Upload
audryne-karma
View
540
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
TUMOR JINAK LIDAH
I. DEFINISI TUMOR
Tumor merupakan suatu benjolan atau pembengkakan yang diantaranya disebabkan oleh
edem atau perdarahan dalam jaringan. Namun istilah tumor sekarang hanya digunakan untuk
suatu massa beoplastik yang menyebabkan benjolan pada permukaan tubuh. Sedangkan definisi
lain mengatakan, tumor adalah sinonim dari neoplasma. Menurut Sheffield, tumor dapat
didefinisikan sebagai suatu lesi yang timbul dari proliferasi sel-sel otonom yang tidak
terkontrol.
Neoplasma adalah suatu pertumbuhan baru massa jaringan abnormal yang bertambah
pada kecepatan yang tidak biasa, progresif, tidak terkendali, dapat jinak ataupun ganas.
II. ETIOLOGI TUMOR
Belum diketahui secara pasti etiologi tumor, namun diduga sejumlah agen-agen spesifik
yang disebut karsinogen dapat menyebabkan terjadinya tumor. Etiologi lainnya berasal dari
kelainan yang diwariskan di dalam genom, kemudian selanjutnya terdapat hubungan yang jelas
antara kedua mekanisme itu. Adapun faktor- faktor penyebab terjadinya tumor tersebut adalah
tembakau, virus, malnutrisi, faktor genetika, alkohol, dan paparan sinar matahari.
III. KLASIFIKASI TUMOR
Tumor diklasifikasikan berdasarkan sifatnya, yaitu jinak dan ganas. Untuk membedakan
tumor ganas atau jinak dapat dilihat berdasarkan pertumbuhan tumornya, misalnya bila terdapat
pertumbuhan ke sekelilingnya(pertumbuhan invasif) maka biasanya tumor itu adalah ganas.
Pada tumor jinak yang pertumbuhannya relatif tidak invasif penamaannya dipakai akhiran –
oma, sedangkan untuk tumor ganas penamaan akhirannya -sarkoma (untuk yang berasal dari
jaringan mesenkim) dan –karsinoma(untuk yang berasal dari jaringan epitelial).
IV. JENIS TUMOR JINAK PADA LIDAH
Lipoma
Merupakan tumor epitelial yang trejadi sebagai pertumbuhan ke luar yang berasal
dari permukaan membran mukosa ( konsistensi lunak) atau sebagai suatu
pertumbuhan yang keras dan datar dari epitel yang disertai hyperkeratosis.
a) Gambaran Klinis :
Ukurannya kurang dari 3 cm, dapat bertangkai atau tidak dan mempunyai dasar
yang luas. Warnanya pink atau serupa dengan membran mukosa , konsistensinya
lunak sampai kenyal. Dibedakan menjadi papiloma lunak dan keras.
- Papiloma lunak, merupakan proliferasi epitel gepeng berlapis, biasanya
bertangkai, tumbuhnya melipat-lipat, banyak terdapat di rongga mulut
- Papiloma keras, terdapat pada mukosa mulut dan disertai oleh leukoplakia
yang lanjut, di bentuk oleh keratin.
b) Histopatologis
Di bagian tengah tampak adanya jaringan ikat longgar, dilapisi epitel gepeng
berlapis yang menunjukkan susunan histologis dan diferensiasi yang normal,
tetapi tumbuh papilomatous disertai proliferasi epitel geoeng berlapis.
c) Terapi dan prognosis
Terapi yang tepat untuk lipoma adalah dengan eksisi lokal.
Hemangioma
Adalah tumor yang sering terjadi di rongga mulut, khususnya lidah yang ditandai
dengan proliferasi pembuluh darah. Hemangioma dibentuk dari rudimen endotel
(endotel tidak sempurna) atau dari endotel pembuluh darah. Pembuluh darah yang
baru terbentuk dapat berupa kapiler atau rongga-rongga sehingga disebut
hemangioma kapiler atau hemangioma cavernosum.
a) Gambaran Klinis
Dapat kongenital atau terbentuk pada usia pertama setelah lahir. Merupakan suatu
benjolan yang licin, mengkilat, mempunyai batas yang tegas. Ukurannya
bervariasi dari beberapa centimeter sampai lebih besar. Warnanya tergantung
pada ukuran, jumlah dan tipe ruang vaskuler. Bila besar dan dekat permukaan
warnanya merah. Bila kecil dan merupakan campuran pembuluh arteri dan vena
warnanya kebiruan. Konsistensinya lunak, jika ditekan tidak terasa sakit, warna
akan memucat dan bila dilepaskan warna akan kembali seperti semula. Sering
terjadi pada bibir, lidah, mukosa bukal, dan palatum.
b) Histopatologis
Tumor terbentuk dari pembuluh-pembuluh darah yang di lapisi oleh selapis sel
endotel yang dibatasi dengan stroma jaringan ikat. Bila pembuluh darah terdiri
dari tipe kapiler, disebut hemangioma kapiler dan jika lebih besar dan merupakan
ruang-ruang vaskuler yang tidak teraratur disebut hemangioma cavernosum.
c) Terapi dan Prognosis
Menggunakan sistemik kortikosteroid yang disuntikkan melalui intra vena (I.V)
untuk mengurangi penyebaran atau ukurannya, untuk lokasi yang lebih kecil
dapat diberikan kortikosteroid lokal. Sedangkan untuk lokasi penyebaran yang
lebih luas dapat dilakukan kombinasi eksisi bedah dan scleroterapi.
Lymphangioma
Tumor yang dibentuk dari sel-sel endotel yang melapisi pembuluh lymph. Ruang-
ruang yang terbentuk dalam hal ini berisi cairan lymph yang serosa.
Ada 3 tipe lymphangioma :
- Lymphangioma simplex; merupakan tumor yang lebih kecil ukurannya
(pembuluh kapiler lymph)
- Cavernosus lymphangioma;merupakan tumor dengan ukuran besar (pembuluh
besar lymph)
- Cystic lymphangioma; ukurannya jauh lebih besar dengan gambaran
makroskopis seperti ruangan kista.
a) Gambaran Klinis
Sering terjadi pada lidah, biasanya kongenital. Ukurannya dapat kecil dan merata,
sehingga tidak menunjukkan perubahan yang jelas permukaannya, hanya
menunjukkan pembesaran lidah(makroglosia) atau bibir (makrocheilia). Dapat
juga mempunyai bentuk yang besar seperti bersisik, warnanya keputih-putihan
dan terbentuk vesikel-vesikel.
b) Histopatologis
Tumor terdiri dari ruang-ruang yang tidak teratur yang dilapisi selapis endotel.
Ruang-ruang ini sering berhubungan satu dengan yang lain, dapat korong atau
terisi cairan limfe. Stroma terdiri dari jaringan ikat yang tersusun rapat.
c) Terapi dan Prognosis
Dengan pembedahan atau eksisi namun tidak pada setiap kasus, dilihat dari
besarnya ukuran dan dekat dengan daerah vital atau tidak.
Neurofibroma
Merupakan tumor jinak yang berasal dari jaringan ikat sarung saraf (endoneurim atau
perineurium).
a) Gambaran Klinis
Umumnya diketemukan pada lidah dan langit-langit meskipun dapat juga
diketemukan di bagian lain rongga mulut. Dapat tunggal dan berbentuk
“pedunculated neurofibroma” dan “solitary neurofibroma”. Neurofibromatosis
atau Von Recklinghausen’s disease disebut juga molluscum fibrosum dan
merupakan neurofibroma yang mulitipel. Terdapat pembengkakan yang nodular
dalam mulut, lunak dan tanpa sakit, berwarna putih keabu-abuan. Penderita
mempunyai “spot” (bercak pigmentasi) di bagian-bagian tubuh yang lain sebagai
akibat dari adanya ketidakseimbangan endokrin.
b) Histopatologis
Diantara jaringan ikat hyalin tampak adanya proliferasi sel-sel Schwan yang
bercampur dengan “neurites”.
c) Terapi dan Prognosis
Dengan pembedahan eksisi lokal dan kemungkinan untuk muncul kembali jarang
ditemukan.
Rhabdomyoma
Suatu tumor jinak yang berasal dari sel-sel mesenkim otot serat lintang.
a) Gambaran Klinis
Merupakan tumor jinak yang jarang terjadi, hanya kadang-kadang diketemukan
pada lidah dan dasar mulut. Tumbuhnya lambat, konsistensinya keras dan batas
jelas, warnanya lebih muda dari jaringan sekitarnya. Pada palpasi tidak terasa
nyeri.
b) Histopatologis
Tumor terdiri dari sel-sel yang besar dan bundar. Mempunyai sitoplasma yang
granular dan merah, dan tampak garis menyilang serta irregular.
c) Terapi dan Prognosis
Terapinya selalu dengan pembedahan eksisi lokal dan jarang muncul kembali,
namun ada beberpa kasus yang dilaporkan ada resiko muncul kembali.
Keratoacanthoma
Biasanya terjadi pada kulit, tetapi dapat juga terjadi pada bibir, lidah, dan tepi
alveolar. Terjadi setelah decade ketiga dan sebagian besar antara umur 50-70 tahun.
Keratoacanthoma lebih sering terjadi pada wanita yaitu 2:1 danbanyak terjadi pada
bibir bawah. Etiologinya belum di ketahui, tetapi kemungkinan adalah factor genetic
dan virus.
a) Gambaran Klinis
Tampak seperti bentuk kepundan (crateriform) dengan lekukan di bagian
tengahnya, diameter antara 0,5-2cm, biasanya terasa sakit dan dapat di sertai
lymphadenopathy. Lesinya dimulai sebagai benjolan yang kecil dengan batas
yang tegas dan terus membesar selama 4-8 minggu, kemudian tetap persisten
selama 4-8 minggu selanjutnya dan kemudian pada periode 6-8 minggu terakhir
akan terjadi regresi secara spontan dengan resorpsi dari masa keratinnya.
b) Histopatologis
Secara histopatologisnya tampak massa keratin di bagian tengah, yang dilapisis
oleh proliferasi epitel gepeng berlapis, tetapi tidak tampak adanya diskeratosis, di
mana hal ini sangat penting untuk membedakan dengan squamous cell carcinoma.
c) Terapi dan Prognosis
Dilakukan dengan eksisi pembedahan lokal.
Granuloma pyogenicum
Merupakan suatu pertumbuhan yang menyerupai tumor yang dapat terjadi pada
semua umur. Dapat terjadi pada gusi 75%, pipi, bibir, lidah, palatum, dan mucobuco-
fold. Etiologinya tidak diketahui, tapi di duga karena trauma lokal.
a) Gambaran Klinis
Terdapat tonjolan yang lunak, dapat bertangkai atau tidak, mempunyai permukaan
yang merah, seringkali berulkus, mudah berdarah dan tampak seperti “raspberry”.
Lamanya dapat beberapa minggu sampai beberapa bulan. Lesinya sebagian atau
seluruhnya dilapisi epitel gepeng berlapis. Kira-kira 65% dapat berulkus yang
dilapisi eksudat fibrinosa.
b) Histopatologis
Sebagian besar dari massa tumornya tersusun dari kapiler-kapiler kecil diantara
jaringan ikat renggang, dan tampak infiltrasi leukosit, plasma sel dan limfosit.
c) Terapi dan Prognosis
Dilakukan pembedahan eksisi yang disebut sebagai terapi kuratif.
Myofibroma
Pertumbuhan jaringan myofibroma pada jaringan lunak mulut
merupakan keadaan yang umum dan sering dikelompokkan pada
jaringan yang tumbuh dan neoplastik. Istilah lain yang sering
digunakan adalah iritasi fibroma, hal ini disebabkan oleh adanya
tanda-tanda neoplasma jinak dan timbulnya hiperplasia jaringan
fibrosa akibat adanya trauma atau iritasi lokal. Myofibroma
umumnya didapatkan pada orang dewasa dan anak-anak namun
terjadinya sangat individual dapat mengenai segala umur dan jenis
kelamin.
a) Gambaran Klinis
Iritasi myofibroma merupakan jaringan fibrosa yang mempunyai
ukuran tidak lebih dari 3 cm yang tidak menimbulkan rasa sakit
dan terlokalisir, jaringan ini tumbuh akibat adanya trauma
tunggal dan ringan yang berlangsung terus-menerus sehingga
terjadi inflamasi kronis atau infeksi. Myofibroma umumnya
didapatkan pada orang dewasa dan anak-anak namun terjadinya
sangat individual dapat mengenai segala umur dan jenis
kelamin. Penyebab myofibroma umumnya berasal dari gigi atau
penggunaan protesa. Angka kejadian pada wanita menunjukkan
66% terjadi pada segala usia namun paling sering pada dekade
keempat sampai dengan keenam dalam kehidupan. Myofibroma
sering terjadi di rongga mulut (71%) pada daerah bukal, labial,
dan lidah bagian lateral. Massa myofibroma dapat berbentuk
bulat, bertangkai, dan mencapai ukuran maksimal dalam
beberapa bulan. Umumnya mempunyai ukuran 1,5 cm tidak
menimbulkan gejala, padat, warnanya seperti jaringan sekitar,
sedikit dilapisi jaringan keratin, dapat timbul ulserasi oleh karena
trauma yang berulang.
b) Histopatologis
Gambaran histologis menunjukkan terdiri dari sekumpulan
jaringan kolagen yang berlapis yang dipisahkan oleh beberapa
jenis jaringan fibroblas atau fibrosit dan pembuluh darah halus.
Permukaan lesi ditutupi oleh selapis epitel skuamosa bertingkat
dan umumnya terlihat teratur dan menunjukkan pemendekan
dan rete pegs yang rata. Pada saat trauma terjadi pada jaringan
akan timbul vasodilatasi, edema dan infiltrasi sel inflamasi
dengan berbagai tingkatan. Daerah tersebut akan terlihat difus,
kalsifikasi lokal dan terjadi osifikasi.
c) Terapi dan Prognosis
Eksisi surgical (ekstirpasi) merupakan terapi pilihan untuk
perawatan myofibroma tanpa harus menghilangkan batas
mukosa normal sekitarnya. Rekurensi dapat terjadi apabila faktor
penyebab tidak dihilangkan.
Neurilemoma
Neurilemmoma atau yang dikenal juga sebagai schwannoma adalah salah satu jenis
tumor saraf jinak. Tumor ini dapat menyebabkan dislokasi saraf dan fungsional saraf
berkurang, serta dapat berubah menjadi malignant schwannoma. Lokasi yang paling
sering terlibat adalah mandibula dan lidah. Neurilemoma dapat timbul dari kelainan
genetik yang disebut neurofibromatosis.
a) Gambaran Klinis
Biasanya neurilemoma berkapsul, berkembang lambat, berasal dari sel schwann
yang berdifferensiasi, yang berlokasi dalam tulang tetapi kurang dari 1% tumor
dalam tulang.. Gambaran foto ronsennya berupa radiolusensi, umumnya
unilokular berbatas jelas, tapi bisa multilokular, erosi atau resorpsi pada akar gigi
yang terlibat dengan divergensi akar dan dystrophic calcification. Pada nervus
dentalis inferior terlihat sebagai pelebaran elongated bulbous pada kanalis
mandibularis. Gambaran khas pada computed tomography (CT) adalah
incomplete bone septa.
b) Histopatologis
Gambaran histologisnya memiliki pola selular yang khas, yaitu area Antony tipe
A, area Antony tipe B, serta Verocay bodies. Analisis immunostaining penting
untuk diagnosa tumor ini.
c) Terapi dan Prognosis
Prognosa perawatan sangat baik. Rekurensi jarang terjadi, jika tumor telah
dieksisi secara sempurna.
Leiomyoma
Leiomyoma adalah tumor jinak pada otot polos yang sering ditemukan pada uterus,
saluran gastrointestinal, dan kulit. Tumor ini jarang terjadi pada rongga mulut. Ada 3
tipe dari tumor ini :
- Leiomyoma padat
- Leiomyoma vascular (angiomyoma atau angioleiomyoma)
- Leiomyoma epitel (leiomyobalstoma)
Leiomyoma pada rongga mulut yang banyak ditemukan adalah tipe padat(solid) dan
vascular (angiomyomas paling sering terjadi sekitar 75%)
a) Gambaran Klinis
Leiomyoma pada rongga mulut dapat terjadi pada semua umur, pertumbuhannya
relative lambat, massanya keras, bernodul. Bersifat asimtomatik, untuk
leiomyoma solid berwarna normal sedangkan angiomyoma berwarna kebiru-
biruan. Daerah rongga mulut yang sering terkena adalah bibir, lidah, palatum, dan
pipi.
b) Histopatologis
- Leiomyoma padat berbentuk tumor yang memiliki batas yang tegas dan
terdapat jalinan gumpalan/ gelendong dari sel-sel otot polos.
- Leiomyoma vascular (angiomyoma) merupakan lesi dengan batas multipel
yang berliku-liku pada dinding pembuluh darah dengan dinding yang tipis
karena adanya hyperplasia dari otot polos yang melapisi dinding pembuluh
darah.
c) Terapi dan Prognosis
Oral leiomyoma dapat di sembuhkan dengan pembedahan eksisi lokal. Bila
psroses pengangkatan baik maka rekurensi lesi jarang terjadi.
Granular cell Tumor
Granular cell tumor merupakan tumor jinak yang sering terjadi pada permukaan kulit
dan mukosa tetapi lebih sering terjadi pada lidah (40%). Granular cell tumor disebut
juga Abrikossoff's tumor. Jarang berpotensi menjadi ganas.
a) Gambaran Klinis
Berupa jaringan yang padat dengan ukuran yang tidak lebih dari 3cm, berwarna
pink dan terkadang kekuning-kuningan, lokasinya pada dermis atau subkutis dan
beberapa dapat di temukan pada submukosa (lidah, mukosa bukal dan palatum).
Lesi ini dapat bertahan hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun tanpa
disadari oleh penderita.
b) Histopatologis
Granular cell tumor terbentuk dari sel polygonal yang ukurannya membesar
dengan eosinofilik yang berlimpah dan berwarna pucat. Ditemukan juga granular
sitoplasma dan nucleus vesikuler kecil.
c) Terapi dan Prognosis
Prognosa terbaik adalah dengan melakukan eksisi lokal. Rekurensi jarang terjadi.