Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Variasi Metode dan Alat Pemeriksaan SARS CoV-2
Septyana Cahyaningsih, S.Tr.TLMRSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan
COVID-19• Caused by SARS-CoV-2
(Betacoronavirus) (formerly known as nCoV-2019)
• Genome: positive-sense RNA virus
• Attach to Angiotensin Converting Enzyme 2 (ACE2) receptor
Pathogens 2020, 9(3), 231; https://doi.org/10.3390/pathogens9030231
The genomic
organization of SARS-
CoV-2
Alanagreh et al, Pathogens 2020, 9, 331; doi:10.3390/pathogens9050331
Bagaimana mendeteksi virus SARS-CoV-2?
Serologi
Antibodi IgM anti-SARS-CoV-2.
Antibodi IgG anti-SARS-CoV-2.
Metode molekuler
Real-time quantitative PCR standar baku emas
Sequencing untuk kepentingan riset.
Kultur virus (di fasilitas laboratorium khusus BSL3, tidak dilakukan rutin).
Pemeriksaan mikrobiologi berbasis molekuler
Untuk mendeteksi RNA virus ,yaitu dengan
metode RT-PCR (dengan atau tanpa
sequencing)
Metode Molekuler :
1. RT-PCR Open System ekstraksi
manual,RT-PCR Konvensional
2. RT-PCR Close System TCM
(Rapid Close System)
MS Hakim et al. (under review)
Pemeriksaan RT-PCR untuk deteksi Covid-19
Open System Close System
RT-PCR konvensional
Ekstraksi, purifikasi, dan amplifikasi materi genetik dilakukan manual. Melibatkan banyak proses “buka-tutup” tabung PCR, sehingga beresiko kontaminasi
Ekstraksi, purifikasi, dan amplifikasi materi genetik dilakukan otomatis, sehingga proses “buka-tutup” tabung terjadi sangat minimal.
Ekstraksi otomatis, mixing,, TCM
Test Molecular Targets
Scope Limit of Blanks
WHO
E gene First-line screening 3.9 copies × reactionRdRp gene Confirmatory testing 3.6 copies × reaction
N gene Additional confirmatory testing N/A
CDC
N1 and N2 genes
Combined assay 1.0–3.2 copies/μL
RNase P gene Control assay N/A
E gene, envelop gene; N gene, nucleocapside gene; RdRp gene, RNA-dependent RNA polymerase gene; RNase P gene, human RNase P gene.
Lippi et al, Clin Chem Lab Med 2020; aop
Pre- analytic
Intra- Analytic
Post- analytic
Specimen management (collection, preservation, transportation)
RNA extraction
Real time PCR mix
Real time PCR
Result analysis
Reporting results
Specimen acceptance and rejection
RT-PCR
Staffs’ skill or competence
Potential preanalytical vulnerabilities in the laboratory diagnosis of coronavirus disease 2019 (COVID-19) using (real time) reverse
transcription polymerase chain reaction (rRT-PCR).
Preanalytic
Lack of identification/mis identification
Inadequate procedures for
specimen (e.g. swab) collection, handling,
transport and storage
Collection of inappropriate or
inadequate material for
quality or volume
Presence of interfering substances
Manual(pipetting)errors
Modified from Lippi et al, Clin Chem Lab Med 2020; aop
Reagen RT-PCR SARS CoV 2• Menggunakan minimal 2 target gen spesifik untuk SARS CoV 2
yang berbeda (multiplex) + kontrol + reagen ekstraksi (manual)
Target GenE (Envelope) EN (Nucleocapsid) N, N1,N2Orf (open reading frame)
Orf1, orf1ab, orf1a, orf1b, RdRp
Gen E umumnya digunakan untuk skrining sedangkan gen N dan orf untuk konfirmasi.
KontrolPositifNegatifKontrol ekstraksi
Reagen harus diujikan terlebih
dahulu
Interpretasi
• Atau sesuai petunjuk Kit• Beberapa Kit: 1 target terdeteksi (kecuali gen E saja) : Positif
Hasil InterpretasiSeluruh target gen terdeteksi Positif SARS CoV 2
Seluruh target gen tidak terdeteksi Negatif SARS CoV 2
Tidak semua target gen terdeteksi, contoh: Dari 2 target hanya 1 gen yang terdeteksiDari 3 target hanya 1 atau 2 gen yang terdeteksi
Probable/Inconclusive
Cut off untuk seluruh target:
Saat interpretasi pastikan untuk melihat grafik PCR dan riwayat pasien
InterpretasiInterpretasi Ket
Positif SARS CoV 2 Sertakan nilai CT, dapat menjadi panduan saat follow upwaktu pengambilan sampel follow up 7-10 hari, setelah hasil negatif dapat diulang segera setelah hasil keluar.
Negatif SARS CoV 2 Ulang bila perlu sesuai status pasien
Probable/Inconclusive
-Pasien baru: Ulang dengan sampel baru-Pada pasien FU menunjukkan load virus sedikit(tetap dianggap positif) ulang dengan sampel baru sampai dua kali negatif.Penyebab inconclusive: Load virus sedikit, masalah di reaksi PCR (contoh:Penguapan), mutasi.
CT value
CT (Cycle Threshold) akumulasi sinyal fluorescens (jumlah siklus yang diperlukan agar sinyal fluorescens dpt melewati ambang
Nilai CT berbanding terbalik dengan load virusDengan cut off 40 siklus: Semakin mendekati 40 semakin rendah load kuman
Development of viral load during Infection of SARSCoV- 2, clinical course and positivity of rRT-PCR assays
Lippi et al.: Vulnerabilities in the diagnosis of COVID-19 Clin Chem Lab Med 2020; aop
% Positif SarsCov-2 pada berbagai spesimen RT-PCR
No. Jenis Spesimen PersentasePositif
1 Cairan Bronchoalveolar lavage (BAL)
93%
2 Biopsi Fibrobronchoscope brush 46%
3 Sputum 72%
4 Swab nasal (nasofaring) 63%
5 Swab faring (orofaring) 32%
6 Feses 29%
7 Darah 1%
8 Urin 0%Wang, W. et al. Detection of SARS-CoV-2 in Different Types of Clinical Spesimens. JAMA. 2020.
Tes Cepat Molekuler (TCM)
• Alat diagnostik otomatis dengan prinsip kerja Tes amplifikasi asam nukleat (NAAT)
• Real-time PCR• Menggunakan kartrid sekali pakai
yang digunakan pada alat GeneXpert
• Diimplementasikan di Indonesia sebagai alat diagnosis TB/TB RO sejak 2012 sesuai rekomendasi WHO.
• Selain TB, alat TCM dapat dipergunakan sebagai alat diagnosis HIV, HepC, dll.
LATAR BELAKANG• Salah satu alat diagnosis covid -19 yaitu menggunakan
mesin Test Cepat Molekuler yang dimiliki oleh program TB.
• Pemeriksaan menggunakan cartridge Xpert Express SARS-Cov-2
• Hasil pemeriksaan dapat diperoleh dalam 45 menit• Akuntabilitas hasil pemeriksaan dan pengelolaan logistik
Sebaran Alat TCM Covid-19
8Sebaran 421 alat TCM di 34 provinsi
(per April 2020)
Sebaran Lab TCM Covid-19 di 341 KabkotaSumatera 91 Kabkota Jawa 106 KabkotaBali & Nusa Tenggara 31 KabkotaKalimantan 27 KabkotaSulawesi 51 KabkotaMaluku & Maluku Utara 17 KabkotaPapua & Papua Barat 18 Kabkota
421 Fasyankes
413 Rumah Sakit
7 B/BLK, BTKL
1 RSDC Wisma Atlit
Cartridge GeneXpert
Xpert Xpress SARS-CoV-2
Penyimpanan 2-280CLid hanya dibuka bila uji sudah siap dilakukan Jangan gunakan cartridge yang basah atau bocor
Cartridge Xpert
Xpress SARS-CoV-
2
self-contained, kontaminasi silang antar spesimen <<
Kontrol terdiri dari: Sample Processing Control (SPC):
Spesimen diproses dengan adekuat Monitor adanya inhibitor reaksi RT-PCR Memastikan bahwa kondisi reaksi RT-PCR (temperature
dan waktu) sesuai untuk reaksi amplifikasi Reagen RT-PCR berfungsi
Probe Check Control (PCC): memastikan reagent rehydration Pengisian tabung untuk reaksi PCR Konfirmasi bahwa semua komponen terdapat
dalam cartridge Monitor integritas probe dan stabilitas zat warna
Prosedur Pemeriksaan
Pengambilan Spesimen
PENGEPAKAN/PENGIRIMAN
1. Masukkan cryo tube berisi swab dan serum ke dalam plastik klip per Spesimen. (per pasien/spesimen)
2. Jika tidak ada plastik klip, dapat digunakan wadah lainnya (Antibocor)
24
PENGEPAKAN/PENGIRIMAN
3. Masukkan seluruh spesimen dimasukkan ke dalam cool box yang berisi Ice pack yang terlebih dahulu dibekukan. Suhu pengiriman dijaga 2-8°C
4. Ice packs sebaiknya ditempatkan pada sisi kiri-kanan (ditambahkan juga bagian atas-bawah jika memungkinkan).
5. Harus dapat dipastikan bahwa spesimen tetap terjaga kondisi suhunya tetap dingin saat diterima di laboratorium
26
Alur Pemeriksaan dengan TCM
GeneXpert Xpert Xpress SARS-CoV-2
Proses pengolahan specimen dilakukan di dalam BSC : 1. Pastikan tutup VTM rapat.
Homogenisasi dengan memipet perlahan VTM (+ 5 kali).
2. Transfer sampel dengan menggunakan pipet yang telah disediakan masukkan ke dalam catridge.
3. Tutup catridge dengan rapat.4. Swab catridge dengan alkohol swab
(kecuali bagian segitiga dibelakang), sebelum keluar dari BSC.
Algoritme Deteksi
Interpretasi Hasil
Materi genetik target (SARS-CoV-2) terdeteksi
•Sinyal pada kedua target (N2 dan E) atau hanya N2 terdeteksi.
•SPC: NA. SPC (kontrol internal) dapat diabaikan pada hasil positif karena target (SARS-CoV-2) terdeteksi.
•PCC (kontrol probe): PASS.
SARS-CoV-2 POSITIVE
Materi genetik target (SARS-CoV-2) kemungkinan terdeteksi
• Sinyal pada target E terdeteksi.
• SPC: NA. SPC (kontrol internal) dapat diabaikan pada hasil positif karena target (SARS-CoV-2) terdeteksi.
• PCC (kontrol probe): PASS.
• Selama pandemi, hasil presumptive positif dianggap positif sehingga tidak perlu diulang
SARS-CoV-2 PRESUMPTIVE POSITIVE
• Materi genetik target (SARS-CoV-2) tidak terdeteksi
• Tidak ada sinyal probe yang terdeteksi.
• SPC (kontrol internal): PASS.
• PCC (kontrol pobe): PASS.
SARS-CoV-2 NEGATIVE
• SPC (kontrol internal): FAIL
• PCC (control probe): PASS
• Penyebab : o Cara pengumpulan dan
penyimpanan spesimen tidak sesuai prosedur.
o Kualitas spesimen yang buruk
INVALID
SARS-CoV-2: NO RESULT
SPC (kontrol internal): NO RESULT
PCC (kontrol probe) – FAIL
Penyebab : Kendala teknis pada katrid atau mesin TCM
ERROR
SARS-CoV-2: NO RESULT
SPC (kontrol internal): NO RESULT
PCC (control probe): NA (not applicable)
Penyebab : Gangguan koneksi atau listrikPemeriksaan dihentikan secara manual oleh operator
NO RESULT
Pengulangan Test
SARS-CoV-2 Presumptive positive
INVALID: SPC negative menandakan spesimen tidak diproses dengan sempurna, karena adanya inhibitor reaksi
ERROR: pemeriksaan dibatalkan (aborted), karena: PCR tube tidak terisi dengan baik Terdapat masalah reagent probe integrity Terlampauinya batas ekanan maksimum
didalam cartridge
NO RESULT: data yang dikumpulkan tidak cukup, misalnya operator menghentikan running atau software terttutup
Keterbatasan
Penggunaan pada spesimen lain belum pernah diuji
Penggunaan pada swab nasal dan mid-turbinate “dianggap” dapat digunakan hanya untuk pasien gejala spesifik COVID-19
Hasil negative palsu: pengambilan dan penanganan spesimen tidak sesuai atau jumlah virus yang tidak adekuat
Seperti halnya metode molekuler lain: bila terdapat mutasi pada gen target
Uji ini tidak dapat menyatakan bahwa tidak terdapat infeksi oleh virus lain atau bakteri
Uji Kualitas
Limit of Detection (LoD) Xpress SARS-C0V-2 dibandingkan AccuPlex SARS-CoV2 Reference material
Limit of Detection (LoD) Xpress SARS-C0V-2 dibandingkan Live SARS-CoV2
Alat Pelindung Diri
Pemeriksaan spesimen
Masker N95
Sarung tangan tidak bertepung (non-powdered gloves)
Jas lab bukaan belakang (gown)
Pengaman mata (goggles) atau pelindung muka (face shield)
Penutup kepala (cover head)
Penutup sepatu (cover shoes)Contoh APD di layanan kesehatan untuk COVID-19.
Sumber: Presentasi pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) untuk Novel Coronavirus (COVID-19), Hindra Irawan Satari, Pokjanas
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Kemkes RI
BSL
2
www.CDC.Gov/24-7WHO. Laboratory biosafety manual. 2004
Ventilation system• Mechanical ventilation
systems that provide an inward flow of air without recirculation to spaces outside the laboratory
Sarana yg perlu diperhatikan terkait SARS CoV 2:• BSC : Minimal Class II A• Autoclave : pengolahan
limbah• Untuk pengaturan udara
Portable Hepafilter
risk assessment
Sarana yg perlu diperhatikan
Portable Hepafilter/plasma ion generator Untuk pengaturan udara bila diperlukan
BSC : Minimal Class II A Autoclave : pengolahan limbah
Semua harus terpelihara dan terkalibrasi
• Selesai bekerja, segel materi yang terkontaminasi (seperti pot dahak bekas, pipet dan cartridge bekas) ke dalam kantong bertanda biohazard, dan otoklaf atau insenerasi atau kubur dengan segera.– Perhatian: membakar plastik
dapat melepaskan toksin yang berbahaya bagi pernafasan.
• Dekontaminasi pipet transfer menggunakan disinfektan yang sesuai sebelum dibuang.
Pembuangan Limbah
Semua materi yang telah digunakan, dianggap telah terkontaminasi!
Setelah selesai diautoklaf , limbah di Incenerator / Pihak ke 3
Bila menggunakan Pihak Ke 3 • Pastikan Pengangkut teregistrasi di Kemen LH• Memiliki perizinan pengangkutan limbah
berupa dokumen manifest • Lakukan evaluasi pengangkut limbah
apakah benar limbah terkirim telah di musnahkan tanggung jawab si pembuang dan pengangkut
Pembuangan Limbah
• Pra analisis: 1. SPO pengumpulan spesimen2. SPO pengelolaan spesimen3. SPO pemeriksaan TCM4. SPO penyimpanan reagensia dan katrid5. SPO Keamanan dan Keselamatan Kerja6. SPO Pengelolaan Limbah7. SPO Pencatatan dan Pelaporan
• Analisis : Internal Quality Control (SPC, PCC)
• Pasca Analisis : Pencatatan, pelaporan, dokumentasi
Pemantapan Mutu Internal (PMI)
• PME untuk pemeriksaan COVID-19 menggunakan TCM dilakukan dengan mengirimkan sisa VTM dari:– 5 spesimen positif pertama DAN
– 10 spesimen negatif pertama Dikirim ke Puslitbangkes
Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
Pemanfaatan TCM untuk pemeriksaan COVID-19
Prioritas:a. ODP, PDP, Follow upb. OTG : 1) OTG Nakes yang merawat pasien COVID-192) OTG dengan hasil rapid test positif (+)3) OTG kontak dekat dengan pasien COVID-19
konfirmasi positif (+)
Alur Pemeriksaan TCM untuk Terduga COVID-19 (PDP/ODP)
Invalid, Error, No Result
Pemeriksaan ulang TCM
Positif
Terduga (PDP/ODP)
48
Hasil pemeriksaan TCM berupa Presumtive Positive digolongkan sebagai hasil Positif.
Pengulangan untuk hasil Invalid, Error, dan No Result Hanya diperbolehkan satu kali.dengan sampel yang baru
Apabila hasil pengulangan tetap tidak berupa hasil positif atau negatif, maka tetap laporkan hasil pemeriksaan TCM untuk tindak lanjut oleh dokter pengirim
Pemeriksaan TCM
Negatif
Positif
Bukan COVID-19 Kasus konfirmasi
Negatif
Alur Pemeriksaan TCM untuk kasus konfirmasi
Kasus konfirmasi
BergejalaTidak Bergejala
dengan hasil RT-PCR Positif
Pemeriksaan TCM FU 2 kali pada hari Ke-14 dengan selang waktu > 24 jam
Pemeriksaan TCM FU 2 kali dengan selang waktu > 24 jam setelah
klinis membaik
Paling cepat hari ke-7 dan 9 setelah tes positif terakhir
Semua Negatif Pemeriksaan TCM pertama Positif
Pemeriksaan TCM ulang setelah 7 hari (hari ke-21
dan 22)
Pemeriksaan TCM ulang setiap 2 hari sekali
Sembuh dari COVID-19
Pemeriksaan TCM pertama Positif
Sembuh dari COVID-19
Semua Negatif
Semua Negatif Semua Negatif
TAMPILAN MODUL COVID DI SITB
TERIMA KASIHSemoga Bermanfaat