PENEMUAN RADIOLOGI PADA TUBERKULOSIS PULMONAL PADA
BAYI DAN ANAK KECIL
Latarbelakang/tujuan :Tuberkulosis pulmonal (TB) adalah infeksi yang tersebar
diseluruh dunia. Hal ini tetap menjadi penyebab penting dari morbiditas dan
mortalitas. Manifestasi radiografi dari tuberculosis pulmonal sangat berbeda dan
beragam.Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan variasi manifestasi radiografi
dari infeksi TB pada pediatric pada anak yang dirujuk di rumah sakit anak Morfid
PasiendanMetode : kami mereview x-ray dada dari 30 pasien TB pulmonal yang
masukpadarumahsakit kami . memastikan sejauh mana keterlibatan parenkim dan
mediastinum padaXray dada.
Hasil :rasio perbandingan lakilaki dan perempuan adalah 1.7:1. Rentang umu rpasien
adalah 2-163 bulan dengan rata rata umur adalah 36.9 bulan. Mediastinal
limfadenopati telah terdeteksi pada 90% dari kasus dan melibatkan
pulmonal.Terutama bayangan alveolar terlihat pada 83.3% dari keseluruhan kasus
(dari 43.3% memilikipola air space dan 40% memilikipolainstesital). 19 dari 30
pasien (66.3% dibawah 36 bulan. 17 dari 19 pasien (89.5%) terjadi limfadenopati.
63% dari kesemuanya terdeteksi limfadenopati yang terlihat pada kelompok umur.
Mediastinal limfadenopaty sering terjadi pada sisi kanan (73.3%). Selebihnya, 60%
darikesemua infiltrate alveolar terlihatpadasisikanan
Kesimpulan : tuberculosis pulmonalseringmelibatkanmediastinaldanparenkim. Hilo-
mediastinallimfadenopatiadalahhal yang paling seeringterjadipanabayidananakanak
Kata kunci :Tuberkulosispulmonal, Anak, radiography.
PENDAHULUAN
TB pulmonal adalah infeksi yang telah mendunia.Hal ini tetap menjadi
penyebab penting dari morbiditas dan mortalitas. Diperburuk oleh penurunan daya
tahan tubuh terhadap virus secara epidemic, kondisi ekonomi yang buruk
penyalahgunaan obat, dan imigrasi dari Negara berkembang menyebabkan
peningkatan insidensi dari tuberculosis.Anak adalah salah satu kelompok yang
sangatberesikoberdampakkarenapenyakitini.Terutamamereka yang kurangdari 5
tahunadalahresikotertinggidari TB pulmonal
Secara klasik, tuberculosis dibagi kedalam TB primer, dimana sering terjadi
pada anaanak adan TB post primer yang sering pada dewasa. TB pulmonal pada bayi
memiliki perbedaan dibandingkan yang seringterlihatanak yang lebih tua, dan resiko
yang berta dan mengancam jiwa seperti TB meningitis atau TB milier sangat tinggi.
Diagnosis awal dan pengobatan yang tepat sangat penting pada anak dengan
tuberculosis.Konfirmasi bakteriologi dari penyait ini sulit pada anakanak. Juga
banyak negative tuberculin test pada bayi, jadi riwayat kontak langsung dengan
dewasa yang terinfeksi tuberculosis dan rontgen dada menjadikan syarat penting
dalam diagnosis tuberculosis padabayi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan penemuan radiografi
pada anak yang dirujuk kerumahsakit kami dengan TB Pulmonal
PASIEN DAN METODE
Kami meninjau x-rays thoraks pada 30 anak-anak yang didiagnosis
tuberculosis paru di rumahsakit selama periode 1986-2001. Diagnosis TB telah
ditegakkan dengan penemuan klinis dan radiologi, kontak dengan penderita TB, tes
PPD >10mm dan kultur positif untuk asam-cepat bacilli pada aspirasi lambung, CSF
dan pembedahan specimen (pada ekstrapulmonar) dan respon untuk obat untuk anti
tuberculosis.
Umur dan jenis kelamin anak-anak, dan pada ekstrapulmonal pada system lain
contohnya meningitis, spondylitis, arthritis, gastrointestinal dan genitourinary telah
didokumentasikan. Pasien dengan BCGits telah dieksklusi dari penelitian dan untuk
kasus lain, kontak dengan pasien TB relative (6 kasus dengan satu orangtua dengan
TB paru, 1 kasus dengan nenek dengan TB paru), nasional ( 3 kasus merupakan
immigrant dari Afghanistan dan 8 kasus kelahiran di Iran dari orangtua Afghanistan)
lainnya 19 kasus merupakan Iranian.
Vaksinasi sudah komplit pada 21 kasus.Pada 9 kasus (2 Iranian dan 7 kasus
Afghanistan) riwayat vaksinasi tidak komplit.
X-rays telah direview oleh dua radiologis dan pembacaan direkam secara
terpisah: parenkim (alveolar dan/on interstitial), mediastinal (paratracheal,
hilaradenopathy). Apabila terdapat perbedaan antara laporan para radiologis, evaluasi
lain akan dilakukan oleh mereka berdua dan laporan final akan terekam. Semua
dokumen data akan dianalisi dan para penemu kami akan membandingkan dengan
hasil penelitian sebelumnya
HASIL
Usia pasien berkisar 2-163 bulan dengan usia rata-rata dari 36,9 39,2 bulan.
Perbandingan Pria terhadap perempuan adalah 1.7:1. 19 dari 30 pasien (63,3%)
berada di bawah usia 36 bulan. Secara keseluruhan, keterlibatan mediastinum, (hilus
dan paratrakeal lymphadenopathies) terlihat dalam 27 kasus (90%), keterlibatan
parenkim sudah diketahui pada 25 pasien (83,3%), dengan pola ruang udara terlihat
pada 13 (43,3%), pola interstisial (reticulonodular dan miliaria) pada 12 pasien (40%).
Pada 22 anak (73,3%), baik paru-paru dan mediastinum yang terlibat.Dalam 3 kasus
(10%), limfadenopati adalah satu-satunya manifestasi penyakit dan dalam 2 kasus
(6,7%) limfadenopati dengan efusi pleura adalah temuan CXR. Limfadenopati
mediastinum merupakan presentasi umum pada pasien lebih muda dari 36 bulan dan
63% dari kasus dengan manifestasi ini berada di kelompok usia ini, bagaimanapun,
perbedaan antara mediastinum limfadenopati dalam dua kelompok ini tidak signifikan
(nilai P = 0,9). Paratrakeal kanan dan node hilus merupakan lokasi yang lebih umum
untuk lymphadenopathies (73,3%), dan 60% dari alveolar yang membayangi terlihat
di sisikanan (nilai P = 0,8).
Pada anak-anak yang lebih muda dari 36 bulan, keterlibatan parenkim dan
mediastinum terlihat di 17 kasus (89,5%). Namun, prevalensi limfadenopati relative
sama pada anak-anak muda dan lebih tua dari 36 bulan (89,5% dan 90,9%, masing-
masing), yang tidak memiliki perbedaan yang signifikan (P value = 0,9). Keterlibatan
parenkim lebih umum pada kelompok pertama (89,5% pada kelompok pertama
dibandingkan 72,7% dikelompok kedua; Nilai P = 0,2) yang juga tidak signifikan
secara statistik. Manifestasi paru-paru lainnya adalah pneumomediastinum dan
bronkiektasis.masing-masing dari mereka tercatat pada 1 pasien (3,3%). Efusi pleura
dan Ranke kompleks adalah manifestasi lainnya. Masing-masing dari ini terlihat di 3
pasien (10%).
Delapan pasien (26,7%) disajikan dengan manifestasi dari muskuloskeletal,
gastrointestinal, urogenital dan keterlibatan system saraf pusat bukan gejala paru
(Tabel 1). Beberapa radiografi pola yang digambarkan (Gambar 1-4).
DISKUSI
Sebagian besar kasus TB paru pada bayi merupakan
infeksi primer. Hal ini dimulai dari sekresi pernapasan
pasien TB yang terhirup dan mencapai ke alveolus paru
yang kemudian menyebabkan inflamasi parenkim. Fokus primer merupakan infeksi
awal yang diproduksi oleh konsolidasi alveolar yang terlokalisasi. Fokus primer TB
biasanya tidak dapat terlihat pada x foto thorax tapi kadang-kadang berkkembang dan
melibatkan satu segmen atau seluruh lobus. Kemudian infeksi menyebar ke kelenjar
getah bening dari fokus primer melalui saluran pembuluh darah limfatik (muncul
sebagai gambaran linear interstitial pada x foto thorax) dan menghasilkan
limfadenopati regional. Pengaturan complex dari fokus primer infeksi TB pada paru
diikuti oleh limfadenopati regional dan menghalangi saluran limfatik. Pada sebagian
besar kasus, lesi pada parenkim dan limfadenopati terpisah secara spontan. Pada
beberapa kasus khususnya pada bayi, keterlibatan nodul limfatikus menjadi luas.
Beberapa artikel melapokan bahwa limfadenopati mediastinal dengan atau tanpa
abnormalitas parenkim merupakan sebuah tanda khusus dari TB primer pada masa
anak-anak.
Pada penelitian Leung dkk abnormalitas parenkim dan keterlibatan
mediastinum 83,3 % dan 90% secara berurutan. Pada rangkaiannya dari 191 anak
dilaporkan limfadenopati pada 92% pasien dan lesi parenkim pada 90% pasien.
Mikivic dkk melaporkan 84,4% limfadenopati dan 61,3% keterlibatan parenkim pada
204 kasus. Penelitian kami melibatkan lebih sedikit pasien dari yang lain walaupun
limfadenopati merupakan manifestasi yang tersering (90%), jumlah ini merupakan
lebih sedikit dari penelitian Leung dan lebih banyak dari penelitian Mikovic. Pada
penelitian Leung 100% dari kasus dibawah usia 36 bulan mempunyai limfadenopati ,
namun pada penelitian kami limfadenopati hanya terdeteksi pada 89,5% pada kasus
dengan grup usia yang sama. Pada penelitian Leung dan Mikovic limfadenopati hilo-
mediastinal kanan dan keterlibatan paru kanan merupakan hal yang biasa. Penemuan
ini sama dengan penelitian kami yang dinyatakan bahwa hilus kanan dan
limfadenopati pratracheal terdapat 73,3% dan keterlibatan paru kanan 60% dari
seluruh kasus.
Kami menyimpulkan bahwa penelitian kami sama dengan penelitian lain.
Limadenopati, khususnya limfadenopati hilo-mediastinal kanan merupakan salah satu
gambaran yang biasa pada TB paru khususnya pada bayi dan anak (baik kurang atau
lebih dari 36 bulan) tanpa perbedaan yang signifikan dan keterlibatan paru kanan,
pola air-space diikuti oleh keterlibatan interstitial merupakan gambaran utama TB
paru pada anak.
Penelitian kami mempunyai kasus yang lebih sedikit dari yang lain dan
walaupun terdapat beberapa perbedaan aspek radiologis antara kasus pada usia kurang
dari 36 bulan dan usia lebioh dari 36 bulan. Namun kami tidak dapat menemukan
perbedaan yang signifikan antara keduanya. Hal ini mungkin dikarenakan bentuk
yang lebih progresif dari TB dan keterlambatan merujuk pasien ke rumah sakit yang
disebabkan oleh perkembangan penyakit dan perubahan gambaran radiografi.