Transcript

Referat Anatomi tanggal 8 desember 2003

Referat Anatomi tanggal 8 desember 2003

Pembimbing : dr. Beny A W SpBS

Penyaji : dr. Krisna Murti

Medulla Spinalis

EmbriologiPada minggu ke tiga dari perkembangan janin, lapisan ektoderm dari embrio membentuk neural plate , yang kemudian melipat pada tiap sudutnya kearah neural tube . Sekelompok sel kemudian bermigrasi membentuk neural crest , yang nantinya akan membentuk ganglion dorsalis dan ganglion autonomik .

Bagian tengah dari neural tube kemudian akan melipat dan akhirnya menutup. Sel-sel pada dinding neural tube akan membagi dan berdiferensiasi , membentuk lapisan ependimal yang mengelilingi central kanal . Dikelilingi oleh lapisan intermediat (mantle) dan marginal zone dari neuron-neuron primitif dan sel-sel glia . Mantle zone akan berdiferensiasi menjadi dua regio : alar plate yang membawa sebagian besar jaras sensorik , dan basal plate yang membawa jaras motorik . Kedua regio ini dibatasi oleh sulcus limitans . Pada perkembangan lebih lanjut alar plate akan membentuk kolumna dorsalis substansia grisea ,sedang basal plate membentuk bagian ventral substansia grisea. Marginal zone akan membentuk substansia alba dari medula spinalis .

Lapisan yang tumbuh pada bagian luar sel-sel ektodermal di sekeliling primitif medula spinalis menjadi dua lapisan terdalam meningen : arachnoid dan piamater. Sedang bagian terluar pelapis medula spinalis terbentuk dari mesenkim .

Anatomi Eksternal

Medula spinalis merupakan bangunan yang silindris dan memanjang , merupakan jaringan saraf yang mengisi dua pertiga atas dari kanalis spinalis orang dewasa , terletak di bagian dalam dari kolumna vertebralis . Panjang medula spinalis normal 42-45 cm pada orang dewasa dan menyambung dengan medulla oblongata di bagian atas .

Bagian terbawah medula spinalis berbentuk kerucut yang disebut conus medullaris . Pada orang dewasa , ujung dari conus terletak setinggi V.L1-V.L2. Filum terminale muncul dari ujung conus ,berupa pita tipis , dan melanjut kebawah untuk akhirnya melekat pada dural sac di sacrum. Filum terminale berisi piamater dan serat-serat glia . Pada fase perkembangan prenatal , Radiks spinalis dari tiap-tiap sisi mengalami tarikan dan perkembangan memanjang , sebelum keluar dari masing-masing intervertebral foramen . Kelompok Radiks ini disebut Cauda equina .Medula spinalis terdiri atas 5 level dan terbagi total 30-31 segmen

1. Cervical , dengan 8 pasang n.spinalis .

2. Thorax , dengan 12 pasang n.spinalis

3. Lumbar , dengan 5 pasang n.spinalis

4. Sacral, dengan 5 pasang n.spinalis

5. Coccygeal , dengan 1 atau 2 pasang n.spinalis vestigialis .

N.Spinalis terhubung dengan medula spinalis melalui radiks dorsalis dan radiks ventralis.

Radiks ventralis menyalurkan :

1.Jaras-jaras motorik keluar dari medula spinalis , dengan membawa akson motor neuron berdiameter besar ke extrafusal otot rangka .2. motor neuron yang berdiameter lebih kecil kedalam intrafusal spindel otot rangka .

3.Preganglionik otonom fiber pada regio thoraks,lumbal bagian atas ,dan midsacrum .4.Beberapa aferen , akson-akson berdiameter kecil, yang muncul dari ganglion dorsalis , membawa impuls sensorik dari organ rongga thorax dan abdomen .

Radiks dorsalis membawa sebagian besar impuls sensorik , yang berasal dari ganglion dorsalis . Terdiri dari :1.Jaras dari kulit dan struktur yang lebih dalam .

2.Fiber yang besar (1a) berasal dari spindel otot dan berperan dala refleks .

3.Fiber berukuran medium (A-beta) membawa impuls mechanoreseptor dari kulit dan sendi .

4.Sebagian besar akson berukuran kecil (C,nonmyelinated;A-delta,myelinated) yang membawa impuls nyeri dan termal .

Diameter dari medula spinalis bervariasi antara 1 cm hingga 1,5 cm , dengan bentuk dari bulat hingga oval . Segmen thoraks merupakan bagian yang tersempit . Terdapat dua enlargement pada medula spinalis , yaitu pada cervikal dan lumbosacral yang berisi ekstra neuron untuk inervasi otot-otot ekstremitas atas dan bawah .Anatomi Internal

Pada potongan melintang , medula spinalis berisi substansia grisea pada bagian sentral , berbentuk seperti huruf H , atau kupu-kupu , Suatu median fisura yang dalam pada bagian anterior , serta median fisura yang dangkal membagi medula spinalis menjadi bagian yang sama kanan dan kiri disatukan antara 2 sisi dengan suatu jembatan tipis (commisura) dengan kanalis sentralis ditengahnya , berisi LCS yang terhubung dengan Ventrikel IV .Substansia Grisea

I.Kolumna

Ventral horn dari substansia grisea terletak di depan kanalis sentralis . bagian ini berisi sel-sel yang merupakan asal radiks ventral . Termasuk motor neuron dan motor neuron ( lower motor neuron ) .

Kolumna intermediolateral adalah bagian substansia grisea yang terletak antara dorsal dan ventral horn . Merupakan suatu tonjolan triangular , terdapat pada regio thorakalis dan lumbalis bagan atas dari medula spinalis .Kolumna ini mengandung sel-sel preganglionik bagi saraf-saraf otonom .

Setinggi segmen Th 1 L 2, neuron neuron preganglionik memberikan akson simpatis melalui radiks ventral dan menuju ke ganglion simpatis melalui rami komunikantes .

Setinggi segmen S2-S3-S4 , neuron neuron preganglionik memberikan akson-akson parasimpatis melalui kolumna intermediolateral ,yang meninggalkan medula spinalis juga melalui radiks ventral . Persarafan parasimpatis disini memberikan impuls bagi organ-organ rongga pelvis melalui plexus pelvikus .

Kolumna dorsalis ( posterior horn ) terletak di belakang kanalis sentralis dan meluas hingga mencapai sulkus dorsolateral .

II.Lamina

Potongan melintang substansi grisea menunjukkan sejumlah lamina atau lapisan-lapisan sel saraf , yang dinamakan Rexeds Laminae , sesuai dengan neuroanatomist yang menemukannya .

1.Lamina I - Lapisan marginal tipis ini mengandung neuron-neuron yang merespon terhadap stimuli noxious , dan mengirimkan akson jaras spinothalamik ke kontralateral .

2.Lamina II Dikenal juga sebagai substansia gelatinosa , lamina ini dibentuk oleh kumpulan neuron-neuron kecil . substansia P neuropeptida yang terlibat pada jalur sensibilitas nyeri didapatkan pada konsentrasi tinggi di Lamina I dan II .

3.Lamina III dan IV Keduanya dikenal bersama sebagai nukleus propius . Input utama berasal dari jaras yang memberi impuls mengenai posisi dan sensasi diskriminatif .4.Lamina V lapisan ini mengandung sel-sel yang merespon terhadap stimulus noxious dan visceral aferen .

5.Lamina VI Lapisan terdalam dari dorsal horn ini berisi neuron-neuron yang merespon terhadap sinyal mekanis dari persendian dan kulit .

6.Lamina VII Merupakan zona yang luas yang mengandung sel sel dari nukleus dorsalis ( Clarkes Column ) . Clarkes column mengandung sel-sel yang menghasilkan spinocerebelar tract posterior . Selain itu juga terdapat intermediolateral nukleus di regio thoraks dan lumbal bagian atas , yang memberikan akson-akson simpatis .

7.Lamina VIII dan IX Lapisan ini mewakili grup motor neuron di bagian medial dan lateral ventral horn . Bagian medial dikenal juga sebagai ( dikenal juga sebagai medial motor neuron column ) mengandung LMN yang menginervasi muskulus-muskulus aksial( ie. Otot daerah badan dan bagian proksimal ekstremitas ). Lateral motor neuron Column mengandung LMN buat otot bagian distal ekstremitas . Secara general dapat dikatakan , otot-otot fleksor terletak lebih sentral pada ventral horn ,dimana otot-otot ekstensor terletak lebih perifer .8.Lamina X Lamina ini mewakili neuron neuron kecil sekitar kanalis sentralis .Substansia Alba

Kolumna

Masing-masing setengah bagian dari medulla spinalis memiliki Kolumna dorsal,lateral, dan ventral- dari substansia alba , yang melingkari substansia grisea .

Kolumna dorsalis terletak diantara posterior median sulcus dan posterolateral sulcus. Pada regio cervikal dan thoraks bagian atas ,kolumna dorsalis terbagi dua medial (fascikulus gracilis ) ,dan lateral (fascikulus cuneatus ). Kolumna lateralis terletak antara sulkus posterolateral dan sulkus anterolateral . Sedang kolumna ventralis terletak antara anterolateral sulkus dan fisura median anterior.Sistem Jaras DescendenI.Traktus KortikospinalisMuncul dari area motorik,area 4,dan area premotorik ,area 6, merupakan berkas saraf yang besar turun melewati batang otak melalui traktus piramidalis , dan menyilang setinggi pyramis kearah bawah menuju kolumna lateralis substansia alba .

Traktus kortikospinalis membawa akson-akson motor neuron (Upper motor Neuron =UMN).Mayoritas dari akson-akson traktus kortikospinal menyilang pada decussatio pyramidum di medulla oblongata , dan berlanjut turun sebagai traktus kortikospinal lateral, yang kemudian berakhir pada ventral horn substansia grisea (Lamina IV- VII). Setelah berganti sinaps , akson ini melanjut sebagai lower motor neuron (=LMN) dan membawa impuls motorik ke otot ekstremitas . Berfungsi dalam mengatur gerakan otot yang disadari, skill,dan rangkaian gerakan yang teratur terencana .Selain traktus kortikospinal lateral , yang merupakan jaras descenden motorik yang terbesar, terdapat jaras descenden motorik yang lebih kecil dan tak menyilang di decussatio pyramidum . Lebih kurang 10% dari jaras kortikospinal tak menyilang di medulla dan turun sebagai traktus kortikospinal anterior , di kolumna anterior substansia alba menyilang ke kontralateral untuk berganti sinaps di lamina VII.Beberapa akson dari traktus kortikospinal lateral juga tak menyilang , berlanjut sebagai traktus kortikospinalis lateral yang ipsilateral , kemudian berakhir pada basis dorsal horn dan intermediate pada substansia grisea , berganti sinaps dan melanjut sebagai LMN yang mengontrol gerakan otot aksial ( otot-otot badan dan bagian proksimal ekstremitas ) dalam menjaga postur tubuh .II.Traktus vestibulospinal

Terdiri dari dua komponen :

A.Traktus vestibulospinal lateral, Berkas traktus ini keluar dari nukleus vestibular lateral pada batang otak , kemudian turun kebawah,tak menyilang , pada ventral horn medula spinalis .B.Traktus vestibulospinal medial, muncul dari nukleus vestibular medial pada batang otak , turun sepanjang regio cervical medula spinalis , sebagian menyilang dan sebagian tidak , dan berakhir disana .Kedua traktus diatas memberikan inputsinaptik pada interneuron di lamina VII dan VIII Rexeds .

Traktus vestibulospinal memfasilitasi gerakan yang cepat sebagai reaksi pada perubahan posisi yang mendadak ( misal : jatuh ) , dan kontrol esensial antigravitasi .

III.Traktus Rubrospinal

Muncul dari nukleus rubra pada medulla oblongata , dan melanjut pada kolumna lateralis substansia alba .IV.Traktus Retikulospinal

Berasal dari formatioretikularis , turun kebawah pada kolumna anterior dan lateral substansia alba , dapat menyilang atau tidak , dan berakhir pada dorsal horn substansia grisea . Berperan pada berbagai refleks spinal , dan reaksi dari impuls sensorik tubuh ( misal:nyeri).V.Descending autonomic System

Berproyeksi pada preganglionik parasimpatis fiber di segmen sakral , dan preganglionik simpatis fiber di segmen thorakolumbal . Sistem ini memodulasi fungsi-fungsi otonom dari tubuh , seperti : tekanan darah, nadi dan respirasi.VI.Traktus tektospinal

Berasal dari colliculus superior di tegtum mesencephalon , menyilang ke kontralateral kolumna ventral medula spinalis , berproyeksi ke sinaps interneuron pada ventral horn .

Bereaksi pada gerakan menoleh akibat stimulus visual dan auditorik yang mendadak .VII.Fasciculus Longitudinal Medialis ( FLM )

Muncul dari nukleus vestibularis medulla oblongata , turun menempel pada traktus tektospinal ,turun sepanjang segmen cervikal medula spinalis , kemudian berakhir pada interneuron ventral horn setinggi cervikal . Fungsinya mengkoordinasikan gerakan mata dan otot-otot leher .

Sistem Jaras AscendenTerdapat dua sistem ascendens utama yang membawa impuls sensorik dari tubuh ke korteks .Yaitu Funikulus dorsalis atau posterior, dan traktus spinothalamikus.Pada kedua sistem jaras ascenden diatas ada beberapa hal yang harus diperhatikan .

1.Terdiri dari neuron pertama, neuron kedua,neuron ketiga ( 1st ,2nd ,3rd order sensory neuron ).

2.Badan sel dari neuron ke 1 terletak di ganglion radiks dorsalis , dan neuron ke 2 pada ipsilateral substansia grisea .3.Neuron ke 2 menyilang ke kontralateral , melanjut keatas dan berakhir di thalamus . Neuron ke 3 berakhir pada korteks somatosensorik .

4.Pada setiap neuron, secara spesifik memperlihatkan area dari tubuh (somatotopik ).

I. Funikulus Dorsalis ( Funikulus Posterior )Serat serat saraf sensorik bermyelin yang tebal , memasuki medula spinalis melalui radiks dorsalis , melanjut keatas ipsilateral sebagai fascikulus gracilis ( lebih caudal,mensyarafi kaki ) dan fascikulus cuneatus ( lebih rostral , mensyarafi tangan ) untuk berakhir pada neuron ke 2 , nukleus gracilis dan nukleus cuneatus medulla oblongata . Jaras dari neuron kedua menyilang ke kontralateral dan melanjut sebagai lemniskus medialis untuk berakhir pada neuron ke 3 di thalamus . Jaras dari neuron ke 3 berakhir di regio somatosensorik di lobus parietal .Fungsi dari funikulus dorsalis : kesadaran propioseptif dan diskriminatif taktil .II.Traktus spinothalamikus

Berjalan pada sebelah ventral dan lateral substansia grisea . Terbentuk dari jaras yang keluar dari neuron ke 2 di dorsal horn .Kemudian menyeberang ke kontralateral sepanjang komisura anterior , berjalan rostral melalui dua traktus spinothalamikus anterior dan traktus spinothalamikus lateral . Berakhir sebagai neuron ke 2 di nukleus ventroposterior thalamus , selanjutnya ke korteks .Spinothalamikus anterior berfungsi : sensasi tekanan dan raba .

Spinothalamikus lateral berfungsi : nyeri dan suhu.

III.Traktus spinocerebelaris

Terdiri dari 3 Traktus : ventral (anterior) spinocerebellar , dorsal (posterior) spinocerebellar, , cuneocerebellar .

-Traktus spinoserebelaris posterior

Serat 1a konduksi cepat yang datang dari gelendong otot dan organ tendon , terbagi menjadi kolateral setelah memasuki medula spinalis . satu kelompok kolateral berhubungan dengan neuron nukleus thorakis ( nukleus Stilling , kolumna Clarkes) yang terletak pada basis medial kornu posterior dan berjalan secara longitudinal melalui medula spinalis dari tingkat C8 L2. Sel sel ini mewakili neuron ke 2. Akson dari sel-sel ini membentuk traktus spinocerebelaris posterior dan termasuk serat dengan konduksi tercepat .Kemudian menuju pedunkulus inferior pontocerebelaris dan menuju sasarannya, yaitu vermis dari cerebellum .

-Kolateral dari radiks cervikalis posterior naik melalui fascikulus cuneatus menuju nukleusnya sendiri nukleus kuneatus asesorius, akhirnya mencapai cerebelum melalui pedunkuli inferior cerebellum .Ini yang disebut dengan traktus cuneocerebelaris .-Traktus spinocerebellaris anterior

Kelompok ketiga dari kolateral serat Ia aferen membentuk sinaps dengan neuron dalam dorsal horn dan dalam bagian medial substansia grisea medula spinalis , kemudian naik dalam bagian perifer anterior funikulus lateral kedua sisi , melewati tegmentum medulla oblongata , pons , dan otak tengah dan mencapai vermis melalui pedunkulus cerebelaris superior ( Brachium conjungtivum ) dan velum medularis superior .

Vermis dari cerebellum menerima informasi tentang semua stimuli aferen sensibilitas dalam dan mempengaruhi tonus otot melalui konduksi impuls polisinaptik . Ia juga mengontrol kerjasama agonis dan antagonis , yang merupakan dasar dari berdiri , berjalan dan bentuk gerakan lain .IV.Jaras ascendens lain

1.Traktus spinoolivarius

2.Traktus spinovestibular

3.Traktus spinotektal

Kelainan Spesifik pada Medula Spinalis

1.Hemiseksi medula spinalis ( Brown-Sequard Syndrome )

Sindroma ini disebabkan oleh hemiseksi dari medula spinalis sebagai akibat luka tembak, luka tusuk , syringomyelia , tumor, dan lain-lain. Gejala dan tanda meliputi :

-Ipsilateral LMN paralisis setinggi lesi. ( Kerusakan pada LMN )-Ipsilateral UMN paralisis di bawah lesi .( Kerusakan traktus kortikospinal )-Ipsilateral anestesia pada zona kulit setingi lesi.(Kerusakan pada aferen fiber yang sudah masuk ke medula spinalis , tapi belum sempat menyilang )

-Ipsilateral loss sensation: proprioseptif, vibrasi, two-point discrimination dibawah lesi. (Kerusakan pada funikulus posterior )

-Kontralateral loss sensation : nyeri dan suhu, dibawah lesi ( kerusakan pada traktus spinothalamikus yang sudah menyilang di bawah lesi )

2.Syringomyelia

Digambarkan sebagai hilangnya sensasi suhu dan nyeri pada sejumlah segmen , walaupun demikian pasien tidak kehilangan sensasi raba dan tekanan , juga getaran , dan proprioseptifnya .Dikarenakan lesi umumnya melibatkan bagian central dari medula spinalis , tempat dimana traktus spinothalamikus menyilang , mengakibatkan hilangnya sebagian rasa nyeri dan suhu . Lesi dapat pula melibatkan ventral horn , menghasilkan lesi tipe LMN .

3.Subacute Combined degeneration ( Posterolateral Sclerosis )

Defisiensi dari intake vitamin B12 (cyanocobalamin) dapat berakibat pada degenerasi Kolumna dorsalis dan lateral substansia alba . Kelainan yang didapatkan berupa : hilangnya sensai posisi,two-point discrimination, dan getaran . Gait ataxia , kelemahan otot , Refleks-refleks yang meningkat , spastisisitas , babinsky sign yang positif sering dijumpai .PAGE 4