136
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TIPE MIND MAPPING DAN MNEMONIC SERTA MEDIA BAHAN AJAR PADA SISWA KELAS XI IPS 2 SMA ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh : DYAH PRAVITA WARDANI K7408007 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

AKUNTANSI MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

TIPE MIND MAPPING DAN MNEMONIC SERTA MEDIA BAHAN AJAR

PADA SISWA KELAS XI IPS 2 SMA ISLAM 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

SKRIPSI

Oleh :

DYAH PRAVITA WARDANI

K7408007

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

AKUNTANSI MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

TIPE MIND MAPPING DAN MNEMONIC SERTA MEDIA BAHAN AJAR

PADA SISWA KELAS XI IPS 2 SMA ISLAM 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

Oleh :

DYAH PRAVITA WARDANI

K7408007

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Bidang Keahlian Khusus Akuntansi

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRAK

Dyah Pravita Wardani. UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TIPE MIND MAPPING DAN MNEMONIC SERTA MEDIA BAHAN AJAR PADA SISWA KELAS XI IPS 2 SMA ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011 / 201. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juni 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan partisipasi dan prestasi siswa dalam mata pelajaran Akuntansi pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Islam 1 Surakarta dengan menerapkan Pendekatan Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic disertai dengan media belajar berupa bahan ajar.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA Islam 1 Surakarta yang berjumlah 28 siswa. Sumber data berasal dari guru, siswa dan mitra kolaborator. Teknik pengumpulan data adalah dengan tes, observasi, wawancara,diskusi, analisis dokumen, dokumentasi, catatan anekdotal serta catatan lapangan. Validitas data menggunakan member check, triangulasi (triangulasi metode, triangulasi sumber, triangulasi instrumen dan triangulasi analitik), expert opinion, dan key responden review. Analisis data menggunakan teknik analisis data deskriptif komparatif, analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif. Prosedur penelitian adalah model spiral yang saling berkaitan dari Hopkins.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan Pendekatan Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic disertai dengan penggunaan bahan ajar mampu meningkatkan partisipasi dan prestasi siswa dari pra survei ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Proses pembelajaran pada saat pra survei masih berupa ceramah satu arah sehingga persentase partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran hanya sebesar 55% saja dengan rata rata nilai prestasi belajar Akuntansi siswa pada angka 63. Pada siklus I sudah digunakan bahan ajar yang dikombinasikan dengan tipe pembelajaran Mind Mapping dan Mnemonic meski masih ada beberapa kekurangan, hasilnya persentase partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran naik sebesar 12% dari 55% menjadi 67%, dengan kenaikan rata rata nilai prestasi belajar Akuntansi siswa dari 63 menjadi 79. Kenaikan signifikan terlihat pada siklus II yang telah menerapkan penggunaan bahan ajar, Mind Mapping dan Mnemonic secara optimal sehingga didapat hasil persentase partisipasi belajar siswa sebesar 77%, dan rata rata nilai prestasi belajar Akuntansi siswa sebesar 84.

Simpulan penelitian ini adalah penerapan Pendekatan Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic melalui penggunaan bahan ajar mampu meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar Akuntansi siswa kelas XI IPS 2 SMA Islam 1 Surakarta.

Kata Kunci : Mind Mapping, Mnemonic, bahan ajar, partisipasi, prestasi belajar akuntansi

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRACT

Dyah Pravita Wardani. IMPROVING PARTICIPATION AND ACHIEVMENT IN STUDYING ACCOUNTING BY QUANTUM LEARNING APPROACH APLICATION, TYPE MIND MAPPING AND MNEMONIC AND TEACHING MATERIAL FOR STUDENTS IN XI IPS 2 SMA ISLAM 1 SURAKARTA IN LESSON YEAR OF 2011 / 2012. Thesis, Faculty of Education and Pedagogy of Sebelas Maret University,a June 2012.

The purpose of this research is to increase participation and achievement of students in class XI IPS 2 at SMA Islam 1 Surakarta by implementing Quantum Learning Approach Type Mind Mapping and Mnemonic and accompanied by a media teaching materials.

This research is a Class Action Research (CAR). The experiment was conducted in two cycles, with each cycle consisting of planning, acting, observation, and reflection. Subjects were students in grade XI IPS 2 SMA Islam 1 Surakarta, amounting to 28 students. The source data came from the teacher, students and collaborator. The technique is to test data collection, observation, interviews, discussion, data analysis, documentation, anecdotal notes and field notes. The validity of the data using is member check, triangulasi (methode triangulation, source triangulation, instrumental triangulation, and analytic triangulation), expert opinion, and key respondent review. Data analysis used comparative descriptive data analysis techniques, data analysis of quantitative and qualitative data analysis. Spiral model of research procedures are interrelated from Hopkins.

The results showed that the approach through the application of Mind Mapping Quantum Learning and Mnemonic Type accompanied by the use of learning materials could increase the participation and achievement of students from pre-survey to the cycles I and from cycle I to cycle II. The learning process at the time of the survey was a pre-lecture in one direction so that the percentage of student participation in learning activities was only 55% with the average achievement scores of students studying accounting were 63. Teaching materials that combined with the type of learning Mind Mapping and Mnemonic were used in Cycle 1 although there were still some shortcomings, the results are the percentage of student participation in learning activities rose by 12% from 55% to 67%, with average increasing in achievement scores of students in studying Accounting from 63 to 79. Significant increase could be seen in the Cycle 2 which has implemented the use of teaching materials, Mind Mapping and Mnemonic optimally in order to get the percentage of student participation by 77%, and average achievement scores of students in studying accounting was 84.

The conclusions of this study is the application of Quantum Learning Approach, Mind Mapping and Mnemonic Type through the use of teaching materials can increase participation and learning achievement of students in learning Accounting in class in XI IPS 2 at SMA 1 Islam Surakarta

Keywords: Mind Mapping, Mnemonic, teaching materials, participation, achievement in accounting learning.

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

MOTTO

-orang yang beriman di antaramu

dan orang-

( Terjemahan Al Quran Surat Al Mujadalah ayat 11 )

Setiap individu adalah unik, setiap dari mereka memiliki bakat yang berbeda satu sama lain dan mereka belajar dengan cara mereka. Tidak

ada istilah murid bodoh atau guru pintar, yang ada hanyalah pendekatan / metode / model pembelajaran yang tepat dan kurang

tepat.

( Penulis )

Hidup yang indah adalah hidup yang bermanfaat bagi orang banyak.

(Penulis)

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

PERSEMBAHAN

Teriring syukur kepada Allah SWT, saya persembahkan dan saya dedikasikan

karya ini untuk :

Ibu Dyah Rumpinuji dan Bapak Suwarno, atas semua cinta, kasih sayang

dan doanya selama ini. Terima kasih atas semua nilai nilai moral yang

diajarkan kepada saya sejak kecil. Dan anda berdualah model nyata guru

favorit saya.

Keluarga, yang telah mengajarkan saya prinsip prinsip menjadi guru yang

baik dan menginspirasi saya untuk bercita cita menjadi seorang guru.

Mas Sony Abdian atas semua dukungan dan perhatiannya selama ini.

Almarhum Ayu Metta, Nurul Azizah, Bakti Nur Rohmah, Abidah Dwi

Isti, dan Aish Nurul, semua teman teman kelas B BKK Akuntansi

angkatan 2008, serta teman teman kost saya.

Semua guru dan dosen yang pernah mengajar saya dan telah memberikan

bimbingan sampai saya ada di tahap ini.

Semua pihak yang pernah memberikan inspirasi bagi hidup saya. Terima

kasih telah memberi warna dalam dua puluh dua tahun kehidupan saya.

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Tidak ada kata yang pantas diucapkan penulis selain syukur alhamdulillah

kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam yang Maha Pengasih dan Maha

Penyayang, atas seijin-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya laporan penulisan atau skripsi

ini tidak lepas dari bantuan serta dukungan, baik materil maupun moril yang

diberikan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempata n ini dengan

rendah hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada

yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Muhammad Furqon Hidayatullah, M.Pd , selaku dekan

Fak ultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Bapak Drs. Syaiful Bachri, M.Pd, selaku ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Ibu Dr. Wiedy Murtini, M.Pd, selaku ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

4. Bapak Drs. Wahyu Adi , M.Pd, selaku ketua Bidang Keahlian Khusus

Akuntansi Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Bapak Drs. Sudiyanto, M.Pd, selaku Pembimbing I.

6. Ibu Sri Sumaryati, M.Pd, selaku Pembimbing II.

7. Bapak Jaryanto, S.Pd, M.Si, selaku pembimbing akademik penulis.

8. Tim Penguji Skripsi, atas bimbingan, saran dan nilai yang diberikan.

9. Bapak Kadarusman, S.Pd selaku kepala SMA Islam 1 Surakarta.

10. Ibu Attin Nur W, S.Pd selaku guru Akuntansi kelas XI IPS 2 SMA Islam 1

Surakarta.

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

11. Para siswa siswi kelas XI IPS 2 SMA Islam 1 Surakarta yang telah

bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

12. Ibu, Bapak, Adik serta keluarga besar penulis.

13. Teman-teman BKK Akuntansi kelas B angkatan 2008, sukses untuk

kalian.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan karya ini masih terdapat banyak

kekurangan, untuk itu penulis dengan besar hati menerima kritik dan saran yang

membangun, sehingga dapat memperkaya penulisan skripsi ini. Semoga karya

tulis ini mampu memberikan manfaat bagi penulis maupun para pembaca yang

memiliki kepedulian pada perbaikan dan perkembangan dunia pendidikan di

Indonesia.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN...................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN........................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .................................................... ................ v

HALAMAN REVISI.................................................................................... vi

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................. vii

HALAMAN ABSTRACT .......................................................................... viii

HALAMAN MOTTO ................................................................................. ix

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. x

KATA PENGANTAR ................................................................................ xi

DAFTAR ISI ............................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ... .................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMP IRAN.................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Perumusan Masalah ............................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Pendekatan Quantum Learning ................ 12

1. Pengertian Pendekatan Quantum Learning ..................... 12

2. Kelemahan dan Keunggulan Pendekatan Quantum

Learning........................................................................... 14

3. Model model Pembelajaran dari Pendekatan Quantum

Learning ........................................................................... 16

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

4. Tipe Pembelajaran Mind Mapping ................................... 19

a. Pengertian Mind Mapping .......................................... 19

b. Kelemahan dan Keunggulan Mind Mapping ............. 20

c. Langkah langkah Mind Mapping ............................ 21

5. Tipe Pembelajaran Mnemonic .......................................... 22

a. Pengertian Mnemonic ................................................. 22

b. Kelemahan dan Keunggulan Mnemonic .................... 22

c. Teknik teknik Mnemonic......................................... 24

d. Langkah langkah Mnemonic ................................... 25

B. Tinjauan Tentang Bahan Ajar ................................................ 26

1. Pengertian dan Komponen Bahan Ajar ............................ 26

2. Tujuan, Fungsi dan Manfaat Bahan Ajar ......................... 27

3. Jenis Bahan Ajar .............................................................. 28

4. Bahan Ajar Cetak ............................................................. 28

a. Pengertian Bahan Ajar Cetak ..................................... 28

b. Jenis Bahan Ajar Cetak .............................................. 29

C. Tinjauan Tentang Partisipasi .................................................. 31

1. Pengertian Partisipasi Siswa ............................................ 31

2. Manfaat Partisipasi ........................................................... 32

3. Faktor Penyebab Rendahnya Partisipasi .......................... 32

4. Indikator Partisipasi Belajar Siswa .................................. 33

D. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar ......................................... 34

1. Pengertian Prestasi Belajar ............................................... 34

2. Faktor faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar...... 35

E. Tinjauan Tentang Akuntansi ................................................. 36

1. Pengertian Akuntansi ...................................................... 36

2. Materi Kertas Kerja .......................................................... 37

3. Materi Laporan Keuangan................................................ 37

F. Penelitian yang Relevan ......................................................... 38

G. Kerangka Berpikir .................................................................. 41

H. Hipotesis ................................................................................. 44

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 47

B. Subjek Penelitian .................................................................... 49

C. Data dan Sumber Data ........................................................... 49

D. Pengumpulan Data ................................................................. 50

E. Uji Validitas Data ................................................................... 55

F. Analisis Data .......................................................................... 58

G. Prosedur Penelitian................................................................. 59

H. Indikator Kinerja Penelitian ................................................... 68

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pra Survei ............................................................... 71

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus.................................... 77

C. Perbandingan Hasil Tindakan Tiap Siklus ............................. 101

D. Pembahasan ............................................................................ 108

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ............................................................................... 113

B. Implikasi ................................................................................. 114

C. Saran ....................................................................................... 115

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 118

LAMPIRAN ................................................................................................ 122

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 49

Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian 70

Tabel 4.1 Partisipasi Belajar Akuntansi Siswa Pra Survei 73

Tabel 4.2 Kemampuan dan Keterampilan Guru Pra Survei 76

Tabel 4.3 Partisipasi Belajar Akuntansi Siswa Siklus 82

Tabel 4.4 Ketuntasan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Siklus 1 84

Tabel 4.5 Kemampuan dan Keterampilan Guru Siklus 1 85

Tabel 4.6 Partisipasi Belajar Akuntansi Siswa Siklus 2 93

Tabel 4.7 Ketuntasan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Siklus 2 95

Tabel 4.8 Kemampuan dan Keterampilan Guru Siklus 2 97

Tabel 4.9 Peningkatan 102

Tabel 4.10 Peningkatan Partisipasi Belajar Akuntansi Siswa 105

Tabel 4.11Peningkatan Ketuntasan Belajar Akuntansi Siswa 106

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Profil SMA Islam 1 Surakarta ............................................................... 122

2. Bahan Ajar ............................................................................................ 134

3. Media Penghargaan ............................................................................... 209

4. Dokumentasi Media Pembelajaran ....................................................... 221

5. Poster Quantum Leaner ........................................................................ 222

6. Daftar Nama Siswa ............................................................................... 223

7. Daftar Nilai Siswa ................................................................................. 224

8. Instrumen Tes ........................................................................................ 225

9. Lembar Pengamatan Partisipasi Siswa ................................................. 233

10. Lembar Pengamatan Kemampuan dan Keterampilan Guru.................. 250

11. Panduan Wawancara ............................................................................ 263

12. Lembar Pengamatan Tindakkan Tidak Tertib Siswa ............................ 269

13. Daftar Partisipasi Siswa ........................................................................ 270

14. Member Check Kegiatan Penelitian ...................................................... 272

15. Lembar Catatan Anekdotal ................................................................... 273

16. Hasil Catatan Lapangan Pra Survei....................................................... 274

17. Daftar Nilai Pra Survei .......................................................................... 276

18. Hasil Observasi Partisipasi Siswa Pra Survei ....................................... 277

19. Hasil Observasi Kemampuan dan Keterampilan Guru Pra Survei ....... 286

20. Hasil Observasi Tindakan Tidak Tertib Siswa Pra Survei .................... 297

21. Hasil Wawancara Pra Survei ................................................................. 298

22. Dokumentasi Kegiatan Pra Survei ........................................................ 314

23. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ....................................... 316

24. Hasil Catatan Lapangan Siklus 1 .......................................................... 341

25. Daftar Absensi Siswa Siklus 1 .............................................................. 345

26. Daftar Nilai Siswa Siklus 1 ................................................................... 346

27. Hasil Observasi Partisipasi Siswa Siklus 1 ........................................... 347

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

28. Hasil Observasi Kemampuan dan Keterampilan Guru Siklus 1 ........... 359

29. Hasil Observasi Tindakan Tidak Tertib Siklus 1 ..................................... 370

30. Daftar Partisipasi Siswa Siklus 1 .......................................................... 371

31. Hasil Catatan Anekdotal Siklus 1 ......................................................... 372

32. Dokumentasi Siklus 1 ........................................................................... 382

33. Hasil Karya Mind Map Siswa Siklus 1 ................................................. 385

34. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ....................................... 390

35. Hasil Catatan Lapangan Siklus 2 .......................................................... 418

36. Daftar Absensi Siswa Siklus 2 .............................................................. 422

37. Daftar Nilai Siswa Siklus 2 ................................................................... 423

38. Hasil Observasi Partisipasi Siswa Siklus 2 ........................................... 424

39. Hasil Observasi Kemampuan dan Keterampilan Guru Siklus 2 ........... 436

40. Hasil Observasi Tindakan Tidak Tertib Siklus 2 ..................................... 447

41. Hasil Wawancara Pasca Siklus ............................................................. 448

42. Daftar Partisipasi Siswa Siklus 2 .......................................................... 464

43. Hasil Catatan Anekdotal Siklus 2 ......................................................... 465

44. Dokumentasi Siklus 2 ........................................................................... 475

45. Hasil Karya Mind Map Siswa Siklus 1 ................................................. 477

46. Member Check Pelaksanaan Penelitian ................................................. 483

47. Perijinan ................................................................................................ 484

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia pada masa sekarang

mengalami kemajuan yang cukup bagus. Perkembangan ini meliputi

perkembangan media pembelajaran yang digunakan, model pembelajaran, metode

pembelajaran, teknik pembelajaran serta hal hal lain yang mampu meningkatkan

kualitas pendidikan di Indonesia. Namun, apapun bentuk penyelenggaraan

pendidikan yang diberlakukan, hal utama yang harus diperhatikan adalah

pembelajaran yang bermakna. Pembelajaran yang bermakna akan membantu

tercapainya tujuan pembelajaran serta kompetensi yang diinginkan, dimana

kompetensi ini membentuk manusia yang menguasai ranah kognitif, afektif, serta

psikomotor.

Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi

baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.

Pembelajaran bermakna sebagai hasil dari peristiwa mengajar ditandai oleh

terjadinya hubungan antara aspek-aspek, konsep-konsep, informasi atau situasi

baru dengan komponen-komponen yang relevan di dalam struktur kognitif siswa.

Proses belajar tidak sekadar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta belaka,

tetapi merupakan kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan

pemahaman yang utuh, sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara

baik dan tidak mudah dilupakan. Dengan demikian, agar terjadi pembelajaran

bermakna maka guru harus selalu berusaha mengetahui dan menggali konsep-

konsep yang telah dimiliki peserta didik dan membantu memadukan secara

harmonis konsep-konsep tersebut dengan pengetahuan baru yang akan diajarkan.

Akan tetapi, pada kenyataannya proses belajar mengajar pada pendidikan di

negara kita masih hanya berupa transfer ilmu pengetahuan / materi dari guru ke

peserta didik tanpa adanya proses mengaitkan dan membangun materi dengan

melibatkan potensi serta pengetahuan dari peserta didik. Hal inilah yang

1

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

menjadikan tujuan pembelajaran untuk menjadikan peserta didik menguasai tiga

ranah kompetensi dapat dikatakan kurang maksimal.

Pendidikan yang bermutu akan menciptakan sumber daya manusia yang

berkualitas. Sejauh ini proses pembelajaran di sekolah masih didominasi oleh

sebuah paradigma yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan seperangkat

fakta fakta yang harus dihafal. Umumnya situasi kelas di negara kita masih

berpusat pada guru, belum mendayagunakan potensi yang dimiliki siswa untuk

menemukan sendiri informasi yang ingin ditemukannya, hal ini mengakibatkan

kurang kondusifnya interaksi antara guru dengan murid.

Kegiatan belajar mengajar diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang

telah dirumuskan sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan maka guru dengan

sadar merencanakan kegiatan pembelajaran secara sistematis dengan

memanfaatkan segala sesuatu demi kepentingan kegiatan belajar dan mengajar.

Salah satu hal yang dapat dimanfaatkan guru dalam mencapai tujuan

pembelajaran adalah dengan mengkombinasikan antara pendekatan, strategi,

model, teknik serta media belajar dengan tepat. Kombinasi ini harus digunakan

sesuai dengan karakteristik dari peserta didik, karakteristik guru, materi yang

dipelajari serta kondisi lingkungan yang melatarbelakangi peserta didik. Salah

satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran bermakna dengan mendayagunakan potensi yang dimiliki siswa

adalah pendekatan Quantum Learning.

Quantum Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang

diperkenalkan oleh Bobby De Porter pada tahun 1982 melalui lembaga

pembelajaran Super Camp. Quantum Learning meningkatkan kemampuan peserta

didik dalam berbagai aspek. Quantum Learning dapat mengembangkan motivasi,

kemampuan menulis, kemampuan membaca, kemampuan mencatat, kemampuan

berfikir serta mengoptimalkan 8 macam kecerdasan yang dimiliki anak. Selain itu,

melalui pembelajaran Quantum Learning akan membuat kegiatan belajar

mengajar menjadi lebih semarak, menyenangkan dan bermakna. Quantum -

Learning memiliki berbagai tipe salah satunya adalah Mind Mapping dan

Mnemonic. Mind Mapping dan Mnemonic merupakan tipe dari Quantum Learning

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

yang digunakan untuk mempermudah dan memperkuat daya ingat serta

pemahaman seseorang akan suatu materi.

Mind Mapping atau dikenal juga sebagai Peta Pikiran merupakan teknik

pencatatan yang dikembangkan pada tahun 1970 an oleh Tony Buzan dan

didasarkan pada riset tentang bagaimana cara kerja otak yang sebenarnya. Mind -

Mapping menggunakan pengingat pengingat visual dan sensorik dalam suatu

pola dari ide ide yang berkaitan, seperti peta jalan yang digunakan untuk

mengorganisasikan, dan merencanakan. Mind Mapping dapat membangkitkan ide

orisinil dari seseorang sehingga memicu ingatan menjadi lebih mudah. Mind -

Mapping mengaktifkan fungsi dari kedua belahan otak manusia melalui

penggunaan gambar, kata serta warna dengan cara yang kreatif dan

menyenangkan.

Mnemonic adalah menghafalkan sesuatu dengan "bantuan". Bantuan

tersebut bisa berupa singkatan, pengandaian dengan benda, atau "linking"

(mengingat sesuatu berdasarkan hubungan dengan suatu hal lain), dan masih

banyak teknik lain. Mnemonic adalah teknik untuk mengingat informasi yang

sangat sulit untuk diingat kembali. Terdapat tiga prinsip dasar ketika

menggunakan Mnemonic yakni motivasi, imajinasi, dan asosiasi. Manfaat

penggunaan Mnemonic karena memudahkan mengingat, tentunya juga akan

memudahkan pemahaman dalam belajar. Ini akan membangkitkan motivasi siswa

untuk lebih giat belajar, sehingga akhirnya dapat mencapai prestasi belajar yang

optimal.

Kegiatan belajar mengajar memerlukan adanya suatu media atau sumber

belajar yang akan membantu siswa untuk memahami materi pelajaran. Bahan ajar

merupakan salah satu media belajar sekaligus sumber belajar yang dapat

dimanfaatkan siswa dalam memahami proses belajar, melatih tingkat pemahaman

siswa melalui evaluasi serta sebagai pedoman siswa dalam mempelajari materi

secara urut dan runtut sehingga kompetensi dasar yang diinginkan dapat tercapai

dengan maksimal. Selain itu, guru di masa sekarang diharapkan mampu membuat

serta mengembangkan bahan ajar guna kepentingan proses pembelajaran serta

anak didiknya. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah nomor 19

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Pasal 20, yang menyatakan bahwa, guru diharapkan mampu mengembangkan

materi pembelajaran (2005). Pernyataan ini kemudian dipertegas melalui

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 41, tentang Standar Proses, yang

antara lain mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang

mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Salah satu elemen dalam RPP adalah

sumber belajar (2007). Dengan demikian, guru diharapkan untuk mengembangkan

bahan ajar sebagai salah satu sumber belajar. Pada lampiran Permendiknas nomor

16 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, juga diatur

tentang berbagai kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik, baik yang bersifat

kompetensi inti maupun kompetensi mata pelajaran. Bagi guru pada satuan

pendidikan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), baik dalam tuntutan

kompetensi pedagogik maupun kompetensi profesional, berkaitan erat dengan

kemampuan guru dalam mengembangkan sumber belajar dan bahan ajar (2007).

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu

guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang

dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Bahan ajar atau

materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka

mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis

materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur),

keterampilan, dan sikap atau nilai. Bahan ajar merupakan bagian dari sumber

belajar. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu

kompetensi atau KD secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif

mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu.

Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, penggolongan,

peringkasan, pelaporan data keuangan pada suatu entitas usaha / organisasi.

Akuntansi akan menghasilkan laporan keuangan yang akan membantu dalam

pengambilan keputusan bagi pengguna informasi akuntansi. Laporan keuangan

yang dihasilkan akan melalui suatu proses yang disebut dengan siklus akuntansi,

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

baik itu siklus akuntansi pada perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun

perusahaan manufaktur.

Salah satu hal yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran

adalah peningkatan prestasi belajar atau peningkatan ranah knowledge siswa

(kognitif), prestasi belajar adalah hasil usaha bekerja atau belajar yang

menunjukan ukuran kecakapan yang dicapai dalam bentuk nilai. Prestasi belajar

ditunjukan dengan jumlah nilai raport atau test nilai formatif maupun sumatif.

Selain prestasi, diperlukan pula partisipasi dari peserta didik dalam suatu kegiatan

pembelajaran. Partisipasi adalah keikutsertaan, peran serta atau keterlibatan yang

berkaitan dengan keadaaan. Partisipasi peserta didik dalam kegiatan belajar

mengajar merupakan salah satu tujuan penting kegiatan pembelajaran karena

peserta didik merupakan subyek sekaligus obyek dari kegiatan belajar mengajar

itu sendiri. Sehingga peserta didik diharapkan mampu berperan aktif dalam setiap

kegiatan di dalam kelas baik itu melalui kegiatan mengumpulkan tugas, bertanya,

mengemukakan pendapat, maupun keberanian menjawab serta menyelesaikan

masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Tanpa adanya partisipasi

yang bagus dari pihak siswa akan berakibat pada statisnya kondisi kelas serta

rendahnya prestasi yang dicapai siswa.

Dalam praktiknya mata pelajaran akuntansi sering dianggap susah dan

membingungkan hal ini dikarenakan materi dalam mata pelajaran akuntansi sering

diajarkan dengan cara konvensional, monoton dan hanya menekankan pada hasil

saja. Cara yang konvensional serta monoton membuat siswa merasa bosan

sehingga motivasi untuk mempelajari akuntansi pun lemah. Padahal, motivasi

berperan utama dalam meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar siswa. Siswa

merasa yang penting hanya hasil akhir saja bukan proses pengerjaan akuntansi.

Padahal dalam akuntansi yang lebih penting adalah proses bukan hasil akhir.

Kenyataan ini dapat dilihat dengan banyaknya nilai nilai bagus dalam pelajaran

akuntansi akan tetapi sebenarnya partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran

akuntansi masih kurang.

SMA Islam 1 Surakarta terletak di Jl. Brigjen Sudiarto No. 151 daerah

Gading Kidul. SMA Islam 1 Surakarta merupakan salah satu sekolah swasta di

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Surakarta yang menitikberatkan pada pembinaan akhlak serta Agama Islam. Dari

hasil observasi yang dilaksanakan oleh peneliti ketika kegiatan praktik mengajar

(PPL) selama 3 bulan di Kelas XI IPS 2, SMA Islam 1 Surakarta dapat

disimpulkan jika prestasi belajar akuntansi dan partisipasi siswa dalam kegiatan

pembelajaran akuntansi masih rendah. Partisipasi siswa di kelas XI IPS 2 SMA

Islam 1 Surakarta termasuk dalam kategori rendah karena rata rata tingkat

partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran akuntansi hanya sebesar 55 % saja,

dimana terdiri dari partisipasi visual yang berupa perhatian siswa terhadap

pelajaran hanya sebesar 54%, partisipasi oral sebesar 45 % meliputi partisipasi

dalam bertanya 42% dan partisipasi dalam mengeluarkan pendapat sebesar 48 %,

partisipasi emosi sebesar 65 % meliputi kepercayaan diri dengan persentase

sebesar 59% dan kedisplinan sebesar 71%, dan tingkat persentase partisipasi

mental sebesar 56% yang meliputi kemampuan mengingat 57% dan kemampuan

memecahkan soal sebesar 55%. Rendahnya partisipasi dapat dilihat dari kegiatan

siswa yang umumnya tidak membawa buku, tidak mau mengerjakan tugas, tidak

memperhatikan guru, menggangu temannya yang lain serta sering keluar masuk

kelas tanpa ditegur. Rendahnya partisipasi berimbas pada rendahnya prestasi

peserta didik di kelas tersebut, hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi pra survei

dimana hanya 43 % atau 12 siswa dari 28 siswa saja yang lulus dari standar

ketuntasan minimal, selebihnya 16 siswa masih harus mengulang (remidi) ujian

kompetensi dasar untuk mencapai standar ketuntasan minimal tersebut. Dari hasil

pra survei juga didapat hasil nilai rata rata prestasi belajar akuntansi siswa hanya

berada di angka 63, jauh dari standar ketuntasan sebesar 75.

Rendahnya partisipasi dan prestasi siswa ini dikarenakan beberapa alasan

antara lain, umumnya kegiatan pembelajaran akuntansi masih berpusat pada guru

dengan hanya menggunakan Pendekatan Ekspositori (Ceramah), tanpa adanya

variasi penggunaan media atau model pembelajaran yang lain sehingga siswa

cenderung merasa bosan dan malas mempelajari akuntansi. Dari pengamatan

peneliti, kurang lebih 70 % siswa kelas XI IPS 2 di SMA Islam 1 Surakarta

merupakan anak anak tipe kinestetik yang membutuhkan suatu kegiatan

pembelajaran yang membuat mereka bergerak dan tidak cepat bosan, sehingga

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

model pembelajaran ekspositori saja tanpa adanya variasi kurang cocok jika

diterapkan di kelas dengan karakteristik siswa seperti ini. Kegiatan pembelajaran

hanya berupa transfer ilmu tanpa mengkaitkan antara materi yang satu dengan

yang lain sehingga tidak ada makna dari materi tersebut untuk siswa bagi

kehidupan sehari harinya. Selain itu kondisi ekonomi siswa siswi SMA Islam

satu Surakarta pada umumnya berasal dari golongan ekonomi menengah ke

bawah serta kurangnya fasilitas yang ada dalam menunjang kegiatan belajar

mengajar seperti tidak adanya buku mengakibatkan siswa siswi kurang terarah

dalam mempelajari materi akuntansi. Kurangnya penghargaan guru akan

kemampuan siswa turut berpengaruh terhadap hubungan interaksi antara siswa

dan guru yang kurang dekat. Umur siswa yang cenderung di atas usia seharusnya

serta kurangnya perhatian dari pihak keluarga dan guru akan kemampuan siswa

membuat persepsi siswa terhadap dirinya sendiri rendah sehingga pada akhirnya

penghargaan terhadap dirinya sendiri juga rendah, hal ini berpengaruh dalam

motivasi dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran kurang dan cenderung

tidak bersemangat.

Berdasarkan penjabaran permasalahan di atas dapat diidentifikasi jika

permasalahan yang terjadi di Kelas XI IPS 2 SMA Islam 1 Surakarta adalah

sebagai berikut :

1. Pembelajaran akuntansi di kelas umumnya masih monoton dan hanya berpusat

pada guru.

2. Belum adanya model pembelajaran yang memfasilitasi gaya belajar anak

sehingga tidak sesuai dengan karakteristik peserta didik.

3. Tidak adanya bahan ajar modul / buku sebagai panduan siswa dalam

mempelajari akuntansi.

4. Kurangnya interaksi antara siswa dan guru dalam pembelajaran akuntansi.

5. Rendahnya persepsi diri serta kepercayaan diri siswa tehadap dirinya sendiri.

6. Siswa banyak mengalami kesulitan dalam memahami materi pada mata

pelajaran akuntansi.

7. Rendahnya partisipasi serta prestasi belajar siswa dalam mempelajari

akuntansi.

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Permasalahan tersebut apabila dibiarkan akan berakibat fatal bagi siswa

siswanya, karena kebutuhan siswa untuk dimengerti dan difasilitasi dalam

kegiatan pembelajaran baik dari fasilitas mental maupun fasilitas fisik tidak

terpenuhi, hal ini membuat siswa sulit keluar dari rendahnya prestasi mereka

dalam kegiatan pembelajaran.

Permasalahan yang ada perlu segera diatasi, untuk itu perlu adanya suatu

pendekatan, model serta media pembelajaran yang mampu memfasilitasi sekaligus

meningkatkan pemahaman siswa dalam mempelajari akuntansi. Peneliti

mengambil kesimpulan jika pendekatan Quantum Learning akan mampu

mengatasi permasalahan yang ada di dalam kelas tersebut. Pendekatan Quantum

akan mampu membawa suasana belajar yang semarak dan menyenangkan di

dalam kelas sekaligus membantu siswa untuk menemukan bakatnya. Peneliti

memilih tipe Mind Mapping dan tipe Mnemonic dari pendekatan Quantum

Learning dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mencatat

dan menghafal sekaligus memfasilitasi gaya belajar yang mereka miliki. Seluruh

kegiatan pembelajaran yang menyenangkan akan dipadupadankan dengan materi

dan dibuat dalam suatu bahan ajar yang dapat dijadikan panduan dalam belajar.

Dari penggunaan Mind Mapping, Mnemonic serta bahan ajar akan meningkatkan

partisipasi siswa di dalam kelas dan pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar

siswa.

Atas dasar latar belakang masalah di atas, peneliti akan meneliti lebih jauh

tentang Upaya Meningkatkan Partisipasi Dan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui

Penerapan Pendekatan Quantum Learning Tipe Mind Mapping Dan Mnemonic

Serta Media Bahan Ajar Pada Siswa Kelas XI IPS 2 Sma Islam 1 Surakarta

Tahun Pelajaran 2011 / 2012.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, permasalahan

yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut,

Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic melalui penggunaan

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

bahan ajar dapat meningkatkan partisipasi serta prestasi belajar akuntansi pada

C. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Berdasarkan permasalahan serta rumusan masalah yang telah

dikemukakan, penelitian tindakan kelas ini memiliki tujuan dengan penerapan

Pendekatan Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic melalui

penggunaan bahan ajar diharapkan mampu meningkatkan partisipasi serta prestasi

belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Islam 1 Surakarta Tahun

pelajaran 2011 / 2012.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini,

adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memperkuat teori yang sudah ada

mengenai pendekatan Quantum Learning khususnya Tipe Mind Mapping dan

Mnemonic dan tentang penggunaan bahan ajar, serta memberikan masukan

dalam pemilihan metode pembelajaran yang tepat pada kegiatan belajar dan

mengajar dengan memperhatikan karakteristik siswa, karakteristik guru,

karakteristik materi serta faktor fasilitas dari lingkungan. Selain itu, penelitian

ini diharapkan dapat memberikan informasi pada peneliti peneliti lain dalam

mengembangkan kualitas penyelenggaraan pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

1) Memberikan pilihan strategi pembelajaran dalam mengatasi

permasalahan yang dialami oleh siswa di dalam kelas.

2) Guru mampu meningkatkan keterampilannya untuk meningkatkan

mutu belajar dan mengajar sehingga mampu menghasilkan sesuatu

yang bermanfaat bagi pendidikan dan kebudayaan. Hal ini akan

bermanfaat bagi Pengembangan Profesi Guru.

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

3) Peningkatan kemampuan guru dalam mengolah dan mengembangkan

bahan ajar yang sesuai karakteristik siswanya, sehingga dapat

dimanfaatkan siswa sebagai media dan sumber belajar.

4) Meningkatkan kinerja guru dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran.

5) Adanya interaksi positif antara guru dengan murid.

b. Bagi Siswa

1) Siswa lebih terarah dalam mempelajari akuntansi dengan

digunakannya bahan ajar sebagai panduan dan sumber belajar.

2) Siswa mampu menemukan dan menghargai potensi yang dimilikinya.

3) Meningkatkan daya ingat serta daya nalar / pemahaman siswa dengan

cara yang menyenangkan melalui penggunaan Mind Map serta

Mnemonic.

4) Partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran akuntansi

meningkat.

5) Prestasi belajar akuntansi siswa meningkat.

c. Bagi Sekolah

1) Meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi.

2) Merupakan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan dan ilmu

pengetahuan tentang manfaat pengembangan Pendekatan Quantum -

Learning.

3) Bahan referensi bagi semua pihak yang bermaksud melakukan

penelitian lebih lanjut.

d. Bagi Peneliti

1) Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah

peneliti dapatkan selama di bangku perkuliahan khususnya pada mata

pelajaran akuntansi serta menerapkan berbagai model pembelajaran

yang telah dipelajari ke dalam kehidupan nyata di masyarakat.

2) Sebagai wujud kepedulian peneliti terhadap permasalahan yang

terdapat dalam dunia pendidikan.

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

3) Sebagai bentuk praktik kemampuan serta keterampilan peneliti dalam

memecahkan masalah pada dunia pendidikan.

4) Peningkatan kemampuan peneliti dalam mengolah dan

mengembangkan bahan ajar yang sesuai karakteristik siswa, sehingga

dapat dimanfaatkan siswa sebagai media dan sumber belajar.

5) Menjadikan peneliti sebagai calon guru yang berkarakter kuat dan

cerdas dalam peningkatan mutu pendidikan.

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Pendekatan Quantum Learning

1. Pengertian Pendekatan Quantum Learning

DePorter (2009) menjelaskan pengertian Quantum Learning, sebagai

berikut:

Quantum Learning is a Comprehensive model that covers both educational theory and immediate classroom implementation.Into integrates research-based best practices in education into a unified whole,

Quantum Learning is about bringing joy to teaching and learning with ever-

content a way that engages and energizes students. This model also integrates learning and life skills, resulting in students who become effective lifelong learners-resposible for their own education (1).

Pernyataan di atas memiliki arti, Quantum Learning adalah pendekatan

pembelajaran yang mampu mengintregasikan antara teori pendidikan dengan

pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas secara baik dan cepat. Quantum

Learning mampu memasukkan teori pendidikan ke dalam praktik pelaksanaan

pembelajaran, dengan membuat isi materi lebih bermakna dan relevan bagi

kehidupan siswa. Selain itu, Quantum Learning juga merupakan suatu

pendekatan pembelajaran yang menitikberatkan pada kegembiraan guru dalam

mengajar serta kegembiraan siswa dalam menemukan serta membangun

pengetahuannya sendiri. Hal tersebut akan membantu guru untuk menyajikan

isi materi sesuai dengan karakteristik dan energi yang dimiliki siswa.

Pendekatan Quantum Learning juga mampu mengkombinasikan antara

kegiatan pembelajaran dengan kemampuan yang dimiliki siswa, sehingga

hasilnya akan lebih efektif dan dapat digunakan bagi kehidupan siswa di masa

depan.

Menurut DePorter dan Hernacki, bahwa Quantum Learning berakar dari

upaya Dr. Georgi Lozanov, seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

bereksperimen dengan suggestology atau suggestopedia. Suggestopedia

memiliki prinsip dasar bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil

belajar, dan setiap tindakan, pikiran, asosiasi, perubahan lingkungan,

presentasi serta rancangan pengajaran apapun yang terdapat dalam kegiatan

pembelajaran mampu memberikan sugesti positif ataupun negatif bagi siswa.

Beberapa teknik yang digunakannya untuk memberikan sugesti positif adalah

mendudukkan murid secara nyaman, memasang musik latar di dalam ruang

kelas, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster-poster untuk

memberikan kesan besar sambil menonjolkan informasi, dan menyediakan

guru-guru yang terlatih baik dalam seni pengajaran sugesti (2009).

Quantum Learning mencakup aspek-aspek penting dalam program

neurolinguistik (NLP), yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak

mengatur informasi. Quantum Learning menggabungkan sugestology, teknik

pemercepatan belajar, dan NLP dengan teori, keyakinan, dan metode sendiri.

Termasuk diantaranya konsep-konsep kunci dari berbagai teori dan strategi

belajar lain, seperti :

a. Teori otak kanan/kiri,

b. Teori otak triune (3 in 1)

c. Pilihan modalitas (visual, Audotorial, kinestetik)

d. Teori kecerdasan ganda

e. Pendidikan holistic (menyeluruh)

f. Belajar berdasarkan pengalaman

g. Belajar dengan symbol (Metaphoric learning)

h. Simulasi/permainan.

Pengertian lain dari pendekatan Quantum disampaikan oleh Miftahul

Pendekatan Quantum merupakan orkestrasi bermacam macam

interaksi yang ada di dalam dan di sekitar situasi belajar .

Jadi, dari berbagai pendapat yang ada dapat diambil kesimpulan jika,

Quantum Learning merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berakar

dari beberapa teori pendidikan yang diintegrasikan ke dalam praktik

pembelajaran sehingga materi yang disampaikan lebih bermakna dan relevan,

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

serta pelaksanaannya dilakukan dengan melibatkan semua komponen yang

ada di dalam kelas dan dilakukan secara semarak dan menyenangkan dengan

tujuan memfasilitasi kemampuan belajar siswa dan bakat yang dimiliki siswa

agar bermanfaat dalam kehidupannya di masa depan.

2. Kelemahan dan Keunggulan Pendekatan Quantum Learning

Dalam penerapan suatu pendekatan pembelajaran akan terdapat kelebihan

dan kelemahan yang ditemukan. Begitu juga dengan pendekatan Quantum

Learning. Pendekatan Quantum Learning juga memiliki kelemahan dan

keunggulan dalam pelaksanaannya.

Kelemahan dari Pendekatan Quantum Learning antara lain :

a. Membutuhkan pengalaman yang nyata, Pendekatan Quantum Learning

merupakan suatu pendekatan pembelajaran dengan prinsip Meaningfull

Learning (Pembelajaran Bermakna). Meaningfull Learning dapat tercapai

jika kegiatan pembelajaran dialami secara nyata dalam kehidupan siswa.

Mengusahakan suatu kegiatan pembelajaran yang menarik dan semarak

baik di dalam dan diluar kelas agar siswa dapat mengalaminya, bukanlah

hal yang mudah untuk dilakukan. Untuk itu dalam pelaksanaan Quantum

Learning diperlukan perencanaan dan persiapan yang matang agar tujuan

pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai.

b. Waktu yang cukup lama untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar.

Salah satu prinsip dari Quantum Learning adalah AMBAK. AMBAK

didefinisikan sebag AMBAK merupakan

salah satu cara untuk memotivasi siswa agar mengetahui manfaat yang

diperolehnya ketika mempelajari suatu materi pembelajaran. Akan tetapi,

AMBAK cukup sulit untuk ditanamkan pada diri anak, hal ini dapat

diantisipasi dengan cara dengan menginformasikan materi, kompetensi

dasar, serta indikator yang harus dicapai siswa di awal suatu kegiatan

pembelajaran.

c. Kesulitan mengidentifikasi keterampilan siswa, Quantum Learning

berpedoman pada kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Akan

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

tetapi, pada praktiknya jika guru tidak mampu mengontrol pelaksanaan

Quantum Learning akan berakibat siswa hanya berpikir untuk bersenang

senang saja tanpa mau berpikir akan manfaat yang didapat dari materi

yang diberikan. Pada akhirnya, tujuan pembelajaran yang diinginkan untuk

meningkatkan keterampilan siswa tidak dapat tercapai.

Selain kelemahan kelemahan Quantum Learning seperti yang

dikemukakan diatas, terdapat pula keunggulan dari pendekatan Quantum

Learning antara lain :

a. Quantum Learning lebih konstruktivis, bukan positivistis-empiris,

behavioristis, Quantum Learning mengajarkan pengetahuan kepada siswa

dengan jalan siswa menemukan dan membangun sendiri pengetahuan yang

dimilikinya dengan cara dan kemampuannya sendiri serta difasilitasi oleh

bantuan guru dan media pembelajaran lainnya.

b. Quantum Learning memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu

dan bermakna, bukan sekedar transaksi makna. Quantum Learning

memusatkan kegiatan pembelajaran pada Meaningfull Learning. Artinya

segala kegiatan belajar harus bermanfaat dan melekat dalam ingatan siswa,

sehingga siswa mampu memperoleh manfaat dan tujuan yang telah

direncanakan sebelumnya.

c. Quantum Learning sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran

dengan taraf keberhasilan tinggi. Quantum Learning memiliki tujuan

meningkatkan kemampuan siswa secara cepat dengan taraf keberhasilan

tinggi. Quantum Learning dapat meningkatkan kemampuan dalam

membaca, menulis, mengingat, mencatat serta berpikir.

d. Quantum Learning memiliki model yang memadukan konteks dan isi

pembelajaran. Quantum Learning memodifikasi kegiatan pembelajaran

agar berjalan semarak akan tetapi tetap memperhatikan materi yang

diberikan serta karakteristik peserta didik.

e. Quantum Learning menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian

penting proses pembelajaran. Prinsip awal Quantum Learning adalah

AMBAK yang bertujuan untuk memotivasi siswa agar memiliki keyakinan

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

dalam belajar. Melalui AMBAK, siswa yakin, jika materi yang diberikan

akan bermanfaat bagi dirinya.

f. Quantum Learning mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan

keseragaman dan ketertiban. Quantum Learning menghargai dan

mengutamakan keberagaman. Sehingga Quantum Learning cocok

diterapkan dalam suatu kelas yang hererogen. Quantum Learning

menghargai kecerdasan majemuk, gaya belajar siswa, serta potensi siswa,

dimana semuanya itu berbeda antara satu siswa dengan siswa yang lain.

3. Model model Pembelajaran dari Pendekatan Quantum Learning

Pada garis besarnya Pendekatan Quantum Learning dibagi menjadi

beberapa model, antara lain :

a. Model TANDUR, TANDUR meupakan salah satu model dari Pendekatan

Quantum, De Potter, Readon & Singer (2010 Model

TANDUR merupakan rancangan belajar Quantum Teaching (hlm.

127). Model Tandur berasal dari prinsip suggestopedia yang

diperkenalkan oleh Dr.Georgi Lozanov, dimana model ini

menitikberatkan pemberian sugesti / motivasi dalam menumbuhkan

motivasi belajar siswa. Model pembelajaran TANDUR menuntut guru

untuk membuat suasana belajar senyaman mungkin agar siswa siap

menerima materi pelajaran, dengan pedoman Bawalah dunia siswa ke

dunia guru, dan antarkan dunia guru ke dalam dunia s Sedangkan,

TANDUR sendiri merupakan suatu singkatan yang mengandung makna

tersendiri.

T = Tanamkan/Tumbuhkan (Menanamkan motivasi awal /

pengetahuan awal kepada anak dengan bantuan prinsip AMBAK).

A = Alami (Membiarkan siswa mengalami pengalaman yang

didapatkannya dalam kegiatan belajar dan mengajar).

N = Namai (Memberi kesempatan kepada siswa membangun sendiri

pengetahuan yang didapatnya dan memberikan pengertian / nama dari

pengalaman / pengetahuan yang diperolehnya).

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

D = Demonstrasikan (Memberi siswa peluang untuk mempraktikkan

pengetahuan / pengalaman yang dia dapat ke dalam pembelajaran yang

lain atau ke dalam kehidupan mereka).

U = Ulangi (Mengulangi materi / pengetahuan / pengalaman yang

diberikan guru kepada siswa dengan tujuan memperkuat koneksi saraf

dan membuat pembelajaran menjadi hal yang bermakna).

R = Rayakan (Merayakan keberhasilan siswa dalam melaksanakan

kegiatan belajar dan mengajar, ini juga merupakan wujud penghargaan

guru atas usaha siswa).

b. Model VAK, model VAK merupakan suatu model pembelajaran yang

memfasilitasi perbedaan gaya belajar yang dimilki siswa yang satu

dengan yang lain. Seperti yang diketahui, manusia memiliki tiga

kecenderungan gaya belajar, yaitu :

1) Visual (Melihat)

2) Audio (Mendengar)

3) Kinestetik (Bergerak)

Menurut Prashnig, gaya belajar VAK menggunakan tiga macam

sensori dalam menerima informasi, penglihatan, pendengaran dan gerak,

ketiganya ini diidentifikasikan sebagai jenis gaya belajar. Semua orang

menggunakan ketiganya fungsi sensoriknya untuk menangkap informasi,

namun untuk kebanyakan orang ada satu gaya belajar yang dominan, yang

merupakan cara terbaik memperoleh informasi. Untuk beberapa orang

yang lain mempunyai gaya belajar kombinasi, atau bahkan seimbang

untuk ketiga kemampuannya ( 2007 ).

Hal inilah yang menjadi dasar sebagian pendapat yang menyatakan

bahwa gaya belajar ini bukanlah suatu yang permanen, hanya suatu

kecenderungan.Untuk situasi dan kondisi yang berbeda, bisa saja menuntut

seseorang untuk menggunakan satu gaya belajar atau kombinasi dari

beberapa gaya belajar.

c. Model Quantum Thinker, Quantum Thinker merupakan suatu model

pembelajaran Pendekatan Quantum Learning yang melatih otak untuk

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

berpikir jauh lebih cepat dan besar. Quantum Thinker membutuhkan

AMBAK dalam awal langkah kegiatannya, karena dalam melaksanakan

pemikiran siswa diharapkan memiliki tujuan / manfaat mengapa materi

tersebut dipelajari. Quantum Thinker akan memfasilitasi perbedaan

dominasi belahan otak serta perbedaan gaya berpikir antara siswa yang

satu dengan yang lain. Seperti yang diketahui, otak terbagi menjadi

belahan otak kanan dan otak kiri. Otak kanan merupakan kumpulan para

pemikir fleksibel dan eksploratif. Sedangkan otak kiri merupakan

kumpulan para pemikir logis dan terstruktur.

d. Model Quantum Reader, Quantum Reader adalah suatu model

pembelajaran yang memiliki tujuan membaca cepat dengan lebih efektif,

cerdas dan bermakna. Salah satu tipe dari model pembelajaran ini adalah

Super Scan , yaitu suatu cara membaca dengan melibatkan keterampilan

tangan dan otak.

e. Model Quantum Writer, model pembelajaran Quantum Writer

menitikberatkan kegiatan menulis dengan mudah, fun dan

menyenangkan. Model ini banyak digunakan untuk meningkatkan bakat

siswa dalam menulis / mengarang. Salah satu tipe dari model

pembelajaran Quantum Writer adalah tipe PAK!

f. Model Quantum Note Taker, model pembelajaran Quantum Note Taker

merupakan suatu model yang paling sering digunakan dalam kegiatan

pembelajaran. Tipe dari model ini adalah Catatan TS serta Mind-

Mapping. Model pembelajaran Quantum Note Taker mendorong siswa

membuat catatan sesuai dengan kreatifitasnya dan menjadikan catatan

tersebut menjadi bermakna.

g. Model Quantum Memorizer, Quantum Memorizer merupakan salah satu

model pembelajaran Quantum yang akan memperkuat daya kerja dan

daya ingat otak. Salah satu tipe model pembelajaran ini yang paling

sering digunakan adalah Mnemonic.

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

4. Tipe Pembelajaran Mind Mapping

a. Pengertian Mind Mapping

Mind Mapping atau dikenal juga sebagai Peta Pikiran merupakan

teknik pencatatan yang dikembangkan pada tahun 1970 an oleh Tony

Buzan dan didasarkan pada riset tentang bagaimana cara kerja otak yang

sebenarnya. Mind Mapping menirukan proses berpikir, dengan merekam

informasi dalam bentuk gambar, warna, simbol dan emosional persis

seperti cara otak memproses informasi. Mind Mapping dapat

membangkitkan ide ide orisinil dari seseorang sehingga informasi

menjadi lebih mudah diingat. Mind Mapping mengaktifkan fungsi dari

kedua belahan otak manusia melalui penggunaan gambar, kata serta warna

dengan cara yang kreatif dan menyenangkan.

Para ahli ilmuwan mengetahui bahwa otak mengambil informasi

melalui campuran gambar, bunyi, aroma, pikiran, perasaan dan memisah

misahkannya dalam bentuk linear, seperti pidato dan karya tulis. Damasio

(1994

dilakukannya dalam bentuk gambar warna warni, simbol, bunyi dan

(DePorter et al , 2010: 225).

Buzan ( 2010) mengungkapkan bahwa Mind Mapping adalah

bentuk istimewa pencatatan dan perencanaan yang bekerja selaras dengan

otakmu untuk memudahkanmu mengingat, Mind Mapping menggunakan

warna

(hlm.20). Sejalan dengan hal tersebut DePorter dan Hernacki mengatakan

bahwa, Mind Mapping adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan

kita mengingat banyak informasi (2009). DePorter dan Hernacki,

mengungkapkan bahwa peta pikiran menggunakan pengingat pengingat

visual dan sensorik dalam suatu pola dari ide ide yang berkaitan, seperti

peta jalan yang digunakan untuk belajar, mengorganisasi dan

merencanakan sesuatu. Mind Mapping dapat membangkitkan ide ide

orisinal dan mempermudah dalam mengingat sesuatu (2009).

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Menurut Kantiti ( mengutip pernyataan Edward, 2009), Mind -

Mapping atau peta pikiran adalah cara paling efektif dan efisien untuk

memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data dari / ke otak

(2010:1). Lebih lanjut Buzan berpendapat bahwa Mind Mapping adalah

cara mudah dalam menggali informasi dari dalam dan dari luar otak

(2010). Dalam Peta Pikiran, sistem bekerja otak diatur secara alami, cara

kerjanya sesuai kealamian cara kerja manusia. Mind Mapping membuat

otak bekerja dengan baik dan seimbang. Manusia memiliki kedua belahan

otak yang kerjanya didominasi antara yang satu dengan yang lain. Mind

Mapping membantu menyeimbangkan kinerja keduanya. Dalam Mind

Mapping kedua sistem otak diaktifkan sesuai porsinya masing masing.

Kemampuan otak akan pengenalan visual untuk mendapatkan hasil yang

sebesar besarnya.

Jadi dari pendapat pendapat dari para ahli di atas dapat disimpulkan

jika Mind Mapping merupakan suatu teknik pencatatan yang

menghubungkan informasi satu dengan yang lainnya melalui bantuan

warna, gambar, serta garis dan simbol simbol lainnya, sehingga

membuat otak seimbang dan memudahkan otak dalam mengingat.

b. Kelemahan dan Keunggulan Mind Mapping

Kelemahan Mind Mapping sendiri adalah memerlukan waktu yang

lama serta kreatifitas yang tinggi. Kreatifitas yang tinggi akan

menghasilkan Mind Map yang baik, akan tetapi daya kreatifitas antara

orang yang satu dengan yang lain berbeda beda. Hal ini dapat diatasi

dengan sering berlatih, serta adanya bimbingan serta motivasi dari guru

Mind Mapping

Kelebihan penggunaan Mind Mapping menurut Rostikawati ( 2009 )

Mind Map dapat membiasakan siswa untuk melatih aktivitas

kreatifnya sehingga siswa dapat menciptakan produk kreatif yang

bermanfaat bagi dirinya sendiri serta bagi lingkungannya Mind -

Mapping ).

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Motivasi yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa,

sehingga siswa tidak malu untuk mengembangkan potensi potensi yang

dimilkinya. Mind Mapping dapat meningkatkan kreatifitas siswa karena

melalui Mind Mapping siswa dapat menyalurkan ide ide yang ada di

kepalanya untuk menjadi suatu produk kreatif.

c. Langkah langkah Mind Mapping

Dalam membuat Mind Mapping diperlukan langkah langkah sebagai

berikut :

1) Menulis judul di tengah-tengah kertas dan memberi gambar yang

sesuai untuk memudahkan mengingat judul tersebut.

2) Membuat cabang utama terkait topik yang dikemukakan.

3) Meneruskan dengan membuat cabang-cabang utama lainnya dan

mengggunakan warna berbeda.

4) Memberi label setiap cabang hanya dengan kata kunci.

5) Selanjutnya, dari tiap cabang membuat sub cabang untuk hal-hal yang

saling berhubungan.

6) Menggunakan garis-garis lengkung dan alur yang nyaman.

7) Menarik garis sebagai pengingat adanya kaitan antara kedua hal

tersebut.

Dibawah ini merupakan salah satu contoh hasil Mind Mapping yang telah

dibuat ;

Gambar 2.1 Contoh Mind Map

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

5. Tipe Pembelajaran Mnemonic

a. Pengertian Mnemonic

Mnemonic berasal dari bahasa Yunani, "Mnemosyne", yang berarti

Dewi Memori (Buzan,2010:6). Yang dimaksud Mnemonic adalah

menghafalkan sesuatu dengan "bantuan". Scruggs & Mastropieri (2000),

mengatakan bahwa, secara umum, Mnemonic adalah alat atau prosedur

atau operasi yang digunakan untuk meningkatkan memori dan secara

khusus Mnemonic merupakan rekonstruksi khusus terhadap hal yang harus

dipelajari (target content) untuk mengikat informasi baru lebih dekat pada

pengetahuan yang telah dimiliki, sehingga dapat meningkatkan retrieval

(Anonim : 24).

Mnemonic adalah teknik untuk mengingat informasi yang sangat sulit

untuk diingat kembali. erdapat tiga

prinsip dasar ketika menggunakan Mnemonic, yakni motivasi, gambaran,

dan asosiasi (hlm 15 29).

Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa Mnemonic

adalah teknik untuk memudahkan mengingat sesuatu yang dilakukan

dengan membuat rumusan atau ungkapan, atau menghubungkan kata, ide,

dan khayalan. Dengan kata lain Mnemonic berarti teknik untuk

mendayagunakan daya ingat dengan cara-cara tertentu.

b. Kelemahan dan Keunggulan Mnemonic

Mnemonic memiliki beberapa kelemahan dalam penggunaannya, antara

lain :

1) Mnemonic membantu untuk mengingat hafalan di luar kepala, akan

tetapi kurang membantu dalam memberi pemahaman terhadap hal yang

dihapal tersebut. Sedangkan materi akan lebih mudah dihafal, jika siswa

memahami materi tersebut.

2) Membutuhkan waktu yang relatif lama terlebih lagi teknik Mnemonic

Ryhmes and Songs.

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

3) Dibutuhkan kreatifitas yang tinggi dalam membentuk / membuat suatu

Mnemonic.

4) Mnemonic sulit diterapkan di semua materi pelajaran, karena

penggunaan Mnemonic berkaitan erat dengan tujuan kegiatan

pembelajaran dan karakteristik suatu materi pembelajaran

5) Terkadang bagi sebagian orang, tipe Mnemonic dianggap tidak masuk

akal, terlebih lagi bagi anak yang kurang memiliki imajinasi tinggi

sehingga bagi beberapa anak Mnemonic dianggap tidak menarik

Dalam teknik Mnemonic atau peningkatan daya ingat, memfungsikan

otak kanan untuk diaktifkan, karena anak dilatih untuk membuat suatu

cerita, lagu atau irama serta berimajinasi sehingga seseorang akan mudah

mengingat sebuah informasi, catatan, dan lain-lain yang sudah dipelajari.

Beberapa manfaat penggunaan Mnemonic menurut Risjawan (2010):

Karena memudahkan mengingat, tentunya juga akan memudahkan belajar. Hambatan belajar akan hilang. Ini akan membangkitkan motivasi siswa untuk lebih giat belajar, sehingga akhirnya dapat mencapai hasil belajar yang optimal (1). Jika dirumuskan, manfaat dari penggunaan Mnemonic antara lain :

1) Mnemonic secara otomatis memberi semangat siswa sehingga tertarik,

karena anak dilatih untuk membuat suatu cerita, berimajinasi, irama dan

gambar.

2) Dengan menggunakan teknik-teknik Mnemonic dapat memindahkan

siswa dalam mengingat materi pelajaran yang ada.

3) Apabila siswa dapat menggunakan strategi Mnemonic dengan efisien,

mereka dapat memaksimalkan waktu belajar dan mengejar target lebih

mudah.

4) Mnemonic membantu siswa mengingat informasi lebih cepat dan

mempertahankannya lebih lama.

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

c. Teknik teknik Mnemonic

Mnemonic memiliki teknik teknik yang dapat dipilih sesuai dengan

kebutuhan kegiatan pembelajaran, serta sesuai dengan kreatifitas siswa.

Adapun teknik teknik dari Mnemonic antara lain :

1) Acronyms, teknik ini yang paling mudah dan paling sering digunakan.

Caranya dengan menyingkat hal-hal yang harus diingat. Misalnya

untuk warna pelangi, seringnya disingkat mejikuhibiniu (merah,

jingga, kuning, hijau, nila, dan ungu).

2) Acrostics, teknik ini hampir sama dengan Acronyms, hanya bedanya

teknik ini dilakukan dengan membuat kalimat baru. Misalnya

menghafal nama-nama planet yang berurutan dari matahari,

Merkurius, Venus, Bumi, bisa disingkat menjadi Merah Vespa Baru.

3) Rhymes and Songs, salah satu teknik Mnemonic dengan membuat hal

yang ingin diingat menjadi sebuah lagu dan irama. Misalnya dalam

mengingat nama-nama hari atau alfabet waktu kecil, agar mudah untuk

menghafalnya dibuat menjadi sebuah lagu.

4) Metode Loci, metode ini bisa dipakai untuk mengingat banyak hal

dalam satu waktu. Misalnya untuk menghafal daftar belanja dapat

dilakukan dengan menggunakan barang-barang yang ada di kamar,

contohnya laci sebagai panci, pintu sebagai tahu, dan sebagainya.

5) Chunking, teknik yang digunakan jika ingin menghafal angka.

Teorinya adalah, daripada menghafal delapan digit angka secara

bersamaan, lebih baik membagi angka-angka itu ke beberapa bagian.

Misalnya untuk angka 47857988, bisa dibagi ke 478-579-88.

6) Link System, teknik ini digunakan dalam menghafal daftar. Misalnya

ketika menghafal daftar yang di dalamnya terdiri dari: anjing, amplop,

angka 13, benang, dan jendela. Dengan teknik ini bisa dibuat sebuah

cerita, seekor anjing mengirim amplop ke rumah nomor 13 yang isinya

benang lewat jendela.

7) Metode Sistem Utama ( Mnemonic Mayor System ), metode utama

merupakan teknik dalam metode Mnemonic yang digunakan dengan

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

menggabungkan angka dan huruf. Teknik ini dengan cara

menggunakan angka sebagai kunci dalam menghapal / mengingat

suatu daftar. Contoh angka 5 dikaitkan dengan huruf S.

8) Angka dan Bentuk ( Mnemonic Peg System ) ,teknik angka dan bentuk

merupakan teknik Mnemonic yang dilakukan dengan menhubungkan

angka dengan bentuk yang menyerupai angka dan dijadikan kunci

dengan tujuan untuk menghapal suatu daftar yang perlu diingat.

Contoh menghubungkan angka 0 dengan telur, cincin dan bola.

d. Langkah langkah Mnemonic

Mnemonic memerlukan kreatifitas serta imajinasi yang tinggi dalam

pelaksanaannya. Semakin aneh imajinasi seseorang, maka semakin kita

mudah mengingat sesuatu hal. Langkah langkah cara penggunaan

Mnemonic sebagai berikut:

1) Menyakini apa yang akan dihapal merupakan hal yang penting bagi.

2) Menyiapkan fakta atau kata kunci dari materi pelajaran yang harus

diingat.

3) Mengkaitkan kata-kata tersebut antara satu dengan yang lain.

4) Membuat visualisasi (khayalan) di dalam pikiran.

5) Memanggil ulang kata-kata tersebut.

Ada tiga hal yang menjadikan Mnemonic merupakan teknik yang

membuat kegiatan belajar menjadi bermakna sehingga memperkuat

ingatan siswa. Tiga hal yang menjadi kunci dalam melaksanakan

Mnemonic adalah :

1) Motivasi, motivasi berkaitan erat dengan AMBAK. AMBAK akan

mendorong seseorang berpikir tentang apa manfaat dan tujuan yang

didapat apabila dia melakukannya. Dengan berpedoman pada AMBAK,

seseorang akan termotivasi melakukan dan mengingat sesuatu.

2) Penggambaran / Visualisasi, tidak ada pemahaman tanpa adanya

penggambaran. Menggambarkan menunjukkan proses dalam otak yang

harus muncul agar otak paham akan suatu hal. Proses penggambaran

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

merupakan proses saat otak menghubungkan bahasa, baik tertulis

maupun verbal, dengan gambar atau model yang sudah tersimpan di

dalam otak.

3) Asosiasi, karena ingatan merupakan kemampuan visual, sehingga otak

mengubah ide dan informasi menjadi gambar untuk mengurai ke

dalam ingatan kita. Gambar ini akan diasosiakan / dihubungkan oleh

otak dengan informasi yang telah diketahui sebelumnya.

B. Tinjauan Tentang Bahan Ajar

1. Pengertian dan Komponen Bahan Ajar

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu

guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang

dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Bahan ajar

atau teaching-material, terdiri atas dua kata yaitu teaching yang memiliki arti

mengajar dan material yang berarti bahan. Dalam website Diskemenjur,

dikemukakan pengertian bahan ajar sebagai berikut :

Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau KD secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. (Anonim : 10)

Menurut Prastowo (2012), sesuatu disebut sebagai bahan ajar apabila telah

memenuhi komponen komponen yang telah ditentukan. Sebuah bahan ajar

paling tidak mencakup antara lain :

a. Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru) b. Kompetensi yang akan dicapai c. Content atau isi materi pembelajaran d. Informasi pendukung e. Latihan-latihan f. Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK) g. Evaluasi h. Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi (hlm.28 30).

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bahan

ajar adalah merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis

sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk

belajar.

2. Tujuan, Fungsi dan Manfaat Bahan Ajar

Dalam kegiatan pembelajaran bahan ajar sangat penting artinya bagi guru

dan siswa. Guru akan mengalami kesulitan dalam meningkatkan efektivitas

pembelajarannya jika tanpa disertai bahan ajar yang lengkap. Begitu pula bagi

siswa, tanpa adanya bahan ajar siswa akan mengalami kesulitan dalam

belajarnya. Untuk itu, bahan ajar disusun dengan tujuan:

a. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan

mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang sesuai dengan

karakteristik dan setting atau lingkungan sosial siswa.

b. Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping

buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.

c. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Bahan ajar memiliki beberapa fungsi yang dapat bermanfaat bagi siswa

maupun guru itu sendiri, fungsi tersebut antara lain :

a. Pedoman bagi Guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa.

b. Pedoman bagi Siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya.

c. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran (Anonim :11). Ada sejumlah manfaat yang dapat diperoleh apabila seorang guru

mengembangkan bahan ajar sendiri, seperti pendapat dari Prastowo (2012)

dalam bukunya Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, manfaat

tersebut antara lain :

a. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.

b. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh.

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

c. Bahan ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi.

d. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar.

e. Bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan siswa karena siswa akan merasa lebih percaya kepada gurunya.

f. Guru juga dapat memperoleh manfaat dari penggunaan bahan ajar, misalnya tulisan tersebut dapat diajukan untuk menambah angka kredit ataupun dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.

g. Adanya bahan ajar yang bervariasi, maka siswa akan mendapatkan manfaat yaitu, kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik. Siswa akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru. Siswa juga akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya (hlm.27).

3. Jenis Bahan Ajar

Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat dikelompokkan

menjadi empat kategori, yaitu ;

a. Bahan cetak ( printed ) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar

kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket.

b. Bahan ajar dengar ( audio ) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan

compact disk audio. Bahan ajar pandang dengar ( audio visual ) seperti

video compact disk, film.

c. Bahan ajar multimedia interaktif ( interactive teaching materiall ) seperti

CAI ( Computer Assisted Instruction ), compact disk (CD) multimedia

pembelajaran interaktif.

d. Bahan ajar berbasis web ( web based learning materials ).

4. Bahan Ajar Cetak

a. Pengertian Bahan Ajar Cetak

Bahan cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Jika bahan ajar

cetak tersusun secara baik maka bahan ajar akan mendatangkan beberapa

keuntungan seperti yang dikemukakan oleh Ballstaedt (1994) yaitu:

Bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi, sehingga memudahkan bagi seorang guru untuk menunjukkan kepada peserta didik bagian

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

mana yang sedang dipelajari. Biaya untuk pengadaannya relatif sedikit. Bahan tertulis cepat digunakan dan dapat dipindah-pindah secara mudah susunannya menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagi individu. Bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca di mana saja. Bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untuk melakukan aktivitas, seperti menandai, mencatat, membuat sketsa. Bahan tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai besar. Pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri (Wiki Berita : hlm 1).

b. Jenis Bahan Ajar Cetak

Beberapa jenis bahan ajar cetak, antara lain sebagai berikut :

1) Handout, handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang

guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout biasanya

diambilkan dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan

materi yang diajarkan/ KD dan materi pokok yang harus dikuasai oleh

peserta didik.

2) Buku, buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan

buah pikiran dari pengarangnya. Oleh pengarangnya isi buku didapat

dari berbagai cara misalnya, hasil penelitian, hasil pengamatan,

aktualisasi pengalaman, otobiografi, atau hasil imajinasi seseorang

yang disebut sebagai fiksi. Buku yang baik adalah buku yang ditulis

dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti,

disajikan secara menarik dilengkapi dengan gambar dan keterangan-

keterangannya, isi buku juga menggambarkan sesuatu yang sesuai

dengan ide penulisannya. Buku pelajaran berisi tentang ilmu

pengetahuan yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk belajar,

buku fiksi akan berisi tentang fikiran-fikiran fiksi si penulis, dan

seterusnya.

3) Modul, modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar

peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan

bimbingan guru, sehingga modul berisi beberapa komponen antara

lain:

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

a) Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru).

b) Kompetensi yang akan dicapai.

c) Content atau isi materi.

d) Informasi pendukung.

e) Latihan-latihan.

f) Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK).

g) Evaluasi.

h) Balikan terhadap hasil evaluasi.

4) Lembar kegiatan siswa, lembar kegiatan siswa (student worksheet)

adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh

peserta didik. Lembar kegiatan berupa petunjuk, langkah-langkah

untuk menyelesaikan suatu tugas. Keuntungan adanya lembar kegiatan

adalah bagi guru, memudahkan guru dalam melaksanakan

pembelajaran, bagi siswa akan belajar secara mandiri dan belajar

memahami dan menjalankan suatu tugas tertulis.

5) Brosur, brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah

yang disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas

beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang

berisi keterangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau

organisasi. Dengan demikian, maka brosur dapat dimanfaatkan sebagai

bahan ajar, selama sajian brosur diturunkan dari KD yang harus

dikuasai oleh siswa.

6) Leaflet, leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang

dilipat tapi tidak dimatikan/dijahit. Agar terlihat menarik biasanya

leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan

menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami.

Leaflet sebagai bahan ajar memuat materi yang dapat menggiring

peserta didik untuk menguasai satu atau lebih KD.

7) Wallchart, wallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan

siklus/proses atau grafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu.

Agar wallchart terlihat lebih menarik bagi siswa maupun guru, maka

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

wallchart didesain dengan menggunakan tata warna dan pengaturan

proporsi yang baik.

8) Foto/Gambar, foto/gambar memiliki makna yang lebih baik

dibandingkan dengan tulisan. Foto/gambar sebagai bahan ajar harus

dirancang dengan baik agar setelah selesai melihat sebuah atau

serangkaian foto/gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada

akhirnya menguasai satu atau lebih KD.

Dalam penelitian ini, bahan ajar yang digunakan adalah jenis modul

yang mana penggunaannya akan bermakna kalau peserta didik dapat

dengan mudah menggunakannya. Pembelajaran dengan modul

memungkinkan seorang peserta didik yang memiliki kecepatan tinggi

dalam belajar akan lebih cepat menyelesaikan satu atau lebih KD

dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Dengan demikian maka modul

harus menggambarkan KD yang akan dicapai oleh peserta didik, disajikan

dengan menggunakan bahasa yang baik, menarik, dilengkapi dengan

ilustrasi.

C. Tinjauan Tentang Partisipasi

1. Pengertian Partisipasi Siswa

Menurut Suryabrata (2007) partisipasi adalah penyertaan mental dan

emosi seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk

menyumbangkan daya pikir dan perasaan mereka bagi tercapainya tujuan

tujuan bersama dan bertanggung jawab terhadap tujuan tersebut (hlm 27).

Davis (1997) menyatakan bahwa,

and emotional involved at a person in a group situation which encourager

then contribut to group goal and share responbility in them (Suryabrata,

2007:279 ). Disini partisipasi dimaksudkan sebagai keterlibatan mental serta

emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di

dalamnya. Partisipasi mencakup kerelaan kesediaan memperhatikan dan

berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Misalnya mematuhi aturan dalam suatu

(Dimyati dan Mudjiono, 2002 : 28). Pendapat lain tentang pengertian

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

pembelajaran sering juga diartikan sebagai keterlibatkan siswa dalam

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa partisipasi merupakan keterlibatan mental dan emosi serta fisik anggota

dalam memberikan inisiatif terhadap kegiatan kegiatan yang dilancarkan

serta mendukung tercapainya dan bertanggung jawab atas keterlibatannya.

2. Manfaat Partisipasi

Suryabrata mengemukakan manfaat dari partisipasi yaitu :

a. Lebih Memungkinkan diperolehnya keputusan yang benar. b. Dapat membangun pemikiran kreatif dari para anggotanya. c. Dapat mengendalikan nilai nilai martabat manusia, motivasi, dan

membangun kepentingan bersama. d. Lebih mendorong untuk bertanggung jawab. e. Lebih memungkinkan untuk mengikuti perubahan perubahan (2007).

Suryabrata, mengemukakan bahwa dengan dijalankannya partisipasi akan

bisa diperoleh beberapa manfaat seperti diperolehnya keputusan paling tepat

karena penerimaan sumbangan pemikiran yang lebih banyak (2007).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan dengan adanya partisipasi akan

memberikan manfaat antara lain :

a. Lebih banyaknya diperoleh keputusan yang tepat karena banyaknya

sumbangan pemikiran.

b. Pengembangan potensi diri dan kreatifitas.

c. Melatih untuk bertanggung jawab demi kepentingan bersama.

3. Faktor penyebab Rendahnya Partisipasi

Dalam suatu kegiatan belajar dan mengajar partsipasi merupakan modal

siswa untuk antusias dalam mempelajari suatu materi pembelajaran.

Partisipasi aktif siswa akan menentukan keberhasilan prestasi siswa dalam

suatu pelajaran. Akan tetapi, pada kenyataannya partisipasi siswa di Indonesia

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

tergolong rendah. Hal ini dikarenakan banyak faktor, baik faktor internal

maupun faktor eksternal.

Faktor internal merupakan faktor yang berkenaan dengan diri siswa itu

sendiri. Suryabrata (mengutip Abimanyu, 2002). ada tiga faktor penyebab

rendahnya partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, yaitu: a. siswa

kurang memiliki kemampuan untuk merumuskan gagasan sendiri; b. siswa

kurang memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat kepada orang

lain; c. siswa belum terbiasa bersaing menyampaikan pendapat dengan teman

yang lain (2007 : 182).

Hambatan eksternal dapat berupa fasilitas belajar, partisipasi orang tua,

kebiasaan belajar, aktivitas belajar, motivasi berprestasi, sikap terhadap

sekolah serta kemampuan dasar lainnya. Dari beberapa faktor tersebut, faktor

partisipasi orang tua merupakan faktor yang cukup penting dibandingkan

dengan beberapa faktor lainnya.

4. Indikator Partisipasi Belajar Siswa

Jenis partisipasi belajar yang dapat dilakukan anak- anak di kelas, tidak

hanya mendengarkan atau mencatat. Diedrich membuat suatu daftar yang

berisi 177 macam kegiatan (aktifitas siswa), antara lain:

a. Visual, seperti membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya.

b. Oral, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, interupsi dan sebagainya.

c. Listening, seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, music, pidato dan sebagainya.

d. Writing, seperti menulis cerita, karangan, laporan, tes, angket, menyalin, dan sebagainya.

e. Drawing, seperti menggambar, membuat grafik, peta diagram, pola, dan sebagainya.

f. Motor, seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang, dan sebagainya.

g. Mental, seperti menanggap, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, dan sebagainya.

h. Emotional, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang, gugup, dan sebagainya (Sardiman, 2001:99).

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 6 jenis partisipasi dari 8 jenis

partisipasi yang ada. Keenam jenis partisipasi tersebut dipilih dengan alasan

kesesuaian dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam materi Kertas

Kerja dan Laporan Keuangan, selain itu keenam jenis partisipasi tersebut juga

sesuai dengan karakteristik Pembelajaran Quantum Tipe Mind Mapping dan

Mnemonic. Keenam jenis partisipasi tersebut antara lain ;

a. Visual, dimana dalam penelitian ini mengukur perhatian siswa terhadap

seluruh kegiatan pembelajaran akuntansi di kelas.

b. Oral, dimana dalam penelitian ini mengukur kemampuan mengemukakan

pendapat serta keberanian dalam bertanya pada saat terjadi kegiatan

pembelajaran di kelas.

c. Emotional, dimana dalam penelitian ini mengukur kepercayaan diri siswa

dan kedisplinan siswa selama kegiatan pembelajaran akuntansi.

d. Drawing, dimana dalam penelitian ini mengukur hasil Mind Mapping

buatan siswa.

e. Listening, dimana dalam penelitian ini indikator yang diamati dan diukur

adalah kegiatan diskusi beserta hasil diskusi siswa.

f. Mental, dimana dalam penelitian ini peneliti mengamati dan mengukur

kemampuan siswa dalam mengingat dan memecahkan soal.

D. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi merupakan hasil setelah seseorang melakukan suatu aktivitas.

Untuk mendapat suatu prestasi diperlukan kerja keras, kedisplinan, serta

kepribadian yang mantap.

adalah hasil usaha yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf, maupun

kalimat yang dapat mencerminkan hasil usaha yang sudah dicapai oleh setiap

1).

Buchori (1982) Prestasi belajar adalah hasil yang

dicapai atau ditonjolkan oleh murid sebagai hasil belajarnya, baik itu berupa

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

angka ataupun huruf serta tindakan yang mencerminkan hasil belajar, yang

dicapai masing masing anak da ).

Berdasarkan dari definisi yang dikemukakan kedua ahli tersebut di atas

maka dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha

kegiatan belajar yang telah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu

yang dapat dinyatakan dengan simbol, angka maupun huruf.

2. Faktor faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Dalam mencapai prestasi belajar banyak faktor yang mempengaruhi

sepanjang proses itu berlangsung. Menurut Suryabrata (1990) faktor penyebab

yang dapat mempengaruhi prestasi belajar adalah :

a. Bahan atau hal yang dipelajari b. Faktor Lingkungan c. Faktor faktor instrumental d. Kondisi Individual ( hlm.8).

Menurut Purwanto (1990) menggolongkan faktor faktor tersebut menjadi

dua yaitu :

a. Faktor individual yaitu faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri. 1) Faktor kematangan dan pertumbuhan, seseorang akan sukar belajar

apabila kematangan belum tiba, sebaliknya sesorang akan dapat belajar dengan baik bila kematangan sudah tiba.

2) Kecerdasan atau intelegensi, anak yang memiliki intelegensi tinggi lebih berhasil mencapai prestasi yang tinggi pada umumnya.

3) Motivasi, motivasi adalah sesuatu yang mendorong untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang untuk mencapai hasil atau suatu tujuan.

4) Sifat sifat pribadi seseorang, sifat sifat seseorang berbeda beda, ada yang tekun, keras hati, malas, dan sebagainya sehingga mempengaruhi hasil yang dicapai.

b. Faktor sosial yaitu faktor yang ada di luar individu itu sendiri. 1) Keadaan Keluarga, keadaan keluarga sangat mempengaruhi

keberhasilan belajar. Tersedianya fasilitas belajar yang menunjang serta kondisi keluarga yang aman, tentram, damai akan membuat anak merasa tenang.

2) Guru mengajar dan cara mengajar, di sekolah faktor dan cara mengajar sangat besar pengaruhnya. Dalam hal ini menyangkut masalah metode mengajar, gaya mengajar juga penampilan.

3) Alat alat pelajaran, alat alat pelajaran akan membantu anak dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

4) Motivasi Sosial, motivasi sosial timbul karena keberadaan orang di luar Individu. Motivasi ini dapat berasal dari guru, orang tua, maupun teman.

5) Lingkungan dan Kesempatan, banyak anak yang tidak dapat melanjutkan sekolah disebabkan tidak adanya kesempatan. Sibuknya pekerjaan sehari hari, lingkungan, faktor ekonomi, serta lainnyadi luar kemampuan sangat mempengaruhi dalam mencapai prestasi belajar (hlm 102).

E. Tinjauan Tentang Akuntansi

1. Pengertian Akuntansi

Definisi akuntansi (Accounting) yang paling banyak digunakan adalah

definisi yang ditetapkan oleh American Accounting Association (AAA) yang

Accounting is the process of identifying, measuring,

and communicating, economic information action judgement and decisions by

(Alam, 2004: 2). Akuntansi adalah proses

mengidentifikasi/mengenali, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi

untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas

bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Selanjutnya menurut

American Institue of Certified Public Accountants (AICPA) Accounting is

the art recording, classifying and summarizing in a significant manner and in

the terms of money, transaction and events which are, in the part at least, of

financial character, and interpreting the results there of (Harahap, 2004 : 12).

Akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran menurut

cara yang berarti dan dinyatakan dalam nilai mata uang, semua transaksi serta

kejadian yang sedikit-dikitnya bersifat finansial dan dari pencatatan itu dapat

ditafsirkan hasilnya.

Menurut Yusuf, Akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin yang

menyediakan informasi yang diperlukan untuk melakukan secara efisien dan

mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi, bila ditinjau dari sudut

pemakainya. Sedangkan bila ditinjau dari proses kegiatannya, akuntansi dapat

didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan,

pelaporan keuangan suatu organisasi (2005).

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan jika Akuntansi adalah

proses pengidentifikasian/pengenalan, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan

informasi ekonomi dimana informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi

diharapkan berguna untuk penilaian dan pengambilan keputusan bagi pihak

yang membutuhkan.

2. Materi Kertas Kerja

Kertas kerja adalah suatu daftar pencatatan neraca saldo, penyesuaian,

serta penggolongan akun buku besar sebagai alat bantu dalam menyusun

laporan keuangan. Kertas kerja berbentuk lajur sehingga sering disebut neraca

lajur. Kertas kerja berfungsi sebagai alat bantu dalam menyusun laporan

keuangan. Oleh karena fungsinya tersebut, kertas kerja bukan tujuan akhir dari

pencatatan akuntansi.

Tujuan dari penyusunan kertas kerja antara lain:

a. Memudahkan dalam menyusun laporan keuangan.

b. Mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi dalam penyesuaian.

c. Memeriksa kebenaran pencatatan akun yang telah dilakukan.

Dalam kertas kerja terdapat penggolongan 2 jenis akun yang memiliki pos

pos tersendiri. Akun akun tersebut antara lain :

a. Akun riil (tetap) adalah akun yang dilaporkan dalam neraca, di mana saldo

akunnya terbawa dari satu periode ke periode berikutnya. Akun riil terdiri

dari tiga kelompok yaitu harta, kewajiban dan modal.

b. Akun nominal (sementara) adalah akun yang disajikan dalam laporan laba

rugi. Akun nominal terdriri dua kelompok yaitu pendapatan dan beban.

3. Materi Laporan Keuangan

Pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu

perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan

tersebut, dimana kondisi keuangan suatu perusahaan tercermin dalam laporan

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

keuangannya. Pengertian dari laporan keuangan adalah catatan informasi

keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat

digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.Laporan

keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.Pelaporan

keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan

penyampaian informasi keuangan.

Menurut SAK yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan

laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi

keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang

bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan

bersama sebagian besar pemakai. Laporan keuangan juga menunjukan apa

yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas

sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa

yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian

agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Laporan Keuangan terdiri

dari 5 jenis yaitu ;

a. Laporan Laba Rugi

b. Laporan perubahan Modal

c. Neraca

d. Laporan Arus Kas

e. Catatan atas Laporan Keuangan

F. Penelitian Yang Relevan

Dalam penelitian ini dikaji pula penelitian lain yang relevan yang

berfungsi sebagai pendukung teori dalam penelitian ini. Penelitian tersebut antara

lain :

1. Bobby De Porter Sang Penemu Pendekatan Quantum Learning pada buku

Quantum Teaching; Mempraktekkan Quantum Learning di Ruang Ruang

menyimpulkan jika penggunaan Quantum Learning pada siswa

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

didikannya di SuperCamp membawa dampak positif baik dari segi nilai,

partisipasi belajar maupun peningkatan kepercayaan diri. Dari pengamatan

Bobby De Potter dapat disimpulkan jika Quantum Learning membawa hasil ;

a. 68% meningkatkan motivasi, b. 73 % meningkatkan nilai, c. 81%

meningkatkan rasa percaya diri. d. 84 % meningkatkan harga diri, e. 98%

melanjutkan penggunaan keterampilan.

2. Penelitian kualitatif da Mind Mapping as a

Tool in Mathematics Education

Mapping merupakan suatu alat yang efektif dalam dunia pendidikan pada

umumnya dan mata pelajaran matematika pada khususnya dalam

mengorganisasikan serta meningkatkan pemahaman terhadap materi yang

dipelajari. Selain itu, Mind Mapping juga membantu siswa dalam menemukan

kreatifitas dan kepercayaan diri dalam membuat dan mempresentasikan karya

Mind Mapnya.

3. Penelitian dari Sri Wahyuti pada tahun 2010 Komparasi

Hasil Belajar Biologi menggunakan Mind Map dan LKS pada Pembelajaran

Kooperatif Students Teams Achievment Division (STAD) Siswa Kelas VIII

SMP AL Hadi Sukoharjo Tahun Ajaran 2009/2010. Berdasarkan hasil

penelitian dapat disimpulkan bahwa 1) ada pengaruh pembelajaran kooperatif

STAD dengan Mind Map terhadap hasil belajar biologi siswa dalam

pembelajaran biologi dan 2) ada pengaruh pembelajaran kooperatif STAD

dengan LKS terhadap hasil belajar biologi siswa dalam pembelajaran biologi.

Adanya pengaruh pembelajaran kooperatif STAD dengan Mind Map dan

LKS terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi, ditunjukkan

dengan hasil perhitungan uji komparasi ganda untuk ranah kognitif F hit =

6,276 > F table = 3,96; ranah afektif F hit = 11,712 > F tabel = 3,96; ranah

psikomotorik F hit = 9,432 > F tabel = 3,96 semua menunjukkan hasil F hit

lebih besar dari F tabel yang artinya ada perbedaan pengaruh penerapan

pembelajaran kooperatif STAD dengan Mind Map dan LKS. Hal ini juga

diperkuat dengan perbedaan rata-rata nilai pencapaian hasil belajar pada ranah

kognitif, afektif dan ranah psikomotorik yang menunjukkan bahwa

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

pembelajaran kooperatif STAD dengan Mind Map lebih baik dibanding

dengan pembelajaran kooperatif STAD dengan LKS.

4. Penelitian Hardi pada tahun 2007 dari Fakultas Psikologi Universitas Sumatra

Mnemonics untuk Meningkatkan

Kemampuan Mengingat Lambang Unsur-

adalah siswa-siswi kelas VII-A SMP Swasta Katolik Budi Murni 3 Medan.

Sampel penelitian sebanyak 27 orang dengan pembagian masing - masing

kelompok 9 orang untuk kelompok kontrol, kelompok eksperimen 1 dan

kelompok eksperimen 2. Analisa hasil utama menggunakan uji-t. Hasil utama

penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi antara metode ceramah

dengan kedua metode Mnemonics adalah 0.000, lebih kecil dari l.o.s 0.05,

sehingga dapat disimpulkan bahwa metode Mnemonics lebih efektif

meningkatkan kemampuan mengingat lambang unsur-unsur kimia. Sedangkan

hasil tambahan penelitian ini adalah 1.000, lebih besar dari l.o.s 0.05, sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara metode

Mnemonics jenis teknik naratif dengan metode loci untuk meningkatkan

kemampuan mengingat.

5. Sebuah Jurnal dari Ekawarna Dosen Universitas Jambi pada tahun 2007

dengan judul Mengembangkan Bahan Ajar Mata Kuliah Permodalan

Koperasi untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa . Responden

adalah mahasiswa 50 mahasiswa Pendidikan IPS Universitas Jambi. Hasil

penelitian membuktikan jika bahan ajar mampu meningkatkan dan

mengarahkan kegiatan pembelajaran sehingga motivasi dan hasil belajar

mahasiswa meningkat. Bahan ajar mampu meningkatkan motivasi internal

siswa, ini terbukti dari 50 mahasiswa sebanyak 83 % setuju jika bahan ajar

berpengaruh dalam meningkatkan motivasi internal, selain itu sejak

dikembangkan dan digunakannya bahan ajar hasil belajar mahasiswa rata

rata meningkat menjadi 82 (A).

6. Jurnal penelitian dari Ketut Sudarna dan Eva M. Sakdiyah dosen dan alumnus

Universitas Negeri Semarang, yang berjudul Pengaruh Motivasi, Displin,

Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Akuntansi.

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Tayu

Pati yang berjumlah 131 siswa. Berdasarkan hasil analisis dari tabel diatas

diperoleh R square sebesar 0,808 yang berarti pengaruh motivasi berprestasi,

disiplin belajar dan partisipasi siswa dalam pembelajaran terhadap prestasi

belajar akuntansi secara simultan termasuk kuat karena R Square mendekati 1

(satu) yaitu sebesar 80,8% selebihnya 19,2% karena dipengaruhi variabel lain

diluar model regresi ini seperti kesehatan, intelegensi, perhatian, minat, bakat,

kelelahan, lingkungan, keluarga, masyarakat, sekolah dan lain-lain.

G. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemecahan masalah dan gambaran pola pemecahan masalah

melalui tahapan sebagai berikut :

1. Peneliti melaksanakan observasi pra survei untuk mengetahui tingkat

partisipasi dan prestasi belajar siswa sebelum pelaksanaan tindakan.

Peneliti mendiskusikan dengan guru kelas serta pembimbing dan bersama

sama mengambil kesimpulan berdasarkan hasil penilaian evaluasi awal

jika keadaan awal siswa sebelum pelaksanaan penelitian menunjukkan

beberapa masalah. Mulai dari keadaan monotonnya pembelajaran, belum

adanya strategi pembelajaran yang menarik dan memfasilitasi kemampuan

siswa, kurangnya interaksi guru dan murid, kurangnya fasilitas (modul /

buku), serta kurangnya rasa percaya diri siswa dalam kegiatan

pembelajaran, dimana semua masalah diatas mengakibatkan rendahnya

partisipasi dan prestasi siswa.

2. Melihat kondisi seperti di atas, peneliti mengambil kesimpulan jika

diperlukan suatu pendekatan, model serta media pembelajaran yang

diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut. Peneliti memilih

Pendekatan Quantum Learning dengan Model Quantum Note Taker

dengan tipe Mind Mapping dan Model Quantum Memorizer dengan tipe

Mnemonic yang dikombinasikan dengan bahan ajar. Peneliti memilih

Quantum Learning karena pendekatan Quantum Learning menitikberatkan

pembelajaran yang menyenangkan dan menghargai semua potensi yang

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

dimiliki anak. Mind Mapping akan memfasilitasi gaya belajar anak visual

dan kinestetik sedangkan Mnemonic memfasilitasi gaya belajar anak audio

dan kinestetik. Kedua tipe pembelajaran ini akan dipadukan dengan bahan

Mini Book silitas dan

panduan belajar. Setelah penerapan Mind Mapping, Mnemonic serta

penggunaan bahan ajar dalam penelitian, peneliti dengan guru kelas dan

teman sejawat mendiskusikan kekurangan yang ada dengan melihat

praktik nyata di lapangan serta dengan melihat hasil tes dan lembar

observasi partisipasi, wawancara serta instrumen lainnya ( Evaluasi Efek ).

Hasil diskusi akan dijdikan refleksi dan perbaikan pada pelaksanaan siklus

selanjutnya.

3. Setelah pelaksanaan siklus terakhir dengan melihat hasil evaluasi akhir,

dapat dilihat peningkatan partisipasi serta peningkatan prestasi siswa.

Kemampuan guru dalam mengajar juga meningkat karena mampu

menerapkan strategi pembelajaran baru dalam kegiatan belajar dan

mengajarnya.

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

EVALUASI EFEK

Gambar 2.2. Skema Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas Melalui

Penerapan Pendekatan Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic

Melalui Penggunaan Bahan Ajar.

KEADAAN AWAL

PERLAKUAN HASILAN

1. Pembelajaran monoton.

2. Belum ada strategi pembelajaran yang tepat

3. Tidak digunakannya modul / buku.

4. Interaksi kurang. 5. Rendahnya rasa

percaya diri. 6. Partisipasi dan prestasi

rendah.

EVALUASI AWAL

1. Penggunaan dan pembiasaan Mind Map dalam kegiatan pembelajaran.

2. Penggunaan Mnemonic untuk meningkatkan daya ingat.

3. Penggunaan modul sebagai panduan belajar

1. Peningkatan

Partisipasi Siswa.

2. Peningkatan

Prestasi Siswa.

3. Guru mampu

menerapkan

Quantum Learning

tipe Mind Map dan

Mnemonic

EVALUASI AKHIR

DISKUSI PENERAPAN MIND MAPPING

DAN MNEMONIC SERTA

PENGGUNAAN BAHAN AJAR

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

H. HIPOTESIS TINDAKAN

Hipotesis

penelitian adalah jawaban sementara terhadap suatu penelitian, yang

kebenarannya masih har (hlm.21). Penelitian ini

direncanakan terbagi ke dalam beberapa siklus sampai mencapai hasil sesuai

indikator yang telah ditetapkan dan setiap siklus dilaksanakan mengikuti prosedur

perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi

(reflecting). Melalui setiap siklus tersebut dapat diamati peningkatan partisipasi

serta prestasi belajar akuntansi siswa. Dengan demikian, dapat dirumuskan

hipote Penerapan Pendekatan Quantum Learning

Tipe Mind Mapping dan Mnemonic melalui Penggunaan Bahan Ajar dapat

Meningkatkan Partisipasi serta Prestasi Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas XI

IPS 2 SMA Islam 1 Surakar

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB III

METODE PENELITIAN

Untuk mendapatkan kebenaran dari suatu hasil penelitian diperlukan

adanya metodologi yang tepat. Metodologi juga berfungsi untuk mengarahkan

proses berpikir agar penelitian menghasilkan kebenaran yang obyektif dan dapat

mengantarkan peneliti kearah tujuan yang diinginkan yaitu hasil yang dapat

dipertanggungjawabkan.

Berdasarkan judul penelitian, maka metode yang peneliti gunakan dalam

penelitian ini adalah metode penelitian tindakan Suparno (2007) menerangkan

tentang riset tindakan sebagai berikut,

sebagai riset yang dilakukan oleh seseorang yang sedang praktik dalam suatu

pekerjaan, untuk digunakan dalam pengembangan (hlm. 5).

Pendapat lain terkait dengan riset tindakan dikemukakan oleh Kemmis &

McTaggart (1988) yaitu :

Riset tindakan sebagai bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh para partisan dalam situasi sosial dengan tujuan untuk memajukan produktivitas, rasionalitas, keadilan pada persoalan sosial, atau praktik pendidikan. Partisipannya adalah guru, siswa, kepala sekolah, orang tua, anggota masyarakat. Dalam dunia pendidikan, riset tindakan digunakan dalam pengembangan kurikulum, profesi, program sekolah, perencanaan, dan kebijakan sekolah ( Suparno, 2007: 6).

Dalam hal ini seseorang yang dimaksudkan sedang praktik dalam suatu

pekerjaan adalah guru yang bertindak sebagai pengajar. Praktik yang dilakukan

saat mengajar bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran yaitu

meningkatkan partisipasi dan prestasi siswa dalam pelajaran tertentu.

Penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan,

seperti yang dikemukakan oleh Kunandar (2008) sebagai berikut :

Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai suatu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

kelasnya atau bersama sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus (hlm.45).

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian

tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan (action research). Di

dalam kaitannnya dengan kegiatan belajar-mengajar, dimungkinkan terdapat lebih

dari satu strategi atau teknik yang diterapkan untuk mencapai suatu tujuan

instruksional. Dengan diterapkannya PTK diharapkan peneliti dapat menentukan

cara mana yang paling efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan

pengajaran. Dalam konteks pendidikan, penelitian tindakan kelas diartikan

sebagai bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh pengajar/guru dalam

situasi kependidikan yang digunakan untuk perencanaan dan pengembangan yang

bertujuan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran.

Menurut Aqib penelitian tindakan kelas dibagi menjadi empat jenis, yaitu

sebagai berikut :

1. Penelitian tindakan kelas diagnostik, yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas diagnostik ialah penelitian yang dirancang dengan menuntun peneliti ke arah suatu tindakan. Dalam hal ini peneliti mendiagnosis dan memasuki situasi yang terdapat di dalam latar penelitian.

2. Penelitian tindakan kelas partisipatori, suatu penelitian dikatakan sebagai Penelitian tindakan kelas partisipan apabila peneliti terlibat langsung didalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian yang berupa laporan. Dengan demikian, sejak perencanaan penelitian peneliti senantiasa terlibat dalam proses belajar mengajar, selanjutnya peneliti memantau, mencatat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisis data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitiannya

3. Penelitian tindakan kelas empiris, yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas empiris ialah apabila peneliti berupaya melaksanakan sesuatu tindakan atau aksi dan mencatat apa yang dilakukan dan apa yang terjadi selama aksi berlangsung. Pada prinsipnya proses penelitinya berkenan dengan penyimpanan catatan dan pengumpulan pengalaman peneliti dalam pekerjaan sehari-hari.

4. Penelitian tindakan kelas eksperimental, yang dikategorikan sebagai penelitian tindakan kelas eksperimental ialah apabila penelitian tindakan kelas diselenggarakan dengan berupaya menerapkan berbagai teknik atau

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

strategi secara efektif dan efisien di dalam suatu kegiatam belajar-mengajar (2006 : 7).

Penelitian tindakan yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini

tergolong ke empat jenis penelitian tindakan kelas yang telah disebutkan diatas.

Penelitian ini tergolong kedalam penelitian tindakan kelas diagnostik karena

permasalahan penelitian ini berangkat dari diagnosis suatu latar belakang

permasalahan yang harus diselesaikan, selain itu dalam pelaksanaan penelitian ini,

peneliti selalu terlibat dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengamatan dan

pengumpulan data sehingga penelitian ini juga termasuk ke dalam penelitian

tindakan kelas partisipatori. Setiap tindakan dalam penelitian ini benar benar

dilaksanakan dan selalu dicatat dan disimpan sehingga termasuk ke dalam

penelitian tindakan kelas jenis empiris. Penelitian ini disebut penelitian jenis

eksperimen karena di dalam penelitian ini, peneliti menerapkan suatu strategi

pembelajaran baru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dimana Mind -

Mapping, Mnemonic dan bahan ajar digunakan untuk meningkatkan partisipasi

dan prestasi siswa dalam mata pelajaran akuntansi.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Islam 1 Surakarta

yang beralamat di Jl. Brigjen Sudiarto No. 151 daerah Gading Kidul, Surakarta,

Jawa Tengah, untuk mata pelajaran akuntansi. Sebagai subjek dalam penelitian

ini adalah siswa siswi kelas XI IPS 2 SMA Islam 1 Surakarta.

Pemilihan tempat penelitian ini dilatarbelakangi karena SMA Islam 1

Surakarta merupakan tempat praktik mengajar peneliti ketika pelaksanaan PPL.

Selain itu dipilihnya SMA Islam 1 Surakarta dikarenakan partisipasi dan

prestasi siswa siswi kelas XI IPS 2 SMA Islam 1 Surakarta dalam mata

pelajaran akuntansi cukup rendah,sehingga penelitian ini bertujuan untuk

memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang ada sekaligus

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 2 di

sekolah tersebut.

2. Waktu Penelitian

Jangka waktu penelitian ini mulai dari penyusunan proposal sampai

dengan pelaporan penelitian adalah selama kurang lebih 6 bulan, terhitung dari

Bulan Januari 2012 sampai dengan Bulan Juni 2012. Sedangkan pelaksanaan

penelitian di sekolah dilaksanakan pada tahun ajaran 2011 / 2012 di semester 2,

sebanyak dua siklus yaitu mulai dari tanggal 2 Maret 2012 sampai dengan 27

April 2012. Siklus pertama terdiri dari 5 kali pertemuan, sedangkan siklus

kedua terdiri dari 4 kali pertemuan.

Penelitian tindakan kelas ini memakan waktu agak lama pada

pelaksanaannya dikarenakan jadwal mengajar terhalang hari libur nasional

sebanyak 2 kali yaitu tanggal 23 Maret 2012 dan 6 April 2012. Penelitian juga

terhalang hari libur dari sekolah sebanyak 5 kali dikarenakan

diselenggarakannya kegiatan UAS dan UAN bagi kelas XII, yaitu tanggal 13,

16 dan 20 Maret 2012 juga 17 dan 20 April 2012. Perbedaan lamanya waktu

penelitian antara siklus 1 dengan siklus 2 dikarenakan ketika pelaksanaan

siklus 1 terhalang hari libur sehingga diperlukan 1 kali pertemuan lagi untuk

mengingat kembali materi Kertas Kerja, selain itu organisasi materi Kertas

Kerja lebih sukar jika dibandingkan dengan Laporan Keuangan, sehingga lama

pelaksanaan antara siklus 1 dengan siklus 2 selisih 1 kali pertemuan. Waktu

penelitian dari mulai penyusunan proposal sampai dengan tahap pelaporan

dapat dilihat secara jelas pada tabel di bawah ini.

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Kegiatan Penelitian Jan Feb Mar Apr Mei Jun

1. Pengajuan Judul

2. Penyusunan Proposal dan Perijinan

3. Penelitian

4. Analisis Data

5. Penyusunan Laporan

B. Subjek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas XI IPS 2 SMA Islam 1

Surakarta Tahun Pelajaran 2011 / 2012, yang berjumlah 28 orang siswa dan terdiri

dari 11 siswa laki laki dan 17 siswa perempuan.

C. Data dan Sumber Data

Data yang baik adalah data yang diambil dari sumber yang tepat dan

akurat. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dan digunakan sebagai sumber

data didapatkan dari :

1. Siswa, data yang berasal dari siswa dimaksudkan untuk mendapatkan data

tentang hasil partisipasi dan nilai prestasi belajar siswa dalam mata

pelajaran akuntansi baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan penelitian.

2. Guru, data yang berasal dari guru bertujuan untuk mengukur tingkat

keberhasilan guru dalam menerapan Pendekatan Quantum Learning Tipe

Mind Mapping dan Mnemonic serta dalam menggunaan bahan ajar,

sekaligus untuk mengukur kemampuan guru dalam menguasai delapan

macam kompetensi yang harus dimiliki oleh guru.

3. Teman Sejawat atau Kolabolator, teman sejawat dan kolabolator

dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat implementasi penelitian

tindakan kelas secara komprehensif, baik dari sisi siswa maupun guru.

Teman sejawat dalam penelitian ini adalah mitra peneliti yang bertugas

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

memberikan penilaian terhadap hasil pengamatan partisipasi siswa dalam

kegiatan belajar dan mengajar serta kemampuan guru dalam mengajar.

Dari sumber data yang telah dikemukakan di atas, data yang diambil

dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :

1. Data nilai prestasi siswa,

2. Data nilai partisipasi siswa.

3. Data kehadiran / absensi siswa.

4. Data nilai kemampuan mengajar guru.

5. Data hasil wawancara

6. Data laporan hasil diskusi

7. Video dan foto

8. Catatan catatan terkait dengan penelitian

D. Pengumpulan Data

Menurut Supardi, prinsip pengumpulan data dalam penelitian tindakan

kelas tidak jauh berbeda dengan prinsip pengumpulan data pada jenis penelitian

yang lain. Dengan kata lain, prinsip pengumpulan data pada penelitian formal

dapat diterapkan pada penelitian tindakan kelas. Pada umumnya dalam penelitian

tindakan kelas, baik data kualitatif maupun data kuantitatif dimanfaatkan untuk

menggambarkan perubahan yang terjadi, baik itu perubahan pada suasana kelas,

motivasi siswa, kinerja / partisipasi siswa, prestasi siswa maupun kinerja

guru (2009).

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan berbagai

cara yaitu :

1. Tes

Tes diperlukan untuk mendapatkan data prestasi belajar siswa. Tes

menggunakan butir soal/instrumen soal untuk mengukur prestasi belajar

siswa.

pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur

ketrampilan yang dimiliki (hlm.138).

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tes adalah

serangkaian pertanyaan atau perintah yang harus dijawab serta mendasar

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau

bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok, dimana cara pengerjaannya

berdasarkan perintah.

Berdasarkan atas cara menyelesaikannya, test dapat dibedakan menjadi

tiga jenis yaitu:

a. Tes Tertulis, tes tertulis adalah tes yang soal-soalnya maupun jawabannya

disampaikan secara tertulis.

b. Tes Lisan, tes lisan adalah tes dimana soal-soalnya maupun jawabannya

disampaikan secara lisan.

c. Tes Perbuatan, tes perbuatan adalah tes yang pertanyaan-pertanyaannya

atau perintah-perintahnya disampaikan melalui tugas-tugas dan

penilaiannya biasanya dilakukan dengan baik terhadap proses

pelaksanaan tugas-tugas maupun terhadap hasil yang telah dicapai testi.

Penelitian ini menggunakan tes tertulis dan tes perbuatan. Tes tertulis

berupa butir soal/instrumen soal yang dibuat oleh peneliti untuk mendapatkan

sebuah data. Metode tes tertulis digunakan untuk memperoleh data mengenai

nilai prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran akuntansi. Sedangkan, tes

perbuatan berupa pertanyaan pertanyaan spontan yang berhubungan dengan

aspek aspek psikologis, yang digunakan untuk menilai perfomance siswa

serta partisipasi mental siswa dalam mengingat dan memecahkan masalah.

2. Observasi

Dalam kegiatan pengumpulan data, pengamatan atau observasi digunakan

untuk melihat seberapa jauh dampak atau akibat dari tindakan telah mencapai

sasaran. Ada beberapa teknik dalam observasi yang dapat digunakan.

Kunandar (2009) menjelaskan teknik-teknik observasi sebagai berikut :

a. Observasi terbuka adalah apabila sang pengamat atau observer melakukan pengamatannya dengan mengambil pensil, kemudian mencatatkan segala sesuatu yang terjadi di kelas.

b. Observasi terfokus adalah apabila penelitian ingin memfokuskan permasalahan kepada upaya-upaya guru dalam membangkitkan semangat belajar dan mengatasi permasalahan di dalam kelas.

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

c. Observasi terstruktur merupakan pengamatan yang dilakukan oleh seorang peneliti terhadap subjek atau objek penelitian dimana yang diamati itu sesuatu yang bersifat terstruktur.

d. Observasi sistematik merupakan pengamatan yang dilakukan oleh seorang peneliti terhadap subjek atau objek penelitia dimana yang diamati itu sesuatu yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan skala-skala (hlm.146 ).

Menurut Suparno, pengertian dari observasi langsung adalah,

servasi dimana peneliti langsung mengamati subyek atau hal yang mau

diteliti, disini peneliti terlibat langsung baik melihat, merasakan,

mendengarkan serta berpik (2008: 45). Mills

(2007) mengungkapkan jenis jenis observasi langsung antara lain :

a. Pengamat sebagai partisipan aktif, peneliti terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan juga pengamat.

b. Peneliti sebagai pengamat aktif, dalam hal ini peneliti menjadi pengamat aktif, tetapi bukan sebagai partisipan dan tidak terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

c. Pengamat pasif, guru tidak mengajar hanya mengamati dan mengumpulkan data, tidak ikut berinteraksi dengan siswa (Suparno, 2008, 45 46).

Penelitian ini termasuk dalam penelitian langsung dimana peneliti

sebagai pengamat aktif, karena dalam penelitian ini peneliti tidak terlibat

dalam proses pembelajaran hanya mengamati saja.

Penelitian ini menggunakan pengamatan secara langsung dengan teknik

observasi terbuka, terfokus dan terstruktur serta sistematik. Penelitian ini

menggunakan teknik observasi terbuka karena segala hal yang terjadi di dalam

kelas dicatat oleh observer, selain itu dalam penelitian ini juga memfokuskan

pengamatan pada partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran

akuntansi serta tingkat kemampuan guru dalam mengajar dan menerapkan

Pendekatan Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic serta

keterampilan dalam menggunakan bahan ajar dimana hasil pengamatannya

telah dicatat dalam lembar observasi yang telah disediakan dengan kriteria

penilaian yang telah diformat sebelumnya oleh karena itu, dalam penelitian ini

juga menggunakan teknik observasi terfokus dan terstruktur. Penelitian ini

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

juga menggunakan observasi sistematik, karena pedoman penilaian observasi

baik bagi guru maupun siswa telah menggunakan skala penilaian. Dalam

pengambilan nilai observasi, peneliti melibatkakan mitra kolaborator agar data

yang didapat valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

3. Wawancara

Wawancara diperlukan untuk mendapatkan data yang terkait dengan

sikap, pendapat, wawasan, siswa dan guru, kepala sekolah, dan fasilitator yang

berkolaborasi. Wawancara merupakan pertanyaan pertanyaan yang diajukan

secara verbal kepada orang orang yang dianggap dapat memberikan

informasi atau penjelasan hal hal yang diperlukan dan memiliki relevansi

dengan permasalahan penelitian tindakan kelas. Menurut Hopkins (1993),

awancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam

kelas dilihat dari sudut pandang lain (Kunandar, 2008 : 157).

Menurut Kunandar (2008), ada beberapa bentuk wawancara antara lain:

a. Wawancara terstruktur, merupakan bentuk wawancara dimana peneliti telah menyiapkan panduan pertanyaan wawancara terlebih dahulu.

b. Wawancara setengah terstruktur, bentuk wawancara yang telah mempersiapkan panduan pertanyaan terlebih dahulu akan tetapi masih dapat memodifikasi pertanyaan pada saat pelaksanaan wawancara.

c. Wawancara tidak terstruktur, bentuk wawancara dimana peneliti / pewawancara tanpa persiapan pertanyaan, pewancara mengajukan pertanyaan secara spontan sesuai tema yang telah ditentukan (hlm 159 160).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara terstruktur yaitu

dengan menggunakan panduan wawancara yang telah dipersiapkan

sebelumnya untuk mengetahui pendapat siswa, guru, dan teman sejawat

tentang pembelajaran dengan menggunakan tipe Mind Mapping dan

Mnemonic serta tentang penggunaan bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran.

4. Diskusi dengan guru dan teman sejawat

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Diskusi untuk refleksi hasil siklus PTK. Diskusi dilaksanakan dengan

tujuan untuk memperoleh data dari perspektif yang berbeda sehingga data

yang diperoleh dapat dinyatakan valid.

5. Analisis Dokumen

Dokumen dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data

penelitian yang ada relevansinya dengan permasalahan dalam penelitian

tindakan kelas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa

dokumen untuk memperkuat data, dokumen tersebut antara lain ;

a. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

b. Kurikulum dan pedoman pelaksanaannya.

c. Hasil Mind Mapping siswa.

d. Hasil diskusi siswa.

e. Catatan tentang siswa.

f. Catatan guru.

g. Laporan diskusi

6. Foto dan Rekaman Video

Foto dan rekaman video berfungsi sebagai alat pencatatan yang

menggambarkan apa yang terjadi di dalam kelas pada saat kegiatan

pembelajaran, dimana foto dan rekaman video untuk menangkap situasi

kelas, detail tentang peristiwa penting serta berfungsi untuk

mendeskripsikan kegiatan selama penelitian. Perekaman video dan

pemotretan dilakukan oleh teman / mitra peneliti agar tidak menganggu

kegiatan penelitian, sebagaimana Kamera

sebaiknya dipegang bukan oleh yang menyajikan materi, melainkan oleh

195).

7. Catatan Anekdotal

Catatan anekdotal adalah riwayat tertulis, deskriptif, longitudional

tentang apa yang dilakukan perseorangan dalam suatu kelas dalam jangka

waktu tertentu. Catatan Anekdotal meliputi pencatatan terhadap guru, kelas

dan siswa.

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

8. Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah catatan yang dibuat oleh peneliti atau mitra

peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi terhadap subyek atau

obyek penelitian tindakan kelas. Berbagai hasil pengamatan yang dapat

dicatat dalam catatan lapangan antara lain, suasana kelas, pengelolaan kelas,

interaksi guru dan murid dsb.

E. Uji Validitas Data

Penelitian Tindakan Kelas yang baik dan terpercaya adalah penelitian yang

dilakukan dengan mengikuti kaidah ilmiah dan metodologi yang sesuai dengan

standar ilmiah. Salah satu cara untuk melihat derajat kepercayaan suatu penelitian

adalah dengan melihat validitas dan kredibilitas penelitian. Penelitian kualitatif

termasuk penelitian tindakan kelas dikatakan akurat dan dapat dipercaya dilihat

dari standar kualitas tertentu. Howe & Eisenhard (1990) menyatakan ada lima

standar sebagai berikut:

1. Penilaian kajian terutama diarahkan kepada pertanyaan penelitian yang mendorong dilaksanakannya pengumpulan data dan analisisnya.

2. Penilaian ditujukan kepada pengumpulan data yang analisisnya secara teknis dilakukan dengan kompeten.

3. Penilaian mempertanyakan apakah peneliti menyusun asumsi asumsinya secara eksplisit, termasuk subjektivitas peneliti.

4. Penilaian juga diarahkan kepada kajian penelitian yang berdasarkan teori yang mampu dipertanggungjawabkan.

5. serta mampu meningkatkan keterampilan peneliti baik dalam melindungi hal hal yang terkait dengan privasi seseorang maupun dalam memegang kebenaran dari semua partisipan penelitian ( Kunandar, 2008 : 103 104 ).

Dalam pandangan Borg & Gal (2003) ada lima tahap kriteria validitas,

yaitu sebagai berikut :

1. Validitas Hasil, yang peduli dengan sejauh mana tindakan dilakukan untuk memecahkan masalah dan mendorong dilakukannya penelitian tindakan kelas atau dengan kata lain, seberapa jauh keberhasilan dicapai.

2. Validitas Proses, yaitu memeriksa kelayakan proses yang dikembangkan dalam berbagai fase penelitian tindakan.

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

3. Validitas Demokratis, yaitu merujuk kepada sejauh mana penelitian tindakan kelas berlangsung secara kolaboratif dengan para mitra peneliti, dengan perspektif yang beragam dan perhatian terhadap bahan yang dikaji.

4. Validitas Katalistik, yakni sejauh mana penelitian berupaya mendorong partisipan mereorientasikan, memfokuskan dan memberi semangat untuk membuka diri terhadap transformasi visi ke depan.

5. Validitas Dialog, yaitu merujuk kepada dialog yang dilakukan dengan mitra sebaya peneliti dalam menyusun dan mereview hasil penelitian beserta penafsirannya. (Kunandar, 2008 :104 107). Hopkins (1993) berpendapat bahwa untuk menguji derajat kepercayaan

atau derajat kebenaran penelitian, ada beberapa bentuk validasi yang dapat

dilakukan dalam penelitian tindakan kelas, yaitu sebagai berikut :

1. Member Check, yakni memeriksa kembali keterangan keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber yang relevan dengan penelitian.

2. Triangulasi, triangulasi merupakan proses memastikan sesuatu dari berbagai sudut pandang. Menurut Supardi, ada beberapa jenis triangulasi yaitu :

a. Theoritical Triangulation (Triangulasi Teori), menggunakan teori dalam menelaah sesuatu.

b. Data Triangulation (Triangulasi Data), mengambil data dari berbagai suasana, waktu, tempat dan jenis.

c. Source Triangulation (Triangulasi Sumber), mengambil data dari berbagai narasumber.

d. Methode Triangulation (Triangulasi Metode), menggunakan berbagai metode pengumpulan data.

e. Instrumental Triangulation (Triangulasi Instrumen), dengan menggunakan berbagai jenis alat / instrument.

f. Analytic Triangulation (Triangulasi Analitik), menggunakan berbagai macam cara analisis ( Supardi, 2009 : 129 )

3. Saturasi, yakni situasi pada waktu data sudah jenuh, atau tidak ada lagi data lain yang berhasil dikumpulkan atau tidak ada lagi tambahan data baru.

4. Eksplanasi Saingan / kasus negatif, peneliti mencari data yang akan mendukung saingan. Apabila peneliti tidak berhasil menemukannya, hal ini mendukung kepercayaan terhadap hipotesis yang telah dikemukakan.

5. Audit Rail, yakni memeriksa kesalahan kesalahan dalam metode atau prosedur yang digunakan oleh peneliti dan di dalam pengambilan kesimpulan.

6. Expert Opinion, meminta kepada para ahli atau pakar penelitian tindakan kelas atau pakar bidang studi untuk memeriksa semua tahapan tahapan kegiatan penelitian dan memberikan arahan atau judgements terhadap masalah masalah penelitian yang dikaji.

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

7. Key Respondents Review, yakni meminta salah seorang atau beberapa orang mitra peneliti yang banyak mengetahui tentang penelitian tindakan kelas, untuk membaca draf awal laporan penelitian dan meminta pendapatnya (Kunandar, 2008: 107 109).

Dalam penelitian ini digunakan beberapa jenis validasi, yaitu ;

1. Member Check, digunakannya check list dalam pengamatan dan

pemeriksaan kembali data yang diperoleh selama penelitian untuk

membuktikan keajegan dan kebenaran data tersebut.

2. Triangulasi, dalam penelitian ini digunakan 4 jenis triangulasi, yaitu

triangulasi metode, triangulasi sumber, triangulasi instrumen dan

triangulasi analitik. Penelitian ini menggunakan berbagai macam metode

dalam memperoleh data antara lain dengan tes, observasi, wawancara,

diskusi, analisis dokumen, catatan anekdotal dan catatan lapangan, juga

foto membuktikan jika kebenaran data didapat dari berbagai metode / cara

sehingga disebut triangulasi metode. Penelitian ini memperoleh data dari

berbagai sumber baik itu siswa, guru, mitra kolaborator maupun dari

dokumen penting lainnya, data yang diperoleh dari berbagai narasumber

untuk membuktikan kebenaran data dan objektivitas data, sehingga

penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Dikatakan penelitian ini

menggunakan triangulasi instrumen karena penelitian ini menggunakan

beberapa instrumen penelitian untuk memperoleh data antara lain, butir

soal tes, lembar pengamatan, pertanyaan wawancara, lembar hasil diskusi,

catatan lapangan dan catatan anekdotal serta foto dan video. Selain itu

penelitian ini menggunakan triangulasi analitik karena menggunakan

beberapa macam teknik analisis data, yaitu teknik analisis data komparatif,

kuantitatif serta kualitatif.

3. Expert Opinion, penelitian ini mendapat bimbingan dari pihak pihak yang

ahli baik itu dosen pembimbing maupun guru kelas yang bersangkutan

untuk memeriksa tahapan tahapan penelitian serta data yang diperoleh.

4. Key respondent review, penelitian ini melibatkan dua kolaborator yakni

Abidah Dwi Rahmi dan Abdul Rahman yang dianggap telah paham dan

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

mengerti tentang penelitian tindakan kelas, sehingga kedua kolaborator

tersebut diminta untuk memberikan pendapatnya terkait dengan jalannya

penelitian dan hasil dari laporan penelitian.

F. Analisis Data

Untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis penelitian yang diajukan

maka setelah data terkumpul, diadakan pengolahan data sehingga dapat

menghasilkan suatu kesimpulan. Teknik analisis data merupakan cara yang

digunakan dalam mengolah data dan menganalisis data yang diperoleh dalam

penelitian guna membuktikan hipotesis yang telah diajukan. Konsisten dengan

desain penelitian yang dipilih, maka test dan observasi pra survei serta test dan

observasi dalam penelitian ini diberikan pada kelompok yang sama. Test dan

observasi pra survei digunakan untuk mengukur partisipasi dan prestasi siswa

sebelum diberi perlakuan. Sedangkan test dan observasi ketika penelitian

digunakan untuk mengukur peningkatan partisipasi dan prestasi siswa sesudah

diberi perlakuan, baik saat siklus 1 maupun siklus 2.

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengumpulkan data

kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditentukan tema

dan merumuskan hipotesis. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data deskriptif komparatif, kualitatif dan kuantitatif. Adapun

penjelasan dari masing masing cara analisis tersebut adalah sebagai berikut ;

1. Analisis deskriptif komparatif, dengan cara membandingkan nilai rata

rata dan persentase partisipasi, prestasi belajar siswa serta pelaksaan

pembelajaran oleh guru yang diperoleh dari data sebelum dengan sesudah

tindakan, sehingga dapat dilihat adanya perbedaan sebelum dan sesudah

dilaksanakannya tindakan.

2. Analisis data kuantitatif, digunakan untuk mengolah data prestasi siswa

yang diperoleh dari tes. Data kuantitatif yang digunakan adalah kuantitatif

sederhana berupa perhitungan nilai rata rata kelas, nilai tertinggi, nilai

terendah, dan presentase kelulusan siswa dsb. Analisis data kuantitatif juga

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

dilaksanakan dalam menghitung prosentase rata rata partisipasi siswa

dalam kegiatan pembelajaran, serta kenaikan / penurunan prosentase

partisipasi di dalam kelas. Dari informasi dapat diketahui sampai sejauh

mana keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran baik dari

segi partisipasi maupun prestasi.

3. Analisis data kualitatif, merupakan teknik analisis yang berkaitan dengan

informasi berbentuk kalimat yang berhubungan dengan partisipasi dan

prestasi belajar siswa dalam menempuh kegiatan pembelajaran.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah kejelasan langkah-langkah penelitian dari awal

hingga akhir. Tahapan-tahapan dari penelitian ini adalah :

Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan dan refleksi sebagai berikut.

1. Perencanaan (Planning)

a. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui materi yang akan

diberikan sekaligus merumuskan kompetensi dasar yang akan disampaikan

kepada siswa dengan menggunakan pembelajaran Quantum Learning Tipe

Mind Mapping dan Mnemonic.

b. Dari hasil analisis kurikulum, materi dan kompetensi dasar, peneliti

membuat perencanaan mengenai isi bahan ajar yang akan dibuat. Bahan

ajar yang dibuat harus berdasarkan prinsip Quantum Learning, dan

memadukan konsep Mind Mapping dan Mnemonic juga penyampaian

materi yang menyenangkan dalam satu kesatuan.

c. Membuat rencana pembelajaran mengenai Pendekatan Quantum Learning

tipe Mind Mapping dan Mnemonic, berupa RPP.

d. Membuat media pembelajaran berupa bahan ajar serta media pendukung

lainnya yang menarik, inovatif dan menyenangkan sesuai dengan prinsip

Quantum.

e. Membuat lembar kerja siswa.

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

f. Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK.

g. Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

2. Pelaksanaan (Acting)

a. Mengondisikan kelas dan menyiapkan media serta sarana pembelajaran

sebagai persiapan pembelajaran serta mengatur tempat duduk siswa.

b. Menyampaikan kompetensi dasar, indikator serta tujuan pembelajaran

kepada siswa agar menumbuhkan motivasi dan AMBAK siswa dalam

mempelajari materi Kertas Kerja.

c. Guru menerangkan secara singkat tentang Mind Mapping, Mnemonic dan

Mini Book.

d. Guru menerangkan materi Kertas Kerja secara sekilas dengan

menggunakan Mind Map yang terdapat pada Mini Book dan

menggambarkannya kembali di papan tulis.

e. Guru meminta siswa membuat Mind Map Kertas Kerja sesuai dengan

kreatifitas dan imajinasi masing masing siswa.

f. Guru memberikan sertifikat penghargaan kepada semua siswa sebagai

apresiasi atas kerja kerasnya membuat Mind Map Kertas Kerja.

g. Guru memilih lima Mind Map terbaik dan para siswa di kelas memilih

salah seorang pemenang dari kelima orang tersebut. Pemenang akan

memperoleh sertifikat penghargaan khusus dan hadiah misteri. Sementara

4 besar terbaik akan memperoleh sertifikat penghargaan khusus.

h. Guru menyampaikan materi Kertas Kerja sesuai dengan isi Mini Book

yang dikombinasikan dengan Mnemonic dengan tujuan mempermudah

siswa dalam menghapal.

i. Guru meminta siswa bersama pasangan teman sebangkunya untuk

mendiskusikan soal yang terdapat dalam Mini Book.

j. Guru memberikan contoh pengerjaan soal Kertas Kerja.

k. Siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal yang terdapat pada

Mini Book sekaligus guru memberikan tes lisan berkaitan dengan daya

ingat siswa terhadap pelajaran.

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

l. Guru memberikan pujian kepada siswa yang berpartisipasi aktif dalam

kegiatan pembelajaran, dan memberi motivasi kepada siswa yang masih

belum terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

m. Guru menanyakan kepada siswa apakah masih ada siswa yang kurang

paham terhadap materi pelajaran atau tidak.

n. Guru menyimpulkan materi yang telah diberikan.

o. Guru meminta siswa mengerjakan tugas yang terdapat dalam Mini Book

sebagai tugas di rumah.

p. Guru melakukan tes / ujian kompetensi dasar.

q. Guru meminta siswa melakukan kritik dan saran sebagai refleksi terhadap

kegiatan pembelajaran dengan menempelkan origami pada piramida

refleksi.

3. Pengamatan (Observation)

a. Mengamati situasi kegiatan belajar mengajar.

b. Mengamati partisipasi siswa.

c. Mengamati kemampuan guru dalam menyampaikan materi, menerapkan

Pendekatan Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic serta

keterampilan guru dalam menggunakan bahan ajar.

4. Refleksi (Reflection)

Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila memenuhi beberapa syarat

sebagai berikut :

a. Persentase partisipasi belajar siswa yang meliputi partisipasi visual,

partisipasi mental, partisipasi oral, partisipasi listen, partisipasi drawing

dan partisipasi emotional dalam setiap kegiatan pembelajaran di kelas rata

- rata sebesar 70%.

b. Persentase ketuntasan siswa minimal 75% dari total jumlah seluruh siswa

di kelas.

c. Sebagian besar perhatian/antusias terhadap materi pelajaran ditujukan

dengan persentase kehadiran minimal 90%.

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

d. Kemampuan guru dalam menerangkan materi, menerapkan Pendekatan

Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic serta keterampilan

dalam menggunakan bahan ajar minimal mencapai persentase 80%.

Hasil dari pelaksanaan siklus 1 masih banyak terdapat kekurangan dan

belum mencapai hasil seperti yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari hasil diskusi

antara peneliti dengan guru dan mitra kolaborator serta dengan memperhatikan

data yang ada dapat diambil kesimpulan beberapa hal yang kelemahan dari siklus

pertama ditinjau dari segi guru maupun siswa dan harus diperbaiki pada siklus

kedua, antara lain :

1. Guru masih kurang menguasai prinsip Pendekatan Quantum Learning

sehingga kegiatan pembelajaran masih belum sepenuhnya bersifat

menyenangkan.

2. Guru kurang mampu menguasai kelas dan mengelola kelas sehingga masih

banyak siswa yang tidak tertib selama kegiatan pembelajaran.

3. Alokasi waktu pembelajaran yang sedikit dikarenakan pulang pagi saat

hari jumat, mengakibatkan rencana kegiatan pembelajaran tidak dapat

berjalan sebagaimana mestinya.

4. Hasil diskusi siswa masih kurang maksimal, hal ini dikarenakan pasangan

diskusinya merupakan teman sebangku sehingga pemilihan pasangan

diskusi masih bersifat homogen bukan heterogen.

5. Siswa hanya membuat Mind Map tanpa adanya presentasi membuat siswa

masih kurang memahami isi dan manfaat dari Mind Mapnya.

6. Siswa masih belum terbiasa dengan Mini Book sehingga siswa banyak

yang masih kurang displin tidak membawa buku.

7. Dari hasil pengamatan peneliti, lebih kurang 40 % siswa kelas XI IPS 2

SMA Islam 1 Surakarta masih kurang berani dalam berpartisipasi aktif

dalam kegiatan di kelas.

8. Masih ada beberapa siswa yang kurang termotivasi dalam mengikuti

pelajaran sehingga masih ada yang telat mengumpulkan tugas.

Seperti halnya siklus 1, siklus 2 juga terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan dan refleksi sebagai berikut :

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

1. Perencanaan (Planning)

a. Peneliti melakukan kegiatan perencanaan dengan memperhatikan hasil

refleksi dari siklus pertama dengan melakukan perbaikan terhadap beberapa

kekurangan pada siklus 1.

b. Membuat rencana pembelajaran mengenai Pendekatan Quantum Learning

Tipe Mind Mapping dan Mnemonic, berupa RPP.

c. Membuat media pembelajaran pendukung yang menarik, inovatif dan

menyenangkan sesuai dengan prinsip Quantum.

d. Membuat peraturan peraturan di kelas untuk mengatur dan mengelola

siswa.

e. Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK.

f. Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

2. Pelaksanaan (Acting)

a. Mengondisikan kelas dan menyiapkan media serta sarana pembelajaran

sebagai persiapan pembelajaran serta mengatur tempat duduk siswa.

b. Menyampaikan kompetensi dasar, indikator serta tujuan pembelajaran

kepada siswa agar menumbuhkan motivasi dan AMBAK siswa dalam

mempelajari materi Laporan Keuangan.

c. Guru menerangkan secara singkat tentang Mind Mapping, Mnemonic dan

Mini Book.

d. Guru mengumumkan peraturan tegas dan hukuman untuk siswa yang tidak

membawa buku dan mengerjakan tugas serta tidak displin dalam kegiatan

pembelajaran di kelas.

e. Guru menerangkan materi Laporan Keuangan secara sekilas dengan

menggunakan Mind Map yang terdapat pada Mini Book dan

menggambarkannya kembali di papan tulis.

f. Guru meminta siswa membuat Mind Map Laporan Keuangan sesuai dengan

kreatifitas dan imajinasi masing masing siswa.

g. Guru meminta kepada 3 orang siswa yang berani untuk menerangkan /

mempresentasikan gambar hasil Mind Mapnya, bagi siswa yang berani akan

mendapatkan hadiah.

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

h. Guru memberikan sertifikat penghargaan kepada semua siswa sebagai

apresiasi atas kerja kerasnya membuat Mind Map Laporan Keuangan.

i. Guru memilih lima Mind Map terbaik dan para siswa di kelas memilih salah

seorang pemenang dari kelima orang tersebut. Pemenang akan memperoleh

sertifikat penghargaan khusus dan hadiah misteri. Sementara 4 besar terbaik

akan memperoleh sertifikat penghargaan khusus. 3 orang siswa yang berani

mempresentasikan hasil Mind Mapnya juga mendapat hadiah misteri.

j. Guru menyampaikan materi Laporan Keuangan sesuai dengan isi Mini Book

yang dikombinasikan dengan Mnemonic dengan tujuan mempermudah siswa

dalam menghapal.

k. Guru menyiapkan kartu merah berisi gambar pahlawan beserta dengan kartu

kuning berisi kota asal pahlawan. Masing masing siswa mengambil satu

kartu dan mencari pasangan antara kartu merah dan kartu kuning. Siswa

yang menemukan pasangannya mendiskusikan soal yang terdapat dalam

Mini Book.

l. Guru memberikan contoh pengerjaan soal Laporan Keuangan.

m. Siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal yang terdapat pada Mini

Book sekaligus guru memberikan tes lisan berkaitan dengan daya ingat siswa

terhadap pelajaran.

n. Guru memberikan pujian kepada siswa yang berpartisipasi aktif dalam

kegiatan pembelajaran, dan memberi motivasi kepada siswa yang masih

belum terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

o. Guru menanyakan kepada siswa apakah masih ada siswa yang kurang

paham terhadap materi pelajaran atau tidak.

p. Guru menyimpulkan materi yang telah diberikan.

q. Guru meminta siswa mengerjakan tugas yang terdapat dalam Mini Book

sebagai tugas di rumah.

r. Guru melakukan tes / ujian kompetensi dasar.

s. Guru meminta siswa melakukan kritik dan saran sebagai refleksi terhadap

kegiatan pembelajaran dengan menempelkan origami pada piramida refleksi.

3. Pengamatan (Observation)

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

a. Mengamati situasi kegiatan belajar mengajar.

b. Mengamati partisipasi siswa.

c. Mengamati kemampuan guru dalam menyampaikan materi, menerapkan

Pendekatan Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic serta

keterampilan guru dalam menggunakan bahan ajar.

4. Refleksi (Reflection)

Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila memenuhi beberapa syarat

sebagai berikut :

a. Persentase partisipasi belajar siswa yang meliputi partisipasi visual,

partisipasi mental, partisipasi oral, partisipasi listen, partisipasi drawing

dan partisipasi emotional dalam setiap kegiatan pembelajaran di kelas rata

- rata sebesar 70%.

b. Persentase ketuntasan siswa minimal 75% dari total jumlah seluruh siswa

di kelas.

c. Sebagian besar perhatian/antusias terhadap materi pelajaran ditujukan

dengan persentase kehadiran minimal 90%.

d. Kemampuan guru dalam menerangkan materi, menerapkan Pendekatan

Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic serta

keterampilan dalam menggunakan bahan ajar minimal mencapai

persentase 80%.

Pada siklus kedua hasil yang dicapai baik itu dari segi partisipasi siswa,

prestasi siswa, penilaian guru dan kehadiran siswa telah melampaui indikator

ketercapaian yang telah ditentukan sebelumnya. Beberapa keberhasilan dan

kelebihan kegiatan pembelajaran setelah menggunakan Mind Map, Mnemonic dan

bahan ajar antara lain :

1. Guru sudah bisa merubah pandangannya tentang prinsip pendekatan

pembelajaran, yang semula bersifat ceramah satu arah menjadi gaya

ceramah yang dipadukan dengan prinsip pendekatan pembelajaran yang

lain, yaitu Pendekatan Quantum Learning.

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

2. Guru menguasai Tipe Pembelajaran Mind Mapping dan Mnemonic meski

belum optimal.

3. Guru memahami arti penting dari bahan ajar buatan sendiri, yang dapat

menghemat biaya serta sesuai dengan karakteristik peserta didik.

4. Dengan mempraktekkan Pendekatan Quantum Learning Tipe Mind

Mapping dan Mnemonic, serta penggunaan bahan ajar, secara tidak

langsung membuat guru kelas belajar mempraktekkan delapan macam

kompetensi yang harus dimiliki oleh guru.

5. Mind Map dan Mnemonic cocok dengan gaya belajar peserta didik. Mind

Map akan memfasilitasi peserta didik tipe kinestetik dan visual, sedangkan

Mnemonic akan memfasilitasi peserta didik tipe audio dan kinestetik.

6. Melalui Pembelajaran Quantum peserta didik menemukan bakat dan

kemampuan yang dimilikinya. Mereka sadar bahwa mereka juga memiliki

kecerdasan dan kemampuan yang berbeda satu sama lain sehingga secara

otomatis penghargaan serta konsep diri positif terhadap diri mereka pun

meningkat.

7. Mnemonic cocok dengan peserta didik yang kesulitan menghapal, dengan

Mnemonic mereka mampu menghapal dengan menyenangkan.

8. Karena kegiatan pembelajaran dianggap menyenangkan membuat peserta

didik termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dan berpartisipasi aktif

dalam kegiatan pembelajaran, hal ini terbukti dalam kegiatan pembelajaran

persentase kehadiran siswa tinggi, serta terjadi kenaikan baik partisipasi

maupun prestasi dari peserta didik.

9. Dengan diterapkannya Tipe Mind Mapping dan Mnemonic membuat

kemampuan mengingat siswa terhadap materi pembelajaran menjadi

meningkat. Peningkatan kemampuan mengingat dapat berpengaruh positif

pada pemahaman siswa.

10. Karena siswa lebih mudah mengingat, dan lebih mudah memahami materi

serta pengetahuan siswa akan materi dibangun dari pengetahuannya

sendiri maka tujuan pembelajaran bermakna dapat tercapai meski belum

optimal.

Page 85: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

11. Mind Mapping dan Mnemonic mampu meningkatkan daya kreatifitas dan

imajinasi siswa.

12. Dengan pemberian sertifikat penghargaan baik bagi yang menang maupun

yang kalah membuat siswa menyakini bahwa setiap usahanya dihargai

guru, sehingga terjadi interaksi yang positif antara siswa dan guru.

13. Dalam setiap kegiatan pembelajaran dilaksanakan, Goal yang dicapai

bukan hanya peningkatan partisipasi maupun prestasi serta kompetensi

dasar saja akan tetapi terjadi peningkatan nilai nilai / sikap yang baik

yang disisipkan sebagai pesan dalam setiap pembelajaran. Selama siklus

pertama penanaman nilai nilai tersebut sudah cukup baik dan bermakna

bagi siswa.

Berdasarkan penjabaran kelebihan kelebihan di atas, pada kenyataannya

masih ada beberapa kekurangan yang masih harus dibenahi agar pembelajaran

dapat berjalan lancar. Kekurangan tersebut antara lain :

1. Kemampuan guru untuk menerapkan pembelajaran Quantum perlu

ditingkatkan lagi.

2. Kemampuan guru dalam mengelola kelas dan mengatur siswa agar siswa

displin perlu ditingkatkan lagi.

3. Kedisplinan siswa perlu ditingkatkan dengan pembiasaan menaati

peraturan.

4. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran masih belum merata,

beberapa siswa cenderung memiliki tingkat partisipasi sangat tinggi,

sementara beberapa yang lain memiliki partisipasi yang kurang

memuaskan. Guru harus mencari cara untuk mengatasi kekurangan

tersebut.

Secara skematik, prosedur penelitian tindakan yang dilakukan oleh penulis

dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 86: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Perencanaan

Refleksi

Tindakan / Observasi Perbaikan

Rencana

Perencanaan

Refleksi

Tindakan / Observasi Perbaikan

Rencana

Gambar 4.1 Prosedur Spiral penelitian tindakan kelas Supardi, 2009 ( Mengutip

Hopkis, 1993)

H. Indikator Ketercapaian Penelitian

Pengertian keberhasilan / ketercapaian kegiatan pembelajaran menurut

dapat dikatakan berhasil, setiap guru memiliki pandangan masing masing

Indikator ketercapaian penelitian perlu

dirumuskan sebelum pelaksanaan penelitian dengan tujuan untuk menentukan

tingkat keberhasilan penelitian sekaligus sebagai pedoman dalam menyusun

instrumen penelitian.

Dalam penelitian tindakan ini yang akan dilihat indikator kinerjanya selain

siswa adalah guru (peneliti), karena guru merupakan fasilitator dalam

pembelajaran yang berpengaruh besar dalam proses pembelajaran terhadap kinerja

siswa. Indikator kinerja pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

a. Penilaian prestasi siswa melalui tes, sekurang kurangnya 75 % dari

jumlah siswa mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 75 untuk materi

Page 87: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

pada mata pelajaran akuntansi, dalam artian 75% siswa lulus diatas batas

nilai standar ketuntasan minimal.

b. Penilaian partisipasi, melalui lembar observasi, dapat dinilai partisipasi

siswa dalam kegiatan belajar dan mengajar Akuntansi. Persentase

partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran diharapkan mencapai

angka 70 % dengan rincian, partisipasi visual, partisipasi oral, partisipasi

emotional, partisipasi menggambar (drawing), partisipasi dalam

mendengarkan (listening) dan partisipasi mental masing masing

minimal mencapai persenstase angka 70%.

2. Bagi Guru

a. Dokumentasi, kehadiran siswa dapat dilihat dari hasil dokumentasi dan

rekapitulasi daftar absensi. Diharapkan dalam penelitian tindakan kelas ini

kehadiran siswa dalam setiap pertemuan minimal mencapai persentase

sebesar 90% dari total jumlah siswa 28 orang. Kehadiran siswa akan

menunjukkan antusiasme siswa dan partisipasi siswa dalam kegiatan

pembelajaran.

b. Observasi, penilaian kemampuan guru dalam mengajar dan menerapkan

pendekatan pembelajaran Quantum Learning terutama Tipe Mind

Mapping dan Mnemonic serta keterampilan guru dalam menggunakan

bahan ajar akan dinilai dalam lembar observasi, dimana indikator kinerja

yang telah ditetapkan sebesar 80 % dari 8 macam jenis kompetensi

mengajar.

Indikator ketercapaian diatas jika dibuat dalam bentuk tabel untuk

memudahkan pemahaman pembaca adalah sebagai berikut ;

Page 88: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Tabel 3.2 Indikator Ketercapaian Penelitian

Aspek yang Diukur Persentase yang Ditargetkan

Cara Mengukur

Kemampuan Guru dalam Menerapkan Mind Mapping, Mnemonic dan Keterampilan dalam Menggunakan Bahan Ajar pada proses pembelajaran Akuntansi.

80% Diamati saat kegiatan pembelajaran dan dicatat dalam lembar observasi penilaian guru yang telah disediakan. Penilaian dilakukan berdasarkan rubrik yang telah ditetapkan.

Partisipasi Belajar Akuntansi Siswa. Indikatornya meliputi : 1. Visual

a. Perhatian Siswa

2. Oral a. Kemampuan Bertanya b. Kemampuan Mengeluarkan

Pendapat

3. Mental a. Kemampuan Mengingat. b. Kemampuan Memecahkan

Soal 4. Drawing

a. Kemampuan Membuat Mind Map

5. Emotional a. Kepercayaan Diri b. Kedisplinan

6. Listen

a. Diskusi

70% Diamati saat kegiatan pembelajaran dan dicatat dalam lembar observasi penilaian partisipasi siswa yang telah disediakan. Penilaian dilakukan berdasarkan rubrik yang telah ditetapkan.

Prestasi Belajar Akuntansi Siswa 75% Dilihat dari hasil nilai tes / ujian kompetesi dasar.

Kehadiran Siswa 90% Dilihat dari hasil rekapitulasi absensi dan dokumentasi.

Page 89: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Siswa Perempuan

61%

Siswa Laki - laki 39%

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Sebelum pelaksanaan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan

kegiatan observasi pratindakan untuk mengetahui bagaimana keadaan obyek

penelitian beserta permasalahan yang ada. Penelitian tindakan kelas ini

dilaksanakan di SMA Islam I Surakarta pada kelas XI IPS 2 tahun pelajaran 2011

/ 2012 untuk mata pelajaran akuntansi. Peneliti meneliti tentang partisipasi dan

prestasi belajar akuntansi siswa kelas tersebut. Jumlah siswa yang diteliti dalam

penelitian ini sebanyak 28 orang dan terdiri dari 17 siswa perempuan dan 11 orang

siswa laki laki. Umumnya siswa perempuan pada kelas ini lebih penurut, aktif

dan displin dalam kegiatan belajar mengajar jika dibandingkan dengan siswa laki

laki, hal ini memberi dampak terhadap proses pembelajaran di dalam kelas,

dimana keadaan kelas umumnya menjadi tidak displin dan tidak kondusif ketika

proses pembelajaran berlangsung. Perbandingan jumlah siswa laki laki dan

perempuan dapat dilihat dalam gambar 1 berikut ini :

Gambar 4.1 : Diagram Perbandingan Jumlah Siswa Laki laki dan Perempuan

di Kelas XI IPS 2

Page 90: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Pra survei dilaksanakan pada Bulan Januari 2012 selama dua kali pertemuan..

Tujuannya untuk mengetahu bagaimana kondisi kelas yang diteliti sekaligus

permasalahan yang ada dalam kelas tersebut. Pra survei dilaksanakan peneliti

dengan bantuan dua mitra kolaborator. Hasil dari observasi prasurvei dapat

dideskripsikan sebagai berikut :

1. Ditinjau Dari Segi Siswa

a. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran akuntansi.

Dalam setiap proses pembelajaran akuntansi pasti ada minimal 2 anak

yang tidak mengikuti / tidak masuk kelas baik karena sakit, ijin maupun

membolos. Siswa yang mengikuti pelajaran di dalam kelas juga

cenderung malas, kurang antusias dan bosan. Banyak siswa yang

melakukan kegiatannya sendiri seperti mengerjakan tugas lain, bercanda

dan menjahili temannya, keluar masuk kelas tanpa ijin dan mengobrol

dengan teman sebangkunya selama guru menerangkan. Dalam hal

kedisplinan tingkat kedisplinan dalam kelas ini juga cenderung rendah.

Banyak siswa yang tidak mencatat, mengerjakan tugas, membawa buku

maupun tidak mengumpulkan tugas. Hal ini diperparah dengan kurangnya

fasilitas seperti buku dan media elektronik seperti laptop dan lcd, serta

model pembelajaran yang diterapkan guru pada saat proses pembelajaran

hanya berupa ceramah satu arah yang monoton. Keadaan keadaan di

atas yang menjadikan siswa kurang antusias dan pada akhirnya kurang

memahami materi dan berimbas pada rendahnya partisipasi serta prestasi

belajar siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.

b. Partisipasi siswa dalam pembelajaran akuntansi cenderung rendah

Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran terlihat masih kurang. Siswa

hanya mendengar dan mencatat informasi yang didapat dari guru tanpa

berusaha menemukan sendiri pengetahuan yang ingin didapatnya. Ketika

ada pertanyaan hanya ada satu dua orang anak yang berani dan aktif

menjawab. Masih sedikit siswa yang berani bertanya kepada gurunya

ketika proses pembelajaran berlangsung. Sebagian besar siswa kesulitan

dalam mengemukakan pendapatnya dan sulit berinteraksi maupun

Page 91: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

berdiskusi dengan temannya. Keaktifan siswa hanya dikuasai oleh

sebagian kecil siswa, sisanya cenderung diam dan acuh tak acuh pada

proses pembelajaran. Rata rata partisipasi siswa hanya sebesar 55%,

dimana menurut klasifikasi persentase partisipasi belajar, persentase

tersebut masuk dalam kriteria kurang / rendah. Partisipasi terdiri dari

beberapa indikator dan rata rata persentase partisipasi tiap indikator

berbeda beda. Berikut tabel 1 yang menunjukkan hasil pengamatan

partisipasi siswa dengan menggunakan lembar observasi pratindakan :

Tabel 4.1 Persentase Partisipasi Belajar Akuntansi Siswa Pra survei

(Sumber : data primer yang diolah, 2012)

c. Rendahnya prestasi siswa dalam pembelajaran akuntansi.

Hasil test dari pra survei menunjukkan jika prestasi belajar akuntansi

kelas XI IPS 2 SMA Islam 1 Surakarta termasuk dalam kategori rendah /

kurang. Persentase tingkat ketuntasan siswa hanya sebesar 43%,

No

Indikator Partisipasi Siswa

Persentase Siswa

Berpartisipasi Belum

Berpartisipasi

1. Perhatian 54% 46%

2. Kemampuan Bertanya 42% 58%

3. Mengeluarkan Pendapat 48% 52%

4. Kepercayaan Diri 59% 41%

5. Kedisplinan 71% 29%

6. Mengingat 57% 43%

7. Memecahkan Soal 55% 45%

Rata - Rata 55% 45%

Page 92: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Siswa Tidak Tuntas 57%

Siswa Tuntas 43%

sedangkan rata rata nilai siswa hanya berada di angka 63 jauh dari

batas ketuntasan minimal yaitu 75. Perbandingan ketuntasan siswa dapat

dilihat dalam gambar 2 berikut ini :

Gambar 4.2 : Diagram Perbandingan Persentase Ketuntasan Prestasi Belajar

Akuntansi Siswa Siswa Pra Survei

2. Ditinjau dari Segi Guru

a. Guru Masih Monoton

Pada saat pembelajaran siswa cenderung acuh tak acuh dan bosan saat

guru menerangkan. Hal ini dikarenakan guru hanya menggunakan model

pembelajaran ceramah satu arah saja tanpa berusaha mengkombinasikan

dengan model pembelajaran lainnya. Proses pembelajaran dikuasai guru

tanpa melibatkan siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya. Hal

ini berakibat pembelajaran tidak bermakna sama sekali bagi siswa. Guru

juga jarang memberikan pertanyaan pada siswa ataupun melakukan

kegiatan dimana siswa dapat berpartisipasi, hal inilah yang menjadi

penyebab utama partisipasi siswa dalam pembelajaran rendah.

Page 93: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

b. Guru Kurang Kreatif

Guru kurang peka dan tanggap terhadap permasalahan yang ada di kelas.

Banyak alasan yang menyebabkan nilai siswa cenderung rendah, salah

satunya kurangnya media dan sumber belajar. Hal ini bisa diatasi jika

guru bisa membuat sebuah media atau sumber belajar yang sederhana,

menarik dan sesuai karakteristik siswanya. Akan tetapi, pada

kenyataannya guru tetap melaksanakan proses belajar satu arah tanpa

adanya media / sumber belajar sebagai pendukung kegiatan belajar.

c. Guru Kurang Menghargai dan Memotivasi Siswa

Dalam proses pembelajaran guru masih kurang memberikan dorongan

maupun motivasi serta sugesti positif bagi siswa. Guru terlihat jarang

memuji siswa siswanya dan cenderung menyalahkan ketika siswanya

melakukan kesalahan. Seharusnya ketika siswa melakukan kesalahan

dalam proses pembelajaran guru harus bersifat mengarahkan. Sikap guru

yang demikian ini, membuat siswa kurang merasa dihargai sehingga pada

akhirnya kepercayaan diri siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran

di kelas rendah. Hal ini juga membuat hubungan antara guru dan murid

kurang harmonis.

Dari hasil pratindakan didapat persentase nilai kemampuan guru dalam

mengajar hanya sebesar 47%, persentase tersebut termasuk dalam kriteria kurang /

rendah. Indikator penilaian kemampuan guru didasarkan pada 8 macam

kompetensi yang harus dimiliki oleh guru. Melihat hasil penilaian tersebut, maka

diperlukan suatu model pembelajaran baru yang dapat meningkatkan kemampuan

serta keterampilan guru dalam mengajar. Hasil penilaian kemampuan guru dalam

mengajar dapat dilihat dalam tabel 2 berikut ini :

Page 94: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Tabel 4.2. Penilaian Kemampuan dan Keterampilan Guru dalam Mengajar

Akuntansi pada Pra Survei

( Sumber : data primer yang diolah, 2012)

No Indikator Target

Capaian

Hasil Pra

Survei

1 Melakukan persepsi 50%

2 Menyampaikan kompetensi 50%

3 Menjelaskan materi 75%

4 Contextual 50%

5 Menerapkan Pembelajaran yang

Sesuai

25%

6 Melaksanakan Pembelajaran Positif 50%

7 Mendayagunakan Media 25%

8 Melibatkan Siswa 25%

9 Pesan yang Menarik 25%

10 Menetapkan Aturan 75%

11 Melakukan Pendisplinan 75%

12 Mengontrol Kelas 50%

13 Memantau Kemajuan 50%

14 Melakukan Penilaian 50%

15 Respon Positif 25%

16 Keceriaan 25%

17 Refleksi 50%

18 Tindak Lanjut 75%

Rata - rata 80% 47%

Page 95: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Masing masing siklus

terdiri dari empat tahapan, yaitu : (1) Perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi dan interpretasi, (4) analisis dan refleksi tindakan.

Deskripsi hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Siklus 1

Penerapan pembelajaran akuntansi dengan Mind Mapping dan Mnemonic

melalui penggunaan bahan ajar pada siklus 1 sebagai berikut :

a. Perencanaan Tindakan Siklus 1

Perencanaan pada siklus 1 dilaksanakan dengan rangkaian beberapa

kegiatan, kegiatan tersebut antara lain :

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui materi yang akan

diberikan sekaligus merumuskan kompetensi dasar yang akan disampaikan

kepada siswa dengan menggunakan pembelajaran Quantum Learning Tipe

Mind Mapping dan Mnemonic.

2) Dari hasil analisis kurikulum, materi dan kompetensi dasar, peneliti

membuat perencanaan mengenai isi bahan ajar yang akan dibuat. Bahan

ajar yang dibuat harus berdasarkan prinsip Quantum Learning, dan

memadukan konsep Mind Mapping dan Mnemonic juga penyampaian

materi yang menyenangkan dalam satu kesatuan.

3) Membuat rencana pembelajaran mengenai Pendekatan Quantum Learning

tipe Mind Mapping dan Mnemonic, berupa RPP.

4) Membuat media pembelajaran berupa bahan ajar serta media pendukung

lainnya yang menarik, inovatif dan menyenangkan sesuai dengan prinsip

Quantum.

5) Membuat lembar kerja siswa.

6) Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK.

7) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

Page 96: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 1

Pelaksanaan tindakan siklus 1 dilaksanakan selama tiga kali pertemuan,

yakni pada hari yang telah direncanakan yaitu pada hari Jumat tanggal 2

Maret 2012 dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Pertemuan kedua pada hari

Selasa tanggal 6 Maret 2012 dengan alokasi waktu 1 x 40 menit dan

pertemuan ketiga pada Jumat tanggal 13 April 2012 dengan alokasi waktu 2 x

40 menit. Akan tetapi karena terhalang hari libur selama kurang lebih 2

minggu, maka diadakan 1 pertemuan tambahan untuk mengingatkan kembali

siswa akan materi kertas kerja sebelum ujian kompetensi dasar kertas kerja.

Pertemuan tersebut dilaksanakan pada Selasa tanggal 27 Maret 2012, pada

pelaksanaan tindakan pertemuan keempat tidak dilaksanakan penilaian atau

pengamatan pembelajaran, fungsinya hanya untuk mengulangi materi kertas

kerja secara keseluruhan. Pelaksanaan tindakan siklus 1 berdasarkan rpp dan

perencanaan yang telah disusun. Materi yang diajarkan adalah materi kertas

kerja. Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama ( Jumat, 2 Maret 2012 ).

a) Mengondisikan kelas dan menyiapkan media serta sarana

pembelajaran sebagai persiapan pembelajaran serta mengatur tempat

duduk siswa.

b) Guru memulai dengan doa dan mengabsen siswa.

c) Menyampaikan kompetensi dasar, indikator serta tujuan pembelajaran

kepada siswa agar menumbuhkan motivasi dan AMBAK siswa dalam

mempelajari materi kertas kerja.

d) Guru memberikan apersepsi terkait dengan materi kertas kerja.

e) Guru menerangkan secara singkat tentang Mind Mapping, Mnemonic

dan Mini Book.

f) Guru menerangkan materi kertas kerja secara sekilas dengan

menggunakan Mind Map yang terdapat pada Mini Book dan

menggambarkannya kembali di papan tulis.

Page 97: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

g) Guru meminta siswa membuat Mind Map kertas kerja sesuai dengan

kreatifitas dan imajinasi masing masing siswa.

h) Guru memberikan sertifikat penghargaan kepada semua siswa sebagai

apresiasi atas kerja kerasnya membuat Mind Map kertas kerja.

2) Pertemuan Kedua ( Selasa, 6 Maret 2012)

a) Mengondisikan kelas dan menyiapkan media serta sarana

pembelajaran sebagai persiapan pembelajaran serta mengatur tempat

duduk siswa.

b) Guru memulai dengan doa dan mengabsen siswa.

c) Menyampaikan kompetensi dasar, indikator serta tujuan pembelajaran

kepada siswa agar menumbuhkan motivasi dan AMBAK siswa dalam

mempelajari materi kertas kerja.

d) Guru mengulang materi pembelajaran sebelumnya.

e) Guru menyampaikan materi kertas kerja sesuai dengan isi Mini Book

yang dikombinasikan dengan Mnemonic dengan tujuan mempermudah

siswa dalam menghapal.

f) Guru meminta siswa bersama pasangan teman sebangkunya untuk

mendiskusikan soal yang terdapat dalam Mini Book.

g) Guru meminta dua orang kelompok yaitu kelompok dari Sri dan Wisnu

serta kelompok dari Zulfa dan Mei untuk maju ke depan.

h) Guru memperkuat hasil diskusi.

i) Guru memberikan pujian dan apresiasi bagi kelompok yang berani

maju ke depan.

j) Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya.

3) Pertemuan Ketiga ( Rabu, 9 Maret 2012 )

a) Mengondisikan kelas dan menyiapkan media serta sarana

pembelajaran sebagai persiapan pembelajaran serta mengatur tempat

duduk siswa.

b) Guru memulai dengan doa dan mengabsen siswa.

Page 98: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

c) Menyampaikan kompetensi dasar, indikator serta tujuan pembelajaran

kepada siswa agar menumbuhkan motivasi dan AMBAK siswa dalam

mempelajari materi kertas kerja.

d) Guru mengulang materi pembelajaran sebelumnya.

e) Guru memberikan contoh pengerjaan soal kertas kerja.

f) Siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal yang terdapat pada

Mini Book sekaligus guru memberikan tes lisan berkaitan dengan daya

ingat siswa terhadap pelajaran.

g) Guru menanyakan kepada siswa apakah masih ada siswa yang kurang

paham terhadap materi pelajaran atau tidak. Beberapa siswa yang

bertanya adalah Sri, Wisnu, Desem, dan Ika Septin.

h) Guru memberikan pujian kepada siswa yang berpartisipasi aktif dalam

kegiatan pembelajaran, dan memberi motivasi kepada siswa yang

masih belum terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

i) Guru menyimpulkan materi yang telah diberikan.

j) Guru memilih lima Mind Map terbaik dan juara Mind Map pada

pertemuan pertama. Lima besar tersebut adalah Qusnul, Mufida,

Ichsan, Yasinta dan Krisna, dengan pemenangnya adalah Qusnul.

Pemenang akan memperoleh sertifikat penghargaan khusus dan hadiah

misteri. Sementara 4 besar terbaik akan memperoleh sertifikat

penghargaan khusus.

k) Guru meminta siswa melakukan kritik dan saran sebagai refleksi

terhadap kegiatan pembelajaran dengan menempelkan origami pada

piramida refleksi.

c. Observasi dan Interpretasi Siklus 1

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi dengan berpedoman pada

lembar observasi yang telah disusun. Lembar observasi digunakan untuk

mengamati jalannya proses pembelajaran akuntansi melalui penerapan

Pendekatan Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic melalui

Page 99: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

penggunaan bahan ajar, yaitu mengamati peningkatan rata rata persentase

partisipasi siswa dengan melihat melibatkan 6 indikator partisipasi belajar

serta untuk menilai kemampuan guru dalam mengajar akuntansi dengan

menggunakan Pendekatan Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan

Mnemonic melalui penggunaan bahan ajar.

Kegiatan observasi dilaksanakan pada tanggal 2, 6 dan 9 Maret 2012. Pada

kegiatan observasi peneliti dan mitra kolaborator mengamati jalannya kegiatan

pembelajaran akuntansi dengan menilai keaktifan siswa dalam kegiatan

partisipasi di kelas dan kemampuan guru dalam menerapkan Pendekatan

Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic melalui penggunaan

bahan ajar pada pelajaran akuntansi. Mengenai deskripsi tentang jalannnya

pelaksanaan pembelajaran akuntansi dengan menggunakan Pendekatan

Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic melalui penggunaan

bahan ajar telah dijelaskan secara rinci pada bagian pelaksanaan tindakan

siklus 1.

Berdasarkan hasil observasi pada siklus 1 dapat dipaparkan hasil sebagai

berikut :

1). Partisipasi Belajar Akuntansi Siswa

Hasil pengamatan pada siswa saat pembelajaran akuntansi pada

siklus 1 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan partisipasi belajar siswa

jika dibandingkan dengan hasil dari pra survei. Rata rata persentase

partisipasi belajar siswa sebesar 67%. Hal ini ditunjukkan dengan

beberapa indikator yang dapat dirinci seperti pada tabel 3 dan gambar 3

berikut ini :

Page 100: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Tabel 4.3 Persentase Partisipasi Belajar Akuntansi Siswa Siklus 1

((Sumber : data primer yang diolah, 2012)

Gambar 4.3. Diagram Persentase Partisipasi Akuntansi Perindikator Siklus 1

68% 57%

70% 68% 71% 71%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

No

Indikator Partisipasi Siswa

Persentase Siswa

Berpartisipasi Belum

Berpartisipasi

1. Perhatian 68% 32%

2. Kemampuan Bertanya 54% 46%

3. Mengeluarkan Pendapat 60% 40%

4. Kepercayaan Diri 66% 34%

5. Kedisplinan 73% 27%

6. Membuat Mind Map 68% 32%

7. Diskusi 71% 29%

8. Mengingat 72% 28%

9. Memecahkan Soal 69% 31%

Rata rata 67% 33%

Page 101: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

2) Prestasi Belajar Akuntansi Siswa

Prestasi belajar siswa dilihat dari ketuntasan belajar hasil belajar siswa

dan rata rata nilai akuntansi siswa pada siklus 1. Hasi didapat dari test

yang dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2012 dan hasil tersebut

menunjukkan jika penerapan Pendekatan Quantum Learning Tipe Mind

Mapping dan Mnemonic melalui penggunaan bahan ajar dapat

meningkatkan prestasi siswa. Ketuntasan siswa dalam mata pelajaran

akuntansi pada siklus 1 naik dimana ada 18 siswa dari 28 siswa yang

telah tuntas dan kompeten. Hasil ini jika dipersentasekan sebesar 64%

siswa kelas XI IPS 2 telah tuntas dengan nilai rata rata siswa sebesar 79.

Hasil yang didapat jika digambarkan dalam bentuk tabel maupun diagram

akan terlihat pada gambar 4 dan tabel 4 berikut ini :

Gambar 4.4. Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Akuntansi Siswa

Siklus 1.

TUNTAS 64%

TIDAK TUNTAS

36%

Page 102: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Tabel 4.4. Ketuntasan Belajar Akuntansi Siswa Siklus 1

No Interval Nilai Target

Capaian

Persentase Jumlah

Siswa

Keterangan

1 0 74 36% 10 Tidak

Tuntas

2 75 100 75% 64% 18 Tuntas

Jumlah Siswa 28

( Sumber : data primer yang diolah, 2012)

3) Kemampuan Guru dalam Mengajar Akuntansi dengan Menerapkan Pendekatan

Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic melalui Penggunaan

Bahan Ajar.

Kemampuan guru dalam mengajar akuntansi setelah menerapkan Pendekatan

Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic melalui penggunaan

bahan ajar dapat meningkat. Ini terlihat dari hasil siklus 1 dimana kemampuan

guru dalam mengajar meningkat cukup besar dengan persentase sebesar 72%

dibandingkan sebelumnya yaitu sebesar 47%. Hasil tersebut dapat terlihat dalam

tabel 5 berikut ini :

Page 103: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Tabel 4.5. Penilaian Kemampuan dan Keterampilan Guru dalam Mengajar

Akuntansi pada Siklus 1

(Sumber: data primer yang dioleh, 2012).

No Indikator Target

Capaian

Hasil

Siklus 1

1 Melakukan persepsi 50%

2 Menyampaikan kompetensi 75%

3 Menjelaskan materi 75%

4 Contextual 50%

5 Menjelaskan

Mind Mapping dan Mnemonic

75%

6 Menerapkan Mind Mapping dan

Mnemonic

75%

7 Mendayagunakan Media 75%

8 Melibatkan Siswa 100%

9 Pesan yang Menarik 75%

10 Menetapkan Aturan 75%

11 Melakukan Pendisplinan 75%

12 Mengontrol Kelas 75%

13 Memantau Kemajuan 75%

14 Melakukan Penilaian 75%

15 Respon Positif 50%

16 Keceriaan 75%

17 Refleksi 50%

18 Tindak Lanjut 100%

Rata - rata 80% 72%

Page 104: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

d. Refleksi Tindakan Siklus 1

Pada tahap ini hasil observasi dan interpretasi akan dikumpulkan dan

dianalisis kemudian dilakukan refleksi untuk menlihat apakah kegiatan yang

telah dilakukan dapat meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar pada mata

pelajaran akuntansi. Dari hasil diskusi antara peneliti dengan guru dan mitra

kolaborator serta dengan memperhatikan data yang ada dapat diambil

kesimpulan beberapa hal yang kelemahan dari siklus pertama ditinjau dari segi

guru maupun siswa dan harus diperbaiki pada siklus kedua, antara lain :

1) Guru masih kurang menguasai prinsip Pendekatan Quantum Learning

sehingga kegiatan pembelajaran masih belum sepenuhnya bersifat

menyenangkan.

2) Guru kurang mampu menguasai kelas dan mengelola kelas sehingga masih

banyak siswa yang tidak tertib selama kegiatan pembelajaran.

3) Alokasi waktu pembelajaran yang sedikit dikarenakan pulang pagi saat

hari jumat, mengakibatkan rencana kegiatan pembelajaran tidak dapat

berjalan sebagaimana mestinya.

4) Hasil diskusi siswa masih kurang maksimal, hal ini dikarenakan pasangan

diskusinya merupakan teman sebangku sehingga pemilihan pasangan

diskusi masih bersifat homogen bukan heterogen.

5) Siswa hanya membuat Mind Map tanpa adanya presentasi membuat siswa

masih kurang memahami isi dan manfaat dari Mind Mapnya.

6) Siswa masih belum terbiasa dengan Mini Book sehingga siswa banyak

yang masih kurang displin tidak membawa buku.

7) Pemilihan pemenang Mind Map akan lebih baik jika dipilih secara

demokratis oleh teman temannya di kelas.

8) Dari hasil pengamatan peneliti, lebih kurang 40 % siswa kelas XI IPS 2

SMA Islam 1 Surakarta masih kurang berani dalam berpartisipasi aktif

dalam kegiatan di kelas.

9) Masih ada beberapa siswa yang kurang termotivasi dalam mengikuti

pelajaran sehingga masih ada yang telat mengumpulkan tugas.

Page 105: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Dari kelemahan yang ada, terdapat pula kelebihan proses pembelajaran

pada siklus 1 baik ditinjau dari segi guru maupun siswa, kelebihan tersebut

antara lain :

1) Guru sudah bisa mengkombinasikan model pembelajaran ceramah dengan

variasi lainnya sehingga siswa merasa semangat dan tidak bosan. Dalam

penelitian ini model yang dimaksud adalam Mind Map dan Mnemonic.

2) Guru mulai menyadari arti penting dari sebuah buku / bahan ajar.

3) Guru mulai membiasaakan memberikan penghargaan serta motivasi bagi

siswa. Baik berupa pujian maupun dalam wujud nyata seperti piagam

maupun hadiah.

4) Proses pembelajaran menjadi lebih dinamis dan menarik tidak berjalan

lambat dan statis.

5) Partisipasi siswa dalam kelas mulai meningkat dan siswa menikmati

proses pembelajaran dengan senang.

6) Sebagian besar siswa tertarik pada Mini Book dan menyadari pentingnya

bahan ajar / buku dan mulai belajar materi sebelumnya dirumah.

Berdasarkan hasil observasi dan analisis tersebut, peneliti, guru dan mitra

kolaborator melakukan refleksi tindakan sebagai berikut :

1) Guru harus lebih belajar dan menguasai pembelajaran Quantum

khususnya penerapan Mind Mapping dan Mnemonic.

2) Guru harus lebih displin lagi pada siswa saat proses pembelajaran, dengan

membuat peraturan peraturan yang tegas dan hukuman bagi yang

melanggar.

3) Guru menyiapkan motivasi dan penghargaan yang lebih banyak lagi

untuk memancing minat siswa agar tertarik untuk berpartisipasi.

4) Kegiatan pembelajaran diusahakan sesuai dengan RPP

5) Dalam diskusi guru akan membentuk kelompok yang heterogen dengan

media kartu pasangan.

Page 106: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

6) Siswa tidak hanya membuat Mind Map tapi juga akan mempresentasikan

hasil Mind Mapnya.

7) Memutar musik saat pembuatan Mind Map dan memasang poster baik

poster Ikon maupun poster Afirmasi.

8) Juara Mind Map dipilih dengan votting dari kelas agar lebih adil dan

demokratis.

2. Siklus 2

a. Perencanaan Tindakan Siklus 2

Perencanaan tindakan pada siklus 2 dilaksanakan berdasarkan hasil

refleksi pada siklus 1, adapun rangkaian kegiatan perencanaan pada siklus 1

adalah sebagai berikut :

1) Peneliti melakukan kegiatan perencanaan dengan memperhatikan hasil

refleksi dari siklus pertama dengan melakukan perbaikan terhadap

beberapa kekurangan pada siklus 1.

2) Membuat rencana pembelajaran mengenai Pendekatan Quantum

Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic, berupa RPP.

3) Membuat media pembelajaran pendukung yang menarik, inovatif dan

menyenangkan sesuai dengan prinsip Quantum.

4) Membuat peraturan peraturan di kelas untuk mengatur dan mengelola

siswa.

5) Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK.

6) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 2

Pelaksanaan tindakan siklus 2 dilaksanakan selama tiga kali

pertemuan, yakni pada hari yang telah direncanakan yaitu pada hari Selasa

tanggal 3 April 2012 dengan alokasi waktu 1 x 40 menit . Pertemuan kedua

pada hari Selasa tanggal 10 April 2012 dengan alokasi waktu 1 x 40 menit

dan pertemuan ketiga pada Jumat tanggal 13 April 2012 dengan alokasi

Page 107: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

waktu 2 x 40 menit. Pelaksanaan tindakan siklus 2 pada dasarnya sama

dengan pelaksanaan tindakan pada siklus 2 hanya saja terdapat

penyempurnaan dan perbedaan materi pembelajaran yang diajarkan. Materi

yang diajarkan adalah materi laporan keuangan. Pelaksanaan tindakan pada

siklus 2 adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan pertama (Selasa 3 April 2012).

a) Mengondisikan kelas dan menyiapkan media serta sarana

pembelajaran sebagai persiapan pembelajaran serta mengatur tempat

duduk siswa.

b) Guru memulai pelajaran dengan doa bersama dan mengabsen siswa.

c) Menyampaikan kompetensi dasar, indikator serta tujuan

pembelajaran kepada siswa agar menumbuhkan motivasi dan

AMBAK siswa dalam mempelajari materi laporan keuangan.

d) Melakukan apersepsi terkait materi laporan keuangan.

e) Guru mengulangi penjelasan secara singkat tentang Mind Mapping,

Mnemonic dan Mini Book.

f) Guru mengumumkan peraturan tegas dan hukuman untuk siswa yang

tidak membawa buku dan mengerjakan tugas serta tidak displin

dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

g) Guru menerangkan materi laporan keuangan secara sekilas dengan

menggunakan Mind Map yang terdapat pada Mini Book dan

menggambarkannya kembali di papan tulis.

h) Guru meminta siswa membuat Mind Map laporan keuangan sesuai

dengan kreatifitas dan imajinasi masing masing siswa dengan

diringi musik.

i) Guru meminta kepada 3 orang siswa yang berani untuk menerangkan

/ mempresentasikan gambar hasil Mind Mapnya, bagi siswa yang

berani akan mendapatkan hadiah. Siswa tersebut adalah Sri, Nanda

dan Qusnul.

Page 108: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

j) Guru memberikan sertifikat penghargaan kepada semua siswa

sebagai apresiasi atas kerja kerasnya membuat Mind Map laporan

keuangan.

2) Pertemuan Kedua (Jumat, 6 April 2012).

a) Mengondisikan kelas dan menyiapkan media serta sarana

pembelajaran sebagai persiapan pembelajaran serta mengatur tempat

duduk siswa.

b) Guru memulai pelajaran dengan doa bersama dan mengabsen siswa.

c) Menyampaikan kompetensi dasar, indikator serta tujuan

pembelajaran kepada siswa agar menumbuhkan motivasi dan

AMBAK siswa dalam mempelajari materi laporan keuangan.

d) Melakukan apersepsi terkait materi laporan keuangan.

a) Guru menyampaikan materi laporan keuangan sesuai dengan isi

Mini Book yang dikombinasikan dengan Mnemonic dengan tujuan

mempermudah siswa dalam menghapal.

b) Guru menyiapkan kartu merah berisi gambar pahlawan beserta

dengan kartu kuning berisi kota asal pahlawan. Masing masing

siswa mengambil satu kartu dan mencari pasangan antara kartu

merah dan kartu kuning. Siswa yang menemukan pasangannya

mendiskusikan soal yang terdapat dalam Mini Book.

c) Guru meminta 2 orang pasangan yang berdiskusi mempresentasikan

hasil diskusinya. Pasangan tersebut adalah pasangan Nanda dan

Mustofa serta Ichsan dan Hasna.

d) Guru memperkuat hasil diskusi.

e) Guru memberikan pujian bagi kelompok yang berani maju kedepan

dan mempresentasikan hasil diskusinya.

f) Guru memberikan tugas pada pertemuan selanjutnya.

3) Pertemuan Ketiga ( Selasa, 10 April 2012).

a) Mengondisikan kelas dan menyiapkan media serta sarana

pembelajaran sebagai persiapan pembelajaran serta mengatur tempat

duduk siswa.

Page 109: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

b) Guru memulai pelajaran dengan doa bersama dan mengabsen siswa.

c) Menyampaikan kompetensi dasar, indikator serta tujuan

pembelajaran kepada siswa agar menumbuhkan motivasi dan

AMBAK siswa dalam mempelajari materi laporan keuangan.

d) Melakukan apersepsi terkait materi laporan keuangan.

e) Guru memberikan contoh pengerjaan soal laporan keuangan.

g) Siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal yang terdapat

pada Mini Book sekaligus guru memberikan tes lisan berkaitan

dengan daya ingat siswa terhadap pelajaran.

h) Guru memberikan pujian kepada siswa yang berpartisipasi aktif

dalam kegiatan pembelajaran, dan memberi motivasi kepada siswa

yang masih belum terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

i) Guru menanyakan kepada siswa apakah masih ada siswa yang

kurang paham terhadap materi pelajaran atau tidak.

j) Guru memilih lima Mind Map terbaik dan para siswa di kelas

memilih salah seorang pemenang dari kelima orang tersebut.

Pemenang akan memperoleh sertifikat penghargaan khusus dan

hadiah misteri. Sementara 4 besar terbaik akan memperoleh sertifikat

penghargaan khusus. 3 orang siswa yang berani mempresentasikan

hasil Mind Mapnya juga mendapat hadiah misteri.

k) Guru menyimpulkan materi yang telah diberikan.

l) Guru meminta siswa melakukan kritik dan saran sebagai refleksi

terhadap kegiatan pembelajaran dengan menempelkan origami pada

piramida refleksi.

c. Observasi dan Interpretasi Siklus 2

Peneliti beserta mitra kolaborator mengamati proses pembelajaran

akuntansi dengan menggunakan Pendekatan Quantum Learning Tipe Mind

Mapping dan Mnemonic melalui penggunaan bahan ajar. Pada kegiatan

observasi, guru menjelaskan materi dengan menggunakan Mind Map dan

Page 110: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

bahan ajar dimana bahan ajar telah dikombinasikan dengan Mnemonic agar

siswa lebih mudah mengingat dan lebih mudah memahami materi. Mengenai

deskripsi tentang jalannya pelaksanaan pembelajaran akuntansi dengan

menerapkan pendekatan Pendekatan Quantum Learning Tipe Mind Mapping

dan Mnemonic melalui penggunaan bahan ajar telah dijelaskan secara rinci

pada pelaksanaan tindakan siklus 2.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan siklus 2 dapat

diperoleh gambaran hasil sebagai berikut :

1) Partisipasi Belajar Akuntansi Siswa

Hasil pengamatan pada siswa saat pembelajaran akuntansi pada siklus 2

menunjukkan jika partisipasi belajar siswa termasuk dalam kategori baik yaitu

mencapai rata rata persentase 77%. Peningkatan partisipasi siswa

ditunjukkan pada tabel 6 dan gambar 5 berikut ini :

Page 111: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Tabel 4.6 Persentase Partisipasi Belajar Akuntansi Siswa Siklus 2

((Sumber : data primer yang diolah, 2012)

No

Indikator Partisipasi Siswa

Persentase Siswa

Berpartisipasi Belum

Berpartisipasi

1. Perhatian 79% 21%

2. Kemampuan Bertanya 68% 32%

3. Mengeluarkan Pendapat 72% 28%

4. Kepercayaan Diri 81% 19%

5. Kedisplinan 82% 18%

6. Membuat Mind Map 77% 23%

7. Diskusi 80% 20%

8. Mengingat 77% 23%

9. Memecahkan Soal 76% 24%

Rata rata 77% 23%

Page 112: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Gambar 4.5. Diagram Persentase Partisipasi Akuntansi Perindikator Siklus 2

2) Prestasi Belajar Akuntansi Siswa

Hasil prestasi belajar siswa didapat dari hasil tes pada tanggal 27 April

2012. Hasil tes menunjukkan jika 22 dari 28 anak telah tuntas untuk mata

pelajaran akuntansi, atau sebesar 79% siswa kelas XI IPS 2 telah mencapai

batas ketuntasan minimal yaitu di angka 75. Rata rata nilai siswa pada kelas

XI IPS 2 ada di angka 84, hasil ini cukup baik dan berada jauh diatas batas

ketuntasan minimal. Hasil prestasi belajar akuntansi siswa pada siklus 2 dapat

dilihat pada gambar 6 dan tabel 7 berikut ini :

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%

Page 113: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

TUNTAS 79%

TIDAK TUNTAS

21%

Gambar 4.6. Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Akuntansi Siswa

Siklus 2.

Tabel 4.7. Ketuntasan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Siklus 2

No Interval Nilai Target

Capaian

Persentase Jumlah

Siswa

Keterangan

1 0 74 21% 6 Tidak

Tuntas

2 75 100 75% 79% 22 Tuntas

Jumlah Siswa 28

( Sumber : Data Primer yang Diolah, 2012 ).

Page 114: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

3) Kemampuan Guru dalam Mengajar Akuntansi dengan Pendekatan

Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic melalui

penggunaan bahan ajar

Kemampuan guru dalam mengajar akuntansi setelah menerapkan

Pendekatan Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic melalui

penggunaan bahan ajar dapat meningkat. Ini terlihat dari hasil siklus 2

dimana kemampuan guru dalam mengajar meningkat cukup besar dengan

persentase sebesar 85% dibandingkan sebelumnya yaitu sebesar 72%. Hasil

tersebut dapat terlihat dalam tabel 8 berikut ini :

Page 115: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Tabel 4.8. Penilaian Kemampuan dan Keterampilan Guru dalam Mengajar

Akuntansi pada Siklus 2

( Sumber : data primer yang diolah, 2012)

No Indikator Target

Capaian

Hasil Pra

Survei

1 Melakukan persepsi 75%

2 Menyampaikan kompetensi 75%

3 Menjelaskan materi 75%

4 Contextual 75%

5 Menerapkan Pembelajaran yang

Sesuai

100%

6 Melaksanakan Pembelajaran Positif 75%

7 Mendayagunakan Media 100%

8 Melibatkan Siswa 100%

9 Pesan yang Menarik 75%

10 Menetapkan Aturan 75%

11 Melakukan Pendisplinan 75%

12 Mengontrol Kelas 100%

13 Memantau Kemajuan 75%

14 Melakukan Penilaian 100%

15 Respon Positif 75%

16 Keceriaan 100%

17 Refleksi 75%

18 Tindak Lanjut 100%

Rata - rata 80% 85 %

Page 116: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus 2

Hasil observasi siklus 2 menunjukkan bahwa penerapan Pendekatan

Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic melalui penggunaan

bahan ajar dapat meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar akuntansi

siswa. Siswa dapat lebih mudah mengingat dan memahami materi akuntansi

sehingga siswa menjadi lebih trampil ketika mempraktikkan mengerjaan soal

praktik akuntansi. Selain itu siswa juga lebih bersemangat dan antusias dalam

mengikuti proses pembelajaran. Siswa terlibat aktif dalam membangun

pengetahuannya sendiri dengan menggunakan Peta Pikirannya, siswa juga

merasa senang dalam belajar karena ada bantuan dari Mnemonic. Selain

ditinjau dari segi siswa, kemampuan guru dalam mengajar akuntansi dengan

menggunakan Pendekatan Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan

Mnemonic melalui penggunaan bahan ajar juga meningkat.

Dari hasil siklus 2 dinilai pembelajaran dengan penerapan Pendekatan

Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic melalui penggunaan

bahan ajar telah berhasil dan melampaui indikator kinerja yang telah

ditetapkan sebelumnya. Untuk itu penelitian tidak perlu dilanjutkan ke siklus

berikutnya.

Berdasarkan hasil bservasi dan interpretasi tindakan pada siklus 2, peneliti

melakukan analisis sebagai berikut :

1) Guru sudah bisa merubah pandangannya tentang prinsip pendekatan

pembelajaran, yang semula bersifat ceramah satu arah menjadi gaya

ceramah yang dipadukan dengan prinsip pendekatan pembelajaran yang

lain, yaitu Pendekatan Quantum Learning.

2) Guru menguasai Tipe Pembelajaran Mind Mapping dan Mnemonic meski

belum optimal.

3) Guru memahami arti penting dari bahan ajar buatan sendiri, yang dapat

menghemat biaya serta sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Page 117: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

4) Dengan mempraktekkan Pendekatan Quantum Learning Tipe Mind

Mapping dan Mnemonic, serta penggunaan bahan ajar, secara tidak

langsung membuat guru kelas belajar mempraktekkan delapan macam

kompetensi yang harus dimiliki oleh guru.

5) Mind Map dan Mnemonic cocok dengan gaya belajar peserta didik. Mind

Map akan memfasilitasi peserta didik tipe kinestetik dan visual, sedangkan

Mnemonic akan memfasilitasi peserta didik tipe audio dan kinestetik.

6) Melalui Pembelajaran Quantum peserta didik menemukan bakat dan

kemampuan yang dimilikinya. Mereka sadar bahwa mereka juga memiliki

kecerdasan dan kemampuan yang berbeda satu sama lain sehingga secara

otomatis penghargaan serta konsep diri positif terhadap diri mereka pun

meningkat.

7) Mnemonic cocok dengan peserta didik yang kesulitan menghapal, dengan

Mnemonic mereka mampu menghapal dengan menyenangkan.

8) Karena kegiatan pembelajaran dianggap menyenangkan membuat peserta

didik termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dan berpartisipasi aktif

dalam kegiatan pembelajaran, hal ini terbukti dalam kegiatan pembelajaran

persentase kehadiran siswa tinggi, serta terjadi kenaikan baik partisipasi

maupun prestasi dari peserta didik.

9) Dengan diterapkannya Tipe Mind Mapping dan Mnemonic membuat

kemampuan mengingat siswa terhadap materi pembelajaran menjadi

meningkat. Peningkatan kemampuan mengingat dapat berpengaruh positif

pada pemahaman siswa.

10) Karena siswa lebih mudah mengingat, dan lebih mudah memahami materi

serta pengetahuan siswa akan materi dibangun dari pengetahuannya

sendiri maka tujuan pembelajaran bermakna dapat tercapai meski belum

optimal.

11) Mind Mapping dan Mnemonic mampu meningkatkan daya kreatifitas dan

imajinasi siswa.

Page 118: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

12) Dengan pemberian sertifikat penghargaan baik bagi yang menang maupun

yang kalah membuat siswa menyakini bahwa setiap usahanya dihargai

guru, sehingga terjadi interaksi yang positif antara siswa dan guru.

13) Dalam setiap kegiatan pembelajaran dilaksanakan, Goal yang dicapai

bukan hanya peningkatan partisipasi maupun prestasi serta kompetensi

dasar saja akan tetapi terjadi peningkatan nilai nilai / sikap yang baik

yang disisipkan sebagai pesan dalam setiap pembelajaran. Selama siklus

pertama penanaman nilai nilai tersebut sudah cukup baik dan bermakna

bagi siswa.

Berdasarkan penjabaran kelebihan kelebihan di atas, pada kenyataannya

masih ada beberapa kekurangan yang masih harus dibenahi agar pembelajaran

dapat berjalan lancar. Kekurangan tersebut antara lain :

1. Kemampuan guru untuk menerapkan pembelajaran Quantum perlu

ditingkatkan lagi.

2. Kemampuan guru dalam mengelola kelas dan mengatur siswa agar siswa

displin perlu ditingkatkan lagi.

3. Kedisplinan siswa perlu ditingkatkan dengan pembiasaan menaati

peraturan.

4. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran masih belum merata,

beberapa siswa cenderung memiliki tingkat partisipasi sangat tinggi,

sementara beberapa yang lain memiliki partisipasi yang kurang

memuaskan. Guru harus mencari cara untuk mengatasi kekurangan

tersebut.

Berdasarkan hasil observasi dan analisis tersebut, maka refleksi yang dapat

dilakukan :

1) Guru perlu melaksanakan pembiasaan pembelajaran Quantum untuk

meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar penuh kegembiraan.

2) Guru perlu lebih tegas dan melaksanakan pembiasaan pendisplinan siswa

demi suasana kondusif di kelas.

Page 119: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

3) Siswa perlu lebih percaya diri dan lebih memaksimalkan potensi yang

dimilikinya.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Hasil tindakan tiap siklus menunjukkan adanya peningkatan partisipasi

dan prestasi belajar akuntansi maupun peningkatan kemampuan dan keterampilan

guru dalam mengajar. Peningkatan tersebut dapat ditunjukkan melalui

perbandingan hasil tindakan antarsiklus yang telah dicapai. Perbandingan hasil

tindakan antarsiklus dapat dilihat dari tabel dan gambar sebagai berikut :

Page 120: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Tabel 4.9. Peningkatan Kemampuan Guru dalam Mengajar Akuntansi Pendekatan

Quantum Leaning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic melalui

Penggunaan Bahan Ajar.

No Indikator Target

Capaian

Pra

Survei

Siklus

1

Siklus

2

Peningkatan

dari Siklus 1

ke Siklus 2

1 Melakukan persepsi 50% 50% 75% 25%

2 Menyampaikan

kompetensi

50% 75% 75% 0%

3 Menjelaskan materi 75% 75% 75% 0%

4 Contextual 50% 50% 75% 25%

5 Menjelaskan

Mind Mapping dan

Mnemonic

25% 75% 100% 25%

6 Menerapkan Mind

Mapping dan Mnemonic

50% 75% 75% 0%

7 Mendayagunakan Media 25% 75% 100% 25%

8 Melibatkan Siswa 25% 100% 100% 0%

9 Pesan yang Menarik 25% 75% 75% 0%

10 Menetapkan Aturan 75% 75% 75% 0%

11 Melakukan Pendisplinan 75% 75% 75% 0%

12 Mengontrol Kelas 50% 75% 100% 25%

13 Memantau Kemajuan 50% 75% 75% 0%

14 Melakukan Penilaian 50% 75% 100% 25%

15 Respon Positif 25% 50% 75% 25%

16 Keceriaan 25% 75% 100% 25%

17 Refleksi 50% 50% 75% 25%

18 Tindak Lanjut 75% 100% 100% 0%

Rata - rata 80% 47.2% 72,2 % 84,7 % 12,5 %

Page 121: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

0%

50%

100%

Pra Survei

Siklus 1 Siklus 2

55% 67%

77%

Gambar 4.7. Diagram Peningkatan Kemampuan Guru dalam Mengajar

Akuntansi Pendekatan Quantum Leaning Tipe Mind Mapping dan

Mnemonic melalui Penggunaan Bahan Ajar.

Berdasarkan tabel 9 dan gambar 7 dapat dikatakan jika bahwa

kemampuan guru dan keterampilan dalam mengajar Pendekatan Quantum

Leaning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic melalui penggunaan bahan ajar

meningkat dari 47% menjadi 72% pada siklus 1 dan 85% pada siklus 2.

Gambar 4.8. Diagram Peningkatan Rata Rata Persentase Partisipasi Belajar

Akuntansi Siswa.

47%

72% 85%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Pra Survei Siklus 1 Siklus 2

Page 122: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Tabel 4.10. Peningkatan Rata Rata Persentase Partisipasi Belajar Akuntansi

Siswa.

No Indikator Target

Capaian

Pra

survei

Siklus

1

Siklus

2

Peningkatan

dari Siklus 1

ke Siklus 2

1 Perhatian Siswa 54% 68% 79% 11%

2 Bertanya 42% 52% 68% 16%

3 Mengemukakan

Pendapat

48% 60% 72% 12%

4 Percaya diri 59% 66% 81% 15%

5 Kedisplinan 71% 73% 82% 9%

6 Diskusi - 71% 80% 9%

7 Mengingat 57% 72% 77% 5%

8 Memecahkan Soal 55% 69% 76% 7%

9 Mind Map - 68% 77% 9%

Rata - rata 70% 55,14% 66,5% 76,8% 10,3%

(Sumber : data primer yang diolah, 2012).

Berdasarkan tabel 10 dan gambar 8 dapat disimpulkan jika partisipasi

belajar akuntansi siswa meningkat dari pra survei sebesar 55% menjadi 67% pada

siklus 1 dan menjadi 77% pada siklus 2.

Page 123: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

0% 10%

20% 30%

40%

50% 60%

70% 80%

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

43%

64% 79%

Tabel 4.11. Peningkatan Persentase Ketuntasan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa

No Ket Target

Capaian

Pra

Survei

Siklus 1 Siklus 2 Peningkatan

dari Siklus

1 Ke Siklus

2

1 Tidak

Tuntas

- 57% 36% 21% -

2 Tuntas 75% 43% 64% 79% 15%

( Sumber data primer yang diolah, 2012).

Gambar 4.9. Diagram Peningkatan Persentase Ketuntasan Prestasi Belajar

Akuntansi Siswa.

Page 124: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

PRA SURVEI SIKLUS 1 SIKLUS 2

63

79 84

Gambar 4.10. Diagram Peningkatan Rata Rata Nilai Akuntansi.

Berdasarkan tabel 11 dan gambar 9 dapat dinyatakan bahwa prestasi

belajar siswa mengalami peningkatan, yaitu dari pra survei sebesar 43% menjadi

64% pada siklus 1 dan pada siklus 2 sebesar 79%. Selain itu terjadi peningkatan

nilai rata rata siswa dari 63 pada pra survei menjadi 79 pada siklus 1 dan 84

pada siklus 2, sebagaimana yang digambarkan pada gambar 10.

Secara keseluruhan dari perbandingan peningkatan penerapan pendekatan

Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic melalui penggunaan

bahan ajar dapat meningkatan partisipasi dan prestasi belajar akuntansi siswa

antarsiklus serta kemampuan guru dalam mengajar dan menerapkan penerapan

pendekatan Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic melalui

penggunaan bahan ajar, seperti pada gambar di bawah ini :

Page 125: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Gambar 4.11. Diagram Peningkatan antarsiklus Penerapan Pedekatan Quantum

Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic melalui penggunaan

bahan ajar dalam meningkatkan Partisipasi dan Prestasi Belajar

Akuntansi.

Berdasarkan gambar 11 dapat dilihat bahwa penerapan pendekatan

Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic melalui penggunaan

bahan ajar dapat meningkatkan proses pembelajaran. Peningkatan ini dapat

dilihat dari peningkatan kemampuan guru dalam mengajar dari pra survei sebesar

47% menjadi 72% dan 85% pada siklus 2. Peningkatan rata rata persentase

partisipasi siswa pada pra survei sebesar 55% meningkat menjadi 67% pada

siklus 1 dan menjadi pada 77% pada siklus 2. Dan peningkatan persentase

ketuntasan siswa dapat dilihat dari pra survei sebesar 43% menjadi 64% pada

siklus 1 dan pada siklus 2 menjadi sebesar 79%.

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%

Pra Survei

Siklus 1 Siklus 2

Kemampuan Guru dalam Mengajar 47% 72% 85%

Partisipasi Belajar 55% 67% 77%

Prestasi Belajar 43% 64% 79%

Page 126: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

D. Pembahasan

Penerapan Pendekatan Quantum Leaning Tipe Mind Mapping dan

Mnemonic melalui penggunaan bahan ajar merupakan penelitian tindakan kelas

yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar akuntansi pada

siswa kelas XI IPS 2 SMA Islam 1 Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan

sebanyak 2 siklus, dengan siklus pertama sebanyak 5 kali pertemuan dan siklus

kedua sebanyak 4 kali pertemuan. Berdasarkan tabel dan grafik yang telah

disajikan dalam perbandingan hasil tindakan antarsiklus di atas, dapat diperoleh

informasi bahwa penerapan Pendekatan Quantum Learning Tipe Mind Mapping

dan Mnemonic melalui penggunaan bahan ajar dapat meningkatkan partisipasi dan

prestasi belajar akuntansi.

Penerapan Pendekatan Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan

Mnemonic melalui penggunaan bahan ajar dapat berjalan dan terkondisikan

dengan baik sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hal ini

terlihat bahwa terjadi peningkatan baik dari segi siswa maupun guru.

Dari segi siswa terjadi peningkatan partisipasi siswa. Partisipasi siswa ini

meliputi partisipasi visual dengan indikator perhatian siswa pada pelajaran,

partisipasi oral yang meliputi kemampuan bertanya dan kemampuan

mengemukakan pendapat, partisipasi mental meliputi kemampuan mengingat dan

kemampuan memecahkan soal, partisipasi emotional yang terdiri dari indikator

kepercayaan diri dan kedisplinan, partisipasi listen dengan indikator kemampuan

berdiskusi dengan temannya, serta partisipasi drawing dalam membuat Mind

Map. Rata rata tingkat partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran akuntansi

pada saat pra survei hanya sebesar 55 % saja, dimana terdiri dari partisipasi visual

yang berupa perhatian siswa terhadap pelajaran hanya sebesar 54%, partisipasi

oral sebesar 45 % meliputi partisipasi dalam bertanya 42% dan partisipasi dalam

mengeluarkan pendapat sebesar 48 %, partisipasi emosi sebesar 65 % meliputi

kepercayaan diri dengan persentase sebesar 59% dan kedisplinan sebesar 71%,

dan tingkat persentase partisipasi mental sebesar 56% yang meliputi kemampuan

Page 127: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

mengingat 57% dan kemampuan memecahkan soal sebesar 55%. Pada siklus 1

rata rata tingkat partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran akuntansi naik

menjadi 67 %, dimana terdiri dari partisipasi visual yang berupa perhatian siswa

terhadap pelajaran sebesar 68%, partisipasi oral sebesar 57 % meliputi partisipasi

dalam bertanya 54% dan partisipasi dalam mengeluarkan pendapat sebesar 60 %,

partisipasi emosi sebesar 70 % meliputi kepercayaan diri dengan persentase

sebesar 66% dan kedisplinan sebesar 73%, dan tingkat persentase partisipasi

mental sebesar 71% yang meliputi kemampuan mengingat 72% dan kemampuan

memecahkan soal sebesar 69%, partisipasi dalam menggambar mind map sebesar

68%, dan partisipasi listening yang berupa diskusi sebesar 71%. Pada siklus 2 rata

rata tingkat partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran akuntansi naik menjadi

77 %, dimana terdiri dari partisipasi visual yang berupa perhatian siswa terhadap

pelajaran sebesar 79%, partisipasi oral sebesar 70% meliputi partisipasi dalam

bertanya 68% dan partisipasi dalam mengeluarkan pendapat sebesar 72 %,

partisipasi emosi sebesar 82 % meliputi kepercayaan diri dengan persentase

sebesar 81% dan kedisplinan sebesar 82%, dan tingkat persentase partisipasi

mental sebesar 77% yang meliputi kemampuan mengingat 77% dan kemampuan

memecahkan soal sebesar 76%, partisipasi dalam menggambar mind map sebesar

77%, dan partisipasi listening yang berupa diskusi sebesar 80%. Nilai partisipasi

didapat dari proses observasi yang dilakukan oleh pengamat serta mitra

kolaborator.

Terjadi peningkatan prestasi siswa yang didapat dari hasil test mulai dari

pra survei sampai ke siklus 1 dan siklus 2. Dari hasil pra survei rata rata nilai

akuntansi siswa hanya sebesar 63 dengan persentase ketuntasan siswa sebesar

43%, sedangkan pada siklus 1 terjadi peningkatan rata rata nilai akuntansi

menjadi 79 dengan persentase ketuntasan sebesar 64%. Dan terjadi peningkatan

yang signifikan pada siklus II dimana rata rata nilai akuntansi menjadi sebesar

84 dengan persentase ketuntasan 79%. Selain itu tingkat antusiasisme siswa

terhadap pelajaran juga meningkat, ini dibuktikan dengan persentase kehadiran

Page 128: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

siswa pada saat proses pembelajaran mencapai 99% baik pada siklus 1 maupun

siklus 2.

Dari segi guru terjadi peningkatan kemampuan dan keterampilan guru baik

dalam mengajar maupun dalam menerapkan model Mind Mapping dan Mnemonic

serta dalam menggunakan bahan ajar. Pada pra survei guru hanya memiliki

persentase nilai kemampuan mengajar sebesar 47% kemudian naik menjadi 72%

dan 85% pada siklus 2. Penilaian kemampuan guru dinilai dengan menggunakan

lembar observasi yang diisi oleh pengamat dan mitra kolaborator.

Dari hasil yang telah dikemukakan diatas dapat dikatakan jika penelitian

tindakan kelas ini berhasil melampaui indikator yang telah ditetapkan sebelumnya

meski masih terdapat beberapa kekurangan kekurangan sebagai berikut :

1. Kemampuan guru untuk menerapkan pembelajaran Quantum perlu

ditingkatkan lagi.

2. Kemampuan guru dalam mengelola kelas dan mengatur siswa agar siswa

displin perlu ditingkatkan lagi.

3. Kedisplinan siswa perlu ditingkatkan dengan pembiasaan menaati peraturan.

4. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran masih belum merata, beberapa

siswa cenderung memiliki tingkat partisipasi sangat tinggi, sementara

beberapa yang lain memiliki partisipasi yang kurang memuaskan. Guru harus

mencari cara untuk mengatasi kekurangan tersebut.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil penelitian tindakan

kelas ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Bobby DePorter pada

siswa siswanya di lembaga pendidikan SuperCamp, hasil penelitian ini

menyatakan bahwa Pendekatan Quantum Learning membawa dampak positif baik

dari segi nilai, partisipasi belajar maupun peningkatan kepercayaan diri. Quantum

Learning mampu meningkatkan motivasi, meningkatkan nilai, meningkatkan rasa

percaya diri. meningkatkan harga diri, melanjutkan penggunaan keterampilan.

Penelitian ini menggunakan dua tipe dari Pendekatan Quantum Learning

yaitu Tipe Mind Mapping dan Mnemonic yang bertujuan untuk meningkatkan

Page 129: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

daya ingat dan pemahaman siswa terhadap materi akuntansi. Mind Mapping dan

Mnemonic juga dapat meningkatkan partisipasi dan prestasi siswa dalam

pembelajaran akuntansi. Karena ketika siswa mengetahui dan mengingat suatu

materi pembelajaran secara otomatis dia juga paham terhadap materi

pembelajaran yang diberikan, jika materi pembelajaran dapat dipahami siswa

dengan mudah akan membuat siswa termotivasi untuk aktif berpartisipasi dalam

kegiatan pembelajaran di kelas dan pada akhirnya prestasi siswa meningkat. Hasil

tersebut menguatkan hasil penelitian dari Astrid Brikmann, Sri Wahyuti dan Hardi

yang menyimpulkan jika Mind Mapping dan Mnemonic memiliki pengaruh dalam

peningkatan prestasi siwa.

Penelitian ini menggunakan bahan ajar sebagai media sekaligus sumber

belajar bagi siswa. Dari hasil penelitian menunjukkan jika penggunaan bahan ajar

mampu meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar siswa, sebagaimana yang

telah diungkapkan oleh Ekawarna dalam penelitiannya yang berjudul

Mengembangkan Bahan Ajar Mata Kuliah Permodalan Koperasi untuk

Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. Dalam penelitian tersebut

Ekawarna telah membuktikan jika bahan ajar memiliki pengaruh besar bagi

peningkatan nilai mahasiswanya, ini terbukti dari 50 mahasiswa sebanyak 83 %

setuju jika bahan ajar berpengaruh dalam meningkatkan motivasi internal, selain

itu sejak dikembangkan dan digunakannya bahan ajar hasil belajar mahasiswa rata

rata meningkat menjadi 82 yang apabila dikonversikan masuk dalam nilai A.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan jika Penerapan Pendekatan

Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic melalui penggunaan

bahan ajar memiliki beberapa keunggulan, keungulan tersebut antara lain :

1) Siswa lebih terarah dalam mempelajari akuntansi dengan digunakannya bahan

ajar sebagai panduan dan sumber belajar.

2) Hubungan antara guru dan siswa lebih komunikatif dan harmonis.

3) Siswa mampu menemukan dan menghargai potensi yang dimilikinya.

4) Meningkatkan daya ingat serta daya nalar / pemahaman siswa dengan cara

yang menyenangkan melalui penggunaan Mind Map serta Mnemonic.

Page 130: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

5) Adanya variasi dalam proses pembelajaran yang membuat proses

pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan

6) Partisipasi aktif siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran akuntansi dapat

meningkat.

7) Prestasi belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran akuntansi

meningkat.

Page 131: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

113

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas XI IPS 2 SMA

Islam 1 Surakarta ini dilakukan dalam dua siklus. Berdasarkan analisis hasil

penelitian tindakan dari siklus I sampai dengan siklus II, maka dapat disimpulkan

bahwa penerapan Pendekatan Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan

Mnemonic melalui penggunaan bahan ajar dapat meningkatkan partisipasi dan

prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 2 SMA Islam 1 Surakarta tahun

pelajaran 2011 / 2012. Peningkatan tersebut dapat dirinci dalam penjelasan berikut

ini :

1. Partisipasi belajar akuntansi kelas XI IPS 2 SMA Islam 1 Surakarta

mengalami peningkatan setelah diterapkannya pendekatan Quantum Learning

tipe Mind Mapping dan Mnemonic serta dengan digunakan bahan ajar sebagai

media sekaligus sumber belajar. Hal ini dapat dilihat dari rata rata persentase

partisipasi siswa yang hanya sebesar 55% pada pra survei meningkat menjadi

67% pada siklus 1 dan 77% pada siklus 2. Hal ini menunjukkan jika penelitian

ini telah mencapai bahkan melampaui indikator yang ditetapkan yaitu sebesar

70% baik untuk rata rata persentase seluruh indikator maupun rata rata

persentase perindikator. Partisipasi belajar akuntansi meliputi perhatian siswa,

kemampuan bertanya dan mengemukakan pendapat, kemampuan mengingat

dan memecahkan masalah / soal, kedisplinanan, kepercayaan diri, kemampuan

membuat mind mapping dan diskusi. Semua indikator partisipasi tersebut

berasal dari 6 jenis dari 8 jenis partisipasi yang dikemukakan oleh Diedrich.

2. Prestasi belajar akuntansi siswa mengalami peningkatan baik dari persentase

ketuntasan siswa maupun rata rata nilai kelas. Persentase ketuntasan siswa

pada awal survei hanya sebesar 43% dengan rata rata nilai 63 jauh dari batas

ketuntasan minimal 75. Pada siklus 1 terjadi peningkatan persentase

Page 132: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

114

ketuntasan siswa sebesar 21% dari 43 % menjadi 64% dengan rata rata nilai

akuntansi siswa dari 63 menjadi 79. Pada siklus 2 terjadi kenaikan persentase

ketuntasan siswa maupun rata rata nilai akuntansi siswa, persentase

ketuntasan siswa sebesar 79 % dengan nilai rata rata di angka 84.

3. Antusiasme siswa dalam kegiatan pembelajaran juga meningkat, ini terlihat

dari data absensi siswa dimana persentase tingkat kehadiran siswa cenderung

tinggi, yaitu 98% pada siklus 1 dan 99% pada siklus 2 . Angka ini jauh jika

dibandingkan dengan keadaan sebelum penelitian dilaksanakan, dimana pasti

ada minimal 2 anak yang tidak masuk ketika pembelajaran akuntansi.

4. Kemampuan guru dalam mengajar dan mengaplikasikan model pembelajaran

Quantum baik Mind Mapping maupun Mnemonic, serta keterampilan guru

dalam menggunakan bahan ajar juga mengalami peningkatan. Pada pra survei

persentase nilai guru hanya sebesar 47%, kemudian meningkat menjadi 72%

pada siklus 1 dan 85% pada siklus 2. Hasil ini telah melampaui target yang

telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 80%.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoretis

Penelitian ini membuktikan jika Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan

Mnemonic melalui penggunaan bahan ajar mampu meningkatkan partisipasi

dan prestasi belajar. Hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori

yang sudah ada, yaitu memberikan implikasi pada teori teori sebelumnya

bahwa Pendekatan Quantum Learning Tipe Mind Mapping dan Mnemonic

melalui penggunaan bahan ajar dapat meningkatkan partisipasi dan prestasi

belajar, terutama pada penelitian yang telah dilakukan oleh Bobby de Porter,

Astrid Brikmann, Sri Wahyuti, Hardi, Ekawarna, Ketut Sudarna dan Eva M.

Sakdiyah.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini secara praktis memiliki manfaat bagi dunia pendidikan.

Penelitian ini dianjurkan bagi para guru untuk melakukan model pembelajaran

Page 133: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

115

Mind Mapping dan Mnemonic dimana model ini bermanfaat untuk

memudahkan siswa dalam mengingat dan memahami materi pembelajaran,

karena memudahkan siswa dalam mengingat dan memahami materi maka

partisipasi dan prestasi belajar juga dapat meningkat. Selain itu, melalui

penelitian ini diharapkan guru mampu lebih kreatif dalam membuat suatu

media maupun sumber belajar yang menarik, mudah dan sesuai dengan

karakteristik peserta didiknya. Salah satu contoh media sekaligus sumber

belajar dalam penelitian ini adalah bahan ajar, guru diharapkan mampu

membuat bahan ajar sendiri sesuai kebutuhan siswanya sehingga siswanya

menjadi lebih antusias dan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kemampuan

guru dalam membuat bahan ajar juga merupakan wujud tanggung jawab guru

dalam memenuhi kompetensi paedagogik dan kompetensi professional.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dari penelitian ini, peneliti memberi beberapa saran

untuk beberapa pihak, sebagai berikut :

1. Bagi Guru

a. Guru diharapkan lebih peka terhadap permasalahan permasalahan yang

ada di kelas dan berusahan untuk mencari solusi dalam rangka memenuhi

kebutuhan fisik maupun mental siswa dalam kegiatan pembelajaran.

b. Guru sebaiknya mampu mengembangkan dan menerapkan pendekatan,

model serta strategi pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan

karakteristik peserta didik dan materi yang diajarkan, hal ini bertujuan agar

siswa bisa menjadi lebih antusias dan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

c. Guru diharapkan mampu menekankan pentingnya tujuan pembelajaran

bermakna bagi siswa serta melaksanakan kegiatan pembelajaran yang

dapat mencapai tujuan pembelajaran bermakna tersebut. Salah satunya

melibatkan siswa dalam memperoleh pengetahuannya sendiri.

d. Guru disarankan mampu menjalin suatu hubungan yang harmonis dengan

siswa, menghargai perbedaan kecerdasan siswa, memberikan penghargaan

Page 134: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

116

dan persepsi baik bagi siswa, sehingga siswa bisa lebih percaya diri

terhadap kemampuan dan kecerdasannya.

e. Guru yang belum menerapkan pembelajaran Quantum Learning Tipe

Mind Mapping dan Mnemonic melalui penggunaan bahan ajar disarankan

untuk menerapkan pembelajaran tersebut pada mata pelajaran akuntansi

sebagai variasi dalam kegiatan pembelajaran agar kegiatan pembelajaran

menjadi lebih menarik dan tidak monoton sehingga tujuan dari kegiatan

pembelajaran dapat tercapai.

f. Guru disarankan mampu membuat media maupun sumber belajar sendiri

sesuai kreatifitasnya dan sesuai karakteristik peserta didik. Guru

diharapkan mampu berlatih membuat bahan ajar sebagai wujud

peningkatan keterampilan guru untuk meningkatkan mutu belajar dan

mengajar sehingga mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi

pendidikan dan kebudayaan. Hal ini akan bermanfaat bagi Pengembangan

Profesi Guru.

2. Bagi Siswa

a. Siswa sebaiknya dapat lebih berpartisipasi dalam kegiatan belajar dan

mengajar serta lebih membuka diri untuk memberi respon yang baik

terhadap guru maupun temannya.

b. Siswa diharapkan mampu menyadari proses pembelajaran bermakna lebih

penting daripada hasil, sehingga dengan penuh kesadaran siswa akan

berusaha mengikuti proses pembelajaran dengan sungguh sungguh.

c. Siswa disarankan mampu menyadari jika di dalam proses pembelajaran hal

utama yang harus diperhatikan adalah motivasi dan kesenangan dalam

belajar.

d. Siswa diharapkan lebih menghormati guru dan menghargai temannya,

serta menjalin suatu hubungan yang erat dan harmonis dengan semua

pihak yang berada dalam kelas.

e. Siswa sebaiknya meningkatkan kedisplinan dalam proses pembelajaran,

baik itu berkaitan dengan pengumpulan tugas, absensi sekolah maupun

sikap di dalam maupun di luar kelas.

Page 135: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

117

f. Siswa diharapkan lebih percaya diri dan mampu menghargai potensi yang

dimilikinya.

3. Bagi Sekolah

a. Kepala sekolah sebagai pihak pemegang kebijakan, melakukan regulasi

dan sosialisasi kepada guru di sekolah sebagai tenaga pengajar dalam

menerapkan pola pembelajaran Mind Mapping dan Mnemonic.

b. Kepala sekolah sebaiknya membantu dan memfasilitasi kemampuan dan

keterampilan guru untuk membuat sebuah bahan ajar yang bermanfaat

bagi siswa siswanya.

c. Kepala sekolah hendaknya lebih memberikan kesempatan bagi guru guru

mata pelajaran untuk mengikuti MGMP, diklat dan workshop yang

berhubungan dengan mata pelajarannya.

d. Sekolah diharapkan mampu meningkatkan kinerja guru serta membantu

mengembangkan kreatifitas dan keterampilan yang dimiliki oleh guru.

Page 136: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

DAFTAR PUSTAKA

Quantum Teaching (Buku Pintar dan Praktis). Yogyakarta :

Diva Press.

Alam, S. (2007). Ekonomi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : ESIS Erlangga.

Arikunto, S, Suhardjono & Supardi. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :

Bumi Aksara.

Asmani, J. M. (2010). Pengenalan dan Pelaksanaan Lengkap Micro Teaching &

Team Teaching. Yogyakarta : Diva Press.

Aqib, A. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Brikmann. Mind Mapping as a Tool in Mathematics Education. Germany :

University of Duisburg.

Buchori, M. (1982). Teknik teknik Evaluasi Dalam Pendidikan. Bandung :

Jemmars.

Buzan, T. (2010). Buku Pintar Mind Map Untuk Anak. Jakarta : PT Gramedia

Pustaka Utama.

Curly. (2011). Bahan Ajar dan Pengembangan Bahan Ajar. Wiki Berita. 20

Januari 2012. http:// Wiki Berita.html.

Dananjaya, U. (2010). Media Pembelajaran Aktif. Bandung : Penerbit Nuansa

Universitas Paramadina.

DePorter, B, Readon, M. & Nourie, S.S. (2010). Quantum Teaching :

Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang Ruang Kelas. Bandung :

Penerbit Kaifa PT Mizan Pustaka.

DePorter, B. & Hernacki, M. (2009). Quantum Learning. Bandung : Penerbit

Kaifa PT Mizan Pustaka.