91
UNIVERSITAS INDONESIA PEMODELAN DAN OPTIMASI RANTAI PASOKAN BATUBARA PADA PLTU SKRIPSI FEBRI ADITYA RACHMAN 0906604180 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI EKSTENSI TEKNIK KIMIA JUNI 2012 Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

  • Upload
    vokhanh

  • View
    224

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

UNIVERSITAS INDONESIA

PEMODELAN DAN OPTIMASI RANTAI PASOKAN

BATUBARA PADA PLTU

SKRIPSI

FEBRI ADITYA RACHMAN

0906604180

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI EKSTENSI TEKNIK KIMIA

JUNI 2012

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

i

UNIVERSITAS INDONESIA

PEMODELAN DAN OPTIMASI RANTAI PASOKAN

BATUBARA PADA PLTU

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat menjadi Sarjana Teknik

FEBRI ADITYA RACHMAN

0906604180

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI EKSTENSI TEKNIK KIMIA

JUNI 2012

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

ii

Universitas Indonesia

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Febri Aditya Rachman

NPM : 0906604180

Tanda Tangan :

Tanggal : 29 Juni 2012

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

iii

Universitas Indonesia

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh

Nama : Febri Aditya Rachman

NPM : 0906604180

Program Studi : Teknik Kimia

Judul Skripsi : Pemodelan dan Optimasi Rantai Pasokan Batubara

Pada PLTU

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima

sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik,

Universitas Indonesia

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Widodo W Purwanto, DEA.

Penguji 1 : Dr. Ir. Asep Handaya Saputra M.Eng.

Penguji 2 : Ir. Kamarza Mulia M.Sc., Ph.D.

Penguji 3 : Dr. Ir. Setiadi, M.Eng.

Ditetapkan di : Depok

Tanggal : 29 Juni 2012

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

iv

Universitas Indonesia

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

yang selalu memberi kemudahan dalam setiap langkah penyusunan skripsi ini.

Berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

”PEMODELAN DAN OPTIMASI RANTAI PASOKAN BATUBARA PADA

PLTU” ini, yang disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan akademis.

Dalam penyusunan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Widodo W. Purwanto, DEA selaku pembimbing yang

senantiasa sabar dalam membimbing penulis dan selalu menyempatkan

waktunya disela kesibukannya.

2. Bapak Dr. Ir. Asep Handaya Saputra M.Eng, Bapak Ir. Kamarza Mulia

M.Sc., Ph.D dan Bapak Dr. Ir. Setiadi, M.Eng selaku penguji sidang

skripsi penulis.

3. Orang Tua dan Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan

dan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian seminar ini.

4. Rekan-rekan mahasiswa Ektensi Teknik Kimia 2009.

.

Depok, 29 Juni 2012

Penulis

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

v

Universitas Indonesia

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di

bawah ini:

Nama : Febri Aditya Rachman

NPM : 0906604180

Program Studi : Teknik Kimia

Departemen : Teknik Kimia

Fakultas : Fakultas Teknik

Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty

Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

PEMODELAN DAN OPTIMASI RANTAI PASOKAN

BATUBARA PADA PLTU

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/for-

matkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan

mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak

Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Depok

Pada tanggal : 29 Juni 2012

Yang menyatakan

(Febri Aditya Rachman)

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

vi

Universitas Indonesia

ABSTRAK

Nama : Febri Aditya Rachman

Program studi : Teknik Kimia

Judul : Pemodelan dan Optimasi Rantai Pasokan Batubara Pada PLTU

Pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada PLTU dilakukan untuk

mendapatkan jumlah minimal biaya pembelian batubara sampai PLTU. Optimasi

dilakukan dengan menerapkan konsep linear programming mencakup penentuan

fungsi objektif, variable keputusan dan batasan yang kemudian dilanjutkan proses

optimasi dengan bantuan program Solver Microsoft Excel pada seluruh skenario

yang dilakukan. Hasil optimasi rata-rata biaya minimum yang didapatkan dari

seluruh skenario adalah US$. 94,39/ton, US$. 95,18/ton, US$. 95,7/ton, US$

98,98/ton dan US$. 98,37. Dari semua skenario optimasi yang dilakukan bahwa

supplier C tidak terpilih untuk memasok batubara pada PLTU.

Kata kunci: linear programming, Optimasi, Pemodelan, Rantai Pasokan

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

vii

Universitas Indonesia

ABSTRACT

Name : Febri Aditya Rachman

Study Program : Chemical Engineering

Title : Modeling and Optimization of Coal Supply Chain In

Power Plant

Modeling and optimization of coal supply chain in Power Plant to determine the

minimum amount purchase cost of coal to Power Plant. Optimization is done by

applying the concept of linear programming with determination of the objective

function, decision variable and constraints, then optimization process using

Microsoft Excel Solver program for all scenario. Optimization result average

minimum purchase cost of coal from all scenario are U.S. $. 94.39 / ton, U.S. $.

95.18 / ton, U.S. $. 95.7 / ton, U.S. $ 98.98 / ton and U.S. $. 98.37/ ton. From

optimization result of all scenario that supplier C not chosen to supply coal to the

Power Plant.

Key words:

Linear Programming, Optimization, Supply Chain

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

viii

Universitas Indonesia

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... iii

KATA PENGANTAR................................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS................................................. v

ABSTRAK..................................................................................................... vi

ABSTRACT.............................................................................................. vii

DAFTAR ISI………………………………………………………………. viii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xii

DAFTAR TABEL.......................................................................................... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang………………………………………………….. 1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………. 3

1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................... 3

1.4 Ruang lingkup Penelitian………………………………………… 3

1.5 Metode Penelitian……………………………………………...... 4

1.6 Sistematika Penulisan .................................................................... 4

BAB 2 LANDASAN TEORI........................................................................ 6

2.1 Manajemen Rantai Pasokan........................................................... 6

2.1.1 Definisi Manajemen Rantai Pasokan................................ 6

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

ix

Universitas Indonesia

2.2 Kegiatan Rantai Pasokan Batubara ke PLTU ............................ 9

2.2.1 Sistem Penyediaan Batubara ............................................. 10

2.3 Sarana Dalam Kegiatan Penyediaan Batubara .......................... 10

2.3.1 Excavator ......................................................................... 10

2.3.1.1 waktu siklus dan kerja excavator ......................... 11

2.3.1.2 Produktifitas excavator ........................................ 11

2.3.2 Dump Truck .................................................................... 12

2.3.2.1 Kapasitas Dump Truck ........................................ 13

2.3.2.2 Produktifitas Dump Truck ................................... 15

2.3.3 Coal Stock Pile ................................................................ 15

2.3.4 Sistem Distribusi Batubara Jalur Laut .............................. 16

2.3.4.1 Pelabuhan ............................................................. 16

2.3.4.2 Kapal Tongkang ................................................... 17

2.4 Sistem Pembongkaran Batubara ................................................ 17

2.4.1 Sarana Dalam Kegiatan Pembongkaran Batubara........... 18

2.4.1.1 Crane .................................................................. 18

2.4.1.2 Loader ................................................................ 19

2.4.1.3 Conveyor Belt .................................................... 20

2.4.2 Teknis Pembongkaran ................................................... 20

2.4.3 Waktu Pembongkaran .................................................... 20

2.5 Perencanaan dan Strategi Rantai Pasokan .............................. 21

2.6 Penjadwalan (Scheduling)........................................................... 23

2.7 Program Linear ........................................................................... 25

2.7.1 Tiga Bagian Model Linear Programing.............................. 27

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

x

Universitas Indonesia

2.8 Model Sistem .............................................................................. 28

BAB 3 METODE PENELITIAN............................................................... 32

3.1 Metodologi Penelitian…………………………………………… 32

3.1.1 Pemetaan Distribusi Batubara............................................. 33

3.1.2 Kapasitas Produksi Supplier............................................... 33

3.1.3 Biaya Pembelian Batubara Sampai PLTU Indramayu....... 34

3.1.4 Kapasitas Dermaga PLTU.................................................. 35

3.1.5 Pembuatan Model............................................................... 35

3.1.5.1 Kapasitas Produksi Supplier.................................. 36

3.1.5.2 Pemodelan Batubara Pada PLTU......................... 37

3.1.6 Pemodelan Linier.............................................................. 38

3.1.7 Optimasi Rantai Pasokan Batubara.................................. 39

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................... 41

4.1 Hasil........................................................................................... 41

4.1.1 Pemetaan Distribusi Batubara......................................... 41

4.1.2 Kapasitas Produksi Supplier............................................ 43

4.1.3 Biaya Pembelian Batubara Sampai PLTU...................... 44

4.1.3.1 CIF Dalam 1 Kali Pengiriman Kapal Tongkang.. 46

4.1.4 Model Linier .................................................................... 47

4.1.5 Hasil Optimasi.................................................................. 49

4.2 Pembahasan................................................................................ 50

4.2.1 Jumlah Pasokan Batubara................................................ 51

4.2.2 Biaya Minimum Pembelian Batubara.............................. 53

BAB 5 KESIMPULAN............................................................................. 55

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

xi

Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 57

LAMPIRAN......................................................................................... 59

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

xii

Universitas Indonesia

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

2.1 Mekanisme Rantai Pasokan ................................................ 7

2.2 Skema Aliran Material......................................................... 8

2.3 Bermacam Sumber Dengan Produk Yang Sama ................ 10

2.4 Excavator atau Bachoe ....................................................... 11

2.5 Dump Truck ......................................................................... 13

2.6 Kapasitas Bak Struck dan Headed/Munjung........................ 13

2.7 Contoh Coal Stock Pile......................................................... 16

2.8 Kapal Tongkang ................................................................... 17

2.9 Crane .................................................................................... 19

2.10 Wheel Loader....................................................................... 19

2.11 Segitiga Pengambilan Keputusan Rantai Pasokan .............. 22

2.12 Informasi Flow Diagram Manufacturing Sistem................. 23

2.13 Vehicle Route & Schedule.................................................. 24

2.14 Shippment Route & Schedule ............................................ 24

2.15 Kotak Isian Solver............................................................... 29

2.16 Solver Option...................................................................... 30

3.1 Rantai Pasokan Batubara Pada PLTU Indramayu............... 32

3.2 Skema Biaya Pembelian Batubara Sampai Dermaga PLTU. 34

3.3 Diagram Alir Optimasi Pasokan Batubara Pada PLTU....... 40

4.1 Peta Lokasi PLTU............................................................... 41

4.2 Peta Alur Pelayaran Laut Supplier – PLTU......................... 42

4.3 Jumlah Pasokan Batubara Pada Skenario Keempat............. 52

4.4 Jumlah Pasokan Batubara Pada Skenario Kelima............... 53

4.5 CIF Batubara Seluruh Skenario sampai PLTU.................... 53

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

xiii

Universitas Indonesia

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

4.1 Jarak Darat Supplier Batubara................................................ 42

4.2 Jarak Laut Supplier - PLTU.................................................. 43

4.3 Jumlah Ritase Dump Truck Tiap supplier............................ 44

4.4 Kapasitas Produksi Supplier................................................ 44

4.5 Harga Batubara di Titik Tambang Supplier ........................ 45

4.6 Biaya Total Shipment.......................................................... 45

4.7 Biaya Pembelian Batubara CIF PLTU Indramayu............... 46

4.8 Kapasitas Kapal Tongkang ............................................... 46

4.9 Biaya 1x Pengiriman Kapal Tongkang Kapasitas Maksimal. 47

4.10 Hasil Optimasi Skenario Pertama.......................................... 49

4.11 Hasil Optimasi Skenario Kedua.......................................... 49

4.12 Hasil Optimasi Skenario Ketiga.......................................... 50

4.13 Hasil Optimasi Skenario Keempat.......................................... 50

4.14 Hasil Optimasi Skenario Kelima.......................................... 50

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

xiv

Universitas Indonesia

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

1

Universitas Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Produksi batubara nasional akan terus mengalami perkembangan yang

signifikan, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga untuk

memenuhi permintaan luar negri, mengingat sumber daya batubara di Indonesia

yang masih berlimpah, dan juga karena mulai menipisnya cadangan minyak bumi

sehingga harga BBM pun tetap tinggi hal ini menuntut industri-industri yang

selama ini berbahan bakar minyak untuk beralih menggunakan batubara.

Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah mengeluarkan PP No. 5 tahun

2006 yaitu Kebijakan Energi Nasional (KEN) sebagai pembaruan Kebijaksanaan

Umum Bidang Energi (KUBE) tahun 1998. Adapun tujuan utama dari Kebijakan

Energi Nasional (KEN) yaitu menciptakan keamanan pasokan energi nasional

secara berkelanjutan dan pemanfaatan energi secara efisien, serta terwujudnya

bauran energi (energy mix) yang optimal pada tahun 2025. Untuk itu

ketergantungan terhadap satu jenis sumber energi seperti BBM harus dikurangi

dengan memanfaatkan sumber energi alternatif diantaranya batubara. Dalam

kebijakan bauran energi nasional tahun 2025, peraturan pemerintah yang

digunakan sebagai landasan dalam kebijakan pengusahaan batubara 1.) Kepmen

ESDM No. 1128 tahun 2004, tentang kebijakan batubara nasional. 2.) Perpres

No.5 Tahun 2006 tentang kebijakan Energi nasional. 3.) Inpres No.2 tahun 2006

tentang penyediaan dan pemanfaatan batubara yang dicairkan sebagai bahan bakar

lain.

Program 10.000 MW PLN, adalah suatu terobosan dalam pemenuhan

kebutuhan listrik Indonesia dengan membangun PLTU berbahan bakar batubara,

Kebutuhan batubara pada PLTU diperkirakan akan dipasok dari Kalimantan dan

Sumatera yang disuplai oleh beberapa perusahaan. Dalam rantai pasokan (supply

chain) pemenuhan kebutuhan batubara ke PLTU pada umumnya terdapat 3 (tiga)

jenis kegiatan yaitu kegiatan penyediaan, kegiatan pendistribusian batubara ke

dermaga PLTU dan kegiatan pembongkaran batubara di dermaga PLTU.

Penyediaan yaitu kegiatan menyediakan batubara, dalam hal ini adalah

perusahaan tambang batubara yang melakukan pendistribusian dari tempat

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

2

Universitas Indonesia

penambangan batubara sampai ke kapal tongkang. Pendistribusian batubara

dilakukan menggunakan jalur darat dan jalur laut, untuk jalur laut mengunakan

kapal tongkang sampai ke dermaga PLTU. Sampainya kapal tongkang ke

dermaga PLTU maka akan dilanjutkan dengan proses pembongkaran batubara

dari tongkang sampai ke stock pile PLTU dalam hal ini pelaku adalah perusahaan

pembongkaran pemenang tender.

Rantai pasokan merupakan isu yang sedang hangat dibicarakan saat ini

mengenal dari adanya kasus yang pernah terjadi pada PLTU PLN di Cilacap Jawa

Tengah dengan kapasitas 600 MW pada 24 juni 2008, rantai pasokan batubara

yang terhenti beberapa pekan dari Kalimantan menyebabkan habisnya bahan

bakar untuk PLTU PLN di Cilacap Jawa Tengah sehingga PLTU berhenti

beroperasi selama 1 minggu, kejadian tersebut mengakibatkan pasokan listrik

untuk interkoneksi Jawa-Bali menjadi berkurang sebanyak 3%. Untuk mencapai

target pasokan daya pada PLTU maka diharapkan rantai pasokan pemenuhan

batubara dari 3 (tiga) kegiatan yaitu kegiatan Penyediaan, kegiatan

pendistribusian dan kegiatan pembongkaran batubara harus berjalan dengan baik

dan optimal yaitu tepat waktu dan sesuai dengan schedule yang di tentukan.

Bilamana terjadi kekurangan volume dan keterlambatan pasokan batubara yang

diakibatkan manajemen rantai distribusi batubara yang kurang baik maka akan

mengakibatkan terjadinya kehabisan bahan bakar sehingga PLTU akan berhenti

beroperasi dan tidak bisa mengirim pasokan listrik. Dengan melihat

permasalahan-permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan suatu penelitian

optimasi rantai pasokan batubara untuk PLTU.

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

3

Universitas Indonesia

1.2 Rumusan Masalah

Keterlambatan dalam pengiriman batubara pada PLTU dan kekurangannya

persediaan batubara di PLTU merupakan inti permasalahan dalam rantai pasokan

batubara ini.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada PLTU.

2. Mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam penyediaan batubara ke

PLTU.

3. Mengetahui jumlah minimal biaya pembelian stock batubara.

4. Mengetahui jumlah pasokan batubara dalam kurun waktu yang ditentukan

dari tiap supplier batubara.

5. Menentukan jumlah kedatangan kapal dari tiap-tiap supplier batubara pada

PLTU.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian lebih terfokus maka ruang lingkup penelitian adalah

sebagai berikut :

1. Aspek-aspek yang akan dianalisa secara mendalam adalah aspek rantai

pasokan batubara.

2. Pemilihan lokasi : lokasi kajian didasarkan pada hasil penelusuran data

peta daerah yaitu PLTU PLN Indramayu.

3. Pola rantai pasokan batubara.

4. Jalur pasokan batubara dari mining sampai stock pile.

5. Moda transportasi yang digunakan adalah kapal tongkang.

6. Tidak ada gangguan eksternal pada kondisi normal

7. Model mengantisipasi terganggunya pasokan batubara karena pasang-surut

pada jalur pasokan.

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

4

Universitas Indonesia

1.5 Metode Penelitian

Penelitian ini diakukan dengan metode Library Research, Field

Research,dan pemodelan supply chain. Pengumpulan data dilakukan dengan

observasi, wawancara, studi atas literatur serta laporan yang tersedia.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang

lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas beberapa teori yang terkait dengan rantai

pasokan baik sistem penyediaan, pendistribusian dan

pembongkaran batubara secara umum, penjelasan mengenai

manajemen rantai pasokan, keterangan mengenai supplier

batubara untuk PLTU, persamaan linear, metode simplex dan

optimasi dengan menggunakan microsoft excel program solver.

BAB III : METODE PENELITIAN

Berisi skema metode penelitian dengan tahapan analisa

ketersediaan batubara, pemetaan distribusi batubara ke PLTU

Indramayu, pembuatan model, analisa waktu distribusi dan

pembongkaran batubara, optimisasi rantai pasokan batubara, dan

jadwal distribusi batubara.

BAB IV : HASIL & PEMBAHASAN

Bab ini berisi mengenai hasil dari pemetaan jarak supplier

sampai PLTU, kapasitas produksi, biaya total pembelian

batubara CIF PLTU, Model Linier, Optimasi, Pembahasan

mengenai jumlah total pasokan yang harus dikirimkan supplier

sampai PLTU dan jumlah biaya minimum dari pembelian

batubara CIF PLTU Indramayu.

BAB V : KESIMPULAN

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

5

Universitas Indonesia

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Manajemen Rantai Pasokan

Rantai pasokan merupakan isu yang sedang hangat dibicarakan saat ini

mengenal dari berbagai kasus yang terjadi yaitu diantaranya adalah kasus pada

PLTU PLN di Cilacap pada tahun 2008 dimana PLTU ini berhenti beroperasi

selama 1 minggu, hal ini mengakibatkan berkurangnya pasokan listrik sampai 3%

untuk jawa-bali, hal tersebut diakibatkan oleh manajemen supply chain yang

kurang baik, untuk itu manajemen rantai pasokan adalah merupakan suatu

tantangan yang membutuhkan suatu inovasi-inovasi agar kedepannya akan lebih

baik lagi.

2.1.1 Definisi Manajemen Rantai Pasokan

Rantai pasokan adalah sebuah rangkaian atau jaringan suatu perusahaan-

perusahaan yang bekerja sama dengan melibatkan aktifitas, manusia, informasi

dan sumber daya untuk menyalurkan produk, bahan baku, bahan bakar atau jasa

dari hulu sampai hilir dan kepada konsumen akhir. Rantai pasokan juga banyak

diasosiakan sebagai suatu jaringan aktifitas value adding dalam upaya memuaskan

konsumen (Copra & Meidl, 2007, p.19). Agar sebuah perusahaan dapat meraih

kesuksesan dibutuhkan keselarasan antara strategi rantai pasokan dengan strategi

perusahaan secara keseluruhan. Sebelum membahas lebih dalam tentang

manajemen rantai pasokan, logistik adalah suatu istilah yang dekat dengan rantai

pasokan, logistik itu sendiri adalah bagian dari proses rantai pasokan yang

merencanakan, mengimplementasikan dan mengontrol keefisienan dan

keefektifan dari aliran dan penyimpanan barang, pelayanan dan informasi yang

terkait dari mulai titik awal sampai ke titik konsumsi dalam mencapai kebutuhan

pelanggan.

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

6

Universitas Indonesia

Gambar 2.1 Mekanisme Rantai Pasokan (Ratliff & Nulty,1996, p. 2).

Sebuah perusahaan dapat mengalami kerugian yang cukup besar karena

tidak terintergrasinya permasalahan logistik mereka. Gejala tumbangnya sebuah

perusahaan karena permasalahn logistik dapat dilihat dari kelebihan atau

kekurangan sediaan barang, salah kirim, hilang dan sebagainya (Said &

Soedjarwo & Lembito, 2006, p.2).

Pemenuhan rantai pasokan kebutuhan batubara ke PLTU mempunyai 3

(tiga) komponen yang utama yaitu kegiatan penyediaan, kegiatan pendistribusian

batubara ke dermaga PLTU dan kegiatan pembongkaran batubara di dermaga

PLTU. Adapun 3 komponen utama dalam sistem logistik yaitu infrastruktur

logistik, kebutuhan pergerakan dan jaringan transportasi.

Beberapa elemen penting pada rantai pasokan :

a. Manajemen persediaan

Persediaan merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah,

barang dalam proses dan barang jadi dalam hal ini adalah batubara.

Adapun manajemen persediaan adalah suatu aktivitas mempertahankan

jumlah persediaan pada tingkat yang dikehendaki dilihat dalam sisi

ekonomis, effisiensi dan schedule. tujuan dari manajemen persediaan ini :

1. Menghilangkan pengaruh ketidakpastian (mis: safety

stock)

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 22: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

7

Universitas Indonesia

2. Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi

dan pembelian

3. Untuk mengantisipasi perubahan pada permintaan

dan penawaran.

Gambar 2.2 Skema Aliran Material (Indrajit & Djokopranoto, 2002)

b. Komunikasi rantai pasokan

Komunikasi merupakan hal yang vital dalam rantai pasokan,

komunikasi yang akurat dan tepat merupakan dasar dari keberhasilan

rantai pasokan. Adanya masalah komunikasi dapat menyebabkan

kerugian akibat peningkatan waktu dan biaya.

c. Transportasi

Transportasi rantai pasokan batubara ini melalui 2 jalur yaitu jalur

darat dan jalur laut , jalur darat mempergunakan truck atau dump

truck, sedangkan jalur laut mempergunakan kapal tongkang.

d. Ramalan Permintaan

Ramalan Permintaan menentukan berapa banyak batubara yang harus

dikirim ke PLTU. Untuk itu harus memperhatikan kapan dan dimana

pengiriman dilaksanakan agar sesuai dengan jadwal.

2.2 Kegiatan Rantai Pasokan Batubara ke PLTU

Kegiatan rantai pasokan batubara pada umumnya terdapat 3 kegiatan

krusial yang dilakukan yaitu kegiatan penyediaan, kegiatan Distribusi dan

kegiatan pembongkaran. Kegiatan-kegiatan tersebut membutuhkan tingkat

kordinasi yang tinggi agar kegiataan rantai pasokan berjalan dengan baik

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 23: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

8

Universitas Indonesia

sebagaimana yang diinginkan. kordinasi yang buruk pada setiap kegiatan tersebut

akan menyebabkan banyak kerugian yaitu menyebabkan terhentinya pasokan

batubara.

Sarana rantai pasokan batubara ke PLTU terdiri dari :

a. Tambang batubara, merupakan sumber dari pasokan batubara.

b. Alat berat, alat berat yang dipergunakan antara lain eskavator dan wheel

loader.

c. Dump Truck, Truck-truck yang khusus digunakan di tambang batubara.

Fungsinya untuk memidahkan batubara dari lokasi houling ke stock

pile. Truck ini mempunyai jenis ban khusus agar kuat berjalan di lokasi

tambang yang berlumpur.

d. Coal stock pile, adalah tempat penyimpanan sementara batubara sebelum

dicrusser atau di distribusikan dengan kapal tongkang.

e. Kapal Tongkang, Tongkang atau Ponton adalah suatu kapal yang dengan

lambung datar atau suatu kotak besar yang mengapung, kapal jenis ini

adalah kapal yang tepat dipergunakan sebagai transportasi laut untuk

batubara.

f. Conveyor belt, Sebuah ban berjalan terdiri dari dua atau lebih katrol ,

dengan loop terus menerus dari bahan - sabuk conveyor - yang berputar,

conveyor belt ini dipergunakan untuk mendistribusikan batubara dari

dermaga PLTU Indramayu sampai ke Boiler.

2.2.1 Sistem Penyediaan Batubara

Kebutuhan batubara untuk PLTU indramayu adalah mencapai 220.000 ton

perbulan. Kebutuhan batubara akan dipasok dari Kalimantan dan Sumatera yang

disuplai oleh beberapa perusahaan. Adapun jenis batubara yang dipakai adalah

batubara rendah kalori atau disebut batubara jenis Low Rank Coal.

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 24: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

9

Universitas Indonesia

.

Gambar 2.3 Bermacam sumber dengan produk yang sama (Ratliff ,1999)

Kegiatan Penyediaan Batubara adalah suatu kegiatan menyediakan

batubara sampai distribusi ke stok pile. Kegiatan tersebut secara umum

menggunakan sarana seperti excavator dan dump truck.

2.3 Sarana Dalam Kegiatan Penyediaan Batubara

2.3.1 Excavator

Excavator sering juga disebut sebagai backhoe. Backhoe menggunakan

prime mover excavator, perlu diketahui pula tentang bagian-bagian excavator

antara lain :

a. Bagian atas revolving unit ( bisa berputar ),

b. Bagian bawah travel unit ( untuk berjalan ),

c. Bagian attachment yang dapat diganti

excavator dikhususkan untuk menggali batubara yang letaknya di bawah

kedudukan excavator itu sendiri. Keuntungan excavator jika dibandingkan

terhadap dragline dan clamshell yang fungsinya juga hampir sama adalah dapat

menggali dengan kedalaman yang jauh teliti, juga backhoe bisa digunakan sebagai

alat pemuat ke dalam dump truck.

Gambar 2.4 excavator atau backhoe

2.3.1.1 waktu siklus dan kerja excavator

Gerakan – gerakan excavator dalam beroperasi terdiri dari empat gerakan

dasar, yaitu :

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 25: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

10

Universitas Indonesia

a. Mengisi bucket ( land bucket )

b. Mengayun ( swing loaded )

c. Membongkar beban ( dump bucket )

d. Mengayun bucket (swing empty )

Empat gerakan tersebut menentukan lama waktu siklus, tetapi waktu siklus

ini juga bergantung dari ukuran excavator. excavator yang kecil maka waktu

siklusnya akan lebih cepat daripada backhoe yang besar dan tentu saja kondisi

kerja yang berpengaruh. Dengan kondisi kerja yang baik maka siklus akan lebih

cepat. Jika tempat pengerukan batubara dan lokasi dump truck berada pada satu

bidang dengan excavator, maka waktu pembuangan praktis bekisar antara 10 – 17

detik (Effri Vernandest, 2011, p.25).

2.3.1.2 Produktifitas excavator

Untuk menghitung produktivitas excavator kita harus membatasi terhadap

kondisi yang ada pada setiap pekerjaan. Beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi produktifitas excavator antara lain :

a. Faktor keadaan pekerjaan

Keadaan dan jenis batubara

Tipe dan ukuran saluran

Jarak pembuangan

Kemampuan operator

Pengaturan operasional

b. Faktor keadaan mesin

Attachment yang cocok untuk pekerjaan yang

bersangkutan

Kapasitas bucket

Waktu siklus yang banyak dipengaruhi oleh

kecepatan travel dan sistem hidrolik.

c. Pengaruh dalamnya pemotongan dan sudut swing

Faktor yang sangat berpengaruh secara langsung, makin

dalam pemotongan yang ada di ukur permukaan dimana

excavator sedang beroperasi makin sulit pula mengisi

bucket secara optimal dengan hanya sekali gerakan.

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 26: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

11

Universitas Indonesia

Dengan demikian untuk mengisi bucket diperlukan

beberapa kali gerakan pengisian yang akan menambah

waktu siklus (Effri Vernandest, 2011, p.26)

2.3.2 Dump Truck

Dump truck adalah alat transportasi darat yang tepat dipergunakan untuk

distribusi batubara, dump truck umumnya digolongkan menjadi 5 yaitu :

a. Rear Dump Truck

b. Side Dump Truck

c. Rear Dump Tractor Wagon

d. Side Dump Tractor Wagon

e. Bottom Dump Tractor Wagon

Syarat yang penting agar truck dapat bekerja secara efektif

adalah jalan kerja yang keras dan rata, tetap ada kalanya

truck didesain agar mempunyai “cross country ability”

yaitu suatu kemampuan berjalan diluar jalan biasa.

Gambar 2.5 Dump Truck

2.3.2.1 Kapasitas Dump Truck

Kapasitas dari bak penampung truck dan wagon terdiri dari struck capacity

(kapasitas peres) dan headed capacity ( kapasitas munjung ). Struck capacity

adalah kapasitas alat yang muatannya mencapai ketinggian dari bak penampung.

Jenis material yang lepas dengan daya lekat rendah seperti pasir dan kerikil pada

umumnya tidak bisa menggunung jadi pengangkutannya dalam kapasitas peres.

Sedangkan headed capacity adalah kondisi muatan mencapai ketinggian lebih dari

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 27: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

12

Universitas Indonesia

ketinggian bak. Karena batubara mempunyai kekompakan antar butirnya maka

kapasitas pengangkutan batubara dapat mencapai kapasitas munjung.

Besarnya kapasitas truck tergantung pada waktu yang dibutuhkan untuk

memuat material kedalam truck terhadap waktu angkut truck. Pada umunya

besarnya kapasitas truck yang dipilih adalah empat sampai lima kali kapasitas alat

gali yang memasukan batubara kedalam truck.

Gambar 2.6 kapasitas bak Struck dan headed/munjung ( Effri, 2011)

Kapasitas dan ukuran truck sangat bervariasi, oleh karena itu pemilihan

ukuran truck sangat penting karena truck besar atau kecil akan memberikan

beberapa keuntungan dan kerugian.

a. Kelebihan truck kecil

1. Kemudahan didalam memperhitungkan jumlah truck untuk

setiap alat pemuat.

2. Bergerak lebih leluasa dan kecepatan lebih tinggi

3. Kerugian produktivitas akan lebih kecil jika salah satu truck

tidak dapat beroperasi.

b. Kerugian truck kecil

1. Kesulitan bagi alat pemuat dalam memuat material.

2. Memerlukan lebih banyak sopir.

3. Jumlah truck yang kecil menyebabkan waktu antrian ( ST )

akan besar.

4. Meningkatkan investasi karena jumlah truck banyak

c. Keuntungan truck besar

1. Waktu antrian ( ST ) akan berkurang.

2. kebutuhan sopir tidak banyak.

3. Memudahkan alat pemuat didalam memuat material.

4. jumlah truck yang sedikit memperkecil biaya solar, perbaikan

dan perawatan.

d. Kerugian truck besar

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 28: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

13

Universitas Indonesia

1. beban yang besar dar truck dan muatannya akan

mempercepat kerusakan jalan.

2. Bila alat pemuat kecil maka akan memperbesar waktu muat

(LT).

3. jumlah truck yang seimbang dengan alat pemuat akan sulit

diperoleh.

4. larangan pengangkutan dijalan raya dapat diberlakukan

pada truck besar.

2.3.2.2 Produktifitas Dump Truck

Produktifitas suatu alat selalu bergantung dari waktu siklus. Waktu siklus

terdiri dari waktu muatan, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran muatan,

waktu perjalanan kembali dan waktu antri. Faktor- faktor yang mempengaruhi

waktu-waktu tersebut adalah sebagai berikut :

1. waktu muat,tergantung pada :

a. ukuran dan jenis alat pemuat,

b. kapasitas alat angkut,

c. kemampuan operator alat pemuat dan alat angkut,

d. jenis kondisi material yang dimuat.

2. waktu berangkat atau pengangkutan dan waktu kembali

tergantung pada :

a. jarak tempuh alat,

b. kondisi jalan yang dilalui (kelandaian,rolling resistance

dll).

3. waktu pembongkaran muatan tergantung pada :

a. jenis dan kondisi material,

b. cara pembongkaran material,

c. jenis alat pengangkutan.

4. Waktu antrian tergantung pada :

a. Jenis alat pemuat,

b. Posisi alat pemuat,

c. Kemampuan alat pengangkut untuk berputar.

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 29: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

14

Universitas Indonesia

2.3.3 Coal Stock Pile

Coal stock pile adalah tempat penyimpanan sementara batubara sebelum

dicrusser atau dikapalkan. Juga merupakan tempat yang dipergunakan untuk

menghomogenasikan batubara,jika pemilik batubara dalam stock pile itu banyak

maka setiap tumpukan batuara selalu mempunyai kode batubara agar

mempermudah melacak kepemilikan batubara.

Gambar 2.7 Contoh Coal Stock pile

2.3.4 Sistem Distribusi Batubara Jalur Laut

Distribusi batubara adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan

cargo untuk ditribusi jalur laut dengan menggunakan kapal tongkang. Adapun

kegiatan distribusi ini adalah meliputi pembongkaran batubara di coal stock pile

dermaga atau disebut dengan proses loading batubara ke kapal tongkang yang

kemudian kapal tongkang akan mendistribusikan batubara sampai ke dermaga

PLTU.

2.3.4.1 Pelabuhan

Dalam Bahasa Indonesia Pelabuhan dikenal 2 (dua) istilah yang

berhubungan dengan arti pelabuhan yaitu Bandar dan pelabuhan. Kedua istilah

tersebut sering tercampur aduk sehingga sebagian orang mengartikannya sama.

Sebenarnya arti kedua istilah tersebut berlainan. Bandar (harbour) adalah daerah

perairan yang terlindung terhadap gelombang dan angin untuk berlabuhnya Kapal

- Kapal. Bandar ini hanya merupakan daerah perairan dengan bangunan -

bangunan yang diperlukan untuk pembentukannya, perlindungan dan perawatan,

seperti pemecah gelombang, jetty dan sebagainya, dan hanya tempat

bersingahnya Kapal untuk berlindung, mengisi bahan bakar, reparasi dan

sebagainya. Suatu estuari atau muara sungai dengan kedalaman air yang memadai

dan cukup terlindung untuk Kapal – Kapal memenuhi kondisi suatu bandar.

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 30: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

15

Universitas Indonesia

Pelabuhan Indramayu sendiri adalah Pelabuhan khusus yang

diselenggarakan untuk kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu.

Pelabuhan ini tidak boleh digunakan untuk kepentingan umum, kecuali dalam

keadaan tertentu dengan ijin Pemerintah. Pelabuhan khusus dibangun oleh PLN

yang berfungsi untuk prasarana pengiriman batubara atau keperluan lainnya untuk

PLTU.

Faktor utama yang menghambat kinerja sistem Pelabuhan, adalah masalah

keadaan alam yang kurang bersahabat misalnya terjadinya hujan deras disertai

badai, sehingga Kapal tidak bisa merapat di Dermaga untuk melakukan kegiatan

Bongkar dan muat barang, begitu juga sebaliknya operator sedikit lebih terganggu

dalam melakukan aktivitasnya.

2.3.4.2 Kapal Tongkang

Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang

digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau

ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah

permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-

pindah.

Tongkang sendiri adalah suatu kapal yang dengan lambung datar atau

suatu kotak besar yang mengapung, digunakan untuk mengangkut barang dan

ditarik dengan kapal tunda. Rata – rata kecepatan kapal tongkang adalah 10 knot.

Gambar 2.8 Kapal Tongkang

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 31: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

16

Universitas Indonesia

2.4 Sistem Pembongkaran Batubara

Kegiatan pembongkaran batubara di PLTU dilaksanakan perusahaan

kontraktor pembongkaran yaitu suatu perusahaan pemenang tender

pembongkaran batubara PLTU. Sarana dan prasarana sungguh memegang

peranan yang sangat penting dalam kegiatan pembongkaran batu bara tersebut

dimana penanganan bongkar muat barang itu juga merupakan tolak ukur dari

produktifitas kerja pada perusahaan bongkar muat yang mana pula berakibat

kepada lancarnya produktifitas supply pasokan batubara guna dapat memperlancar

jalannya produktifitas PLTU.

Tenaga kerja bongkar muat merupakan faktor penggerak dan pelaksana

dalam kegiatan bongkar muat, yang tentunya harus memperhatikan masalah

tenaga kerjanya baik dari segi ketrampilan dalam bekerja, mampu berinovasi,

berdisiplin tinggi, serta mampu bekerja keras. Sehingga dapat mencapai

produktivitas yang baik dengan sumber daya manusia yang ada sesuai dengan

tujuan yang dibutuhkan.

Peran serta tenaga kerja haruslah dipertimbangkan dengan penggunaan

sumber daya secara efektif dan efisien, juga dukungan Faktor-faktor lain seperti

tingkat pendidikan , ketrampilan , disiplin, sikap dan etika kerja, motivasi, tingkat

penghasilan, lingkungan dan iklim kerja, teknologi, sarana produksi serta

manajemen.

Pelaksanaan bongkar batubara guna memenuhi kebutuhan batu bara PLTU

dilaksanakan di Dermaga khusus PLTU Indramayu yang dapat menampung dua

buah tongkang sekaligus dengan ukuran sampai mencapai 330 feet. Adapun teknis

pembongkaran dari atas tongkang adalah dengan menggunakan Crane darat yang

dilengkapi dengan Grab dengan kapasitas 30 m3. ( tedjo ap,2011 )

2.4.1 Sarana Dalam Kegiatan Pembongkaran Batubara

2.4.1.1 Crane

Crane adalah alat pengangkat dan pemindah material yang bekerja dengan

perinsip kerja tali, crane digunakan untuk angkat muatan secara vertikal dan gerak

kearah horisontal bergerak secara bersama dan menurunkan muatan ke tempat

yang dituju. Secara umum crane dapat digolongkan menjadi 3 tipe utama, yaitu

mobile, static, dan tower crane.

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 32: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

17

Universitas Indonesia

Gambar 2.9 Crane

2.4.1.2 Loader

Loader adalah alat pendorong yang dipergunakan untuk pembongkaran

batubara. Pada bagian depan loader terdapat bucket sehingga alat ini umumnya

disebut front-end loader. pada prinsipnya loader adalah alat pembantu untuk

memindahkan batubara dari kapal tongkang.

Macam-macam loader ditinjau dari alat untuk bergeraknya dibedakan dua

macam :

a . Lo ad e r d en gan ro da b es i (Cr awl e r l o ad er ) .

b. Lo ad e r d en gan ro da k a re t ( Wh ee l l oa der ) .

Loader yang dipakai dalam pembongkaran batubara ini adalah Loader

jenis roda karet (wheel loader), Loader ini lebih tepat digunakan karena lebih

lincah pergerakannya dibandingkan dengan roda besi (Crawler loader).

Gambar 2.10 Wheel Loader

2.4.1.3 Conveyor Belt

Conveyor Belt adalah ban atau sabuk yang terhubung ke dua atau lebih

katrol yang berputar yang digunakan untuk mengangkut material. Satu atau lebih

katrol terhubung ke generator sehingga akan menggerakkan rangkaian ban atau

sabuk tersebut. Conveyor pada PLTU terhubung dengan stock pile batubara di

PLTU dan Boiler.

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 33: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

18

Universitas Indonesia

2.4.2 Teknis pembongkaran

Setelah kapal tongkang sandar, maka dilakukan terlebih dahulu diadakan

pengecekan/ perhitungan muatan diatas tongkang oleh Surveyor dengan

menggunakan metode perhitungan Draft survey.

Untuk kemudian atas konfirmasi dari pihak kapal, maka dapat

dilaksanakan proses pembongkaran batubara dari atas tongkang. Adapun teknis

pembongkaran dari atas tongkang adalah dengan menggunakan Crane darat yang

dilengkapi dengan Grab dengan kapisitas l/k 30 m3 serta dikendalikan oleh

operator crane, untuk kemudian dituang melalui Hopper menuju belt conveyor,

dan dengan melalui belt conveyor inilah batubara tersebut dibawa/ dijalankan

menuju tempat penimbunan/ stock pile.

2.4.3 Waktu Pembongkaran

Lamanya pembongkaran sesuai dengan kapasitas crane darat yang ada

dapat dicapai dalam waktu antara 15 sampai 24 jam (tergantung keadaan cuaca)

dengan asumsi jumlah muatan diatas tongkang yang akan dibongkar adalah

sekitar 8000 metrik ton. Didalam 1 bulan, maka jumlah tongkang yang dapat

dibongkar adalah antara 30 sampai 40 buah tongkang dengan berbagai ukuran

antara 270 ft dan 330 ft.

Sehubungan dengan adanya proses pelaksanaan pembongkaran batubara

dari atas tongkang, maka perlu dilakukan pengawasan yang teratur, terarah dan

berkesinambungan. Serta perlunya juga perawatan seluruh peralatan dengan baik

secara berkala sehingga proses pembongkaran muatan curah batu bara dari atas

tongkang berlangsung dengan baik dan lancar.

2.5 Perencanaan dan Strategi Rantai Pasokan

Perencanaaan Rantai Pasokan adalah tahap awal yang bertujuan untuk

menjawab pertanyaan tentang what (apa). When ( kapan), how ( bagaimana), hal

tersebut berlangsung pada tiga pada tiga tingkatan, yaitu strategis, taktikal dan

operasional. Perbedaan utama antara tingkatan tersebut ditentukan oleh waktu

untuk perencanaan. Perencanaan strategis, digolongkan sebagai rencana jangka

panjang logistik, dimana waktu yang dibutuhkan lebih dari satu tahun.

Perencanaan biasanya berhubungan dengan kebijakan-kebijakan perusahaan

dalam menjalankan perusahaan. Perencanaan taktis, merupakan perencanaan

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 34: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

19

Universitas Indonesia

logistik jangka menengah, biasanya berlaku pada jangka waktu menengah yang

tidak terlalu lama, kurang dari satu tahun. Perencanaan operasional, berorientasi

pada kegiatan operasional logistik sehari-hari, sehingga jangka waktunya sangat

pendek, bahkan bisa direncanakan secara seharian atau jam ( Yolanda M.

Siagian).

Setiap tingkatan perencanaan mempunyai perspektif yang berbeda.

Perencanaan strategis bersifat umum, karena data yang diperoleh untuk membuat

perencanaan tersebut sering diperoleh dari data yang tidak lengkap dan akurat,

sedangkan perencanaan operasional harus bersifat pasti, karena menggambarkan

kegiatan rantai pasokan per kegiatan, hal ini sangat mempengaruhi rantai pasokan

secara terperinci.

Kegiatan rantai pasokan menyangkut empat keputusan penting, meliputi :

1. Tingkat layanan kepada pelanggan;

2. Lokasi fasilitas logistik, yaitu menentukan strategi rantai pasokan dapat

berjalan lancar dan menjamin akan mendapatkan stock;

3. Keputusan persediaan, berkaitan dengan persediaan yang dimiliki dan

kecukupan stock ;

4. Keputusan transportasi, yaitu memilih mode transportasi yang akan

digunakan. Hubungan keempat masalah tersebut, dapat digambarkan

dalam segitiga pengambilan keputusan rantai pasokan.

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 35: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

20

Universitas Indonesia

Gambar 2.11 Segitiga pengambilan keputusan rantai pasokan (Yolanda Siagian).

Perencanaan rantai pasokan terhadap lokasi, sangat bergantung pada posisi

geografis dari tempat penyimpanan dan tempat sumber daya. Menetapkan jumlah

lokasi, besarnya fasilitas. Menentukan biaya rendah atau mendapatkan

keuntungan yang maksimal adalah tujuan dari perencanaan strategi fasilitas

lokasi. Keputusan persediaan menunjukan tata cara bagaimana persediaan diatur,

kebijakan perusahaaan biasanya memepengaruhi keputusan fasilitas lokasi, untuk

itu kebijakan ini digolongkan sebagai strategi rantai pasokan (Yolanda

M.Siagian,2008).

Keputusan transportasi yang digunakan sangat bergantung pada mode,

seperti pengiriman, rute pengiriman dan penjadwalan. Selain itu untuk melihat

problem perencanaan rantai pasokan dapat dilihat dari jaringan kerjanya. Jaringan

tersebut menggambarkan pergerakan barang mulai dari tambang – stock pile –

PLTU Indramayu . jaringan kerja yang akan dibuat sangat bergantung pada hal-

hal berikut :

1. Kapan direncanakan,

2. Pola permintaan,

3. Kemampuan menyediakan material, kecepatan pengiriman material, dan

kecepatan serta ketepatan memenuhi permintaan.

4. Karakteristik material, meliputi berat, volume, harga dan risiko,

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 36: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

21

Universitas Indonesia

5. Biaya logistik, dan

6. Kebijakan harga.

2.6 Penjadwalan (Scheduling)

Scheduling sebagai sebuah proses perumusan keputusan, berperan sangat

penting dalam proses produksi, transportasi dan distribusi, serta dalam mengelola

informasi yang dimiliki oleh perusahaan (Pinedo, 2008, p. 1). Dalam proses

scheduling dirumuskan bagaimana alokasi atas resources yang dimiliki

perusahaan terhadap berbagai tasks yang ada, dalam skema waktu tertentu dan

dengan objektif yang berbeda-beda (Pinedo, 2008, p. 1).

Posisi dan peranan scheduling di dalam rangkaian sistem produksi dapat

dilihat dalam gambar berikut :

Gambar 2.12 Informasi flow diagram manufacturing sistem.

(Pinedo, 2008).

Fungsi scheduling tersebut harus berinteraksi dengan perusahaan-

perusahaan dan fungsi yang terdapat di dalam PLTU . Interaksi-interaksi ini

bersifat system-dependent dalam bentuk sebuah enterprise-wide information

system dan akan selalu berbeda dari satu situasi dengan situasi yang lain (Pinedo,

2008).

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 37: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

22

Universitas Indonesia

Gambar 2.13 Vehicle route & schedule (Ratliff & Nulty,1996).

PLTU membutuhkan volume pasokan batubara yang pasti tiap harinya

untuk itu akan menghadapi tantangan berupa lokasi yang berada di Indramayu

Sedangkan pasokan didatangkan dari Sumatera dan kalimantan sehingga

transportasi akan memakan waktu.

Oleh karena itu scheduling akan menjadi elemen penting dalam efektifitas

dan efisiensi operasional rantai pasokan batubara ke PLTU, Tanpa suatu

schedulling yang baik, maka hampir bisa dipastikan PLTU akan mendapatkan

banyak kendala dan gagal dalam mengoptimalkan pasokan listrik.

Gambar 2.14 Shippment route & schedule (Ratliff & Nulty,1996).

2.7 Program Linear

Program Linear adalah bagian ilmu matematika terapan yang digunakan

untuk memecahkan masalah optimasi (pemaksimalan atau peminimalan suatu

tujuan) yang dapat digunakan untuk mencari keuntungan maksimum seperti

dalam bidang perdagangan, penjualan, dsb.

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 38: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

23

Universitas Indonesia

Secara umum bentuk standar dari program linear dapat dinyatakan sebagai

berikut:

Objective Minimize : 𝐶1𝑥1 + 𝐶2𝑥2 + … + 𝐶𝑛𝑥𝑛

Kendala : 𝑎11𝑥1 + 𝑎12𝑥2 + … + 𝑎1𝑛𝑥𝑛 = 𝑏1

𝑎21𝑥1 + 𝑎22𝑥2 + …+ 𝑎2𝑛𝑥𝑛 = 𝑏2

..

𝑎𝑚1𝑥1 + 𝑎𝑚2𝑥2 + … + 𝑎𝑚𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏𝑚

dan 𝑥1 ≥ 0 , 𝑥2 ≥ 0, … 𝑥𝑛 ≥ 0

Dimana bi

, ci

, dan aij

adalah konstanta real dan xi

adalah nilai yang akan

ditentukan.

Dalam memformulasikan program linear terdapat beberapa bentuk

program linear yang harus diubah dalam bentuk standar untuk memperoleh hasil

maksimal atau minimal sebagai hasil yang optimal antara lain :

a. Variabel Slack

Suatu program linear dimana,

Objective Minimize : 𝐶1𝑥1 + 𝐶2𝑥2 + … + 𝐶𝑛𝑥𝑛

Kendala : 𝑎11𝑥1 + 𝑎12𝑥2 + … + 𝑎1𝑛𝑥𝑛 ≤ 𝑏1

𝑎21𝑥1 + 𝑎22𝑥2 + … + 𝑎2𝑛𝑥𝑛 ≤ 𝑏2

.

.

𝑎𝑚1𝑥1 + 𝑎𝑚2𝑥2 + …+ 𝑎𝑚𝑛 𝑥𝑛 ≤ 𝑏𝑚

dan 𝑥1 ≥ 0 , 𝑥2 ≥ 0, … 𝑥𝑛 ≥ 0

Kendala dalam permasalahan ini ditentukan oleh pertidaksamaan. Oleh

sebab itu, dengan pengenalan variabel slack y1, y

2, ..., y

m, maka permasalahan ini

dapat diubah kedalam bentuk standar sebagai berikut :

Objective Minimize : 𝐶1𝑥1 + 𝐶2𝑥2 + … + 𝐶𝑛𝑥𝑛

Kendala : 𝑎11𝑥1 + 𝑎12𝑥2 + … + 𝑎1𝑛𝑥𝑛 + 𝑦1 = 𝑏1

𝑎21𝑥1 + 𝑎22𝑥2 + …+ 𝑎2𝑛𝑥𝑛 + 𝑦2 = 𝑏2

.

𝑎𝑚1𝑥1 + 𝑎𝑚2𝑥2 + … + 𝑎𝑚𝑛 𝑥𝑛 + 𝑦𝑚 = 𝑏𝑚

dan 𝑥1 ≥ 0 , 𝑥2 ≥ 0, … 𝑥𝑛 ≥ 0 serta 𝑦1 ≥ 0 , 𝑦2 ≥ 0, … 𝑦𝑚 ≥ 0

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 39: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

24

Universitas Indonesia

b. Variabel Surplus

Jika program linear pada kendala variabel slack diatas dibalik sehingga

bentuk typikal dari pertidaksamaan menjadi 𝑎11𝑥1 + 𝑎12𝑥2 + …+ 𝑎1𝑛𝑥𝑛 ≥ 𝑏1

maka persamaan ini akan equivalen dengan 𝑎11𝑥1 + 𝑎12𝑥2 +. . +𝑎1𝑛𝑥𝑛 − 𝑦1 =

𝑏1 , untuk I = 1,2, … , m, 𝑦1 ≥ 0. variabel y

i disebut dengan variabel surplus.

Untuk membedakannya dengan variabel slack maka notasi yi

diganti dengan si

jika variabel yang dimaksud adalah variabel surplus.

c. Variabel bebas

Jika suatu program linear diberikan dalam bentuk standar kecuali ada satu

atau lebih variabel yang tidak ditentukan harus nonnegatif, maka masalah tersebut

dapat ditransformasikan ke bentuk standar. Misalnya dalam program linear,

variabel x1

tidak ditentukan tandanya berarti variabel tersebut bebas berharga

positif atau negatif. Untuk mengataasi hal ini, dilakukan dengan menyatakan nilai

x1

sebagai𝑥1 = 𝑢1 − 𝑣1 , dengan 𝑢1 ≥ 0, 𝑣1 ≥ 0. Dengan mensubstitusi variabel

x1

tadi maka linearitas dari kendala dipertahankan dan semua variabel berharga

nonnegatif.

d. Bentuk khusus

Bentuk-bentuk khusus dapat ditemukan dalam suatu program linear.

Misalnya salah satu variabel bernilai bebas, maka dapat di ubah dalam bentuk

formulasi standar dengan menyatakan secara eksplisit variabel tersebut pada salah

satu kendala dan dengan menggunakan teknik substitusi.

2.7.1 Tiga Bagian Model Linear Programing

Model LP disusun atas tiga bagian, yaitu variabel keputusan, kendala dan

sebuah fungsi tujuan.

1. variabel keputusan, jumlah atau kuantitas yang tengah dihadapi

pembuat keputusan yang harus ditentukan nilai optimalnya.

Variabel itu sendiri harus berbentuk non negatif (≥). Variabel

keputusan dalam optimasi pasokan batubara pada PLTU

indramayu adalah jumlah unit kapal tongkang dari tiap supplier

atau bisa didefinisikan sebagai banyaknya pasokan batubara

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 40: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

25

Universitas Indonesia

yang dialokasikan dari tiap supplier batubara ke PLTU

Indramayu.

2. Kendala, merupakan unsur-unsur proses yang membatasi

kemungkinan nilai variabel keputusan yang dapat diambil.

Hubungan antara ruas kiri dan ruas kanan dapat berbentuk

>, <, ≤, ≥ 𝑑𝑎𝑛 =, namun dalam bentuk standar harus dalam

bentuk sama dengan (=). Untuk itu pada kendala dengan

hubungan ≤ ditambahkan variabel slack pada ruas kiri dan

dikurangi variabel surplus untuk kendala dengan hubungan ≥.

Adapun kendala dalam optimasi pasokan batubara pada PLTU

Indramayu adalah kapasitas produksi dari masing-masing

supplier (batasan pengiriman), jumlah maksimal kapal

tongkang dalam dermaga PLTU Indramayu dan jumlah

permintaan batubara dari PLTU Indramayu.

3. Fungsi Tujuan, adalah sejumlah fungsi variabel keputusan yang

memenuhi syarat atau kendala, yang harus dimaksimumkan

atau diminimumkan. Dalam optimasi ini dilakukan untuk

meminimumkan biaya pembelian batubara.

2.8 Model Sistem

Microsoft Excel merupakan piranti lunak yang dipergunakan untuk

membantu dalam optimasi rantai pasokan batubara ke PLTU. pertama-tama

membangun sebuah model yang mewakili elemen-elemen yang ada dari sebuah

sistem dan bagaimana elemen-elemen tersebut berinteraksi satu sama lain.Tujuan

dari model sistem adalah untuk membuat suatu deskripsi atau model dari sebuah

sitem imajiner ataupun nyata. Perilaku dari hasil dapat digunakan sebagai asumsi

dari perilaku sistem. Sebuah model terdiri dari kumpulan komponen yang saling

berikatan yang disebut dengan variabel.

Model merupakan representasi dari realita yang berisi berbagai

aproksimasi dari berbagai konsekuensi. Jenis aproksimasi yang yang diambil akan

merefleksikan pelatihan, pengalaman serta kepribadian analis, sumber daya yang

tersedia terutamadana dan waktu serta tujuan dari studi ( Taufiqur Rohman ).

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 41: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

26

Universitas Indonesia

Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi

membentuk suatu fungsi tujuan tertentu,elemen-elemen yang dimaksud disini

adalah bagian-bagian dari sistem, seperti input, proses,output,kontrol umpan balik

dan batasan-batasan dimana setiap bagian ini mempunyai beberapa nilai atau

harga yang secara bersama-sama menggambarkan keadaan sistem pada suatu

keadaan tertentu. Permodelan sistem merupakan upaya penyederhanaan suatu

sistem yang ingin dipelajari, baik fenomena atau perilakunya dengan

merepresentasikan kedalam bentuk model yang lebih sederhana.

Tujuan metodologi permodelan sistem ini adalah memahami cara kerja

suatu sistem, dimana permasalahan dalam suatu sistem dilihat tidak disebabkan

oleh pengaruh luar namun dianggap disebabkan oleh struktur internal sistem,

sehingga langkah-langkah pemecahan masalah memeberikan umpan balik pada

pemahaman sistem.

Solver pada microsoft excel merupakan bagian dari serangkaian

perintah/command yang seringkali disebut what-if analysis tool. Fasilitas ini

bekerja dengan sel-sel suatu group yang saling terhubung, baik secara langsung

ataupun tidak langsung (directly-indirectly), untuk formula pada pada sel target.

Solver terdiri dari tiga bagian :

1. Target cell/sel target

Sel untuk menempatkan hasil akhir pemrosesan/eksekusi.

2. Adjustable cells/ sel pengatur

Solver mengatur perubahan nilai pada sel yang spesifik dengan tujuan

untuk memproduksi hasil sesuai dengan formula yang sudah ditentukan.

3. Constrained cells/sel pembatas

Constrain digunakan untuk membatasi nilai solver yang dapat digunakan

pada suatu model tertentu. Constrain mengacu pada sel lain yang

mempengaruhi formula pada sel target.

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 42: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

27

Universitas Indonesia

Gambar 2.15 Kotak Isian Solver

Ketiga bagian diatas merupakan kotak isian yang digunakan untuk

memasukan nilai, sementara bagian lain yang juga mempengaruhi proses kerja

solver yaitu solver option dengan penjelasan sebagai berikut :

Gambar 2.16 Solver Option

Max Time

Batas waktu untuk mendapatkan solusi optimum (default 100 second).

Iteration

Batas pengulangan perhitungan untuk mendapatkan solusi (default 100

iteration).

Precision

Mengatur tingkat presisi solusi atau derajat ketepatan (degree of precision)

yang diinginkan. Semakin kecil angka itu semakin tinggi ketepatan yang

dihasilkan (0,0000001 lebih presisi dari 0,01).

1

2

3

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 43: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

28

Universitas Indonesia

Converge (Degree of Convergence)

Jumlah perubahan relatif yang diizinkan pada lima iterasi terakhir sebelum

solver berhenti dengan solusinya. Semakin kecil angka semakin sedikit

perubahan relatif yang diizinkan.

Assume Linear Model

Jika bagian ini dipilih dapat mempercepat proses mendapatkan solusi,

hanya jika semua hubungan dalam model adalah linear dan yang hendak

dicari solusinya adlah permasalahan optimasi linear.

Assume Non Negative

Jika bagian ini dipilih solver menggunakan asumsi batas bawah nilai sel

yang boleh dirubah adalah 0 (selain sel yang belum ditentukan batas

bawah dalam constrain).

Show Iteration Results

Jika bagian ini dipilih setiap proses pengulangan akan dihentikan oleh

solver untuk memberikan kesempatan melihat hasil sementara.

Use Automatic Scalling

Digunakan jika terdapat perbedaan yang besar antara input dan output.

Estimate Tangent

Metode estimasi awal menggunakan linear extrapolation dari suatu

tangent vektor.

Estimate Quadratic

Metode estimasi awal menggunakan quadratic extrapolation yang dapat

meningkatkan kualitas hasil pada permasalahn non-linear.

Derivative Forward

Digunakan jika perubahan constrain relatif lebih lambat.

Derivatif Central

Digunakan jika perubahan nilai constrain relatif lebih cepat, terutama

disekitar batas (limit).

Load Model

Menampilkan referansi model yang pernah disimpan.

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 44: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

29

Universitas Indonesia

Save Model

Menyimpan referensi model. Dilakukan jika ingin menyimpan lebih dari

satu model dalam suatu worksheet.

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 45: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

30

Universitas Indonesia

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Pada bagian metode penelitian ini akan dibahas mengenai perancangan

pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada PLTU, kegiatan utama dari

rantai pasokan batubara dari titik supplier sampai ke PLTU dijelaskan pada

gambar dibawah ini :

Gambar 3.1 Rantai Pasokan Batubara Pada PLTU

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 46: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

31

Universitas Indonesia

dimana :

S = sumber penyedia batubara

Y = stock pile batubara

J = Dermaga Supplier

JP = Dermaga PLTU

Perancangan pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara ke PLTU

ini akan digunakan rangkaian metode penelitian dengan tahapan sebagai berikut :

1. Pemetaan distribusi batubara.

2. Kapasitas produksi supplier.

3. Biaya pembelian batubara sampai PLTU.

4. Kapasitas Dermaga PLTU.

5. Pembuatan model.

6. Pemodelan linier.

7. Optimasi rantai pasokan batubara.

3.1.1 Pemetaan Distribusi Batubara

Pemetaan dilakukan dari lokasi-lokasi penyediaan batubara di Sumatera

dan Kalimantan sampai stock pile batubara di dermaga khusus, yang kemudian

dilanjutkan dengan penentuan jarak dari pendistribusian jalur laut oleh kapal

tongkang sampai dermaga PLTU. Hasil pemetaan akan didapatkannya data jarak

dari lokasi sumber batubara sampai ke stock pile dermaga khusus dan data jarak

dari dermaga khusus di Sumatera dan Kalimantan ke Dermaga PLTU.

3.1.2 Kapasitas Produksi Supplier

Kapasitas produksi supplier dihitung berdasarkan kemampuan supplier

dalam mendistribusikan batubara dalam kurun waktu yang ditentukan,

berdasarkan fasilitas yang dimiliki oleh supplier yaitu antara lain adalah

kemampuan stock pile dalam menampung stock batubara di jetty supplier serta

batasan jumlah unit dump truck yang dipergunakan dalam sekali pengiriman

batubara dari tambang sampai stock pile.

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 47: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

32

Universitas Indonesia

3.1.3 Biaya Pembelian Batubara Sampai PLTU

Biaya pembelian batubara sampai PLTU yaitu biaya keseluruhan dari

harga batubara di titik tambang para supplier, biaya transportasi darat dengan

menggunakan dump truck, biaya transportasi laut dengan kapal tongkang dan

biaya asuransi. Adapun biaya transportasi darat dan laut dapat dihitung

berdasarkan jarak dikalikan basis harganya, yaitu berdasarkan harga acuan yang

dikeluarkan ESDM. Berikut skema biaya pembelian batubara sampai dengan

PLTU.

Gambar 3.2 Skema Biaya Pembelian Batubara Sampai Dermaga PLTU

Didapatkan persamaan untuk biaya pembelian batubara sampai dermaga PLTU

adalah :

𝐶𝐼𝐹 = 𝐻𝑠 + 𝐶𝑠 (1)

𝐶𝐼𝐹 = 𝐻𝑠 + 𝑗𝑑𝑠 × 𝑃𝑗𝑑𝑠 + 𝑃𝑎𝑠 + ( 𝑗𝑙𝑠 × 𝑃𝑗𝑙𝑠 + 𝑃𝑎𝑠 (2)

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 48: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

33

Universitas Indonesia

3.1.4 Kapasitas Dermaga PLTU

Kapasitas dermaga PLTU dalam menampung banyaknya kapal dalam

kurun waktu yang ditentukan adalah berdasarkan kapasitas dermaga, infrastruktur

dari dermaga tersebut disertai kemampuan lama pembongkaran batubara dari

kapal tongkang pada dermaga yaitu dengan maksimal 40 kapal tongkang yang

dapat singgah pada dermaga PLTU.

3.1.5 Pembuatan model

Pada tahap pembuatan model ini di tentukan berdasarkan data yang

terkumpul yang telah dievaluasi yang diperkirakan akan mempengaruhi

pembuatan rantai pasokan batubara ini. Fungsi objektif model ini bertujuan untuk

meminimalkan biaya pembelian batubara sampai PLTU. Dengan cara memilah -

milih jumlah pasokan batubara yang akan dikirimkan dari tiap supplier,

Meminimalkan biaya pembelian diselesaikan dengan mengatur jumlah pasokan

batubara dari tiap supplier menurut penjadwalan banyaknya unit kapal tongkang

yang datang dari tiap supplier sesuai jenisnya.

Dengan notasi sebagai berikut :

• 𝑆 = Supplier Batubara

• Qexa = kapasitas excavator (ton)

• 𝐶𝑡𝑒𝑥𝑎 = waktu edar excavator (jam)

• 𝐶𝑡𝑑𝑡 = waktu edar dump truck (jam)

• 𝑄𝑑𝑡 = kapasitas dump truck yang dipergunakan (ton)

• 𝑅 = ritase, jumlah waktu edar dalam kurun waktu yang ditetapkan

• 𝑇 = kurun waktu yang ditentukan

• 𝑈𝑑𝑡 = jumlah unit dump truck yang telah ditetapkan dalam 1 tracking

• 𝑉𝑑𝑡 = kecepatan dump truck (km/jam)

• 𝑡𝑏𝑑𝑡 = lama waktu berangkat dump truck (jam)

• 𝑡𝑝𝑑𝑡 = lama waktu pulang dump truck (jam)

• 𝑡𝑙𝑑𝑡 = waktu loading batubara dump truck (jam)

• 𝑡𝑢𝑙𝑑𝑡 = perkiraan waktu unloading batubara (jam)

• 𝑃𝑚𝑎𝑥 = kapasitas max yang dapat dikirimkan supplier dalam kurun

waktu ditentukan (ton).

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 49: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

34

Universitas Indonesia

• 𝑃𝑏𝑚𝑎𝑥 = jumlah pasokan batubara yang dibutuhkan PLTU dalam kurun

waktu yang ditentukan (ton).

• 𝑄𝑡𝑔 = kapasitas kapal tongkang (ton).

• 𝑋𝑚𝑎𝑥 = jumlah max kapal tongkang dalam dermaga PLTU Indramayu

dalam kurun waktu yang ditentukan.

• 𝐻𝑆 = harga batubara per ton dititik tambang setiap supplier.(Rp/ton)

• 𝐽𝑑𝑠 = jarak darat tambang sampai stockpile dermaga tiap supplier(Km).

• 𝑃𝑗𝑑 = biaya per USD/ton km jarak darat menurut acuan ESDM.

• 𝑃𝑗𝑙 = biaya per USD/ton km jarak laut menurut acuan ESDM.

• 𝑃𝑎𝑠 = biaya asuransi dari pengiriman menurut acuan ESDM (USD).

• 𝐽𝑙𝑠 = jarak laut dermaga supplier sampai dermaga PLTU (Km).

• 𝐶𝐼𝐹𝑀 = Total Minimal biaya dari pembelian batubara

Decision variabel

𝑋𝑠 = jumlah kedatangan kapal tongkang tiap supplier ke PLTU

Indramayu

3.1.5.1 Kapasitas Produksi Supplier

• 𝑄𝑒𝑥𝑎 = 𝑄𝑠𝑝𝑒𝑘𝑎𝑙𝑎𝑡 × 𝑘 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑖𝑠𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑐𝑘𝑒𝑡 × 𝑏𝑎𝑡𝑢𝑏𝑎𝑟𝑎 (1)

• 𝐶𝑡𝑒𝑥𝑎 = 𝐷𝑔𝑡 + 𝑆𝐿𝑇 + 𝐷𝑃𝑇 + 𝑆𝐸𝑇 (2)

• 𝑡𝑙𝑑𝑡 = (Qdt x Udth )

Qexa

Ctexa

𝑛𝑕=1 (3)

• 𝑡𝑏𝑑𝑡, 𝑡𝑝𝑑𝑡 = jarak tempuh darat/Vdt (4)

• 𝑡𝑢𝑙𝑑𝑡 = 𝑉𝑢𝑙𝑑𝑡 × Qdt x Udth 𝑛𝑕=1 (5)

• 𝐶𝑡𝑑𝑡 = 𝑡𝑙𝑑𝑡 + 𝑡𝑏𝑑𝑡 + 𝑡𝑢𝑙𝑑𝑡 + 𝑡𝑝𝑑𝑡 (6)

• 𝑅 =T

Ctdt (7)

• 𝑃𝑚𝑎𝑥 = 𝑅 × (Qdt × Udt) (8)

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 50: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

35

Universitas Indonesia

3.1.5.2 Pemodelan Pasokan Batubara Pada PLTU

a. Objective Function

Minimize cost :

𝐶𝐼𝐹𝑀 = 𝑄𝑡𝑔𝑘 (𝐻𝑠 + 𝑗𝑑𝑠 × 𝑃𝑗𝑑𝑠 + 𝑗𝑙𝑠 × 𝑃𝑗𝑙𝑠 + 𝑃𝑎𝑠𝑆𝑠=1

𝑘𝑘=1 ) 𝑋𝑠𝑥

𝑥=1 , 𝑥 (9)

Kapasitas kapal tongkang :

𝑘𝑎𝑝𝑎𝑙 𝑡𝑜𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛𝑔 270 𝑓𝑡 = 𝑄𝑡𝑔1

𝑘𝑎𝑝𝑎𝑙 𝑡𝑜𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛𝑔 300 𝑓𝑡 = 𝑄𝑡𝑔2

𝑘𝑎𝑝𝑎𝑙 𝑡𝑜𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛𝑔 330 𝑓𝑡 = 𝑄𝑡𝑔3

b. Constrain

Batasan pengiriman

𝑄𝑡𝑔1. 𝑆𝑋 + 𝑄𝑡𝑔2. 𝑆𝑋 + 𝑄𝑡𝑔3. 𝑆𝑋 ≤ 𝑆𝑃𝑚𝑎𝑥 (10)

Batasan permintaan

𝑄𝑡𝑔1. 𝑆𝑠 + 𝑄𝑡𝑔2. 𝑆𝑠 + 𝑄𝑡𝑔3. 𝑆𝑠 𝑋𝑥𝑥𝑥=1 , 𝑠 ≥𝑠

𝑠=1 𝑃𝑏𝑚𝑎𝑥 (11)

Batasan jumlah kapal tongkang pada PLTU

𝑋𝑥,𝑚𝑎𝑘𝑠 0,𝑥−𝑥𝑆 ≤ 𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 =1,…,𝑇 𝑆𝑥=1 (12)

3.1.6 Pemodelan Linier

Persamaan linier optimasi dibuat dengan cara memasukan hasil data yang

diperoleh dari pemodelan yang kemudian dirubah menjadi bentuk dari persamaan

linear sehingga mempermudah dalam mengolah data dengan menggunakan solver

pada microsoft excel. Persamaan linier pasokan batubara pada PLTU adalah

sebagai berikut :

Objective Function Minimize Cost (CIFM) :

Qtg1. S1Xs. HSPS1 + Qtg2. S1Xs .HSPS1 + Qtg3. S1Xs .HSPS1

Qtg1. S2Xs .HSPS2 + Qtg2. S2Xs .HSPS2 + Qtg3. S2Xs .HSPS2

Qtg1. S3Xs.HSPS3 + Qtg2. S3Xs .HSPS3 + Qtg3. S3Xs .HSPS3

Qtg1. S4Xs .HSPS4 + Qtg2. S4Xs .HSPS4 + Qtg3. S4Xs .HSPS4

Qtg1. S5Xs .HSPS5 + Qtg2. S5Xs .HSPS5 + Qtg3. S5Xs .HSPS5

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 51: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

36

Universitas Indonesia

Constrain :

Kapasitas Produksi

Qtg1S1Xs + Qtg2S1Xs + Qtg3S1Xs ≤ SPmax

Qtg1S2Xs + Qtg2S2Xs + Qtg3S2Xs ≤ SPmax

Qtg1S3Xs + Qtg2S3Xs + Qtg3S3Xs ≤ SPmax

Qtg1S4Xs + Qtg2S4Xs + Qtg3S4Xs ≤ SPmax

Qtg1S5Xs + Qtg2S5Xs + Qtg3S5Xs ≤ SPmax

Batasan permintaan batubara :

Qtg1S1Xs + Qtg2S1Xs + Qtg3S1Xs + Qtg1S2Xs +

Qtg2S2Xs + Qtg3S2Xs + Qtg1S3Xs + Qtg2S3Xs +

Qtg3S3Xs + Qtg1S4Xs + Qtg2S4Xs + Qtg3S4Xs +

Qtg1S5Xs + Qtg2S5Xs + Qtg3S5Xs ≥ Pbmax

Batasan jumlah kapal tongkang di dermaga PLTU:

S1Xs + S1Xs + S1Xs + S2Xs + S2Xs + S2Xs + S3Xs +

S3Xs + S3Xs + S4Xs + S4Xs + S4Xs + S5Xs + S5Xs +

S5Xs ≤ Xmaks

3.1.7 Optimasi Rantai Pasokan Batubara

Optimasi rantai pasokan dilakukan dengan program linear, yaitu

memasukan data yang dihasilkan dari pemodelan yang kemudian diolah dengan

program linier yaitu microsoft excel program solver, adapun kendala atau batasan

(constrain) yaitu jumlah kebutuhan batubara dalam kurun waktu 1 bulan, batasan

pengiriman atau kapasitas produksi dalam kurun waktu 1 bulan dari masing-

masing supplier dan kapasitas dermaga PLTU untuk banyaknya kedatangan kapal

dalam kurun waktu 1 bulan. Langkah terakhir untuk menentukan titik mana yang

merupakan kombinasi optimal dalam memaksimumkan jumlah pasokan batubara

adalah dengan memasukkan tiap kombinasi ke persamaan tujuan (objective

function), adapun objective function dari optimasi rantai pasokan batubara adalah

minimal cost, Variabel keputusan adalah banyaknya unit kedatangan kapal

tongkang tiap supplier pada PLTU. Optimasi dilakukan pada 5 skenario, skenario

yang dibuat adalah untuk mengantisipasi berbagai keadaan yang mungkin terjadi

pada rantai pasokan batubara pada PLTU dan juga menunjukan sejauh mana

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 52: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

37

Universitas Indonesia

peran pasokan tiap-tiap supplier untuk meminimumkan biaya pembeliaan

batubara :

1. Optimasi dilakukan pada keadaan normal yaitu demand 220.000 ton.

2. Optimasi dilakukan pada demand 250.000 ton.

3. Optimasi dilakukan pada demand 275.000 ton.

4. Optimasi dilakukan pada demand normal namun terjadi keadaan dimana

supplier dengan CIF batubara yang termurah tidak bisa memasok

batubara.

5. Optimasi dilakukan pada demand normal namun terjadi keadaan dimana

supplier dengan CIF batubara kedua termurah tidak bisa memasok

batubara.

Berikut diagram alir dari tahapan metode penelitian yang dilakukan :

Gambar 3.3 Diagram Alir Optimasi Pasokan Batubara Pada PLTU

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 53: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

38

Universitas Indonesia

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Pemetaan Distribusi Batubara

PLTU berlokasi di daerah Pantura Jawa Barat, Desa Sumur Adem,

Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, yaitu berjarak 180 Km dari Jakarta,

berikut adalah peta lokasi dari PLTU.

Gambar 4.1 Peta Lokasi PLTU

Pemetaan dilakukan untuk mendapatkan jarak darat dan jarak laut dari tambang

supplier sampai pada PLTU.

a. Jarak Darat

Jarak darat dihitung dari titik lokasi tambang masing-masing supplier

sampai ke lokasi jetty supplier, penentuan jarak darat didapatkan dari

lokasi tambang supplier sampai ke lokasi jetty supplier, perhitungan jarak

darat berdasarkan jalur rute transportasi darat dari Kementrian

Perhubungan dan dengan bantuan google maps. Berikut tabel jarak darat

yang diperoleh :

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 54: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

39

Universitas Indonesia

Tabel 4.1 Jarak Darat Supplier Batubara

No Supplier Lokasi tambang Lokasi jetty Jarak darat

(Km)

1. A Kec. Satui , Kabupaten Tanah Laut, Desa

Asam-asam, Kalimantan Selatan

Asam-asam 7

2. B Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan Tarahan,

Lampung

335

3. C Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan Sumatera Se Panjang,

Lampung

437

4. D Desa Tiwei Kab Paser, Kalimantan Timur Tanah Grogot 14

5. E Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur Tanjung Bara

(Sangatta)

2

b. Jarak Laut

Penentuan jarak laut diperoleh dari jarak jetty tiap supplier sampai dengan

dermaga PLTU, pengukuran jarak laut didapatkan dengan bantuan google

maps dan peta prasarana transportasi laut Kementrian Perhubungan.

Berikut hasil pemetaan transportasi laut ;

Gambar 4.2 Peta alur pelayaran laut supplier – PLTU.

(Sumber. Kementrian Perhubungan)

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 55: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

40

Universitas Indonesia

Dari hasil perhitungan jarak pelayaran laut dengan menggunakan program

map_laut.aspx yang ada pada situs Kementrian Perhubungan maka

didapatkan data jarak laut dari tiap supplier sampai dermaga PLTU adalah

sebagai berikut ;

Tabel 4.2 Jarak Laut Supplier – PLTU Indramayu No Supplier Jarak Laut (km)

1 A 723

2 B 254

3 C 270

4 D 935

5 E 1046

4.1.2 Kapasitas Produksi Supplier

Untuk menentukan kapasitas produksi masing-masing supplier batubara,

maka harus dilakukan pengumpulan data terlebih dahulu mengenai data waktu

edar excavator, dan kecepatan dump truck yang dapat dilihat pada lampiran.

Berdasarkan study lapangan dan hasil wawancara dengan perusahaan kontraktor

pembongkaran PLTU Indramayu yaitu adanya pembatasan terhadap jumlah unit

dump truck yang dipergunakan dalam tiap pengiriman dengan maksud adalah

mengurangi overload yang terjadi wilayah stock pile tiap supplier dan dengan

pertimbangan batasan kapasitas stock pile di dermaga masing-masing supplier

maka dalam satu ritase maksimal menggunakan 30 unit dump truck . dengan

kapasitas masing-masing dump truck adalah 200 ton, dan asumsi unloading

batubara adalah 10 s/ton , Kapasitas excavator yang dipergunakan yaitu bucket

4,3 m3 dengan faktor penggalian adalah 0,8.

Dari data yang terkumpul maka ritase dump truck dari tiap supplier dapat

dihitung dengan persamaan pada 3.1.6.1 yaitu persamaan 3 sampai dengan

persamaan 7 pada masing-masing supplier dalam kurun waktu 720 jam, yaitu

didapatkan jumlah ritase dump truck dari masing-masing supplier adalah :

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 56: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

41

Universitas Indonesia

Tabel 4.3 Jumlah Ritase Dump Truck Tiap Supplier

Supplier Tldt (jam) Tbdt (jam) Tpdt (jam) Tuldt (jam) Ctdt (jam) R

A 24 0,35 0,20 16,8 42 17

B 24 16,75 9,57 16,8 68 11

C 24 21,85 12,49 16,8 76 10

D 24 0,7 0,40 16,8 42 17

E 24 0,1 0,06 16,8 41 18

Kapasitas produksi supplier hanya dihitung dari kemampuan supplier

dalam memasok batubara sampai dengan stock pile di jetty masing-masing

supplier, sehingga waktu untuk distribusi kapal tongkang tidak dihitung karena

menyesuaikan dengan jumlah pasokan batubara yang berada di jetty supplier, Dari

data tersebut maka dapat dihitung kapasitas produksi batubara tiap supplier

dengan memasukannya pada persamaan 8 dari 3.1.6.1, maka didapatkan kapasitas

produksi batubara dalam kurun Waktu 720 jam adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4 Kapasitas Produksi Supplier

Supplier Kapasitas Produksi

(ton/bulan)

A 102000

B 66000

C 60000

D 102000

E 108000

4.1.3 Biaya Pembelian Batubara Sampai PLTU

Biaya pembelian batubara dari tiap supplier sampai PLTU Indramayu

(CIF) dihitung dengan menjumlahkan harga batubara di titik tambang, biaya

transportasi darat, biaya transportasi laut dan biaya asuransi. Jenis batubara yang

dipergunakan PLTU Indramayu adalah jenis batubara low rank coal yaitu

batubara dengan nilai kalori dibawah 5700 kcal/kg.

Harga batubara di titik tambang tiap supplier bervariasi, adapun acuan

yang dipergunakan dalam penetapan harga batubara di titik tambang supplier

didapatkan dari HBA (harga batubara acuan) yang dikeluarkan oleh Dirjen ESDM

nomor : 515.K/32/DJB/2012 dapat dilihat dilampiran, dengan asumsi kurs rupiah

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 57: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

42

Universitas Indonesia

saat ini adalah Rp.9000. maka didapatkan harga batubara dititik tambang tiap

supplier adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5 Harga Batubara di Titik Tambang Supplier Supplier Harga batubara (USD/ton) Harga Batubara (Rp/ton)

A 76,39 687.510

B 87,11 784.000

C 80,55 724.950

D 80,71 726.390

E 87,04 783.360

Sumber : Dirjen ESDM, 2012

Biaya shipment adalah biaya total dari biaya transportasi darat, biaya

transportasi laut dan biaya asuransi dari masing-masing supplier yaitu berbeda-

beda tergantung dari harga transportasi perwilayah supplier yang didapatkan dari

Dirjen ESDM nomor : 999.k/30/DJB/2011 yang dapat dilihat dilampiran, yang

kemudian dikalikan dengan jarak darat maupun laut dari masing-masing supplier.

Biaya shipment yang dikeluarkan Dirjen ESDM sudah termasuk dalam pajak

pertambahan nilai (PPN) dan diketahui untuk jarak 1 mile = 1,60934 Km. Maka

didapatkan hasil pengolahan data biaya shipment masing-masing supplier adalah :

Tabel 4.6 Biaya Total Shipment No Supplier Biaya tranportasi laut

(Rp/ton)

Biaya tranportasi darat

(Rp/ton)

Asuransi

(Rp/ton)

Biaya Total

Shipment

(Rp/ton)

1. A 143.154 7.000 1.201 151.355

2. B 68.580 251.250 2.559 322.389

3. C 72.900 327.750 3.205 403.855

4. D 109.395 14.000 987 124.382

5. E 122.382 2.000 995 125.377

Dari data yang diperoleh diatas maka harga CIF batubara sampai PLTU

masing-masing supplier dapat diketahui dengan menjumlahkan harga batubara di

titik tambang supplier ditambahkan dengan biaya shipment, maka didapatkan

biaya CIF batubara pada PLTU Indramayu dari masing-masing supplier adalah :

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 58: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

43

Universitas Indonesia

Tabel 4.7 Biaya Pembelian Batubara CIF PLTU Indramayu No Supplier Harga Batubara (Rp/ton) Biaya shipment (Rp/ton) Biaya pembelian batubara CIF

PLTU Indramayu (Rp/ton)

1. A 687.510 151.355 838.865

2. B 784.000 322.389 1.106.389

3. C 724.950 403.855 1.128.805

4. D 726.390 124.382 850.772

5. E 783.360 125.377 908.737

4.1.3.1 CIF Dalam Satu Kali Pengiriman Kapal Tongkang

Jenis kapal tongkang yang dipergunakan dalam pengiriman batubara dari

masing-masing kapal tongkang untuk optimasi pasokan batubara pada PLTU ini

mempergunakan tiga jenis kapal tongkang dengan ukuran yang berbeda, yaitu

kapal tongkang dengan ukuran 270 ft, 300 ft, dan 330 ft, jenis kapal tongkang

tersebut mempunyai kapasitas maksimal yang berbeda-beda untuk sekali

pengiriman batubara, berikut kapasitas dari masing-masing jenis tongkang adalah:

Tabel 4.8 Kapasitas Kapal Tongkang Jenis Kapal Tongkang Kapasitas Kapal (ton)

270 ft 5000

300 ft 6000

330 ft 7000

Maka dapat dihitung biaya CIF dalam 1 kali jumlah pengiriman batubara

dengan kapasitas maksimal dari masing-masing kapal adalah :

Tabel 4.9 Biaya 1 Kali Pengiriman Kapal Tongkang Kapasitas Maksimal

Supplier

jenis kapal tongkang

270 ft (Rp) 300ft (Rp) 330ft (Rp)

A 4.194.326.160 5.033.191.392 5.872.056.624

B 5.531.943.200 6.638.331.840 7.744.720.480

C 5.644.026.000 6.772.831.200 7.901.636.400

D 4.253.860.800 5.104.632.960 5.955.405.120

E 4.543.685.280 5.452.422.336 6.361.159.392

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 59: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

44

Universitas Indonesia

4.1.4 Model Linier

Dari semua hasil yang didapatkan maka dapat dimasukan kedalam model

linier dari pasokan batubara pada PLTU. Untuk skenario keempat terjadi keadaan

bahwa supplier A tidak bisa memasok batubara sehingga batasan pengiriman

menjadi nol dan skenario kelima terjadi keadaan bahwa supplier B tidak bisa

memasok batubara sehingga batasan pengiriman menjadi nol, berikut model linier

yang dibuat pada keadaan normal :

CIFM :

4.194.326.160 S1Xs + 5.033.191.392 S1Xs + 5.872.056.624 S1Xs

5.531.943.200 S2Xs + 6.638.331.840 S2Xs + 7.744.720.480 S2Xs

5.644.026.000 S3Xs + 6.772.831.200 S3Xs + 7.901.636.400 S3Xs

4.253.860.800 S4Xs + 5.104.632.960 S4Xs + 5.955.405.120 S4Xs

4.543.685.280 S5Xs + 5.452.422.336 S5Xs + 6.361.159.392 S5Xs

Dengan constrain :

Batasan pengiriman batubara :

5000S1X1 + 6000S1X2 + 7000S1X3 ≤ 102000

5000S2X1 + 6000S2X2 + 7000S2X3 ≤ 66000

5000S3X1 + 6000S3X2 + 7000S3X3 ≤ 60000

5000S4X1 + 6000S4X2 + 7000S4X3 ≤ 102000

5000S5X1 + 6000S5X2 + 7000S5X3 ≤ 108000

Batasan permintaan batubara :

1. Skenario pertama pada demand 220.000 ton

5000S1X1 + 6000S1X2 + 7000S1X3 + 5000S2X1 + 6000S2X2 +

7000S2X3 + 5000S3X1 + 6000S3X2 + 7000S3X3 + 5000S4X1 +

6000S4X2 + 7000S4X3 + 5000S5X1 + 6000S5X2 + 7000S5X3

≥220.000

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 60: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

45

Universitas Indonesia

2. Skenario kedua pada demand 250.000 ton

5000S1X1 + 6000S1X2 + 7000S1X3 + 5000S2X1 + 6000S2X2 +

7000S2X3 + 5000S3X1 + 6000S3X2 + 7000S3X3 + 5000S4X1 +

6000S4X2 + 7000S4X3 + 5000S5X1 + 6000S5X2 + 7000S5X3

≥250.000

3. Skenario ketiga pada demand 275.000 ton

5000S1X1 + 6000S1X2 + 7000S1X3 + 5000S2X1 + 6000S2X2 +

7000S2X3 + 5000S3X1 + 6000S3X2 + 7000S3X3 + 5000S4X1 +

6000S4X2 + 7000S4X3 + 5000S5X1 + 6000S5X2 + 7000S5X3

≥275000

Batasan jumlah kapal tongkang di dermaga PLTU:

S1X1 + S1X2 + S1X3 + S2X1 + S2X2 + S2X3 + S3X1 + S3X2 + S3X3 +

S4X1 + S4X2 + S4X3 + S5X1 + S5X2 + S5X3 ≤ 40

Persamaan linier yang didapatkan dari masing-masing Skenario ini kemudian

dimasukan kedalam microsoft excel program solver untuk dioptimasi.

4.1.5 Hasil Optimasi

Didapatkan hasil optimasi pasokan batubara dari berbagai skenario yang

dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Demand 220.000 ton

Tabel 4.10 Hasil Optimasi Skenario Pertama

NO. Supplier Jumlah Kedatangan Kapal Total Biaya

(Rp. Miliar) 270 ft 300 ft 330 ft

1. A 17 0 3 85,56

2. B 0 0 0 0

3. C 0 0 0 0

4. D 0 17 0 86,78

5. E 0 3 0 14,54

Total 17 20 3 186,88

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 61: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

46

Universitas Indonesia

2. Demand 250.000 ton

Tabel 4.11 Hasil Optimasi Skenario Kedua

NO. Supplier Jumlah Kedatangan Kapal Total Biaya

(Rp. Miliar) 270 ft 300 ft 330 ft

1. A 0 0 15 85,56

2. B 0 0 0 0

3. C 0 0 0 0

4. D 0 0 15 86,77

5. E 0 0 7 41,80

Total 0 0 37 214,13

3. Demand 275.000 ton

Tabel 4.12 Hasil Optimasi Skenario Ketiga

NO. Supplier Jumlah Kedatangan Kapal Total Biaya

(Rp. Miliar) 270 ft 300 ft 330 ft

1. A 0 0 15 85,56

2. B 0 0 0 0

3. C 0 0 0 0

4. D 0 0 15 86,78

5. E 0 0 10 64,52

Total 0 0 40 236,86

4. Adanya kendala PT. Arutmin tidak bisa memasok batubara.

Tabel 4.13 Hasil Optimasi Skenario Ketiga

NO. Supplier Jumlah Kedatangan Kapal Total Biaya

(Rp. Miliar) 270 ft 300 ft 330 ft

1. A 0 0 0 0

2. B 2 0 0 11,06

3. C 0 0 0 0

4. D 3 0 13 86,78

5. E 22 0 0 98,14

Total 27 0 13 195,98

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 62: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

47

Universitas Indonesia

5. Adanya kendala PT. Kideco tidak bisa memasok batubara.

Tabel 4.14 Hasil Optimasi Skenario Ketiga

NO. Supplier Jumlah Kedatangan Kapal Total Biaya

(Rp. Miliar) 270 ft 300 ft 330 ft

1. A 0 0 15 85,56

2. B 0 0 2 11,06

3. C 0 0 0 0

4. D 0 0 0 0

5. E 0 0 16 98,14

Total 0 0 33 194,77

4.2 Pembahasan

Hasil optimasi dengan microsoft excel program solver dipilih jumlah

kedatangan kapal yang optimal dari masing-masing supplier untuk memenuhi

pasokan batubara, dimana didapatkan minimal biaya yang optimal dalam biaya

pembelian pasokan batubara sampai PLTU.

4.2.1 Jumlah Pasokan Batubara

Dilihat dari tabel hasil optimasi dari skenario pertama sampai ketiga hanya

memilih tiga supplier dari lima supplier yang dipilih, hal tersebut dikarenakan

hasil optimasi hanya memilih supplier dengan CIF yang lebih murah yaitu

supplier A, D dan E. Berikut keterangan jumlah pasokan masing-masing supplier

pada skenario pertama sampai ketiga :

1. Supplier A

Hasil optimasi dari skenario pertama supplier A dipilih untuk memasok

batubara dengan jenis kapal tongkang 270 ft sejumlah 17 unit/bulan dan

jenis kapal tongkang 330 ft sejumlah 3 unit/bulan. pada skenario kedua

dan ketiga jumlah kedatangan kapal yang dipilih sama yaitu dengan kapal

tongkang jenis 330 ft sejumlah 15 unit/bulan. Dari ketiga skenario

optimasi memilih supplier A untuk memasok batubara sejumlah 102.000

ton/bulan, yaitu sejumlah seluruh kapasitas maksimal produksi supplier A

dalam kurun waktu satu bulan.

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 63: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

48

Universitas Indonesia

2. Supplier D

Hasil optimasi skenario pertama sampai ketiga memilih supplier D untuk

memasok batubara sejumlah 102.000 ton/bulan. Pada optimasi skenario

pertama dipilih jumlah kedatangan kapal tongkang jenis 300ft sejumlah 17

unit/bulan, jumlah kedatangan kapal tongkang pada optimasi skenario

kedua dan ketiga adalah sama yaitu sejumlah 15 unit/bulan dengan jenis

kapal 330 ft.

3. Supplier E

Hasil optimasi skenario pertama supplier E dipilih untuk memasok

batubara sebanyak 16.000 ton/bulan dengan jumlah kedatangan kapal

tongkang jenis 300ft sejumlah 3 unit/bulan. Jumlah pasokan batubara pada

optimasi skenario kedua adalah sebanyak 46.000 ton/bulan dengan jumlah

unit kapal jenis 330 ft adalah 7 unit/bulan. Hasil optimasi skenario ketiga

memilih supplier D untuk memasok batubara sebanyak 71.000 ton/bulan

dengan jumlah kedatangan kapal tongkang jenis 330 ft adalah 10

unit/bulan.

Hasil optimasi pada skenario keempat memilih supplier B, D dan E untuk

memasok batubara. Karena terjadi keadaan dimana suuplier A tidak bisa

memasok batubara maka supplier E dan supplier D dipilih untuk memasok

batubara sejumlah dengan kapasitas maksimalnya untuk memenuhi kebutuhan

batubara PLTU sehingga terjadi kenaikan yang signifikan dari pemilihan

kedatangan kapal tongkang pada supplier E yaitu sejumlah 22 unit/bulan dengan

jenis kapal tongkang 270 ft. Berikut optimasi jumlah pasokan batubara pada

masing- masing supplier skenario keempat :

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 64: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

49

Universitas Indonesia

Gambar 4.3 Jumlah Pasokan Batubara Pada Skenario keempat

Hasil optimasi skenario kelima tidak berbeda jauh dari skenario keempat,

dimana supplier D dipilih untuk memaksimalkan pasokan batubara sejumlah

kapasitas produksi maksimalnya. Hasil optimasi dari seluruh skenario yang

dilakukan yaitu supplier C tidak terpilih dalam supplier yang akan memasok

batubara pada PLTU. Berikut hasil optimasi pasokan batubara pada skenario

kelima

Gambar 4.4 Jumlah Pasokan Batubara Pada Skenario Kelima

4.2.2 Biaya Minimum Pembelian Batubara

Supplier C tidak terpilih dalam optimasi dari seluruh skenario yang

dilakukan karena biaya total dari CIF sampai PLTU dari supplier tersebut lebih

besar daripada supplier lainnya, juga kebutuhan batubara pada PLTU sudah dapat

tercukupi hanya dari keempat supplier yang terpilih. Besarnya biaya CIF supplier

0100002000030000400005000060000700008000090000

100000110000120000

Supplier B Supplier D Supplier E

ton/bulan

Supplier B

Supplier D

Supplier E

Supplier

010.00020.00030.00040.00050.00060.00070.00080.00090.000

100.000110.000120.000

Supplier A Supplier B Supplier E

ton / bulan

Supplier A

Supplier B

Supplier E

Supplier

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 65: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

50

Universitas Indonesia

C berasal dari biaya shipment darat yang besar dikarenakan jarak dari titik

tambang sampai ke jetty milik supplier yang sangat jauh. Dari semua skenario

yang dilakukan terdapat perbedaan dari harga rerata CIF batubara/ton sampai

PLTU, perbedaan rerata CIF batubara tiap skenario dapat dilihat pada grafik

berikut :

Gambar 4.5 CIF batubara seluruh skenario sampai PLTU.

Dari grafik dapat dilihat bahwa harga rerata CIF yang paling minimum

didapatkan pada skenario pertama yaitu pada keadaan dan demand yang normal

dan harga CIF tertinggi didapatkan pada skenario keempat dimana terjadi keadaan

supplier A tidak bisa memasok batubara. Supplier A adalah supplier yang sangat

berpengaruh dalam meminimumkan biaya pembelian batubara sampai PLTU,

apabila terjadi kendala dari kurangnya pasokan atau terhentinya pasokan batubara

yang berasal dari supplier A maka akan terjadi kelonjakan dari harga pembelian

batubara sampai PLTU.

Biaya rerata dari seluruh skenario yang didapatkan, menurut data

International Coal Price dapat dilihat pada lampiran, hasilnya adalah dibawah

harga rerata international dengan kalori 5000-5700 kcal/kg adalah US$ 105.

Karena memang harga pembelian batubara untuk PLTU adalah mengacu pada

harga acuan batubara yang dikeluarkan Dirjen ESDM nomor

1348.K/30/DJB/2011. Bahkan isi dari kebijakan tersebut adalah bahwa harga

batubara untuk pembangkit listrik dengan nilai kalori lebih besar atau sama

dengan 3000 kkal/kg GAR dapat dijual dengan harga dibawah harga patokan

batubara yang disetujui oleh Direktur Jendral ESDM.

skenario pertama

skenario kedua

skenario ketiga

skenario keempat

skenario kelima

US$/ton 94,39 95,18 95,70 98,98 98,37

92,00

94,00

96,00

98,00

100,00

US$ / ton

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 66: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

51

Universitas Indonesia

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil optimasi pasokan batubara pada PLTU, maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Dengan menggunakan microsoft excel program solver diperoleh biaya

minimum pembelian batubara yang optimal sampai PLTU, yang

didapatkan dari pemilihan jumlah pasokan batubara untuk masing-masing

supplier.

2. Berdasarkan hasil optimasi pada skenario pertama sampai ketiga

didapatkan bahwa supplier A dan supplier D dipilih untuk memasok

batubara dengan total seluruh jumlah kapasitas maksimal produksinya

yaitu sejumlah 102.000 ton/bulan. Supplier E dipilih untuk memasok

batubara pada skenario pertama adalah 16.000 ton/bulan, skenario kedua

46.000 ton/bulan dan skenario ketiga 71.000 ton/bulan.

3. Hasil optimasi pada skenario keempat dan kelima, dimana terjadi keadaan

pada skenario keempat supplier A tidak bisa memasok batubara, dan pada

skenario kelima dimana terjadi keadaan supplier D tidak bisa memasok

batubara, maka hasil optimasi memilih supplier B untuk ikut memasok

batubara yaitu sejumlah 10.000 ton/bulan.

4. Hasil optimasi pada skenario pertama sampai ketiga memilih tiga supplier

untuk memasok batubara pada PLTU yaitu supplier A, D dan E. Pada

seluruh skenario yang dilakukan hasil optimasi tidak memilih supplier C

untuk memasok batubara.

5. Berdasarkan hasil optimasi didapatkan biaya rata-rata minimum pembelian

batubara untuk skenario pertama adalah US$. 94,39/ton , skenario kedua

US$. 95,18/ton, skenario ketiga US$. 95,7/ton, skenario keempat 98,98

dan skenario kelima 98,37.

6. Pasokan batubara dari supplier A sangat berpengaruh dalam

meminimumkan biaya pembelian batubara.

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 67: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

52

Universitas Indonesia

7. Biaya rata-rata minimum pembelian batubara pada seluruh skenario masih

dibawah dari harga rata-rata International Coal Price, karena harga

pembelian batubara untuk PLTU harus mengacu pada HBA yang

dikeluarkan oleh Dirjen ESDM.

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 68: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

53

Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Chopra, Sunil & Meindl, Peter. (2004). Supply Chain Management: Strategy,

Planning, and Operation. 2nd

edition. Singapore: Prentice Hall.

Chopra, Sunil & Meindl, Peter. (2007). Supply Chain Management: Strategy,

Planning, and Operation. 3rd

edition. Singapore: Prentice Hall.

D’Ambrosio, Alfred., Ozelkan, Ertunga C., Teng, S. Gary. (2007). Optimizing

Liquefied Natural Gas Terminal Design For Effective Supply- Chain

Operations. Engineering Management Program Center for Lean

Logistics & Engineered System, The University of North Carolina at

Charlotte : Elsevier Publisher.

Dirjen ESDM. 2011. Tata Cara Penetapan Besaran Biaya Penyesuaian Harga

Patokan Batubara. Jakarta.

Dirjen ESDM. 2012. Formula Untuk Penetapan Harga Patokan Batubara.

Jakarta.

Graves, Stephen C., Hetzel, William B., Kletter, David B. (1996). A Dynamic

Model For requirements Planning With Application To Supply Chain

optimization. Massachusetts Institute of Technology Cambridge.

Kementrian Perhubungan. (2012). Informasi Geografis Prasarana Transportasi.

http://gis.dephub.go.id/mapping/

Ling, Li. (2007). Supply chain management: Concepts, techniques and practices

enhancing value through collaboration. Singapore: World Scientific

Publishing Co. Pte. Ltd.

Ljungberg, D., & Gebresenbet, G. (2005). Mapping Out The Potential for

Coordinated Goods Distribution in City Centres: The Case of Uppsala.

International Journal of Transport Management.

Lopez, Edgar Perea., Ydstie, Erik B., Grossman, Ignacio E. (2003). A Model

Predictive Control Strategy For Supply Chain Optimization.

International Journal of Computer and Chemical Engineering,1201-

1218.

Mulyanto, Momo. (2009). Optimasi Dengan Menggunakan Solver Excel. Jakarta :

http://momo-mulyanto.blogspot.com

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 69: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

54

Universitas Indonesia

Nazarian, Nairi. (2007). Supply Chain Optimization Model : Minimizing

Transportation and Inventory Cost. Department of Mechanical and

Industrial Engineering University of Toronto.

Nulty.,& Ratliff. (1996). Logistic Composite Modeling. The Logistics Institute at

Georgia Tech, 1-46.

Pinedo, M. (2008). Scheduling. London: Springer.

Rohman, Taufiqur. (2009). Model Jaminan Pasokan BBM Bersubsidi Pada Sektor

Transportasi Dan Rumah Tangga Untuk Penanggulangan Kelangkaan

BBM di Bangka Belitung. Jakarta : Program Pasca sarjana Kekhususan

Manajemen Gas Universitas Indonesia.

Sakawa, M., Nishizaki,I., & Uemure,Y. (2001). Fuzzy programming and profit

and cost alocation for a multiproduct and transportation problem.

European Journal of operational Research, 1-15.

Siagian, Yolanda M (2009) . Strategi Supply Chain. http://books.google.com

Sivakumar, A,I. (2001). Multiobjective dynamic scheduling using discrete event

simulation, International journal of Computer Integrated Manufacturing.

154-167.

Taniguchi, E., Thompson, R. G., & Yamada, T. (2004). Visions fo City Logistics.

In Logistics for Sustainable Cities. Amsterdam: Elsevier Publisher.

Towill,D.R.(1982). Dynamic Analysis of an Inventory and Order Based

Production Control System. International Journal of Product

Research,671-687.

Vernandest, Effri (2011). Operasi Dengan Dump Truck,

http://www.scribd.com/doc/52688831/17/Operasi-Dengan-Dump-truck

Watanabe, Ryoichi. Supply Chain Management Konsep dan Teknologi, Usahawan

No.02 Tahun ke-30, Februari 2001, 8.

Wibowo, Harmaini (2010). Analisis faktor Yang Mempengaruhi Waktu Tunggu

Kapal Di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Semarang : Magister

Teknik Sipil Universitas Diponegoro.

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 70: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

55

Universitas Indonesia

LAMPIRAN

Lampiran 1

Waktu Edar Excavator & Kecepatan Dump Truck

Sumber : PT. Genta Baja Buana.

1. Waktu Edar Excavator

elemen kerja Waktu (detik) Total (detik)

Siklus 1

waktu gali 25,54

61,96

waktu putar 18,2

waktu buang 12,8

waktu putar 5,42

Siklus 2

waktu gali 25,79

63,31

waktu putar 18,88

waktu buang 12,76

waktu putar 5,88

Siklus 3

waktu gali 25,56

62,9

waktu putar 18,86

waktu buang 12,71

waktu putar 5,77

Siklus 4

waktu gali 25,66

63,01

waktu putar 18,87

waktu buang 12,76

waktu putar 5,72

Total 251,18 251,18

rata-rata 62,795

2. Kecepatan Dump Truck

Dump truck kapasitas 200 ton Kecepatan (km/jam)

Isi 20

Kosong 35

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 71: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

56

Universitas Indonesia

Lampiran 2

Sumber : Dirjen ESDM

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 72: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

57

Universitas Indonesia

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 73: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

58

Universitas Indonesia

Lampiran 3

Tata Cara Penetapan Besaran Biaya Penyesuaian Harga Patokan Batubara

Sumber : Dirjen ESDM

1. Biaya transportasi darat

No Wilayah Biaya Rp/Ton Km

1. Sumatera 750

2. Kalimantan Selatan 1000

3. Kalimantan Tengah 1000

4. Kalimantan Timur 1000

5. Kalimantan Barat 1000

2. Biaya transportasi laut

No Wilayah Biaya Barging (USD/ton mile

1. Sumatera 0,05

2. Kalimantan Selatan 0,035

3. Kalimantan Tengah 0,03

4. Kalimantan Timur 0,02

5. Kalimantan Barat 0,03

3. Biaya asuransi

No Wilayah Biaya asuransi (% shipment)

1. Sumatera 0,8

2. Kalimantan Selatan 0,8

3. Kalimantan Tengah 0,8

4. Kalimantan Timur 0,8

5. Kalimantan Barat 0,8

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 74: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

59

Universitas Indonesia

Lampiran 4

Hasil Optimasi Microsoft Excel Program Solver

1. Skenario Pertama

Microsoft Excel 12.0 Answer Report Worksheet: [optimasi pasokan batubara pada PLTU Indramayu.xlsx]skenario 1 220.000

Report Created: 20/06/2012 21:46:29

Target Cell (Min)

Cell Name Original Value Final Value

$G$49 total minimal biaya (Rp) 186882806880 186882806879

Adjustable Cells

Cell Name Original Value Final Value

$D$61 A 270ft 5 17

$E$61 A 300ft 0 0

$F$61 A 330ft 11 3

$D$62 B 270ft 0 0

$E$62 B 300ft 0 0

$F$62 B 330ft 0 0

$D$63 C 270ft 0 0

$E$63 C 300ft 0 0

$F$63 C 330ft 0 0

$D$64 D 270ft 20 0

$E$64 D 300ft 0 17

$F$64 D 330ft 0 0

$D$65 E 270ft 0 0

$E$65 E 300ft 3 3

$F$65 E 330ft 0 0

Constraints

Cell Name Cell Value Formula Slack

$G$83 S1 Total 220000 $G$83>=$J$83 Not Binding 1,09448E-06

$G$92 S1 Total 40 $G$92=$J$92 Not Binding 0

$G$74 TOTAL Total 102000 $G$74<=$J$74 Binding 0

$G$75 S2 Total 0 $G$75<=$J$75 Not Binding 66000

$G$76 S3 Total 0 $G$76<=$J$76 Not Binding 60000

$G$77 S4 Total 102000 $G$77<=$J$77 Not Binding 1,11826E-06

$G$78 S5 Total 16000 $G$78<=$J$78 Not Binding 92000

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 75: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

60

Universitas Indonesia

Worksheet: [optimasi pasokan batubara pada PLTU Indramayu.xlsx]skenario 1 220.000

Report Created: 20/06/2012 21:46:30

Adjustable Cells

Final Reduced Objective Allowable Allowable

Cell Name Value Cost Coefficient Increase Decrease

$D$61 A 270ft 17 0 4194326160 0,201414782 0,037671068

$E$61 A 300ft 0 0 5033191392 1E+30 0,106450786

$F$61 A 330ft 3 0 5872056624 0,052739495 0,281980695

$D$62 B 270ft 0 988257922 5531943201 1E+30 988257921,8

$E$62 B 300ft 0 1185909503 6638331839 1E+30 1185909503

$F$62 B 330ft 0 1383561088 7744720480 1E+30 1383561088

$D$63 C 270ft 0 1100340719 5644025998 1E+30 1100340719

$E$63 C 300ft 0 1320408862 6772831198 1E+30 1320408862

$F$63 C 330ft 0 1540477006 7901636398 1E+30 1540477006

$D$64 D 270ft 0 0 4253860800 1E+30 0,117491956

$E$64 D 300ft 17 0 5104632960 0,018835534 1E+30

$F$64 D 330ft 0 0 5955405120 1E+30 0,021974789

$D$65 E 270ft 0 2 4543685281 1E+30 2,439640631

$E$65 E 300ft 3 0 5452422336 0,633672383 347789376,1

$F$65 E 330ft 0 1 6361159393 1E+30 0,739284447

Constraints

Final Shadow Constraint Allowable Allowable

Cell Name Value Price R.H. Side Increase Decrease

$G$83 S1 Total 220000 908737,056 220000 28571,42857 6400,000003

$G$92 S1 Total 40 0 40 1,066666667 4,761904761

$G$74 TOTAL Total 102000 -69871,82399 102000 16000 32000,00001

$G$75 S2 Total 0 0 66000 1E+30 66000

$G$76 S3 Total 0 0 60000 1E+30 60000

$G$77 S4 Total 102000 -57964,89602 102000 16000 92000

$G$78 S5 Total 16000 0 108000 1E+30 92000

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 76: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

61

Universitas Indonesia

Microsoft Excel 12.0 Limits Report Worksheet: [optimasi pasokan batubara pada PLTU Indramayu.xlsx]Limits Report 2

Report Created: 20/06/2012 21:46:30

Target

Cell Name Value

$G$49 total minimal biaya (Rp) 186882806879

Adjustable

Lower Target

Upper Target

Cell Name Value

Limit Result

Limit Result

$D$61 A 270ft 17

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$E$61 A 300ft 0

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$F$61 A 330ft 3

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$D$62 B 270ft 0

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$E$62 B 300ft 0

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$F$62 B 330ft 0

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$D$63 C 270ft 0

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$E$63 C 300ft 0

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$F$63 C 330ft 0

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$D$64 D 270ft 0

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$E$64 D 300ft 17

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$F$64 D 330ft 0

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$D$65 E 270ft 0

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$E$65 E 300ft 3

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$F$65 E 330ft 0

#N/A #N/A

#N/A #N/A

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 77: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

62

Universitas Indonesia

2. Skenario kedua

Microsoft Excel 12.0 Answer Report

Worksheet: [optimasi pasokan batubara pada PLTU Indramayu.xlsx]skenario 3 250.000

Report Created: 20/06/2012 21:57:28

Target Cell (Min)

Cell Name Original Value Final Value

$G$49 total minimal biaya (Rp) 214144918560 214144918560

Adjustable Cells

Cell Name Original Value Final Value

$D$61 A 270ft 0 0

$E$61 A 300ft 0 0

$F$61 A 330ft 15 15

$D$62 B 270ft 0 0

$E$62 B 300ft 0 0

$F$62 B 330ft 0 0

$D$63 C 270ft 0 0

$E$63 C 300ft 0 0

$F$63 C 330ft 0 0

$D$64 D 270ft 0 0

$E$64 D300ft 0 0

$F$64 D 330ft 15 15

$D$65 E 270ft 0 0

$E$65 E 300ft 0 0

$F$65 E 330ft 7 7

Constraints

Cell Name Cell Value Formula Status Slack

$G$74 TOTAL Total 102000 $G$74<=$J$74 Binding 0

$G$75 S2 Total 0 $G$75<=$J$75 Not Binding 66000

$G$76 S3 Total 0 $G$76<=$J$76 Not Binding 60000

$G$77 S4 Total 102000 $G$77<=$J$77 Binding 0

$G$78 S5 Total 46000 $G$78<=$J$78 Not Binding 62000

$G$83 S1 Total 250000 $G$83>=$J$83 Binding 0

$G$92 S1 Total 37 $G$92<=$J$92 Not Binding 3

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 78: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

63

Universitas Indonesia

Microsoft Excel 12.0 Sensitivity Report

Worksheet: [optimasi pasokan batubara pada PLTU Indramayu.xlsx]skenario 3 250.000

Report Created: 20/06/2012 21:57:28

Adjustable Cells

Final Reduced Objective Allowable Allowable

Cell Name Value Cost Coefficient Increase Decrease

$D$61 A 270ft 0 0,28652605 4194326160 1E+30 0,28652605

$E$61 A 300ft 0 0 5033191392 1E+30 0

$F$61 A 330ft 15 0 5872056624 0 1E+30

$D$62 B 270ft 0 988257916,4 5531943201 1E+30 988257916,4

$E$62 B 300ft 0 1185909506 6638331842 1E+30 1185909506

$F$62 B 330ft 0 1383561091 7744720483 1E+30 1383561091

$D$63 C 270ft 0 1100340717 5644026001 1E+30 1100340717

$E$63 C 300ft 0 1320408865 6772831201 1E+30 1320408865

$F$63 C 330ft 0 1540477009 7901636401 1E+30 1540477009

$D$64 D 270ft 0 0,154864668 4253860800 1E+30 0,154864668

$E$64 D 300ft 0 0 5104632960 1E+30 0

$F$64 D 330ft 15 0 5955405120 0 1E+30

$D$65 E 270ft 0 5,475438909 4543685284 1E+30 5,475438909

$E$65 E 300ft 0 3,0712121 5452422339 1E+30 3,0712121

$F$65 E 330ft 7 0 6361159392 0 405754272

Constraints

Final Shadow Constraint Allowable Allowable

Cell Name Value Price R.H. Side Increase Decrease

$G$74 TOTAL Total 102000 -69871,824 102000 46000 62000

$G$75 S2 Total 0 0 66000 1E+30 66000

$G$76 S3 Total 0 0 60000 1E+30 60000

$G$77 S4 Total 102000 -57964,896 102000 46000 62000

$G$78 S5 Total 46000 0 108000 1E+30 62000

$G$83 S1 Total 250000 908737,056 250000 30000 46000

$G$92 S1 Total 37 0 40 1E+30 4,285714286

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 79: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

64

Universitas Indonesia

Microsoft Excel 12.0 Limits Report Worksheet: [optimasi pasokan batubara pada PLTU Indramayu.xlsx]Limits Report 3

Report Created: 20/06/2012 21:57:28

Target

Cell Name Value

$G$49 total minimal biaya (Rp) 214144918560

Adjustable

Lower Target

Upper Target

Cell Name Value

Limit Result

Limit Result

$D$61 A 270ft 0

0 2,14145E+11

-2,91038E-15 2,14145E+11

$E$61 A 300ft 0

0 2,14145E+11

-2,42532E-15 2,14145E+11

$F$61 A 330ft 15

15 214144918560

15 214144918560

$D$62 B 270ft 0

0 2,14145E+11

4,285714287 2,37853E+11

$E$62 B 300ft 0

0 2,14145E+11

4,285714287 2,42595E+11

$F$62 B 330ft 0

0 214144918560

4 247336577773

$D$63 C 270ft 0

0 2,14145E+11

4,285714287 2,38334E+11

$E$63 C 300ft 0

0 2,14145E+11

4,285714287 2,43171E+11

$F$63 C 330ft 0

0 214144918560

4 248009074573

$D$64 D 270ft 0

0 2,14145E+11

0 2,14145E+11

$E$64 D 300ft 0

0 2,14145E+11

0 2,14145E+11

$F$64 D 330ft 15

15 214144918560

15 214144918560

$D$65 E 270ft 0

0 2,14145E+11

4,285714284 2,33618E+11

$E$65 E 300ft 0

0 2,14145E+11

4,285714284 2,37512E+11

$F$65 E 330ft 7

7 214144918560

11 241407030240

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 80: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

65

Universitas Indonesia

3. Skenario Ketiga

Microsoft Excel 12.0 Answer Report Worksheet: [optimasi pasokan batubara pada PLTU Indramayu.xlsx]skenario 275.000

Report Created: 20/06/2012 21:59:35

Target Cell (Min)

Cell Name Original Value Final Value

$G$49 total minimal biaya (Rp) 236863344960 236863344960

Adjustable Cells

Cell Name Original Value Final Value

$D$61 A 270ft 0 0

$E$61 A 300ft 0 0

$F$61 A 330ft 15 15

$D$62 B 270ft 0 0

$E$62 B 300ft 0 0

$F$62 B 330ft 0 0

$D$63 C 270ft 0 0

$E$63 C 300ft 0 0

$F$63 C 330ft 0 0

$D$64 D 270ft 0 0

$E$64 D 300ft 0 0

$F$64 D 330ft 15 15

$D$65 E 270ft 0 0

$E$65 E 300ft 0 0

$F$65 E 330ft 10 10

Constraints

Cell Name Cell Value Formula Status Slack

$G$74 TOTAL Total 102000 $G$74<=$J$74 Binding 0

$G$75 S2 Total 0 $G$75<=$J$75

Not Binding 66000

$G$76 S3 Total 0 $G$76<=$J$76

Not Binding 60000

$G$77 S4 Total 102000 $G$77<=$J$77 Binding 0

$G$78 S5 Total 71000 $G$78<=$J$78

Not Binding 37000

$G$83 S1 Total 275000 $G$83>=$J$83 Binding 0

$G$92 S1 Total 40 $G$92<=$J$92 Binding 0

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 81: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

66

Universitas Indonesia

Microsoft Excel 12.0 Sensitivity Report Worksheet: [optimasi pasokan batubara pada PLTU Indramayu.xlsx]skenario 275.000

Report Created: 20/06/2012 21:59:35

Adjustable Cells

Final Reduced Objective Allowable Allowable

Cell Name Value Cost Coefficient Increase Decrease

$D$61 A 270ft 0 0,007279514 4194326160 1E+30 0,007279514

$E$61 A 300ft 0 0 5033191392 1E+30 0

$F$61 A 330ft 15 0 5872056624 0 1E+30

$D$62 B 270ft 0 988257916,5 5531943201 1E+30 988257916,5

$E$62 B 300ft 0 1185909501 6638331842 1E+30 1185909501

$F$62 B 330ft 0 1383561082 7744720480 1E+30 1383561082

$D$63 C 270ft 0 1100340717 5644026001 1E+30 1100340717

$E$63 C 300ft 0 1320408860 6772831201 1E+30 1320408860

$F$63 C 330ft 0 1540477003 7901636401 1E+30 1540477003

$D$64 D 270ft 0 0,210712583 4253860800 1E+30 0,210712583

$E$64 D 300ft 0 0 5104632960 1E+30 0

$F$64 D 330ft 15 0 5955405120 0 1E+30

$D$65 E 270ft 0 0,177087239 4543685280 1E+30 0,177087239

$E$65 E 300ft 0 0 5452422336 1E+30 0

$F$65 E 330ft 10 0 6361159392 0 405754272

Constraints

Final Shadow Constraint Allowable Allowable

Cell Name Value Price R.H. Side Increase Decrease

$G$74 TOTAL Total 102000 -69871,824 102000 71000 37000

$G$75 S2 Total 0 0 66000 1E+30 66000

$G$76 S3 Total 0 0 60000 1E+30 60000

$G$77 S4 Total 102000 -57964,896 102000 71000 37000

$G$78 S5 Total 71000 0 108000 1E+30 37000

$G$83 S1 Total 275000 908737,056 275000 37000 71000

$G$92 S1 Total 40 0 40 1E+30 0

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 82: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

67

Universitas Indonesia

Microsoft Excel 12.0 Limits Report Worksheet: [optimasi pasokan batubara pada PLTU Indramayu.xlsx]Limits

Report 4 Report Created: 20/06/2012

21:59:36

Target

Cell Name Value

$G$49 total minimal biaya (Rp) 236863344960

Adjustable

Lower Target

Upper Target

Cell Name Value

Limit Result

Limit Result

$D$61 A 270ft 0

0 2,36863E+11

0 2,36863E+11

$E$61 A 300ft 0

0 2,36863E+11

0 2,36863E+11

$F$61 A 330ft 15

15 236863344960

15 236863344960

$D$62 B 270ft 0

0 2,36863E+11

13,2 3,09885E+11

$E$62 B 300ft 0

0 2,36863E+11

11 3,09885E+11

$F$62 B 330ft 0

0 236863344960

9 309884995200

$D$63 C 270ft 0

0 2,36863E+11

12 3,04592E+11

$E$63 C 300ft 0

0 2,36863E+11

10 3,04592E+11

$F$63 C 330ft 0

0 236863344960

9 304591656960

$D$64 D 270ft 0

0 2,36863E+11

-2,91038E-15 2,36863E+11

$E$64 D 300ft 0

0 2,36863E+11

-2,42532E-15 2,36863E+11

$F$64 D 330ft 15

15 236863344960

15 236863344960

$D$65 E 270ft 0

0 2,36863E+11

7,4 2,70487E+11

$E$65 E 300ft 0

0 2,36863E+11

6,166666667 2,70487E+11

$F$65 E 330ft 10

10 236863344960

15 270486616032

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 83: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

68

Universitas Indonesia

4. Skenario keempat

Microsoft Excel 12.0 Answer Report Worksheet: [optimasi pasokan batubara pada PLTU Indramayu.xlsx]skenario 1 no PT arutmin

Report Created: 20/06/2012 22:06:26

Target Cell (Min)

Cell Name Original Value Final Value

$G$49 total minimal biaya (Rp) 195986248768 195986248771

Adjustable Cells

Cell Name Original Value Final Value

$D$61 A 270ft 0 0

$E$61 A 300ft 0 0

$F$61 A 330ft 0 0

$D$62 B 270ft 0 2

$E$62 B 300ft 0 0

$F$62 B 330ft 1 0

$D$63 C 270ft 0 0

$E$63 C 300ft 0 0

$F$63 C 330ft 0 0

$D$64 D 270ft 0 3

$E$64 D 300ft 0 0

$F$64 D 330ft 15 13

$D$65 E 270ft 0 22

$E$65 E 300ft 0 0

$F$65 E 330ft 15 0

Constraints

Cell Name Cell Value Formula Status Slack

$G$74 TOTAL Total 0 $G$74<=$J$74 Binding 0

$G$75 S2 Total 10000 $G$75<=$J$75

Not Binding 56000

$G$76 S3 Total 0 $G$76<=$J$76

Not Binding 60000

$G$77 S4 Total 102000 $G$77<=$J$77 Binding 0

$G$78 S5 Total 108000 $G$78<=$J$78 Binding 0

$G$83 S1 Total 220000 $G$83>=$J$83

Not Binding

2,47807E-06

$G$92 S1 Total 40 $G$92=$J$92

Not Binding 0

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 84: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

69

Universitas Indonesia

Microsoft Excel 12.0 Sensitivity Report Worksheet: [optimasi pasokan batubara pada PLTU Indramayu.xlsx]skenario 1 no PT arutmin

Report Created: 20/06/2012 22:06:26

Adjustable Cells

Final Reduced Objective Allowable Allowable

Cell Name Value Cost Coefficient Increase Decrease

$D$61 A 270ft 0 0 4194326160 0 1E+30

$E$61 A 300ft 0 0 5033191391 1E+30 0

$F$61 A 330ft 0 2 5872056625 1E+30 2,286383775

$D$62 B 270ft 2 0 5531943198 0 988257918,8

$E$62 B 300ft 0 0,448712551 6638331839 1E+30 0,448712551

$F$62 B 330ft 0 1 7744720480 1E+30 1,212462202

$D$63 C 270ft 0 112082800,3 5644025998 1E+30 112082800,3

$E$63 C 300ft 0 134499359,6 6772831198 1E+30 134499359,6

$F$63 C 330ft 0 156915922 7901636398 1E+30 156915922,1

$D$64 D 270ft 3 0 4253860800 0 0

$E$64 D 300ft 0 0 5104632960 1E+30 0

$F$64 D 330ft 13 0 5955405120 0 2212777279

$D$65 E 270ft 22 0 4543685280 0,011968463 1E+30

$E$65 E 300ft 0 0,157943096 5452422336 1E+30 0,157943096

$F$65 E 330ft 0 0 6361159392 1E+30 0,016755849

Constraints

Final Shadow Constraint Allowable Allowable

Cell Name Value Price R.H. Side Increase Decrease

$G$74 TOTAL Total 0

-267523,4076 0 10000 0

$G$75 S2 Total 10000 0 66000 1E+30 56000

$G$76 S3 Total 0 0 60000 1E+30 60000

$G$77 S4 Total 102000

-255616,4798 102000 10000 14499,99994

$G$78 S5 Total 108000

-197651,5838 108000 10000 55999,99999

$G$83 S1 Total 220000 1106388,64 220000 4142,857131 10000

$G$92 S1 Total 40 0 40 5,000000003 0,828571427

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 85: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

70

Universitas Indonesia

Microsoft Excel 12.0 Limits Report Worksheet: [optimasi pasokan batubara pada PLTU Indramayu.xlsx]Limits Report 5

Report Created: 20/06/2012 22:06:27

Target

Cell Name Value

$G$49 total minimal biaya (Rp) 195986248771

Adjustable

Lower Target

Upper Target

Cell Name Value

Limit Result

Limit Result

$D$61 A 270ft 0

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$E$61 A 300ft 0

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$F$61 A 330ft 0

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$D$62 B 270ft 2

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$E$62 B 300ft 0

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$F$62 B 330ft 0

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$D$63 C 270ft 0

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$E$63 C 300ft 0

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$F$63 C 330ft 0

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$D$64 D 270ft 3

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$E$64 D 300ft 0

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$F$64 D 330ft 13

#N/A #N/A

#N/A #N/A

$D$65 E 270ft 22

22 195986248777

22 195986248777

$E$65 E 300ft 0

0 195986248779

0 195986248779

$F$65 E 330ft 0

0 195986248780

0 195986248780

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 86: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

71

Universitas Indonesia

5. Skenario Kelima

Microsoft Excel 12.0 Answer Report Worksheet: [optimasi pasokan batubara pada PLTU Indramayu.xlsx]skenario 2 no PT kideco

Report Created: 20/06/2012 22:12:12

Target Cell (Min)

Cell Name Original Value Final Value

$G$49 total minimal biaya (Rp) 194771742112 194771742112

Adjustable Cells

Cell Name Original Value Final Value

$D$61 A 270ft 0 0

$E$61 A 300ft 0 0

$F$61 A 330ft 0 15

$D$62 B 270ft 0 0

$E$62 B 300ft 0 0

$F$62 B 330ft 0 2

$D$63 C 270ft 0 0

$E$63 C 300ft 0 0

$F$63 C 330ft 0 0

$D$64 D 270ft 0 0

$E$64 D 300ft 0 0

$F$64 D 330ft 0 0

$D$65 E 270ft 0 0

$E$65 E 300ft 0 0

$F$65 E 330ft 0 16

Constraints

Cell Name Cell Value Formula Status Slack

$G$74 TOTAL Total 102000 $G$74<=$J$74 Binding 0

$G$75 S2 Total 10000 $G$75<=$J$75

Not Binding 56000

$G$76 S3 Total 0 $G$76<=$J$76

Not Binding 60000

$G$77 S4 Total 0 $G$77<=$J$77 Binding 0

$G$78 S5 Total 108000 $G$78<=$J$78 Binding 0

$G$83 S1 Total 220000 $G$83>=$J$83 Binding 0

$G$92 S1 Total 33 $G$92<=$J$92

Not Binding 7

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 87: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

72

Universitas Indonesia

Microsoft Excel 12.0 Sensitivity Report Worksheet: [optimasi pasokan batubara pada PLTU Indramayu.xlsx]skenario 2 no PT kideco

Report Created: 20/06/2012 22:12:12

Adjustable Cells

Final Reduced Objective Allowable Allowable

Cell Name Value Cost Coefficient Increase Decrease

$D$61 A 270ft 0 0 4194326160 1E+30 0

$E$61 A 300ft 0 0 5033191392 1E+30 0

$F$61 A 330ft 15 0 5872056624 0 1E+30

$D$62 B 270ft 0 0 5531943201 1E+30 0

$E$62 B 300ft 0 0 6638331839 1E+30 0

$F$62 B 330ft 1 0 7744720480 0 0

$D$63 C 270ft 0 112082796,1 5644025998 1E+30 112082796,1

$E$63 C 300ft 0 134499358,5 6772831198 1E+30 134499358,5

$F$63 C 330ft 0 156915918 7901636398 1E+30 156915917,7

$D$64 D 270ft 0 0,363854804 4253860800 1E+30 0,363854804

$E$64 D 300ft 0 4,843693902 5104632962 1E+30 4,843693902

$F$64 D 330ft 0 0 5955405118 0,509396726 1E+30

$D$65 E 270ft 0 0 4543685280 1E+30 0

$E$65 E 300ft 0 0 5452422336 1E+30 0

$F$65 E 330ft 15 0 6361159392 0 1E+30

Constraints

Final Shadow Constraint Allowable Allowable

Cell Name Value Price R.H. Side Increase Decrease

$G$74 TOTAL Total 102000 -267523,408 102000 10000 56000

$G$75 S2 Total 10000 0 66000 1E+30 56000

$G$76 S3 Total 0 0 60000 1E+30 60000

$G$77 S4 Total 0

-255616,4804 0 9999,999999 0

$G$78 S5 Total 108000 -197651,584 108000 10000 56000

$G$83 S1 Total 220000 1106388,64 220000 56000 10000

$G$92 S1 Total 33 0 40 1E+30 7

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 88: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

73

Universitas Indonesia

Microsoft Excel 12.0 Limits Report Worksheet: [optimasi pasokan batubara pada PLTU Indramayu.xlsx]Limits Report 6

Report Created: 20/06/2012 22:12:13

Target

Cell Name Value

$G$49 total minimal biaya (Rp) 194771742112

Adjustable

Lower Target

Upper Target

Cell Name Value

Limit Result

Limit Result

$D$61 A 270ft 0

0 1,94772E+11

-2,91038E-15 1,94772E+11

$E$61 A 300ft 0

0 1,94772E+11

-2,42532E-15 1,94772E+11

$F$61 A 330ft 15

15 194771742112

15 194771742112

$D$62 B 270ft 0

0 1,94772E+11

8,571428575 2,42188E+11

$E$62 B 300ft 0

0 1,94772E+11

8,571428575 2,51672E+11

$F$62 B 330ft 2

1 194771742112

9 256729505952

$D$63 C 270ft 0

0 1,94772E+11

8,571428575 2,43149E+11

$E$63 C 300ft 0

0 1,94772E+11

8,571428575 2,52825E+11

$F$63 C 330ft 0

0 194771742112

9 262500054112

$D$64 D 270ft 0

0 1,94772E+11

0 1,94772E+11

$E$64 D 300ft 0

0 1,94772E+11

0 1,94772E+11

$F$64 D 330ft 0

0 194771742112

0 194771742112

$D$65 E 270ft 0

0 1,94772E+11

0 1,94772E+11

$E$65 E 300ft 0

0 1,94772E+11

0 1,94772E+11

$F$65 E 330ft 16

15 194771742112

15 194771742112

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 89: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

74

Universitas Indonesia

Lampiran 4

International Coal Price

Sumber : EcoalChina, 2012

1. Australian Coal Price

Coal Type Qnet,ar Mt (%)

Vdaf (%)

Ad (%)

St, d (%)

Price (USD/ton)

Price Term

Delivery Place

Australian Coal 5534 17.3 10.23 26.85 0.33 113 CIF Xinsha Wharf

Australian Coal 4900 10 12 23 <1 107 CIF Xinsha Wharf

Australian Coal 5700 9 18 28 <1 116 CIF Hongshengsha

Wharf

2. North Korea Coal Price

Coal Type Qnet,ar Mt (%)

Vdaf (%)

Ad (%)

St, d (%)

Price (USD/ton)

Price Term

Delivery Place

Anthracite >5500 8 21 <0.3 110 CIF Shanghai

Port

Anthracite 5800-6000 8 <10 16 0.3 118-121 CIF Dadong

Port

Anthracite >6800 <10 13 <0.5 146-159 CIF Jingtang

Port

3. Vietnam Coal Price

Coal Type

Qnet,ar (kcal/kg) Qgr,ad (kcal/kg) Mt

(%) Vdaf (%)

Ad (%)

St, d (%)

Price (USD/ton)

Price Term

Delivery Place

Vietnam 11C

4600 9 5.5 39 0.8 91 CIF Xingang Wharf

Vietnam 11B

4500 9 6.8 37.5 0.4 102 CIF Xinnanzhou

Wharf

Vietnam 11B

4600 9.5 6.76 38.96 0.32 105 CIF Haiteng Wharf

Vietnam Hohgay

11A

5300 9 6-8 34 0.6 110 CIF Xinsha Wharf

Vietnam 10B2

5900 6-8 26 0.6 129 CIF Haixinsha

Wharf

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 90: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

75

Universitas Indonesia

4. Indonesian Coal Price

Coal Type Qnet,ar Mt (%)

Vdaf (%)

Ad (%)

St, d (%)

Price (USD/ton)

Price Term

Delivery Place

Indonesian Coal

4000-3800

37 43 8 1 73-75 CIF

Big ports in the South or Rizhao

Port

Indonesian Coal

4500-4300

33 43 8 1 87-90 CIF

Big ports in the South or Rizhao

Port

Indonesian Coal

5000-4800

25 38 1.2 1 93-95 CIF

Big ports in the South or Rizhao

Port

Indonesian Coal

5500-5300

18 38 1.2 1 100-109 CIF

Big ports in the South or Rizhao

Port

Indonesian Coal

6000-5800

7 42 12 1 124-125 CIF

Big ports in the South or Rizhao

Port

5. Rusian Coal Price

Coal Type Qnet,ar Vdaf (%)

Ad (%)

St, d (%)

Price (USD/ton)

Price Term

Delivery Place

Meager Lean Coal 5500 <25 15 1 100-110 CIF Shanghai Port

Thermal Coal 5500 25 17 <1 100-110 CIF

Qinhuangdao Port

Raw Coal 5500 >20 18 <1 100-110 CIF Lianyungang

Port

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012

Page 91: UNIVERSITAS INDONESIA - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20308908-S42844-Febri Aditya Rachman...universitas indonesia . pemodelan dan optimasi rantai pasokan batubara pada

76

Universitas Indonesia

Pemodelan dan..., Febri Aditya Rachman, FT UI, 2012