Upload
nguyennga
View
274
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Risalah Seminar llmiah Aplikasi Isofop dan Radiasi, 2()()6
PERAN BIOTEKNOLOGI DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN DIINDONESIA
SutrisnoBalai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian
JI. Tentara Pelajar No. 3A, Bogor 16111
PENDAHULUAN
Kecepatan pertambahan pendudukIndonesia pada periode 2000-2010 yangdiprediksi sebesar 1.4% per tahun menuntutpeningkatan ketersediaan pangan, obat-obatan,sandang, dan papan. Dari jumlah pendudukIndonesia pad a tahun 2003, 37.3 juta jiwa at au17.4 % merupakan penduduk miskin yangsebagian besar bekerja sebagai petani. Olehkarena itu, stabilitas ketersediaan pangan, obatobatan dan sandang serta peningkatankesejahteraan petani merupakan masalah pokokdalam pembangunan pertanian. Untuk itupembangunan pertanian tidak hanya diarahkanuntuk peningkatan produksi, tetapi juga untukmenghasilkan produk berkualitas yang berdayasaing tinggi dengan sistem produksi yang efisien.
Peningkatan produksi komoditas tanamanseperti pangan, sayuran dan kapas menghadapiberbagai kendala, antara lain: areal pertaniansemakin sempit dan kurang produktif, akibatalih fungsi lahan pertanian subur danpembukaan areal pertanian baru pada lahan yangkurang subur dan marginal dan seranganorganisme pengganggu tanaman. Sementara itupeningkatan produksi ternak juga sukar dicapaidisebabkan oleh sulitnya meningkatkan populasiternak, sedangkan permintaan selalu meningkat.Ilmu pengetahuan dan teknologi telah, sedang,akan tetap beperan dalam mengatasi kendaladalam pembangunan pertanian.
Sampai dengan tahun 2025 ada empatprogram pembangunan Ilmu pengetahuan danteknologi, yaitu: [1] Program Penelitian danPengembangan Iptek; [2] Program Difusi Iptek;[3] Program Penguatan Kelembagaan Iptek; dan[4] Program Peningkatan Kapasitas Iptek SistemProduksi. Program pembangunan Iptek ini,diimplementasikan pada enam bidang fokusutama Iptek, yakni: [1] ketahanan pangan, [2]sumber energi baru dan terbarukan; [3] teknologidan manajemen transportasi, [4] teknologiinformasi dan komunikasi, [5] teknologipertahanan, dan [6] teknologi kesehatan danobat-obatan (Kementerian Negara Riset danTeknologi. 2005)
Pembangunan ilmu pengetahuan danteknologi ketahanan pangan diarahkan untukmemenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang
cukup, bergizi, aman, sesuai selera, dankeyakinannya melalui peningkatan produktivitas,kualitas, dan efisiensi produksi pertanian,perikanan, dan kehutanan secara berkelanjutan,pengolahan hasil, dan penganekaragamanpangan. Prioritas utama adalah untukmendukung terwujudnya kemandirian ketahananpangan, revitalisasi nilai kearifan lokal, danmeningkatkan kemitraan antar-kelembagaan.Komoditas pangan yang menjadi prioritasdiselaraskan dengan kebijakan revitalisasipembangunan pertanian, perikanan, dankehutanan. Kerangka kebijakan Iptek ketahananpangan adalah untuk meningkatkan daya dukungteknologi untuk mempertajam prioritaspenelitian, memperkuat kapasitas kelembagaan,menciptakan iklim inovasi, dan membentukSDM yang handal dalam pengelolaan pangan.Kebijakan tentang ilmu pengetahuan danteknologi untuk ketahanan pangan ditujukankepada dukungan teknologi, peningkatankapasitas kelembagaan, pengembangan ikliminovasi, dan pembentukan sumberdaya manusiayang handa!. Bioteknologi merupakan salah satuteknologi yang berperan dalam pembangunanpertanian (Dewan Riset Nasional, 2006).
Bioteknologi yang juga merupakan salahsatu program Badan Penelitian danPengembangan Pertanian diharapkan berperandalam mewujudkan tujuan peningkatan danstabilitas produksi, peningkatan mutu dan nilaitambah produk pertanian (Badan Penelitian danPengembangan Pertanian, 2005). Bioteknologiadalah segala bent uk penerapan teknologi yangmenggunakan sistem biologi, organisme hidupatau turunannya untuk membuat ataumemodifikasi produk at au proses. Teknologi inisejak lama telah diterapkan pada bidangpertanian oleh masyarakat, misalnya produkfermentasi hasil pertanian (tempe, tape, dadih,atau oncom), kompos at au vaksin ternak.
Dalam bidang pertanian, bioteknologimemberikan alternatif pilihan untuk (1)memanfaatkan, melestarikan dan memperkayakeanekaragaman hayati; (2) mempercepatperakitan tanaman, hewan, atau mikroba unggulmelalui teknologi rekayasa genetik, pemanfaatanmarka molekuler dan kultur in vitro; dan (3)memanfaatkan mikroba : (a) dalam pengolahanhasil panen, (b)sebagai bahan utama dalam
17
RisafahSeminar ffmiah Apfikasi Is%p dan Radiasi, 2006
formulasi pestisida hayati, pupuk hayati,biodekomposer dan probiotik yang ramahlingkungan, (c) sebagai penghasil senyawabioaktif, serta (d) sumber gen-gen penting untukkeperluan rekayasa genetika.
Contoh dari penggunaan bioteknologidalam bidang pertanian yang berkembang pesatadalah penggunaan tanaman transgenik yangsecara global menunjukkan peningkatan luasareal penanaman setiap tahunnya. Pada tahun2005 areal pertanaman transgenik terluas adalah49.8 juta hektar di Amerika, 17.1 juta hektar diArgentina, 9,4 juta hektar di Brazil, 5.8 jutahektar di Kanada, 3.3 juta hektar di Cina, 1/8 jutahektar di Paraguay, 1/3 juta hektar di India, 0.5juta hektar di Afrika Selatan, 0,3 hektar diUruguay 0.3 juta hektar di Australia, 0,1 jutahektar di Meksiko, 0.1 juta hektar di Romania,0.1 juta hektar di Filipina, 0.1 juta hektar diSpanyol, < 0,05 juta hektar di Portugal, Perancis,Jerman, Republik Czech, Iran, Colombia, danHonduras (ISAAA, 2005).
Peran bioteknologi yang diharapkan dapatmemecahkan permasalahan penting di Indonesiadalam pembangunan pertanian antara lain: (1)
identifikasi gen-gen yang bermanfaat untukperbaikan varietas tanaman pangan, terutamapadi tahan terhadap cekaman biotik (penggerekbatang) dan abiotik tertentu (keracunan Al dankekeringan); (2) meningkatkan keragamangenetik tanaman melalui pembentukan tanamanhaploid ganda yang dapat mempercepatperakitan varietas, at au fusi protoplas yang dapatmemecahkan masalah hambatan seksual padapersilangan antar spesies, teknik perbanyakanmassal beberapa tanaman berkayu dan buahtropis serta tanaman hortikultura pentinglainnya, (3) peningkatan produksi metabolitsekunder tanaman untuk obat-obatan; dan (4)pengelolaan serta pemanfaatan sumberdayagenetik pertanian, baik tanaman maupunmikroba, secara optimal. Di samping itu, untuklebih mendayagunakan teknologi ini, sisteminformasi hasil penelitian bioteknologi dansumberdaya genetik pertanian perludikembangkan secara sistematis.
Bioteknologi berpeluang mengatasi halyang sulit atau tidak dapat dipecahkan melaluicara konvensional misalnya pada tahap perakitanvarietas yaitu dalam: (i) identifikasi gen dan studidiversitas, dapat dilakukan dengan DNAmicroarray dan mark a molekuler, selain ituidentifikasi variasi gen yang bermanfaat dapatdilakukan dengan allele mining, (ii) percepatanperakitan varietas dapat dilakukan denganhaploidisasi dan pemanfaatan MAS untukseleksinya, (iii) keperluan akan sifat tertentudapat dilakukan dengan rekayasa genetik at au
18
melalui pemanfaatan kultur in-vitro sepertiseleksi in-vitro dan fusi protoplas.
Selain mendukung perbaikan bahantanaman/perakitan varietas, bioteknologi jugaberperan dalam pengurangan input pestisidasintetis menjadikan lingkungan lebih amanmelalui pembuatan pestisida hayati dan tanamantransgenik tahan OPT. Sebagai contoh, komplekssimbion nematoda patogen serangga (NPS)bakteri (Photorhabdus sp. at au Xenorhabdus sp.1sudah dimanfaatkan untuk pengendalian hayatibeberapa serangga hama tanaman (Daborn et al.2002 cit Achmad, 2005, Waterfield et al. 2001 cit
Achmad, 2005). Melalui bioteknologi, masalahyang menyangkut perbanyakan massal NPS,stabilitas NPS selama transportasi danpenyimpanan, dan aplikasi NPS pada tanamandapat diatasi dengan memindahkan gen penyanditoksin tersebut ke bakteri yang lebih mudahdiperbanyak, misalnya ke Pseudomonas{luorescens yang ban yak digunakan sebagai agenbiokontrol. Melalui proses rekayasa genetika,gen yang sarna dapat ditransfer ke tanaman,sehingga dihasilkan tanaman transgenik tahanbeberapa serangga hama.
PERAN BIOTEKNOLOGI
1. Peran bioteknologi dalam perbaikangenetik benih/bibit
Bioteknologi yang berperan dalamperbaikan benih atau bibit antara lain: rekayasagenetik, marker assisted selection, kultur dan fusiprotoplas, kultur embryo, radiasi dan seleksi invitro.
Kegiatan penelitian rekayasa genetik telahdilakukan di berbagai lembaga penelitian sepertiBalai Besar Litbang Bioteknologi dan SumberDaya Genetik Pertanian dan balai-balai penelitiandi Lingkup Badan Litbang Pertanian, PusatPenelitian Bioteknologi LIPI, dan berbagaiperguruan tinggi seperti IPB, ITB, UGM, UnivUdayana. Penelitian telah dilakukan antara lain
pada perbaikan ketahanan tanaman pangan,industri dan hortikultura terhadap cekamanbiotik dan abiotik (Tabel Lampiran 2).
Rekayasa genetika dipilih apabila sumbergen tidak dijumpai pada koleksi plasma nutfahtanaman tertentu, namun sumber tersebuttersedia pada spesies tanaman lain at au bahkanpada organisme yang berbeda, misalnya terdapatpada mikroba (bakteri, virus, fungi, dsb),serangga atau hewan lain. Menurut James, 2003cit Achmad, 2005/ tanaman transgenikmenawarkan keuntungan sebagai berikut: (1)
meningkatkan produktivitas tanaman danberkontribusi terhadap keamanan pangan, pakan
dan serat, (2) mengkonservasi biodiversitasmelalui penggunaan tanaman transgenik sebagailand saving technology, (3) mengefisienkan inputdan lingkungan menjadi lebih berkelanjutan, (41
meningkatkan kestabilan produksi tanaman, dan(51 menguntungkan secara ekonomis dan sosial,sehingga dapat mengurangi tingkat kemiskinan.
Dengan keuntungan seperti di atas,perbaikan tanaman melalui teknik transformasimasih akan tetap dilakukan pada periode limatahun mendatang, tentunya denganmempertimbangkan faktor risiko keamananhayati dan pangan. Demikian juga isu-isu yangmenyebabkan pelepasan tanaman transgenikselalu mendapatkan penolakan dari lembagalembaga non pemerintah (LSM/NGO), sepertimisalnya kekhawatiran dalam penggunaan markaseleksi antibiotik, harus dipertimbangkan ketikamembuat konstruksi gennya. Perakitan tanamantransgenik pada lima tahun mendatang akandiarahkan pada ketahanan tanaman terhadapserangga hama (penggerek batang, penggerekpolong/buah) dan virus (tungro, PStV), bakteriPseudomonas, cendawan Phytophthora, sertaterhadap peningkatan kualitas hasil (biji dankandungan minyak) atau potensi lain (amilosarendah, vaksinl.
Marka melekuler dapat menjadi alat bantudalam pemuliaan tanaman. Marka molekulerdapat diperoleh dengan pendekatan pemetaan,analisis DNA dengan microarrays dan allel mining.
Perkembangan yang relatif mutakhir untukmengidentifikasi gen-gen yang berasosiasi dengansifat tertentu dengan relatif cepat adalahteknologi DNA microarrays. Teknologi ini dapatmengkuantifikasi puluhan ribu sekuen yangberbeda dalam satu asai (Hughes et al., 2001 citAchmad, 2005) dan telah digunakan secara luasdalam penelitian-penelitian biologi (Kane et al.,2000 cit Achmad, 2005). Sehingga, dengan DNAmicro arrays dapat diketahui gen-gen yangberkaitan erat dengan sifat tertentu dalam waktuyang cepat.
Fasilitas untuk melakukan teknologi initelah tersedia di Badan Litbang Pertanian yangnantinya akan digunakan untuk mengidentifikasigen-gen yang memiliki nilai penting dalam bagiperakitan varietas-varietas unggul baru. Dalamperiode lima tahun ke depan teknologi ini akandigunakan untuk mengidentifikasi gen-gen yangbersosiasi dengan toleran terhadap kekeringanpada padi. Kekeringan merupakan salah satucekaman abiotik yang paling penting yangmembatasi produksi padi.
Informasi mengenai toleransi terhadapcekaman kekeringan pada padi juga akan sangatbermanfaat untuk menidentifikasi gen-gentoleran kekeringan pada tanaman-tanaman
Risalah Seminar Ilmiah Aplikasi lsotop dan Radiasi, 2006
lainnya, seperti jagung, mengingat padimerupakan tanaman model untuk monokotil(Izawa and Shimamoto, 1996 cit Achmad, 2005)dan tingkat kemiripan yang sangat tinggi dalamurutan gen dan fragmen DNA pada genom darispesies-spesies tanaman sereal (Kurata et al., 1994cit Achmad, 2005; Van Deynze et al., 1995 citAchmad, 2005; Gale et al., 2002 cit Achmad,2005).
Perkembangan di bidang pemetaan markamolekuler, penemuan gen, dan tersedianyasekuen genom dapat digunakan untuk pencarianaIel-aIel yang berguna (allele mining). Dalam limatahun ke depan, pendekatan allele mining dapatdigunakan untuk mengidentifikasi aIel-aIel yangbermanfaat untuk mengatasi masalah cekamanbiotik dan abiotik yang menjadi kendala pentingdalam budidaya padi, seperti ketahanan terhadapHDB, bIas, toleran terhadap kahat fosfor (P)maupun keracunan besi (Fe).
Seiring dengan kemajuan di berbagai aspekbiologi dan genetika, marka molekuler telahdikembangkan dan merupakan alat bantu yangsang at baik bagi pemulia dan ahli genetik untukmenganalisis genom tanaman. Sistem ini telahmerevolusi bidang pemetaan genetik. Dalamhubungannya dengan manfaatnya sebagai alatbantu seleksi tanaman atau yang dikenal denganmarker-aided selection (MAS), teknologi ini lebihefektif dibandingkan seleksi secara langsung ataufenotipik. Keuntungan MAS antara lain: (11
mampu menyeleksi pada tahap awalpertumbuhan tanaman untuk sifat yangdiekspresikan pada fase lanjut pertumbuhantanaman (misalnya: warna biji dan kualitasbuah); (21 mampu menyeleksi sifat-sifat yangsangat sulit, mahal, atau menyita waktu untukdiamati secara fenotipik (misalnya: morfologiakar dan ketahanan terhadap kekeringan); (3)mampu membedakan homozigot dari heterozigotuntuk banyak lokus dalam satu generasi tanpaperlu uji progeni; dan (4) mampu menyeleksibeberapa sifat dalam waktu yang bersamaan.Dengan kelebihan yang dimiliki marka molekulerterse but dimungkinkan untuk menghasilkanvarietas baru dalam waktu yang relatif lebihcepat.
Varietas Angke dan Code merupakancontoh hasil perakitan dengan MAS yangberurut-turut membawa gen xa5 dan Xa7 yangefektif untuk menanggulangi HDB. Penggunaanmarka molekuler akan terus dilanjutkan melaluiidentifikasi marka-marka molekuler yang terpautdekat dengan gen-gen penting pada tanamanpadi, seperti untuk toleran terhadap keracunanaluminium dan tahan penyakit bIas yang masihsedang berlangsung. Selain itu, melaluikerjasama dengan IRRI melalui The ChallengePrograms akan dirakit tanaman padi yang toleran
19
Risalab Seminar Ilmiab Aplikasi Isotop dan Radiasi, 2006
terhadap kekahatan P dengan bantuan markamolekuler.
Marka molekuler juga telah dimanfaatkansebagai alat bantu seleksi dalam perakitantanaman, sebagai contoh dalam perakitan paditahan bakteri hawar daun yang menghasilkanvarietas Code dan Angke serta dalam seleksi kopiArabika untuk ketahanan terhadap nematoda.
Saat ini Pusat Penelitian dan
Pen gem bang an Peternakan sedang melakukankoordinasi penelitian gen penciri yang dapatmendeteksi gen yang resist en terhadap infeksiFasciola gigantica dan cacing Haemonchuscontortus pad a domba ekor tipis. Juga ditelitiketerikatan antar ayam lokal di Indonesia dandidapat bahwa ayam lokal Cianjur berbedadengan ayam dari daerah lainnya. Hasilkerjasama antara Balitnak dengan CSIROBrisbane menunjukkan adanya keterkaitanantara gen prolifik domba Jawa dengan genprolifik domba Boorola Merino (Achmad, S.2005).
Kemampuan untuk menghasilkan tanamanhaploid dan haploid ganda spontan merupakanaset yang sang at penting dalam studi mengenaigenetika dan pemuliaan tanaman. Kultur ant eramerupakan teknik in-vitro yang paling seringdigunakan, namun pada beberapa spesies jugadigunakan kultur mikrosporalpolen at au kulturovul/ovari yang belum dibuahi (Reed, 2005 citAchmad, 2005).
Teknik ini dapat mempercepat perolehantanaman haploid ganda homozigos (galur murni) ,sehingga siklus pemuliaan dapat leb!h singkat,karena seleksi sifat tertentu dapat dilakukanlangsung pada generasi awal (Zhang, 19891. Olehkarena itu, dibandingkan dengan sistempemuliaan konvensional, keuntungan lain daripenggunaan teknik ini dalam program pemuliaanialah menghemat biaya, waktu dan tenaga kerja(Dewi et al., 1996 cit Achmad, 2005; Sanint et al.,1996 cit Achmad, 2005).
Dalam lima tahun ke depan teknik initetap diperlukan, terutama dalam mempercepatpemuliaan padi untuk menghasilkan padivarietas unggul at au padi tipe baru atau padihibrida yang selain berdaya hasil tinggi danmempunyai umur panen yang cocok dengan polapertanaman di daerah tertentu juga toleran/tahanterhadap cekaman abiotiklbiotik.
Semen tara itu teknik fusi protoplasdilakukan dengan cara penggabungan protoplasdari tetua terpilih untuk mengatasi hambatanseksual yang akan terjadi bila dilakukanpersilangan biasa baik persilangan an tar spesiesmaupun dengan kerabat liarnya.
Fusi protoplas telah digunakan untukmemperbaiki karakter-karakter agronomik danketahanan terhadap penyakit. Untuk lima tahun
20
ke depan, teknik ini masih dapat digunakan,misalnya dalam perbaikan mutu dan sifatketahanan tanaman padi terhadap penyakitmelalui transfer sHat ketahanan dari kerabat liar.
Teknik kultur jaringan juga dimanfaatkanuntuk perbaikan tanaman, misalnya melaluiseleksi in-vitro dan fusi protoplas. Seleksi in-vitroyang menghasilkan variasi somaklonal telahdigunakan untuk merakit padi at au kedelai tahankekeringan, tahan alumunium dan pH rendah,sedangkan fusi protoplas telah digunakan untukmeningkatkan kandungan minyak atsiri nilamdan ketahanan terung terhadap layu bakteri.
Untuk meningkatkan keragaman genetikpad a tanaman antara lain dapat dilakukanmelalui seleksi in-vitro dan fusi protoplas (Reed,2005 cit Achmad, 2005; Mariska, 2002 citAchmad, 20051. Seleksi in-vitro merupakan salahsatu metode kultur jaringan yang dapatmenghasilkan perubahan genetik ke arah yangdiinginkan dengan cara menginduksi terjadinyamutan-mutan yang mempunyai sHat ketahananterhadap cekaman biotik maupun abiotik.
Seleksi in-vitro dapat dilakukan untukmemperluas keragaman genetik tanamanterhadap cekaman pen yak it yang mengeluarkanfitotoksin, misalnya untuk perakitan tanamankentang atau tomat tahan P. infestans.
2. Peran bioteknologi dalam kesuburantanah
Untuk tanaman pangan, penggunaanRhizobium, Bradyrhizobium, Azospirillum sertavesicular-arbuscular Mycorrhiza dan mikrobapelarut fosfat mampu meningkatkan efisiensipenggunaan pupuk nitrogen dan fosfat yang padaakhirnya dapat meningkatkan hasil. Beberapapupuk hayati yang sudah diproduksi massaladalah Rhizoplus, Bio-Lestari, EMAS, danAntoseno.
3. eran bioteknologi dalam pengendalianOPT
Insektisida hayati yang berbahan utamabakteri Bacillus thuringiensis atau cendawanBeauveria bassiana telah banyak digunakan untukmengendalikan ham a tanaman. Strain alam dariB. thuringiensis efektif untuk pengendalian ulatgrayak, penggerek jagung Asia, penggerek batangpadi, penggerek buah kapas dan penggerek tebu.Cendawan B. bassiana telah diadopsi oleh petanimelalui laboratorium lapang untukmengendalikan hama tanaman perkebunan.
Kegiatan penelitian bioteknologi veterinerdikembangkan untuk menunjang produksi,terutama dalam deteksi secara dini terhadapsuatu pen yak it menular, misalnya dengan
Ib"salah Seminar Ilmiah ~Aplikasi Isotop dan RadiasJ; 2006
Tabel Lampiran 2. Status penelitian dan pengembangan bioteknologi di beberapa institusi diIndonesia
Komoditi Aspek penelitianInstitusiPerkembangan
penelitianBioteknolol!i TanamanTanaman Pangan dan Sayuran CJ PadiKetahanan terhadap werengPuslit BiotekDihentikan
LIPIKetahanan terhadap penggerek batang
Puslit BiotekPengkajian untukLIPI
LUT
Balitbiogen
Tanaman transgenikPuslit Biotek
Tanaman transgenikLIPI
(TOI
Ketahanan terhadap penyakit tungro
UNSSekuen gen penyandi"coat protein" darivirus
Ketahanan terhadap penyakit bias
Puslit BiotekTanaman transgenikLIPI
(T3!
Ketahanan terhadap kekeringan
Puslit BiotekKonstruk genLIPI & BalitbiogenAntigen penyakit pada manusia
Puslit BiotekPerencanaanLIPI
CJ Jagung
Ketahanan terhadap penggerek batangBalitbiogenDitangguhkanCJ Kedelai
Ketahanan terhadap penggerek polongBalitbiogenGalur transgenik (T3)
Penambahan kandungan albumin
UNUDGalur transgenik
Peningkatan hasil
UNUDTanaman transgenik
CJ Ubi jalar
Ketahanan terhadap -hama bolengBalitbiogenDitangguhkan
Ketahanan terhadap penyakit virus
BalitbiogenDitangguhkan
CJ Kentang
Ketahanan terhadap hama BalitsaDitangguhkan
Ketahanan terhadap penyakit virus
IPBDitangguhkanPVY
Ketahanan terhadap penyakit jamur
IPBPlantlet transgenikdan nematoda (chitinaseJ
Ketahanan terhadap penyakit bakteri
IPBPlantlet transgenik
CJ Ketela
Kandungan amilosa rendahPuslit BiotekSedang berlangsungpohon
LIPI
BalitbiogenCJ Kacang
Ketahanan terhadap penyakit PStVBalitbiogenGalur transgeniktanah
IPBCJ Kubis
Ketahanan terhadap penyakit bercakUGM+Tanaman transgenikdaun
UNAIR
CJ CabeKetahanan terhadap penyakit PVYIPBData tidak tersedia
23
Risalah Seminar Ilmiah Ap/ikasi Isotop dan Radiasi, 2006
KomoditiAspek penelitianInstitusiPerkembangan
penelitianBioteknoloRi TanamanTanaman Buah- BuahanI:J Pepaya
Delay ripeningBalitbiogenTanaman transgenikBalitsa
Ketahanan terhadap penyakit PRSV
BalitbiogenPlantlet transgenik
I:J Jeruk
Ketahanan terhadap penyakit CVPDUNUDTanaman transgenikTanaman Kehutanan/Perkebunan
I:J Jati
Kualitas ITBsedangdikembangkanKetahanan terhadap hama
PT Indah Kiatdihentikan
o Sengon
Ketahanan terhadap hama Puslit Biotekdata tidak tersediaLIPI
I:J Kelapa
Rendah kandungan asam lemak jenuhBPPTdata tidak tersediasaw it
I:J CoklatKetahanan terhadap penggerek buahBPBPIKlon gen target
I:J Kopi
Ketahanan terhadap penyakit karatBPBPITanaman transgenikI:J Tebu
Rendemen gula PTPNXITanaman transgenik
Ketahanan terhadap kekeringan
PTPNXITanaman transgenik
Unej
Klon gen targetMikroba I:J Cendawan
Analisismolekuler jamur patogenBPBPIKekerabatantanaman
PhythopthorapalmivoraGen penyandi khitinase
BPBPIDiperoleh genpenyandiI:J Bakteri
Over ekspresi enzim termofilikFMIPA-ITBMutan over ekspresiKloning gen penyandi toksin
BB-BiogenSedang berlangsunginsektisidal dari Photorhabdus sp.
Bioteknologi TernakI:J Ayam
Pemetaan keanekaragaman genetikUndipPeta QTL ayam lokal
I:J Sapi
Pemetaan gen untuk produksi dagingUNSRAPD polimorfisme
Pemetaan dan kloning gen untuk
UnibrawProgram sedangperbaikan sapi lokal
dikembangkan
Seleksi pedaging lokal unggul melalui
Puslit BiotekGen targetmarka molekul
LIPIteramplifikasio Domba
Ketahanan terhadap cacing patogenikBalitvetAnalisis segregasi
Puslit Biotek
pada silang balik dan
LIPI
primer informatif
Keterangan: Sejak 2004 Balitbiogen berubah menjadi BB-Biogen(Sumber: Mulya et al., 2003 cit Achmad, 2005)
24
Risalah Seminar llmiah Aplikasi lsofop dan Radiasi, 2{)(J6
DISKUSI
SUHARYONO
Bagaimana upaya Balitbang Deptan :1. Untuk pelestarian dan pemanfaatan sumber
genetik (plasma nuftah) untuk programnasional
BATAN sudah mempunyai 13 varietas salahsatunya Atomital-4, Mira 1 dU, kedelai,kacang hijau, dan Deptan juga telahmenemukan lebih banyak varietas unggul daritanaman pangan
2. Tahapan apa saja yang akan dilaksanakanuntuk pelestarian dan pemanfaatan. Tentukerma antar Instansi terkait sangat perlu,sehingga plasma nuftah dapat diperoleh secarakontinue dan kualitas baik
3. Bagaimana secara biotek untuk tetapmendukung keamanan pangan
SUTRISNO
1. Untuk pelestarian varietas-varietas yang telahdihasilkan, kita rejurinasi (remajakan) secaraperiodik kemudian disimpan di Cold Storage.Untuk pemanfaatan varietas-varietas yangtelah dihasilkan, kita diseminasikan melalui :seminar, ekspose lapang, atau katalog varietasunggul
2. Tahapan pelestarian dan pemanfaatan plasmanuftah : eksplorasi, konservasi rejurinasi,evaluasi, karakterisasi, pendataan,penyebaran informasi, ekspose
AHMAD N. KUSWADI
1. Kalau bukan hanya GMO lalu apa yangmenjadi batasan (definisi) Biotek ?
2. Bagaimana peran biotek dalam pemanfaatanferomone misalnya. Karena sepengetahuansaya dalam bidang ini lebih ban yak peranilmu kimia.
SUTRISNO
Bioteknologi dapat dibagi bioteknologitradisional (yang menggunakan level organisme)dan bioteknologi modern (yang menggunakanlevel sel dan molekuler). Penggunaan markamolekuler sebagai marker assisted selectiondalam program pemuliaan tidak menghasilkanGMO. Penggunaan kultur embrio untukmenghasilkan varietas baru bukan GMO.Pengertian GMO menurut Convention onBrodivertely ialah varietas yang dirakit melalui :1) fusi pratoplas dan 2! rekayasa genetikmenggunakan DNA rekombinan baik dengancara transformasi menggunakan particle ..... at auAgrobacterium .
ROSIKA
Apa peran Departemen Pertanian terhadapkesejahteraan petani mengingat lahan sawah jauhberkurang dan harga pupuk mahal ?
SUTRISNO
Untuk masalah lahan yang jauh berkurangDepartemen Pertanian mempunyai programekstensifikasi lahan (perluasan lahan).Untuk masalah harga pupuk mahal, Deptanmempunyai program subsidi pupuk, yang padaTA 2007 akan dilakukan dengan sistem voucher
SINGGIH SUTRISNO
1. Tadi dijelaskan ada 9 butir kendala dalampembangunan pertanian seperti adanyaberkurangnya lahan yang subur dU.Pertanyaan saya ialah apakah ada faktor laindiluar 9 butir tadi yang lebih dominan, sebabsaat ini semua bidang pembangunan terpurukdan banyak mengalami kendala.
2. Menurut Bapak, berapa % peran Biotek dalamkonstribusinya dalam perbaikan genetiktanaman secara nasional
3. Apa ada varietas transgenik yang telahdihasilkan dengan biotek di Indonesia
SUTRISNO
1. Selain 9 butir kendala ada yang lebih dominanyaitu Sumber Daya Manusia. Kita perluberupaya memperbaiki intelektualitasnya,spiritualitasnya, semangat kerjasamanyamulai dari diri sendiri
2. Peran biotek di Indonesia masih sangatterbatas, mengingat bahwa kegiatan biotek diIndonesia secara signifikasi baru sekitar 10tahun
3. Ada beberapa varietas transgenik yang telahdihasilkan di Indonesia, tetapi masih perlutahapan di laboratorium dan rumah kaca.Pad a transgenik dari LIPI sudah diteliti dilapangan uju terbatas (Confined Field Trial)
RULIJANTI
1. Blotong limbah dari pabrik gula mengandungzat apa saja ?
2. Apakah dapat diproses untuk dijadikanpupuk? Kalau bisa usul bapak menggunakanteknologi apa ?
25
Rl"salabSeminar Ilmiab Aplikasi Isotop dan Radiasi, 2006
SUTRISNO
1. Saya belum pernah membaca pustaka yangmenjelaskan zat yang dikandung dalamblotong. Kalau belum pernah ada yangmeneliti, mungkin ini merupakan topik yangmenarik
2. Berapa waktu yang lalu konsultan PT.Sampoerna pernah menyampaikan minatnyauntuk memproses blotong menjadi pupukhayati dengan teknologi yang masih perludicari.
26