29
INTERAKSI SOSIAL materi kedua Sosiologi Kelas X Semester ganjil Deni Tinursani, S.Sos 19791102 200801 2 006 SMA N 1 Kalibawang

Interaksi sosial2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Interaksi sosial2

INTERAKSI SOSIALmateri kedua

SosiologiKelas X

Semester ganjil

Deni Tinursani, S.Sos19791102 200801 2 006

SMA N 1 Kalibawang

Page 2: Interaksi sosial2

SK :Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat

KD: mendeskripsikan proses interaksi sosial sebagai dasar pengembangan pola keteraturan dan dinamika kehidupan sosial

Indikator:

c. Menjelaskan faktor pendorong dan penghambat keteraturan sosial

d. Menghubungakan antara interaksi sosial dan keteraturan sosial.

Page 3: Interaksi sosial2

Petunjuk Belajar1. Baca dan pahami standar kompetensi,

kompetensi dasar, dan indikator dalam slide kedua untuk mengetahui apa yang akan dipelajari dan seberapa kemampuan yang akan dikuasai

2. Pahami peta konsep untuk mempermudah mempelajari materi

3. Baca dan pahami uraian materi secara seksama. Jika perlu hubungkan dengan sumber lain atau pengalaman belajar sebelumnya

4. Untuk memperkuat dan memperluas pemahaman simaklah informasi pendukung

5. Penugasan untuk melengkapi materi yang telah disampaikan

6. Kerjakan soal latihan untuk mengetahui seberapa besar pemahaman akan materi yang sudah dipelajari

7. Selamat belajar!!!

Page 4: Interaksi sosial2

PETA KONSEP

Interaksi sosial

Aturan dalam interaksi sosial

keteraturansosial

Bentukinteraksi sosial

Aturan mengenai ruang

Aturan mengenai waktu

Aturan mengenai gerak tubuh

Asosiatif Disosiatif Tertib sosial

Order

keajegan

Pola

Page 5: Interaksi sosial2

G. Aturan dalam Interaksi SosialAturan mengenai ruangDalam interaksi sosial, orang cenderung menggunakan 4 macam jarak:

a) Jarak Intim (intimate distance). 0 – 45cm. Terjadi keterlibatan intensif pancaindera dengan tubuh orang lain

b) Jarak pribadi (personal distance). 45 cm – 1,22 m). Interaksi antara orang yang berhubungan dekat.

c) Jarak sosial (social distance). 1,22 m – 3,66 m). Berbicara secara wajar dan tidak saling sentuh

d) Jarak publik (public distance). Diatas 3,66 m. Orang yang harus tampil didepan umum.

Aturan mengenai waktuPenghargaan terhadap waktu, misal: di negara yang disiplin, keterlambatan/”jam karet” membuat aktivitas banyak orang terganggu

Aturan mengenai gerak tubuhKomunikasi nonverbal(: tanpa menggunakan bahasa lisan dan tulisan), disadari/tidak, digunakan untuk menyampaikan pesan dalam interaksinya dengan orang lain.

Kinesics: studi sosiologis terhadap gerak tubuh dan isyarat.

Page 6: Interaksi sosial2

H. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

I. Interaksi sosial yang bersifat ASOSIATIF /

Process of association / sekutu

Merupakan proses menuju terbentuknya persatuan atau integrasi sosial

Bentuknya:KERJASAMA

AKOMODASI

ASIMILASI

AKULTURASI

Page 7: Interaksi sosial2

KERJASAMA: interaksi sosial yang dilakukan oleh seseorang atau kekelompok orang yang bertujuan untuk memenuhi kepentingan atau kebutuhan bersama.

Bentuk kerjasama:K. Spontan: serta-mertaK. Langsung: perintah atasan/penguasaK. Kontrak: ketentuan tertentu yang disetujuiK. Tradisional: sistem tradisi yang kondusif.

Dari pelaksanaannya:Kerukunan: gotong-royongBargaining: berdasar perjanjian pertukaran barang/jasaKooptasi: penerimaan unsur baru dlm kepemimpinan/pelaksanaan politikKoalisi: kombinasi 2 organisasi/ lebih yang mpy tujuan sama untuk menghindari goncangan (menghasilkan keadaan tidak stabil)Joint venture: kerjasama dalam pengusahaan proyek tertentu.

Page 8: Interaksi sosial2

AKOMODASI: keadaan - mengacu pada keseimbangan interaksi antarindividu atau antarkelompok yang berkaitan dengan nilai dan norma sosial yang berlaku: proses - mengacu pada usaha-usaha manusia untuk meredakan pertentangan agar tercipta keseimbangan tanpa menghancurkan lawan.Bentuk akomodasi:

Konsiliasi :bentuk pengendalian sosial yang dilakukan melalui lembaga-lembaga tertentu yang dapat memberikan keputusan yang

adil.Arbitrasi :merupakan bentuk pengendalian konflik sosial melalui pihak

ketiga dan kedua belah pihak yang berkonflik menyetujuinya. Keputusan-keputusan yang diambil pihak ketiga

harus dipatuhi oleh pihak-pihak yang berkonflik.Mediasi :merupakan bentuk pengendalian konflik sosial dimana pihak-

pihak yang berkonflik sepakat menunjuk pihak ketiga sebagai mediator.

Ajudikasi :cara penyelesaian konflik melalui pengadilan.Koersi :suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilakukan dengan

paksaan. Paksaan merupakan suatu cara menyelesaikan suatu pertikaian dengan menggunakan paksaan fisik maupun

psikologis. Dalam pelaksanaan akomodasi ini salah satu pihak berada pada posisi yang lemah. Misalnya perbudakan.

Page 9: Interaksi sosial2

Kompromi :suatu bentuk akomodasi yang dilakukan dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntuan agar tercapai

penyelesaian dari perselisihan. Misalnya traktat (perjanjian) antara beberapa negara.Toleransi:suatu bentuk akomodasi dimana ada sikap saling menghargao dan

menghormati pendirian masing-masing pihak yang berkonflik. Bentuk ini juga disebut tolerant-participation.Konversi :penyelesaian konflik apabila salah satu pihak bersedia mengalah dan

mau menerima pendirian pihak lain.Stalemate :suatu keadaan dimana pihak-pihak yang bertentangan memiliki

kekuatan seimbang, namun terhenti pada suatu titik tertentu dalam melakukan pertentnagannya karena kedua belah pihak sudah tidak mungkin lagi untuk maju atau mundur.Gencatan senjata :penangguhan permusuhan untuk jangka waktu tertentu guna

melakukan suatu pekerjaan tertentu yang tidak boleh diganggu. Misalnya untukmelakukan perawatan bagi yang luka-luka, mengubur korban yang tewas, berunding dan sebagainya.Segregasi :upaya untuk saling memisahkan diri dan saling menghindar diantara

pihak-pihak yang bertentangan dalam rangka mengurangi ketegangan.Cease fire :menangguhkan permusuhan atau peperangan dalam jangka waktu

tertentu sambil mengupayakan terselenggaranya penyelesaian konflik, diantara pihak-pihak yang bertikai.Dispasement: usaha untuk mengakhiri konflik, dengan mengalihkan perhatian pada

objek masing-masing.Negosiasi :penyelesaian konflik diantara dua pihak yang berkonflik tanpa bantuan pihak netral dengan jalan berunding.

Page 10: Interaksi sosial2

ASIMILASI: usaha untuk mengurangi perbedaan guna mencapai satu kesepakatan berdasakan kepentingan dan tujuan bersama sehingga batas-batas antarkelompok akan hilang dan melebur menjadi satu kelompok baru.: proses peleburan 2 kebudayaan yang berbeda sehingga masing-masing pihak merasakan adanya kebudayaan tunggal sebagai milik bersama (A + B = C)

Faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi:1) Sikap dan kesediaan saling bertoleransi2) Sikap saling menghargai orang asing dan kebudayaannya3) Adanya kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang4) Keterbukaan golongan penguasa5) Adanya kesamaan dalam berbagai unsur budaya6) Perkawinan campuran (amalgamasi)7) Adanya musuh bersama dari luar.

Page 11: Interaksi sosial2

Faktor yang menghambat terjadinya asimilasi:1) Adanya isolasi kebudayaan dari salah satu

kebudayaan kelompok2) Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan

yang dihadapi3) Ketakutan atas kekuatan kebudayaan kelompok

lain4) Perasaan superioritas atas kebudayaan

kelompok tertentu5) Adanya perbedaan ciri-ciri badaniah6) Adanya in group feeling yang kuat7) Adanya gangguan diskriminatif dari golongan

yang berkuasa terhadap golongan minoritas8) Adanya perbedaan kepentingan dan

pertentangan-pertentangan pribadi.

Page 12: Interaksi sosial2

AKULTURASI

: berpadunya dua kebudayaan yang berbeda dan membentuk kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan ciri kepribadian masing-masing. A + B = AB

Contoh: candi borobudur = kebudayaan India + kebudayaan Indonesia; keroncong = musik protugis + musik Indonesia

proses akulturasi dapat berlangsung cepat/lambat tergantung persepsi masyarakat setempat terhadap kebudayaan asing yang masuk, melalui pemaksaan atau damai.

Page 13: Interaksi sosial2

II. Interaksi sosial yang Disosiatif / process of dissociation / memisahkan / proses oposisi / oppositional process

:merupakan cara berjuang melawan seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.

Bentuknya:1. persaingan2. kontravensi3. pertentangan / konflik.

Page 14: Interaksi sosial2

PERSAINGAN (COMPETITION): perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik, dilakukan secara damai, sportif (fair play) dan sangat baik untuk meningkatkan prestasi seseorang.

Tipe persaingan:Pribadi / rivalry persaingan)

: individu akan bersaing secara langsung

Contoh: persaingan anggota organisasi untuk memperoleh kedudukan tertentu

Non pribadi

:yang bersaing bukan individu, tetapi kelompok

Contoh: persaingan 2 partai politik merebut simpati rakyat

Page 15: Interaksi sosial2

KONTRAVENSI (CONTRAVENTION):bentuk proses sosial yang berad diantara persaingan dan pertentangan. Ditandai oleh adanya ketidakpuasan dan ketidakpastian mengenai diri seseorang, rencana dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, atau keragu-raguan terhadap pribadi seseorangsifatnya cenderung rahasia, tujuannya membuat lawan tidak tenang atau resah dengan menyerang lawan secara psikologis, bukan secara fisik. Contoh: perang dingin.

Bentuk kontravensi:Umum penolakan, keengganan, protes, mengacaukan rencana pihak lain, perbuatan menghalang-halangiSederhana menyangkal pernyataan, mencerca, memaki melalui surat selebaranIntensif penghasutan, desas-desusRahasia mengumumkan rahasia pihak lain, berkhianatTaktis mengejutkan lawan, membingunkan lawan, provokasi, intimidasi

Page 16: Interaksi sosial2

PERTENTANGAN / KONFLIK (CONFLICT): suatu perjuangan individu atau kelompok untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan akibat adanya perbedaan pendapat, perasaan individu, kebudayaan, kepentingan individu / kelompok,dan terjadi perubahan sosial yang cepat sehingga menimbulkan disorganisasi sosial, biasanya disertai ancaman atau kekerasan. Bisabersifat destruktif maupun konstruktif.

Bentuk konflik:K. PribadiK. RasialK. Antarkelas sosialK. PolitikK. internasional, dll

Page 17: Interaksi sosial2

I. KETERATURAN SOSIAL

PengertianKeteraturan sosial adalah suatu keadaan berciri

hubungan sosial yang berlangsung diantara anggota masyarakat tercermin adanya keselarasan, keserasian, dan keharmonisan sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku

Keteraturan sosial adalah suatu kondisi dinamis dalam masyarakat dimana sendi-sendi kehidupan bermasyarakat berjalan tertib dan teratur sesuai dengan norma-norma yang berlaku sehingga tujuan kehidupan bermasyarakat dapat tercapai.

Page 18: Interaksi sosial2

Hubungan interaksi sosial dengan keteraturan sosial

Dalam interaksi sosial terjadi kontak dan komunikasi antarindividu, antara individu dengan kelompok, dan antarkelompok.

Dari proses tersebut dapat menghasilkan keteraturan sosial (dan konflik sosial) jika dalam interaksi sosial setiap individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai peran yang dimiliki. Peran yang dilaksanakan sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku

Misal: slogan Yogyakarta Berhati Nyaman, Kulon Progo Binangun

Interaksi sosial Keteraturan sosial

Nilai dan norma sosial

Page 19: Interaksi sosial2
Page 20: Interaksi sosial2

Tahap-tahap proses terbentuknya interaksi sosial

1.Tertib sosial (social order):kondisi kehidupan suatu masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur dimana setiap individu bertindak sesuai hak dan kewajibannya, nilai dan norma dalam interaksi sosial. Misal: kehidupan suatu masyarakat desa bisa tenang, aman, dan tenteram karena semua warganya bertindak sesuai dengan status dan peranannya

Ciri tertib sosial:a) Terdapat suatu sistem nilai dan norma yang jelasb) Individu atau kelompok dalam masyarakat mengetahui dan

mamahami norma-norma sosial yang berlakuc) Individu dan kelompok masyarakat mampu menyesuaikan

tindakan-tindakannya dengan norma dan nilai sosial yang berlaku.

Page 21: Interaksi sosial2

2. Order: sistem norma dan nilai sosial yang berkembang, diakui, dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat. Order dicapai apabila ada tertib sosial dimana setiap individu melaksanakan hak dan kewajibannya. Contoh: adat istiadat yang dijadikan pedoman dalam kehidupan; peraturan-peraturan yang menjadi pedoman tata tertib sekolah

3. keajegan: suatu kondisi keteraturan yang tetap dan tidak berubah sebagai hasil dari hubungan antara tindakan, nilai, dan norma sosial yang berlangsung secara terus-menerus dan konsisten sehingga terpelihara dalam tindakannya sehari-hari. Contoh: setiap pagi para siswa pergi ke sekolah dengan mengenakan seragam, mengikuti pelajaran dan kegiatan lain di sekolah.

Page 22: Interaksi sosial2

4. Pola: corak hubungan yang tetap atau ajeg dalam interaksi sosial yang dijadikan model bagi semua anggota masyarakat atau kelompok. Pola dapat tercapai ketika keajegan tetap terpelihara atau teruji dalam berbagai situasi.Contoh: dalam menyelesaikan beberapa persoalan, masyarakat sebuah desa menggunakan cara musyawarah, ternyata cara ini dapat menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut. Karena sudah teruji, maka masyarakat desa memakai cara yang sama yaitu musyawarah ebagai pola untuk menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi di desa tersebut.

Jadi, tahap pencapaian keteraturan sosial adalah

Tertib sosial Order Keajegan Pola Keteraturan sosial

Page 23: Interaksi sosial2

SOAL LATIHAN

1. Interaksi di dalam rapat guru-guru dilakukan tanpa menyentuh dan berbicara secara wajar dengan menggunakan aturan jarak yaitu....

a. Jarak sosial,b. Jarak publikc. Jarak pribadid. Jarak intime. Jarak personal.

2. Mengangkat bahu sebagai simbol ketidaktahuan merupakan contoh dari aturan dalam interaksi sosial, yaitu....a. Aturan mengenai ruangb. Aturan mengenai waktuc. Aturan mengenai gerak

tubuh,d. Aturan mengenai simbole. Aturan mengenai

pemahaman masalah.

Page 24: Interaksi sosial2

3. Amalgamasi (perkawinan campuran) merupakan faktor yang mempermudah terjadinya….

a. Akulturasi

b. Asimilasi.

c. Akomodasi

d. Kompetisi

e. Birokrasi

4. Istilah bentuk kerjasama yang diusahakan oleh proyek-proyek adalah....

a. Bargaining

b. Coalition

c. Joint venture.

d. Cooptation

e. Investment.

Page 25: Interaksi sosial2

5. Bentuk akomodasi yang prosesnya dilakukan karena ada paksaan disebut....a. Kompromiseb. Arbitrasec. Konsiliasid. Mediasie. Coersion.

6. PSIM giat berlatih sebagai usaha untuk bersaing dengan Persebaya dalam pertandingan sepakbola. Persaingan antara dua klub tersebut termasuk tipe persaingan....a. Non pribadi.b. Pribadic. Kompetisid. Konflike. Kelompok

Page 26: Interaksi sosial2

7. Perbedaan pendapat antara golongan tua dengan golongan muda merupakan tipe umum kontravensi yang menyangkut....

a. Generasi.

b. Perbedaan jenis kelamin

c. Parlemen

d. Rahasia

e. Taktis

8. Keteraturan sosial lahir sebagai hasil hubungan selaras antara....

a. Interaksi sosial, norma, dan kaidah

b. Interaksi sosial, norma, dan masyarakat

c. Interaksi sosial, norma, dan nilai.

d. Interaksi sosial, nilai, dan sistem sosial

e. Interaksi sosial, masyarakat, dan sistem sosial

Page 27: Interaksi sosial2

9. Tahapan keteraturan sosial yang benar adalah....

a. Orde – pola – keajegan – tertib sosial

b. Pola – keajegan – tertib sosial – order

c. Tertib sosial – keajegan – pola- order

d. Keajegan – order – tertib sosial – pola

e. Tertib sosial - order – keajegan- pola.

10.Setiap hari para siswa mengenakan seragam sekolah. Hal ini menunjukkan adanya keteraturan sosial yang berupa....

a. Tertib sosial

b. Order

c. Keajegan.

d. Pola

e. Tata tertib.

Page 28: Interaksi sosial2

11. Sekeolompok orang yang mengorganisasikan dirinya untuk mencapai kepentingan bersama diberbagai bidang, berdasarkan proses terbentuknya termasuk kelompok….

a. Patembayan

b. Semu

c. Sekunder

d. Primer

e. Nyata.

12.Lembaga ekonomi harus menghasilkan dan mendistribusikan kebutuhan pokok dan mengarahkan arus modal ke tempat yang membutuhkan, merupakan fungsi….a. Laten

b. Ekonomi

c. Manifes.

d. masyarakat

e. Pokok

Page 29: Interaksi sosial2

1. A2. C3. B4. C5. E6. A7. A8. C9. E10.C11.E12.C