KARYA TULIS ILMIAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.A DENGAN KASUSFRAKTUR PATELLA DI RUANGAN BOUGENVILE
RUMAH SAKIT UMUM MOKOPIDO TOLITOLI
saripa
10053
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya (Smeltzer S.C & Bare B.G, 2001) atau setiap retak atau patah pada tulang yang utuh (Reeves C.J, Roux G & Lockhart R, 2001).
menurut WHO kecelakaan lalu lintas bahkan dapat menyebabkan kematian 1,25 juta orang tiap tahunnya, dengan korban yang mengalami fraktur.
Di daerah Tolitoli pun jumlah kasus kecelakaan sangat luas dan Menurut data dari Medikal Recorde Mokopido Tolitoli pada bulan Januari sampai Desember tahun 2012 pasien yang dirawat sebanyak 596 diruangan Bougenvile. dan pasien yang mengalami fraktur selama bulan Januari sampai Desember 2012 sebanyak 133 orang, dan masing-masing fraktur yang terbanyak adalah fraktur tertutup tibia fibula yaitu 40% dan yang terkecil adalah fraktur terbuka femur yaitu 25%. Fraktur patela sebanyak 2 orang atau 0,2%.
Berdasarkan data tersebut penulis tertarik untuk mengangkat kasus tentang Asuhan Keperawatan Fraktur Patela pada Tn.A di Rumah Sakit Mokopido Tolitoli.B. Perumusan Masalah
Bagaimanakah pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Tn.A Dengan Kasus Fraktur Patella di Ruangan Bougenvile Rumah Sakit Umum Mokopido Tolitoli.C. Tujuan
Tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah : a. Tujuan umum b. Tujuan khususD. Metode penulisanE. Manfaat
BAB II TINJAUAN TEORI
a. Konsep Medis tentang Fraktur 1. Pengertian
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya (Smeltzer S.C & Bare B.G, 2001) atau setiap retak atau patah pada tulang yang utuh (Reeves C.J, Roux G & Lockhart R, 2001). 2. Jenis fraktur a .Fraktur komplet b. Fraktur terbuka c. Fraktur tertutup
3. EtiologiAdapun etiologi dari fraktur adalah : a. Trauma Langsung (kecelakaan lalulintas) b. Tidak langsung (jatuh dari ketinggian dengan posisi berdiri/duduk sehingga terjadi fraktur tulang belakang ) c. Patologis : Metastase dari tulang d. Degenerasi e. Spontan : Terjadi tarikan otot yang sangat kuat.
4. patofisiologi Tulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekeuatan dan gaya pegas untuk menahan tekanan (Apley, A. Graham, 1993). Tapi apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yang mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang (Carpnito, Lynda Juall, 1995).
5. Manifestasi klinis 6. Komplikasi fraktur 7. pemeriksaan diagnostik 8. penatalaksanaan kedaruratan 9. prinsip penanganan fraktur 10. perawatan
b. Konsep Keperawatan Kasus Fraktur 1. pengkajian 2. diagnosa 3. perencanaan 4. implementasi 5. evaluasi
BAB III ASUHAN KEPERAWATANa. PengkajianBiodata klienNama : Tn.AUmur : 37 tahunJenis kelamin : Laki lakiAgama : IslamSuku/bangsa : Makasar/ IndonesiaAlamat : Jl.Peternakan Desa GinunggungPekerjaan : PNSIdentitas Penanggung JawabNama : Tn.AUmur : 19 tahunJenis kelamin : Laki-lakiAgama : IslamAlamat : JL.Peternakan Desa GinunggungHub. dengan klien : Anak klien
b. Data demografi
Tanggal/jam MRS : 04-06-2013/23:32Tanggal pengkajian : 05-06-2013/07:00Nomor register : 081808Ruang rawat : BogenvileDiagnosa medis : Post Debridement Fraktur Patella
c. Riwayat kesehatan Keluhan utama : Nyeri post op fraktur patela riwayat keluhan utama :
Tanggal 4 Juni 2013 jam 22:32 klien mengalami kecelakaan motor. Klien mengalami patah pada lutut kirinya. Pergelangan kaki klien mengalami luka lecet serta jempol kaki kiri klien. Klien sempat membalut lukanya dengan kain biasa agar perdarahaanya berhenti. Karena klien merasakan nyeri hebat padalukanya, maka klien memutuskan untuk pergi ke rumah sakit mokopido tolitoli dan dirawat di UGD jam 23:50 dan diberikan cairan RL 20 tetes/menit dan dirawat di bogenvile jam 24:01. Lalu pada tanggal 5 Juni 2013 jam 14:35, klien di operasi di ruang bedah dan selesai pada jam 17:55
c. Riwayat keluhan saat dikajiKlien mengatakan nyeri bekas luka operasi di bagian lutut klien.juga mengatakan ada luka lecet pada pergelangan
tangan kirinya dan jemponlya. Klien juga mengeluh tidak dapat bergerak sendiri dan klien memenuhi kebutuhanya dibantu oleh keluarga, klien mengeluh nyeri sekali saat bergerak skala nyeri 8 .klien mengatakan tidak pernah mandi selama di rumah sakit karena adanya keterbatasan untuk bergerak. D. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit yang sama seperti yang diderita klien sekarang.E. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan ada anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama seperti klien
Pemeriksaan fisikKeadaan umum : LemahKesadaran : ComposmentisGCS : E = 4
V = 5 M = 6
TTV : TD : 180/140 MmHg ND : 80x/menit RR : 20X/ Menit SB : 360C
d. Klasifikasi Data a. Data subjektif 1. Klien mengatakan nyeri pada bekas luka op di bagian lutut
kanannya 2. Klien mengatakan tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri 3. Klien mengatakan skala nyeri 8 4. Klien mengatakan kaki kirinya tidak dapat di gerakan 5. Klien mengatakan ada luka lecet di bagian pergelangan kaki
kirinya dan ibu jarinya 6. Klien mengatakan tidak pernah mandi selama di rumah sakit 7. Klien mengatakan badannya sangat lemah 8. Klien mengatakan tidak dapat mandi sendiri
Data objektifa. Keadaan Umum lemahb. Klien gelisah
c. Klien meringisd. Ada bekas luka ope. Terpasang verban elastisf. Ada luka lecet di pergelangan kakikiri klieng. Dibantu jika ingin memenuhi kebutuhanh. Kulit kepala kotor
data etiologi masalah
Ds :Klien mengatakan nyeri bekas luka operasi di lutut kiriKlien mengatakan skalanyeri 8Do :Ku lemahKlien meringisAda bekas luka opTerpasang verban elastisTD : 180/140
Terputusnya kontinuitas jaringan tulang
nyeri
DS.Klien mengatakan nyeri pada saat bergerakKlien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas dengan sendirinyaDO.Klien di bantu jika ingin bergerakKlien meringis jika bergerakKlien sangat berhati-hati jika ingin bergerak
Ketidak nyamanan(nyeri)
Hambatan mobilitas fisik
DSKlien mengatakan ada luka lecet di pergelangan kakinyaKlien mengatakan ada luka lecet di jempol kaki kirinya.Klien mengatakan ada bekas luka opDOAda luka lecet di pergelangan kaki kirinyaAda luka lecet di jempol kaki kirinya
kerusakan sirkulasi kerusakan integritas kulit
DSKlien mengatakan tidak pernah mandi selama di rumah sakitKlien mangatakan tidak dapat mandi sendiriDOKulit kepala kotorTelinga kotorKuku kotor dan panjang
nyeri defisit perawatan diri
perencanaan
1. Kaji tingkat intensitan dan frekuensi nyeri. 2. Jelaskan pada klien penyebab dari nyeri 3. Observasi tanda-tanda vital4. lakukan kolaborasi pemberian analgesik
1. Tingkat intensitas nyeri danfrekuensi menunjukan skala nyeri2. Memberikan penjelasan akan menambah pengetahuan klien tentang nyeri3.Untuk mengetahui perkembangan klien4.Di mana analgesik berfungsi untuk memblok stimulasi nyeri.
1. Ajarkan klien untuk dalam latihan ROM aktif dan pasif 2.Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan
3. Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari1
1. Mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan kekuatan otot..2. Mengidentifikasi masalah, memudahkan intervensi
3Dapat mengurangi nyeri
1. Kaji lokasi, warna, dan Tipe cairan luka 2.Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik 3. Setelah debridement, ganti balutan sesuai kebutuhan
1.Mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensi 2.Tehnik aseptik dapat membantu mempercepat penyembuhan luka danmencegah terjadinya infeksi.3.Balutan dapat di gantisatu atau dua kali sehari tergantung kondisi luka, agar tidak terjadi infeksi
1. Kaji ketidakmampuan klien dalam melakukan aktivitas 2.Bantu klien untuk personal higiene (mandi) 3.Berikan informasi pada keluarga dan klien tentang pentingnya perawatan diri.
1.Memudahkan dalam menentukan intervensi selanjutnya 2.Meningkatkan rasa nyaman
3.meningkatkan pengetahuan klien dankeluarga tentang pentingnya perawatan diri.
implementasiNo.
dx jam implementasi
1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya jaringan tulang
Tgl 5 juli 2013 20.30 21.00
21.15
22.00
1. Mengkaji frekuensi nyeri dengan hasil :Skala nyeri 82.Menjelaskan pada klien penyebab dari nyeri dengan hasil:Sebaiknya klien di bantu jika ingin memenuhi kebutuhan dan klien di bantu keluarganya jika ingin memenuhi kebutuhan.3.mengobservasi TTV dengan hasil :TD : I40/80 mmHgND : 8O kpmSB : 36 CRR : 20 kpm4.memberikan injeksi :a. ranitidin 1amp/ivb. ketorolac 1 amp/iv
2. Hambatan
mobilitas fisik
berhubungan
dengannyeri/k
etidak
nyamanan
22.05
22.10
22.15
1. mengkaji kebutuhan akan peralatan klien dengan hasil:
klien membutuhkan alat jika ingin pergi ke wc.
2. mengajarkan dan dukung psien dalam latihan ROM aktif
dengan cara
Membantu klien untuk miring kiri dan kanan dan
mengangkat kakinya sendiri
3.membantu klien ke wc
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan sirkulasi di buktikan oleh adanya luka
22.30
08.00
08.15
1. mengkaji lokasi, warna serta tipe cairan luka dengan hasil : luka op di lutut kanannya dan masih di verban kemudian ada luka lecet di pergelangan kakinya dan jempolnya dan hanya cairan bening yang kluar dari luka lecet.
2. mengganti balutan luka dengan kassa kering steril dan menggunakan plester anti air/hipafix kemudian di balut lagi dengan verban elastis
3. membalut luka lecet dengan kassa steril
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan nyeri
07.00 07.15 07.30
1. mengkaji ketidakmampuan klien dalam beraktivitas dan klien di bantu kluarga dalam beraktifitas
2. memberikan informasi pada keluarga klien bahwa perawatan diri itu sangat baik dan penting baik kesehatan karena dapat memperlancar peredaran darah
3. membantu klien memenuhi personal hygiene (mandi)
evaluasiNo.
dx jam evaluasi
1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya jaringan tulang
06 juli 2013 09.00
S :Klien mengatakan masih nyeri pada bekas luka opKlien mengatakan skala nyeri 6 Klien mengatakan sangat nyeri pada bekas luka opO :Ku lemahKlien meringisAda luka op di lutut kirinyaSkala nyeri 6TD:140/80mmHgA : Masalah belum teratasiP : 1. Kaji tingkat intensitan dan frekuensi nyeri. 2. Jelaskan pada klien penyebab dari nyeri 3. Observasi tanda-tanda vital 4. lakukan kolaborasi pemberian analgesik
2. Hambatan mobilitas fisk berhubungan dengan nyeri/ ketidaknyamanan
09.15
S : Klien mengatakan masih nyeri pada saat bergerakKlien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas dengan sendirinyaO :Klien masih di bantu jika ingin bergerakKlien meringis jika bergerakKlien sangat berhati-hati jika ingin bergerakA : Masalah belum teratasi P : Ajarkan klien untuk dalam latihan ROM aktif dan pasifKaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatanBantu klien untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan sirkulasi di buktika oleh terdapat luka/ulserasi
09.25 S : Klien mengatakan ada luka lecet di pergelangan kakinyaKlien mengatakan ada luka lecet di jempol kaki kirinya.Klien mengatakan ada bekas luka opO :Ada luka lecet Ada bekas luka opA : Masalah belum teratasiP :Kaji lokasi, warna, dan tipe cairan lukaBerikan perawatan luka dengan tehnik aseptikSetelah debridement, ganti balutan sesuai kebutuhan
4 Defisit perawatan diri berhubungan dengan
08.30 S :Klien mengatakan sudah merasa nyaman ketika di bantu membersihkan badan (mandi)Klien mengatakan masih belum bisa mandi sendiriO :Kulit kepala bersihTelinga bersihKuku bersih dan pendekA : Masalah sebagian teratasiP :Kaji ketidakmampuan klien dalam melakukan aktivitasBantu klien untuk personal higiene (mandi)Berikan informasi pada keluarga dan klien tentang pentingnya perawatan diri.
BAB IV PEMBAHASAN
Setelah melaksanakan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan proses asuhan keperawatan, maka dalam bab ini akan di bahas dan di uraikan tentang adanya beberapa kesenjangan antara landasan teori dengan tinjauan kasus pada penderita Fraktur di Ruangan Bougenvile1. pengkajian2. diagnosa3. perencanaan4. implementasi5. evaluasi6. catatan perkembangan
BAB V PENUTUP
a. Kesimpulanb. saran
Trimah kasih !!!!!