31
PERTUMBUHAN EKONOMI (ECONOMIC GROWTH) Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Padjadjaran Bandung

Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

xx

Citation preview

Page 1: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

PERTUMBUHAN EKONOMI

(ECONOMIC GROWTH)

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian

Universitas Padjadjaran Bandung

Page 2: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Agenda Kuliah

Pertumbuhan ekonomi

Peranan pemerintah pusat dan daerah dalam

mendorong pertumbuhan ekonomi

Rencana pembangunan nasional jangka panjang

Page 3: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi

Page 4: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi : adalah proses

kenaikan output per capita dalam jangka

panjang.

Proses” berarti bukan gambaran ekonomi

pada suatu saat (statis), tetapi terdapat aspek

dinamis yaitu bagaimana suatu

perekonomian berkembang dari waktu

kewaktu.

Page 5: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan output/kapita, jelas ada dua sisi

yang perlu diperhatikan, yaitu Output Total

(GDP) dan Jumlah Penduduk. Jadi teori

pertumbuhan ekonomi yang lengkap haruslah

bisa menjelaskan mengenai pertumbuhan

GDP , dan pertumbuhan jumlah penduduk,

sebab :

Output/Capita = Gdp/Jumlah Penduduk

Page 6: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi

Jangka Panjang : mengandung perspektif waktu/dinamis, jadi dikatakan terjadi pertumbuhan ekonomi jika perekonomian mengalami kenaikan output/kapita dalam jangka waktu cukup panjang ( 10, 20 atau >30 tahun).

Kenaikan output/kapita selama satu atau dua tahun yang diikuti dengan penurunan output/kapita bukan pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi terjadi apabila ada kecenderungan output/kapita meningkat yang bersumber dari proses intern perekonomian tersebut ( Self-generating), bukan berasal dari kekuatan luar yang bersifat sementara.

Page 7: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Kebijakan Ekonomi Makro

Kebijakan Ekonomi Makro fiskal &

moneter Pertumbuhan Ekonomi

Page 8: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori Pertumbuhan Ekonomi: penjelasan

mengenai faktor faktor apa yang menentukan

kenaikan output/kapita dalam jangka

panjang, dan menjelaskan bagaimana faktor”

tersebut berinteraksi satu sama lain, shg

pertumbuhan bisa terjadi.

Page 9: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Pengelompokan Teori Pertumbuhan

Teori Pertumbuhan bisa dikelompokan :

Teori Klasik: Adam Smith

David Ricardo

Arthur Lewis

Schumpeter dll.

Teori Modern : Harrod Domar

Robert Solow

Teori Pertumbuhan Jalur Optimum

Teori Pertumbuhan Neo klasik, dll.

Page 10: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Teori Pertumbuhan Adam Smith

(1723-1790)

Dianggap sebagai Awal pengkajian masalah

pertumbuhan secara sistematis.

Pertumbuhan dilihat dari dua aspek :

Pertumbuhan output (GDP)

Pertumbuhan penduduk

Page 11: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Sistem Produksi Suatu Negara

Sistem produksi suatu negara Q = f ( A, M, K )

A = sumber daya alam merupakan batas maksimum bagi

pertumbuhan perek, artinya : selama sumber ini belum

sepenuhnya dimanfaatkan, yg memegang peranan adalah

penduduk dan kapital, namun jika output terus meningkat,

sumber daya alam dieksploitasi maka selanjutnya sumber

daya alam menjadi “ batas atas” dari pertumbuhan

perekonomian.

M = sumber daya manusia menurut Smith SDM dianggap

mempunyai peranan yang pasif dalam arti bahwa jumlah

penduduk akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan akan

tenaga kerja. Faktor yg mempengaruhi jumlah penduduk

sementara diabaikan.

K = sumber daya kapital stock kapital merupakan unsur

produksi yg secara aktif menentukan tingkat output. Smith

memberikan peranan sentral kepada pertumbuhan stok

kapital atau Akumulasi Kapital dalam proses pertumbuhan.

Page 12: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Bagaimana hubungan antara akumulasi

kapital dengan proses pertumbuhan, Smith

mengajukan teorinya yang sangat terkenal

yaitu :

“ Spesialisasi & Pembagian Kerja “

Page 13: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Spesialisasi & Pembagian Kerja

Mo

Do Po

Ko

Qo

dKo

Tahun 0

M1

D1 P1

K1

Q1

dK1

Tahun 1

M2

D2 P2

K2

Q2

dK2

Tahun 2

Da

n s

ete

rusn

ya

Page 14: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Keterangan :

K : stok kapital

dK: penambahan stok kapital

Q : output

D : tingkat spesialisasi dan pembagian kerja

P : tingkat produktivitas per pekerja

M : luas pasar bagi output

Page 15: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Peningkatan output melalui spesialisasi dan

pembagian kerja (Specialization and division of

labor) bersumber dari 3 hal :

spesialisasi meningkatkan ketrampilan pekerja

pembagian kerja mengurangi waktu pekerja utk

beralih dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain.

Ditemukannya mesin” yg mempermudah dan

mempercepat pekerjaan memungkinkan

peningkatan produktivitas pekerja.

Page 16: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Menurut SMITH proses pertumbuhan tsb

akan terus berlangsung pada tahun

berikutnya sampai “batas atas” dr sumber

daya alam yg tersedia. Pada tahap ini proses

pertumbuhan berhenti, dan perekonomian

telah mencapai posisi stasioner (Stationary

State).

Page 17: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Gambaran tsb menunjukan peranan sentral dari akumulasi kapital, tetapi sebenarnya ada dua faktor penunjang lainnya : Makin meluasnya pasar

Adanya tingkat keuntungan diatas tingkat keuntungan minimal.

Perluasan pasar bisa terjadi jika masyarakat diberi kebebasan yg se-luas-luasnya untuk melakukan pertukaran/perdagangan dan kegiatan ekonomi.

Setiap pengaturan (intervesi) pemerintah cenderung menghambat pertumbuhan pasar menghambat akumulasi kapital menghambat pertumbuhan ekonomi.

Page 18: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Smith terkenal sebagai penganjur : Laissez Faire dan FREE TRADE

Mengenai Penduduk :

Penduduk akan meningkat jika tingkat upah yang berlaku lebih tinggi dari tingkat upah subsistensi ( tingkat upah yang pas-pasan untuk hidup seseorang agar bisa mempertahankan hidupnya).

Penduduk menurun jika tingkat upah jatuh dibawah tingkat upah subsistensi.

Page 19: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Tingkat upah :

Tingkat upah dipengaruhi oleh permintaan

tenaga kerja ditentukan oleh stok kapital

yang tersedia.

Tingkat upah yg tinggi dijumpai di negara2

yang tumbuh cepat, sedangkan pd negara

yang tumbuh lambat, tingkat upah cenderung

sangat rendah.

Page 20: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Teori Harrod Domar

Merupakan perkembangan dari Teori Keynes (pengeluaran investasi akan mempengaruhi permintaan agregat/ D ag, sehingga Y keseimbangan akan bertambah.

Teori Harrod-domar : peningkatan pengeluaran investasi tidak hanya berpengaruh (lewat proses mutiplier) melalui permintaan agregat/D ag. Tetapi juga mellaui penawaran agregat/S ag. Melalui pengaruhnya thd. Kapasitas produksi.

Page 21: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Teori Harrod Domar

P

Dag1D ag2

S ag1

S ag2

0 Y1 Y2 OUTPUT

Page 22: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Harrod-Domar menggambarkan hubungan antara K dan Q sbb:

Q = h KDimana h : menunjukan berapa unit output yang bisa dihasilkan dari setiap unit kapital Output Capital Ratio

1/h capital output ratio

Karena hubungannya proporsional , maka

K/Q = ∆K/∆Q =Incremental Capital Output Ratio = ICOR

Page 23: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Penambahan kapasitas akan menambah output potensial sebesar :

∆Q = h ∆K = h ∆I

h nilainya berkisar 0 – 1, tapi biasanya berkisar 0,25 – 0,5

Sedang pengaruh Investasi terhadap permintaan agregat adalah melalui :

C = a + c Y atau S = -a + s Y

Dimana dengan pertambahan I, maka

∆ Y = 1 ∆I

1-c

Angka pengganda Investasi :

k I = ∆ Y/∆I = 1/ 1-c

Page 24: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Peran Pemerintah Pusat & Daerah dalam

Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Page 25: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Dasar UUD ttg Otonomi Daerah

Amandemen keempat Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 18 ayat 2

menyebutkan bahwa “pemerintahan daerah provinsi,

daerah kabupaten dan kota mengatur dan mengurus

sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan

tugas pembantuan”.

Pemberian otonomi dimaksudkan untuk mempercepat

proses terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui

peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta

masyarakat.

Dengan adanya otonomi daerah diharapkan pemerintah

daerah mampu meningkatkan daya saing, melalui prinsip

demokrasi, pemerataan, keadilan dalam pembangunan,

meningkatkan daya guna potensi dan keanekaragaman

sumber daya daerah

Page 26: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Walaupun undang-undang secara jelas menyatakan

bahwa pemerintah daerah mempunyai wewenangan

untuk mengatur dan mengurus pemerintahannya sendiri,

namun dalam penyusunan perencanaan daerah tetap

harus memperhatikan antara perencanaan pemerintahan

pusat, propinsi dan antar pemerintah daerah, sehingga

pencapaian tujuan daerah mendukung pencapaian tujuan

nasional.

Aspek hubungan tersebut memperhatikan kewenangan

yang diberikan baik yang terkait dengan hubungan

sumber daya alam dan sumber daya lainnya, pelayanan

umum serta keuangan.

Page 27: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Dasar Sistem Pembangunan

UU No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan merupakan payung hukum bagi

pelaksanaan perencanaan pmbangunan dalam rangka

menjamin tercapainya tujuan negara, yang digunakan

sebagai arahan di dalam Sistem Perencanaan

Pembangunan secara nasional.

Menurut undang-undang tersebut, rencana pembangunan

terdiri dari:

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Rencana Kerja Pemerintah (RKP).

Page 28: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Rencana Pembangunan Jangka

Panjang (RPJP) Daerah RPJP daerah merupakan dokumen perencanaan

pembangunan daerah untuk periode 20 tahun, sebagai

acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) daerah untuk setiap jangka

waktu 5 tahun

RPJP daerah bersifat makro yang memuat vis, misi dan

arah pembangunan jangka panjang daerah, dengan

proses penyusunan yang harus dilakukan secara

partisipatif dengan melibatkan seluruh stokeholders

pembangunan.

RPJP daerah provinsi mengacu pda RPJP Nasional

RPJP daerah kabupaten/kota mengacu pada RPJP

daerah provinsi

Page 29: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Rencana Pembangunan Nasional Jangka

Panjang

Page 30: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Ruang Lingkup Perencanaan

Pembangunan Nasional Pangkal tolak yang digunakan dalam perencanaan

pembangunan nasional adalah faham sosial-ekonomi

neoklasik dalam bentuk materialisme.

Hal ini sesuai dgn undang-undang tersebut dengan ruang

lingkup adalah ”mencakup penyelenggaraan perencanaan

makro semua fungsi pemerintahan” sebagaimana yang

dikemukakan pada:

Pasal 3 ayat (1) dari Bab III adalah tercapainya pertumbuhan

ekonomi yang tinggi. Ini ditegaskan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009, yaitu

”Sasaran pertumbuhan ekonomi yang ingin diupayakan adalah

5,5% pada tahaun 2004 dan 7,6 % pada tahun 2009 atau rata-

rata 6,6 % per tahun” (Republik Indonesia, Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009, Jakarta

2004, hal. Bagian V.34-6).

Page 31: Kuliah 14_Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan Ekonomi

Pasal 3 ayat (2) dari Undang-Undang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional bahwa

”Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri atas

perencanaan pembangunan yang disusun secara terpadu

oleh Kementerian/Lembaga dan perencanaan

pembangunan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan

kewenangannya”, tiada lain adalah penjabaran

pencapaian pertumbuhan ekonomi tinggi diberbagai

sektor dan daerah.