Upload
lathifanur
View
212
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
htg
Citation preview
Pada Vitiligo
penurunan fungsi melanosit
tidak terbentuk melanin
makula depigmentasi
destruksi sel yang bersifat progresif, disertai penurunan hingga berhentinya
produksi melanin oleh melanosit tersebut
Prevalensi Vitiligo
Dunia0,5 hingga 2,4%. Penelitian di India melaporkan angka
tertinggi yaitu 2,4%
Studi retrospektif yang dilakukan di Padang
melaporkan insiden bervariasi antara 0,46% hingga 0,5% dari tahun 2001 hingga tahun 2006
Di RS Haji Surabaya menurut catatan medik antara tahun 2003 hingga 2006 ditemukan pasien
vitiligo dengan prevalensi sebesar 0,5%.
Dari 29.616 jumlah pasien yang datang di poliklinik kulit kelamin terdapat 148
pasien yang didiagnosis sebagai vitiligo
ETIOLOGI
belum diketahui. diduga suatu penyakit herediter yang
diturunkan secara poligenik atau secara autosomal dominan.
Berdasarkan laporan, didapatkan lebih dari 30% dari penderita vitiligo mempunyai penyakit yang sama pada orangtua, saudara, atau anak mereka. Pernah dilaporkan juga kasus vitiligo yang terjadi pada kembar identik.(Fitzpatrick)..
?
beberapa faktor diduga dapat
menjadi pencetus timbulnya vitiligo Faktor emosi / psikis
Faktor hormonal
Faktor mekanis
Faktor sinar matahari ultra violet A atau penyinaran
Patogenesis
VITILIGO
Hipotensi autoimum
Hubungan vitiligo dengan penyaity
lain
Hipotensi neurohumo
ral
rusaknya melanosit oleh
Produk internediate
selama sintesa katekol
Autositoksik
Rusaknya melanosit
oleh penumpukan preursor melanin
Pajanan terhadap
bahan kimia
Mono benzil eter hidrokinon
dalam sarung tangan
atau detergen
Klasifikasi
Lokalisata •Fokal : satu atau lebih makula pada
satu area, tetapi tidak sigmental.•Segmental : satu atau lebih makula pada
satu area, dengan distribusi menurut dermatom, misalnya satu tungkai.
•Mukosal : hanya terdapat pada membran mukosa.
Generalisata
•Akrofasial : depigmentasi hanya terjadi di bagian distal ekstremitas dan muka, merupakan stadium mula vitiligo yang generalisata.
•Vulgaris : makula tanpa pola tertentu di banya tempat.
•Campuran : depigmentasi terjadi menyeluruh atau hamper menyeluruh merupakan vitiligo total.
Diagnosis
Evaluasi klinis
Awitan penyaki
t
Riwayat
keluarga
Riwayat penyakit tirois,alopesia, dm, anemia
pernisiosa
Pemeriksaan
histopatologi
tampak melanosit berkurang dan sel-sel langerhans
yang menyerupai melanosit.
Pemeriksaan biokim
a Untuk
melihat ada
tidaknya
tirosinase
Kadar Gula
Darah
DIAGNOSA BANDING
Tinea versikolor
•lesi berupa bercak hipopigmentasi dan dijumpai adanya skuama. Lokasi : pipi, lengan, dan paha bagian atas., pada penderita dermatitis atopik.4
Pitiriasis Alba:
• biasanya bercak anastesi dan dapat ditemukan basil tahan asam.2Morbus Hansen
•dibedakan melalui perjalanan penyakit, gambaran histopatologi, dan pemeriksaan abtibodi antinuclear.2Lupus eritematous
tipe diskoit
•bercak hipopigmentasi yang besar, dijumpai pada semua umur, tidak mengalami depigmentasi dan biasanya tidak berkembang. Melanosit (+) berkurang
Nevus depigmentous
penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan pada vitiligo yaitu repigmentasi dan menstabilkan proses
depigmentasi.
Metode pengobatan vitiligo
1. Pengobatan
secara umum
Memberikan keterangan mengenai penyakit
Penggunaan tabir surya (SPF12-30)
Kulit yg depigmentasi lebih renta
Trauma yang diakibatkan sinar matahari
Pengaruh sinar matahari membuat kulit gelap
Kamuflase Kosmetik
2.Repigmentasi
Vitiligo
Usia lebih dari 12 tahun (remaja)
Usia dibawah 12 tahun
TERAPI BEDAH
DEPIGMENTASI
Steroid Topikal
Tacrolimus topikal
PUVA topikal
MIKROPIGMENTASI