10
PENGERTIAN KELUARGA Keluarga adalah suatu Lembaga : Keluarga adalah bagian terkecil dalam masyarakat, merupakan lembaga yang diciptakan Allah (Kej 1:28). terdiri atas suami-isteri (ayah-ibu) yang terikat dalam pernikahan dan anak-anak ke- turunannya. Pengertian secara umum: Keluarga adalah ‘Persekutuan’, Tuhan adalah kepala keluarga (Ef 5:22-33) suami-isteri hidup bersama berdasarkan saling mengasihi dan saling memiliki, mereka bekerja sama dengan tanggung jawab pada pernikahan memelihara, mengasuh dan mendidik anak-anaknya sesuai dengan yang ditetapkan oleh Allah (Ul 6:4, Mazmur 78:5-7). PEMBENTUKAN KELUARGA Allah membentuk melalui lembaga pernikahan (Kej 2:24). Dengan tata aturan Keluarga: Laki-laki dan pe- rempuan diciptakan setara dari segi pribadinya, namun berbeda dalam fungsi nya (1 Kor 11:11-12). Bertujuan untuk saling melengkapi, saling menolong. Saling ketergantungan oleh keterjalinan jiwa (sejiwa – sedaging) berdasar relasi saling mengasihi. Keluarga dikepalai (kepale) oleh laki-laki (1 Kor 11:3) yang berkuasa/ memerintah/pemimpin atas keluarga (Kej 3:16), Sebagai kepala suami takut akan Tuhan (Mazmur 112:1-2). Sebagai kepala ia harus mengasihi isterinya, mendidik anak-anaknya, menyelenggarakan rumah tangga (Ef 5:22-33). Adat Yahudi Kepala Keluarga adalah imam bagi keluarganya (Ul 6:4-6, Maz 78:5-7 Maz 22:30-31). Fungsi imam: mengasihi, melayani, mendengarkan anggota keluarganya, isteri dan anak anaknya. Perempuan tidak lebih rendah dari laki-laki: diciptakan dari bagian hidup laki-laki (tulang rusuk dan daging) istri menjadi penolong yang sepadan (ezer = mengelilingi dalam arti menjaga terhadap hal-hal buruk yang mungkin terjadi pada suami), partner hidup yaitu seseorang yg terpanggil untuk mendampingi, memberi bantuan (support ), per- tolongan, menjadi ‘belahan jiwa’ laki-laki (Kej 2:21), serta dengannya menjalankan ‘mandat budaya’, mandat pem- bangunan (Kej 1:28,2:25), isteri bertugas mengatur Rumah Tangga (Tit 2:4-5, Ams 12:4,31:10-31), mengasuh dan mendidik anak-anaknya (Ams 1:8, 29:15, 1 Tes 2:7, 1 Tim 1:5). Isteri yang cakap sangat dipuji. Ia seperti ‘kapal dagang yang memberikan perbekalan bukan ‘kapal perang’ (Ams 31:10-27). Di hadapan Allah, laki-laki dan perempuan sama mulianya, sama derajatnya, tetapi berlainan fungsinya dalam keluarga dan pernikahan: keduanya harus saling merendahkan diri (Ef 5:21) saling melayani, karena memiliki perso- nal need. ‘Personal need’’: laki-laki bermakna/harga diri, laki laki adalah makhluk kompetitif, pemimpin (significant ), Personal need perempuan (jaminan/keterlindungan/keamanan), makhluk ‘pemelihara’ (security ). Warta Alumni PMKT V OLUME 15/2017 M EI JUNI Visi/Misi PMKT : Memenangkan, membina dan mempersiapkan mahasiswa Kristiani Teknik agar dapat menjadi sarjana-sarjana bagi Gereja, Bangsa dan Negara sesuai profesi keteknikan Keluarga Kristen

Warta Alumni PMKT VOLUME - pmktugm.orgpmktugm.org/wp-content/uploads/2015/03/WAP-MayJune2017.pdfHALAMAN 2 VOLUME 15/2017 PERNIKAHAN DASAR KELUARGA: Pengertian pernikahan sebagai LEMBAGA:

  • Upload
    vonhi

  • View
    262

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PENGERTIAN KELUARGA

Keluarga adalah suatu Lembaga : Keluarga adalah bagian terkecil dalam masyarakat, merupakan lembaga

yang diciptakan Allah (Kej 1:28). terdiri atas suami-isteri (ayah-ibu) yang terikat dalam pernikahan dan anak-anak ke-

turunannya.

Pengertian secara umum: Keluarga adalah ‘Persekutuan’, Tuhan adalah kepala keluarga (Ef 5:22-33) suami-isteri

hidup bersama berdasarkan saling mengasihi dan saling memiliki, mereka bekerja sama dengan tanggung jawab pada

pernikahan memelihara, mengasuh dan mendidik anak-anaknya sesuai dengan yang ditetapkan oleh Allah (Ul 6:4,

Mazmur 78:5-7).

PEMBENTUKAN KELUARGA

Allah membentuk melalui lembaga pernikahan (Kej 2:24). Dengan tata aturan Keluarga: Laki-laki dan pe-

rempuan diciptakan setara dari segi pribadinya, namun berbeda dalam fungsinya (1 Kor 11:11-12). Bertujuan untuk

saling melengkapi, saling menolong. Saling ketergantungan oleh keterjalinan jiwa (sejiwa – sedaging) berdasar relasi

saling mengasihi.

Keluarga dikepalai (kepale) oleh laki-laki (1 Kor 11:3) yang berkuasa/ memerintah/pemimpin atas keluarga

(Kej 3:16), Sebagai kepala suami takut akan Tuhan (Mazmur 112:1-2). Sebagai kepala ia harus mengasihi isterinya,

mendidik anak-anaknya, menyelenggarakan rumah tangga (Ef 5:22-33). Adat Yahudi Kepala Keluarga adalah imam

bagi keluarganya (Ul 6:4-6, Maz 78:5-7 Maz 22:30-31). Fungsi imam: mengasihi, melayani, mendengarkan anggota

keluarganya, isteri dan anak anaknya.

Perempuan tidak lebih rendah dari laki-laki: diciptakan dari bagian hidup laki-laki (tulang rusuk dan daging)

istri menjadi penolong yang sepadan (ezer = mengelilingi dalam arti menjaga terhadap hal-hal buruk yang mungkin

terjadi pada suami), partner hidup yaitu seseorang yg terpanggil untuk mendampingi, memberi bantuan (support), per-

tolongan, menjadi ‘belahan jiwa’ laki-laki (Kej 2:21), serta dengannya menjalankan ‘mandat budaya’, mandat pem-

bangunan (Kej 1:28,2:25), isteri bertugas mengatur Rumah Tangga (Tit 2:4-5, Ams 12:4,31:10-31), mengasuh dan

mendidik anak-anaknya (Ams 1:8, 29:15, 1 Tes 2:7, 1 Tim 1:5). Isteri yang cakap sangat dipuji. Ia seperti ‘kapal dagang

yang memberikan perbekalan bukan ‘kapal perang’ (Ams 31:10-27).

Di hadapan Allah, laki-laki dan perempuan sama mulianya, sama derajatnya, tetapi berlainan fungsinya dalam

keluarga dan pernikahan: keduanya harus saling merendahkan diri (Ef 5:21) saling melayani, karena memiliki perso-

nal need. ‘Personal need’’: laki-laki bermakna/harga diri, laki laki adalah makhluk kompetitif, pemimpin (significant),

Personal need perempuan (jaminan/keterlindungan/keamanan), makhluk ‘pemelihara’ (security).

Warta Alumni PMKT

VOLUME 15/2017

MEI—JUNI

Visi/Misi PMKT : Memenangkan, membina dan mempersiapkan mahasiswa Kristiani Teknik agar dapat menjadi sarjana-sarjana

bagi Gereja, Bangsa dan Negara sesuai profesi keteknikan

Keluarga Kristen

V OLUME 15 /2017 HALAMAN 2

PERNIKAHAN DASAR KELUARGA:

Pengertian pernikahan sebagai LEMBAGA: Pernikahan adalah kesatuan hubungan suami-isteri, terdiri atas:

seorang laki-laki dan seorang perempuan saja (monogamy) (1 Kor 7:2).

Pengertian pernikahan yang diberikan ALKITAB: Pernikahan adalah persekutuan seumur hidup seorang laki

-laki dan seorang perempuan, diikat oleh janji pernikahan, ditetapkan oleh Allah (Kej 2:24, Mat 19:5,6

Mark 10:7-8, Ef 5:31, Mal 2:11).

Isteri adalah: Sekutu (aspek rohani): apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan. Seperjanjian

(aspek hokum) dengan suami (Mal 2:14,15).

Tujuan pernikahan adalah: membentuk keluarga ilahi yang menurunkan generasi ilahi yang memuliakan

Tuhan (Mal 2:14-15). Generasi illahi terbentuk oleh faktor orangtua yang takut akan Tuhan yang sangat

suka kepada segala perintahNya (Maz 112:1-3).

Unsur-Unsur Pernikahan:

Monogamy : seorang laki-laki dan seorang perempuan yang dipersatukan Allah “Apa yang telah dipersatu-

kan Allah tidak boleh diceraikan manusia” – Mat 19:6

Kesatuan Pernikahan: dirumuskan: meninggalkan (Azab): makna: keduanya adalah pribadi yg mandiri

lepas dari orang tua; bersatu (Dabaq): makna: melekat, keterjalinan jiwa, Sedaging (Basyar) makna:

lebih dari hubungan saudara sekandung, makna yang kekal tak dapat dipisahkan, juga berarti kesatu-

an seksual (Kej 2:24). Tingkat kesatuan ditunjukkan oleh keintiman. Keintiman terbentuk oleh komu-

nikasi: “kepada siapa berkomunikasi kepadanya akan intim”. Kesatuan terjadi bila suami/istri mau

menyatukan diri dalam bentuk kesatuan yang baru dengan melebur warna diri masing-masing sehing-

ga menciptakan warna baru. Keintiman tanda kesatuan, dalam keintiman akan terjadi bonding yang

kuat antara suami – isteri. (bonding – lebih dari ikatan batiin). Kesatuan suami/isteri dalam semua

aspek : jasmani (seks), jiwani (saling memberi – menerima, saling memahami, saling merendahkan

diri, saling mengasihi), dan rohani: doa, firman Allah. Kesatuan suami istri yang ditopang kehadiran

Allah dalam pernikahan akan menjadikan pernikahan kuat bertahan menghadapi semua tekanan,

halangan Pkh 4:11-12 – Allah menjadi tali ketiga yang mengikat kesatuan suami istri. Allah menjadi

fondasi ketiga pernikahan.

Perjanjian Pernikahan: Pernikahan adalah suatu perjanjian – Yehez 16:8.60 Mal 2:12-16 dimana Allah

adalah saksinya – Kej 31:50, Mal 2:14. Isi perjanjian : Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh

diceraikan manusia – Mat 19:9 Sifat perjanjian kekal : sampai maut memisahkan – Seperti Ruth

mengikat perjanjian dengan Naomi, Ruth 1:17, yang dimulai dari komitment yang kuat – Ruth 1:16.

Perjanjian bukan kontrak (yang disertai klausul” dan ada batas waktu mengakhiri perjanjian) perjan-

jian bisa diingkari atau adalah mungkin untuk bercerai namun sebaiknya jangan bercerai. Allah

menghormati perjanjian dan memberkati orang yang memegang perjanjian, Allah adalah Allah perjan-

jian (God convenant), contoh Yoshua mengadakan perjanjian dengan Gibeon– Yos 9:15,10, Allah

memberkati Yoshua yang memegang perjanjian meskipun ia tahu ditipu oleh orang Gibeon. Saul

mengkhianati perjanjian dengan Gibeon, akibatnya dihukum –2 Sam 21:1-14. Perjanjian Ruth dan

Naomi – Ruth 1:17, adalah perjanjian yang teguh: sampai maut memisahkannya. Perjanjian dimulai

dari komitment – Ruth 1:16 Komitment adalah Janji setia yang dengan usaha sungguh-sungguh un-

tuk melakukannya/menggenapinya. Gambaran Alkitab tentang pernikahan (hubungan suami-isteri) :

PL, seperti hubungan Allah dengan Israel (umatNya) –Yes 54:5,62:5, Kel 20:5, PB, Kristus dengan

jemaatNya (Ef 5:22-32).

Lawrence Crabb menuliskan, Pernikahan adalah saling melayani, Alasan menikahi pasangannya:

bukan ketika melihat kelebihan-kelebihan pasangannya, tetapi ketika melihat kekuarangan-kekurangan

pasangannya dan memiliki kasih untuk menutup kekurangan tersebut dengan cara melayani. Pernikahan

demi pelayanan bukan demi kebutuhan saja”. pola Yesus (Ef 5:25-30). Saling melayani terjadi jika saling

memberikan iri kepada pasangannya bukan menuntut pasangannya untuk melakukan seperti apa yang

diinginkannya. Saling menuntut pasangan akan menyebabkan terjadi konflik dalam pernikahan.

Artikel ini merupakan rintisan Rubrik Keluarga yang akan tampil nantinya di setiap edisi Warta Alumni. Rubrik ini akan

menjawab pertanyaan seputar pernikahan dan keluarga oleh Kak Herry Susanto (K’74).

Silakan kirim pertanyaan rekan-rekan sekalian ke [email protected] atau WA/SMS 081327775581.

WARTA ALUMNI PMKT

HALAMAN 3

Bertempat di kediaman Kak Rita Lie (alumni Teknik Kimia angkatan 1998) dan diadakan pada tanggal 27 Mei

2017. Persekutuan ini mengambil tema Roh Kudus dan Komunitas yang Memulihkan dalam Kis 4: 32-37 dan

Kis 5 : 1-6. Firman disampaikan oleh Kak Amsal Sihombing (alumni Teknik Kimia 2000), beliau menyam-

paikan kita seharusnya belajar dari gereja mula-mula yang :

1) Sebagai tubuh Kristus bertanggung jawab atas jemaat dimana kita ditempatkan. Demikian pula kita

bertanggungjawab atas bangsa/lingkungan dimana kita tinggal

2) Agar kita bisa berdampak, kita harus belajar kerelaan dalam memberi dengan sukarela, berkorban

dan melihat kebutuhan orang lain di mana kecenderungan jemaat saat ini yang lebih memperhatikan

kebutuhannya sendiri. Kak Amsal juga mendorong alumni untuk menjadi jemaat tetap dalam suatu

gereja untuk bisa menghidupi pergumulan di dalam jemaat dan pergumulan gereja.

3) Berlaku jujur dan hidup benar di rumah Tuhan.

4) Dampak dari gereja mula mula yang saat itu rasul-rasul mengadakan banyak pemulihan dan mujizat

membuat makin bertambah jumlah yang percaya kepada Tuhan. Akan tetapi dalam waktu yang bersa-

maan, dikatakan dampak lain adalah orang orang menjadi tidak berani mengabungkan diri dalam

komunitas tersebut (Kis 5 :13). Saat itu, banyak orang berbondong-bondong datang untuk mendapat-

kan kesembuhan. Akan tetapi beberapa dari mereka tidak mau menjadi seperti Ananias dan Safira

yang diminta pertanggungjawabannya. Mereka tidak nyaman dengan komunitas tersebut.

Ketika kita membentuk suatu komunitas yang bertujuan untuk bekerja bagi Tuhan dan sesama, dan komuni-

tas itu harus membuat orang-orang yang tidak takut kepada Tuhan menjadi tidak nyaman dengan komunitas

itu. Inti dari sebuah komunitas Kristen bukanlah berapa banyak yang mengikut, tetapi kerjakan dahulu

kebenaran itu. Seperti diambil sebuah contoh bahwasanya tujuan gereja bukan untuk memenuhi gedung itu

dengan banyak orang, sehingga soal-soal bagaimana menjadi anak Tuhan tidak dipedulikan.

Oleh karena itu, sebuah komunitas kristen harus terlebih dahulu menegakkan kebenaran dan bagaimana

menjadi anak Tuhan terlebih dahulu barulah kita bisa keluar ke dunia dengan benar.

Persekutuan Doa Alumni Jakarta

V OLUME 15 /2017 HALAMAN 4

1 Alexander Marito Sitompul (Geodesi'99)

2 Tut Wuri Handayani (Arsitektur'92)

2 Haposan Baktiar N (Sipil'03)

3 Siwi Indriani (Kimia'96)

3 Michael Anthony E (Industri'99)

3 Astika Lorena Simbolon (Industri'11)

4 Rita Susilawati (Kimia'94)

4 Gideon Charles (Elektro'98)

5 Ari Supriyadi (Kimia'07)

5 Edi Aman (D3 Mesin'08)

5 Toby Anindyajati Purwanto (Mesin'10)

6 Umbu Huma Meha Tarap (Sipil'85)

6 Chandra Wijaya Untung (Sipil'89)

6 Lukius Teras (Industri'01)

6 Marolop Sm Sinaga (Sipil'04)

7 Berliana Harnadewi (Kimia'91)

7 Welly Christian Sarofati Zaluchu (Geodesi'98)

8 Dwi Sugiharto (Elektro'88)

8 Arief Pratama Malau (Mesin'08)

9 Maria Anita Kusnoharjono (Sipil'95)

10 Eillen Melysa (Kimia'97)

10 Swasti Triana Chrisnawati (Arsitektur'05)

10 Evan Rinaldi Winarto (Industri'11)

11 Candra Lukito (Kimia'92)

11 Naek Marganda Pandiangan (Elektro'06)

11 Bonar Harasius Nababan (Mesin'10)

12 Andrianto Saudin (Industri'00)

14 Widiatmoko (Kimia'89)

14 Ivan Hidayat (Fisika'11)

16 Rine E Kaparang (Elektro'93)

17 Budhi Agung Priyatno (Mesin'88)

18 Dwi Mandhiri Heru (Geologi'83)

18 Gunawan Santoso (Nuklir'84)

18 Berlianto Tumpal Manurung (Sipil'90)

18 Olive C Meylissa (Sipil'01)

19 Priscela Tarigan (Pwk'07)

20 Lynda Ryana Gultom (Kimia'90)

22 Basuki Agung Pudjanto (Nuklir'82)

22 Santi Manurung (Kimia'95)

22 Hendra Teguh Martua (Elektro'10)

24 Erwin Prasetya Adi Nugraha (Elektro'06)

25 Christopherus Soebagio (Kimia'82)

26 Yona Mahasto (Arsitektur'99)

28 Jimmy Perangin Angin (Sipil'83)

28 Yessi Yolanda Sinaga (Sipil'09)

28 Meisita Adelina Damanik (Elektro'11)

28 Hana Maylidia Siahaan (Industri'12)

29 Meirindra Kartikasari (Arsitektur'94)

30 Samuel Christiawan (Elektro'88)

1 Yunan Washington Waromi (Geologi'92)

1 Denny (Kimia'05)

1 Duma Angelina Panggabean (Kimia'09)

1 Richard Aritonang (Elektro'11)

2 Holy Icun Yunarto (Elektro'95)

2 Junesly Milano (Elektro'08)

2 Nata Anggoro Nugraha (Industri'09)

3 Yayamin Jakop (Kimia'90)

3 Clara Bunga Persada (Industri'05)

3 Lena Yuniarita Sumbayak (D3 Geomatika'06)

3 Yosoa Hendra Perjaka (Arsitektur'10)

4 Deddy (Mesin'96)

5 Herry Susanto A (Kimia'74)

6 Nio Hani Pratama (Fisika'07)

7 Dwiko Unggul Prabowo (Geodesi'04)

8 Sussi Herawati (Kimia'87)

8 Samuel Sahata (Elektro'03)

9 Sealtiel Saragih (Mesin'08)

10 Dian Artanto (Elektro'93)

11 Yeni Kusumawaty (Arsitektur'93)

11 Yustinus Kondo Popang (Elektro'97)

12 Teddy Suryanto (Arsitektur'00)

13 Christien Lukito (Kimia'95)

14 Henny Viona Sitepu (Arsitektur'98)

14 Untari Suryaningsih (Fisika'01)

17 Yuniarto Nugroho (Elektro'99)

17 Mutia Ayuni Prakasitasari (Kimia'10)

18 Paulus Budi Yanto (Arsitektur'92)

19 Lestari Bornok Melita Siagian (Industri'00)

20 Yuni Dwi Dasusiwi (Arsitektur'00)

20 Pratwitny Twinindyarani (Arsitektur'05)

22 Hartanto Kusuma Wardana (Elektro'86)

22 Ridwan Nugroho (Elektro'00)

22 Moshe Nugraha Sanjaya Haumahu (Elektro'05)

23 Juniar Bakti Alkafianto (Sipil'01)

23 Oey Lusiana (Kimia'04)

23 Antonius Grace Salim (Industri'10)

24 Edi Santoso (Kimia'90)

24 Debbie Setyaningrum Purnomo (Kimia'97)

24 John Freddy Hutasoit (Mesin'99)

24 Bertha Uli Tobing (Arsitektur'00)

24 Welly Ikawijaya (Elektro'11)

25 The Tjien Fuk (Mesin'93)

25 Suzanna Hardjono Prasetyo (Arsitektur'00)

25 Adultvine Prita Wijayanti (D4 Sipil'10)

28 Abednego Situmorang (Kimia'03)

28 Megarini Batti Sorring (PWK'05)

28 Dimas Anggriawan (Arsitektur'08)

29 Sriono Sudarso (Kimia'86)

29 Adityarani Hapsari (Arsitektur'01)

30 Riana Yenny Beatrix Sihombing (Sipil'04)

WARTA ALUMNI PMKT

HALAMAN 5

1 Theodora Veronita (Sipil'91)

1 Paulus Budi Yanto (Arsitektur'92)

1 Tommy Thomdean (Arsitektur'98)

1 Eva Mentari (Arsitektur'98)

4 Rulieta A.R. Banjang (D3 Geomatika'01)

5 Eillen Melysa (Kimia'97)

6 Herman Sigarlaki (Mesin'91)

8 Haposan Baktiar N (Sipil'03)

10 Lynda Ryana Gultom (Kimia'90)

10 Rinto Setiawan (Geologi'94)

12 Wahyu Wijanarko (Elektro'00)

14 Widiatmoko (Kimia'89)

14 Iva Dwikrissepta Wiraningrum (Arsitektur'90)

14 Octavianus Tappi (Sipil'98)

17 Edy Tanoto (Kimia'91)

17 Dedy Prima Maniuruk (Fisika'04)

18 Majus Luther Sirait (Kimia'92)

18 Tatag Rahmanto (D3 Elektro'01)

22 Kus Jayanto (Elektro'87)

24 Binsar Halomoan Butar Butar (Elektro'03)

24 Kartika Examinanti (Elektro'06)

25 Ridwan Nugroho (Elektro'00)

27 William Him (Sipil'83)

27 Septiandi Sugiarto (Kimia'02)

27 Oey Lusiana (Kimia'04)

29 Christopherus Soebagio (Kimia'82)

3 Dohar J. Sihombing (Mesin'95)

3 Sunny Jumaida Simangunsong (Geodesi'97)

4 Dwi Ambarwati Retno Kusumowardhani (Kimia’95)

8 Cynthia Veronica Oeiyono (Kimia'03)

10 Triatmojo Rosewanto (Elektro'93)

10 Rine E Kaparang (Elektro'93)

10 Martina Gamayanti (Arsitektur'94)

10 John Freddy Hutasoit (Mesin'99)

10 Alexander Marito Sitompul (Geodesi'99)

10 Dyah Myalisa (Geodesi'99)

11 Ferry Solomon (Kimia'96)

11 Yustinus Kondo Popang (Elektro'97)

13 Gunawan Santoso (Nuklir'84)

14 Ferry Ferdinant Thomas (Geodesi'93)

16 Dular Budi Jatmiko (Arsitektur'91)

18 Inge Diredja (Kimia'96)

18 Katria Tuhing Jayantie (Geodesi'96)

20 Susidarto (Geologi'83)

20 Veynce Palit (Arsitektur'96)

21 Kristina Ermintawati (Kimia'90)

21 Rosalyn Tosima Fernandes (Kimia'96)

22 Hery Sugiarto (Mesin'94)

22 Bernadeta Deborah T (Kimia'95)

22 Rimson Michael S (Kimia'02)

23 Hendri Setiyadi (D3 Elektro'01)

24 Tohap Clement Hutabarat (Mesin'98)

24 Bintang Olybert Sidabutar (Geodesi'99)

25 Yohan Ady Yuano (Sipil'02)

26 Alvonsius Albert Nainupu (Elektro'00)

28 Christien Lukito (Kimia'95)

29 Iranta Bona Sinaga (Geologi'91)

29 Sinca Adelheid (Sipil'01)

29 Tony Richard Alexander Samosir (Geodesi’01)

Yosoa Hendra Perjaka (A’10)

The Tjien Fuk (M’93)

Grace Sibarani (A’95)

Titus C Ristomo (K’99)

V OLUME 15 /2017 HALAMAN 6

Weekend CPKTB dan PKTB ? apaan tuh ?

Ini merupakan salah satu program kerja dari KOMKTB 2016/2017 untuk memfasilitasi KTB agar

bertumbuh dengan baik, terkhusus untuk Pemimpin dan Calon Pemimpin KTB. Kegiatan ini berlangsung

pada 6-7 Mei 2017 dan bertempat di Wisma Wijaya 2 Kaliurang. Dengan diikuti oleh 30 peserta.

Selain sesi tentang komitmen, weekend kali ini diisi juga dengan sharing kelompok, dan

Pemahaman Alkitab serta penjelasan tentang Kurikulum KTB bagi para CPKTB. Secara keseluruhan

kegiatan ini berjalan dengan lancar.

Tahun ini KOMKTB mengangkat tema “KOMITMEN”. Kondisi saat ini, banyak anggota persekutuan

yang mengeluhkan KTBnya susah bertemu karena kesibukan dan padatnya kegiatan. Dengan komitmen

yang baik, diharapkan anggota persekutuan tetap dapat berKTB dan memprioritaskannya di tengah

kepadatan kegiatan dalam satu minggu. Pemimpin dan Calon Pemimpin juga medapat peran penting untuk

menjaga keberlangsungan KTBnya, dan diharapkan melalui kegiatan ini para pemimpin dapat diingatkan

kembali dengan komitmen yang pernah di ambil ataupun memperbaharuinya. Sedangkan untuk para Calon

pemimpin KTB, dalam kegiatan ini diajak untuk mengambil komitmen sebelum memimpin KTB.

Weekend Pemimpin dan Calon Pemimpin KTB

RUT 2017 akan dilaksanakan pada tanggal 25-27 Agustus 2017 ber-

tempat di Wisma El-Bethel, Tawangmangu. Dengan tema ‘Beautiful

Transformation’ yang didasarkan dari 2 Korintus 5:17, mahasiswa di-

harapkan mendapatkan pemahaman tentang lahir baru, bagaimana

menjalani hidup baru dan berkomunitas dalam persekutuan untuk ma-

hasiswa baru angkatan 2017. Sedangkan untuk mahasiswa tahun ke-2

dan seterusnya diajak belajar mengenai pribadi Timotius dengan segala

kelebihannya termasuk kesetiaan dan kedisiplinannya dalam menjalani

kehidupan rohaninya. Diharapkan mahasiswa akan mendapatkan pe-

mahaman seorang Timotius yang menyadari bahwa hidupnya adalah

milik Tuhan dan karenanya dikembalikan sepenuhnya untuk pekerjaan

dan kemuliaan Tuhan.

Retreat Umum Teknik 2017

WARTA ALUMNI PMKT

HALAMAN 7

Prihatin plus… (Jane Podung Gd’92)

Nehemia 1:4 Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku

berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit, … Nehemia 2:5 kemudian jawabku kepada raja: "Jika

raja menganggap baik dan berkenan kepada hambamu ini, utuslah aku ke Yehuda, ke kota pekuburan

nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali."

Cuplikan narasi di atas sudah tidak asing bagi kita. Tokoh Nehemia sering menjadi patron untuk sosok

pemimpin yang visioner. Yang menjadi perhatian saya saat ini adalah proses pergerakan seorang Nehemia

dari prihatin-ers menjadi eksekutor. Dari orang yang menangisi kehancuran bangsanya, menjadi orang yang

ambil bagian di depan untuk memperbaiki kehancuran itu. Keprihatinan bisa lahir dari dalam diri banyak

orang, itulah bukti bahwa kita punya empati, turut merasakan keprihatinan yang dialami seseorang, satu

komunitas, atau bahkan seluruh dunia. Namun prihatin itu baru awal dari langkah belas kasihan dan kasih

kita, masih banyak tahap selanjutnya untuk membuat kasih itu nyata. Mengeksekusi keprihatinan pada

langkah konkrit, itulah yang dilakukan Nehemia. Dia bergerak dari rasa prihatin dan tangisan yang dalam,

mengambil bagian untuk langkah penyelesaian keprihatinan. Sebuah keprihatinan hanya bisa selesai jika

ada eksekutor yang menyelesaikan.

Kitapun punya kemampuan seperti halnya Nehemia. Beranjak dari prihatin-ers menjadi eksekutor. Untuk itu

kita memang akan berhadapan pada beberapa tantangan.

Pertama, Eksekutor itu berhadapan dengan resiko. Ini bukan hal mudah, karena untuk berhadapan dengan

resiko yang bersangkutan dengan kepentingan kita sendiri saja kita kadang kewalahan. Sedangkan ini

permasalahan beresiko dan bukan menyangkut langsung kepentingan kita. Saya percaya, sejak mengenal

Tuhan kita dibentuk untuk menjadi pribadi yang tidak egois, namun berkorban bagi kepentingan orang lain

itu adalah langkah yang membutuhkan tenaga ekstra. Jika tidak sepenuhnya mengandalkan Tuhan, maka

kita bisa menyerah sebelum tuntas.

Kedua, Eksekutor itu di-interupsi langkah-langkahnya, atau bahkan dibelokkan. Pencapaian yang selama ini

telah diperoleh dan matang, tertahan atau bahkan berubah. Nehemia mengalami pembelokan dari apa yang

telah dia capai. Berbalik dari karir di Istana Raja, memulai perjuangan baru membangun tembok Yerusalem.

Walaupun akhirnya dia menjabat sebagai Bupati, namun banyak tantangan berat. Rela lepas dari zona

nyaman yang sudah ada. Kita sudah sering mendengar kisah orang-orang yang diinterupsi atau bahkan

diputar haluannya dari jalur pencapaian, untuk mengeksekusi suatu keprihatinan. Jika kita menjadi

salahsatu dari orang yang mengalaminya, semoga dengan lantang kita bisa berkata: “…. Utuslah aku…”

Ketiga, Eksekutor itu, berproses seperti proses persalinan noormal seorang ibu, ada dua kehidupan yang

dipertaruhkan, kehidupan Ibu dan Anaknya. Mensengajakan diri untuk terlibat dalam menyelesaikan

keprihatinan di sekeliling kita, seringkali menjadi proses yang menguras segala yang ada pada kita. Dana,

daya, emosi dan pikiran bahkan bisa mengancam nyawa kita. Saya pernah bertemu dengan orang-orang

yang ambil bagian dalam suatu keprihatinan tertentu, tanpa meninggalkan profesi dan pencahariannya. Rela

mengerjakan tanpa digaji oleh siapapun, bahkan membiayai sendiri bagian yang dikerjakannya. Perjuangan

mereka berlipat. Mereka berjuang untuk hidup mereka, dan juga untuk memperbaiki keadaan sekelilingnya.

Penghayatan penuh pada kata kata Paulus di 2 Tim 2:4: Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak

memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada

komandannya. Pilihan untuk mengeksekusi menyelesaikan keprihatinan itu kadang sampai pada titik ini.

Kita tetap pada tanggungjawab semula, dan ditambahkan peran baru, menyelesaikan keprihatinan yang kita

saksikan. Sebuah contoh sederhana, bila terjadi bencana alam, mengumpulkan donasi seringkali bukan hal

yang sulit. Tetapi seringkali yang menjadi kesulitan adalah menemukan orang yang dapat terjun langsung

menyelesaikan, membelanjakan keperluan, menjadi bagian dari dapur umum, dan pekerjaan yang

sepertinya sepele, tetapi sulit menemukan orang yang bisa melakukan langsung.

Satu lagi contoh, saat ini saya banyak berinteraksi dengan seorang dokter yang begitu giat dengan pelayanan

misi ke suku pedalaman di Sulawesi Tengah. Dia tetap aktif sebagai dokter internist yang cukup senior, dan

terlibat langsung dalam pelayanan misi tersebut. Saya bisa membayangkan betapa dia bisa kekurangan

banyak waktu untuk dirinya sendiri.

Keterlibatan tidak langsung berupa dukungan doa dan dana atas keprihatinan yang kita tangkap adalah hal

yang mulia, namun perlu terbuka untuk kemungkinan bahwa kita adalah bagian dari eksekutornya.

Seandainya setiap anak Tuhan akhirnya dapat menemukan cara untuk mengeksekusi penyelesaian masalah

di sekelilingnya, menjadi berkat itu adalah keniscayaan yang tak terelakkan. Prihatin itu tanda bahwa kita

mengasihi, namun kasih itu nyata jika ada eksekutor. Kita membutuhkan prihatin plus eksekusi.

V OLUME 15 /2017 HALAMAN 8

DUKUNGAN ALUMNI

Untuk dukungan kegiatan PMKT dan Operasional Griya bisa dikirimkan ke :

Rekening PMKT

BCA KCP Kaliurang

an. Niken Dewi

No. 8610377808

WARTA ALUMNI PMKT

HALAMAN 9

PERSEMBAHAN IMAN ALUMNI

Untuk dukungan kegiatan Yayasan Alumni PMKT melalui Persembahan Iman atau G100K, dapat dikirimkan ke :

Rekening YA PMKT—BCA KCP Senayan City an Bianda Serginia/Suzanna Hardjono no. 5005080859

Di tengah-tengah pergumulan hidup sehari-hari yang dialami dan tantangan dunia global yang volatile, uncertain, complex, dan ambiguous - VUCA, bagaimanakah Alumni Kristen sebagai pengikut Kristus menjalankan panggilannya sebagai Garam dan Terang dunia?

Temukan jawabannya dalam Retreat Alumni Nasional Teknik UGM.

Pendaftaran dan info lengkap di bit.ly/RetretAlumni2017 (berlaku sistem early bird s.d. 30 Juni 2017).

Ayo ikut Retreat serta mengajak rekan-rekan Alumni lainnya dengan cara memviralkan informasi ini dan menggunakan poster ini sebagai Profil Picture rekan-rekan semua.