Download docx - Makalah Pkn

Transcript
Page 1: Makalah Pkn

MEMPERTAHANKAN & MELESTARIKAN IDEOLOGI PANCASILA

Disusun Oleh :

Dewi UvitasariRudi Surya Permana

Sudedy SaputroSupriyadi

Tanti Octaviani SuryantoWindi Setiawati

Yugo N S

Fakultas EkonomiProgram Studi Manajemen

Ruang 518Tahun Ajaran 2012/2013

Daftar Isi

1

Page 2: Makalah Pkn

Bab IPendahuluan ……………………………………………. 3

Bab IIHakekat Ideologi Pancsila…………………..…………......4-8

Bab IIIFungsi Ideologi Bagi Suatu Bangsa ……………………. 9

Bab IVProses Perumusan Pancasila ………………………….. 10-13

Bab VPancasila Sebagai Ideologi Nasional ……………………. 14

Bab VIUpaya-Upaya Mempertahankan Pancasila Sebagai Ideologi Naegara …………………………………………………... 15-17

Daftar Pustaka …………………………………………….. 18

BAB I2

Page 3: Makalah Pkn

PENDAHULUAN

I. Latar BelakangIdeologi Pancasila adalah ideologi yang selama ini

telah menjadi dasar Negara Indonesia. Nilai-nilai pancasila yang terkandung di dalam nya merupakan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai pancasila sebagai sumber nilai bagi manusia Indonesia dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, maksudnya sumber acuan dalam betingkah laku dan bertindak dalam menetukan dan menyusun tata aturan hidup berbangsa dan bernegara. Dengan demikian nilai-nilai pancasila menjadi ideologi yang tidak diciptakan oleh negara, melainkan digali dari harta kekayaan rohani moral dan budaya masyarakat Indonesia sendiri.Akhir-akhir ini, terasa pamor Pancasila sedang menurun. Pancasila juga dapat dipandang sebagai ideologi negara kebangsaan Indonesia. Tampaknya, sejak awal reformasi hingga saat ini sedang terjadi kemunduran pamor ideologi Pancasila seiring meningkatnya liberalisasi dan demokratisasi dunia.

II. Rumusan Masalah Bagaimana kita mempertahankan dan melestarikan Ideologi Pancasila?

III. Tujuan Cara untuk mempertahankan ideologi Pancasila Agar kita lebih memahami tentang ideologi Pancasila itu sendiri

3

Page 4: Makalah Pkn

BAB IIPANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

1. HAKIKAT IDEOLOGI

A. PENGERTIAN IDEOLOGI

a. Secara etimologisIstilah ideologi berasal dari kata idea dan logos. Idea berarti pemikiran, konsep, atau gagasan. Logos berarti pengetahuan. Ideologi adalah pengetahuan tentang ide-ide, keyakinan, atau gagasan.

b. Secara umumIdeologi adalah seperangkat prinsip-prinsip yang dijadikan dasar untuk memberikan arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam melangsungkan dan mengembangkan kehidupan nasional suatu bangsa dan negara.Ideologi Politik adalah sistem kepercayaan yang menerangkan dan membenarkan suatu tatanan politik yang ada atau yang

4

Bacaan: 1Pancasila dan Keberlanjutan NKRI

Oleh Siswono Yudo Husodo

…..Pudarnya Ideologi PancasilaSebuah negara bangsa membutuhkan Weltanschauung atau landasan filosofis. Atas dasar Weltanschauung itu, disusunlah visi, misi, dan tujuan negara. Tanpa itu, negara bergerak seperti layangan putus, tanpa pedoman. ….Akhir-akhir ini, terasa pamor Pancasila sedang menurun. Pancasila juga dapat dipandang sebagai ideologi negara kebangsaan Indonesia. … Tampaknya, sejak awal reformasi hingga saat ini sedang terjadi declining (kemunduran) pamor ideologi Pancasila seiring meningkatnya liberalisasi dan demokratisasi dunia.Sosialisasi Pancasila di masa lalu, di mana yang mengikuti penataran memperoleh sertifikat dan menjadi persyaratan dalam promosi jabatan, telah menjadikan Pancasila hafalan, dan tidak

Page 5: Makalah Pkn

dicita-citakan dan memberikan strategi berupa prosedur, rancangan, instruksi serta program untuk mencapainya.Ideologi sebagai falsafah hidup adalah ideologi sebagai pandangan hidup.

Istilah ideologi pertama kali di kemukakan oleh Destutt de Tracy seorang perangcis pada tahun 1796. Karl Marx mengartikan Ideologi sebagai pandangan hidup yang di kembangkan berdasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial atau sosial ekonomi.Ramlan Surbakti mengemukakan ada dua pengertian ideologi secara fungsional dan ideologi secara struktural. Ideologi secara fungsional di golongkan menjadi dua tipe yaitu ideologi doktriner dan ideologi yang pragmatis.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia. Notonegoro sebagaimana di kutip oleh kaelam mengemukakan, bahawa ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi dasar atau yang menjadi suatu sisitem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerohanian yang antara lain memiliki ciri:

1. Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.2. Mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pedoman hidup, pegangan hidup, yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan, kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.3. Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat yang sekaligus membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-citanya. Ideologi merupakan sesuatu yang di hayati menjadi sesuatu keyakinan. Semakin mendalam kesadaran ideologis seseorang maka akan semakin tinggi pula komitmen nya untuk melaksanaknya.4. Ideologi berintikan seperangkat nilai yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimilikanya dan dipegang oleh seseorang atau suatu masyarakat sebagi wawasan atau pedoman hidup mereka. Pengertian yang demikian itu juga dapat di kembangkan untuk masyarakat yang lebih luas, yaitu masyarakat bangsa.

B. BERBAGAI MACAM IDEOLOGIa. KomunismeIstilah komunisme berasal dari kata “komuna” yang berarti bersama-sama. Ciri-ciri Komunisme:1) Mereka hanya mempercayai hal-hal yang sifatnya materialisme, dan menentang agama.

5

Page 6: Makalah Pkn

2) Sebagai sebuah sistem politik, maka komunisme menganggap bahwa negara merupakan mesin yang dipakai untuk menindas kelas lain. 3) Gagasan monisme (menentang pluralisme): persatuan masyarakat merupakan keharusan dan oposisi ditindas.4) Kekerasan dianggap sebagai alat yang sah untuk mencapai komunisme.5) Negara merupakan alat untuk mencapai komunisme. b. FasismeFasisme merupakan pengorganisasian pemerintahan dan masyarakat secara totaliter oleh kediktatoran partai tunggal yang sangat nasionalis, rasialis, militeristis, dan imperialis.Ciri-ciri fasisme:1) Ketidakpercayaan pada nalar (rasio)2) Pengingkaran persamaan derajat kemanusiaan3) Kode perilaku yang didasarkan pada kebohongan dan kekerasan4) Pemerintahan oleh kelompok elit5) Totaliterisme6) Rasialisme dan imperialisme7) Menentang hukum dan ketertiban international.Di Eropa, fasisme muncul di Italia (1922), Jerman (1933), dan Spanyol (1936). Di Asia, fasisme muncul di Jepang (1930-an).

c. Liberalisme dan KapitalismeLiberalisme adalah sebuah ideologi yang menjunjung tinggi kebebasan individu / perorangan.Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang menekankan pada kebebasan untuk bersaing dalam rangka mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.Ciri-ciri Kapitalisme:1) Pemilikan alat-alat produksi (tanah, pabrik, mesin, dan sumber alam) secara perorangan2) Perekonomian pasar. Produsen dan konsumen yang akan menentukan berapa barang yang akan diproduksi, berapa harganya, dan berapa yang akan dijual dan dibeli.3) Persaingan. Terjadi persaingan yang kuat antara produsen yang satu dengan produsen yang lain tentang kualitas, jenis, jumlah produksi, dan harga barang.

6

Page 7: Makalah Pkn

4) Keuntungan. Perekonomian kapitalis lebih banyak memberikan kesempatan untuk meraih keuntungan karena adanya kebebasan.

d. SosialismeSosialisme merupakan ideologi yang menginginkan adanya kemakmuran bersama dalam semua bidang kehidupan masyarakat dan meliputi seluruh kelas dalam masyarakat.

IV. Perbandingan Ideologi Pancasila Dengan Ideologi lain (ideologi liberalisme dan idelogi sosialisme)

No Aspek Ideologi Liberalisme Ideologi Sosialisme Ideologi Pancasila1 Politik

(hubungan negara dengan warga negara)

Negara sebagai penjaga malam. Rakyat atau warganya mempunyai kebebasan atau bertinddak apa saja asal tidak melanggar tats tertib hukum, kepentingan dan hak warganegara lebih diutamakn dari, pada kepentingsn Negara

Kepentingan negara lebih diutamakan daripada kepentingan warga negara. Kebebasan atau kepentingan warga negara dkalahkan untuk kepentingan negara.

hubungan antara warga negara dengan negara adalah seimbang. Artinya kepentingan negara dengan warga negara sama-sama dipetingkan

2 Agama (hubungan negara dengan agama)

Negara tidak mempunyai urusan agama. Agama menjadi urusan pribadi setiap warga negaranya. Warga negara bebas beragama, tetapi juga bebas tidak beragama.

Kehidupan agama terpisah dengan negara. Warga negara bebas beragama, bebas tidak beragama dan bebas pula untuk propaganda anti-agama.

Agama erat hubungannya dengan negara. Setiap warganegara dijamin pula kebebasanya untuk memilih salah satu agama yang diakui oleh pemerintah. Setiap orang harus beragama, dan tidak

7

Page 8: Makalah Pkn

diperbolehkan propaganda anti-agama

3 Pendidikan (tujuan pendidikan)

Pendidikan diarahkan pada pengembangan demokrasi

Pendidikan diarahkan untuk membentuk warga negara yang senantiasa patuh atau taat pada perintah negara

Pendidikan diarahkan untuk membentuk warga negara yang bertanggung jawab memiliki akhlak mulia dan takwa kepada tuhan yang Tuhan yang Maha Esa.

4 Ekonomi (sistem perekonomian )

Sisitem ekonomi yang pengelolaannya diatur oleh kekuatan pasar. Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individeu dalam kegiatan ekonomi dan pemerintah tidak ikut campur dalam kegiatan ekonomi. Pemerintah hanya bertugas melindungi, menjaga dan memberi fasilitas

Sistem ekonomi sosialisme ini bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dan perolehan produksi kekayaan yang lebih baik. Sisitem sosialisme berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berpondasikan kemakmuran bersama dan merupakan faktor-faktor produksi yang merupakan kepemilikan sosial

Sisitem ekonomi pancasila terdiri dari beberapa prinsip antara lain berkaitan dengan prinsip kemanusiaan dengan prinsip kemanusiaan, nasionalisme ekonomi, demokrasi ekonomi yang diwujudkan dalam ekonomi kerakyatan dan keadilan

8

Page 9: Makalah Pkn

BAB IIIFUNGSI IDEOLOGI BAGI SUATU BANGSA

Dimaknai sebagai keseluruhan pandangan, citap-cita, nilai, dan keyakinan yang ingin diwujudkan dalam kenyataan hidup nyata. Ideologi dalam artian ini sangat diperlukan, karena dianggap mampu membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan, memberikan arahan mengenai dunia beserta isinya, serta menanamkan semangat dalam perjuangan masyarakat untuk bergerak melawan penjajahan, yang selanjutnya mewujudkan dalam kehidupan penyelenggara negara.Pentingnya ideologi bagi suatu negara juga terlihat dari fungsinya. Adapaun fungsi idelogi adalah sebagai berikut:Bagi suatu bangsa, maka ideologi berfungsi:a. Prinsip-prinsip hidup berbangsa dan bernegarab. Menjadi dasar hidup berbangsa dan bernegarac. Memberi arah dan tujuan dalam hidup berbangsa dan bernegarad. Membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsae. Mempersatukan sesamaf. Mempersatukan orang dari berbagai agamag. Mengatasi berbagai pertentangan / konflik / ketegangan socialh. Pembentukan solidariatas

A. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

9

Page 10: Makalah Pkn

Nilai-nilai pancasila yang terkandung di dalam nya merupakan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai pancasila sebagai sumber nilai bagi manusia Indonesia dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, maksudnya sumber acuan dalam betingkah laku dan bertindak dalam menetukan dan menyusun tata aturan hidup berbangsa dan bernegara. Dengan demikian nilai-nilai pancasila menjadi ideologi yang tidak diciptakan oleh negara, melainkan digali dari harta kekayaan rohani moral dan budaya masyarakat Indonesia sendiri. Sebagai ideologi yang tidak diciptakan oleh negara menjadikan pancasila sebagai ideologi juga merupakan sumber Indonesia dan meliputi suasana kebatinan dari undang –undang nilai sehingga pancasila merupakan asa kerohanian bagi tertib hukum Indonesia dan meliputi suasana kebatinan dari undang undang dasar 1945 serata mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara.

BAB IVPROSES PERUMUSAN PANCASILA

Istilah Pancasila, disampaikan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 di depan sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Istilah Pancasila digunakan untuk menggambarkan lima sila (lima dasar) yang akan dijadikan sebagai pandangan hidup dan dasar negara.Pembahasan mengenai dasar negara Indonesia dilakukan dalam rapat-rapat BPUPKI yang berlangsung mulai tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945. Dalam siding tersebut, tiga anggota BPUPKI, yaitu Mr. Muhammad Yamin, Prof. Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno, mengajukan usul pokok-pokok pikiran dasar negara.

a. Pada tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muhammad Yamin menyampaikan usulan tentang Lima Asas Dasar Negara Indonesia Merdeka, yaitu:

1. Peri Kebangsaan2. Peri Kemanusiaan3. Peri Ketuhanan

10

Page 11: Makalah Pkn

4. Peri Kerakyatan5. Peri Kesejahteraan RakyatSecara tertulis, Muhammad Yamin menyampaikan lima rumusan dasar negara, yaitu:1) Ketuhanan Yang Maha Esa2) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab3) Persatuan Indonesia4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan

dalam Permusyawaratan/Perwakilan5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

b. Pada tanggal 31 Mei 1945, Mr. Soepomo menyampaikan usulan:1) Paham negara kesatuan2) Warganegara hendaknya tunduk kepada Tuhan dan supaya

ingat kepada Tuhan (Perhubungan Negara dan Agama)3) Sistem badan permusyawaratan4) Ekonomi negara bersifat kekeluargaan5) Hubungan antarbangsa yang bersifat Asia Timur Raya

c. Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan usulan:1) Kebangsaan Indonesia2) Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan3) Mufakat atau Demokrasi4) Kesejahteraan Sosial5) Ketuhanan Yang Berkebudayaan

Sampai tanggal 1 Juni 1945 belum dicapai kata sepakat tentang rumusan dasar negara yang dipilih. Oleh karena itu kemudian dibentuk Panitia Sembilan, dan diketuai oleh Ir. Soekarno.

Pada tanggal 10 Juni 1945 dibuka Sidang Kedua untuk membicarakan undang-undang dasar yang telah disusun oleh panitia kecil yang menyusun Pembukaan UUD dan panitia lain yang diketuai oleh Mr. Soepomo mennyusun Batang Tubuh UUD.Pada tanggal 22 Juli 1945, Panitia Sembilan mengadakan pertemuan dengan anggota BPUPKI. Pertemuan tersebut menghasilkan Piuagam Jakarta, yang sekarang merupakan Pembukaan UUD 1945.

11

Page 12: Makalah Pkn

1. NILAI-NILAI DASAR PANCASILA

Bacaan : 2 Pancasila Oleh G MoedjantoAjaran Pancasila

Bagaimana halnya dengan Pancasila? Pancasila mengajarkan manusia untuk mengimani Allah, pencipta alam raya beserta isinya. Hidup manusia tergantung pada Allah. Ada juga kepercayaan tentang

12

Page 13: Makalah Pkn

sangkan paraning dumadi (asal dan tujuan manusia). Orang meninggal ditanggapi dengan pernyataan dari Allah kembali kepada Allah, …Pancasila mengajarkan penghargaan atas manusia sebagai pribadi. Manusia dihormati karena kodratnya sebagai manusia. Manusia adalah mahluk yang berbudaya. Padanya terdapat budi yang luhur, yang bersedia memperlakukan orang lain dengan kasih saying.Pancasila, yang terdiri atas lima sila itu jelas menghormati HAM, yakni dari kebebasan beragama dan beribadah, kemanusiaan yang adil dan beradab, persaudaraan sesame bangsa, demokrasi dengan musyawarah, dan akhirnya keadilan sosial. …Pancasila tidak hanya mengajarkan kebahagiaan material, tetapi juga batin. Jadi memburu mutu kehidupan yang berimbang; kebahagiaan dan ketenteraman lahir dan batin. …(Sumber: www.kompas.com)

a. Pada Pembukaan UUD 19451) Alinea Pertama: Pernyataan kemerdekaan, perikemanusiaan, dan perikeadilan 2) Alinea Kedua: Memuat cita-cita nasional yaitu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.3) Alinea Ketiga: Pernyataan bahwa kemerdekaan Indonesia dicapai dengan sikap nasionalisme yang dilandasi oleh nilai-nilai religi dan kemanusiaan4) Alinea Keempat: Mengandung pernyataan tentang tujuan negara, susunan negara, sistem pemerintahan, dan dasar negara.

b. Pada Pancasila1) Sila Pertama: Mengandung pernyataan bahwa Tuhan adalah sebab pertama yang tidak disebabkan oleh sebab yang lain (causa prima), Yang Maha Esa, segala sesuatu bergantung kepadaNya, dan Tuhan ada secara mutlak.

2) Sila Kedua: Nilai-nilai kemanusiaan meliputi:a) Pengakuan terhadap martabat manusiab) Pengakuan yang adil terhadap sesame manusiac) Pengakuan manusia sebagai makhuk yang beradab

13

Page 14: Makalah Pkn

3) Sila Ketiga: Nilai-nilai persatuan bangsa meliputi:a) Persatuan bangsa Indonesia adalah persatuan bangsab) Bangsa Indonesia adalah persatuan suku-suku bangsa di Indonesiac) Pengakuan terhadap “ke-Bhinekaa Tunggal Ika-an” suku bangsa dan kebudayaan

4) Sila Keempat: Nilai kerakyatan, yang meliputi:a) Kedaulatan ada di tangan rakyatb) Warga negara mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang samac) Musyawarah mufakat.

5) Sila Kelima: Nilai keadilan sosial meliputi:a) Perwujudan keadilan socialb) Keadilan dalam kehidupan ideologi, sosial, politik, budaya, dan pertahanan keamanan nasional.c) Cita-cita masyarakat adil makmur, materiil dan spirituald) Keseimbangan antara hak dan kewajiban

14

Page 15: Makalah Pkn

BAB VPANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

a. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARAPancasila digunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan

negara atau mengatur penyelenggaraan negara. Fungsi Pancasila sebagai dasar negara mempunyai kedudukan istimewa dalam hidup kenegaraan dan hukum bangsa Indonesia yaitu sebagai pokok kaidah negara yang fundamental.

b. PANCASILA SEBAGAI SUMBER DARI SEGALA SUMBER HUKUM

Pancasila sebagai sumber hukum berarti bahwa Pancasila merupakan asal usul nilai dan sumber nilai yang menjadi sumber hukum positif.

c. PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA

Pancasila merupakan pandangan dunia, pandangan hidup, pegangan hidup, pedoman hidup dan petunjuk hidup. Pancasila digunakan sebagai penunjuk semua kegiatan hidup dan kehidupan, semua tingkah laku dan perbuatan bangsa Indonesia.

d) PANCASILA SEBAGAI JIWA DAN KEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA

Jiwa Pancasila telah ada sejak berabad-abad lamanya dalam kehidupan bangsa Indonesia dan keberadaannya bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia. Pancasila menjadi dan memberi corak yang khas kepada bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain.

e. PANCASILA SEBAGAI PERJANJIAN LUHUR RAKYAT INDONESIA

Pancasila merupakan hasil persetujuan bersama wakil-wakil rakyat menjelang proklamasi kemerdekaan, yaitu disetujui

15

Page 16: Makalah Pkn

bersama dan disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Perjanjian tersebut mengikat kita bersama dan perjanjian tersebut harus dihormati dan dilaksanakan bersama.

f. PANCASILA SEBAGAI TUJUAN YANG AKAN DICAPAI OLEH BANGSA INDONESIA

Tujuan kehidupan bangsa Indonesia adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

g. PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA INDONESIA

Pancasila mampu menyatukan bangsa Indonesia yang tinggal di berbagai daerah dan wilayah yang terdiri dari beribu-ribu pulau dan suku bangsa yang berbeda adat istiadat dan kebudayaannya.

BAB VIUPAYA-UPAYA MEMPERTAHANKAN PANCASILA SEBAGAI

IDEOLOGI NEGARA

Bacaan: 3Pancasila dan Keberlanjutan NKRIOleh: Siswono Yudo Husodo

Negara kebangsaan Indonesia terbentuk dengan ciri yang amat unik dan spesifik. Berbeda dengan Jerman, Inggris, Perancis, Italia, Yunani, yang menjadi suatu negara karena kesamaan bahasa. Atau Australia, India, Sri Lanka, Singapura, yang menjadi satu bangsa karena kesamaan daratan. Atau Jepang, Korea, dan negara-negara di Timur Tengah, yang menjadi satu negara karena kesamaan ras.Indonesia menjadi satu negara bangsa meski terdiri dari banyak bahasa, etnik, ras, dan kepulauan. Hal itu terwujud karena kesamaan sejarah masa lalu; nyaris kesamaan wilayah selama 500 tahun Kerajaan Sriwijaya dan 300 tahun Kerajaan Majapahit dan sama-sama 350 tahun dijajah Belanda serta 3,5 tahun oleh Jepang.Negara kita juga terbentuk atas upaya besar founding fathers, yang tanpa kenal lelah keluar masuk penjara memantapkan

16

Page 17: Makalah Pkn

rasa kebangsaan Indonesia yang resminya lahir pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Negara kebangsaan Indonesia lahir melalui proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan UUD 1945 yang ditetapkan oleh PPKI pada 18 Agustus 1945, yang pada bagian pembukaanya memuat Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila merupakan sublimasi dari pandangan hidup dan nilai-nilai budaya yang menyatukan masyarakat kita yang beragam suku, ras, bahasa, agama, pulau, menjadi bangsa yang satu, Indonesia.(Sumber: www.kompas.com)

Sejarah terkait Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara telah menunjukkan kekuatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal itulah yang kita refleksikan kembali setiap memperingati Hari Kelahiran Pancasila tanggal 1 Juni.

Pancasila sebagai falsafah dan dasar negara telah melewati fase pembuahan, fase perumusan, dan fase pengesahan (Yudi Latif: 2011). Satu hal yang tak disinggung Yudi Latif adalah fase pergumulan Pancasila dan kekuasaan, khususnya di masa Orde Baru.

Persinggungan ini perlu direnungkan ulang mengingat penerimaan Pancasila sebagai asas tunggal pada masa Orde Baru mempunyai dua pertimbangan. Pertama, pertimbangan politik demi penyelamatan partai politik dan organisasi sosial keagamaan. Kedua, pertimbangan kesadaran intelektual keagamaan bahwa Pancasila bisa berdampingan secara damai dengan agama.

Pertimbangan kedua dibangun Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang berpengaruh dalam memberikan orientasi Pancasila kepada bangsa Indonesia, khususnya kepada Nahdlatul Ulama (NU). Tulisan ini mengancah dinamisasi pemikiran Pancasila yang digagas Gus Dur.

Semangat Pluralisme

Nilai historis penerimaan Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara merupakan bukti kekuatan Pancasila mempersatukan berbagai entitas Indonesia. Dengan demikian, Pancasila benar-benar berangkat dari realitas masyarakat Indonesia. Semangat keberagaman yang terdapat dalam Pancasila merupakan keniscayaan Indonesia. Aneka bahasa, suku, dan agama harus dimaknai sebagai anugerah Tuhan untuk Indonesia.

Pluralitas tersebut menjadikan Pancasila begitu penting dalam menjaga keseimbangan dan kesetaraan. Pancasila tidak menghendaki adanya dikotomi mayoritas dan minoritas. Di hadapan negara, seluruh elemen masyarakat adalah sama. Semua pihak

17

Page 18: Makalah Pkn

berhak hidup dan menjalankan aktivitas sesuai norma agama dan budaya masing-masing. Inilah prinsip pluralisme yang diperjuangkan Gus Dur.

Prinsip pluralisme tersebut menjadi pijakan Gus Dur dalam menoropong konsep kebangsaaan. Bahkan, sebelum wafat, Gus Dur berpesan, "Saya ingin di kuburan saya ada tulisan, di sinilah dikubur seorang pluralis."

Langkah konkret Gus Dur terlihat saat menjabat presiden. Beliau menjadikan Konghucu sebagai agama resmi negara. Jasa terbesar Gus Dur juga terlihat saat mencabut PP Nomor 14 Tahun 1967 yang melarang kegiatan warga Tionghoa, Gus Dur juga menetapkan Imlek sebagai hari libur nasional. Kebahagiaan kalangan Konghucu sampai dan kebebasan etnis Tionghoa merayakan Barongsai merupakan bukti nyata kontribusi Gus Dur merealisasikan pluralisme.

Tiga Dasar Keberagaman

Gus Dur meletakkan dasar keberagaman dalam tiga aspek pokok dan menjadi tiga nilai universal perjuangan pluralisme. Tiga hal tersebut adalah kebebasan, keadilan, dan musyawarah (Abdurrahman Wahid: 1998). Bagi Gus Dur, kebebasan merupakan prasyarat hadirnya pluralisme. Gus Dur mendambakan terciptanya komunitas merdeka dalam masyarakat etno-religius Indonesia yang heterogen.

Dalam komunitas merdeka, entitas kemajemukan bukan hanya dilindungi dari kekuatan eksternal, melainkan juga diberi kesempatan mengekspresikan identitasnya di ruang publik. Dalam bidang keagamaan, Gus Dur meyakini Pancasila menjamin kebebasan beragama. Bukan hanya sebatas memeluk agama, melainkan juga mencakup peran etika kemasyarakatan agama di ruang publik.

Gus Dur tak kenal lelah dalam membela hak minoritas dan hal ini menunjukkan kepekaannya terhadap keadilan. Demi mewujudkan keadilan, Gus Dur menentang dikotomi mayoritas-minoritas. Bagi Gus Dur, wacana mayoritas-minoritas yang bersifat hierarki dan oposisional bukan hanya mengancam keadilan, melainkan juga mengarah pada disintegrasi bangsa.

Dalam hal ini, Gus Dur berpandangan Islam sebagai agama mayoritas dapat dijadikan sebagai etika kemasyarakatan, tetapi tidak boleh dijadikan sistem nilai dominan, apalagi menjadi ideologi alternatif menggantikan Pancasila. Fungsi Islam, menurut Gus Dur, sama seperti agama lain dapat menjadi sistem nilai pelengkap bagi komunitas sosio-kultural.

Toleransi bukan lagi sekadar menerima keberagaman, melainkan bagaimana supaya keberagaman membawa manfaat. Konsep multikultural akhirnya menjadi produktif, bukan hanya sebatas saling menerima, melainkan memberikan kontribusi positif dengan upaya mencari titik kelebihan masing-masing.

18

Page 19: Makalah Pkn

Tantangan Pancasila

Pancasila saat ini menghadapi tiga tantangan besar. Pertama, tantangan internasional berupa cengkeraman globalisasi yang terkadang kurang mengindahkan rasa keadilan. Kedua, tantangan nasional, yakni saat pilar kebhinnekaan dihadapkan pada segelintir kelompok yang menggunakan kekerasan dalam mempertahankan pandangan mereka. Tak jarang kelompok ini menggunakan jargon-jargon keagamaan menghadapi kelompok lain. Ketiga tantangan lokal, seperti meletusnya kerusuhan atas nama etnik, konflik tanah, dan pemaksaan simbol-simbol historis tertentu kepada publik.

Tiga tantangan ini harus diantisipasi bersama untuk menyelamatkan Pancasila. Usaha melestarikan pluralisme yang telah diperjuangkan Gus Dur merupakan bentuk usaha konkret mempertahankan Pancasila. Usaha ini pula menjadi bentuk penghargaan kita terhadap jasa-jasa Gus Dur.

Sikap ini jauh lebih penting daripada sekadar penganugerahan pahlawan nasional yang sedang diusulkan banyak pihak. Gus Dur telah memberi contoh yang baik tentang pelestarian Pancasila, yaitu dengan cara menjaga kenyamanan kehidupan bagi semua entitas bangsa dan pengakuan secara tulus akan adanya hak-hak kalangan minoritas.

DAFTAR PUSTAKA

WWW.KOMPAS.COM

WWW.SIAPBELAJAR.COM

ID.WIKIPEDIA.ORG

IDEOLOGIPANCASILA.WORDPRESS.COM

WWW.GOOGLE.COM

19