Sejarah Kepailitan Faillisements Verordening (UU Kepailitan) (S.1905-217 jo S.1906-348). Berlaku hanya untuk golongan Eropa dan Timur Asing. Aturan Peralihan UUD; Krisis moneter 1998 - Perubahan atas UU Kepailitan: Peraturan pemerintah Pengganti Undang2 (Perpu) No.1 Tahun 1998 Tentang Perubahan atas UU Kepailitan (2 pasal: 1)pokok2 perubahan dan tambahan; dan 2)saat berlakunya UU pengganti, yaitu 120 hari sejak Perpu diundangkan. Tahun 2004: UU No.37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban membayar Utang.
1. Sejarah Kepailitan Faillisements Verordening (UU Kepailitan)
(S.1905-217 jo S.1906-348). Berlaku hanya untuk golongan Eropa dan
Timur Asing. Aturan Peralihan UUD; Krisis moneter 1998 - Perubahan
atas UU Kepailitan: Peraturan pemerintah Pengganti Undang2 (Perpu)
No.1 Tahun 1998 Tentang Perubahan atas UU Kepailitan (2 pasal:
1)pokok2 perubahan dan tambahan; dan 2)saat berlakunya UU
pengganti, yaitu 120 hari sejak Perpu diundangkan. Tahun 2004: UU
No.37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
membayar Utang.
2. UU No.37 tahun 2004 Kepailitan; Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU). Pengertian kepailitan: Sita umum atas
semua kekayaan debitor pailit yang pengurusan dan pemberesannya
dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas sbgmn
diatur dal UU ini. Pasal 1(1); Blacks Law Dictionary: Bankrupt is
the state or condition of a person (individual, partnership,
corporation, municipality) who is unable to pay its debt as they
are, or become due.
3. Dikaitkan dengan ketidakmampuan untuk membayar (insolvent);
Insolvent tidak automatis mengakibatkan pailit (tidak seperti di
US)-butuh pernyataan pengadilan; Harus ada tindakan nyata untuk
mengajukan: sukarela oleh debitur sendiri atau pihak ketiga
(seorang kreditur atau lebih, kejaksaan, jika debitur adl bank
pemohonnya adl BI, jika debitur perusahaan efek pemohonnya adalah
Badan Penyelenggara PM).
4. Persyaratan Kepailitan Sejak putusan pernyataan pailit oleh
pengadilan (Pengadilan Niaga): berlakulah ketentuan Ps.1131 KUHPer.
Persyaratan Kepailitan: Debitur mempunyai dua atau lebih kreditur;
Debitur tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu
dan dapat ditagih; Dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan;
Permohonan sendiri atau permohonan satu atau lebih
krediturnya.
5. Subyek Kepailitan Mereka Yang dapat dinyatakan pailit: Orang
perorangan; Perserikatan - perserikatan dan Perkumpulan -
perkumpulan tidak berbadan hukum; Perseroan, perkumpulan, koperasi
maupun yayasan yang berbadan hukum; Harta peninggalan.
6. Pihak yang berwenang mengajukan permohonan Pailit Debitur
sendiri; Atas permintaan seorang atau lebih krediturnya; Kejaksaan
untuk kepentingan umum. Kepentingan umum yang dimaksud disini
adalah: Debitur melarikan diri; Debitur menggelapkan bagian dari
harta kekayaan; Debitur memiliki hutang kepada BUMN yang menghimpun
dana dari masyarakat; Debitur memiliki hutang yang berasal dari
penghimpunan dana dari masyarakat luas; Debitur tidak beritikad
baik dalam menyelesaikan masalah piutang yang telah jatuh
tempo.
7. Hukum Acara yang Berlaku ..kecuali ditentukan lain dengan
Undang2, hukum acara perdata yang berlaku diterapkan pula terhadap
Pengadilan Niaga.
8. Jangka Waktu Proses Peradilan Kelebihan dari UU Kepailitan
yang baru: jangka waktu yang ditentukan UU (tidak berkepanjangan);
Ps.4,6,8,9,10,287 dan 288 UU Kepailitan; Sejak pendaftaran
permohonan- pengumuman putusan kepailitan:34 hari; Pendaftaran
permohonan kasasi- pengumuman putusan kasasi: 40 hari.
9. Usaha Banding Tidak ada tingkat banding; Terhadap putusan
Pengadilan Niaga tingkat pertama, khususnya mengenai permohonan
pernyataan pailit dan penundaan kewajiban pembayaran utang, hanya
dapat diajukan kasasi pada MA.
10. Peninjauan Kembali Peninjauan kembali untuk putusan
pernyataan pailit yg telah berkekuatan hukum tetap, dengan syarat:
Terdapat bukti tertulis penting, yang bila diketahui pd tahap
sidang sebelumnya akan menghasilkan putusan yang berbeda;
Pengadilan Niaga telah melakukan kesalahan berat dalam penerapan
hukum.
11. Sifat Dapat Dilaksanakan Lebih Dahulu UU mewajibkan kurator
kepailitan untuk melaksanakan segala tugas dan wewenangnya untuk
mengurus dan membereskan harta pailit terhitung sejak putusan
dijatuhkan walaupun terhadap putusan itu diajukan upaya hukum atau
putusan itu dikoreksi atau dibatalkan oleh suatu putusan yang
secara hirarkis lebih tinggi.
12. Penyitaan oleh Kreditur Selama Sidang Berlangsung Sebelum
putusan pernyataan pailit belum ditetapkan, setiap kreditur atau
kejaksaan dapat mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk:
Meletakkan sita jaminan thd sebagian atau seluruh kekayaan debitur;
Menunjuk kurator sementara untuk: Mengawasi pengelolaan usaha
debitur; Mengawasi pembayaran kepada kreditur, pengalihan atau
penggunaan kekayaan debitur yang memerlukan persetujuan
kurator.
13. Harta Pailit Kekayaan debitur yang ada pd saat pernyataan
pailit dijatuhkan dan meliputi seluruh kekayaan yang diperoleh
selama kepailitan berlangsung.
14. Akibat Hukum Pernyataan Pailit Kepailitan mengakibatkan
debitur pailit kehilangan hak perdatanya untuk menguasai dan
mengurus harta kekayaan yang telah dimasukan dlm harta pailit;
Setiap dan seluruh perjanjian antara debitur pailit dgn pihak
ketiga sesudah pernytaan pailiy, tidak dapat dibayar dari harta
pailit, kecuali perikatan itu mendatangkan keuntungan bagi harta
kekayaan.
15. Hak Retensi Hak yang diberikan kepada kreditur untuk
menahan kebendaan milik debitur hingga dibayarkan utang oleh
debitur, tidak akan hapus dengan putusan pernyataan
kepailitan.
16. Pengurusan Harta Pailit Kurator; Hakim Pengawas; Panitia
Kreditur.
17. Kurator Tidak ada definisi; Pihak yang berhak melakukan
pengurusan atas harta kekayaan debitur pailit untuk melindungi
kepentingan debitur pailit sendiri atau pihak ketiga; seluruh
gugatan hukum yang bersumber pada hak dan kewajiban harta kekayaan
debitur pailit, harus diajukan thd atau oleh kurator..
18. Kurator diangkat oleh Pengadilan bersamaan dgn putusan
pernyataan kepailitan; Jika kreditur tidak menentukan kurator:
Balai Harta Peninggalan (BHP) bertindak sbg kurator; Kurator:
a)perorangan atau persekutuan perdata yang berdomisili di Ind dan
mempunyai keahlian khusus untuk mengurus dan membereskan harta
pailit; dan b) terdaftar di Depkeh.
19. Hakim Pengawas Hakim Pengawas bertugas mengawasi pengurusan
dan pemberesan harta pailit;
20. Panitia Kreditur Memberikan nasehat kepada kurator
(memeriksa pembukuan dan surat2, mengadakan rapat para kreditur);
Terdiri dari 1-3 orang; Panitia kreditur sementara: selama belum
ada penetapan panitia kreditur tetap; Panitia kreditur tetap.
21. Tindakan Hukum terhadap Debitur Pailit Paksa Badan:
Dinyatakan dalam putusan pailit atau segera setelah putusan;
Diajukan oleh Hakim pengawas, kurator, seorang kreditur atau lebih
setelah mendengar hakim pengawas. Penahan dilakukan oleh Kejaksaan;
Dimasukan dalam tahanan atau rumah debitur sendiri di bwh
pengawasan pejabat ttt; 30 hari sejak diperintahkan, perpanjangan
30 hari (setelah mendengar hakim pengawas), perpanjangan
selanjutnya dgn prosedur yang sama selama2nya 30 hari
22. Alasan Paksa Badan Melanggar: Meninggalkan tempat tinggal
tanpa izin hakim pengawas; Wajib menghadap di muka hakim pengawas
jika dipanggil untuk memberikan keterangan2; Upaya debitur: Dengan
atau tanpa uang jaminan berjanji akan datang pada panggilan
pertama. Jika tidak hadir maka uang menjadi bagian keuntungan harta
pailit.
23. Pencocokan Utang Hakim pengawas menentukan batas akhir
pengajuan utang, hari, tanggal dan tempat rapat kreditur melakukan
pencocokan utang; Kreditur harus memasukan sifat dan jumlah
piutang, bukti2 dan pernyataan ttg ada tidaknya hak istimewa,
gadai, hipotik, hak tanggungan, hak agunan lain, termasuk hak
retensi (kreditur dgn hak istimewa, kreditur preferen dan kreditur
konkuren). Debitur wajib datang dalam rapat pencocokan utang.
24. Pemberesan dan penjualan harta pailit Kurator melakukan
pemberesan dan penjualan harta pailit dengan pengawasan hakim
pengawas; Penjualan dilakukan di muka umum kecuali mendapat izin
lain dari hakim pengawas;
25. Rehabilitasi Setelah kepailitan, debitur dapat mengajukan
rehabilitasi ke pengadilan yang dulu memeriksa dan menjatuhkan
putusan kepailitan dengan mengajukan bukti pembayaran semua
kreditur; Rehabilitasi tidak automatis diberikan, harus ada
permohonan dari debitur atau ahli waris.
26. Pembatalan Putusan dan Pencabutan Kepailitan Pembatalan
putusan: Berdasarkan kasasi atau peninjauan kembali; Harus
disampaikan kepada Panitera Pengadilan yang akan menyampaikan kpd
kurator dan debitur; Kurator mengumumkan dalam surat- surat
kabar.
27. Pencabutan kepailitan: Atas anjuran hakim pengawas; Setelah
mendengar panitia kreditur atau setelah mendengar debitur
pailit.
28. Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Dimohonkan
secara sukarela oleh debitur setelah keadaan insolvensi (tidak
mampu membayar hutang); Terhadap utang2 dari kreditur konkuren;
PKPU ditetapkan oleh hakim pengadilan; Prosedur permohonan
PKPU=prosedur kepailitan; Melampirkan rencana perdamaian: melakukan
pembayaran keseluruhan atau sebagian atau penjadwalan kembali
utang2nya; Jika seluruh kreditur menyetujui rencana perdamaian:
hasilnya perdamaian; Jika tidak disetujui: pemohon PKPU dinyatakan
pailit.
29. Lanjutan PKPU diajukan oleh debitur yang memiliki lebih
dari 1 kreditur atau oleh kreditur dengan ketentuan: debitur yang
tidak dapat atau diperkirakan tidak akan dapat melanjutkan membayar
utang utangnya yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih dapat
memohon PKPU dengan maksud untuk mengajukan rencana perdamaian yang
meliputi tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada
kreditur; Kreditur yang memperkirakan bahwa debitur tidak dapat
melanjutkan membayar utangnya yang telah jatuh tempo dan dapat
ditagih, dapat memohon agara debitur diberi PKPU untuk memungkinkan
debitur mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran
pembayaran sebagian atau seluruh utangnya kepada krediturnya.
30. Dalam hal debiturnya pada PKPU Bank, maka PKPU hanya dapat
diajukan oleh Bank Indonesia; Perusahaan efek, bursa efek, lembaga
kliring dan penjaminan, maka PKPU hanya dapat diajukan oleh Badan
Pengawas Pasar Modal; Perusahaan Asuransi, perusahaan reasuransi,
dana pensiun, dan Badan usaha Milik Negara yang bergerak dalam
bidang kepentingan publik, maka permohonan PKPU hanya dapat
diajukan oleh Menteri Keuangan
31. Macam macam PKPU Penundaan sementara kewajiban pembayaran
utang; Penundaan sementara kewajiban pembayaran yang bersifat
tetap
32. Pengadilan Niaga Pengadilan Niaga merupakan bagian dari
peradilan umum; Diberi kewenangan khusus untuk menangani perkara yg
berhubungan dengan kepailitan dan PKPU; Lokasi sementara di PN
Jakpus sampai ada pembentukan lebih lanjut oleh Keppres;
33. Pasal 303 UUKepailitan : Pengadilan tetap berwenang
memeriksa dan menyelesaikan permohonan pernyataan pailit dari para
pihak yang terikat perjanjian yang memuat klausula arbitrase,
sepanjang utang yang menjadi dasar permohonan pernyataan pailit
telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Ps 2(1) UU
ini.
34. Perbedaan Kepailitan dengan PKPU NO PEMBEDA KEPAILITAN PKPU
1 KEWENANGAN TERHADAP HARTA KEWENANGAN DEBITUR HILANG YG MENYANGKUT
KEPENGURUSAN HARTA PAILIT, DIGANTI OLEH KURATOR DEBITUR TIDAK
KEHILANGAN HAK MENGURUS, TETAPI DIDAMPINGI/DISETUJUI OLEH PENGURUS.
2 BATAS WAKTU DALAM KEPAILITAN TIDAK ADA BATAS WAKTU TERTENTU UTK
PENYELESAIAN PROSES KEPAILITAN DALAM PKPU DIBATASI WAKTU 270 HARI
HARUS SELESAI, JIKA TIDAK SELESAI DAN TIDAK TERCAPAI PERDAMAIAN,
MAKA DEMI HUKUM DEBITUR DINYATAKAN PAILIT. 3 PIHAK YG DPT
MENGAJUKAN PERMOHONAN a. DEBITUR b. KREDITUR c. BI d. KEMENKEU e.
BAPEPAM f. KEJAKSAAN a. DEBITUR b. KREDITUR c. BI d. KEMENKEU e.
BAPEPAM 4 PIHAK YG MELAKUKAN PENGURUSAN HARTA KURATOR (PASAL 1
ANGKA 5, PASAL 15 AYAT (1), DAN PASAL 16 UU K-PKPU TIDAK ADA
KURATOR, PENGURUS DIDAMPINGI DEBITOR (PASAL 225 AYAT (2) DAN AYAT
(3) UU K-PKPU 5 UPAYA HUKUM TERHADAP PUTUSAN ATAS PERMOHONAN
PERNYATAAN PAILIT, DPT DIAJUKAN KASASI DAN PK KE MAHKAMAH AGUNG
(PASAL 11 AYAT (1) DAN PASAL 14 UU K-PKPU) TERHADAP PUTUSAN PKPU
TIDAK DAPAT DIAJUKAN UPAYA HUKUM APAPUN (PASAL 235 AYAT (1) UU
KEPAILITAN. 6 JANGKA WAKTU PENANGGUHAN 90 HARI YANG DILANJUTKAN
DENGAN PEMBERESAN 270 HARI YANG DILANJUTKAN DENGAN KEPAILITAN 7
FUNGSI PERDAMAIAN PERDAMAIAN SEBAGAI CARA PENYELESAIAN PEMBAYARAN
PERDAMAIAN SEBAGAI RESTRUKTURISASI UTANG DIREKTUR DAN KOMISARIS
DALAM JANGKA WAKTU 5 TAHUN SETELAH KEPAILITAN TIDAK BOLEH MENDUDUKI
JABATAN DI PERUSAHAAN LAIN DIREKTUR DAN KOMISARIS TETAP BOLEH
MENDUDUKI JABATAN SELANJUTNYA 34