Transcript
Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR LOMPAT

MELALUI PENDEKATAN BERMAIN GUNUNGAN PADA SISWA

KELAS IV SDN KALADAWA 03 KABUPATEN TEGAL

TAHUN 2011 / 2012

SKRIPSI

Oleh :

ELY MILYANA

X4711049

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama

NIM

Jurusan / Program

Studi

: Ely Milyana

: X4711049

: Pendidikan Olahraga dan Kesehatan /

Pendidikan

Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA MENINGKATKAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR LOMPAT MELALUI PENDEKATAN

BERMAIN GUNUNGAN PADA SISWA KELAS IV SDN KALADAWA 03

KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012” ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis

lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sangsi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan,

Ely Milyana

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR LOMPAT

MELALUI PENDEKATAN BERMAIN GUNUNGAN PADA SISWA

KELAS IV SDN KALADAWA 03 KABUPATEN TEGAL

TAHUN 2011 / 2012

Oleh :

ELY MILYANA

X4711049

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

SURAKARTA

2012

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Pembimbing I,

Febriani Fajar Ekawati, S.Pd, M.OrNIP. 19810220 200501 2 001

Surakarta, Juli 2012

Pembimbing II,

Dra. Ismaryati, M.KesNIP. 19630505 198903 2 001

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari

Tanggal

: Senin

: 30 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Agus Mukholid, M.Pd

Sekretaris : Drs. Sukono, M.Or.

Anggota I : Febriani Fajar Ekawati, S.Pd, M.Or

Anggota II : Dra. Ismaryati, M.Kes

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

A.n. Dekan

Pembantu Dekan1

Prof. Dr. rer. Nat, Sajidan,M.Si.

NIP. 19660415 199103 1002

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Ely Milyana. NIM. X4711049. PPKHB. FKIP. UNS, “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR LOMPAT MELALUI PENDEKATAN BERMAIN GUNUNGAN PADA SISWA KELAS IV SDN KALADAWA 03 KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012”. Skripsi Fakultas Keguruan Ilmu Kependidikan UNS Surakarta Juli 2012.

Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar lompat melalui pendekatan bermain gunungan, mengetahui sejauh mana penggunaan pendekatan bermain gunungan dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar lompat pada siswa kelas IV SDN Kaladawa 03 Kabupaten Tegal Tahun 2011/2012 dalam pembelajaran Penjasorkes. Bentuk aktifitas dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah berupa usaha peningkatan kemampuan gerak dasar siswa. Subyek penelitian siswa kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal Tahun 2011/2012, berjumlah 24 siswa, putra 12 siswa dan putri 12 siswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan test untuk mendapatkan data tentang hasil gerak dasar lompat yang dilakukan oleh siswa dan observasi untuk mengumpulkan data tentang aktifitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar saat melakukan pembelajaran melalui pendekatan bermain Gunungan. Prosedur penelitian ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa melalui pendekatan bermain gunungan dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar pembelajaran lompat pada siswa kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal Tahun 2011/2012. Hal ini diperoleh dari hasil pengamatan pelaksanaan dari kondisi awal, siklus I dan siklus II ternyata ada peningkatan kemampuan gerak dasar lompat. Dari keadaan awal, siklus I dan siklus II diperoleh data jumlah siswa nilai tuntas, aspek kemampuan gerak dasar lompat adapun datanya sebagai berikut :Nilai rata-rata hasil dari kondisi awal sebesar 69,10, jumlah yang tuntas sebanyak 9 siswa, siklus I hasil nilai rata-rata 75,30, jumlah yang tuntas sebanyak 16 siswa dan siklus II hasil nilai rata-rata sebesar 81,20, jumlah yang tuntas sebanyak 22 siswa, untuk nilai rata-rata aspek kemampuan gerak dasar dari kodisi awal, siklus I dan siklus II; awalan 3,12, 3,33, 3,60, tolakan 2,87, 3,29, 3,33, mendarat 2,66, 2,83, 3,20 dan koordinasi awalan, tolakan dan mendarat 2,41, 2,62, 2,90.

Kata kunci: pendekatan bermain, permainan gunungan, kemampuan gerak dasar lompat.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

“ Tidak ada benang kusut yang tidak dapat diurai, maka jelas bahwa tidak ada

permasalahan yang tidak dapat diselesaikan”

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Buku ini kupersembahan sebagai tanda ketulusan cinta dan kasih kepada :

Suami serta anak-anakku yang kami sayangi dan kami banggakan.

Rekan-rekanku seperjuangan PPKHB Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan

Rekreasi.

Semua teman-teman yang selalu membantu terlaksananya pelaksanaan

Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini.

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah melimpahkan berkah dan rahmat kepada hambaNya, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan

Gerak Dasar Lompat Melalui Pendekatan Bermain Gunungan Pada Siswa Kelas

IV SDN Kaladawa 03 Kabupaten Tegal Tahun 2011/2012” yang telah penulis

laksanakan berjalan dengan baik dan lancar.

Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini merupakan salah satu

mata kuliah kulminatif pada Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

dapat terselesaikan dengan baik berkat bimbingan dari bapak dan ibu dosen serta

uluran tangan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan banyak

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Kependidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Febriani Fajar Ekawati, S.Pd., M.Or.; sebagai dosen pembimbing 1.

5. Dra. Ismaryati, M.Kes.; sebagai dosen pembimbing 2.

6. Kepala SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal, yang telah memberikan ijin.

7. Semua bapak/ibu guru dan staf, yang telah membantu dalam PTK ini.

8. Siswa-siswi kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal, yang telah

berpartisipasi dalam PTK ini.

9. Keluargaku, yang selalu memberi semangat.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

10. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )

ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu, semua saran dan kritik yang bersifat

membangun kami harapkan demi perbaikan laporan ini.

Semoga laporan PTK ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan

dunia pendidikan pada umumnya.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL …………………………….………………..………………….…… I

PERNYATAAN ………………………………………………..…………… Ii

PENGAJUAN …………………………………………….………………… Iii

PERSETUJUAN ………………………………………….………………… Iv

PENGESAHAN ……………….……………………….…………………… V

ABSTRAK …….……………………………………….…………………… Vi

MOTTO ……………………...………..………………..…………………… Vii

PERSEMBAHAN ……………………………………..…….……………… viii

KATA PENGANTAR ………………………………………………...……. ix

DAFTAR ISI ……………………………………………………….….……. xi

DAFTAR GAMBAR ……………………………..………………………… xiii

DAFTAR TABEL ………..…………………………………………………. xiv

DAFTAR LAMPIRAN .…………………………………………………….. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....………….…………………… 1

B. Rumusan Masalah .……..……………..…………….…… 3

C. Tujuan Penelitian .………………..………………….…… 3

D. Manfaat Penelitian .………………………………….…… 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka ………………………………..………..… 4

1. Hakekat Pendidikan Jasmani …………………...…… 4

2. Karakteristik Peserta Didik ……………………..…… 6

3. Hakekat Belajar Gerak ………………………….…… 7

4. Pendekatan Bermain Dalam Pembelajaran Atletik ….. 10

5. Pembelajaran Lompat …………………………..….... 11

6. Pendekatan Bermain Gunungan Untuk Melatih Kemampuan Lompat ……………………………….. 12

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

B. Kerangka Pemikiran …………...………..……………….. 15

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………….………..…. 17

1. Tempat Penelitian ………………………………..….. 17

2. Waktu Penelitian …………………………………..… 17

B. Subjek Penelitian ................................................................ 18

C. Data dan Sumber Data ….……………………………….. 18

D. Pengumpulan Data ………………………….…………… 18

E. Uji Validitas Data …………..………….…..…………….. 19

F. Indikator Capaian Penelitian ………….…..…………….. 19

G. Analisis Data ……..………………………………………. 20

H. Prosedur Penelitian ……………………............................. 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan ……………………………………. 24

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus …………………… 26

1. Siklus I Tindakan 1 ……….………………………… 26

2. Siklus I Tindakan 2 ……….………………………… 28

3. Pelaksanaan Siklus II ……………………………….. 32

C. Pembahasan Hasil Penelitian….………………………….. 35

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan …………………………………………………. 40

B. Implikasi …………………………………………………. 40

C. Saran ….………………………………………………….. 41

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………...….. 42

LAMPIRAN ……………………………………………….………………... 43

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Lapangan Bermain Gunungan

………………………………………

14

2. Kerangka Pemikiran Penelitian

……………………………………..

16

3. Diagram Nilai Rata-rata dan Prosentase Kemampuan Gerak Dasar Lompat dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II …………………… 36

4. Diagram Nilai Rata-rata dan Prosentase dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II Kemampuan Gerak Dasar Lompat ………………………..

37

5. Diagram Prosentase Siswa yang Tuntas dan Belum Tuntas dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II Kemampuan Gerak Dasar Lompat …………………………………………………………..…..

38

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Waktu Penelitian

………………………………………………..………

17

2. Pengumpulan Data

…………………………………………….…….....

19

3. Kondisi Awal Rata-rata Nilai dan Prosentase Kemampuan Gerak Dasar Lompat ………………………………………………………………..… 25

4. Kondisi Awal Ketuntasan Kemampuan Gerak Dasar Lompat

………...

25

5. Nilai Rata-rata Kondisi Awal dan Ketuntasan Kemampuan Gerak Dasar Lompat ……………………………………………………………..…... 26

6. Kondisi Siklus I Tindakan 1 Rata-rata Nilai dan ProsentaseKemampuan Gerak Dasar Lompat ………………………………………

28

7. Kondisi Siklus I Tindakan 2 Rata-rata Nilai dan ProsentaseKemampuan Gerak Dasar Lompat ………………………………………

31

8. Kondisi Siklus I Rata-rata Nilai dan Prosentase Kemampuan Gerak Dasar Lompat ………………………………………………………….. 31

9. Kondisi Siklus I Ketuntasan Kemampuan Gerak Dasar Lompat

………

32

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

10. Nilai Rata-rata Kondisi Siklus I dan Ketuntasan Kemampuan Gerak Dasar Lompat …………………………………………………………..

32

11. Kondisi Siklus II Rata-rata Nilai dan Prosentase Kemampuan Gerak Dasar Lompat ………………………………………………………….. 34

12. Kondisi Siklus II Ketuntasan Kemampuan Gerak Dasar Lompat

….......

34

13. Nilai Rata-rata Kondisi Siklus II dan Ketuntasan Kemampuan Gerak Dasar Lompat ……………………………………………………….….

35

14. Hasil Nilai Rata-rata dan Prosentase Kemampuan Gerak Dasar Lompat dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II…………………..…..

36

15. Hasil Nilai Rata-rata dan Prosentase dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II Kemampuan Gerak Dasar Lompat…………………….…….

37

16. Hasil Siswa Tuntas dan Belum Tuntas dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II Kemampuan Gerak Dasar Lompat……………………….….

37

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Perangkat Pembelajaran

……………………………………………...

44

a. Silabus

……………………………………………………………

45

b. RPP Siklus I Tindakan 1 dan 2

………...………………………...

46

c. RPP Siklus II 57

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

……………………………………………………..

2 Instrumen Penelitian

………………………………………………….

68

a. Hasil Observasi Pembelajaran Siklus I Tindakan

1………..……..

68

b. Hasil Observasi Pembelajaran Siklus I Tindakan 2

……...………

71

c. Hasil Observasi Pembelajaran Siklus II

………………………….

74

d. Hasil Kartu Ceria Pembelajaran Siklus I dan Siklus II

……..……

77

3 Daftar Absensi Siswa

………………………………………………....

78

4 Nilai Hasil Tes

………………………………………………………..

78

a. Nilai Hasil Tes Kondisi Awal

……………………………………

79

b. Nilai Hasil Tes Siklus I Tindakan 1 dan 2

……...………………..

80

c. Nilai Hasil Tes Siklus II

………………………………………….

81

5 Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran

……….……………………….

82

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

6 Surat Keterangan telah Mengadakan Penelitian

……………………...

90

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan media yang berperan penting dalam mencetak generasi

yang berkualitas dan berprestasi. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

(Penjasorkes) adalah bagian yang integral dari dunia pendidikan. Penjasorkes

mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat disemua jenjang sekolah

yang ada di Indonesia. Pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani,

tetapi juga mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, ketrampilan berfikir

kritis, stabilitas emosional, ketrampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui

kegiatan aktivitas jasamani dan olah raga.

Pendidikan jasmani di sekolah merupakan bagian dari tujuan pendidikan

nasional, yang mana pengajarannya mengajarkan kemampuan gerak dari ketrampilan

dasar olahraga. Pada tingkat Sekolah dasar cabang olahraga atletik diajarkan. Atletik

dilakukan semua negara, karena mengandung nilai-nilai pendidikan serta memegang

peranan penting dalam pengembangan kondisi fisik.

Faktor guru dalam mewujudkan proses pendidikan serta dapat

mengembangbangkan kreatifitas dan aktifitas siswa merupakan faktor penting

dalam kemampuan pembelajaran. Kemampuan guru menjadi bermakna bagi

siswa jika hasil belajar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan

yang telah diharapkan dan ditetapkan.

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Oleh karena itu guru dituntut mampu menggunakan metode yang

bervariasi dan memanfaatkan berbagai media pembelajaran dalam proses

pembelajaran. Penggunaan metode dan media pembelajaran harus disesuaikan

dengan karakteristik anak dan cabang olahraga agar anak dapat termotivasi dalam

dalam mengikuti pembelajaran sehingga dapat berdampak pada hasil yang

diperoleh.

Hasil pengamatan peneliti menemukan pembelajaran yang ada unsur

permainan dalam olahraga di sekolah siswa sangat antusias mengikuti olahraga

yang ada unsur bermainnya. Hal ini merupakan modal yang tepat dalam

pembelajaran agar tujuan pembelajaran mudah tercapai. Keadaan sebaliknya pada

cabang atletik khususnya lompat, siswa kurang suka mengikuti

pembelajaran itu sehingga tujuan sulit tercapai.

Dari data di atas terlihat baru 37 % siswa yang tuntas belajar dan rata-rata

kelas belum mencapai nilai KKM yang ditetapkan yaitu sebesar 75. Jadi secara umum,

siswa kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal belum tuntas dalam mata

pelajaran Penjaskes khususnya kompetensi dasar " Mempraktikan gerak dasar atletik

yang dimodifikasi lompat, loncat dan lempar dengan memperhatikan nilai-nilai pantang

menyerah sportifitas, percaya diri dan kejujuran" materi pembelajaran lompat.

Banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar Penjaskes cabang atletik

siswa rendah yaitu faktor internal dan eksternal dari siswa. Faktor internal antara

lain: motivasi belajar, intelegensi, kebiasan dan rasa percaya diri. Sedangkan

faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar siswa, seperti; guru, strategi

pembelajaran, sarana dan prasarana serta lingkungan.

Dari masalah-masalah yang dikemukakan diatas, perlu dicari strategi baru

dalam pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran yang

mengutamakan penguasaan kompetensi harus berpusat pada siswa (student

centered), memberikan pembelajaran dan pengalaman belajar yang relevan dan

menarik dan mengembangkan mental yang kaya dan kuat pada siswa.

Disinilah guru dituntut untuk merancang kegiatan pembelajaran yang

mampu mengembangkan kompetensi, baik dalam ranah kognitif, ranah afektif

terutama psikomotorik siswa. Strategi pembelajaran yang menarik dan

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

menyenangkan sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam

mata pelajaran Penjaskes cabang atletik.

Hambatan-hambatan yang ada menjadi permasalahan peneliti bagaimana

upaya meningkatankan pembelajaran lompat dengan menerapkan pendekatan

bermain. Sehingga tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan

harapan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah tersebut adalah :

Bagaimanakah pendekatan bermain Gunungan dapat meningkatkan

kemampuan gerak dasar lompat kelas IV SDN Kaladawa 03 Kabupaten Tegal

Tahun 2011/2012 ?

Definisi Operasional Variabel:

Kemampuan gerak dasar lompat adalah gerakan yang harus dikuasai oleh

siswa untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan lompatan. Permainan

Gunungan adalah permainan yang banyak menggunakan gerak lompat sehingga

dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan lompatan pada cabang

olahraga atletik yaitu lompat jauh.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar

lompat melalui permainan gunungan, pada siswa kelas IV SDN Kaladawa 03

Kabupaten Tegal Tahun 2011/2012 dalam pembelajaran Penjasorkes.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kemampuan gerak dasar lompat pada siswa kelas IV SDN

Kaladawa 03 Kabupaten Tegal Tahun 2011/2012 dalam rangka mendukung

tercapainya hasil belajar penjasorkes.

2. Membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran yang berhubungan dengan

gerak dasar lompat .

3. Peningkatan kualitas siswa agar berprestasi dibidang penjasorkes.

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

4. Sebagai bahan informasi atau bahan perbandingan untuk melakukan penelitian

yang lain berkaitan dengan gerak dasar lompat dalam mata pelajaran

penjasorkes.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Hakekat Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani adalah suatu proses melalui aktivitas jasmani yang

dirancang dan disusun secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan

perkembangan, meningkatkan kemampuan dan ketrampilan jasmani,

kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi

warga Negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan (Aip Syarifuddin dan

Muhadi, 1992:4) Sukintaka (1995:130) menyatakan bahwa pendidikan

jasmani merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan

yang dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik menuju pembentukan

manusia seutuhnya. Ratal Wirjasantosa (1984:25) menyatakan bahwa

pendidikan jasmani adalah pendidikan yang menggunakan jasmani, sebagai

titik pangkal : mendidik anak dan anak dipandang sebagai suatu kesatuan jiwa

dan raga.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu bergerak. Berlari melompat,

dan melempar merupakan contoh-contoh gerakan yang selalu dilakukan oleh

kita. Kegiatan itu disebut kegiatan alami manusia. Atletik merupakan cabang

olahraga yang tumbuh dan berkembang bersama dengan kegiatan alami

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

manusia. Berlari, melempar, dan meloncat merupakan unsur utama dan dasar

olahraga atletik. Sehingga kita dapat mudah melakukannya dan tubuh pun

menjadi sehat.

Olahraga atletik sudah dikenal sejak dahulu dan sering kita lakukan,

sehingga ia disebut sebagai cabang olahraga tertua. Atletik disebut juga

sebagai induk dari semua cabang olahrag yang ada. Hampir semua gerakan

dasar olahraga bersumber dari gerakan-gerakan atletik. Misalnya, di dalam

permainan bola kasti ada gerakan lempar bola, berlari, dan melompat. Dalam

olahraga sepakbola, orangpun harus berlari. Dan masih banyak lagi jenis

olahraga lainnya.

Olahraga adalah aktivitas jasmani yang berbentuk perlombaan atau

pertandidngan untuk memperoleh prestasi tertinggi, kemenangan dan rekreasi.

Peraturan dalam olahraga adalah baku, yang telah ditetapkan dan disepakati

oleh para pelakunya. Untuk membedakan secara nyata tentang olahraga perlu

diketahui tentang apa yang dinamakan bermain, games dan sport.

Ciri yang paling khas di dalam bermain adalah suka rela tidak tertumpu

pada satu tujuan yang ingin dicapai dan biasanya kegiatan bermain ini adalah

kegiatan rutinitas sehari-hari. Games merupakan bagian dari bermain (play),

akan tetapi semua diatur dalam peraturan yang sengaja dibuat yang harus

ditaati bersama. Ciri utama dari games adalah kompetisi, sehingga hanya

individu atau kelompok yang mempunyai standar keterampilan yang tinggi

yang akan berhasil.

Olahraga (sport) merupakan bagian dari pertandingan, perbedaan terletak

dari prasyarat tingkat kecakapan dan olahraga merupakan permainan

pertandingan yang sudah dikembangkan dalam masyarakat seperti halnya

pendidikan, agama dan pemerintah.

Menurut Toho Cholik M dan Rusli Lutan (1997), pembelajaran

pendidikan jasmani di sekolah bukan mengejar prestasi (aspek skill) tetapi

menyalurkan dorongan untuk aktif bermain.

Berdasarkan berbagai pendapat dan teori di atas dapat disimpulkan

bahwa pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran yang melalui

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

aktivitas jasmani yang dilakukan secara sistematik untuk meningkatkan

kebugaran jasmani, ketrampilan gerak, pengetahuan kesehatan, perilaku hidup

sehat dan kecerdasan emosi. Proses pembelajaran penjas yang efektif dapat

meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani,

kognitif dan afektif setiap siswa. Permainan merupakan bagian dari studi

pendidikan jasmani yang mempunyai banyak kegiatan-kegiatan. Pada

permainan dapat dikembangkan kemampuan-kemampuan yang bersifat

jasmani, kordinasi gerak, kejiwaan dan sosial. Permainan mempunyai

hubungan yang erat sekali dengan olahraga dalam mengembangkan manusia

seutuhnya.

2. Karakteristik Peserta Didik

Untuk mengembangkan pembelajaran yang efektif, guru pendidikan

jasmani harus memahami karakteristik siswa, dengan memahami karakteristik

perkembangan siswa, guru akan mampu membantu siswa belajar secara

efektif. Berikut rincian perkembangan aspek psikomotor, kognitif dan afektif :

a. Perkembangan Aspek Psikomotor

Menurut Wuest dan Lombardo (KTSP 2006), menyatakan bahwa

perkembangan aspek psiokomotor siswa SD ditandai dengan perubahan

jasmani dan fisiologis secara luar biasa. Salah satu perubahan luar biasa

yang dialami oleh siswa adalah pertumbuhan tinggi badan dan berat

badan, siswa mengalami percepatan proses pertumbuhan tinggi badan .

Perubahan tinggi badan diikuti dengan perubahan berat badan , perubahan

berat badan menggambarkan perubahan ukuran tulang, otot dan organ

tubuh dan juga lemak tubuh.

b. Perkembangan Aspek Kognitif

Perkembangan yang terjadi pada siswa SD meliputi peningkatan fungsi

intelektual, kapabilitas memori dan bahasa, serta pemikiran dan

konseptual. Perkembangan kematangan intelektual bervariasi, memori

remaja sebanding dengan memori orang dewasa dalam hal kemampuan

menyerap, memproses dan megungkap informasi. Siswa mwngalami

peningkatan kemampuan mengekspresikan diri. Kemampuan berbahasa

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

lebih baik, perbendaharaan kata lebih banyak. Ketika remaja mencapai

kematangan, mereka akan memiliki kemampuan untuk menyusun alasan

rasional, menerapkan informasi, mengimplementasikan pengetahuan dan

menganalisa situasi secara kritis. Kemampuan memecahkan masalah dan

membuat keputusan akan meningkat (KTSP 2006).

c. Perkembangan Aspek Afektif

Perkembangan afektif siswa SD mencakup proses belajar perilaku yang

layak pada budaya tertentu, seperti cara berinteraksi dengan orang lain

(bersosialisasi). Sosialisasi berlangsung lewat pemodelan dan peniruan

perilaku orang lain. Pihak yang sangat berpengaruh terhadap proses

sosialisasi adalah keluarga, sekolah dan teman sebaya. Siswa mengalami

kondisi egosentris, yaitu kondisi yang hanya mementingkan pendapat

sendiri dan mengabaikan orang lain. Siswa SD mengalami perubahan

persepsi diri selaras dengan peningkatan kemampuan kognitif. Persepsi

diri berkaitan dengan persepsi atas kemampuan dan keyakinan yang kuat

bahwa mampu mengerjakan sesuatu, sehingga timbul rasa percaya diri

(KTSP 2006).

3. Hakikat Belajar Gerak

a. Pengertian Belajar

Menurut Sugihartono, dkk (2007:74) mengatakan bahwa belajar

merupakan proses perubahan tingkah laku individu dengan lingkungannya

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar merupakan suatu

perubahan, dimana perubahan itu untuk memenuhi kebutuhannya yang

disesuaikan dengan lingkungannya.

Menurut Sugihartono, dkk (2007:74) juga mendefinisikan belajar

dalam dua hal. Pertama belajar sebagai proses memperoleh pengetahuan

dan kedua, belajar sebagai perubahan kemampuan berreaksi yang relatif

langgeng sebagai hasil latihan. Sejalan dengan pendapat sebelumnya

Oemar Hamalik (2008:29) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses,

belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

tujuan, jadi merupakan langkah-langkah atau prosedur yang harus

ditempuh.

Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa belajar merupakan suatu proses dari perkembangan hidup manusia,

dengan belajar mnusia melakukan perubahan-perubahan dalam hidupnya,

aktifitas dan prestasi dalam hidup manusia merupakan hasil dari belajar.

Profesi seseorang berdasarkan apa yang dipelajari, belajar merupakan

suatu proses, bukan suatu hasil, karena itu belajar berlangsung secara aktif

dan berkelanjutan dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan.

b. Ciri-ciri Perilaku Belajar

Tidak semua tingkah laku dikategorikan belajar atau aktifitas belajar.

Adapun tingkah laku yang dikatagorikan belajar menurut Sugihartono dkk

(2007:74-76), mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :

1). Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar.

Suatu perilaku digolongkan sebagi aktifitas belajar apabila pelaku

menyadari terjadinya perubahan atau sekurang-kurangnya merasakan

adanya suatu perubahan dalam dirinya, misalkan menyadari

pengetahuan bertambah. Sebaliknya perubahan tingkahlaku yang

terjadi karena tidak sadar, tidak termasuk dalam pengertian belajar.

2). Perubahan bersifat kontinyu dan fungsional.

Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara

berkesinambungan dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan

menyebabkan perubahan berikutnya dan selanjutnya akan berguna bagi

kehidupan atau proses belajar berikutnya. Misalkan : Seorang anak

belajar membaca, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak dapat

membaca menjadi dapat membaca. Perubahan ini akan berlangsung

terus sampai kecakapan membacanya menjadi cepat dan lancer.

3). Perubahan bersifat positif dan aktif.

Perubahan tingkah laku merupakan hasil dari proses belajar apabila

perubahan-perubahan itu bersifat positif dan aktif. Dikatakan positif

apabila perilaku senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Semakin banyak usaha

belajar yang dilakukan maka semakin baik dan makin banyak

perubahan yang diperoleh. Perubahan belajar yang bersifat aktif berarti

perubahan tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha dari

individu sendiri. Perubahan tingkah laku karena proses kematangan

yang terjadi dengan dirinya oleh dorongan dari dalam tidak termasuk

perubahan dalam pengertian belajar.

4). Perubahan bersifat permanen.

Perubahan yang terjadi karena belajar bersifat nenetap atau permanen.

Misalkan kecakapan seorang anak dalam bermain sepeda setelah

belajar tidak akan hilang begitu saja, bahkan akan berkembang bila

terus digunakan atau dilatih.

5). Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.

Perubahan tingkah laku dalam belajar mensyaratkan adanya tujuan

yang akan dicapai oleh pelaku belajar dan terarah pada perubahan

tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalkan seseorang belajar

mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang dapat dicapai

dengan belajar mengetik.

6). Perubahan menyangkut semua aspek tingkah laku.

Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui proses belajar

meliputi perubahan keseluruhan tingkahlaku. Perubahan dalam hal

sikap, ketrampilan, pengetahuan dan sebagainya.

c. Pengertian dan Batasan Belajar Gerak

Menurut Rusli Lutan (1999:57) bahwa belajar gerak meliputi tiga

tahap. Pertama, tahap orientasi , yakni penguasaan informasi. Kedua,

tahap pemantapan gerak melalui latihan berdasarkan informasi yang

diperoleh. Ketiga, tahap otomatisasi, yaitu ketrampilan itu dapat dilakukan

secara otomatis.

Menurut Arie Asnaldi (2008), mengatakan bahwa belajar gerak

adalah sebagai tingkahlaku atau perubahan kecakapan yang mampu

bertahan dalam jangka waktu tertentu, dan bukan berasal dari proses

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

pertumbuhan. Tugas utama dari belajar gerak adalah penerimaan segala

informasi yang relevan tentang gerakan-gerakan yang dipelajari,

kemudian mengolah dan menyusun informasi tersebut memungkinkan

suatu realisasi secara optimal.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat kita simpulkan bahwa belajar

gerak merupakan suatu proses yang di dalamnya terjadi penyampaian

informasi, pemberian latihan dan perubahan yang terjadi akibat latihan

relatif permanen. Penyampaian informasi ini sebagai awal dari proses

belajar gerak atau sebagai dasar dari belajar gerak, penyampai informasi

dalam belajar gerak dapat berupa penjelasan dan pemberian contoh

gerakan.

Proses selanjutnya dari belajar gerak adalah pemberian latihan,

dalam hal ini tidak jauh berbeda dengan belajar pada umumnya, karena

dalam belajar pada umumnya pemberian pengalaman atau latihan lewat

latihan-latihan soal atau yang sifatnya teori, sedangkan pada belajar gerak

prosesnya tidak jauh berbeda melainkan latihan-latihan yang digunakan

berupa praktik atau yang berhubungan dengan gerak. Proses belajar gerak

ini akan menuju pada ketrampilan gerak atau penampilan geraknya akan

meningkat.

Proses kematangan dan pertumbuhan dapat meningkatkan

kemampuan seseorang tanpa melalui latihan, misalkan ketrampilan anak

dalam berlari, tanpa berlatih dalam hal yang sebenarnya, kemampuan

berlari akan berkembang dengan sendirinya karena adanya pengaruh

kematangan. Perubahan ketrampilan anak dalam hal ini bukan merupakan

belajar gerak karena perubahan tersebut bukan dari hasil latihan.

Pertumbuhan yang terjadi relatif permanen. Pemberian latihan atau

pengalaman gerak ini akan masuk pada system memori otak, proses ini

akan menyebabkan perubahan yang relatif permanen. Kejadian semacam

ini tidak dapat diamati secara langsung, akan tetapi perubahan-perubahan

yang terjadi lewat penampilan geraknya dapat diamati langsung.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Kemampuan akibat latihan ini akan tersimpan dalam memori otak

sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan akan dapat digunakan.

4. Pendekatan bermain dalam pembelajaran atletik

Pembelajaran atletik terkesan dikalangan para siswa bahwa pembelajaran

atletik hanya berisi gerakan yang monoton atau tidak bervariasi, yang isinya

meliputi lari, lempar, dan lompat yang kurang menuntut tingkat ketrampilan

yang tinggi, namun melelahkan, sehingga unsur keriangan dan kegembiraan

tidak terungkap dalam pelaksanaan pembelajaran. Keadaan semacam ini

menyebabkan pembelajaran atletik dalam pendidikan jasmani kurang

mendapat perhatian para siswa.

Pendidikan bermain dalam pembelajaran atletik maksudnya adalah

penambahan unsur bermain dalam pembelajaran atletik. Bermain dalam hal ini

sebagai pendekatan ke teknik yang akan dilaksanakan. Misalnya dalam materi

lompat, contoh bermainnya adalah lompat dengan melewati rintangan dan

sebagainya. Pendekatan bermain ini dapat dilakukan dalam nomor-nomor

atletik yang lain. Secara filosofis manusia mempunyai cirri yang hakiki,

manusia sebagai makhluk bermain (Homo Ludens), sehingga diharapkan siswa

menjadi termotivasi dalam mengikuti pembelajaran atletik yang menggunakan

pendekatan bermain.

Ada berapa keuntungan yang diperoleh dari aktifitas bermain itu bagi

anak-anak diantaranya adalah : (1) menambah ekstra energi, (2)

mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh seperti tulang, otot, dan

organ-organ lainnya, (3) dapat meningkatkan nafsu makan anak tersebut, (4)

berkembangnya berbagai ketrampilan yang berguna bagi hidupnya, (5) anak

dapat mengontrol diri, (6) menemukan arti benda-benda yang terdapat di

sekelilingnya, (7) kesempatan dapat menerima kemenangan dan kekalahan

dengan sikap lapang dada, (8) kesempatan untuk bergaul dengan teman-

temannya, (9) merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, iri hati, kecewa

dan kedukaan. Sebagai pendidik ada beberapa hal yang harus kita perhatikan

dalam ktivitas bermain adalah : (1) ekstra enargi, (2) waktu yang cukup untuk

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

bermain, (3) alat permainan yang kita butuhkan, (4) ruangan yang cukup untuk

bermain, (5) tips cara bermain, dan (6) teman bermain.

5. Pembelajaran Lompat

Lompat merupakan salah satu ketrampilan pokok yang memiliki empat nomor

yaitu lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangkit dan lompat galah. Lompat adalah

suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik yang lain yang lebih jauh atau

tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau lambat dengan menumpu satu kaki dan

mendarat dengan kaki/ anggota tubuh lainnya dengan keseimbangan yang baik

(Widya, Mochamad Junidar 2004:65). Dalam gerakan dasar melompat tanpa bantuan

alat siswa dapat melakukan gerakan dasar lompat dengan cara lompat ke depan,

lompat ke belakang, lompat ke samping, lompat ke atas, dan lompat ke bawah.

Dengan menguasai gerak dasar melompat siswa dapat meningkatkan kekuatan,

kecepatan, daya tahan, kelincahan dan ketangkasan.

Alat-alat yang dapat digunakan untuk melatih kemampuan gerak dasar

lompat antara lain dengan menggunakan tali, balok-balok, simpai rotan, kotak

atau box, ban bekas kendaraan roda empat.

Kemampuan gerak dasar lompat apabila dikuasai oleh siswa dengan baik

maka akan dapat membantunya ketika ia melakukan olahraga lompat jauh,

lompat tinggi, lompat jangkit..

6. Permainan Gunungan Untuk Melatih Kemampuan Lompat

Beberapa bentuk permainan yang dapat digunakan untuk melatih

kemampuan lompat adalah bermain Gunungan.

a. Bermain Gunungan

Bermain Gunungan sudah lama sekali di mainkan oleh anak-anak usia

sekolah dasar, baik putra maupun putri. Permainan ini sangat sederhana

sekali tetapi dapat mengembangkan keterampilan gerak dasar lompat pada

anak-anak usia SD. Permainan ini lebih banyak menekankan pada aktivitas

melompat.

Tujuan dari permainan ini adalah untuk mengembangkan keterampilan

gerak dasar melompat dan koordinasi antara tangan dan mata.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Alat-alat dan bahan yang diperlukan dalan bermain Gunungan adalah tanah

lapang yang berukuran kurang lebih 6 x 4 meter, pecahan genteng atau

keramik, sebatang lidi.

1) Cara bermain Gunungan

a) Terlebih dahulu membuat gambar gunungan seperti pada gambar 2.1 di

atas tanah yang rata dan tidak ada kerikil atau yang dapat membuat kaki

cidera.

b) Setelah membuat bentuk lapangannya, kemudian siapkan pecahan genteng

atau keramik sejumlah anak yang akan bermain.

c) Sekitar 5 orang peserta, telah siap dengan tanda atau biasa disebut dengan

gacuk (pecahan genteng atau keramik tadi) di kotak nomor 1.

d) Peserta di undi untuk mendapatkan giliran kesempatan untuk bermain.

e) Peserta yang mendapatkan giliran pertama siap untuk melompat dengan

satu kaki secara urut tiap kotak kecuali kotak nomor 4 dan 6 peserta

meletakkan kedua kakinya baik kanan maupun kiri pada kedua kotak

tersebut di nomor 4 dan 6. (kotak yang terdapat gacuk tidak boleh di

lompati tetapi harus di lewati dengan melangkahinya). Peserta tidak boleh

menginjak garis.

f) Setelah sampai di nomor 6, peserta berbalik dengan meloncat dan

melompat kembali lagi pada posisi awal. Sebelum kembali ke posisi awal,

peserta harus mengambil gacuknya terlebih dahulu.

g) Ketika peserta berhasil kembali ketempat semula, ia harus melanjutkan

permainan lagi dengan melemparkan gacuknya ke kotak nomor berikutnya.

Dan selanjutnya melakukan lompatan lagi sampai kembali hingga sampai

ke nomor 6 yang di sebelah kiri.

h) Untuk kotak nomor 4 dan 6 peserta harus meletakkan gacuknya di mulai

dari sebelah kanan. Apabila gacuknya terletak di sebelah kanan pada kotak

nomor 4, peserta harus mengambilnya dari kotak nomor 4 di sebelah kiri,

begitu pula sebaliknya.

i) Bila sampai pada nomor 7, peserta harus mengambil dengan berbalik arah/

mengambil dengan mata tertutup. Tangan atau badannya tidak boleh

menyentuh garis.

j) Peserta yang berhasil sampai pada nomor 7, ketika kembali pada posisi

semula harus melemparkan gacuknya di luar busur lingkaran. Peserta

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

melompat lagi dan hingga nomor 6 , nomor 7 tidak boleh di lompati. Ia

harus meraih dengan menginjak gacuknya dengan satu kaki, apabila

berhasil peserta harus melemparkan lagi ke posisi semula dan kembali

lompat di mulai peserta menginjak gacuknya ke kotak nomor 6 sampai

kotak nomor 1.

k) Sesampainya di kotak nomor 1, peserta harus menginjak gacuknya lagi

dengan kedua kakinya. Apabila gagal, peserta harus mengulanginya dari

nomor 6 ketika ia mendapatkan giliran kembali.

Gambar 2.1 Lapangan Bermain Gunungan

2) Manfaat Bermain Gunungan

Ada beberapa manfaat dari permainan ini, seperti :

a) Mengembangkan keterampilan gerak dasar melompat dan meloncat yaitu

dengan melompati tiap kotak dari nomor 1 hingga nomor 7.

b) Mengembangkan koordinasi mata dan tangan, secara otomatis ketika

peserta akan melemparkan gacuknya ia menggunakan insting yang

kuat agar gacuknya tepat pada kotak yang di inginkan.

c) Melatih otot tungkai, sehingga akan didapat kaki yang terkuat.

Permainan ini baik sekali untuk melatih anak-anak dalam atletik

lompat jauh, lompat jangkit bahkan lompat tinggi.

d) Melatih kejujuran, apabila kakinya meyentuh garis maka peserta

dinyatakan gugur dan menunggu giliran berikutnya.

e) Sebagai model pembelajaran yang praktis, aktif, inovatif, kreatif,

efektif dan menyenangkan.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

f) Dalam pembelajaran lompat, untuk latihan kemampuan gerak lompat.

B. Kerangka Pemikiran

Kemampuan gerak dasar siswa kelas IV SD Negeri Kaladawa 03

Kabupaten Tegal tahun 2011/2012 pada materi pembelajaran lompat masih di

bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Masalah ini terjadi karena dalam

pembelajaranya guru tidak menggunakan permainan yang dimodifikasi, sehingga

siswa merasa jenuh dan tidak antusias dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan beberapa teori belajar dan pembelajaran, maka untuk

mengatasi masalah pembelajaran tersebut guru (peneliti) melakukan tindakan

dengan pendekatan bermain untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar lompat.

Dalam melakukan tindakan, peneliti akan melakukan tindakan perlakuan

sebanyak dua siklus. Setiap tindakan (siklus) akan diadakan refleksi terhadap

penelitian yang telah dilakukan, selanjutnya disampaikan pula hasil perbaikan

masing-masing siklus. Penyampaian hasil penelitian pada masing-masing siklus

akan mencakup penilaian penampilan perbaikan pembelajaran dan kemampuan

gerak dasar lompat siswa.

Gambaran dari kerangka pemikiran penelitian ini seperti pada gambar 2.2.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian

Dengan pendekatan bermain, diharapkan kemampuan gerak dasar siswa

dalam lompat dapat lebih meningkat.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal

tahun pelajaran 2011 / 2012.

2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian seperti pada tabel 3.1. Pelaksanaan penelitian

selama 3 bulan yaitu mulai bulan April sampai dengan Juni 2012.

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

No. Jenis KegiatanTahun 2012

April Mei Juni1. Persiapan

Pemilihan masalah Xb. Studi Literatur Xc. Analisis Dokumen X

2. Pelaksanaan Siklus Ia. Pembuatan RPP Xb. Pelaksanaan Tindakan X

3. Pelaksanaan Siklus IIa. Pembuatan RPP Xb. Pelaksanaan Tindakan X

4. Penyusunan Laporan X

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Kaladawa 03

Kabupaten Tegal yang berjumlah 24 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 12

siswa perempuan.

C. Data dan Sumber Data

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Data Primer

Data hasil kemampuan gerak dasar lompat diperoleh dari kegiatan yang

dilakukan selama berlangsungnya proses belajar mengajar.

a. Data hasil belajar lompat.

b. Data tentang keaktifan siswa.

c. Data tentang keaktifan guru.

2. Data Sekunder

Data diperoleh dari guru dan sekolah, yang terdiri dari :

a. Nilai hasil belajar lompat, sebelum menjalani tindakan.

b. RPP, Silabus dan Kurikulum.

D. Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk dan sumber data yang dimanfaatkan, maka teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari Test dan Observasi

1. Test : dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil gerak dasar lompat

yang dilakukan oleh siswa.

2. Observasi : dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang

aktifitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar saat melakukan

pembelajaran melalui pendekatan bermain Gunungan.

Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan penelitian seperti pada

tabel 3.2.

Tabel 3.2 Pengumpulan Data

NoSumber

DataJenis Data

TeknikPengumpulan

DataInstrumen

1. Siswa Hasil belajar lompat Tes Tes kemampuan gerak dasar lompat

2. Siswa Keaktifan siswa Pengamatan Melalui lembar observasi

3. Guru Keaktifan guru Pengamatan Melalui lembar observasi

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

E. Uji Validitas Data

Validitas adalah ukuran yang menyatakan ketepatan tujuan tes (alat ukur) dan

memenuhi persyaratan pembuatan tes. Validitas tes menunjukkan derajat kesesuaian

antara tes dan atribut yang akan diukur.

Data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis dengan triangulasi.

1. Hasil belajar lompat dianalisis dengan triangulasi tiga sumber data, yaitu data yang

diperoleh dari peneliti, observer dan siswa.

2. Keaktifan siswa, tiga sumber data, yaitu data yang diperoleh dari peneliti, observer

dan siswa.

3. Aktifitas guru, tiga sumber data, yaitu data yang diperoleh dari peneliti, observer dan

siswa.

4. Nilai hasil belajar lompat sebelum tindakan, divalidasi dengan triangulasi peneliti.

5. RPP, silabus, kurikulum divalidasi dengan triangulasi dokumen.

F. Indikator Capaian Penelitian

Persentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian adalah sebagai

berikut:

a. Rata-rata nilai tes kemampuan gerak dasar siswa dalam melakukan lompat adalah

di atas nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), yaitu 75

b. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM minimal sebanyak 75 %.

.

G. Analisis Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini, teknik analisis data yang digunakan

adalah teknik deskriptif. Data yang dianalisis berupa rata-rata dan persentase

kemampuan gerak dasar lompat siswa. Data yang diperoleh disajikan dalam

bentuk tabel dan diagram.

Berikut data kemampuan gerak dasar lompat sebelum dilakukan

pembelajaran dengan pendekatan bermain Gunungan pada siswa kelas IV SD

Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

1. Kemampuan gerak dasar lompat yaitu dengan menganalisa nilai rata-rata tes

kegiatan pembelajaran lompat. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor

yang telah ditentukan.

2. Kemampuan melakukan rangkaian gerak lompat yaitu dengan menganalisa

rangkaian gerak lompat dengan mengkategorikan klasifikasi skor yang telah

ditentukan.

Sedangkan dalam penelitian ini melalui angka-angka yang diperoleh saat

unjuk kerja. Menurut Iskandar, (2009:131) yang menyatakan bahwa, "Data yang

dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK

dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan persentase untuk melihat

kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran".

H. Prosedur Penelitian

Langkah penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Tiap siklus

dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai seperti yang telah didesain

dalam faktor-faktor yang diselidiki.

1. Rancangan Siklus I

a. Pertemuan Pertama

1) Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti menyusun scenario pembelajaran yang terdiri dari :

a) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang

akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjaskes.

b) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan yang

diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran lompat.

c) Menyusun instrumen penilaian lompat .

d) Menyiapkan media yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran.

e) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

2) Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan proses

pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah pembelajaran antara lain :

a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar lompat.

b) Melakukan penguluran dan pemanasan.

c) Membentuk satu barisan berbanjar dalam proses pembelajaran;

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Melakukan lompatan. Mulai dari awalan, tolakan dan mendarat mengikuti

arah tali yang membentuk huruf “S”, melompati beberapa kardus ke

samping kanan ke samping kiri dan melompat ke dalam lingkaran beberapa

simpai.

d) Menarik kesimpulan.

e) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.

f) Melakukan pendinginan.

3) Pengamatan Tindakan

Pengamatan dilakukan terhadap hasil keterampilan lompat. Kemampuan

rangkaian gerak dasar lompat. Aktifitas siswa selama pembelajaran

berlangsung.

4) Tahap Evaluasi ( Refleksi)

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil penelitian

dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang

dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi pertemuan tindakan berikutnya.

b. Pertemuan Kedua

1) Tahap Perencanaan.

a) Menyusun rencana perbaikan materi.

b) Memadukan hasil pertemuan pertama agar pertemuan kedua lebih efektif.

c) Menyusun instrumen penilaian lompat.

d) Menyiapkan media yang diperlukan untuk menunjang proses

pembelajaran.

e) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

2) Tahap Pelaksanaan

Melaksanakan proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah

pembelajaran antara lain :

a) Apersepsi tentang pertemuan pertama dan menjelaskan kegiatan belajar

mengajar lompat.

b) Melakukan penguluran dan pemanasan.

c) Membentuk satu barisan berbanjar dalam proses pembelajaran;

Melakukan lompatan. Mulai dari awalan, tolakan dan mendarat mengikuti

arah tali yang membentuk huruf “S”, melompati beberapa kardus ke

samping kanan ke samping kiri dan melompat ke dalam lingkaran beberapa

simpai.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

d) Membentuk kelompok siswa untuk bermain permainan Gunungan.

e) Menarik kesimpulan.

f) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.

g) Melakukan pendinginan.

3) Pengamatan Tindakan.

Pengamatan dilakukan terhadap hasil keterampilan lompat. Kemampuan

rangkaian gerak dasar lompat. Aktifitas siswa selama pembelajaran

berlangsung.

4) Tahap Evaluasi ( Refleksi)

Melakukan tindakan perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana

bagi siklus II.

2. Rancangan Siklus II

a. Tahap Perencanaan

1) Menyusun rencana perbaikan materi.

2) Memadukan hasil siklus I agar siklus II lebih efektif.

3) Menyiapkan lembar kerja siswa.

4) Menyiapkan lembar informasi.

5) Menyiapkan lembar evaluasi.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Menjelaskan kompetensi yang akan dicapai.

2) Melaksanakan pre-test mengenai materi yang telah dipelajari pada siklus I.

3) Meneliti motivasi siswa.

4) Menyampaikan permasalahan yang harus dibahas.

c. Tahap Evaluasi ( Refleksi)

1) Mengevaluasi hasil observasi.

2) Menganalisis hasil pembelajaran.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dilaksanakan berdasarkan data hasil kegiatan

observasi awal yaitu :

1. Siswa kelas IV SDN Kaladawa 03 IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal

tahun 2011/2012 yang mengikuti pembelajaran lompat sebanyak 24 siswa, terdiri

dari 12 siswa putra dan 12 siswa putri. Dari proses pembelajaran atletik materi

lompat, masih dikategorikan kurang berhasil.

2. Siswa kurang berminat dalam pembelajaran lompat, sebab dan model

pembelajarannya monoton.

3. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, kebanyakan siswa kurang memperhatikan

pelajaran. Hal ini dapat dibuktikan oleh peneliti saat melakukan pengamatan

langsung. Saat mengikuti pembelajaran lompat, siswa menunjukkan sikap kurang

memperhatikan pelajaran, bahkan ada yang bermain sendiri dengan temannya.

4. Guru kurang aktif dalam mengatur dan memberi motivasi terhadap siswa,

sehingga tingkat kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar lompat kurang

maksimal.

5. Guru kesulitan menemukan model pembelajaran lompat yang sesuai dengan

karakter siswa yang kurang antusias.

Pelaksanaan penelitian dapat dicapai melalui pengambilan data terhadap

sampel yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan dari hasil observasi

pembelajaran lompat dan nilai ketuntasan kemampuan gerak dasar sebelum diberi

pembelajaran pendidikan jasmani dengan pendekatan bermain, setelah diberi

siklus I dan siklus II. Berikut ini disajikan secara berturut-turut dari kondisi awal

pembelajaran lompat sebelum diberi tindakan dan nilai ketuntasan kemampuan

gerak dasar lompat, setelah diberi siklus I dan siklus II dari pembelajaran lompat

melalui pendekatan bermain Gunungan dengan tabel sebagai berikut :

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

1. Kondisi awal kemampuan gerak dasar siswa dalam pembelajaran lompat

Kondisi awal kemampuan gerak dasar siswa dalam pembelajaran lompat

dan nilai ketuntasan kemampuan gerak dasar siswa kelas IV SD Negeri

Kaladawa 03 Kabupaten Tegal tahun 2011/2012 diketahui melalui observasi

dan tes kemampuan gerakan lompat yang meliputi awalan, tolakan, mendarat

dan koordinasi awalan-tolakan-mendarat. Data kemampuan gerak dasar

lompat dari kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat disajikan dalam bentuk

tabel 4.1

Tabel 4.1 Kondisi Awal Rata-rata Nilai dan Prosentase Kemampuan Gerak Dasar Lompat pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal Tahun 2011/2012

No Aspek Jumlah Rata-rata Prosentase1 Awalan 75 3,12 78,00 %2 Tolakan 69 2,87 71,75 %3 Mendarat 64 2,66 66,50 %4 Koordinasi awalan, tolakan dan

mendarat58 2.41 60,25 %

Tabel 4.2 Kondisi Awal Ketuntasan Kemampuan Gerak Dasar Lompat padaSiswa Kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal Tahun 2011/2012

Rentang Nilai Katagori Kriteria Jumlah Anak Prosentase93 – 100 Baik Sekali Tuntas 0 0 %84 – 92 Baik Tuntas 0 0 %75 – 83 Cukup Tuntas 9 37,50 %00 < 74 Kurang Belum tuntas 15 62,50 %

Jumlah 24

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Tabel 4.3 Nilai Rata-rata Kondisi Awal dan Ketuntasan Kemampuan Gerak Dasar Lompat pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal Tahun 2011/2012

Jumlah siswaNilai rata-rata Kondisi awal

Tuntas ProsentaseBelum tuntas

Prosentase

24 siswa 69,10 9 37,50 % 15 62,50 %

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

Berdasarkan data kondisi awal kemampuan gerak dasar siswa dalam

pembelajaran lompat dan nilai ketuntasan kemampuan gerak dasar siswa kelas IV

SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal tahun 2011/2012 yaitu hasil nilai rata-

rata kondisi awal 69,10 (69,10 %) dan nilai ketuntasan dengan 9 siswa (37,50 %)

dinyatakan tuntas dan 15 siswa (62,50 %) dinyatakan belum tuntas. Nilai rata-rata

kemampuan gerak dasar awalan 3,12 (78,00 %), tolakan 2,87 (71,75 %),

mendarat 2,66 (66,50 %) dan koordinasi awalan, tolakan dan mendarat 2.41

(60,25 %). (Lihat lampiran 4.a). Dihitung melalui diskripsi data awal yang telah

diperoleh tersebut, Maka disusun sebuah tindakan berikutnya untuk

mengoptimalkan hasil pembelajaran lompat melalui pendekatan bermain

Gunungan. Adapun pelaksanaan tindakan akan dilaksanakan dalam siklus I

dengan dua kali tindakan.

1. Siklus I Tindakan 1

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus I tindakan 1 dilaksanakan pada tanggal 22 Mei

2012 sebagai berikut :

2) Peneliti melakukan analisis kuriklum untuk mengetahui kompetensi

dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran

penjasorkes.

3) Membuat RPP dengan mengacu pada tindakan yang diterapkan

dalam PTK.

4) Menyiapkan media yang digunakan untuk pengajaran.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

5) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran

b. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan pembelajaran yang telah

direncanakan sebagai berikut :

1. Pemanasan

a) Menjelaskan kegaiatn belajar mengajar secara umum

b) Streching

c) Melaksanakan pemanasan

Pemanasan dilakukan dengan sebuah permainan berlari dengan

membentuk lingkaran.

2. Inti Pelajaran

Guru menjelaskan dan mempraktekan cara melakukan gerak dasar lompat

dengan menggunakan media kardus dan ban bekas.

3. Penutup

a) Melaksanakan pendinginan

b) Evaluasi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.

c) Bedoa dan dibubarkan.

c. Pengamatan

Pada langkah observasi dilakukan oleh peneliti pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi menyimpulkan bahwa

proses pembelajarang kurang berjalan dengan baik dikarenakan guru belum

menggunakan metode yang tepat. Guru kesulitan mengkondisikan siswa.

d. Refleksi

adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan pertama

adalah sebagai berikut:

1) Keberhasilan guru atau siswa:

Pembelajaran melalui pendekatan bermain gunungan sudah nampak

motivasi siswa untuk melakukan gerakan lompatan,walaupun masih ada

beberapa siswa yang belum termotivasi.

2) Kendala yang dihadapi guru / siswa:

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Guru mengalami kendala metode pembelajaran dalam mengontrol

siswa. Kondisi ini disebabkan kurang pahamnya guru tentang PTK.

Sedangkan kendala yang dihadapi siswa adalah keterbatasan alat

pembelajaran sehingga kurang efektif dalam menggunakan alat bantu.

3) Rencana Perbaikan

Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran pada pertemuan pertama

maka diperlukan perbaikan sebagai berikut :

a. Akan memaksimalkan kegiatan pembelajaran

b. Pemilihan alat media pembelajaran yang tepat

c. Agar siswa tidak salah dalam setiap melakukan gerakan

pada kegiatan pembelajaran maka peneliti memberikan

penjelasan dan koreksi langsung terhadap siswa yang salah

melakukan gerakan.

d. Siswa yang kurang berhasil pada pertemuan pertama akan

diberikan perhatian yang lebih pada pertemuan berikutnya.

Selama pelaksanaan siklus I tindakan 1, peneliti melakukan pengambilan

data penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan kemampuan gerak dasar

lompat dan nilai ketuntasan kemampuan gerak dasar dengan pendekatan

bermain Gunungan pada siswa kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten

Tegal tahun 2011/2012, dapat disajikan seperti dalam tabel 4.4.

Tabel 4.4 Kondisi Siklus I Tindakan 1 Rata-rata Nilai dan ProsentaseKemampuan Gerak Dasar Lompat pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal Tahun 2011/2012

No Aspek Jumlah Rata-rata Prosentase1 Awalan 75 3,12 78,12 %2 Tolakan 74 3,08 77,00 %3 Mendarat 64 2,66 66,50 %4 Koordinasi awalan, tolakan dan

mendarat62 2,58 64,50 %

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

2. Siklus I Tindakan 2

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus I tindakan 2 dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2012

sebagai berikut :

1) Peneliti melakukan analisis kuriklum untuk mengetahui kompetensi

dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran

penjasorkes.

2) Membuat RPP dengan mengacu pada tindakan yang diterapkan

dalam PTK.

3) Menyiapkan media yang digunakan untuk pengajaran.

4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran

b. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan pembelajaran yang telah

direncanakan sebagai berikut :

1 Pemanasan

a) Menjelaskan kegaiatn belajar mengajar secara umum

b) Streching

c) Melaksanakan pemanasan

Pemanasan dilakukan dengan sebuah permainan berlari dengan

membentuk lingkaran.

2 Inti Pelajaran

- Guru menjelaskan dan mempraktekan cara melakukan gerak dasar lompat

dengan menggunakan media kardus dan ban bekas.

- Siswa melakukan gerakan melompat sesuai yang telah diajarkan oleh guru

dengan menggunakan kardus dan ban bekas.

- Siswa melakukan kegiatan bermain gunungan dengan berkompetisi antar

kelompok dan terlihat siswa sangat antusias

3 Penutup

a) Melaksanakan pendinginan

b) Evaluasi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.

c) Bedoa dan dibubarkan.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

c.Pengamatan

Pada langkah observasi dilakukan oleh peneliti pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi menyimpulkan bahwa

proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga kondisi

pembelajaran sangat kondusif . siswa dapat dikondisikan dengan baik

sehingga guru tidak kesulitan dalam penyampainan materi pembelajaran gerak

dasar lompat.

d. Refleksi

adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan pertama

adalah sebagai berikut:

a. Keberhasilan guru atau siswa:

Pembelajaran melalui pendekatan bermain gunungan sudah nampak

motivasi siswa untuk melakukan gerakan lompatan,walaupun masih

ada beberapa siswa yang belum termotivasi.

b. Kendala yang dihadapi guru / siswa:

Guru mengalami kendala metode pembelajaran dalam mengontrol

siswa. Kondisi ini disebabkan kurang pahamnya guru tentang PTK.

Sedangkan kendala yang dihadapi siswa adalah keterbatasan alat

pembelajaran sehingga kurang efektif dalam menggunakan alat

bantu.

c. Rencana Perbaikan

Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran pada pertemuan

pertama maka diperlukan perbaikan sebagai berikut :

a. Akan memaksimalkan kegiatan pembelajaran

b. Pemilihan alat media pembelajaran yang tepat

c. Agar siswa tidak salah dalam setiap melakukan gerakan

pada kegiatan pembelajaran maka peneliti memberikan

penjelasan dan koreksi langsung terhadap siswa yang

salah melakukan gerakan.

d. Siswa yang kurang berhasil pada pertemuan pertama akan

diberikan perhatian yang lebih pada pertemuan berikutnya.

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Pada pelaksanaan siklus I tindakan 2, peneliti juga melakukan pengambilan

data penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan kemampuan gerak dasar

lompat dan nilai ketuntasan kemampuan gerak dasar dengan pendekatan

bermain Gunungan pada siswa kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten

Tegal tahun 2011/2012, dapat disajikan seperti dalam tabel 4.5.

Tabel 4.5 Kondisi Siklus I Tindakan 2 Rata-rata Nilai dan ProsentaseKemampuan Gerak Dasar Lompat pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal Tahun 2011/2012

No Aspek Jumlah Rata-rata Prosentase1 Awalan 85 3,54 88,50 %2 Tolakan 84 3,50 87,50 %3 Mendarat 72 3,00 75,00 %4 Koordinasi awalan, tolakan

dan mendarat64 2,66 66,50 %

Selama pelaksanaan siklus I, peneliti melakukan pengambilan data

berdasarkan hasil rata-rata tindakan 1 dan 2. Adapun deskripsi data

peningkatan kemampuan gerak dasar lompat dan nilai ketuntasan kemampuan

gerak dasar dengan pendekatan bermain Gunungan pada siswa kelas IV SD

Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal tahun 2011/2012, dapat disajikan

seperti dalam tabel 4.6.

Tabel 4.6 Kondisi Siklus I Rata-rata Nilai dan Prosentase Kemampuan Gerak Dasar Lompat pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal Tahun 2011/2012

No AspekNilai Rata-

rataProsentaseTindakan 1

(A)Tindakan 2

(B)A+B

21 Awalan 75 85 80 3,33 83,25 %2 Tolakan 74 84 79 3,29 82,85 %3 Mendarat 64 72 68 2,83 70,75 %4 Koordinasi

awalan, tolakan dan mendarat

62 64 63 2,62 65,60 %

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Tabel 4.7 Kondisi Siklus I Ketuntasan Kemampuan Gerak Dasar Lompat pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal Tahun 2011/2012

Rentang Nilai Katagori Kriteria Jumlah Anak Prosentase93 – 100 Baik Sekali Tuntas 0 0 %84 – 92 Baik Tuntas 7 29,20 %75 – 83 Cukup Tuntas 9 37,50 %00 < 74 Kurang Belum tuntas 8 33,30 %

Jumlah 24

Tabel 4.8 Nilai Rata-rata Kondisi Siklus I dan Ketuntasan Kemampuan Gerak Dasar Lompat pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal Tahun 2011/2012

Jumlah siswaNilai rata-rata

Siklus ITuntas Prosentase

Belum tuntas

Prosentase

24 siswa 75,30 16 66,70 % 8 33,30 %

Dari tabel 4.6, tabel 4.7 dan tabel 4.8 pada kegiatan siklus I menunjukkan

nilai kemampuan gerak dasar lompat, nilai rata-rata siswa sebesar 75,30 (75,30

%) dan nilai ketuntasan dengan 16 siswa (66,70 %) dinyatakan tuntas dan 8

siswa (33,30 %) dinyatakan belum tuntas. Nilai rata-rata kemampuan gerak

dasar awalan 3,33 (83,25 %), tolakan 3,29 (82,85 %), mendarat 2,83 (70,75 %)

dan koordinasi awalan, tolakan dan mendarat 2,62 (65,60 %). (Lihat lampiran

4.b). Setelah diberi pembelajaran pada siklus I kemampuan gerak dasar lompat

siswa dalam pembelajaran melalui pendekatan bermain gunungan dicatat

hasilnya dalam lembar observasi. Dalam pelaksanaan siklus I dapat digunakan

sebagai tolak ukur perbaikan pada pelaksanaan siklus II.

3. Pelaksanaan siklus II

a. Perencanaan

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 5 Juni 2012. Berdasarkan refleksi dari

siklus pertama maka perencanaan tindakan dilakukan penilaian sebagai berikut:

1. Membuat RPP dengan mengacu pada siklus I penerapan pembelajaran

gerak dasar lompat dengan permainan gunungan, agar lebih menarik lagi.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2. Menyusun instrumen yang digunakan pada siklus PTK yaitu penilaian

gerak dasar lompat.

3. Menyiapkan media yang digunakan untuk pengajaran

4. Menyusun lembar pengamatan pembelajaran

b. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan pembelajaran yang telah

direncanakan sebagai berikut :

1 Pemanasan

a) Menjelaskan kegaiatn belajar mengajar secara umum

b) Streching

c) Melaksanakan pemanasan dengan membentuk dua kelompok dengan jarak

yang sudah ditentukan, dan siswa melakukan lompatan secara bergantian.

2 Inti Pelajaran

- Guru menjelaskan dan mempraktekan gerak dasar lompat. Penjelasan ini

diulang agar siswa mengerti dan memahami gerak lompatan yang benar

- Siswa melakukan gerakan melompat sesuai yang telah diajarkan oleh guru

dengan menggunakan kardus dan ban bekas.

- Siswa melakukan kegiatan bermain gunungan dengan berkompetisi antar

kelompok dan terlihat siswa sangat antusias

3 Penutup

a) Melaksanakan pendinginan

b) Evaluasi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.

c) Bedoa dan dibubarkan.

c. Pengamatan

Langkah pengamatan ini dilakukan oleh guru dan kolaborator saat

pembelajaaran berlangsung adapun hasil observasi menyimpulkan bahwa :

a) Pemanasan

Pada kegiatan pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan

pemanasan yang dikemas dengan cara permainan. Siswa antusias

melakukan pemanasan karena mereka merasa ada yang berbeda dari

pemanasan yang dilakukan sebelumnya.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

b) Penyampaian materi

Penyampaian materi hampir sama dengan kondisi pertemuan

sebelumnya, siswa memperhatikan dengan seksama materi yang

diberikan oleh guru yaitu gerak dasar lompat. Hal ini dapat dilihat

dari sikap antusias siswa saat penyampaian materi berlangsung dan

pertanyaan dari beberapa siswa yang belum mengerti gerakan

lompatan.

Selama pelaksanaan siklus II, maka peneliti melakukan pengambilan data

penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan kemampuan gerak dasar lompat

dan nilai ketuntasan kemampuan gerak dasar lompat dengan pendekatan

bermain gunungan pada siswa kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten

Tegal tahun 2011/2012, dapat disajikan seperti dalam tabel 4.9, tabel 4.10, dan

tabel 4.11

Tabel 4.9 Kondisi Siklus II Rata-rata Nilai dan Prosentase Kemampuan Gerak Dasar Lompat pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal Tahun 2011/2012

No Aspek Jumlah Rata-rata Prosentase

1 Awalan 86 3,60 90,00 %2 Tolakan 80 3,33 83,25 %3 Mendarat 76 3,20 80,00 %4 Koordinasi awalan, tolakan dan

mendarat70 2,90 72,50 %

Tabel 4.10 Kondisi Siklus II Ketuntasan Kemampuan Gerak Dasar Lompat pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal Tahun 2011/2012

Rentang Nilai Katagori Kriteria Jumlah Anak Prosentase93 – 100 Baik Sekali Tuntas 4 16,70 %84 – 92 Baik Tuntas 4 16,70 %75 – 83 Cukup Tuntas 14 58,30 %00 < 74 Kurang Belum tuntas 2 8,30 %

Jumlah 24

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Tabel 4.11 Nilai Rata-rata Kondisi Siklus II dan Ketuntasan Kemampuan Gerak Dasar Lompat pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal Tahun 2011/2012

Jumlah siswaNilai rata-rata

Siklus IITuntas Prosentase

Belum tuntas

Prosentase

24 siswa 81,20 22 91,70 % 2 8,30 %

Dari tabel 4.9, tabel 4.10 dan tabel 4.11 pada kegiatan siklus II menunjukkan nilai

kemampuan gerak dasar lompat, nilai rata-rata siswa sebesar 81,20 (81,20 %) dan nilai

ketuntasan dengan 22 siswa (91,70 %) dinyatakan tuntas dan 2 siswa (8,30 %)

dinyatakan belum tuntas. Nilai rata-rata kemampuan gerak dasar awalan 3,60 (90,00 %),

tolakan 3,33 (83,25 %), mendarat 3,20 (80,00 %) dan koordinasi awalan, tolakan dan

mendarat 2,90 (72,50 %). (Lihat lampiran 4.c). Setelah diberi pembelajaran pada siklus II

kemampuan gerak dasar lompat siswa dalam pembelajaran melalui pendekatan bermain

gunungan dicatat hasilnya dalam lembar observasi.

d. Refleksi

keberhasilan yang diperoleh pada siklus II adalah sebagai berikut :

1) Keberhasilan siswa:

a) Dari hasil tes pada siklus II menunjukan bahwa hasil belajar gerak dasar lompat

siswa meningkat.

b) Sebagian besar siswa melakukan lompatan dengan baik.

2) Keberhasilan guru:

a) Guru berhasil meningkatkan hasil belajar lompatan melalui pendekatan bermain

gunungan sesuai tarjet yang telah ditentukan.

b) Guru berhasil meningkatkan kemampuan gerak dasar lompat melalui pendekatan

bermain gunungan kedalam pembelajaran penjasorkes dengan hasil yang

memuaskan.

5. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas terhadap siswa

kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal tahun 2011/2012 yang

pelaksanakannya terdiri dari 2 siklus yaitu pada tanggal 29 Mei 2012 dan 6 Juni

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

2012 dapat dipaparkan pembahasan hasil penelitian dalam bentuk tabel dan

diagram sebagai berikut :

Tabel 4.12 Hasil Nilai Rata-rata dan Prosentase Kemampuan Gerak Dasar Lompat dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II pada Siswa Kelas IV SDNegeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal Tahun 2011/2012

No Aspek Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2

Rata-rata

Prosen-tase

Rata-rata

Prosen-tase

Rata-rata

Prosen-tase

1 Awalan 3,12 78,00% 3,33 83,25% 3,60 90,00%2 Tolakan 2,87 71,75% 3,29 82,85% 3,33 83,25%3 Mendarat 2,66 66,50% 2,83 70,75% 3,20 80,00%4 Koordinasi awalan,

tolakan dan mendarat

2,41 60,25% 2,62 65,60% 2,90 72,50%

Gambar 4.1 Diagram Nilai Rata-rata dan Prosentase Kemampuan Gerak Dasar Lompat dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal Tahun 2011/2012

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

Awalan Tolakan Mendarat Koordinasiawalan,tolakandan mendarat

Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Tabel 4.13 Hasil Nilai Rata-rata dan Prosentase dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II Kemampuan Gerak Dasar Lompat pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal Tahun 2011/2012

Kondisi awal Prosentase Siklus I Prosentase Siklus II Prosentase69,10 69,10 % 75,30 75,30 % 81,20 81,20 %

Gambar 4.2 Diagram Nilai Rata-rata dan Prosentase dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II Kemampuan Gerak Dasar Lompat pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal Tahun 2011/2012

Tabel 4.14 Hasil Siswa Tuntas dan Belum Tuntas dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II Kemampuan Gerak Dasar Lompat pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal Tahun 2011/2012

No PembelajaranTuntas Belum Tuntas

Jumlah Siswa

ProsentaseJumlah Siswa

Prosentase

1 Kondisi Awal 9 37,50 % 15 62,50 %2 Siklus 1 16 66,70 % 8 33,30 %3 Siklus 2 22 91,70 % 2 8,30 %

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

69.1

075

.30

81.2

0

Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Gambar 4.3 Diagram Prosentase Siswa yang Tuntas dan Belum Tuntas dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II Kemampuan Gerak Dasar Lompat pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal Tahun 2011/2012

Dari tabel 4.10, tabel 4.11 dan tabel 4.12, dapat didiskripsikan analisis

kemampuan gerak dasar lompat dari kondisi awal, siklus I dan siklus II

sebagai

berikut :

1. Kondisi awal hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten

Tegal Tahun 2011/2012, nilai rata-rata sebesar 69,10 (69,10 %), sebanyak 9

siswa (37,50 %) dinyatakan tuntas, 15 siswa (62,50 %) dinyatakan belum

tuntas, nilai rata-rata kemampuan gerak dasar lompat antara lain : (1) Awalan

3,12 (78,00 %), (2) Tolakan 2,87 (71,75 %), (3) Mendarat 2,66 (66,50 %) dan

(4) Koordinasi awalan, tolakan dan mendarat 2,41 (60,25 %), nilai rata-rata

siklus I sebesar 75,30 (75,30 %), sebanyak 16 siswa (66,70 %) dinyatakan

tuntas, 8 siswa (33,30 %) dinyatakan belum tuntas, nilai rata-rata kemampuan

gerak dasar lompat antara lain : (1) Awalan 3,33 (83,25 %), (2) Tolakan 3,29

(82,85 %), (3) Mendarat 2,83 (70,75 %) dan (4) Koordinasi awalan, tolakan

dan mendarat 2,62 (65,60 %), dan nilai rata-rata siklus II sebesar 81,20 (81,20

%), nilai tuntas sebanyak 22 siswa (91,70 %), dan 2 siswa (8,30 %) dinyatakan

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Tuntas Belum Tuntas

Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

belum tuntas, nilai rata-rata kemampuan gerak dasar lompat antara lain : (1)

Awalan 3,60 (90,00 %), (2) Tolakan 3,33 (83,25 %), (3) Mendarat 3,20 (80,00

%) dan (4) Koordinasi awalan, tolakan dan mendarat 2,90 (72,50 %). Dalam

pelaksanaan siklus I terdapat kelebihan dan dapat digunakan sebagai tolak ukur

keberhasilan, adapun kelebihan dalam pelaksanaan Siklus 1 diantaranya: (1)

siswa merasa tertarik dengan model pembelajaran yang disampaikan oleh

penjelasan guru, sehingga dengan model pembelajaran bermain, siswa merasa

senang melakukan gerak lompat yang selama ini dianggap melelahkan dan

membosankan, (2) siswa mudah melakukan lompat, sehingga pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar menjadi terlaksana dengan baik. Akan tetapi dalam

pelaksanaan siklus I ini masih terdapat kelemahan sehingga membuat

kekurangan dalam pelaksanaan siklus I, adapun kelemahan dan kekurangan

dalam pelaksanaan siklus I tersebut adalah: (1) masih ada sebagian siswa yang

belum mempraktikkan lompat dengan sungguh-sungguh, (2) pada lompat

gunungan, siswa kurang banyak kesempatan untuk melakukan lompat karena

harus menunggu giliran lompat, (3) masih ada siswa yang tidak melaksanakan

perintah guru.

2. Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pelaksanaan siklus I

berlangsung hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi. Telah memenuhi target

dengan capaian berhasil atau tuntas lebih dari target pencapaian yang

diharapkan.

3. Dalam pelaksanaan siklus I terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai

tolak ukur keberhasilan pada pelaksanaan siklus II, adapun kelebihan pada

pelaksanaan siklus II diantaranya: (1) sebagian siswa telah mampu melakukan

lompat dengan baik. Walau ada sebagian kecil siswa yang melakukannya

kurang benar, (2) dengan dibantu oleh kolabolator, proses transfer materi

kepada siswa berjalan lancar dan aman. Melalui penguatan pembelajaran

dengan pendekatan bermain siswa lebih tertarik dan senang melakukannya,

sehingga siswa aktif dalam pembelajaran.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah

diungkapkan pada bab 4. Hasil analisis yang diperoleh adanya peningkatan dari

kondisi awal ke siklus I dan ke siklus II. Kemampuan gerak dasar lompat siswa

pada kondisi awal yang tuntas 9 siswa, siklus I yang tuntas 16 siswa dan akhir

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id UPAYA ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

siklus II yang tuntas 22 siswa. Dengan demikian diperoleh simpulan bahwa

melalui pendekatan bermain gunungan dapat meningkatkan kemampuan gerak

dasar lompat siswa kelas IV SD Negeri Kaladawa 03 Kabupaten Tegal Tahun

2011/2012.

B. Implikasi

Dalam penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa

keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut berasal dari pihak guru, siswa maupun model pembelajaran yang

digunakan.

Kemampuan guru dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi,

mengelola kelas, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, serta teknik

yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi. Faktor dari

siswa yaitu, minat dan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, model

pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa dalam mengikuti

pembelajaran, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Dalam penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa,

melalui pendekatan bermain dapat membantu meningkatkan kemampuan gerak

dasar lompat siswa, sehingga dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi

guru yang ingin menggunakan model pembelajaran ini.

C. Saran

Berdasarkan hasil dalam Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini, dengan

menggunakan pendekatan bermain pada pembelajaran lompat,

Peneliti sarankan kepada :

1. Guru Penjaskes SD dapat menggunakan sebagai salah satu cara dalam

melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif, khususnya yang berkaitan

dengan peningkatan hasil balajar siswa yang efektif, aktif, menarik dan

menyenangkan, sehingga menghapus persepsi siswa mengenai pembelajaran

pendidikan jasmani yang pada awalnya membosankan menjadi pembelajaran

yang menyenangkan.


Recommended