 20 20.0 20.0 69.0

> 50 31 31.0 31.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Pekerjaan

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid IRT 4 4.0 4.0 4.0

Buruh 6 6.0 6.0 10.0

Swasta 17 17.0 17.0 27.0

PNS 12 12.0 12.0 39.0

Pensiunan 19 19.0 19.0 58.0

Pelajar 4 4.0 4.0 62.0

mahasiswa 5 5.0 5.0 67.0

Pedagang 33 33.0 33.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

98

Uji Reabilitas dan Uji Validitas

X1 Pengetahuan

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.656 .609 11

Correlations

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.TOTAL

X1.1 Pearson

Correlation 1 .371

** .090 .122 .064 -.022 -.019 -.060 .127 .122 .137 .273

**

Sig. (2-tailed) .000 .374 .228 .528 .826 .850 .554 .208 .225 .175 .006

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1.2 Pearson

Correlation .371

** 1 .218

* .122 .034 .100 -.076 .015 .113 .005 .048 .209

*

Sig. (2-tailed) .000 .029 .226 .735 .321 .450 .880 .262 .961 .639 .036

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1.3 Pearson

Correlation .090 .218

* 1 .197

* .256

* .037 .153 .106 .025 .091 .139 .313

**

Sig. (2-tailed) .374 .029 .050 .010 .715 .127 .292 .805 .368 .167 .002

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1.4 Pearson

Correlation .122 .122 .197

* 1 .179 .094 .229

* -.035 -.052 .063 .122 .253

*

Sig. (2-tailed) .228 .226 .050 .075 .350 .022 .726 .607 .531 .226 .011

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1.5 Pearson

Correlation .064 .034 .256

* .179 1 .010 .059 .089 -.049 .065 .038 .238

*

Sig. (2-tailed) .528 .735 .010 .075 .921 .562 .377 .630 .521 .704 .017

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

99

X1.6 Pearson

Correlation -.022 .100 .037 .094 .010 1 .122 .073 -.002 -.032 .004 .139

Sig. (2-tailed) .826 .321 .715 .350 .921 .226 .469 .986 .749 .965 .169

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1.7 Pearson

Correlation -.019 -.076 .153 .229

* .059 .122 1 .408

** .016 .125 .345

** .430

**

Sig. (2-tailed) .850 .450 .127 .022 .562 .226 .000 .873 .216 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1.8 Pearson

Correlation -.060 .015 .106 -.035 .089 .073 .408

** 1 .242

* .232

* .305

** .497

**

Sig. (2-tailed) .554 .880 .292 .726 .377 .469 .000 .015 .020 .002 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1.9 Pearson

Correlation .127 .113 .025 -.052 -.049 -.002 .016 .242

* 1 .520

** .380

** .608

**

Sig. (2-tailed) .208 .262 .805 .607 .630 .986 .873 .015 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1.10 Pearson

Correlation .122 .005 .091 .063 .065 -.032 .125 .232

* .520

** 1 .754

** .806

**

Sig. (2-tailed) .225 .961 .368 .531 .521 .749 .216 .020 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1.11 Pearson

Correlation .137 .048 .139 .122 .038 .004 .345

** .305

** .380

** .754

** 1 .836

**

Sig. (2-tailed) .175 .639 .167 .226 .704 .965 .000 .002 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1.TOTAL Pearson

Correlation .273

** .209

* .313

** .253

* .238

* .139 .430

** .497

** .608

** .806

** .836

** 1

Sig. (2-tailed) .006 .036 .002 .011 .017 .169 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

100

X2 Lokasi

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.792 .792 4

Correlations

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.TOTAL

X2.1 Pearson Correlation 1 .538** .402

** .407

** .744

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

X2.2 Pearson Correlation .538** 1 .478

** .455

** .791

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

X2.3 Pearson Correlation .402** .478

** 1 .647

** .810

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

X2.4 Pearson Correlation .407** .455

** .647

** 1 .793

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

X2.TOTAL Pearson Correlation .744** .791

** .810

** .793

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

101

X3 Bagi Hasil

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.660 .663 4

Correlations

X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.TOTAL

X3.1 Pearson Correlation 1 .423** .255

* .229

* .656

**

Sig. (2-tailed) .000 .010 .022 .000

N 100 100 100 100 100

X3.2 Pearson Correlation .423** 1 .447

** .234

* .724

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .019 .000

N 100 100 100 100 100

X3.3 Pearson Correlation .255* .447

** 1 .393

** .757

**

Sig. (2-tailed) .010 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

X3.4 Pearson Correlation .229* .234

* .393

** 1 .682

**

Sig. (2-tailed) .022 .019 .000 .000

N 100 100 100 100 100

X3.TOTAL Pearson Correlation .656** .724

** .757

** .682

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

102

X4 Agama

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.748 .753 3

Correlations

X4.1 X4.2 X4.3 X4.TOTAL

X4.1 Pearson Correlation 1 .682** .388

** .838

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100

X4.2 Pearson Correlation .682** 1 .444

** .855

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100

X4.3 Pearson Correlation .388** .444

** 1 .761

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100

X4.TOTAL Pearson Correlation .838** .855

** .761

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

103

Y Minat

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.770 .769 5

Correlations

Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.TOTAL

Y.1 Pearson Correlation 1 .591** .297

** .283

** .198

* .632

**

Sig. (2-tailed) .000 .003 .004 .048 .000

N 100 100 100 100 100 100

Y.2 Pearson Correlation .591** 1 .509

** .296

** .370

** .759

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

Y.3 Pearson Correlation .297** .509

** 1 .473

** .440

** .771

**

Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

Y.4 Pearson Correlation .283** .296

** .473

** 1 .541

** .727

**

Sig. (2-tailed) .004 .003 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

Y.5 Pearson Correlation .198* .370

** .440

** .541

** 1 .714

**

Sig. (2-tailed) .048 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

Y.TOTAL Pearson Correlation .632** .759

** .771

** .727

** .714

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

104

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 2.31984463

Most Extreme Differences Absolute .052

Positive .052

Negative -.033

Kolmogorov-Smirnov Z .519

Asymp. Sig. (2-tailed) .951

a. Test distribution is Normal.

105

Uji Heteroskedasitisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.981 1.256 3.170 .002

Pengethuan -.042 .028 -.154 -1.523 .131

Lokasi -.062 .048 -.134 -1.274 .206

Bagi Hasil -.113 .060 -.203 -1.872 .064

Agama .091 .075 .128 1.225 .223

a. Dependent Variable: RES2

106

Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 16.577 2.125 7.802 .000

Pengethuan -.319 .047 -.519 -6.810 .000 .945 1.058

Lokasi .184 .082 .178 2.256 .026 .878 1.139

Bagi Hasil .384 .102 .307 3.768 .000 .826 1.210

Agama -.044 .126 -.028 -.352 .726 .891 1.123

a. Dependent Variable: Minat

Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -.11229

Cases < Test Value 50

Cases >= Test Value 50

Total Cases 100

Number of Runs 46

Z -1.005

Asymp. Sig. (2-tailed) .315

a. Median

107

Uji Statistik T

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 9.033 2.980 3.031 .003

Pengetahuan .077 .070 .114 1.104 .272

Lokasi .114 .104 .110 1.092 .278

Bagi Hasil .516 .122 .412 4.226 .000

Agama -.193 .156 -.120 -1.236 .219

a. Dependent Variable: Minat

Uji Statisti F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 239.776 4 59.944 7.274 .000a

Residual 782.864 95 8.241

Total 1022.640 99

a. Predictors: (Constant), Agama, Lokasi, Bagi Hasil, Pengetahuan

b. Dependent Variable: Minat

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .484a .234 .202 2.871

a. Predictors: (Constant), Agama, Lokasi, Bagi Hasil, Pengetahuan

108

DAFTAR GAMBAR

109

KUISIONER PENELITIAN

Responden yang terhormat, saya Prameswara Dwimas Ayu Puspita Asri jurusan perbankan syariah

Fakultas Ekonomi Bisnis Islam UIN STS Jambi. Saat ini sedang melakukan penelitian tentang

“Analisis Minat Masyarakat Terhadap Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah

(Studi Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi)”. Maka dimohonkan untuk kesediaan

Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi kuisioner ini dengan lengkap dan benar atas perhatiannya saya

ucapkan terimakasih.

Nama :

TTL :

Alamat :

Jenis Kelamin :

Usia :

Status / Pekerjaan :

Pendidikan Terakhir :

Berilah tanda ( )

Pada instrument pertanyaan yang sesuai dengan analisis Bapak/Ibu/Saudara/I dengan perincian:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

N : Netral

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

110

1. Pertanyaan Untuk Variabel Minat Memilih Produk Penghimpunan Dana Perbankan

Syariah

2. Pengetahuan Tentang Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah

a. Produk Penghimpunan Dana Perbankan Syariah

No Pertanyaan SS S N TS STS

1 Giro dalam bank syariah adalah simpanan yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah

pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan

2 Tabungan dalam bank syariah adalah simpanan yang

penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat

tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak ditarik dengan

cek, atau alat lainnya

3 Deposito dalam bank syariah adalah simpanan

masyarakat di bank syariah yang pengambilannya sesuai

waktu yang telah ditetapkan oleh bank syariah

No Pertanyaan SS S N TS STS

1 Saya berminat menggunakan produk penghimpunan

dana di perbankan syariah

2 Saya berminat memindahkan rekening tabungan saya

untuk menyimpan dana ke Perbankan Syariah

3 Saya berminat menjadikan Perbankan Syariah

sebagai bank utama saya

4 Saya berminat menjadi nasabah Perbankan Syariah

karena kemudahan prosedur dan administrasinya

5 Saya berminat menjadi nasabah Perbankan Syariah

karena sesuai dengan kebutuhan saya

No Pertanyaan SS S N TS STS

1 Perbankan syariah adalah bank yang berdasarkan

hukum Al-Quran, Assunnah, Fatwa ulama, dan

pemerintah

2 Perbankan syariah merupakan suatu lembaga yang

bertugas menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat.

3 Semua kegiatan penyaluran maupun penghimpunan

dana dalam perbankan syaiah berdasarkan akad yang

telah disepakati diawal.

111

b. Akad Dalam Perbankan Syariah

No Pertanyaan SS S N TS STS

1 Akad Titipan (Wadiah) yaitu, titipan murni dari

nasabah ke pihak bank, maka nasabah tersebut

menitipkan atau menyimpan uangnya ke bank dan

dana tersebut bisa diambil sewaktu-waktu oleh

nasabah.

2 Akad Bagi Hasil (Mudharabah dan Musyarakah)

yaitu, suatu system yang meliputi tata cara pembagian

hasil usaha antara penyedia dana dan pengelola dana.

3 Akad Jual Beli (Murabahah, salam, dan istishna)

adalah akad yang dilakukan oleh kedua belah pihak

dimana pihak pertama menyerahkan barang dan pihak

kedua menyerahkan imbalan baik berupa uang

maupun barang.

4 Akad Sewa (Ijarah) adalah akad pemindah

kepemilikan atas suatu barang atau jasa dalam waktu

tertentu melalui pembayaran sewa/upah tanpa diikuti

dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri

5 Akad Pinjaman (Qardh) merupakan akad pinjaman

yang wajib dikembalikan dengan jumlah yang sama

pada waktu yang telah disepakati diawal.

1. Pertanyaan Tentang Lokasi Perbankan Syariah

No Pertanyaan SS S N TS STS

1 Lokasi Perbankan Syariah di Kecamatan Telanaipura,

Kota Jambi mudah ditemui dan strategis

2 Lokasi Perbankan Syariah di Kecamatan Telanaipura,

Kota Jambi dekat dengan lokasi kantor atau rumah

saya

3 Lokasi Perbankan Syariah mudah di akses dengan

kendaraan umum

4 Lokasi kantor cabang/kas perbankan syariah di

Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi memudahkan

akses saya untuk menggunakan produk

penghimpunan dana perbankan syariah

112

2. Pertanyaan Tentang Sistem Bagi Hasil

No Pertanyaan SS S N TS STS

1 Saya mengetahui nisbah keuntungan dalam bagi hasil

ditentukan tidak berdasarkan porsi setoran modal,

melainkan berdasarkan kesepakatan

2 Saya menggunakan produk tabungan dalam

penghimpunan dana di perbankan syariah karena

nisbah bagi hasil yang diberikan tidak merugikan

saya

3 Sistem bagi hasil merupakan system dimana

dilakukannya perjanjian atau ikatan bersama di dalam

kegiatan usaha. Di dalam usaha tersebut di janjikan

adanya pembagian hasil atau untung yang di dapat

4 Sistem bagi hasil di Perbankan Syariah bebas dari

unsur Riba

3. Pertanyaan Tentang Agama

No Pertanyaan SS S N TS STS

1 Transaksi di perbankan syariah merupakan transaksi

halal terbebas dari system riba (bathil), maysir (judi),

dan gharar (ketidakpastian).

2 Riba adalah penetapan bunga atau melebihkan serta

melipat gandakan jumlah pinjaman secara bathil

(memakan harta yang bukan hak kita).

3 Perbankan syariah tidak menerapkan system bunga

agar terhindar dari unsur riba, karena Riba adalah hal

yang diharamkan oleh Allah swt.

113

89

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

11

5

5

2

5

17

3

4

4

4

15

3

3

3

9

4

4

4

4

4

20

90

3

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

13

3

5

3

5

16

5

5

5

3

18

5

5

4

14

5

4

4

3

5

21

91

3

1

1

1

1

1

1

1

1

4

4

19

4

3

3

4

14

5

4

4

3

16

5

4

5

14

5

5

3

2

2

17

92

2

1

1

4

1

2

5

1

1

2

5

25

3

5

5

3

16

4

5

5

4

18

5

4

5

14

5

3

3

3

4

18

93

1

1

1

1

1

1

1

2

1

2

5

17

5

3

5

4

17

4

4

5

4

17

3

3

5

11

4

3

3

3

4

17

94

1

1

1

1

1

1

2

1

1

1

1

12

5

3

5

5

18

5

3

5

3

16

3

4

5

12

5

5

5

5

4

24

95

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

2

12

2

5

4

4

15

3

3

5

3

14

5

4

5

14

5

4

4

4

3

20

96

3

2

1

1

1

1

1

1

1

5

4

21

4

5

4

3

16

2

5

3

3

13

5

5

5

15

3

3

4

2

2

14

97

1

1

1

1

1

1

1

3

1

5

5

21

5

4

3

2

14

4

4

3

5

16

5

5

2

12

4

5

3

3

3

18

98

1

1

1

1

1

5

1

1

1

1

1

15

5

4

4

3

16

2

3

2

5

12

5

5

5

15

3

5

5

1

5

19

99

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

11

4

4

5

4

17

2

2

2

5

11

4

4

2

10

3

5

3

2

5

18

100

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

11

4

5

5

3

17

1

2

5

5

13

4

4

5

13

5

5

2

5

5

22

114

CURRICULUM VITAE

A. Identitas Diri

Nama : Prameswara Dwimas Ayu Puspita Asri

NIM : 502171910

Tempat, Tanggal Lahir : Jambi, 18-10-1999

Alamat : Jl. Patimura, Simpang IV Sipin

Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi

No HP : 0822-8123-8454

E-mail : [email protected]

Nama Ayah : Bagus Agung Wahyu Saputro Nama

Ibu : Sri Haryanti

B. Latar Belakang Pendidikan :

1. 2006 – 2011 : SD N 18, Kuala Tungkal

2. 2012 – 2014 : SMP N 2, Kuala Tungkal

3. 2015 – 2017 : SMA N 1, Kuala Tungkal

C. Pengalaman Organisasi

1. 2017 s/d 2018 : Anggota Bidang Sosial Himpunan Mahasiswa

Jurusan Perbankan Syariah (HMJ)

2. 2019 s/d 2020 : Ketua Bidang Advokasi dan

Kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Jurusan

Perbankan Syariah (HMJ)

D. Moto Hidup : “ Ketika Sholat Menjadi Kebiasaan, Maka

Sukses Akan Menjadi Kepastian. ”