Upload
andalizah
View
34
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
ANDAL IZAH RABANI
Asuhan Keperawatan
Kasus anemia Seorang klien sudah 7 hari dirawat diruangan perawatan umum. Klien dirawat dengan
keluhan lemas, mata berkunang-kunang, nyeri di mulut, sulit menelan, mual muntah, sakit kepala, sulit buang air besar kurang lebih 5 hari, anoreksia, mudah lelah, sesak napas,dan rambutnya rontok secara berlebihan. Seorang perawat melakukan pengkajian, di dapatkan hasil: bibir,ujung kuku dan wajah klien tampak pucat, Terjadi penurunan berat badan 20% dari berat badan ideal, klien terlihat menggunakan otot bantu pernafasan dan cuping hidung HR: 120x/mnt, RR: 28x/mnt, T: 37˚C, TD: 110/60mmHg, syok hipovolemik, terdapat hepatomegali, splenomegali, eritrosit hemolisis, stomatitis angularis, keluarga klien mengatakan mengapa klien bisa terkena penyaki tersebut.
Diagnose medis klien menunjukan anemia defisiensi besi. Perawat, dokter serta paramedic lainnya yang terkait melakukan perawatan secara integrasi untuk menghindari/mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut.
a. Data fokus
Data Subjektif (DS) Data Objektif (DO)1. Klien mengatakan lemas2. Klien mengatakan mual muntah3. Klien mengatakan sakit kepala4. Klien mengatakan sulit buang air besar
lebih dari 5 hari5. klien mengatakan fesesnya keras6. Klien mengatakan sulit menelan7. Klien mengatakan mudah lelah8. Klien mengatakan sesak napas9. Klien mengatakan rambut rontok secara
berlebihan10. Klien mengatakan mata berkunang-
kunang11. Klien mengatakan nyeri di bagian
mulutnya12. Keluarga klien mengatakan aktivitas
dibantu oleh keluarga saat klien merasa capek dan lelah
1. Terdapat syok hipovolemik2. Terdapat hepatomegali pada klien3. Terdapat splenomegali pada klien4. Terdapat eritrosit hemolisis5. Terdapat stomatitis angularis6. Ujung kuku, dan wajah klien tampak pucat7. Mukosa mulut pucat8. Klien terlihat menggunakan otot bantu
pernapasan9. Terjadi penurunan berat badan 20% dari
berat badan ideal10. Klien terlihat bernapas menggunakan cuping
hidung11. Diagnosa medis: Anemia defisiensi besi12. TTV: - HR : 120x/mnt
RR : 28x/mnt T : 37˚C TD : 120/60 mmHg
b. Analisa data
No. Data Fokus Masalah Etiologi1. Data subjektif (DS)
1. Klien mengatakan sesak nafas
Data Objektif (DO)1. Klien terlihat menggunakan
otot bantu pernapasan2. Klien terlihat bernapas
menggunakan cuping hidung3. Terdapat syok hipovolemik4. TTV: - HR : 120x/mnt
RR : 28x/mnt TD : 120/60 mmHg
5. Diagnosa medis: Anemia defisiensi besi
Ketidakefektifan pola nafas
Keletihan
2. Data Subjektif (DS)1. Klien mengatakan lemas2. Klien mengatakan sakit kepala3. Klien mengatakan mata
berkunang-kunang4. Keluarga klien mengatakan
aktivitas dibantu oleh keluarga saat klien merasa capek dan lelah
Data Objektif (DO)1. Klien terlihat menggunakan
otot bantu pernapasan2. TTV: - HR : 120x/mnt
RR : 28x/mnt TD : 120/60 mmHg
3. Diagnosa medis: Anemia defisiensi besi
Intoleras aktivitas Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
3. Data Subjektif (DS)1. Klien mengatakan nyeri pada
mulutnya2. Klien mengatakan sulit
menelan
Data Objektif (DO)3. Terdapat stomatitis angularis4. Mukosa mulut pucat5. Diagnosa medis: Anemia
defisiensi besi
Kerusakan membrane mukosa oral
infeksi
4. Data Subjektif (DS)1. Klien mengatakan nafsu
makan berkurang2. Klien megatakan mual muntah3. Klien mengatakan rontok
berlebihan4. Klien mengatakan sulit
menelan
Data Objektif (DO)5. Membrane mukosa tampak
pucat6. Terdapat stomatitis7. Terjadi penurunan berat
badan 20% dari berat badan ideal
8. Diagnosa medis: Anemia defisiensi besi
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Ketidakmampuan makan
5. Data Subjektif (DS)1. klien mengatakan susah BAB2. klien mengatakan mual muntah3. klien mengatakan fesesnya keras
Data Objektif (DO)-
Disfungsi motilitas gastrointestinal
Malnutrisi
6 Data Subjektif (DS)1. Keluarga klien mengatakan
mengapa klien bisa terkena penyakit tersebut
Defiseinsi Pengetahuan
Kurang sumber pengetahuan
Data Objektif (DO)- Klien didiagnosa penyakit
anemia difisiensi besi
Diagnosa
No. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas b.d keletihan
2. Intolerasi aktifitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
3. Kerusakan membran mukosa b.d infeksi
4. Ketidakseimbagan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan makan
5. Disfungsi motilitas gastrointestinal b.d malnutrisi
6. Defisiensi pengetahuan b.d kurang sumber pengetahuan
Intervensi
Hari/ Tanggal
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Tindakan
Selasa05-09-201613.00
Ketidakefektifan pola nafas b.d keletihan
Setelah dilakukantindakan keperawatan selama 1x24 jam pola nafas normal dengan criteria hasil:
1. Klien dapat bernafas secara normal
2. Klien tidak lagi menggunakan otot nafas bantu
3. Klien tidak lagi
Mandiri:1. Posisikan klien untuk
memaksimalkan ventilasi2. Posisikan untuk meringankan
sesak nafas3. Regulasi asupan cairan untuk
mengoptimalkan keseimbangan cairan
4. Monitoring TTV
Kolaborasi:
bernafas menggunakan cuping hidung
4. RR kembali normal
1. Kelola pengobatan aerosol dengan dokter
2. Kelola pemberian oksigen
Selasa05-09-201614.00
Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama x24 jam aktifitas optimal secara bertahap
Kriteria Hasil:1. Klien sudah
tidak lemas2. Mata klien
tidak berkunag-kunang
3. Aktivitas klien kembali normal
Mandiri:1. Kaji kemampuan pasien untuk
melakukan aktivitas2. Catat kelelahan dan keletihan3. Berikan lingkungan tenang4. Pertahankan tirah baring5. Gunakan teknik penghemat
energy6. Berikan bantuan perawatan diri7. Lakukan manajemen nutrisi8. Anjurkan klien untuk
menghentikan aktivitas ketika mengalami palpitasi, kelemahan, dan pusing
9. Monitoring TTV
Kolaborasi:1. Konsultasikan dengan dokter
untuk pemberian terapi oksigen
Selasa05-09-201615.00
Kerusakan membrane mukosa b.d infeksi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam membrane mukosa normal
Kriteria Hasil:1. Nyeri pada mulut
berkurang secara bertahap
2. Klien dapat menelan secara normal
3. Membrane mukosa tidak tampak pucat
4. Stomatitis berkurang
Mandiri:1. Kaji nyeri mulut pasien2. Pantau aktivitas klien, cegah hal-
hal yang bisa memicu terjadinya stomatitis
3. Berikan oral hygine4. Pantau makan/minuman yang
terlalu panas yg dapat memicu stomatitis
Kolaborasi:1. Kolaborasi pemberian
antibiotic dan obat kumur
Rabu06-09-201615.30
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan makan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam kebutuhan nutrisi terpenuhi/seimbang
Kriteria Hasil:1. berat badan klien
meningkat/stabil dengan nilai laboratorium normal
2. nafsu makan klien meningkat
3. klien tidak lagi sulit menelan
4. klien tidak lagi merasakan mual muntah
Mandiri:1. kaji riwayat nutrisi,termasuk
makanan yang disukai2. observasi dan catat makan
untuk pasien3. tentukan jumlah kalori dan
jenis nutrisi yang dibutuhkan klien untuk memenuhi persyaratan gizi
4. timbang BB setiap hari5. catat adanya mual muntah6. lakukan atau bantu pasien
terkait perawatan mulut sebelum makan
Kolaborasi:1. kolaborasi dengan ahli gizi
terkait nutrisi yang diperlukan oleh klien
Rabu06-09-201614.30
Disfungsi motilitas gastrointestinal b.d mal nutrisi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 fungsi motilitas gastrointestinal kembali normal dengan kriteria Hasil:
1. BAB klien kembali normal
2. Feses klien normal
3. Frekuensi BAB normal
Mandiri:1. Beritahukan klien untuk
melaporkan terjadinya flatus atau adanya reflek ingin makan
2. Kaji adanya bising usus selama 2 mnt
3. Kaji adanya distensi adomen
Kolaborasi:1. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
review komposisi nutrisi dan asupan makanan
2. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat
Rabu06-09-201616.00
Defiseinsi Pengetahuan b.d kurang sumber pengetahuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam klien dapat memperlihatkan peningkatan pengetahuan tentang anemiaKriteria Hasil:
1. Meningkatnya pengetahuan dan pengertian tentang anemia
Mandiri:1. Beri pandangan mental
mengenai anemia2. Beri informasi umum mengenai
anemia
Kolaborasi:1. Beri informasi tentang sumber-
sumber komunitas yang dapat menolong pasien dalam mempertahankan program terapi
2. Buat rencana pengajaran multidispliner yang terkoordinasi