KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah meningkatkan
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat menjangkau kesehatan
yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di
seluruh Wilayah Republik Indonesia (Depkes RI, 1999).
Untuk mencapai tujuan diatas, maka salah satu pokok program pembangunan kesehatan
adalah menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan dari penyakit menular dan
mencegah penyebaran serta mengurangi dampaksosial akibat penyakit, sehingga tidak
menjadi masalah kesehatan (Depkes RI, 1990).
Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan
kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup
dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh Wilayah Republik Indonesia.
Gambaran keadaan kesehatan masyarakat Indonesia di masa depan atau Visi yang ingin
dicapai melalui pembangunan kesehatan tersebut dirumuskan sebagai “Masyarakat
Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan”.
Ada empat (4) Misi Dinas Kesehatan Kota Binjai, yaitu :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat
(swasta dan masyarakat madani).
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan jaminan tersedia upaya kesehatan yang
paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan.
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan.
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Visi Dinas Kesehatan Kota Binjai adalah :
“Masyarakat yang sehat dan maju dalam kemandirian, kesetaraan, dan keadilan”.
Pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kota Binjai dari tahun ke tahun semakin
meningkat, hal ini antara lain ditunjukkan dengan penambahan sarana dan prasarana
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 1
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
pelayanan kesehatan, penambahan tenaga kerja, juga penambahan fasilitas kesehatan
lingkungan.
1.2 Tujuan Penelitian
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Kegiatan Program Kementerian Kesehatan yang ditindak lanjuti
di Dinas Kesehatan Kota Binjai dan pelaksanaannya di wilayah kerja Puskesmas
Kebun Lada, Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai.
1.2.2 Tujuan Khusus
Untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dari pelaksanaan kegiatan
Kepaniteraan Klinik Senior mengenai kegiatan program Kementerian Kesehatan.
1.3 Manfaat Penelitian
1) Diharapkan dapat meningkatkan kreatifitas, wawasan, bagi peserta Kepaniteraan
Klinik Senior tentang pelaksanaan Program Dinas Kesehatan Kota Binjai, Puskesmas
Kebun Lada dan Puskesmas Pembantu.
2) Diharapkan dapat menambah pengalaman dalam bersosialisasi dengan masyarakat.
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 2
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
BAB II
PROGRAM DINAS KESEHATAN KOTA BINJAI TAHUN 2013
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kota Binjai
2.1 Rincian tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan
1. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksanaan otonomi daerah yang dipimpin oleh
seorang kepala dinas berada dibawah dan tanggung jawab kepada Walikota melalui
Sekretaris Daerah.
2. Kepala Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan
penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang kesehatan.
3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Kesehatan mempunyai
fungsi :
a. Perumusan kebijakan tekhnis dibidang kesehatan
b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum dibidang kesehatan
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kesehatan
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2.2 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Binjai Tahun 2013 :
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris
- Sub Bagian Umum
- Sub Bagian Keuangan
- Sub Bagian Program
3. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
- Seksi Kesehatan Dasar
- Seksi Kesehatan Rujukan dan Khusus
- Seksi Kesehatan Ibu, Anak dan Gizi
4. Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan
- Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
- Seksi Surveilans dan Imunisasi
- Seksi Kesehatan Lingkungan
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 3
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
5. Kepala Bidang Pengembangan
- Seksi perencanaan SDM
- Seksi pendidikan dan pelatihan
- Seksi registrasi dan akreditasi
6. Kepala Bidang Jaminan, Sarana dan Pemberdayaan Masyarakat terdiri dari :
- Seksi jaminan kesehatan
- Seksi sarana, promosi dan pemberdayaan masyarakat
- Seksi farmasi
7. Unit Pelaksanaan Tekhnis Dinas (UPTD) Puskesmas
8. Kelompok Jabatan Fungsional
2.3 Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Dinas Kesehatan Kota Binjai
2.3.1 Kepala Dinas
1. Kepala dinas mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan
penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang kesehatan.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada poin diatas, Kepala Dinas
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan.
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
kesehatan.
c. Pelaksanaan pemberian perizinan di bidang kesehatan.
d. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan.
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2.3.2 Sekretaris
1. Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu dan melaksanakan sebagian tugas
Dinas Kesehatan, lingkup kesekretariatan meliputi pengelolaan administrasi umum,
keuangan dan penyusunan program.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), sekretaris
menyelenggarakan fungsi :
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 4
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
2.1 Menyusun program dan rencana kerja
2.2 Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program dinas
2.3 Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan dinas
yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan
kerumahtanggaan dinas, investarisasi barang serta melakukan perawatan dan
pemeliharaan.
2.4 Menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA-
SKPD)
2.5 Menyusun Laporan Akuntabilitas Kerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
2.6 Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Dinas.
2.7 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
bidang tugasnya.
2.3.3 Kepala Sub Bagian Umum
Sub Bagian Umum dipimpin oleh seorang kepala Sub Bagian yang dalam
melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris.
Kepala Sub Bagian Umum Mempunyai Uraian Tugas :
1. Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Sekretariat lingkup administrasi umum.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Sub Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :
2.1 Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan.
2.2 Mengelola ketatausahaan dan surat-suratnya.
2.3 Mengelola administrasi umum.
2.4 Melaksanakan kegiatan dibidang perlengkapan, kerumahtanggaan,
pengelolaan tata naskah dinas dan penataan kearsipan.
2.5 Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan,
ketatalaksanaan dan kepegawaian.
2.6 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang
tugasnya.
2.3.4 Kepala Sub Keuangan
Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan
tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 5
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
Kepala Sub Bagian Keuangan Mempunyai Uraian Tugas :
1. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Sekretariat lingkup pengelolaan administrasi keuangan.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Sub Bagian Keuangan Menyelenggarakan Fungsi :
2.1 Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan.
2.2 Melaksanakan urusan keuangan, pembukuan keuangan, laporan keuangan dan
pertanggungjawaban keuangan dinas.
2.3 Menyusun dan mengusulkan anggaran belanja pegawai, anggaran belanja rutin
dan anggaran belanja lainnya.
2.4 Menerima dan mendistribusikan barang investaris dinas.
2.5 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang
tugasnya.
2.3.5 Kepala Sub Bagian Program
Sub Bagian Program dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan
tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
Kepala Sub Bagian Program Mempunyai Uraian Tugas :
1. Kepala Sub Bagian Program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Sekretariat lingkup program dan pelaporan.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Sub Bagian Program Menyelenggarakan Fungsi :
2.1 Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan.
2.2 Mempersiapkan, menghimpun, mengolah dan menganalisa data sebagai bahan
acuan dalam menyusun program kerja dinas.
2.3 Menyusun program dan kegiatan pembangunan dibidang kesehatan.
2.4 Pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pengumpulan dan pengolahan data
dan informasi kesehatan.
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 6
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
2.5 Melaksanakan monitoring dan evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan
kegiatan.
2.6 Membantu Sekretaris dalam rangka mengumpulkan data, bahan penyusunan
RENSTRA dan LAKIP.
2.7 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang
tugasnya.
2.3.6 Kepala Pengendalian Masalah Kesehatan
1. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dalam menangani urusan yang meliputi Pengendalian dan Pemberantasan
Penyakit, Wabah dan Bencana serta Kesehatan Lingkungan tingkat Provinsi.
2.3.7 Bidang Pelayanan Kesehatan
1. Bidang Pelayanan Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
2. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Dinas Kesehatan bidang Pelayanan Kesehatan.
3. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Bidang Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
3.1 Menyusun program dan rencana kerja.
3.2 Melaksanakan pembinaan, pengendalian, pengembangan, dan peningkatan
mutu Pelayanan Kesehatan dasar dan khusus termasuk kesehatan komunitas
serta menganalisa laporan perkembangan.
3.3 Melaksanakan pembinaan pengendalian, pengembangan dan peningkatan
mutu Pelayanan Rumah Sakit, sarana pelayanan swasta, dan institusi
pendidikan kesehatan serta menganalisa laporan pengembangan dan
Pelaksanaan Rumah Sakit dan Pelayanan Kesehatan.
3.4 Melaksanakan pembinaan upaya promosi kesehatan dan peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan.
3.5 Penyelenggaraan upaya kesehatan rujukan meliputi kesehatan rujukan /
spesialistik dan sistem rujukan.
3.6 Penyelenggaraan upaya kesehatan khusus meliputi kesehatan jiwa, kesehatan
mata, kesehatan kerja, kesehatan haji, kesehatan gizi dan mulut.
3.7 Implementasi penapisan Iptek di bidang Pelayanan Kesehatan.
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 7
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
3.8 Pengelolaan sistem informasi kesehatan.
3.9 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
bidang tugasnya.
2.3.8 Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan
1. Bidang Pengembangan SDM Kesehatan dipimpin oleh Kepala Bidang yang dalam
melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
2. Kepala Bidang Pengembangan SDM Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas Kesehatan dibidang pengembangan SDM Kesehatan.
3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang
Pengembangan SDM Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
1. Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan.
2. Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian monitoring, dan
evaluasi kegiatan pengembangan sumber daya manusia, regulasi kesehatan,
jaminan kesehatan masyarakat dan mutu pelayanan kesehatan.
3. Merencanakan penyelenggaraanjaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat.
4. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tekhnis yang dikoordinasikan
dengan instansi terkait.
5. Penyelenggaraan registrasi, akreditasi dan sertifikasi sarana kesehatan sesuai
Peraturan Perundang-undangan.
6. Peningkatan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan.
7. Pemanfaatan tenaga kesehatan.
8. Pendayagunaan tenaga kesehatan.
9. Pemberian izin praktek tenaga kesehatan.
10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan bidang tugasnya.
2.3.9 Bidang Jaminan, Sarana dan Pemberdayaan Masyarakat
1. Bidang Jaminan, Sarana, dan Pemberdayaan Masyarakat dipimpin oleh Kepala
Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas.
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 8
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
2. Kepala Bidang Jaminan, Sarana dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang Jaminan, Sarana dan
Pemberdayaan Masyarakat.
3. Dalam melaksanakantugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Bidang Jaminan, Sarana dan Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan
fungsi:
3.1 Menyusun rencana dan program kerja
3.2 Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan meliputi peserta, pemeliharaan kesehatan
dan pembiayaan.
3.3 Memonitoring dan mengevaluasi, registrasi, akreditasi dan sertifikasi sarana
dan pengobatan kesehatan
3.4 Penyelenggaraan dan pelayanan kefarmasian meliputi obat, makanan dan
minuman, napza, kosmetik dan alat kesehatan.
3.5 Koordinasi dan penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan.
3.6 Pemberdayaan individu, keluarga dan masyarakat berperilaku hidup sehat dan
pengembangan usaha kesehatan bersumber daya masyarakat.
3.7 Penyelenggaraan promosi kesehatan.
3.8 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas yang sesuai
dengan bidang tugasnya.
2.3.10 Unit Pelaksana Tekhnis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat
(PUSKESMAS) Kepmenkes No.128 Th 2004.
1. UPTD Puskesmas dipimpin oleh seorang Kepala UPTD Puskesmas yang dalam
melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
2. Kepala UPTD Puskesmas mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Dinas Kesehatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
3. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
UPTD Puskesmas menyelenggarakan fungsi :
3.1 Melaksanakan penyusunan rencana dan penyelenggaraan penyuluhan
kesehatan.
3.2 Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan
dan upaya kesehatan masyarakat yang merupakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama.
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 9
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
3.3 Puskesmas sebagai penggerak dan pemantau penyelenggaraan pembangunan
lintas sektoral termasuk masyarakat dan dunia usaha, disamping itu puskesmas
aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari setiap program
pembangunan dan pengutamaan pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit
dan pemulihan kesehatan.
3.4 Puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat, dimana selalu
berupaya agar seluruh masyarakat memiliki kesadaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat.
2.3.11 Jabatan Fungsional
1. Pada Dinas Kesehatan dapat ditetapkan jabatan fungsional berdasarkankeahlian
dan spesialisasi yang dibutuhkan sesuai dengan prosedur kebutuhan yang berlaku.
2. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Dinas Kesehatan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
3. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur
dan ditetapkanberdasarkan peraturan perundang-undangan.
4. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior
yang ditunjuk.
5. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
6. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
7. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
2.3.12 Tata Kerja
1. Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan unit organisasi dan kelompok tenaga
fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkroninasi baik
dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi dilingkungan
pemerintahan daerah serta dengan instansi lain sesuai dengan tugas masing-
masing.
2. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing
dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah yang diperlukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 10
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
3. Setiap pemimpin organisasi bertanggung jawab memimpin dan
mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta
petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.
4. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan
bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyiapkan laporan
berkala tepat pada waktunya.
5. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya
wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan hasil
lebih lanjut dan untuk petunjuk kepada bawahan.
6. Dalam penyampaian laporan kepada atasan tembusan laporan wajib disampaikan
kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
7. Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab
masing-masing dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan diharapkan
mengadakan rapat-rapat berkala.
8. Dalam memperlancar pelaksanaan tugas masing-masing pimpinan organisasi dan
atau pimpinan satuan organisasi wajib melaksanakan pembinaan, pengawasan
melekat, pengendalian serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan tugas pejabat struktural dan / atau staf dilingkungan unit kerjanya
sesuai dengan bidang tugasnya.
9. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib melakukan pembinaan terhadap
kedisiplinan dan peningkatan kualitas sumber daya pegawai pada bawahannya.
10. Masing-masing pejabat struktural dalam melaksanakan tugasnya bertanggung
jawab kepada pimpinan dan / atau atasan langsungnya sesuai dengan hirarki
jenjang jabatan.
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 11
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
BAB III
UPAYA KESEHATAN
PUSKESMAS KEBUN LADA KECAMATAN BINJAI UTARA TAHUN 2013
3.1 Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah suatu unit organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan
kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan
pelayanan kesehatan masyarakat dalam suatu wilayah kerja dalam bentuk usaha-usaha
kegiatan pokok.
Puskesmas unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Yang dimaksud dengan
Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disebut UPTD, yakni unit organisasi di
lingkungan dinas kota yang melakukan tugas teknis operasional.
Yang dimaksud dengan pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk
agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Adapun pengertian batasan puskesmas yang mempunyai kewenangan sebagai berikut :
1. Kewenangan menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pembangunan kesehatan diwilayah kecamatan sesuai kondisi, kultur budaya, dan
potensi setempat.
2. Kewenangan mencari, menggali dan mengolah sumber pembiayaan yang berasal dari
pemerintah, masyarakat, swasta dan sumber lain dengan sepengetahuan Dinas
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 12
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
Kesehatan Kabupaten / Kota, yang kemudian dipertanggung jawabkan untuk
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
3. Kewenangan untuk mengangkat tenaga institusi / honorer, pemindahan tenaga, dan
pendayagunaan tenaga kesehatan di wilayah kerjanya dengan sepengetahuan Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota.
4. Kewenangan untuk melengkapi sarana dan prasarana termasuk peralatan medis dan
non-medis yang dibutuhkan.
3.2 Tujuan Puskesmas
Tujuan dari pada puskesmas terbagi atas 2, yaitu :
1. Tujuan Umum :
Untuk melihat gambaran umum puskesmas dan program-program Puskesmas.
2. Tujuan Khusus :
2.1 Melihat gambaran umum
2.2 Melihat upaya wajib puskesmas
2.3 Melihat upaya kesehatan pengembangan
2.4 Melihat upaya kesehatan penunjang
3.3 Fungsi Puskesmas
Adapun fungsi dari Puskesmas adalah sebagai berikut :
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan.
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan.
Disamping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya.
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat.
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga
dan masyarakat dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani
diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, bberperan aktif dalam
memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaan, serta ikut
menerapkan, serta ikut menerapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 13
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini
diselenggarakan dengan memperthatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya
masyarakat setempat.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama.
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas meliputi :
3.3.1 Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private
good) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan
perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk Puskesmas tertentu
ditambah dengan rawat inap.
3.3.2 Pelayanan Kesehatan Masyarakat (279/MENKES/KEP/I/2006).
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat umum (public
goods) dengan tujuan utama memeliraha dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi
kesehatan, memberantas penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi,
peningkatan kesehatan keluarga, kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan
masyarakat lainnya.
3.4 Program Pokok dan Pengembangan di Puskesmas
Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas adalah upaya yang di tetapkan berdasarkan
komitmen nasional, regional, dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan di setiap
puskesmas.
Upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Kebun Lada adalah :
1. Upaya Kesehatan Wajib, meliputi antara lain :
1.1 Promosi Kesehatan (Promkes)
1.2 Kesehatan Lingkungan (Kesling)
1.3 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)
1.4 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGM)
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 14
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
1.5 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
1.6 Upaya Pengobatan
1.7 Upaya Pencatatan dan Pelaporan (SPT2TP)
2. Upaya Kesehatan Pengembangan, yakni meliputi :
2.1 Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
2.2 Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (UPKM)
2.3 Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
2.4 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM)
2.5 Upaya Kesehatan Usia Lanjut (USILA)
2.6 Upaya Kesehatan Jiwa
2.7 Upaya Kesehatan Tradisional
2.8 Upaya Kesehatan Mata
2.9 Upaya Kesehatan Olahraga (KESORGA)
2.10 Upaya Laboratorium Sederhana
3.5 Gambaran Umum Puskesmas Kebun Lada
Puskesmas Kebun Lada berada di Jalan Perintis Kemerdekaan No.74 Kelurahan Kebun Lada
Kecamatan Binjai Utara, berdiri pada Tanggal 23 April 1975 dan merupakan Puskesmas
Induk. Hingga sekarang membawahi Puskesmas Pembantu Nangka dan Puskesmas Pembantu
Cengkeh Turi.
Puskesmas Kebun Lada terletak di daerah Kecamatan Binjai Utara yang mempunyai batas
wilayah :
1. Utara : Kecamatan Binjai Barat
2. Selatan : Kecamatan Binjai Kota
3. Barat : Kabupaten Deli Serdang
Kabupaten Langkat
4. Timur : Kabupaten Binjai Timur
Pada saat ini Puskesmas Kebun Lada mempunyai 2 Puskesmas Pembantu untuk menjangkau
wilayah kerjanya, yaitu :
1. Puskesmas Pembantu Nangka
2. Puskesmas Pembantu Cengkeh Turi
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 15
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
3.5.1 Wilayah Kerja
Wilayah kerja Puskesmas Kebun Lada terdiri atas 6 kelurahan, yaitu :
1. Kelurahan Kebun Lada
2. Kelurahan Pahlawan
3. Kelurahan Damai
4. Kelurahan Nangka
5. Kelurahan Jatinegara
6. Kelurahan Cengkeh Turi
3.5.2 PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEBUN LADA
3.5.3 Demografi
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kebun Lada tercatat sekitar 44.722 jiwa, dimana
penduduk laki-laki sebesar 22.411 jiwa dan penduduk perempuan sebesar 22.311 jiwa.
1. Jumlah Rumah Tangga : 10.487 KK
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 16
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
2. Jumlah Lansia : 457 orang
3. Jumlah Bayi : 688 orang
4. Jumlah Balita : 2.026 orang
Tabel 3.5.1
Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga,
dan Kepadatan Penduduk Menurut Kelurahan di Puskesmas Kebun Lada Tahun 2013
No. Wilayah KerjaLuas
Wilayah (km2)
Jumlah Penduduk
Jumlah Rumah Tangga
Rata-Rata Jiwa/Rumah
Tangga
Kepadatan Penduduk
per km2
1 2 3 4 5 6 7
1 Kebun lada 1,35 4.524 1.094 4,14 3.351,1
2 Pahlawan 1,17 10.656 2.514 4,24 9.107,7
3 Damai 0,75 5.972 1.431 4,17 7.962,7
4 Nangka 1,21 9.236 2.098 4,40 7.633,1
5 Jatinegara 0,31 3.270 810 4,04 10.548,4
6 Cengkeh Turi 10,08 11.064 2.540 4,36 1.097,6
Jumlah 4,9 44.722 10.487 4,26 3.008
Sumber data dari : BPS Kota Binjai
Tabel 3.5.2
Tabel Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Jenis Kelamin dan Kelurahan
No Kelurahan Laki-Laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
1 Kebun lada 2.246 2.278 4.524
2 Pahlawan 5.290 5.366 10.656
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 17
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
3 Damai 3.046 2.926 5.972
4 Nangka 4.636 4.600 9.236
5 Jatinegara 1.621 1.649 3.270
6 Cengkeh Turi 5.572 5.492 11.064
Jumlah 22.411 22.311 44.722
Tabel 3.5.3
Tabel Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Golongan Umur Laki - Laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
0 – 4 1.649 1.437 3.086
5 – 9 1.378 1.070 2.448
10 – 14 1.487 1.318 2.805
15 – 19 2.587 2.342 4.929
20 – 24 2.269 2.163 4.432
25 – 29 2.060 2.286 4.346
30 – 34 1.942 1.944 3.886
35 – 39 1.680 1.767 3.447
40 – 44 1.369 1.546 2.915
45 – 49 1.944 1.240 3.184
50 – 54 1.110 1.579 2.689
55 – 59 1.095 1.326 2.421
60 – 64 792 767 1.559
65 + 1.049 1.526 2.575
Jumlah 22.411 22.311 44.722
Dari tabel diatas dapat dikelompokan jumlah usia produktif (20-34 tahun) adalah
12.664 jiwa, dimana jumlah laki-laki sebanyak 6.271 jiwa dan jumlah perempuan sebanyak
6.393 jiwa. Jumlah usia pra usila (35-49 tahun) sebanyak 9.546 jiwa. Dimana jumlah laki-laki
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 18
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
sebanyak 4.993 jiwa dan perempuan sebanyak 4.553 jiwa. Jumlah usia lanjut (lebih dari 50
tahun) sebanyak 9.244 jiwa dimana jumlah laki-laki sebanyak 4.046 jiwa dan jumlah
perempuan sebanyak 5.198 jiwa.
Tabel 3.5.4
Distribusi Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Lada Tahun 2013
No Pendidikan Puskesmas Kebun Lada
1 TK / PG 19
2 SD 34
3 SMP 20
4 SMA / SMK 15
5 PT 2
Sumber data dari : Kantor Kelurahan Kebun Lada
Dari tabel diatas jumlah sarana pendidikan terbanyak adalah Sekolah Dasar yakni 34
unit sekolah. Kemudian posisi terbanyak kedua adalah SMP sebanyak 20 unit. Gambaran
tersebut dapat menunjukan berkembangnya sarana dan prasarana pendidikan untuk
mendukung program belajar 9 tahun.
Tabel 3.5.5
Jumlah Kelahiran, Kematian, Penduduk Datang dan Penduduk Pergi Menurut Kelurahan Tahun 2013
No Kelurahan Kelahiran KematianPenduduk
DatangPenduduk
Pergi
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Kebun lada 53 27 63 25
2 Pahlawan 69 45 76 29
3 Damai 48 28 58 36
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 19
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
4 Nangka 41 29 62 30
5 Jatinegara 39 26 41 34
6 Cengkeh Turi 61 39 96 41
Jumlah 311 194 396 195
Dengan menggunakan rumus perbandingan Kelahiran : Kematian serta Penduduk datang :
Penduduk pergi maka,
Jumlah Kelahiran
Jumlah Pendudukx 100% =
311
44.722x 100% = 0,69%
Jumlah Kematian
Jumlah Pendudukx 100% =
194
44.722x 100% = 0,43%
Jumlah Kelahiran
Jumlah Kematian=
0,69%
0,43%= 3:2
Jumlah Penduduk Datang
Jumlah Pendudukx 100% =
396
44.722x 100% = 0,88%
Jumlah Penduduk Pergi
Jumlah Pendudukx 100% =
195
44.722x 100% = 0,44%
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 20
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
Jumlah Penduduk Datang
Jumlah Penduduk Pergi=
0,88%
0,44%= 2 : 1
Hasil diatas menunjukan Jumlah Kelahiran lebih banyak dibanding Jumlah Kematian dan
Jumlah Peduduk Datang lebih banyak dari Penduduk Pergi. Dapat disimpulkan bahwa terjadi
penambahan penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Lada.
Tabel 3.5.6
Data Kunjungan Pasien Poli di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Lada Tahun 2013
No Bulan Jamkesmas Umum Askes Jumlah
1 Januari 135 252 158 544
2 Februari 140 255 168 563
3 Maret 149 240 163 552
4 April 134 206 155 495
5 Mei 137 273 257 567
6 Juni 120 260 125 505
7 Juli 120 183 136 439
8 Agustus 136 186 136 458
9 September 116 264 94 474
10 Oktober 145 218 171 539
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 21
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
11 Nopember 122 218 125 465
12 Desember 112 196 102 410
Jumlah 1.446 2.751 1.790 5.987
Dari tabel diatas, terlihat jumlah pasien poli terbanyak adalah pasien umum sebanyak 2.751
jiwa dan total kunjungan pasien dalam 1 tahun adalah 5.987. Sehingga presentase pasien
sebagai berikut:
Jamkesmas : (1.446 : 5.987) x 100% = 24,15%
Umum : (2.751 : 5.987) x 100% = 45,94%
Askes : (1.790 : 5.987) x 100% = 29,89%
Data diatas adalah data yang mencakup kelurahan Kebun Lada, Pahlawan, dan Damai. Bila data
tersebut dibandingkan dengan jumlah penduduk pada 3 kelurahan tersebut, maka presentase
jumlah kunjungan berbanding dengan jumlah penduduk adalah:
5.987
(4.524 + 10.656 + 5.972)x 100% =
5.987
21.152x 100% = 28,3%
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa angka kesakitan di 3 kelurahan masih tinggi. Hal
ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Baik faktor internal maupun eksternal.
3.6 Struktur Organisasi Puskesmas Kebun Lada
Tugas dan Fungsi menurut :
1. Kepala Puskesmas
1.1 Sebagai Pemimpin
1.2 Sebaga Tenaga Ahli
1.3 Mengoreksi Program
2. Urusan Tata Usaha
2.1 Melaksanakan Administrasi
2.2 Pengurusan Supporting (kepegawaian)
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 22
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
2.3 Perlengkapan
2.4 Keuangan
3. Staf Puskesmas
Masing-masing bekerja dan bertanggung jawab sesuai dengan bidang atau program
kerja.
3.7 Fasilitas Fisik Puskesmas Kebun Lada
Puskesmas Kebun Lada dalam menjalankan kegiatannya didukung oleh fasilitas, yang
meliputi :
1. Fasilitas Gedung Puskesmas Permanen
2. Fasilitas Sumber Daya Manusia
3. Fasilitas Alat-alat Medis
4. Fasilitas Obat-obatan
5. Fasilitas Administrasi
6. Fasilitas Imunisasi
7. Fasilitas Laboratorium
3.7.1 Fasilitas Gedung Puskesmas Permanen
1. Ruang Kepala Puskesmas : 1 buah
2. Ruang Poli Umum : 1 buah
3. Ruang Poli Gigi dan Mulut : 1 buah
4. Ruang Imunisasi : 1 buah
5. Ruang Poli Anak dan Gizi : 1 buah
6. Ruang KB : 1 buah
7. Ruang KIA : 1 buah
8. Ruang Tata Usaha : 1 buah
9. Ruang SP2TP : 1 buah
10. Ruang Laboratorium : 1 buah
11. Ruang Apotik : 1 buah
12. Ruang Kartu / Rekam medik : 1 buah
13. Gudang Obat : 1 buah
14. Ruang Tunggu Pasien : 1 buah
15. Kamar Mandi / Toilet : 2 buah
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 23
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
16. Aula : 1 buah
3.7.2 Fasilitas Sumber Daya Manusia
Adapun tenaga kesehatan yang terdapat di Puskesmas Kebun Lada ini adalah sebagai berikut :
Dokter Umum 3 orang
Dokter Gigi 1 orang
Bidan 10 orang
Perawat 7 orang
Apoteker 1 orang
SPK 6 orang
Gizi 1 orang
SKM 1 orang
Asisten Apoteker 1 orang
Penata Lab.Kesehatan 1 orang
Perawat Gigi 1 orang
Arsiparis / Carakan 1 orang
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 24
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
3.7.3 Fasilitas Obat-obatan
Dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokok dan dalam bidang pelayanan kesehatan,
pelayanan kesehatan Puskesmas Kebun Lada didukung oleh perlengkapan obat-obatan.
Tabel 3.7.3
Obat-obatan yang digunakan di Puskesmas Kebun Lada
Kecamatan Binjai Utara Tahun 2013
NO Golongan Nama
1 Antibiotik
Amoxicillin
Cotrimoxazol
Ampicillin
2Analgetik /
Antipiretik
Paracetamol
Asam Mefenamat
Dexametason
3 KortikosteroidHidrokortison
Vit B6
4 Vitamin Vit B12
Vit B1
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 25
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
Vit B complek
5 Hipnotik / Sedatif Diazepam
6 AntitusifOBH
Dextrometrofan
7 Bronkodilator Salbutamol
8 Antihistamin CTM
9 Antidiabetik Glibenklamid
10 Antiinflamasi Ibuprofen
11 Antihipertensi Captopril
12 Antiparasit Metronidazole
Sumber : SP2TP Puskesmas Kebun Lada 2013
3.7.4 Fasilitas Administrasi
Dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokok dalam bidang pencatatan dan pelaporan
data, maka Puskesmas Kebun Lada didukung oleh fasilitas administrasi yang terdiri dari :
1. Kartu berobat
2. Buku catatan pasien
3. Kartu laporan pasien
4. Buku laporan obat
5. Lemari arsip
6. Meja dan kursi
7. Stempel
8. Komputer dan printer
3.7.5 Alur Pelayanan Puskesmas
ALUR PELAYANAN PUSKESMAS KEBUN LADA
Pasien Datang
Ruang Pendaftaran
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 26
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
BP Umum BP Anak BP Gigi Ruang KB KIA
Laboratorium Tindakan Rujukan
Apotik
Kasir
Pulang
3.7.6 Fasilitas Sumber Keuangan
1. APBD
2. APBN
3.7.7 Fasilitas Imunisasi
Fasilitas imunisasi yang dimiliki oleh Puskesmas Kebun Lada antara lain adalah :
1. Lemari Pendingin
2. Alat-alat imunisasi
3. Vaksin, seperti : BCG, DPT, POLIO, DT, TT dan HEPATITIS B.
4. PENCAPAIAN PROGRAM PUSKESMAS KEBUN LADA
Tujuan umum upaya kesehatan untuk meningkatkan pemerataan dan mutu upaya kesehatan
yang berhasil guna dan berdaya guna serta terjangkau oleh segenap anggota masyarakat.
Tujuan khususnya adalah mencegah terjadinya dan menyebarnya penyakit menular,
menurunkan angka kematian, kesakitan dan kecacatan dari penyakit menular dan penyakit
tidak menular termasuk kesehatan gigi, meningkatkan dan memperluas jangkauan dan
pemerataan pelayanan kesehatan, meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar, rujukan
dan penunjangnya agar efisien dan efektif serta meningkatkan pelayanan kesehatan.
4.1 Upaya Kesehatan Wajib di Puskesmas Kebun Lada
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 27
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen
nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan di setiap Puskesmas.
Ada 6 program wajib (basic seven), yaitu :
1. Upaya Promosi Kesehatan
Tujuannya adalah :
1. Agar individu dan kelompok masyarakat secara keseluruhan melaksanakan
perilaku hidup sehat.
2. Agar individu dan kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya kesehatan,
serta ikut aktif dalam perencanaan dan penyelenggaraan posyandu.
Tabel 4.1.1
Presentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat di Wilayah Kerja
Puskesmas Kebun Lada Tahun 2013
NO Kelurahan
Rumah Tangga
Jumlah Jumlah
Dipantau
%
Dipantau
Ber PHBS %
1 Kebun Lada 1.094 940 85,92% 854 90,85%
2 Pahlawan 2.514 2.059 81,90% 1.809 87,85%
3 Damai 1.431 1.255 87,70% 945 75,29%
4 Nangka 2.098 1.998 87,70% 1.556 77,87%
5 Jati Negara 810 765 94.40% 676 88,36%
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 28
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
6 Cengkeh Turi 2.540 2.221 87,40% 2.018 90,85%
Jika rumah tangga yang ber-PHBS tinggi. Maka, akan berdampak pada penurunannya
angka kesakitan dan angka kunjungan pasien menurun. Tetapi dari hasil data kunjungan ke
Puskesmas Pertahunnya yang cukup tinggi yaitu 5987 pertahun atau sebesar 30%. Hal ini
menunjukkan bahwa Data PHBS berbanding terbalik dengan angka kesakitan.
Indikator PHBS
Indikator nasional PHBS ada 10, yaitu:
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
Tujuannya adalah untuk mencegah resiko kematian ibu dan bayi setelah persalinan.
2. Memberi bayi ASI eksklusif.
ASI bermanfaat untuk ibu dan bayi. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang
dibutuhkan bayi pada 6 bulan pertama. ASI mengurangi resiko infeksi lambung-usus,
sembelit, dan alergi, dan meningkatkan ikatan hati antara ibu dan anak.
3. Menimbang balita setiap bulan.
Dengan menimbang balita kita dapat melihat perkembangan dan keadaan gizi balita
apakah gizi baik atau gizi buruk, karena pada balita yang menderita gizi buruk akan
lebih mudah terkena penyakit.
4. Menggunakan air bersih
Untuk memasak dan kebutuhan rumah tangga lainnya seperti mandi. mencuci, dan
lain-lain, untuk mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh.
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
Pada saat mau makan atau menyiapkan makanan harus mencuci tangan dengan air
bersih yang mengalir dan memakai sabun untuk mencegah kuman masuk ke dalam
tubuh pada saat kita makan.
6. Menggunakan jamban sehat.
Tujuh kriteria jamban sehat antara lain :
- Tidak mencemari air
- Tidak mencemari tanah permukaan
- Bebas dari serangga
- Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 29
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
- Aman digunakan oleh pemakainya
- Mudah dibersihkan dan tidak menimbulkan gangguan bagi pemakainya
- Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan.
7. Memberantas jentik di rumah.
Seminggu sekali menutup tempat penampungan air dan mengubur sampah sehingga
mencegah terjadinya penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh Aedes aegypti.
8. Makan sayur dan buah setiap hari.
Karena buah-buahan banyak mengandung vitamin dan serat yang baik untuk
pencernaan dan daya tahan tubuh.
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari.
Olahraga seperti jalan santai, aerobic, dan lain-lain sebaiknya dilakukan selama 45
menit secara terus menerus setiap hari karena bisa membakar lemak yang berlebihan
pada tubuh. Olahraga yang rutin juga mengurangi resiko terkena penyakit jantung,
hiperkolesterol, darah tinggi, kencing manis, dan lain-lain.
10. Tidak merokok di dalam rumah.
Rokok mengandung zat-zat beracun yang berbahaya bagi tubuh. Asap rokok dapat
mengganggu saluran pernafasan. Asap rokok juga meningkatkan resiko terkena
kanker.
Tabel 4.1.2
Jumlah Posyandu dan Kadernya di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Lada Tahun 2013
No Kelurahan Posyandu Jumlah Kader
1 Kebun Lada Melati 1-5 15
2 Damai Wijaya Kusuma 1-6 18
3 Pahlawan Anjelir 1-7 21
4 Cengkeh Turi Kemuning 1-12 36
5 Nangka Mawar Merah 1-6 18
6 Jati Negara Bougenvil 1-4 14
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 30
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
Jumlah posyandu dibandingkan dengan jumlah kader seimbang. Hal ini akan
memaksimalkan peran posyandu di dalam masyarakat.
2. Konsep Posyandu
Pengertian : Posyandu merupakan suatu wadah pusat kegiatan pemberian pelayanan
kesehatan dan KB yang terpadu ting xkat desa.
Sasaran : Bayi, Ibu hamil, Ibu menyusui dan PUS (pasangan usia subur).
Tujuan :
1. Mempercepat penurunan angka kematian bayi, balita dan angka kelahiran.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR.
3. Mempercepat diterimanya NKKBS (norma keluarga kecil bahagia sejahtera)
4. Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi
untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.
5. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan
dan kegiatan lain yang menunjang sesuai kebutuhan.
Menurut tingkatannya, Posyandu terbagi 4 antara lain :
1. Pratama, kegiatan posyandu strata ini belum mantap dan belum teratur setiap
bulannya, juga terbatas dalam jumlah kader.
2. Madya, kegiatan posyandu strata ini delapan kali dalam setahun, mempunyai kader
sebanyak 5 oang, dengan cakupan yang masih rendah dengan adanya dana sehat.
3. Purnama, kegiatan posyandu strata ini lebih dari delapan kali dalam setahun dengan
kader lebih dari 5 orang dengan cakupan baik dan telah memiliki dana sehat.
4. Mandiri, kegiatan posyandu strata ini sebanyak dua belas kali dalam setahun dengan
kader lebih dari 5 orang, cakupan baik dan dana sehat sudah tersedia untuk lebih dari
50 % KK.
Pelayanan Posyandu dilakukan dengan pola 5 meja, yaitu :
Meja I : Pendaftaran
Meja II : Penimbangan bayi dan balita
Meja III : Pengisian KMS
Meja IV : Penyuluhan perorangan
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 31
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
Meja V : Pelayanan tenaga kerja profesional meliputi KIA, KB, Imunisasi dan
pengobatan dan pelayanan lain seusai dengan kebutuhan setempat.
Penyuluhan perorangan yang diberikan antara lain :
1. Mengenai balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan yang diikuti
pemberian makanan, oralit dan vitamin A dosis tinggi.
2. Mengenai gizi, kesehatan diri, perawatan payudara, ASI eksklusif dan P2P
terhadap ibu hamil dan menyusui.
3. Menjadi peserta KB lestari, pemberian kondom, pil ulangan atau tablet busa.
Tabel 4.2.1
Kegiatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Lada Periode Februari-Maret Tahun 2013
Bulan Tanggal
Februari 5 6 7 8 10 11 13
Posyandu
Anyelir I
Posyandu
Anyelir
II
Posyandu
Anyelir
III
Posyandu
Anyelir
IV
Posyandu
Melati I
Posyandu
Anyelir
VI
Posyandu
Melati II
Maret 5 6 7 8 10 11 13
Posyandu
Anyelir I
Posyandu
Anyelir
II
Posyandu
Anyelir
III
Posyandu
Anyelir
IV
Posyandu
Melati I
Posyandu
Anyelir
VI
Posyandu
Melati II
Kegiatan Posyandu berjalan teratur setiap bulannya sesuai dengan jadwal yang telah dibuat.
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 32
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
3. Upaya Kesehatan Lingkungan
Tujuan : untuk memperbaiki mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan,
melalui kegiatan sanitasi serta pencegahan.
Sasaran :
1. Daerah yang rawan air bersih
2. Daerah yang rawan penyakit menular
3. Daerah percontohan dan pemukiman baru
4. Tempat-tempat umum seperti terminal, pasar, swalayan, dll
5. Masyarakat yang padat penduduknya dan lingkungan yang kotor.
4. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Serta Keluarga Berencana
4.1 Kesehatan Ibu dan Anak
Pengertian : KIA adalah upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi dan balita serta anak pra-sekolah yang
menjadi tanggung jawab Puskesmas, dalam rangka meningkatkan kesehatan serta
kesejahteraan bangsa pada umumnya.
Sasaran :
1. Ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita dan ibu nifas.
2. Anak usia pra-sekolah.
Tujuan :
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 33
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
1. Melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil yaitu timbangan berat badan,
mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet tambah
darah serta vitamin A.
2. Memberikan penyuluhan pada ibu hamil mengenai keadaan gizi, perawatan
payudara, ASI eksklusif, keberhasilan diri dan lingkungan serta P2P.
3. Memberikan motivasi agar ibu hamil ikut pelayanan KB.
4. Membina Posyandu.
5. Merujuk pasien ke Rumah Sakit apabila penyakitnya tidak dapat ditanggulangi.
6. Pencatatan dan pelaporan KPKIA (kelompok pembinaan kesehatan ibu dan
anak).
7. Pemberian imunisasi pada bayi, ibu hamil dan anak sekolah.
Kegiatan :
1. Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui dan KB.
2. Pertolongan persalinan di luar Rumah Sakit.
3. Pemeriksaan dan pemeliharaan anak.
4. Imunisasi dasar dan revaksinasi.
5. Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak yang menderita diare
dengan pemberian cairan per-oral.
6. Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak.
7. Menjalankan kunjungan rumah.
8. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
9. Pendidikan Kesehatan kepada masyarakat.
10. Pelayanan Keluarga Berencana.
Tabel 4.1.1
Jumlah Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet FE 1 dan FE 3 di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Lada
Tahun 2013
No PuskesmasWilayah
Kerja
Jumlah Ibu
Hamil
FE 1 (30 Tablet) FE 3 (90 Tablet)
Jumlah % Jumlah %
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 34
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kebun Lada
Kebun lada
707 698 98,68 370 52,31
Pahlawan 416 409 98,24 279 67,01
Damai 701 686 97,92 499 71,23
Nangka 1251 1179 94,22 629 50,27
Jatinegara 707 698 98,68 370 52,31
Cengkeh Turi
416 409 98,24 279 67,01
Jumlah 3076 2.972 96,63 1.777 57,78
Dari tabel diatas, presentase pemberian FE 1 dibanding Jumlah Ibu Hamil memiliki
nilai rata-rata 96,63%. Hal ini menunjukan angka pencapaian yang tinggi untuk pemberian
FE 1. Sedangkan untuk presentase pemberian FE 3 dibanding Jumlah Ibu Hamil memiliki
nilai rata-rata 57,78%. Hal ini menunjukan angka pencapaian yang kurang untuk pemberian
FE 3. Bisa disebabkan oleh ibu hamil yang tidak kembali berkunjung ke Puskesmas untuk
mendapatkan FE 3 atau banyaknya ibu hamil yang merasa cukup dengan FE 1 saja.
Tabel 4.1.2
Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Lada Tahun 2013
No PuskesmasWilayah
Kerja
JUMLAH KELAHIRAN
Laki-Laki PerempuanLaki-Laki + Perempuan
Hidup MatiHidup
+ Mati
Hidup MatiHidup
+ Mati
Hidup MatiHidup
+ Mati
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kebun Lada Kebun lada
318 1 319 325 1 326 643 2 645
Pahlawan 189 1 190 190 0 190 379 1 380
Damai 312 2 314 325 2 327 637 4 641
Nangka 254 0 254 312 0 312 566 0 566
Jatinegara 191 0 191 274 0 274 465 0 465
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 35
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
Cengkeh Turi
566 0 566 572 0 572 1.142 0 1.142
Jumlah 1.830 4 1.834 1.998 3 2.001 3.832 7 3.839
Dengan menggunakan rumus perbandingan Jumlah Kelahiran Hidup dengan Jumlah Total
Kelahiran dan Jumlah Kelahiran Mati dengan Jumlah Total Kelahiran, maka:
Jumlah Lahir Hidup
Jumlah Total Kelahiranx 100% =
3.832
3.839x 100% = 99,81%
Jumlah Lahir Mati
Jumlah Total Kelahiranx 100% =
7
3.839x 100% = 0,19%
Jumlah Lahir Hidup
Jumlah Lahir Mati=
99,81%
0,19%= 99,81% : 0,19%
Jumlah Lahir Hidup Laki-Laki
Jumlah Total Kelahiranx 100% =
1.830
3.839x 100% = 47,66%
Jumlah Lahir Hidup Perempuan
Jumlah Total Kelahiranx 100% =
1.998
3.839x 100% = 52,34%
Jumlah Lahir Mati Laki-Laki
Jumlah Total Kelahiranx 100% =
4
3.839x 100% = 0,10%
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 36
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
Jumlah Lahir Mati Perempuan
Jumlah Total Kelahiranx 100% =
3
3.839x 100% = 0,07%
Dari hasil diatas menunjukan bahwa masih terdapat angka kematian bayi. Hal ini perlu
mendapatkan perhatian baik berupa perhatian pada ibu semasa hamil maupun pada saat
persalinan guna mengurangi angka kematian di tahun berikutnya.
Tabel 4.1.3
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil
No. Wilayah KerjaIbu Hamil
Jumlah K1 % K4 %
1 Kebun Lada 707 638 90% 342 48%
2 Pahlawan 416 398 96% 261 63%
3 Damai 701 662 94% 483 69%
4 Nangka 1251 1106 88% 598 48%
5 Jatinegara 707 648 92% 325 46%
6 Cengkeh Turi 416 399 96% 239 57%
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 37
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
Pada ibu hamil, diharuskan mengontrol kehamilannya minimal 1 kali. Dalam tabel K1
dan K4 ini, dapat terlihat tidak semua ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama
melakukan kunjungan berikutnya. Setiap kunjungan penting untuk ibu hamil. Selain untuk
mengontrol keadaan ibu hamil itu sendiri, juga mengotrol janin yang sedang dikandung.
Maka dari itu, diharapkan peran aktif tenaga kesehatan untuk lebih menyadarkan ibu hamil
tentang pentingnya setiap kunjungan.
4.2 Keluarga Berencana
Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Nomor
143/HK-010/B5/2009: Pedoman Jaminan dan Pelayanan Keluarga Berencana.
Pengertian : Keluarga Berencana adlah penggunaan cara-cara mengatur kesuburan
agar menjarangkan kelahiran selanjutnya untuk mencapai tujuan tertentu.
Sasaran : Pasangan usia subur, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Tujuan : menaikkan kesehatan melalui upaya menjarangkan kelahiran dalam
kelembagaan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).
Tabel 4.2.1
Jumlah Pelayanan Peserta KB di Wilayah
Puskesmas Kebun Lada Tahun 2013
No KelurahanJenis KB
IUD Kondom Implant Suntikan PIL
1 Kebun Lada 52 25 53 153 296
2 Pahlawan 55 64 146 259 488
3 Damai 18 75 104 231 324
4 Cengkeh Turi 129 20 193 467 519
5 Nangka 60 53 64 269 456
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 38
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
6 Jati Negara 54 40 30 71 150
Jumlah 368 277 590 1.450 2.233
Dari tabel diatas jumlah peserta KB lebih banyak memilih menggunakan PIL
dikarenakan lebih praktis, mudah didapat dan memiliki efektivitas yang baik.
4.3 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Gizi adalah kebutuhan pokok bagi manusia yang sehat, yang didapat dari makanan
yang kita makan. Hendaknya makanan yang kita makan mengandung gizi, jangan
dipandang dari segi kemewahan dan dari banyaknya saja. Makanan yang sederhana
dan bervariasi pasti tidak kalah gizinya dengan makanan yang mewah dan banyak.
Usaha bersifat lintas sektor yang dilaksanakan oleh departemen yang terkait.
Untuk menurunkan angka penyakit kekurangan gizi maka dilakukan :
1. Penyuluhan makanan bergizi
2. Memberikan vitamin A
3. Memberikan zat besi pada ibu hamil
4. Memberikan makanan tambahan
Semua kegiatan tersebut dilakukan di Puskesmas dan Posyandu.
Tabel 4.3.1
Status Gizi Balita Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Lada Tahun 2013
No PuskesmasWilayah Kerja
Balita
Balita Ditimbang
Gizi Lebih Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Buruk
L + P L + P L + P L + P
L + P Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kebun Lada Kebun lada
838 0 0,00 738 88,06 100 11,93 0 0,00
Pahlawan 2.208 0 0,00 2.044 92,57 164 7,42 0 0,00
Damai 934 0 0,00 821 87,90 113 12,09 0 0,00
Nangka 1.932 0 0,00 1.711 88,56 221 11,43 0 0,00
Jatinegara 687 0 0,00 544 79,81 143 20,81 0 0,00
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 39
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
Cengkeh Turi
445 0 0,00 349 78,42 96 21,57 0 0,00
Jumlah 7.044 0 0 6.207 88,11 837 11,88 0 0,00
Dari tabel diatas tidak ditemukan angka Gizi Lebih maupun Gizi Buruk. Presentase Gizi Baik
dengan Balita ditimbang adalah 88,11% dan Gizi Kurang dengan Balita ditimbang adalah
11,88%. Namun balita dengan gizi kurang perlu mendapat perhatian agar tidak menjadi balita
gizi buruk ke depannya. Balita dengan gizi buruk akan lebih rentan terkena penyakit sehingga
menyebabkan keluarga harus mengeluarkan uang untuk biaya pengobatan.
4.4 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit.
Pengertian : Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan
dari orang atau hewan yang sakit, dari reservoir ataupun benda-benda yang
mengandung bibit penyakit lainnya ke manusia sehat.
Sasaran : seluruh lapisan masyarakat.
Tujuan :
1. Mencegah terjangkitnya penyakit.
2. Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal.
3. Menurunkan angka kematian dan kesakitan.
Pemberantasan Pencegahan Penyakit atau P2P dilaksanakan karena :
1. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang dapat dicegah dengan
imunisasi, misalnya : penyakit campak, TB paru.
2. Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan hygiene atau
sanitasi, misalnya : diare, infeksi mata, infeksi telinga dan mastoid.
3. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang penularannya melalui
vektor, misalnya : demam berdarah.
4. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang ditulari secara langsung,
TB paru, ISPA, campak, dan cacar air.
Kegiatan-kegiatan P2M berupa:
a. Mencari kasus sedini mungkin untuk melakukan pengobatan
b. Memberikan penyuluhan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 40
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
c. Mengadakan imunisasi antara lain: BCG, DPT, Campak
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengamatan dan pemberantasan penyakit:
a. Mengumpulkan dan menganalisa data tentang penyakit
b. Melaporkan penyakit menular
c. Menyelidiki di lapangan untuk melihat ada tidaknya laporan yang masuk,
menemukan kasus-kasus untuk mengetahui sumber penularannya.
d. Tindakan untuk memutuskan rantai penularannya
e. Menyembuhkan penderita hingga sehat
f. Pemberian imunisasi
g. Pendidikan kesehatan
4.5 Program Imunisasi
Pengertian : imunisasi adalah suatu tindakan memberikan kekebalan kepada tubuh
terhadap penyakit tertentu.
Sasaran : bayi, balita, ibu hamil, anak sekolah dan pasangan usia subur (PUS).
Tujuan :
1. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian.
2. Mencegah terjadinya cacat pada bayi, anak, ibu hamil dan pencegahan penyakit.
Macam-macam Imunisasi
1. BCG
Kegunaan : menghindarkan dan memberikan kekebalan terhadap penyakit TBC
terhadap anak.
Cara pemberian :
Diberikan pada bayi usia 0-2 bulan, diberikan sekali.
Lokasi pemberian pada lengan kanan atas.
Dengan injeksi sub kutan.
Dosis 0,05 cc.
2. DPT
Kegunaan : untuk mencegah difteri, pertusis dan tetanus.
Cara pemberian :
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 41
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
Diberikan pada bayi usia 2-11 bulan sebanyak 3 kali.
Dosis 0,5 ml dengan interval minimal 4 minggu sebanyak 3 kali suntikan.
Lokasi suntikan dipaha luar.
Injeksi IM.
3. POLIO
Kegunaan : memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit polio.
Cara pemberian :
Diberikan pada bayi usia 2-11 bulan sebanyak 4 kali.
Diberikan dengan meneteskan kedalam mulut bayi sebanyak 2 tetes.
4. CAMPAK
Kegunaan : memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak.
Cara pemberian :
Diberikan pada bayi usia 9-11 bulan sebanyak 1 kali.
Lokasi pemberian pada lengan kiri
Dengan injeksi sub kutan.
Dosis 0,5 ml.
5. TT
Kegunaan : memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit tetanus.
Cara pemberian : diberikan pada murid kelas V SD, calon pengantin (PUS)
diberikan 2 kali dengan interval 4 minggu.
6. HEPATITIS B
Kegunaan : memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B.
Cara pemberian : diberikan pada bayi usia 0-7 hari diberikan 3 kali interval
minimal 4 minggu pada pemberian I dan II. Pemberian ke II diberikan dengan
interval 5 bulan.
Tabel 4.5.1
Hasil Pencatatan Cakupan Imunisasi di Wilayah Kerja Kebun Lada
Tahun 2013
NO Nama Vaksin Jumlah Tahun 2013
1 BCG 166
2 Hepatitis B 139
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 42
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
3 DPT-Hb1 133
4 DPT-Hb2 114
5 DPT-Hb3 122
6 Polio 1 163
7 Polio 2 141
8 Polio 3 121
9 Polio 4 125
10 Campak 121
Namun demikian, dengan penurunan jumlah balita yang imunisasi. Misalnya antara
DPT 1, DPT 2 dan DPT 3 itu menunjukan imunisasi yang dilakukan tidak lengkap. Hal ini
dapat berdampak kurang baik pada balita yang imunisasinya tidak lengkap,disebabkaan
karena fungsi imunisasi adalah sebagai sistem imunitas yang didapat dari luar sehingga
balita yang imunisasinya tidak lengkap memiliki daya tahan tubuh yang kurang dan mudah
terserang penyakit.
Tabel 4.6.1
Data Bulanan 10 Penyakit Terbesar di Wilayah Kerja Puskesmas kebun Lada
Tahun 2013
No Januari Jumlah
1 ISPA 142
2 Hipertensi 72
3 Gastritis 71
4 DM 32
5 Karies Gigi 32
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 43
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
6 Penyakit Pulva 29
7 Radang Sendi 27
8 Diare 24
9Peny. Lain pada
Sal.Nafas Atas14
10 Peny. Kulit e.c. Alergi 6
No Februari Jumlah
1 ISPA 125
2 Hipertensi 64
3 Gastritis 62
4 Karies Gigi 57
5Peny. Lain pada
Sal.Nafas Atas52
6 DM 41
7 Penyakit Pulva 27
8 Radang Sendi 26
9 Diare 22
10 Peny. Kulit e.c. Alergi 7
No Maret Jumlah
1 ISPA 119
2 Hipertensi 84
3 Gastritis 73
4 DM 44
5Peny. Lain pada
Sal.Nafas Atas 40
6 Radang Sendi 26
7 Diare 25
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 44
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
8 Karies Gigi 18
9 Penyakit Pulva 18
10 Peny. Kulit e.c. Alergi 12
No April Jumlah
1 ISPA 113
2 Gastritis 75
3 Hipertensi 68
4Peny. Lain pada
Sal.Nafas Atas 43
5 DM 40
6 Radang Sendi 24
7 Karies Gigi 21
8 Diare 20
9 Penyakit Pulva 17
10 Peny. Kulit e.c. Alergi 11
No Mei Jumlah
1 ISPA 113
2 Hipertensi 80
3 Gastritis 72
4 DM 48
5Peny. Lain pada
Sal.Nafas Atas 47
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 45
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
6 Radang Sendi 37
7 Karies Gigi 21
8 Diare 19
9 Penyakit Pulva 19
10 Peny. Kulit e.c. Alergi 11
No Juni Jumlah
1 ISPA 114
2 Hipertensi 80
3 Gastritis 80
4 DM 48
5Peny. Lain pada
Sal.Nafas Atas 48
6 Radang Sendi 38
7 Diare 25
8 Karies Gigi 18
9 Penyakit Pulva 11
10 Peny. Kulit e.c. Alergi 11
No Juli Jumlah
1 ISPA 101
2 DM 58
3 Hipertensi 56
4 Gastritis 52
5 Radang Sendi 47
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 46
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
6Peny. Lain pada
Sal.Nafas Atas 46
7 Diare 24
8 Karies Gigi 17
9 Peny. Kulit e.c. Alergi 12
10 Penyakit Pulva 11
No Agustus Jumlah
1 ISPA 106
2 DM 66
3 Hipertensi 62
4 Radang Sendi 56
5 Gastritis 42
6Peny. Lain pada
Sal.Nafas Atas 26
7 Diare 21
8 Karies Gigi 18
9 Penyakit Pulva 8
10 Peny. Kulit e.c. Alergi 5
No September Jumlah
1 ISPA 102
2 Hipertensi 59
3 Radang Sendi 57
4 DM 55
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 47
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
5 Gastritis 43
6Peny. Lain pada
Sal.Nafas Atas 22
7 Diare 19
8 Karies Gigi 18
9 Peny. Kulit e.c. Alergi 11
10 Penyakit Pulva 9
No Oktober Jumlah
1 ISPA 105
2 Hipertensi 60
3 DM 60
4 Radang Sendi 55
5 Gastritis 51
6 Karies Gigi 16
7 Diare 16
8Peny. Lain pada
Sal.Nafas Atas14
9 Penyakit Pulva 10
10 Peny. Kulit e.c. Alergi 5
No November Jumlah
1 ISPA 99
2 Hipertensi 70
3 DM 59
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 48
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
4 Radang Sendi 57
5 Gastritis 53
6 Karies Gigi 17
7 Diare 16
8Peny. Lain pada
Sal.Nafas Atas15
9 Peny. Kulit e.c. Alergi 9
10 Penyakit Pulva 8
No Desember Jumlah
1 ISPA 115
2 Gastritis 72
3 Hipertensi 54
4 DM 53
5 Radang Sendi 22
6 Karies Gigi 21
7Peny. Lain pada
Sal.Nafas Atas16
8 Diare 14
9 Penyakit Pulva 12
10 Peny. Kulit e.c. Alergi 9
Tabel 4.6.2
Data Tahunan 10 Kasus Terbesar di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Lada 2013
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 49
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
NO Nama Penyakit Tahun 2013
1 ISPA 1354
2 Hipertensi 809
3 Gastritis 748
4 Diabetes Miletus 604
5 Radang Sendi 472
6 Peny. Lain Pada Saluran
Pernapasan Atas
415
7 Karies Gigi 255
8 Diare 245
9 Penyakit Pulva 171
10 Penyakit Kulit e.c Alergi 109
Sumber : SP2TP Puskesmas Kebun Lada 2013
Dari tabel diatas, angka kesakitan ISPA menempati urutan pertama dengan jumlah angka
kesakitan 1.354 jiwa dan presentase angka kesakitan ISPA dengan Jumlah Kunjungan adalah
(1.354 : 5.987) x 100% = 22,61%. Angka kesakitan yang tinggi bisa disebabkan oleh faktor
lingkungan maupun faktor perilaku.
4.7 Pencatatan dan Pelaporan Dalam Rangka Sistem Pelaporan Informasi Kesehatan
Tujuan :
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 50
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
1. Untuk menilai hasil kerja yang sudah dilakukan
2. Untuk dipergunakan sebagai bahan didalam menyusun rencana kerja
Pembagian :
1. Pencatatan
1) Kegiatan administrasi
2) Registrasi family folder
3) Registrasi kegiatan lain
2. Pelaporan
1) Laporan kejadian
2) Laporan biasa yaitu mencatat jumlah penyakit dan kunjungan puskesmas
3) Laporan mingguan yaitu mencatat kegiatan puskesmas dan posyandu
3. Laporan triwulan yaitu mencatat semua kegiatan puskesmas dan rencana kerja
selama triwulan
4. Laporan tahunan yaitu mencatat semua laporan dalam satu tahun yang diambil dari
laporan bulanan
5. Laporan khusus berupa penyakit, kematian dan obat
4.8 Program Pengembangan
Upaya kesehatan gigi dan mulut (UKGM) yang merupakan beban puskesmas yang
bertujuan untuk mencegah dampak pengobatan serta dapat diartikan pula kesehatan gigi
dasar paripurna yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat
berpenghasilan rendah khususnya kelompok masyarakat awam.
Kegiatan upaya kesehatan gigi dan mulut yang dapat dilaksanakan
1. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan gigi, pembuatan dan pencabutan gigi
2. Membuat rencana kerja dan laporan kegiatan
Kegiatan yang dilakukan meliputi : pemeriksaan, pengobatan, perawatan gigi, dan
mulut, serta rujukan penyuluhan kebersihan gigi pada pasien yang berobat di
puskesmas.
1. Usaha kesehatan
2. Usaha kegiatan gigi masyarakat (UKGMD)
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 51
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
Tabel 4.8.1
Data penyakit gigi dan mulut diwilayah kerja puskesmas kebun lada tahun 2013
Tambal Gigi
Berlubang
Pencabutan
Gigi
Scaling Pengobatan
5 182 9 85
Sumber : SP2TP Puskesmas Kebun lada 2013
Dari tabel diatas, tindakan yang paling banyak adalah pencabutan gigi. Jumlah total
pencabutan gigi adalah 182 pasien. Perbandingan jumlah total pencabutan gigi tetap dengan
Jumlah Kunjungan adalah (182 : 5.987) x 100% = 3,03%
4.9 Laboratorium Sederhana
1. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana yaitu :
1.1 laboratorium rutin :
1) darah rutin : Hb, Ht, LED, Difftel (eritrosit, leukosit, trombosit)
2) Urin rutin : Ph, warna, reduksi, bilirubin, urobilinogen, sedimen
3) Feses rutin : Warna, konsistensi, telur cacing, amuba
2. Laboratorium khusus
2.1 Darah khusus : Golongan darah, KGD
2.2 Urin khusus : Plano test
2.3 Sputum BTA
Membuat laporan hasil laboratorium
KESIMPULAN DAN SARAN
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 52
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2014
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil kegiatan KKS yang dilaksanakan di Puskesmas Kebun Lada, pengetahuan
yang kami dapatkan:
1. Pengetahuan berorganisasi di wilayah kerja Puskesmas Kebun Lada
a. Mengumpulkan dan mengolah data program pokok dan pengembangan
Puskesmas
2. Mengetahui sistem manajemen di Puskesmas
3. Menambah kreatifitas dalam bersosialisasi
Adapun pengalaman yang kami dapat:
1. Pengalaman bersosialisasi
a. Berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat berupa menjalankan program
pokok dan pengembangan Puskesmas
2. Sharing pengetahuan dengan dokter spesialis anak dan penyakit dalam di Puskesmas
Kebun Lada
3. Mengetahui cakupan wilayah kerja Puskesmas Kebun Lada
5.2 SARAN
Dari hasil penyusunan profil, ada 2 hal yang masih perlu mendapat perhatian. Yakni jumlah
ibu hamil yang menerima FE 3 masih kurang dan jumlah balita dengan gizi kurang masih ada
dengan jumlah yang cukup banyak. Untuk itu diperlukan penyuluhan atau pemberian
informasi tentang pemberian FE 3 pada ibu hamil dan pentingnya status gizi pada balita.
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 53
Recommended