Pembelahan Sel

BAB IVREPRODUKSI SEL DAN

GAMETOGENESIS

Biologi / XII IPA 1 / Pembelahan Sel / Andrew / Ignatius Lysander / Jessica Ann / Phola Juniar / Randy

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI

BAB IVREPRODUKSI SEL & GAMETOGENESIS

Biologi / XII IPA / Pembelahan Sel dan Gametogenesis //

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



Pembelahan Amitosis

Pembelahan Mitosis

Pembelahan Meiosis

Gametogenesis pada

Hewan

Gametogenesis pada Tumbuhan

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit pertemuan

PEMBELAHAN AMITOSIS (BINER)STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



Pembelahan sel yang terjadi secara spontan, dan dilakulan oleh organisme uniselular. Terjadi karena tingkat kompleksitas organel bakteri yang rendah, serta sel bakteri tidak memiliki membran inti.

Tahapan – Tahapan Bagian DNA kromosom

mengalami penggandaan atau replikasi selama bertumbuh hingga seluruh DNA kromosom selesai bereplikasi dan menempel pada membran plasma.

Pembelahan kromosom secara langsung akan diikuti dengan pembelahan sitoplasma sel serta pembentukan membran sel baru sehingga akan terbentuk dua sel anakan yang baru.

PEMBELAHAN MITOSIS

• Pembelahan sel yang menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom induknya yang bersifat diploid (2n).

• Pembelahan mitosis menghasilkan 2 sel anakan yang identik dengan induknya. Terjadi pada sel – sel somatis tubuh dan tidak terjadi pada sel germinal (gamet).

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



PEMBELAHAN MITOSISPembelahan mitosis memiliki tujuan sebagai berikut :

• Fungsi regeneratif yaitu mengganti atau memperbaiki sel atau jaringan yang rusak atau mati akibat berbagai aktivitas tubuh.

• Fungsi substansi yaitu perbanyakan sel baik dalam segi kualitas dan kuantitas sel.

• Fungsi reproduktif yaitu memperbanyak organisme bersel satu (uniselular) dan mempertahankannya dari kepunahan.

• Membentuk jaringan karena produk hasil pembelahan sel akan sama dengan sel induknya, artinya sel – sel sejenis yang terbentuk akan membentuk suatu jaringan.

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



SIKLUS PEMBELAHAN MITOSIS

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



• Tahap interfase merupakan tahapan dimana sel sedang beristirahat dan bertumbuh.

• Tahap interfase merupakan tahap yang aktif dan penting untuk mempersiapkan pembelahan sel berikutnya berupa replikasi DNA.

• Pada siklus sel fase ini membutuhkan waktu paling lama dibandingkan dengan fase mitotik.

• Tahap interfase terbagi menjadi fase G1 (gap 1), S (Sintesis), dan G2 (Gap 2).

Fase Pertumbuhan Primer (G1)Sel yang baru terbentuk mengalami pertumbuhan tahap pertama, namun belum mengadakan replikasi DNA yang masih bersifat 2n.

Fase Sintesis (S)Pada subfase ini, sel melakukan sintesis atau replikasi materi genetik. Yang menghasilkan 2 salinan DNA dan diploid.Fase Pertumbuhan Sekunder (G2)Pada subfase ini, replikasi DNA telah selesai dan sel bersiap-siap mengadakan pembelahan secara mitosis. Selain itu, inti sel (nukleus) telah terbentuk dengan jelas dan terbungkus membran inti. Kromosom belum masih berupa benang – benang kromatin.

2. Tahapan Kariokinesis • Kariokinesis merupakan fase pembelahan inti sel.• Kariokinesis terdiri atas 4 tahapan yaitu profase,

metaphase, anaphase, dan telofase, atau dapat disingkat dengan siklus PROMAT.

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



`

`

Benang – benang kromatin menjadi tergulung lebih rapat menjadi kromosom.

Profase

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



`

`

sentromer

Duplikasi kromosom (kromosom menggandakan diri dan memanjang) menjadi sepasang kromatid yang identik dan

terikat pada sentromer

Profase

Nukleolus menghilang

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



`

`

Profase

Membran inti (karioteka) pecah dan menghilang

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



`

`

Profase

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



Gelendong mitotik (spindel) mulai terbentuk, terbuat dari mikrotubula yang memancar dari kedua sentrosom. Kedua sentrosom saling menjauh, terdorong oleh pemanjangan

berkas mikrotubula.

`

`

Profase

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



Kromosom berkumpul pada bidang ekuator gelendong spindel yang diistilahkan sebagai pelat metafase. Letak

kromosom berada di bidang pembelahan, pembagian jumlah informasi DNA akan sama jumlahnya.

`

`

Metafase

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



`

`

`

`

anafase

Pasangan sentromer dari tiap kromosom berpisah, yang akhirnya melepaskan kromatid saudara. Setiap kromatid sekarang dianggap sebagai kromosom lengkap. Kromatid saudara berpisah ke arah kutub sel yang berlawanan dan

setiap kromatid merupakan kromosom baru.

TelofaseSTANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



Mikrotubul non – kinetokor selalu memanjang dan anak inti mulai terbentuk pada kedua kutub sel, dan kromosom berada dalam keadaan terhimpun. Membran inti juga mulai terbentuk dengan material dari potongan – potongan membran inti sel

induk dan bagian lain dari sistem endomembran.

TElofase

3. Tahapan Sitokinesis• Tahapan dimana terjadi pembelahan sitoplasma

yang diikuti dengan pembentukan sekat sel yang baru sehingga terbentuk dua sel anakan.

• Tanda pertama pembelahan ialah penampakan alur pembelahan yang berawal sebagai pelekukan pada permukaan sel di dekat daerah bekas pelat metafase. Pada sisi sitoplasmik alur ini terdapat cincin kontraktil yang tersusun atas mikrofilamen aktin yang berikatan dengan protein miosin sebagai hasil penguraian benang – benang spindel.

• Kontraksi cincin mikrofilamen ini menyebabkan sel induk terjepit menjadi dua yang diikuti dengan pembagian isi sel sehingga terbentuk dua sel anakan yang terpisah.

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



PEMBELAHAN REDUKTIF• Pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anak

dengan jumlah kromosom separuh dari yang dimiliki induknya atau bersifat haploid (n).

• Pembelahan meiosis disebut juga pembelahan reduktif yaitu pengurangan jumlah kromosom pada sel – sel kelamin baik sel gamet jantan dan sel gamet betina menjadi haploid (n).

• Tujuan dari pembelahan meiosis adalah gametogenesis, serta pereduksian jumlah kromosom untuk membentuk hasil zygote dari pertemuan dua sel kelamin yang selalu sama dengan individu yang ada / individu sebelumnya.

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



TAHAPAN MEIOSIS I• Pemisahan kromosom homolog.• Tahapan PROMAT I, meliputi tahap interfase,

tahap profase I, tahap metafase I, tahap anafase I, dan diakhiri dengan tahap telofase I.

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



Benang – benang kromatin yang memendek dan menebal. Kromosom mulai terlihat sebagai

benang tunggal yang panjang.

`

`

LEpTOTEN

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



Kromosom homolog saling berdekatan dan berpasangan menurut panjangnya membentuk

sinapsis. Proses ini diistilahkan sebagai sinapsis kromosom.

`

``

ZIgoten

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



Penggandaan atau replikasi kromosom, menjadi dua kromatid dengan sentromer yang masih tetap menyatu atau berlekatan dan belum membelah. Tiap kromosom yang berpasangan mengandung

empat kromatid atau pasangan kromosom homolog, disebut tetrad atau bivalen.

` `̀`

Pakiten

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



Setiap bivalen berkaitan atau berpasangan di suatu titik yang disebut kiasma / kiasmata. Terjadi pindah silang (crossing over). Pindah silang inilah

yang memengaruhi variasi genetik sel anakan.

` `̀`

diploten

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



Terbentuk benang spindel (gelendong mikrotubulus) dan sentrosom saling

menjauhi. Karioteka dan nukleolus mulai lenyap.

`̀`

diakinesis

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



Metafase i

Kompleks tetrad kromosom berjajar di sepanjang luasan ekuatorial inti. Mikrotubulus kinetokor dari kedua kutub melekat pada satu kromosom di setiap pasangan dan pasangan

homolognya dan masih bersifat diploid.

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



Anafase i

Gelendong mikrotubulus menarik kromosom homolog sehingga pasangan kromosom homolog terpisah dan masing – masing menuju ke kutub yang berlawanan.

Kromatid saudara masih terikat pada sentromernya dan bergerak sebagai satu unit tunggal.

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



Telofase i

Setiap kromosom homolog mencapai kutub yang berlawanan. Setiap kutub mempunyai satu set

kromosom , tetapi setiap kromosom tetap mempunyai dua kromatid kembar. Pada fase ini, membran inti mulai

dibentuk kembali.

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



Profase ii

Kromatid saudara pada setiap sel anakan masih melekat pada sentromer kromosom. Sementara itu, benang mikrotubulus mulai terbentuk dan kromosom mulai

bergerak ke arah bidang metafase.

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



Metafase ii

Setiap kromosom yang berisi dua kromatid, merentang atau berjajar pada bidang metafase II.

Pada tahap ini, benang spindel melekat pada kinetokor masing – masing kromatid.

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



Anafase ii

Benang spindel mulai menarik kromatid menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan. Kromosom memisahkan kedua kromatidnya untuk bergerak

menuju kutub yang berbeda.

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



Telofase ii

Kromatid yang telah menjadi kromosom mencapai kutub pembelahan. Hasil akhir telofase II adalah

terbentuknya 4 sel haploid dengan satu salinan DNA pada inti selnya

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



Profase

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



Profase

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



Profase

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



EVALUASISTANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETENSI

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



KOMPETENSI

DASAR

IND

IKATOR

STANDAR KOMPETE

NSI

KOMPETENSI

DASAR

MATERI ESSENSIA

L

INDIKATOR

EVALUASI



Documents

Pembelahan Sel