Download pdf - Lp Dm Gangren Ruang 29

Transcript
  • 7/23/2019 Lp Dm Gangren Ruang 29

    1/22

    LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

    PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DM) DENGAN GANGREN

    Di Ruang 29 RSSA Malang

    Untuk M!nu"i Tuga# In$i%i$u P&'#i N Da&t!n M$ikal

    Ol" *

    Ra"!an

    NIM+ ,-./0/2/9,,,/00

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    1AKULTAS KEDOKTERAN UNIERSITAS BRAWI3A4A

    MALANG

    2/,.

  • 7/23/2019 Lp Dm Gangren Ruang 29

    2/22

    LAPORAN PENDAHULUAN

    DIABETES MELLITUS (DM) DENGAN GANGREN

    A+ Dini#i

    Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter,

    dengan tanda-tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya

    gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya insulin efektif di dalam

    tubuh, gangguan primer terletak pada metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai

    juga gangguan metabolisme lemak dan protein. (Askandar, 2000).

    Diabetes Mellitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh

    kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (melt!er,u!!ane, 2002).Dari beberapa definisi diatas tentang DM dapat diambil kesimpulan bah"a DM

    adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh gangguan hormonal (dalam hal ini adalah

    hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas) dan melibatkan metabolisme karbohidrat

    dimana seseorang tidak dapat memproduksi #ukup insulin atau tidak dapat

    menggunakan insulin yang diproduksi denga baik, karena proses autoimmune,

    dipengaruhi se#ara genetik dengan gejala yang pada akhirnya menuju tahap perusakan

    imunologi sel-sel yang memproduksi insulin.

    $angren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan adanya jaringan mati

    atau nekrosis, namun se#ara mikrobiologis adalah proses nekrosis yang disebabkan

    oleh infeksi. (Askandar, 200%).

    B+ Kla#iika#i

    %. Diabetes Mellitus

    a. Diabetes &ipe ' ('DDM)

    &erdapat ketidakmampuan untuk menghasilkan insulin karena sel-sel

    beta pankreas telah dihan#urkan oleh proses autoimun. $lukosa yang berasal

    dari makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam

    darah dan menimbulkan hiperglikemia postprandial (sesudah makan).ika

    konsentrasi glukosa dalam darah #ukup tinggi, ginjal tidak dapat menyerap

    kembali semua glukosa yang tersaring keluar akibatnya glukosa tersebut

    diekskresikan dalam urin (glukosuria). kskresi ini akan disertai oleh

    pengeluaran #airan dan elektrolit yang berlebihan, keadaan ini dinamakan

    diuresis osmotik. *asien mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuria)

    dan rasa haus (polidipsi).

    b. Diabetes &ipe '' (+'DDM)

    &erdapat dua masalah utama yang berhubungan dengan insulin, yaituresistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. +ormalnya insulin akan

    terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel. ebagai akibat

  • 7/23/2019 Lp Dm Gangren Ruang 29

    3/22

    terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi

    dalam metabolisme glukosa di dalam sel. esistensi insulin pada diabetes

    tipe '' disertai dengan penurunan reaksi intrasel, dengan demikian insulin

    menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan.

    ntuk mengatasi resistensi insulin dan men#egah terbentuknya

    glukosa dalam darah harus terdapat peningkatan insulin yang disekresikan.

    *ada penderita toleransi glukosa terganggu, keadaan ini terjadi akibat sekresi

    insulin yang berlebihan dan kadar glukosa akan dipertahankan pada tingkat

    yang normal atau sedikit meningkat. +amun jika sel-sel beta tidak mampu

    mengimbangi peningkatan kebutuhan akan insulin maka kadar glukosa akan

    meningkat danterjadi diabetes tipe ''.

    Meskipun terjadi gangguan sekresi insulin yang merupakan #iri khas

    diabtes tipe '', namun terdapat jumlah insulin yang adekuat untuk men#egah

    peme#ahan lemak dan produksi badan keton. /leh karena itu, ketoasidosis

    diabetik tidak terjadi pada diabetes tipe ''. Meskipun demikan, diabetes tipe ''

    yang tidak terkontrol dapat menimbulkan masalah akut lainnya yang

    dinamakan sindrom hiperglikemik hiperosmoler nonketotik. Akibat intoleransi

    glukosa yang berlangsung lambat dan progresif, maka a"itan diabetes tipe ''

    dapat berjalan tanpa terdeteksi, gejalanya sering bersifat ringan dan dapat

    men#akup kelelahan, iritabilitas, poliuria, polidipsia, luka pada kulit yang tidak

    sembuh-sembuh, infeksi dan pandangan yang kabur.#. Diabetes tipe lain

    &ipe ini disebabkan oleh berbagai kelainan genetik spesifik (kerusakan

    genetik sel pankreas dan kerja insulin), penyakit pada pankreas, obat-

    obatan, bahan kimia, infeksi, dan lain-lain.

    d. Diabetes $estasional

    &erjadi pada "anita yang tidak menderita diabetes sebelum

    kehamilannya. 1iperglikemia terjadi selama kehamilan akibat sekresi

    hormone-hormon plasenta. esudah melahirkan bayi, kadar glukosa darah

    pada "anita yang menderita diabetes gestasional akan kembali normal

    (aradero,M,dkk., 2003).

    2. $angren 4aki Diabetik

    5agner ( %367 ) membagi gangren kaki diabetik menjadi enam tingkatan , yaitu

    Derajat 0 &idak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan

    disertai kelainan bentuk kaki seperti 8 #la",#allus 8.

    Derajat ' lkus superfisial terbatas pada kulit.

    Derajat '' lkus dalam menembus tendon dan tulang.

    Derajat ''' Abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis.

  • 7/23/2019 Lp Dm Gangren Ruang 29

    4/22

    Derajat '9 $angren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa

    selulitis.

    Derajat 9 $angren seluruh kaki atau sebagian tungkai.

    edangkan rand (%36:) dan 5ard (%36;) membagi gangren kaki menjadi dua

    golongan

    %. 4aki Diabetik akibat 'skemia ( 4D' )

    Disebabkan penurunan aliran darah ke tungkai akibat adanya makroangiopati

    ( arterosklerosis ) dari pembuluh darah besar ditungkai, terutama di daerah

    betis.

    $ambaran klinis 4D'

    - *enderita mengeluh nyeri "aktu istirahat.

    - *ada perabaan terasa dingin.

    - *ulsasi pembuluh darah kurang kuat.

    - Didapatkan ulkus sampai gangren.

    2. 4aki Diabetik akibat +europati ( 4D+ )

    &erjadi kerusakan syaraf somatik dan otonomik, tidak ada gangguan dari

    sirkulasi. 4linis di jumpai kaki yang kering, hangat, kesemutan, mati rasa,

    oedem kaki, dengan pulsasi pembuluh darah kaki teraba baik.

    5+ Eti'l'gi1. Diabetes Melitus

    DM mempunyai etiologi yang heterogen, dimana berbagai lesi dapat

    menyebabkan insufisiensi insulin, tetapi determinan genetik biasanya memegang

    peranan penting pada mayoritas DM.

  • 7/23/2019 Lp Dm Gangren Ruang 29

    5/22

    2. Gangren Kaki Diabetik

  • 7/23/2019 Lp Dm Gangren Ruang 29

    6/22

    6+ Gangren Kaki Diabetik

    Ada dua teori utama mengenai terjadinya komplikasi kronik DM akibat

    hiperglikemia, yaitu teori sorbitol dan teori glikosilasi.

    1. Teori Sorbitol

    1iperglikemia akan menyebabkan penumpukan kadar glukosa pada sel

    dan jaringan tertentu dan dapat mentransport glukosa tanpa insulin. $lukosa

    yang berlebihan ini tidak akan termetabolisasi habis se#ara normal melalui

    glikolisis, tetapi sebagian dengan perantaraan en!im aldose reduktase akan

    diubah menjadi sorbitol. orbitol akan tertumpuk dalam sel @ jaringan tersebut

    dan menyebabkan kerusakan dan perubahan fungsi.

    2. Teori Glikosilasi

    Akibat hiperglikemia akan menyebabkan terjadinya glikosilasi pada

    semua protein, terutama yang mengandung senya"a lisin. &erjadinya proses

    glikosilasi pada protein membran basal dapat menjelaskan semua komplikasi

    baik makro maupun mikro =askular.

    &erjadinya 4aki Diabetik (4D) sendiri disebabkan oleh faktor ? faktor

    disebutkan dalam etiologi.

  • 7/23/2019 Lp Dm Gangren Ruang 29

    7/22

    isiko tinggi #idera

    *eB berat badan

    $angguan

    pemenuhan nutrisi

    *eC katabolisme

    gliserol

    &erbentuk benda

    keton

    4etoasidosis*eB tingkat

    kesadaran

    4elainan sel pankreas

    $angguan sistemimunitas (auto-imun)

    4elainan insulin(penurunan res-poninsulin)

  • 7/23/2019 Lp Dm Gangren Ruang 29

    8/22

    *enumpukan

    glukosa sel F

    jaringan

    orbitol

    $lukosa

    reduktase

    4erusakan F perubahan

    fungsi sel F jaringan

    $likosilasi *rotein+europati$angguan sensorik

    $angguan motorikensasi nyeri pada

    kaki meB

    &rauma tidak terasa

    lkus

    Atrofi otot kaki

    *erubahan titik

    tumpu

    lserasi

    Angiopati$angguan aliran

    darah ke kaki

    *eB nutrisi dan /2sel

    F jaringan

    uka sulit sembuh

    'nfeksi4ematian jaringan

    GANGREN

    'ntestinal *eB peristalti# intestin *eB absorbsi #airan

  • 7/23/2019 Lp Dm Gangren Ruang 29

    9/22

    E+ Mani#ta#i Klini#

    $ejala yang la!im terjadi, pada diabetes mellitus sebagai berikut

    *ada tahap a"al sering ditemukan a. *oliuri

    1al ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai

    melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmoti# diuresis

    yang mana gula banyak menarik #airan dan elektrolit sehingga klien mengeluh

    banyak ken#ing.b. *olidipsi

    1al ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan #airan banyak

    karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi klien lebih banyak minum.#. *oliphagi

    1al ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami star=asi

    (lapar). ehingga untuk memenuhinya klien akan terus makan. &etapi "alaupun

    klien banyak makan, tetap saja makanan tersebut hanya akan berada sampai

    pada pembuluh darah.d. erat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang

    1al ini disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka

    tubuh berusama mendapat peleburan !at dari bahagian tubuh yang lain yaitu

    lemak dan protein, karena tubuh terus merasakan lapar, maka tubuh selanjutnya

    akan meme#ah #adangan makanan yang ada di tubuh termasuk yang berada di

    jaringan otot dan lemak sehingga klien dengan DM "alaupun banyak makan

    akan tetap kuruse. Mata kabur1al ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa ? sarbitol fruktasi) yang

    disebabkan karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat penimbunan sarbitol dari

    lensa, sehingga menyebabkan pembentukan katarak (aradero,M, dkk., 2003).

    F. P!&ik#aan Pnun7ang

    %. *emeriksaan Diagnostik

    $lukosa darah meningkat

    Asam lemak bebas meningkat

    /smolalitas serum meningkat

    $as darah arteri *1 menurun, 1/7 menurun

    reum@kreatinin meningkat@normal

    rine gula G aseton positip

    lektrolit +a, 4, fosfor

    2. 4titeria *engendalian DM

    aik edang uruk

  • 7/23/2019 Lp Dm Gangren Ruang 29

    10/22

    $D *uasa (mg@d) 60-%03 %%0-%73 H%>0

    $D 2 jam ** (mg@d) %%0-%I3 %:0-%33 H200

    4oleseterol &otal (mg@d) J200 200-273 E2>0

    4olesterol D (mg@d) non *4

    Dengan *4

    J%70

    J%00

    %70-%I3

    %00-%23

    E%:0

    E%70

    4olesterol 1D (mg@d) E>I 7I->I J7I

    &rigliserida (mg@d) tanpa *4

    Dengan *4

    J200

    J%I0

    200-%>3

    %I0-%33

    E2I0

    E200

    M' 5anita

    *ria

    %6,I-22,3

    20-2>,3

    27-2I

    2I-2;

    E2I@J%6,

    I

    E2;@J20

    &ekanan Darah (mm1g) J%>0@30%>0-%:0@

    30-3IE%:0@3I

    G+ K'!lika#i

    4omplikasi yang bias timbul oleh DM antara lain

    %. $angren 4aki Diabetik

    2. +europhaty

    7. etinophaty

    >. +ephrophaty

    I. hroni# 1eart Disease

    edangkan komplikasi akibat gangrene yakni

    %. /steomyelitis

    2. epsis

    7. kematian

    H+ Pnatalak#anaan

    %. Diet

    *ada konsensus *erkumpulan ndokrinologi 'ndonesia (*4+') telah ditetapkan

    bah"a standar yang dianjurkan adalah santapan dengan komposisi seimbang berupa

    karbohidrat (:0-;0K), protein (%3-%IK), dan lemak (23-2IK). Apabila diperlukan,

    santapan dengan komposisi karbohdrat sampai ;0-;IK juga memberikan hasil yang

    baik, terutama untuk golongan ekonomi rendah. umlah kalori disesuaikan dengan

    pertumbuhan, status gi!i, umur, stress akut, dan kegiatan jasmani untuk men#apai

    berat badan ideal.ara menghitung kalori pada pasien DMa. &entukan terlebih dahulu berat badan ideal untuk mengetahui jumlah kalori basal

    pasien diabetes melitus. ara perhitungan menurut o##a

    BB I$al 8 (TB $ala! ! : ,//) : ,/; kg*ada laki-laki yang tingginya J %:0 #m atau perempuan yang tingginya J %I0 #m

    berlaku

  • 7/23/2019 Lp Dm Gangren Ruang 29

    11/22

    BB I$al 8 (TB $ala! ! : ,//) < , kgb. 4emudian hitung jumlah kalori yang dibutuhkan

    Laki=laki 8 BB I$al < -/P&!uan 8 BB I$al < 2.4ebutuhan kalori sebenarnya harus ditambah lagi sesuai dengan kegiatan sehari-

    hari.

    uatu pegangan kasar dapat dibuat sebagai beriku *asien kurus L 2.700-2.I00 kkal

    *asien normal L %.;00-2.%00 kkal

    *asien gemuk L %.700-%.I00 kkal

    2. /alahraga

    /lahraga atau latihan fisik dilakukan sebagai berikut

    - I ? %0 pemanasan

    - 20 ? 70 latihan aerobi# (;I ? 60K denyut jantung maksimal)

    - %I ? 20 pendinginan

    +amun sebaiknya dalam berolahraga juga memperhatikan hal-hal sebagai berikut

    - angan lakukan latihan fisik jika glukosa darah E2I0 mg@d

    - ika glukosa darah J%00 mg@dsebelum latihan, maka sebaiknya makan

    #amilan dahulu

    - ekomendasi latihan bagi penderita dengan komplikasi disesuaikan dengan

    kondisinya

    - atihan dilakukan 2 jam setelah makan

    - *ada klien dengan gangrene kaki diabeti#, tidak dianjurkan untuk melakukan

    latihan fisik yang terlalu berat

    7. *engobatan untuk gangren

    - 4ering

    o 'stirahat di tempat tidur

    o 4ontrol gula darah dengan diet, insulin atau obat antidiabetik

    o &indakan amputasi untuk men#egah meluasnya gangrene, tapi dengan

    indikasi yang sangat jelas

    o Memperbaiki sirkulasi guna mengatasi angiopati dengan obat-obat anti

    platelet agregasi (aspirin, diprydamol, atau pentoNy=ilin)

    - asah

    o 'stirahat di tempat tidur

    o 4ontrol gula darah dengan diet, insulin atau obat antidiabetik

    o Debridement

    o 4ompres dengan air hangat, jangan dengan air panas atau dingin

    o eri 8topi#al antibioti#O

    o eri antibioti# yang sesuai kultur atau dengan antibioti# spe#trum luas

    o ntuk neuropati berikan pyridoNine (=it :) atau neurotropik lain

  • 7/23/2019 Lp Dm Gangren Ruang 29

    12/22

    o Memperbaiki sirkulasi guna mengatasi angiopati dengan obat-obat anti

    platelet agregasi (aspirin, diprydamol, atau pentoNy=ilin)

    - *embedahan

    o Amputasi segera

    o Debridement dan drainase, setelah tenang maka tindakan yang dapat

    diambil adalah amputasi atau skin@arterial graft

    >. /bat

    a. /bat 1ipoglikemik /ral (/1D)

    b. 'nsulin, dengan indikasi

    - 4etoasidosis, koma hiperosmolar, dan asidosis laktat

    - DM dengan berat badan menurun se#ara #epat

    - DM yang mengalami stress berat (infeksi sistemik, operasi berat, dll)

    -DM gestasional

    - DM tipe '

    - 4egagalan pemakaian /1D

    I+ Pngka7ian

    1'ku# Pngka7ian

    Data bergantung pada berat dan lamanya ketidakseimbangan metabolik dan pengaruh

    pada fungsi organ

    1. Aktifitas/Istirahat

    emah, letih, sulit bergerak@berjalan.

    4ram otot, tonus otot menurun, gangguan tidur dan istirahat.

    Disorentasi, koma.

    2. Sirkulasi

    Ada ri"ayat hipertensi, 'MA.

    4ebas F kesemutan pada eNtrimitas.

    4ebas pada kaki.

    &akikardia@nadi yang menurun@tak ada.

    4ulit panas, kering F kemerahan, bola mata #ekung.7. 'ntegritas ego

    tress, tergantung orang lain.

    *eka terhadap rangsangan.

    4. Eliminasi

    *oliuria, nokturia

    asa nyeri@terbakar, kesulitan berkemih (infeksi)

    +yeri tekan abdomen

    Diare, bising usus lemah@menurun.

    5. Makanan/cairan

    1ilang nafsu makan, mual@muntah.

    menurun, haus.

    4ulit kering@bersisik, turgor jelek.

  • 7/23/2019 Lp Dm Gangren Ruang 29

    13/22

    Distensi abdomen.

    . !eurosensori

    *using@pening, sakit kepala.

    *arestesia, kesemutan, kebas kelemahan pada otot.

    $angguan penglihatan.

    Disorentasi mengantuk, letargia, stupor@koma.

    ". !#eri/ken#amanan

    Abdomen tegang@nyeri

    5ajah meringis, palpitasi.

    $. %erna&asan

    atuk, bernapas bau keton

    '. (eamanan

    4ulit kering, gatal, ulkus kulit.

    Demam, diaforesis

    Menurunnya kekuatan@rentang gerak.

    Pngka7ian Luka *

    a+ L'ka#i > Ltak luka*

    *engkajian lokas F letak luka penting sebagai indikator terhadap kemungkinan

    penyebab tejadinya luka dan memudahkan edukasi pada pasien, sehingga

    kejadian luka dapat diminimalkan khususnya luka ganggren diabetik. Misalnya

    pasien dating ke dengan letak luka pada ibu jari kaki, kemungkinan

    penyebabnya adalah pemakaian sepatu yang terlalu sempit sehingga terjadi

    penekanan oleh sepatu. 4ejadian luka dapat diminimalkan dengan tidak

    menggunakan sepatu yang sempit.

    6+ Sta$iu! Luka *

    e#ara umum stadium luka dibedakan sebagai berikut

    LUKA GANGGRENDIABETIK

    Status infeksi

    Lokasi & letak

    luka

    Stadium luka

    Status neuroloi

    Status !askuler

    Bentuk & ukuran

    luka

  • 7/23/2019 Lp Dm Gangren Ruang 29

    14/22

    %) erdasarkan anatomi kulit ( *ressure ul#ers panel, %330)

    a) *artial thi#kness yaitu hilangnya lapisan epidermis hingga lapisan dermis

    paling atas.

    b) *ull thi#kness yaitu hilangnya lapisan dermis hingga lapisan sub#utan.

    tadium ' kulit ber"arna merah, belum tampak adanya lapisan epidermis

    yang hilang

    tadium '' 1ilangnya lapisan epidermis @ le#et sampai batas dermis paling

    atas.

    tadium ''' usaknya lapisan dermis bagian ba"ah hingga lapisan sub#utan.

    tadium '= usaknya lapisan sub#utan hingga otot dan tulang.

    2) erdasarkan "arna dasar luka ( +etherlands "ounn#are #onsultant

    so#iety,%36>)

    a) ed ( Merah) merupakan jaringan sehat, granulasi @ epitilisasi, =askuler

    baik mungkin luka akan ber"arna pink, merah, merah tua.

    b) Pello" ( kuning) uka ber"arna kuning muda, kuning kehijauan, kuning

    tua ataupun kuning ke#oklatan, merupakan jaringan mati yang lunak,

    fibrinolitik, dan a=askulerisasi.

    #) la#k ( 1itam) jaringan nekrotik dan a=skularisasi.

    7) tadium "agner ( khusus luka ganggren diabeti#) a) uperfi#ial ul#ers

    - tadium 0 &idak terdapat lesi, kulit dalam keadaan baik, tetapi

    dengan bentuk tulang kaki yang menonjol @ #har#ot arthropathies.

    - tadium ' 1ilangnya lapisan kulit hingga dermis F kadang tampak

    tulang menonjol.

    b) Deep l#ers

    - tadium '' esi terbuka dengan penetrasi ke tulang atau tendo

    disertai goa.

    - tadium ''' *enetrasi dalam, osteomylitis, plantar abses atau

    infeksi hingga tendon

    #) $anggren

    tadium '9 eluruh kaki dalam kondisi nekrotik ( ganggren ).

    + Bntuk > Uku&an Luka *

    *engkajian bentuk F ukuran luka dilakukan dengan pengukuran 7 dimensi atau

    dengan photographer untuk menge=aluasi kemajuan proses penyembuhan luka.

    1al yang harus diperhatikan dalam pengkajian bentuk F ukuran luka adalah alat

  • 7/23/2019 Lp Dm Gangren Ruang 29

    15/22

    ukur yang tepat, hindari infeksi nosokomial bila alat ukur tersebut digunakan

    berulang kali.

    Misalnya ika mengukur kedalam luka @ goa pada luka, gunakan alat ukur kapas

    lidi @ pinset steril sekali pakai ( selanjutnya ukur dg meteran F dokumentasikan).

    %) *engukuran uka dengan &iga Demensi

    *engukuran ini mempergunakan arah jarum jam. Dilakukan dengan mengkaji

    panjang, lebar dan kedalamam luka, hal ini "ajib dilaksanakan oleh pera"at

    untuk menilai ada@ tidaknya goa ( sinus tra#kat atau undermining) yang

    merupakan #iri khas luka ganggren diabetik. kur kedalaman luka dengan

    mempergunakan lidi kapas @ pinset steril dengan hati-hati dengan arah

    pengukuran searah jarum jam.

    %2

    %% %

    %0 2

    3 7

    6 >

    2 ! $i 7a! ? ; I

    :

    Kt&angan*

    a). 2 #m lokasi goa yang terdapat di jam : dengan kedalaman luka 2 #m

    b). 7 N 2 #m adalah panjang 7 #m N lebar luka 2 #m

    #). % #m adalah kedalaman luka.

    $+ Statu# a#kul&+

    %) *alpasi.

    tatus perfusi dinilai dengan melakukan palpasi pada daerah tibia dan dorsalis

    pedis untuk menilai ada @ tidaknya denyut nadi ( arteri dorsalis pedis ) *ada

    pasien dengan lanjut usia ( lansia) terkadang sulit diraba, jalan keluarnya dapat

    menggunakan alat stetoskope ultra soni# dopler

    2) apillery refill

  • 7/23/2019 Lp Dm Gangren Ruang 29

    16/22

    Merupakan "aktu pengisian ka=iler dan di e=aluasi dengan memberi tekanan

    pada ujung jari atau ujung kuku kaki ( ektremitas ba"a, setelah tampak

    kemerahan atau putih bila dilakukan penekanan pada ujung kuku. *ada

    beberapa kondisi menurunnya atau bahkan hilangnya deng nadi, pu#at, kulit

    dingin merupakan indikasi iskemia ( arteri insufgi#ien#y ) dengan #apillary refill

    lebih dari >0 detik.

    5aill&@ &ill Ti! (dasar memperkirakan kecepatan aliran darah/

    perfusi)

    7) dema

    Merupakan penilaian ada@ tidaknya edema dengan melakukan penekanan

    dengan jari tangan pada tulang yang menonjol umumnya pada tibia

    malleolus.4ulit @ jaringan yang mengalami edema tampak lebih #oklat

    kemerahan atau mengkilat, adanya edema menunjukkan gangguan aliran

    darh balik =ena.

    Tingkat E$!a

    >) &emperatur 4ulit

    &emperatur pada kulit member informasi tentang kondisi perfusi jaringan dan

    fase inflamasi serta merupakan =ariable penting dalam menilai adanya

    peningkatan atau penurunan perfusi jaringan terhadap tekanan ( ransangan

    tekanan ). ara melakukan penilaian dengan melakukan palpasi @

    menempelkan punggung tangan pada kulit sekitar luka F membandingkan

    dengan kulit bagian lain yang sehat.

    + Statu# Nu&'l'gi

    - Normal " #$%# detik.

    - Iskemia " #% ' detik

    -Iskemia (erat" '% )$detik

    - Iskemia sanat (erat" le(i*

    dari )$dtk

    $ + $,- m " / # 0 medle1

    $,- + #,' m" / ' 0 moderate1

    #,' + ', m" /2 0 se!ere 1

  • 7/23/2019 Lp Dm Gangren Ruang 29

    17/22

    *engkajian status neurologi penting pada pasien diabetis melirus untuk menilai

    fungsi motorik, sensorik, dan saraf otonom. *ada motorik lakukan inspeksi pada

    bentuk kaki seperti jari2 telapak kaki yg menonjol, adanya kallus karena

    penekanan se#ara terus menerus yang dapat menjadi luka. *enilaian sensorik

    dapat berupa baal, kesemutan, dilakukan dengan #ara melakukan palpasi @

    sentuhan pada jari2 satu persatu , telapak kaki dan anjurkan pasien untuk

    memejamkan mata, hal ini dilakukan untuk menilai sensiti=itas pada ekstremitas

    ba"ah, selanjutnya penilaian otonom dilakukan dg #ara inspeksi pada kaki

    se#ara seksama terhadap adanya kekeringan, luka@le#et kulit terkelupas akibat

    berkurangnya pengeluaran keringat ( kekeringan)

    + Ink#i+

    *sedomonas dan stapilo#o##us aureus merupakan mikroorganisme patogn

    yang paling sering mun#ul pada luka ganggren F merupakan jenis luka kronis

    yang terkontaminasi, adanya kolonisasi bakteri mengindikasikan luka tersebut

    telah terinfeksi. uka yang telah terinfeksi menunjukkan adanya infeksi se#ara

    %) 'nfeksi istemik *ada pemeriksaan laboratorium , adanya peningkatan

    jumlah leukosit (lekositosis) lebih dari batas normal, dan peningkatan @

    penurunan suhu tubuh.

    2) okal 'nfeksi

    &ampak peningkatan jumlah eksudat, berbau tidak sedap, penurunan=askularisasi, adanya jaringan nekrotik@ slough, eritema@ kemerahan pada

    kulit sekitar luka, terba hangat@ panas dan nyeri tekan setempat.'nfeksi dapat

    meluas dg #epat hingga tulang ( osteomylitis) dapat dilihat dg Q-rays) atau

    bahkan adanya krepitasi pada daerah luka mengindikasikan adanya gas

    ganggren ( sangat berbahaya F menular) pera"at "ajib "aspada

    gunakan alat pelindung diri saat pengkajian luka. *emerikasaan kultur pus @

    darah merupakan rekomendasi untuk pemberian antibiotika oleh dokter.

    T"nik Pnga!6ilan Kultu& Pu#

    3ui luak d Nal$,45& diamkan

    %#$ mnt sam6ai airan eksudat

    keluar

    Lakukan teknik 6enam(ilan 6us

    d 7i%7a 0 #$8 s9a(1 d

    te*nik steril 0 d lidi ka6as

    steril1

    Sim6an dlm tem6at steril & seera

    kirim ke la(oratorium

  • 7/23/2019 Lp Dm Gangren Ruang 29

    18/22

    Rig!ag tehnik

    3+ Diagn'#a k&aatan

    %. $angguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya @ menurunnya

    aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah.

    2. $angguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada

    ekstrimitas.

    7. $angguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan.

    >. 4eterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka.

    I. $angguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

    dengan intake makanan yang kurang.

    :. *otensial terjadinya penyebaran infeksi ( sepsis ) berhubungan dengan

    tingginya kadar gula darah.

    ;. emas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.

    6. 4urangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, pera"atan dan

    pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.

    3. $angguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu

    anggota tubuh.

    %0. $anguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.

    K. Int&%n#i

    1. $angguan perfusi berhubungan dengan melemahnya@menurunnya aliran darah ke

    daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah.

    &ujuan Mempertahankan sirkulasi perifer tetap normal.

    4riteria 1asil - Denyut nadi perifer teraba kuat dan reguler

    - 5arna kulit sekitar luka tidak pu#at@sianosis

    - 4ulit sekitar luka teraba hangat.

    - /edema tidak terjadi dan luka tidak bertambah parah.

    - ensorik dan motorik membaik

  • 7/23/2019 Lp Dm Gangren Ruang 29

    19/22

    +o. &indakan asional

    %. Ajarkan pasien untuk melakukan

    mobilisasi

    Mobilisasi meningkatkan sirkulasi darah

    2. Ajarkan tentang faktor-faktor yang

    dapat meningkatkan aliran darah

    &inggikan kaki sedikit lebih rendahdari jantung ( posisi ele=asi pada

    "aktu istirahat ), hindari penyilangkan

    kaki, hindari balutan ketat, hindari

    penggunaan bantal, di belakang lutut

    dan sebagainya

    Meningkatkan melan#arkan aliran

    darah balik sehingga tidak terjadi

    oedema.

    7. Ajarkan tentang modifikasi faktor-

    faktor resiko berupa 1indari diet

    tinggi kolestrol, teknik relaksasi,menghentikan kebiasaan merokok,

    dan penggunaan obat =asokontriksi

    4olestrol tinggi dapat memper#epat

    terjadinya arterosklerosis, merokok

    dapat menyebabkan terjadinya=asokontriksi pembuluh darah,

    relaksasi untuk mengurangi efek dari

    stress.

    >. 4olaborasi dengan tim kesehatan lain

    dalam pemberian =asodilator,

    pemeriksaan gula darah se#ara rutin

    dan terapi oksigen ( 1/ ).

    *emberian =asodilator akan

    meningkatkan dilatasi pembuluh darah

    sehingga perfusi jaringan dapat

    diperbaiki, sedangkan pemeriksaan

    gula darah se#ara rutin dapat

    mengetahui perkembangan dan

    keadaan pasien, 1/ untuk

    memperbaiki oksigenasi daerah

    ulkus@gangren

    2. $anguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas.

    &ujuan &er#apainya proses penyembuhan luka.

    4riteria hasil %.erkurangnya oedema sekitar luka.

    2. *us dan jaringan nekrosis berkurang

    7. Adanya jaringan granulasi.

    >. au khas gangren berkurang.

    +o. &indakan asional

    %. 4aji luas dan keadaan luka serta

    proses penyembuhan

    *engkajian yang tepat terhadap luka

    dan proses penyembuhan akan

    membantu dalam menentukan tindakan

  • 7/23/2019 Lp Dm Gangren Ruang 29

    20/22

    selanjutnya

    2. a"at luka dengan baik dan benar

    membersihkan luka se#ara abseptik

    menggunakan larutan yang tidak

    iritatif, angkat sisa balutan yang

    menempel pada luka dan nekrotomi

    jaringan yang mati

    mera"at luka dengan teknik aseptik,

    dapat menjaga kontaminasi luka dan

    larutan yang iritatif akan merusak

    jaringan granulasi tyang timbul, sisa

    balutan jaringan nekrosis dapat

    menghambat proses granulasi

    7. 4olaborasi dengan dokter untuk

    pemberian insulin, pemeriksaan

    kultur pus pemeriksaan gula darah

    pemberian anti biotik

    'nsulin akan menurunkan kadar gula

    darah, pemeriksaan kultur pus untuk

    mengetahui jenis kuman dan anti biotik

    yang tepat untuk pengobatan,

    pemeriksaan kadar gula darahuntuk

    mengetahui perkembangan penyakit

    ). $anguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan.

    &ujuanasa nyeri hilang@berkurang

    4riteria hasil %.*enderita se#ara =erbal mengatakan nyeri berkurang@hilang .

    2. *enderita dapat melakukan metode atau tindakan untuk mengatasi

    atau mengurangi nyeri .

    7. *ergerakan penderita bertambah luas.

    >. &idak ada keringat dingin, tanda =ital dalam batas normal.( 7: ?

    7;,I0

    , + :0 ? 60 N @menit, & %00 ? %70 mm1g, %6 ? 20 N

    @menit).

    +o. &indakan asional

    %. 4aji tingkat, frekuensi, dan reaksi

    nyeri yang dialami pasien

    ntuk mengetahui berapa berat nyeri

    yang dialami pasien

    2. elaskan pada pasien tentang sebab-

    sebab timbulnya nyeri

    pemahaman pasien tentang penyebab

    nyeri yang terjadi akan mengurangi

    ketegangan pasien dan memudahkan

    pasien untuk diajak bekerjasama dalam

    melakukan tindakan

    7. iptakan lingkungan yang tenang angasangan yang berlebihan dari

    lingkungan akan memperberat rasa

    nyeri

    >. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi &eknik distraksi dan relaksasi dapat

    mengurangi rasa nyeri yang dirasakan

    pasien

    I. Atur posisi pasien senyaman mungkin

    sesuai keinginan pasien

    *osisi yang nyaman akan membantu

    memberikan kesempatan pada ototuntuk relaksasi seoptimal mungkin

    :. akukan massage dan kompres luka Massage dapat meningkatkan

  • 7/23/2019 Lp Dm Gangren Ruang 29

    21/22

    dengan 5 saat ra"at luka =askulerisasi dan pengeluaran pus

    sedangkan 5 sebagai desinfektan

    yang dapat memberikan rasa nyaman

    ;. 4olaborasi dengan dokter untuk

    pemberian analgesik

    /bat ?obat analgesik dapat membantu

    mengurangi nyeri pasien

    4. 4eterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.

    &ujuan*asien dapat men#apai tingkat kemampuan akti=itas yang optimal.

    4riteria 1asil %. *ergerakan paien bertambah luas

    2. *asien dapat melaksanakan akti=itas sesuai dengan kemampuan

    (duduk, berdiri, berjalan).

    7. asa nyeri berkurang.

    >. *asien dapat memenuhi kebutuhan sendiri se#ara bertahap sesuai

    dengan kemampuan.

    +o. &indakan asional

    %. 4aji dan identifikasi tingkat kekuatan

    otot pada kaki pasien

    ntuk mengetahui derajat kekuatan

    otot-otot kaki pasien

    2. eri penjelasan tentang pentingnya

    melakukan akti=itas untuk menjaga

    kadar gula darah dalam keadaan

    normal

    *asien mengerti pentingnya akti=itas

    sehingga dapat kooperatif dalam

    tindakan kepera"atan

    7. Anjurkan pasien untuk

    menggerakkan@mengangkat

    ekstrimitas ba"ah sesui kemampuan

    ntuk melatih otot ? otot kaki sehingg

    berfungsi dengan baik

    >. antu pasien dalam memenuhi

    kebutuhannya

    4eterbatasan mobilitas fisik #enderung

    membuat klien kesulitan dalam

    memnuhi kebutuhannya sehingga

    harus diberikan bantuan

    I. 4erja sama dengan tim kesehatan

    lain dokter ( pemberian analgesik )

    dan tenaga fisioterapi

    Analgesik dapat membantu mengurangi

    rasa nyeri, fisioterapi untuk melatih

    pasien melakukan akti=itas se#arabertahap dan benar

  • 7/23/2019 Lp Dm Gangren Ruang 29

    22/22

    Data& Pu#taka

    arpenito, .., %333. en#ana Asuhan F Dokumentasi 4epera"atan. d. 2 akarta

    $

    2000. Diagnosa 4epera"atan. d. 6. akarta $

    Doengoes. %333. *eren#anaan Asuhan 4epera"atan. akarta $

    Mansjoer, Arif., et all. %333. 4apita elekta 4edokteran.