12
PEMBAHASAN Anatomi dan Fisiologi Telinga Anatomi telinga dibagi atas telinga luar,telinga tengah,telinga dalam: Telinga Luar Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membran tympani. Telinga luar atau pinna merupakan gabungan dari tulang rawan yang diliputi kulit. Daun telinga terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit. Liang telinga (meatus akustikus eksternus) berbentuk huruf S, dengan rangka tulang rawan pada sepertiga bagian luar, di sepertiga bagian luar kulit liang telinga terdapat banyak kelenjar serumen (modifikasikelenjar keringat = Kelenjar serumen) dan rambut. Kelenjar keringat terdapat pada seluruh kulit liang telinga. Pada dua pertiga bagian dalam hanya sedikit dijumpai kelenjar serumen, dua pertiga bagian dalam rangkanya terdiri dari tulang. Panjangnya kira-kira 2,5 - 3 cm. Meatus dibatasi oleh kulit dengan sejumlah rambut, kelenjar sebasea, dan sejenis kelenjar keringat yang telah mengalami modifikasi menjadi kelenjar seruminosa, yaitu kelenjar apokrin tubuler yang berkelok- kelok yang menghasilkan zat lemak setengah padat berwarna kecoklat-coklatan yang dinamakan serumen (minyak telinga). Serumen berfungsi menangkap debu dan mencegah infeksi.

Tugas Reffereshing Anatomi Telinga Dan Fisiologi Pendengaran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

anatomi dan fisiologi pendengaran

Citation preview

Page 1: Tugas Reffereshing Anatomi Telinga Dan Fisiologi Pendengaran

PEMBAHASAN

Anatomi dan Fisiologi Telinga

Anatomi telinga dibagi atas telinga luar,telinga tengah,telinga dalam:

Telinga Luar

Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membran tympani.

Telinga luar atau pinna merupakan gabungan dari tulang rawan yang diliputi kulit. Daun

telinga terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit. Liang telinga (meatus akustikus eksternus)

berbentuk huruf S, dengan rangka tulang rawan pada sepertiga bagian luar, di sepertiga

bagian luar kulit liang telinga terdapat banyak kelenjar serumen (modifikasikelenjar keringat

= Kelenjar serumen) dan rambut. Kelenjar keringat terdapat pada seluruh kulit liang telinga.

Pada dua pertiga bagian dalam hanya sedikit dijumpai kelenjar serumen, dua pertiga bagian

dalam rangkanya terdiri dari tulang. Panjangnya kira-kira 2,5 - 3 cm. Meatus dibatasi oleh

kulit dengan sejumlah rambut, kelenjar sebasea, dan sejenis kelenjar keringat yang telah

mengalami modifikasi menjadi kelenjar seruminosa, yaitu kelenjar apokrin tubuler yang

berkelok-kelok yang menghasilkan zat lemak setengah padat berwarna kecoklat-coklatan

yang dinamakan serumen (minyak telinga). Serumen berfungsi menangkap debu dan

mencegah infeksi.

Page 2: Tugas Reffereshing Anatomi Telinga Dan Fisiologi Pendengaran

Gambar 1 : Telinga luar, telinga tengah, telinga dalam. Potongan Frontal Telinga

T elinga Tengah

Telinga tengah berbentuk kubus dengan :

Batas luar : Membran timpani

Batas depan : Tuba eustachius

Batas Bawah : Vena jugularis (bulbus jugularis)

Batas belakang : Aditus ad antrum, kanalis fasialis pars vertikalis.

Batas atas : Tegmen timpani (meningen / otak )

Batas dalam : Berturut-turut dari atas ke bawah kanalis semi sirkularis

horizontal, kanalis fasialis,tingkap lonjong (oval window),tingkap

bundar (round window) dan promontorium.

Membran timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang telinga dan

terlihat oblik terhadap sumbu liang telinga. Bagian atas disebut Pars flaksida (Membran

Shrapnell), sedangkan bagian bawah Pars Tensa (membrane propia). Pars flaksida hanya

berlapis dua, yaitu bagian luar ialah lanjutan epitel kulit liang telinga dan bagian dalam

dilapisi oleh sel kubus bersilia, seperti epitel mukosa saluran napas. Pars tensa mempunyai

Page 3: Tugas Reffereshing Anatomi Telinga Dan Fisiologi Pendengaran

satu lapis lagi ditengah, yaitu lapisan yang terdiri dari serat kolagen dan sedikit serat elastin

yang berjalan secara radier dibagian luar dan sirkuler pada bagian dalam.

Bayangan penonjolan bagian bawah maleus pada membrane timpani disebut umbo.

Dimembran timpani terdapat 2 macam serabut, sirkuler dan radier. Serabut inilah yang

menyebabkan timbulnya reflek cahaya yang berupa kerucut. Membran timpani dibagi dalam

4 kuadran dengan menarik garis searah dengan prosesus longus maleus dan garis yang tegak

lurus pada garis itu di umbo, sehingga didapatkan bagian atas-depan, atas-belakang, bawah-

depan serta bawah belakang, untuk menyatakan letak perforasi membrane timpani.

Didalam telinga tengah terdapat tulang-tulang pendengaran yang tersusun dari luar

kedalam, yaitu maleus, inkus, dan stapes. Tulang pendengaran didalam telinga tengah saling

berhubungan . Prosesus longus maleus melekat pada membrane timpani, maleus melekat

pada inkus dan inkus melekat pada stapes. Stapes terletak pada tingkap lonjong yang

berhubungan dengan koklea. Hubungan antar tulang-tulang pendengaran merupakan

persendian.

Telinga tengah dibatasi oleh epitel selapis gepeng yang terletak pada lamina propria

yang tipis yang melekat erat pada periosteum yang berdekatan. Dalam telinga tengah terdapat

dua otot kecil yang melekat pada maleus dan stapes yang mempunyai fungsi konduksi suara.

maleus, inkus, dan stapes diliputi oleh epitel selapis gepeng. Pada pars flaksida terdapat

daerah yang disebut atik. Ditempat ini terdapat aditus ad antrum, yaitu lubang yang

menghubungkan telinga tengah dengan antrum mastoid. Tuba eustachius termasuk dalam

telinga tengah yang menghubungkan daerah nasofaring dengan telinga tengah.

Gambar 2 : Membran Timpani

Page 4: Tugas Reffereshing Anatomi Telinga Dan Fisiologi Pendengaran

Telinga tengah berhubungan dengan rongga faring melalui saluran eustachius (tuba

auditiva), yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan antara kedua sisi membrane

tympani. Tuba auditiva akan membuka ketika mulut menganga atau ketika menelan

makanan. Ketika terjadi suara yang sangat keras, membuka mulut merupakan usaha yang

baik untuk mencegah pecahnya membran tympani. Karena ketika mulut terbuka, tuba

auditiva membuka dan udara akan masuk melalui tuba auditiva ke telinga tengah, sehingga

menghasilkan tekanan yang sama antara permukaan dalam dan permukaan luar membran

tympani.

Telinga Dalam

Telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) yang berupa dua setengah lingkaran

dan vestibuler yang terdiri dari 3 buah kanalis semisirkularis. Ujung atau puncak koklea

disebut holikotrema, menghubungkan perilimfa skala timpani dengan skala vestibuli.

Kanalis semi sirkularis saling berhubungan secara tidak lengkap dan membentuk

lingkaran yang tidak lengkap.

Pada irisan melintang koklea tampak skala vestibuli sebelah atas, skala timpani

sebelah bawah dan skala media (duktus koklearis) diantaranya. Skala vestibuli dan skala

timpani berisi perilimfa, sedangkan skala media berisi endolimfa. Dasar skala vestibuli

disebut sebagai membrane vestibuli (Reissner’s membrane) sedangkan dasar skala media

adalah membrane basalis. Pada membran ini terletak organ corti.

Pada skala media terdapat bagian yang berbentuk lidah yang disebut membran

tektoria, dan pada membran basal melekat sel rambut yang terdiri dari sel rambut dalam, sel

rambut luar dan kanalis corti, yang membentuk organ corti.

Page 5: Tugas Reffereshing Anatomi Telinga Dan Fisiologi Pendengaran

Gambar 4 : Gambar labirin bagian membrane labirin bagian tulang, Telinga Dalam

Koklea

Bagian koklea labirin adalah suatu saluran melingkar yang pada manusia panjangnya

35mm. koklea bagian tulang membentuk 2,5 kali putaran yang mengelilingi sumbunya.

Sumbu ini dinamakan modiolus, yang terdiri dari pembuluh darah dan saraf. Ruang di dalam

koklea bagian tulang dibagi dua oleh dinding (septum). Bagian dalam dari septum ini terdiri

dari lamina spiralis ossea. Bagian luarnya terdiri dari anyaman penyambung, lamina spiralis

membranasea. Ruang yang mengandung perilimfe ini dibagi menjadi : skala vestibule (bagian

atas) dan skala timpani (bagian bawah). Kedua skala ini bertemu pada ujung koklea. Tempat

ini dinamakan helicotrema. Skala vestibule bermula pada fenestra ovale dan skala timpani

berakhir pada fenestra rotundum. Mulai dari pertemuan antara lamina spiralis membranasea

kearah perifer atas, terdapat membrane yang dinamakan membrane reissner. Pada pertemuan

kedua lamina ini, terbentuk saluran yang dibatasi oleh:

1. membrane reissner bagian atas

2. lamina spiralis membranasea bagian bawah

3. dinding luar koklea

Page 6: Tugas Reffereshing Anatomi Telinga Dan Fisiologi Pendengaran

saluran ini dinamakan duktus koklearis atau koklea bagian membrane yang berisi

endolimf. Dinding luar koklea ini dinamakan ligamentum spiralis.disini, terdapat stria

vaskularis, tempat terbentuknya endolimf.

Gambar 5 : Koklea

Didalam lamina membranasea terdapat 20.000 serabut saraf. Pada membarana

basilaris (lamina spiralis membranasea) terdapat alat korti. Lebarnya membrane basilaris dari

basis koklea sampai keatas bertambah dan lamina spiralis ossea berkurang. Nada dengan

frekuensi tinggi berpengaruh pada basis koklea. Sebaliknya nada rendah berpengaruh

dibagian atas (ujung) dari koklea.

GAMBAR 6 : Organ korti 2,3

Pada bagian atas organ korti, terdapat suatu membrane, yaitu membrane tektoria.

Membrane ini berpangkal pada Krista spiralis dan berhubungan dengan alat persepsi pada

alat korti. Pada alat korti dapat ditemukan sel-sel penunjang, sel-sel persepsi yang

mengandung rambut. Antara sel-sel korti ini terdapat ruangan (saluran) yang berisi kortilimf.

Duktus koklearis berhubungan dengan sakkulus dengan peralatan duktus reunions.

Bagian dasar koklea yang terletak pada dinding medial cavum timpani menimbulkan

penonjolan pada dinding ini kearah cavum timpani. Tonjolan ini dinamakan promontorium.

Page 7: Tugas Reffereshing Anatomi Telinga Dan Fisiologi Pendengaran

Vestibulum

Vestibulum letaknya diantara koklea dan kanalis semisirkularis yang juga berisi

perilimf. Pada vestibulum bagian depan, terdapat lubang (foramen ovale) yang berhubungan

dengan membrane timpani, tempat melekatnya telapak (foot plate) dari stapes. Di dalam

vestibulum, terdapat gelembung-gelembung bagian membrane sakkulus dan utrikulus.

Gelembung-gelembung sakkulus dan utrikulus berhubungan satu sama lain dengan

perantaraan duktus utrikulosakkularis, yang bercabang melalui duktus endolimfatikus yang

berakhir pada suatu lilpatan dari duramater, yang terletak pada bagian belakang os

piramidalis. Lipatan ini dinamakan sakkus endolimfatikus. Saluran ini buntu.

Sel-sel persepsi disini sebagai sel-sel rambut yang di kelilingi oleh sel-sel penunjang

yang letaknya pada macula. Pada sakkulus, terdapat macula sakkuli. Sedangkan pada

utrikulus, dinamakan macula utrikuli.

Kanalis semisirkularisanlis

Di kedua sisi kepala terdapat kanalis-kanalis semisirkularis yang tegak lurus satu

sama lain. didalam kanalis tulang, terdapat kanalis bagian membran yang terbenam dalam

perilimf. Kanalis semisirkularis horizontal berbatasan dengan antrum mastoideum dan

tampak sebagai tonjolan, tonjolan kanalis semisirkularis horizontalis (lateralis).

Kanalis semisirkularis vertikal (posterior) berbatasan dengan fossa crania media dan

tampak pada permukaan atas os petrosus sebagai tonjolan, eminentia arkuata. Kanalis

semisirkularis posterior tegak lurus dengan kanalis semi sirkularis superior. Kedua ujung

yang tidak melebar dari kedua kanalis semisirkularis yang letaknya vertikal bersatu dan

bermuara pada vestibulum sebagai krus komunis.

Kanalis semisirkularis membranasea letaknya didalam kanalis semisirkularis ossea.

Diantara kedua kanalis ini terdapat ruang berisi perilimf. Didalam kanalis semisirkularis

membranasea terdapat endolimf. Pada tempat melebarnya kanalis semisirkularis ini terdapat

sel-sel persepsi. Bagian ini dinamakan ampulla.

Sel-sel persepsi yang ditunjang oleh sel-sel penunjang letaknya pada Krista ampularis

yang menempati 1/3 dari lumen ampulla. Rambut-rambut dari sel persepsi ini mengenai

organ yang dinamakan kupula, suatu organ gelatinous yang mencapai atap dari ampulla

sehingga dapat menutup seluruh ampulla.

Page 8: Tugas Reffereshing Anatomi Telinga Dan Fisiologi Pendengaran

Fisiologi pendengaran

Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energy bunyi oleh daun telinga dalam

bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke koklea. Getaran tersebut

menggetarkan membran timpani diteruskan ketelinga tengah melalui rangkaian tulang

pendengaran yang akan mengimplikasi getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan

perkalian perbandingan luas membran timpani dan tingkap lonjong. Energi getar yang telah

diamplifikasi ini akan diteruskan ke stapes yang menggerakkan tingkap lonjong sehingga

perilimfa pada skala vestibule bergerak. Getaran diteruskan melalui membrane Reissner yang

mendorong endolimfa, sehingga akan menimbulkan gerak relative antara membran basilaris

dan membran tektoria. Proses ini merupakan rangsang mekanik yang menyebabkan

terjadinya defleksi stereosilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi

penglepasan ion bermuatan listrik dari badan sel. Keadaan ini menimbulkan proses

depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan neurotransmiter ke dalam sinapsis yang akan

menimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius, lalu dilanjutkan ke nucleus auditorius

sampai ke korteks pendengaran (area 39-40) di lobus temporalis.

Gambar 7 : Fisiologi Pendengaran

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga,Hidung ,Tenggorok Kepala & Leher.Edisi VII.

Penerbit FK-UI, Jakarta 2012

Page 9: Tugas Reffereshing Anatomi Telinga Dan Fisiologi Pendengaran

2. Boies, dkk. Buku Ajar Penyakit THT Edisi 6, Jakarta: EGC. 1997