17
Ancaman Militer Adelia Pamularti (01) Dito Faturachman (06) Faza Nur Fuadina (11) Muhammad Bagus W (16) Naila Nur Hidayat (21) Ratna Dwi Anisya (27)

Ancaman militer

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ancaman militer

Ancaman Militer

Adelia Pamularti (01)Dito Faturachman (06)Faza Nur Fuadina (11)

Muhammad Bagus W (16)Naila Nur Hidayat (21)Ratna Dwi Anisya (27)

Page 2: Ancaman militer

Ancaman

Ancaman Aktual

Ancaman Militer

Ancaman Potensial

Ancaman non - Militer

Ancaman adalah setiap usaha atau kegiatan baik dari dalam maupun dari luar

yang dinilai dapat membahayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah suatu negara, serta juga dapat berbahaya bagi keselamatan bangsa dan warga negara.

PerPres No 41 tahun 2010 tentang kebijakan Umum Pertahanan Negara Tahun

2010-2014

Page 3: Ancaman militer

Ancaman aktualadalah ancaman yang menjadi pusat perhatian pemerintah dan membutuhkan sinergisme yang tinggi dalam waktu lima tahun kedepan. Ancaman aktual menyebut lima hal pokok : munculnya kekuatan separatis bersenjata dan kelompok radikal, gerakan terorisme yang parah dan maksudnya tidak jelas, serta pencurian kekayaan alam seperti illegal fishing, illegal logging, dan illegal milling.

Ancaman potensial adalah ancaman yang menjadi perhatian pertahanan negara dalam jangka panjang. Meliputi berbagai benih permusuhan atau perbedaan kepentingan dan sengketa masa lalu yang tetap tidak terselesaikan terus membara yang setiap saat dapat muncul ke permukaan menimbulkan bahaya serius.

Page 4: Ancaman militer

Ancaman militerancaman yang menggunakan

kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai

mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan

segenap bangsa

Bentuk ancaman militer diantaranya : Konflik wilayah perbatasan, terorisme, Agresi

militer, dan radikalisme.

Page 5: Ancaman militer

1. Konflik Wilayah PerbatasanPada dasarnya hubungan antar negara dipengaruhi oleh kepentingan masing-masing negara dan hubungan antar negara dapat berjalan dengan baik jika kepentingan-kepentingan tersebut tidak saling berbenturan. Masalah perbatasan merupakan masalah yang seringkali menjadi masalah yang cukup sensitive antar Negara yang saling berdekatan. Hubungan yang ada saat ini dapat dikatakan telah berjalan cukup baik, hanya tinggal bagaimana negara-negara tersebut saling menghormati dan menghargai satu sama lain, mengantisipasi dan mengelola potensi konflik, dan akhirnya mengembangkan kerja sama bilateral yang saling menguntungkan di berbagai bidang (poleksosbud hankam). Cara-cara yang dapat digunakan salah satunya adalah melalui diplomasi yang baik. Kerja sama keamanan memang perlu dilakukan oleh Indonesia, mengingat banyaknya masalah-masalah yang terjadi di kawasan-kawasan perbatasan.Apabila terjadi konflik wilayah perbatasan akan sangat membahayakan kedaulatan negara, khusunya mengancam luas wilayah negara

Page 6: Ancaman militer

kondisi yang membahayakan keutuhan wilayah1. Hilangnya pulau secara fisik akibat abrasi,

tenggelam, bencana alam, atau karena kesengajaan manusia.

2. Hilangnya pulau secara kepemilikan, akibat perubahan status kepemilikan akibat pemaksaan militer atau sebagai sebuah ketaatann pada keputusan hukum seperti yang terjadi pada kasus berpindahnya Sipadan dan Ligitan dari Indonesia ke Malaysia.

3. Hilang secara sosial dan ekonomi, akibat praktek ekonomi dan sosial dari masyarakat di pulau tersebut. Misalnya pulau secara turun – temurun didiami oleh masyarakat dari negara lain.

Page 7: Ancaman militer

Kejahatan kemanusiaan yang bersifat internasional dan mengancam kedaulatan negara.Ciri-ciri• Bergerak dalam kelompok• Anggotannya memiliki militasi tinggi

(semangat tinggi & berani mati)• Beroprasi di bawah tanah (rahasia)• Menggunakan senjata yang canggih• Terikat dalam jaringan internasional

2. TERORISME

Page 8: Ancaman militer
Page 9: Ancaman militer
Page 10: Ancaman militer

3. Agresi MiliterAgresi adalah segala bentuk perilaku yang disengaja terhadap makhluk lain dengan tujuan untuk melukainya dan pihak yang dilukai tersebut berusaha untuk menghindarinya.Secara umum, agresi memiliki dua sisi, yakni positif dan negatif, dimana keduanya dimaksudkan untuk memperkuat kesadaran diri.

Sisi positifnya kerap disebut “pernyataan diri” (assertiveness), yakni memperkuat kesadaran diri tanpa merugikan atau melukai diri orang lain.

sisi negatifnya kita namakan tindak kekerasan (violence), yang lebih berpusat pada perampasan hak-hak atau kesadaran diri orang lain.

Page 11: Ancaman militer

B. Faktor-faktor agresi1. Faktor Biologis

a.Gen, berpengaruh pada pembentukan sistem neural otak yang mengatur  perilaku agresi.

b.Sistem otak yang tidak terlibat dalam agresi dapat memperkuat atau menghambat sirkuit neural yang mengendalikan agresi.

c.Kimia darah (khususnya hormon seks yang sebagian ditentukan faktor keturunan) juga dapat mempengaruhi perilaku agresi.

2. Faktor Naluri atau Insting3. Faktor Amarah4.  Faktor Frustrasi5.  Faktor sosial learning (peran belajar model kekerasan)

Page 12: Ancaman militer

C. Cara mengurangi perilaku agresifa) Mengurangi frustrasi b) Orang dapat diajar untuk tidak melakukan agresi

dalam situasi tertentu, atau dapat belajar untuk menekan agresivitas pada umumnya.

c) Memberi hukuman atau pembalasan, rasa takut terhadap hukuman atau pembalasan bisa menekan perilaku agresif. 

D. Contoh Kejahatan Agresi • Agresi militer Belanda I dan II terhadap Indonesia• Agresi militer Israel kepada Palestina• Agresi militer Indonesia kepada Timor Leste• Agresi militer Amerika Serikat kepada Irak

Page 14: Ancaman militer

4. Radikalisme• Berasal dari kata radikal yang berarti secara mendasar (sampai

kepada hal yang prinsip);• amat keras menuntut perubahan ( undang-undang pemerintah dan

sebagainya );• maju dalam berfikir atau bertindak.

Radikalisme adalah paham atau aliran yang radikal dalam politik; paham atau aliran yang menginginkan

perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis; sikap ekstrim

dalam suatu aliran politik.

Page 15: Ancaman militer

Ciri-ciri Radikalisme :1. Berupa respons dalam bentuk evaluasi, penolakan,

atau perlawanan.2. Tidak berhenti pada upaya penolakan, berupaya

menganti tatanan lain3. Kaum radikalis memperjuangkan keyakinan mereka

yang merekaanggap benar dengan sikap emosional yang menjurus pada kekerasan

Faktor Radikalisme :1. Faktor Pemikiran2. Faktor Ekonomi

3. Faktor Politik4. Faktor Sosial

5. Faktor Psikologis6. Faktor Pendidikan

* Contoh Radikalisme : BOM Bali

Page 16: Ancaman militer

BOM BALI

Page 17: Ancaman militer

TERIMAKASIH