7
Tujuan Perencanaan 1. Standar pengawasan 2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya 3. Mengetahui siapa yang terlibat mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk baiaya dan kualitas pekerjaan 4. Meminimalkan kegiatan yang tidak produktif 5. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan 6. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui 7. Mengarahkan pada pencapaian tujuan Menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan banyak tujuan perencanaan. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer atau karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efisien. Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh kedepan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.

Visi,Misi,Perencanaan Filosofi,Tujuan,Sasaran Lengkap Sudah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hjkhjj

Citation preview

Page 1: Visi,Misi,Perencanaan Filosofi,Tujuan,Sasaran Lengkap Sudah

Tujuan Perencanaan

1. Standar pengawasan

2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya

3. Mengetahui siapa yang terlibat mendapatkan kegiatan yang sistematis

termasuk baiaya dan kualitas pekerjaan

4. Meminimalkan kegiatan yang tidak produktif

5. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan

6. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui

7. Mengarahkan pada pencapaian tujuan

Menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan banyak

tujuan perencanaan. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan

baik untuk manajer atau karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka

capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan

untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual

mungkin akan bekerja sendiri sendiri secara serampangan, sehingga kerja

organisasi kurang efisien.

Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang

manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh kedepan,

meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan

menyusun rencana untuk menghadapinya.

Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja

yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efisien dan

mengurangi pemborosan. Selain itu dengan rencana, seorang manajer juga

dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan

inefesiensi dalam perusahaan

Tujuan terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang

digunakan dalam fungsi selanjutya, yaitu proses pengontrolan dan

pengevaluasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adlaah proses

membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana,

manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.

Page 2: Visi,Misi,Perencanaan Filosofi,Tujuan,Sasaran Lengkap Sudah

Visi dalam perencanaan

Visi adalah cara pandang jauh kedepan kemana organisasi harus dibawa

agar dapat eksis, antisipatif, dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang

menantang tentang keadaaan masa depan yang diinginkan oleh organisasi.

Berdasarkan hal tersebut, maka penetapan visi, sebagai bagian dari perencanaan

strategis, merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi.

Visi tidak hanya penting pada saat mulai berkarya, tetapi juga pada kehidupan

organisasi itu selanjutnya. Kehidupan organisasi sangat dipengaruhi oleh

perubahan lingkungan internal dan eksternal. Oleh karenanya visi organisasi juga

harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut.

Pada hakekatnya tidak ada visi organisasi, yang ada adalah visi-visi

pribadi dari anggota organisasi. Namun kita harus mampu merumuskan gambaran

bersama mengenai masa depan, berupa komitmen murni tanpa adanya rasa

terpaksa. Visi adalah mental model masa depan, dengan demikian visi harus

menjadi milik bersama dan diyakini oleh seluruh anggota organisasi.

Misi dalam perencanaan

Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan organisasi dan

sasaran yang ingin dicapai. Pernyataan misis membawa organisasi kepada suatu

fokus. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan

bagaimana melakukannya. Misi adalah suatu yang dilaksanakan oleh organisasi

agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan

pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang

berkepentingan dapat mengenal organisasi dan mengetahui peran dan program-

programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa mendatang. Sejalan dengan

hal tersebut diatas maka pusat Pusat Data dan Informasi Pertanian telah membuat

pernyataan misi, yang merupakan cita-cita dan landasan kerja yang harus diikuti

dan didukung oleh keseluruhan anggota organisasi dan secara eksplisit

menyatakan apa yang harus dicapai dan kegiatan spesifik apa yang harus

dilaksanakan.

Filososfi dalam perencanaan

Page 3: Visi,Misi,Perencanaan Filosofi,Tujuan,Sasaran Lengkap Sudah

Filosofi keperawatan adalah pernyataan keyakinan tentang keperawatan

dan manifestasi dan nilai-nilai dalam keperawatan yang digunakan untuk berfikir

dan bertindak (chitty,1997). Oleh karena itu filosofi keperawatan dibangun diatas

kepercayaan tentang manusia, lingkungan kesehatan dan keperawatan

sebagaimana terdapat dalam paradigma keperawatan.

Total Quality Manajemen (TQM) menurut W.Edwards Deming adalah sebagai

suatu dasar filosofi manajemen, karakteristik filosofi tersebut meliputi

1. Intitusi diberikan keleluasan kewenangan dalam menentukan tujuan yang

hendak dicapai dan staf mempunyai otonomi dalam pengambilan

keputusan tentang tugas yang diemban.

2. Institusi diajarkan untuk membuat keputusan dalam meningkatkan

kwalitas yang kerja dan produktifitas kerja.

3. Penekana TQM adalah memonitor kwalitas dimana secara terus menerus

mengumpulkan data dengan pendekatan ilmiah keraha peningkatan

kwalitas.

4. Rancana strategi untuk masa depan dapat melalui penbentukan suatu

komitmen tentang kwalitas dan produktifitas.

5. TQM terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat (pasar); baik secara

kwalitas dan produktifitas untuk mencapai suatu kesepakatan dengan

pihak kostumer (internal dan eksternal).

Filosofi pelayanan keperawatan pada tatanan klinik/rumah sakit ditekankan

pada :

1. Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan dan menentukan kehidupannya.

2. Setiap pasien harus dihargai sama tanpa membeda-bedakan agama, suku,

warna kulit, status, dan jenis kelamin.

3. Asuhan keperawatan yang diberikan harus ditujukan pada pemenuhan

keperawatankebutuhan individu.

4. Asuhan keperawatan yang diberikan yang diberikan sebagai bagian

integral dan pelayan kesehatan lainnya.

Page 4: Visi,Misi,Perencanaan Filosofi,Tujuan,Sasaran Lengkap Sudah

5. Perlunya koordinasi dan kerjasama dalam memanfaatkan sumber daya

yang ada dalam mencapai tujuan organisasi.

6. Perlunya evaluasi secara terus-menerus terhadap semua pelayan

keperawatan yang diberikan

Sasaran dalam perencanaan

Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup atau seluruh

organisasi. Sasaran sering pula disebut tujuan, sasaran memandu manajeme

membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.

Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan

(stated goals) dan sasaran riil. Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan

organisasi kepada masyarakat luas. Sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam

perusahaan, laporan tahunan, pengumuman humas, atau pernyataan public

yang dibuat oleh manajemen. Seringkali stated goals ini bertentangan dengan

kenyataan yang ada dan dibuat hanya untuk memenuhi tuntutan stakeholder

perusahaan. Sedangkan sasaran riil adalah sasaran yang benar-benar

diinginkan oleh perusahaan, sasaran riil hanya dapat diketahui dari tindakan-

tindakan organisasi beserta anggotanya.

Ada dua pendekatan utama yang dapat digunakan organisasi untuk

mencapai sasarannya. Pendekatan pertama disebut pendekatan tradisional.

Pada pendekatan ini, manajer puncak memberikan sasaran umum, yang

kemudian diturunkan oleh bawahannya menjadi sub-tujuan (subgoals) yang

lebih terperinci. Bawahannya itu kemudian menurunkannya lagi kepada anak

buahnya, dan terus hingga mencapai tingkat paling bawah. Pendekatan ini

mengasumsikan bahwa manajer puncak adalah orang yang tahu segalanya

karena mereka sudah melihat gambaran besar perusahaan. Kesulitan utama

terjadi pada proses penerjemahan sasaran atasan oleh bawahan. Seringkali,

atasan meberikan sasarannya yang cakupannya terlalu luas seperti ‘’ tingkatan

kerja’’, atau ‘’kembangka perusahaan’’ sehingga bawahan kesulitan

menerjemahkan sasaran ini dan akhirnya salah menginterpretasi maksud

sasaran itu.

Page 5: Visi,Misi,Perencanaan Filosofi,Tujuan,Sasaran Lengkap Sudah

Pendekatan kedua disebut dengan manajemen by objectiv ata MBO. Pada

pendekatan ini, sasaran dan tujuan organisasi tidak ditentukan oleh manajer

puncak saja, tetapi juga oleh karyawan. Manajer dan karyawan bersama-sama

membat sasaran yang ingin mereka capai. Dengan begini, karyawan akan

merasa dihargai sehingga produktifitas mereka akan meningkat. Namun ada

beberapa kelemahan dalam pendekatan MBO. Pertama, negosiasi dan

pembauatan keputusan dalam pendekatan MBO membutuhkan banyak waktu,

sehingga kurang cocok bila diterapkan pada lingkungan bisnis yang sangat

dinami. Kedua, adanya kecendrungan karyawan untuk bekerja memenuhi

sasarannya tanpa memedulikan rekan sekerjanya, sehingga kerjasama tim

berkurang. Ada juga yang bilang MBO hanyalah sekedar formalitas belaka,

pada akhirnya yang menentukan sasaran hanyalah manajemen puncak sendiri.