Percobaan Ke 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Biokimia uji asam amino

Citation preview

I. Percobaan ke: III. Tanggal Praktikum: Jumat,28 Agustus 2015III. Judul: Reaksi Uji Terhadap Asam AminoIV. Tujuan: Untuk mengidentifikasi gugus fungsi yang terdapat dalam suatu asam amino melalui reaksi uji millon dan uji ninhidrinV. Dasar TeoriAsam amino adalah senyawa organic yang merupakan satuan penyusun protein yang mempunyai gugus amino dan karboksilat. Oleh karena itu asam amino mempunyai sifat-sifat asam maupun basa. Asam amino bersifat tidak seperti senyawa-senyawa organic, tetapi mirip dengan garam-garam organic. Pada umumnya asam amino larut dalam air, tetapi hanya larut sebagian didalam pelarut organic. Titik leleh asam-asam amino sangat tinggi untuk senyawa-senyawa organic dengan massa molekul relative rendah dan kebanyakan lebih besar dari 200oC. hal ini dapat dijelaskan karena asam amino didalam larutan netral akan membentuk zwitter ion atau ion yang bermuatan ganda. Titik leleh yang tinggi dapat pula dijelaskan dalam hubungannya dengan energy yang di butuhkan untuk memecah ikatan-ikatan ionic dalam kisi kristalnya.Beberapa asam amino mengandung gugus terionisasi pada rantai samping R, hal ini mempengaruhi karakteristik apakah asam amino tersebut bebas di dalam larutan atau bergabung dengan asam amino yang lain. pada kenyataannya, sifat muatan dari protein banyaknya gugus yang terionisasi pada rantai samping asam amino. Dalam protein, asam amino satu dengan asam amino yang lain bergabung melalui ikatan peptida [-CO NH-]. Ikatan peptida dibentuk dengan kondensasi gugus RCOOH dari asam amino yang satu dengan gugus -NH2 dari asam amino yang lain. Protein merupakan polimer dari asam amino dimana struktur dari protein ada 4 macam yaitu : stuktur primer; sekunder; tersier; an kuartener. Struktur primer protein ditentukan oleh ikatan kovalen antara residu asam amino yang berurutan membentuk ikatan peptide. Struktur sekuner terjadi karena ikatan hydrogen antara atom O dari gugus karbonil dengan atom H dari gugus amina dalam suatu rantai polipeptida membentuk konfirmasi spiral yang disebut struktur helix. Bila ikatan hydrogen terjadi antara dua rantai polipeptida maka membentuk rantai parallel dengan bentuk berkelok-kelok yang disebut konfirmasi . Struktur tersier terbentuk karena terjadinya pelipatan [folding] rantai -helix, konfirmasi maupun gulungan suatu polipeptida membentuk protein globular. Sebagian besar protein berbentuk globular yang mempunyai berat molekul > 50.000 merupakan suatu oligomer yang terjadi dari beberapa rantai polipeptida yang terpisah. Rantai polipeptida ini mengadakan interaksi memebentuk struktur kuartener dari protein oligomer. Protein merupakan bahan pembentuk makhluk hidup, katalisator organic atau biasa disebut enzim, dan bagian penting dari nucleoprotein.Struktur asam amino yang terdapat dalam protein ditemukan dalam bentuk ionik. Warna hitam menunjukkan bagian yang umum pada semua asam -amino pada protein (kecuali prolin). Asam amino satu dengan yang lainnya akan bersambung membenrtuk struktur primer protein oleh ikatan peptida. Susunan asam amino menentukan sifat struktur sekunder dan tersier. Hal ini akan mempengaruhi secara bermakna sifat-sifat fungsiu protein makanan dan perilakuknya selama pemrosesan. Dari 20 asam amino, hanya 8 asam amino yang merupakan asam amino esensial yang terdapat dalam protein dan ketersediaannya menentukan kualitas gizi protein. Pada umumnya, kualitas protein hewan lebih tinggi daripada kualitas protein tumbuhan. Protein tumbuhan dapat ditingkatkan mutu gizinya dengan pencampuran secara bijaksana atau dengan modifikasi genetik melalui persilangan.Semua asam amino yang ditentukan pada protein mempunyai ciri yang sama, gugus karboksil, dan gugus amino diikat pada atom karbon yang sama. Masing-masing berbeda satu dengan yang lain pada rantai samping atau gugus R, yang bervariasi dalam struktur, ukuran, muatan listrik, dan kelarutan dalam air. Kedua puluh sama amino pada protein sering kali dipandang sebagai asam amino baku, utama atau normal untuk membakar. Molekul-molekul ini dari jenis-jenis asam amino lain yang ada pada organisme hidup, tetapi tidak terdapat di dalam protein. Asam amino baku dapat dinyatakan dengan singkatan tiga huruf atau lambang satu huruf yang digunakan sebagai cara ringkas untuk menunjukkan komposisi dan urutan asam amino di dalam rantai polipeptida.

Sebagian besar molekul protein menampakkan aktivitas biologiknya pada kisaran pH dan suhu tertentu. Pada pH dan suhu yang tinggi maka protein globular mengalami fisik yang dinamakan Denaturasi. Salah satu sifat yang tampak adalah kelarutannya yang menurun. Pembentukan gumpalan putih pada bagian telur yang putih merupakan salah satu contoh terdenaturasi. Struktur primer protein diatas tidak mengalami perubahan. Secara umum denaturasi adalah peristiwa penyimpangan dari sifat alamiah senyawa bersangkutan, dalam hal ini adalah protein.Asam amino berfungsi untuk meningkatkan kewaspadaan, mengurangi kesalahan, dan memacu kegesitan pikiran.Terdapat 20 asam amino yang terbagi menjadi dua kelompok, asam amino non-enensial dan asam amino esensial. 12 jenis asam amino non-enensial di produksi oleh tubuh. Sedangkan 8 sisanya, berupa asam amino esensial yang harus didapatkan melalui makanan.Fungsi Asam Amino antra lain :1. Penyusun protein, termasuk enzim.2. kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama vitamin, hormon, dan asam nukleat)3. pengikat logam penting yang di perlukan dalam reaksi enzimatik (kofaktor).Asam amino di dapatkan dari sumber-sumber protein. Protein adalah senyawa organik yang terdiri dari satu atau lebih asam amino. Protein yang di dapatkan melalui makanan sehari-hari di urai dalam pencernaan dalam bentuk asam amino. Setiap sel hidup mengandung protein. Protein senyawa organik essensial bagi mahluk hidup dan konsentrasinya paling tinggi di dalam jaringan otot hewan. Protein merupakan bahan essensial yang menunjang kehidupan. Kulit, tulang, otot, darah, hormon, enzim dan organ-organ dalam semuanya tersusun dari protein. Asam Amino non-essensial yang diproduksi tubuh antara lain:1. Tirosin; pertama kali di temukan dalam keju. Pada manusia, asam amino ini tidak bersifat esencial, tapi pembentukanya menggunakan bahan baku fenilalanin oleh enzim phehidroksilase. Menurut penelitian yang dilakukan oleh institut penelitian kesehatan Lingkungan Amerika Serikat tahun 1988, tirosin berfungsi pula sebagia obat stimulan dan penenang yang eektif untuk meningkatkan kinerja mental dan fisik di bawah tekanan, tanpa efek samping. Tirosin terkandung dalam hati ayam, keju, alpukat, pisang, ragi, ikan dan daging.2. Sistein; sekalipun asam amino bukan esensial kandungan atom sistein hampir sama dengan metionin. Sistein juga di temukan pada bahan pangan seperti cabai, bawang putih, bawang bombai, brokoli, haver, dan inti bulis gandum.3. Serin; pertama kali di isolasi dari protein serat sutra pada tahun 1865.4. Prolin; fungsi terpentingnya di ketahui sebagai komponen protein.5. Glisin; secara umu, protein itu sendiri tidak banyak mengandung glisin (kecuali pada kolagen yang mengandung glisin dari dua per tiga kandungannya). Tubuh manusia memproduksi glisin dalam jumlah yang mencukupi.6. Asam glutamat; karena ion glutamat yang dapat merangsang beberapa type saraf yang ada pada lidah manusia, glutamat di manfaatkan dalam industri penyedap rasa. Dalam keseharian di dapati dalam bentuk garam turunan yang di sebut sebagai monosodium glutamat atau MSG.7. Asam aspartat; sering pula di sebut aspartat. Fungsinya di ketahui sebagia pembangkit neurotransmiter di otak dan saraf otot. Aspartat juga dimungkinkan berperan dalam daya tahan terhadap kepenatan.8. Ariginin; sekalipun bersifat non-esensial bagi manusia dan mamalia lain, tetapi ariginin dapat di katakan sebagai asam amino setengah esensial karena produksinya sangat bergantung pada tingkat perkembangan dan kondisi kesehatan. Pada anak-anak, ariginin sangatlah penting. Pangan sumber utama ariginin ditemukan pada produk-produk peternakan seperti daging, susu, telur, dan berbagai olahannya. Sedangkan dari produk tumbuhan, ariginin banyak ditemukan pada cokelat dan biji kacang tanah.9. Alanin; ditemukan dalam bahan pangan bentuk lain seperti daging, ikan, susu, telur, dan kacang-kacangan.10. Histidin; bagi manusia, histidin merupakan asam amino yang esensial bagi anak-anak.11. Glutamin; merupakan asam amino yang dikenal pula dengan sebutan asam glumatik. Asam amino ini berfungsi sebagai bahan bakar otak yang mengontrol kelebihan amonia yang terbentuk dalam tubuh akibat proses biokimia. Secara alami, glutamin di temukan dalam gandum dan kedelai.12. Asparagin; di perlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan dan di perlukan pula dalam transformasi asam amino. Asparagin di temukan pula pada daging (segala macam sumber), telur dan susu (serta produk turunanya).Asam Amino esensial yang tidak di produksi oleh tubuh, antara lain sebagai berikut:1. Triptofan; merupakan asam amino esensial, ini merupakan beberapa sumber di dapatkan dari karbonhidrat. Triptofan terdapat pada telur, daging, susu skim,pisang, susu, dan keju.2. Treonin: terdapat pada bahan pangan berupa susu, daging, ikan ,dan bici wijen.3. Metionin: bersifat esencial. Oleh sebab itu, harus di ambil dari bahan pangan. Sumber utama metionin hdala buah-buahan, daging (ayam, sapi, ikan,susu (susu murni, beberapa jenis keju), saturan (bayam, bawang putih, jagung), serta kacang-kacangan (kapri, pistacio, kacang mete, kacang merah, tahu tempe).4. Lisin; terdapat dalam protein kedelai,bici polong-polongan, dan ikan. Rata-rata kebutuhan lisin per hari adalah 1-1,5 g.5. Leusin; banyak tersedia pada makanan yang tinggi protein, seperti daging, susu, beras merah dan kacang kedelai. Pada produk-produk susu kedelai juga banyak di temui kandungan leusin.6. Isoleusin;7. Fenilalanin; merupakan asm amino esensial yang menjadi bahan baku bagi pembentukan katekolamin. Katekolamin ini di kenal sebagai peningkat kewaspadaan penting bagi tranmisi impuls saraf. Fenilalamin terdapat pada daging ayam, sapai, ikan, telur, dan kedelai.8. Valin; terdapat pada produk-produk peternakan seperti daging, telar, susu dan keju. Selain itu, asam amino esensial ini terdapat pada bici-bijian yang mengandung minyak seperti kacang tanah, wijen, dan gentil).Reaksi Uji Asam Amino Reaksi MilonReaksi milon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan protein, akan menghasilkan endapan puih yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. Pada dasarnya reaksi ini positif untuk fenol-fenol, karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang berwarna. Protein yang mengandung tirosin akan menghasilkan hasil positif. Reaksi NinhidrinReaksi ninhidrin dapat dipakai untuk penentuan kuantitatif asam amino. Dengan memanaskan campuran asam amino dan ninhidrin, terjadilah larutan berwarna ungu yang identitasnya dapat ditentukan dengan cara spektrofotometri. Semua asam amino dan peptida yang mengandung gugus a amino bebas memberikan reaksi ninhidrin yang positif. Prolin dan hidroksiprolin yang gugus aminonya tersubstitusi, memberikan hasil reaksi lain yang berwarna kuning.

VI. Alat dan Bahan Alat :1. Pipet tetes2. Gelas ukur3. Beker gelas4. Bunsen5. Tabung reaksi6. Rak tabung reaksi7. Penjepit tabung reaksi8. Water bath9. Sentrifuge10. Tabung sentrifugeBahan:1. Reagen Millon2. Reagen Ninhidrin 0,1%3. Larutan Arginin4. Larutan Tirosin5. Larutan Triptopan6. Larutan Putih telur 1-5%7. Larutan Kuning telur 1-5%8. Larutan Ikan Giling 1-5 %9. Susu 1-5%VII. Prosedur1. Reaksi uji millon0. Pembuatan reagen millonLarutkan 10 gram mercuridalam 20 mL asam nitrat pekat.Kemudian, apabila telah melarut semua dan uap coklat sudah tidak terilhat lagi, encerkan dengan 60 mL air.0. Uji Milon1. Pipet larutan sampel protein putih telur 1 %, 2 %, 3 %, 4 % dan 5% sebanyak 3 mL kemudian masukkan kedalam tabung reaksi.2. Tambahkan reagen millon sebanyak 3 tetes kedalam sampel tersebut3. Masukkan tabung reaksi tersebut kedalam water bath kemudian panaskan sampai terbentuk endapan berwarna merah bata.4. Setelah terbentuk endapan berwarn amerah bata, kemudian masukkan kembali kedalam sentrifuge agar terbentuk endapan yang maksimal.5. Ukurlah seberapa banyak endapan yang terbentuk, dan catatlah pada table hasil pengamatan.6. Ulangi percobaan 2 - 5 untuk sampel protein (larutan kuning telur, larutan ikan giling dan larutan susu 1 % - 5 %).2. Uji Ninhidrin1. Pipet larutan sampel protein putih telur 1 %, 2 %, 3 %, 4 % dan 5% sebanyak 3 mL kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi.1. Tambahkan ninhidrin sebanyak 0,5 mL kedalam tabung reaksi.1. Panaskan tabung reaksi dengan menggunakan Bunsen sampai terjadi perubahan warna menjadi ungu.1. Catatlah rentan perubahan warna dari sampel 1 % - 5 % ke dalam table hasil pengamatan.1. Ulangi percobaan 2 - 4 untuk sampel protein (larutan kuning telur, larutan ikan giling dan larutan susu 1 % - 5 %).VIII. Hasil PengamatanTabel Hasil PengamatanNoBahanUjiSebelumSesudahTinggi Endapan (cm)

1.Putih telur 1 %MillonBeningLarutan bening-

2.Putih telur 2 %MillonBeningLarutan merah dan endapan merah bataAda

3.Putih telur 3 %MillonBeningLarutan merah dan endapan merah bata1 cm

4.Putih telur 4 %MillonBeningLarutan merah dan endapan merah bata1,5 cm

5.Putih telur 5 %MillonBeningLarutan merah dan endapan merah bata2 cm

6Kuning telur 1 %MillonBeningLarutan bening dan endapan merah bataAda

7Kuning telur 2 %MillonBeningLarutan bening dan endapan merah bata0,4

8Kuning telur 3 %MillonBeningLarutan bening dan endapan merah bata0,5

9Kuning telur 4 %MillonBeningLarutan bening dan endapan merah bata0,7

10Kuning telur 5 %MillonBeningLarutan bening dan endapan merah bata1

11.Ikan giling 1 %MillonBeningLarutan bening dan endapan merah muda0,2

12.Ikan giling 2 %MillonBeningLarutan bening dan endapan merah muda0,3

13.Ikan giling 3 %MillonBeningLarutan bening dan endapan merah muda0,4

14.Ikan giling 4 %MillonBeningLarutan bening dan endapan merah muda0,5

15.Ikan giling 5 %MillonBeningLarutan bening dan endapan merah muda0,6

16.Susu 1 %MillonPutihLarutan putih dan endapan merah bata0,2

17.Susu 2 %MillonPutihLarutan putih dan endapan merah bata0,7

18.Susu 3 %MillonPutihLarutan putih dan endapan merah bata1,1

19.Susu 4 %MillonPutihLarutan putih dan endapan merah bata1,3

20.Susu 5 %MillonPutihLarutan putih dan endapan merah bata1,4

21.TriptofanMillonKuningLarutan kuning dan endapan coklat3

22.TirosinMillonBeningLarutan merah dan endapann merah bata3

IX. Persamaan Reaksi1. Uji Millona.Uji positif

b.Uji Negatif

2. Uji Ninhidrin

X. PembahasanPraktikum ini membahas mengenai uji asam amino dengan reaksi uji terhadap asam amino,uji yang dilakukan adalah uji millon dan uji ninhidrin. Asam amino yang diuji adalah Larutan putih telur 1-5%,Larutan kuning telur 1-5%,larutan ikan giling 1-5%,susu 1-5%,arginin,triptopan dan tirosin. Pertama dilakukan uji millon, asam amino direaksikan dengan reagen millon kemudian dipanaskan, Reagen millon mengandung garam merkuri apabila reagen ini ditambahkan ke dalam larutan protein yang mengandung asam amino yang memiliki gugus fenolik atau hidroksifenil, maka akan menghasilkan endapan berwarna merah bata apabila dipanaskan,pemanasan dilakukan di dalam water bath supaya pemanasannya merata. Pada kuning telur, dalam reaksinya juga terjadi perubahan yaitu terdapat gumpalan seperti endapan yang berwarna merah muda namun larutannya bening, hal ini dikarenakan pada kuning telur terdapat tyrosin yang mengandung gugus hidroksil fenil. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Larutan putih telur 1-5%,Larutan kuning telur 1-5%,larutan ikan giling 1-5%,susu 1-5% , tirosin bereaksi positif dengan reagen Millon. Namun, tryptopan ketika ditambahkan reagen millon berwarna kuning dan ketika dipanaskan pun tetap berwarna kuning,hal ini menunjukkan bahwa triptopan tersebut tidak mengandung gugus hidroksil fenil dengan demikian triptopan tersebut merupakan reaksi negative terhadap uji millon. Pada larutan ikan giling endapannya sangat sedikit padahal ikan merupakan sumber protein,salah satu asam amino yang terdapat pada ikan adalah tirosin,hal ini bisa terjadi kemungkinan karena kesalahan praktikan,bahan maupun kebersihan alat.Percobaan selanjutnya dengan menggunakan reagen ninhidrin, perlakuannya hampir sama dengan uji million, hanya saja dengan menggunakan volume reagen ninhidrin lebih banyak dari millon. Larutan putih telur 1-5%,Larutan kuning telur 1-5%,larutan ikan giling 1-5%,susu 1-5% dan arginin terjadi perubahan setelah dipanaskan menjadi warna ungu, hal ini dikarenakan asam amino tersebut mengandung gugus amino bebas, sehingga dikatakan reaksi ini positif terhadap uji ninhidrin.

XI. KesimpulanDari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:1. Pada uji Millon, reaksi positif jika terbentuk endapan merah bata akibat kandungan gugus hidrosil fenil oleh asam amino.2. Reaksi positif pada uji millon ditunjukkan oleh larutan putih telur 1-5%,Larutan kuning telur 1-5%,larutan ikan giling 1-5%,susu 1-5% , tirosin.3. Reaksi negatif pada uji millon ditunjukkan oleh triptopan4. Uji Ninhidrin merupakan uji warna pada protein dengan membentuk larutan berwarna ungu akibat adanya gugus amino bebas.5. Reaksi positif ditunjukkan oleh asam amino larutan putih telur 1-5%,Larutan kuning telur 1-5%,larutan ikan giling 1-5%,susu 1-5% dan arginin.

Daftar PustakaAldino,Niki.2012. Asam Amino. (online) (http://nikialdino.blogspot.co.id/ , diakses pada tanggal 7 September 2015). Fitria,Nursaid.2013. Reaksi Uji Asam Amino. (online) ( http://www.slideshare.net/fitriasaid/ reaksi-uji -asam-amino ,diakses pada tanggal 7 September 2015). Lehninger, 1982. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : Erlangga

LAMPIRAN