Upload
marinda-mega
View
20
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Manusia disamping menjadi mahluk individu juga mahluk sosial maka manusia itu dalam masyarakat selau bergaul dengan masyarakat lain dalam masyarakat.Salah satu tujuan pendidikan adalah pendidik dapat membimbing anak agar kelak hidup dapat serasi dengan masyarakat. Jadi membekali kemampuan anak didik agar anak itu kelak dapat dengan mudah menyesuaikan dirinya dengan masyarakat lingkungannya. Hal ini perlu disdari bahwa hidup di dalam masyarakat itu tidak mudah, ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya;
Citation preview
TINJAUAN SOSIOLOGIS
PENDIDIKAN DI INDONESIA
A. Pendidikan dan Masyarakat
Manusia disamping menjadi mahluk individu juga mahluk sosial maka manusia itu dalam
masyarakat selau bergaul dengan masyarakat lain dalam masyarakat.
Salah satu tujuan pendidikan adalah pendidik dapat membimbing anak agar kelak hidup
dapat serasi dengan masyarakat. Jadi membekali kemampuan anak didik agar anak itu
kelak dapat dengan mudah menyesuaikan dirinya dengan masyarakat lingkungannya. Hal
ini perlu disdari bahwa hidup di dalam masyarakat itu tidak mudah, ada beberapa faktor
yang menjadi penyebabnya;
1. Di dalam masyarakat terdapat tata kehidupan yang beraneka ragam.
Tata dalam masyarakat itu dibagi menjadi 3 yaitu norma yuridis, moral dan tradisional.
Dengan adanya norma itu, diharapkan anak-anak dapat menerima norma itu dengan
suka rela dan sanggup melaksanakan norma-norma itu.
2. Kepentingan antara individu berbeda.
Dengan adanya perbedaan kepentingan itu dimungkinkan adanya tabrakan antara
kepentingan individu yang satu dengan individu yang lain sehingga kepentingan itu
tidak bertabrakan. Pendidikanlah yang mempersiapkan anak untuk dapat
mempertahankan kepentingan orang lain sehingga tidak egois dan hidup secara
egosentris.
3. Masyarakat mempunyai perkembangan yang berbeda.
Dengan adanya perkembangan-perkembangan diharapkan anak mampu menyiapkan
dirinya untuk mengikuti perkembangannya dengan baik.
B. Perkembangan dan Pembangunan Masyarakat
Pembangunan adalah suatu usaha untuk memajukan masyarakat.
Anggota masyarakat digolongkan menjadi 2, yaitu:
a. Yang bersifat statis, yaitu orang yang selalu ingin mempertahankan yang lama saja.
Orang-prang seperti ini tidak mau melihat perubahan di dalam tempat hidupnya.
b. Yang menghendaki adanya hal-hal yang baru, yaitu mereka yang kreatif dan dinamis.
Mereka ingin pembaharuan di dalam masyarakatnya.
C. Pendidikan dan Kesadaran Kebangsaan Indonesia.
Bangsa Indonesia terdiri atas banyak suku. Bangsa ini dapat terbentuk karena adanya jiwa
persatuan. Jika kesadaran kebangsaaan itu pasang maka teguhlah persatuan indonesia tapi
jika kesadaran kebangsaan surut maka terancamlah bangsa ini. Jadi pendidikan harus
menanamkan, memupuk, mengembangkan kesadaran kebangsaan kepada anak didiknya.
D. Pendidikan dan kelestarian Pancasila.
Pancasila adalah dasar negara Indonesia karena merupakan pandangan hidup asli dari bumi
Indonesia yang diwariskan oleh nenek moyang kita. Sebagai jiwa dan pribadi, pancasila itu
harus dikembangkan pada diri anak didik, generasi muda Indonesia.
Pelestarian Pancasila dapat dilakukan melalui tiga jalur yaitu:
a. Pendidikan jalur media masa
b. Pendidikan jalur organisasi politik
c. Pendidikan melalui:
Pendidikan keluarga
Pendidikan di sekolah
Pendidikan di masyarakat
Yang memegang peranan penting dalam melestarikan Pancasila adalah pendidikan
dalam keluarga. Pendidikan di sekolah dan pendidikan di masyarakat, nilai-nilai Pancasila
untuk dihayati dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
E. Pancasila dan Kesejahteraan Masyarakat
UUD 1945 ingin mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur sejahtera berdasarkan
pancasila.
1. Tujuan Pendidikan di Indonesia,
Pasal 30 ayat 1 dan 2 mengatur pendidikan dan pengajaran di Indonesia.
2. Pasal 3 dari UUPP menyebutkan tujuan pendidikan dan pengajaran nasional
Indonesia adalah membentuk manusia susila yang cakap dan warga Negara yang
demokratis serta bertanggungjawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.
3. Manusia susila diutamakan, karena:
Individu susila tidak dapat memajukan kesejahteraan dan kemakmuran
bangsanya.
Individu yang cakap tapi tidak susila itu dapat berbahaya bagi bangsa dan
masyarakatnya.sebab kecakapan itu digunakan untuk kejahatan.
Individu susila tapi tidak cakap jauh lebih baik daripada individu cakap tapi tidak
susila.
4. Pendidikan manusia seutuhnya
Teori ilmu jiwa mengajarkan bahwa kepribadian manusia merupakan satu bulatan
antara potensi-potensi lahir dan batin bahkan jasmani dan penampilan. Dalam
kenyataan, pengetian kepribadian adalah menurut para ahli jiwa bukan mencakup
sifat bagaimana seseorang bertingkah laku dalam kehidupan dan situasi sehari-hari,
melainkan lebih ditekankan pada faktor jamaniah, penampilan, bakat, intelegensi,
sifat katakteristika.
Membahas pendidikan manusia seutuhnya adalah menganalisa secara konsepsional
dan bagaimana perwujudan manusia seutuhnya(jasmani dan rohani, akal dan
keterampilan). Berdasarkan pikiran demikian dapat diuraikan konsepsi manusia
seutuhnya itu secara mendasar, yaitu mencakup;
a. Keutuhan konsepsi subjek manusia sebagai subjek yang berkembang
b. Keutuhan wawasan manusia sebagai subjek yang sadar nilai.
Konsepsi keutuhan subjek manusia sebagai yang berkembang
Kepribadian manusia lahir dan batin adalah satu kebulatan yang utuh antara
potensi-potensi hereditas dengan faktor-faktor lingkungan. Potensi subjek
manusia secara universal mencakup 7 potensi:
1. Potensi jasmani
2. Potensi pikiran
3. Potensi rasa baik perasaan, etis-moral maupun perasaan estetis
4. Potensi karsa
5. Potensi karya
6. Potensi cipta
7. Potensi budi-nurani
Ketujuh potensi ini merupakan potensi dan watak bawaan yang berpotensial artinya
dalam proses berkembang dan tidak. Perkembangan atau aktualisnya itu akan
menentukan kualitas pribadi seseorang.
Manusia bersikap, bertindakan dan bertingkahlaku dipengaruhi wawasan terhadap
kehidupan dan nilai-nilai yang ada di dalam wawasan yang dimaksud mencakup;
a. wawasan dunia dan akhirat
b. wawasan individualitas dan social
c. wawasan jasmaniah dan rohaniah
d. wawasan masa lampau dan masa depan
wawasan ini memberikan arah dan pertimbangan dalam berbagai keputusan dan
kebijaksanaan pribadi dalam pergaulan dan kehidupan. Keputusan dalam semua sikap
dan tindakan manusia lebih-lebih orang dewasa ditentukan berdasarkan dimensi-dimensi
dalam wawasan tersebut.
Referensi Pengantar Ilmu Pendidikan hal150-161 Bab V