14
GAMBAR 1 Anamnesis: Rasa gatal dan nyeri pada bibir dan hidung sejak 2 hari yang lalu disertai demam, nyeri tulang, lemas, malaise dan nyeri otot Status Dermatologis: Tampak vesikel bergerombol diatas kulit yang eritematus, diantara gerombolan terdapat kulit normal, umur satu gerombolan dengan gerombolan yang lain berbeda, jumlah multipel dengan distribusi regional. Diagnosa Banding: 1. Herpes Simplex 2. Impetigo Bullosa 3. Herpes Zoster Diagnosis Klinis: Herpes Simpleks

tugas kel G

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas kelompok G

Citation preview

GAMBAR 1

Anamnesis:Rasa gatal dan nyeri pada bibir dan hidung sejak 2 hari yang lalu disertai demam, nyeri tulang, lemas, malaise dan nyeri ototStatus Dermatologis: Tampak vesikel bergerombol diatas kulit yang eritematus, diantara gerombolan terdapat kulit normal, umur satu gerombolan dengan gerombolan yang lain berbeda, jumlah multipel dengan distribusi regional.Diagnosa Banding:1. Herpes Simplex2. Impetigo Bullosa3. Herpes ZosterDiagnosis Klinis:Herpes SimpleksPemeriksaan Penunjang :1. Tzanck test2. Pewarnaan Gram

Penatalaksanaan:a. Medikamentosa Sistemik : Oral Acyclovir dosis 5x200 mg sehari selama 5 hari Topical: Preparat Acyclovir, Povidone Iodine untuk anti septik apabila vesikelnya sudah pecah

b. Edukasi Hindari kontak mukosa pasien yang terinfeksi dengan mukosa orang lain selama masih terjangkit penyakit ini. Minum obat yang telah diberikan dokter secara teratur.

GAMBAR 2

Anamnesis:Wanita 30 tahun mengeluh gatal dan bercak merah pada lipat paha bilateral sejak 2 minggu yang lalu. Sudah pernah mendapatkan obat hidrokortison tetapi gatal bertambah setelah penggunaan obat tersebut.

Status Dermatologis: Regio axillaris sinistra, inguinalis dextra et sinistra: Makula dan patch eritematus batas tegas, tepi polisiklik dan lebih aktif, terdapat sentral healing, jumlah multipel dengan distribusi regional.Diagnosis Banding: 1. Tinea Kruris2. Dermatitits Iritan3. Dermatitis SeboroikDiagnosis Klinis: Tinea KrurisPemeriksaan Penunjang : 1. Pemeriksaan KOH 10-20% / dapat + tinta parker 2. Kultur Penatalaksanaana. Medikamentosa Sistemik: Ketokonazol 1 tablet (200 mg/hari) Topikal: Salap Whitfield 2x/hari , Salap Mikonazole 2x/harib. Edukasi Jangan menggunakan pakaian dalam yang lembab Jagalah personal higyne Gunakan obat sesuai aturannya selama 3 minggu apabila 2 minggu setelah KOH negatif/ klinis membaik maka gunakan obat fungistatik untuk mencegah kekambuhan.

GAMBAR 3

AnamnesisTerdapat lesi pada penis pasien sejak tujuh minggu yang lalu. Pasien sudah menikah dan terakhir berhubungan dengan istri baru-baru ini. Pasien bekerja sebagai supir dan sebelumnya sering berhubungan seksual dengan wanita tunasusila. lesi terasa nyeri saat disentuh. Pasien juga mengeluhkan anoreksia, berat badan menurun, malaise, nyeri kepala, ada demam tidak tinggi dan atralgia. Lesi tidak gatal.Status DermatologisRegion genitalia (Penis) ulcus dangkal dengan dasar kotor, diameter bervariasi, milier dan lentikuler, dengan jumlah multiple, dan nyeri pada perabaan.Diagnosa Banding1. Sifilis2. Ulkus molle3. Pemphigus vulgarisDiagnosa klinis Sifilis

Pemeriksaan Penunjang1. Pemeriksaan Mikroskop Lapangan Gelap (Dark Field)1. Penentuan antibody dalam serum1. Kultur Jaringan Penatalaksanaana. Medikamentosa Sistemik1. Stadium 11. Benzatin Penicillin G IM dosis tunggal1. Doksisiklin tablet 2 x 100 mg selama 4 ninggu1. Tetrasiklin tablet 4 x 500 mg slm 4 minggu1. Erityromisin tablet 4 x 500 mg skm 4 minggu1. Stadium 21. Benzatin Penicillin G IM slm 3 minggu1. Doksisiklin tablet 2x100 mg slm 4 minggu1. Tetrasiklin tablet 4x500 mg slm 4 minggu3. Stadium laten Benzatin penicillin G IM 1 minggu sekali slm 3 minggu Bila alergi penicillin Doksisiklin 2x100mg slm 4 mnggu Tetrasiklin 4x500 slm 4 mnggu Eritromisin 4x500 mg slm 4 mnggu

b. Edukasi Penanganan terhadap pasangan seksual Konseling cara pencegahan, penularan dan pengobatan siphylis.

GAMBAR 4

Anamnesis:Ada lesi padat (papul) pada tangan, jari-jari tangan, jari-jari kaki, telapak kaki (epidermis dan mukosa). Ukuran lesi semakin lama semakin membesar, mula-mula sebesar kepala jarum pentul, dalam beberapa minggu sampai bulan membesar , bahkan ada yang sebesar kelereng. Terjadi perubahan bentuk dan warna pada lesi, mula-mula berwarna seperti kulit biasa, jernih, kemudian tumbuh menonjol, permukaan kasar dan berwarna lebih gelap. Transmisi bias melalui kontak kulit.Status DermatologisRegio digiti 3 dan 4 distal manus sinistra, digiti 2 distal manus dextra, tampak papula sewarna dengan warna kulit, dengan permukaan verukosa, jumlah multiple dengan distribusi regional.

Diagnosa Banding:1. Veruca vulgaris1. Moluscum contagiosum1. Seboroik keratosisDiagnosis Klinis Veruca VulgarisPemeriksaan Penunjang:1. Histopatologi untuk membedakaan bentukan papiloma apakah berupa keganasan atau bukan. Lihat keadaan dermis (pelebaran pembuluh darah dan adanya sel radang) dan epidermis (hyperkeratosis, akantosis, parakeratosis, papilomatosis).1. Biopsi kulit. Sama dengan histopatologi. Penatalaksanaan:Penatalaksanaan veruka vulgaris didasarkan pada usia penderita, lokasi ruam, perluasan ruam dan tingkat kemampuan ruam. Pada 2/3 kasus, veruca dapat mengalami regresis spontan dalam waktu 2 tahun. Prinsip terapi definitive untuk veruca adalah menghilangkan veruka tersebut dengan jalan antara lain:1. Bedah, yang meliputi bedah beku (dengan CO2 , N2, dan N2O) bedah scalpel, bedah listrik, bedah laser.1. Non bedah, yang meliputi larutan AgNo3 25%, Asam trikloroasetat 50%, 5-fluorouracil, retinoids, interferon.

GAMBAR 5 Anamnesis: Pasien mengeluh timbul gelembung berisi air dan menyebar hampir ke seluruh tubuh selama 5 hari, disertainya rasa gatal.Status Dermatologis: Regio thorachalis dan abdominalis tampak makula eritema, ukuran milier, lentikuler, dan gutata, jumlah multipel, susunan diseminata, letak diskret, gambaran anular, penyebaran irisformis.Diagnosis Banding: 1. Eritema mulitiform2. Pemfigus Eritematous3. Dermatitis MedikamentosaDiagnosis Klinis: Eritema MultiformPemeriksaan Penunjang: Pemeriksaan Kimia Darah Test Nikolsky

Tatalaksana:a. Medikamentosa Sitemik: Antibiotik seperti gentamisin 1g/hari IV, oksitetrasiklin 4x500 mg/hari, Claforan 1g/hari IV. Kortikosteroid per oral seperti prednisone 3 x 10 mg sehari. Jaga keseimbangan elektrolit dengan memberi makanan dan elektrolit melalui vena

b. Edukasi Meningkatkan daya tahan tubuh dengan istirahat, makan makanan yang bergizi (tidak ada pantangan untuk makan), dan menjaga kebersihan diri. Hindari kontak dengan orang lain Hindari sinar matahari, hawa dingin

GAMBAR 6

AnamnesisAda nyeri, gatal dan rasa panas di sekitar lesi serta adanya malaise. Perkembangan ruam dimulai dari eritema yang berkembang menjadi papula dan vesikel yang dengan cepat membesar dan menyatu sehingga terbentuk bula. Sebelum kulit mengal;ami ruam, pasien mengalami demam.

Status dermatologisPada regio torakalis anterior dan posterior terdapat vesikel berkelompok di atas kulit yang eritoma, jumlahnya multiple dengan ukuran milier dan lentikuler.

Diagnosis banding1. Herpes zoster1. Dermatitis Kontak Alergi1. Varisela

Diagnosa Klinis Herpes Zooster

Pemeriksaan penunjang1. Tzanc test1. Kultur virus

Penatalaksanaana. Medikamentosa Sistemik: Umum: Pemberian analgetik dan bila terdapat infeksi sekunder diberikan Eritromisin atau Doksisiklin Khusus: asiklovir, untuk neuralgia pasca hepatica diberikan aspirin, amitriptyline (Antidepresan Trisiklik) dan Karbamazepin. Topical: Basah : kompres larutan garam faali Erosi : salep sodium fusidat Kering : bedak salisil 2%

b. EdukasiPasien disuruh banyak istirahat dan menjaga kesehatan karena herpes zoster mudah mengalami infeksi sekunder.