3
PENGALIHAN FUNGSI LAHAN PERTANIAN DI KOTA MALANG Konsep Esensial Geografi a. Konsep lokasi Alih fungsi lahan banyak terjadi di kota malang terutama di daerah Klojen. Namun daerah-daerah lain seperti Kedungkandang, Lowokwaru, Sukun, dan Blimbing juga mulai menunjukkan alih fungsi lahan yang pesat. Pengalih fungsian lahan ini terjadi secara pesat karena adanya kemajuan sarana dan prasarana sehingga menarik minat masyarakat menuju wilayah ini. b. Konsep jarak Kota Malang berada ditengah-tengah Kabupaten Malang. Kota Malang merupakan kota Metropolitan ke-2 di Jawa Timur setelah Surabaya dan jarak kota Malang ke wilayah lain tergolong saling berdekatan, sehingga banyak orang dari berbagai wilayah tertarik untuk ke kota ini. c. Konsep keterjangkauan Aksesibilitas di Kota Malang sangat mudah untuk dijangkau oleh berbagai transportasi dari berbagai arah. Semakin tinggi tingkat aksesibilitas di kota Malang menjadikan kondusif untuk pengembangan industri dan pemukiman yang akhirnya mendorong meningkatnya permintaan lahan oleh investor lain atau spekulan tanah sehingga harga lahan di sekitarnya meningkat. d. Konsep morfologi Kota Malang memiliki morfologi wilayah yang datar. e. Konsep diferensiasi area Perkembangan kota Malang lebih maju dibandingkan dengan wilayah di sekitarnya. Fasilitas yang ada di kota Malang juga lebih lengkap dibandingkan dengan wilayah disekitarnya seperti Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan maupun Kabupaten Mojokerto seperti fasilitas pendidikan, lapangan kerja, serta dalam kelengkapan sarana dan prasarana.

tugas alih fungsi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas

Citation preview

Page 1: tugas alih fungsi

PENGALIHAN FUNGSI LAHAN PERTANIAN DI KOTA MALANG

Konsep Esensial Geografi

a. Konsep lokasi Alih fungsi lahan banyak terjadi di kota malang terutama di daerah Klojen. Namun daerah-daerah lain seperti Kedungkandang, Lowokwaru, Sukun, dan Blimbing juga mulai menunjukkan alih fungsi lahan yang pesat. Pengalih fungsian lahan ini terjadi secara pesat karena adanya kemajuan sarana dan prasarana sehingga menarik minat masyarakat menuju wilayah ini.

b. Konsep jarakKota Malang berada ditengah-tengah Kabupaten Malang. Kota Malang merupakan kota Metropolitan ke-2 di Jawa Timur setelah Surabaya dan jarak kota Malang ke wilayah lain tergolong saling berdekatan, sehingga banyak orang dari berbagai wilayah tertarik untuk ke kota ini.

c. Konsep keterjangkauanAksesibilitas di Kota Malang sangat mudah untuk dijangkau oleh berbagai transportasi dari berbagai arah. Semakin tinggi tingkat aksesibilitas di kota Malang menjadikan kondusif untuk pengembangan industri dan pemukiman yang akhirnya mendorong meningkatnya permintaan lahan oleh investor lain atau spekulan tanah sehingga harga lahan di sekitarnya meningkat.

d. Konsep morfologiKota Malang memiliki morfologi wilayah yang datar.

e. Konsep diferensiasi areaPerkembangan kota Malang lebih maju dibandingkan dengan wilayah di sekitarnya. Fasilitas yang ada di kota Malang juga lebih lengkap dibandingkan dengan wilayah disekitarnya seperti Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan maupun Kabupaten Mojokerto seperti fasilitas pendidikan, lapangan kerja, serta dalam kelengkapan sarana dan prasarana.

f. Konsep keterkaitan antar ruang Semakin banyak penduduk di kota Malang menyebabkan kebutuhan akan lahan juga meningkat. Hal ini menyebabkan lahan-lahan pertanian yang ada di Kota Malang dialih fungsikan menjadi pemukiman dan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

g. Konsep polaPola pemukiman di Kota Malang dibangun secara berhimpitan dan bertingkat karena keterbatasan lahan.

Page 2: tugas alih fungsi

h. Konsep nilai kegunaanKebutuhan lahan untuk kegiatan nonpertanian cenderung terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan struktur perekonomian. Alih fungsi lahan pertanian sulit dihindari akibat kecenderungan tersebut. Beberapa kasus menunjukkan jika di suatu lokasi terjadi alih fungsi lahan, maka dalam waktu yang tidak lama lahan di sekitarnya juga beralih fungsi secara progresif. Menurut Irawan (2005), hal tersebut disebabkan oleh dua faktor. Pertama, sejalan dengan pembangunan kawasan perumahan atau industri di suatu lokasi alih fungsi lahan, maka aksesibilitas di lokasi tersebut menjadi semakin kondusif untuk pengembangan industri dan pemukiman yang akhirnya mendorong meningkatnya permintaan lahan oleh investor lain atau spekulan tanah sehingga harga lahan di sekitarnya meningkat.

i. Konsep aglomerasi

j. Konsep interaksiKarena banyaknya lahan pertanian yang dialih fungsikan menjadi pemukiman, industri, maupun pusat-pusat perbelanjaan menyebabkan ketersediaan pasokan pangan masyarakat di Kota Malang berkurang. Hal ini menyebabkan Malang untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan menyuplainya dari wilayah sekitarnya seperti kabupaten Malang dan Kota Batu.

.