13
Oleh : Kelompok IV Anggota : Nurlatifah Chairunisa (13513030) Atikah Sabella (13513031) Sitti Hariyati(13513032) “PENGARUH ALIH FUNGSI LAHAN HUTAN MENJADI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TERHADAPSIFAT KIMIA TANAH” (THE CONVERSION INFLUENCE OF FOREST LAND INTO OIL PALM PLANTATION AT VARIOUS PLANTING YEAR ON SOIL CHEMICAL PROPERTIES ) JURNAL AGROTEKNOLOGI, VOL. 3 NO. 1, AGUSTUS 2012: 29-34

Pengaruh Alih Fungsi Lahan Hutan Menjadi Perkebunan

  • Upload
    thy1495

  • View
    344

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sebuah ringkasan materi dari jurnal yang sebelumnya telah ada

Citation preview

Page 1: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Hutan Menjadi Perkebunan

Oleh : Kelompok IV

Anggota :

Nurlatifah Chairunisa (13513030)

Atikah Sabella (13513031)

Sitti Hariyati(13513032)

“PENGARUH ALIH FUNGSI LAHAN HUTAN MENJADI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

TERHADAPSIFAT KIMIA TANAH” (THE CONVERSION INFLUENCE OF FOREST LAND INTO OIL PALM PLANTATION AT VARIOUS

PLANTING YEAR ON SOIL CHEMICAL PROPERTIES) JURNAL AGROTEKNOLOGI, VOL. 3 NO. 1, AGUSTUS 2012: 29-34

Page 2: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Hutan Menjadi Perkebunan

JURNAL AGROTEKNOLOGI, VOL. 3 NO. 1, AGUSTUS 2012: 29-34

• Judul Jurnal : PENGARUH ALIH FUNGSI LAHAN HUTAN MENJADI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TERHADAPSIFAT KIMIA TANAH (The Conversion Influence of Forest Land Into Oil Palm Plantation at Various Planting Year on Soil Chemical Properties)

• Oleh : Oksana1, M. Irfan1, M. Utiyal Huda2

• 1 Dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Sultan Syarif Kasim Riau Kampus Raja Ali Haji

• 2Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Page 3: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Hutan Menjadi Perkebunan

HUTAN

• Menurut UU No 41 tentang kehutanan Tahun 1999 hutan didefinisikan sebagai suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya

• Alih fungsi lahan hutan adalah perubahan fungsi pokok hutan menjadi kawasan non hutan seperti, pemukiman, areal pertanian dan perkebunan. Masalah ini bertambah berat dari waktu ke waktu sejalan dengan meningkatnya luas areal hutan yang dialih-fungsikan menjadi lahan usaha lain (Widianto et al, 2003).

Page 4: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Hutan Menjadi Perkebunan

• Alih fungsi lahan dapat menyebabkan menurunnya kualitas lahan

• Tingkat kesuburan kimiawi tanah seperti kandungan unsur hara utama (N, P, K) , Kemasaman tanah (pH), Kapasitas Tukar Kation (KTK), kandungan bahan organik (C/N ratio) merupakan suatu petunjuk guna mengetahui merosotnya kesuburan tanah akibat alih fungsi lahan.

• Berdasarkan uraian tersebut penelitian ini bertujuan mengetahui dampak dari alih fungsi lahan hutan menjadi lahan perkebunan kelapa sawit pada berbagai usia tanam terhadap perubahan sifat kimia tanah, meliputi; C-organik, N total, pH, dan KTK.

Page 5: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Hutan Menjadi Perkebunan

METODE PENELITIAN

• Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juli s/d bulan Desember 2011. Lokasi penelitian terletak di Desa Tanjung Pauh, Kec. Singingi Hilir, Kab. Kuantan Singingi, Riau. Pengambilan sampel tanah dilakukan di empat macam penggunaan lahan yaitu lahan hutan dan perkebunan kelapa sawit usia tanam 2, 8 dan 16 tahun.

• Pengambilan Sampel

Pengambilan sample dilakukan secara acak, permukaan tanah yang akan diambil dibersihkan dari vegetasi yang tumbuh di atasnya. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara memasukkan paralon sepanjang 20 cm ke dalam tanah sampai paralon tenggelam seutuhnya.

Page 6: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Hutan Menjadi Perkebunan

ANALISA CONTOH TANAH

Analisa contoh tanah meliputi:

• Analisis pH tanah

• Analisis Nitrogen Total

• Analisis Kapasitas Tukar Kation

• Analisis C-organik

Page 7: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Hutan Menjadi Perkebunan

HASIL ANALISA TANAH• Kandungan pH tanah

terjadinya peningkatan pH tanah yang semula asam menjadi mendekati netral, Kenaikan yang terjadi pada pH lahan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit usia tanam 2 tahun sebesar 0.03 %, dan kembali meningkat sebesar 0.24% dari usia tanam 2 tahun ke usia tanam 8 tahun, terjadi juga peningkatan sebesar 0.26 % dari usia tanam 8 tahun menjadi usia tanam 16 tahun.

• Kandungan C-organik

Terjadi penurunan kandungan bahan organik/C-organik dari lahan hutan menjadi kebun kelapa sawit usia tanam 2 tahun sebesar 1.03 % (bahan organik) dan 0.6 % (C-organik), sedangkan pada kebun kelapa sawit usia tanam 2 tahun menjadi usia tanam 8 tahun terjadi penurunan sebesar 0.38 % (bahan organik) dan 0.22 % (C-organik), tetapi pada kebun kelapa sawit usia tanam 8 tahun menjadi 16 tahun terjadi peningkatan sebesar 0.64 % (bahan organik) dan 0.37 % (C-organik).

Page 8: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Hutan Menjadi Perkebunan

HASIL DAN PEMBAHASAN

• Jenis tanah yang terdapat pada tanah hutan adalah tanah podsolik merah kuning yang termasuk dalam golongan tanah mineral masam

• Kelapa sawit usia tanam 2 tahun

Tanah pada kebun kelapa sawit usia tanam dua tahun berwarna merah agak gelap sampai dengan kedalaman ± 20 cm, tetapi pada daerah yang agak lereng/miring pada kedalaman ± 17-20 cm terdapat pasir. Awal penanaman diberi pupuk kandang dan setelah 2 tahun diberi pupuk NPK, yang diberikan dengan interval 3 kali dalam setahun dengan dosis 2,5 kg/pohon.

• Kelapa sawit usia tanam 8 tahun

Kondisi tanah sama dengan kelapa sawit usia 2 tahun. Pemupukan yang dilakukan sama halnya dengan kebun kelapa sawit usia tanam dua tahun.

• Kelapa sawit usia tanam 16 tahun

Tanah pada perkebunan sebagian besar adalah pasir berwarna terang dan terdapat sebagaian kecil tanah berwarna coklat terang dengan ketebalan ± 2-4 cm. Pemupukan dilakukan dengan interval waktu 3 kali dalam satu tahun, pupuk yang diberikan adalah NPK, dosis yang diberikan adalah 2,5 kg.

Page 9: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Hutan Menjadi Perkebunan

• Kapaitas Tukar Kation

adanya perubahan pada kapasitas tukar kation. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kapasitas tukar kation yaitu;

1. reaksi tanah

2. Tekstur tanah

3. pemupukan dan bahan organik.

Perubahan kapasitas tukar kation dari lahan hutan menjadi kebun kelapa sawit usai tanam 2 tahun sebesar 0.04 %, begitu juga yang terjadi pada kebun kelapa sawit usia tanam 2 tahun menjadi kebun kelapa sawit usia tanam 8 tahun terjadi peningkatan sebesar 0.39 %, tetapi pad usia tanam 8 tahun menuju usia tanam 16 tahun mengalami penurunan sebesar 3.54 %.

Page 10: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Hutan Menjadi Perkebunan

• Kandungan Nitrogen Total

perubahan kandungan nitrogen total, pada lahan hutan kandungan nitrogen totalnya adalah 0.0285%, kebun kelapa sawit usia tanam 2 tahun sebesar 0.0427%, kebun kelapa sawit usia tanam 8 tahun sebesar 0.0425% dan pada usia tanam 16 tahun adalah 0.0283%

Page 11: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Hutan Menjadi Perkebunan
Page 12: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Hutan Menjadi Perkebunan
Page 13: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Hutan Menjadi Perkebunan

KESIMPULAN

1. Perubahan fungsi lahan hutan menjadi kebun kelapa sawit menunjukkan terjadinya perubahan sifat kimia tanah diantaranya, pH, C-organik, Kapasitas tukar kation, N total dan bahan organik

2. Perubahan itu menyebabkan terganggunya keseimbangan nutrisi dalam tanah itu sendiri, dimana kandungan pH tanah yang mulanya bersifat asam begeser kearah yang lebih basa, menurunnya C-organik, meningkatkan Kapasitas tukar kation, dan ketidakseimbangan N total dan bahan organik.