22
ILMIAH UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA KAMPUS – B BEKASI Dra. Hj.Roisah, MM.Pd 2014

10.karya tulis ilmiah

Embed Size (px)

Citation preview

ILMIAH

UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIAKAMPUS – B BEKASI

Dra. Hj.Roisah, MM.Pd2014

Salah satu dari amal sholeh adalah .....Beramal ilmu yang bermanfaatSalah satu cara mengamalkan ilmu adalah ......dengan menuliskannya

KARYA TULIS

FIKSI NON FIKSI

• Lebih menonjolkan

kekuatan imajinasi

penulis.

• Contoh :

Cerpen.

Novel.

Puisi.

• Lebih menonjolkan pada fakta.

• Contoh :

Esai, opini, kolom.

Hasil reportase & investigasi.

laporan hasil penelitian dalam bentuk

artikel ilmiah populer di media massa

(koran, majalah, buletin, jurnal ilmiah).

Laporan hasil penelitian siswa (KIR).

Laporan tugas akhir di kampus perguruan

tinggi : skripsi (S1), thesis (S2) & disertasi (S3).

Makalah, kertas kerja, resensi buku.

Buku teks, ensiklopedi dll.

Tulisan yang disusun dengan struktur tertentu.

Format penulisannya harus memenuhi standar yang t elah

ditentukan dan memenuhi kaidah ilmiah.

Dalam penyusunannya menggunakan metodologi tertentu

Termasuk kategori tulisan non fiksi.

KOMPONEN KARYA TULIS ILMIAH

khasmenarik

berbentuk frasaboleh dengan sub judulmenonjolkan kata kunci

provokatif

KOMPONEN KARYA TULIS ILMIAH

tidak dibubuhi pangkat/gelar akademik, menerangkan alamat lembaga, nomor kontak

7

KOMPONEN KARYA TULIS ILMIAH

disajikan dalam satu paragraf (200 kata)bersifat deskripsi-informatif tentang latar

belakang dan tujuan penelitianmetode yang digunakan

hasil/simpulan yang dicapai

KOMPONEN KARYA TULIS ILMIAH

kata-kata yang mengandung konsep pokokjumlah bervariasi (3-6 kata tunggal)

pelaksanaan/hasil penelitian

STRUKTUR KARYA TULIS ILMIAH

latar belakang masalahhipotesis (bila perlu)

tujuandisusun dalam 3-4 paragraf (2 hlm ketik)

sering-sering mengacu pada pustaka yang menjadi landasan /alasan penelitian, manfaat penelitian

STRUKTUR KARYA TULIS ILMIAH

dimasukkan ke dalam bagianpendahuluan, metode, dan pembahasan;

STRUKTUR KARYA TULIS ILMIAH

mendeskripsikan secara rinci langkah/carapenelitian dengan mengacu pada metodeumum (kuantitatif vs deskriptif-kualitatif)

STRUKTUR KARYA TULIS ILMIAH

tidak sekadar menarasikan hasil penelitian tetapi menunjukkanhubungan yang ada di antara faktatonjolkanlah kecendekiaan peneliti, adakah spekulasi / argumentasiyang berlebihan, perhatikanlah kerapian paragraf

STRUKTUR KARYA TULIS ILMIAH

bukan perulangan hasilpenelitian melainkangeneralisasi dari temuantermasuk implikasinyasaran harus bertaliandenganpelaksanaan/hasilpenelitian.

TAHAPANPenyusunan Karya Tulis Ilmiah

Pemilihan topik

Berada disekitar kita.

Menarik perhatian.

Lingkup yang sempit dan terbatas

Memiliki data dan fakta yang obyektif

Diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya

Memiliki sumber acuan / bahan

kepustakaan yang dijadikan referensi.

pembatasan topik harus dilakukan

sebelum penulisan karya ilmiah.

penentuan judul dapat dilakukan sebelum

penulisan karya ilmiah / setelah penulisan

karya ilmiah selesai.

Penentuan judul karya ilmiah pertanyaan

yang mengandung unsur 4 W + 1 H yaitu

What (apa), Why (mengapa), When

(kapan), Where (di mana) dan How

(bagaimana).

Pembatasan topik

penentuan judul

Pembuatan Kerangka Karangan

membimbing penyusun karya ilmiah.

pedoman penulisan karya ilmiah

sehingga tidak terjadi tumpang tindih

dalam penganalisisannya.

pembuatan rencana daftar isi karya

ilmiah.

18

PENGUMPULAN DATA

Pencarian keterangan dari bahan bacaan / referensi.

Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah.

Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti.

Percobaan di laboratorium / pengujian di lapangan.

KONSEP

Pengelompokan bahan,

untuk memgorgani-sasikan

bagian mana yang

didahulukan dan mana yang

termasuk bagian terakhir.

Data yang sudah terkumpul

diseleksi dan dikelompokan

sesuai jenis , sifat atau

bentuk.

Pengonsepan karya ilmiah

dilakukan sesuai dengan

urutan dalam kerangka

karangan yang telah

ditetapkan

Melengkapi yang kurang.

Membuang yang kurang relevan.

Menghindari penyajian yang

berulang-ulang atau tumpang tindih

(overlapping).

Menghindari pemakaian bahasa yang

kurang efektif, misalnya dalam

penulisan dan pemilihan kata,

penyusunan kalimat, penyusunan

paragraf, maupun penerapan kaidah

ejaan

Fikirkan hal-hal yang paling hebat,

Dan engkau akan menjadi terhebat.

Tetapkan akal pada hal tertinggi,

Dan engkau akan mencapai yang

tertinggi.

Dra.Hj.Roisah, MM.Pd

[email protected]

roisah.weebly.com

slideshare.net/roisah453