38
DESAIN CASE STUDY DESAIN CASE STUDY

DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

DESAIN CASE STUDYDESAIN CASE STUDY

Page 2: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

Metodologi Studi KasusMetodologi Studi Kasuspenelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subyek dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subyek yang diteliti, serta interaksinya dengan lingkungan. yang diteliti, serta interaksinya dengan lingkungan. Tujuannya melakukan penyelidikan secara mendalam Tujuannya melakukan penyelidikan secara mendalam mengenai subyek tertentu untuk memperoleh gambaran mengenai subyek tertentu untuk memperoleh gambaran yang lengkap mengenai subyek tertentu.yang lengkap mengenai subyek tertentu.Subyek yang diteliti dapat berupa individuSubyek yang diteliti dapat berupa individu, kelompok, , kelompok, komunitkomunitasas, masyarakat, suatu masa atau peristiwa, , masyarakat, suatu masa atau peristiwa, sebuah proses, atau suatu satuan kehidupan sosial sebuah proses, atau suatu satuan kehidupan sosial tertentu. tertentu. melibatkan pengumpulan atau perolehan informasi melibatkan pengumpulan atau perolehan informasi secara sistematis terhadap fakta mengenai manusia, secara sistematis terhadap fakta mengenai manusia, setting sosial, peristiwa, atau kelompok untuk setting sosial, peristiwa, atau kelompok untuk memahami bagaimana subyek beroperasi dan memahami bagaimana subyek beroperasi dan berfungsi. berfungsi.

Page 3: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

LINGKUP PENELITIAN STUDI KASUSLINGKUP PENELITIAN STUDI KASUS

Lingkup penelitian studi kasus dapat berkaitan Lingkup penelitian studi kasus dapat berkaitan dengan suatu siklus kehidupan atau hanya dengan suatu siklus kehidupan atau hanya mencakup bagian tertentu atau unsur-unsur dari mencakup bagian tertentu atau unsur-unsur dari kejadian secara keseluruhan kejadian secara keseluruhan cenderung fokus pada deskripsi dan penjelasan cenderung fokus pada deskripsi dan penjelasan secara menyeluruh terhadap fenomena. Dengan secara menyeluruh terhadap fenomena. Dengan studi studi kasus kasus akan akan memungkinkan memungkinkan bagi bagi penelitipenelitiInvestigasi dapat dilakukan pada aspek tunggal Investigasi dapat dilakukan pada aspek tunggal kehidupan individu atau kehidupan sosial dari kehidupan individu atau kehidupan sosial dari individu dengan keseluruhan latar belakang, individu dengan keseluruhan latar belakang, pengalaman, peran dan motivasi yang pengalaman, peran dan motivasi yang mempengaruhi perilakunya di masyarakat. mempengaruhi perilakunya di masyarakat. cenderung menguji relatif banyak variabel penelitian cenderung menguji relatif banyak variabel penelitian dengan jumlah sampel relatif sedikit. dengan jumlah sampel relatif sedikit.

Page 4: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

SIFAT PENELITIAN STUDI KASUSSIFAT PENELITIAN STUDI KASUS

1.1. mmenyajikan deskripsi yang mendalam dengan bukti-bukti enyajikan deskripsi yang mendalam dengan bukti-bukti lengkaplengkap

2.2. bbersifat ersifat groundedgrounded, yang empirik sesuai dengan , yang empirik sesuai dengan konteksnya, konteksnya,

3.3. bbercorak holistik atau sistemik, ercorak holistik atau sistemik, 4.4. Menyajikan informasi yang terfokus dan berisikan Menyajikan informasi yang terfokus dan berisikan

pernyataan- pernyataan mengenai pola-pola atau pernyataan- pernyataan mengenai pola-pola atau karakternya, karakternya,

5.5. mmempunyai kemaempunyai kemammpuan untuk bicara dengan puan untuk bicara dengan pembacanya karena disajikan dengan bahasa pembacanya karena disajikan dengan bahasa narasi narasi dan dan bukannya dengan bahasa teknis ilmiah atau angka- bukannya dengan bahasa teknis ilmiah atau angka- angka dengan rumus-rumus statistik. angka dengan rumus-rumus statistik.

6.6. menuntut kesabaran dan ketekunan dari si peneliti, dan menuntut kesabaran dan ketekunan dari si peneliti, dan waktu dan biaya yang relatif lebih banyak dibandingkan waktu dan biaya yang relatif lebih banyak dibandingkan dengan penelitian yang menggunakan pendekatan dengan penelitian yang menggunakan pendekatan kkuuantitatif.antitatif.

Page 5: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

Desain Penelitian Studi KasusDesain Penelitian Studi Kasus

rencana yang menjadi pedoman bagi peneliti rencana yang menjadi pedoman bagi peneliti dalam proses pengumpulan, analisa dan dalam proses pengumpulan, analisa dan menginterpretasikan hasil observasi. menginterpretasikan hasil observasi.

Desain penelitian merupakan model yang dapat Desain penelitian merupakan model yang dapat dibuktikan secara logis(dibuktikan secara logis( logical model of prooflogical model of proof) ) yang mengijinkan bagi peneliti untuk yang mengijinkan bagi peneliti untuk menggambarkan kesimpulan terhadap hubungan menggambarkan kesimpulan terhadap hubungan kausal diantara variabel yang diinvestigasi.kausal diantara variabel yang diinvestigasi.

Page 6: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

Desain Jenis Penelitian Studi KasusDesain Jenis Penelitian Studi KasusExploratory Case StudyExploratory Case Study

memahami karakteristik, menjajaki sifat dan pola memahami karakteristik, menjajaki sifat dan pola fenomena atau masalah yang diteliti, untuk fenomena atau masalah yang diteliti, untuk memperoleh pengetahuan yang bermanfaat untuk memperoleh pengetahuan yang bermanfaat untuk penyusunan konstruksi teori.penyusunan konstruksi teori.

Pertanyaan penelitian “apakah”Pertanyaan penelitian “apakah”Explanatory Case StudyExplanatory Case Study

menjelaskan fenomena yang ada. menjelaskan fenomena yang ada. Pertanyaan penelitian “bagaimana” dan “mengapa”Pertanyaan penelitian “bagaimana” dan “mengapa”

Deskriptif Case StudyDeskriptif Case Study menjelaskan karakteristik subyek yang diteliti, dan menjelaskan karakteristik subyek yang diteliti, dan

mengkaji berbagai aspek dalam fenomena tertentu, mengkaji berbagai aspek dalam fenomena tertentu, dan menawarkan ide untuk masalah penelitian dan menawarkan ide untuk masalah penelitian selanjutnya. selanjutnya.

Pertanyaan “siapa” dan “dimana”Pertanyaan “siapa” dan “dimana”

Page 7: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

Elemen desain penelitian studi kasusElemen desain penelitian studi kasus

Yin(1994) dalam Berg(2004) merekomendasikan Yin(1994) dalam Berg(2004) merekomendasikan lima elemen yaitu:lima elemen yaitu:

1.1. Pertanyaan penelitianPertanyaan penelitian

2.2. Proposisi(jika ada) atau kerangka teoritisProposisi(jika ada) atau kerangka teoritis

3.3. Identifikasi unit analisisIdentifikasi unit analisis

4.4. Hubungan logis antara data dengan Hubungan logis antara data dengan proposisi(atau teori).proposisi(atau teori).

5.5. Kriteria untuk menginterpretasikan temuanKriteria untuk menginterpretasikan temuan

Page 8: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

1. Pertanyaan penelitian1. Pertanyaan penelitian

Pertanyaan penelitian studi kasus secara umum Pertanyaan penelitian studi kasus secara umum sangat cocok dengan tipe pertanyaan sangat cocok dengan tipe pertanyaan “bagaimana” dan “mengapa”. “bagaimana” dan “mengapa”.

2. Proposisi2. Proposisipernyataan yang merefleksikan isu-isu teoretis pernyataan yang merefleksikan isu-isu teoretis yang penting, dan akan membimbing peneliti yang penting, dan akan membimbing peneliti mencari data yang relevan. mencari data yang relevan. Proposisi diturunkan dari logika dan pengetahuan Proposisi diturunkan dari logika dan pengetahuan umum yang akan membimbing peneliti untuk tetap umum yang akan membimbing peneliti untuk tetap fokus pada masalah yang diteliti. fokus pada masalah yang diteliti.

Tanpa proposisi, peneliti mungkin akan cenderung Tanpa proposisi, peneliti mungkin akan cenderung untuk membahas “semua hal”.untuk membahas “semua hal”.

Page 9: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

3. Unit analisis3. Unit analisis

berhubungan dengan fokus masalah “apa yang berhubungan dengan fokus masalah “apa yang diteliti”. Unit analisis mungkin berupa ekonomi diteliti”. Unit analisis mungkin berupa ekonomi suatu negara, industri, individu, kelompok, suatu negara, industri, individu, kelompok, peristiwa, entitas, program, aktivitas dan peristiwa, entitas, program, aktivitas dan sebagainya. sebagainya.

Untuk menentukan seberapa luas area dari Untuk menentukan seberapa luas area dari kehidupan sosial yang akan diteliti sangat kehidupan sosial yang akan diteliti sangat tergantung pada pertanyaan penelitian(tergantung pada pertanyaan penelitian(research research questionquestion) dan sifat dari masalah riset yang ) dan sifat dari masalah riset yang dinvestigasi. dinvestigasi.

Page 10: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

4. Pengaitan Logis data 4. Pengaitan Logis data dengan Proposisi dengan Proposisi

Data yang dikumpulkan harus secara logis Data yang dikumpulkan harus secara logis berkaitan dengan proposisi. berkaitan dengan proposisi.

Teknik perjodohan pola(Teknik perjodohan pola(pattern matching)pattern matching) merupakan salah satu cara untuk mengaitkan merupakan salah satu cara untuk mengaitkan data dengan proposisinya. data dengan proposisinya.

Page 11: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

Contoh Contoh

TOPIK TOPIK

Merger beberapa bank menjadi satu bank besar Merger beberapa bank menjadi satu bank besar berhubungan dengan fokus masalah “apa yang berhubungan dengan fokus masalah “apa yang diteliti”. diteliti”.

PERTANYAAN RISET PERTANYAAN RISET

Mengapa bank-bank tersebut merger? Mengapa bank-bank tersebut merger?

PROPOSISIPROPOSISI

Merger meningkatkan kinerja bank(menurut teori)Merger meningkatkan kinerja bank(menurut teori)

DATA APA YANG PERLU DIKUMPULKAN?DATA APA YANG PERLU DIKUMPULKAN?

Page 12: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

4. Hubungan Data dengan Proposisi 4. Hubungan Data dengan Proposisi

Pertanyaan Proposisi Data yang Dikumpulkan

Mengapa Bank-bank merger?

Merger akan meningkatkan kinerja bank

-Informasi Keuangan sebelum dan sesudah merger-Informasi Non keuangan

Page 13: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

Keterkaitan Logis antara Data dengan Keterkaitan Logis antara Data dengan metode pengumpulan datametode pengumpulan data

Data yang Dikumpulkan Metode Pengumpulan Data

Informasi Keuangan sebelum dan sesudah merger

Observasi

Informasi Non Keuangan WawancaraDokumentasiCatatan Arsip

Page 14: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

5. Kriteria untuk 5. Kriteria untuk menginterpretasikan Temuan menginterpretasikan Temuan

Tidak ada kriteria tunggal yang dibuat dapat Tidak ada kriteria tunggal yang dibuat dapat cocok untuk semua masalah. cocok untuk semua masalah.

Kriteria harus cocok dan berkaitan dengan Kriteria harus cocok dan berkaitan dengan proposisi, sekaligus pertanyaan penelitiannyaproposisi, sekaligus pertanyaan penelitiannya

Page 15: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

ContohContoh

Data yang Dikumpulkan Kriteria untuk menginterpretasikan temuan

Informasi Keuangan sebelum dan sesudah merger

Rasio KeuanganCAR, BOPO, ATMR dll

Informasi Non Keuangan Customer GrowthJumlah Cabang dll

Page 16: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

Kualitas Desain PenelitianKualitas Desain Penelitian

Lincoln dan Guba(1985) dalam Moleong(2006): Lincoln dan Guba(1985) dalam Moleong(2006): Kualitas desain penelitian dapat diuji dengan Kualitas desain penelitian dapat diuji dengan logical testlogical test tertentu, yaitu: tertentu, yaitu:

- credibility- credibility- transferability - transferability - dependability - dependability - confirmability- confirmability

Page 17: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

Analogi logical test Analogi logical test Kuantitatif vs KualitatifKuantitatif vs Kualitatif

Obyektivitas

Validitas Internal

Validitas eksternal

Reliabilitas

Confirmability

Credibility

Transferability

Dependability

Page 18: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

ComfirmabilityComfirmability

Kriteria untuk mengetahui kepastian adalah Kriteria untuk mengetahui kepastian adalah dengan audit kepastian terhadap catatan-catatan dengan audit kepastian terhadap catatan-catatan pelaksanaan penelitian keseluruhan proses dan pelaksanaan penelitian keseluruhan proses dan hasil studi kasushasil studi kasus. .

Pengujian obyektivitas pada studi kasus dapat Pengujian obyektivitas pada studi kasus dapat dilakukan dengan tiga langkah. dilakukan dengan tiga langkah.

PertamaPertama, menggunakan multi sumber bukti , menggunakan multi sumber bukti ((triangulasitriangulasi), ),

KeduaKedua dengan membentuk rantai bukti dengan membentuk rantai bukti((chain of evidencechain of evidence), ),

KetigaKetiga membuat draf laporan studi kasus. membuat draf laporan studi kasus.

Page 19: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

CredibilityCredibility

dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi yang diperdalam, triangulasi observasi yang diperdalam, triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode, (menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, teori), pembahasan dengan peneliti, teori), pembahasan dengan kolega/sejawat, analisis kasus negatif, kolega/sejawat, analisis kasus negatif, pelacakan kesesuaian hasil, dan pengecekan pelacakan kesesuaian hasil, dan pengecekan anggota. anggota.

Pengujian dengan menggunakan hubungan Pengujian dengan menggunakan hubungan kausalitas dimana sebuah kondisi akan kausalitas dimana sebuah kondisi akan menyebabkan terjadinya kondisi yang lain. menyebabkan terjadinya kondisi yang lain.

Page 20: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

TransferabilityTransferability

Untuk melakukan pengecekan dapat tidaknya Untuk melakukan pengecekan dapat tidaknya ditransfer ke latar lain, dimana peneliti mencari ditransfer ke latar lain, dimana peneliti mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang dan mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan konteks. kesamaan konteks.

Tes ini berkaitan dengan apakah temuan Tes ini berkaitan dengan apakah temuan penelitian dapat digeneralisir. Generalisasi penelitian dapat digeneralisir. Generalisasi dalam case study berupa dalam case study berupa analytical analytical generalizationgeneralization dan bukan dan bukan stastistical stastistical generalizationgeneralization. .

Page 21: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

DependabilityDependability

menunjukkan bahwa prosedur pengumpulan menunjukkan bahwa prosedur pengumpulan data dapat diulang dengan hasil yang sama, , data dapat diulang dengan hasil yang sama, , penekanan kebergantungan bukan pada penekanan kebergantungan bukan pada orangnya tetapi pada datanya pada konteksnya orangnya tetapi pada datanya pada konteksnya

Tujuan dari test kebergantungan adalah Tujuan dari test kebergantungan adalah meminimalkan kesalahan dan bias yang terjadi meminimalkan kesalahan dan bias yang terjadi dalam penelitian. dalam penelitian.

Page 22: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

Pengumpulan Bukti-bukti Pengumpulan Bukti-bukti

SUMBER BUKTI :SUMBER BUKTI :   

DokumentasiDokumentasi

Catatan arsipCatatan arsip

WawancaraWawancara

Observasi langsungObservasi langsung

Observasi partisipanObservasi partisipan

Artifak fisikArtifak fisik

Page 23: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

DokumentasiDokumentasi

Informasi berupa dokumen merupakan bukti Informasi berupa dokumen merupakan bukti relevan untuk setiap topik studi kasus. relevan untuk setiap topik studi kasus.

Jenis dokumen antara lain meliputi surat-surat, Jenis dokumen antara lain meliputi surat-surat, memorandum, agenda, pengumuman, notulen memorandum, agenda, pengumuman, notulen rapat dan laporan tertulis lainnya, proposal, rapat dan laporan tertulis lainnya, proposal, laporan kemajuan, kliping surat kabar, artikel di laporan kemajuan, kliping surat kabar, artikel di media massa.media massa.

Page 24: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

Catatan ArsipCatatan Arsip

catatan jasa: jumlah klien yang dilayani catatan jasa: jumlah klien yang dilayani dalam periode tertentu dalam periode tertentu catatan organisasional: budget periode catatan organisasional: budget periode tertentu, struktur organisasitertentu, struktur organisasipeta dan bagan dari karakteristik geografispeta dan bagan dari karakteristik geografisdaftar nama dan hal lain yang relevandaftar nama dan hal lain yang relevandata catatan sensusdata catatan sensuscatatan pribadi: buku harian, jadwal catatan pribadi: buku harian, jadwal kegiatankegiatan

Page 25: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

WawancaraWawancara

Wawancara merupakan sumber bukti studi Wawancara merupakan sumber bukti studi kasus yang esensial, karena sebagian besar kasus yang esensial, karena sebagian besar studi kasus berhubungan dengan aktivitas studi kasus berhubungan dengan aktivitas manusia. manusia.

Wawancara dapat bersifat Wawancara dapat bersifat in-depth interviewin-depth interview, , atau atau open-ended interviewopen-ended interview. .

Untuk mendapatkan wawancara yang akurat Untuk mendapatkan wawancara yang akurat diperbolehkan menggunakan alat perekamdiperbolehkan menggunakan alat perekam

Page 26: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

Observasi LangsungObservasi Langsung

Pengamatan langsung dapat dilakukan dengan Pengamatan langsung dapat dilakukan dengan membuat kunjungan ke lapangan atau situs membuat kunjungan ke lapangan atau situs penelitian. penelitian.

Bukti observasi langsung dapat diperoleh jika Bukti observasi langsung dapat diperoleh jika fenomena yang diteliti dapat diobservasi dan fenomena yang diteliti dapat diobservasi dan bukan merupakan fenomena masa lampau. bukan merupakan fenomena masa lampau.

Jumlah pengamat(Jumlah pengamat(observerobserver) yang lebih dari satu ) yang lebih dari satu akan meningkatkan reliabilitas bukti observasi.akan meningkatkan reliabilitas bukti observasi.

Page 27: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

Observasi PartisipanObservasi Partisipan

Pada model ini, peneliti bukan hanya Pada model ini, peneliti bukan hanya observer observer yang pasifyang pasif

peneliti harus berpartisipasi atau terlibat peneliti harus berpartisipasi atau terlibat langsung dalam sesuatu yang sedang diteliti. langsung dalam sesuatu yang sedang diteliti.

Page 28: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

Artifak FisikArtifak Fisik

Bukti berupa artifak fisik umumnya banyak Bukti berupa artifak fisik umumnya banyak digunakan dalam penelitian antropologi. digunakan dalam penelitian antropologi.

Artifak dikumpulkan sebagai bagian dari Artifak dikumpulkan sebagai bagian dari kunjungan lapangan kunjungan lapangan

jenis bukti tidak begitu relevan dalam banyak jenis bukti tidak begitu relevan dalam banyak studi kasus. studi kasus.

Page 29: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

Prinsip Pengumpulan DataPrinsip Pengumpulan Data1. Penggunaan multi sumber data(1. Penggunaan multi sumber data(triangulationtriangulation))

Triangulasi dapat dilakukan dengan cara:Triangulasi dapat dilakukan dengan cara:

-Data-Data triangulationtriangulation merupakan triangulasi dari merupakan triangulasi dari sumber data. sumber data.

- - Investigator triangulationInvestigator triangulation merupakan triangulasi merupakan triangulasi diantara peneliti yang berbeda.diantara peneliti yang berbeda.

-Theory triangulation-Theory triangulation merupakan triangulasi dari merupakan triangulasi dari perspektif atas data yang sama. perspektif atas data yang sama.

- methodological triangulation- methodological triangulation merupakan merupakan triangulasi dari metode. triangulasi dari metode.

Page 30: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

Prinsip Pengumpulan DataPrinsip Pengumpulan Data

2. 2. Membuat database studi kasusMembuat database studi kasus

Prinsip ini berkaitan dengan cara mengorganisir Prinsip ini berkaitan dengan cara mengorganisir atau mendokumentasikan bukti atau data yang atau mendokumentasikan bukti atau data yang dikumpulkan dengan baik. dikumpulkan dengan baik.

Database studi kasus berisi: catatan-catatan studi Database studi kasus berisi: catatan-catatan studi kasus, dokumen studi kasus, tabulasi dan narasi. kasus, dokumen studi kasus, tabulasi dan narasi.

Page 31: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

Prinsip Pengumpulan DataPrinsip Pengumpulan Data

3. Membangun rangkaian bukti3. Membangun rangkaian bukti(chain of evidence(chain of evidence))

Rangkaian bukti menunjukkan urutan dan Rangkaian bukti menunjukkan urutan dan hubungan daari bukti-bukti yang dikumpulkan hubungan daari bukti-bukti yang dikumpulkan yang yang mencerminkan mencerminkan nuansa, karakter dan pola nuansa, karakter dan pola sebagai sebuah kasus. sebagai sebuah kasus.

Rangkaian bukti(Rangkaian bukti(chain of evidencechain of evidence) berguna ) berguna untuk meningkatkan reliabilitas informasi. untuk meningkatkan reliabilitas informasi.

Page 32: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

ANALISIS BUKTI STUDI KASUSANALISIS BUKTI STUDI KASUS

Analisis bukti studi kasus merupakan bagian yang Analisis bukti studi kasus merupakan bagian yang paling sulit dalam pendekatan studi kasus. paling sulit dalam pendekatan studi kasus.

Analisis bukti terdiri dari aktivitas memeriksa, Analisis bukti terdiri dari aktivitas memeriksa, mengelompokkan, membuat tabulasi, mengelompokkan, membuat tabulasi, membandingkan bukti kuantitatif dan kualitatif membandingkan bukti kuantitatif dan kualitatif dalam rangka menguji proposisi. dalam rangka menguji proposisi.

Strategi Umum dan Teknik AnalisisStrategi Umum dan Teknik Analisis

Page 33: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

STRATEGI ANALISIS UMUM STRATEGI ANALISIS UMUM

1. Mendasarkan pada proposisi teoritis1. Mendasarkan pada proposisi teoritis

Strategi utama dan paling penting adalah berdasarkan Strategi utama dan paling penting adalah berdasarkan pada proposisi teoritis. pada proposisi teoritis.

proposisi yang dibuat akan “membentuk” data yang proposisi yang dibuat akan “membentuk” data yang dikumpulkan dikumpulkan

proposisi merupakan panduan teoritis dalam melakukan proposisi merupakan panduan teoritis dalam melakukan analisis studi kasus. analisis studi kasus.

2. Memikirkan penjelasan tandingan(2. Memikirkan penjelasan tandingan(rival explanationrival explanation))

Sangat mungkin bagi peneliti dalam menyusun proposisi Sangat mungkin bagi peneliti dalam menyusun proposisi juga memikirkan tentang proposisi tandingan. juga memikirkan tentang proposisi tandingan.

Semakin banyak proposisi tandingan yang terbukti Semakin banyak proposisi tandingan yang terbukti tertolak, semakin kuat justifikasi temuan penelitian studi tertolak, semakin kuat justifikasi temuan penelitian studi kasus.kasus.

Page 34: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

TEKNIK ANALISIS TEKNIK ANALISIS

11. Penjodohan Pola(Pattern-Matching). Penjodohan Pola(Pattern-Matching)

adalah membandingkan pola empiris dengan adalah membandingkan pola empiris dengan pola yang diprediksikan atau dengan pola yang diprediksikan atau dengan beberapa alternatif prediksi. beberapa alternatif prediksi.

Apabila polanya cocok, maka hasilnya akan Apabila polanya cocok, maka hasilnya akan dapat menguatkan validitas internal. dapat menguatkan validitas internal.

Page 35: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

TEKNIK ANALISIS TEKNIK ANALISIS

2. Membangun Penjelasan Naratif(Explanation Building)2. Membangun Penjelasan Naratif(Explanation Building)

Tujuan adalah untuk menganalisis studi kasus dengan Tujuan adalah untuk menganalisis studi kasus dengan menjelaskan pemikiran logis dari kasus yang diteliti menjelaskan pemikiran logis dari kasus yang diteliti secara naratif. secara naratif.

Penjelasan yang merefleksikan proposisi teoritis, Penjelasan yang merefleksikan proposisi teoritis, membuat penjelasan suatu kasus menjadi semakin kuat membuat penjelasan suatu kasus menjadi semakin kuat dan semakin menyakinkan pembaca akan “kebenaran” dan semakin menyakinkan pembaca akan “kebenaran” penelitian studi kasus tersebutpenelitian studi kasus tersebut

3. Analisis Runtut Waktu3. Analisis Runtut Waktu

Melakukan analisis data secara kronologis dari kasus Melakukan analisis data secara kronologis dari kasus yang ditelitiyang diteliti

4. Logic Model4. Logic Model

Kerangka pemikiran dari kasus yang dianalisisKerangka pemikiran dari kasus yang dianalisis

Page 36: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

LAPORAN STUDI KASUSLAPORAN STUDI KASUS

Laporan studi kasus hendaknya ditulis secara Laporan studi kasus hendaknya ditulis secara komunikatif, mudah dibaca, dan mendeskripsikan komunikatif, mudah dibaca, dan mendeskripsikan suatu fenomena atau kesatuan sosial secara jelas, suatu fenomena atau kesatuan sosial secara jelas, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami sehingga memudahkan pembaca untuk memahami seluruh informasi penting dari kasus yang diteliti. seluruh informasi penting dari kasus yang diteliti.

memperhatikan kriteria struktur sebagai berikut:memperhatikan kriteria struktur sebagai berikut:

-Kronologis-Kronologis

-Keterkaitan logis(logical coherence)-Keterkaitan logis(logical coherence)

-Tujuan riset-Tujuan riset

-Pertanyaan penelitian-Pertanyaan penelitian

-Timbulnya teori /penjelasan sesuai topik yang diteliti-Timbulnya teori /penjelasan sesuai topik yang diteliti

Page 37: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

Manfaat Ilmiah studi KasusManfaat Ilmiah studi Kasus

Manfaat ilmiah dari studi kasus terletak pada Manfaat ilmiah dari studi kasus terletak pada kemampuannya membuka jalan bagi penemuan, kemampuannya membuka jalan bagi penemuan, yaitu menghasilkan dasar bagi wawasan dan yaitu menghasilkan dasar bagi wawasan dan pengembangan teoritis yang mungkin berguna pengembangan teoritis yang mungkin berguna bagi penelitian mendatang. bagi penelitian mendatang.

Gillham(2000) menyatakan bahwa kekuatan dari Gillham(2000) menyatakan bahwa kekuatan dari riset studi kasus sebagai proses dari perubahan, riset studi kasus sebagai proses dari perubahan, keruntuhan atau perbaikan dari perilaku, sikap, keruntuhan atau perbaikan dari perilaku, sikap, individu, organisasi, atau tatanan realitas sosial individu, organisasi, atau tatanan realitas sosial menjadi lebih baik. menjadi lebih baik.

Page 38: DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

Perdebatan “Nilai Ilmiah” Studi KasusPerdebatan “Nilai Ilmiah” Studi Kasus

Prosedur yang digunakan melibatkan terlalu Prosedur yang digunakan melibatkan terlalu banyak keputusan subyektif yang dibuat peneliti, banyak keputusan subyektif yang dibuat peneliti, jadi apakah obyektif?jadi apakah obyektif?

Apakah metode studi kasus ini memberikan Apakah metode studi kasus ini memberikan informasi yang dapat berguna?informasi yang dapat berguna?

Dapatkan temuan digeneralisasi?Dapatkan temuan digeneralisasi?