Upload
orr271091
View
868
Download
2
Embed Size (px)
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara kesatuan pada dasarnya dapat mengandung
potensi kerawanan akibat keanekaragaman suku bangsa, bahasa, agama, ras dan
etnis golongan. Hal tersebut merupakan faktor yang berpengaruh terhadap potensi
timbulnya konflik sosial. Dengan semakin marak dan meluasnya konflik akhir-
akhir ini, merupakan suatu pertanda menurunnya rasa nasionalisme di dalam
masyarakat.
Kondisi seperti ini dapat terlihat dengan meningkatnya konflik yang
bernuansa SARA, serta munculya gerakan-gerakan yang ingin memisahkan diri
dari NKRI akibat dari ketidak puasan dan perbedaan kepentingan, apabila
kondisi ini tidak segera ditangani dengan baik akhirnya akan berdampak pada
disintegrasi bangsa.
Seperti halnya GAM (Gerakan Aceh Merdeka), yang kini hampir sudah
tidak terngiang lagi di telinga kita. Dulu kelompok ini benar-benar membuat repot
bangsa Indonesia, seandainya GAM berhasil berdisintegrasi dari Indonesia maka
tidak ada lagi lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”, lagu pemersatu bangsa kita.
Namun rakyat dan bangsa ini tidak rela jika Aceh lepas dari pangkuan bunda
pertiwi, maka dengan segala upaya dilakukan bangsa ini untuk menghentikan
gerakan ini, baik secara militer maupun diplomatik.
Kemudian apakah peristiwa itu akan terulang lagi untuk yang kesekian
kalinya di Negara kita? Bukankah kita sudah cukup kehilangan ditinggal oleh
saudara-saudara kita di Timor Timur.
Dan apakah konflik di Irian juga tidak akan terselesaikan? Gerakan Papua
Merdeka yang diam-diam menyusun strategi untuk berdisintegrasi dari Indonesia
kita biarkan begitu saja? Dimanakah rasa nasionalisme kita? Dimana rasa
persatuan dan kesatuan kita? Lalu apakah konflik-konflik kecil antar suku, agama,
dan kelompok kita biarkan saja? Ada apa dengan bangsa ini?
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 1
Masalah disintegrasi bangsa merupakan masalah yang sangat
mengkhawatirkan kelangsungan hidup bangsa ini. Dimanakah nilai-nilai Pancasila
yang dulu dicita-citakan oleh bapak pendiri bangsa? Sudahkah nilai-nilai
Pancasila luntur dari bangsa ini? Untuk itu inilah PR bagi bangsa ini, bukan hanya
pemerintah, bukan hanya TNI dan POLRI tetapi juga kita seluruh warga
Indonesia. Perlunya ditegakkan kembali nilai-nilai Pancasila tidak bisa ditunda-
tunda lagi, bangsa ini sudah krisis dalam segala aspek kehidupan khususnya krisis
moral. Nilai-nilai Pancasila harus dihidupkan kembali dalam setiap aspek
kehidupan, bukan hanya terkristalisasi sebagi ideologi Negara.
Permasalahan disintegrasi ini sangat kompleks sebagai akibat akumulasi
permasalahan Ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan yang saling
tumpang tindih, apabila tidak cepat dilakukan tindakan-tindakan bijaksana untuk
menanggulangi sampai pada akar permasalahannya maka akan menjadi problem
yang berkepanjangan.
Untuk itulah, makalah ini disusun dalam rangka menyadarkan kembali
akan pentingnya nilai-nilai Pancasila ditegakkan kembali.
B. Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut ini:
1. Memahami apa arti dari disintegrasi
2. Memahami tentang rasa nasionalisme
3. Memahami arti penting nilai-nilai Pancasila
4. Menumbuhkan rasa nasionalisme yang kini sudah hilang dari hati kita
5. Sebagai tugas individu yang wajib diselesaikan dalam mata kuliah
pendidikan kewarganegaraan.
C. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Mengapa pada bangsa ini sangat mudah terjadi konflik SARA yang
merupakan akar dari disintegrasi bangsa?
2. Bagaimanakah solusi dini untuk mencegah disintegrasi bangsa ini?
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 2
Bab 2
ISI
A. Disintegrasi dan Faktor-faktor Penyebabnya
1) Disintegrasi Bangsa
Disintegrasi secara harfiah dipahami sebagai perpecahan suatu bangsa
menjadi bagian-bagian yang saling terpisah (Webster’s New Encyclopedic
Dictionary 1996).
Bila dicermati adanya gerakan pemisahan diri sebenarnya sering tidak
berangkat dari idealisme untuk berdiri sendiri akibat dari ketidak puasan yang
mendasar dari perlakuan pemerintah terhadap wilayah atau kelompok minoritas
seperti masalah otonomi daerah, keadilan sosial, keseimbangan pembangunan,
pemerataan dan hal-hal yang sejenis.
Kekhawatiran tentang perpecahan (disintegrasi) bangsa di tanah air
dewasa ini yang dapat digambarkan sebagai penuh konflik dan pertikaian,
gelombang reformasi yang tengah berjalan menimbulkan berbagai kecenderungan
dan realitas baru. Segala hal yang terkait dengan Orde Baru termasuk format
politik dan paradigmanya dihujat dan dibongkar. Bermunculan pula aliansi
ideologi dan politik yang ditandai dengan menjamurnya partai-partai politik baru.
Seiring dengan itu lahir sejumlah tuntutan daerah-daerah diluar Jawa agar
mendapatkan otonomi yang lebih luas atau merdeka yang dengan sendirinya
makin menambah problem, manakala diwarnai terjadinya konflik dan benturan
antar etnik dengan segala permasalahannya.
Penyebab timbulnya disintegrasi bangsa juga dapat terjadi karena
perlakuan yang tidak adil dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
khususnya pada daerah-daerah yang memiliki potensi sumber daya/kekayaan
alamnya berlimpah/ berlebih, sehingga daerah tersebut mampu menyelenggarakan
pemerintahan sendiri dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang tinggi.
Selain itu disintegrasi bangsa juga dipengaruhi oleh perkembangan politik
dewasa ini. Dalam kehidupan politik sangat terasa adanya pengaruh dari statemen
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 3
politik para elit maupun pimpinan nasional, yang sering mempengaruhi sendi-
sendi kehidupan bangsa, sebagai akibat masih kentalnya bentuk-bentuk
primodialisme sempit dari kelompok, golongan, kedaerahan bahkan agama. Hal
ini menunjukkan bahwa para elit politik secara sadar maupun tidak sadar telah
memprovokasi masyarakat. Keterbatasan tingkat intelektual sebagian besar
masyarakat Indonesia sangat mudah terpengaruh oleh ucapan-ucapan para elitnya
sehingga dengan mudah terpicu untuk bertindak yang menjurus kearah terjadinya
kerusuhan maupun konflik antar kelompok atau golongan.
2) Faktor-faktor Penyebab Disintegrasi Bangsa
a) Geografi
Indonesia yang terletak pada posisi silang dunia merupakan letak yang sangat
strategis untuk kepentingan lalu lintas perekonomian dunia selain itu juga
memiliki berbagai permasalahan yang sangat rawan terhadap timbulnya
disintegrasi bangsa. Dari ribuan pulau yang dihubungkan oleh laut memiliki
karakteristik yang berbeda-beda dengan kondisi alamnya yang juga sangat
berbeda-beda pula menyebabkan munculnya kerawanan sosial yang
disebabkan oleh perbedaan daerah misalnya daerah yang kaya akan sumber
kekayaan alamnya dengan daerah yang kering tidak memiliki kekayaan alam
dimana sumber kehidupan sehari-hari hanya disubsidi dari pemerintah dan
daerah lain atau tergantung dari daerah lain.
b) Demografi
Jumlah penduduk yang besar, penyebaran yang tidak merata, sempitnya lahan
pertanian, kualitas SDM yang rendah berkurangnya lapangan pekerjaan, telah
mengakibatkan semakin tingginya tingkat kemiskinankarena rendahnya
tingkat pendapatan, ditambah lagi mutu pendidikan yang masih rendah yang
menyebabkan sulitnya kemampuan bersaing dan mudah dipengaruhi oleh
tokoh elit politik/intelektual untuk mendukung kepentingan pribadi atau
golongan.
c) Kekayaan Alam
Kekayaan alam Indonesia yang melimpah baik hayati maupun non hayati akan
tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi negara Industri, walaupun belum
secara keseluruhan dapat digali dan di kembangkan secara optimal namun
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 4
potensi ini perlu didayagunakan dan dipelihara sebaik-baiknya untuk
kepentingan pemberdayaan masyarakat dalam peran sertanya secara
berkeadilan guna mendukung kepentingan perekonomian nasional.
d) Ideologi
Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa Indonesia dalam penghayatan dan
pengamalannya masih belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai dasar
Pancasila, bahkan saat ini sering diperdebatkan. Ideologi pancasila cenderung
tergugah dengan adanya kelompok-kelompok tertentu yang mengedepankan
faham liberal atau kebebasan tanpa batas, demikian pula faham keagamaan
yang bersifat ekstrim baik kiri maupun kanan.
e) Politik
Berbagai masalah politik yang masih harus dipecahkan bersama oleh bangsa
Indonesia saat ini seperti diberlakukannya Otonomi daerah, sistem multi
partai, pemisahan TNI dengan Polri serta penghapusan dwi fungsi BRI,
sampai saat ini masih menjadi permasalahan yang belum dapat diselesaikan
secara tuntas karena berbagai masalah pokok inilah yang paling rawan dengan
konflik sosial berkepanjangan yang akhirnya dapat menyebabkan timbulnya
disintegrasi bangsa.
f) Ekonomi
Sistem perekonomian Indonesia yang masih mencari bentuk, yang dapat
pemberdayakan sebagian besar potensi sumber daya nasional, serta bentuk-
bentuk kemitraan dan kesejajaran yang diiringi dengan pemberantasan
terhadap KKN. Hal ini dihadapkan dengan krisis moneter yang
berkepanjangan, rendahnya tingkat pendapatan masyarakat dan meningkatnya
tingkat pengangguran serta terbatasnya lahan mata pencaharian yang layak.
g) Sosial Budaya
Kemajemukan bangsa Indonesia memiliki tingkat kepekaan yang tinggi dan
dapat menimbulkan konflik etnis kultural. Arus globalisasi yang mengandung
berbagai nilai dan budaya dapat melahirkan sikap pro dan kontra warga
masyarakat yang terjadi adalah konflik tata nilai. Konflik tata nilai akan
membesar bila masing-masing mempertahankan tata nilainya sendiri tanpa
memperhatikan yang lain.
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 5
h) Pertahanan dan Keamanan
Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang terjadi saat ini menjadi
bersifat multi dimensional yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar
negeri, hal ini seiring dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi, informasi dan komunikasi. Serta sarana dan prasarana
pendukung didalam pengamanan bentuk ancaman yang bersifat multi
dimensional yang bersumber dari permasalahan ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya.
B. Nilai-nilai Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa
Di saat menipisnya nilai-nilai nasionalisme pada diri manusia Indonesia, berbagai
hasutan dan isu-isu baik politik, ekonomi, pendidikan, agama dan sosial budaya
dapat memicu timbulnya berbagai konflik di daerah-daerah Indonesia, hal inilah
yang merupakan akar dari timbulnya disintegrasi. Keterbatasan SDM (Sumber
Daya Manusia) serta buruknya moral manusia Indonesia menyebabkan manusia
Indonesia mudah dihasut dan dipofokatori yang tidak baik oleh bangsa lain.
Bangsa Indonesia mudah diadu domba dan mempunyai sifat yang tidak stabil bila
sudah terpengaruh oleh uang. Dengan uang manusia Indonesia mudah diubah dari
yang berperangai baik menjadi tidak baik, bahkan ikatan persaudaraan bisa
menjadi permusuhan.
Untuk itu perlu kiranya penegakan yang jelas atas alat pemersatu bangsa.
Salah satunya adalah penegakkan kembali nilai-nilai Pancasila sebagai norma-
norma yang luhur dalam setiap aspek kehidupan seperti halnya yang telah dijaga
oleh nenek moyang bangsa Indonesia sejak dulu. Pancasila bukan hanya sebuah
bentuk filosofis bangsa Indonesia yang dikristalisasikan sebagai ideology Negara,
tetapi Pancasila adalah tatanan hidup yang luhur dan merupakan cita-cita yang
ingin diwujudkan oleh para pendiri bangsa kita.
Untuk itu seluruh elemen masyarakat harus memahami apa saja nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila. Pemahaman untuk setiap nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila dapat diwujudkan melalui pendidikan
kewarganegaraan. Namun, bagaimana dengan putra-putri Indonesia yang tidak
bisa mengenyam pendidikan? Maka perlu ada perhatian khusus yang harus
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 6
dilakukan oleh pemerintah untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia.
Memprioritaskan anggaran belanja Negara sebesar 20% untuk dunia pendidikan
rasanya kurang, karena sebenarnya yang bobrok adalah sistem pengaturan di
Indonesia, sehingga walaupun anggaran untuk pendidikan dinaikkan tetap saja
pendidikan di Indonesia tidak akan maju, karena banyak penyelewengan-
penyelewengan dalam praktiknya. Maka inilah system regulasi Indonesia yang
sangat bobrok, dan inilah juga yang memicu ketidak adilan bagi rakyat yang
akhirnya memberikan celah disintegrasi bangsa untuk bernafas.
Namun dalam hal ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja,
seharusnya para pelajar, baik siswa maupun mahasiswa juga bertanggung jawab
dalam memberikan contoh yang baik dalam pengamalan nilai pancasila. Kiranya
perlu dibentuk sebuah organisasi yang mewadahi usaha-usaha pemerataan
pendidikan. Mahasiswa lebih baik mebentuk suatu kelompok pemberi pendidikan
gratis bagi rakyat yang tidak mampu, daripada melakukan demonstrasi yang
ujung-ujungnya tindak anarkis.
Inilah beberapa nilai-nilai Pancasila yang yang seharusnya dipahami dan
diamalkan oleh manusia Indonesia selurunya:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Makna sila ini adalah:
a. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
b. Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan
penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina
kerukunan hidup.
c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing.
d. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Makna sila ini adalah:
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 7
a. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban
antara sesama manusia.
b. Saling mencintai sesama manusia.
c. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
d. idak semena-mena terhadap orang lain.
e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
g. Berani membela kebenaran dan keadilan.
h. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat Dunia
internasional dan dengan itu harus mengembangkan sikap saling hormat-
menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
3. Persatuan Indonesia
Makna sila ini adalah:
a. Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Rela berkorban demi bangsa dan negara.
c. Cinta akan Tanah Air.
d. Berbangga sebagai bagian dari Indonesia.
e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-
Bhinneka Tunggal Ika.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Makna sila ini adalah:
a. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
c. Mengutamakan budaya rembug atau musyawarah dalam mengambil
keputusan bersama.
d. Berrembug atau bermusyawarah sampai mencapai konsensus atau kata
mufakat diliputi dengan semangat kekeluargaan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 8
Makna sila ini adalah:
a. Bersikap adil terhadap sesama.
b. Menghormati hak-hak orang lain.
c. Menolong sesama.
d. Menghargai orang lain.
e. Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama.
C. Sinkronisasi antara Nasionalisme dengan Nilai-nilai Pancasila
Bangsa tidak akan pernah ada tanpa adanya rasa nosinalisme antar
warganya. Maka Nasionalisme merupakan hal penting yang mengikat rasa senasib
dan sepenanggung jawab terhadap bangsa dan Negara. Nasionalisme adalah satu
paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam
bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk
sekelompok manusia.
Bangsa Indonesia saat ini sangat kekurangan orang yang ber-nasionalisme
tinggi, keadaan inilah yang memicu banyak konflik-konflik daerah akibat tidak
adanya rasa nosionalisme pada diri pribadi. Persaan memiliki bangsa ini sudah
lenyap, sehingga bertindak semena-mena dan tidak menghargai satu dengan yang
lain.
Nasionalisme mengajarkan pada diri kita bahwa kita harus merasa
memiliki bangsa ini, wilayah dan negara ini meskipun banyak kekurangan, namun
juga dijiwai oleh semangat untuk memajukan bangsanya demi kelangsungan
hidup generasi penerus bangsa. Nasionalisme mengajarkan kita untuk saling
menghormati satu dengan yang lain meskipun berbeda suku, agama, ras, budaya,
keyakinan dan pendapat, demi menjaga keutuhan bangsanya. Nasionalisme
mengajarkan kita untuk bangga menjadi bagian dari negara
D. Ancaman Disintegrasi di Indonesia
Berdasarkan faktor penyebab terjadinya isu dan gerakan disintegrasi yang
diterangkan di atas, jelas sekali bahwa bangsa ini sangat rawan adanya gerakan
maupun konflik daerah yang menjurus ke arah disintegrasi. Setelah lepasnya
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 9
Timor Leste dari pangkuan ibu pertiwi, bangsa ini masih ada ancaman disintegrasi
kembali. Setelah GAM mereda, ada Gerakan Papua Merdeka, yang notabene juga
sama seperti GAM yaitu ingin memerdekakan daerahnya dan lepas dari Indonesia.
Akhir-akhir ini juga sering terjadi konflik-konflik kecil di daerah, seperti
di Tarakan, Kalimantan Timur, dan juga yang masih sering terjadi kerusuhan di
Ambon. Konflik-konflik terjadi karena perbedaan suku maupun agama.
Bangsa ini rasanya tidak akan pernah lepas dari masalah disintegrasi,
karena manusia-manusianya tidak segera sadar. Bangsa ini masih terlalu lemah
untuk mengikat tali persatuan dan kesatuan dari Sabang sampai Merauke.
Apalagi sekarang ini memasuki era globalisasi, dimana jalinan informasi
dan komunikasi sudah saling terbuka di seluruh dunia. Kehadiran globalisasi
memang membawa dampak yang baik juga terhadap kehidupan kita, karena kita
sekarang lebih bisa berinteraksi dan mendapat lebih banyak ilmu pengetahuan dari
bangsa lain sehingga kita tidak terpuruk dalam keterbelakangan. Namun dampak
negatif yang ditimbulkan juga besar sekali untuk memicu terjadinya disintegrasi
suatu bangsa.
Beberapa dampak negative dari globalisasi:
1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme
dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup
kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme.
Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam
negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola,
Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap
produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme
masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri
sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya
barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 10
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan
miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal
tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang
dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di
kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat.
Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan
kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-
gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti
selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang
minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan.
Padahal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita.
Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang
lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak
banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan
pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi
tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet
sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya
tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan
mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang
menggunakan tidak semestinya. Misalnya untuk membuka situs-situs porno.
Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa
sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk
dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal
sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan.
Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka
bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 11
melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan
masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda
tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara
golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena
tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap
masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa
akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme? Bukankah hal itu
berakibat pada disintegrasi bangsa? Karena tidak adanya kepuasan terhadap milik
bangsa sendiri.
E. Cara Menanggulangi Disintegrasi Bangsa
Dari hasil analisis diperlukan suatu upaya pembinaan yang efektif dan
berhasil, diperlukan pula tatanan, perangkat dan kebijakan yang tepat guna
memperkukuh integrasi nasional antara lain :
a. Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak
untuk bersatu.
b. Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu membangun
konsensus.
c. Membangun kelembagaan (pranata) yang berakarkan nilai dan norma (nilai-
nilai Pancasila) yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam
aspek kehidupan dan pembangunan bangsa yang mencerminkan keadilan bagi
semua pihak, semua wilayah.
e. Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan
yang arif dan bijaksana, serta efektif.
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 12
Bab 3
Penutup
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis tersebut diatas dapatlah diambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Disintegrasi bangsa, separatisme merupakan permasalahan kompleks, akibat
akumulasi permasalahan politik, ekonomi dan keamanan yang saling tumpang
tindih sehingga perlu penanganan khusus dengan pendekatan yang arif serta
mengutamakan aspek hukum, keadilan, sosial budaya.
b. Pemberlakuan Otonomi Daerah merupakan implikasi positif bagi masa depan
daerah di Indonesia namun juga berpotensi untuk menciptakan mengentalnya
heterogental dibidang SARA.
c. Pertarungan elit politik yang diimplementasikan kepada penggalangan massa
yang dapat menciptakan konflik horizintal maupun vertical harus dapat
diantisipasi.
d. Kepemimpinan dari elit politik nasional hingga kepemimpinan daerah sangat
menentukan meredamnya konflik pada skala dini. Namun pada skala kejadian
diperlukan profesionalisme aparat kemanan secara terpadu.
e. Efek global, regional dengan faham demokrasi yang bergulir saat ini perlu
diantisipasi dengan penghayatan wawasan kebangsaan melalui edukasi dan
sosialisasi.
B. Saran
Untuk mendukung terciptanya keberhasil mencegah terjadinya disintegrasi:
a. Penyelesaian konflik yang bernuansa separatisme bersenjata harus
diselesaikan dengan pendekatan militer terbatas dan professional guna
menghindari korban dikalangan masyarakat dengan memperhatikan aspek
ekonomi dan sosial budaya serta keadilan yang bersandar pada penegakan
hukum.
b. Penyelesaian konflik yang bernuansa SARA diatasi melalui pendekatan
hukum dan HAM.
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 13
c. Penyelesaian konflik akibat peranan otonomi daerah yang menguatkan faktor
perbedaan, disarankan kepemimpinan daerah harus mampu meredam dan
memberlakukan reward and punishment dari strata pimpinan diatasnya.
d. Guna mengantisipasi segala kegiatan separatisme ataupun kegiatan yang
berdampak disintegrasi bangsa perlu dibangun dan ditingkatkan institusi
inteligen yang handal.
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 14
Daftar Pustaka
Surjanto, Brigadir Jenderal TNI, Mengatasi Gerakan Sparatis di Irian Jaya dengan Pendekatan Ketahanan Nasional, Jakarta, Lemhannas, 2001.
HB. Amiruddin Maulana, Drs, SH, Msi. Menjaga Kepantingan Nasional Melalui Pelaksanaan Otonomi Daerah Guna Mencegah Terjadinya Disintegrasi Bangsa, Jakarta, Lemhannas, 2001.
Amirul Isnaini, Mayor Jenderal TNI, Mencegah Keinginan beberapa Daerah Untuk Memisahkan Diri dari Tegak Utuhnya NKRI, Jakarta, Lemhannas, 2001.
Krsna @Yahoo.com. Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.2005.internet:Public Jurnal
Situs Web:
http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme
http://pormadi.wordpress.com/2007/10/01/nilai-nilai-pancasila-dan-uud-1945/
http://ideologipancasila.wordpress.com/2007/08/14/perda-syariat-mengancam-integrasi-bangsa/
http://klubhausbuku.wordpress.com/2008/05/16/ancaman-bahaya-disintegrasi/
http://id.shvoong.com/social-sciences/1696931-disintegrasi-nasional/
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan 15