Upload
novi-hendra
View
3.880
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
Novi Hendra, S. [email protected]
Peran Administrator Dalam Pembangunan
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Oleh Agung Aldino, S. IP
(Alumni Jurusan Administrasi Negara Universitas Andalas)
Sejarah administrasi pembangunan melihat suatu keadaan dimana saat ini
administrasi pembangunan belum diakui sebagai suatu disiplin ilmu sendiri yang telah
berkembang. Administrasi pembangunan yang berkembang tersebut berasal dari disiplin
ilmu yang mendahuluinya, yaitu administrasi negara. Administrasi negara merupakan
suatu studi mengenai bagaimana badan-badan pemerintahan diorganisir, beserta
aparaturnya, pembiayaannya, serta faktor kepemimpinannya. Administrasi negara
merupakan kombinasi tata pemerintahan,ctata usaha negara, administrasi serta administrasi
pembangunan, dan pengendalian lingkungan.
Administrasi pembangunan yang merupakan bagian dari administrasi negara
tersebut, kemudian mengalami penyempurnaan yang diawali oleh peristiwa pemberian
bantuan PBB tahun 1950 kepada negara-negara berkembang yang ternyata kurang
mencapai sasaran dan kurang mendapatkan hasil sesuai tujuannya.
Dalam pelaksanaan administrasi pembangunan, pemerintah memiliki peranan yang
harus dilaksanakan, salah satunya adalah peran sebagai administrator yang berhubungan
erat dengan usaha pembangunan berencana suatu negara. Perencanaan yang merupakan
suatu pernyataan pemerintah, melahirkan tugas pemerintah diantaranya adalah
pembangunan nasional. Pembangunan nasional mencakup multi dimensional, didalamnya
pembangunan nasional tersebutlah pemerintah berperan dan berfungsi, baik sebagai
stabilisator, inovator, modernisator, pelopor, hingga pelaksana sendiri.
Administrasi Pembangunan
Pengertian administrasi pembangunan berdasarkan pendapar para ahli, yaitu :
1. Fred W. Riggs
Novi Hendra, S. [email protected]
Administrasi pembangunan berkaitan dengan proses adminstrasi dari suatu program
pembangunan, dengan metode yang digunakan terutama oleh pemerintah untuk
melaksanakan kebijakan dan kegiatannya yang telah direncanakan guna menemukan
sasaran pembangunan (pembangunan admistrasi). Administrasi pembangunan dikaitkan
dengan implikasinya, sehingga apabila suatu program pembangunan berhasil dilaksanakan,
dengan sendirinya akan mendorong perubahan-perubahan dalam berbagai bidang
(administrasi pembangunan).
2. Prajudi Atmosudirdjo
Hukum administrasi pembangunan adalah Hukum Administrasi Negara
yang diarahkan untuk mendukung proses pembangunan dalam keperluan
keberhasilan pembangunan, yang melipuri hukum untuk perencanaan,
pembiayaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi
Merupakan Hukum Administrasi Negara yang diarahkan untuk
penyempurnaan administrasi negara agar berkemampuan mendukung proses
pembangunan
3. Bintoro Tjokoamidjojo
Pendekatan administrasi pembangunan diartikan sebagai proses pengendalian usaha
administrasi oleh pemerintah untuk merealisasikan pertumbuhan kearah lebih baik dan
kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan bangsa, untuk mendorong perubahan suatu
masyarakat kearah lebih baik, yang pada umumnya tujuannya adalah pembinaan bangsa
(nation building) dan atau perkembangan sosial ekonomi (disebut sebagai proses
modernisasi). Dengan demikian, tujuan dikembangkannya hukum administrasi
pembangunan adalah untuk kebutuhan pengembangan model dan konsep hukum
administrasi yang cocok untuk pembangunan serta pengembangan administrasi bagi
pembangunan.
Ruang lingkup administrasi pembangunan mempunyai dua fungsi, yaitu :
Penyusunan kebijakan penyempurnaan administrasi negara, yang meliputi
penyempurnaan organisasi, pembinaan lembaga yang diperlukan, kepegawaian,
tata kerja dan penyusunan sarana-sarana administrasi lannya (disebut
development of administration).
Novi Hendra, S. [email protected]
Merumuskan kebijakan dan program pembangunan di berbagai bidang serta
pelaksanaan nya secara efektif (disebut sebagai administration of development).
Administrasi pembangunan dapat dibagi dalam dua subfungsi, yaitu
Perumusan atau formulasi kebijakan pembangunan oleh pemerintah (public
policies) dilakukan dalam proses administrasi dan tingkat tertentu dalam proses
politik.
Pelaksanaan kebijakan secara efektif, dimana yang perlu mendapat perhatian
adalah masalah kepemimpinan, koordinasi, pengawasan dan fungsi administrator
sebagai unsur pembaharu.
Jadi pada dasarnya administrasi pembangunan bertujuan untuk memperlancar proses
pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah yang pada akhirnya dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. dari subfungsi tersebut maka ciri-ciri administrasi pembangunan
masih mendasarkan diri pada prinsip administrasi negara sebab peralatan analisa
administrasi pembangunan masih memakai peralatan analisa administrasi negara.
Perbedaan keduanya adalah sebagai berikut :
Ciri-ciri administrasi negara Ciri-ciri administrasi pembangunan
Lebih banyak terkait dengan lingkungan
masyarakat negara maju
Lebih memberikan perhatian terhadap
lingkungan masyarakat yang berbeda-beda
terutama bagi negara berkembang
Terdapat kelompok yang cenderung
berpendapat turut berperannya administrasi
negara dalam proses perumusan
kebijaksanaan, tapi peranan itu masih kurang
ditekankan. Bahkan ada yang menyebutkan
administrasi negara bersifat netral terhadap
tujuan-tujuan pembangunan
Administrasi pembangunan mempunyai
peran aktif dan berkepentingan terhadap
tujuan-tujuan pembangunan, baik dalam
perumusan kebijaksanaannya maupun alam
pelaksanaannya yang efektif, bahkan
administrasi ikut serta mempengaruhi tujuan
pembangunan masyarakat dan menunjang
pencapaian tujuan nasional, ekonomi, dan
lain-lain yang dirumuskan kebijaksanaannya
melalui proses politik.
Lebih menekankan kepada pelaksanaan yang
tertib/efisien dari unit-unit kegiatan
Berorientasi kepada usaha-usaha yang
mendorong perubahan kearah lebih baik
Novi Hendra, S. [email protected]
pemerintahan pada waktu ini. Jadi
berorientasi pada masa kini.
untuk suatu masyarakat di masa depan. Jadi
berorientasi pada masa depan.
Lebih menekankan pada tugas-tugas umum
(rutin) dalam rangka pelayanan masyarakat
dan tertib pemerintahan. Administrasi negara
lebih bersikap sebagai “balancing agent”
Berorientasi pada tugas-tugas pembangunan,
yaitu kemampuan untuk merumuskan
kebijakan-kebijakan pembangunan dan
pelaksanaan yang efektif. Administrasi
pembangunan lebih bersikap sebagai
“development agent”
Administrasi negara lebih menengok pada
kerapian aparatur administrasi itu sendiri
Administrasi pembangunan harus
mengaitkan diri dengan substansi perumusan
kebijakan dan pelaksanaan tujuan
pembangunan di berbagai bidang
Dalam administrasi negara seakan-akan ada
kesan menempatkan administrator dalam
aparatur pemerintah sekedar sebagai
pelaksana
dalam administrasi pembangunan,
administrator dalam aparatur pemerintah
juga bisa merupakan penggerak perubahan
(agent of change)
Lebih berpendekatan legalistik Lebih berpendekatan lingkungan,
berorientasi pada kegiatan dan bersifat
pemecahan masalah.
Kegiatan-kegiatan dalam pembangunan dapat dikelompokkan menjadi :
1. Goverment Activities (Kegiatan Pemerintahan)
2. Development Activities (Kegiatan Pembangunan)
3. Public Relation Activities (Kegiatan Kehumasan)
Peran dan fungsi pemerintah sebagai administrator berhubungan erat dengan usaha
pembangunan berencana suatu negara. Perencanaan merupakan suatu pernyataan
pemerintah dalam kegiatan sosial ekonomi. Tugas pemerintah diantaranya adalah tugas
dalam rangka pemerintahan umum, pemeliharaan ketertiban, keamanan, dan pelaksanaan
hukum. Tugas tersebut diperluas dengan tugas-tugas pelayanan umum yang dilakukan
melalui penyelenggaraan sendiri atau melalui pelaksanaan fungsi pengaturan.
Novi Hendra, S. [email protected]
Menurut Prajudi Atmosudirdjo, pemerintah sebagai administrator memiliki tugas:
1. Menguasai dan menghayati tujuan-tujuan utama yang telah ditetapkan oleh
peraturan perundang-undangan.
2. Merumuskan lebih lanjut ke dalam bentuk yang dapat dipahami secara konkret oleh
bawahan dan dapat diselenggarakan secara nyata.
3. Memelihara dan mengambangkan organisasi negara yang dipercayakan kepadanya
setepat-tepatnya.
4. Memelihara dan mengembangkan sistem informasi setepat-tepatnya.
5. Memelihara dan mengembangkan sistem menejemen setepat-tepatnya.
6. Membuat semua tujuan yang telah ditetapkan tercapai dengan sebaik-baiknya.
Pembangunan
Pembangunan biasanya didefinisikan sebagai “rangkaian usaha mewujudkan
pertumbuhan dan perubahan secara terencana dan sadar yang ditempuh oleh suatu negara
bangsa menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)”[5]. Terdapat
tujuh ide pokok, yaitu:
1. Pembangunan merupakan suatu proses, yaitu rangkaian kegiatan yang berlangsung
secara berkelanjutan dan terdiri dari tahap-tahapyang satu pihak bersifat
independen dan yang lain bersifat tiada akhir.
2. Pembangunan merupakan upaya secara sadar ditetapkan sebagai sesuatu untuk
dilaksanakan
3. Pembangunan dilakukan secara terencana, baik dalam arti jangka panjang, jangka
sedang, dan jangka pendek
4. Rencana pembangunan mengandung makna pertumbuhan dan perubahan
5. Pertumbuhan mengarah pada modernitas, yaitu cara hidup yang lebih baru dan
lebih baik daripada sebelumnya.
6. Modernitas yang ingin dicapai melalui berbagai kegiatan pembangunan tiap
definisi diatas bersifat multidimensional, yaitu mencakup segala segi kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Novi Hendra, S. [email protected]
7. Semuanya ditujukan kepada usaha pembinaan bangsa sehingga negara yang
bersangkutan semakin kukuh fondasinya dan semakin mantap keberadaannya agar
sejajar dengan bangsa lain karena mampu menciptakan situasi yang seimbang
dengan bangsa lain tersebut.
Pembangunan Nasional
Suatu sistem pembanguan nasional berpengaruh terhadap berbagai bidang
kehidupan, sehingga suatu sistem pembangunan nasional berkaitan erat dengan kebijakan
yang ditempuh dan strategi yang dipilih. Tujuan pembangunan nasional setiap negara
berbeda satu sama lain. Indonesia, menurut GBHN RI, 1988:43, menyatakan bahwa
Pembangunan nasional Indonesia bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan
makmur yang merata materil dan spiritual berdasarkan pancasila di dalam wadah NKRI
yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan
bangsa yang sama, tenteram, tertib, dan dinamis, serta dalam lingkungan pergaulan dunia
yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.
Dimensi pembangunan nasional hanya berjalan dengan memuaskan apabila
masyarakat sadar akan faedah pembangunan serta keharusan dari proses dinamisasi.
Kesadaran tersebut membawa masyarakat dari keadaan statis kearah perkembangan
dinamis. Proses dinamisasi mengandung kehendak untuk merubah cara kehidupan, cara
berpikir, dan cara menghadapi masalah-masalah untuk menempuh jalan baru yang
membawa kemajuan. Menurut Michel todaro Dimensi pembangunan adalah hal yang
majemuk dan kompleks yang menyimpulkan bahwa pembangunan adalah proses
multidimensi yang mencakup perubahan-perubahan penting dalam struktur sosial, sikap
rakyat, dan lembaga-lembaga nasional, dan akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan
kesenjangan, pemberantasan kemiskinan absolute.
Kebijaksanaan pembangunan nasional
1. Kebijaksanaan sektoral dan partial
Kebijaksanaan pembangunan nasional menyangkut seua ketentuan formal
dan informal untuk mewujudkan tercapainya tujuan nasional, yaitu kebijaksanaan
ekonomi (moneter dan fiskal), kebijaksanaan ekspor impor, perdagangan, dan
sebagainya. Sebagai contoh, kebijaksanaan ekonomi merupakan kebijaksanaan
Novi Hendra, S. [email protected]
partial karena menyangkur satu bidang, yaitu ekonomi. Kebijaksanaan perdagangan
sebagai bagian dari ebijaksanaan ekonomi, merupakan kebijaksanaan sektoral.
Keduanya harus saling melengkapi sebagai satu kesatuan untuk mencapai
tujuannya. Demikian pula dengan bidang pembangunan nasional lainnya,
keterkaitan dan saling mempengaruhi antar sektor dalam bidang sangat erat.
Misalnya kebijaksanaan ekspor impor berkaitan erat dengan kebijaksanaan
perdagangan luar negeri, dan seterusnya.
2. Kebijaksanaan terpadu
Pemimpin harus mengambil atau memutuskan suatu kebijaksanaan
(pengambilan keputusan) yang mempunyai implikasi yang luas sehingga
memerlukan analisis dan pertimbangan berdasarkan informasi yang cukup. Proses
tersebut ada yang formal dan ada informal,dapat dibagi dalam tahap-tahap:
1) Penyusunan konsep (policy germination)
2) Rekomendasi kebijaksanaan (policy recomendation)
3) Analisis kebijaksanaan (policy formulation)
4) Perumusan kebijaksanaan (policy formulation)
5) Pengambilan keputusan (policy decision)
6) Pelaksanaan kebijaksanaan (policy implementation)
7) Evaluasi pelaksanaan kebijaksanaan (policy evaluation)
Untuk memudahkan analisis dan pembentukan kebijaksanaan, Bintoro
Tjokroamidjojo (1978:115) membagi substansi kebijaksanaan nasional ke dalam lima
kelompok :
Analisis dan pembentukan kebijaksanaan tujuan-tujuan pembangunan nasional
jangka jauh.
Analisis dan pembentukan kebijaksanaan tujuan-tujuan pembangunan nasional
jangka menengah
Analisis dan pembentukan kebijaksanaan pembangunan atau program tahunan
Analisis dan pembentukan kebijaksanaan nasional dalam rangka melaksanakan
pemerintahan
Analisis dan pembentukan kebijaksanaan dalam rangka pelaksanaan pembangunan,
terutama masalah-masalah jangka pendek.
Novi Hendra, S. [email protected]
Dengan melihat tahap-tahap serta substansi analisis pembentukan kebijaksanaan,
kemudian dapat dicari pola arus, hubungan antar lembaga, serta koordinasinya. Dengan
cara ini pula dapat dilihat lembaga atau orang mana yang menjadi strategis dalam proses
analisis dan pembentukan kebijaksanaan, sebab kebijaksanaan terpadu tidak hanya
memperhitungkan sektor dan bidang pembangunan, tetapi juga waktu serta faktor lainnya.
Strategi pembangunan nasional menyangkut pemilihan alternatif tindakan yang
harus dilakukan. Dalam setiap bidang, pilihan yang dibuat harus optimal. Untuk merubah
keadaan bangsa akibat kurang optimalnya strategi pembangunan nasional yang terdahulu,
perlu diadakan pendobrakan besar-besaran terhadap segi-segi strategis kehidupan
masyarakat bangsa Indonesia. Salah satu segi strategis tersebut adalah sektor pertanian.
Pembangunan sektor pertanian adalah langkah pertama menuju peningkatan pemakmuran
dan harus dibarengi dengan pembangunan sektor lainnya.
Pembangunan Nasional yang Multidimensional
Agar suatu bangsa mampu menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam upaya pencapaian
tujuan negara bangsa yang bersangkutan, seluruh segi kehidupan dan penghidupan, mesti
dibangun.
Pembangunan bidang politik
Pengamatan para pakar menunjukkan tiga tahap penting yang perlu dilalui, yaitu :
1. Pertama, menciptakan stabilitas politik sebagai titik tolak yang mutlak diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.
2. Kedua, penyusunan kembali organisasi-organisasi (restrukturisasi) politik. Pertama
dengan melakukan penyederhanaan jumlah organisasi politik, dapat dengan
gabungan atau fusi partai karena adanya kesamaan ideologi politik, aspirasi politik,
atau orientasi politik para tokohnya. Kedua restrukturisasi dapat pula berarti
mendorong tumbuhnya partai-partai politik guna mencegah adanya satu kekuatan
politik yang mendominasi.
3. Ketiga, political take-off, yaitu dimulainya usaha-usaha oleh partai-partai politik
yang telah mengalami restrukturisasi untuk secara aktif dan proaktif turut
berpartisipasi dalam pelaksanaan berbagai kegiatan.
Novi Hendra, S. [email protected]
Terdapat empat aspek kehidupan politik dimana partai-partai politik dapat dan harus
memainkan peranan penting, yaitu :
1. Sebagai kekuatan yang tangguh untuk mengembangkan dan menerapkan prinsip-
prinsip demokrasi yang sesuai dengan kepribadian bangsa dan kepentingan negara
yang bersangkutan.
2. Partai-partai politik perlu dan harus memainkan perannya sebagai pembela hak
demokrasi, bukan hanya anggotanya, tetapi juga warga negara secara kseluruhan.
3. Partai-partai politik memainkan peran yang amat penting dalam turut serta
membina berbagai sarana demokrasi yang telah diakui keberadaannya oleh bangsa
dan negara yang bersangkutan
4. Perannan penting lainnya adalah menyelenggarakan pendidikan politik.
Pembangunan bidang ekonomi
Tuntutan dalam penentuan prioritas pembangunan bagi negara-negara yang sedang
membangun pada umumnya menunjuk pada pembangunan di bidang ekonomi, sebab
kenyataan menunjukkan bahwa keterbelakangan negara-negara tersebut paling terlihat
dalam bidang ekonomi. Dengan keterbelakangan ekonomi,berakibat pada pendapatan
perkapita rendah, yang berakibat pada ketidakmampuan menabung sehingga berakibat
pada tidak terjadinya pembentukan modal yang menyebabkan tidak adanya investasi.
Tidak adanya investasi berakibat tidak terjadinya perluasa usaha sehingga makin
sempitnya kesempatan kerja yang dapat menyebabkan pengangguran. Adanya
pengangguran berarti tidak adanya penghasilan, yang akhirnya berakibat pada tidak
bergesernya posisi seseorang dari bawah garis kemiskinan.
Strategi pembangunan yang biasa ditempuh negara-negara berkembang adalah
modernisasi pertanian dan industrialisasi. Modernisasi pertanian dipandang dari dua sisi,
yaitu sisi yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dalam negeri sendiri, terutama
bahan pangan, dan sisi menyangkut penumbuhan dan pengembangan argobisnis yang
menghasilkan berbagai komoditi untuk ekspor.
Dalam industrialisasi sebagai alternatif, pemerintah dapat melakukan orientasi
industrialisasi. Orientasi industrialisasi dapat mencakup dua segi, yaitu segi orientasi
Novi Hendra, S. [email protected]
produksi berbagai barang dan jasa untuk konsumsi dalam negeri, dan segi untuk orientsi
ekspor.
Pembangunan ekonomi menempati skala teratas dalam keseluruhan kebijaksanaan
dan penyelenggaraan pembangunan nasional. Pembangunan ekonomi harus berhasil,
karena dapat mengentaskan kemiskinan, menghilangkan kesenjangan sosial, menghasilkan
ketersediaan dana untuk pembangunan bidang-bidang lainnya, dan berakibat pada
terpeliharanya ketertiban umum.
Pembangunan bidang sosial budaya
Aspek sosial budaya yang relevan mendapat perhatian dalam upaya memilih
strategi pembangunan adalah aspek bahasa, adat istiadat dan tradisi, persepsi tentang
kekuasaan, hubungan dengan alam, locus of control, pandangan tentang peranan wanita,
dan sistem kekeluargaan besar (extended family system)
Pembangunan bidang sosial budaya merupakan hal yang tidak mudah karena
menyangkut antara lain filsafat hidup, pandangan hidup, persepsi, cara berpikir, sistem
nilai, dan orientasi pada warga masyarakat.Di dalam masyarakat terdapat kategorisasi
golongan, yaitu golongan tradisionalis, golongan modernis, dan golongan ambivalen.
Pembangunan bidang pertahanan dan keamanan
Pembangunan bidang pertahanan dan keamanan dimaksudkan untuk menjamin
bahwa kemerdekaan nasional dalam semua bidang kehidupan, seperti di bidang politik,
ekonomi, dan sosial budaya, dijunjung tinggi oleh semua warga negara dan mendapat
pengakuan de jure oleh dunia internasional. Ketahanan nasional adalah suatu kondisi yang
perlu diciptakan dan dipelihara secara terus-menerus. Variabel yang harus diperhitungkan
dalam menumbuhkan, memelihara, dan mengembangkan ketahanan nasional yang
tangguh, yaitu faktor geografis, penduduk, kekayaan alam, ideologi nasional, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan kekuatan militer.
Novi Hendra, S. [email protected]
Peranan serta Fungsi Pemerintah dalam Pembangunan Nasional
Fungsi-fungsi pemerintah terhadap warganya
1. Negara sebagai negara politik (political state)
Negara memiliki rakyat dan pemerintah, sehingga disebut sebagai suatu kesatuan
politik merdeka dan berdaulat, atau negara politik. Dengan demikian, negara
menyelenggarakan empat fungsi pokok, yaitu :
Memelihara ketertiban dan keamanan (maintenance of peace and order)
Fungsi pertahanan dan keamanan
Fungsi diplomatik
Fungsi perpajakan
2. Negara sebagai negara hukum (legal state)
Banyak jenis hak yang ingin diperoleh masyarakat, salah satunya adalah tidak
diperlakukan semena-mena oleh siapapun juga, termasuk oleh pemerintah atau penguasa.
Tidak jarang dalam berbagai negara diterapkan “rule of man”, dimana keinginan dan
kepentingan penguasa lah yang didahulukan dan mengabaikan kepentingan umum. Untuk
mencegah hal tersebut, berkembanglah konsep bahwa negara harus berdasarkan “rule of
law” dan melihat negara sebagai negara hukum. Menurut konsep ini, supremasi hukum
harus diakui oleh semua pihak dan tidak ada pihak manapun yang tidak terikat kepada
semua perangkat hukum yang berlaku sepanjang ketentuan-ketentuan normatif tersebut
bertujuan demi kepentingan seluruh masyarakat.
3. Negara sebagai negara kesejahteraan (welfare state)
Negara didirikan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Salah satunya adalah
peningkatan kesejahteraan seluruh warga negara, tidak hanya dalam arti materil, tetapi juga
dalam semua bidang kehidupan karena menyangkut harkat dan martabat manusia.
Meskipun demikian, peningkatan kesejahteraan rakyat tidak semata-mata menjadi beban
pemerintah,tetapi juga beban para pengusahawan.
Novi Hendra, S. [email protected]
Peran pemerintah dalam pembangunan nasional
1. Peran selaku stabilisator
Stabilisator di bidang politik
Ialah menjamin bahwa dalam kehidupan politik bangsa tidak terjadi rongrongan,
baik yang datang dari kekuatan politik dalam negeri, maupun luar negeri.
Stabilisator ekonomi
Ialah iklim yang memungkinkan perekonomian nasional dapat terpelihara
sedemikian rupa sehingga ekonomi tumbuh secara wajar, suku bungan yang tidak
tinggi, rendahnya inflasi, kesempatan berusaha semakin luas, proses
industrialisasi berlangsung dengan baik, kebijakan moneter dan fiskal yang
menguntungkan bagi kepentingan nasional, dan lain sebagainya.
Stabilisator sosial budaya
Yaitu dalam hal mewujudkan perubahan tidak berubah menjadi gejolak sosial,
apalagi yang dapat merupakan ancaman bagi keutuhan nasional serta kesatuan dan
persatuan bangsa. Caranya yaitu dengan menggunakan kemampuan selektif yang
tinggi, proses sosialisasi yang elegan tetapi efektif, melalui pendidikan,
pendekatan yang persuasif, dan melakukan pendekatan bertahap tetapi
berkesinambungan
2. Peran selaku innovator
Yaitu pemerintah sebagai keseluruhan harus menjadi sumber temuan baru, metode
baru, sistem baru, serta cara berpikir baru suatu perubahan yang membawa bangsa
kearah yang lebih baik.
3. Peran selaku modernisator
Pemerintah bertugas untuk menggiring masyarakat kearah kehidupan modern, yaitu
kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemampuan dan
kemahiran menejerial, kemampuan mengolah kekayaan alam, memiliki sistem
pendidikan nasional yang andal sehingga mampu menghasilkan SDM yang
produktif, memiliki landasan kehidupan polotik yang kukuh dan demokratis,
memiliki visi yang jelas tentang masa depan, rakyat mampu mengambil keputusan
Novi Hendra, S. [email protected]
yang rasional tentang nasibnya, bersedia mengambil resiko dan orientasi masa
depan, serta bersedia menerima perubahan.
4. Peran selaku pelopor
Pemerintah harus menjadi panutan (role model) bagi seluruh masyarakat.
5. Peran selaku pelaksana sendiri
Meskipun benar bahwa pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan merupakan
tanggung jawab nasional dan bukan menjadi beban pemerintah semata, karena
berbagai pertimbangan, seperti keselamatan negara, modal yang terbatas,
kemampuan yang masih belum memadai, karena tidak diminati oleh masyarakat
dan karena secara konstitusional memang merupakan tugas pemerintah, sangat
mungkin terdapat kegiatan yang tidak bisa dialihkan kepada pihak swasta,
melainkan harus diselenggarakan sendiri oleh pemerintah.
Pembangunan Administrasi dalam Rangka Administrasi Pembangunan
Ciri-ciri kegiatan pembangunan ialah dilaksanakan secara sadar, komprehensif,
terencana,bertahap, dan berkesinambungan, serta diarahkan pada pencapaian tujuan akhir
bangsa yang ditujukan pada peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat.
Penyelenggaraannya memerlukan langkah-langkah, yaitu sebagai berikut :
1. Penumbuhan motivasi
Antara lain melalui proses sosialisasi kebijakan nasional, penyebaran informasi,
perluasan wawasan, dan peningkatan kecerdasan
2. Perumusan dan pengambilan kebijakan public
Keterlibatan pemerintah dalam perumusan dan pengambilan keputusan pblik sangat
diperlukan bukan saja karena perumusan dan pengambilan keputusan politik tidak
bisa dipisahkan dari pelaksanaannya, tetapi juga karena pertimbangan lain seperti
pemerintah memiliki berbagai jenis informasi sebagai salah satu bahan masukan
yang sangat mungkin tidak dimiliki pihak manapun, hanya pemerintahlah yang
memiliki aparat yang menjangkau seluruh pelosok wilayah kekuasaan negara, dan
pada akhirnya pemerintah harus mempertanggungjawabkan tindakan operasional
yang dilakukannya kepada pemegang tertinggi kedaulatan negara, yaitu rakyat.
3. Peletakkan dasar hukum
Novi Hendra, S. [email protected]
Langkah ini sangat penting untuk kepentingan pemerintah sendiri maupun dalam
melibatkan komponen masyarakat, misalnya untuk kepentingan pemerintah
diperlukan hukum untuk:
1) Menentukan, menggarapa, dan mobilisasi dana
2) Peruntukan lahan, misalnya untuk daerah pemukiman, industri, pertanian,
maupun kawasan yang dilindungi
3) Perlakuan terhadap investor asing
4) Berbagai peraturan perundang-undangan lainnya yang kesemuanya
diarahkan guna menjamin bahwa tidak ada kegiatan penyelenggaraan
pembangunan yang tidak ada dasar hukumnya
4. Perumusan rencana pembangunan nasional
Merencanakan berarti mengambil keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan
dikerjakan di masa depan. Instrumen yang biasanya digunakan adalah analisis
SWOT, yaitu memahami kekuatan yang dimiliki negara (Strengths), mengenali
kelemahan yang mungkin ada (Weakness), mampu memanfaatkan peluan
(Opportunities), dan siap menghadapi ancaman (Threats) baik dari dalam
maupun luar negeri. Kemudia, rencana yang telah disusun dan ditetapkan perlu
disebarluaskan kepada seluruh komponen masyarakat sehingga semua pihak
mengetahui hal-hal seperti aspek rencana yang menjadi
tanggungjawabnya,kegiatan yang harus dilakukannya, hak yang akan
diperolehnya, serta kewajiban yang harus ditunaikannya.
5. Penentuan dan perumusan progam kerja
Perumusan program kerja adalah upaya untuk lebih memahami situasi, kondisi,
jenis, dan bentuk masa depan yang diperkirakan akan dihadapi sehingga faktor
ketidakpastian berkurang, perubahan dapat diantisipasi dan diberikan respon,
skala prioritas makin tajam, sasaran makin konkret, kurun waktu makin pendek,
serta alokasi dana dan daya makin tepat, sehingga memungkinkan pelaksanaan
rencana secara efisien dan efektif.
6. Penentuan berbagai proyek pembangunan
Penentuan proyek pembangunan perlu mendapat perhatian karena pertimbangan
:
1) Menurut pengamatan, sering terdapat kecenderungan birokrasi
pemerintahan untuk memproyekkan sesuatu kegiatan yang sesungguhnya
merupakan kegiatan rutin
Novi Hendra, S. [email protected]
2) Berbagai proyek pembangunan dilaksanakan sendiri oleh pemerintah
dengan berbagai alasan. Dengan demikian, segala langkah yang diperlukan
tertanganinya berbagai proyek dengan tingkat efisiensi dan efektifitas
setinggi mungkin,harus diambil.
3) Tidak sedikit proyek pembangunan yang diserahkan kepada pihak lain
untuk melaksanakannya.
1. Implementasi rencana dan program kerja
Harus ditentukan juga instrumen pengukur efisiensi, efektifitas, dan produktifitas
kerja, dimana instrumen tersebut perlu diketahui, dipahami, dan diterima oleh para
pelaksana karena dengan demikian merekapun dapat turut serta melakukan
pemantauan (self monitoring) suatu hal yang sangat penting dalam rangka
pemberdayaan para pelaksana.
1. Pentingnya sistem penilaian
Sistem penilaian memungkinkan menejemen membandingkan hasil yang
seharusnya dicapai melalui pelaksanaan kegiatan tertentu dengan hasil yang
nyatanya dicapai.
1. Pentingnya mekanisme umpan balik
Berarti bahwa satu tahap yang sudah dilalui dinilai. Hasil penilaian akan sangat
bermanfaat dan digunakan sebagai umpan balikkalau perlu, mengkaji ulang seluruh
proses sebelumnya, termasuk urusan misi, rumusan strategi, rencana, program
kerja, maupun kegiatan-kegiatan operasional.
Efektivitas Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan, dan Pengawasan
Suatu pengelolaan pembangunan nasional harus efektif menyediakan pribadi
sebagai satu kelompok selaku alat organisasi untuk mencapai tujuannya dengan
konsekuaensi yang tidak dicari-cari atau dengan biaya minimun.
Tujuan mengelola pembangunan nasional sulit dan rumit yang mungkin disebabkan
oleh pengelolaan yang salah, atau masalah dasar yang terletak pada desai keorganisasian.
Efektivitas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan (mewakili
Novi Hendra, S. [email protected]
fungsi-fungsi pengelolaan) sangatlah menentukan tercapai atau tidaknya tujuan
pembangunan nasional. Efektivitas tersebut sangat ditentukan oleh disain keorganisasian
yang diformulasikan pengelolaan pembangunan nasional.
Kesimpulan
Saat ini administrasi pembangunan merupakan bagian administrasi negara yang
berkaitan dengan proses adminstrasi dari suatu program pembangunan, dengan metode
yang digunakan terutama oleh pemerintah untuk melaksanakan kebijakan dan kegiatannya
yang telah direncanakan guna menemukan sasaran pembangunan.
Pembangunan nasional memiliki dua dimensi, yaitu dimensi inti dan kerangka
pokok serta Dimensi majemuk dan kompleks. Didalam pembangunan nasional terdapat
kebijaksanaan berupa Kebijaksanaan sektoral dan partial serta kebijaksanaan terpadu.
Pembangunan nasional merupakan salah satu perencanaan pemerintah yang
berkaitan erat dengan kebijakan dan strategi pembangunan nasional yang menyangkut
pemilihan alternatif tindakan yang dipilih pemerintah untuk mencapai tujuannya dan
berpengaruh terhadap berbagai bidang kehidupan (multidimensional, mencakup berbagai
bidang yaitu politik, ekonomi,sosial budaya,pertahanan dan keamanan).
Fungsi pemerintah berkaitan erat dengan kedudukan negara terhadap warganya,
dan peran pemerintah dalam pembangunan nasional adalah selaku stabilisator,
modernisator, inovator, pelopor, dan pelaksana sendiri.
Hubungan pembangunan nasional dengan administrasi pembangunan adalah bahwa
Pembangunan Administrasi dalam rangka Administrasi Pembangunan dilaksanakan secara
sadar, komprehensif, terencana,bertahap, dan berkesinambungan, serta diarahkan pada
pencapaian tujuan akhir bangsa yang ditujukan pada peningkatan kesejahteraan seluruh
masyarakat yang merupakan tujuan pemerintah dalam perencanaan pembangunan nasional
dan harus berjalan efektif untuk menentukan arah perubahan bangsa.
Novi Hendra, S. [email protected]
Daftar Pustaka
Djajasumarga, kasum , Prinsip-prinsip pengelolaan pembangunan nasional, cet. Kesatu
(Jakarta:Penerbit IKIP Semarang Press, 1992)
Nugraha, Safri. et al, Hukum Administrasi Negara, cet. Kesatu (Jakarta:Penerbit Fakultas
Hukum Universitas Indonesia, 2007)
Siagian, Sondang P, Administrasi Pembangunan (konsep, dimensi, dan strateginya), cet.
Ketiga (Jakarta:Penerbit PT Bumi Aksara, 2003)