Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
PENGADILAN MILITER UTAMA
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
TAHUN 2019
2
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya berkat
rahmat dan karunia-Nya Pengadilan Militer Utama dapat menyusun Laporan Kinerja
Pengadilan Militer Utama, yang merupakan tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan
Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Tahun 2019-2024
Laporan Kinerja Pengadilan Militer Utama mengacu pada Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,
Keuangan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, serta Rencana
Strategis Pengadilan Militer Utama Tahun 2019-2024.
Selama tahun 2019 Pengadilan Militer Utama telah melaksanakan berbagai
program dan kegiatan sebagaimana tertuang dalam peta strategis Pengadilan Militer
Utama Tahun 2019 yang diterjemahkan dalam Perjanjian Kinerja Pengadilan Militer
Utama Tahun 2019 yang terdiri dari 9 Indikator Kinerja Utama (IKU). Dalam Laporan
Kinerja Pengadilan Militer Utama ini akan dijabarkan perbandingan antara realisasi
pencapaian indicator kinerja tahun 2020 dengan tahun 2018, serta beberapa kinerja
lainnya yang telah dicapai oleh Pengadilan Militer Utama.
Walaupun demikian, dengan dimotivasi oleh visi dan misi yang telah ditetapkan
aparatur Pengadilan Militer Utama senantiasa berupaya untuk mengatasi segala
tantangan dan hambatan, sehingga tugas yang diemban dapat diselesaikan sesuai
dengan harapan.
Kami sadar bahwa dalam pelaporan kinerja ini masih terdapat kekurangan dan
keakurasian baik metode penyampaian maupun akurasi kevalidan data, sehingga
kemungkinan besar belum seperti apa yang diharapkan oleh Pimpinan Mahkamah
Agung Republik Indonesia. Dengan berbagai kendala dan keterbatasan, laporan ini
kami sampaikan sebagai bahan acuan dan gambaran global dari Pengadilan Militer
Utama.
3
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Untuk itu kami mengharapkan dukungan dari semua pihak, baik dari stakeholders
dan satuan kerja lainnya dalam lingkungan Pengadilan Militer Utama berserta
jajarannya. Kepada semua pihak yang telah memberikan masukan dan sumbangan
pemikiran sehingga dokumen Laporan Kinerja Pengadilan Militer Utama dapat tersusun
disampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya.
Akhir kata, semoga laporan kinerja ini dapat memenuhi harapan sebagai
pertanggungjawaban kami kepada masyarakat atas mandat yang diemban dan kinerja
yang telah ditetapkan dan sebagai pendorong peningkatan kinerja organisasi
Pengadilan Militer Utama.
Jakarta, Januari 2020
Kepala Pengadilan Militer Utama,
Agus Dhani Mandaladikari, S.H., M.Hum. Mayor Jenderal TNI
4
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Hal
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ................................... 5
C. Struktur Organisasi ................................................................. 7
D. Aspek Strategis Organisasi ................................................... 17
E. Sistematika Penyajian ............................................................ 26
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIANKINERJA ................... 28
A. Rencana Strategis 2015 - 2019 ……...................................... 28
1. Visi dan Misi ………........................................................ 28
2. Tujuan …………………………........................................ 28
3. Sasaran Stratergis, Program dan Kegiatan ……………. 29
4. Kebijakan dan Strategi …............................................... 33
5. Indikator Kinerja Utama …………................................... 34
B. Reviu Rencana Kinerja Tahun 2020 ...................................... 37
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2020 ……....................................... 42
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2019 .......................... 44
A. Capaian Kinerja Organisasi Tahun 2019 …............................ 44
B. Realisasi Anggaran …………………………............................ 63
BAB IV PENUTUP .............................................................................. 75
Kesimpulan Umum ................................................................. 75
LAMPIRAN
1. Struktur Organisasi
2. Perjanjian Kinerja Tahun 2019 - 2020
3. Rencana Kinerja Tahun 2018 - 2020
4. Matrik Kinerja dan Pendanaan 2019-2024
5. Surat Perintah Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Tahun 2019
DAFTAR ISI
5
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan
kehakiman dilakukan oleh Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada di
bawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan
Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara dan oleh sebuah Mahkamah
Konstitusi (Pasal 24 Ayat (1) dan Ayat (2) UUD 1945).
Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Militer adalah badan yang melaksanakan
kekuasaan kehakiman yang meliputi Pengadilan Militer, Pengadilan Militer Tinggi,
Pengadilan Militer Utama, dan Pengadilan Militer Pertempuran berdasarkan Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer.
Pengadilan Militer Utama disingkat Dilmiltama adalah pengadilan yang memeriksa
dan memutus pada tingkat banding perkara pidana dan sengketa tata usaha militer yang
sebelumnya telah diputus oleh Pengadilan Militer Tinggi. Pengadilan Militer Utama juga
memutus pada tingkat pertama dan terakhir semua sengketa tentang wewenang
mengadili antar Pengadilan Militer dan Pengadilan Militer Tinggi. Selain itu juga
Pengadilan Militer Utama memutus perbedaan pendapat antara Perwira Penyerah
Perkara (Papera) dan Oditur Militer.
Pengadilan Militer Utama secara organisasi dan administrasi berada di bawah
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan TUN (Ditjen Badilmiltun) yang secara
struktur di bawah Mahkamah Agung RI. Pengadilan Militer Utama mempunyai
kewenangan hukum diseluruh wilayah Indonesia yang dibagi dalam 3 (tiga) Pengadilan
Militer Tinggi yaitu Pengadilan Militer Tinggi I Medan, Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta
dan Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya, dalam menjalankan visinya “Mewujudkan
Pengadilan Militer Utama yang Agung” dan Misinya yaitu Menjaga kemandirian
peradilan militer, Meningkatkan kredibilitas dan transparasi badan peradilan di
Pengadilan Militer Utama, Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan di
Pengadilan Militer Utama dan Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada
pencari keadilan di Pengadilan Militer Utama. Semuanya itu diwujudkan untuk
mendorong dan mampu memberikan pelayanan yang prima sesuai dengan prinsip-
prinsip peradilan, sederhana, cepat dan biaya ringan sebagaimana diamanahkan oleh
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
6
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Pasal 4 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman.
Kinerja Pengadilan Militer Utama berada di bawah Mahkamah Agung Republik
Indonesia (MARI) sehingga dalam mewujudkan akuntabilitas kinerjanya untuk mencapai
good governance bentuk pertanggungjawabannya berupa Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP). Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) diatur
dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Penyusunan LKjIP Pengadilan Militer Utama tahun 2019 disusun sebagai bentuk
pertanggungjawaban dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tahun 2019, dalam
rangka mencapai visi dan misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di dalam
Perjanjian Kinerja tahun 2019, serta sebagai evaluasi untuk perbaikan kinerja
Pengadilan Militer Utama pada masa yang akan datang.
Sejalan dengan program one roof systems (peradilan satu atap) maka segala
bentuk kegiatan dan laporan yang dilakukan seluruh peradilan harus dilaporkan ke
Mahkamah Agung RI tanpa terkecuali termasuk Peradilan Militer, ini semua dilakukan
dalam upaya mengembalikan citra Mahkamah Agung serta Pengadilan dibawahnya
sebagai lembaga yang dipercaya oleh masyarakat.
Pengadilan Militer Utama bagian dari Instansi Pemerintah wajib menyusun
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), dalam penerapan Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) mengacu pada Peraturan Presiden RI Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014.
Penyusunan LKjIP Pengadilan Militer Utama sebagai bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam pengelolaan sumber daya
anggaran dalam penyelesaian perkara banding dan perbedaan pendapat serta
memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan TA. 2019
dalam rangka mencapai Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran yang telah ditetapkan di dalam
dokumen Penetapan Kinerja Tahunan (PKT) TA. 2019.
7
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Penerapan Sistem Akuntabilatas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dilakukan
dengan :
1. Mempersiapkan dan menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang berisi Visi,
Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis untuk mencapai tujuan;
2. Menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) TA. 2020 Pengadilan Militer
Utama;
3. Menyusun dan Penetapan Kinerja Tahunan (PKT) TA. 2019;
4. Merumuskan Indikator Kinerja dengan berpedoman kepada kebijakan dan
pelaksanaan program dan kegiatan;
5. Memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi;
6. Melakukan pengukuran pencapaian dan evaluasi kinerja dengan mengkaji
kinerja aktual dengan rencana/target yang ditetapkan serta membandingkan
dengan kinerja tahun sebelumnya;
7. Melakukan evaluasi secara keseluruhan.
Penerapan SAKIP tahun 2019 merupakan kelanjutan pelaksanaan tugas pokok
Pengadilan MIliter Utama pada tahun 2018 yang dilaksanakan di tahun keempat dari
RPJM 2015-2019 yang berdasarkan Renstra 2015-2019.
Diharapkan penerapan SAKIP ini dapat optimal, sehingga dapat dijadikan salah
satu instrumen utama dalam pelaksanaan pembaharuan untuk mempercepat
terwujudnya penyelenggaraan Lembaga Peradilan yang baik, transparan, akuntabel dan
bersih dari praktek-praktek penyimpangan.
8
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
PENGADILAN MILITER UTAMA Jl. Raya Penggilingan Cakung Jakarta Timur
Website : www.dilmiltama.go.id
Email : [email protected]
9
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
KEDUDUKAN
Pengadilan Militer Utama terhitung mulai tanggal 9 Juli 2004 secara Organisasi,
Administrasi dan Finansial berkedudukan/berada di bawah Mahkamah Agung RI,
sebagaimana dalam Keputusan Presiden Nomor 56 Tahun 2004 tanggal 9 Juli 2004
tentang Pengalihan Organisasi, Administrasi dan Finansial Pengadilan dalam
lingkungan Peradilan Militer Dari Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Ke
Mahkamah Agung RI.
TUGAS POKOK
Tugas pokok Pengadilan Militer Utama berdasarkan Pasal 42 Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer adalah memeriksa dan memutus pada
tingkat banding perkara pidana dan sengketa Tata Usaha Angkatan Bersenjata yang
telah diputus pada tingkat pertama oleh Pengadilan Militer Tinggi yang dimintakan
banding.
Selain tugas pokok tersebut, berdasarkan Pasal 43 Undang-Undang Nomor 31
Tahun 1997 tentang Peradilan Militer, Pengadilan Militer Utama mempunyai tugas
sebagai berikut :
1. Memutuskan pada tingkat pertama dan terakhir semua sengketa tentang
wewenang mengadili :
a. Antar Pengadilan Militer yang berkedudukan di daerah hukum
Pengadilan Militer Tinggi yang berlainan;
b. Antar Pengadilan Militer Tinggi; dan
c. Antara Pengadilan Militer Tinggi dan Pengadilan Militer.
2. Sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terjadi :
a. Apabila 2 (dua) pengadilan atau lebih menyatakan dirinya
berwenang mengadili atas perkara yang sama;
b. Apabila 2 (dua) pengadilan atau lebih menyatakan dirinya tidak
berwenang mengadili perkara yang sama.
3. Memutus perbedaan pendapat antara Perwira Penyerah Perkara dan Oditur
tentang diajukan atau tidaknya suatu perkara kepada Pengadilan dalam
lingkungan peradilan militer atau Pengadilan dalam lingkungan peradilan umum.
Berdasarkan Pasal 44 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan
Militer, Pengadilan Militer Utama mempunyai tugas :
B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
10
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
1. Pengadilan Militer Utama melakukan pengawasan terhadap :
a. Penyelenggaraan peradilan di semua lingkungan Pengadilan Militer,
Pengadilan Militer Tinggi, dan Pengadilan Militer Pertempuran di daerah
hukumnya masing-masing;
b. Tingkah laku dan perbuatan para Hakim dalam menjalankan tugasnya.
2. Pengadilan Militer Utama berwenang untuk meminta keterangan tentang hal-
hal yang bersangkutan dengan teknis peradilan dari Pengadilan Militer, Pengadilan
Militer Tinggi, dan Pengadilan Militer Pertempuran.
3. Pengadilan Militer Utama memberi petunjuk, teguran, atau peringatan yang
dipandang perlu kepada Pengadilan Militer, Pengadilan Militer Tinggi, dan
Pengadilan Militer Pertempuran.
FUNGSI
Pengadilan Militer Utama di bidang fungsi teknis yustisial bertugas melaksanakan
fungsi kekuasaan kehakiman secara independen, efektif, dan berkeadilan sesuai
dengan visi dan misi ideal yang telah ditetapkan dalam Cetak Biru (Blue Print)
Pembaruan Peradilan Mahkamah Agung Tahun 2010-2035.
Sesuai Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 dan Peraturan Mahkamah Agung
RI Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung RI
Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan
Kesekretariatan Peradilan fungsi Pengadilan Militer Utama sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan teknis yustisial;
2. Memberikan pelayanan di bidang administrasi perkara, administrasi peradilan
dan administrasi umum;
3. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat tentang Hukum Pidana
dan Peradilan Militer pada instansi pemerintah di daerah hukumnya apabila
diminta;
4. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan perilaku Hakim,
Panitera dan Sekretaris di wilayah hukumnya;
5. Melakukan pengawasan terhadap jalannya Peradilan Militer di tingkat
pertama dan menjaga agar peradilan diselenggarakan dengan independen, efektif,
dan berkeadilan sesuai dengan visi dan misi ideal yang telah ditetapkan dalam
Cetak Biru (Blue Print) Pembaruan Peradilan Mahkamah Agung Tahun 2010-2035.
Sesuai dengan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2015 susunan
organisasi Pengadilan Militer Utama dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu Kepaniteraan
11
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
dan Kesekretariatan. Kepaniteraan Pengadilan Militer Utama adalah Aparatur Tata
Usaha Negara yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Ketua Pengadilan Militer Utama. Kesekretariatan
Pengadilan Militer Utama adalah Aparatur Tata Usaha Negara yang dalam menjalankan
tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Ketua Pengadilan
Militer Utama.
Kepaniteraan Pengadilan Militer Utama mempunyai tugas melaksanakan
pemberian dukungan di bidang teknis dan administrasi perkara serta menyelesaikan
surat-surat yang berkaitan dengan perkara. Kesekretariatan Pengadilan Militer Utama
mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan di bidang administrasi,
organisasi, keuangan, sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana di lingkungan
Pengadilan Militer Utama.
Pengadilan Militer Utama dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya baik
yang terkait dengan bidang teknis dan administrasi yustisial maupun dalam bidang
dukungan teknis dan administratif, Mahkamah Agung telah membuat kerangka
kelembagaan dan organisasi berdasarkan dengan ditetapkan Peraturan Mahkamah
Agung RI Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung
RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan
Kesekretariatan Peradilan, yang dijadikan sebagai acuan kerangka kinerja aparatur
Pengadilan Militer Utama dalam mewujudkan visi, misi, sasaran dan tujuan strategis
Pengadilan Militer Utama.
Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan untuk Pengadilan Militer Utama
sebagai berikut :
C. STRUKTUR ORGANISASI
12
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
STUKTUR ORGANISASI PENGADILAN MILITER UTAMA
KASUBBAG RENCANA PROGRAM
DAN ANGGARAN
KASUBBAG TATA USAHA DAN RUMAH TANGGA
KASUBBAG KEPEGAWAIAN DAN
TI
KASUBBAG KEUANGAN DAN
PELAPORAN
JABATAN FUNGSIONAL
1. FUNGSIONAL ARSIPARIS 2. FUNGSIONAL PUSTAKAWAN 3. FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER 4. FUNGSIONAL BENDAHARA
JABATAN FUNGSIONAL 1. PANITERA PENGGANTI 2. PRANATA PERADILAN
9
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Susunan Organisasi
Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan
Kesekretariatan Peradilan dan Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor
474-1/SEK/ KU.01/102015 tanggal 21 Oktober 2015 tentang Struktur Organisasi
Pengadilan Militer Utama, sebagai berikut :
1. Kepaniteraan
Kepaniteraan Pengadilan Utama adalah aparatur tata usaha Negara
yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan tanggung
jawab Kepala Pengadilan Militer Utama. Kepaniteraan Pengadilan Militer Utama
dipimpin oleh Panitera. Kepaniteraan Pengadilan Militer Utama, terdiri dari :
a. Panitera Muda Pidana;
b. Panitera Muda Hukum;
c. Panitera Muda Tata Usaha Militer;
Kelompok Jabatan Fungsional Kepaniteraan :
a. Panitera Pengganti;
b. Pranata Peradilan.
2. Kesekretariatan
Kesekretariatan Pengadilan Militer Utama adalah aparatur tata usaha
Negara yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan
tanggung jawab Kepala Pengadilan Militer Utama. Kesekretariatan Pengadilan
Militer Utama dipimpin oleh Sekretaris. Kesekretariatan Pengadilan Militer
Utama, terdiri dari :
a. Bagian Perencanaan dan Anggaran (Kepala Bagian Perencanaan
dan Anggaran). Bagian Perencanaan dan Anggaran, terdiri dari :
1) Subbagian Perencanaan Program dan Anggaran (Kepala
Subbagian Perencanaan Program dan Anggaran);
2) Subbagian Kepegawaian dan IT (Kepala Subbagian
Kepegawaian dan IT).
b. Bagian Umum dan Keuangan (Kepala Bagian Umum dan
Keuangan); Bagian Umum dan Keuangan, terdiri dari :
1) Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga (Kepala
Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga);
2) Subbagian Keuangan dan Pelaporan (Kepala Subbagian
Keuangan dan Pelaporan).
c. Kelompok Jabatan Fungsional Kesekretariatan :
10
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
1) Fungsional Arsiparis;
2) Fungsional Pustakawan;
3) Fungsional Pranata komputer;
4) Fungsional Bendahara.
1. Pembagian tugas dan tanggung jawab
Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 2015 pada Bab I, Pasal 1, bahwa :
a. Kepala Pengadilan bertanggung jawab atas :
1) Kepala Pengadilan sebagai pimpinan Pengadilan bertanggung
jawab atas terselenggaranya administrasi perkara dan Pengadilan;
2) Kepala Pengadilan melaksanakan pengawasan terhadap
penyelenggaan peradilan di Peradilan Tingkat Banding dan Pengadilan
Tingkat Pertama yang dibantu oleh Wakil Ketua Pengadilan;
3) Kepala Pengadilan menunjuk Hakim sebagai juru bicara
pengadilan untuk memberikan penjelasan tentang hal-hal yang
berhubungan dengan pengadilan; dan
4) Sebagai pelaksana administrasi perkara, Kepala Pengadilan
menyerahkan kepada Panitera Pengadilan.
b. Kepaniteraan
Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 2015 pada Pasal 177, Kepaniteraan Pengadilan Militer Tinggi
mempunyai tugas dan melaksanakan fungsi sebagai berikut :
1) Kepaniteraan Pengadilan Militer Utama mempunyai tugas
melaksanakan pemberian dukungan di bidang teknis dan administrasi
perkara serta menyelesaikan surat-surat yang berkaitan dengan
perkara;
2) Kepaniteraan Pengadilan Militer Utama menyelenggarakan fungsi :
a) pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan tugas dalam pemberian dukungan di bidang teknis;
b) pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara pidana;
c) pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara Tata Usaha
Militer;
d) pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara, penyajian
data perkara, dan transparansi perkara;
e) pelaksanaan administrasi keuangan dalam program teknis
dan keuangan perkara yang ditetapkan berdasarkan peraturan dan
11
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
perundang-undangan, minutasi, evaluasi dan administrasi
kepaniteraan;
f) pembinaan teknis kepaniteraan dan kejurusitaan; dan
g) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala
Pengadilan Utama.
c. Kesekretariatan
Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 2015 pada Pasal 368, Kesekretariatan Pengadilan
Militer Utama mempunyai tugas dan melaksanakan fungsi sebagai
berikut :
1) Kesekretariatan Pengadilan Militer Utama mempunyai tugas
mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan di bidang
administrasi, organisasi, keuangan, sumber daya manusia, serta sarana
dan prasarana di lingkungan Pengadilan Militer Utama;
2) Kesekretariatan Pengadilan Militer Utama menyelenggarakan
fungsi :
a) pelaksanaan urusan perencanaan, program dan anggaran;
b) pelaksanaan urusan kepegawaian;
c) pelaksanaan urusan keuangan;
d) pelaksanaan penataan organisasi dan tata laksana;
e) pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi dan statistik;
f) pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan,
rumah tangga, keamanan, keprotokolan, dan perpustakaan; dan
g) pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan dokumentasi serta
pelaporan di lingkungan Kesekretariatan Pengadilan Militer Utama.
2. Profil Personel Pengadilan Militer Utama
Sumber Daya Manusia memegang peranan yang penting dalam
penyelenggaraan sistem pemerintahan dan roda pembangunan dalam rangka
mencapai tujuan good government. Khususnya di lingkungan Pengadilan Militer
pengelolaan sumber daya manusia (Aparatur Peradilan Militer) yang ada
diharapkan dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi dan wewenang Peradilan.
Sumber Daya Manusia merupakan aset bagi institusi, oleh karenanya SDM yang
tersedia harus terpola, terukur dalam pembinaan maupun pengelolaannya baik
bidang pembinaan karier, pendidikan (umum, kedinasan) maupun penunjang
lainnya sehingga dapat diberdayagunakan semaksimal mungkin dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
12
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Pengadilan Militer Utama dalam bidang pembinaan karier personel sebagai
pengaju usulan penempatan jabatan Militer dan ASN kepada Dirjen Badilmiltun
MARI, dan sampai dengan saat ini jumlah pegawai/personel Dilmiltama sebagai
berikut :
Personel TNI : 36 orang
Personel PNS : 10 orang
Personel PPNP : 11 orang
13
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Rincian Pegawai/Personel Militer Dilmiltama tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
NO NAMA PANGKAT
KORPS NRP JABATAN MATRA KET
1 2 3 4 5 6 7
1 Agus Dhani MD.,S.H.,M.Hum. Mayjen TNI 31364 Kadilmiltama AD Kimmiltama
2 Dr. Sinoeng Hardjanti, S.H. M.Hum Laksma TNI 10537/P Wakadilmiltama AL Kimmiltama
3 Dr. Abdul Rasyid, S.H.,M.Hum. Brigjen TNI 33840 Angg. Pokkimmiltama AD Kimmiltama
4 Agung Iswanto, S.H., M.H. Brigjen TNI 34179 Angg. Pokkimmiltama AD Kimmiltama
5 Sugeng Sutrisno, S.H., M.H. Brigjen TNI 1910006941265 Angg. Pokkimmiltama AD Kimmiltama
6 Catur Sulasdiarso, S.Sos.,M.Si. (Han) Kolonel Chb 32481 Sekretaris Dilmiltama AD -
7 Tutut Dyah Rojani, S.H., M.H. Kolonel Sus 524581 Panitera Dilmiltama AU Panitera
8 Maulana Kurnia Darmawan, S.H. Letkolr Chk 11960053990174 Panitera Pengganti Gol V Dilmiltama AD Panitera
9 Yudi Zachrumi, S.H. Letkol Chk 11980000911167 Panitera Pengganti Gol V Dilmiltama AD Panitera
10 Endang Sumiarto, S.H.,M.H. Letkol Chk 11980024280972 Kabag Renpeg Dilmiltama AD Kimmil
11 Rizal, S.H. Mayor Chk 513104 Panmud TUM Dilmiltama AD Panitera
12 Thomas Willem Richard Imbiri, S.E., S.H. Kapten Chk 21930118770373 Pama Dilmiltama AD Panitera
13 Asep Saepudin, S.H Kapten Chk 21970199590175 Kasubag TU dan RT Dilmiltama AD -
14 Hartono Serma 21010277181080 Pelaksana pada Subbag TU dan Rumga Dilmiltama
AD -
15 Syukri Serma 21010205801180 Staf Umum dan Keuangan Dilmiltama AD -
16 Edysond Barus Serma 31950075410675 Staf Panmud Hukum Dilmiltama AD -
17 Khusnul Chotib Serma 21040303700385 Pelaksana Subbag Kepegawaian dan TI AD -
18 Imam Rofi’i Serka 31950140750574 Staf Subbag TU dan Rumga Dilmiltama AD -
14
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
19 Wiwaha Nano Putera Serka 21050308820485 Staf Kepegawaian dan TI Dilmiltama AD -
20 Agus Rahman Serka 21050240670985 Staf Kepegawaian dan Rumga AD BP. Bawas MARI
21 L. Hasiholan Simbolon Serka 31950339841273 Staf Subbag TU dan Rumga AD -
22 Wahyu Nuri Saputra Serka 21060150491286 Staf Subbag Kepegawaian dan TI AD -
23 M Mohamad Fahrul Rozi Serka 21070581620285 Pelaksana Subbag Kepegawaian dan TI AD -
24 Andri Yulianto Serka 21080700180787 Staf Subbag Kepegawaian dan TI AD -
25 Samin Serka 31960565700476 Staf Bagum dan Keuangan AD -
26 Ridzky Putra Bintana Sertu 21100242760689 Staf Kasubbag Rumga Dilmiltama AD BP. ADC TUAKAMWAS MARI
27 Merry Gustini Sertu (K) 21130218570894 Staf Panmud Hukum Dilmiltama AD BP. Staf Sek Ketua MARI
28 Noviani Nistria Susanti Sertu (K) 21140108261194 Baban Spri Waka Dilmiltama AD - 29 Ni Kadek Ditya Anggraeni Sertu (K) 21140108670595 Baban Spri Kadilmiltama AD - 30 Syarifuddin Serda 31990588050179 Baban Tera Dilmiltama AD - 31 Kirana Dita Pratiwi Serda (K)
21150241230396 Baban Taud Dilmiltama AD BP. Staf Sek Ketua
MARI 32 Risca Yuliana Nurmalasari Serda (K) 21150241560796 Baban Taud Dilmiltama AD - 33 Sutono Kopda 31990179180178 Taban Taud Dilmiltama AD - 34 Budi Santoso Praka 31090447980288 Staf Subbag TU dan Rumga AD - 35 Muhammad Faisal Prada 31170636711196
Staf Kasubbag Umum dan Keuangan Dilmiltama
AD -
36 Ardi Sepri Prada 31170682680998 Pelaksana Subbag TU dan Rumga AD -
15
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Rincian Pegawai Negeri/ASN Dilmiltama tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
NO NAMA GOL NIP JABATAN KET
1 2 3 4 5 7
1 Nuratiah , SH., M.H. IV/b 197109051998032005 Kabag Umum dan Keuangan
2 Erichon Bangun, S.E., M.M. IV/a 197312112002121002 Kasubbag Kepegawaian dan TI
3 Sukarna, S.H. III/d 196310291987031003 Kasubbag Renprog dan Anggaran
4 Dwi Mulyanto, S.E., M.M. III/c 198109202006041007 Kasubbag Keuangan dan Pelaporan
5 Anastasia K, S.E. III/c 198401222009122003 Fungsional Umum Dilmiltama
6 R. Herlanovry K III/b 196811091994031002 Fungsional Umum Dilmiltama
7 Mikun, A.Md. III/b 197708082006041004 Fungsional Umum Dilmiltama
8 Ronni Verimanto S, A.md. III/a 197703312009121001 Fungsional Umum Dilmiltama
9 Sutomo II/a 196212071983111002 Fungsional Umum Dilmiltama
10 Marmin II/a 196404021990031002 Fungsional Umum Dilmiltama
16
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Rincian PPNP Dilmiltama tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
NO NAMA GOL NIP JABATAN KET
1 2 3 4 5 7
1 Adi Aprianto - - Pramubhakti
2 Anah - - Pramubhakti
3 Iis Susanti - - Pramubhakti
4 Bagas Rahmat Gunarto - - Pramubhakti
5 Muhammad Rizky Mathew - - Pramubhakti
6 Fajar Bahari - - Pramubhakti
7 Luki Aprianto - - Satpam
8 Alif Hamzah - - Satpam
9 Wijat Miko - - Pengemudi
10 Imat Ruhimat - - Pengemudi
11 Thobit Muhammad Urfa - - Pengemudi
17
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Pengadilan Militer Utama dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya masih
dihadapkan beberapa permasalahan yang harus diselesaikan untuk meningkatkan
kinerja Pengadilan, berikut ini beberapa aspek strategis dan beberapa permasalahan
yang dihadapi Pengadilan Militer Utama.
1. Produktifitas Penyelesaian Perkara
Upaya untuk meningkatkan produktifitas penyelesaian perkara di Mahkamah
Agung secara konsisten terus menerus meningkatkan pelayanan masyarakat
khususnya para pencari keadilan, salah satunya adalah kebijakan Mahkamah
Agung menerbitkan Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung RI No. 2 Tahun 2014
tentang Penyelesaian Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding
pada 4 (empat) Lingkungan Peradilan, yang mengatur penyelesaian perkara pada
Pengadilan Banding paling lambat 3 (tiga) bulan dan pada Pengadilan Tingkat
Pertama paling lambat dalam waktu 5 (lima) bulan.
Kebijakan tersebut dijadikan acuan dalam membuat Standar Operasional Prosedur
(SOP) penyelesaian perkara di Pengadilan Militer Utama, adalah sebagai berikut :
a. SOP penyelesaian perkara tingkat banding paling lambat 3 (tiga) bulan;
b. SOP penyelesaian perkara perbedaan pendapat paling lambat 3 (tiga) bulan.
Persentase penyelesaian perkara
TAHUN PERKARA JUMLH PKR YG HRS
DISELESAIKAN
PKR YG DISELESAIKAN
DLM WKT 3 (TIGA) BULAN
PERSENTASE PKR YG TELAH DISELESAIKAN
DLM WKT 3 (TIGA) BULAN
Perkara Tk. Banding dan Perbedaan Pendapat,diselesaikan dalam waktu 3 (tiga) bulan
2017 Banding 51 13 25,49%
Perbedaan Pendapat 1 1 100%
2018 Banding 24 24 100%
Perbedaan Pendapat 3 3 100%
2019 Banding 19 19 100%
Perbedaan Pendapat 2 2 100%
2. Manajemen Penanganan Perkara
Manajemen penanganan perkara dimulai sejak perkara diregister, diperiksa dan
diputus. Dalam proses penyelesaian perkara tersebut diperlukan adanya jaminan,
bahwa proses penyelesaian perkara dengan cepat, sederhana dan biaya murah,
menjamin keadilan dan kepastian hukum, akuntabel dan transparan. Beberapa
D. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI
18
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
faktor yang mendukung hal tersebut antara lain; substansi aturan, SDM, sarana
prasarana dan teknologi informasi.
Salah satu upaya Mahkamah Agung untuk meningkatkan penyelesaian perkara di
Pengadilan adalah memanfaatkan teknologi informasi dengan membuat Sistem
Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Mahkamah Agung. Sistem Informasi ini
telah menggunakan template putusan sebagai standar pembuatan putusan, dan
juga digunakan sebagai monitoring penanganan perkara. Pelaksanaan sistem
informasi ini didukung dengan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia
dan SOP penggunaan serta supervisi SIPP.
Sistem Informasi ini bertujuan meningkatkan efektifitas dan efesiensi penanganan
perkara dan tertib administrasi, namun pemanfaatan teknologi informasi dalam
manajemen penanganan perkara masih banyak dikeluhkan para pencari keadilan
(publik) tentang akurasi informasi pada SIPP dan masih terbatasnya kemampuan
SDM dalam hal pemanfaatan teknologi informasi ini.
3. Penerimaan masyarakat terhadap putusan pengadilan
Tingginya jumlah perkara yang masuk ke Mahkamah Agung (upaya hukum
Kasasi) disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain;
a. Ketidakpuasan para pencari keadilan terhadap hasil putusan Pengadilan baik
pada tingkat pertama maupun di tingkat banding yang dirasa tidak memenuhi
rasa keadilan;
Untuk meminimalisir rasa ketidakpuasan para pencari keadilan, harus secara
konsisten berjenjang dilaksanakan peningkatan Sumber Daya Manusia dalam
hal ini Hakim (penguasaan hukum formil dan materiil).
b. Masih rendahnya pengetahuan tentang Hukum Positif (ancaman pidana) dan
kesadaran para pencari keadilan terhadap apa yang dilakukan (tindak pidana).
19
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
4. Akses terhadap pengadilan
Kurangnya pemahaman para pencari keadilan tentang prosedur berperkara di
pengadilan dan masih sulitnya mengakses jalannya perkara baik di Pengadilan
Tingkat Pertama, Tingkat Banding maupun di Tingkat Kasasi (MA RI).
Sebagai tindak lanjut Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik dan Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik dan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 1-144/KMA/
SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan serta Keputusan
Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 026/KMA/ SK/II/2012 tentang Standar
Pelayanan Peradilan, maka Mahkamah Agung RI secara komitmen akan berusaha
terus mewujudkan layanan publik yang prima dengan memanfaatkan teknologi
informasi dengan membangun sebuah Sistem Informasi Penelusuran Perkara
(SIPP) untuk 4 (empat) lingkungan peradilan, khusus Pengadilan Militer dimulai
tahun 2015 sampai dengan saat ini masih dalam tahap penyempurnaan konten
yang belum tersedia, SIPP ini merupakan web based application, yaitu suatu
aplikasi yang terinstal di server dan diakses menggunakan penjelajah web atau
yang dikenal sebagai browser melalui jaringan internet atau intranet dan
merupakan upaya pengembangan dan penyempurnaan dari sistem aplikasi
sebelumnya (SIADMIL).
Pengadilan Militer Utama dalam hal memberikan kemudahan layanan akses
informasi kepada pencari keadilan, telah menyediakan/menggunakan sarana meja
informasi maupun teknologi informasi untuk mengakses berbagai informasi
termasuk perjalanan/tahapan penyelesaian perkara (konten Direktori putusan)
pada website pengadilan dan Pedoman Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP) pada Pengadilan Militer Utama sesuai dengan Surat Dirjen Badilmiltun
MARI Nomor : 460/DJMT/KEP/8/2018 tentang Pedoman Standar Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP) pada Pengadilan Militer Utama, Pengadilan Militer
Tinggi dan Pengadilan Militer.
5. Sumber Daya Manusia (SDM)
Peningkatan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan tidak terlepas dari
penguatan Sumber Daya Manusia baik yang terkait dengan teknis peradilan
maupun non teknis. Dalam hal penguatan Sumber Daya Manusia di bidang teknis
peradilan, Mahkamah Agung menetapkan kebijakan pelatihan teknis peradilan
20
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
bagi Hakim dan Panitera, sedangkan untuk tenaga non teknis melalui pelatihan
terkait dengan administrasi umum, manajerial dan kepemimpinan.
Selain kebijakan tersebut, dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia dan
peningkatan kinerja aparatur, Mahkamah Agung RI telah menetapkan dan
melaksanakan fit and propertest untuk pola karir promosi jabatan Eselon II keatas.
6. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan salah satu komponen evaluasi kinerja aparatur
maupun secara kelembagaan, Pengadilan Militer Utama adalah pelaksana
kekuasaan kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan dan sekaligus merupakan kawal depan
(voorvost) Mahkamah Agung dalam menindak lanjuti laporan/pengaduan yang
berada di wilayah hukum Pengadilan Militer Utama yang terdiri dari :
1. Pengadilan Militer Tinggi I Medan
2. Pengadilan Militer I-01 Banda Aceh
3. Pengadilan Militer I-02 Medan
4. Pengadilan Militer I-03 Padang
5. Pengadilan Militer I-04 Palembang
6. Pengadilan Militer I-05 Pontianak
7. Pengadilan Militer I-06 Banjarmasin
8. Pengadilan Militer I-07 Balikpapan
9. Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta
10. Pengadilan Militer II-08 Jakarta
11. Pengadilan Militer II-09 Bandung
12. Pengadilan Militer II-10 Semarang
13. Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta
14. Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya
15. Pengadilan Militer III-12 Surabaya
16. Pengadilan Militer III-13 Madiun
17. Pengadilan Militer III-14 Denpasar
18. Pengadilan Militer III-15 Kupang
19. Pengadilan Militer III-16 Makassar
20. Pengadilan Militer III-17 Manado
21. Pengadilan Militer III-18 Ambon
22. Pengadilan Militer III-19 Jayapura
21
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Dalam pelaksanaan fungsi pengawasan ini masih terdapat permasalahan dalam hal
antara lain keterbatasan Sumber Daya Manusia sebagai pelaksana pengawasan,
keterbatasan anggaran yang ada dengan dibandingkan begitu luasnya wilayah dan
masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap mekanisme pengaduan.
Potensi dan Permasalahan
Potensi Permasalahan
1. Penyelesaian Perkara 1
SE MA RI No. 2 Tahun 2014 tentang Penyelesaian perkara di Pengadilan Tk. Pertama dan Tk. Banding pada 4 Lingkungan Peradilan & SOP Penyelesaian perkara Pengadilan Militer Utama.
1 pengiriman berkas perkara banding yang diajukan oleh tingkat pertama masih ada yang melebihi waktu 14 hari. Hal ini dapat menyebabkan penyelesaian perkara pada tingkat banding melebihi 3 bulan sesuai waktu yang ditentukan dalam SEMA No. 2 Tahun 2014 dan SOP Pengadilan Militer Utama.
2 Pemanfaatan Teknologi Informasi melalui Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) untuk mendukung proses percepatan penyelesaian perkara
2 Pemanfaatan Teknologi Informasi melalui Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) belum bisa diakses oleh para pencari keadilan karena SIPP pada Tingkat Banding masih dalam proses pengembangan.
2. Manajemen penanganan perkara
1.
Pemanfaatan Teknologi Informasi
1. Sedang dilaksanakan pengembangan SIPP pada Pengadilan Tingkat Banding oleh Tim Developmen MA RI.
3. Akses terhadap Pengadilan 1.
Adanya program penyelesaian perkara dengan cara sidang keliling.
1
Terbatasnya anggaran yang tersedia dan mengingat secara geografis letak atau wilayah hukum Pengadilan Militer Utama yang luas, proses penyelesaian perkara sidang keliling tidak maksimal.
4. Penyelesaian perkara perbedaan pendapat
1. Pemahaman Papera Pasal 127 UU Nomor 31 Tahun 1997 tentang penyelesaian perbedaan pendapat
1. Papera belum memahami ketentuan mengenai persyaratan pengajuan perbedaan pendapat Pasal 127 UU 31 Nomor Tahun 1997
22
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
5. SDM 1
Pelatihan bagi tenaga teknis peradilan
1
Masih kurangnya pemahaman terhadap kebijakan teknis dan non teknis peradilan
2 Dilaksanakannya sistem kompetensi dalam rangka promosi jabatan melalui fit and propertest
2
Pola karier yang belum berdasarkan kompetensi dan beban kerja yang belum merata.
3 Dilaksanakannya eksaminasi putusan untuk promosi jabatan
3 Masih ada putusan hakim sempurna.
6 Fungsi Pengawasan 1
Pengadilan Militer Utama sebagai kawal depan (Voor post) MA RI dalam hal menindak lanjuti pengaduan atau laporan dari daerah atau Peradilan di jajarannya.
1
Terbatasnya SDM Pengawasan.
2 Peraturan Bersama Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial No. 02/PB/MA/IX/2012, 02/PB/P.KY/09/2012 tentang Panduan Penegakan Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim.
2 Masih kurangnya pemahaman para pencari keadilan tentang mekanisme pengaduan.
3 Keputusan KMA RI No. 076/KMA/SK/VI/2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penanganan Pengaduan di Lingkungan Lembaga Peradilan.
3 Belum adanya regulasi jaminan terhadap kerahasiaan identitas, perlindungan bagi pelapor pengaduan.
4 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pengawasan dan Pembinaan Atasan Langsung di Lingkungan Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di Bawahnya.
4 Masih ada staf yang melakukan pelanggaran.
23
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
1. Pada penghujung tahun 2015 telah ditetapkan Peraturan Mahkamah Agung RI
Nomor 7 Tahun 2015 tanggal 7 Oktober 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan.
Perma tersebut mengatur pemisahan Tugas Pokok dan Fungsi Kepaniteraan dan
Kesekretariatan, sehingga tidak ada lagi jabatan rangkap/rangkap jabatan, dan
ditindaklanjuti oleh Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor 474-1/SEK/
KU.01/102015 tanggal 21 Oktober 2015 tentang Struktur Organisasi Pengadilan.
2. Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2016 tentang Penegakan Disiplin
Kerja Hakim pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada di
bawahnya, mengatur tentang :
Bab I : Ketentuan Umum
Pasal 1 (1-8), Berisikan tentang hal-hal yang dimaksud; Disiplin
Kerja, Hakim, Sanksi, Hakim, Hakim Ad Hock, Hakim Yustisial,
Hakim Non Palu, Pimpinan Mahkamah Agung, Ketua/Kepala dan
Wakil Ketua/Wakil Kepala.
Bab II : Disiplin Kerja Hakim
Pasal 2 s.d. 12, Mengatur tentang Kewajiban, Hari Kerja, Jam
Kerja, Jam Istirahat, Daftar Hadir, Daftar Pulang dan Izin.
Bab III : Pembinaan
Pasal 13 s.d. 15, Mengatur tentang Cuti Sakit dan Sanksi
Bab IV : Pelaporan
Pasal 16 s.d. 19, Mengatur tentang Kewajiban Melaporkan
dalam hal adanya tindak pelanggaran disiplin.
Bab V : Pembentukan an Susunan Tim Pemeriksa.
Pasal 20, Mengatur tentang Pembentukan dan Susunan Tim
Pemeriksa.
Bab VI : Pelanggaran
Pasal 21, Mengatur tentang Penjatuhan Sanksi atas Tindak
Pelanggaran
Bab VII : Sanksi
Paal 22, 23, Mengatur tentang Jenis-jenis Sanksi.
Bab VIII : Ketentuan Peralihan
REGULASI TAHUN 2015 S.D. 2019
24
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Pasal 24, Menyatakan bahwa dengan berlakunya Peraturan
Mahkamah Agung ini, Kep KMA Nomor 069/KMA/SK/V/2009
tentang Perubahan Pertama atas Kep KMA No.
071/KMA/SK/V/2008 tentang Ketentuan Penegakan Disiplin Kerja
dalam Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Khusus Kinerja Hakim
dan Pegawai Negeri pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan
yang berada di bawahnya, sepanjang yang mengatur penegakan
disiplin kerja dalam pelaksanaan pemberian tunjangan khusus
kinerja Hakim dinyatakan tidak berlaku.
3. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pengawasan dan
Pembinaan Atasan Langsung di lingkungan Mahkamah Agung dan Badan
Peradilan di bawahnya, mengatur tentang :
Bab I : Ketentuan Umum
Pasal 1, mengatur tentang yang dimaksud dengan Pengawasan
dan Pembinaan Atas Langsung, Pengawasan Melekat,
Pengawasan Fungsional, Hakim, Bawahan, Apartur, Kode etik
aparatur Peradilan, Atasan Langsung, Pimpinan Mahkamah
Agung, Pimpinan Pengadilan Tingkat Banding, Pimpinan
Pengadilan Tingkat Pertama, Pejabat Struktural, Pengadilan
Tingkat Banding dan Pengadilan Tingkat Pertama.
Bab II : Kewajiban Pengawasan dan Pembinaan Atas Langsung.
Pasal 2 s.d. 8, mengatur tentang Kewajiban Atas LAngsung,
Tindak lanjut, Bentuk-bentuk Penghargaan dan Penjatuhan Sanksi
Sementara.
Bab III : Pelanggaran, Sanksi dan Penghargaan
Pasal 9 s.d. 11, mengatur tentang Bentuk-bentuk Sanksi dan
Penghargaan.
Bab IV : Penutup
Pasal 12 dan 13, menyatakan bahwa pada saat diberlakukannya
Peraturan Mahkamah Agung ini, Surat Keputusan KMA Nomor
096/KMA/SK/X/2006 tentang Tanggung Jawab Ketua Pengadilan
Tingkat Banding dan Ketua Pengadilan Tingkat Pertama dalam
melaksanakan tugas pengawasan dinyatakan dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Peraturan Mahkamah Agung ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
25
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
4. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 9 Tahun 2016, tentang Pedoman
Penanganan Pengaduan (Whistleblowing System) di Mahkamah Agung dan
Badan Peradilan yang berada di bawahnya.
Bab I : Ketentuan Umum
Pasal 1 s.d. 3, mengatur tentang hal-hal yang dimaksud:
Pengaduan, Penanganan Pengaduan, Meja Pengaduan,
Penelaahan Pengaduan, Pimpinan Mahkamah Agung, Hakim, Pihak
Terkait, ASN, Pelanggaran, Pemeriksaan, Konfirmasi, Klarifikasi,
Rekomendasi, Tindak lanjut, Rehabilitasi, Pejabat Pembina
Kepegawaian, Pelapor dan atau Whistleblower, Terlapor, Saksi,
Ahli, Pendamping, SIWAS MARI, SIKEP, Hari, Tujuan Penanganan
Pengaduan dan Sarana Pengaduan.
Bab II : Prinsip-prinsip Penanganan Pengaduan
Pasal 4, mengatur tentang prinsip-prinsip pengaduan yang meliputi:
Terintegrasi, Objektivitas, Efektif, Transparansi, Akuntabilitas,
Kerahasiaan, Adil, Non Diskriminatif, Independensi, Netralitas,
Kepastian Hukum, Profesionalitas, Proporsionalitas dan Menjunjung
tinggi Independensi Peradilan.
Bab III : Kewenangan Penanganan Pengaduan
Pasal 5 s.d. 9, mengatur tentang Penanganan Pengaduan adalah
kewenangan Badan Pengawasan, Pendelegasian wewenang
kepada Pengadilan Tingkat Banding dan Tingkat Pertama, Badan
Pengawasan melaksanakan Penanganan Pengaduan atas inisiatif
sendiri maupun atas perintah Pimpinan Mahkamah Agung dan
Penanggung Jawab Penanganan Pengaduan.
Bab IV : Penyampaian dan Pengadministrasian Pengaduan
Bab V : Tindak Lanjut Penanganan Pengaduan
Bab VI : Pelaporan dan Pengarsipan
Bab VII : Penutup
4. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2017, tentang Perubahan atas
Perma No. 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan
Kesekretariatan Peradilan.
5. Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 3 Tahun 2018 tentang Administrasi perkara
di pengadilan secara elektronik.
6. Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 5 Tahun 2018 tentang Kelas, Tipe dan
Daerah Hukum Pengadilan Tingkat Pertama dan Pengadilan Tingkat Banding
pada 4 (empat) lingkungan peradilan.
26
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
7. Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 4 Tahun 2018 tentang perubahan kedua
atas Peraturan Mahkamah Agung nomor 7 tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan.
8. Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2018 tentang Pemberlakuan
rumusan hasil rapat pleno Kamar Mahkamah Agung Tahun 2018 sebagai
pedoman pelaksanaan tugas bagi pengadilan.
Laporan Kinerja Pengadilan Militer Utama disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, menguraikan gambaran secara garis besar tentang Pengadilan
Militer Utama yang berisikan antara lain; Latar Belakang, Kedudukan, Tugas
Pokok, Fungsi, Struktur Organisasi dan Sistematika Penyajian, dengan
penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama
(Strategic issued)
BAB II Perencanaan Kinerja, menguraikan ringkasan/ikhtisar perencanaan dan
perjanjian kinerja yang berisikan antara lain :
A. Rencana Strategis 2015 – 2019
1. Visi dan Misi
2. Tujuan dan Sasaran Strategis
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok
B. Rencana Kinerja Tahunan TA. 2020
C. Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja Tahunan) TA. 2019
BAB III Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Militer Utama, yang terdiri dari :
A. Capaian Kinerja Organisasi, menyajikan capaian kinerja organisasi
untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai
dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan
kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja :
1. Pengukuran Kinerja (Perbandingan antara Target dan Realisasi
Kinerja);
2. Membandingkian antara realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terahir;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan
target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen
perencanaan strategis organisasi;
4. Analisis Capaian Kinerja (diuraikan pencapaian sasaran-sasaran
organisasi dengan pengukuran dan penyajian dari hasil pengukuran
E. SISTEMATIKA PENYAJIAN
27
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
kinerja, serta analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau
peningkatan/penurunan kinerja).
B. Realisasi Anggaran, menguraikan realisasi anggaran yang digunakan
dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai
dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
BAB IV Penutup menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta
langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
meningkatkan kinerjanya, yang terdiri dari :
Lampiran, yang terdiri dari :
1. Struktur Organisasi
2. Perjanjian Kinerja dan Reviu Perjanjian Kinerja Tahun 2019
3. Rencana Kinerja Tahun 2019, 2020 dan 2021
4. Matriks Kinerja dan Pendanaan 2015- 2019
5. Surat Perintah Penyusunan LKjIP TA 2019
28
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Tahun 2019 merupakan tahun kelima dari Rencana Strategis (Renstra)
Pengadilan Militer Utama Tahun 2015-2019 yang telah direviu yaitu pada 31
Januari 2019. Renstra Pengadilan Militer Utama merupakan dokumen
perencanaan yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategis, Kebijakan, Program
dan Kegiatan Pengadilan Militer Utama sebagai pedoman/acuan dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
1. VISI DAN MISI
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa
depanyang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan
fungsi Pengadilan Militer Utama. Visi Pengadilan Militer Utama mengacu
pada Mahkamah Agung RI adalah “Mewujudkan Pengadilan Militer
Utama yang Agung”.
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi
yang telah ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan
tercapai/terwujud dengan baik.
Untuk mencapai Visi tersebut, ditetapkan Misi Pengadilan Militer Utama,
yaitu sebagai berikut :
1. Menjaga kemandirian peradilan militer
2. Meningkatkan kredibilitas dan transparasi badan peradilan di
Pengadilan Militer Utama.
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan di
Pengadilan Militer Utama.
4. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada
pencari keadilan di Pengadilan Militer Utama.
2. TUJUAN
Dalam rangka mencapai visi dan misi Pengadilan Militer Utama
sebagaimana yang telah ditetapkan, maka visi dan misi harus dirumuskan
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019
29
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
ke dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa rumusan
strategis organisasi.
Tujuan strategis adalah merupakan penjabaran atau bentuk implementasi
dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu satu sampai dengan lima tahun.
Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Militer Utama adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan kinerja Hakim dan Panitera Pengganti dalam
penyelesaian perkara.
2. Meningkatkan kualitas Hakim.
3. Meningkatkan pelayanan administrasi Kepaniteraan.
4. Meningkatkan pelayanan administrasi Kesekretariatan.
5. Meningkatkan pengawasan.
6. Meningkatkan disiplin kerja.
7. Memberikan keterbukaan informasi bagi masyarakat.
3. SASARAN STRATEGIS, PROGRAM DAN KEGIATAN
a. Sasaran strategis yang ingin dicapai Pengadilan Militer Utama yakni :
1) Tercapainya peningkatan kualitas penerimaan dan
penyelesaian perkara.
2) Peningkatan tertib administrasi perkara.
3) Peningkatan kualitas pengawasan.
4) Meningkatnya profesionalisme sumber daya manusia bidang
tugas Kepaniteraan dan Kesekretariatan.
5) Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan
(acces to justice).
6) Peningkatan tata tertib kearsipan perkara.
7) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana
Pengadilan Militer Utama.
b. Program dan Kegiatan
Guna mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
Pengadilan Militer Utama secara garis besar menyusun langkah-
30
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
langkah yang terdiri atas beberapa tahapan dalam bentuk program
dan kegiatan sebagai berikut :
1) Tahap perencanaan yaitu program dan kegiatan mengumpulkan
semua data-data yang diperlukan guna mengidentifikasikan
permasalahan, menganalisa permasalahan yang dihadapi dan
merumuskan masalah.
2) Tahap persiapan yaitu program dan kegiatan merumuskan cara
bertindak atau alternatif kebijaksanaan dan menetapkan arah
kebijaksanaan yang akan diambil.
3) Tahap pelaksanan dan pengakhiran dalamsasaran dan
anggaran yaitu program dan kegiatan mengkoordinasikan penjabaran
kebijaksanaan ke dalam sasaran dan anggaran, menetapkan
penjabaran sasaran dan anggran, menjabarkan satuan ke dalam
rancangan satuan, menetapkan program dan kegiatan tersebut dapat
diimplemntasikan melalui 5 (lima) strategi yaitu :
a) Strategi stabilitas.
(1) Strategi stabilitas bertujuan untuk menunjukkan dan
mempertegas arah bahwa kegiatan Pengadilan Militer
Utama, serta menghindari dari segala yang menjadi
penghambat dimasa lalu.
(2) Meningkatkan bahwa segala daya dan dana
diarahkan pada peningkatan efesiensi agar terwujud
kondisi Pengadilan Militer Utama pada posisi yang stabil
dan berjalan sebagaimana yang diharapkan.
b) Strategi pembangunan.
Strategi ini berorientasai untuk menambah kegiatan
dan skala prioritas bagi kegiatan operasional Pengadilan
Militer Utama berdasarkan Perma Nomor 7 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan
Kesekretariatan Peradilan yang mengalami perubahan
signifikan, sehingga diperlukan segala fasilitas yang
kurang dengan mengusulkan penambahan anggaran
modal untuk pembangunan rehabilitasi gedung kantor
Pengadilan Militer Utama dalam DIPA tahun 2017 secara
berkesinambungan.
31
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
c) Strategi efesiensi dan efektif.
Strategi ini berorientasi kepada skala prioritas
dengan memilih kebutuhan yang paling mendesak dan
mendasar yang harus didahulukan sertab pengurangan
skala prioritas opersional Pengadilan Militer Utama yang
tidak mungkin lagi dipertahankan keberadaannya.
d) Strategi pelayanan publik.
Pembinaan pelayanan informasi dari Mahkamah
Agung terhadap badan peradilan di bawahnya termasuk
Pengadilan Militer Utama, merupakan salah satu indikator
pembaharuan peradilan ke arah terwujudnya peradilan
yang agung dan modern. Kebijakan pembinaan dalam
bidang ini, merupakan keharusan sebagai implementasi
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan informasi publik dan Surat Keputusan Ketua
Mahkamah Agung RI Nomor 1-144/KMA/SK/I/2011
tentang Pedoman pelayanan informasi di pengadilan serta
surat Keputusan Wakil Ketuan Mahkamah Agung RI
bidang Non Yudisial Nomor 01/WKMANY/SK/I/2009
tentang Pedoman pelaksanaan pelayanan informasi pada
Mahkamah Agung RI tersebut. Subtansi kebijakan pada
Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI tersebut
telah mengatur secara jelas informasi peradilan apa yang
boleh dan yang harus tetap dirahasiakan, pelaksanaan
pelayanan informasi, pengumuman informasi, tata cara
pelayanan informasi, tata cara penanganan keberatan
terhadap pelayanan informasi dan tata cara pelaporan.
e) Strategi kombinasi.
Strategi ini merupakan perpaduan dari keempat
kombinasi di atas. Dengan tetap memperiotaskan program
mana yang harus didahulukan karena adanya
keterbatasan dana dan sarana tetap memegang prinsip
proposionalitas. Dari rencana strategis di atas kunci
keberhasilan pembangunan yang dirumuskan melalui
32
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
rencana strategis Pengadilan Militer Utama kedepan dapat
dirumuskan dalam 4 (empat) aspek yaitu :
(1) Sumber daya manusia mencakup :
i. Peningkatan kualitas melalui pendidikan
dan pelatihan.
ii. Penataan kembali sistem pembinan kalier
pegawai menurut alur karier yang ada.
iii. Penggunaan teknologi informasi dalam
sistem pelaporan dan administrasi.
(2) Sarana dan prasarana mencakup :
i. Pengadaan sarana dan prasarana sesuai
kebutuhan yang nyata.
ii. Pengembangan perpustakaan melalui
koleksi buku, sarana dan prasarana berikut
sistem pelayanan melalui sistem aplikasi.
iii. Peningkatan jumlah anggaran melalui
DIPA sesuai dengan rencana kebutuhan fisik
Pengadilan Militer Utama.
(3) Ketatalaksanaan mencakup:
i. Melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku secara
optimal.
ii. Melaksanakan program Pengadilan Militer
Utama yang telah disusun dengan tetap
berdasarkan kepada ketentuan Undang-
undang, Peraturan Pemerintah, SEMA, Juklak
dan Juknis yang ada.
(4) Hukum materiil mencakup :
Penelaahan dan inventarisasi materi
hukum, memesyarakatkan hukum yang berlaku
melalui sosialisasi dan dialog terhadap
masyarakat militer khusunya para pencari
keadilan.
33
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
4. KEBIJAKAN DAN STRATEGI
a. Peningkatan kinerja.
Peningkatan kinerja sangat menentukan dalam meningkatkan sistem
manajemen perkara yang akuntabel dan transparan sehingga
masyarakat pencari keadilan dapat memperoleh kepastian hukum.
Kinerja sangat mempengaruhi tinggi rendahnya angka penyelesaian
perkara, proses peradilan yang cepat, sederhana, transparan dan
akuntabel. Peningkatan kinerja bertujuan untuk meningkatkan
integritas sumber daya aparatur peradilan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung kebijakan dan
strategi peningkatan kinerja :
1) Sistem karir perbaikan dalam mekanisme promosi dan
mutasi sesuain dengan kompetensi.
2) Pengawasan eksternal. Hal ini untuk menjamin
berjalannya proses penegakan hukum yang akuntabel, dan
memenuhi rasa keadilan masyarakat.
3) Menguasai Standar Operasional Prosedur (SOP) sesuai
bidangnya.
Disamping itu perlu adanya dukungan sarana dan
prasarana serta teknologi informasi yang memadai untuk
meningkatkan kinerja.
b. Peningkatan kualitas pelayanan publik.
Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik,
diperlukan kebijakan yang memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Memiliki standar pelayanan bagi pencari keadilan
mengatur dengan jelas hak dan kewajiban penyelenggaraan
pelayanan maupun penerima layanan.
2) Memiliki mekanisme penanganan pengaduan.
3) Meningkatkan sarana prasarana dan teknologi informasi
untuk pelayanan publik.
34
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
5. INDIKATOR KINERJA UTAMA
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan
sasaran strategis dalam mencapai tujuan.
Seiring tuntutan reformasi birokrasi khususnya upaya peningkatan
pelayanan publik yang baik, maka Pengadilan Militer Utama pada tanggal
31 Januari 2019 (tahun kelima RPJM 2015-2019) telah melakukan Reviu
terhadap RENSTRA 2015-2019 terutama mereviu Indikator Kinerja
Utama (IKU) yang semula hanya menitik beratkan pada kuantitas dalam
proses percepatan penyelesaian perkara sebagaimana telah dituangkan
dalam tujuan dan sasaran strategis, hal ini mengacu kepada SE
Mahkamah Agung No. 2 Tahun 2014 akan tetapi harus mampu
mewujudkan proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel, yakni
“Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel” .
35
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
REVIU
INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENGADILAN MILITER UTAMA
NO
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA
1.
Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
a. Persentanse sisa perkara yang diselesaikan
Jumlah sisa perkara yang diselesaikan X 100% Jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan Catatan : Sisa perkara : sisa perkara tahun sebelumnya
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan Tahunan
b. Persentanse perkara perbedaan pendapat yang diselesaikan tepat waktu
Jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan X 100% Jumlah perkara yang ada Catatan: - Jumlah perkara yang diselesaikan dengan perkara yang harus
diselesaikan (sisa awal tahun dan perkara yang masuk) - Jumlah perkara yang ada = jumlah perkara yang diterima tahun
berjalan ditambah sisa perkara tahun sebelumnya - Penyelesaian perkara tepat waktu = perkara yang diselesaikan tahun
berjalan
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan Tahunan
c. Persentanse perkara pidana tingkat banding yang diselesaikan tepat waktu.
Jumlah perkara pidana yang diselesaikan tahun berjalan X 100% Jumlah perkara pidana yang ada Catatan: - Jumlah perkara pidana yang diselesaikan dengan perkara pidana
yang harus diselesikan (sisa awal tahun dan perkara yang masuk) - Jumlah perkara pidana yang ada = jumlah perkara pidana yang
diterima tahun berjalan ditambah sisa perkara tahun sebelumnya - Penyelesaian perkara pidana tepat waktu = perkara pidana yang
diselesaikan tahun berjalan - Pengadilan Militer Utama merupakan Pengadilan Tingkat Banding
(untuk Mayor ke atas)
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan Tahunan
36
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
NO KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA
d. Persentase
penurunan sisa perkara
Sisa perkara tahun sebelumnya - Sisa perkara tahun berjalan X 100% Sisa Perkara tahun sebelumnya Catatan: Sisa perkara adalah perkara yang belum diputus pada tahun berjalan
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan Tahunan
2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Persentanse salinan putusan yang dikirim ke Oditur Militer dan Terdakwa / Pengadilan pengaju tepat waktu
Jumlah isi putusan yang diterima tepat waktu X 100% Jumlah putusan Salinan putusan : Salinan putusan perkara pidana dan perbedaan pendapat
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan Tahunan
3. Peningkatan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
Persentanse perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
Jumlah perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan X 00% Jumlah perkara yang seharusnya diselesaikan di luar gedung pengadilan Catatan: - Perma Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pedoman pemberian layanan
hukum bagi masyarakat tidak mampu di pengadilan - Di luar gedung pengadilan adalah perkara yang diselesaikan di luar
kantor pengadilan (setting plaatz, siding keliling maupun gedung-gedung lainnya)
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan Tahunan
37
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Unit Kerja : Pengadilan Militer Utama Tahun Anggaran : 2020
No
Tujuan Sasaran Target Strategis 2020
Uraian Indikator kinerja Target Strategis Indikator Kinerja 2020 Program Kegiatan Indikator Kegiatan Target Target (Juta
Rp)
Total Target
(Juta Rp)
1 Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan melalui proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
Persentase para pihak yang percaya terhadap sistem peradilan
75% Peningkatan Manajemen Peradilan Militer
Peningkatan Manajemen Peradilan Mliter
349
Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.
Persentanse sisa perkara yang diselesaikan
100%
Penyelesaian Administrasi Perkara Peradilan Militer
45 Berkas
90
Persentanse perkara yang diselesaikan
95%
Persentase perkara pidana tingkat banding yang diselesaikan tepat waktu
95%
Persentanse jumlah perkara
perbedaan pendapat yang
diselesaikan
95%
Persentase penurunan sisa perkara
50%
Persentase pelaksanaan monitoring dan evaluasi peradilan militer
100%
B. REVIU RENCANA KINERJA TAHUN 2020
38
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
No
Tujuan Sasaran Target Strategis 2020
Uraian Indikator kinerja Target Strategis Indikator Kinerja 2020 Program Kegiatan Indikator Kegiatan Target Target (Jut Rp)
Total Target
(Juta Rp)
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Persentanse salinan putusan yang dikirim ke Oditur Militer Tinggi dan Terdakwa / Pengadilan pengaju tepat waktu
100%
Jumlah penyampaian berkas perkara Tingkat Pertama, Banding, Kasasi dan PK
45 Berkas
12
2 Terwujudnya percepatan proses penanganan perkara melalui pemanfaatan teknologi informasi
Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
95% Peningkatan percepatan proses penanganan perkara melalui pemanfaatan teknologi informasi.
Persentase percepatan penyelesaian perkara melalui Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP)
100% Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Peradilan Militer
4 Monev
150
3 Terwujudnya peningkatan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
Persentase perkara yang diselesaikan melalui sidang keliling/zitting plats
10% Peningkatan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
Persentase pelaksanaan sidang di luar Gedung Pengadilan (sidang keliling)
100%
Peningkatan Manajemen Peradilan Militer
Peningkatan Manajemen Peradilan Mliter
Pelaksanaan sidang keliling
1 Sidang
80
Persentanse perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan (sidang keliling)
80%
39
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
No
Tujuan Sasaran Target Strategis 2020
Uraian Indikator kinerja Target Strategis Indikator Kinerja 2020 Program Kegiatan Indikator Kegiatan Target Target (Juta Rp))
Total Target
(Juta Rp)
4 Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan
Persentase kepuasan para pencari keadilan terhadap layanan peradilan
80%
Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung
Pembinaan Admnistrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan Administrasi
7.205
Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
Persentase jumlah putusan
yang dipublikasikan 100%
Penyelenggaraan operasional perkantoran dan non operasional satker daerah
12 Layanan
5.183
Persentase penanganan pengaduan dan informasi yang ditindaklanjuti
100%
Peningkatan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal
Persentanse temuan yang ditindaklanjuti 100%
Satuan Kerja yang mendapatkan pembinaan teknis pengelolaan keuangan
12 Layanan
125
Persentase pelaksanaan pengawasan kinerja peradilan militer 100%
Peningkatan Pengelolaan Aset, Keuangan dan Kinerja
Persentase penyelenggaraan operasional perkantoran 100%
40
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
No
Tujuan Sasaran Target Strategis 2020
Uraian Indikator kinerja Target Strategis Indikator Kinerja 2020 Program Kegiatan Indikator Kegiatan Target Target (Rp)
Total Target
(Juta Rp)
Persentase terpenuhinya pembayaran gaji dan tunjangan
100%
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Pengadaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan Mahkamah Agung
2.150
Persentanse pengadaan sarana dan prasarana
100% Pembangunan/ Renovasi Gedung Bangunan
1 Sistem
1.000
Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung SIPP
5 Unit
100
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Pengadaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan Mahkamah Agung
Pengadaan Jaringan Instalasi Kantor Pengadilan
1 Sistem
200
Pengadaan Kendaraan Operasional Pengadilan
4 Unit
1.200
41
LAKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
No
Tujuan Sasaran Target Strategis 2020
Uraian Indikator kinerja Target Strategis Indikator Kinerja 2020 Program Kegiatan Indikator Kegiatan Target Target (Rp)
Total Target
(Juta Rp)
Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Kesekretariatan
20 Unit
150
Pengadaan Peralatan/Fasilitas Kantor di Lingkungan Mahkamah Agung
50 Unit
200
42
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Unit Kerja : Pengadilan Militer Utama Tahun Anggaran : 2020
No. Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target %
1. Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan melalui proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.
Persentanse sisa perkara yang diselesaikan 100
Persentanse jumlah perkara yang diselesaikan tepat waktu
95
Persentase jumlah perkara pidana tingkat banding yang diselesaikan tepat waktu
95
Persentanse jumlah perkara perbedaan pendapat yang diselesaikan tepat waktu
95
Persentase penurunan sisa perkara
50
Persentase pelaksanaan monitoring dan evaluasi peradilan militer
100
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Persentanse salinan putusan yang dikirim ke Oditur Militer Tinggi dan Terdakwa / Pengadilan pengaju tepat waktu
100
2. Terwujudnya percepatan proses penanganan perkara melalui pemanfaatan teknologi informasi
Peningkatan percepatan proses penanganan perkara melalui pemanfaatan teknologi informasi.
Persentase percepatan penyelesaian perkara melalui Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP)
100
3. Terwujudnya peningkatan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
Peningkatan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
Jumlah pelaksanaan sidang di luar Gedung Pengadilan (sidang keliling)
100
C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020
43
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Persentanse perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan (sidang keliling)
80
4. Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan
Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice).
Persentase jumlah putusan yang dipublikasikan
100
Persentase penanganan pengaduan dan informasi yang ditindaklanjuti
100
Persentanse temuan yang ditindaklanjuti
100
Persentase pelaksanaan pengawasan kinerja peradilan militer
100
Peningkatan Pengelolaan Aset, Keuangan dan Kinerja
Persentase penyelenggaraan operasional perkantoran
100
Persentase terpenuhinya pembayaran gaji dan tunjangan
100
Persentanse pengadaan sarana dan prasarana 100
44
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan
dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja
yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara
periodik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan
akuntabilitas kinerja Kementerian/Lembaga/suatu organisasi.
Capaian Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan,
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi dan
strategi instansi pemerintah/organisasi.
Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian indikator kinerja guna
memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan
dan sasaran.
Selanjutnya dilakukan pula analisis akuntabilitas kinerja, dengan maksud untuk
memberikan gambaran keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program
dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam rencana strategis.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Militer Utama tahun 2019,
dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja
yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang
telah ditetapkan dapat tercapai atau tidak.
Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun
demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2019.
Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut diuraikan
dalam tabel dibawah ini.
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI TA 2019
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2019
45
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Unit Kerja : Pengadilan Militer Utama Tahun Anggaran : 2019
No. Tujuan Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target %
Realisasi %
Capaian %
1. Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan melalui proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.
Persentanse sisa perkara yang diselesaikan
100 100 100
Persentanse jumlah perkara yang diselesaikan tepat waktu
95 100 105,2
Persentase jumlah perkara pidana tingkat banding yang diselesaikan tepat waktu
100 100 105,2
Persentanse jumlah perkara perbedaan pendapat yang diselesaikan tepat waktu
80 100 105,2
Persentase penurunan sisa perkara
50 100 2
Persentase pelaksanaan monitoring dan evaluasi peradilan militer
100 100 100
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Persentanse salinan putusan yang dikirim ke Oditur Militer Tinggi dan Terdakwa/ Pengadilan pengaju tepat waktu
100 100 100
2. Terwujudnya percepatan proses penanganan perkara melalui pemanfaatan teknologi informasi
Peningkatan percepatan proses penanganan perkara melalui pemanfaatan teknologi informasi.
Persentase percepatan penyelesaian perkara melalui Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP)
100 100 100
3. Terwujudnya peningkatan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
Peningkatan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan
Jumlah pelaksanaan sidang di luar Gedung Pengadilan (sidang keliling)
100 100 100
1. PENGUKURAN KINERJA
46
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
terpinggirkan Persentanse perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan (sidang keliling)
80 100 125
4. Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan
Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice).
Persentase jumlah putusan yang dipublikasikan
100 100 100
Persentase penanganan pengaduan dan informasi yang ditindaklanjuti
100 100 100
Persentanse temuan yang ditindaklanjuti
100 100 100
Persentase pelaksanaan pengawasan kinerja peradilan militer
100 100 100
Jumlah Anggaran Kegiatan Terdiri dari :
Rp. 5.244.674.000,-
1. Anggaran Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung R.I.
Rp. 5.042.674.000,-
2. Anggaran Kegiatan Manajemen Peradilan Militer 3. Anggaran kegiatan Pengadaan Sarana dan
Prasarana
Rp. 160.000.000,- Rp. 42.000.000,-
47
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Pengukuran kinerja Pengadilan Militer Utama Tahun 2019 mengacu pada
indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel diatas, untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Pada akhir tahun 2019, Pengadilan Militer Utama telah melaksanakan
seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.
Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan
sebagai berikut :
Capaian sasaran Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan
Akuntabel pada tahun 2019 dibandingkan dengan sasaran pada tahun 2017
dan tahun 2018 terdapat 6 (enam) indikator dari sasaran tersebut :
Indikator persentase sisa perkara yang diselesaikan
INDIKATOR KINERJA
2019 2018 2017
TARGET %
REALISASI %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
Persentanse sisa perkara yang diselesaikan 100 100 100 100 100%
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase sisa perkara yang diselesaikan
adalah perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara
yang harus diselesaikan. Sedangkan ukuran capaiannya adalah
perbandingan antara persentase sisa perkara yang telah diselesaikan
(Realisasi) dengan target yang ditetapkan.
Pada tahun 2019 Persentase Capaian penyelesaian Sisa Perkara TA 2018
adalah sebesar 100%.
PENYELESAIAN SISA PERKARA TK. BANDING TA. 2019
Data Sisa Perkara Tk. Banding TA. 2018 Jumlah Target Realisasi Capaian
Sisa perkara TA. 2018 0
Perkara masuk TA. 2019 19
Jumlah perkara TA. 2019 (Sisa + Masuk) 19
Sisa perkara TA. 2018 yang diselesaikan pada Th. 2019 0 100% 100% 100%
Perkara TA.2019 yang diselesaikan 19
Sisa perkara akhir TA. 2019 0
2. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
SASARAN : TERWUJUDNYA PROSES PERADILAN YANG
PASTI, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL
48
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
PENYELESAIAN SISA PERKARA PERBEDAAN PENDAPAT TA. 2019 Data Sisa Perkara Perbedaan Pendapat
TA. 2018 Jumlah Target Realisasi Capaian
Sisa perkara TA. 2018 0
Perkara masuk TA. 2019 2
Jumlah perkara TA. 2018 (Sisa + Masuk) 2
Sisa perkara TA. 2018 yang diselesaikan pada Th. 2019 0 100% 100% 100%
Perkara TA.2019 yang diselesaikan 2
Sisa perkara akhir TA. 2019 0
Ditinjau dari tahun 2018 dan tahun 2017, persentase sisa perkara baik Sisa
Perkara Banding dan Sisa Perkara Perbedaan Pendapat yang diselesaikan
selalu mencapai target 100%.
GRAFIK PENYELESAIAN SISA PERKARA
Persentase jumlah perkara yang diselesaikan tepat waktu
INDIKATOR KINERJA
2019 2018 2017
TARGET %
REALISASI %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
Persentanse jumlah perkara yang diselesaikan tepat waktu 95 100 105,2 105,2 101,21
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase jumlah perkara yang
diselesaikan tepat waktu adalah perbandingan perkara yang diselesaikan
dengan perkara yang harus diselesaikan.
Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara persentase
perkara yang telah diselesaikan (Realisasi) dengan target yang ditetapkan.
Tabel diatas, menggambarkan capaian indikator persentase jumlah perkara
yang diselesaikan tepat waktu selama TA. 2019 dan dibandingkan capaian
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
2017 2018 2019
Sisa Awal
Masuk
Putus
Dikembalikan/Dilimpahkan
Putus NO
Sisa Akhir
49
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
tahun 2018 dan tahun 2017.
Pada tahun 2019 persentase capaian jumlah perkara yang diselesaikan tepat
waktu adalah sebesar 105,2%.
JUMLAH PERKARA YANG DISELESAIKAN TEPAT WAKTU
< 3 BULAN 4 - 5 BULAN 6 - 12 BULAN > 12 BULAN TOTAL
TOTAL PERKARA
PUTUS PADA KEADAAN PERKARA
KET
21 0 0 0 21 21 -
Persentase jumlah perkara pidana tingkat banding yang diselesaikan tepat waktu
INDIKATOR KINERJA
2019 2018 2017
TARGET %
REALISASI %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
Persentase jumlah perkara pidana tingkat banding yang diselesaikan tepat waktu 95 100 105,2 105,2 101,14
Perkara yang ada sejumlah 21 perkara (Sisa + Masuk)
Target : 95% dari Perkara tersedia (diregister)
Diselesaikan : 21 perkara , sisa Nihil.
Realisasi : 100%
Capaian : 100 : 95 X 100 = 105,2% (melebihi target)
50
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Realisasi penyelesaian perkara tingkat banding dan perkara perbedaan
pendapat mencapai target, kondisi ini disebabkan beberapa faktor, antara lain
terbentuknya komitmen, kompetensi dan integritas tinggi dari para Hakim dan
Panitera serta dukungan semua komponen baik teknis maupun non
teknis terhadap penyelesaian perkara dalam rangka upaya memberikan
pelayanan prima terhadap pencari keadilan;
PENYELESAIAN PERKARA BANDING TA. 2018 dan 2019
Data Perkara Tk. Banding TA. 2018 Jumlah Target Realisasi Capaian
Sisa perkara TA. 2017 2
Perkara masuk TA. 2018 22
Jumlah perkara diregister/Tersedia (Sisa+Masuk) 22
Perkara yang diselesaikan TA. 2018 24 95% 100% 105,2%
Sisa akhir TA . 2018 0
Data Perkara Tk. Banding TA. 2019 Jumlah Target Realisasi Capaian
Sisa perkara TA. 2018 0
Perkara masuk TA. 2019 19
Jumlah perkara diregister/Tersedia (Sisa+Masuk) 19
Perkara yang diselesaikan TA. 2019 19 95% 100% 105,2%
Sisa akhir TA. 2019 0
Persentanse jumlah perkara perbedaan pendapat yang diselesaikan
tepat waktu
INDIKATOR KINERJA
2019 2018 2017
TARGET %
REALISASI %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
Persentanse jumlah perkara perbedaan pendapat yang diselesaikan tepat waktu 95 100 105,2 105,2 105,26
88%
90%
92%
94%
96%
98%
100%
102%
104%
106%
Target Realisasi Capaian
2018 95% 100,00% 105,20%
2019 95% 100% 105,20%
GRAFIK PERSENTASE PENYELESAIAN PERKARA BANDING TA. 2018 & TA. 2019
51
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Perkara Perbedaan Pendapat yang masuk sejumlah 2 (dua) perkara dan 2
(tiga) perkara tersebut putus (selesai) sehingga tidak ada lagi sisa perkara
yang harus diselesaikan. Dengan sudah memenuhi target 95%, bahkan
realisasinya bias dikatakan 105,2%.
Target : 95% dari Perkara tersedia
Diselesaikan : 2 perkara , sisa 0 perkara.
Realisasi : 100 %
Capaian : 105,2%
Realisasi penyelesaian Perkara Perbedaan Pendapat mencapai target,
kondisi ini disebabkan beberapa faktor, antara lain terbentuknya komitmen,
kompetensi dan integritas tinggi para Hakim dan Panitera Pengganti serta
dukungan semua komponen baik teknis maupun non teknis terhadap
penyelesaian perkara dalam rangka upaya memberikan pelayanan prima
terhadap pencari keadilan;
PENYELESAIAN PERKARA PERBEDAAN PENDAPAT TA. 2018 dan 2019 Data Perkara Perbedaan Pendapat TA. 2018
Jumlah Target Realisasi Capaian
Sisa perkara TA. 2017 0
Perkara masuk TA. 2018 3
Perkara yang diselesaikan TA. 2018 3 95% 100% 105,2%
Sisa akhir TA. 2018 0
Data Perkara Perbedaan Pendapat TA. 2019
Jumlah Target Realisasi Capaian
Sisa perkara TA. 2018 0
Perkara masuk TA. 2019 2
Perkara yang diselesaikan TA. 2019 2 95% 100% 105,2%
Sisa akhir TA. 2019 0
52
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Persentase penurunan sisa perkara
INDIKATOR KINERJA
2019 2018 2017
TARGET %
REALISASI %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
Persentase penurunan sisa perkara
50 100 2 2 133,33
Tabel diatas, menggambarkan capaian indikator persentase penurunan sisa
perkara yang diselesaikan pada TA. 2019 sama dengan pada TA. 2018.
Tahun 2019 Pengadilan Militer Utama menargetkan penurunan sisa perkara
yang diselesaikan sebesar 50%, sedangkan realisasinya sebesar 100%
sehingga persentase penurunannya hanya mencapai 2%.
PENURUNAN PENYELESAIAN SISA PERKARA TA. 2019
Data Perkara TA. 2019 Jumlah Target Realisasi Capaian
Sisa perkara TA. 2018 0
Perkara masuk TA. 2019 21
Jumlah perkara TA. 2019 (Sisa + Masuk) 21
Sisa perkara TA. 2018 yang diselesaikan pada Th. 2019 0 100% 100% 100%
Perkara TA.2019 yang diselesaikan 21
Sisa perkara akhir TA. 2019 0
53
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
PENURUNAN PENYELESAIAN SISA PERKARA TA. 2019
Data Perkara TA. 2019 Jumlah Target Realisasi Capaian
Sisa perkara TA. 2018 0
Perkara masuk TA. 2019 21
Jumlah perkara TA. 2019 (Sisa + Masuk) 21
Sisa perkara TA. 2018 yang diselesaikan pada Th. 2019 0 100% 100% 100%
Perkara TA.2019 yang diselesaikan 21
Sisa perkara akhir TA. 2019 0
GRAFIK PENURUNAN PENYELESAIAN SISA PERKARA
Persentase pelaksanaan monitoring dan evaluasi peradilan militer
INDIKATOR KINERJA
2019 2018 2017
TARGET %
REALISASI %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
Persentase pelaksanaan monitoring dan evaluasi peradilan militer
100 100 100 100 50
Tabel capaian persentase pelaksanaan monitoring dan evaluasi ke peradilan
militer yang berada dibawah kewenangan Dilmiltama tahun 2019 capaiannya
sesuai dengan target yang ditentukan.
2
25 27
0 0
21 21
0 0
5
10
15
20
25
30
Sisa Awal Masuk Putus Sisa Akhir
2018 2019
54
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Capaian sasaran Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
pada tahun 2019 dibandingkan dengan penyelesaian perkara pada tahun
2018, adalah sebagai berikut :
Persentanse salinan putusan yang dikirim ke Oditur Militer Tinggi dan
Terdakwa/Pengadilan pengaju tepat waktu
INDIKATOR KINERJA 2019 2018 2017
TARGET %
REALISASI %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
Persentanse salinan putusan yang dikirim ke Oditur Militer Tinggi dan Terdakwa/ Pengadilan pengaju tepat waktu
100 100 100 100 100
Tahun 2017, 2018 dan 2019, semua perkara yang masuk ke Dilmiltama dan
sudah diputus kemudian dikirimkan kembali berkas aslinya beserta putusan,
petikan putusan dan salinannya ke pengadilan pengaju, Otmilti dan Terdakwa
atau Penasihat Hukumnya. Pengiriman berkas tersebut sesuai dengan batas
waktu yang ditentukan oleh Undang-Undang.
4,3
2,4 2
GRAFIK PERSENTASE PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI PERADILAN
MILITER
2017 2018 2019
SASARAN : PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN
PENYELESAIAN PERKARA
55
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Grafik Persentanse salinan putusan yang dikirim ke Oditur Militer Tinggi dan Terdakwa/ Pengadilan pengaju tepat waktu
Capaian sasaran Peningkatan percepatan proses penanganan perkara
melalui pemanfaatan Teknologi Informasi pada tahun 2019 dibandingkan
dengan penyelesaian perkara pada tahun 2018 dan 2017, adalah sebagai
berikut:
INDIKATOR KINERJA 2019 2018 2017
TARGET %
REALISASI %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
Persentanse percepatan penyelesaian perkara melalui Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP)
100 100 100 100 0
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase percepatan penyelesaian
perkara melalui Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) adalah
perbandingan antara jumlah putusan yang sudah dapat diakses melalui SIPP
Web Mahkamah Agung RI seketika setelah putusan diucapkan. Sedangkan
ukuran capaiannya adalah perbandingan antara persentase target yang
ditetapkan dibagi dengan realisasi dari target tersebut.
Target Realisasi Capaian
2017 100% 100% 100%
2018 100% 100% 100%
2019 100% 100% 100%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
SASARAN : PENINGKATAN PERCEPATAN PROSES PENANGANAN
PERKARA MELALUI PEMANFAATAN TEKNOLOGI
INFORMASI
56
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Bahwa pada tahun 2016 aplikasi SIPP untuk jajaran Pengadilan Militer masih
dalam tahap pengenalan dan sekedar uji coba sehingga belum maksimal
sepenuhnya digunakan.
Capaian sasaran Peningkatan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan
terpinggirkan pada tahun 2019 dibandingkan dengan penyelesaian perkara
pada tahun 2018 mempunyai 2 (dua) indikator dengan perbandingan sebagai
berikut :
Jumlah pelaksanaan sidang diluar gedung pengadilan (sidang keliling)
INDIKATOR KINERJA
2019 2018 2017
TARGET %
REALISASI %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
Jumlah pelaksanaan sidang diluar gedung pengadilan (sidang keliling)
100 100 100 100 0
Pada tahun 2019 Dilmiltama melaksanakan sidang ulang (sidang keliling)
selama 1 (satu) kali, pada tahun 2018 selama 3 (tiga) kali sedangkan pada
tahun 2017 sama sekali tidak melaksanakan sidang keliling.
92%
94%
96%
98%
100%
Target Realisasi Capaian
GRAFIK PERSENTANSE PERCEPATAN PENYELESAIAN PERKARA MELALUI SISTEM INFORMASI PENELUSURAN
PERKARA (SIPP)
2017 2018 2019
SASARAN : PENINGKATAN AKSES PERADILAN BAGI MASYARAKAT
MISKIN DAN TERPINGGIRKAN
57
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Persentase perkara yang diselesaikan diluar gedung pengadilan (sidang
keliling)
INDIKATOR KINERJA
2019 2018 2017
TARGET %
REALISASI %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
Persentase perkara yang diselesaikan diluar gedung pengadilan (sidang keliling)
80 100 125 125 0
Persentase pelaksanaan sidang ulang (sidang keliling) selama 1 (satu) kali
adalah membandingkan antara target dibagi dengan realisasinya, sehingga
capaian persentasenya adalah melebihi target yang ditetapkan.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
TARGET REALISASI CAPAIAN
Grafik jumlah pelaksanaan sidang diluar gedung pengadilan (sidang keliling)
2017 2018 2019
0%
50%
100%
150%
TARGET REALISASI CAPAIAN
Grafik Persentase perkara yang diselesaikan diluar gedung
pengadilan (sidang keliling) Tahun 2019
58
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Capaian sasaran Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap peradilan
(acces to justice) TA. 2019 mempunyai 4 (empat) indikator kinerja,
dibandingkan dengan tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Persentase jumlah putusan yang dipublikasikan
INDIKATOR KINERJA
2019 2018 2017
TARGET %
REALISASI %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
Persentase jumlah putusan yang dipublikasikan
100 100 100 100 100
Pada tahun 2018 Dilmiltama memutus perkara banding sebanyak 25 perkara
dan semuanya sudah di upload serta dipublikasikan di aplikasi web Direktori
Putusan sehingga realisasi dan capaiannya sudah sesuai dengan target yang
ditetapkan, begitupun juga pada tahun 2019, jumlah perkara yang masuk
sebanyak 21 perkara, semua sudah di upload dan di publikasikan di aplikasi
web Direktori Putusan.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Target Realisasi Capaian
PERSENTASE JUMLAH PUTUSAN YANG DIPUBLIKASIKAN
2017
2018
2019
SASARAN : PENINGKATAN AKSEBILITAS MASYARAKAT
TERHADAP PERADILAN (ACCES TO JUSTICE)
59
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Persentase penanganan pengaduan dan informasi yang ditindaklanjuti
INDIKATOR KINERJA
2019 2018 2017
TARGET %
REALISASI %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
Persentase penanganan pengaduan dan informasi yang ditindaklanjuti
100 100 100 100 100
Selama tahun 2018, tidak ada pengaduan maupun permintaan informasi ke
Dilmiltama, begitupun pada tahun 2019 juga tidak ada pengaduan dan
permintaan informasi ke Dilmiltama.
Persentase temuan yang ditindaklanjuti
INDIKATOR KINERJA
2019 2018 2017
TARGET %
REALISASI %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
Persentase temuan yang ditindaklanjuti
100 100 100 100 100
Selama tahun 2018, tidak ada temuan yang ditindaklanjuti oleh Dilmiltama,
begitupun pada tahun 2019 juga tidak ada ada temuan yang ditindaklanjuti,
sehingga capaian persentasenya sesuai dengan target yang ditetapkan.
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Grafik persentase penanganan pengaduan & informasi yang ditindaklanjuti
2017
2018
2019
60
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Persentase pelaksanaan pengawasan kinerja peradilan militer
INDIKATOR KINERJA
2019 2018 2017
TARGET %
REALISASI %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
Persentase pelaksanaan pengawasan kinerja peradilan militer
100 100 100 100 50
Pada tahun 2017, pelaksanaan pengawasan ke Dilmilti dan Dilmil yang
dilaksanakan oleh Dilmiltama kurang maksimal dikarenakan jumlah personil
(Hakim Pengawas) dan Panitera/Panitera Pengganti terbatas.
Sedangkan pada tahun 2018 dan 2019 pelaksanaan pengawasan bisa
dimaksimalkan karena jumlah personel memadai untuk melaksanakan
pengawasan ke Dilmilti ataupun Dilmil seluruh Indonesia.
2017
2018
2019
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Grafik persentanse temuan yang ditindaklanjuti
61
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Capaian sasaran Peningkatan pengelolaan aset, keuangan dan kinerja
TA. 2019 mempunyai 3 (tiga) indikator kinerja, dibandingkan dengan tahun
2018 adalah sebagai berikut:
Persentase penyelenggaraan operasional perkantoran 2018 dan 2019
INDIKATOR KINERJA 2018 2019
TARGET %
REALISASI %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
Persentase penyelenggaraan operasional perkantoran
100 99.53 99.53 94,85
Jumlah biaya penyelenggaraan operasional perkantoran Pengadilan Militer
Utama dalam satu tahun anggaran sebesar Rp. 1.608.347.000,- (Satu milyar
enam ratus delapan juta tiga ratus empat puluh tujuh ribu rupiah), sedangkan
jumlah realisasi biaya penyelenggaraan operasional perkantoran sebesar Rp.
1.525.592.344,- (Satu milyar lima ratus dua puluh lima juta lima ratus sembilan
puluh dua ribu tiga ratus empat puluh empat rupiah). Ukuran realisasi persentase
terpenuhinya penyelenggaraan operasional perkantoran adalah perbandingan
jumlah realisasi penyelenggaraan operasional perkantoran dengan jumlah biaya
penyelenggaraan operasional perkantoran dalam satu tahun anggaran adalah
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Grafik persentase pelaksanaan pengawasan kinerja peradilan militer
2017
2018
2019
SASARAN : PENINGKATAN PENGELOLAAN ASET, KEUANGAN
DAN KINERJA
62
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
(Rp. 1.525.592.344,- : Rp. 1.608.347.000,-) X 100% adalah 94,85%. Dengan
demikian, ukuran capaian persentanse pengadaan sarana dan prasarana adalah
perbandingan realisasi dengan target dikalikan 100% yaitu yaitu (94,85% :
100,00%) X 100% = 94,85%.
Bila dibandingkan dengan capaian indikator kinerja tahun 2018 mencapai
99,87%, sehingga capaian indikator tahun 2019 terdapat penurunan sebesar
0,83%. Jumlah biaya penyelenggaraan operasional perkantoran Pengadilan
Militer Utama tahun 2018 sebesar Rp1.480.298.000,- (Satu milyar empat ratus
delapan puluh juta dua ratus sembilan puluh delapan ribu rupiah), sedangkan
realisasi biaya penyelenggaraan operasional perkantoran sebesar
Rp1.464.592.781,- (Satu milyar empat ratus enam puluh empat juta lima ratus
sembilan puluh dua ribu tujuh ratus delapan puluh satu rupiah).
Persentase terpenuhinya pembayaran gaji dan tunjangan 2018 dan 2019
INDIKATOR KINERJA
2018 2019
TARGET %
REALISASI %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
Persentase terpenuhinya pembayaran gaji dan tunjangan
100 99.78 99.78 99,99
Jumlah pembayaran gaji dan tunjangan yang harus dibayarkan Pengadilan
Militer Utama dalam satu tahun anggaran sebesar Rp. 3.343.654.000,- (Tiga
milyar tiga ratus empat puluh tiga juta enam ratus lima puluh empat ribu rupiah),
sedangkan jumlah gaji dan tunjangan yang telah dibayarkan sebesar Rp.
3.340.194.693,- (Tiga milyar tiga ratus empat puluh juta seratus sembilan puluh
empat ribu enam ratus sembilan puluh tiga rupiah). Ukuran realisasi persentase
terpenuhinya pembayaran gaji dan tunjangan adalah perbandingan jumlah gaji
dan tunjangan yang telah dibayarkan dengan gaji dan tunjangan yang harus
dibayarkan dalam satu tahun anggaran adalah (Rp. 3.340.194.693,- : Rp.
3.343.654.000,-) X 100% adalah 99,99%. Dengan demikian, ukuran capaian
persentanse pembayaran gaji dan tunjangan adalah perbandingan realisasi
dengan target dikalikan 100% yaitu yaitu (99,99%: 100,00%) X 100% = 99,99%.
Bila dibandingkan dengan capaian indikator kinerja tahun sebelumnya
mencapai 99,78%, sehingga persentase capaian indikator tahun 2019 terdapat
kenaikan sebesar 0,21%. Jumlah biaya pembayaran gaji dan tunjangan yang
harus dibayarkan Pengadilan Militer Utama tahun 2018 sebesar Rp.
3.431.067.000,- (Tiga milyar empat ratus tiga puluh satu juta enam puluh tujuh
63
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
ribu rupiah), sedangkan realisasi biaya pembayaran gaji dan tunjangan sebesar
Rp. 3.423.540.413,- (Tiga milyar empat ratus dua puluh tiga juta lima ratus empat
puluh ribu empat ratus tiga belas rupiah).
Persentanse pengadaan sarana dan prasarana 2018 dan 2019
INDIKATOR KINERJA
2018 2019
TARGET %
REALISASI %
CAPAIAN %
CAPAIAN %
Persentanse pengadaan sarana dan prasarana
100 100 100 100
Jumlah layanan pengadaan sarana dan prasarana Pengadilan Militer
Utama tahun 2019 adalah 1 layanan dengan biaya sebesar Rp. 42.000.000,-
(Empat puluh dua juta rupiah). Target pengadaan sarana dan prasarana tahun
2019 adalah 4 unit, sedangkan realisasi pengadaan sarana dan prasarana 4 unit.
Ukuran persentanse pengadaan sarana dan prasarana adalah perbandingan
jumlah unit realisasi pengadaanperalatan dan mesindengan jumlah unit target
pengadaan peralatan dan mesin adalah (4 : 4) X 100% adalah 100,00%. Dengan
demikian, ukuran capaian persentanse pengadaan sarana dan prasarana adalah
perbandingan realisasi dengan target dikalikan 100% yaitu yaitu (100%: 100%) X
100% = 100,00%.
Bila dibandingkan dengan capaian indikator kinerja tahun 2018 mencapai
100,00% yaitu sama dengan capaian indikator tahun 2019.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta untuk mencapai target
rencana kinerja juga ditentukan oleh penyediaan anggaran melalui Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2019 yang terdiri dari :
1. DIPA- 005.01.2.663161/2019 Tanggal 05 Desember 2018
2. DIPA- 005.05.2.663162/2019 Tanggal 05 Desember 2018
Pada awal tahun 2019, jumlah anggaran DIPA BUA dan DIPA Dirjenmiltun
Tanggal 05 Desember 2018 seluruhnya sesuai tertera pada Penetapan Kinerja Tahun
2019 adalah sebesar Rp. 5.487.636.000,- (Lima milyar empat ratus delapan puluh tujuh
juta enam ratus tiga puluh enam ribu rupiah).
Berdasarkan alokasi anggaran Pengadilan Militer Utama tahun anggaran 2019,
rincian pagu awal, pagu revisi, dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan
Administrasi dan DIPA (05) Dirjen Badilmiltun adalah sebagai berikut :
B. REALISASI ANGGARAN
64
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
1. PAGU DAN REALISASI DIPA (01) BADAN URUSAN ADMINISTRASI
Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi
adalah sebagai berikut :
NO. KEGIATAN PAGU AWAL PAGU REVISI REALISASI
% (Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 Belanja Pegawai 3.803.989.000 3.343.654.000 3.340.194.693 99,99
2 Belanja Barang 1.511.147.000 1.699.447.000 1.613.824.044 94,96
3 Belanja Modal 12.500.000 42.000.000 41.770.000 99,45
JUMLAH 4.970.836.000 5.085.101.000 4.995.788.737 98,31
DIPA (01) BUA MA RI selama Tahun Anggaran 2019 telah mengalami
revisi sebanyak enam kali dengan rincian sebagai berikut :
a. Revisi atas DIPA Badan Urusan Administrasi (BUA) pada tanggal
31 Januari 2020 adalah revisi pagu minus belanja pegawai. Pada revisi ini
terjadi perubahan digital stamp dari 2992-2014-4840-9234 menjadi 1008-
8934-5347-7024 dan terjadi perubahan pagu anggaran yang semula Rp
5.327.636.000,- menjadi Rp 5.085.101.000,-
b. Belanja Pegawai
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
134/PMK.02/2012 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 101/PMK.02/2011 tentang klasifikasi anggaran khususnya pada
Lampiran III, yang dimaksud dengan Belanja pegawai adalah Kompensasi
terhadap pegawai baik dalam bentuk uang atau barang, yang harus
-
1.000.000.000
2.000.000.000
3.000.000.000
4.000.000.000
BELANJA PEGAWAI
BELANJA BARANG
BELANJA MODAL
Ru
pia
h
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
pagu awal 3.803.989.000 1.511.147.000 12.500.000
pagu revisi 3.343.654.000 1.699.447.000 42.000.000
realisasi 3.340.194.693 1.613.824.044 41.770.000
PAGU DAN REALISASI DIPA (01) BADAN URUSAN ADMINISTRASI
65
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
dibayarkan kepada pegawai pemerintah dalam maupun luar negeri baik
kepada Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS dan/atau non-
PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam
rangka mendukung tugas fungsi unit organisasi pemerintah.
Belanja Pegawai dipergunakan untuk:
1) Belanja Gaji dan Tunjangan PNS dan TNI/POLRI termasuk
Uang Makan dan Tunjangan Lauk Pauk yang melekat pada
pembayaran Gaji;
2) Belanja Gaji dan Tunjangan yang melekat pada Pembayaran
Gaji Pejabat Negara;
3) Belanja Gaji dan Tunjangan Dokter/Bidan Pegawai Tidak
Tetap;
4) Belanja Honorarium dalam rangka pembayaran honor tetap,
termasuk honor Pegawai honorer yang akan diangkat menjadi
pegawai dalam rangka mendukung Tugas Pokok dan Fungsi unit
organisasi yang bersangkutan;
5) Belanja Lembur dalam rangka pembayaran uang lembur
termasuk uang makan yang dibayarkan dalam rangka lembur;
6) Pembayaran tunjangan khusus merupakan pembayaran
kompensasi kepada Pegawai Negeri yang besarannya ditetapkan
oleh Presiden/Menteri Keuangan;
7) Belanja pegawai transito merupakan alokasi anggaran
belanja pegawai yang direncanakan akan ditarik/dicairkan namun
database pegawai pada Kementerian Negara/Lembaga berkenaan
menurut peraturan perundang-undangan belum dapat direkam
pada Aplikasi Belanja Pegawai Satuan Kerja (Satker) karena
belum ditetapkan sebagai Pegawai Negeri pada Satker berkenaan
termasuk dalam rangka pengeluaran sebagian belanja pegawai di
lingkungan Kementerian Negara/Lembaga yang dialihkan ke
daerah dan kantor-kantor di lingkungan Kementerian
Negara/Lembaga yang dilikuidasi dan/atau pembayaran uang
kompensasi atas PNS yang diberhentikan sebagai dampak
reformasi birokrasi, digunakan untuk pembayaran uang
kompensasi bagi PNS yang diberhentikan sebelum batas usia
66
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
pensiun yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan
kepegawaian, sebagai dampak pelaksanaan reformasi birokrasi;
8) Belanja Kontribusi Sosial termasuk Belanja Pensiun dan
Uang Tunggu PNS dan Pejabat Negara, Belanja Pensiun dan
Uang Tunggu TNI/Polri, Belanja Tunjangan Hari Tua Belanja
Asuransi Kesehatan PNS, Pejabat Negara, TNI/Kemhan, Polri, dan
Belanja Asuransi Kesehatan Pegawai/Pejabat Negara/TNI/POLRI
/Pensiunan/Veteran;
9) Pembayaran Tunjangan Sosial bagi Pegawai Negeri melalui
unit organisasi/Lembaga/Badan tertentu; dan
10) Pembayaran untuk Uang Duka Wafat/Tewas yang
besarannya ditetapkan berdasarkan peraturan perundangan-
undangan yang berlaku.
Dikecualikan dari belanja pegawai untuk pekerjaan yang
berkaitan dengan pembentukan modal dan/atau kegiatan yang
mempunyai output dalam kategori belanja barang.
Pada Kantor Pengadilan Militer Utama Belanja Pegawai
dipergunakan untuk :
1) Belanja Gaji dan Tunjangan PNS dan Uang Makan PNS,
sedangkan Belanja Gaji TNI/POLRI termasuk Tunjangan Lauk
Pauk masih dibayarkan oleh Mabes TNI;
2) Belanja Tunjangan TNI/Polri;
3) Belanja Tunjangan Pejabat Negara; dan
4) Belanja Lembur.
a) Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga
(RKA-KL)
Pagu awal belanja pegawai dalam DIPA (01) BUA MA
RI Tahun Anggaran 2019 di lingkungan Pengadilan Militer
Utama sebesar Rp.5.327.636.000,- namun setelah
mengalami revisi anggaran sebanyak enam kali pagu belanja
pegawai menjadi Rp. 5.085.101.000,-.
b) Pelaksanaan Anggaran
Dari pagu belanja pegawai tahun anggaran 2019 yang
telah direvisi, realisasi belanja pegawai Pengadilan Militer
Utama per 31 Desember TA 2019 adalah sebesar
67
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Rp. 3.340.194.693,- dan TA 2018 sebesar
Rp. 3.423.540.413,-.
Realisasi Belanja Pegawai TA 2019 mengalami
penurunan nilai sebesar Rp 83.345.720,- atau sebesar 2,4%
dibandingkan Realisasi Belanja Pegawai TA 2018. Hal ini
disebabkan karena adanya perbedaan besaran pagu
anggaran belanja pegawai antara TA 2019 dengan TA 2018
sehingga jumlah maksimal pagu yang dapat diserap berbeda.
Namun jika dilihat dari persentase realisasi anggaran
belanja pegawai terhadap pagu anggaran belanja pegawai,
maka realisasi anggaran belanja pegawai Pengadilan Militer
Utama per 31 Desember TA 2019 mengalami peningkatan
dibandingkan dengan realisasi anggaran belanja pegawai per
31 Desember TA 2018. Per 31 Desember 2019 realisasi
anggaran belanja Pengadilan Militer Utama sebesar 99,99%
dari pagu anggaran belanja pegawai TA 2019 sedangkan
realisasi anggaran belanja pegawai per 31 Desember 2018
adalah sebesar 99,78% dari pagu anggaran belanja pegawai
TA 2018. Dengan demikian terjadi peningkatan persentase
realisasi anggaran belanja sebesar 0,21%. Peningkatan
persentase realisasi belanja pegawai ini disebabkan oleh :
Bertambahnya jumlah personil hakim tahun 2019
sehingga menambah realisasi belanja pegawai;
Rincian Belanja Pegawai dapat dilihat pada tabel di bawah:
Tabel Realisasi Belanja Pegawai TA 2019
(dalam satuan Rupiah)
Uraian Pagu Anggaran
Semula
Pagu Anggaran
Setelah Revisi
Realisasi %
Belanja Gaji Pokok PNS 466.347.000 545.261.000 545.260.140 100,00
Belanja Pembulatan Gaji PNS 7.000 10.000 9.023 90,23
Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 37.392.000 40.893.000 40.892.250 100,00
Belanja Tunj. Anak PNS 9.134.000 10.235.000 10.234.536 100,00
Belanja Tunjngan Fungsional PNS 37.440.000 111.210.000 107.770.000 96,91
Belanja Tunj. Struktural PNS 3.216.000 3.777.000 3.776.552 99,99
Belanja Tunj. PPh PNS 28.838.000 26.144.000 26.143.620 100,00
Belanja Tunj. Beras PNS 87.120.000 86.693.000 86.693.000 100,00
Belanja Uang Makan PNS 16.705.000 19.230.000 19.230.000 100,00
Belanja Tunjangan Umum PNS 2.680.210.000 2.150.000.000 2.150.000.000 100,00
Belanja Tunj. Fungsional TNI/POLRI 437.580.000 350.200.000 350.185.272 99,99
68
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Per
bandingan Realisasi Belanja Pegawai TA 2019 dan TA 2018 (dalam satuan Rupiah)
c
)
A
n
g
g
a
r
a
n
P
e
l
a
k
s
anaan
Berdasarkan pagu anggaran setelah revisi dengan
anggaran yang terealisasi, tercatat sisa pagu belanja
pegawai sebesar Rp.7.526.587,-dari total pagu yang tersedia.
Sisa anggaran tersebut disajikan dalam tabel berikut :
Tabel Sisa Anggaran Belanja Pegawai TA 2019 (dalam satuan Rupiah)
Belanja Tunjangan Penghasilan Pejabat Negara / TPPN
0 1.000 300 30
Total Belanja Brutto 3.803.989.000 3.343.654.000 3.343.445.497 99,99
Pengembalian Belanja 0 0 (3.250.804) 0
Total Belanja Netto 3.803.989.000 3.343.654.000 3.340.194.693 99,99
Uraian 2019 2018 Naik turun %
Belanja Gaji Pokok PNS 545.260.140 498.698.100 46.562.040 9,34
Belanja Pembulatan Gaji PNS 9.827 7.293 2.534 34,75
Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 40.892.250 40.068.400 823.850 2,06
Belanja Tunj. Anak PNS 10.234.536 9.787.724 446.812 4,57
Belanja Tunjngan Fungsional PNS 0 480.000 (480.000) (100,00)
Belanja Tunj. Struktural PNS 111.020.000 105.970.000 5.050.000 4,77
Belanja Tunj. PPh PNS 3.776.552 2.512.480 1.264.072 50,31
Belanja Tunj. Beras PNS 26.143.620 26.940.240 (796.620) (2,96)
Belanja Uang Makan PNS 86.693.000 90.004.000 (3.311.000) (3,68)
Belanja Tunjangan Umum PNS 19.230.000 17.975.000 1.255.000 6,98
Belanja Tunj. Fungsional TNI/POLRI 2.150.000.000 2.252.240.000 (102.240.000) (4,54)
Belanja Tunjangan PPh TNI/POLRI 350.185.272 378.857.791 (28.672.519) (7,57)
Belanja pembulatan gaji TNI/POLRI 300 0 300 100,00
Total Belanja Brutto 3.343.445.497 3.423.541.028 (80.095.531) (2,34)
Pengembalian Belanja (3.250.804) (615) (3.250.189) (99.98)
Total Belanja Netto 3.340.194.693 3.423.540.413 83.345.720 (2.4)
Uraian Pagu Anggaran
Setelah Revisi
Realisasi Sisa Pagu
Anggaran
%
Belanja Gaji Pokok PNS 545.261.000 545.260.140 860 99,77
Belanja Pembulatan Gaji PNS 10.000 9.023 977 66,78
Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 40.893.000 40.892.250 750 95,80
Belanja Tunj. Anak PNS 10.235.000 10.234.536 464 97,73
Belanja Tunj. Struktural PNS 111.210.000 107.770.000 3.440.000 99,910
69
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
b
.
B
e
l
a
n
ja Barang
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
134/PMK.02/2012 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 101/PMK.02/2011 tentang klasifikasi anggaran khususnya pada
Lampiran III, yang dimaksud dengan Belanja barang adalah Pengeluaran
untuk pembelian barang dan/atau jasa yang habis pakai untuk
memproduksi barang dan/atau jasa yang dipasarkan maupun yang tidak
dipasarkan dan pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan
atau dijual kepada masyarakat/pemerintah daerah (pemda) termasuk
transfer uang yang tidak memenuhi kriteria belanja bantuan sosial serta
belanja perjalanan.
Perhitungan dan penilaian belanja barang dilakukan berdasarkan
standar biaya yang telah ditetapkan, sedangkan penilaian terhadap
pekerjaan yang belum ditetapkan dalam standar biaya dilakukan atas
dasar Term Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Belanja (RAB).
Belanja barang meliputi belanja barang mengikat maupun belanja barang
tidak mengikat.
1) Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga
(RKA-KL)
Pagu awal belanja barang dalam DIPA (01) BUA MA RI
Tahun Anggaran 2019 di lingkungan Pengadilan Militer Utama
sebesar Rp. 1.699.447.000,- (satu milyar enam ratus
sembilan puluh sembilan juta empat ratus empat puluh tujuh ribu
rupiah).
Dari keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut
digunakan untuk membiayai kegiatan operasional satuan kerja
Pengadilan Militer Utama.
Belanja Tunj. PPh PNS 3.777.000 3.776.552 448 99,98
Belanja Tunj. Beras PNS 26.144.000 26.143.620 380 99,78
Belanja Uang Makan PNS 86.693.000 86.693.000 0 97,41
Belanja Tunjangan Umum PNS 19.230.000 19.230.000 0 99,64
Belanja Tunj. Fungsional TNI/POLRI 2.150.000.000 2.150.000.000 0 99,97
Belanja Tunjangan PPh TNI/ POLRI 350.200.000 350.185.272 14.728 99,91
Belanja Pembulatan Gaji TNI/POLRI 1.000 300 700 30.00
Total Belanja Brutto 3.343.654.000 3.343.445.497 3.459.307 99,99
Pengembalian Belanja (3.250.804) 0 0
Total Belanja Netto 3.343.654.000 3.340.194.693 3.459.307 99,99
70
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
2) Pelaksanaan Anggaran
Realisasi Belanja Barang Pengadilan Militer Utama per 31
Desember TA 2019 dan TA 2018 adalah sebesar Rp.
1.613.824.044,- dan Rp.1.464.592.781,-
Nilai realisasi Belanja Barang TA. 2019 mengalami kenaikan
sebesar Rp. 149.231.263,- atau 10.19% dibandingkan Realisasi
Belanja Barang TA 2018. Secara persentase realisasi anggaran
belanja barang terhadap pagu anggaran TA 2019 mengalami
penurunan jika dibandingkan TA 2018. Pada TA 2019 persentase
realisasi anggaran belanja barang terhadap pagu anggaran belanja
barang adalah sebesar 94.96% sedangkan TA 2018 adalah sebesar
98.94.%. Hal ini disebabkan karena adanya estimasi skala prioritas
terhadap belanja pemeliharaan peralatan dan mesin serta
pemeliharaan gedung dan bangunan dengan memperhatikan
efektifitas dan efisiensi. Rincian Belanja Barang dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel Realisasi Belanja Barang TA 2019 (dalam satuan Rupiah)
Uraian Anggaran Semula Anggaran Setelah
Revisi Realisasi %
Belanja Barang Operasional 540.314.000 603.314.000 588.835.038 97.60
Belanja Barang Persediaan 71.668.000 79.168.000 74.702.500 94.36
Belanja Barang Non Operasional 2.720.000 2.720.000 0 96,85
Belanja Jasa 285.000.000 398.300.000 334.643.816 84,02
Belanja Pemeliharaan 512.565.000 512.565.000 512.410.990 99,97
Belanja Perjalanan Dinas 98.880.000 103.380.000 103.231.700 100,00
Total Belanja Brutto 1.511.147.000 1.699.447.000 1.613.824.044 94,96
Pengembalian Belanja 0 0 0 0
Total Belanja Netto 1.511.147.000 1.699.447.000 1.613.824.044 94,96
Tabel Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 2019 dan TA 2018
(dalam satuan Rupiah)
Uraian TA 2018 TA 2017 Kenaikan/
Penurunan
%
Belanja Barang Operasional 548.989.730 472.216.200 76.773.530 14
Belanja Barang Persediaan 74.702.500 67.125.900 7.576.600 11
Belanja Barang Non Operasional 0 1.650.000 (1.650.000) (100)
Belanja Jasa 334.643.816 241.961.649 92.682.167 38
Belanja Pemeliharaan 512.410.990 567.761.945 (55.350.955) (9)
Belanja Perjalanan Dinas 103.231.700 104.229.457 (997.757) (0.9)
71
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Total Belanja Brutto 1.613.824.044 1.464.592.781 149.231.263 (10)
Pengembalian Belanja 0 0 0 0
Total Belanja Netto 1.613.824.044 1.464.592.781 149.231.263 (10)
3) Sisa Anggaran Pelaksanaan
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan
anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari
pagu belanja barang adalah Rp. 15.705.219.,- dari total pagu yang
tersedia.
Tabel Sisa Anggaran Belanja Barang TA 2019
(dalam satuan Rupiah)
c
.
B
e
l
a
n
j
a Modal
Belanja Modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka
menunjang sarana dan dan prasarana, antara lain untuk pembangunan,
peningkatan dan pengadaan serta kegiatan non fisik yang mendukung
tupoksi.
1) Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga
(RKA-KL)
Pagu awal belanja modal dalam DIPA (01) BUA MA RI
Tahun Anggaran 2019 di lingkungan Pengadilan Militer Utama
sebesar Rp. 42.000.000,- .
2) Pelaksanaan Anggaran
Realisasi Belanja Modal Pengadilan Militer Utama per 31
Desember TA 2019 dan TA 2018 adalah sebesar Rp. 41.770.000,-
dan Rp. 370.640.000,-.
Uraian Pagu Anggaran
Setelah Revisi
Realisasi Sisa Pagu
Anggaran
%
Belanja Barang Operasional 588.835.038 548.989.730 910.270 0,17
Belanja Barang Persediaan 74.702.500
Belanja Barang Non Operasional 0 1.650.000 5.570.000 77,15
Belanja Jasa 334.643.816 241.961.649 5.238.351 2,12
Belanja Pemeliharaan 512.410.990 567.761.945 336.055 0,06
Belanja Perjalanan Dinas 103.231.700 104.229.457 3.650.543 3,38
Total Belanja Brutto 1.480.298.000 1.464.592.781 15.705.219 1,06
Pengembalian Belanja 0 0 0 0
Total Belanja Netto 1.480.298.000 1.464.592.781 15.705.219 1,06
72
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2019 mengalami
penurunan sebesar Rp. 328.870.000,- (88,73%) jika dibandingkan
dengan Realisasi Belanja Modal Tahun 2018. Hal ini disebabkan
karena pada Tahun Anggaran 2019, Pengadilan Militer Utama
mendapatkan alokasi anggaran Belanja Modal dari Mahkamah
Agung RI sebesar Rp 42.000.000,-. Secara persentase realisasi
anggaran belanja modal terhadap pagu anggaran TA 2019
mengalami penurunan sebesar (21%) jika dibandingkan TA 2018.
Pada TA 2019 persentase realisasi anggaran belanja modal
terhadap pagu anggaran belanja modal adalah sebesar 99,45 %
sedangkan TA 2018 adalah sebesar 99,66%.
Tabel Realisasi Belanja Modal TA 2019 (dalam satuan Rupiah)
Uraian Anggaran Semula Anggaran Setelah
Revisi Realisasi %
Belanja Modal Peralatan dan
Mesin 12.500.000 42.000.000 41.770.000 99,45
Total Belanja Brutto 12.500.000 42.000.000 41.770.000 99,45
Pengembalian Belanja 0 0 0 0
Total Belanja Netto 12.500.000 42.000.000 41.770.000 99,45
Tabel Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2019 dan TA 2018
(dalam satuan Rupiah)
Uraian TA 2019 TA 2018 Kenaikan /
Penurunan
%
Belanja Modal Peralatan dan
Mesin
41.770.000 370.640.000 (328.870.000) (88,73)
Total Belanja Brutto 41.770.000 370.640.000 (328.870.000) (88,73)
Pengembalian Belanja 0 0 0 0
Total Belanja Netto 41.770.000 370.640.000 (328.870.000) (88,73)
3) Sisa Anggaran Pelaksanaan
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan
anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari
pagu belanja modal adalah Rp. 230.000,- atau sebesar 0,55 % dari
total pagu yang tersedia.
73
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Tabel Sisa Anggaran Belanja Modal TA 2019
(dalam satuan Rupiah)
2. PAGU DAN REALISASI DIPA (05) DIRJEN BADILMILTUN MA RI
Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (05) Dirjen Badilmiltun MA RI
adalah sebagai berikut :
Pada DIPA (05) Dirjen Badilmiltun MA RI hanya terdapat belanja barang
yang ditujukan untuk menunjang kegiatan operasional persidangan peradilan,
dan meningkatkan kualitas aparatur teknis peradilan dengan menyelenggarakan
Bimbingan Teknis Administrasi Peradilan Militer.
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Uraian Pagu Anggaran
Setelah Revisi
Realisasi Sisa Pagu
Anggaran
%
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 42.000.000 41.770.000 230.000 99,45
Total Belanja Brutto 42.000.000 41.770.000 230.000 99,45
Pengembalian Belanja 0 0 0
Total Belanja Netto 42.000.000 41.770.000 230.000 99,45
NO. KEGIATAN PAGU REALISASI %
(Rp.) (Rp.)
1.
Belanja Barang
160.000.000
158.994.800
99,37
JUMLAH 160.000.000
158.994.800
99,37
-
50.000.000
100.000.000
150.000.000
200.000.000
Belanja Barang
PAGU 160.000.000
REALISASI 158.994.800
Ru
pia
h
PAGU DAN REALISASI DIPA (05) DIRJEN BADILMILTUN MA RI
74
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Besarnya pagu belanja barang dalam DIPA (05) Dirjen Badilmiltun
MA RI Tahun Anggaran 2019 untuk Pengadilan Militer Utama sebesar
Rp.160.000.000,-
Dari keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut digunakan
untuk membiayai kegiatan operasional khusus bidang peradilan untuk
satuan kerja Pengadilan Militer Utama.
b. Pelaksanaan Anggaran
Realisasi Belanja Barang Pengadilan Militer Utama per 31 Desember
TA 2019 dan TA 2018 adalah sebesar Rp. 158.994.800,- dan Rp.
155.826.000,-
Nilai realisasi Belanja Barang TA 2019 mengalami kenaikan nilai
sebesar Rp. 3.168.800,- atau sebesar (2%) persen dibandingkan Realisasi
Belanja Barang TA 2018. Secara persentase realisasi anggaran belanja
barang terhadap pagu anggaran TA 2019 mengalami kenaikan jika
dibandingkan TA 2018. Pada TA 2019 persentase realisasi anggaran
belanja barang terhadap pagu anggaran belanja barang adalah sebesar
99,37% sedangkan TA 2018 sebesar 97,39%. Dengan demikian terjadi
kenaikan persentase realisasi anggaran belanja sebesar 2,03%.
Kenaikan ini disebabkan karena realisasi belanja barang terserap dengan
maksimal untuk penyelesaian perkara maupun untuk pembinaan dan
pengawasan.
Tabel Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 2019 dan TA 2018 (dalam satuan Rupiah)
Tabel Realisasi Belanja Barang TA 2019
(dalam satuan Rupiah)
Uraian TA 2019 TA 2018 Kenaikan / Penurunan %
Belanja Barang Operasional 44.710.000 43.369.400 1.340.600 3
Belanja Non Operasional 4.250.000 2.356.600 1.893.400 80
Belanja Perjalanan Dinas 110.034.800 110.100.000 (65.200) (0.05)
Total Belanja Brutto 158.994.800 155.826.000 3.168.800 2
Pengembalian Belanja 0 0 0 0
Total Belanja Netto 158.994.800 155.826.000 3.168.800 2
75
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
c
.
Sisa Anggaran Pelaksanaan
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang
telah terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang
sebesar Rp. 1.005.200,- atau sebesar 0,63 % dari total pagu yang
tersedia.
Tabel Sisa Anggaran Belanja Barang TA 2019 (dalam satuan Rupiah)
Laporan kinerja Pengadilan Militer Utama TA. 2019 merupakan gambaran capaian
kinerja yang akuntabel dan sekaligus sebagai alat ukur dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsi pelaksanaan amanah yang diberikan berdasarkan peraturan yang
berlaku.
Uraian Anggaran Semula
Anggaran Setelah
Revisi Realisasi %
Belanja Barang Operasional 46.800.000 46.800.000 43.369.400 92,67
Belanja Non Operasional 3.100.000 3.100.000 2.356.600 76,02
Belanja Perjalanan Dinas 110.100.000 110.100.000 110.100.000 100
Total Belanja Brutto 160.000.000 160.000.000 155.826.000 97,39
Pengembalian Belanja 0 0 0 0
Total Belanja Netto 160.000.000 160.000.000 155.826.000 97,39
Uraian Pagu Anggaran
Setelah Revisi
Realisasi Sisa Pagu
Anggaran
%
Belanja Barang Operasional 44.787.000 44.710.000 77.000 0,17
Belanja Non Operasional 5.100.000 4.250.000 743.400 17,49
Belanja Perjalanan Dinas 110.113.000 110.034.800 850.000 0,77
Total Belanja Brutto 160.000.000 158.994.800 1.005.200 0,63
Pengembalian Belanja 0 0 0 0
Total Belanja Netto 160.000.000 158.994.800 1.005.200 0,63
KESIMPULAN UMUM
BAB IV PENUTUP
76
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Secara umum hasil capaian kinerja Pengadilan Militer Utama TA. 2019 telah dapat
memenuhi target sesuai rencana kinerja yang ditetapkan, namun ada beberapa yang
belum mencapai target dan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan tahun 2019.
Adapun keberhasilan maupun kendala atau hambatan dalam pencapaian kinerja di
Pengadilan Militer Utama pada TA. 2019 diuraikan sebagai berikut :
1. Keberhasilan
Keberhasilan atas pencapaian target dari rencana kinerja yang ditetapkan
adalah tidak lepas dari peran serta semua pihak yang terlibat didalamnya.
Keberhasilan tersebut merupakan cerminan dari telah berjalannya sistem kerja
yang berlaku dan didukung oleh suasana kerja yang dinamis dan bersifat
kekeluargaan. Keberhasilan pencapaian kinerja di Pengadilan Militer Utama
pada TA. 2019 adalah :
Penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi, baik teknis maupun administrasi
telah berhasil dengan baik, kendati masih ada beberapa sasaran yang
belum memenuhi target, namun secara umum target kinerja telah
terealisasi
Penyelesaian perkara pada TA. 2018 tidak ada sisa perkara dan TA. 2019
penyelesaian perkara telah berjalan dengan baik dan telah memenuhi
target.
Pelaksanaan tertib administrasi perkara di Pengadilan Militer Utama TA.
2019 pada umumnya sudah berjalan dengan baik dan telah mencapai
target.
Dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, pencapaian jumlah
perserta yang diusulkan mengikuti diklat belum bisa mencapai target.
Target dalam menindaklanjuti temuan untuk mencapai pengawasan yang
berkualitas sudah tercapai.
Proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan untuk meningkatkan
aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan sudah memenuhi target.
Target penyediaan sarana dan prasarana sebagai pendukung tugas pokok
dan fungsi pengadilan pada TA. 2019 yang disetujuai dari Eselon I, telah
terealisasi seluruhnya (walaupun sarana dan prasarana yang disetujui
Eselon I belum sesuai kebutuhan riil organisasi, sebagaimana dalam
dokumen renstra 2015-2019 Pengadilan Militer Utama)
2. Kendala atau Hambatan
77
LKjIP PENGADILAN MILITER UTAMA TAHUN 2019
Dalam pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh satuan kerja
tentunya ditemui sejumlah kendala atau hambatan yang dapat mempengaruhi
proses pelaksanaannya. Hal tersebut wajar apabila kendala atau hambatan
tersebut dapat langsung dicari jalan keluar atau solusinya. Kendala atau
hambatan yang ditemui di Pengadilan Militer Utama diantaranya adalah adanya
perkara yang masuk dari tingkat pertama (Pengadilan Militer Tinggi) maupun
perkara perkara perbedaan pendapat (Pengadilan Militer pengaju) kepada
Pengadilan Militer Utama di akhir TA. 2019 (pada bulan Desember istilah
budayanya cuci gudang), sehingga menghambat pencapaian target
penyelesaian perkara di tahun berjalan.