36
EKONOMI PEMBANGUNAN TUGAS MANDIRI PEMBANGUNAN EKONOMI KOMPARATIFDISUSUN OLEH : DWI BAMBANG DESWANTORO NIM. B205312004 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU EKONOMI UNIVERSITAS TANJUNGPURA ANGKATAN XVI STAR BPKP

Bab II pembangunan ekonomi komparatif

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab II pembangunan ekonomi komparatif

EKONOMI PEMBANGUNANTUGAS MANDIRI

“PEMBANGUNAN EKONOMI KOMPARATIF”

DISUSUN OLEH :

DWI BAMBANG DESWANTORO

NIM. B205312004

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU EKONOMI

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

ANGKATAN XVI STAR BPKP

TAHUN 2016

BAB II

Page 2: Bab II pembangunan ekonomi komparatif

PEMBANGUNAN EKONOMI KOMPARATIF

1. CIRI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG

Ciri perekonomian global yang paling mencolok adalah adanya kesenjangan yang sangat

tajam antar Negara-negara di dunia baik Negara maju maupun Negara berkembang.

Kesenjangan tersebut dapat dilihat dari output per pekerja, pendapatan riil perkapita,

selain itu terdapat kesenjangan yang besar dalam hal kesejahteraan yaitu harapan hidup,

Pravelensi (persebaran) kekurangan nutrisi, melek huruf dll. Beberapa Negara

berkembang berhasil mencapai kemajuan besar untuk memperkecil kesenjangan tersebut,

sedangkan Negara berkembang lain hanya sedikit mengalami kemajuan.

Berikut sepuluh ciri penting yang umumnya rata-rat dimiliki oleh Negara berkembang

dibandingkan dengan Negara maju yaitu :

1. Standar hidup dan produktivitas yang lebih rendah;

2. Tingkat modal manusia yang lebih rendah;

3. Tingkat ketimpangan dan kemiskinan absolut yang lebih tinggi;

4. Tingkat pertumbuhan penduduk yang lebih tinggi;

5. Fraksionalisasi social yang lebih besar;

6. Jumlah penduduk di pedesaan yang lebih besar namun memiliki tingkat migrasi

desa-kota yang lebih cepat;

7. Tingkat industrialisasi yang lebih rendah;

8. Kondisi geografis yang menghambat;

9. Sektor keuangan dan pasar lainnya yang kurang berkembang;

10. Dampak kolonial yang tersisa, contohnya berupa lembaga-lembaga yang jelek,

dan sering bergantung secara eksternal.

Gabungan dan kepelikan semua tantangan itu sangat mempengaruhi kadar kendala

pembangunan dan penetapan prioritas kebijakan di negara berkembang

2. MENDEFINISIKAN NEGARA-NEGARA BERKEMBANG

1 | P a g e P E M B A N G U N A N E K O N O M I K O M P A R A T I F

Page 3: Bab II pembangunan ekonomi komparatif

Untuk mendefinisikan Negara berkembang yang paling umum adalah dengan

menggunakan pendapatan per kapita yang dibuat oleh oleh International Bank for

Reconstruction and Development (IBRD), yang lebih dikenal sebagai Bank Dunia

(World Bank). Dalam klasifikasi Bank Dunia, 210 negara dengan jumlah penduduk

sedikitnya 30.000 diperingkat berdasarkan tingkat pendapatan nasional bruto per kapita,

sebagai berikut:

Negara berpendapatan rendah (Low Income Country-LIC)

Negara berpendapatan menengah ke bawah (Low Middle Income Country-LMC)

Negara berpendapatan menengah-atas (Upper Middle Income Country-UMC)

Negara OECD berpendapatan tinggi (High-Income OECD Country)

Negara berpendapatan rendah didefinisikan sebagai negara dengan tingkat pendapatan

nasional bruto perkapita pada tahun 2008 sebesar atau kurang dari $975. Negara

berpendapatan menengah-bawah memiliki pendapatan antara $976 dan $3.855. Negara

berpendapatan menengah-atas memiliki pendapatan antara $3.856 dan $11.906 dan

negara berpendapatan tinggi memiliki pendapatan sebesar atau lebih dari $11.907/

Ada pembedaan khusus diantara Negara-negara berpendapatan menengah keatas dan

Negara-negara berpendapatan tinggi baru dengan menggolongkan Negara-negara yang

telah berhasil membangun sejumlah sector manufaktur yang relative maju sebagai Negara

industri baru (newly industrialized country/NIC) yaitu Negara yang telah mencapai

tingkat pembangunan ekonomi yang relatif maju. Sektor industri yang dinamis dan

berhubungan erat dengan sistem perdagangan, keuangan dan investasi global seperti:

Malaysia, Turki, Brasil, Cina, Meksiko.

Cara lain mengklasifikasikan negara-negara di dunia berkembang adalah berdasarkan

tingkat utang international mereka, yaitu sebagai negara berutang sangat banyak,

berutang sedang dan berutang sedikit. Sementara UNDP mengolongkan negara-negara

dengan kategori rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi berdasarkan tingkat

pembangunan manusia, mencakup tingkat pencapaian kesehatan dan pendidikan.

3. INDIKATOR DASAR PEMBANGUNAN

2 | P a g e P E M B A N G U N A N E K O N O M I K O M P A R A T I F

Page 4: Bab II pembangunan ekonomi komparatif

Ada beberapa indikator dasar atas tiga segi pembangunan yaitu: Pendapatan Riil Perkapita

yang disesuaikan dengan daya beli (Purchasing Power), kesehatan sebagaimana yang

diukur dari tingkat harapan hidup, asupan nutrisi, dan tingkat mortalitas anak serta

pencapaian pendidikan sebagaimana yang diukur dengan tingkat melek aksara dan tingkat

pendidikan (atau lama pendidikan di sekolah). Selain rata-rata pendapatan, juga perlu

menilai rata-rata tingkat kesehatan dan pencapaian pendidikan suatu negara yang

mencerminkan kapabilitas inti (core capability).

4. UKURAN HOLISTIK TARAF HIDUP DAN KAPABILITAS

4.1. Indeks Pembangunan Manusia Tradisional

Indikator yang paling luas digunakan untuk mengukur status komparatif

pembangunan sosio-ekonomi disajikan dalam laporan-laporan tahunan UNDP yang

berjudul Human Development Report (Laporan Pembangunan Manusia). Inti semua

laporan ini, yang dimulai pada tahun 1990, adalah pembuatan dan penyempurnaan

Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index HDI).

Indeks Pembangunan Manusia (HDI) adalah Indeks yang mengukur pencapaian

pembangunan sosio-ekonomi suatu negara dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan

pendapatan riil per kapita yang disesuaikan

HDI memeringkat semua negara dengan skala 0 (pembangunan manusia terendah)

sampai 1 (pembangunan manusia tertinggi) berdasarkan pada tiga tujuan atau produk

akhir pembangunan, yaitu:

1. Masa hidup, yang diukur melalui harapan hidup setelah lahir;

2. Pengetahuan, yang diukur dengan bobot rata-rata tingkat melek aksara orang

dewasa dengan bobot dua per tiga dan rasio partisipasi sekolah bruto-dengan

bobot satu pertiga;

3. Standar hidup yang diukur berdasarkan produk domestik bruto per kapita yang

disesuaikan dengan paritas daya beli mata uang setiap negara yang nilainya

berbeda-beda untuk mencerminkan biaya hidup dengan asumsi utilitas marjinal

yang semakin menurun (Diminishing Marginal Utility) pendapatan.

Dalam indeks akhir, ketiga komponen tersebut memperoleh bobot yang sama, yaitu

satu per tiga, sehingga diperoleh indeks HDI yang berikut:

3 | P a g e P E M B A N G U N A N E K O N O M I K O M P A R A T I F

Page 5: Bab II pembangunan ekonomi komparatif

HDI = 1/3 (indeks pendapatan) + 1/3 (indeks harapan hidup) + 1/3 (indeks pendidikan)

Salah satu manfaat utama HDI adalah untuk menunjukkan bahwa suatu negara

sesungguhnya dapat berkinerja jauh lebih baik sekalipun tingkat pendapatannya rendah.

Sebaliknya, tingkat pendapatan yang tinggi tidak selamanya diikuti dengan capaian

pembangunan manusia yang tinggi pula.

Kesehatan dan pendidikan adalah input bagi fungsi produksi nasional sebagai

komponen modal manusia (human capital). Modal manusia merupakan Investasi

produktif manusia yang mencakup keterampilan, nilai, dan kesehatan yang dihasilkan

dari pengeluaran untuk pendidikan, pelatihan kerja, dan layanan kesehatan.

4.2. Indeks Pembangunan Manusia Baru

UNDP memperkenalkan Indeks Pembangunan Manusia yang Baru (New Human

Development Indeks- NHDI) pada bulan November 2010 sebagai jawaban terhadap

beberapa kritik terhadap HDI. Indeks ini masih berdasarkan standar hidup, pemdidikan

dan kesehatan, akan tetapi indeks ini memiliki delapan perubahan penting yang masing-

masing memiliki kelebihan dan juga potensi kelemahan.

Apa yang baru dalam NHDI :

a) Pendapatan nasional bruto (GNI) per kapita menggantikan produk domestic

bruto (GDP) per kapita.

b) Indeks pendididkan yang telah diubah secara keseluruhan Dua kompone baru

telah ditambahkan yaitu rata-rata pencapaian pendidikan aktual seluruh

penduduk dan pencapaian pendidikan yang diharapkan dari anak-anak masa

kini.

c) Pencapaian pendididkan yang diharapkan adalah kompone baru lainnya yang

agak ambigu: ukuran ini merupakan peramalan yang dilakukan PBB, bukan

pencapaian.

d) Dua komponen yang sebelumnya dipakai sebagai indicator dalam indeks

pendidikan yaitu angka melek aksara dan partisipasi sekolah tidak digunakan

lagi.

e) Patokan tujuan atas (nilai maksimum) disetiap dimensi dinaikan pada nilai

maksimum dibanding batas angka tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.

f) Patokan tujuan bawah untuk tingkat pendapatan telah dikurangi

4 | P a g e P E M B A N G U N A N E K O N O M I K O M P A R A T I F

Page 6: Bab II pembangunan ekonomi komparatif

g) Memakai log natural (ln) ketimbang menggunakan logaritma umum

h) Perhitungan HDI dengan rata-rata (mean) geometri : NHDI = H1/3E1/3I1/3

5. KARAKTERISTIK NEGARA BERKEMBANG : KERAGAMAN DALAM

KESAMAAN

5.1. Standar Hidup dan Produktivitas yang Lebih Rendah

Terdapat perbedaan produktivitas antara negara-negara maju seperti Amerika Serikat

dengan negara-negara berkembang seperti India dan Republik Demokratik Kongo.

Negara-negara berpendapatan paling rendah dapat menghadapi lingkaran setan karena

pendapatan rendah dapat menyebabkan rendahnya investasi di negara tersebut. Oleh

Gunnar Myrdal (pemenang Hadiah Nobel) keadaan ini dinamakan “kausalitas

melingkar dan kumulatif” (circular and cumulative causation).

5.2. Tingkat Modal Manusia yang Lebih Rendah

Modal manusia (kesehatan, pendidikan dan keterampilan) merupakan hal penting bagi

pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan indikator harapan hidup, tingkat nutrisi dan

indikator melek aksara, tingkat mortalitas anak dibawah usia 5 tahun 17 kali lebih

banyak di negara-negara berkembang dibandingkan dengan negara-negara maju.

Terdapat sinergi yang kuat antara kemajuan di bidang kesehatan dengan pendidikan.

Sebagai contoh, tingkat mortalitas anak di bawah usia 5 tahun menurun ketika tingkat

pendidikan ibu meningkat.

5.3. Tingkat Ketimpangan dan Kemiskinan Absolut yang Lebih Tinggi

Secara global, 20% (atau sekitar 1,4 miliar) orang paling miskin hanya menerima 1,5%

pendapatan dunia. Mereka hidup dalam kemiskinan absolut dengan pendapatan

dibawah $1,25 per hari. Untuk mengangkat pendapatan mereka yang hidup dengan

pendapatan kurang dari $1,25 per hari ke garis kemiskinan minimal hanya

membutuhkan kurang dari 2% pendapatan 10% orang-orang terkaya di dunia. Hal ini

menunjukkan betapa besarnya skala ketimpangan global.

Sebagian kemiskinan ekstrem terjadi bukan hanya karena rendahnya modal manusia,

tetapi juga karena pengucilan sosial dan politik serta pemasungan hak lainnya.

Kemiskinan absolut (absolute poverty) adalah situasi ketidakmampuan atau

kemampuan yang sangat minim dalam memenuhi kebutuhan pokok subsisten berupa

5 | P a g e P E M B A N G U N A N E K O N O M I K O M P A R A T I F

Page 7: Bab II pembangunan ekonomi komparatif

makanan, pakaian, tempat tinggal dan pelayanan kesehatan dasar. Kemiskinan ekstrem

merupakan kegetiran yang dahsyat dalam kehidupan manusia, sehingga upaya untuk

menanggulanginya merupakan prioritas pembangunan internasional.

5.4. Tingkat Pertumbuhan Penduduk yang Lebih Tinggi

Dari tahun 1990 s.d 2008 jumlah penduduk negara berpendapatan rendah tumbuh 2,2%

setiap tahun, negara-negara berpendapatan menengah tumbuh 1,3%, dan negara

berpendapatan tinggi hanya 0,7% pertahun, dari kelahiran dan imigrasi.

Tingginya tingkat kelahiran berarti bahwa tenaga kerja aktif (usia 15-64) harus

menanggung lebih banyak penduduk dengan usia lebih dari 65 tahun dan anak-anak

usia dibawah 15 tahun, yang kedua kelompok ini diacu sebagai beban ketergantungan

(dependency burden), yaitu jumlah total penduduk berusia antara 0 sampai 15 dan 65

ke atas, yang secara ekonomi dipandang tidak produktif sehingga tidak termasuk dalam

angkatan kerja. Rasio ketergantungan total di negara-negara berpendapatan rendah

sebesar 72%, dan sebesar 49% di negara berpendapatan tinggi.

Kesimpulan, negara-negara berkembang tidak hanya dicirikan dengan tingkat

pertumbuhan penduduk yang tinggi, tetapi juga harus memikul beban ketergantungan

yang lebih besar dibanding dengan negara maju.

5.5. Fraksionalisasi Sosial yang Lebih Besar

Fraksionalisasi (fractionalization) adalah perbedaan signifikan dalam hal etnis,

bahasa, dan bentuk pengelompokan sosial lainnya di suatu negara. Negara-negara

berpendapatan rendah sering memiliki fraksionalisasi, ada kalanya dapat menimbulkan

pertikaian masyarakat dan konflik sosial sehingga banyak menguras energi masyarakat

untuk melakukan akomodasi politik, rekonsiliasi sosial, bahkan konsolidasi nasional.

Semakin besar perbedaan etnis, bahasa, dan agama di suatu negara, makin besar

kemungkinan terjadinya pertikaian internal dan ketidakstabilan politik. Keragaman

etnis dan agama seharusnya tidak perlu menimbulkan ketimpangan, kerusuhan dan

ketidakstabilan. Intinya, komposisi etnis dan agama di suatu negara berkembang serta

dapat atau tidaknya keragaman itu menimbulkan konflik atau justru mendorong kerja

sama, merupakan faktor penentu bagi keberhasilan atau kegagalan upaya

pembangunan.

6 | P a g e P E M B A N G U N A N E K O N O M I K O M P A R A T I F

Page 8: Bab II pembangunan ekonomi komparatif

5.6. Jumlah Penduduk di Pedesaan yang Lebih Besar Namun Memiliki Tingkat

Migrasi Desa-Kota yang Lebih Cepat

Salah satu tonggak pembangunan ekonomi adalah pergeseran dari pertanian ke

produksi barang dan jasa. Di negara berkembang, sebagian besar penduduk tinggal di

pedesaan yang identik dengan ketiadaan pasar, keterbatasan informasi, dan stratifikasi

sosial.

5.7. Tingkat Industrialisasi dan Ekspor Barang yang Lebih Rendah

Industrialisasi berkaitan dengan produktivitas dan pendapatan yang tinggi, serta

menjadi tonggak modernisasi dan kekuatan ekonomi nasional. Negara berkembang

ekspor barang primer seperti hasil pertanian dan pertambangan, sedangkan negara maju

ekspor barang manufaktur.

5.8. Kondisi Geografis yang Menghambat

Negara-negara tak berpantai di Afrika berpendapatan lebih rendah dibandingkan

dengan negara yang berpantai. Negara-negara berkembang pada umumnya berada di

daerah tropis dan sub tropis, sehingga banyak mengalami masalah hama, parasit, serta

penyakit endemik seperti malaria, keterbatasan sumber daya air, dan suhu yang sangat

panas. Pemanasan global juga berdampak paling besar pada negara negara Afrika dan

Asia Selatan.

Anugerah sumber daya (resource endowment) adalah ketersediaan faktor-faktor

produksi di suatu negara yang mencakup kekayaan mineral, bahan baku, dan tenaga

kerja. Dalam kasus Republik Demokratik Kongo, bahan tambang berlimpah akan tetapi

karena terjadinya konflik keuntungan dari jenis industri ini terjadi pertikaian sosial,

pemerintahan yang tidak demokratis, ketimpangan yang tinggi, bahkan konflik

bersenjata, keadaan ini disebut sebagai “kutukan sumber daya alam” (the curse of

natural resource).

Namun demikian, keadaan geografi bukan takdir yang tidak dapat diperbaiki. Sebagai

contoh, Singapura yang berpendapatan tinggi terletak di khatulistiwa.

5.9. Pasar yang Terbelakang

Beberapa aspek yang menyebabkan keterbelakangan pasar adalah:

7 | P a g e P E M B A N G U N A N E K O N O M I K O M P A R A T I F

Page 9: Bab II pembangunan ekonomi komparatif

a) Sistem hukum yang dapat menegakkan kontrak dan mengesahkan hak milik,

b) Mata uang yang stabil dan terpercaya,

c) Infrastruktur jalan dan utilitas yang dapat memperkecil biaya transportasi dan

komunikasi antar wilayah,

d) Sistem perbankan dan asuransi yang berkembang baik dan ditata secara efisien

dengan akses luas, dengan pasar kredit normal yang menyeleksi proyek dan

mengalokasi dana pinjaman atas dasar keuntungan ekonomi relatif dan

penegakan aturan pelunasan utang,

e) Informasi pasar yang penting bagi produsen dan konsumen tentang

harga,kuantitas dan kualitas produk,

f) Norma-norma sosial yang memperlancar hubungan bisnis yang berhasil dan

jangka panjang.

Infrastruktur (infrastructure) adalah fasilitas yang memungkinkan adanya kegiatan

ekonomi dan pasar, seperti jaringan transportasi, komunikasi dan distribusi, utilitas,

air, saluran air,dan sistem persediaan energi.

Pasar tak sempurna (imperfect market) adalah suatu pasar dimana asumsi teoritis

persaingan sempurna tidak berlaku, misalnya karena sedikitnya jumlah pembeli dan

penjual, hambatan untuk masuk, dan informasi yang tak lengkap.

Informasi yang tak lengkap (incomplete information) adalah ketiadaan informasi

yang dibutuhkan produsen dan konsumen untuk mengambil keputusan secara efisien,

sehingga pasar tidak berfungsi dengan baik.

5.10. Dampak Kolonial yang Tersisa dan Hubungan Internasional yang Tidak Setara

Kebanyakan negara berkembang adalah negara bekas jajahan negara Eropa atau negara

asing lainnya. Dekolonisasi adalah salah satu peristiwa sejarah dan geopolitik paling

penting setelah Perang Dunia II. Lebih dari 80 bekas koloni Eropa telah menjadi

anggota PBB. Akan tetapi, dampak era kolonial masih tersisa di banyak negara

berkembang beberapa dasawarsa setelah kemerdekaannya, terutama di negara-negara

yang paling terbelakang.

Penguasa kolonial Eropa telah menimbulkan dampak dramatis dan bertahan lama

terhadap perekonomian serta struktur politik dan kelembagaan di daerah koloninya

dengan mengenakan 3 gagasan yang kuat dan menggoyahkan tradisi, yaitu:

8 | P a g e P E M B A N G U N A N E K O N O M I K O M P A R A T I F

Page 10: Bab II pembangunan ekonomi komparatif

• Hak milik pribadi

• Pajak pribadi

• Persyaratan bahwa pajak harus dibayar dalam bentuk uang bukan hasil bumi

Ketergantungan Eksternal. Selanjutnya, negara-negara berkembang juga kurang

terorganisasi dengan baik dan kurang berpengaruh dalam hubungan internasional, yang

adakalanya menimbulkan akibat tidak menguntungkan bagi pembangunan. Secara

umum, negara berkembang memiliki posisi tawar yang lemah dibanding negara maju

dalam hal perekonomian internasional.

6. PERBEDAAN ANTAR NEGARA BERPENDAPATAN RENDAH SEKARANG

DAN NEGARA MAJU PADA TAHAP AWALNYA

Terdapat delapan perbedaan penting dalam kondisi awal yang memerlukan analisis

khusus tentang prospek dari persyaratan pembangunan ekonomi modern yaitu :

1. Anugerah sumber daya alam dan manusia

2. Pendapatan per kapita dan tingkat GDP dalam kaitannya dengan negara-

negara lain di dunia

3. Iklim

4. Jumlah, distribusi, dan pertumbuhan penduduk

5. Peran historis migrasi internasional

6. Manfaat perdagangan internasional

7. Kemampuan penelitian dan pengembangan ilmu dasar dan teknologi

8. Efektivitas lembaga lembaga domestik

6.1. Anugerah Sumber Daya Alam dan Manusia

Beberapa negara berkembang mendapat anugerah cadangan minyak, mineral dan bahan

baku yang berlimpah, yang makin banyak dibutuhkan dunia. Akan tetapi hampir

semua negara kurang maju khususnya di Asia yang merupakan tempat tinggal lebih

dari setengah penduduk dunia, tidak memiliki sumber daya alam yang memadai.

Paul Romer menyatakan bahwa negara yang sekarang sedang berkembang “miskin

karena warga negaranya tidak memiliki akses ke gagasan yang digunakan di negara-

negara industri untuk menghasilkan nilai ekonomi”. Bagi Romer, kesenjangan teknologi

antara negara kaya dan negara miskin dapat dipilah menjadi 2 kelompok:

Kesenjangan obyek fisik (pabrik, jalan raya, permesinan modern)

9 | P a g e P E M B A N G U N A N E K O N O M I K O M P A R A T I F

Page 11: Bab II pembangunan ekonomi komparatif

Kesenjangan gagasan (pengetahuan tentang pemasaran, distribusi, pengendalian

persediaan/ inventory control, pemrosesan transaksi, dan motivasi karyawan.

Kesenjangan gagasan ini oleh Thomas Homer-Dixson disebut sebagai kesenjangan

kepiawaian (kemampuan menerapkan gagasan inovatif untuk memecahkan masalah-

masalah praktis sosial dan teknis).

6.2. Tingkat Pendapatan per Kapita dan GDP Relatif

Hampir 40% penduduk negara-negara berkembang berjuang untuk bertahan hidup pada

tingkat minimum. Pada awal era pertumbuhan modern negara-negara yang sekarang

maju lebih maju secara ekonomi dibandingkan negara-negara lain di dunia. Oleh karena

itu, mereka diuntungkan dari posisi keuangan mereka yang relatif kuat untuk

memperlebar kesenjangan antara mereka sendiri. Sebaliknya, negara-negara berkembang

sekarang memulai proses pertumbuhan dari ujung bawah skala pendapatan per kapita

internasional.

6.3. Perbedaan Iklim

Hampir semua negara berkembang berada di iklim tropis dan sub tropis.

Negara-negara yang perekonomiannya maju terletak di zona beriklim sedang.

Sekalipun ketimpangan sosial dan faktor kelembagaan diyakini secara luas jauh lebih

penting, perbedaan lokasi negara lebih dari sekedar kebetulan. Temperatur dan

kelembapan ekstrem di negara-negara miskin juga telah berkontribusi terhadap

kemerosotan kualitas lahan dan pesatnya penyusutan banyak sumber daya alam.

Iklim seperti ini juga menyebabkan rendahnya produktivitas tanaman pangan tertentu,

melemahkan regenerasi pertumbuhan hutan, dan menyebabkan buruknya kesehatan

ternak. Suhu panas dan kelembapan ekstrem tidak hanya mengurangi kenyamanan

pekerja, tapi juga menurunkan kesehatan mereka, mengurangi semangat kerja, dan

memperendah produktivitas dan efisiensi.

6.4. Jumlah, Distribusi dan Pertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk di sejumlah negara berkembang meningkat lebih dari

2,5% per tahun dalam dasawarsa belakangan ini. Lebih lanjut, konsentrasi

10 | P a g e P E M B A N G U N A N E K O N O M I K O M P A R A T I F

Page 12: Bab II pembangunan ekonomi komparatif

penduduk yang dalam jumlah besar dan terus membengkak di beberapa wilayah

berarti bahwa banyak negara berkembang memiliki rasio orang-lahan yang jauh

lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara Eropa pada tahun-tahun awal

pertumbuhan mereka. Terakhir, dalam kaitannya dengan ukuran absolute komparatif ini,

kecuali negara-negara pecahan Uni Soviet; tidak ada negara yang memulai era

pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang memiliki jumlah penduduk sebesar India,

Mesir, Pakistan, Indonesia, Nigeria, atau Brazil sekarang. Angka pertumbuhan penduduk

negara maju dulu juga tidak seperti yang terjadi sekarang di Kenya, Filipina,

Bangladesh, Malawi, atau Guatemala.

6.5. Peran Historis Migrasi Internasional

Ada yang menarik dari sejarah berkaitan dengan migrasi internasional. Dapat dikatakan,

negara-negara eropa yang maju saat ini memang karena dulunya telah melakukan

migrasi ke benua Amerika utamanya ke Amerika Serikat pada tahun 1850-1914, yang

pada saat itu Amerika menjadi salah satu negara adidaya dan tengah membuat peradaban

maju. Hal ini akan memberikan manfaat bagi para migran yang datang seperti dari

negara Italia, Jerma, Irlandia, dan lainnya.

Keadaan ini seperti barter jasa, beberapa negara eropa tersebut selain mendapat uang

saat menjadi migran pekerja, juga dapat terpengaruh oleh lingkungan sehingga dapat

hidup maju, sedangkan negara Amerika terbantu dengan kedatangan para migran.

Sementara disebagian besar negara berkembang pada saat itu masih disibukkan dengan

masalah imperialisme/ kolonialisme dan memerdekakan negara. Sehingga dapat

dibayangkan pada saat negara berkembang berusaha lepas dari penindasan dan

penjajahan beberapa negara maju saat ini, pada zaman itu telah mulai membangun

negaranya dengan cara bermigrasi. Tersebab migrasi pada dapat dikatakan mengurangi

beban negara, serta membantu negara melalui devisanya.

6.6. Stimulus Perdagangan Internasional

Negara diseluruh dunia pada dasarnya telah mengetahui bahwa ada sistem perdagangan

bebas internasional yang berperan sebagai mesin pertumbuhan, hingga perannnya

membantu pembangunan negara-negara yang saat ini maju. Lagi-lagi dapat dikatakan

negara berkembang harus melakukan starting point yang sebenarnya telah didahului

negara maju saat ini. Hasilnya sering terdapat perbedaan produk dan kualitas. Jika

11 | P a g e P E M B A N G U N A N E K O N O M I K O M P A R A T I F

Page 13: Bab II pembangunan ekonomi komparatif

negara maju melakukan impor barang elektronik, teknologi manufaktur, permesinan atau

hasil-hasil teknologi industri, maka karakteristik negara berkembang lebih pada produk

produk UMKM.

6.7. Kemampuan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Dasar dan Teknologi

Pada dasarnya budaya penelitian ilmiah yang memiliki visi untuk

meningkatkan kualitas kehidupan manusia, produk, laba, faktor produksi, atau

pengetahuan yang sudah ada telah mengakar dan membudaya pada negara maju sejak

saat penjajahan sekalipun. Mengapa demikian karena negara maju saat ini adalah negara

yang dulunya menikmati hasil-hasil penjajahan di negara berkembang. Sehingga mampu

start lebih dahulu dan merakit konsep mencapai kesejahteraan bangsa melalui ilmu

pengetahuan dan teknologi. Sehingga dewasa ini dapat dilihat ketimpangan antara

negara maju dan negara berkembang.

Pada saat seperti itulah jika ada beberapa generasi negara yang menonjol pada negara

berkembang tersebut maka dapat dikatakan sebagai kaum minoritas. Mereka tidak

terfasilitasi dan mendapat apresiasi layaknya di negara maju. Oleh karena itu tidak heran

bila banyak yang meningglakan negaranya dan secara tidak langsung membanguan

negara lain dengan bersekolah ataupun kerja diluar negri. Fenomena ini dapat dikatakan

kegagalan besar system imperialism terdahulu sebuah kenyataan “gagalnya mekanisme

pasar”.

6.8. Efektivitas Lembaga Domestik

Saat awal industrialisasi alias awal membangun bangsa negara maju seperti inggris,

amerika serikat dan kanada telah luwes memainkan peran dalam menyediakan akses

yang relative besar bagi orang-orang yang mau berwirausaha. Keluwesan ini dilakukan

dengan system liberal yang dulunya tidak begitu terbatasi dengan aturan-aturan

perizinan dan semacamnya walaupun saat ini diperketat.

Sementara berbeda halnya jika dibandingkan di negara berkembang saat ini. Arahnya

bukan pada keluwesan namun lebih bertendensi pada eksploitasi oleh pihak-pihak

berkepentingan dalam sekup loka maupun asing. Mereka menjelma menjadi lembaga

atau masuk dalam lembaga yang merusak system. Seperti yang dikatakan Douglas North

“sekalipun aturan formal dapat diubah dalam semalam, aturan informal biasanya hanya

dapat berubah perlahan”.

12 | P a g e P E M B A N G U N A N E K O N O M I K O M P A R A T I F

Page 14: Bab II pembangunan ekonomi komparatif

7. APAKAH STANDAR HIDUP NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU

MENDEKATI KESETARAAN?

Untuk mengetahui apakah standar hidup Negara berkembang dan Negara maju mendekati

kesetaraan dapat dilihat dari tren divergensi atau konvergensi

Divergensi: Tren pendapatan per kapita (atau output) untuk meningkat lebih cepat

di negara-negara berpendapatan tinggi daripada negara berpendapatan rendah

sehingga kesenjangan pendapatan semakin lama atau semakin lebar diseluruh

Negara.

Konvergensi: Tren pendapatan perkapita (atau output) untuk meningkat lebih cepat

di negara beprendapatan rendah dari pada negara-negara berpendapatan tinggi

sehingga Negara-negara berpendapatan rendah semakin lama semakin dapat

menyusul. Jika Negara-negara diandaikan berkonvergensi tidak dalam semua hal

tapi dengan syarat hal lainnya sama (terutama tingkat tabungan, pertumbuhan

tenaga kerja, dan teknologi ) maka istilah yang digunakan adalah konvergensi

bersyarat (conditional convergence)

Konvergensi terjadi bila memang negara berkembang dapat memanfaatkan

kemampuannya dalam menangkap peluang advantage of backwardness dan

kemungkinan persebaran modal bagi negara-negara maju yang ingin melakukan investasi

di negara berkembang. Keadaan ini akan memacu konvergensi, namun jika tidak justru

menimbulkan divergensi. Apakah negara tersebut konvergensi atau divergensi. Untuk itu

dilakukan empat pendekatan sebagai berikut:

1. Konvergensi Relatif Negara

2. Konvergensi Absolut Negara

3. Konvergensi Relatif Negara Yang Disetimbangkan Populasi

4. Konvergensi Dunia Sebagai Suatu Negara

8. Penyebab jangka Panjang Pembangunan Komparatif

13 | P a g e P E M B A N G U N A N E K O N O M I K O M P A R A T I F

Page 15: Bab II pembangunan ekonomi komparatif

Lembaga ekonomi (economic institution) memainkan peran dalam pembangunan

ekonomi didefinisikan oleh Douglas North sebagai “aturan main” (the rules of the game)

kehidupan perekonomian. Dengan demikian lembaga menyediakan penopang ekonomi

pasar dengan cara menetapkan aturan tentang hak kepemilikan dan penegakan kontrak

atau perjanjian, meningkatkan koordinasi , larangan perilaku memaksa, curang dan anti

persaingan dengan membuka akses bagi semua orang, membatasi kekuasaan elite, serta

mengelola konfik pada umumnya, selain itu lembaga juga mencakup jaminan sosial yang

juga berfungsi untuk melegitimasi kompetisi pasar dan provisi stabilitas makroekonomi

yang dapat diperkirakan.

14 | P a g e P E M B A N G U N A N E K O N O M I K O M P A R A T I F

Page 16: Bab II pembangunan ekonomi komparatif

9. KESIMPULAN

Sebagai kesimpulan, dalam Bab ini menunjukkan beberapa kesamaan penting di hampir

semua negara berkembang, yang berbanding terbalik dengan karakteristik kontemporer

dan sejarah negara-negara maju. Terlepas dari keragaman yang terdapat dikalangan

negara berkembang hampir semua negara itu memiliki kesamaan tujuan pembangunan

yang dirumuskan dengan baik. Tujuan itu mencakup pengurangan kemiskinan,

ketimpngan dan pengangguran penyediaan pendidikan dasar, kesehatan, perumahan dan

makanan bagi setiap warga negara; memperluas kesempatan ekonomi dan sosial; serta

peningkatan kesatuan negara-bangsa. Berkaitan dengan tujuan ekonomi, sosial dan

politik kebanyakan negara berkembang umumnya juga menghadapi sejumlah masalah

dengan kadar yang berbeda-beda seperti: kemiskinan absolut yang kronis, tingginya

tingkat pengangguran, lebarnya kesenjangan distribusi pendapatan, rendahnya tingkat

produktifitas pertanian, besarnya ketidakseimbangan standar hidup dan peluang ekonomi

penduduk yang bermukim di perkotaan dan perdesaan, meningkatnya ketidakpuasan

15 | P a g e P E M B A N G U N A N E K O N O M I K O M P A R A T I F

Page 17: Bab II pembangunan ekonomi komparatif

dikalangan penduduk yang merasa tidak diuntungkan dari pertumbuhan ekonomi serta

makin besarnya ketergantungan pada teknologi, lembaga dan sistem nilai asing.

Meskipun pembangunan merupakan keniscayaan dan perangkap kemiskinan cukup

nyata, bukan tidak mungkin bagi negara berkembang untuk melepaskan diri dari

perangkap itu dan memulai pembangunan yang berkelanjutan. Proses pembangunan

terjadi disemua aspek kehidupan masyarakat, ekonomi, sosial, budaya, politik yang

berlangsung pada level makro (nasional) dan mikro (community/ group). Makna penting

dari pembangunan adalah adanya kemajuan/ perbaikan (progress), pertumbuhan dan

diversifikasi.

STUDI KASUS 2

PEMBANGUNAN EKONOMI KOMPARARTIF : PAKISTAN DAN

BANGLADESH

1. Perbandingan Pembangunan : Pakistan dan Bangladesh

Pada tahun 1971, Bangladesh menyatakan kemerdekaannya dari Pakistan , ketika

Bangladesh memperoleh kemerdekaaanya Negara ini dipandang sangat ketinggalan jauh

dari Pakistan, namun Bangladesh telah bertransformasi dari simbol kelaparan menjadi

simbol harapan, sekalipun masih sangat miskin dan menghadapi banyak masalah sosial

yang juga ditemukan di Pakistan. Disisi lain analis seperti Wiliam Easterly telah

menyatakan Pakistan sebagai contoh menonjol dari “ pertumbuhan tanpa membangun”,

dengan indikator sosial yang rendah untuk tingkat pendapatan dan pertumbuhannya.

Bangladesh telah mencapai kemajuan yang relatif lebih baik dari Pakistan terutama

dalam pembangunan sosial.

16 | P a g e P E M B A N G U N A N E K O N O M I K O M P A R A T I F

Page 18: Bab II pembangunan ekonomi komparatif

Berikut perbandingan beberapa aspek pembangunan ekonomi antara Pakistan dan

Bangladesh :

a) Pertumbuhan

Pertumbuhan di Pakistan pendapatan perkapitanya tumbuh sekitar 2,2% per tahun

selama setengah abad. Akibatnya pendapatan per kapita Pakistan menjadi 3 kali

lipat. Namun laju pertumbuhannya terus menurun. terus menurun dari dekade ke

dekade, sementara di negara-negara lainnya pertumbuhan terus meningkat,

termasuk India. Penyebab menurunnya laju pertumbuuhan ini mungkin

disebabkan buruk nya kinerja indikator-indikator sosial Di Bangladesh hasil

pertanian meningkat dan laju pertumbuhan ekonomi sudah diatas 4%.

b) Kemiskinan

Bank Dunia memperkirakan bahwa 23 % penduduk di Pakistan hidup dengan

pendapatan dibawah garis kemiskinan yaitu $1,25 perhari sedangkan di

Bangladesh sebanyak 49%. namun ada kemajuan yang pesat dalam upaya

mengurangi kemiskinan di Bangladesh dan peningkatan pendapatan kaum

termiskin, banyak factor yang mempengaruhi hal tersebut meliputi penyebaran

revolusi hijau, peran LSM Peluang kerja yang lebih besar bagi perempuan dalam

industry ekspor dan pengiriman uang dari orang yang bekerja diluar negeri.

Berdasarkan indeks kemiskinan multidimensi dari UNDP perbedaan perimgkat

kedua Negara sangat dekat yakni Pakistan berada diperingkat 70 sedangkan

Bangladesh berada diperingkat 73 dengan pertimbangan atas semua aspek yang

lebih luas dari pendapatan.

c) Pendidikan dan Tingkat Melek Huruf

Dikedua Negara tingkat melek huruf orang dewasa masih 54 % tetapi jumlah

orang yang melek aksara bertambah lebih cepat di Bangladesh. Bangladesh lebih

maju dalam angak gabungan partisipasi sekolah yaitu 52% berbanding 39% yang

berarti angka melek aksara akan lebih tinggi dalam beberapa tahun.Terlepas dari

berbagai perbedaan itu kedua Negara tersebut sedang menjalani kemajuan yang

nyata

d) Kesehatan

17 | P a g e P E M B A N G U N A N E K O N O M I K O M P A R A T I F

Page 19: Bab II pembangunan ekonomi komparatif

Tingkat harapan hidup kedua Negara adalah 66 tahun angka harapan hidup

kedua Negara hampir sama. Tingkat mortalitas pada tahun 2008 kedua Negara

telah mencapai kemajuan namun Bangladesh lebih baik dengan tingkat mortalitas

anak di bawah usia lima tahun sebesar 54/1000 dibandingkan Pakistan 89/1000

e) Indeks Pembangunan Manusia

Pada tahun awal abad ini indeks pembangunan manusia Bangladesh telah

melampaui Pakistan secara dramatis. Peringkat HDI Pakistan berada pada posisi

141 dan Bangladesh berada pada peringkat 146 tetapi Bangladesh berada pada

posisi 9 tingkat lebih tinggi dari perkiraan berdasarkan tingkat pendapatannya

sedangkan Pakistan 9 tingkat lebih rendah di bandingkan perkiraan berdasarkan

tingkat pendapatannya. Hal ini berarti Bangladesh memiliki kinerja yang lebih

baik dalam pembangunan kesehatan dan pendidikan.

f) Penduduk Bangladesh berhasil mencapai kemajuan yang jauh lebih besar ketimbang

Pakistan dalam upaya menguarangi fertilitas (angka kelahiran).di Bangladesh,

tingkat fertilitas turun menjadi 2,3 pada tahun 2008 sedangkan Pakistan hanya

turun 4,0 (data WDI).Bangladesh akan melampaui Pakistan karena investasi

modal manusia yang lebih besar dimana focus awal dan kuat strategi keluraga

berencana merupakan faktor penting dalam kemajuan Bangladesh.

g) Memahami Divergensi

Pakistan memiliki sedikit cadangan minyak, dan harus mengimpor minyak

mentah sebanyak empat per lima dari kebutuhan negerinya, dan mungkin juga

harus mulai mengimpor gas alam. Lebih lanjut bahwa perekonomian di kawasan

tersebut maish mempertahankan statusnya sebagai negara berpendapatan rendah

meskipun sudah mengalami dekade pertumbuhan yang sedang. Kemajuan

Pakistan sedikit lebihlambat bila dibandingkan dengan banyak negara lainnya,

bahkan dengan negara yang pertumbuhanekonominya lebih lambat atau bahkan

mengalami pertumbuhan ekonomi yang negatif sekalipun.

h) Geografi

Geografi Bangladesh merupakan negara berpenduduk paling padat di dunia.

Memiliki jumlah penduduk yang hampir setengah dari populasi Amerika Serikat.

18 | P a g e P E M B A N G U N A N E K O N O M I K O M P A R A T I F

Page 20: Bab II pembangunan ekonomi komparatif

Negara-negara yang memiliki banyak struktur sosial, kelompok etnis dan bahasa

cenderung mengalami pembangunan sosial dan laju pertumbuhan yang lebih

rendah. Bangladesh tergolong cukup homogen sebanyak 98% dari populasinya

adalah etnis Bangla (Bengali). Sementara Pakistan memiliki tingkat keragaman

etnis dan bahasa yang sangat tinggi

i) Persamaan Gender

Persamaan Gender di Pakistan hanya 60% jumlah perempuan yang melek huruf

sama seperti halnya laki-laki. Di Bangladesh, rasio melek huruf perempuan

terhadap laki-laki adalah 71%. Sehingga sekarang ini di Bangladesh jumlah anak

perempuan yang mendaftar ke sekolah dasar melebihi jumlah laki-laki, sementara

jumlah anak perempuan yang mendaftar ke sekolah dasar kurang dari tiga

perempat jumlah laki- laki.

j) Bantuan Luar Negeri

Pakistan merupakan Negara penerima bantuan luar negeri teratas terutama dari

amerika serikat, sanksi ekonomi ditiadakan dan bantuan semakin meningkat

seharusnya dapat menggenjot pembangunan, namun hasil dari bantuan tidak

menunjukkan keadaan yang menggembirakan.

Bangladesh juga telah menerima manfaat yang banyak dari bantuan luar negeri

yang digunakan secara efektif dengan melibatkan sejumlah LSM yang menekan

pada upaya pemberdayaan kaum perempuan dengan dampak yang sangat

menggembirakan

k) Pemerintah dan Militer

Militer telah memainkan peranan yang penting di pakistan, semenjak tahun 1999,

negara tersebutdiperintah oleh penguasa militer, dibawah pimpinan Jenderal

Pervez Musharaf .Negara ini telah bersaing dengan india india dan konflik

berkepanjangan diantara keduanya mengenai wilayah Kashmir telah mengalihkan

baik sumber daya maupun perhatian pemerintah dari masalah sosial yang

harusnya jadi prioritas. Sebaliknya meskipun pihak militer sangat aktif

memepengaruhi situasi politik Bangladeshselama dua dekade pertama setelah

kemerdekaanya pada tahun 1971, penarikan diri kaum militer dari gelanggang

19 | P a g e P E M B A N G U N A N E K O N O M I K O M P A R A T I F

Page 21: Bab II pembangunan ekonomi komparatif

politik dan pemerintahan setelah tahun 1990 mungkin merupakan salah satu yang

mempengaruhi kemajuan Bangladesh.

l) Masyarakat Madani

Karena lemahnya pemerintahan dan sektor swasta maka kita harus melihat ke

sektor ke tiga, yang dikenal luas sebagai sektor pemerintah atau LSM, nonprofit

atau sektor masyarakat. Disini perbedaanya sangat dramatis. Bangladesh

mempunyai satu sektor LSM yang paling aktif di dunia bahkan paling

berkembang di Asia.Perbedaan pembangunan sosial di Bangladesh dan

Pakistan tidak terlalu kentara, meskipunBangladesh saat ini terlihat sedikit

lebih unggul. Namun hal itu merupakan temuan yang dramatis karenaterdapat

disparitas yang lebar ketika kedua negara itu berpisah

2. KESIMPULAN

Perbedaan pembangunan sosial di Bangladesh dan Pakistan tidak terlalu kentara terutama

bila dibandingkan negara tetangganya, Sri Langka. Namun pertumbuhan ekonomi

Pakistan lebih besar daripada banyak negara-negara yang telah mengalami perbaikan

sosial yang lebih besar dan yang telah menggunakan dana bantuan yang diterima secara

lebih baik. Di Pakistan, pertumbuhan ekonomi mungkin saja terjadi walaupun tanpa

investasi tinggi dibidang kesehatan dan pendidikan. Sehingga pertumbuhan di Pakistan

lebih lambat dibandingkan dengan tren pertumbuhan di Bangladesh yang lebih tinggi.

Berdasarkan data tentang angka rata-rata harapan hidup pada umur satu tahun dan angka

kematian bayi, persentase melek huruf masyarakat, dan tingkat pendapatan riil

masyarakat yang terjadi di Pakistan dan Bangladesh. Dapat dikatakan bahwa selepas

kemerdekaannya, Bangladesh mengalami pembangunan ekonomi yang lebih baik

dibanding Pakistan. Data dari angka rata-rata harapan hidup dan kematian bayi di

Bangladesh yang lebih baik daripada Pakistan terutama angka kematian balita yang

mengalami penurunan secara signifikan menggambarkan peningkatan status gizi anak

dan ibu, derajat kesehatan, dan kesejahteraan keluarga.

Sedangkan dari segi pendidikan yang diukur dengan persentase melek huruf masyarakat,

dapat juga disimpulkan bahwa jumlah orang yang memperoleh akses pendidikan sebagai

hasil pembangunan meningkat. Hal inilah yang dialami oleh Bangladesh secara nyata

20 | P a g e P E M B A N G U N A N E K O N O M I K O M P A R A T I F

Page 22: Bab II pembangunan ekonomi komparatif

bahwa tingkat pendaftaran murid ke sekolah yang mengalami kemajuan yang cukup pesat

dibandingkan Pakistan sebesar 54% mendukung meningkatnya jumlah masyarakat yang

melek huruf. Variabel ini bisa juga menggambarkan tentang kesejahteraan masyarakat,

karena tingginya status pendidikan keluarga akan mempengaruhi status ekonomi para

keluarganya. Mungkin memang benar saat ini Bangladesh memiliki GDP dan PPP

dibawah Pakistan. Namun, apabila kebijakan pembangunan yang terarah terus berlanjut,

bukan tidak mungkin perekonomian Pakistan akan tersusul oleh Bangladesh.

Pakistan juga sedang mengalami masa pertumbuhan tanpa pembangunan. Kepentingan

kaum elit politik di Pakistan juga membuat kaum kecil Pakistan menjadi semakin

terpinggirkan dan berpengaruh terhadap semakin lemahnya kualitas pembangunan

ekonomi di Pakistan. hal ini diperparah dengan sedikitnya alokasi anggaran yang

dikeluarkan oleh pemerintah Pakistan untuk pendidikan yang hanya sebesar 2% dari

APBN Pakistan. Jika Indonesia saja dengan alokasi angggaran sebesar 20% dari GDP

untuk sektor pendidikan masih mengalami kesulitan untuk mendorong pertumbuhan

ekonomi nasional apalagi Pakistan dengan alokasi anggaran sebesar 2% dari GDP.

Dengan memahami perbedaan komparatif pembangunan ekonomi Pakistan dan

Bangladesh dapat ditarik benang merah bahwa tingginya pertumbuhan ekonomi suatu

negara tidak serta-merta menggambarkan tingginya tingkat kesejahteraan suatu

negara. Pertumbuhan ekonomi negara yang tidak di imbangi dengan instrumen kebijakan

untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan justru akan mendorong perlambatan ekonomi

dan menimbulkan masalah yang lebih kompleks pada perekonomian dan stabilitas suatu

negara.

3. KONDISI PEMBANGUNAN EKONOMI PAKISTAN DAN BANGLADESH SAAT

INI

Kondisi pembangunan ekonomi secara komparatif antara Pakistan dan Bangladesh saat

ini dapat di ukur melalui Indeks Pembangunan Manusia ( Human Development Indexs )

tahun 2015 dengan data tahun 2014 yang dirilis oleh UNDP, Berdasarkan indeks tersebut

posisi Bangladesh berada pada peringkat 142 dengan nilai 0,570, sedangkan Pakistan

berada pada peringkat 147 dengan nilai 0,538. Berdasarkan peringkat tersebut

Bangladesh masuk kategori Negara dengan pembangunan manusia menengah sedangkan

Pakistan masuk dalam kategori Negara dengan pembangunan manusia rendah. Peringkat

21 | P a g e P E M B A N G U N A N E K O N O M I K O M P A R A T I F

Page 23: Bab II pembangunan ekonomi komparatif

IPM Bangladesh lebih tinggi 5 peringkat dari perkiraan berdasarkan pendapatannya,

sedangkan Pakistan lebih rendah 14 peringkat dari perkiraan berdasarkan pendapatannya.

Berdasarkan data tersebut pembangunan di Bangladesh mengalami kemjauan pesat di

bandingkan Pakistan.

4. RELEVANSI DENGAN INDONESIA

Pada tahun 2015 banyak pengungsi dari Bangladesh masuk ke Indonesia. Mereka datang

dengan cara yang terorganisasi, yaitu membayar perantara agar bisa menuju negara yang

diinginkan, bahkan ada yang sampai menjual harta yang dimiliki, para imigran tersebut

ingin mencari kehidupan yang lebih baik. imigran Bangladesh meninggalkan tanah airnya

karena faktor ekonomi

“Bangladesh adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi yang baik. Sayang

pertumbuhan ekonominya tidak merata ke semua penduduk,” ujar Duta Besar RI untuk

Bangladesh, Iwan Wiranataatmaja,

Iwan menambahkan, para imigran tersebut ingin mencari kehidupan yang lebih baik.

"Saya melihat inti dari permasalahan ini adalah kemiskinan," tegas Dubes Iwan.

Dubes Iwan menjelaskan tingkat pertumbuhan ekonomi Bangladesh mencapai 6 persen. Namun, hanya sekira 15 persen dari 160 juta rakyat Bangladesh yang menikmatinya.

DAFTAR PUSTAKA :

1. Michael, P. Todaro. 1999. Buku Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga Edisi Kesebelas.

Jakarta: Erlangga

2. UNDP, Human De velopment Report 2015

3. http://www.tradingeconomics.com/pakistan/indicators

4. http://www.tradingeconomics.com/bangladesh/indicators

5. http://www.news.okezone.com/read/2015/05/25/18/1155150/mengenal-imigran-bangladesh

22 | P a g e P E M B A N G U N A N E K O N O M I K O M P A R A T I F