43
LAPORAN PENELITIAN URGENSI PENGEMBANGAN ADMINISTRASI SOSIAL SEBAGAI PENUNJANG KONSEP PEMBANGUNAN MANUSIA SEUTUHNYA Nomer: 6 OLEH: PARIATA WESTRA FAKULTAS ILMU SOSIAL 8c ILMU POLITIK UGM . DILAKSANAKAN ATAS BIAYA : DANA PENUNJANG PENDIDIKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN NOMER : UGM/1856/M/09/01 TANGGAL 15 MARET 1988 LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN t988 i !C' Kf :Jol,:L6 lU<LJ C1 _j

URGENSI PENGEMBANGAN ADMINISTRASI SOSIAL SEBAGAI PENUNJANG KONSEP … · silannya, maka konsep Administrasi Sosial harus dipupuk kembangkan.melalui pelbagai upaya penelitian (pustaka

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • LAPORAN PENELITIAN

    URGENSI PENGEMBANGAN ADMINISTRASI SOSIAL SEBAGAI PENUNJANG KONSEP PEMBANGUNAN

    MANUSIA SEUTUHNYA

    Nomer: 6

    OLEH:

    PARIATA WESTRA

    FAKULTAS ILMU SOSIAL 8c ILMU POLITIK UGM

    . DILAKSANAKAN ATAS BIAYA :

    DANA PENUNJANG PENDIDIKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEN~LITIAN NOMER : UGM/1856/M/09/01 TANGGAL 15 MARET 1988

    LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

    DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    t988

    i

    !C' Kf :Jol,:L6 lU

  • PRAKATA

    l·~aksud peneli tian ini dilaksanakan adalah untuk mem-

    buktikan bahwa penget1bangan konsep Administrasi Sosial se-

    baGai sub-disiplin Ilmu Administrasi adalah urgen pada pi-

    lihan strategi Pembang·J.nan Nasional masa kini. Urgensi i tu

    tampil karena diperkirakan ia mempunyai relevansi yang sa-

    ngat erat dengan par.adigma "Pembangunan I"Ianusia Seutuhnya"

    sebagaimana dinyatakan dalam GBF..N-1988, karena paradigma

    ini memusatkan perhatian kepada 11neonle centered".

    Jika strategi ini benar-benar dipilih, karena dicta-

    sari oleh asumsi yang tepat, dan ingin dibuktikan keberha-

    silannya, maka konsep Administrasi Sosial harus dipupuk-

    kembangkan.melalui pelbagai upaya penelitian (pustaka atau-

    pun empiri), karena ia tidak saja akan menambah dan memper-

    kaya khasanah pustaka/teori Ilmu Administrasi Pembangunan,

    melainkan juga mungkin akan dapat memberikan jalan-keluar

    bagi penyelesaian akan masalah-masalah Pembangunan Nasional

    saat kini. Penelitian ini adalah merupakan salah satu sum-

    . bangan un tu..~ memenuhi maksud i tu .•

    Dibandingkan dengan rancangan semula (research-design)

    penelitian ini ada beberapa perubahan yang terpaksa harus

    dilakukan didalam kenyataannya. Perubahan tsh. a.l.

    (a) Penelitian ini bersifat "grounded" untuk itu analisis

    hasil peneiitian semula akan dilakukan dengan metode

    perumusan indeks statistik tujuan pembangunan sosial

    setempat sebagai av:al langkah. Namun demikian sifat

    ii

  • iii

    "grounded" ini baru dapat mengungkap parameter-parame~

    ter Administrasi Sosial dari kajian pustaka,. dan me-

    ngungkap seberapa jauh parameter-parameter tadi. di.terap

    kan di lapangan oleh. individu-individu atau lembaga-lem-

    baga yang bergerak dalam Pembangunan Sosial. Haka tidak

    semua metode yang dirancang semula akan dipakai dapat di

    laksana..~an; dalam hal ini analisis yang dirasa sesuai

    ialah menentukan peringkat penggunaan parameter-parame-

    tar tersebut dengan. cara sebagaimana diuraikan dalam

    Bab II Sub. c laporan penelitian ini;

    (b) Pada bag;i.an hipot.esis pen.eli tian ini, semula dicantum-

    kan ungkapan pernyataan (statement) tentang urgensi me-

    ngembangkan konsep Administrasi Sosial ini; tetapi kare-

    na penelitian ini sebenarnya tidak menampilkan suatu hi-

    potesis (dalam arti yang sesungguhnya), maka "hipotesis"

    itu diubah menjadi pertanyaan penelitian saja. Pengubahan

    ini dila!~ukan juga kerena peneli tian ini lebih bersifat

    "grounded" atau eksploratif, jadi bukan studi korelasi.

    Kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran pe -

    nyelesaian penelitian ini,. terutarna sekali sewaktu penghim-

    punan data dan keterangan dila.~sanakan, khususnya kepada be-

    berapa Kepala Desa, Ketua Penggerak PKK, Pimpinan LKHD,

    Klompencapir, para Dokter dan Paramedis beberapa PUSKESE.A.S

    di 5 Daerah Tk. II se DIY, dan Pemuka-pemuka Nasyarakat la-

    innya, yang membantu penelitian, diucapkan terimakasih. Kepala Proyek Penelitian

    PARIATA WESTRA

  • Prakata Daftar Isi Intisari

    Bab I.

    Bab II.

    DAFTAR ISI

    PENGANTAR . •· •· . . . . . . . . . . . . . a. Latar-b.e1akang Permasalahan . •· . . .. b. Tinjauan Pustaka • .. • • • c. Landasan Teori • .. .. d .. Hipotesis • • • • • •.

    •. . •· .. .. ·- ... •· •· .. . . . . . . •· .

    e. Langkah-1angkah Pembuktian Hipotesis

    CARA PENELITIAN •· . .. .. •. ... ., . . . . . . a. A1at dan Keterangan Yang Disajikan b •. Jalan Pene1i tian.. • • • •. • • • • •

    . ..

    .. .

    p.:

    ii iv

    v

    1

    1

    3 9

    1l 12

    14

    l4 15

    c. Cara Ana1isis Terhadap Hasi1 Pene1itian 18

    Bab III •. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA •

    a .. Hasi1 Pene1itian .......... b •. Penje1asan Hasi1 Pene1i tian •

    Bab IV. KESIMPULAN • . •· . . . . . . . . Daftar Pustaka .. .. •. • • • • • • • • • • • Lampiran-1ampiran : 1. Indikator-indikator Administrasi Sosial 2. Daftar Pertanyaan . .. . .. . ·-- . . . •· .

    ... . •· . ..

    .. . •· .. ...

    . . .

    . . •· .. •. . . .

    •· . . . .

    22

    22 26

    29

    31

    32 34

    iv

  • INTI SARI

    . Pemba.ngunan Sosial sebag_ai strategi pilihan Pembangun-

    an Nasional masa kini memerlukan perangkat pelaksanaannya

    yang tepat .• Peran.gkat pelaksanaan atau penyelenggaraannya

    i tu diusulkan untuk dikembangkan,, disebut sebagai Adminis-

    trasi Sosial. Konsep sub-disiplin Ilmu Administrasi Sosi-

    al ini belum dikembangkan oleh Negara-negara !•maju" dari

    Barat -- berbeda halnya denga.n konsep Administrasi Negara

    dan Administrasi Bisnis karena Negara-negara tersebut me-

    mang tidak mengalami suatu fase Pembangunan. Nasionalnya se-

    perti Negara-negara yang sedang b.erkembang,. termasuk Indo -

    nesia.

    Peneli tian ten tang urgensi untuk mengembangkan konsep

    Administrasi So sial ini~ di tempuh dengan diawali mengadakan

    kajian pustaka, untuk mencari. urgensi dan relevansi pengem-· .

    bangan Administrasi Sosial. Kemudian dilakukan penelitian

    lapangan, yang dari dua kajian i tu di tampilkan ciri-ciri

    Administrasi Sosial .. Ciri-ciri ini untuk selanjutnya diubah

    menjadi parameter-parameter, yang diperguna.kan kemudian. untuk

    mengukur sejauh mana Administrasi Sosial telah diterapkan pa-

    da sampel penelitian di 5 Daerah Tk. II se-DIY.

    Dari hasil penghimpunan data lapangan dan analisisnya

    ternyata keempat parameter yang dipakai dalam peneli.tian

    ini memouktikan bahwa parameter Administrasi Sosial tsb.

    telah banyal~ diterapkan oleh individu-individu mau:pun lem-

    baga-lembaga yang bercerak dalam Pemoangunan Sosial.

    v

  • BAB I

    PENGANTAR

    a •. Latar-belakang Permasalahan.

    Paradigma Pembangunan Nasional masa kini adalah Pem---·--·-··---- ------~---______..------- ----

    bangunan Sos:i,~ ,. a tau Pembangunan Kemampuan Masyarakat Un-

    tuk Memban&un Dirinya Sendiri.. Paradigma ini1ah. nampa..'lmya

    yang dimaksud o1eh GBHN dengan : "Pembangunan Manusia Se-

    utuhnya" -- disarnping "Pembangunan Seluruh Hasyarakat. Indo-

    nesia" .. (GBHN, 1988) .. Dalam GBHN 1988, Bab IV ("Po1a Umum

    Pe1:i. ta Kel:i.ma") dinyatakan bahwa : "Dalam pe1aksanaan pem-

    bangunan sebagai pengamalan Pancasila,, yang hakekatnya

    ialah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangun-

    an seluruh masyarakat Indonesia, maka sasaran utama Pemba-

    ngunan Jangka Panjang 25 tahun kedua adalah terciptanya ku-

    ali tas manusia dan kuali tas masyarakat Indonesia yang maju

    dalam suasana tenteram dan sejahtera lah:ir dan batin ••••• ".

    Sasaran utama Pembangunan Jangka Panjang 25 tahun kedua itu

    sejak kini perlu diletakkan dasar-fondas:inya.

    Rumusan seperti tersebut di atas pada GBHN, merupakan

    cerminan dari pendapat kebanyakan ahli Ilmu'!"'i1mu Sosial,

    termasuk.. yang mengembangkan disipl:in Ilmu Administrasi, yang

    cenderung men.;anggap hal ini sebagai al ternatif yang paling

    tepat, leb:ih-lebih dalam. keadaan gejolak ekonomi global yang

    tidak menentu kesudahannya. Jika strategi pembangunan Na-

    sional Indonesia dapat dikaji-ulang dan benar-benar dapat

    1

  • 2

    diarahkan guna memenuhi amanat GBHN dan REPELITA-IV~ pilili-

    an untuk mengembangkan Pembangunan Sosial yang dapat m.emberi-

    kan corak yang lestari (sustainable) hagi .. pemhangunan Nasio-

    nal ~Indonesia perlu dime.ntapkan .. _ ·

    Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pembangunan Nasi-

    onal, Administrasi Negara berperan sebagai sarana dan perang-

    kat pembangunan. Nasional yang sangat menentukan.,. termasuk ba-

    gi pilihan aspek Pembangunan So sial, agar tujuan pembangunan.

    Nasional dapat tercapai.. Namun, jika di telaa:h den.gan cermat

    dan diungkapkan g_eneralisasinya, konsep-konsep Administrasi-

    Negara yang sampai sekarang berkembang di Indonesia bersumber

    dari Negara-negara "maju"/Barat:r· (non-Komunis) ,} umumnya. Ne-

    gara-negara tersebut tidak pern.ah mengalami fase keadaan yang

    mengharuskannya -- seperti Neg.ara-negara Yang Sedan.g Berkem-

    bang, termasuk. Indonesia -- mengambil pilihan strategi Pe.mba-

    ngunan. So sial i tu. Oleh karenanya,, pada alam pikiran mereka

    tidaklah pernah terlintas adanya model Sistem Administrasi

    yang paling "provided" un.tuk menunjang Pembangunan Sosial itu.

    Tidak terlintas di alam-pikiran mereka,, misalnya,. bagaimana

    mengembangkan lembaga-lembaga swadaya masyarakat -- terutama

    pada kehidupan masyarakat De sa -- seperti : LSD/LKI·m, Karang-

    Taruna, PKK, Klompencapir, Sinoman, Suba.k.,. Pondok Pesantren,

    dsbnya, yang sehat dan efisien. Dunia Barat sampai saat kini.

    hanya mengenal konsep Public Administration dan Business-•

    Administration; ini adalah wajar karena latar-belakang se-

    farah dan alaminya.. Tetapi, bagi Negara.:.negara yang sedang

  • 3

    herkembang, seperti Indonesia, mungkin perlu untuk mengem-

    bangkan suatu pemikiran ten tang sub-disiplin "baru", yakni

    sub-disiplin yang dapat dijadikan pilihan yang tepat untuk

    menopang penyelenggaraan strategi Pembanguna.n So sial i tu.

    Keterkaitan antara proses Pembangunan Sosial dengan sub-di-

    siplin Administrasi "baru". termaksud,, pada gilirannya dapat

    melahirkan suatu model. peeyelenggara~ Pembangunan Sosial •.

    Jika fokus sub-disiplin i tu adalah jelas,, ya.kni penyelengga-

    raan proses Pembangunan Sosial sekaligus menjadi lokusnya,

    diperlukan suatu penamaan "baru" ,j yang diusulkan dalam pene-

    li tian ini sebagai : Administrasi Sos:i.al .•

    b. Tin.j auan Pus taka

    Gejolak ekonomi global yang mengancam "sustainabili ty 11

    pembangunan Nasional Indonesia dewasa in:i., seharusnya mendo-

    rong semua aktor pembangunan untuk melihat kembal:i. relevans:i.

    an tara pembangunan. yang meni tik-beratkan pada pertumbuhan,.

    pelayanan kebutuhan-dasar, dengan pemb.angunan masyarakat yang

    berdimensi lain yang selama ini. diabaikan. Kenyataan telah

    menunjukkan bahwa pemhangunan Nasional dalam PELITA I dan II

    berfokuskan pada bidang industri, dan PELITA III & IV pada

    bidang pelayanan,, ternyata bukan merupakan strategi. yang ter-

    baik untuk menghadapi gejolak ekonomi global tersebut. (Semi-

    nar PERSADI DIY, 1987).

    Kalau diamati dengan cermat perkembangan strategi pem-

    bangunan Nasional Indonesia yang telah dianut sebagai para-

  • digma pembangunan,. sejak REPE:LITA I sampai kini, namp~a

    berkembang sbb :

    1) Paradigma pertama i.alah : pertumbuhan atau industriali-

    sasi dan produktivitas (Bryant & White,. 1982) ;_ di sini

    pembangunan lebih. menekankan kepada "s. modern sector"

    melalui. kebijaksanaan "massive canita1-intensive i-nvest-

    ments" dalam industri-industri kunci.. .. Target utama pem-

    ba.ngunan demikian ialah meningkatnya "rate of physical -

    cani tal formation" den.gan tujuan umum ialah "maximisation

    of growth of mil:"

    2) Paradigma berikutnya yang dianut ialah : pembangunan dari

    bawah dengan pemenuhan kebutuhan-dasar (basic needs) ma-

    nusia; ini semula 'disodorkan oleh Friedman dan Weaver, de-

    ngan "buttom-Yl2, planning"-nya,. "~-particiuation",. ".§ill-

    reliance annroach Q!: paradiam", dsbnya (Fiedman & Weaver,

    1979). Pembangunan jenis ini lebih "basic needs" orien-

    , ~,, labour intensive, small scale, regiona.l resources-

    basedt: juga rural centered dan anpronriate technology

    (Klu, 1984)

    3) ·Paradigma terakhir, yang diungkapkan oleh David Korten,

    ialah : "peonl.e-centered", sebagai komentar terhadap pa-

    radigma pembangunan. yang mendahuluinya,. terutama yang "lu!-

    sic needs",. yang dianggapnya telah menj erumuskan masyarakat

    ke dalam "government provided shelters" dan menjadi ter-

    gantung kepada uluran-tangan pemerintah. Dukungan terha-

    dap pendapat ini mengalihkan fokus dan nilai pembangunan

  • 5

    dari industri. (pada grov:th oriented) ke pelayanan (~

    sic needs oriented), sebaiknya dialihkan lagi ke manu-

    sia-nya (Eeonle centered). Di sini peranan Pemerintah

    harus berubah juga,, yang semula dari peran sebagai §!!-

    trepreneur (pada paradigma growth),. kemudian menjadi

    "service Erovider" pada paradigma kedua,. dan. yang ter-

    akhir seharusnya menjadi "enabler" atau "facilitator".

    Kesadaran akan pergeseran (shifting) ini memberi war-

    na j,uga kepada kebijaksanaan dan strateg;i. pembangunan Nasi-

    anal Indonesia,, yang kemudian mengungkapkannya sebagai :

    "pembangunan manusia Indonesia seutuhnya",. setelah menem-

    patkan titik..-berat perhatian pada logj.. "Pemerataan" Tri-Logi

    Pembangunan Nasional itu (REPELITA IV dan. GBHN 1983). Menu-

    rut Moeljarto Tjokrowinoto, konsep "pembangunan manusia se-

    utuhnya" ini, sejajar dengan model atau paradigma pembangun.-

    an yang tersebut terakhir (peo-ole centered) ... Kalau dalam

    model pertama, modal menjadi sumber utama pertumbuhan, ke-

    mudian yang kedua pada kemampuan administratif dan anggaran,

    maka pada model terakhir yang menjadi sumber-utama adalah

    kreativitas dan komitmen kelompok-kelompok masyarakat dalam

    arti luas yang berubah dari sebagai obyek pembangunan menja-

    di subyek pembangunan (Hoeljarto ,, 1987) ..

    Paradigma-paradigma pembangunan yang dianut Indonesia

    selama.ini, yang pada gilirannya kemudian mendeklarasikan

    ~ebagai "pembangunan manusia seutuhnya" disamping "pem-

    .~>-· _._ 7

  • 6

    bangunan. seluruh masyarakat" Indonesia, dapat dikaitkan

    dengan perkemhangan paradigma penunjang pelaksanaan atau

    penyelenggaraannya, yakni Administrasi Pembangunan. Ad-

    ministrasi Pembangunan (Development Administration)yang

    dimodifikasi dari Administrasi Negara (Public Administra-

    tion) untuk Negara-negara. yang sedang membangun itu, me:..

    ngalami perkembangan orientasinya sejak tahun-tahun "ke-

    lahirannya".. Kalau meminjam pandangan Kuhn, memang Admi-

    nistrasi Negara itu, sebagai suatu disiplin ilmu, mempunyai

    paradigmanya karena mengenal serangkaian ni.lai yang dianu t

    dan diya~ni bersama oleh para peneliti/teoritisi dan pr~

    tisi pada suatu waktu tertentu (Kuhn,. 1970).

    Paradigma-paradigma Administrasi Negara ini, adalah

    "politics-administration dichotomy" (1900 - 1926); kemudian

    "principles of administration" (1927 - 1937); selanjutnya

    "public administration as, political science" (1950 - 1970);

    pernah juga dipert.engahan jalan, tampil : "~ublic administra-

    tion ~ administrati v~ science" (19 56 - 1970); akhirnya :

    "public administration~ public administration" (1970 s.d.

    kini). Dalam perkembangan studi Ilmu Administrasi Negara

    di Indonesia, mulai dari sudah "terwarisinya" pengertian

    "Administratiett (bhs. Belanda) ketika Indonesia merdeka ta-

    hun 1945, sampai masuknya pengertian, lingkup,. dan konsep-

    konsep "Public Administration" dari Amerika Serikat di-

    sekitar tahun 1950; kemudian mengalami masa "kekusutan"-nya

    dengan "Management", yang tersebut terakhir ini menumbuhkan

  • 7

    Administrasi Perusahaan/Niaga di Indonesia; ma.i.ta selanjut~

    nya berkembanglah. istilah. "Ketata Negaraan" (untuk Public-

    Administration) dan "Ketata Niagaan" (untuk Business Admi~

    nistration) yang dipakai secara resmi oleh. Undang Undang

    No. 22 Th. 1960. Berikutnya, oleh Konsorsium Ilmu-ilmu

    Sosial dinerkenalkanlah. istilah : "Ilmu Administrasi",

    yang terakhir ini masuk. ke dalaiil Peraturan Pemerintah. No ..

    27 Th. ~981. sebagai kemungkinan penunjuk.an Fakul tas I1mu ·

    Administrasi (yang mandiri,. artinya lepas dan. tidak meru-

    pakan bagian dari. Fakul tas Ilmu-ilmu Sosial/Sosial-Po1i-

    tik) dalam kerangka "Penataan Fakul tas pada Universitas/

    Insti tut Negeri'' di Indonesia.

    Sementara itu, The Liang Gie sejak Kongres Ilmu Penge-

    tahuan Nasional II,, Oktober 1962~ telah mencoba melemparkan

    gagasannya membagi I1mu Administrasi ini, menj adi 3 j enis

    "lingkungan suasana" ajang berlangsungnya administrasi. Ke-

    tiga jenis itu ialah : (1) I1mu Administrasi Negara; (2) Il-

    mu Administrasi Perusahaan; dan ( 3) Ilmu Administrasi So sial

    (The Liang Gie,, 1962).. Hingga kini s.d. c.etakan ketiga de-

    ngan edisi kedua (diperbaharui) tahun 1977 konsep itu masih

    tetap dipertahankan. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Baha-

    sa Indonesia (PPBI) Departemen P & K R.I. dalaiil tahun 1978

    antara pihak Indonesia dan Malaysia" telah menyepakati kla-

    sifikasi : (l) Administrasi Negara 1 (2) Manajemen Perusaha-

    an, dan (3) Institusi Sosial; untuk istilah-istilah yang

    'termasuk sebagai cabang Ilmu Administrasi/Ilmu Manajemen -

  • 8

    dibakukannya (Sidang XII Najelis Bahasa Indonesia - Malay-

    sia, 14 - 20 November 1978) •. : --

    Jika di te1iti perkembangan konsep pembangunan i tu.

    yang a.l. diungkapkan sebagai : "perubahan sosial yang be ...

    sar dari suatu keadaan nasional ke keadaan nasional lain,

    yang dipandang lebih bernilai" (Saul H. Katz,;. 197J.)

    sampai dengan model terakhi.r, dapatlah dipahami mengapa ke-

    mudian tumbuh pelbagai pemikiran yang berorientasi kepada

    subyek pembangunan itu yaitu manusia itu sendiri; yang de-

    mikian itu lazim disebut sebagai "Pembangunan Sosial" (Iv!oel-

    jarto ~: 19~7).. Namun 'disebalik 1 tu. b~rtumbuh jug.a pemiki.r-

    an-pemikiran yang memantapkan keterkai tan. pembangunan Nasi-

    anal dengan tujuannya i tu,. juga dengan perangkat a tau sara-

    na pencapaiannya, yai tu : Administrasi., yang terasa belum

    pernah ditegaskan atas pilihannya atau "jenis" pilihannya

    yang tepat. Jika fokus dan lokus Administrasi Negara ada-

    lah public-interest dan public-aff.airs,. berpusat pada peran-

    an Negara dan perangkatnya atau Pemerintah, -- tanpa memper-

    soalkan fokus dan lokus Administrasi Perusahaan pada kesempat-

    an ini., -- pertanyaan yang timbuJ., apakah kiranya sebutan yg ..

    paling tepat. untuk menumbuh-kembangkan perangkat administra-

    si yang bersifat "client focused" (Bellone, J.980) ba.gi. penun-

    jangan dan penyelenggaraan Pembangunan Sosial i.ni. ?

    Keseluruhan pustaka yang dibahas penelitian ini, yang

    nama-nama Pengarang/Penyusunnya disebu tkan di at as, di daftar

    pada bagian Daftar Pustaka, di bagian akhir Laporan ini.

  • 9 c. Landasan Teori

    Pembangunan Manusia Seutuhnya, bermakna sebagai pemba-

    ngunan yang di tujuk.an kepada hakekat manusia i tu sendiri,.

    termasuk manusia Indor...esia. Hakekat ~anusia adalah sifatnya

    yang mononluralis, yakni yang memiliki 3 sifat dasar :

    (1) kedudukan kodrat manusia, sebagai pribadi herdiri sendi-

    ri, dan. sebagai makhluk Tuhan Yang Naha Esa;

    (2) susunan kodrat manusia, terdiri dari kejiwaan dengan un-

    sur : akal atau cipta,. rasa,. dan karsa; serta kejasmanian.;

    (3) sifat kodrat manusia, sebagai makhluk. individu dan makh-

    luk sosial. (Notonagoro~ 1974)

    Pembangunan Manusia Seutuhnya berarti perilbangunan. _seluruh

    aspek-aspeknya i tu.,, berarti fokus perhatian di tujukan tidak

    hanya kepada aspek kejasmaniannya saja,. ataupun hanya aspek

    nya sebagai mak.hluk. pribadi saja.

    Jika dikai tkan dengan 3 katagori ma.!ma Pembangunan So-

    sial, yang : (Hoeljarto, 1987)

    pertama : Pembangunan Sosial sebagai Pengadaan Pelayanan

    Masyara.l.tat;

    kedua

    ketiga

    Pembangunan Hasyarakat sebagai Upaya Terencana untuk

    Nencapai Tujuan Sosial yang Kompleks dan Bervariasi;

    Pembangunan Sosial sebagai Upaya yang Terencana un-

    tuk Meningkatkan Kemampuan Hanusia un.tuk Berbuat;

    maka yang.paling relevan dengan pengertian Pembangunan Manu-•

    sia Seutuhnya, adalah katagori yang ketiga, Korten menyebut-

    nya sebagai paradigma "people centered". (Korten, 1984). ·

  • 10

    Dalam. menyelenggarakan upaya dan akti vi tas Pembangun ...

    an Sosial, sebagai strategi pilihan masa ini dari Pembangun-

    an Nasional.,) peranan Pemerintah tidaklah lagi menonjol seba-

    ga.i entrepreneur, ataupun sebagai service-provider, melain-

    kan ia harus mengurangi "campur-t.angannya langsung_" kepada

    peri kehidupan masyarakat beserta kelompok-keloinpok.nya,

    dan hanya mendorongnya atas prakarsa serta swadaya masyara-

    kat itu sendiri yang diawali dengan penciptaan suasana yang

    memungkinkannya tumbuh kreativitas yang dinamis. Dengan de-

    mikian masyarakat akan dapat "membangun dirinya sendiri";, di-

    sini Pemerintah hanya berperan sebagai. enabler atau paling

    banter sebagai facili tater belaka. Fokus. perhatian Pemba-

    ngunan Nasional jadinya ialah terpusatkan kepada kelompok-

    kelompok swadaya masyarakat i tu, yang sering juga aspek ini

    disebut "communi ty-develonment" ..

    Dorongan untuk penyelenggaraan dan pengembangan commu-

    nity-development itu memerlukan suatu sistem pengelolaan ter-

    sendiri yang mungkin sangat berbeda dengan prinsip-prinsip

    Administrasi Negara, apalagi Administrasi Bisnis, yang sudah

    mapan. Kreativi tas masyarakat yang dinamis yang bertujuan

    untuk dapat memupuk kemampuannya untuk membangun dalam sega-

    la aspek kehidupannya itu disebut Pembangunan Sosial. Stra-

    tegi ini sangat dominan harus dapat mengembangkan sampai ke-

    tingkat yang paling optimal prinsip-prinsip peran-serta (nar-

    ticipation) masyarakat dan anggota kelompok atau lembaga swa-

    'daya masyarakatnya i tu.. Peran serta dapat diciptakan sejak.

  • 11.

    pengajuan gagasan pembangunant: pa:da waktu pendiskusiannya

    samp~i saat perumusannya, masa pengajuannya kepada piha.k

    yang berwenang memberikan keputusan~ pada waktu. menyiapkan

    langkah-langkah operasionalnya, sampai dengan pelaksanaan-

    nya. Peran-serta dapat ditumbuhk.an berupa sumbang pikir,.

    bantuan dan penghimpunan dana, penyerahan tenaga fisik da-

    lam melaksanakan pelbagai program yang memerlukannya,, bah-

    kan yang lebih penting ialah keikutsertaan emosi (misalnya

    yang diwujudkan dari rasa ikut memiliki~ ikut bertanggung-

    jawab, menjaga kelestariannya), dsbnya •. Semua pola-pola

    aktivitas demikian memerlukan c:ara-cara pengelolaan tersen-

    diri, cara-cara mengadministrasi yang khusus atau spesifik,

    yang mengharuskannya menempuh s.erasi dengan nilai-nila.i. bu.-

    daya dan pola perilaku kehidupan masyarakat setempat. Ko.n-

    sep demikian i tulah yang semestinya dipupuk-kembangkan, Jika

    pilih~ atas strategi Pembangunan Sosial dikehendaki dapat

    berhasil.

    d. Hinotesis

    PERLU PENGEMBANGAN KONSEP ADHINISTRASI SOSIAL SEBAGAI

    PERANGKAT PEHBANGUNAN SOSIAL YANG B:ERPUSAT PADA I'1.~NUSIA

    (PENBANGUNAlT MANUSIA SEUTUHNYA)

    Hipotesis dalam artian yang, S'ebenarnya dalam peneli ti-

    an ini sesun~cuhnya tidak ada. Paling mungkin yang dapat di . ~ anggap sebagai "hipotesis11 ialah suatu. "questioned research"

    yakni suatu pertanyaan, yang untuk memperoleh jawabnya itu

    perlu diadakan peneli tian (baik : pusta~a maunun lapanO'an) ' - 0 •

  • 12

    Pertanyaan peneli tian yang diajukan dalam kajian ini ialah

    "Apa.~ah Ada Relevansinya An.tara Pernbangunan Sosial Dengan.

    Urgensi Pengembangan Konsep Administrasi Sosial,, Dalam Ke-

    rangka Pembangunan Manusia Seutuhnya" ?

    _e• Langkah-1 angkah Pembuktian Hi:ootesis

    Untuk menjawab pertanyaan penelitian di atas ada bebera-

    pa langkah yang di tempuh.

    Pertama,. yai tu melakukan kajian pustaka, yans b.ertujuan un-

    tuk mencari urgensi dan relevansi pengembangan Administrasi

    Sosial •. Selain itu juga untuk mencari ciri-ciri Administra-

    si Sosial tersebut, yang kemudian dengan. didukung oleh kaji-

    an lapangan, dapat di tetapkan ciri-ciri termaksud,. sbb

    ( 1) tujuannya bersifat nirlaba;

    (2) penyelenggaraan kegiatannya lebih banyak men.dasarkan ke-

    pada usaha swadaya;

    (3) tida...~ sepenuhnya -- bah.kan mung~in sangat sediki t -- mem-

    pergunakan prinsip-prinsip ilmiah Administrasi mode~;

    dan

    (4) nilai-nilai budaya setempat menjadi faktor dominan dalam

    mencapai keberhasilan kegiatannya.

    Langkah kedua,. yai tu. mengubah ciri-ciri tersebu t menjadi pa-

    rameter-parameter, untuk mengukur sejauh mana Administrasi

    So sial telah d.i terapkan oleh indi vidu a tau lerabaga-lembaga

    yang berserek dalam pem.bangunan masyarakat. Untuk memudah-

    kan pengukuran, parameter parameter ini dil

  • 13

    lanjut menjad.i butir-buti.r pertanyaan yang disusun dalam

    bentuk kuesioner. (Lihat butir-butir tersebut pada hagian

    Lampiran naskah l.aporan peneli tian ini.) ..

    Setelah kuesioner tersusun lalu

  • BAB II

    CARA PENELITIAN

    a .. Alat dan Keterangan Yang Disa.iikan

    Peneli.tian ini mempergunakan questionnaire ( daftar -

    pertanyaan = kuesioner) -- sebagaimana termuat pada Lampir-

    an, -- sehagai alat pengumpul data di lapangan. Kuesioner

    ini disusun berdasarkan parameter-parameter Administrasi-

    Sosial yang dlperoleh dari hasil kajian pustaka, yang me-

    n:unjuk.k.an ciri tersendiri yang berbeda dari Administrasi

    Negara (Public Administration) maupun Administrasi Perusa-

    haan · (Business Administration). Parameter-parameter terse-

    buat ialah :

    a •. Tujuan mendirikan lembaga dan atau kegiatan yang dilak-

    sanakan;

    b. Tingkat kemandirian atau keswadayaannya;

    c. Tingkat pemakaian atau penerapan prinsip-prinsip ilmiah

    Administrasi modern; dan

    d .. Intensitas penggUnaan atau penerapan nilai-nilai Budaya

    setempat dalam melaksanakan · kegiatan-kegiatan untuk men-

    capai tujuan yang telah ditetapkan.

    Kuesioner yang digunal.{an bersifat tertutup, artinya,

    pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam kuesioner tersebut

    sekali;;us menyediakan al ternatif jawabannya; sehingga akan

    memudahkan responden untuk menjawab; dan juga memudahkan

    14

  • 15

    pengana1isaan hasi1 jawaban. Penggunaan kuesioner yang ber-

    sifat tertutup dimungkinkan, karena pene1itian ini 1ebih

    bersifat "grounded" atau eksp1oratif, yang ditujukan ter-

    utama untuk mengetahui sejauh manakah parameter-parameter

    di atas ber1aku atau diterapkan o1eh orang-orang atau 1em-

    baga/organisasi y~~g bergerak dalam Pembangunan Sosial. 01eh

    karena itu data yang akan. dipero1eh nanti berupa skor (.2£Q.-

    re) butir-butir pertanyaan tentang parameter tadi, yang di-

    kembangkan 1ebih 1anjut menjadi ska1a peringkat.

    b. Ja1an Pene1itian

    1) Pene1itian Pustaka

    Pene1itian pusta~a dilakukan untuk mencari konsep-konsep

    ten tang urgensi Pembangunan So sial yang mendasarkan diri pa- · ,.

    da peranan partisipasi dan swadaya masyarakat,, yang memerlu-

    kan topansan Administrasi yang berbeda dari Ad.r:J.inistrasi Ne-

    gara maupun Admi.nistrasi PertJ.sahaan. Dari kajian ini, 1ebih

    1anjut diperoleh ketetapan untuk menyebutnya sebagai Adminis-

    trasi Sosial, dengan ciri-ciri sebagaimana telah dijadikan

    parameter:-parameter di atas.

    2) Pene1itian Lapangan

    (a) Hemilih indi vidu a tau 1embaga-lembaga so sial di wilayah

    Daerah Istimevra Yogya.l.tarta (DIY) yang mela..~sanakan pro-

    gram pembangunan masyarakat secara lebih "mandiri" atau

    "otonom", untuk dijad.ikan responden. Individu yang men-

    jadi pengurus dan/atau pengelo1a serta 1embaga yang di-

  • 16

    pilih adalah yang herkuali tas b.aik, dengan asumsi bah\va

    mereka telah berhasil melaksana.l.tan program-prog_rani pem-

    bangunan dan pengembangan masyarakat seki tar,, yang pe-

    nyelenggaraan atau pengaturan kerjanya sesungg:uheya

    tidak sepenuhnya -- atau mungkin sangat sedikit -- men-

    dasarkan diri kepada prinsip-prinsip/teori Administrasi

    Negara at au pun Administrasi Perusahaan .. Kuali tas ini di-

    tunjukkan dengan keberhasila.n mereka menjuarai Lomba

    Tingkat Propinsi tahun 1987 - 1988.

    Ada 5 janis juara yang di tentukan Pani tia Lomba, yakni

    Juara I,_, II, III, dan Juara Harapan I dan II •- Berdasar-

    kan hal-hal itu maka diperoleh 45 responden deng~n rin-

    cian sbb :

    - Pemerintah Des a '5

    - Kelompok PKK 5

    - Kelompok UPGK 5

    Dokter PUSKES1v"JAS 5

    - Paramedis PUSKESHAS 5

    - Pengelola K.B. Nasional 5

    Karang Taruna 5

    Kejar Usaha 5

    - Kelomp encapir 5 (+)

    - Jumlah . 45 .

    (b) Kepada individu atau pengurus lembaga di atas, diberi

    kuesioner yang disusun untuk mengukur intensitas penggu-

  • 17

    na

  • I

    18

    lh) Idealnya peneli tian (lapangan) ini tidak hanya mengam~

    bil responden yang berkuali tas bai..l.t saja, t.etapi juga

    yan& berkuali tas rendah. Cara ini dimaksudkan agar pe-

    neli tian tidak s.ekedar eksploratif, akan tetapi lebih

    bersifat studi komparatif, dengan maksud untuk memper-

    tajam hasil analisis. Namun, karena pelbagai kesuli tan

    teknis seperti :. pustaka yang minim, keterbatasan waktu,

    maupun tenaga untuk terjun lapangan dan berada di.tempat;

    (penelitian ini saja sudah harus mengunjungi tidak ku-

    rang dari 45 desa/lokasi); maka dalam laporan ini baru_

    ditekankan pada upaya mengungkap beberapa parameter

    Administrasi Sosial ·dan seberapa jauh parameter-parame-

    ter i tu digunakan dalam peny.elenggaraan Pemhangunan dan

    Pengembangan (Kehidupan) Masyarakat, terutama eli. daerah

    pedesaan.

    c. Cara Analisis Terhadap Hasil Penelitian

    Langkah pertama untuk menganalisa data hasil peneliti-

    an lapangan ialah dengan memberikan skor terhadap pilihan

    jawaban responden, de.ngan memperhitungkan bobot tiap-tiap

    pilihan jawaban yang disediakan. Bobot yang lebih hesar di-

    berikan untuk jawaban yang lebih mencerminkan indikator-in-

    dikator parameter Administrasi Sosial yang diajukan. Nilai

    dari setiap parameter merupakan jumlah skor dari jawaban bu-

    tir-butir pertanyaan yang merupakan indikator-indikator dari

    parameter ybs •. -

  • I 19

    Langkah kedua yang di tempuh, ia1ah menentukan paring-

    kat skor setiap parameter untuk menetapkan katagori intensi-

    tas penggunaan parameter Administrasi Sosial dari setiap

    responden. Ada tiga peringkat yang di tetapkan, yakni :

    rendah, sedang, dan tinggi.

    Peringkat untuk setiap parameter disusun berdasarkan inter-

    val, yang dipero1eh dengan. cara membagi tiga per.bedaan. an-

    tara skor tertinggi dan terendah yang dapat dipero1eh respon-

    den untuk setiap par~meter. Dengan cara ini, dipero1eh inter-

    val untuk masing-masing parameter sebagai berikut :

    ( 1) Tujuan mendirikan 1embaga a tau pe1aksanaan kegiatan.

    Skor tertinggi yang dapa_t dipero1eh 34, sedang skor te-

    rendah 10; sehingga memi1iki interval (34 - 10) : 3 = 8

    Dengan demikian skor un.tuk masing-masing peringkat ada-

    1ah : rendah = 10 sampai 17, sedang = 18 sampai 25, dan tinggi = 26 sarnpai 33. Agar dapat mencakup kemungkinan

    skor tertinggi (34) maka sk.or tersebut disetimbangkan men-

    jadi

    Rendah = 11 sampai 18

    Sedang = 19 sampai 26

    Tinggi. = 27 sampai 34 (2) Tingkat kemandirian/keswadayaan.

    Skor tertinggi yang mungkin diperoleh ada1ah 75, dan

    terendah 19, sehingga in.tervalnya (75 - 19) : 3 = 18,67.

    Dengan demikian skor untuk masing-masing peringkat ada-

    lah :

  • (3)

    20.

    - Rendah = 19 f3ampai..37t~67 Sedang = 37,68 sampai 56,35

    Tinggi = 56,36 sampai 75

    Penggunaan prinsip-prinsip i1miah Administrasi modern ..

    Skor tertinggi yang dapat diperoleh adalah 65, sedang

    skor terendah 19; sehingga intervalnya (65 - 19) : 3 =

    15,33 .. Dengan demikian skor untuk masing-masing pering-

    kat ada1ah

    Rendah = 19 sa.mpai 34,33 Sedang = 34,34 sampai 49,67 Tinggi = 49,68 sampai 75

    ( 4) Intensi tas penerapan ni1ai-ni1ai Budaya setempat.

    Skor tertinggi yang dapat dipero1eh adalah 139, sedang-

    kan skor terendah 37; sehingga intervalnya (139 - 37) :

    3 = 34. Dari perhitungan ini diperoleh skor untuk masing-

    masing peringkat yakni :

    Rendah = 37 ,:sampai 70 Sedang = 71 sampai 104 Tinggi = 105 sampai 138.

    Agar dapat mencapai kemungkinan responden memperoleh ni1ai

    tertinggi (139) maka skor tadi disetimbangkan menjad.i. :

    Rendah = 38 sampai 71

    Sedang = 72 sampai 105 Tinggi = 106 sampai 139

    Langkah tera.khir analisis data pene1i tian ini ialah

  • 21

    menghitung prosentase masing-masing peringkat responden un-

    tuk setiap parameter, dan selanjutnya dibahas dan diinter-

    pretasikan untuk diambil kesimpulan seperlunya.

  • BAB III

    BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA

    a. Hasil Penelitian

    Data hasil panelitian yang berupa skor setiap butir

    pertanyaan yang menjadi indikator dari parameter-parameter

    Administrasi Sosial yang diajukan untuk setiap responden,

    dapat disajikan dalam bentuk Daftar berikut ini.

    DAFTAR I

    (Lihat pagina-pagina berikut)

    22

  • No

    urut Respond en Jenis tujuan

    1 2 3 E. Prk

    1 Desa 1 9 9 16 34 T 2 Desa 2 9 9 16 34 T 3; Desa 3 9 9 16 34 T 4 Desa 4 9 9 16 34 T

    5 Desa 5 9 9 16 34 T 6 Klp. PKK 1 9 9 16 34 T

    7 K;J..p. PKK 2 9 9 16 34 T 8 Klp. PKK 3 9 9 16 34 T

    9 Klp. PKK 4 9 9 16 34 T 10 Klp. PKK 5 9 9 12 30 T 11 Klp. lJ,PGK 1 9 9 16 34 T 12 Klp. UPGK 2 9 9 12 30 T

    13 Klp. UPGK 3 9 9 16 34 T 14 Klp. UPGK 4 9 9 12 20 T 15 Klp. UPGK 5· 9 9 16 31 T 16 Dr. PKS 1 6 9 8 23 s 17 Dr. PI

  • 20 1 Dr. PKS 5 I '

    21 1 Pr. Hedis 1

    22 ' Pr. Hedis 2

    23 · 1 Pr. Hedis 3

    6 9 8 23

    6 9 8 23

    6 9 8 23

    6 9 8 23

    sf 3. · 5 s 3 5 s I 3 . ·5 s I 3 5

    16 9 :16 49JS 12 9 8 37 R

    12 91· 8 331 R 12 6 4 30 R

    6 9

    6 9

    6 9 6 .!9

    6 9 6 9

    25 2

    25 2

    25 2 25 2

    57 T 116 16 16 16 16 16 9 9116 I 57 T 16 16 16 16 12 12 9 6 16

    57 T 16 16 16 16 12 16 6 6 16 57 T 16 16 16 16 16 12 9 9 16

    24 ' Pr. Hedis 4 6 9 8 23 S 3 5 8 9 8 33 R 6 9 6 9 · 25 2 57 T 16 16 16 12 16 16 9 6 16

    25 1 Pr. Hedis 5 6 9 8 23 S 3 5 12 6 8 31~ R 6 6 6 9 25 2 52 T 16 16 16 16 16 12 9 6 16 ... 26 1 . Peng. KB 1 6.· 6 8 20 S 3 5 8 3 8 27 R 6 9 6 6 20 2 49 S 16 12 16 12 16 12 9 6 16

    27 ' Peng. KB 2 6 6 8 20 S 3 _,5 · 8 3 8 27 R 6 9 6 6 20 2 49 S 16 12 16 8 16 12 6 6 16

    28 ' Peng. KB 3 6 6 8 20 S 3 25 8 3 8 47 S 6 9 6 6 20 2 L~9 S 16 8 16 12 16 12 6 6 16 29 · 1 Peng -; KB 4 6 6 12 24 S 3 5 12 3 4 27 R 6 6 6 6 20 2 · .4-6 S 16 12 16 12 16 12 6 6 16

    30 ' Peng. KB 5 6 6 16 28 T 3 5 8 3 8 27 R 6 6 6 6 20 2 46 S 16 8 16 12 16 12 9 6 16

    31 1 Rr. trn. 1 9 6 8 23 S 6 20 16 3 8 53 S 6 6 6 6 15 2 41 S 16 12 12 8 16 12 9 · 9 16

    32 ' Kr. trn. 2. 9 9. 8 26 S 6 15 16 6 12 55 S 6 6 6 6 10 2 36 S 16 12 12 12 16 8 9 9 16

    33 ' Kr. trn. 3 9 6 8 23 S 6 10: 12 6 12 46 S 6 6 • 6 6 10 2 36 S 16 12 12 12 16 8 9 9 16

    . 34 1 Kr. trn. 4 9 9 12 30 T 6 10 ~2 6 12 46· S 6 6 6 6 10 2 36 S 16 8 12 12 16 12 9 9 16 35 1 Kr. trn. 5 9 9 8 26 S 6 15 16 12 12 61 T 6 6 6 6 10 2 36 S 16 12 12 16 16 12 9 9 16 36 1 Kejar 1 9 6 16 31 T 6 5 8 6 12 37 R 6 6 6 6 25 2 51 T 16 12 16 12 16 16 ·6. 6 16

    37 ' Kejar 2 9 6 12 27 T 6 5 16 3 12 42 S 6 6 6 6 25 2 51 T 16 16 16 8 16 16 9 6 16 . I

    38 ' Kejar 3 9 6 12 27 T 6 5 12 6 12 41 S 6 6 6 6 25 2 51 T 16 12 16 12 16 16 6 6 16 . I

    39 1 Kejar 4 9 6 16 31 T 6 5 12 6 12 41 S 6 6 6 6 25 2 51 T 16 12 16 12 16 16 6 6 16

    4o ' Kejar 5 9 6 12 27 T 6 5 12 6 12 lJ-1 S 6 6 6 · 6 25 2 51 T 16 12 16 12 16 16 6 6 16

    41 1 Klcpr. 1 9 9 16 34 T 9 25 16 6 12 68 T 6 6 6 6 20 2 46 S 16 16 16 12 16 16 6. 6 16

    42 1 Klcpr. 2 9 9 12 30 T 9 25 12 6 12 6l~ T 6 6 6 6 10 2 36 S 16 12 16 12 16 16 9 6 16

    43 1 Klcpr. 3 9 9 16 34 T 9 35 12 6 12 64 T · 6 6 6 6 5 2. 31 R 16 16 16 12 16 16 9 6 16

    44 1 Klcpr. 4 9 9 12 30 T 9 45 12 6 12 64 T 6 6 6 6 5 2 31 R 16 1~ 16 12 16 16 9 6 16 45 ' Klcpr. 5 9 9 16 34 . T 9 25 16 6 .1~ §§ _:;r ___ §_ § __ § ___ §_ !2_ _g ___ 2.1 !L .1§ .1§ 1§ jg .1§ 1§ 2 __ §_ 1§ =================== == ==-== ======--==-==-===========---------------------------------------------~ -- --------------------

    Sur.Jber : Diolah dari hasil ja\'raban kuesioner tiap responden KeterlUlgP :

    1, 2, 3, •••.• dst. = butir-butir pertanyaan. £ = Jumlah skor Prk =. Perizlgka t · ·

    1~ ~ Rendah s- ~ ·Sedang T~ ) .. ~inggi

  • !

    DAFTAR II

    PERINGKAT TINGKAT KENIRLABAAN TUJUAN/KEGIATAN

    DAR! 45 RESPONDEN DALAN FREKUENSI & PROSENTASE

    Peringkat Frekuensi Prosentase

    Rendah - -Sedang 26 57,78

    Tinggi 19 42,22

    Sumber Diolah dari Daftar I

    DAFTAR III

    PERINGKAT TINGKAT KEM..I\NDIRIAN/KESWADAYAAN DARI 45 RESPONDEN DALAM ·;-·FREKUENSI & PROSENTASE

    Peringkat Frekuensi Prosentase

    ·Rendah 11 24,'44

    Sedang 26 57~78

    Tinggi. 8 17,78

    Sumber Diolah dari Daftar I

    DAFTAR IV

    PE:RINGKAT TINGKAT PE!-l.AKAIAN P:RINSIP-PRINSIP ILNIAH ADNINISTRASI HODERN

    25

    DARI 45 RESPONDEN DALAH FREKUENSI & PROSENTASE (Dipindahkan ke . pagina beriku t)

  • - Peringkat Frekuensi Prosen.tase

    Ren.dah 10 22,22

    Sedang 20 44,44

    Tinggi 15 33,,33

    Sumber Diolah dari Daftar I

    DAFTAR V

    PERINGKAT INTENSITAS PENERAPAN

    NILAI-NILAI BUDAYA SETEHPAT DARI 45 RESPONDEN DAIA}! FREKUENSI & PROSENTASE

    Perin.gkat Freku.en.si Prosen.tase

    Rendah - -Sedan.g - -Tin.ggi 45 100

    Sumber : Diolah dari Daftar I

    b. Pen.ielasan Hasil Penelitian

    26

    Dari data yang disajikan pada Daftar I di muka, . dapat

    diketemukan beberapa hal yang berkaitan dengan penerapan pa-

    rameter-parameter Administrasi Sosial oleh 45 in.dividu/pe-

    ngurus dan lembaga yang dijadikan responden. penelitian ini.

    Berdasarkan katagori peringkat un.tuk jenis tujuan (lihat

    Daftar II), diket.emukan. ada 42,22% responden. yang kegiatan-

  • 27

    nya bertujuan murni tidak mencari keuntungan finansial, yak-

    ni hanya semata-mata berusaha menyejahterakan masyarakat seki-

    tar dan/a tau anggotanya. Sisanya (yang 57 ,78%), kegiatannya

    lebih ditujukan untuk memberikan jasa pelayanan kepada ma-

    syarakat (public service). Hasil ini setidaknya menegaskan

    bahwa tidak ada indi vidu dan lembaga so sial di DIY yang ber-

    peran-serta secara ak.tif di dalam pembangunan masyarakat mem-

    punyai motif mencari keuntungan (yang besar) .. Dengan demikian

    komitmen mereka terhadap usaha meningkatkan. kesejahteraan hi-

    dup masyarakat cukup tinggi. Lebih-lebih lagi bila dikaji le-

    bih lanjut bahwa usaha pemberian jasa pelayanan kepada masya-,

    rakat sesungguhnya juga dapat menjadi pendukung peningk.atan ke-

    sejahteraan hidup mereka.

    Tampak pula di sisi lain, bahwa keberadaan mereka mempu-

    nyai tingkat kemandirian yang cukup mantap. Inisiatif mendi-

    rikan lembaga a tau melakukan kegiatan dengan lembaganya i tu,

    usaha penggalian dana, pemanfaatan_potensi lingkungan, dan

    kemampuan mengatasi masalah serta sediki tnya campur-tangan

    dari pihak lain, dapat menunjukkan kemandirian atau swadaya

    terse but. Daftar III menyajikan data ini, yai tu 17 21 78% res-

    pond en memiliki tingka t kemandirian yang tinggi, 57, 78% se-

    dang, dan sisanya (24,.44%) memiliki tingkat kemandirian yang

    rendah.

    Kemandirian usaha dan upaya mereka di dalam melaksanakan

    keg~atan-kegiatannya, sesungguhnya tidak sepenuhnya mendasar-

    kan diri kepada prinsip-prinsip ilmiah atau teori-teori Admi-

  • 28

    nistrasi modern (yang rational). Daftar IV menunjukkan hal

    ini,} yaitu hanya 33,,3376 responden yang menggunakan prinsip-

    prinsip ilmiah tersebut dalam kadar yang tinggi. Selebihnya

    yakni 44,,44% penerapann.ya dalam intensi tas sedang, dan yang

    22,22;-b mempunyai intensi tas penerapan yang rendah.. Jadi --

    s.ep.ert±. telah dijelaskan di muka, -- bahwa semua responden

    telah berhasil turut membangun masyara.l.tatnya; dengan demiki-

    an asumsi hahwa mereka di dalam mengatur,. mengelola,. menye -

    lenggarakan atau mengadministrasikan keg;:iatan-kegiatannya

    tidaklah sepenuhnya menggunakan kaidah-kaidah ilmiah Ad-

    ministrasi modern, dapat diterima.

    Keberhasilan mereka mengembangkan lembaga dan kegiatan

    nya kemungkinan besar dikarena.1.tan oleh kemampuan mereka me-

    manfaatkan nilai-nilai budaya setempat di dalam memeran-ser-

    takan anggota dan masyarak.at sekitarnya. Data dalam Daftar V

    menunjukkan hal ini yaitu 100% responden mempunyai. intensitas

    penerapan nilai-nilai hudaya set.empat dalam katagori tinggi.

    Jadi data ini tampaknya sejalan den.gan data sebelumnya yang

    menunjukkan intensi tas penerapan prinsip-prinsip ilmiah Ad-

    ministrasi modern yang kurang/rendah. Sehingga dapat dikata-

    kan nilai-nilai budaya setempat merupakan suplemen yang

    sangat berarti di dalam menutup kekurangan penggunaan prinsip

    prinsip ilmiah Administrasi modern itu.

  • BAB IV

    K E S I M P U L A N

    Berdasarkan data dan pembahasan di atas, maka dapat di-

    simpulkan bahwa parameter-parameter Administrasi Sosial yan.g

    diajukan dalam peneli tian ini. ternyata tela.h banyak di terap-

    kan oleh individu-individu maupun lembaga-lembaga sosial --

    melalui. pengurusnya -- dalam mengelola kehidupan masyarakat

    dan pelbagai aspeknya, di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan

    berhasil melaksanakan program-program pembangunan masyarakat

    lingkungan sekitar dan/atau anggotanya. Parameter-paramet.er

    tersebut~ yaitu :

    (1) jenis dan tujuan mendirikan atau kegiatannya bersifat nir-

    laba (non-profit);

    (2) ti~at kemandirian atau keswadayaan keberadaan dan dina-

    mika gerak-langkahnya cukup tinggi;

    (3) tidak sepenuhnya menerapkan prinsip-prinsip ilmiah di

    dalam pengelolaan atau penyelenggaraan kegiatannya; dan

    (4) intensitas penggunaan dan penerapan nilai-nilai budaya

    setempat juga sangat tinggi.

    Parameter-parameter tadi tampak merupakan ciri-ciri yg.

    membedakan Administrasi Sosial dari dua cabang/sub-disiplin

    Administrasi yang lain dan dikenal selama ini. -- yai tu Admi-

    nistrasi Negara dan Administrasi Bisnis. Dengan demikian

    Administrasi Sosial mempunyai fokus dan lokus pada pengembang-

    an kehidupan masyarakat, yang berpusat pada peranan indivi.du-

    29

  • 30

    individu dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang mem-

    punyai komitmen (kesepakatan batin) terhadap usaha pengem-

    bangan atau pembang:unan k.esejahteraan masyarakat itu.

    Berdasarkan uraian di atas sesungguhnya sangat beralas-

    an untuk mengembangkan konsep-konsep, proposisi, maupun prin-

    sip-prinsip, dan akhirnya teori Administrasi Sosial sebagai

    perangkat pendukung pelaksanaan dan penyelenggaraan model

    Pembangunan Sosial, agar menjadi suatu disiplin/sub-disiplin

    ilmu tersendiri, yak.ni diusulkan disini : Ilmu Administrasi

    Sosial (Social Administration). Akhirnya, hal ini semestinya

    menjadikan tantangan bagi para sarjana dan pakar Ilmu Adminis-

    trasi/Administrasi Negara untuk mevrujudkannya, sehingga ke-

    beradaan Ilmu Administrasi Sosial dapat sejajar dengan disi-

    plin Ilmu Administrasi lain yang· sudah mapan .. Dengan demikian

    penelitian ini hendaknya dapat dilanjutkan oleh peneliti-pe-

    neli ti berikutnya yang herminat dalam disiplin ini.

  • DAFTAR PUSTAKA

    . Bintoro T.,. 1974, Pengantar Adm:inistrasi Pembangunan, Ce-

    ta.l.tan kedua, LP 3ES, Jakarta

    Bryant, C.L., 1982, "l1anajemen Pembangunan Untuk Negara -Berkembang", terjemahan dari Hanaging Development in

    the Third World,_ 1987 ,, LP3ES, Jakarta

    Frederickson,. H. George, 1980,. New Public Administration, The University of Alabama Press, Alabama (USA)

    Friedman., J .. , dan Weaver, C.,. 1979 ,. Terri tory and Function : The Evaluation. of Re.gional Plannjng,.. University of

    California Press, Berkeley

    Klu.,, ·F.E., 1984. Regional Development Theory : Towards a Paradigm Shift,, Department of Geography, University

    of Liberia,, Hon.rovia

    - Korten,} D.G. ,. 1984, Strategic Organization for People-cen-tered Development, Public Nanagers Forum, July/Agustus

    Hoeljarto T., 1987 s Poli tik Pemban.gun.an, Seb.uah Analisis, Kon.sep, Arah,. dan Strategi, P.T. Tiara Wacana, Yogya-

    karta

    Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidik-

    an dan Kebudayaan.~ 1978,. Sidang XII Hajelis Bahasa In-donesia - Halaysia,, Jakarta 14 - 20 November 1978,. "Istilah Man.ajernen/Administrasi"

    The Liang Gie & Su tar to, 1977 ,; Pengertian, Kedudukan., dan Perincian Ilmu Adr.linistrasi, Karya Kencana, Yogyak.arta

    31

  • Lamniran 1 - - niDIKATOR-INDIKATCR ADiviiNISTRASI~SOSIAL

    A. Bertujuan nirlaba (non profit)

    Administrasi Sosial merupakan sarana P&nunjang bagi institusi/

    lembaga sosial yang bertujuan tidak mencari keuntungan material

    yang sebesar-besarnya bagi inst. tersebut, juga tidak hanya se-

    kedar memberi pelayanan jasa; akan tetapi lebih dari itu ~cni

    berusaha memajukan kehidupan masyarakat sekitarnya. Hal ini di.-

    tunjukkan dengan :

    a. kometmen terhadap perkembanganjkemajuan hidup atau perkemba- ··

    ngan masyaraka t seki tarnya.

    b. jumlah ide/gagasan inovatif yang telah diintrodusir ke dalam

    masyaraka t seki ta:rnya.

    c. keberhasilan masyarakat menerima dan mengembangkan lebih lan-

    jut ide/gagasan tadi.

    B. Tingkat kemandirianjkeS\'Iadayaan

    Administrasi Sosial dilakukan dalam insti tusi yang tumbuh · .

    dan berkembangdengan sedikit campur tangan pemerintah. IndllQ!tor-

    indikator yang digunakan antara lain :

    a. inisiatif pendirian institusi sosial ybs.

    b. jumlah dana yang diperoleh atas usaha sendiri.

    c. kemampuan memanfaatkan potensi lingkungan sekitarnya.

    d. kemampuan mengatasi masalah-masalah yang timbul.

    e. kadar atau frekuensi bimbingan dari pemerintah.

    c. Penggunaan prinsip-prinsip ilmiah administrasi modern

    Penyelenggaraan administrasi sosi~ tidak sepenuhnya menggunakan

    prinsip-prinsip ilmiah. Prinsip-prinsip administrasi ilmiah yang

    di maksud yai tu

    a. filsafat yang dianut.

    b. approach yang dipergunakan,

    c. metoda ••••••••••••••••••••••

    32

  • 33 c. metode kerjanya, dan

    d. carabekerjanya. (Sondang P. Siagian, Filsafat Administrasi,

    1984 : P• 34-35)

    D. Budaya setempat dominan

    Sejalan dengan pengertian C di atas, rnaka penyelenggaraan admi-

    nistrasi sosial banyak memasukkan unsur-unsur budaya setempat.

    Bagi masyarakat DIY yang didominasi kebudaJ~ Jawa maka dapat

    diajukan dua nilai (prinsip) pokok dalam budaya Jawa sebagaima-

    na diungkapkan Franz Hagnis Suseno dalam buku Etika Jawa da!l.am

    Tantangan (1983 : p. 43-90) yakni :

    1. 'Menghormati segala yang ada di dunia, dengan penrujudan

    a. menghormati orang tua/pimpinan. (p.43)

    b. menghormati sesama tnahluk dalam rangka "memayu hayuning

    bawana" (p.51)

    c. bersikap sepi ing pamrih rame ing ga\'le (p. 70)

    2. Prinsip kerukunan, dengan pertrujudan

    a. gotong-royong. (p.67)

    b. mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi

    (p.90)

    c. musyawarahjkompromitis (p.78).

  • Lamniran ~ D.AFTAR PERT.ANYAAN

    I. Identitas Responden. Nama

    Lembaga/Organisasi

    Alamat

    . .•••...••...•.......•.......•....•.........••. • ·••··••••····•··•·•·•·•·•··•••·····•·•··•····· . ..•....•................•..••.................

    II. Pertanyaan-pertanya.an di bawah ini semata-mata bersifat ilmiah un-

    tuk mengungkap apa adanya. Untulc itu mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sau-

    dara untulc menjawab dengan jujur. Lingkarilah huruf di depan jawa-

    ban yang paJ.ing sesuai dengan apa yang Saudara lretahui, Sdr. alami atau Sdr. r~.

    A. Tujuan Lembaga/pelaksanaan kegia tan

    ,1. Apakah tujuan utama. tugas Sdr. atau leiiJ.baga yang Sdr. pimpin?

    a. mencari laba yang sebesar-besarnya.

    b. menyediakan jasa pelayanan kepada masyarakat.

    c. mensejihterakan kehidupan masyarakat.

    2. Pernahkah Saudara/Lembaga ini berusaha memperkenalkan pemba-

    haruan sepert~ ilmu pengetahuan, teknologi atau ketrampilan

    baru, kepada masyarakat2

    a. tidalc pernah.

    b. pernah, beberapa kali.

    c. pernah, dan sudah banyak sekali.·

    3~ Jik:a pern.a..~,:-bagaimana tanggapan masyarakat terhadap usaha

    pembaharuan tadi ?

    a. selalu menolak.

    b. kadang-kadang menolak, kadang-kadang menerima.

    c. selalu menerima dengan baik.

    d. selalu menerima bahkan kini mengembangkannya lebih lanjut.

    B. Tingkat kemandirian(k.eswadayaan

    4. Bagaimana ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

    34

  • 35

    4. Bagaimana asal mula berdirinya lembaga ini atau kegiatan-ke-

    giatan yang Saudara lakukan ?

    a. dibentuk sendiri oleh pen.gurus/rnasyaraka.t atau atas inisia-tif sendiri.

    b. dibentuk untuk memenuhi himbauan pemerintah.

    c. dibentwc oleh pemerintah.

    5~ Dari manakah sumber dana yang dipergunakan untwc melaksanakan

    kegiatan Saudara atau lembaga ini ?

    a. hampir semua diperoleh dari usaha sendiri.

    b. sebagian besar menggali sendiri, sebagian kecil yang lain

    meminta bantuan pihak lain.

    c. separoh -menggali sendiri dan separoh dari bantuan pihak JA-

    in.

    d. hampir semua dari bantuan pihak lain.

    6. Adru~ sumber daya yang dapat diperoleh dari lingkungan saki-tar Saudara/atau lembaga ini ?

    a. tidak ada.

    b. ada, tapi sedikit sekali

    c. ada, cukup banyak.

    d. ada, dan sangat banyak.

    7. Jilm ada masalah-masalah yang timbul berlmitan dengan kegia-

    tan Saudara a tau lembaga ini, bagaimanakah cara menga tasinya?

    a. lebih banyak meminta bantuan instansi pemerintah.

    b. lebih banyak meminta bantuan pihak lain seperti orang-orang

    tertentu atau badan lain bmmn instansi pemerintah.

    c. dipecahkan sendiri.

    8. Selama Saudara atau lembaga ini melaksanakan kegiatan-kegia-

    tannya, sering~ pihak pemerin tah memberikan ban tuan berupa

    petunjwc-petunjuk, pengarahan, bimbingan dan yang sejenisnya?

    a. sangat sering sekali.

    b. cukup sering.

    c. kadang-kadang.

    d. tidak pernah.

  • 36

    c. Penggur~ urinsiu-nrinsin ilmiah administrasi modern

    9. Agar tujuan yang telah ditetapka."l dapat dicapai dengan baik, malm saudarajler.1baga ini di dalam berusaha a tau melaksanakan

    kegiatan lebih mer.1entingl~ •••••

    a. kebutuhan para anggota, pegat1ai atau ka.rya,,ran.

    b. pengat·rasan terhadap pelaksana.an tugas masing-masing anggo-

    ta, pega.,tai atau ka.rya>-Jan.

    c. menyeimbangkan kedua hal tersebut.

    10. Di da.lam menja.la.nka.n program kegia.tan, da'patl-.ah Sauda.ra ata.u

    lemba.;a. ini oenel~ biaya. dan te~~ga sampa.i sekecil-kecilnya?

    a. ya, selalu dapat.

    b. lmdang-kadang dapat, kadang-kadang tidak.

    c. tidak pernah dapat, bahkan sering memerluY~ biayajtenaga

    tambahan.

    1 h Apaka.h setiap kegiatan yang telah di programkrul., dapat ber -

    langsung dengan tepat, baik t'la..~tu mula.i ma.upun menyelesailmn-

    nya ?

    a.ya, sela.lu dapat.

    b. ka.da.ng-lmdang dapat·, kadang-ka.da.ng tidak.

    c. tidak pernah dapat.

    12. Apakah setiap kegiatan yang tela..'l diprogramkan, dapat dilak-

    sana.kan sesuai dengan prosedur, tatacara ma.upun tatrucerja yg

    telah ditetapka.n ?

    a. ya, sela.u dapa±.

    b. lmdang-kadang dapa t, kadang-ka.dang tidak.

    c. tidal..: pernah dapat.

    13. Apakah latar belakang pendidikan atau keahlian Saudara, pe-

    gat·Tai/anggota. organisasi ini sudah sesuai dengan tugas/peker-

    jaan yang telah diberikan ?

    a. ya, sudah sesuai semua.

    b. separoh sudah sesuai dan separoh yang lain belur.J..

    c. seba.gian besar belum sesuai.

  • 37

    14. B~gaimana cara mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan agar dapat berjalan dengan efekti;- dan efisien ?

    a. bekerja dengan cepat dan revolusioner.

    b. bekerja secara bertahab.

    D. Intensitas nenggunaan nilai-nilai budaya setenmat.

    15. Sejauh m~~~ sifat kepemimpinan "ing ngarso sun tulodo, ing madyo man£,'"tln l-carso dan tut \ruri handayani" dapat diterapkan un-

    tuk mencapai keberhasilan program kegiatan Saudara atau lembaga . . ., UlJ. •

    a. sanga t mendukung sekali.

    b. cukup mendukung.

    c. sedll{it mendw~g.

    d. tidak dapat mendukung sama sekali.

    16. Bagaimana sfr.ap atau tanggapan para pegawai, anggota atau masya-

    rakat terhadap Saudara ?

    a. sangat menghormati.

    b. cwcup menghormati.

    c. sedikit menghormati.

    d. tidalc menghormati sama sekali.

    17. Seringkah Saudara memberilcru1 petunjm{, pengarahan dan bimbingan

    kerja kepada para pegawai/petugas ?

    a. tidak pernah.

    b. kadang-kadang.

    c. culmp sering.

    d. sanga t sering sekali.

    18. Seja~~ manakah man!aat kegiatan Saudara atau lembaga ini bagi masyaral".a t ?

    a. tidak ada.

    b. sedikit sekali.

    c. cukup banyak.

    d. sanga t banyak.

    19. Pe~banG~·················

  • 38

    19. Pembangunan llendalmya berrnanfaat tidak hanya bagi rnanusia saja,

    akan tetapi ba.gi seluruh mahluk yang ada di dunia ini. Baga.ima-

    naka.h :pendapa t Saudara ? a. sama sel~i tidruc setuju.

    b. ~ setuju.

    c. setuju.

    d. sangat setuju.

    20. Sejauh manru~ para anggota, pegav1aijpetugas menunjulcka.n sil:..ap

    "sepi ing pamrih, rame ing gat·re" ?

    a. sangat ~enonjol.

    b. cukup menonjol.

    c. lcurang menonj ol.

    d. tid.ak menonjol sama sekal.i.

    21. Perlukah Saudaz:a atau lembaga ini menjalin kerjasama (bergotong-

    royong) dengan pihak lai...'"l. di dalam melrucsanakan kegiata.n terse-

    but ?

    a. tidak perlu.

    b. perlu.

    c. sangat perlu sel~i.

    22. Sudahka.h lembaga ini mengadrucan kerjasama tersebut ?

    a. belum.

    b. suda.h dengan beberapa insta.nsi.

    c. sudah dengan banyak insta.nsi.

    23. Setujulcah Saudara bahwa kita ha.rus mengutamrucan kepentinga.n ma-

    syarakat umum daripada kepentingan pribadi ?

    a. tida.~ setuju.

    b. kura.ug setuju.

    c. setuju.

    d. sa.nga.t setuju.

    24. Ba.gaimanakah cara menentulcan atau merencanakan program-program

    kegiata.~ Saudara atau lembaga ini ?

    a. ditentulcan oleh atasan/insta.nsi yang lebih tinggi.

    b. saya tentukan sendiri., atau diserahka.n sepenuhnya kepada pe-

    gat.,raijpe tur:;as.

    c.· saya tentulcan bersama dengan anggota atau j)egm.,rai