Upload
khangminh22
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5 Universitas Kristen Petra
2. LANDASAN TEORI
2.1 Produk
Produk didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk diperhatikan, dimiliki, digunaka, atau dikonsumsi dan juga dapat
memuaskan keinginan dan kebutuhan. Produk mencakup objek fisik, jasa, orang,
tempat, organisasi dan gagasan.
Produk adalah alat pemasaran yang paling mendasar, menurut Kotler dan
Amstrong (2001) produk merupakan seuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi dan juga dapat sebagai alat
untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Produk meliputi objek
fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan.
Secara konseptual produk adalah pemahaman subjektif dari produsen atas
sesuatu yang ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui
pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan
kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat juga
didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui
hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar
pengambilan keputusan.
Definisi produk dijabarkan oleh David W (2001) sebagai sesuatu yang
memilki nilai pada pangsa pasar tertentu dan dimana kemempuannya akan
memberikan manfaat dan kepuasan termasuk benda, jasa, organisasi, tempat,
orang, ide. Secara umum produk digunakan sebagai alat pemuas dan pemenuhan
kebutuhan oleh konsuman.
2.2 Pengembangan Produk Baru
2.2.1 Definisi Pengembangan Produk Baru
Menurut Kotler dan Armstrong (2010) yang dikutip oleh DR. Amue, G.J.
dan Kenneth C. Adiele, pengembangan produk baru adalah pengembangan dari
produk-produk asli, perbaikan produk, modifikasi produk, dan merek baru melalui
upaya Research and Development (R&D) perusahaan itu sendiri. Pengembangan
6 Universitas Kristen Petra
dan peluncuran produk baru yang sukses adalah salah satu hal yang paling
penting, dan yang paling menantang manajer (Hauser, et al 2005). Dari sudut
pandang strategi, produk baru yang baik adalah yang selaras dengan suara
pelanggan dan dianggap unggul secara teknis, dikembangkan sesuai dengan
anggaran dan diluncurkan menjelang persaingan, hal ini akan memberikan
keuntungan kompetitif yang nyata untuk perusahaan (Nikolaoes, et al 2004).
Menurut Ale Ebrahim et al (2009) yang dikutip oleh Nader Ale Ebrahim,
Ahmed dan Taha menyatakan bahwa literatur memberikan sejumlah definisi
tentang pengembangan produk baru. Definisi pengembangan produk digunakan
oleh para peneliti yang berbeda dalam cara yang sedikit berbeda. Umumnya,
adalah sebuah proses yang meliputi desain produk, sistem desain produksi, proses
pengenalan produk dan dimulainya produksi (Johansen, 2005).
Loch dan Kavadias (2008) mendefinisikan pengembangan produk baru
adalah sesuatu kegiatan perusahaan yang mengarahkan pada penawaran pasar
produk baru atau produk baru yang telah diubah dari waktu ke waktu. Termasuk
sebuah kesempatan, untuk menyeleksi dan mentransformasi produksi produk dan
kegiatan (layanan) yang ditawarkan kepada pelanggan dan lembaga perbaikan
dalam kegiatan pengembangan produk baru kegiatan itu sendiri.
Pengembangan produk baru juga didefinisikan sebagai "keseluruhan
proses strategi, organisasi, konsep, perencanaan pembuatan dan evaluasi terhadap
produk dan pemasaran, serta komersialisasi produk baru.” (Griffin dan
Somermeyer, 2007).
Literatur pengembangan produk baru yang diungkapkan oleh Nadia
Bhuiyan menekankan pentingnya memperkenalkan produk baru di pasar untuk
melanjutkan kesuksesan bisnis. Pengembangan produk baru berkontribusi
terhadap pertumbuhan perusahaan, serta berpengaruhnya terhadap performa laba
dan perannya sebagai faktor kunci dalam perencanaan bisnis (Booz, Allen &
Hamilton, 1982; Crawford, 1987; Kota & Hauser, 1993; Cooper, 2001; Ulrich &
Eppinger, 2011).
7 Universitas Kristen Petra
2.2.2 Jenis-jenis Produk Baru
Sebuah konsep produk baru didefinisikan oleh Crawford dan Benedetto
(2003) yang dikutip oleh DR. Amue, G.J. dan Kenneth C. Adiele menyatakan
tentang fitur produk yang diharapkan (bentuk atau teknologi) yang akan
menghasilkan manfaat terhadap produk lainnya atau menjadi solusi masalah yang
sudah ada. Menurut Belliveau, et al (2002), produk baru didefinisikan sebagai
produk (baik barang atau jasa) baru yang membantu pemasaran perusahaan itu. Ini
tidak termasuk produk yang hanya berubah dalam segi promosi. Sedangkan
Cooper (2001), menjelaskan bahwa produk baru didefinisikan sebagai baru jika
sudah berada di pasar selama lima tahun atau kurang, termasuk ekstensi dan
perbaikan besar produk tersebut. Booz-Allen (2005) juga telah mengidentifikasi
persentase perkiraan jenis produk baru dan mereka diuraikan dan dibahas sebagai
berikut:
1. New-to-the-world Products
Produk inovasi “baru muncul”, produk berevolusi dari kategori produk yang
sudah ada. Terbilang secara keseluruhan dan sepenuhnya baru (Crawford et al.,
2003). Produk-produk baru mungkin termasuk dari segi teknologi inovatif dan
juga memerlukan petunjuk dari konsumen. Cooper (2001) menyatakan bahwa
produk-produk baru adalah yang pertama dari jenis mereka dan menciptakan
pasar yang benar benar baru. Sebagai contoh, New-to-the-world Product adalah
kamera Polaroid dan Sony Walkman. Produk baru ini mewakili 10 persen dari
seluruh produk baru.
2. New category entries (New product lines)
Produk bukan hal baru bagi dunia, melainkan membawa suatu perusahaan ke
dalam kategori baru. Kategori baru itu adalah tiruan dari produk yang sudah ada
(ikut-ikutan) dan memberikan pasar baru bagi perusahaan. Meskipun produk
sudah ada di pasar, jika sebuah perusahaan memperkenalkan produk yang sama ke
pasar, dapat dianggap sebagai produk baru. Kategori ini, misalnya seperti Procter
and Gamble’s first shampoo. Produk baru ini mewakili 20 persen dari seluruh
produk baru yang muncul.
8 Universitas Kristen Petra
3. Addition to product lines
Perluasan lini produk: Menurut Cooper, (2001), kategori ini adalah barang
baru untuk perusahaan, tapi mereka mencocokan produk sesuai dengan lini
produk yang sudah pernah dihasilkan perusahaan. Kumar and Phrommathed
(2005), menjelaskan bahwa kategori ini adalah produk baru yang melengkapi lini
produk yang telah dibuat oleh perusahaan. Dengan demikian, kategori ini
memiliki produk yang sesuai dengan perluasan lini produknya seperti seperti
TideTm liquid detergent, Bud LightTm, Apple’s Mac llsi®. Produk baru ini
mewakili 26 persen dari semua produk baru.
4. Product improvements
Produk yang ada saat ini dibuat lebih baik hampir setiap produk di pasar saati
ini telah diperbaiki. produk (tidak begitu baru) dapat digantikan oleh produk yang
sudah ada dalam lini produk perusahaan. Namun, mereka memberikan
peningkatan kinerja dan menambahkan nilai nilai lebih yang dapat dirasakan dari
produk lama (Crawford, et al, 2003). Contohnya termasuk Honda Civic Hybrid
dan Microsoft (Window) XP. Produk baru ini mewakili 26 persen dari seluruh
produk baru yang ada.
5. Repositioning
Aplikasi baru untuk produk yang sudah ada, memilih pasar baru, memecahkan
masalah baru atau melayani kebutuhan pasar lain. Aspirin, misalnya, adalah
standar untuk sakit kepala dan pereda demam. Namun, karena manfaat medis baru
menemukan penemuan baru tentang aspirin, aspirin sekarang diposisikan sebagai
pereda sakit kepala sebagai serta pencegah penggumpalan darah, stroke dan
serangan jantung (Cooper, 2001). Produk baru ini mewakili 7 persen dari seluruh
peluncuran produk baru.
6. Cost Reduction
Produk baru ini adalah produk yang dirancang untuk menggantikan produk
yang ada dengan biaya lebih rendah. Mengeluarkan produk baru dengan
mengurangi biaya, dapat mengganti produk yang sudah ada pada lini produk,
dengan menawarkan manfaat yang serupa dan kinerja dengan biaya yang lebih
rendah. Contoh kategori ini adalah eMachines® desktop computer, Flying Tiger®
9 Universitas Kristen Petra
hand knitting machine. Produk baru ini mewakili 11 persen dari seluruh produk
baru yang diluncurkan pada akhir 90 an.
2.2.3 Proses Pengembangan Produk Baru
Proses pengembangan produk baru terdiri dari kegiatan yang dilakukan
oleh perusahaan untuk mengembangkan dan meluncurkan produk baru. Sebuah
produk baru yang diperkenalkan pada pasar berkembang seiring dengan tahapan
yang ada, dimulai dengan konsep produk awal atau ide yang dievaluasi,
dikembangkan, diuji dan diluncurkan di pasar (Booz, Allen & Hamilton, 1982)
Proses pengembangan produk baru menurut kutipan DR. Amue, G.J. dan
Kenneth C. Adiele, mengatakan bahwa proses pengembangan produk baru
berpedoman pada strategi produk baru yang bertujuan untuk menyelaraskan upaya
pengembangan produk baru perusahaan dengan strategi yang harus dilakukan
perusahaan (Hargadons, 2003). Keselarasan ini menjamin bahwa produk-produk
baru yang direncanakan akan mendukung tujuan strategis perusahaan dan
memaksimalkan penggunaan strategi. (Nikolaos, et al 2004).
Namun, Kotler dan Armstrong, (2010), menyarankan agar setiap
perusahaan untuk mengembangkan produk baru, dengan memahami konsumen,
pasar dan menyampaikan nilai terbaik bagi pelanggan. Selain itu, perusahaan
harus melakukan perencanaan produk baru yang kuat dan mengatur proses
pengembangan produk baru yang sistematis untuk menemukan dan
mengembangkan produk baru.
Menurut Kotler dan Armstrong, delapan tahap utama dalam
pengembangan produk baru adalah: Idea generation, Idea Screening, concept
development and testing, marketing strategy development, business analysis,
product development, test marketing, and commercialization. Tahapan tersebut
dijelaskan secara singkat sebagai berikut :
1. Idea Genertaion
Ini adalah sistematis pencarian untuk ide-ide produk baru. Sebuah
perusahaan biasanya harus menghasilkan banyak ide untuk menemukan beberapa
yang terbaik dan berguna. Generasi ide produk dapat bersumber baik secara
internal (upaya R&D, eksekutif, ilmuwan, insinyur, staf manufaktur, penjualan
10 Universitas Kristen Petra
individu) atau eksternal (pelanggan, pesaing, distributor dan pemasok). Idea
Generation, pada tingkat individu atau tim, muncul sebagai komponen yang
penting dari kreativitas dan berasal dari proses inovasi. Perusahan yang paling
inovatif biasanya memanfaatkan berbagai sumber ide dari produk-produk baru
serta berbagai cara untuk memproses ide-ide. Mereka juga perlu untuk
merangsang imajinasi karyawan untuk menemukan desain yang baik dan
mengembangkan produk baru. Kemampuan kreatif organisasi sangat penting
untuk kemampuan mereka berinovasi dan bertahan di lingkungan yang kompetitif
saat ini (Galanakis, et al 2006).
2. Idea Screening
Idea Screening adalah evaluasi pertama dari ide produk baru. Melibatkan
penyaringan ide produk baru untuk melihat ide-ide bagus dan membuang ide yang
tidak cocok dan tidak sesuai sesegera mungkin. Dalam tahap ini, hanya ide produk
yang menguntungkan yang akan diadopsi atau diambil.
3. Concept Development and Testing
Di sini, ide produk disusun dalam bentuk verbal atau dalam bentuk gambar
dan dilanjutkan dengan menjelaskan konsep, beserta hambatan ide-ide awal,
material dan teknologi. Dalam pengujian konsep, konsep produk baru diuji oleh
beberapa konsumen untuk mengetahui jika konsep memiliki daya tarik konsumen
yang kuat (Fong, 2003).
4. Marketing Strategy Development
Tahap ini melibatkan desain strategi pemasaran untuk produk baru yang
didasarkan pada konsep produk. Laporan strategi pemasaran terdiri dari tiga
bagian; deskripsi dari target pasar, penempatan produk yang direncanakan, dan
penjualan, pangsa pasar, dan tujuan keuntungan laba untuk beberapa tahun
pertama (Flynn, 2003).
5. Business Analysis
Sebuah tahap tentang ulasan terhadap penjualan, biaya dan proyeksi
keuntungan bagi produk baru untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang akan
memenuhi tujuan perusahaan. Lebih lagi, pada tahap ini, keputusan dibuat untuk
memastikan kelayakan teknis dari produk, potensi pasar produk dan yang terakhir,
11 Universitas Kristen Petra
dampak keuangan yang dibawa oleh produk baru kepada perusahaan (Nikolaos et
al 2004; Sandmeiere et al 2010).
6. Product Development
Pada tahap ini, konsep produk yang telah dianalisa akan berkembang atau
dibentuk menjadi sebuah prototipe produk dan kemudian beberapa prototipe
produk ini digunakan untuk memastikan bahwa ide dan konsep produk dapat
menjadi produk yang bisa diterima oleh pasar dan melihat seberapa baik produk
ini dapat mengimplementasikan konsep produk. Tahap ini membantu perusahaan
agar dapat melakukan perbaikan pada produk sebelum produk baru itu diujikan di
pasar.
7. Test Marketing
Di sini adalah tahap pengembangan produk baru di mana prototipe produk
dan program pemasaran diuji dalam pasar yang lebih realistis (Kotler dan
Armstrong 2010). Seperti melihat respon dan kecocokan strategi pemasaran.
Respon pasar ini bisa melalui hasil survei kepada pasar dan umpan balik dari
konsumen tes pasar yang kemudian akan digunakan sebagai panutan dalam
tahapan selanjutnya dan menentukan kepastian produk yang akan diluncurkan.
8. Commercialization
Tahap ini hanya melibatkan pengenalan produk baru ke pasar melalui
salah satu metode promosi pemasaran. Dalam mengkomersilkan produk, produk
baru tersebut bisa didistribusikan secara intensif, eksklusif atau selektif.
2.3 Evaluasi Pengembangan Produk Baru
2.3.1 Pengertian Evaluasi Pengembangan Produk Baru
Evaluasi pada pengembangan produk baru adalah sebuah proses dinamis
dan yang secara umum dapat dilakukan dengan 5 tahap utama termasuk pengujian
konsep, pengujian prototipe, pretest pasar, test pasar dan peluncuran (Mahajan dan
Wind, 1998, p.314).
Beberapa pengertian lain tentang evaluasi produk adalah sebuah penilaian
pada suatu proses untuk mengetahui suatu tahapan, proses kegiatan telah sesuai
ataupun memenuhi tujuan atau kriteria evaluasi yang digunakan menurut
Crawford (2000, p.13). Evaluasi produk terjadi pada titik-titik yang berbeda dalam
12 Universitas Kristen Petra
suatu proses pengembangan produk. Crawford (1986, p.48) juga menjelaskan
bahwa evaluasi adalah jantung dari proses produk baru. Sebagai analisis sistem
yang berkelanjutan, evaluasi dimaksudkan sebagai proses yang harus dijalankan
bersama pada tahapan berbeda dari pengembangan suatu produk (misalnya idea
screening, pengujian produk dan pengujian pasar).
Evaluasi Produk baru ini digunakan untuk mengidentifikasi dan
memprioritaskan isu-isu yang ada sebelum hal tersebut menjadi sebuah masalah
atau risiko dikutip dari Anonim (2013).
2.3.2 Stage-Gate Model
Berdasarkan definisi serta tujuan evaluasi terhadap pengembangan produk
baru tersebut, terdapat berbagai metode yang dapat dilakukan oleh suatu
perusahaan untuk melakukan evaluasi terhadap pengembangan produk baru. Salah
satu metode atau cara yang akan digunakan oleh penulis dalam evaluasi
pengembangan Produk baru adalah Stage Gate Model, Selain Stage-Gate Model
ada beberapa metode lain yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
pengembangan produk baru seperti misalnya, Metode simulasi AHP berdasarkan
Fuzzy yang biasanya digunakan mengevaluasi satu rangkaian alternatif konseptual
desain yang dibuat dalam lingkungan. Di mana metode Fuzzy AHP digunakan
untuk mengurangi jumlah alternative konseptual desain dengan menghilangkan
bobot yang lebih kecil dari sebuah konstanta nilai yang telah ditentukan dari
asumsi tertentu, kedua, untuk menggunakan generator simulasi terintegrasi
dengan metode ini, untuk menghasilkan data yang dibutuhkan untuk menghitung
biaya alternatf industri dengan demikian, fuzzy AHP membutuhkan atribut yang
terdefinisi dengan baik yang diperoleh dari harapan pelanggan, spesifikasi teknis
dan informasi yang digunakan selama proyek pengembangan. Dari pembahasan
metode evaluasi di atas, metode fuzzy lebih condong mengevaluasi dan
menghilangkan alternatif konsep desain pengembangan produk baru pada
akhirnya. Di sini penulis memilih metode Stage Gate sebagai teori Evaluasi yang
digunakan dalam penelitian ini karena mencakup pembahasan pada setiap tahapan
dan memiliki batasan atau gate untuk melanjutkan ke tahapan selanjutnya.
13 Universitas Kristen Petra
2.3.2.1 Definisi Stage-Gate
Model State Gate adalah model yang baik secara konseptual dan
operasional untuk mengantarkan produk baru mulai dari ide sampai pada tahap
peluncuran. Juga disebutkan sebagai gambar kerja untuk mengelola proses produk
baru untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Meskipun secara konseptual
cukup sederhana, namun pendekatan dari sisi perancangan dan operasional akan
terlihat jauh lebih kompleks seperti yang dikatakan Robert G. Cooper.
Cooper, 1990 (dalam Kung-Jeng Wang dan Yun-Huei Lee) mengatakan
bahwa Sistem State Gate pada proses pengembangan produk baru juga dikenal
sebagai generasi kedua yang skemanya telah dikembangkan dan saat ini
diterapkan. Skema akan menyesuaikan diri dengan proses sistematis yang
berfungsi sebagai pedoman awal dari generasi ide produk baru sampai saat tahap
peluncurannya. Namun, skema ini juga memiliki beberapa keterbatasan, dimana
skema utama berasal dari struktural dan beberapa fitur yang sudah ada dalam
skema generasi pertama. Disebutkan juga bahwa generasi pertama adalah model
yang meliputi kontrol dan metode pengukuran, untuk memastikan bahwa proyek
telah memadai untuk dikembangkan dan memastikan semua tugas terjalankan.
2.3.2.2 Tahapan Stage Gate
Konsep State – Gate menurut Robert G. Cooper adalah mengenali suatu
inovasi produk sebagai sebuah proses dan seperti proses lainnya inovasi juga
dapat dikelola. Sistem State – Gates cukup menerapkan metodologi proses
manajemen terhadap proses inovasi. Dapat dianalogikan seperti proses produksi
dalam memproduksi produk. Cara untuk meningkatkan kualitas output dari
proses, tentu saja, dengan fokus pada proses itu sendiri untuk menghilangkan
perbedaan-perbedaan yang ada dalam proses. Proses ini dibagi menjadi beberapa
tahap (stage). Antara setiap tahap (stage), ada kontrol kualitas pada pos
pemeriksaan atau yang biasa disebut gate. Serangkaian kiriman dirinci pada setiap
gate, seperti serangkaian kriteria kualitas suatu produk harus terpenuhi sebelum
pindah ke tahap (stage) berikutnya. The Stage adalah di mana pekerjaan dilakukan
sedangkan the gate adalah untuk memastikan bahwa kualitas sudah mencukupi.
14 Universitas Kristen Petra
Kung-Jeng Wang dan Yun-Huei Lee menyatakan bahwa Sistem Stage-
Gate ini terintegrasi dalam tiga paralel, yang dalam setiap kegiatannya saling
berhubungan mulai dari teknis, pasar dan keuangan, hal ini diperlukan untuk
mengembangkan produk dari konsep awal melalui R & D dan pasar serta
peluncuran produk baru. Stages produk baru dapat diartikan sebagai pendefinisian
pekerjaan, sedangkan Gates dapat disebut sebagai fasilitas untuk pengambilan
keputusan
1. Stage Gate Sederhana
Stage gate terdiri dari sekumpulan informasi dan serangkaian tahapan
yang diikuti oleh gate (pemeriksaan terhadap stage). Dalam Inspeksi yang lebih
dalam sering dijumpai sebuah proyek yang kehilangan langkah dan aktifitasnya
seperti perancangan dan kepemimpinan organisasi yang buruk, kualitas yang tidak
mencukupi untuk eksekusi, data yang tidak realistis, perencanaan yang kurang
dapat diatasi dengan aturan main dari Stage gate sederhana. Stage gate dalam
format yang sederhana dijelaskan dalam gambar 2.1 yang menjelaskan apa yang
perlu diperhatikan dalam Stage-Gate sederhana.
Gambar 2.1 Stage-Gate terdiri dari serangkaian informasi yang dikumpulkan
dalam tahapan yang dilanjutkan pada tahap pengambilan keputusan.
Sumber : Cooper, 2001.
Aktifitas Analisis
Terhubung
Deliverables GO/KILL
Tahapan Dilanjutkan pada
Gate
15 Universitas Kristen Petra
1. Activities : Aktifitas pengumpulan informasi yang dilakukan oleh tim
proyek
2. Integreted Analysis : Merupakan analisis yang terhubung dari hasil
aktifitas yang dilakukan oleh tim proyek
3. Deliverables : Hasil dari analisis terhubung yang akan di masukkan ke
dalam gate
4. Go/Kill : Pengambilan keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan,
hasil dari penilaian dan keputusan untuk berinvestasi lebih itu dibuat.
2. Stage gate second generation
Sebuah standar sistem stage-gate dirancang untuk pengembangan produk
yang besar yang ditunjukkan pada Gambar 2.2 (Cooper 2001). Proses ini dimulai
dengan tahap ide yang disebut discovery, dan berakhir dengan ulasan post-launch.
Perlu diperhatikan bahwa ada tiga tahap discovery ditambah dua fase tahapan
sebelum melakukan langkah yang serius pada gate go-to-development. Gambar
2.2 adalah untuk pengembangan proyek yang lebih besar, versi pendek stage gate
digunakan untuk risiko proyek yang lebih rendah.
Gambar 2.2 Keseluruhan model sistem State Gate untuk Pengembangan produk
baru dalam skala besar
Sumber : Cooper, 2001.
Launch
Idea Screen
Second Screen Go to Development Go To Testing Go To Launch
Post
Launch
Review
Scooping Build Bussiness Case Development Test Market and
Validation
Gate
1
Discovery
Stage
1
Stage
2
Stage
3
Gate
3
Stage
4
Stage
5
Gate
4
Gate
5
Gate
2
16 Universitas Kristen Petra
2.3.2.4 Keterkaitan antara tahap Pengembangan Produk Baru dan Stage
Gate Evaluation
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang tahapan yang ada pada
the states dan the gates menurut Dr. Robert G. Cooper serta keterkatiannya antara
pengembangan produk baru dan stage gate evaluation
1. The Stages
Proses inovasi dapat dilihat sebagai sebuah rangkaian tahap (stages) ,
dengan masing-masing tahap (Stages) terdiri dari beberapa hal yang dibutuhkan
atau direkomendasikan dalam aktifitas kegiatan yang diperlukan untuk
melanjutkan proyek ke gates berikutnya atau pengambilan keputusan. The stages
didefinisikan dan dipetakan dengan baik, memiliki tujuan yang jelas dan
kegunaan, serta mahir dieksekusi :
A. Setiap tahap dirancang untuk mengumpulkan informasi yang bertujuan
untuk mengurangi ketidakpastian proyek utama dan risiko, kebutuhan
informasi akan tergantung dari tujuan setiap tahapan (stages) dalam
proses.
B. Biaya setiap tahapan melebihi sebelumnya : Proses adalah sebuah
komitmen yang bertahap, dan serangkaian peningkatan taruhan. Tetapi
dengan setiap tahap dan langkah meningkatkan biaya proyek, hal yang
tidak diketahui dan tidak pasti akan didorong ke bawah, sehingga risiko
akan lebih efektif dikelola.
C. Kegiatan dalam tahapan-tahapan (stages) dilakukan secara paralel dan
dilakukan oleh tim berisikan orang-orang yang bidang fungsionalnya
berbeda dalam perusahaan. Seperti, tugas dalam setiap tahapan dilakukan
secara bersamaan.
D. Setiap tahapan (stages) adalah lintas fungsional: Tidak ada "Tahapan R &
D atau tahapan pemasaran" lebih tepatnya, setiap tahap (stages) adalah
pemasaran, R & D, produksi atau teknik. Tidak ada bagian yang memiliki
salah satu tahap.
2. The Gates
Setelah setiap tahapan (The stages) ada gerbang (The gates) atau tempat
dimana keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan akan diambil, gates
17 Universitas Kristen Petra
berfungsi sebagai tempat pemeriksaan kontrol kualitas, melanjutkan atau
menghentikan, memprioritaskan keputusan. Struktur setiap gates hampir sama.
gates terdiri dari:
A. Deliverables – Apa yang pemimpin proyek dan tim bawa pada tahap
pengambilan keputusan (deliverables). Deliverables harus berdasarkan
dengan standar untuk setiap gates, dan yang telah diputuskan pada output
gates sebelumnya.
B. Kriteria terhadap proyek yang dinilai. Ini termasuk pertanyaan tentang
proyek sudah memenuhi kriteria atau tidak yang dirancang untuk
menyaring ketidak cocokan proyek dengan cepat, hal itu digunakan untuk
memprioritaskan proyek.
C. Output - keputusan (go / kill / hold / recycle) yang sesuai dan selama
rencana itu disetujui untuk tahap selanjutnya. .
Nikolaos Tzokas menyatakan bahwa pada beberapa penelitian yang
dilakukan selama 30 tahun menunjukkan bahwa proses pengembangan produk
baru yang berdasarkan pada development stage memiliki penambahan evaluation
stage, evaluation stage itu biasa disebut gates (Cooper,1990), dengan itu mereka
dapat mengarahkan manajer untuk menghindari kesalahan-kesalahan selama
proses pengembangan, serta memaksimalkan performa agar lebih efektif dan
efisien.
Beberapa penjabaran tentang evaluation gate pada pengembangan produk
baru yang dilakukan oleh Nikolaos Tzokas berdasarkan tahapan-tahapan
pengembangan produk baru dan kriteria- kriteria yang digunakan (Srivastava dan
Singh (2012)) yang sudah dijelaskan pada pembahasan proses new product
development Bab 2.2.3.
1. Idea Screening Gate :
Idea screening gate adalah teknik yang tampak dan unik dari ide produk
dalam melihat dan menilai potensi pasar dan penerimaan produk baru oleh
konsumen. Membantu perusahaan untuk memastikan apakah ide tersebut
sudah benar dan baik sebelum melakukan tahapan selanjutnya. Ide yang
muncul harus inovatif dan berbeda dari produk yang ada. Akan tetapi
18 Universitas Kristen Petra
dalam tahapan ini merupakan tahapan yang cukup sulit, dikarenakan
perusahaan harus mengumpulkan informasi terhadap keinginan pasar dan
harus memiliki intuisi yang tajam. Idea Screening juga digunakan untuk
menyaring setiap ide yang muncul pada awal ide produk baru dan memilih
ide yang benar-benar sesuai serta membuang ide yang kurang baik atau
tidak sesuai. Perusahaan akan melibatkan pengumpulan informasi terhadap
keinginan pasar, dan ide yang muncul pun harus inovatif. Dalam evaluasi
tahap ide biasanya kriteria yang digunakan antara lain berdasarkan potensi
pasar yaitu untuk menentukan produksi produk baru dapat memenuhi
kebutuhan pasar yang ada, dan pembeli memiliki daya beli pada produk.
Selain itu keunikan produk juga menjadi kriteria yang penting untuk
memastikan apa produk ini tergolong belum pernah ada di pasar, atau
memiliki perbedaan dari produk yang sama di pasar, produk unik dan
unggul. Kelayakan teknis juga menjadi kriteria dalam evaluasi ide, ide
produk harus benar benar melalui informasi yang dikumpulkan agar dapat
diproses dengan baik, efisiensi dan secara spesifik.
2. Concept testing Gate :
Merupakan hasil dari evaluasi potensi pasar, penerimaan oleh konsumen
dan detail dari deskripsi ide produk sendiri, untuk memastikan konsep
produk sesuai dan bisa diterima oleh pasar. Dalam evaluasi konsep bisa
digunakan kriteria seperti penerimaan oleh konsumen untuk melihat
adanya kemampuan konsumen untuk melanjutkan pembelian produk lagi,
dan melihat upaya konsumen yang akan menggambarkan perspektif
konsumen terhadap produk. Kelayakan secara teknis juga dipertimbangkan
mulai dari ide yang dibentuk menjadi sebuah konsep harus bisa diterapkan
dan memiliki beberapa alternatif, konsep yang memiliki cara pengelolaan
terbaik seperti lebih efisien dan menghemat biaya.
3. Business analysis Gate :
Evaluasi tahap ini digunakan untuk menilai produk secara lebih detail
dengan melihat dari sisi financial perusahaan, pasar dan secara teknis.
Manajemen perlu memutuskan apakah ide produk dapat diluncurkan
sebagai produk yang sesungguhnya, bukan hanya sekedar ide. Hasil dari
19 Universitas Kristen Petra
evaluasi ini akan menentukan produk baru agar dapat diterapkan dengan
baik sesuai dengan informasi yang didapatkan mulai dari aspek pasar,
keuangan, dan teknis. Kriteria yang digunakan mulai dari tujuan penjualan
yang melihat dari prediksi penjualan yang akan dicapai, serta menentukan
volume penjualan yang realistis. Penjualan per unit, potensi pasar dalam
lingkungan eksternal untuk melihat daya tarik pembelian di luar serta
tujuan laba yang ingin dicapai.
4. Product testing Gate :
Dalam pengujian produk, prototype disediakan bagi para potensial
konsumen yang telah ditunjuk untuk dilakukan evaluasi. Perlu penilaian
yang penting terhadap reaksi pasar. Pada evaluasi tahap ini memungkinkan
untuk memunculnya masalah pada kesesuaian produk dengan potensial
market. Untuk mengatasi masalah ini digunakan kriteria-kriteria dalam
evaluation gate untuk melihat performa produk yang digunakan untuk
memastikan konsep produk sesuai dengan produk yang dihasilkan, mulai
dari bentuk produk dan harga produk yang sesuai. Kualitas produk juga
digunakan untuk memastikan produk sesuai dengan kualitas yang
diinginkan dan yang terakhir kelayakan teknis digunakan untuk
mengevaluasi alternatif yang ada untuk digunakan dalam pengembangan
produk.
5. Test market Gate :
Produk prototype yang diuji kepada konsumen dapat di nilai dari reaksi
konsumen. Menjadi keuntungan bagi perusahaan untuk mengetahui
kekurangan yang dimiliki untuk kemudian dapat dilakukan peningkatan
performa dan kualitas untuk mencapai penerimaan dan kepuasan
pelanggan. Kriteria evaluasi yang digunakan adalah kepuasan pelanggan,
dengan memastikan produk tidak rusak dan cacat, dan memenuhi harapan
konsumen, bisa melalui harga, rasa dan kualitas produk. serta melihat
performa produk dengan menilai berdasarkan bentuk , masa produk dan
biaya yang sesuai bagi konsumen.
6. Launch Market
20 Universitas Kristen Petra
Tahap untuk mengevaluasi peluncuran produk baru di pasar yang
kemudian dapat dilakukan peningkatan performa dan kulaitas untuk mencapai
penerimaan dan kepuasan pelanggan. Evaluasi terbagi menjadi 2 yaitu evaluasi
jangka pendek dan jangka panjang.
A. Short Term (jangka waktu yang pendek)
Evaluasi peluncuran produk jangka pendek dilakukan saat setelah
produk diluncurkan atau diperkenalkan ke pasar., bisa meliputi
pengakuan dan penerimaan oleh konsumen, kepuasan pelanggan dan
banyaknya penjualan. Kriteria evaluasi yang digunakan adalah
penerimaan oleh pelanggan untuk melihat daya beli konsumen serta
melihat adanya pembelian ulang oleh konsumen. Melihat kepuasan
pelanggan juga digunakan, untuk memastikan setiap produk benar-
benar tidak ada yang cacat dan gagal. Kriteria lain seperti penjualan
per unit dan margin antara biaya variabel, dan biaya tetap yang
digunakan perusahaan juga dilihat untuk menentukan target kinerja
perusahaan selanjutnya.
B. Long Term (jangka waktu yang panjang)
Evaluasi ini dilakukan antara 3 sampai 6 bulan pertama setelah produk
baru diluncurkan. Kriteria yang digunakan mencakup kuantitas produk
yang telah terjual, laba, penjualan, yang digunakan untuk melihat
keuntungan serta eksistensi perusahaan ke depannya. Ekspektasi
pelanggan, dan kepuasan pelanggan juga digunakan untuk menjaga
hubungan dengan pelanggan yang bertujuan menciptakan loyalitas
pelanggan terhadap perusahaan.
Keterkaitan antara tahapan new product development dan evaluation gate
dapat dilihat pada Gambar 2.3, dijelaskan bahwa pada setiap tahapan yang ada
pada pengembangan produk baru harus melalui evaluation gate yang terdiri dari
kriteria-kriteria yang sudah ditentukan dari awal seperti adanya kontrol kualitas,
sebelum melanjutkan proses pengembangan produk baru ke tahapan berikutnya.
Sedangkan untuk melalui evaluation gate sendiri setiap tahapan pengembangan
produk baru harus memenuhi penilaian dan syarat-syarat yang ada pada
21 Universitas Kristen Petra
evaluation gate, yang telah dijaga oleh yang biasanya disebut sebagai
gatekeepers, yang bertugas mengawasi setiap proses tahapan, serta memastikan
kualitas produk baru sudah memenuhi kontrol kualitas yang telah ditetapkan.
Setelah itu proses baru dapat dilanjutkan ke tahapan selanjutnya, tapi jika proses
tidak memenuhi kriteria evaluation gate, maka proses akan dikembalikan lagi
pada gate sebelumnya untuk memastikan setiap tahapan pengembangan produk
baru yang sebelumnya telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan ketetapan
gate.
22 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.3 Tahapan Pengembangan Terhadap Evaluation Gates.
Sumber : N. Tzokas et al. / Industrial Marketing Management 33 (2004) 619–
626
Evaluation Gates Development Stages
Build Bussiness Case
Membuat kasus masalah mulai dari
aspek pasar, teknik dan keuangan
Product Development
Perancangan dan pembuatan
Prototype
Market Test
Prototype diuji di pasar dan melihat
respon pasar
Market Launch
Launching produk ke pasar
Concept Development:
Produk diungkapkan secara verbal
maupun gambar serta disertai konsep
Idea Generation:
Penelitian terhadap produk yang
baru dan bermanfaat
Idea Screening:
Evaluasi pertama pada ide produk
Concept Testing: Melihat reaksi pasar, apakah konsep
produk memiliki potensi
Bussiness Analysis: menentukan produk dapat
dikerjakan dan memiliki pasar,
keuangan sehat
Product Testing:
Verifikasi Prototype sesuai dengan
ketentuan industri
Analysis Market Result:
Memutuskan apakah produk
memiliki potensi pasar
Post Launching Evaluation (Short Term) :25 %
diterima pasar
Post Launching Evaluation (Long Term) : 75 %
diterima pasar
23 Universitas Kristen Petra
2.4. Kriteria Evaluasi
Untuk memfokuskan evaluasi terhadap seluruh proses kinerja dalam
tahapan pengembangan produk baru, ada beberapa dimensi kriteria mulai dari
aspek teknis, aspek keuangan, dan berdasarkan aspek pemasaran (Craig & Hart,
1992; Hart, 1993) dalam Tzokas (2004), Secara keseluruhan, kriteria evaluatif
yang dikelompokkan dalam lima dimensi tersebut dapat dilihat pada tabel 2.4
Tabel 2.1 Dimensi dan kriteria Evaluasi
Market-based Financial-
based
Product-based Process-
based
Intuition-
based
Customer
acceptance
Break-even
time
Product
performance
Stay within
budget
Marketing
chance
Customer
satisfication
Profit
objectives
Quality Introduced in
time
Intuition
Sales
objectives
IRR/ROI Product
uniqueness
Time-to-
market
Market Share Margin Technical
feasibility
Sales growth
Sales in units
Market
potential
Sumber : N. Tzokas et al. (2004)
1. Pemasaran
Kriteria pemasaran yang digunakan sebagai dimensi evaluasi dinilai
berdasarkan: diterimanya oleh pelanggan, kepuasan pelanggan, tujuan penjualan,
pertumbuhan penjualan, pangsa pasar, penjualan per unit, potensial pasar.
o Potensi pasar
Harris (dalam Hanson, 2004) menyatakan potensi pasar adalah permintaan
barang yang diproduksi di suatu tempat menjadi daya beli di tempat lain, dan
sudah termasuk dengan biaya transportasi. Dikatakan pasar berpotensi jika
produksi barang dan jasa yang dihasilkan di suatu tempat dapat memenuhi
24 Universitas Kristen Petra
kebutuhan pasar konsumen di sekitarnya. Kebutuhan bisa berupa kebutuhan
pokok maupun sesuatu yang menjadi kebutuhan manusia dalam kehidupan.
o Penerimaan konsumen
Penerimaan adalah melanjutkan penggunaan produk, jasa atau ide.
Menurut Nitissusastro (2012), konsumen perlu mengetahui pengetahuan tentang
suatu produk. Sebelum mereka menerima produk baru, kekurangan informasi
produk pada konsumen akan mempengaruhi keputusan pembelian. Setiap upaya
dari konsumen menggambarkan kesimpulan dari perspektif pelanggan seperi
lembaga pelayanan yang harus selalu memahami definisi operasional yang jelas
tentang penerimaan pelanggan (Naylor & Greco, 2002). Penerimaan pada
pelanggan juga bisa diamati dengan melihat apakah mereka bersedia untuk
berpartisipasi dalam apapun yang berhubungan dengan produk atau jasa yang
ditawarkan (Mansor et al., 2011a)
o Sales Objectives
Menurut Maxwell pada dasarnya sales objectives adalah mengetahui
seberapa besar barang dan jasa yang akan dijual, dan menentukan volume
penjualan yang diinginkan dan dicapai pada pasar tertentu. Seharusnya sales
objectives lebih spesifik, terukur, bisa dicapai, realistis dan tepat waktu.
o Customer Satisfication
Untuk barang-barang konsumen, kepuasan pelanggan dan persepsi
pelanggan dari kualitas produk adalah masalah rumit bagi individu-individu, yang
mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang kualitas produk untuk produk
yang sama. Tentu saja, produk tersebut harus tidak cacat atau rusak, tapi ini saja
tidak cukup. Hal ini diperlukan untuk memastikan kualitas desain, memastikan
bahwa produk tersebut berfungsi penuh dalam cara konsumen mengharapkan.
Sedangkan menurut Wang (1990) (dalam Østeras) kepuasan pelanggan pasti
penting untuk kelangsungan hidup produk pada persaingan global dan semua
orang tahu bahwa bukti utama dari produk desain adalah penerimaan oleh
pelanggan. Sebagai hasil dari pasar terbuka, hanya perusahaan-perusahaan yang
mendengarkan apa yang diinginkan oleh pelanggan dan memberikan high quality
serta produk yang handal, yang akan memenuhi harapan pelanggan.
25 Universitas Kristen Petra
2. Keuangan
Dalam dimensi keuangan, Evaluasi dilakukan dengan melihat aspek-aspek
meliputi : waktu balik modal (breakeven time), keuntungan objektif, ROI (return
of investment)
o Margin
Ivandic mengatakan margin kontribusi mengacu pada nilai sisa setelah
dikurangi beban variabel dari pendapatan. Pada saat yang sama indikator
kemampuan subjek untuk beroperasi di atas jumlah biaya variabel. Margin
kontribusi adalah alat yang tak terelakkan dari perencanaan, pengendalian dan
mengalirnya informasi. Ini adalah salah satu instrumen dari manajemen dengan
tujuan membuat penting target kinerja, secara signifikan meningkatkan
transparansi beban dan mengungkapkan ruang untuk penurunan potensi mereka.
Apakah laporan laba rugi akan dicapai pada akhirnya bergantung pada tiga faktor:
jumlah penghasilan, jumlah variabel beban dan jumlah biaya tetap.
3. Produk
Penilaian evaluasi berdasarkan kriteria produk, bisa meliputi : performa
kualitas produk, keunikan produk dan kelayakan secara teknik
o Kelayakan teknis
Menurut Keynes kelayakan teknis adalah sebuah alat untuk mengubah
awal ide menjadi sesuatu yang spesifik , melalui identifikasi, spesifikasi dan
perbandingan dua atau lebih alternatif diarahkan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, dengan memproduksi rangkaian informasi untuk membantu
dalam pengambilan keputusan akhir. Menurut Anonim analisis kelayakan teknis
adalah sistem yang melihat antara kebutuhan organisasi, seperti, (I) alat input apa
yang dapat memasukkan sejumlah data dalam waktu yang efektif (II) perangkat
output apa yang dapat menghasilkan output dalam jumlah besar dalam waktu yang
efektif (III) Pemilihan cara pengolahan unit tergantung pada jenis proses yang
diperlukan dalam organisasi.
o Keunikan produk
Keunikan produk : Sebuah produk yang benar-benar unik, Perusahaan
pertama yang meluncurkan jenis produk ke pasar atau sebuah produk yang
26 Universitas Kristen Petra
memiliki perbaikan yang signifikan atas produk sebelumnya sehingga unik dan
unggul (Cooper, 2014).
o Kinerja produk
Ulrich dan Eppinger (dalam Østeras, 1995) mendefinisikan kinerja produk
sebagai: Seberapa baik produk mengimplementasikan fungsi yang diinginkan.
Jenis karakteristik kinerja produk adalah kecepatan, efisiensi, eksistensi, akurasi,
dan kebisingan. Selain itu menurut Zeng dan Gu (dalam Østeras, 1999) kinerja
produk digambarkan sebagai respon dari produk untuk melakukan tindakan
eksternal dalam lingkungan kerjanya. Kinerja produk direalisasikan melalui
kinerja komponenen-komponen. Variabel kinerja produk mulai dari, bentuk, daya
tahan, dan harga.
o Kualitas produk
Kualitas produk menurut Gasper Z (2004, p4) kualitas mempunyai definisi
yang berbeda dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategis.
Definisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik
langsung dari produk seperti kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to
Spesification), keandalan (Realibility), seperti kemungkinan kecil mengalami
kerusakan, mudah didalam penggunaan (Easy of use).
4. Pemrosesan
Proses dalam pembuatan suatu produk tidak dapat dihindarkan dari
dimensi evaluasi, sangatlah penting untuk melihat aspek-aspek seperti :
pembuatan produk yang tidak melebihi anggaran, memperkenalkan produk tepat
pada waktunya, dan Waktu pemasaran (Time to market)
5. Intuisi.
Kriteria terakhir adalah intuisi, kemampuan untuk memahami sesuatu.
kriteria yang perlu dinilai dalam dimensi ini adalah kesempatan pemasaran, dan
intuisi
Selain itu ada Kriteria lain juga yang biasa digunakan peneliti untuk
mengevaluasi Pengembangan Produk baru yaitu mulai dari memberikan penilaian
dari scorecard yang terdiri dari 6 faktor yang memepengaruhi dalam
pengembangan produk baru.
27 Universitas Kristen Petra
1. Kecocokan Strategi
o Penyesuaian mulai dari proyek dan strategi bisnis
o Pentingnya strategi kepada suatu proyek
o Dampak pada bisnis
2. Produk dan keunggulan kompetitif
o Produk memberikan keuntungan bagi pelanggan
o Produk menawarkan pada pelanggan nilai yang sesuai dengan apa yang
dibayarkan
o Diferensiasi produk di mata pelanggan
o Pelanggan positif/ pengguna sebagai umpan balik sebuah konsep produk
(hasil tes konsep)
3. Daya Tarik pasar
o Seberapa besar pasar tersebut
o Pertumbuhan pasar dan potensi pasar ke depannya
o Margin yang diterima oleh orang lain dalam pasar.
o Daya saing, seberapa kuat dan sulit persaingan yang ada
4. Pengaruh keunggulan Utama
o Manfaat kompetensi pada suatu proyek
1. Teknologi
2. Produksi atau operasional
3. Pemasaran (Image, merek, komunikasi)
28 Universitas Kristen Petra
4. Distribusi dan Sales-force
5. Kelayakan teknis
o Sejauh mana kesenjangan teknis (mudah untuk dilakukan)
o Kompleksitas Teknis ( beberapa hambatan dan solusi yang dibayangkan)
o Teknologi yang sudah familiar terhadap bisnis ini
o Rekam jejak secara teknis pada jenis-jenis proyek
o Hasil secara teknis selama ini (pembuktian konsep.
6. Keuntungan dan Risiko
o Seberapa besar peluang dalam sisi keuangan
o Pengembalian keuangan/ROI (NPV, ECV,IRR)
o Indeks Produktivitas (PI)
o Kepastian perkiraan keuangan
o Tingkat risiko dan kemampuan untuk mengatasi risiko.
Gambar 2.4 Scorecard dalam Proyek
Sumber : Cooper dan Edgett, 2006
2.5 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu sangatlah penting bagi penulis, hal ini untuk
mengetahui hasil penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya. Bagaimana metode – metode evaluasi pengembangan produk baru
ini diterapkan untuk mengetahui hasil dan tujuan dari evaluasi pengembangan
produk baru. Seperti kriteria evaluasi yang sering digunakan dan yang paling
difokuskan oleh para perusahaan industri manufaktur untuk mendapatkan hasil
maksimal dalam pengembangan produk baru mereka. Peneliti terdahulu
menggunakan stage gate model untuk mengevaluasi pengembangan produk baru.
Stage gate yang digunakan peneliti sebelumnya mengevaluasi berdasarkan
kriteria-kriteria evaluasi yang sudah dijelaskan pada bahasan kriteria evaluasi
sebelumnya. Setiap evaluation gate yang ada akan melakukan evaluasi pada setiap
Factor 1 : Strategic fit and importance
Alignment with projects of our business strategy
Importance projects to the strategy
Impact on the business
Factor 2 : Product and competitive advantage
Product delivers unique customer or user benefits
Products offers customer/user excellent value for
money
Differentiated product in eyes of customer/user
Positive custpmer/user feedback on product concept
Factor 3 : Market Attractiveness
Marlet size
Market growth & future potential
Maargins earned by players in the market
Competitiveness – how tough & intense competition is
(negative)
Faktor 4 : Core Competencies Leverage
Projects leverages our core competencies strengths in:
o Technology
o Production
o Marketing
o Distribution
Factor 5 : Technical feasibility
o Size of technical gap (straightforward to do)
o Technical complexity (few barriers, solution
envisioned)
o Familiarty of technology to our business
o Technical track record on these typers of
projects
o Technical result to date (proof of concept)
Factor 6 : Financial Reward versus Risk
o Size of financial opportunity
o Financial return (NPV,ECV, IRR)
o Productivity index (PI)
o Certainty of financial estimates
o Level of risk & ability to address risks
Projects are scored the gatekeepers (senior management)
at the gate meeting, using these six factors on a
scorecard)0-10 scales). The scores are tallied and
displayed electronically for discussion. The projects
attractiveness Score is the weighted or unweighted
addition of the six factor score (averaged across
gatekeepers), and taken out of 100. A score 60/100 is
usually required for a go decision
29 Universitas Kristen Petra
kriteria tersebut, mulai dari market based, financial based, process based, product
based, intuition based.
Tabel 2.5 Penelitian Terdahulu
Peneliti Tujuan Metode Sampel Hasil
Tzokas 1.Mengetahui
evaluation Gate
yang dianggap
paling penting
dalam
keberhasilan
produk baru?
2.Bagaimana
perusahaan
menggunakan
petunjuk pada
Gate yang
berbeda dalam
proses
pengembangan
produk baru
mereka?
kualitatif Sejumlah
manajer dari
perusahaan
Inggris dan
Belanda yang
megembangak
an produk
konsumen.
1.idea screening
-potensial market, keunikan produk,
kelayakan teknis
2.Concept testing
-penerimaan konsumen, kelayakan teknis
3.Bussiness analysis
-penjualan objektif, penjualan per unit,
potensi market, margin
4.product testing
-performa produk, kualitas, kelayakan
teknis
5. test market
-penerimaan oleh pelanggan, kepuasan
pelanggan, performa produksi, kualitas
6.post launch short term
-penerimaan oleh pelanggan, kepuasan
pelanggan, penjualan per unit, margin
7.post launch long term
-kepuasan pelanggan, penjualan per unit,
margin
2.perbedaan dalam evaluation gate
memaksimalkan tugas-tugas manajerial
yang perlu dilakukan untuk mencapai
kesuksesan pada setiap tahap proses
pengembangan produk barusehingga
menjamin keberhasilan produk.
Kung-
Jeng
Wang
dan Yun-
Huei Lee
1. Apa
perbedaan
dalam
penggunaan
dimensi
evaluasi antara
kualitatif Industri
manufaktur
Indonesia dan
Taiwan
Perbedaan Evaluation gate antara Taiwan
dan Indonesia, penggunaannya berbeda
hanya di awal proses pengembangan
produk baru. Taiwan lebih fokus pada
Product based saat tahap idea screening,
sedangkan Indonesia tahap financial,
30 Universitas Kristen Petra
Indonesia dan
industri Taiwan
market,product based relative sama
fokusya.Pada tahap akhir tidak ada
perbedaan yang mencolok yang
digunakan oleh Taiwan dan Indonesi,
yaitu berbasis pada pasar.
2.6 Kerangka Pemikiran
Tahapan pengembangan produk baru dalam model stage gate menggunakan
tahapan mulai dari idea generation sampai market launch, pada setiap tahapan
pengembangan produk baru akan dianalisis sesuai dengan informasi dari
ketentuan-ketentuan yang diperlukan dalam setiap tahapan pengembangan produk
baru, setelah mengetahui tahapan pengembangan produk baru, selanjutnya setiap
tahapan akan dilanjutkan pada tahap evaluasi stage gate yang akan mengevaluasi
tahapan pengembangan produk baru berdasarkan kriteria-kriteria yang telah
ditentukan, mulai dari aspek pasar, keuangan, produk, serta proses. Dari informasi
yang telah dikumpulkan, akan diketahui kriteria-kriteria yang digunakan oleh
perusahaan, yang kemudian akan dievaluasi bagaimana tahapan tersebut sudah
memenuhi setiap kriteria yang digunakan atau belum. Jika belum memenuhi maka
tahapan pengembangan produk baru harus mengetahui pada proses mana yang
masih memerlukan pembenahan untuk menunjang pengembangan produk baru.
Setelah itu proses dilanjutkan pada tahapan berikutnya, dan dievaluasi
menggunakan evaluation gate berikutnya sampai pada tahap evaluasi market
launch yang akan mengevaluasi hasil akhir dari keseluruhan tahapan
pengembangan produk baru yang dibagi menjadi dua yaitu evaluasi jangka
pendek yang dilakukan pada saat peluncuran produk pertama kalinya dan yang
kedua adalah evaluasi jangka panjang yang akan mengevaluasi setelah 6 bulan
pertama peluncuran produk, dapat memenuhi penjualan yang diharapkan, serta
penjualan berulang oleh konsumen.
31 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.5 Kerangka Berpikir
Sumber: Tzokas, 2006
Idea Generation
Idea
Screening
Concept
Development
Build Bussiness Case
Product
Development
Market Test
Concept
Testing
Bussiness
Analysis
Post Launching
Evaluation
Short Term &Long
Term
Analysis
Market
Result
Product
Testing
Market Launch