Download docx - PERCOBAAN 1

Transcript

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK IIPERCOBAAN IPENAPISAN FITOKIMIA

OLEH :NAMA: NONONG ISDAYANTISTAMBUK: F1C1 13 025KELOMPOK : VI (ENAM)ASISTEN: EKA SAFUTRA, S.Si

LABORATORIUM KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HALU OLEOKENDARI2015

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangIndonesia kaya akan sumber daya alamnya baik itu bahan hayati maupun non hayati. Bahan-bahan hayati telah digunakan oleh manusia untuk memenuhi berbagai keperluan hidup. Bahan hayati seperti tumbuhan mempunyai kedudukan yang penting dalam kehidupan manusia, karena banyak tumbuhan yang digunakan sebagai obat. Sudah sejak nenek moyang kita atau lima dekade tumbuha diteliti kandungannya untuk digunakan sebagai obat. Ini didasarkan pada beberapa alasan. Pertama, adanya gerakan revolusi hijau yang didasari keyakinan bahwa pengobatan dengan tumbuhan lebih aman dan dapat mengurangi efek samping pada tubuh manusia dibandingkan dengan obat-obatan sintetis. Kedua, adanya fakta bahwa banyak obat-obatan penting yang digunakan sekarang berasal dari tumbuhan diperkirakan sekitar 30.000 spesies tumbuhan ditemukan di dalam hutan hujan tropika, sekitar 1.260 spesies diantaranya berkhasiat sebagai obat.Tumbuhan dapat menghasilkan berbagai senyawa organik, misalkan senyawa yang dihasilkan adalah metabolit primer seperti karbohidrat, protein, asam nukleat, dan sebagainya. Serta menghasilkan senyawa metabolit sekunder seperti terpenoid (triterpenoid, steroid, dan saponin) alkaloid dan senyawa-senyawa fenol (flavonoid dan tannin). Hasil dari metabolit sekunder lebih kompeks dibandingkan metabolit sekunder. Metabolit sekunder pada tumbuhan banyak digunakan sebagai obat, pewarnaan pada tumbuhan dan untuk perlindungan tumbuhan tersebut.Tumbuhan yang digunakan sebagai obat harus diketahui kandungan-kandungan kimia yang terkandung dalam tumbuhan tersebut. Seperti pada buah-buahan, misalkan pada tumbuhan manggis. Manggis merupakn ratu dari semua buah. Khasiat manggis paling besar terdapat pada kulit buah manggis. Buah manggis bermanfaat karena banyak mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, steroid, saponin, flavonoid, dan tannin yang dapat digunakan sebagai obat anti kanker, mencegah penyakit jantung, peremajaan kulit, dan juga sebagai obat sariawan karena banyak mengandung vitamin C. Dan juga tanaman langsat bermanfaat karena banyak mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, steroid, saponin, flavonoid, dan tannin yang dapat digunakan sebagai obat diare, obat disentri, dapat melancarkan pencernaan, obat kanker dan bisa juga digunakan untuk obat nyamuk atau serangga.Tumbuhan yang ingin diketahui kandungan senyawa kimianya dapat dilakukan dengan cara penapisan fotokimia. Penapisan fotokimia dilakukan dengan cara menggunakan metode ektraksi dengan cara perendaman dan mereaksikan sampel dengan pereaksi tertentu. Berdasarkan uraian diatas sehingga dilakukan percobaan dengan judul penapisan fotokimia.

B. Rumusan MasalahRumusan masalah pada percobaan ini, yaitu :1. Bagaimana melakukan penapisan fitokimia pada tumbuhan tinggi ?2. Bagaimana melakukan teknik-teknik penapisan fitokimia dengan sebaik-baiknya ?

C. TujuanTujuan pada percobaan ini, yaitu :1. Mampu melakukan penapisan fitokimia pada tumbuhan tinggi.2. Mampu melakukan teknik-teknik penapisan fitokima dengan sebaik-baiknya.D. ManfaatManfaat dari percobaan ini, yaitu :1. Dapat melakukan penapisan fitokimia pada tumbuhan tinggi.2. Dapat melakukan teknik-teknik penapisan fitokimia dengan sebaik-baiknya

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Tumbuhan LangsatLangsat adalah salah satu buah asli yang tumbuh di Indonesia dan merupakan salah satu tanaman berkayu yang hidup selama menahun. Buah langsat (Lansium Domesticum Corr) saat ini sudah mulai tersebar luas di belahan benua Asia, yaitu khususnya Asia Tenggara (dari semenanjung Thailand sampai dengan ujung ujung Timur Kalimantan). Buah langsat yang bentuknya hampir seperti kelengkeng ini ternyata memiliki beberapa manfaat yang baik untuk kesehatan, dan berikut adalah beberapa manfaat buah duku untuk kesehatan : Kulit dan biji buah duku mampu menurunkan demam dan juga sekaligus sebagai obat diare, kulit kayu dari buah langsat ini mampu mengobati dari gigitan serangga mematikan, bisa bermanfaat sebagai obat disentri, kandungan serat yang ada pada buah duku mampu membantu melancarkan pencernaan di dalam tubuh, mampu mencegah akan terserangnya penyakit kanker.Taksanomi dari buah langsat, yaitu :Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas : RosidaeOrdo : SapindalesFamili : MeliaceaeGenus : LansiumSpesies : Lansium domesticum Corr (Zaky, 2000).Keuntungan obat pembunuh nyamuk dari kulit buah langsat ini betul-betul alami (enviro oriented) sehingga tidak mengganggu pernapasan. Efektifitas kulit langsat sebagai obat pembunuh nyamuk diperkuat dengan getahnya yang lumayan lengket. Berdasarkan penelitian oleh Magio Nishizawa, dkk pada tahun 1989 dalam kulit buah langsat (Lansium domesticum) telah diisolasi senyawa triterpen yang sering disebut dengan asam langsat. Selain itu, hasil uji kromatografi lapis tipis menunjukkan bahwa ekstrak metanol kulit buah langsat mengandung flavonoid dan saponin (Minarwati dkk., 2012).

a b cGambar 1.a. Pohon langsat, b. Buah langsat, c. Kulit buah langsat

B. Tumbuhan ManggisManggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah Asia Tenggara meliputi Indonesia, Malaysia, Thailand dan Myanmar. Manggis merupakan tumbuhan fungsional karena sebagian besar dari tumbuhan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai obat. Diluar negeri manggis dijuluki sebagai Quen of the Tropical Fruits yang merupakan refleksi perpaduan dari rasa asam manis yang tidak di punyai oleh komoditas buah lainnya. Di Indonesia manggis disebut dengan berbagai macam nama lokal seperti manggu (Jawa barat), Manggus (lampung), Manggusto (Sulawesi Utara), Manggista (Sumatera Barat) (Darmawansyih, 2014).

a b cGambar a. Pohon manggis, b. Buah Manggis, c. Kulit buah manggis

Buah manggis ( Garcinia mangostana L .) adalah buah musiman dengan kulitnya berwarna unggu tua karena mengandung banyak antosianin dan isi berwarna putih. Dalam satu buah terdapat 5-6 daging buah. Mempunyai 1-3 biji, selaput biji tebal berair, putih serta dapat dimakan. Pohon selalu hijau, tinggi 6-20 m. Batang tegak, batang pokok jelas, kulit batang coklat, memiliki getah kuning. Daun tunggal, duduk daun berhadapan atau bersilang berhadapan, helaian; mengkilat dipermukaan, permukaan atas hijau gelap permukaan bawah hijau terang, bentuk elips memanjang, 12-23 x 4,5-10 cm, tangkai 1,5-2 cm. Bunga betina 1-3 di ujung batang, susunan menggarpu, garis tengah 5-6 cm. Kelopak daun kelopak, dua daun kelopak yang terluar hijau kuning, 2 yang terdalam lebih kecil, bertepi merah, melengkung kuat, tumpul. Mahkota terdiri dari 4 daun mahkota, bentuk telur terbalik, berdaging tebal, hijau kuning, tepi merah atau hampir semua merah. Bakal buah beruang 4-8, kepala putik berjari-jari 4-6. Buah berbentuk bola tertekan, garis tengah 3,5-7 cm, ungu tua, dengan kepala putik duduk (tetap), kelopak tetap, dinding buah tebal, berdaging, ungu, dengan getah kuning. Pohon manggis mempunyai akar serabut.Taksonomi dari Buah manggis, yaitu :Kingdom : PlantaeDivisi : Spermatophyt SubDivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Keluarga : Guttiferae Genus : Garcinia Spesies : Garcinia mangostana L.(Dalmartha, 2003)

C. Penapisan FotokimiaSkrining fitokimia merupakan tahap pendahuluan dalam suatu penelitian fitokimia yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang golongan senyawa yang terkandung dalam tanaman yang sedang diteliti.Metode skrining fitokimia dilakukan dengan melihat reaksi pengujian warna dengan menggunakan suatu pereaksi warna. Hal penting yang berperan penting dalam skrining fitokimia adalah pemilihan pelarut dan metode ekstraksi. Pemilihan pelarut dan metode ekstraksi akan mempengaruhi hasil kandungan senyawa metabolit sekunder yang dapat terekstraksi. Pemilihan pelarut ekstraksi umumnya mengunakan prinsip like dissolves like, dimana senyawa yang nonpolar akan larut dalam pelarut nonpolar sedangkan senyawa yang polar akan larut pada pelarut polar (Dewi dkk, 2010).Fitokimia atau kadang disebut fitonutrien, dalam arti luas adalah segala jenis zat kimia atau nutrien yang diturunkan dari sumber tumbuhan, termasuk sayuran dan buah-buahan. Dalam penggunaan umum, fitokimia memiliki definisi yang lebih sempit. Fitokimia biasanya digunakan untuk merujuk pada senyawa yang ditemukan pada tumbuhan yang tidak dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh, tapi memiliki efek yang menguntungkan bagi kesehatan atau memiliki peran aktif bagi pencegahan penyakit (Herbert, 1995).Alkaloid terjadi secara karakteristik dalam tumbuhan dan sering dikenal karena aktivitas fisiologinya. Alkaloid mengandung karbon, nitrogen dan hidrogen, pada umumnya mengandung oksigen. Dalam banyak hal alkaloid mirip alkali. Dalam alkaloid banyak terkandung dalam akar, biji, kayu maupun daun dari tumbu-tumbuhan (Anwar, 1994).

Gambar 3. Struktur Alkaloid

Senyawa golongan terpenoid diduga sebagai turunan lupeol telah diisolasi dari kulit batang tumbuhan paliasa Kleinhovia hospitaLinn., Sterculiaceae.Senyawa ini diperoleh dari hasil fraksinasi ekstrak kloroforomberupa kristal berbentuk jarum dengan titik leleh 1200C.Diidentifikasi berdasarkan perbandingan data standar spektrum I Rmenunjukkan kemiripan 79,61% dengan senyawa lupeoldan hasil uji kualitatif dengan pereaksi Liebermann Burchard menunjukkan positif triterpene (Iwan, 2008).

Gambar 4. Struktur steroid/triterpenoidFlavonoid adalah kelompok senyawa fenol terbesar yang ditemukan di alam terutama pada jaringan tumbuhan tinggi. Senyawa ini merupakan produk metabolik sekunder yang terjadi dari sel dan terakumulasi dari tubuh tumbuhan sebagai zat racun. Senyawa flavonoid mempunyai kerangka dasar karbon dalam inti dasarnya yang tersusun dalam konfigurasi C6 - C3 C6. Susunan tersebut dapat menghasilkan tiga struktur yaitu: 1,3-diarilpropana (flavonoid), 1,2-diarilpropana (isoflavonoid), 2,2-diarilpropana (neoflavonoid) (Robinson, 1991).

Gambar 5. Struktur Flavonoid

III. METODOLOGI PRAKTIKUMA. Waktu dan TempatPercobaan Penapisan Fitokimia dilaksanakan pada hari senin 13 April 2015 pada pukul 13.00-15.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia Organik, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.B. Alat dan Bahan1. AlatAlat yang digunakan pada percobaan ini adalah blender, neraca analitik, spatula, pipet tetes, gelas kimia 50 mL, corong, hot plate, gunting, rak tabung, tabung reaksi, plat tetes, alu dan moirtal.

2. BahanBahan yang digunakan pada percobaan ini adalah serbuk kulit langsat, serbuk kulit manggis, akuades, larutan ammonia, kloroform, HCl, pereaksi dragendorf, pereaksi wagner, AlCl3, etanol, 6 gram Mg, amil alkohol, NaOH, eter, Lieberman buchardt, gelatin, FeCl3, aluminium foil, dan kertas saring.

C. Prosedur Kerja

1. Persiapan sampel

langsat

dipotong kecil-kecil dijemur dihaluskan menggunakan blender.

Serbuk langsat

Manggis

dipotong kecil-kecil dijemur dihaluskan menggunakan blender

Serbuk manggis

2. Ekstraksi

18 gram serbuk kulit langsat dimaserasi dengan amonia dan kloroform (untuk tes alkaloid), flafonoid, saponin, dan tanin menggunakan air secukupnya atau menggunakan eter (untuk tes steroid) disaring

filtratresidu

dipekatkan

Ekstrak sampel

5,83 gram serbuk kulit manggis dimaserasi dengan amonia dan kloroform (untuk tes alkaloid), flafonoid, saponin, dan tanin menggunakan air secukupnya atau menggunakan eter (untuk tes steroid) disaring

filtratresidu

disaring

Ekstrak sampel

3. Tes Identifikasia. 5 tetes ekstrak sampelAlkaloid

dimasukkan dalam plat tetes diteteskan masing-masing 5 tetes pereaksi wagner diamati endapan yang terbentuk

Hasil pengamatan

b. 5 mL ekastrak sampelFlavonoid

dimasukkan dalam tabung reaksi ditambahkan 0,5 gram magnesium ditambahkan 2 mL alkohol HCl (1:1) ditambahkaan 2 mL amil alkohol dikocok diamati perubahan yang terjadi

Hasil pengamatanc. Saponin

5 mL ekstrak sampel

dimasukan dalam tabung reaksi ditambahkan 2 mL air dikocok keras-keras Diamati perubahan yang terjadi Hasil pengamatan

d. Steroid / triterpenoid

5 tetes ekstrak sampel

dimasukkan dalam plat tetes diteteskan 2 tetes asam asetat anhidrat diteteskan 2 tetes asam sulfat diamati perubahan yang terjadi

Hasil pengamatan

e. Tanin / polifenol

5 mL ekstrak sampel

dimasukkan dalam tabung reaksi ditambahkan 2 mL FeCl3 ditambahkan 1 mL gelatin dikocok diamati perubahan yang terjadi

Hasil pengamatan

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Pengamatan1. Preparasi sampelPerlakuanHasil PengamatanGambar

Kulit langsat dihaluskan dengan menggunakan blender dan ditimbangSerbuk halus kulit langsat sebanyak 15,9 gram dibagi tiga

Kulit manggis dihaluskan dengan blender dan ditimbangSerbuk halus kulit manggis sebanyak 60,0025 gram dibagi tiga

2. Ekstraksi dan Uji Penapisan FotokimiaSampel AlkaloidSaponinTaninSteroid

Flavonoid

Wagner Dragendrof

Serbuk kulit langsat

+(terdapat endapan putih)+(terdapat endapan kuning)+(terbentuk busa)+(terbentuk endapan hitam kecoklatan)+Terbentukendapanputih+(terbentuk lapisan kuning)

Serbuk kulit manggis+(terdapat endapn kuning)+(terdapat endapan kuning)++(terbentuk busa)+(terbentuk endapan hitam)++Terbentukendapanmerah ++(terbentuk lapisan merah)

3. Reaksi yang disarankanProses reaksi ketika sampel mengandung senyawa-senyawa bahan alam seperti alkoloid, flavonoid, dan tanin dapat dilihat sebagai berikut ;a. alkoloid menggunakan reagen wagner dan dregenrof

b. Flavonoid

b. Steroid

H2SO4 +

c. Saponin

+ H2O Busa

d. Tannin

B. Pembahasan1. Tumbuhan LangsatBuah langsat adalah jenis buah yang masuk dalam suku Meliaceae. Buahnya persis sama dengan duku dan daging buahnya juga sama hanya saja langsat dan duku ada perbedaan tersendiri. Buah langsat biasanya tidak tahan lama beda dengan duku, begitu juga rasa duku lebih manis dibandingkan dengan langsat. Buah langsat atau juga memiliki nama lain langsep adalah sejenis buah yang termasuk suku Meliaceae. Langsat (L. domesticum var. domesticum) memiliki pohon yang kurus, bercabang tegak dan daunnya berwarna hijau tua. Buahnya berada pada sebuah tandan panjang yang berisi sekitar 20 butir buah. Kulitnya tipis dan memiliki getah putih. Rasanya asam manis.Langsat adalah salah satu buah asli yang tumbuh di Indonesia dan merupakan salah satu tanaman berkayu yang hidup selama menahun. Buah langsat (Lansium Domesticum Corr) saat ini sudah mulai tersebar luas di belahan benua Asia, yaitu khususnya Asia Tenggara (dari semenanjung Thailand sampai dengan ujung ujung Timur Kalimantan). Manfaat buah langsat yaitu Kulit dan biji buah langsat mampu menurunkan demam dan juga sekaligus sebagai obat diare, kulit kayu dari buah langsat ini mampu mengobati dari gigitan serangga mematikan, bisa bermanfaat sebagai obat disentri, kandungan serat yang ada pada buah duku mampu membantu melancarkan pencernaan di dalam tubuh, mampu mencegah akan terserangnya penyakit kanker. Sebelumnya biji langsat sudah ditelti kandungan metabolit sekunder dari buah langsat.2. Tumbuhan ManggisManggis memiliki nama latin Garcinia mangostana L dan termasuk ke dalam keluarga Clusiaceae. Buah manggis dikenal dengan sebutan Queen fruit atau ratunya buah dan yang menjadi rajanya adalah durian. Sementara buah nangka dikenal dengan sebutan jack fruit. Buah manggis memiki daging berwarna putih dengan tekstur sedikit berserat namun renyah. Rasanya sangat manis dan menyegarkan karena mengandung banyak air. Komponen aktif utama dari buah manggis disebut xanthones. Xanthone adalah sejenis senyawa polifenol yang baru ditemukan yang secara biologis aktif dan secara struktural mirip dengan bioflavanoids. Senyawa ini jarang terdapat di alam, paling banyak ditemukan hanya dalam dua keluarga tanaman. 200 jenis xhantones alami yang sejauh ini telah diidentifikasi. Sekitar 40 jenis diantaranya telah ditemukan dalam buah manggis.Xanthone dan turunannya telah terbukti memiliki beberapa manfaat, termasuk anti-inflamasi dan anti-alergi. Ada juga komponen lain dari buah manggis yang memiliki kualitas obat, termasuk polisakarida, sterol, proanthocyanidins dan catechin, sehingga baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan fungsi tubuh. Manfaat buah manggis yang paling banyak terdapat pada kulitnya. Manfaat manggis adalah untuk mengobati sariawan, obat diare, anti kanker, mencegah penyakit jantung, dan bias untuk peremajaan kulit. Pada tanaman manggis banyak terdapat senyawa metabolit sekunder. Diantaranya seperti alkaloid, saponin, tannin, dan sebagainya.

3. Preparasi SampelSampel yang digunakan pada percobaan ini adalah kulit langsat dan kulit manggis yang sebelumnya sampel harus dijemur sampai kering agar lebih mudah dihaluskan dan kadar air yang mungkin masih terdapat pada kulit buah hilang. Setelah itu sampel diblender, sampel diblender agar sampel halus. Lalu sampel yang telah halus akan diekstraksi.

4. Tahap EkstraksiEkstraksiadalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan yang lainnyapelarutorganik. Pada tahap ini, untuk uji alkaloid serbuk kulit langsat 18 gram dan serbuk kulit manggis sebanyak 5,83 gram yaitu dengan menambahkan ammonia dan klorofom. Lalu disaring untuk mendapatkan filtratnya yang dimasukan dalam tabung reaksi yang akan di uji kandungan alkaloidnya. Untuk uji saponin,steroid, flavonoid, dan tannin diekstraksi dengan menggunakan akaudes secukupnya dan dipanaskan. Pemanasan dilakukan agar sampel dan air cepat bereaksi.

5. Penapisan FitokomiaFitokimia merupakan suatu teknik analisis kandungan kimia di dalam bagian-bagian tumbuhan (akar, batang, ranting, daun, biji, dan buah). Analisis fitokimia barsifat kualitatif sehingga kandungan kimia dalam suatu tumbuhan dapat diketahui dengan metode fitokimia.Secara umum kandungan kimia tumbuhan dapat di kelompokan ke dalam golongan senyawa alkaloid, flavonoid, tannin, steroid, dan saponin. Untuk identivikasi senyawa-senyawa tersebut yang terdapat pada tumbuhan berdasarkan endapan dan warna yang ditimbulkan dengan menggunakan peraksi-peraksi yang spesifik dan khusus.Skrining fitokimia merupakan tahap pendahuluan dalam suatu penelitian fitokimia yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang golongan senyawa yang terkandung dalam tanaman yang sedang diteliti.Metode skrining fitokimia dilakukan dengan melihat reaksi pengujian warna dengan menggunakan suatu pereaksi warna. Hal penting yang berperan penting dalam skrining fitokimia adalah pemilihan pelarut dan metode ekstraksi. Pemilihan pelarut dan metode ekstraksi akan mempengaruhi hasil kandungan senyawa metabolit sekunder yang dapat terekstraksi. Pemilihan pelarut ekstraksi umumnya mengunakan prinsip likedissolves like, dimana senyawa yang nonpolar akan larut dalam pelarut nonpolar sedangkan senyawa yang polar akan larut pada pelarut polar.Percobaan ini dilakukan uji fitokimia pada serbuk kulit langsat dan serbuk kulit manggis. Pada percobaan uji fitokimia ini dilakukan uji alkaloid, uji flavonoid, uji tannin, uji steroid, dan uji saponin.Alkaloid adalah suatu golongan senyawa yang tersebar luas hampir pada semua jenis tumbuhan yang merupakan senyawa turunan yang mengandung unsur nitrogen (umumnya dalam cincin) yang terdapat pada mahluk hidup. Pada uji ini sampel yang akan dilihat kandungan alkaloidnya terlebih dahulu digerus. Proses penggerusan ini bertujuan untuk menghancurkan dinding sel yang sifatnya kaku sehingga senyawa target (metabolit sekunder) yang berada dalam vakuola mudah untuk diambil. Setelah itu diambil 5 tetes ekstrak sampel dimasukkan dalam plat tetes kemudian ditambahkan 5 tetes pereaksi wagner yang bertujuan untuk mendeteksi alkaloid. Dimana pereaksi ini akan berikatan dengan alkaloid melalui ikatan koordinasi antara atom N alkaloid dengan Hg pereaksi wagner sehingga menghasilkan senyawa kompleks merkuri yang non polar yang mengendap dan terbentuk endapan putih. Setelah ditambahkan dengan pereaksi tersebut diketahui bahwa pada serbuk kulit langsat terdapat kandungan alkaloid atau (+) alkaloid yang ditandai dengan endapan putih. Begitu pula yang terjadi ketika sampel ditambahkan pereaksi dragendorf terdapat endapan kuning. Pada serbuk kulit manggis terdapat kandungan alkaloid pada penambahan pereaksi wagner ditandai dengan endapan kuning (+), begitu pula ketika sampel ditambahkan pereaksi dragendrof terdapat endapan kuning (+). Flavanoid adalah suatu kelompok senyawa fenol alam yang memiliki kerangka dasar karbon terdiri atas 15 atom C yang tersusun dalam konfigurasi C6 C3C6, dimana dua cincin benzen dihubungkan oleh tiga satuan atom C yang dapat atau tidak dapat membentuk cincin. Dalam tumbuhan, flavanoid disintesis dari tiga unit asetat malonat (cincin A) dan fenil propanoid (cincin B dan C). Dalam tumbuhan, flavanoid tersebar merata dalam akar, daun, kulit, tepung saring, bunga dan biji.Sifat kimia dari flavanoid yaitu polar atau semi polar, larut dalam methanol, etanol, n-butanol, air dan eter serta kloroform. Sedangkan sifat fisikanya yaitu padat/kristal, tidak berbau, dan tidak berwarna. Flavanoid dapat dideteksi dengan logam Mg, Cu, larutan NaOH, H2SO4 pekat. Percobaan pada uji flavanoid ini, ekstrak sampel (serbuk langsat dan serbuk manggis) dimasukkan dalam tabung reaksi, kemudian sampel ditambahkan 0,5 gram magnesium untuk mendeteksi adanya senyawa flavanoid, dimana flavanoid akan bereaksi dengan logam Mg. Setelah penambahan logam Mg nampak logam Mg ini larut, kemudian dilanjutkan dengan penambahan HCl pekat yang ditandai dengan berwarna kuning yang menandakan sampel tersebut terdapat flavanoid pada serbuk langsat sedangkan pada serbuk kulit manggis berwarna merah. Pada serbuk manggis banyak mengandung flavonoid (++) dibandingkan pada serbuk langsat (+).Steroid adalah terpenoid yang kerangka dasarnya terbentuk dari sistem cincin siklopentana prehidrofenantrena. Steroid merupakan golongan senyawa metabolik sekunder yang banyak dimanfaatkan sebagai obat. Hormon steroid pada umumnya diperoleh dari senyawa-senyawa steroid alam terutama dalam tumbuhan. Uji steroid ini, mula-mula sampel dihaluskan untuk menghancurkan dinding sel yang sifatnya kaku sehingga senyawa targetnya (metabolit sekunder) yang berada dalam vakuola mudah diambil. Sampel kemudian diekstraksi dengan eter. Setelah diekstraksi, larutan disaring untuk memisahkan filtrat dan residunya. Filtratnya ditambahkan dengan 2 tetes asam sulfat dan ditambahkan 2 tetes asam asetat. Kedua larutan sampel menunjukkan adanya endapan merah dan pada serbuk kulit manggis (++) banyak mengandung steroid dibandingkan pada ekstraksi langsat (+).Uji saponin pada penapisan fitokima, pada serbuk kulit manggis (++) lebih banyak mengandung saponin dibandingkan dengan serbuk kulit langsat (+) dan berwarna kuning , Karena pada serbuk manggis banyak busanya dan berwarna merah dibandingkan serbuk langsat.Uji tannin, sampel dihaluskan untuk menghancurkan dinding sel yang sifatnya kaku sehingga senyawa target (metabolit sekunder) yang berada dalam vakuola mudah diambil. Kemudian sampel dipanaskan untuk melarutkan tannin, kemudian disaring lalu ditambahkan 2 mL larutan FeCl3 dan 1 mL gelatin, terdapat endapan yang menandakan adanya tannin. Dan untuk serbuk langsat dan manggis sama-sama mengandung tannin(+). Pada serbuk kulit langsat terdapat endapan hitam kecoklatan sedangkan pada serbuk kulit manggis terdapat endapan coklat.

V. KESIMPULANBerdasarkan tujuan dan hasil pembahasn maka dapat disimpulkan bahwa :1. Cara melakukan penapisan fitokimia pada tumbuhan tinggi yaitu dengan melakukan uji alkaloid, uji saponin, uji tannin, uji steroid dan uji flavonoid pada beberapa tumbuhan tinggi seperti buah manggis dan langsat.2. Senyawa organik yang terkandung dalam sampel serbuk manggis sangat besar mengandung flafonoid, saponin dan steroid. Dan mengandung sedikit alkaloid dan tannin. Untuk serbuk kulit langsat kandungan alkaloid, saponin, steroid, flavonoid, dan tannin kandungannya semuanya sama pada serbuk kulit langsat.

DAFTAR PUSTAKAAnwar, 1994, Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kualitatif Organik, Jakarta : EGC.

Dalimartha, S., 2003, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid II. Jakarta : Pustaka Swara.

Darmawansyih, 2014., Khasiat Buah Manggis Untuk kehidupan, Jurnal Al-Hikmah. 95 (1).

Dewi, I.D.A.D.Y. Astuti, K.W.,dan Warditiani, N.K., 2009, Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol 95% Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.), Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 7 (2).

Herbert, 1995, Asas Pemeriksaan Kimia, Jakarta : Universitas Indonesia.

Iwan, D., 2008, Senyawa Terpenoid Turunan Lupeol dari Ekstrak Kloroform Kulit Batang Tumbuhan Paliasa (Kleinhovia hospita Linn.), Jurnal Chemica, 9 (2).

Minarwaty, Supriadi, dan Budiman, J., 2012, Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Langsat Sebagai Anti Nyamuk Elektrik Terhadap Nyamuk Aedes Aegepty. Jurnal Akad Kim. 1 (4).

Robinson, T., 1991. The Organic Constituen of HigherPlants.6th Edition.Department of Biochemistry : University of Massachusetts.

Zaky, 2000, Klafikasi dan Manfaat Tumbuhan Langsat. , Jakarta : PT. Gramedia.

TUGAS SETELAH PRAKTIKUMSoal1. Sebutkan jenis-jenis ekstraksi selain maserasi (minimal 3), jelaskan!1. Apa manfaat (aktivitas) dari masing-masing contoh senyawa alkloid, flavonoid, kuinon, saponin, steroid, triterpenoid, dan tanin!1. Jelaskan jalur biogenik/biosintesis terbentuknya golongan senyawa terpenoid, steroid dan flavonoid!Jawaban1. Jenis-jenis ekstraksi1. Ekstraksi Perkolasi, adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna (exhaustive extraction) yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Proses terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya (penetesan /penampungan ekstrak), terus menerus sampai diperoleh ekstrak (perkolat) yang jumlahnya 1 5 kali bahan.1. Ekstraksi Refluks, adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperature titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif kostan dengan adanya pendingin balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses pada residu pertama sampai 3 5 kali sehingga dapat termasuk proses ekstraksi sempurna.1. Ekstraksi Soxhlet, adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik.1. Ekstraksi Digesti, adalah maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinu) pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan (kamar), yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40 500C.1. Ekstraksi Infus, adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperature penangas air (bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih , temperatur terukur 96 980C) selama waktu tetentu (15 20 menit).1. Ekstraksi Dekok, adalah infus pada waktu yang lebih lama (300C) dan temperatur sampai titik didih air.1. Alkaloid, contohnya Kuinina dan Berberina, berfungsi sebagai tandon penyimpan nitrogen, sebagai buangan nitrogen, melindungi tumbuhan dari serangan parasit, dan merangsang perkecambahan.Flavonoid, contohnya Antosianin, berfungsi sebagai pengatur tumbuh dan sebagai anti mikroba.Kuninon, contohnya Antrakuinon, berfungsi dalam respirasi sel dan fotosintesis.Saponin, contohnya, saponin steroid, berfungsi sebagai bahan baku pebuatan hormon steroid.Tanin, contohnya, gelotanin, berfungsi sebagai penolak hewan pemakan tumbuhan.Triterpenoid, berfungsi sebagai komponen aktif dalam tumbuhan obat, menstimulasi serangga bertelur dan sebagai anti virus dan bakteri.1. Jalur biogenik/biosintesis1. TerpenoidPembentukan isoprene aktif berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat. Penggabungan kepala dan ekor dua unit isoprene akan membentuk mono-, seskui-, di-. sester-, dan poli-terpenoid. Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-15 atau C-20 menghasilkan triterpenoid dan steroid.1. SteroidSteroid adalah salah satu bentuk triterpena termodifikasi, sehingga unit penyusunnya adalah isoprena, yaitu IPP dan DMAPP. IPP dan DMAPP dibiosintesis oleh tubuh dari Asetil Koenzim A, suatu C-2 hasil pelepasan CO2 oleh piruvat pada jalur metabolisme, lewat jalur asam mevalonat atau deoksisilulosa fosfat.Unit unit IPP dan DMAPP bereaksi memanjangkan rantai membentuk C-15, disebut farnesil. Dua FPP (Farnesil Pirofosfat) bergabung ekor-ekor membentuk skualena. Skualena teroksidasi membentuk epoksida, memungkinkan terjadinya siklisasi membentuk lanosterol.1. FlavonoidFlavonoid disintesis oleh jalur metabolisme phenylpropanoid dimana asam amino phenilalanine digunakan untuk menghasilkan 4-coumaroyl-CoA. 4-coumaroyl-CoA ini dikombinasikan dengan malonyl-CoA untuk membentuk kerangka dasar flavonoid, grup senyawanya disebut chalcones, yang mengandung 2 cincin phenyl (polyphenol). Cincin konjugasi chalcone menghasilkan bentuk umum flavonoid, 3 struktur cincin dari flavon. Jalur metabolisme berlangsung secara seri dari modifikasi enzim untuk membentuk flavon,dihidroflavonol, dan antosianin. Sepanjang metabolisme ini banyak produk yang terbentuk, termasuk flavonol, flavan-3 ols,tanin, dan polyphenol lainnya.