of 25 /25
PEMBELAHAN MEIOSIS HEREDITAS

5. pembelahan meiosis

Embed Size (px)

Text of 5. pembelahan meiosis

  1. 1. PEMBELAHAN MEIOSIS HEREDITAS
  2. 2. PENGERTIAN Pembelahan sel yang menghasilkan sel-sel kelamin (sperma dan ovum) Proses di mana jumlah kromosom menjadi setengahnya selama pembentukan gamet (Pembelahan Reduksi) Meiosis mengalami pembelahan sel 2 kali. Sehingga satu sel diploid(2n) akan menghasilkan empat sel haploid (n)
  3. 3. CIRI-CIRI Terjadi pada sel kelamin Jumlah sel anaknya 4 Jumlah kromosom 1/2 induknya Pembelahan terjadi 2 kali
  4. 4. PROSES MEIOSIS 1. Meiosis I 2. Meiosis II a) Interfase a) Profase II b) Profase I b) Metafase II c) Metafase I c) Anafase II d) Anafase I d) Telofase II e) Telofase dan Sitokinesis dan Sitokinesis
  5. 5. MEIOSIS I MEMISAHKAN KROMOSOM HOMOLOG
  6. 6. INTERFASE Sel mengalami pertumbuhan dan pertambahan volume. Pada fase ini, tidak tampak akan terjadi pembelahan. Namun pada interfase terjadi replikasi DNA sebagai persiapan untuk pembelahan sel
  7. 7. PROFASE 1 Terdiri dari lima tahap, yaitu : 1. Leptoten Kromatin memendek dan menebal membentuk kromosom yang mudah menyerap zat warna (di kromomer)
  8. 8. PROFASE 1 2. Zigoten Sentrosom membelah menjadi dua, kemudian bergerak menuju kutub yang berlawanan.
  9. 9. PROFASE 1 3. Pakiten Tiap kromosom melakukan penggandaan atau replikasi menjadi dua kromatid dengan sentromer yang masih tetap menyatu dan belum membelah. Tiap kromosom yang berpasangan mengandung empat kromatid disebut tetrad atau bivalen.
  10. 10. PROFASE 1 4. Diploten Adanya pindah silang (crossing over) dari bagian yang mengalami duplikasi
  11. 11. PROFASE I Crossing over (pindah silang)
  12. 12. PROFASE 1 5. Diakinesis Terbentuk benang-benang spindel dari pergerakan dua sentriol (hasil pembelahan) ke arah kutub yang berlawanan. Diakinesis diakhiri dengan menghilangnya nukleolus dan membran nukleus serta tetrad mulai bergerak ke bidang ekuator.
  13. 13. METAFASE I Pasangan kromosom homolog bergerak ke bidang equator. Pasangan kromosom tersusun pada bidang equator, dengan satu kromosom pada setiap pasangan mengahadap ke kutub yang berbeda. Kedua kromatid dari satu homolog melekat ke mikrotubulus kinetokor dari salah satu kutub. Kromatid yang satu lagi melekat pada mikrotubulus yang berseberangan.
  14. 14. ANAFASE I Pengurangan protein-protein yang menyebabkan kohesi kromatid saudara memungkinkan homolog- homolog memisah. Kedua homolog bergerak ke kutub-kutub yang berlawanan, dipandu oleh aparatus gelendong.
  15. 15. TELOFASE I DAN STOKINESIS Awalnya, setiap paruhan sel memiliki satu set haploid lengkap yang terdiri atas kromosom-kromos tereplikasi. Setiap kromosom terdiri atas dua kromatid saudara. Salah satu atau kedua kromatid megandung bagian DNA non saudara Sitokinesis (pembelahan sitoplasma) terjadi secara bersamaan dengan telofase I, membentuk 2 sel anakan haploid
  16. 16. TELOFASE I DAN STOKINESIS Pada sel hewan terbentuk lekukan penyibakan. Pada sel tumbuhan terbentuk bidang equator. Pada beberapa spesies kromosom terurai lagi dan selaput nukleus terbentuk kembali. Tidak ada fase interfase (replikasi) lagi pada meiosis I ke meiosis II.
  17. 17. MEIOSIS II MEMISAHKAN KROMATID SAUDARA
  18. 18. PROFASE II Aparatus gelendong (benang-benang spindel) terbentuk. Tahap akhir, masing-masing kromosom terdiri atas 2 kromatid yang tergabung di sentromer, bergerak kearah bidang equator metafase II.
  19. 19. METAFASE II Kromosom berjejer pada bidang equator. Karena mengalami crossing over pada meiosis I, 2 kromatid saudara dari masing-masing kromosom tidak identik secara genetik. Kinetokor kromatid saudara melekat ke miktotubulus yang menjulur dari kutub-kutub yang berseberangan.
  20. 20. ANAFASE II Kromosom bergerak menuju ke kutub-kutub. Kromosom dapat terpisah karena penguraian protein- protein yang menggabungkan kromatid-kromatid saudara di sentromer.
  21. 21. TELOFASE II DAN SITOKINESIS Nukleus terbentuk, kromosom mulai terurai, dan sitokinesis terjadi. Pembelahan meiosis satu sel induk menghasilkan 4 anakan, masing-masing dengan satu sel haploid kromosom ( tidak tereplikasi). Masing-masing dari keempat sel anakan berbeda secara genetk dari sel-sel anakan lain dan juga dari sel induk
  22. 22. MEKANISME MEIOSIS I
  23. 23. MEKANISME MEIOSIS II
  24. 24. MEKANISME MEIOSIS I DAN II
  25. 25. END THANKS FOR YOUR ATTENTION