79
PENELITIAN KUALITATIF Nora Indrasari 1 , Novita Dwi Lestary 2 , Sheila Sandiya Putri 3 Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang Email: 1 [email protected], 2 [email protected], 3 [email protected] ABSTRAK : Penelitian Kualitatif adalah study yang meneliti kualitas hubungan, aktivitas, situasi, atau berbagai material. Karakteristik metodologi penelitian secara jelas akan mewarnai setiap langkah kegiatan dalam pelaksanaan penelitian. Kurangnya pemahaman peneliti terhadap karakteristik metodologi tersebut dapat berakibat terhadap rendahnya kualitas penelitian yang dilakukan. Desain penelitian menggambarkan cara pandang maupun budaya mereka melalui sebuah fenomena. Dalam desain penelitian ini kebenaran yang dicari di asumsikan tidak bersifat kaku dan sudah terbentuk, bersifat cair serta tidak stabil. Uji keabsahan data dalam penelitian sering hanya ditekankan pada uji validitas dan reabilitas. Data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel yang diuji adalah datanya. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility, transferability, dependability, dan confirmability. Strategi multi metode pada penelitian kualitatif berarti digunakannya triangulasi dalam pengumpulan data atau temuan. Ide dasarnya adalah bahwa fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik sehingga diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika didekati dari berbagai sudut pandang. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber data primer adalah sumber 1

Makalah penelitian kualitatif

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah penelitian kualitatif

PENELITIAN KUALITATIF

Nora Indrasari1, Novita Dwi Lestary2, Sheila Sandiya Putri3

Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri MalangEmail:[email protected], [email protected],

[email protected]

ABSTRAK : Penelitian Kualitatif adalah study yang meneliti kualitas hubungan, aktivitas, situasi, atau berbagai material. Karakteristik metodologi penelitian secara jelas akan mewarnai setiap langkah kegiatan dalam pelaksanaan penelitian. Kurangnya pemahaman peneliti terhadap karakteristik metodologi tersebut dapat berakibat terhadap rendahnya kualitas penelitian yang dilakukan. Desain penelitian menggambarkan cara pandang maupun budaya mereka melalui sebuah fenomena. Dalam desain penelitian ini kebenaran yang dicari di asumsikan tidak bersifat kaku dan sudah terbentuk, bersifat cair serta tidak stabil. Uji keabsahan data dalam penelitian sering hanya ditekankan pada uji validitas dan reabilitas. Data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel yang diuji adalah datanya. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility, transferability, dependability, dan confirmability. Strategi multi metode pada penelitian kualitatif berarti digunakannya triangulasi dalam pengumpulan data atau temuan. Ide dasarnya adalah bahwa fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik sehingga diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika didekati dari berbagai sudut pandang. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data pada pengumpul data dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview(wawancara), dokumentasi, observasi(pengamatan) dan gabungan ketiganya. Dalam penelitian kualitatif, teknik analisa data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis.

Kata Kunci: kualitatif, metodologi, validitas, triangulasi, data, analisa

1

Page 2: Makalah penelitian kualitatif

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap penelitian baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif selalu berangkat

dari masalah. Namunterdapat perbedaan yang mendasar antara “masalah” dalam

penelitian kuantitatif dan “masalah” dalam penelitian kualitatif. Kalau dalam

penelitian kuantitatif, maslah yang akan dipecahkan melalui penelitian harus jelas,

spesifik dan dianggap tidak berubah. Tetapi dalam peneltian kualitatif, masalah

yang dibawa oleh peneliti masih remang-remang. Oleh karena masalah dalam

penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang atau berganti

setelah peneliti berada di lapangan. Dengan mengangkat judul “Penelitian

Kualitatif” makalah ini disusun untuk mengungkapkan bagaimana penelitian

kualitatif dilakukan serta untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian

Pembelajaran Fisika yang dibimbing oleh Bapak Parno jurusan fisika Universitas

Negeri Malang

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui karakteristik penelitian kualitatif

2. Untuk mengetahui desain penelitian kualitatif

3. Untuk mengetahui validitas penelitian kualitatif

4. Untuk mengetahui strategi multi metode penelitian kualitatif

5. Untuk mengetahui teknik pengambilan data penelitian kualitatif

6. Untuk mengetahui teknik analisis data penelitian kualitatif

2

Page 3: Makalah penelitian kualitatif

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENELITIAN KUALITATIF

Penelitian Kualitatif adalah study yang meneliti kualitas hubungan, aktivitas,

situasi, atau berbagai material.Penelitian Kualitatif lebih menekankan pada

deskriptif holistik, yang menjelaskan secara detail tentang kegiatan atau siatuasi

apa yang sedang berlangsung daripada membandingkan efek perlakuan tertentu,

atau menjelaskan tentang sikap atau perilaku orang.

Menurut Sukmadinata (2005) dasar penelitian kualitatif adalah

konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif

dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap

individu. Peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat

ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang melalui interaksinya

dengan situasi sosial mereka (Danim, 2002).

Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi

yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk

memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan

demikian arti atau pengertian penelitian kualitatif tersebut adalah penelitian yang

digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan

instrumen kunci (Sugiyono, 2005).

B. KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF

Karakteristik metodologi penelitian secara jelas akan mewarnai setiap langkah

kegiatan dalam pelaksanaan penelitian. Kurangnya pemahaman peneliti terhadap

karakteristik metodologi tersebut dapat berakibat terhadap rendahnya kualitas

penelitian yang dilakukan. Beberapa karakteristik penelitian kualitatif yang

menonjol, antara lain sebagai berikut

3

Page 4: Makalah penelitian kualitatif

KARAKTERISTIK METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF

Natural setting

Kondisi subjek sama sekali tidak dijamah oleh perlakuan (treatment) yang

dikendalikan secara ketat oleh peneliti seperti halnya di dalam penelitian

eksperimen.

Permasalahan masa kini

Subjek peristiwa yang diteliti adalah subjek masa kini dan bukan subjek

masa lampau seperti kebanyakan penelitian historis (Yin, 1987)

Dengan demikian penelitian kualitatif bersifat empirik dengan sasaran

penelitiannya yang berupa beragam permasalahan yang terjadi pada masa

kini.

Memusatkan pada deskripsi

Menekankan catatan yang menggambarkan situasi yang sebenaranya guna

mendukung penyajian data

Peneliti berusaha menganalisis data dengan semua kekayaan wataknya

yang penuh nuansa

Peneliti sebagai alat utama riset

Dalam penelitian kualitatif ada keyakinan bahwa hanya manusialah

(sebagai instrumen utama penelitian ) yang mampu menggapai dan

menilai makna dari berbagai interaksi ( Lincoln&Guba, 1985)

Purposive sampling

Teknik cuplikan dalam penelitian kualitatif fungsinya sering juga

dinyatakan sebagai “internal sampling” karena sama sekali bukan

dimaksudkan untuk mengusahakan generalisasi pada populasi. Tetapi

untuk memeroleh kedalaman studi di dalam suatu konteks tertentu.

Cuplikan bukan untuk mewakili populasinya tetapi mewakili informasi,

sehingga bila generalisasi harus dilakukan, maka arahnya cenderung

sebagai generalisasi teori.

Pemanfaatan Tacit Knowledge

Cenderung memanfaatkan pengetahuan yang bersifat intuitif dan

dirasakan, sebagai tambahan pengetahuan yang bersifat proposional atau

pengetahuan yang dapat diekspresikan dalam bentuk bahasa karena

4

Page 5: Makalah penelitian kualitatif

seringkali nuansa realitas yang tidak tunggal dapat dipahami hanya dengan

cara ini.

Pengetahuan jenis ini mencerminkan secara adil dan akurat nilai-nilai

penelitinya.

Oleh karenanya dalam penelitian semacam ini, peneliti tidak hanya

mencatat apa yang dinyatakan secara formal, tetapi juga mencatat berbagai

hal yang dirasakan dan ditangkap secara intuitif oleh penelitinya.

Makna sebagai perhatian utama penelitian

Peneliti berminat pada bagaimana cara orang memberi makna pada

kehidupannya sendiri (participant’s perspective )

‘asumsi apa yang telah diajukan oleh orang tentang kehidupan mereka

sendiri?’

‘bagaimana orang merundingkan makna’;

bagaimana istilah tertentu muncul dan digunakan?’

‘bagaimana pandangan tertentu timbul dan menjadi bagian dari pandangan

umum atau pengertian umum?’

Analisis Induktif

“empirico inductive research”

Peneliti memasuki lapangan studinya dengan sangat netral sebab suatu

apriori cenderung didasarkan pada generalisasi yang apriori pula

(Lincoln&Guba,1985).

Data yang dikumpulkan bukan dimaksudkan untuk mendukung atau

menolak hipotesis yang telah disusun sebelum penelitian dimulai, tetapi

abstraksi disusun sebagai kekhususan yang telah terkumpul dan

dikelompokkan bersama lewat proses pengumpulan data yang

dilaksanakan secara teliti.

Struktur sebagai ritual constraint

Karya kualitatif menganggap pola-pola aktivitas sosial tertentu pada

dasarnya adalah hasil kebiasaan, kondisi sesaat,pola yang tergantung pada

situasinya, dan interaksi yang sedang berlangsung.

5

Page 6: Makalah penelitian kualitatif

Oleh karena itu maka tak perlu ada struktur dasar pokok yang dirumuskan

sebagai dalil yang harus digunakan dalam memandang beragam konteks

lain yang sedang diteliti.

Penelitian kualitatif bersifat holistik

Masalah selalu dipandang di dalam kesatuannya, tidak terlepas dari

kondisi yang lain yang menyatu sebagai konteks.

Bagian tidak memilik arti sendiri secara lengkap. Ia memiliki makna atau

arti yang lengkap bilamana kondisi dan posisinya dikaitkan dengan

kesatuannya.

Desain penelitian bersifat lentur dan terbuka

Susunan proposal dengan desainnya masih bersifat garis besar dan tetap

dalam posisi spekulatif, dengan catatan bahwa apa yang telah dirumuskan

di dalam proposal tetap akan disesuaikan dengan kondisi sebenarnya di

lapangan.

Negotiated outcomes

Peneliti cenderung untuk merundingkan makna dan interpretasi dengan

nara sumber utamanya (key informant review ),sebab bentukan realitas

yang akan disusun oleh peneliti berasal darinya.

Usaha pemantapan hasil akhir dilakukan dengan mendiskusikan hasil garis

besar dengan para peneliti lain. Hal ini sering disebut sebagai ‘member

check’ (Yin, 1987).

Bentuk laporan dengan model studi kasus

Laporan penelitian kualitatif cenderung menggunakan model studi kasus

yang berbeda dengan yang sering disebut sebagai “laporan ilmiah”.

Laporan model studi kasus sesuai untuk penyajian realitas multiperspektif

dengan kekayaan deskripsinya.

Laporan penelitian kualitatif bisa berbentuk : struktur komparatif, struktur

kronologis,struktur penyusunan teori, struktur suspense, struktur tak

berurutan ( Yin,1987) .

6

Page 7: Makalah penelitian kualitatif

Interpretasi ideografik

Penelitian ini menekankan untuk menafsirkan data (termasuk penarikan

simpulannya)secara ideografik, dalam arti lebih cenderung menyajikan

kekhususan-kekhususan dari pada secara nomotetis (dalam arti mengikuti

hukum-hukum generalisasi)karena interpretasi yang berbeda cenderung

menjadi sangat bermakna bagi realitas yang berbeda pula.

Aplikasi tentatif

Penelitian ini cenderung bersifat tentatif untuk membuat aplikasi luas

tentang hasil temuannya karena realitasnya multiperspektif dan berbeda.

Temuan riset mungkin bisa diterapkan di tempat lain bergantung dari

kesamaan empiris dari kondisi konteksnya.

Keterikatan yang ditentukan oleh fokusnya

Hasil temuan penelitiannya sangat bergantung dari fokus yang dipilih oleh

penelitinya yang mungkin dilakukan berdasarkan tujuan, sasaran evaluasi,

kebijakan dan sebagainya.

Walaupun studi dilakukan pada lokasi yang sama, hasilnya bisa sangat

berbeda bila fokus yang dikaji secara teliti berbeda.

Penggunaan kriteria khusus bagi kebenaran

Terdapat beberapa prosedur untuk memantapkan kegiatan pengumpulan

data misalnya: melakukan usaha triangulasi,’member check’,dan revieuw

oleh informan utama.

Untuk itu database dan prosedur penelitiannya perlu disimpan dan

dinyatakan secara jelas bagi usaha verifikasi bilamana diperlukan.

Menurut Kirk dan Miller (Sumber : Patton : 1990 :40-41) ciri-ciri Penelitian

Kualitatif adalah sebagai berikut:

Ciri- ciri pokok Penelitian Kualitatif

1 Naturalistic inquiry Mempelajari situasi dunia nyata secara alamiah, tidak

melakukan manipulasi,; terbuka pada apapun yang timbul.

2 Inductive analysis Mendalami rincian dan kekhasan data guna menemukan 

kategori, dimensi, dan kesaling hubungan.

3 Holistic Seluruh gejala yang dipelajari dipahami sebagai sistem yang

7

Page 8: Makalah penelitian kualitatif

perspective kompleks lebih dari sekedar penjumlahan bagian-bagiannya.

4 Qualitative data Deskripsi terinci, kajian/inkuiri dilakukan secara mendalam.

5 Personal contact

and insight

Peneliti punya hubungan langsung dan bergaul erat dengan

orang-orang, situasi dan gejala yang sedang dipelajari.

6 Dynamic systems Memperhatikan proses; menganggap perubahan bersifat

konstan dan terus berlangsung baik secara individu maupun

budaya secara keseluruhan

7 Unique case

orientation

Menganggap setiap kasus bersifat khusus dan khas

8 Context Sensitivity Menempatkan temuan dalam konteks sosial, historis dan waktu

9 Emphatic Netrality Penelitian dilakukan secara netral agar obyektif tapi bersifat

empati

10 design flexibility Desain penelitiannya bersifat fleksibel, terbuka beradaptasi

sesuai perubahan yang terjadi (tidak bersifat kaku)

C. Desain Penelitian Kualitatif

Menggambarkan cara pandang maupun budaya mereka melalui sebuah

fenomena. Tidak jauh berbeda dengan etnografi, untuk etnometodologi

menggunakan cara mendalam atas fenomena yang terjadi di masyarakat. Dalam

desain penelitian ini kebenaran yang mereka cari di asumsikan tidak bersifat kaku

dan sudah terbentuk, bersifat cair serta tidak stabil. Oleh karena itu diperlukan

keterlibatan yang lebih jauh lagi dengan melakukan observasi dan partisipatif

supaya mendapatkan hasil yang sesuai

sedangkan standar desain penelitian ada 5,yaitu:

1. Studi kasus

Menurut (Yin, 2003) studi kasus merupakan inkuiri empiris yang

menyelidiki di dalam konteks kehidupan yang nyata, bilamana batas-batas

antara fenomena dan konteks yang dipelajari tidak tampak dengan tegas

dan bila multi sumber bukti dibutuhkan. Sumber bukti ini terutama akan

8

Page 9: Makalah penelitian kualitatif

dibutuhkan apabila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk

mengontrol peristiwa yang akan dipelajari. Fenomena yang dipelajari

(dianalisis) dapat berupa orang, kelompok, unit tertentu, projek, aktivitas,

program ataupun suatu organisasi.

Contohnya: biografi, sejarah lisan atau riwayat klinis, studi inovasi

organisasi, dinamika organisasi,atau karakteristik dan interaksi manusia

dalam organisasi atau sekelompok orang.

Tipe-tipe studi kasus

a. Explanatory: digunakan untuk penyelidikan kausal

b. Exploratory:digunakan sebagai awal untuk penelitian yang lebih

mendalam. Hal ini memungkin peneliti untuk mengumpulkan lebih

banyak informasi sebelum mengembangkan pertanyaan dan

hipotesis penelitian.

c. Descriptive: melibatkan teori deskriptif pada awalnya. Subyek

kemudian diamati dan informasi yang dikumpulkan dibandingkan

dengan teori yang sudah ada.

Macam-macam studi kasus:

a. Kasus tunggal

Jika kasus adalah unik atau ekstrim

Jika kasus belum pernah diteliti sebelumnya

Jika kasus adalah uji coba kritis terhadap suatu teori

yang memperkuat atau menantang

b. Multikasus:

Digunakan bila peneliti ingin mendapatkan data yang lebih

meyakinkan, yaitu meneliti sejumlah kasus tetapi kasus-kasus

tersebut lebih merupakan replikasi daripada sampling logic

9

Page 10: Makalah penelitian kualitatif

Dibagi menjadi 2, yaitu:

Holistic: menggunakan satu unit analysis

Contoh: perubahan budaya dalam suatu organisasi

setelah penerapan suatu teknologi baru.

Embedded:menggunakan beberapa sub-unit analysis

Contoh: perubahan budaya organisasi yang

dihubungkan dengan penerapan teknologi baru,

dipelajari dengan melihat pada perubahan gaya

management, perubahan perilaku kerja, tetapi masih

memperlakukan organisasi sebagai kasus tunggal.

2. Ethnografi

Bertujuan untuk belajar dan memahami fenomena budaya yang

mencerminkan pengetahuan dan sistem makna yang menjadi ciri khas atau

membimbing kehidupan kelompok budaya. Menggunakan open-ended in-

depth interview dan observasi. Selalu memasukkan pertimbangan manusia

dan peristiwa dalam setting naturalnya. Pada ethnografi ini

menggabungkan makna simbolis dengan pola interaksi serta

menggabungkan simbol kelompok dan maknanya dengan hubungan sosial.

3. Compressed design : Rapid ethnographic assessment dan focused

ethnographic

Merupakan rancangan ethnografi yang sudah dimodifikasi. Dan harus

fokus pada satu aspek budaya saja. Pengumpulan data biasanya memakai

interview kelompok, in-depth, dan meminta pertimbangan informan kunci,

dan survey singkat pada kelompok kecil. Digunakan untuk

mengembangkan intervensi yang dapat diterima secara budaya. Pada

bagian ini perlu menggunakan triangulasi yaitu pertanyaan yang berulang,

diskusi dan observasi kepada orang dan kegiatan yang berbeda untuk

mencari informasi yang sama.

10

Page 11: Makalah penelitian kualitatif

4. Narrative

Merupakan study tentang riwayat hidup individu atau beberapa individu,

pengalaman tentang sesuatu, atau sejarah hidup. Dimana dalam

mempelajari pengalamannya dengan wawancara dan mengumpulkan dan

menganalisis teks tertulis, buku, artikel, permainan, transkrip, film, dan

sebagainya. Fokus pada pengetahuan, kepercayaan dan praktek

berdasarkan interpretasi, konsep dan arti yang diberikan kepada orang

yang bercerita, sehingga waktu dan tempat sangan berperan karena dapat

berubah setiap saat.

5. Penelitian aksi

Merupakan setiap penelitian yang dilakukan dengan maksud untuk

perubahan struktur dan lembaga suatu masyarakat atau kelompok. Dan

selalu menyertakan pendapat masyarakat kelompok yang diteliti, yang

melalui:

a. Identifikasi masalah

b. Melakukan penelitian bersama untuk mengetahui permasalahan

dengan lebih baik

c. Analisa

d. Mengambil tindakan untuk perbaikan.

Standar desain ini sangat sesuai dengan paradigma kritis.

C. VALIDITAS DESAIN KUALITATIF

1. Pengertian Validitas Penelitian Kualitatif

Uji keabsahan data dalam penelitian sering hanya ditekankan pada uji

validitas dan reabilitas. Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang

terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.

Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data

yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek

penelitian. Kalau dalam obyek penelitian terdapat warna merah, maka peneliti

11

Page 12: Makalah penelitian kualitatif

akan melaporkan warna merah. Bila peneliti membuat laporan yang tidak sesuai

dengan apa yang terjadi pada obyek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak

valid.

Sugiyono (2009: 117) menyatakan bahwa terdapat dua macam validitas

penelitian, yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal

berkaitan dengan derajad akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai.

Kalau dalam desain penelitian dirancang untuk meneliti etos kerja pegawai , maka

data yang diperoleh seharusnya adalah data yang akurat tentang etos kerja

pegawai. Penelitian menjadi tidak valid apabila yang ditemukan adalah motivasi

kerja pegawai.

Validitas eksternal berkenaan dengan derajad akurasi apakah hasil penelitian

dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut

diambil. Bila sampel penelitian representatif, instrumen penelitian valid dan

reliabel, cara mengumpulkan dan analisis data benar, maka penelitian akan

memilki validitas eksternal yang tinggi.

Dalam hal reliabilitas, Susan Stainback dalam Sugiyono (2009: 118)

menyatakan bahwa reliabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi dan stabilitas

data atau temuan. Dalam pandangan positivistik (kuantitaif), suatu data

dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama

menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu berbeda

menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua

menunjukkan data yang tidak berbeda. Suatu data yang reliabel atau konsisten

akan cenderung valid, walaupun belum tentu valid. Misalnya orang yang

berbohong secara konsisten akan terlihat valid, walaupun sebenarnya tidak valid.

Obyektivitas berkenaan dengan derajad kesepkatan atau interpersonal

agreement anatr banyak orang terhadap suatu data (Sugiyono, 2009: 118). Bila

ada 100 orang, terdapat 99 orang menyatakan bahwa terdapat warna merah dalam

obyek penelitian itu, sedangkan yang satu orang menyatakan warna lain, maka

data tersebut adalah data yang obyektif. Data yang akan cenderung valid,

walaupun belum tentu valid.

Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel

yang diuji validitas dan reabilitasnya adalah instrumen penelitiannya. Sedangkan

12

Page 13: Makalah penelitian kualitatif

dalam penelititian kualitatif yang diuji adalah datanya. Oleh karena itu Susan

Stainback dalam Sugiyono (2009: 119) menyatakan bahwa penelitian uantitatif

lebih menekankan pada aspek realibilitas, sedangkan penelitian kualitatif lebih

pada aspek validitas.

Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila

tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang

sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Tetapi perlu diketahui bahwa

kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi

jamak dan tergantung pada konstruksi manusia, dibentuk dalam diri seorang

sebagai hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya. Oleh

karena itu bila terdapat 10 peneliti dengan latar belakang yang berbeda meneliti

pada obyek yang sama, akan mendapatkan 10 temuan yang berbeda, dan

semuanya valid, kalau yang ditemukan itu tidak berbeda dengan kenyataan

sesungguhnya yang terjadi pada obyek yang diteliti.

Menurut penelitian kualitatif, suatu realitas itu bersifat majemuk/ ganda,

dinamis/ selalu berubah, sehingga tidak ada yang konsisten dan berulang seperti

smula. Waktu terus berubah, situasi senantiasa berubah dan demikian pula

perilaku manusia yang terlibat dalam situasi sosial. Dengan demikian tidak ada

suatu data yang tetap/konsisten/stabil.

Selain itu, cara melaporkan penelitian kualitatif bersifat ideosyneratic dan

individualistik, selalu berbeda daro orang per orang. Tiap peneliti memberi

laporan menurut bahasa dan jalan pikiran sendiri. Demikaian pula dalam

pengumpulan data, pencatatan hasil obseravasi dan wawancara terkandung unsur-

unsur individualistik. Proses penelitian sendiri selalu bersifat personalistik dan

tidak ada dua peneliti akan menggunakan cara yang persis sama.

13

Page 14: Makalah penelitian kualitatif

2 Pengujian Validitas Penelitian Kualitatif

Dalam pengujian keabsahan data, metode penelitian kualitatif menggunakan

istilah yang berbeda dengan penelitian kuantitatif. Perbedaan tersebut ditunjukkan

pada tabel 3.1 berikut.

TABEL 3.1 PERBEDAAN ISTILAH DALAM PENGUJIAN KEABSAHAN

DATA ANTARA METODE KUALITATIF DAN KUANTITATIF

No Aspek Metode Kualitatif Metode Kuantitatif

1 Nilai kebenaran Kredibilitas (credibility) Validitas internal

2 Penerapan Transferability /

keteralihan

Validitas eksternal

(generalisasi)

3 Konsistensi Auditability,

dependability

Reliabilitas

4 Netralitas Confirmability (dapat

dikonfirmasi)

Obyektivitas

Jadi uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility,

transferability, dependability, dan confirmability. Hal ini dapat digambarkan

seperti gambar 3.1 berikut.

Gambar 3.1 Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif

1) Uji Kredibilitas

Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian

kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan,

14

Page 15: Makalah penelitian kualitatif

peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman

sejawat, analisis kasus negatif, dan member check.

a. Perpanjangan pengamatan

Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke

lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber

data yang pernah ditemui maupu yang baru. Hal ini hal ini berati

hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk

rapport, semakin akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka,

saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang

disembunyikan lagi.

Berapa lama perpanjangan pengamatan ini dilakukan akan sangat

bergantung pada kedalaman, keluasan, dan kepastian data.

Kedalaman artinya apkah peeliti ingin menggali data sampai pada

tingkat makna. Makna berarti dta dibalik yang tampak. Keluasan

berarti banyak sedikitnya informasi yang diperoleh. Data yang

pasti adalah data yang valid yang sesuai dengan pa yang terjadi.

Dalam perpanjanagna pengamatan untuk menhuji kredibilitas data

penelitian ini, sebaiknya difokuskan pada pengujian terhadap data

yang diperoleh, apakah data yang diperoleh itu setelah dicek

kembali ke lapangan benar atau tidak, berubah atau tidak. Bila

setelah dicek kembali ke lapangan data sudah benar berarti

kredibel, maka waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri.

Untuk membuktikan bahwa peneliti melakukan uji kredibilitas

melalui perpanjangan pengamatan atau tidak, maka kana lebih baik

kalau dibuktikan dengan surat keterangan perpanjangan ini

dilampirkan dalam laporan penelitian.

b. Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara

lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka

kepastian data dan urutan peristiwa aakan dapat direkam secara

pasti dan sistematis.

15

Page 16: Makalah penelitian kualitatif

Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan adalah

dengan cara membaca berbagi referensi buku maupun hasil

penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan

temuan yang diteliti. Dengan membaca ini maka wawasan peneliti

akan semakin luas dan tajam, sehingga dapat digunakan untuk

memeiksa data yang ditemukana itu benar/ dipercaya atau tidak.

c. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan

berbagai waktu. Dengan demikian terdapat trianguasi sumber,

teknik pengunpulan data, dan waktu. Triangulasi dapat juga

dilakukan degan cara mengecek hasil penelitian, dari tim penelitian

lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan data.

Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data

dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh

melalui beberpa sumber. Sebagai contoh, untuk menguji

kredibilitas data tentang gaya kepemimpinan seseorang

maka pengumpulan data dan pengujian data yang telah

diperoleh dilakukan ke bawahan yang dipimpin, ke atasan

yang menugasi, dan ke teman kerja yang merupakan

kelompok kerjasama. Data dari ketiga sumber tersebut,

tidak bisa dirata-ratakan seperti dalam penelitian

kuantitatif, tetapi dideskripsikan, dikategorisasikan, mana

pandangan yang sma, yang berbeda, dan mana spesifik dari

tiga sumber data tersebut. Data yang telah dianalisis oleh

peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan

selanjutnya dimintakan kesepakatan (member check)

dengan tiga sumber data tersebut.

16

Page 17: Makalah penelitian kualitatif

Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data

dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh

dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi,

dokumentasi, atau kuesioner. Bila dengan tiga teknik

pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data

yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih

lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang

lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar.

Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya

berbeda-beda.

Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu waktu juga sering memengaruhi

kredibiltas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik

wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar,

belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih

valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka

pengujian kredibiltas data dapat dilakukan degan cara

melakukan pengecekan wawancara, observasi atau teknik

lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara

berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian

datanya.

d. Analisis kasus negatif

Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan

hasil penelitian hingga pada saat tertentu. Melakukan analisis kasus

negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan

bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi

dta yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data

yang ditemukan sudah dapat dipercaya. Tetapi bila peneliti masih

mendapatkan data –data yang bertentangan dengan data yang

17

Page 18: Makalah penelitian kualitatif

ditemukan, maka peneliti mungkin akan merubah temuannya. Hal

ini bergantung seberapa besar kasus negatif yang muncul. Sebagi

contoh, bila ada 99% orang mengatakan bahwa si A pengedar

narkoba, sedangkan 1% menyatakan tidak. Dengan adanya kasus

negatif ini maka peneliti justru hars mencari tahu secara mendalam

mengapa masih ada data yang berbeda. Peneliti harus menemukan

kepastian apakah 1% kelompok yang menyatakan si A bukan

pengedar narkoba itu benar atau tidak. Kalau akhirnya yang 1%

kelompok menyatakan bahwa si A adalah pengedar narkoba,

berarti kasus negatifnya tidak ada lagi. Dengan demikian temuan

penelitian menjadi lebih kredibel.

e. Menggunakan bahan referensi

Yang dimaksud dengan bahan referensi adalah adanya pendukung

untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti.

Sebagai conth, data hasil wawancara perlu didukung dengan

adanya rekaman wawancara. Data tentang interaksi manusia, atau

gambaran keadaan perlu didukung oleh foto-foto. Alat-alat bantu

perekam data dalam penelitian kualitaif, seperti camera, handycam,

alat rekam suara, sangat diperlukan untuk mendukung kredibilitas

data yang telah ditemukan oleh peneliti. Dlam laporan penelitian,

sebaiknya data-data yang dikemukakan perlu dilengkapi dengan

foto-foto atau dokumen autentik, sehingga menjadi lebih dpat

dipercaya.

f. Mengadakan member check

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh

peneliti kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk

mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa

yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan

disepakati oleh para pemberi data berarti datanya tersebut valid,

sehingga semakin kredibel/dipercaya. Tetapi apbila data yang

ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati

oleh pemberi data, maka peneliti pelu melakukan diskusi dengan

18

Page 19: Makalah penelitian kualitatif

pemebri data. Apabila perbedaannya tajam, maka peneliti harus

merubah temuannya, dan harus menyesuaikan dengan apa yang

dibrikan oleh pemberi data. Jadi tujuan member check adalah agar

informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan

laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau

informan.

Pelaksanaan member check dapat dilakukan setelah satu periode

pengumpulan data selesasi, atau setelah mendapat suatu temuan

atau kesimpulan. Caranya dapat dilakukan secara individual

dengan cara peneliti datang ke pemberi data, atau melalui forum

diskusi kelompok. Dalam diskusi kelompok peneliti

menyampaikan temuannya kepada sekelompok pemberi data.

Dalam diskusi kelompok tersebut, mungin ada data yang

disepakati, ditambah, dikurangi atau ditolak oleh pemberi data.

Setelah data disepakati bersama, maka para pemberi data diminta

untuk menandatangani, supaya lebih otentik dan sebagai bukti

bahwa peneliti telah melakukan member check.

2) Uji Transferability

Transferability ini merupakan validitas eksternal yang berkaitan

dengan derajad kesepakatan atau diterapkannya hasil penelitian ke

populasi dimana sampel tersebut diambil.

Nilai transfer ini berkaitan dengan pertanyaan, hingga mana hasil

penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Bagi peneliti

naturalistik, nilai transfer bergantung pada pemakai, hingga manakah hasil

penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain.

Peneliti sendiri tidak menjamin validitas eksternal ini.

Oleh karena itu, supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian

kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasik penelitian

tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan

uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan demikian

maka pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian tersebut, sehingga dapat

19

Page 20: Makalah penelitian kualitatif

memutuskan dapat atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian

tersebut di tempat lain. Bila pembaca laporan penelitian memperoleh

gambaran yang sedemikian jelasnya, “semacam apa” suatu hasil penelitian

dapat diberlakukan (transferability), maka laporan tersebut memenuhi

standar transferabilitas.

3) Uji Dependability

Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan

melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering tejadi

peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa

memberikan data. Peneliti seperti ini perlu diuji dependabilitynya. Untuk

itulah perlu dilakukan uji dependabilty dengan cara melakukan audit

terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor

yang independen, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas

peneliti dalam melakukan penelitian. Bagaimana peneliti mulai

menentukan masalah/ fokus, memasuki lapangan, menentukan sumber

data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai

membuat kesimpulan harus dapat ditunjukkan oleh peneliti. Jika peneliti

tak mempunyai dan tak dapat menunjukkan “jejak kativitas lapangannya”,

maka dependabilitas penelitiannya patut diragukan.

4) Uji Confirmabilty

Pengujian konfirmability dalam penelitian kualitatif mirip dengan uji

dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan.

Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan

proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses

penelitian yang dilakukan, maka penelitian telah memenuhi standar

konfirmability. Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada, tetapi

hasilnya ada.

D. STRATEGI MULTI METODE

Triangulasi pada hakikatnya merupakan pendekatan multimetode yang

dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis data. Strategi multi

20

Page 21: Makalah penelitian kualitatif

metode pada penelitian kualitatif berarti digunakan triangulasi dalam

pengumpulan data atau temuan. Ide dasarnya adalah bahwa fenomena yang diteliti

dapat dipahami dengan baik sehingga diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika

didekati dari berbagai sudut pandang. Memotret fenomena tunggal dari sudut

pandang yang berbeda-beda akan memungkinkan diperoleh tingkat kebenaran

yang handal. Karena itu, triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data

yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara

terhadap objek penelitian.

Dalam penelitian kualitatif instrumen pokok adalah peneliti itu sendiri dan

karena hal tersebut maka kualitas penelitian kualitatif sangat tergantung pada

kualitas diri penelitinya, termasuk pengalamannya melakukan penelitian

merupakan sesuatu yang sangat berharga. Semakin banyak pengalaman seseorang

dalam melakukan penelitian, semakin peka memahami gejala atau fenomena yang

diteliti. Namun demikian, sebagai manusia, seorang peneliti sulit terhindar dari

subjektivitas peneliti sendiri. Karena itu, setiap peneliti haruslah berusaha untuk

semaksimal mungkin bersikap netral dalam penelitiannya sehingga kebenaran

yang diperoleh menjadi sebuah kebenaran yang valid atau ilmiah.

Arikunto (2007: 136) menjelaskan bahwa triangulasi merupakan penyilangan

informasi yang diperoleh dari sumber sehingga pada akhirnya hanya data yang

absah saja yang digunakan untuk mencapai hasil penelitian. Menurutnya,

triangulasi meliputi empat hal, yaitu: triangulasi metode, triangulasi antar-

peneliti , triangulasi sumber data, dan triangulasi teori. Selanjutnya dapat

dijeaskan bahwa :

1) Triangulasi metode

Tringulasi metode dilakukan dengan mengumpulkan data dengan

metode lain. Sebagaimana dikenal, dalam penelitian kualitatif peneliti

menggunakan metode wawancara, obervasi, dan survei. Untuk memperoleh

kebenaran informasi yang tepat dan gambaran yang utuh mengenai

informasi tertentu, peneliti bisa menggunakann dari metode-metode

tersebut. Peneliti dapat menggabungkan metode wawancara bebas dan

wawancara terstruktur. Peneliti dapat juga menggunakan wawancara dan

obervasi atau pengamatan untuk mengecek kebenarannya. Selain itu,

21

Page 22: Makalah penelitian kualitatif

peneliti juga bisa menggunakan informan yang berbeda untuk mengecek

kebenaran informasi tersebut.

Melalui berbagai perspektif atau pandangan diharapkan diperoleh hasil

yang mendekati kebenaran. Karena itu, triangulasi tahap ini dilakukan jika

data atau informasi yang diperoleh dari subjek atau informan penelitian

diragukan kebenarannya. Dengan demikian, jika data itu sudah jelas,

misalnya berupa teks atau naskah/transkrip film, novel dan sejenisnya,

triangulasi tidak perlu dilakukan.

2) Triangulasi Antar Peneliti

Triangulasi antar peneliti dilakukan dengan cara menggunakan lebih

dari satu orang dalam pengumpulan dan analisis data atau mengadakan

pengecekan dengan peneliti lain. Teknik ini diakui memperkaya

pengetahuan mengenai informasi yang digali dari subjek penelitian. Tetapi

perlu diperhatikan bahwa orang yang diajak menggali data itu harus yang

telah memiliki pengalaman penelitian dan bebas dari konflik kepentingan

agar tidak justru merugikan peneliti dan melahirkan bias baru dari

triangulasi.

3) Triangulasi sumber data

Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informai tertentu

dengan menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil

wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu

subjek yang dianggap memeiliki sudut pandang yang berbeda. Tentu

masing-masing cara itu akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda,

yang selanjutnya akan memberikan pandangan (insights) yang berbeda pula

mengenai fenomena yang diteliti. Berbagai pandangan itu akan melahirkan

keluasan pengetahuan untuk memperoleh kebenaran handal.

4) Triangulasi Teori

Yang dimaksud triangulasi teori adalah dimana hasil akhir penelitian

kualitatif berupa sebuah rumusan informasi atau thesis statement. Informasi

tersebut selanjutnya dibandingkan dengan perspektif teori yang relevan

untuk menghindari bias individual peneliti atas temuan atau kesimpulan

yang dihasilkan. Selain itu, triangulasi teori dapat meningkatkan kedalaman

22

Page 23: Makalah penelitian kualitatif

pemahaman asalkan peneliti mampu menggali pengetahuan teoretik secara

mendalam atas hasil analisis data yang telah diperoleh. Diakui tahap ini

paling sulit sebab peneliti dituntut memiliki expert judgement ketika

membandingkan temuannya dengan perspektif tertentu, lebih-lebih jika

perbandingannya menunjukkan hasil yang jauh berbeda.

Sedangkan menurut Sugiyono (2007: 274) , teknik pengumpulan data

triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang

telah ada. Menurut Sugiyono ada tiga macam triangulasi yaitu :

1) Triangulasi sumber

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data

yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh, untuk

menguji kredibilitas data tentang perilaku murid, maka pengumpulan dan

pengujian data yang telah diperoleh dapat dilakukan ke guru, teman murid

yang bersangkutan dan orang tuanya. Data dari ketiaga sumber tersebut,

tidak bias diratakan seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi di

deskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda,

dan mana yang spesifik dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah di

analisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya

dimintakan kesepakatan (member chek) dengan ketiga sumber data tersebut.

2) Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan

cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi,

dokumentasi, atau kuesioner. Bila dengan teknik pengujian kredibilitas data

tersebut, menghasilakan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan

diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain,

untuk mestikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya

benar, karena sudut pandangnya berbeda-beda.

3) Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengruhi kredibilitas data. Data yang dikumpul

dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar,

23

Page 24: Makalah penelitian kualitatif

belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid sehingga

lebih kredibel. Untuk itu, dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat

dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara ,

observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil

uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang

sehingga ditemukan kepastian datanya.

Triangulasi menjadi sangat penting dalam penelitian kualitatif, kendati pasti

menambah waktu dan biaya serta tenaga. Tetapi harus diakui bahwa triangulasi

dapat meningkatkan kedalaman pemahaman peneliti baik mengenai fenomena

yang diteliti maupun konteks di mana fenomena itu muncul. Bagaimana pun,

pemahaman yang mendalam atas masalah yang diteliti merupakan hal yang

sangatlah urgen untuk diperhatikan atau dijunjung tinggi oleh setiap peneliti

kualitatif. Sebab penelitian kualitatif lahir untuk menangkap arti yang sebenarnya

atau memahami gejala, peristiwa, fakta, kejadian, realitas atau masalah tertentu

mengenai peristiwa sosial dan kemanusiaan dengan kompleksitasnya secara

mendalam, dan bukan untuk menjelaskan hubungan antar-variabel atau

membuktikan hubungan sebab akibat atau korelasi dari suatu masalah tertentu.

Kedalaman pemahaman akan diperoleh hanya jika data cukup kaya, dan berbagai

perspektif digunakan untuk memotret sesuatu fokus masalah secara komprehensif.

Karena itulah memahami dan menjelaskan jelas merupakan dua wilayah yang

tidaklah sama.

Jadi Tringulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-

perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu

mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai

pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan tringulasi, peneliti dapat mengecek

kembali temuan dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber,

metode, atau teori.

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA KUALITIATIF

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

24

Page 25: Makalah penelitian kualitatif

yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam metode penelitian kualitatif,

pengumpulan data dilakukan pada natural (kondisi yang alamiah), yaitu; 1)

wawancara, 2) observasi, 3) dokumentasi, 4) diskusi terfokus (Focus Group

Discussion) dan 5) triangulasi (gabungan). Penelitian kualitatif kebanyakan

menggunakan teknik pengumpulan data seperti observasi berperan serta

(participan observation), wawancara mendalam (in depth intervatiew), dan

dokumentasi (Sugioyono,2012). Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu

gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden,

dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998:15).

Sebelum masing-masing teknik tersebut diuraikan secara rinci, perlu

ditegaskan di sini bahwa hal sangat penting  yang harus dipahami oleh setiap

peneliti adalah alasan mengapa masing-masing teknik tersebut dipakai, untuk

memperoleh informasi apa, dan pada bagian fokus masalah mana yang

memerlukan teknik wawancara, mana yang memerlukan teknik observasi, mana

yang harus kedua-duanya dilakukan. Pilihan teknik sangat tergantung pada jenis

informasi yang diperoleh.

1. Observasi

Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan panca

indera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh

informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil

observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana

tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Melalui observasi, peneliti belajar

tentang prilaku, dan makna dari perilaku tersebut. Observasi dilakukan untuk

memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab

pertanyaan penelitian (Guba dan Lincoln, 1981: 191-193).

a) Macam-macam Observasi

Bungin (2007: 115-117) mengemukakan beberapa bentuk observasi,

yaitu: 1). Observasi partisipasi, 2). observasi tidak terstruktur, dan 3).

observasi kelompok. Berikut penjelasannya:

Observasi partisipasi adalah (participant observation) adalah metode

pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian

25

Page 26: Makalah penelitian kualitatif

melalui pengamatan dan penginderaan di mana peneliti terlibat dalam

keseharian informan. Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan

kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan

sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan,

peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data dan

ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka

data yang dihasilkan akan lebih lengkap, tajam dan sampai

mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak.

Spradley (dalam Sugiono, 2010) membagi observasi berpartisipasi

menjadi empat, yaitu passive participation (observasi yang pasif),

moderate participation (observasi yang moderat), active participation

(observasi yang aktif), dan complete participation (observasi yang

lengkap). Penjelasannya sebagai berikut:

a. Partisipasi pasif yaitu peneliti datang di tempat kegiatan orang yang

diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

b. Partisipasi moderat yaitu peneliti menjadi orang dalam dengan

orang yang asing. Peneliti dalam mengumpulkan data ikut

observasi partisipatif dalam beberapa kegiatan, tapi tidak

semuanya.

c. Partisipasi aktif yaitu peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan

oleh narasumber, tetapi belum sepenuhnya lengkap.

d. Partisipasi lengkap yaitu peneliti sudah terlibat sepenuhnya

terhadap apa naf dilakukan informan. Jadi suasananya sudah

natural, peneliti tidak terlihat melakukan penelitian. Hal ini

merupakan keterlibatan peneliti yang tertinggi terhadap aktivitas

kehidupan yang diteliti.

Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa

menggunakan pedoman observasi dan tidak menggunakan instrumen

yang telah baku, sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya

berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan. Pada observasi

jenis ini, fokus observasi akan berkembang selama kegiatan observasi

berlangsung.

26

Page 27: Makalah penelitian kualitatif

Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh

sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi

objek penelitian.

b) Manfaat Observasi

Menurut Patton dalam Nasution (dalam Sugiono,2010), dinyatakan

bahwa manfaat observasi adalah sebagai berikut:

1) Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu

memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan

dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh,

2) Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung

sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan

induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan

sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan

melakukan penemuan atau discovery,

3) Dengan observasi peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau

tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam

lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak

akan terungkapkan dalam wawancara,

4) Dengan observasi peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya

tidak akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena

bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama

lembaga,

5) Dengan observasi peneliti dapat menemukan hal-hal yang di luar

persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang

lebih komprehensif,

6) Melalui pengamatan di lapangan, peneliti tidak hanya

mengumpulkan data yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan-

kesan pribadi dan merasakan suasana situasi sosial yang diteliti.

27

Page 28: Makalah penelitian kualitatif

c) Obyek Observasi

Obyek penelitian dalam penelitian kualitatif yang diobservasi menurut

Spradley dinamakan situasi sosial, yang terdiri atas tiga komponen yaitu

place (tempat), actor (pelaku), dan activities (aktivitas).

1) Place (tempat) yaitu tempat di mana interaksi dalam situasi sosial

sedang berlangsung

2) Actor (pelaku) yaitu orang-orang yang sedang memainkan peran

tertentu

3) Activities (aktivitas) yaitu kegiatan yang dilakukan oleh actor

dalam situasi sosial yang sedang dilakukan.

Dari tiga elemen utama tersebut, dapat diperluas sehingga apa yang

dapat diamati adalah ruang dalam aspek fisiknya, pelaku(orang yang

terlibat), serangkaian aktivitas pelaku, benda-benda yang ada di tempat

penelitian, tindakan-tindakan tertentu, urutan kegiatan, tujuan yang ingin

dicapai orang-orang, dan emosi yang dirasakan serta diekspresikan oleh

orang-orang.

d) Tahapan Observasi

Menurut Spradley (dalam Sugiono 2010) tahapan observasi ada tiga

yaitu tahapan observasi deskriptif, tahapan observasi terfokus dan tahapan

observasi terseleksi.

1) Observasi deskriptif

Observasi deskriptif dilakukan peneliti pada saat memasuki situasi

social tertentu sebagai objek penelitian. Pada tahap ini peneliti

belum membawa masalah yang akan diteliti, maka peneliti

melakukan penjelajahan umum, dan menyeluruh, melakukan

deskripsi terhadap semua yang dilihat, didengar, dan dirasakan.

Semua data direkam, oleh karena itu hasil dari observasi ini

disimpulkan dalam keadaan belum tertata. Observasi tahap ini

sering disebut sebagai grand tour observation dan peneliti

mendapatkan kesimpulan pertama tapi tidak utama. Bila dilihat

dari segi analisis maka peneliti melakukan analisis domain,

sehingga mampu mendeskripsikan terhadap semua yang ditemui.

28

Page 29: Makalah penelitian kualitatif

2) Observasi terfokus

Pada tahap ini peneliti sudah melakukan mini tour observation

yaitu suatu observasi yang telah dipersempit untuk difokuskan pada

aspek tertentu. Observasi ini juga dinamakan observasi terfokus

karena pada tahap ini peneliti melakukan analisis taksonomi

sehingga dapat menemukan fokus.

3) Observasi terseleksi

Pada tahap observasi ini peneliti telah menguraikan fokus yang

ditemukan sehingga datanya lebih rinci. Dengan melakukan

analisis komponensial terhadap fokus, maka pada tahap ini peneliti

telah menemukan karakteristik, kontras-kontras/perbedaan dan

kesamaan antar kategori, serta menemukan hubungan antara satu

kategori dengan kategori yang lain. Pada tahap ini, diharapkan

peneliti telah dapat menemukan pemahaman yang mendalam atau

hipotesis.

2. Wawancara

Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan

informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau

subjek penelitian (Emzir, 2010: 50). Dengan kemajuan teknologi informasi

seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan tanpa tatap muka, yakni

melalui media telekomunikasi. Pada hakikatnya wawancara merupakan

kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu

atau tema yang diangkat dalam penelitian atau merupakan proses pembuktian

terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang

lain sebelumnya.

Byrne (2001) menyarankan agar sebelum memilih wawancara sebagai

metoda pengumpulan data, peneliti harus menentukan apakah pertanyaan

penelitian dapat dijawab dengan tepat oleh orang yang dipilih sebagai

partisipan. Studi hipotesis perlu digunakan untuk menggambarkan satu proses

yang digunakan peneliti untuk memfasilitasi wawancara. Wawancara baik

29

Page 30: Makalah penelitian kualitatif

yang dilakukan dengan face to face ataupun melalui pesawat telepon, akan

selalu terjadi kontak pribadi, oleh karena itu pewawancara perlu memahami

situasi dan kondisi sehingga dapat memilih kapan waktu yang tepat dan di

mana harus melakukan wawancara. Kalau dipaksakan wawancara saat

responden dalam keadaan tidak memungkinkan untuk diwawancarai (sibuk,

sakit, atau marah), maka akan menghasilkan data yang tidak valid dan akurat.

Bila responden yang akan diwawancarai telah ditentukan orangnya, maka

sebaiknya sebelum melakukan wawancara, pewawancara minta waktu

terlebih dahulu, kapan dan di mana bisa melakukan wawancara. Dengan cara

ini, maka susunan wawancara akan lebih baik sehingga data yang diperoleh

akan lebih lengkap dan valid.

Menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiono, 2010) ada beberapa

tahapan yang harus diperhatikan dalam melakukan wawancara, yaitu:

1) The setting, peneliti perlu mengetahui kondisi lapangan penelitian

yang sebenarnya untuk membantu dalam merencanakan pengambilan

data. Hal-hal yang perlu diketahui untuk menunjang pelaksanaan

pengambilan data meliputi tempat pengambilan data, waktu dan

lamanya wawancara, serta biaya yang dibutuhkan.

2) The actors, mendapatkan data tentang karakteristik calon partisipan.

Di dalamnya termasuk situasi yang lebih disukai partisipan, kalimat

pembuka, pembicaraan pendahuluan dan sikap peneliti dalam

melakukan pendekatan.

3) The events, menyusun protokol wawancara, meliputi:

Pendahuluan,

Pertanyaan pembuka,

Pertanyaan kunci, dan

Probing, pada bagian ini peneliti akan memanfaatkan hasil pada

bagian kedua untuk membuat kalimat pendahuluan dan pernyataan

pembuka, serta hasil penyusunan pedoman wawancara sebagai

pertanyaan kunci.

30

Page 31: Makalah penelitian kualitatif

a) Macam- macam Wawancara

Esterberg (dalam Sugiono, 2010) mengemukakan beberapa macam

wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semistruktur, dan tidak terstruktur.

1) Wawancara terstruktur (structured interview)

Wawancara terstruktur digunakan bila peneliti atau pengumpul

data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan

diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, peneliti telah

menyiapkan instrumen berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang

alternatif jawabannya pun telah tersedia. Dengan wawancara

terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama dan

peneliti mencatatnya. Dengan wawancara terstruktur ini pula,

pengumpulan data dapat menggunakan beberapa pewawancara sebagai

pengumpul data. Supaya setiap pewawancara mempunyai ketrampilan

yang sama, maka diperlukan training kepada calon pewawancara.

2) Wawancara semiterstruktur (semistructure interview)

Jenis wawancara ini sedah termasuk in-depth interview, di mana

dalam pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara

terstruktur. Tujuan dari wawancara bentuk ini adalah untuk

menemukan permasalahan lebih terbuka, di mana pihak yang diajak

wawancara dimintai pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan

wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa

yang dikemukakan oleh informan.

3) Wawancara tak berstruktur (unstructure interview)

Wawancara tidak berstruktur adalah wawancara yang bebas di

mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan.

Wawancara jenis ini sering digunakan dalam penelitian

pendahuluan atau untuk penelitian yang lebih mendalam tentang

31

Page 32: Makalah penelitian kualitatif

subyek yang akan diteliti. Pada penelitian pendahuluan, peneliti

berusaha mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu atau

permasalahan yang ada pada obyek, sehingga peneliti dapat dengan

pasti menemukan permasalahan atau variabel apa yang akan diteliti.

Untuk mendapatkan gambaran permasalahan yang lebih lengkap, maka

peneliti perlu melakukan wawancara pada pihak-pihak yang mewakili

berbagai tingkatan yang ada dalam obyek. Selain itu, untuk

mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang responden, maka

peneliti dapat juga menggunakan wawancara yang tidak terstruktur.

Sedangkan menurut Miles dan Huberman (Sugiono 2010) terdapat dua

jenis wawancara, yakni: 1). wawancara mendalam (in-depth interview), di

mana peneliti menggali informasi secara mendalam dengan cara terlibat

langsung dengan kehidupan informan dan bertanya jawab secara bebas tanpa

pedoman pertanyaan yang disiapkan sebelumnya sehingga suasananya hidup,

dan dilakukan berkali-kali. 2). wawancara terarah (guided interview) di mana

peneliti menanyakan kepada informan hal-hal yang telah disiapkan

sebelumnya. Berbeda dengan wawancara mendalam, wawancara terarah

memiliki kelemahan, yakni suasana tidak hidup, karena peneliti terikat 

dengan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Sering terjadi

pewawancara atau peneliti lebih memperhatikan daftar pertanyaan yang

diajukan daripada bertatap muka dengan informan, sehingga suasana terasa

kaku.

b) Langkah-langkah Wawancara

Lincoln dan Guba (dalam Sugiono, 2010), mengemukakan ada tujuh

langkah dalam penggunaan wawancara untuk mengumpulkan data dalam

penelitian kualitatif, yaitu

1) menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan

2) menyiapkan pokok-pokok masalah yang kan menjadi bahan

pembicaraan

3) mengawali atau membuka alur wawancara

32

Page 33: Makalah penelitian kualitatif

4) melangsungkan alur wawancara

5) mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya

6) menuliskan hasil wawancara ke dalam hasil lapangan

7) mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang diperoleh

c) Jenis-jenis Wawancara

Patton (dalam Sugiono,2010) menggolongkan 6 jenis pertanyaan yang

saling berkaitan:

1) Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman

Pertanyaan ini digunakan untuk mengungkapkan pengalaman yang

telah dialami oleh informan atau subyek yang diteliti dalam hidupnya.

Hasil dari wawancara ini, selanjutnya peneliti dapat mengkonstruksi

profil kehidupan seseorang sejak lahir sampai akhir hayatnya. Contoh:

Bagaimana pengalaman bapak saat menjabat lurah di sini?

2) Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat

Adakalanya peneliti ingin minta pendapat kepada informan

terhadap data yang diperoleh dari sumber tertentu. Oleh karena itu

pertanyaan peneliti yang disampaikan kepada informan berkenaan

dengan pendapatnya tentang data tersebut. Contoh:

Bagaimanapendapat anda terhadap kebijakan kenaikan harga bahan

bakar minyak (BBM)?

3) Pertanyaan yang berhubungan dengan perasaan

Mendapatkan data tentang perasaan orang yang sifatnya afektif

lebih sulit dibandingkan mendapatkan data yang sifatnya kognitif atau

psikomotorik. Namun demikian, perasaan senang atau sedih dari

seseorang akan terlihat dari ekspresi wajahnya. Oleh karena itu

pertanyaan yang digunakan untuk bertanya perasaan seseorang

digunakan pertanyaan yang tidak langsung. Pada awalnya dilakukan

percakapan yang biasa, dan lama-kelamaan diarahkan kepada

pertanyaan yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan. Contoh:

Bagaimana pendapat anda tentang tindakan pemerintah atas bantuan

33

Page 34: Makalah penelitian kualitatif

yang diberikan untuk korban bencana gunung Kelud ini? Sudah

puaskah anda?

4) Pertanyaan tentang pengetahuan

Pertanyaan ini digunakan untuk mengungkapkan pengetahuan

informasi suatu kasus atau peristiwa yang mungkin diketahui.

Responden dipilih karena diduga ikut dalam peristiwa tersebut.

Contoh: Bisa Anda ceritakan bagaimana proses terjadinya gunung

Kelud meletus?

5) Pertanyaan yang berkenaan dengan indera

Pertanyaan ini digunakan untuk mengungkapkan data atau

informasi karena yang bersangkutan menggunakan panca inderanya

pada suatu peristiwa. Contoh: Anda kan telah memakan buah apel

Malang itu, bagaimana rasanya?

6) Pertanyaan berkaitan dengan latar belakang atau demografi

Pertanyaan ini digunakan untuk mengungkapkan latar belakang

subyek yang dipelajari meliputi status sosial ekonomi, latar belakang

pendidikan, asal usul, tempat lahir, usia, pekerjaan dan lain-lain.

Contoh: Di mana beliau dilahirkan? Sedang menjabat apakah beliau

sekarang?

d) Alat-alat Wawancara

Supaya hasil wawancara dapat terekam dengan baik, dan peneliti memiliki

bukti telah melakukan wawancara kepada narasumber, maka diperlukan

alat-alat bantuan seperti berikut:

1) Buku catatan: berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan

narasumber. Sekarang sudah ada banyak smartphone, tablet, yang

dapat digunakan untuk membantu mencatat hasil wawancara.

2) Tape recorder: berfungsi untuk merekam semua percakapan atau

pembicaraan. Penggunaan tape recorder dalam wawancara perlu

memberi tahu narasumber apakah diperbolehkan atau tidak.

3) Camera: berfungsi untuk memotret kalau peneliti sedang melakukan

pembicaraan dengan narasumber. Dengan adanya foto ini, maka dapat

34

Page 35: Makalah penelitian kualitatif

meningkatkan keabsahan penelitian yang lebih terjamin, karena

peneliti betul-betul melakukan pengumpulan data.

3. Dokumentasi

Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh

lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil

rapat, biografi, peraturan, kebijakan, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data

berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi

di masa silam. Studi dokumen merupakan pelengkap dari metode wawancara

dan observasi dalam penelitian kualitatif. Peneliti perlu memiliki kepekaan

teoretik untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekadar

barang yang tidak bermakna. Hasil penelitian dari observasi dan wawancara

akan lebih kredibel atau dapat dipercaya kalau didukung oleh sejarah pribadi

kehidupan di masa lampau. Hasil penelitian juga akan semakin kredibel bila

didukung foto-foto atau karya tulis akademik atau seni yang sudah ada.

Tetapi perlu dicermati bahwa tidak semua dokumen memiliki kredibilitas

yang tinggi. Sebagai contoh banyak foto yang tidak menceritakan keadaan

aslinya, karena foto dibuat untuk kepentingan tertentu. Demikian juga

autobiografi yang ditulis untuk dirinya sendiri, sering subyektif.

4. Diskusi terfokus (Focus Group Discussion)

Metode terakhir untuk mengumpulkan data ialah lewat Diskusi terpusat

(Focus Group Discussion), yaitu upaya  menemukan makna sebuah isu oleh

sekelompok orang lewat diskusi untuk menghindari diri pemaknaan yang

salah oleh seorang peneliti. Misalnya, sekelompok peneliti mendiskusikan

hasil UN 2011 di mana nilai rata-rata siswa pada matapelajaran bahasa

Indonesia rendah. Untuk menghindari pemaknaan secara subjektif oleh

seorang peneliti, maka dibentuk kelompok diskusi terdiri atas beberapa orang

peneliti. Dengan beberapa orang mengkaji sebuah isu diharapkan akan

diperoleh hasil pemaknaan yang lebih objektif.

35

Page 36: Makalah penelitian kualitatif

5. Triangulasi (Gabungan)

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan

pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti

mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data yaitu mengecek

kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai

sumber data. Dengan triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data bila

dibandingkan hanya dengan satu pendekatan. Tujuan triangulasi bukan untuk

mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan

pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

Jenis triangulasi ada 2, yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber.

Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik yang bermacam-

macam untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Sedangkan

triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari narasumber yang

berbeda-beda dengan teknik yang sama.

F. TEKNIK ANALISIS DATA KUALITATIF

1. Pengertian

Dalam penelitian kualitatif, teknik analisa data yang digunakan sudah jelas,

yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis. Data

yang diperoleh dari berbagai sumber dan dengan menggunakan teknik

pengumpulan data yang bermacam-macam dan dilakukan secara terus menerus

hingga datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut,

mengakibatkan variasi data tinggi sekali sehingga teknik analisis data yang

digunakan belum ada polanya yang jelas. Oleh karena itu sering melakukan

kesulitan dalam melakukan analisis.

Analisis data kualitatif bersifat induktif yaitu suatu analisis berdasarkan

data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Berdasarkan

hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data

36

Page 37: Makalah penelitian kualitatif

lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah

hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang telah terkumpul.

Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan

teknik triangulasi ternyata hipotesisnya diterima, maka hipotesis tersebut akan

berkembang menjadi teori.

2. Proses Analisis Data

a) Analisis sebelum di lapangan

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti

memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi

pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan

fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat

sementara dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di

lapangan.

b) Analisis di lapangan model Miles dan Huberman (dalam

Sugiono,2010)

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data

dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan

analisis terhadap jawaban narasumber. Bila jawaban yang diberikan

narasumber dianggap belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan

pertanyaan lagi sampai tahap tertentu sehingga diperoleh data yang

dianggap kredibel. Menurut Miles dan Huberman (1984) aktivitas dalam

analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.

1) Reduksi data (data reduction)

Data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak, untuk itu maka

perlu dicatat secara rinci dan teliti. Seperti yang telah dikemukakan,

semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin

banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis

data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih

hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari

tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

37

Page 38: Makalah penelitian kualitatif

memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila

diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik

seperti komputer.

Dalam suatu situasi sosial tertentu, peneliti dalam mereduksi data

mungkin akan memfokuskan pada orang miskin, pekerjaan sehari-hari

yang dikerjakan, dan rumah tinggalnya. Dalam bidang manajemen,

dalam mereduksi data mungkin peneliti akan memfokuskan pada

bidang pengawasan dengan melihat perilaku orang-orang yang jadi

pengawas, metode kerja, tempat kerja, interaksi antara pengawas

dengan yang diawasi, serta hasil pengawasan. Dalam bidang

pendidikan, setelah peneliti memasuki setting sekolah sebagai tempat

penelitian, maka banyak permasalahan yang pasti peneliti sudah

memutuskannya untuk dijadikan bahan penelitian.

Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan

yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah

temuan. Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang

memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang

tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data

dapat mendiskusikannya dengan teman atau orang lain yang telah ahli.

Melalui diskusi itu maka wawasan peneliti akan berkembang, sehingga

dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan

pengembangan teori yang signifikan.

2) Penyajian data (data display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan

sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk mendisplaykan data

dari penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

Dengan mendispleykan data maka akan memudahkan untuk

38

Page 39: Makalah penelitian kualitatif

memahami apa yang akan terjadi, merencanakan kerja selanjutnya

berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3) Verifikasi data (conclusion drawing)

Langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan

akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat dan

mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tapi apabila

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh data-

data yang valid dan konsisten saat peneliti ke lapangan dan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel. Dengan demikian kesimpulan dalam

penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang

dirumuskann sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti

yang telah dikemukakan bahwa rumusan masalah dalam penelitian

kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah

penelitian berada di lapangan.

c) Analisa selama di lapangan model Spradley (dalam Sugiono, 2010)

Tahapan analisis data yang dilakukan ada empat yaitu analisis domain,

taksonomi, komponensial dan tema budaya.

1) Analisis domain

Peneliti menetapkan domain tertentu sebagai pijakan untuk

penelitian selanjutnya. Makin banyak domain yang dipilih, maka akan

semakin banyak waktu yang diperlukan untuk penelitian.

2) Analisis taksonomi

Domain yang telah dipilih tersebut selanjutnya dijabarkan lebih

rinci untuk mengetahui struktur internalnya.

3) Analisis komponensial

Di sini peneliti mencari ciri spesifik pada setiap struktur internal

dengan cara mengkontraskan antar elemen.

39

Page 40: Makalah penelitian kualitatif

4) Analisis tema budaya

Mencari hubungan di antara domain dan bagaimana hubungan

dengan keseluruhan dan selanjutnya dinyatakan ke dalam tema/judul

penelitian.

40

Page 41: Makalah penelitian kualitatif

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Karakteristik metodologi penelitian secara jelas akan mewarnai setiap langkah kegiatan dalam pelaksanaan penelitian. Berikut karakteristik penelitian kualitatif:

Natural setting Permasalahan masa kini Memusatkan pada deskripsi Peneliti sebagai alat utama riset Purposive sampling Pemanfaatan Tacit Knowledge Makna sebagai perhatian utama penelitian Analisis Induktif Struktur sebagai ritual constraint Penelitian kualitatif bersifat holistik Desain penelitian bersifat lentur dan terbuka Negotiated outcomes Bentuk laporan dengan model studi kasus Interpretasi ideografik Aplikasi tentatif Keterikatan yang ditentukan oleh fokusnya Penggunaan kriteria khusus bagi kebenaran

Desain penelitian kualitatif ada 5 yaitu studi kasus, ethnografi, compressed

design : Rapid ethnographic assessment dan focused ethnographic, narrative dan

penelitian aksi

Uji keabsahan data dalam penelitian sering hanya ditekankan pada uji

validitas dan reabilitas. Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang

terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.

Untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel yang diuji validitas dan

reabilitasnya adalah datanya. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif

meliputi uji credibility, transferability, dependability, dan confirmability.

Strategi multi metode pada penelitian kualitatif berarti digunakan triangulasi

dalam pengumpulan data atau temuan. Ide dasarnya adalah bahwa fenomena yang

diteliti dapat dipahami dengan baik sehingga diperoleh kebenaran tingkat tinggi

jika didekati dari berbagai sudut pandang. Menurut Arikunto (2007: 136),

triangulasi meliputi empat hal, yaitu: triangulasi metode, triangulasi antar-peneliti,

41

Page 42: Makalah penelitian kualitatif

triangulasi sumber data, dan triangulasi teori. Sedangkan menurut Sugiyono

(2007: 274) , teknik pengumpulan data triangulasi meliputi : triangulasi sumber,

teknik dan waktu.

Dalam metode penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural

(kondisi yang alamiah), yaitu; 1) wawancara, 2) observasi, 3) dokumentasi, 4)

diskusi terfokus (Focus Group Discussion) dan 5) triangulasi (gabungan).

Sedangkan analisis data kualitatif bersifat induktif yaitu suatu analisis berdasarkan

data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Berdasarkan

hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data

lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah

hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang telah terkumpul.

42

Page 43: Makalah penelitian kualitatif

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Fatoni. Sampel Purposive dan Strategi Multi Metode, (Online), (http://fatonikeren.blogspot.com/2013/11/sampel-purposiv-dan-strategi-multi.html), diakses Jum’at 21 Februari 2014.

Anonim.2013. Desain Penelitian Kualitatif. http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/08/desain-penelitian-kualitatif.html . (Diakses pada tanggal 19 Februari 2014).

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Iful, Muhammad. 2012. (Online). Karakteristik Penelitian. Kualitatif. http://ifulmuhammad69.blogspot.com/2012/03/karakteristik- penelitian-kualitatif.html. (diakses pada tanggal 19 Februari 2014).

Saputra, Deddy. 2012. Model Penelitian Kualitatif, (Online), (http://deddy-poetra.blogspot.com/2012/05/penelitian-kualitatif.html), diakses Kamis 20 Februari 2014.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Thoriq. 2011. Strategi Multi Metode Dalam Penelitian Kualitatif, (Online), (http://alaulawy.blogspot.com/2011/03/strategi-multi-metode-dalam-penelitian.html), diakses Kamis 20 Februari 2014.

43

Page 44: Makalah penelitian kualitatif

LAMPIRAN

CONTOH PENELITIAN KUALITATIF

Kelompok 1

1. Judul Skripsi

Remidiasi Pemahaman Konsep Siswa Kelas X Tentang Pembentukan

Bayangan Oleh Pembiasan Pada Permukaan Datar dan Lensa Menggunakan

Pertanyaan Socratik

Analisis

1) Tujuan Penelitian

Terjadi banyak kemungkinan siswa mengalami kesulitan dalam

memahami materi optika geometri. Khususnya tentang bayangan yang

terbentuk dari proses pembiasan, baik pada permukaan datar maupun

lensa. Penelitian ini bertujuan untuk meremidiasi kesulitan tersebut dengan

menggunakan pertanyaan Socratik.

2) Subjek Penelitian

Subyek penelitian terdiri atas sepuluh siswa yang mengalami kesulitan

seperti telah disebutkan.

3) Desain Penelitian Kualitatif

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan

pendekatan kualitatif.

4) Validitas Desain Kualitatif

Data yang diperoleh dari pekerjaan siswa berdasarkan tes awal kemudian

diverifikasi dengan wawancara menggunakan metode pertanyaan Socratik

yang disertai dengan praktikum. Pengecekan keabsahan temuan dilakukan

dengan kehadiran peneliti di lapangan dan triangulasi

5) Langkah-langkah Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik perekaman audio dan foto serta dokumentasi gambar dan tulisan

yang dikerjakan subjek penelitian berdasarkan hasil tanya-jawab dan

praktikum yang dilakukan.

44

Page 45: Makalah penelitian kualitatif

6) Analisis Data

Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan model Miles and

Huberman yang meliputi data reduction, data display and

conclusion drawing/verification. Proses remidiasi dilakukan

dengan menghadirkan fenomena melalui kegiatan praktikum.

Proses tersebut dapat membantu siswa mengatasi kesulitannya.

2. Judul Skripsi

Profil Kemampuan Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Universitas Negeri Malang dalam Merencanakan dan Melaksanakan

Pembelajaran Fisika Di SMP

Analisis

1) Tujuan Penelitian

Penelitian dilakukan untuk mengetahui (1) kemampuan mahasiswa PPL

dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, (2) kesulitan yang

dialami mahasiswa PPL dalam merencanakan dan melaksanakan

pembelajaran, (3) kesesuaian matakuliah yang diajarkan di kampus terhadap

pelaksanaan PPL, dan (4) respons guru pamong terhadap kemampuan

mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran.

2) Subjek Penelitian

Sumber data dalam penelitian ini adalah 24 mahasiswa PPL jurusan fisika

yang mengajar di SMP se-kota Malang, 6 guru pamong, dan 6 siswa yang

diajar oleh mahasiswa PPL. Pemilihan sampel untuk kegiatan wawancara

dan observasi dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, yang

dikenal dengan istilah purposive sampling.

3) Desain Penelitian Kualitatif

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik, yakni penelitian yang

dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala secara

objektif berdasarkan data yang ada.kualitatif.

45

Page 46: Makalah penelitian kualitatif

4) Validitas Desain Kualitatif

Data yang diperoleh kemudian diverifikasi dengan Teknik triangulasi.

Teknik ini digunakan untuk mengecek keabsahan temuandengan

membandingkan data temuan melalui sumber-sumber yang berbeda.

5) Langkah-langkah Pengumpulan Data

Data-data penelitian diperoleh melalui tiga teknik, yakni angket/kuesioner,

wawancara, dan observasi.

6) Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yakni reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Data dalam penelitian ini

disajikan ke dalam tabel berupa penjelasan deskriptif. Selama penelitian

berlangsung, berbagai data dan analisis yang diperoleh diverifikasi

berdasarkan hasil reduksi dan sajian data terkait dengan pelaksanaan PPL

jurusan fisika UM tahun 2013 hingga diperoleh kesimpulan penelitian.

46

Page 47: Makalah penelitian kualitatif

KELOMPOK 3

1. Galuh Fitriasari (110321419551)

2. Shofi Hikmatuz Zahroh (110321406359)

Judul Skripsi: Optimalisasi Pembelajaran Fisika dengan Model Doing Sciences

(Melakukan Sains) pada Siswa Kelas VII D SMP Muhammadiyah

3 Depok Tahun Ajaran 2009/2010

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan proses

pembelajaran fisika dan mengoptimalkan pembelajaran sains fisika siswa kelas

VII D SMP Muhammadiyah 3 Depok Tahun Ajaran 2009/2010 dengan

menerapkan model pembelajaran doing sciences (melakukan sains). Penerapan

model doing sciences dalam pembelajran sains fisika, siswa lebih ditekankan

untuk berinteraksi langsung dengan objek yang dipelajarinya atau dengan kata

lain belajar sambil berbuat.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

secara kolaboratif dan partisipatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek

penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII D SMP Muhammadiyah 3 Depok

sebanyak 32 siswa. Desain penelitian ini menggunakan model dari Kemmis dan

Taggart. Data penelitian diperoleh dari lembar observasi untuk aktivitas belajar

siswa, soal pretest dan posttest untuk hasil beljar siswa, dan lembar skala sikap

untuk sikap siswa.

47

Page 48: Makalah penelitian kualitatif

Kelompok 10

1. Vicki Dian Prastiwi (110321419566)

2. Vivien Dwi Indriyani (130321611981)

Contoh Penelitian Kualitatif : Penelitian Pengembangan

Judul: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASISGRAPHIC ORGANIZERS MELALUI BELAJAR KOOPERATIF TIPE STAD

Desain PenelitianDalam merancang model pembelajaran graphic organizers ini, ada 6

langkah yang diperhatikan sesuai dengan model pembelajaran yang dikembangkan oleh seorang pakar di bidang pengembangan kurikulum, Bella H. Banathy, pada tahun 1968. Model ini kemudian diadopsi di Indonesia dengan nama “Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional” atau selanjutnya dikenal dengan sebutan “Model PPSI”.Langkah 1. Merumuskan TujuanLangkah 2. Mengembangkan TesLangkah 3. Materi yang DikembangkanLangkah 4. Komponen-komponen Program PengajaranLangkah 5. Penerapan ModelLangkah 6. Evaluasi

Validitas DesainUntuk melihat apakah model pembelajaran yang dirancang sudah baik

atau tidak maka dilakukan uji validasi kepada Pakar dan praktisi yaitu Guru-guru Fisika SMA. Dalam hal ini, pakar pendidikan yang dilibatkan sebanyak 2 orang sedangkan guru-guru Fisika yang dilibatkan sebanyak 12 orang.Dan uji terbatas pada siswa SMA

Langkah-langkah Pengumpulan Data1. Tes

Dalam mengungkap masalah yang ditemui di lapangan seperti rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep-konsep Fisika digunakan tes diagnostik yang telah dikembangkan oleh David Hestenes (1992). Tes yang digunakan ini telah diujicobakan dan diperoleh reabilitasnya 0,62 (kategori baik).Bentuk tes yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah tes diagnostik tentang konsep-konsep Fisika.Bentuk tes yang digunakan terdiri dari tes pemahaman dan aplikasi yang berupa soal essay.

2. AngketSebelum dilakukan Uji validasi model kepada pakar dan guru-guru Fisika terlebih dahulu dibuat angket yang menggambarkan apakah materi, model yang dikembangkan, alat evaluasi yang digunakan sudah sesuai

48

Page 49: Makalah penelitian kualitatif

dengan tuntutan kurikulum atau tidak. Kemudian angket yang disusun dilakukan uji coba kepada subjek yang bukan merupakan sampel penelitian. Angket yang disusun sebanyak 25 butir, hanya 15 item angket yang valid dengan nilai r besar dari 0,60, sedangakan reabilitas angket adalah 0,65. Setelah memperoleh angket yang valid dan reliable, maka angket diberikan kepada subjek penelitian yaitu pakar pendidikan dan guru-guru Fisika SMA.

3. ObservasiObservasi dilakukan untuk mengetahui respon Siswa Terhadap Model Graphic Organizers yang Dikembangkan. Berdasarkan hasil observasi melalui wawancara yang dilakukan terhadap siswa yang menjadi subjek penelitian diperoleh beberapa respon dari siswa.

Analisis DataAnalisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah :

1. Menghitung jumlah siswa yang menjawab salah dari hasil tes diagnostik yang dilakukan. Hasil ini ditabelkan dan dibuat persentase banyak siswa yang salah menjawab pertanyaan.

2. Mendeskripsikan hasil validasi model dalam bentuk persentase dan uji statistik.

49