Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS PENGAWASAN POST MARKET
BPOM TERHADAP KOSMETIK DITINJAU
DARI PERLINDUNGAN KONSUMEN
(STUDI KASUS DI LOKA PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT KALIMANTAN TENGAH)”
S K R I P S I
Untuk memenuhi sebagai Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Program Studi Ilmu Hukum
Disusun Oleh :
DHEA SEPTI KHUSMACAHYADI
201510110311057
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS HUKUM
2021
i
PENULISAN HUKUM
TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS PENGAWASAN POST MARKET
BPOM TERHADAP KOSMETIK DITINJAU
DARI PERLINDUNGAN KONSUMEN
(Studi Kasus di Loka Pengawas Obat dan Makanan Kabupaten
Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah)”
Untuk Memenuhi sebagai Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Progam Studi Ilmu Hukum
Disusun Oleh :
DHEA SEPTI KHUSMACAHYADI
201510110311057
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS HUKUM
2021
ii
iii
iv
v
MOTTO
“Jawaban Dari Sebuah Keberhasilan Adalah Terus Belajar
Dan Tak Kenal Putus Asa”
vi
ABSTRAK
Nama : Dhea Septi Khusmacahyadi
NIM : 201510110311057
Judul : Tinjauan Yuridis Sosiologis Pengawasan Post Market
BPOM Terhadap Kosmetik Ditinjau dari
Perlindungan Konsumen (Studi Kasus di Loka
Pengawas Obat dan Makanan Kabupaten
Kotawaringin barat Kalimantan Tengah)
Dosen Pembimbing : Dr. Fifik Wiryani, S.H., M.Si., M.Hum
M. Isrok, S.H., CN, MH
Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman, keinginan seseorang untuk tampil
lebih cantik merupakan suatu hal yang wajar. Diera seperti sekarang, keindahan dan
kecantikan menjadi salah satu kriteria penilaian dalam melihat seseorang. Untuk
menunjang penampilan yang cantik dan indah maka diperlukan sesuatu sebagai
penunjang kecantikan tersebut salah satunya adalah kosmetik. Kosmetik menurut
BPOM merupakan bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan bagian
luar tubuh manusia seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian
luar, atau gigi dan membrane mukosa mulut, terutama untuk membersihkan,
mewangikan, mengubah penampilan, dan/atau mempebaiki bau badan, melindungi,
atau memelihara tubuh dalam kondisi baik. Akan tetapi, masih banyaknya kosmetik
yang beredar di masyaratakat dengan kosmetik mengandung bahan berbahaya dan
tidak memiliki izin edar. Untuk menunjang kemanan dan kesehatan konsumen
dalam menggunakan kosmetik, pemerintah memberikan peraturan perundang-
undangan bagi para pelaku usaha yaitu Pasal 2 dan Pasal 3 Peraturan BPOM Nomor
23 Tahun 2019 Tentang Pesyaratan Teknis Bahan Kosmetik, dan untuk mengatasi
peredaran kosmetik mengandung bahan berbahaya dan tidak memiliki izin edar,
terdapat non pemerintahan yang berwenang dalam mengawasi beredarnya kosmetik
yaitu BPOM. Sebagaimana menurut Perpres Nomor 80 Tahun 2017 tentang BPOM
Pasal 3 Ayat (2) dan Ayat (3), BPOM memiliki fungsi dalam mengawasi peredaran
obat, makanan, termasuk kosmetik dengan melakukan pre-post market, sehingga
dalam hal ini dapat menjadi pertanyaan bagaimana implementasi post-market
terhadap kosmetik yang dilakukan Loka POM Kobar dan bentuk penegakan hokum
apa saja yang diberikan kepada pelaku usaha yang melanggar. Penelitian ini
menggunakan metode yuridis-sosiologis. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer, data sekunder, dan tersier.
Hasil penelitian diketahui bahwa Loka POM dalam melakukan post-market
terhadap kosmetik tidak semua berupa uji lab akan tetapi Loka POM melakukan
pemeriksaan kepada sarana distribusi. Loka POM melakukan penarikan terhadap
beberapa produk kecantikan berdasarkan surat edaran dai BPOM RI dan melakukan
uji lab yang kemudian produk tersebt dimusnahkan. Dalam memberikan penegakan
hokum kepada para pelaku usaha, Loka POM memberikan penegakan hokum berpa
surat peringatan, penarikan atau penyitaan, dan dimusnahkan. Apabila dirasa
pelanggaran tersbut dilakukan berulang akan dibawa ke ranah pidana yaitu
pengadilan.
Kata Kunci: Kosmetik, BPOM, Post-Market
vii
ABSTRACT
Nama : Dhea Septi Khusmacahyadi
NIM : 201510110311057
Title : Sosiological Judicial Review of BPOM’s Post Market
Supervision of Cosmetics in term of consumer
protection (Case Study at Food and Drug Monitoring
Workshop, Kotawaringin Barat Regency, Central
Kalimantan)
Supervisor : Dr. Fifik Wiryani, S.H., M.Si., M.Hum
M. Isrok, S.H., CN, MH
Along with the rapid development of the times, someone’s desire to look more
beautiful is a natural thing. In the era ef modernization, beauty have incresingle
become on of the criteria for judging someone’s view. To support a beautiful
appearance, something is needed to support this beauty one of which is cosmetics.
Cosmetics according to BPOM are ingredients of praparations intended for us on
the outside of the human body such as the epidermis, hair, nails, lips and external
genital organs, or teeth and oral mucous membranes, especiallu to clean, scent,
change appearance, and/or repair body odor, protects, or keeps the body in good
condition. However, there are still many cosmetics circulating in society with
cosmetics containing dangerous ingrediants and do not have distribution permits.
To support the safety and health of consumers in using cosmetics, the government
provides laws and regulations for business actors, namely Article 2 and Article 3 of
BPOM Regulation Number 23 of 2019 concerning Technical Requirements for
Cosmetic Ingredients, and to overcome the distribution of cosmetics containing
hazardous materials and do not have license. There are non-govermental authorities
in charge of overseeing the circulation of cosmetics, namely BPOM. As according
to Presidential Decree Number 80 of 2017 concerning BPOM Article 3 Paragraph
(2) and Paragraph (3), BPOM has a function in supervising the distribution of drug,
food, including cosmetics by conducting post-markets, so in this case it can be a
question of how to implement post-market for cosmetics conducted by Loka POM
Kobar and what forms of law enforcement are given to business actors who violate
them. This research uses juridical-sociological methods. The types of data used in
this research are primary, secondary data, and tertiary data.
The result of the research shows that in doing post-market for cosmetics, not all of
them are in the form of lab tests, but the POM workshops do an examination of
distribution facilities. Loka POM makes withdrawals of sveral beauty products
bades on a circular from BPOM RO and conducts lab tests which are then
destroyed. I providing law enforcement to business actors, Loka POM provides law
enforcement with warning letters, withdrawals or confiscation, and is destroyed. If
it is felt that the violation was repeated, it will be brought to the realm of crime,
namely the court.
Keywords: Cosmetics, BPOM, Post-Market
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb
Bismillahirrohmanirrohim, alhamdulillah wa Syukurillah Barakallah penulis
panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, tak lupa sholawat serta salam tetap
tercurahkan kepada junjungan umat Islam Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga
penulis dapat menyelesaikan Penulisan Tugas Akhir dengan judul :
“Tinjauan Yuridis Sosiologis Pengawasan Post Market BPOM Terhadap
Kosmetik Ditinjau dari Perlindungan Konsumen (Studi Kasus di Loka
Pengawas Obat dan Makanan Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan
Tengah)”
Tujuan Penulisan Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi serta melengkapi
persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu pada Program Studi Ilmu
Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis
menghaapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan skripsi ini.
Penulisan Tugas Akhir ini tidak akan rampung tanpa adanya bantuan,
dukungan serta motivasi dari berbagai pihak yang berkontribusi dalam segala hal
serta melancarkan penyusunan Tugas Akhir ini. Dengan demikian atas segala
kerendahan hati penulis, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan segala
hormat dan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada :
1. Keluarga besar penulis, yaitu Bapak tercinta H. Mulyadi dan Ibu tercinta Hj.
Siti Khusmul Khotimah S.Pd yang selalu mendoakan, memberikan
motivasi, memberikan semangat dan pengorbanan baik dari segi morill
maupun materi kepada penulis. Dan tak lupa pula kakak penulis Yuli
Khusmacahyadi, M.Si dan adik penulis Mauly Juwita Khusmacahyadi yang
selalu memberikan semangat kepada penulis.
2. Bapak Drs. Fauzan, M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang serta Wakil Rektor beserta seluruh jajarannya.
ix
3. Bapak Dr. Tongat, S.H., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Ibu Hj. Catur Wido Haruni S.H.,MSi., M.Hum, selaku Wakil Dekan 1
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Bapak Dr. Haris S.H., M. Hum, selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Malang.
6. Bapak Said Noor Prasetyo S.H., M.H, selaku Wakil Dekan III Fakultas
Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.
7. Bapak Dr. Surya Anoraga, S.H., M.H, selaku Wali Dosen penulis.
8. Bapak/Ibu Dosen dan staff karyawan di Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Malang.
9. Afner Icos Paneri, Utin Syifa A.Z, Dini Rosyida, Utin Erlin Apriaman,
Adilah, Rizka Syarifatul, Sekaresmi Mustika Devi, Restu Eka Ayuningtyas,
dan teman teman penulis lainnya yang selalu memberikan semangat dan
motivasi kepada penulis agar tidak cepat menyerah dan patah semangat.
10. Semua teman-teman Fakultas Hukum angkatan 2015 khusunya teman-
teman kelas A atau Anak Didik Pak Surya (ADPS) 2015.
11. Mas Eri dan Om Print Copy di tirto yang sering penulis panggil Om beserta
istri yang turut membantu penulis dalam urusan mencetak skripsi maupun
berkas lainnya dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Akhir kata penuls mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan menjadi bahan masukan dalam dunia Pendidikan terutama bagi Fakultas
Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.
Malang, 25 Januari 2021
Penulis,
x
DAFTAR ISI
Lembar Cover/Sampul Dalam .................................................................... i
Lembar Pengesahan ..................................................................................... ii
Lemnbar Persetujuan .................................................................................. iii
Surat Pernyataan Penulisan Hukum .......................................................... iv
Ungkapan Pribadi/Motto............................................................................. v
Abstrak ......................................................................................................... v
Abstract ......................................................................................................... vii
Kata Pengantar ............................................................................................ viii
Daftar Isi ....................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian Bagi Mahasiswa ......................................................... 10
E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10
F. Metode Penelitian ...................................................................................... 11
1. Metode Pendekatan ............................................................................... 11
2. Lokasi Penelitian ................................................................................... 12
3. Sumber Data .......................................................................................... 12
4. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 13
5. Teknik Analisa Data .............................................................................. 14
6. Sistematika Penelitian ........................................................................... 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 16
A. Tinjauan Umum Tentang Pengawasan ...................................................... 16
1. Pengertian Pengawasan ......................................................................... 16
2. Jenis-Jenis Pengawasan ......................................................................... 17
3. Fungsi Pengawasan ............................................................................... 19
4. Sistem Pengawasan ............................................................................... 20
xi
5. Tujuan Pengawasan ............................................................................... 20
B. Tinjauan Umum Tentang Perizinan .......................................................... 21
1. Pengertian Izin ....................................................................................... 21
2. Tujuan Perizinan .................................................................................... 21
3. Prosedur Perizinan ................................................................................. 22
C. Tinjauan Umum Tentang Peredaran ......................................................... 24
D. Tinjauan Umum Tentang Kosmetik .......................................................... 25
1. Pengertian Kosmetik ............................................................................. 25
2. Penggolongan Kosmetik ........................................................................ 26
3. Bahan Kosmetik .................................................................................... 27
a. Kosmetik Pemutih Kulit Mengandung Hydroquinone ..................... 27
b. Kosmetik Pemutih Kulit Mengandung Merkuri ............................... 28
c. Kosmetik Pemutih Mengandung Asam Retinoat .............................. 28
d. Bahan Pewarna ................................................................................. 29
4. Persyaratan Kosmetik ............................................................................ 29
E. Tinjauan Umum Tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan ............... 30
1. Pengertian Badan Pengawas Obat dan Makanan.................................. 30
2. Fungsi Dan Tujuan Badan Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) .... 31
3. Kewenangan Badan Pengawas Obat Dan Makanan ............................. 33
4. Tanggung Jawab Badan Pengawas Obat Dan Makanan Terhadap
Pengawasan Obat dan Makanan ........................................................... 33
F. Tinjauan Umum Tentang Perlindungan Konsumen .................................. 34
1. Pengertian Perlindungan Konsumen ..................................................... 34
2. Asas dan Tujuan Perlindungan Konsumen ........................................... 35
3. Para Pihak Dalam Perlindungan Konsumen ......................................... 36
a. Konsumen ......................................................................................... 36
b. Pelaku Usaha .................................................................................... 39
xii
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................ 42
A. Profil Loka Pengawas Obat Dan Makanan (Loka Pom) Kabupaten
Kotawaringin Barat ................................................................................... 42
1. Lokasi .................................................................................................... 42
2. Struktur Organisasi BPOM RI .............................................................. 42
3. Struktur Organisasi Balai Besar Pengawasan dan Makanan
Palangkaraya ......................................................................................... 44
4. Struktur organisasi Loka POM Kotawaringin Barat ............................ 47
5. Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatanm Produk
Terapetik/Obat ...................................................................................... 50
6. Pengawasan NAPZA (Narkotika, Psikotropika Zat Adiktif Berbahaya) 50
7. Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Suplemen Makanan 51
8. Pengawasan Mutu Keamanan dan Kemanfaatan Suplemen Obat
Tradisional ............................................................................................ 51
9. Pengawasan Mutu Keamanan Produk Pangan ..................................... 51
10. Penyidikan kasus Tindak Pidana di Bidang Obat dan Makanan ......... 52
11. Pemberdayaan Masyarakat/Konsumen ............................................... 52
B. Tugas Pengawasan Post Market BPOM Terhadap Kosmetika. ................ 53
1. Bentuk Pengawasan Post Market oleh Loka POM Kotawaringin Barat
Terhadap Kosmetik ............................................................................... 55
2. Bentuk Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Usaha Yang Melanggar 67
BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 73
A. Kesimpulan .............................................................................................. 73
B. Saran ......................................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA
75
DAFTAR PUSTAKA
Adek Pitri, 2019 “Pengawasan Peredaran Kosmetik Ilegal oleh Balai Besar Obat
dan Makanan (BBPOM) Di Kota Pekanbaru”, JOM FISIP Vol.6
Adrian Sutedi, 2011, Hukum Perizinan Dalam Sektor Pelayanan Publik, Jakarta:
Sinar Grafika
Ahmad Miru, 2011. Prinsip-Prinsip Perlindungan Bagi Konsumen Di Indonesia,
Rajawali Pers, Jakarta
Alison Haynes, Dibalik Wajah Cantik : Fakta Tentang manfaat dan Resiko
Kosmetik (Jakarta: Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia,1997)
Ayu Mulyani Noor, Pengawasan Peredaran Produk Pangan (Makanan Olahan)
Oleh Ba;ai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Kota Pekanbaru,
JOM FISIP Volume 2. No.2-Oktober 2015
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi
Aksara
Bahder Johan Nasution, 2008. Metode Penelitian Hukum. Bandung. Mandar Maju
Departemen Dalam Negeri, Cost Accounting Planning and Control. Edisi
Kedelapan. Terjemahan Alfonso Sirait dan Herman Wibowo. Jakarta: Erlangga,
1997, hlm. 86. Dalam jurnal hukum. Baihaqi. Pengawasan Sebagai Fungsi
Manajemen Perpustakaan Dan Hubungannya Dengan Disiplin Pustakawan.
Vol.8.Banda Aceh. 2016
Gunawan Widjaja Ahmad Yani, 2003. Hukum Tentang Perlindungan Konsumen,
PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Janus Sidabalok,2010. Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, PT. Citra
Aditya BAkti, Bandung
Keputusan Kepala BPOM RI No. HK.00.05.4.1745 Tentang Kosmetik
Majalah Farmasetika, Judul Krim Pemutih Wajah dan Keamanannya oleh Retno
Haryanti, Vol.2 No.3,2017
Pasal 1 butir (13) Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang Registrasi Obat
Pasal 2 Peraturan BPOM Nomor 25 tahun 2019 tentang Cara Pembuatan Kosmetika
yang Baik
76
Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 23 Tahun 2019 tentang
Persyaratan Teknis bahan Kosmetika
77
Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 26 Tahun 2018 Tentang
Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Sektor Obat dan
Makanan.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (PKBPOM) Nomor
HK.00.05.1.23.3516 tentang Izin Edar Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik,
Suplemen Makanan, dan Makanan yang Bersumber dari Bahan Tertentu atau
Mengandung Alkohol.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor
HK.03.1.23.11.10052 Tahun 2011 tentang Pengawasan Produksi dan Peredaran
Kosmetik.
Peraturan Kepala Badan POM RI Nomor 19 Tahun 2015 Tentang Persyaratan
Teknis Kosmetik
Peraturan Kesehatan Nomor 445/MENKES/PER/V/1998 tentang Bahan, Zat,
Pewarna, Substratum, Zat Pengawet, dan Tabir Surya Pada Kosmetik
Peraturan Menteri Keseharan RI Nomor 239/Menkes/Per/V/85 Mengenai Zat
Warna Tertentu Yang Dinyatakan Sebagai Zat Berbahaya
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan
Pengawas Obat dan Makanan
Philipus M. Hadjon, 1993, Pengantar Hukum Perizinan, Surabaya; Yuridika
Priaji, Sekar Ayu Amiluhur. Perlindungan Hukum terhadap Peredaran Kosmetik
yang Merugikan Konsumen, 2018. UII Yogyakarta
Retno Iswari Trianggono dan Fatma Latifah, 2007. Buku Pegangan Ilmu
Pengetahuan Kosmetik, Jakarta: Gramedia Pustaka
Rezky Nur Amelia, Peran Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM)
Dalam Pengawasan Kosmetik Tanpa Izin Edar di Kota Makassar, 2018
Ridwan HR, 2006, Hukum Administrasi Negara, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Saiful Anwar, 2004, Sendi-Sendi Hukum Administrasi Negara, Glora Madani Press
Siagian, Sondang P,2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Bumi
Aksara
78
Soerjono soekanto, 2008, Faktor Faktor yang mempengaruhi penegakan hukum,
Jakarta, Penerbit PT.Raja Grafindo Persada
Sofyan Hari Harahap, 2001, Sistem pengawasan Manajemen (Management Control
System), Jakarta: PT Pustaka Quantum
Sujatmo,1989, Aspek-Aspek Pengawasan di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika
Sukarno K, 1992, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: Miswar
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen.
Wasitaatmaja, 1997. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik, Jakarta: Universitas
Indonesia Press
Wawancara dengan Bapak Kodon Tarigan, S. Si., Apt selaku Kepala BPOM (Badan
Pengawas Obat & Makanan) Kabupaten Kotawaringin Barat.
Wawancara dengan Bapak Kodon Tarigan, S. Si., Apt selaku Kepala BPOM (Badan
Pengawas Obat & Makanan) Kabupaten Kotawaringin Barat.
Widi Nugrahaningsih dan Mira Erlinawati, Implementasi Undang-undang Nomor
8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Terjadap Bisnis Online, Vol. 11
No.1, 2017
Y. Sri Pudyatmoko, 2009, Perizinan Problem dan Upaya Pembenahan, Jakarta:
Grasindo
Zainuddin Ali, 2009. Metode Penelitian Hukum. Jakarta. Sinar Grafika
Zurada Himmatul Ulya, Peran BPOM Dalam Pengawasan Kosmetik Produk Korea
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 Tentang BPOM Dalam
Perspektif Maslahah, UIN Walisongo Semarang
79
WEBSITE
Badan Pengawas Obat dan Makanan,
https://www.pom.go.id/new/view/direct/background, tanggal akses 3 September
2019.
Badan Pengawas Obat dan Makanan, Menguatnya Sistem Pengawasan Obat dan
Makanan, https://www.pom.go.id/new/view/direct/strategic, diakses 11 Oktober
2019.
Badan Pengawas Obat dan Makanan, Strategi Nasional Perlindungan Konsumen,
https://www.pom.go.id/new/view/direct/hotissue-stranas, diakses 11 Oktober
2019.
Badan Pengawas Obat dan Mamakan, https://www.pom.go.id/new/view/
direct/background, tanggal akses 3 September 2019.
Balai Besar/Balai POM, Loka POM di Kab. Kotawaringin Barat, Aksi Penertiban
Pasar dari Kosmetik Ilegal di Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat,
https://www.pom.go.id/new/view/more/berita/16576/Aksi-Penertiban-Pasar-dari-
Kosmetik-Ilegal-di-Pangkalan-Bun-Kabupaten-Kotawaringin-Barat.html, diakses
13 Januari 2020.
BPOM, website : https://e-bpom.pom.go.id/, tanggal akses 26 September 2019.
Departemen Dalam Negeri, Cost Accounting Planning and Control. Edisi
Kedelapan. Terjemahan Alfonso Sirait dan Herman Wibowo. Jakarta: Erlangga,
1997, hlm. 86. Dalam jurnal hukum. Baihaqi. Pengawasan Sebagai Fungsi
Manajemen Perpustakaan Dan Hubungannya Dengan Disiplin Pustakawan.
Vol.8.Banda Aceh. 2016
Malika Zakis Ahmad, Pengertian Pengawasan, https:www.malikazaakisahmad.
wordpress.com/20122/01/03-pengertian-pengawasan, diakses tanggal 9 Agustus
2019.
Website : https://diploma.chemistry.uii.ac.id/para-phenylenediamine-ppd/
Website Alodokter : https://www.alodokter.com/hydroquinone
Website BPOM : https://www.pom.go.id/new/view/direct/strategic, diakses
tanggal 25 Januari 2021
80