Ugd, Icu, Gordon

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    1/37

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Model pengkajian di UGD, poliklinik, Instensif, !ang kepea"atan

    #ang la$i% dig!nakan di&andingkan dengan %odel pola f!ngsi Godon

    2.1.1 Pengkajian dan proses keperawatan

    Asuhan Keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan

     pada praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien/

     pasien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Dilaksanakan berdasarkan

    kaidah-kaidah Keperawatan sebagai suatu proesi yang berdasarkan ilmu

    dan kiat keperawatan! bersiat humanistic!dan berdasarkan pada kebutuhan

    objekti klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien.

    Proses keperawatan adalah susunan metode pemecahan masalah

    yang meliputi pengkajian! analisa!perencanaan !implementasi dan e"aluasi.

    The american association of critical care nurses (AACN) menyusun

     standar proses keperawatan sebagai asuhan nkeperawatan kritikal.

    Standar proses AACN ditunjukkan pada tabel

    #abel standar proses american association o critical care nurses

    Keperawatan kritis harus menggunakan proses keperawatan dalam memberikan

    asuhan keperawatan

    1$ Data akan dikumpulkan secara terus menerus pada semua pasien yang sakit

    kritis dimanapun tempatnya

    2$ %dentiikasi masalah /kebutuhan pasien dan prioritas harus didasarkan pada

    data yang dikumpulkan

    &$ 'encana asuhan keperawatan yang tepat harus diormulasikan

    ($ 'encana asuhan keperawatan harus diimplementasikan menurut prioritasdari identiikasi masalah atau kebutuhan

    )$ *asil asuhan keperawatan harus die"aluasi secara terus-menerus.

    A. Pengkajian

    Komponen kunci dan pondasi proses keperawatan adalah

     pengkajian. Pengkajian membuat data dasar dan merupakan proses

    dinamis. +uatu pengkajian yang mendalam memungkinkan

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    2/37

     perawatan kritikal untuk mendeteksi perubahan cepat melakukan

    inter"ensi dini dan melakukan asuhan.

    1$ Pengkajian awal , pengkajian yang dibuat secara cepat

    selama pertemuan pertama dengan pasien yang meliputi

    A , airway !breathing ! dan circulation.

    2$ Pengkajian dasar pengkajian lengkap pada pasien dimana

    semua sistem dikaji.

    &$ Pengkajian terus- menerus , suatu pengkajian ulang secara

    terus- menerusyang dibutuhkan pada status perubahan

     pasien yang sakit kritis.

    +tatus pasien akan mengatur waktu dan kedalaman

     pengkajian#erdapat bermacam- macam tipe pendekatan

     pengkajian. Dua pendekatan yang paling digunakan yakni ,

     pendekatan dari kepala sampai kaki head to toe$ dan

     pendekatan sistem tubuh. Pendekatan dari kepala sampai

    kaki merupakan pendekatan simetris yang sistematis

    dimulai dengan kepala dan diakhiri dengan kaki.

    Pendekatan sistem tubuh mengkaji masing- masing sistem

    tubuh secara bebas. anyak perawat kritcal menggunakan

    suatu kombinasi pendekatan dimana pendekatan dari kepala

    sampai kaki dan pendekatan sistem tubuh terintegrasi ,

    yakni perawat memulai pengkajian dengan kepala dan

    menge"akuasi sistem neurologi ! kemudian mengkaji dada

    dan meliputi sistem kardio"askuler dan sistem pernapasan .

     pendekatan ini memberikan suatu perkembangan yang logis

    untuk pengkajian.Pengkajian menghasilkan data dasar. Data dasar 

    dirumuskan dari riwayat keperawatan ! pengkajian isik dan

    sumber lain dari pengkajian data.

    . 'iwayat Keperawatan

    'iwayat keperawatan terdiri dari dat subjekti yang memasukkan

     pandangan pribadi paien terhadap masalahnya sendiri. 'iwayat

    secara khusus diambil dengan wawancara ! tetapi riwayat

    memerlukan proses yang harus dimodiikasi untuk menemukan

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    3/37

    deisit pasien sakit kritis. Anggota keluarga dan orang terdekat

    merupakan sumber inormasi. *al ini penting untuk mendapatkan

    keluhan utama pasien ! mengidentiikas inormasi riwayat penyakit

    saat ini ! rwayat kesehatan masa lalu ! riwayat keluarga! riwayat

     pola hidup dan tinjauan dari sistem.

    . Pemeriksaan 0isik

    Pemeriksaan isik menghasilkan data objekti melalui

    inspeksi!palpasi! perkusi dan auskultasi pada pasien.

    D. +umber ain Pengkajian Data

    Data objekti lain yang berasal dari pengukuran di tempat tidur 

    seperti alat pengawasaan ! pemeriksaan laboratorium ! prosedur 

    diagnosis! dan pemeriksaan radiograi.. Analisa

    +etelah data dikumpulkan ! data dianalisa . dari pengkajian data

    dasar! masalah yang aktual potensial dan beresiko tinggi

    diidentiikasi dan diuraikan menurut prioritas sesuai dengan

    kebutuhan keperawatan pasien kritis. *al ini mungkin merupakan

    masalah yang kompleks disebabkan oleh beratnya kondisi pasien.

    Prioritas paling tinggi diberikan pada masalah yang mengancam

    kehidupan.0. Perencanaan

    Pembuatan tujuan! diidentiikasi dari tindakan keperawatan yang

    tepat dan pernyataan atas hasil yang diharapkan merumuskan

    rencana keperawtan.

    3. %mplementasi

    Perencanaan dimasukkan dalam tindakan selama ase

    implementasi. *al merupakan ase kerja aktual dari proses

    keperawatan.

    *. "aluasi+uatu perbandingan anatara hasil aktual pasien dan hasil yang

    diharapkan terjadi dalam ase e"aluasi. Pada bagian ini

    menunjukan pentingnya modiikasi dalam rencana keperawatan

    atau pengkajian ulang total dapat terindentiikasi.

    Proses keperawatan adalah siklus! saling ketergantungan ! saling

     berhubungan dan dinamik. +ebagaimana status keperawatan pasien

    kritis yang mengalami perubahan ! demikian juga proses

    keperawatan yang memenuhi tantangan.

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    4/37

    2.1.2 4#5D P63KA7%A6

    Pengkajian yang "ita pada pasien adalah riwayat pasien lengkap.

    %normasi ini memberikan dasr untuk pengkajian isik. Keduanya!

     baik riwayat dan pengkajian isik dan memberikan dasar bagi

     proses keperawatan. %ni merupakan langkah awal untuk 

    merumuskan dan mengembangkan suatu diagnosa keperawatan

    dan rencana keperawatan.

    2.1.2.1 'iwayat Pasien

    Pada situasi keperawatan kritis !lamanya dan urutan dari riwayat

    standar memerlukan proses yang harus diselesaikan untuk 

    memenuhi kebutuhan pasien yang sakit kritis. 4acamnya mungkin

     penting tergantung pada beratnya kondisi pasien.2.1.2.2 keluhan utama

    keluhan utama merupakan perpepsi pasien terhadap penyakit ,

    seringkali juga meliputi catatan mengenai kemungkinan dari

    sumber seseorang yang dapat dipercaya.

    2.1.2.& %dentiikasi %normasi

     6ama lengkap

    #empat tinggal alamat dan nomor telepon $

    7enis kelamin

    #anggal lahir dan umur 

    #empat lahir

    Asal suku bangsa dan etnik 

    +tatus perkawinan dan orang terdekat

    Agama

    Pekerjaan

    %dentiikasi nomor nomor keamanan sosial $

    Diagnosa medis

    Pendidikan

    2.1.2.( 'iwayat Penyakit +ekarang

    Perjalanan penyakit sekarang

    #imbulnya masalah• #anggal timbulnya

    • entuk serangan tiba-tiba atau berharap $

    • 0aktor pencetus

    3ambaran keadaan

    • okasi

    • Kualitas desakkan! sakit! rasa terbakar! rasa tertekan $

    • Kuantitas intensitas!beratnya penyakit$

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    5/37

    • 8aktu dan rekwensi setiap hari !periodik!terjadi terus-

    menerus$

    • 0aktor menghilang atau pemberat obat! latihan tirah

     baring ! psikoterapi $amanya

    Kejadian atau aktor yang berhubungan enomena

    yang berhubungan dengan gejala$

    ek pada gaya hidup

    2.1.2.) 'iwayat Kesehatan aluPenyakit Pada 4asa Kanak- Kanak 

    %munisasi

    Perawatan dirumah sakit terakhir

    Prosedur pembedahan terakhir

    Alergi

    'iwayat pengobatan obat-oatan yang diberikan sekarang dan reaksi

     pemakaian yang berlebihan dan obat- obatan yang diresepkan pada masa

    lalu

    2.1.2.9 'iwayat Keluarga

    Kencendrungan keluarga hipertensi!kanker!penyakit alergi!gout!

     penyakit jantung$ gangguan keturunan

    huntington:s!chorea!diabetes!anemia sel sabit$ penyakit

    lingkungan tuberkulosis$

    2.1.& P5A *%D;PDiet

    Pola eliminasi

    atihan

    #idur

    'ekreasi

    #embakau

    Alkohol

    5bat- obatn

    Pola seksual

    2.1.( #%67A;A6 +%+#4

    ;mumKeadaan umum kesehatan

    Kelemahan

    Keringat malam

    Alergi

    Penurunan atau penambahan berat badan

    Kulit

    Perubahan pada warna suhu! turgor! tekstur! kulit!

    kelembaban

    Pertumbuhan

    4engelupas /bersisik 

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    6/37

    uka memar 

    Pendarahan

    esi lokasi$

    Pruritus

    ksim 'ambut

    Alopesia

    Perubahan dalam distribusi

    8arna rambut

    Penggunaan cat rambut

    #ekstur

    Kuku

    8arna

    ekukan

    rapuh

    Kepala

    +akit kepala

    #rauma kepala

    Pingsan

    Pusing

    Kejang

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    7/37

    pistaksis

    +ekret

    0ungsi olaktori

    5bstruksi

    ersin#etesan postnatal

    Prekwensi demam

    4ulut dan tenggorokan

    4asalah gigi

    3usi berdarah

    kstraksi saat ini

    3igi atau lapisan gigi

    Pengkajian gigi terakhir 

    3angguan dalam rasa menelan! menguyah

    +erak atau perubahan suara

    +akit tenggorokan eher 

     6yeri

    Kaku

     3erakan terbatas

    Pembesaran kelenjar 

    Pembesaran tiroid

    gondok 

    Payudara

     6yeri

    Pembesaranenjolan

    Keluar cairan

    3inekomastia

    Prosedur pembedahan

    Pengkajian payudara sendiri

    Pernapasaan

     6yeri

     6apas pendek 

    Dispenea saat istirahat atau saat kerja $

    5rtopenea

    +putum jumlah dan karakter$ronkitis

    Pnemonia

    #uberkolusis

    Pengkajian poto dada terakhir 

    Kardio"askular

     6yeri

    Palpitasi

    #ekanan darah

    dema

     6apas pendek 

    %ntermitten cluaudication

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    8/37

    atuk 

    5rtopnea

    Penyakit arteri koroner 

    lektrokardiogram terakhir 

    3astrointestinal 6apsu makan

    Perubahan dalam berat badan

    Pola makan kultur ! agama ! pembatasaan !atau alergi $

    4ual! muntah

    Asites

     6yeri abdomen

    7aundis kuning $

    ;lkus

    Perubahan dalam kebiasaan bab diare konstipasi

    !inkontinensia$5stomi

    Kondisi rektal hemoroid!pendarahan !latus$

    Perubahan eses

    Penggunaan kartatik atau antasida

    3injal dan genitourinaria

     6yeri panggul

    Pola urinaria

    8arna urin

    Poliuria

    5liguria

     6okturiaDisuria

    AK tiba- tiba urgensia$

    'etensi

    0rekuensi

    inkontensia

    8anita

    4enarke timbul!pola! jumlah!lamanya$

    #anggal periode menstruasi terakhir 

    Dismenorea! cairan "aginal atau gatal

    'iwayat gar"idan dan para ! keguguran! aborsi !

    komplikasi$

    4enopause

    #anggal dari papanicolau:s smear terakgir dan hasilnya.

    Pria

    Perubahan ukuran skrotal

    esi

    4asalah prostat

    %mpoten

    Pengkajian testicular sendiri

    +eksual

    #idak nyaman

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    9/37

    %mpoten

    Dorongan

    0ertilitas! perubahan atau masalah

    4etode kontrasepsi

    4uskuluskeletal 6yeri

    Kram

    Kaku

    Perubahan gerak rentang sendi atau keterbatasan

    engkak

    Kelemahan

     6eurologik

    Perubahan perilaku

    *ilang kesadaran

    Perubahan minat atau aek

    +tatus mental

    Kejang

    #remor

    3angguan bicara

    Paralisis

    Koordinasi

    4emori

    *ematopoetik

    Pendarahan atau kencenderungan luka memar

    3olongan darah

    #ransuse dan reaksi'iwayat 'ho D$ pemberian imun =globulin 'ho3A4$

    Anemia

    #erapi antikoagulan

    Ketidakseimbangan darah keaadaan umum tak normal

    karena adanya toksin dalam darah $

    'iwayat inspeksi

    ndokrin

    'iwayat pertumbuhan

    Diabetes

    Karakteristik seksual secara sekunder

    Penyakit tiroid

    Distribusi rambut

    %ntoleran suhu

    'ambut atau kulit kering

    2.1.(.1 #eknik Pengkajian 0isik

    %neksi! palpasi! perkusi!dan askultasi adalah ( teknik yang

    digunakan perawat dalam pengkajian isik untuk mengumpulkan

    data objekti mengenai penyakit pasien secara kritis. Kondisi

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    10/37

     pasien akan menentukan asek pengkajian yang seharusnya

    dilakukan dan perlunya pencegah umum.

    2.1.) %60K+%

    %neksi mengunakan indera pengelihatan!pendengaran !

     penciuman. %neksi umum dilakukan saat pertama pasien. +uatu

    gambaran untuk kesan umum mengenai keadaaan kesehatan yang

    dibentuk. Karakteristik yang menonjol atau berbeda juga dicatat

     pada saat ini.

    Pemeriksaan maju kemudian maju kesuatu ineksi local yang

     berokus pada suatu system tunggal atau bagian . penggunaaan alat

    khusus membantu dalam ineksi local ini ,

    +ebagai contoh , oktamuskop !otoskop !speklum!dannasoskop sering digunakan

    *al pokok untuk diingat saat melakukan ineksi meliputi

    sebagai berikut,

    2.1.).1 +ecara rutin

    4enggunakan pendekatan yang sistematis baik suatu pendekatran

    system ! pendeekatan dari kepala sampai ke kaki atau kombinasi

    dari keduanya.

    2.1.).2 erlanjut dari anterior lateral ke posterior

    2.1.).& +elama ineksi umum perhatikan keadaan tubuh! prilaku! cara

     bicara ! akti"itas motorik! dan adanya beberapa malormasi.

    2.1.).( 5bser"asi mengenai simetri ! ukuran !bentuk ! warna! posisi!

    gerakan ! dan abnormallitas perhatian diokuskan pada system

    tunggal atau bagian

    2.1.9 PAPA+%

    Pemeriksa! mengunakan indera peraba! melekatkan tangan pada

     bagian tubuh yang dapat dijangkau tangan. *al yang diteksi adalah

    adalah suhu! kelembaban! tekstur! gerakan! ibrasi! pertumbuhanatau massa! edema! krepitasi dan sensasi.

    Pembedaan area pada tangan yang digunakan pada palpasi

    Pembedaan rasa agian sensiti"e dari tangan

    Pembedaan ketajaman taktil

    #ekstur kulit

    ;jung jari

    Pembedaan umum

    , ujung jari

    Pembedaan

    ketajaman ,

     punggung tangan

    dan jari

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    11/37

    4etode pengkajian meliputi palpasi ringan ! palpasi dalam! pengkajian

    ringan lepas ballottment dan gelombang cairan.

    a. Palpasi ringan

    Dengan permukaan telapak tangan dan tangan sejajar dengan kulit

    tekan dengan hati- hati dengan kedalaman 1-2 cm. gerakkan bantalan

     jari dengan gerakan memutar. 'asakan seluruh nyeri tekan! nyeri !

    kekakuan! atau spasme! otot ! atau krepitasi dan edema.

     b. Palpasi dalam palpasi tangan tunggal dilakukan dengan sisi telapak 

    tangan pada kulit dengan gerakan menekan kebawah bantalan jari

    ditekan (-) cm

    Kuatkan palpasi dengan kedua tangan permukaan tangan diletakkan

     pada kulit. 7ari tangan kedua melakukan tekanan pada sendiinterpalangeal tangan pertama. 3erakkan kebawah dan kedepan

    dilakukan pada kedalama (-) cm. bila massa terpalpasi catat lokasi!

    ukuran !bentuk !konsistensi permukaan tekstur mobilitas nyeri tekan

    dan palpasi

    c. 6yeri lepas

    #ekan dengan perlahan dan kuat kulit abdomen dengan jatri kmudian

    lepaskan jari dengan cepat. Pelepasaan yang tiba-tiba ini akan

    menyebabkan suatu nyeri yang jtajam pada daerah implamasi. 6yeri

    lepas merupakan tanda positi pada imlamasi peritonia.

    d. allottememnt

    Pada tempat yang diyakini berisi air bebas polotemen membantu

    dalam mempalpasi struktur dibawahnya. Dengan blotement satu

    tangan! jari-jari pada salah satu tangan memegang tegag lurus terhadap

     permukaaan tubuh dan dengan cepat memasukkan kedalam abdomen

    dan tahan. 7ika struktur dibawahnya dapat bergerak dengan bebas! ini

    akan lepas keatas dan dapat dirasakan dengan ujung jariallottement bi manual menggunakan kedua tangan . satu tangan

    mendorong dinding abdomen anterior!

    e. 3elembang cairan

    #empatkan kedua tangan pada panggul abdomen. Ketuk pada salah

    satu sisi abdomen. +uatu gelombang dalam cairan akan

    ditransmisasikan ketangan pada sisi yang berlawanan.

    2.1.> P'K;+%

    Perkusi meliputi perketukan permukaan tubuh untuk 

    menghasilkan bunyi yang akan membantu dalam penentuan

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    12/37

    densitas! lokasi !ukuran ! struktur dibawah tubuhnya.

    4enggunakan pendekatan sistematis!pemeriksa melakukan

     perbandingan bilateral pada bunyi! yang didapatkan dari area

    dengan resonan tinggi ke area pekat.

    Perkusi langsung tidak langsung dan kepalan tangan

    merupakan metode perkusi yang paling umum.

    2.1.>.1 Perkusi langsung segera $

    Permukaan tubuh dikertuk dengan satu jari atau lebih atau

    lebih pada satu tangan.

    2.1.>.2 Perkusi #ak angsung 7ari #engah Pada +atu #angan

    pleksimeter$

    *ipertensi dan alangdistal jari ditempatkan berlawanan

    dengan petrmukaan tubuh. #elapak tangan dan jari- jari

    ditegakkan terhadap kulit . dengan suatu gerakan pergelangan

    tangan yang dilek ! ujung jari tengah atau jari telunjuk pada

    tangan yang lain pleksor $ mengetuk dasar dari persendian

    inter"al regial distal pleksimenter daerah antara sendi

     pertama dan kulit luar pangkal kuku $.

    2.1.>.& Perkusi tertutup

    Perkusi kepalan tangan dilakukan dengan mengetuk secara

    langsung permukaan tubuh dengan satu genggaman tangan

    atau secara langsung mengetuk permukaan tubuh. %ni

    dilakukan dengan menepatkan satu tangan berlawanan dengan

     permukaan tubuh! kemudian mengarahka ketukan yang keras

     pada permukaan dorsal pada tangan ini kepalan tangan pada

    tangan lain

    2.1.? A;+K;#A+%

    Adalah tindakan mendengarkan bunyi yang ditimbulkan oleh bermacam-macam organ dan jaringan pada tubuh. Dengan

    auskultasi langsung! telinga ditekankan pada permukaan tubuh

    dimana bunyi dimana bunyi dapat didengar. Auskultasi

    meliputi pengunaan alat bantu menemukan bunyi- bunyi

    tubuh . instrument yang dipilih untuk auskultasi adalah

    stetoskop.

    a. el

    Auskultasi bunyi rendah seperti murmur 

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    13/37

    4enepatkan bel dengan ringan diatas permukaan

    tubuh .terlalu kuat menekan menarik kulit! balikkan bel

    kediagragma

     b. DiagragmaAuskultasi bunyi rekuensi seperti paru =paru

    4elakukan tekanan kuat pada kulit.

    el dan diagragma kediagtrik dapat membuat bunyi

    lebih baik.

    2.?.1 Pemeriksaan diagnostic

    1. #es nanpalidasi riwayat keperawatan awal! menguji hasil

    dari pengkajian isik dan merupakan data yang paling

    objekti dalam proses pengkajian

    Pertimbahkan hal berikut ini saat menggunakan tes atau prosedur,

    a. 6ilai normal berhubungan dengan dengan tes atau

     prosedur 

     b.

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    14/37

     perencanaan dalam parameter waktu yang sangat sempit. *al tersebut

    merupakan tantangan besar bagi perawat! yang juga harus membuat

    catatan perawatan yang akurat melalui pendokumentasian.

    Dari pengalaman pasien gawat darurat! yang diharapkan dari

     perawat terdatar '6$ adalah cukup berkompeten untuk melakukan

    semua aspek proses keperawatan denan terampil di bawah tekanan

    yang tinggi

    +ema pentingnya dengan kompetensi! komunikasi! dan ketepatan

    waktu adalah tangung jawab perawat gawat darurat untuk bertindak 

    sebagai ad"okat pembela$ pasien dengan mengetahui standar 

     perawatan yang dapat diterapkan untuk kondisi tertentu. +tandar 

    tersebut adalah tolak ukur pasien dan komunitas dalam menilai kinerja

    dan tanggung jawab perawat.

    Di lingkungan gawat gawat darurat! hidup dan mati seseorang

    ditentukan dalam hitungan menit. +iat gawat darurat kasus

    memokuskan konstribusi keperawatan kepada hasil yang dicapai

     pasien! dan menekankan perlunya perawat mencatat kontribusi

     proessional mereka. ab ini membahas pentinnya dokumentasi yang

    akurat! mencantumkan beberapa tips untuk menyelesaikan

     pendokumentasian! dan menjelaskan beberapa konsekuensi bagi

    mereka yang tidak melakukannya.

    2.2.1 Standa Pea"atan

    +tandar perawatan merupakan tingkat pelaksanaan yang

     perawatnya memegang tagging jawab! dan dideinisikan sebagai

    cara seorang perawat yang bujaksana akan memeberikan

     perawatan lingkungan yang sama atau serupa. Pada tahun 1@?&!

    emergency 6urses Association 6A$ membuat standar 

     perawatan untu semua perawat proessional yang bekerja

    dilingkungan gawat darurat. +tandar tersebut menjadi landasan

     bagi praktik keperawatan gawat darurat saat ini +elridge-

    #homas! +hea! 1@@($. +elanjutnya standar tersebut berungsi

    sebagai rujukan untuk menentukan apakah kelalaian perawat

    gawat darurat menyebabkan atau berperan terhadap hasil pasien

    yang merugikan.

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    15/37

    #anung jawab setiap perawat proesional berlisensi adalah

    mengetahui kebijakan rumah sakit atau standar internal yang

     berkaitan dengan perawatan pasien. erikut ini adalah contoh

    dari standar internal,

    Deskripsi kerja ;3D untuk sta perawat dan pemberi

     perawatan nonlisensi

    Kebijakan berkaitan dengan pengobatan pasien

    Deskripsi melakukan prosedur 

    Protocol penatalaksanaan scenario klinis yang spesiik 

    4engikuti kebijakan dan prosedur institusi tidak 

    mengurangi tanggung jawab '6 untuk berungsi di tinkat yang

    lebih tinggi dari yang diset oleh institusi. Proesional

    keperawatan bertangung jawab untuk melaksakan standar yang

    ditetapkan oleh organisasi kekhususan! jurnal periodic! dan

     penelitian. Pembahasan tentang kebijakan dan prosedur institusi

    setidaknya merupakan titik awal pemahaman perawat tentang

    dokumentasi yang tepat! karena standar internal merinci harapan

    tertentu yang harus dipenuhi oleh '6. Dengan membandingka

    kebijakan institusi dengan standar perawatan nasional yang berkaitan denan kekususan! perawat dapat memperbaiki praktik 

    keperawatan di institusi mereka melalui kolaborasi proesioal dan

     perbaikan atau pengembangan kebijakan.

    2.2.2 (!j!an )eka% Medis

    'iwata kesehatan pasien terdiri dari inormasi yang paling

     penting bagi pasien dan pemberi pelayanan kesehatan. Data

    tersebut digunakan untuk menjaga kesehatan atau meningkatan

    kualitas hidup dengan menge"aluasi pasien secara sistematik dan

    membandingkan riwayat yang ada dengan temuan yang terbaruB

    oleh karena itu keakuratan dan kelengkapan dokumentasi

    merupakan suatu hal yang sangat penting. atatan medis gawat

    darurat memiliki tiga manaat utama,

    1. 'ekam medis aat darurat adalah catatan penting inormasi

     pasien yang berguna untuk diagnosis dan pengobatan.

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    16/37

    2. 'ekam medis gawat darurat digunakan untuk mempermudah

     penggantian biaya untuk institusi. Dalam hal ini! catatan

    harus mencerminkan pengobatan apa yang telah

    diindikasikan! bagaimana hasilnya! dan apakah dilakukan

    inter"ensi lebih lanjut. 7oint ommission 0or the

    Accreditation o *ealthcare 5raniCations 7A*5$

    menggunakan dokumentasi keperawatan untuk menge"aluasi

    mutu perawatan ketika mengakreditasi asilitas. ebih jauh

    lagi pendapat dari 7oint ommission 7$ berdampak 

    langsung pada kelangsungan hidup institusi pelayanan

    kesehatan dan kehidupan ratusan karyawannya.&. 'ekam medis gawat darurat merupakan catatan legal tentang

     pasien. eberapa inormasi mungkin saja diperlukan tidak 

    dalam kaitannya dengan perjalanan klinis! seperti untuk 

    in"estigasi orensic yang melibatkan pernyataan korban!

    mekanisme cedera! pola luka! dan pola residu bubuk mesiu!

    dsb.

    2.2.* Pentingn#a Dok!%entasi

    4elakukan dokumentasi secara akurat dalam rekam medis

    adalah salah satu cara terbaik bagi perawat klinis untuk membela

    diri dari tuntutan hukum karena kelalaian dalam pemberian

     perawatan. Dokumentasi yang berasal dari kebijakan yang

    mencerminkan standar nasional berperan sebaai alat manajemen

    risiko ai perawat ;3D. *al tersebut memunkinkan peninjau yang

    objekti menyimpulkan bahwa perawat sudah melakukan

     pemantauan dengan tepat dan mengomunikasikan perkembangan pasien kepada tim kesehatan.

    Pemahaman perawat tentan tanggun jawab proesionalnya

    yang dicapai dengan pembelajaran standar spesialis nasional!

    akan meningkatkan apresiasi mereka terhadap nilai dokumentasi

    sebagai alat pembuktian bahwa perawat klinis telah memenuhi

    tugas-tugasnya terhadap pasien. Pencatatan! baik dengan

    komputer! catatan narati! atau lembar alur harus menunjukkan

     bahwa perawat gawat darurat telah melakukan pengkajian dan

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    17/37

    komunikasi! perencanaan dan kolaborasi! implementasi dan

    e"aluasi perawatan yang diberikan! dan melaporkan data-data

     penting pada dokter selama situasi serius. ebih jauh lagi! catatan

    tersebut harus menunjukkan bahwa perawat gawat darurat

     bertindak sebagai ad"okat pasien ketika terjadi penyimpangan

    standar perawatan yang mengancam keselamatan pasien.

    2.2.+ Nilai 'e%an!siaan dan Adokasi Pea"at di Unit Ga"at

    Da!at

     6ilai kemanusiaan merupakan ide mendasar dibalik peran

     perawat gawat darurat sebagai ad"okat pasien. Penunjukkan rasa

    hormat terhadap martabat manusia! otonomi! dan indi"idu di

    lingkungan gawat darurat sedang banyak die"aluasi dalam

     penelitian kepuasan pelanggan dan penelitian 7 dari segi etik 

    dan manajemen risiko. +elain di ;3D tidak ada bidang

    keperawatan lain yang perawatnya berinteraksi dengan begitu

     banyak orang! mulai dari berbagai spesialisasi medis dan unit

     penunjang! atau dengan begitu banyak sisi kemanusiaan. Pasien

    dari segala usia memelukan pengobatan yang cepat untuk setiap

     jenis penderitaan yang mereka alami.

    4enghormati nilai kemanusiaan hanya salah satu aspek 

    dari tuas perawat gawat darurat sebagai ad"okat pasien.

    4elindungi kerahasiaan dan keselamatan pasien setelah

     pemulangan merupakan bagian dari tanggung jawab ini! begitu

     juga dengan melindungi pasien dari praktik medis yang tidak 

    aman! seperti instruksi yang membahayakan dan waktu respon

    obat yang tidak tepat. Kesempatan dan tangung jawab perawat pada area ini menjadi hal yang sangat penting dalam tuntutan

    kelalaian rumah sakit dan untuk menjaga lisensi perawat

     proesional. agian penting lain yang harus ditambahkan pada

     pendekatan proses keperawatan untuk memenuhi standar 6A

    dan mengatasi masalah dokumentasi adalah peran perawat sebaai

    ad"okat pasien.

    2.2.- Pengg!naan Diagnosis 'epea"atan di Unit Ga"at Da!at

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    18/37

    Pasien ;3D sering mengalami gejala yang dramatis!

     jumlah pasien terkadang mencapai ? sampai @ orang dalam 2(

     jam untuk rumah sakit yang sibuk$! dan kecepatan perubahan

    kebutuhan isiologis dan psikosisial selama periode kritis

    merupakan tantangan besar untuk menentukan diagnosis

    keperawatan.

    erdasarkan akta bahwa diagnosis keperawatan adalah

    komponen dari proses keperawatan adalah komponen dari proses

    keperawatan! datar diagnosis yang disetujui 6orth American

     6ursing Diagnosis Association 6A6DA$ digabungin ke dalam

    6A ore urriculum pada 1@?>. Perawat ;3D dianjurkanuntuk menyimpan datar tersebut di unitnya sebagai reerensi dan

    mengetahui cara penggunaannya. +emakin banyak penggunaan

    dokumentasi keperawatan terkomputerisasi! diagnosis 6A6DA

    semakin siap pakai! dan konsistensi pemakaian diagnosis

    keperawatan tersebut akan meningkay. ontoh diagnosis

    keperawatan di ;3D adalah

    Pasien berusia 9) tahun dengan riwayat gagal jantun

    kongesti! menunjukkan galaja sesak napas. *asil pengkajian

     perawat adalah adanya ronkhi dan mengi! takikardia! bentuk 

    dengan sputum berbuih! serta cemas dan gelisah. Kulit pasien

     pucat,

    Diagnosis Keperawatan,

    1. Ketidakeektian pembersihan jalan naas berhubungan

    dengan kongesti pulmonar.

    2. 3anguan pertukaran gas berhubungan dengan kongesti

     pulmonary.2.2. /o%at Ba&

    ab ini membahas proses keperawatan dalam kaitannya

    dengan asuhan pasien gawat darurat dan standar praktik 6A!

    yang diringkas berdasarkan komponen proses keperawatan yang

    tepat.

    Pengkajian dan komunikasi ditekankan selama pengobatan

    karena tanpa disampaikannya inormasi tersebut kepada dokter 

    dan anggota tim lainnya! pengkajian keperawtan akan sangat

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    19/37

    terbatas dan tidak bermakna bagi pasien dan rencana perawatan

    yang komprehensi tidak dapat dibuat atau diimplementasikan.

    #ermasuk dalam komponen akhir proses keperawatan

    adalah contoh masalah hokum di mana dokumentasi keperawatan

     berperan penting! dan disertai tips pencatatan yang rele"an. Pada

     beberapa kasus! tindakan perawat sebagai ad"okat pasien secara

    actual melindungi rumah sakit dari tuntunan sekalipun dokternya

    yang bersalah. Dalam scenario lain! kurangnya dokumentasi

    memperjelas memperjelas akta bahwa perawat ;3D gagal

    melaksanakan kewajibannya terhadap asien jika dilihat dari

    standar keperawatan gawat darurat. iaya yang berhubungandengan pelaksanaan system hokum! seperti biaya pengacara!

    waktu yang diperlukan untuk memberi pernyataan dan

    menghadiri pengadilan! serta trauma emosi krena dituduh

    melakukan kelalaian! harus ditekankan karena tidak di cermikan

    dalam penyelesaian putusan juri.

    Dalam Praktiknya perawat ;3D harus siap menghadapi

     biaya yang keluar akibat kegagalan mematuhi standar. ontoh

    yang ada memperjelas bahwa hasil pasien yang buruk sering

    terjadi akibat kegagalan perawat menggunakan satu atu lebih

    elemen proses keperawatan. ebih jauh lagi! contoh tersebut

    menggambarkan kontribusi perawat pada hasil yang dicapai

     pasien dan perlunya akuntabilitas proessional! seperti yang

    tercermin dalam dokumentasi keperawatan.

    2.2.0 Pengkajian dan ko%!nikasi2.2.0.1 (iase

    erdasarkan standar praktik 6A! EPerawat gawat darurat

    harus memberlakukan triase untuk semua pasien yang masuk ke

    ;3D dan menentukan prioritas perawatan berdasarkan

    kebutuhan isik dan psikologis! dan juga aktor-aktor lain yang

    memengaruhi pasien sepanjang system tersebut: 6A!1@@)b$.

    2.2.0.2 Pentingn#a (iase

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    20/37

    Pentingnya prosestriase yang eekti dan signiikasi

    keterampilan keperawatan dalam triase tidak dapat ditekankan.

    Keterlibatan '6 dalam peran ini melekat pada keberhasilan

    rancangan triase. Perawat triase harus sangat berpengalaman

    dalam praktik keperawatan umum dan sangat terampil dalam

    melakukan pengkajian yang cepat. *al ini memungkinkan

     perawat untuk menge"aluasi dengan benar urgensi gejala pasien

    dan menentukan dengan cepat siapa di antara pasien penderita

     penyakit akut tersebut yang paling memerlukan pertolongan

    segera. Perawat harus mampu menghadapi stress akibat telepon

    yang bordering dan terinterupsi berulang dari para pengunjung!

    anggota keluarga! dan pasien lain yang dating untuk 

    mendapatkan pelayanan. '6 gawat darurat harus menunjukkan

    keterampilan komunikasi yang baik! empati! dan kesabaran

    karena interaksi antara perawat triase dan pasien akan

    menentukan pengalaman indi"idu di ;3D

    2.2.0.* Poses (iase

    Proses triase mencakup dokumentasib hal-hal berikut,

    • 8aktu dan datangnya alat transportasi• Keluhan utama missal, EApa yang membuat anda dating

    kemari:$

    • Pengkodean prioritas atau ketakutan perawatan

    • Penentuan pemberi perawatan kesehatan yang tepat

    • Penempatan di area pengobatan yang tepat.

    • Penempatan di area pengobatan yang tepat msl. Kardiak 

    "ersus trauma! perawatan minor "ersus perawatan kritis$

    • Permulaan inter"ensi msl. balutan steril! es! pemakaian

     bidai! prosedur diagnostic seperti pemeriksaan sinar-F!

    elektrokardiogramK3$! atau gas darah arteri 3DA$

    Proses triase dimulai ketika pasien masuk ke pintu ;3D.

    Perawat triase harus mulai memperkenalkan diri! kemudian

    menanyakan riwayat singkat dan melakukan pengkajian.

    4isalnya! melihat sekilas kea rah pasien yang berada di brankar 

    sebelum mengarahkan ke ruang perawatan yang tepat.

    Pengumpulan data subjekti dan objekti harus dilakukan dengan

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    21/37

    sangat cepat-tidak lebih dari ) menit-karena pengkajian ini tidak 

    termasuk pengkajian perawat utama. Perawat triase bertanggung

     jawab untuk menempatkan pasien di area pengobatan yang tepatB

    misalnya! bagian trauma dengan peralatan khusu! bagian jantung

    dengan monitor jantung dan tekanan darah! atau area pengobatan

    cepat untuk keluhan minor! seperti sakit tenggorok tanpa demam!

    sakit gigi! atau terkilir. #anpa memikirkan di mana pasien

     pertama kali ditempatkan setelah triase! setiap pasien tersebut

    harus dikaji ulang oleh perawat utama sedikitnya sekali setiap 9

    menit. ;ntuk pasien yang dikategorikan sebagai pasien yang

    Emendesak: atau Egawat darurat: pengkajian ulang dilakukan

    setiap 1) menit atau lebih bila perlu. +etiap pengkajian ulang

    harus didokumentasikan dalam rekam medis. %normasi baru

    tentang kondisi pasien dapat mengubah kategorisasi keakutan

    dan lokasi pasien di area pengobatan. 4isalnya! kebutuhan untuk 

    memindahkan pasien yang awalnya berada di area pengobatan

    minor ke tempat tidur bermonitorketika pasien tampak mual atau

    mengalami sesak naas! sinkop! atau diaphoresis.

    2.2.0.+ a"anaa (iase #ang Ideal

    8awancara dan dokumentasi triase yang ideal

    mencakuphal-hal berikut,

    •  6ama! usia! jenis kelamin! dan cara kedatangan

    • Keluhan utama

    • 'iwayat singkat termasuk awitan! derajat intensitas! kondisi

    yang sama sebelumnya! dan masalah medis sebelumnya$

    • Pengobatan

    • Alergi

    • #anggal imunisasi tetanus terakhir 

    • #anggal periode menstruasi terakhir bagi wanita usia subur 

    termasuk graida! para! dan aborsi! jika perlu$

    • Pengkajian tanda "ital dan berat badan

    • Klasiikasi pasien dan tingkat keakutan

    2.2.0.- Pioitas 'eak!tan

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    22/37

    eberapa petunjuk tertentu harus diketahui oleh perawat

    triase yang mengindikasikan kebutuhan untuk klsiikasi prioritas

    tinggi. Petunjuk-petunjuk tersebut meliputi,

    •  6yeri *ebat• Perdarahan akti 

    • +tupor atu mengamuk 

    • Disorientasi

    • 3angguan emosi

    • Dispnea saat istirahat

    • Diaphoresis yang ekstrem

    • +ianosis

    • #anda "ital di luar batas normal

    2.2.0. S#ste% 'lasifikasi Pasien

    Ketika perawat menerima peran sebagai perawat triase! ia

    harus memiliki pemahaman yang lengkap tentang system yang

    dilakukan oleh institusi tersebut. eberapa system yang

    digunakan adalah #raic Director! +pot heck! and

    omprehensi"e. +etiap system berbeda dalam hal kualiikasi sta 

    klasiikasi keakutan dan kebutuhan dokumentasi.

    Dalam system #raic Director! perawat hanya

    mengidentiikasi keluhan utama dan memilih antara statusEmendesak: atau Etidak mendesak:. erdasarkan klasiikasi ini

     pasien dikirim ke ruang tunggu atau ke area perawatan akut.

    #idak ada tes diagnostic permulaan yang diinstruksikan dan tidak 

    ada e"aluasiyang dilakukan sampai tiba waktu pemeriksaan.

    Pada model +pot heck! perawat mendapatkan keluhan

    utama bersama dengan data subjekti dan objekti yang terbatas!

    dan pasien dikategorikan ke dalam salah satu dari tiga prioritas

     pengobatan berikut ini, Egawat darurat:! Emendesak: atu

    Editunda:. Dapat dilakukan beberapa tes diagnostic pendahuluan!

    dan pasien ditempatkan di area perawatan tertentu atau di ruang

    tunggu. #idak ada e"aluasi ulang yang direncanakan sampai

    dilakukan pengobatan.

    +ystem omprehensi"e adalah system yang paling maju!

    dengan melibatkan dokter dan perawat dalam menjalankan peran

    triase. Data dasar yang diperoleh meliputi pendidikan dan

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    23/37

    kebutuhan pelayanan kesehatan primer! keluhan utama! serta

    inormasi subjekti dan objekti. #es diagnostic pendahuluan

    dilakukan dan pasien ditempatkan di ruang perawatan akut atu

    ruang tunggu. 7ika pasien ditempatkan di ruang tunggu! pasien

    harus dikaji ulang setiap 1) sampai 9 menit rea!1@?>$. 'entang

    tingkat keakutan dari % sampai < dengan masalah yang paling

    tidak serius mendapat nomor paling rendah.

    2.2.0.0 Pengkajian Ulang dala% (iase

    %ngat selalu bahwa semua klasiikasi keakutan memerlukan

     pengkajian ualng. Dokumentasi pengkajian ulang harus

    mencakup waktu! tanda "ital! dan perubahan kategorisasi

    keakutan. +ebagai contoh! perhatikan keadaan triase yang

    terpaksa mengajukan pembelaan karena memberikan tingkat

    keakutan tidak mendesak pada pasien yang menderita inark 

    moikard ketika menunggu di ruang tunggu selama ( jam tanpa

    dilakukan pengkajian ulang dan komunikasi oleh perawat dan

    dokter yang ada pada saat itu. Perawat akan merasa sangat tidak 

    nyaman bila penyelidikan yang dilakukan memutuskan bahwa

    riwayat dan gejala yang ditanyakan pada saat kedatangan sudah

    menunjukkan bahwa pasien tersebut seharusnya ditempatkan

     pada kategori gawat darurat. Demikian juga pada pasien yang

    gejalanya meliputi sesak napas yang secara tidak benar 

    diklasiikasikan ke dalam triase tidak mendesak yang akan

    meniadakan kesempatan dilakukannya pemeriksaan! seperti

    e"aluasi 3DA atau oto thoraks! atu inter"ensi! seperti oksigen

    atau obat-obat lain untuk kondisi medis yang serius msl. gagal

     jantung kongesti$. hal ini dapat terjadi jika perawat triase gagal

    mempertimbangkan riwayat dan gejala pasien secara cermat$.

    *ampir sama dengan hal tersebut! seorang pasien denganpatah

    tungkai dapat kehilangan ekstremitasnya jika ia ditahan di triase

    setelah dikategorikan sebagai pasien tidak mendesak maka

    setelah dilakukan pengkajian yang tepat ditemukan adanya

     pembengkakan! perubahan warna dan nadi tidak teraba.

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    24/37

    2.2.0.3 (iase adala4 Ge&ang Pengo&atan

    Perawat triase harus menyadari bahwa dating ke pelayanan

    medis gawat darurat emergency medical ser"ices! 4+$ tidak 

    otomatis menjamin pasien untuk segera mendapatkan akses ke area

     pengobatan karena banyaknya pasien yang menyalah gunakan

    ungsi transportasi ambulans. +ama banyaknya dengan jumlah

     pasien yang sakit parah atau cedera yang dating ke ;3D. Perawat

    triase yang eekti mengkaji dan menentukan status klinis untuk 

    memastikan bahwa pasien dengan penyakit yang lebih parah harus

    dilihat dan diobati terlebih dahulu.

    Perawat triase memasilitasi arus pasien di ;3D dan

    mengomunikasikan inormasi yang rele"an kepada pemberi

     perawatan kesehatan yang tepat! pasien dan keluarga atau teman.

    Keakutan pasien menentukan kecepatan pasien untuk die"aluasi

    oleh dokter! begitu jiga prioritas pasien untuk mendapat asuhan

    keperawatan. Perawat triase dapat menjadikan suasana ruang

    tunggu menjadi ramai karena menenangkan pasien yang Etidak 

    mendesak: sambil memasilitasi e"aluasi pasien yang Emendesak:

    dan gawat. Dengan menginstruksikan pemeriksaan rontgen ninor 

     pada ekstremitas dan K3! perawat triase juga dapat

    meningkatkan arus pasien sambil memperoleh inormasi yang dapt

    digunakan perawat utama untuk membuat prioritas keakutan.

    Perawat utama adalah '6 yang ditugaskan untuk merawat pasien

    setelah melewati triase. +elama pasien berada di ;3D!

    keakutannya dapat berubah dengan cepat! dan inter"ensi yang

    dilakukan harus disesuaikan dengan tepat terhadap perubahan

    tersebut. Pada saat pembagian tempat disposisi$! keakutan harus

    dikaji ulang oleh '6 utama. Pasien dengan tingkat keakutan yang

    lebih tinggi dari saat masuk tidak boleh dipulangkan.

    (ips penatatan5 engkapi catatan gawat darurat!

    termasuk obat! alergi! suhu! nadi! tekanan darah! saturasi oksigen

    sesuai indikasi $berat badan! periode menstruasi terakhir jika

     perlu$! imunisasi! riwayat! waktu kedatangan! waktu triase! dan

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    25/37

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    26/37

    kali permenit dan rekuensi naas ( kali per menit. %a

    mendokumentasikan Etidur: sebagai tingkat kesadaran.

    'iwayat kongesti dan pilek sebelumya tidak ditanyakan!

     begitu juga akta bahwa bayi tersebut sudah mendapatkan

    e"aluasi medis & hari sebelumnya. Dokter anak tidak diberi

    tahu! dan klasiikasi triasenya adalah nonurgen tidak 

    mendesak$

    ayi dipulangkan setelah () menit di ;3D tanpa

     pemeriksaan pada demamnya dan tanpa pemberian

    antibiotik. %a terus dalam keadaan keadaan Etidur: selama di

    ;3D. +epuluh jam kemudian! ia kembali ke ;3D dengan

    henti jantung dan meninggal akibat sepsis streptokokus yang

    tidak diatasi! yang secara klinis didiagnosis oleh dokter ;3D

    yang berbeda dan dikonirmasikan lagi melalui kultur darah.

    (ips Penatatan5 Perawat triase menyusun tahapan

    tragedi akibat gagal mendokumentasikan riwayat-riwayat

    yang penting. #idak ada catatan yang dibuat menyatakan

    Elaporan diberikan kepada perawat utama : atau berisi

    komunikasi dengan dokter! dan tidak ada bukti yang

    menunjukan pengkajian ulang dan pengkategorian ulang

    untuk mempercepat perawatan. 4eskipun

    mendokumentasikan semua percakapan dengan sta untuk 

    semua pasien gawat darurat tidak diperlukan! namun perawat

    yang bijaksana akan mendokumentasikan apa dan kepada

    siapa ia berkomunikasi ketika diperoleh hasil klinis yang berpotensi serius.

    4enurut standar praktik 6A yang berkaitan dengan

     pengkajian! EPerawat gawat darurat harus melakukan

     pengkajian yang akurat dan kontinu terhadap masalah isik 

    dan psikososial pasien di ;3D: 6A! 1@@)b$

    2.2.0.6 'eaga%an Meng4adikan 'ek4!s!san

    dan Gejala

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    27/37

    ;nit gawat darurat harus selalu dalam keadaan siap siaga.

    %ndi"idu dari berbagai usia dengan masalah pada satu atau semua

     pasien tubuh dapat datang kapan saja ke ;3D. Perawat gawat

    darurat harus siap mengenali adanya abnormalitas pada sistem

    dan berpartisipasi dalam penatalaksankan medis yangtepat! baik 

    untuk pengobatan dan pembedahan umum! maupun pediatri!

    remaja dan geriatri. Kodisi khusus dapat juga terjadi! seperti

    gagal ginjal! trauma! maksiloasial! dermatologi msl luka bakar$!

    neurologis! psikiatri! kardiak! obsetri! nenonatus! onkologi!

    otalmologi! dental dan jenis kasus lainnya. #idak ada batasan

    terhadap jenis pasien yang boleh datang ke ;3D. 5leh karena itu

    tidak ada alasan bagi perawat yang tidak dapat mengkaji

     pasienya dengan tepat.

    2.2.0.17 Pendekatan Pengkajian #ang (eoganisasi

    4engikuti pendekatan pengkajian yang terorganisasi

    merupakan hal yang sangat prnitng! tetapi yang paling penting

    adalah gagasan bahwa setiap perawat harus membuat dan

    menggunakansecara konsisten prndekatann yang bermakna bagi

    setiap indi"idu. Area pengkajian pertama harus selalu pengkajian

    seistem kardi"askuler dan respirasi! termasuk tanda "ital.

    Pengkajianntersebut merupakan pengkajian utama yang

    dimandatkan pada semua perawat gawat darurat untuk dilakukan

     pada semua pasien! tanpa memedulikan keluhannya.

    Pemeriksaan ini hanya membutuhkan waktu & detik! dan

    sudahtermasuk pengkajian jalan napas! pernapasan! dan sirkulasi.

    #anda "ital merupakan indikator yang signiikan dari kondisi saat

    ini dan kondisi berikutnya. #ubuh memiliki mekanisme

    kompensasi yang luar biasa! dan tanda "ital berperan sebagai

    indikator yang menunjukan ungsi mekanisme kompensasi

    tersebut. #anda "ital selalu menjadi tren diulang dari waktu ke

    waktu$ dan sering didokumentasikan di lingkungan gawat darurat

    sehingga dapat menggambarkan status pasien secara akurat dan

    dapat memperkiraan hasil secara eekti.

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    28/37

    Pemeriksaan umum dapat dilakukan secara bersamaan

    dengan pemeriksaan utama! meluas ke area seperti tingkat

    kesadaran! kualitas bicara! organisasi pikiran! tampilan umum

    msl. Pakaian! higiene! warna kulit! ekspresi wajah! postur!

    akti"itas motorik pada saat pasien duduk atau dilepas

     pakaiannya! bau kulit atau bau napas$! dan tingkat distres. +atu

    aspek yang sangat penting dari pengkajian adalah pembentukan

    hubungan terapeutik. Perawat harus memberikan pri"asi ketika

     berbicara dengan pasien! dan ia harus menggunakan sentuhan

    dan penjelasan "erbal untuk meyakinkan pasien sebelum

    melakukan pemeriksaan dan prosedur.2.2.0.11 Pioitas Pengkajian pada saat 'edatangan

    Perawat triase atau sta 4+ Emengirim: pasien ke area

     pengobtan perawat utama yang bertanggung jawab untuk 

     perawtan indi"idu selama berada di ;3D. Gang harus dimasukan

    dalam perawatan dan harus dilakukan oleh perawat utama adalah

     pengkajian pasien yang tepat waktu dan penetapan bukti tertulis

     pengkajian keperawatan sejalan dengan perkembangan pasien

    melewati proses e"aluasi. #etapi! hal ini tidak berarti bahwa

     perawat harus melakukan pengkajian isik lengkap pada setiap

     pasien. ksplorasi patoisiologi terkait dan riwayat sebelumnya!

    selanjutya didokumentasikan juga keluhan utama dan pengkajian

    tanda "ital. +ebagai contoh! pasien yang datang dengan nyeri

    abdomen harus dikaji untuk adanya mual! muntah! diare dan

    konstipasi. +elain itu dikaji juga selera makan! penurunan berat

     badan! masalah perkemihan! dan turgor kulit. Abdomen juga

    harus diperiksa untuk adanya kekerasan! distensi! titik nyeri

    tekan! lokasi dan penyebaran nyeri. 7ika mungkin! pasien harus

    mengukur nyeru tersebut dengan mengguakan skala nyeri

    1sampai 1 misl 1 adalah nyeri yang paling berat! 1 untuk 

    nyeri paling ringan$ dan identiikasi jenis nyeri msl. 6yeri

    terbakar! nyeri tusuk! perih! kram$! awitan dan durasi nyeri.

    *arus dikaji juga nadi dan pembengkakan di ekstemitas bawah.

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    29/37

    'iwayat gagal jantung! obstruksi usus! lu! kemungkinan

    mengonsumsi makanan basi! penyakit ulkus! perdarahan

    gastrointestinal! sirosis! kanker usus! dan harus dikaji juga

    kondisi serupa lainnya.

    Prioritas pengkajian lainnya berkenaan dengan pasien

    trauma. Pemeriksaan utama terhadap ADstatus airway/jalan

    napas! breathing/pernapasan! circulatiaon/sirkulasi dan disability

    neurologic/ kerusakan neurologis$ harus dikaji dan

    didokumentasikan pada saat kedatangan sebagai data dasarharus

    mencerminkan konsistensi di semua pengkajian medis dan

    keperawatan. 7ika tidak! mungkin suatu hari nanti perawat perlumemberikan penilaian mengapa ia mencatat tidak adanya bunyi

    napas selama pengkajian utama tetapi tidak menyampaikannya

     pada dokter.

    Pengkajian mekanisme cedera juga merupakan hal yang

    sangat penting msl. Apakah pasien direstrein dengan sabuk 

     pengaman atau tidak! apakah terdorong keluar! apakah pasien

     pengemudi atau penumpang! dan jumlah kerusakan pada

    kendaraan di dalam dandiluar$. Dalam hal ini petugas 4+ dapat

    sangat membantu. %normasi ini dapat menghemat waktu dan

    menyelamatkan kehidupan dengan mengarahkan okus klinis ke

    struktur internal dan sistem tubuh yang paling rentan terhadap

     jenis cedera tertentu. Pada saat pasien datang! buat catatan

    tentang adanya Etempat insersi: msl. Alat intra"ena H%

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    30/37

    cedera kepala. Pengkajian minimal yang dapat diterima

    mencakup pengkajian status mental! tingkat kesadaran! gerakan

    motorik! postur dan status pupil.

    Pengkajian di ;3D dirancang untuk mengenali kegawat

    daruratan yang mengancam kehidupan dan mengumpulkan

    cukup data untuk menentukan prioritas perawatan dalam waktu

    yang sangat sempit. +etiap saat! dan untuk setiap pasien perawat

    gawatdarurat diharapkan dapat memperoleh dan

    mengomunikasikan temuan yang tepat kepada dokter! termasuk 

    abnormalitas! pemburukan gejala atau perubahan tingkat

    keakutan agar dapat dilakukan penatalaksanaan pasien lebihlanjut. Dokumentasi harus mencerminkan bahwa hal ini sudah

    dilakukan.

    2.2.0.12 Pe%anta!an

    anya pasien yang dipasangkan alat monitor jantung!

    tekanan darah! dan saturasi oksigen oleh perawat utama pada saat

     pasien datang di area pengobatan. *al ini dapat ditentukan atas

    dasar riwayat klinis saja atau digabung dengan keluhan terbaru.

    Ketika menggunakan monitor jantung! pada strip yang pertama

    harus dituliskan waktu dan ditempel didalam catatan

    keperawatan. 7ika pemakain monitor jantung tersebut tetap

    diperlukan!maka perawat harus mendokumentasikan bahwa

    monitor tersebut terus digunakan selama periode ketika pasien

    keluar dari ;3D kecuali jika dicatat bahwa dokter 

    memerintahkan sebaliknya$. 4isalnya! perawat akan mencatat

    hal-hal berikut,• ;ntuk # scan! '6 dan ahli terapi pernapasan

    mempertahankan jalan napas dengan Ambu ag dan

    oksigen. Dipasang juga monitor jantung! saturasi

    oksigen! dan tekanan darah.

    Pada standar perawatan dicantumkan bahwa tanda "ital

    di ;3D harus dikaji setiap ( jam! dan lebih sering lagi

    sesuai kondisi klinis msl. +etiap menit! jika perlu$.

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    31/37

    Kasus berikut ini menggambarkan pentingnya

    mengomunikasikan hasil pengkajian kpada dokter ;3D ,

    +eorang wanita berusia ( tahun dibwa ke ;3D oleh

    4+. %a mengeluh mengalami nyeri panggul bagian kanan

    dengan awitan tiba-tiba yang disertai mual dan muntah

    yang terjadi pada saat mengemudi dari loridan sampai

    kerumahnya. Pada saat kedatangan pasien di ;3D! dokter 

    melaporkan keyakinannya bahwa pasien menderita batu

    ginjal! sehingga perawat triase mengelompokkannya ke

    dalam pasien nonkritis. Perawat menerima paseien

     berkeras ingin berbicara langsung dengan pasien dengan

    keluarganya! dan dengan segera mencatat bahwa pasien

    dalam keadaan pucat! diaoretik! dengan nadi yang cepat

    dan tekanan darah yang rendah. +uaminya menyatakan

     bahwa biasanya keadaan kesehatan pasien sangat baik! dan

    kondisinya saat ini sangat membingungkan. +epuluh menit

    setelah kedatangannya! perawat menghubungi dokter!

    setelah 2 menit pasien berada di ;3D! pasien dipasang

    %

    disaksikan oleh residen bedah. # scan abdomen pasien

    menunjukan adanya abnormalitas dekat ginjal kanan.

    Kondisi pasien memburuk sampai titik yang membutuhkan

    resusitasi cairan karena syok dan transusi sel darah merah

    darurat karena kadar hemoglobin yang sangat rendah.

    Diagnosis! yang dibuat menggunakan angiograi adalahruptur aneurisma arteri renalis kanan. 6yawa pasien

     berhasil diselamatkan dan tuntutan hukum berhasil

    dihindari laporan anekdot! 1@@>$.

    (ips Penatatan5 Pengkajian '6 serta keterangan dokter 

    dan sta proesional lain dalam e"aluasi dan perencanaan

     perawatan dinyatakan dengan jelas dalam catatan! begitu juga

    waktu awal pemasangan %

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    32/37

    darah! jumlah upaya insersi %

    dan "eri"ikasi letaknya! serta insersi kateter 0oley dengan teknik 

    steril.

    2.* Pola 8 Pola /!ngsional 'ese4atan Godon9s

    Kerangka pengkajian keperawatan yang digunakan secara luas untuk 

    menghasilkan diagnosis keperawatan yang akurat adalah Kerangka Pola

    Kesehatan 0ungsional 3ordon!2>$. Kerangka ini mencakup 11 pola indi"idu!

    keluarga! kelompok dan komunitas.

    1. Persepsi-Kesehatan-Pola 4anajemen-Kesehatan! menggambarkan pola

     pemahaman klien tentang kesehatan ! dan kesejahteraan! dan bagaimana

    kesehatan mereka tidur.

    2. Pola 4etabolik-6utrisi menggambarkan konsumsi relati terhadap

    kebutuhan metabolik dan suplai giCi! meliputi pola konsumsi makanan dan

    cairan! keadaan kulit! rambut! kuku! dan membran mukosa! suhu tubuh!

    tinggi dan berat badan.

    &. Pola liminasi menggambarkan pola ungsi ekskresi usus besar! kandung

    kemih dan kulit$ termasuk pola indi"idu sehari-hari! perubahan atau

    gangguan! dan metode yang digunakan untuk mengendalikan ekspresi.

    (. Pola Akti"itas-5lahraga! menggambarkan pola olahraga! akti"itas!

     pengisian waktu senggang! dan rekreasi! termasuk akti"itas kehidupan

    sehari-hari! tipe dan kualitas olahraga dan aktor-aktor yang

    mempengaruhi pola akti"itas seperti otot sara! respirasi! dan sirkulasi$.

    ). Pola #idur-%stirahat menggambarkan pola tidur! istirahat! dan relaksasi dan

    setiap bantuan untuk merubah pola tersebut.

    9. Pola Persepsi-Diri-Konsep =Diri menggambarkan pola persepsi =sensori

    dan pola kogniti! meliputi keadekuatan bentuk sensori pengelihatan!

     pendengaran ! perabaan ! pengecapan dan penghidung$! pelaporan

    mengenai persepsi nyeri ! dan kemampuan ungsi kogniti.

    >. Pola Persepsi-Diri-Konsep-Diri menggambarkan bagaimana seseorang

    memandang dirinya sendiri! kemampuan mereka! gambaran diri dan

     perasaan.

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    33/37

    ?. Pola *ubungan Peran menggambarkan polaa keterikatan peran dengan

    hubungan ! meliputi persepsi terhadap peran utama dan tanggung jawab

    dalam situasi kehidupan saat ini.

    @. Pola 'eproduksi=+eksualitas menggambarkan kepuasan atau

    ketidakpuasan dalam seksualitas! termasuk status reproduksi wanita.

    1. Pola koping-#oleransi stres menggambarkan pola koping umum! dan

    keeektian ketermapilan koping dalam mentoleransi stres.

    11. Pola 6ilai-Kepercayaan menggambarkan pola nilai! tujuan atau

    kepercayaan termasuk kepercayaan spiritual$ yang mengarahkan pilihan

    dan keputusan gaya hidup.

    2.+ Pengkajian Pada Pea"atan Intensif 

    2.+.1 'epea"atan Intensif 

    American Association o ritical are 6urses AA6$ menyatakan bahwa

    asuhan keperawatan kritis mencakup diagnosis dan penatalaksanaan

    respons manusia terhadap penyakit yang actual atau potensial yang

    mengancam kehisupan AA6!1@?@$. ingkup praktik asuhan

    keperawatan kritis dideinisikan dengan interaksi perawat kritis! pasien

    dengan penyakit kritis! dan lingkungan yang memberikan sumber-sumber adekuat untuk pemberian perawatan.

    Pasien yang masuk kelingkungan keperawatan kritis menerima asuhan

    keperawatan intensi untuk berbagai masalah kesehatan. +erangkaian

    gejala memiliki rentang dari pasien yang memerlukan pemantauan yang

    sering dan membutuhkan sedikit inter"ensi sampai pasien dengan

    kegagalan ungsi multisystem yag memerlukan inter"ensi untuk 

    mendukung ungsi hidup yang mendasar. Pada umumnya lingkungan yang

    mendukung rasio perbandingan perawat-pasien yaitu 1,2 tergantung dari

    kebutuhan pasien$! satu perawat dapat merawat tiga pasien dan! terkadang

    seorang pasien memerlukan bantuan lebih dari satu orang perawat untuk 

    dapat bertahan hidup. Dukungan dan pengobatan terhadap pasien-pasien

    tersebut membutuhkan suatu lingkungan yang inormasinya siap tersedia

    dari berbagai sumber dan diatur sedemikian rupa sehingga keputusan dapat

    diambil dengan cepat dan akurat. ingkungan keperawatan kritis memiliki

    siat teknis yang tinggi.

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    34/37

    #antangan dokumentasi di area keperawatan kritis berkaitan dengan

    intensitas asuhan keperawatan! kinerja yang berulang sangat tinggi! tugas-

    tugas tekhnik dengan inter"al waktu yang sangat dekat! dan masalah

     pasien yang kompleks. Dokumentasi yang tepat waktu! kompherensi! dan

     bermakna merupakan tantangan! sekalipun bagi perawat keperawatan kritis

    yang paling kompeten dan berpengalaman.

    +ementara keuntungan rekam medis yang terkomputerisasi dan pencatatan

    otomatis disamping tempat tidur untuk lingkungan keperawatan kritis

    sudah banyak diketahui! namun hamper seluruh system dokumentasi yang

    sekarang digunakan dilingkungan ini terdiri rekam medis manual.

    omputer yang terhubung dengan peralatan disamping tempat tidur dapatmemberikan data yang kontinu. *al tersebut juga membanu dalam

     pengobatan pasien karena hanya membutuhkan sedikit inter"ensi isk oleh

     perawat. +ebagai contoh! para peneliti sudah membuat system loop

    terbuka yang menghubungkan pompa inuse dengan monitor disamping

    tempat tidur. +ystem tersebut secara otomatis mengalirkan dosis secara

    tepat obat "asoakti sesuai dengan hasil pengukuran tekanan darah.

    Perhitungan baik yang sederhana maupun yang kompleks diselesaikan

    dengan cepat. *asil tes laboratorium dan inormasi penting lainnya siap

    tersedia di samping tempat tidur! yang menghilangkan keperluan perawat

    untuk mencari bagian-bagian inormasi penting dalam pengambilan

    keputusan lebih lanjut. +elain keuntungan tersebut! system inormasi

    keperawatan kritis yang terkomputerisasi belum banyak diterima! mungkin

    karena biaya yang harus dikeluarkan untuk system tersebut. biayanya

    mencakup biaya perangkat keras dan dukungan tekhnik berkelanjutan yang

    diperlukan untuk memelihara system tersebut$.

    Pengenalan mikroprosesor pada tahun 1@>an menimbulkan ledakan

     penggunaan alat-alat yang berbasis computer sampai tahun 1@@an. Alat = 

    alat ini juga memengaruhi lingkungan keperawatan kritis dan dokumentasi

     pemberian perawatan. +eni dari system pemantauan pasien yang

    terkomputerisasi dan alat-alat lain penyelamat kehidupan! seperti

    deibrillator eksternal! memilki kapasitas untuk menangkap! merekam dan

    menyimpan data tanda "ital pasien dan peristiwa signiikan lainnya. 5leh

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    35/37

    karena itu! perawat sering mengandalkan system tersebut! terutama system

     pemantau disamping tempat tidur pasien! untuk mengukur tanda "ital yang

    sangat diperlukan dalam perawatan akti pasien yang sangat tidak stabil.

    Pada kasus ini perawata akan mendokumentasikan secara retrospekti 

     berdasarkan inormasi yang dicatat dan disimpan oleh alat tersebut.

    Perawat sering mengguakan hasil cetakannya sebagai lampiran pencatatan

    lembar alur. *asilnya! tinajuan dokumentasi keperawatan meliputi

    campuran antara rekam medis manual dan terkomputerisasi.

    2.+.2 :e%&a Al! di Sa%ping (e%pat (id!

    embar alur merupakan dasar dokumentasi keperawatan kritis. embar 

    alur yang di buat dengan baik dan kompherensi mengomunikasikan dan

    mencerminkan standar perawatan populasi pasien utama yang dilayani

    oleh unit. Data harus diatur sedemikian rupa sehingga pengkajian dan

    inter"ensi rutin dapat ditentukan sebelumnya dan perawat diminta untuk 

    memastikan bahwa dokumntasinya lengkap dan mencakup semua area

     penting inter"ensi keperawatan. tergantung dari populasi pasien yang

    dilayani! petunjuk tersebut bisa ber"ariasiB misalnya! lembaar alur 

     perawatan intensi kardio"askuler cardio"ascular intensi care unit!

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    36/37

    tanda "ital! pemberian obat! data laboratorium! dan pengkajian kontinu

    lainnya serta inormasi inter"ensi! umumnya ditempatkan dengan sangat

     jelas. 'utinitas lainnya atau inormasi skenario! seperti inter"ensi

    keperawatan atau pengkajian seluruh tubuh! akan tersimpan lebih strategis

    dalam ormat tersebut. Kolom waktu umumnya dikosongkan! yang

    memungkinkan perawat untuk merancang sendiri rekuensi pengukuran

    tanda "ital atau kejadian lainnya berdasarkan status pasien. *asilnya! satu

    ormat atau kumpulan banyak ormat dapat mewakili dokumentasi periode

    2( jam. Pencatatan tepat waktu ini dilakukan untuk menceritakan semua

    kejadian dalam waktu tersebut! dan berlawanan dengan pencatatan siste

     blok! yang umumnya digunakan dalam catatan narati sebagai dari

    diskripsi! atau gambaran umum kondisi pasien selama periode waktu

    tertentu.

    #ujuan lembar alur adalah memberikan catatan status pasien yang

     berkelanjutan dan kontinu. *al ini berarti terjadi peningkatan rentang dari

     beberapa menit sampai sekali setiap jam. #etapi! perawat harus ingat

     bahwa lembar alur hanya selembar gambaran total dokumnetasi proses

    keperawatan! yang digunakan untuk membantu catatan perkembangan dan

    lembaran dokumentasi lain untuk menggambarkan secara lengkap

     pemberian pelayanan keperawatan kepada klien. Dokumentasi harus

    mencakup perhatian semua aspek proses keperawatan! yaitu, pengkajian!

    diagnosis! perencanaan! inter"ensi! dan e"aluasi. Dokumenetasi respons!

     perkembangan! atau perburukan pasien serta hasil yang sudah dicapai

     pasien juga merupakan bagian yang diperlukan dari dokumentasi.

    Kotak 11-(%normasi = inormasi yang dapat dipertimbangkan ketika membuat lembar alur keperawatan

    kritis

    • Dokumentasi standar American 6urse Assocation A6A$ dan A6

    • +tandar perawatan spesiik! seperti yang dideinisikan oleh organisasi spesialis dan

    literatus terbaru.

    • Pertimbangan peralatan misalnya. Kalibrasi! pengesetan alarm dan kewaspadaan!

     pengesetan ungsi$.

    • Kebijakan dan prosedur unit.

    • 4asalah keselamatan pasien yang utama misalnya. 'estrein! protocol perawatan kulit!

  • 8/19/2019 Ugd, Icu, Gordon

    37/37

     pengkajian nutrisi$.

    • Data klinis misalnya! asupan dan haluaran! tanda "ital! pengkajian! A3D! pemberian

    obat dan %