67
i TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA ASAP ROKOK DI BPM RIRIN YULIANTI SAWAHAN NGEMPLAK BOYOLALI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : Dexy Wulansari NIM B12009 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

  • Upload
    vunga

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

i

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA

ASAP ROKOK DI BPM RIRIN YULIANTI SAWAHAN

NGEMPLAK BOYOLALI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

Dexy Wulansari

NIM B12009

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

ii

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

iii

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melim-

pahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Bahaya Asap

Rokok” di BPM Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak Boyolali”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas

akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak bisa diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penu-

lis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmi Kesehatan

Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Anis Nurhidayati, S.ST, M.Kes selaku pembimbing yang telah mem-

berikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.

4. Ibu Ririn Yunianti, Amd.Keb selaku pimpinan BPM Ririn Yunianti Sawahan

Ngemplak Boyolali yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambi-

lan data dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

5. Seluruh ibu hamil di BPM Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak Boyolali yang

telah bersedia menjadi responden dalam pembuatan Karya Tuli Ilmiah.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

v

6. Seluruh Dosen dan Staf Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberi-

kan.

7. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh refer-

ensi dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Semua anggota keluarga yang telah memberikan dukungan dan doa demi ke-

lancaran penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Seluruh teman Prodi DIII Kebidanan yang juga berjuang menyelesaikan pen-

didikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

10. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam me-

nyelesaikan karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih ban-

yak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi

kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat

bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2015

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

vi

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2015

Dexy Wulansari

NIM : B 12.009

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA ASAP

ROKOK DI BPM RIRIN YULIANTI SAWAHAN NGEMPLAK

BOYOLALI

xiii + 52 Halaman + 22 Lampiran + 9 Tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Menurut World Health Organitation (WHO) pada tahun 2008

diperkirakan 45% wanita yang merokok dan 27% wanita hamil yang merokok. Di

Indonesia wanita yang merokok sekitar 2,3 % dan pada ibu hamil sekitar 1,7%.

Merokok selama kehamilan dapat berbahaya terhadap tumbuh kembang janin

dalam kandungan dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti kelahiran

sebelum waktunya (prematur), berat badan lahir kurang, mortalitas perinatal dan

gangguan-gangguan perkembangan janin. Selain itu rokok juga dapat

menyebabkan keguguran, gangguan tumbuh kembang anak, gangguan oksigen

pada janin, dan gangguan pernapasan

Tujuan : Mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya Asap

Rokok Di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali pada kategori baik,

cukup dan kurang.

Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.

Lokasi dan waktu penelitian di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali

yang dilaksanakan pada bulan April. Jumlah sampel sebanyak 35 ibu hamil,

dengan menggunakan tehnik pengambilan sampel total sampling. Instrumen yang

digunakan adalah kuesioner, sedangkan analisis data yang digunakan adalah

analisis univariat.

Hasil Penelitian : Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil di BPM Ririn Yulianti

Sawahan Ngemplak Boyolali yang berpengetahuan baik 7 responden (20%),

berpengetahuan cukup 60 responden (60%) dan yang pengetahuan kurang 7

responden (20%).

Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya Asap Rokok di

BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali paling banyak pada kategori

cukup yaitu 21 responden (60%).

Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, Bahaya Asap Rokok

Kepustakaan : 22 Literatur (tahun 2007-2014)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

vii

MOTTO

1. Tiada yang sia-sia dari setiap perjuangan karena Allah akan memberikan jalan

kepada setiap umatnya yang selalu berusaha tidak dengan hanya berpangku

tangan.

2. Allah selalu punya rencana terbaik bagi kita. Saat kita gagal bertubi-tubi.

3. Saat kita merasa bersalah, bahkan tanpa tuduh, kita tetap tertunduk rendah.

Saat kita merasa berdosa, bahkan tanpa hina dan caci, kita tetap terdiam malu.

Saat kita merasa ragu, bahkan tanpa pertanyaan kita tetap bergegas

menjelaskan.

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis

persembahkan :

1. Kepada Allah SWT karena atas segala karunia dan

kemudahan dalam Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Bapak dan Ibuku yang selalu memberikan doa, nasehat

dan semangat, You are my everything.

3. Ibu Anis Nurhidayati yang selalu sabar membimbingku

dan Ibu Tresia Umarianti yang selalu membantu dan

memberi support.

4. Untuk orang terkasih adik ku Ruri, Rifki dan kamu

5. Sahabat ku Rahma El Yunisiah, Mendi Berliana dan Atik

Izzah yang selalu jadi sahabat terbaikku

6. Untuk teman-teman 3A yang selalu rame dengan canda

tawa kalian

7. Almamater tercinta.

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

viii

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii

CURICULUM VITAE ................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4

E. Keaslian Penelitian ............................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ...................................................................................... 7

B. Kerangka Teori..................................................................................... 26

C. Kerangka Konsep Penelitian ................................................................ 27

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

x

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................... 28

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 28

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............................ 29

D. Variabel Penelitian ............................................................................... 30

E. Definisi Operasional............................................................................. 30

F. Instrumen Penelitian............................................................................. 31

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 35

H. Metode Penelitian dan Analisis Data ................................................... 36

I. Etika Penelitian .................................................................................... 39

J. Jadwal Penelitian .................................................................................. 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ................................................... 41

B. Hasil Penelitian .................................................................................... 41

C. Pembahasan .......................................................................................... 45

D. Keterbatasan ......................................................................................... 50

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 51

B. Saran ..................................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................... 31

Tabel 3.2 Kisi – kisi kuesioer tentang bahaya asap rokok uji coba ............. 32

Tabel 3.2 Kisi – kisi kuesioer tentang bahaya asap rokok penelitian ......... 32

Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Umur .............................. 42

Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan ...................... 42

Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan ........................ 43

Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Sumber Informasi............... 43

Tabel 4.5 Nilai Mean dan Standar Deviasi ................................................ 44

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi pengetahuan ibu hamil ............................... 45

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori ......................................................................... 26

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ..................................................................... 27

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent )

Lampiran10. Lembar Wawancara

Lampiran11. Kunci Jawaban Wawancara

Lampiran12. KuesionerPenelitian

Lampiran13. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 14. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 15. Data Hasil Uji Validitas

Lampiran 16. Data Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 17. Data Nilai r Product Moment

Lampiran 18. Data Tabulasi Hasil Penelitian

Lampiran 19. Deskripsi Data Penelitian

Lampiran 20. Hasil Perhitungan Manual

Lampiran 21. Dokumentasi Penelitian (Foto)

Lampiran22. Lembar Konsultasi

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis yang

harus dijaga sebaik mungkin dengan memperhatikan berbagai faktor yang

dapat mempengaruhi, salah satunya dengan menjauhkan diri dari paparan

rokok, baik sebagai perokok aktif maupun sebagai perokok pasif

(Mandriwati, 2008).

Merokok selama kehamilan dapat berbahaya terhadap tumbuh kembang

janin dalam kandungan. Menurut data World Health Organitation (WHO)

pada tahun 2008 diperkirakan 45% wanita yang merokok dan 27% wanita

hamil yang merokok. Di Amerika Serikat sebanyak 23,5 % ibu hamil yang

merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok selama kehamilan. Ibu

hamil yang merokok dapat menimbulkan komplikasi kehamilan, kesehatan

pada reproduksi dan janin (Sinclair, 2009).

Berdasarkan data dari WHO, wanita di Indonesia yang merokok sekitar

2,3 % dan pada ibu hamil sekitar 1,7%. Ibu hamil yang merokok akan dapat

menimbulkan berbagai komplikasi seperti kelahiran sebelum waktunya

(prematur), berat badan lahir kurang, mortalitas perinatal dan gangguan-

gangguan perkembangan janin. Selain itu rokok juga dapat menyebabkan

keguguran, gangguan tumbuh kembang anak, gangguan oksigen pada janin,

dan gangguan pernapasan (Amirudin, 2011).

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

2

Paparan asap rokok yang dapat mengakibatkan resiko pada kehamilan

biasanya terjadi pada suami yang merokok pada saat berada di dalam rumah

bersama istri dan anak yang dapat menyebab perokok pasif bagi ibu hamil.

Efek dari paparan asap rokok pada ibu hamil dapat berpengaruh pada kan-

dungan antara lain seperti bayi lahir prematur, bayi terlahir dengan berat ba-

dan lahir rendah. Pengaruh asap rokok dari suami sangat berbahaya karena

75% asap rokok akan terhirup pada ibu hamil dan dapat dikatakan resiko

tinggi apabila terpapar asap rokok yang menimbulkan efek ibu hamil menjadi

faktor bahaya bagi janin (Linda, 2011).

Pengetahuan ibu hamil tentang bahaya rokok perlahan-lahan sudah

diketahui tetapi ada saja ibu hamil yang tidak mengetahui tentang bahaya

merokok, hal ini biasanya pada ibu hamil yang berpengetahuan kurang atau

faktor lainnya, seperti faktor ekonomi dan pendidikan sehingga ibu hamil

selalu berkeinginan merokok. Faktor pengetahuan suami yang kurang yaitu

dimana suami yang merokok didalam rumah saat bersama istri dan anak-

anaknya sehingga dampak buruk pada ibu hamil yang terpapar asap rokok

dapat membahayakan kehamilan dan janin, hal ini dikarenakan suami kurang

mengetahui tentang dampak buruk asap rokok (Sujiayatini dkk, 2008).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 14 No-

vember 2014 di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali, diperoleh

jumlah data ibu hamil pada bulan Januari-September 2014 berjumlah 315

ibu hamil. Rata-rata kunjungan setiap bulan 35 ibu hamil. Hasil wawancara

yang dilakukan pada 10 orang ibu hamil, dapat disimpulkan 2 ibu hamil ber-

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

3

pengetahuan baik, 3 ibu hamil berpengetahuan cukup dan 5 ibu hamil ber-

pengetahuan kurang.

Berdasarkan latar belakang diatas, dampak asap rokok bagi ibu hamil

dapat mengalami kelahiran prematur, komplikasi kehamilan dan keguguran,

sehingga penulis tertarik melakukan penelitian mengenai “Tingkat Penge-

tahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya Asap Rokok di BPM Ririn Yulianti Sawa-

han Ngemplak Boyolali”.

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya

Asap Rokok di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali?”

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya Asap

Rokok di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang bahaya asap

rokok di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali pada

katerogi baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang bahaya asap ro-

kok di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak pada kategori cukup.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

4

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang bahaya asap ro-

kok di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali pada kate-

gori kurang.

C. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pada ibu

hamil tentang bahaya asap rokok.

2. Bagi Penulis

Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman

nyata dalam melaksanakan penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang bahaya asap rokok.

3. Bagi Instansi Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kebijakan dalam usaha

promosi kesehatan khususnya pada ibu hamil tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang bahaya asap rokok.

4. Bagi Institusi Pendidikan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Dapat digunakan sebagai sumber bacaan untuk penelitian

selanjutnya atau dijadikan referensi khususnya tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang bahaya asap rokok.

D. Keaslian Penelitian

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

5

Penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang bahaya asap

rokok pada ibu hamil pernah di lakukan,yaitu :

1. Eka Oktalili (2012), Institusi STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan

judul “Tingkat pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Bahaya Asap Rokok

pada Janinnya di RB Kusumahati Pungkruk Jetis Jaten Karanganyar tahun

2012”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

Sampel dalam penelitian ini adalah 34 ibu hamil, pengambilan sampel

yaitu dengan teknik accidental sampling. Instrumen penelitia ini adalah

kuesioner. Analisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian : pa-

da tingkat pengetahuan baik sebanyak 3 responden (8,8%), tingkat penge-

tahuan cukup sebanyak 27 responden (76,4%) dan tingkat pengetahuan

kurang sebanyak 4 responden (11,8%).

Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan terletak pada judul

penelitian, waktu penelitian, lokasi penelitian, jumlah responden, teknik

pengambilan sampel dan kategori hasil penelitian sedangkan persamaann-

ya terletak pada instrumen penelitian, metode penelitian serta analisis da-

ta.

2. Tri Windarti (2013), Institusi STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan

judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya Asap Rokok di

BPS Khoirunissa desa Karangjati Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sra-

gen Tahun 2013”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif

kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 34 ibu hamil, pengambilan

sampel yaitu dengan teknik sampling jenuh. Instrumen penelitia ini adalah

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

6

kuesioner. Analisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian : pa-

da tingkat pengetahuan baik sebanyak 8 responden (23,5%), tingkat penge-

tahuan cukup sebanyak 19 responden (55,9%) dan tingkat pengetahuan ku-

rang sebanyak 7 responden (20,6%).

Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan terletak pada judul

penelitian, lokasi penelitian, jumlah responden dan kategori hasil

penelitian sedangkan persamaannya terletak pada teknik pengambilan

sampel, instrumen penelitian, metode penelitian serta analisis data.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjaun Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan

terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan, pen-

dengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kog-

nitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tin-

dakan seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo, 2012).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2014), pengetahuan yang tercakup da-

lam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yaittu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di-

pelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat

ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang

bersifat spesifik dari seluruh bahan yang telah dipelajari atau

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

8

rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, “tahu” ini

merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginter-

pretasi materi tersebut secara benar. Orang yang menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan se-

bagainya terhadap objek yang telah dipelajari.

3) Aplikasi (applicasion)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan ma-

teri yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarn-

ya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau

penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagai

konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih

didalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kai-

tannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari

penggunaan kata-kata kerja misalnya dapat menggambarkan

(membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompok-

kan, dan sebagainya.

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

9

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukan pada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk kese-

luruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemam-

puan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi

yang ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan jus-

tivikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian-

penilaian ini berdasarkan suatu criteria yang telah ditentukan

sendiri, atau menggunakan criteria-kriteria yang telah ada.

c. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012), cara memperoleh pengetahuan

dikelompokkan menjadi 2, yaitu cara tradisional atau non ilmiah,

yakni tanpa melakukan penelitian ilmiah, dan cara modern atau ilmi-

ah, yakni melakukan proses penelitian.

1) Cara memperoleh kebenaran non ilmiah

a) Cara Coba Salah (Trial and eror)

Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,

bahkan mungkin sebelum adanya peradapan. Metode ini te-

lah digunakan orang dalam waktu yang cukup lama untuk

memecahkan berbagai masalah. Bahkan sampai sekarang

metode ini masih sering digunakan, terutama bagi mereka

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

10

yang belum atau tidak mengetahui suatu cara dalam me-

mecahkan masalah yang dihadapi.

b) Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak

sengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara kekuasaan atau otoritas

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali kebiasaan dan

tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran

apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan-

kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun dari gen-

erasi ke generasi. Sumber pengetahuan dapat berupa pem-

impin masyarakat, baik formal atau informal. Para

pemegang otoritas pada prinsipnya mempunyai mekanisme

yang sama didalam penemuan pengetahuan dan orang lain

menerima pendapat tersebut tanpa terlebih dahulu menguji

atau membuktikan kebenerannya, baik berdasarkan fakta

empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri.

d) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi

pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengala-

man merupakan sumber pengetahuan. Hal ini dilakukan

dengan cara mengulang kembali pengalaman yang di-

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

11

peroleh untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi

pada masa yang lalu.

e) Cara akal sehat (common sence)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenran. Sebagai contoh, pemberian

hadiah dan hukuman (reward and punishment) yang

dilakukan orang tua jaman dulu untuk mendisiplinkan

anaknya dalam kontek pendidikan.

f) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan

oleh Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima

dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama yang

bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut

raional atau tidak.

g) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran ini diperoleh manusia secara cepat diluar

keadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir.

Keberan ini ukur dipercaya karena tidak menggunakan cara-

cara yang raional dan sistematis.

h) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia,

cara berpikir manusia pun ikut berkembang. Disini manusia

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

12

telah mampu menggunakan penalarannya dalam

memperoleh pengetahuannya.

i) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan dari

pertanyaan-pertanyaan umum khusus ke pertanyaan yang

berisifat umum.

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pertanyaan-

pertanyaan umum ke khusus. Didalam proses berpikir

deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara

umum pada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada

semua peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk

dalam kelas itu.

2) Cara memperoleh kebenaran ilmiah

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan

pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini

disebut metode penelitian ilmiah, atau populer disebut

metodologi penelitian (research methodology). Cara ini

dikembangkan oleh Franci Bacon (1561-1626) yang kemudian

dilanjutkan oleh Deobold Van Dallen yang berhasil membuat

pencatatan yang mencakup tiga hal pokok, yaitu :

a) Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang

muncul pada saat dilakukan pengamatan.

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

13

b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak

muncul pada saat dilakukan pengamatan.

c) Gajala-gejala yang muncul secara bervariasi, yakni gejala-

gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Wawan dan Dewi (2011), faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat pengetahuan ada 2 yaitu :

1) Faktor Internal

a) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang ter-

hadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita ter-

tentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi

kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya,

hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat mening-

katkan kualitas hidup. Pada umumnya semakin tinggi pen-

didikan seseorang makin mudah menerima informasi.

b) Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang

memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara

langsung maupun secara tidak langsung. Sebaliknya orang

yang tidak memiliki pekerjaan tidak akan memiliki

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

14

pengalaman yang banyak dan relasi sehingga pengetahuan

yang didapat juga sangat kurang.

c) Umur

Umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai

berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan

dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir

dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang

yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi

kedewasaannya.

2) Faktor Eksternal

a) Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar

manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi

perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.

b) Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

e. Cara Mengukur Pengetahuan

Menurut Riwidikdo (2013), cara pengukuran pengetahuan

menggunakan rumus :

Baik : Bila nilai responden (x) > mean + 1 SD

Cukup : Bila nilai mean – 1 SD ≤ x≤ mean + 1 SD

Kurang : Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

15

2. Kehamilan

a. Pengertian

Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin didalam rahim

seseorang perempuan. Masa kehamilan didahului oleh terjadinya

pembuahan yaitu bertemunya sel sperma laki-laki dengan sel telur

yang dihasilkan oleh indung telur. Setelah pembuahan, terbentuk

kehidupan baru berupa janin dan tumbuh didalam rahim ibu yang

merupakan tempat berlidung yang aman dan nyaman bagi janin

(Pudiastuti, 2011)

b. Tanda dan gejala kehamilan

Menurut Manuaba (2013), dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1) Tanda dugaan kehamilan

a) Amenorea (terlambat datang bulan)

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pemben-

tukan folikel de graf dan ovulasi. Dengan mengetahui hari

pertama haid dengan perhitungan rumus Naegle, dapat di

tentukan perkiraan persalinan.

b) Mual dan muntah (emesis)

Pengaruh esterogen dan progesteron menyebabkan penge-

luaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah

terutama pada pagi hari disebut “morningn sickness”. Da-

lam batas yang fisiologis, keadaan ini dapat diatasi. Akibat

mual dan muntah, nafsu makan berkurang.

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

16

c) Ngidam

Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu,

keinginan yang demikian disebut Ngidam.

d) Sinkope atau Pingsan

Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)

menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan men-

imbulkan sinkop atau pingsan. Keadaan ini menghilang

setelah usia kehamilan 16 minggu.

e) Payudara tegang

Pengaruh esterogen-progesteron dan somatomamotrofin

menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara.

Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan me-

nyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.

f) Sering miksi

Desakan rahim ke depan menyebabkan kendung kemih ce-

pat terasa penuh dan sering miksi. Pada triwulan kedua,

gejala ini sudah menghilang.

g) Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus,

menyebakan untuk buang air besar.

h) Pigmentasi kulit

Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis ante-

rior menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi (kloasma

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

17

gravidarum), pada dinding perut (strie livide, strie nigra,

linea alba makin menghitam), dan sekitar payudara (hiper-

pigmentasi areola mamae, puting susu makin menonjol,

kelenjar Montgomery menonjol, pembuluh darah menonjol

pembuluh darah menifes sekitar payudara), disekitar pipi

(kloasma gravidarum).

i) Epulis

Suatu hipertrofi papilla ginggivae (gusi berdarah). Sering

terjadi pada triwulan pertama.

j) Varises atau penampakan pembuluh darah vena

Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron ter-

jadi penampakan pembuluh darah vena. Penampakan pem-

buluh darah itu terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki dan

betis, dan payudara.

2) Tanda kemungkinan hamil

a) Perut membesar

b) Uterus membesar

c) Tanda hegar (hipertropi ismus, menjadi panjang dan lunak)

d) Tanda chadwik (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,

tampak lebih merah dan kelam)

e) Tanda piscaceck (uterus membesar ke salah satu jurusan).

f) Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks.

g) Teraba ballotement (Jika dilakukan pemeriksaan palpasi di

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

18

perut ibu dengan cara menggoyang-goyangkan di salah satu

sisi, maka akan terasa “pantulan” di sisi lain).

h) Tes urine kehamilan (tes HCG) positif

Tes urine dilaksanakan minimal satu minggu setelah terjadi

pembuahan. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah mengetahui

kadar hormon gonadotropin dalam urine. Kadar yang

melebihi ambang normal, mengidentifikasi bahwa wanita

mengalami hamil.

3) Tanda pasti kehamilan

a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat

diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian

janin dapat diraba pada kehamilan lebih tua.

b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar pada umur ke-

hamilan 18 – 20 Minggu memakai Doppler dan stetoskop

Leannec.

c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya

pada usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida

umur 16 minggu.

d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgen kerangka

janin dapat dilihat.

c. Klasifikasi kehamilan

Menurut Manuaba (2013), kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan:

1) Kehamilan trimester 1 (umur kehamilan 0 sampai 12 minggu)

Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus dini-

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

19

kmati, harapan dan perubahan-perubahan pada seorang ibu ter-

jadi. Meskipun setiap tahap kehamilan mempunyai karakter

yang berbeda, kehamilan trimester pertama dapat merupakan

saat yang sulit juga.

2) Kehamilan trimester II (umur kehamilan13 sampai 28 minggu)

Janin memiliki panjang dari kepala ke bokong sekitar 65 – 78

mm dan beratnya antara 13 – 20 gram, seukuran buah pir. Me-

masuki trimester kedua, plasenta sudah berkembang sempurna

dan memberikan oksigen, nutrisi, serta membuang produk sisa

janin. Plasenta juga memproduksi hormon progesteron dan es-

trogen untuk menjaga kehamilan. Kelopak mata bayi sudah ter-

bentuk untuk melindungi mata janin selama perkembangan.

3) Kehamilan trimester III (umur kehamilan 29 sampai 40 minggu)

Trimester III adalah trimester terakhir dari kehamilan. Janin se-

dang berada di dalam tahap penyempurnaan dan akan semakin

bertambah besar sampai memenuhi seluruh rongga rahim. Se-

makin besar janin maka akan semakin terasa seluruh pergerakan

janin. Jangan lupa untuk selalu berhati-hati dan memperhatikan

tanda-tanda kegawatan seperti tanda kelahiran prematur.

d. Komplikasi kehamilan

Menurut Rukiyah dan Yulianti (2010), komplikasi dalam kehamilan

antara lain :

1) Hiperemesis Gravidarum

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

20

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang

berlebihan pada ibu hamil, seorang ibu menderita hiperemesis

gravidarum jika seorang ibu memuntahkan segala yang dimakan

dan diminumnya hingga berat badan ibu sangat turun, turgor

kulit kurang, dan timbul aseton dalam air kencing.

2) Anemia Kehamilan

Anemia kehamilan adalah suatu keadaan adanya penurunan

kadar hemoglobin, hematokrit, dan jumlah eritrosit dibawah

nilai normal. Pada penderita anemia, lebih sering disebut kurang

darah, kadar sel darah merah (Hemoglobin/Hb) dibawah nilai

normal. Penyebabnya bisa karena kekurangan zat gizi untuk

pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat, dan vitamin

B12. Tetapi yang sering terjadi adalah anemia kekurangan zat

besi.

3) Pre eklamsia

Pre eklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,

edema dan proteinuria yang timbul karena kehamilan

(Rahmawati, 2011).

4) Eklamsia

Eklamsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam

persalinan atau masa nifas yang ditandai dengan timbulnya

kejang yang didahului makin memburuknya pre eklamsia dan

terjadinya gejala-gejala nyeri kepala di daerah frontal, gangguan

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

21

penglihatan, mual (Rahmawati, 2011).

5) Keguguran

Keguguran adalah terhentinya kehamilan sebelum janin mampu

hidup di luar kandungan pada umur kurang dari 28 minggu,

keguguran sebagian besar tidak diketahui dan terjadi secara

spontan (Bandiyah, 2009). Beberapa faktor yang dapat

menyebabkan keguguran yaitu :

a) Faktor telur (ovum) yang kurang baik

b) Faktor spermatozoa yang kurang sempurna

c) Ketidak suburan lapisan dalam rahim (endometrium) yang

disebabkan oleh kekurangan gizi

d) Faktor penyakit sistemik

3. Rokok

a. Pengertian rokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70

hingga 120 mm (bervarasi tergantung negara) dengan diameter 10

mm yang berisi daun-daun tembakau yang dicacah. Rokok dibakar

pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat

dihirup lewat mulut pada ujung lain (Jaya, 2009).

b. Zat yang terkandung dalam rokok

Efek penghisap asap rokok mengalami resiko dibandingkan

dengan yang tidak menghisap asap rokok yaitu : 14 kali lebih besar

terkena resiko kanker paru-paru, mulut dan tenggorokan, 4 kali lebih

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

22

besar terkena kanker esophagus, 2 kali lebih besar terkena kanker

kandung kemih, 2 kali lebih besar terkena serangan jantung

(Jaya, 2009)

Asap rokok terdiri dari 4000 senyawa kimia dan 200

diantaranya beracun,anatara lain karbon Monoksida yang dihasilkan

oleh asap rokok yang dapat menyebabkan pembuluh darah kram,

sehingga tekanan darah bisa naik dan dinding pembuluh darah dapat

robek. Gas CO berpengaruh negatif terhadap pernafasan karena gas

CO dapat menurunkan peredaran oksigen dan orang yang

menghirupnya bisa meninggal dunia karena terus-menerus

menghirup gas CO yang bisa menyebabkan keracunan. Nikotin juga

dapat merangsang naiknya tekanan darah serta kadar kolesterol

dalam darah,yang erat kaitannya dengan terjadinya serangan jantung

(Jaya, 2009).

c. Jenis asap rokok

Menurut Jaya (2009), ada dua macam asap rokok yang

mengganggu kesehatan yaitu :

1) Asap utama (mainstream) adalah asap yang dihisap oleh

perokok.

2) Asap sampingan (sidestream) adalah asap yang merupakan

pembakaran dari ujung rokok, kemudian menyebar ke udara.

Penghisap asap sampingan memiliki resiko yang lebih tinggi

untuk menderita gangguan kesehatan akibat rokok. Perokok pasif

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

23

adalah orang-orang yang tidak merokok namun menjadi korban

perokok karena turut menghisap asap sampingan. Perokok aktif ada-

lah orang-orang yang menghisap rokok secara langsung

(Jaya, 2009).

d. Bahaya asap rokok

1) Bahaya asap rokok pada ibu hamil

Menurut Oktavianis (2011), dampak negatif rokok dan

asapnya terhadap ibu hamil diantaranya ancaman persalinan

prematur, ketuban pecah sebelum waktunya, ancaman lepasnya

plasenta sebelum lahir, plasenta previa.

Menurut Satiti (2009), bahaya asap rokok pada ibu hamil antara lain :

a) Mengalami kelahiran prematur, komplikasi kehamilan, dan

kematian bayi saat dilahirkan.

b) Memiliki resiko kehamilan ektopik sehingga untuk

mengangkat janin tersebut harus di operasi.

c) Air ketuban pecah sebelum waktunya.

d) Wanita hamil yang merokok terancam risiko keguguran

hingga 25 persen dari pada tidak merokok.

Paparan asap rokok menyebabkan kejadian BBLR. Pada

kelompok usia kehamilan < 37 minggu karena di dalam rokok

terdapat senyawa kimia berbahaya yang terkandung di dalam

asap rokok, yang akan masuk ke dalam aliran darah ibu,

sehingga akan membawa pengaruh buruk kepada janin yang di

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

24

kandungnya (Satiti, 2009).

Pengaruh nikotin yang terkandung di dalam rokok

menimbulkan kontraksi pada pembuluh darah, akibatnya aliran

darah ke janin melalui tali pusat janin akan berkurang, sehingga

mengurangi kemampuan distribusi zat makanan yang

diperlukan oleh janin. Selain itu akibat karbon monoksida yang

terkandung dalam asap rokok akan mengurangi kerja

haemoglobin dalam darah dan oksigen yang disuplai ke janin

menjadi terganggu, sehingga kondisi ini dapat beresiko

melahirkan bayi prematur (Oktavianis, 2011).

Peningkatan resiko terjadi pada ibu hamil yang tidak mau

berhenti merokok selama kehamilan berlangsung yang akan

mengakibatkan keguguran dan plasenta dapat terlepas dari rahim

sehingga terputuslah aliran makanan kepada bayi yang akhirnya

akan menyebabkan kematian pada sang bayi (Jaya, 2009).

2) Bahaya asap rokok pada janin

Dampak terhadap janin adalah berat badan janin lebih

rendah dari normal kematian janin di dalam rahim, meningkat

resiko kematian janin mendadak (Sudden Infant Death

Syndrom/SIDS).

Menurut Satiti (2009), Bahaya asap pada janin antara lain:

a) Menempatkan janin pada resiko yang lebih tinggi untuk

terkena sindrom kematian bayi mendadak

b) Memiliki resiko berat badan lahir rendah

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

25

c) Janin mempunyai kemungkinan lebih besar untuk

mengalami penurunan fungsi paru

d) Menghambat pertumbuhan janin

Setiap hisapan rokok akan mengakibatkan penderitaan

bagi calon bayi. Berdasarkan penelitian, 1 dari 3 wanita yang

merokok lebih dari 20 batang dalam sehari, melahirkan bayi

dengan berat badan kurang. Resiko kelahiran prematur

meningkat, yaitu rata-rata dua kali lipat dari wanita bukan

perokok. Penyebab utamanya adalah darah yang mengalir ke

janin terhambat sehingga asupan gizi untuk janinnya berkurang

(Jaya, 2009).

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

26

B. KERANGKA TEORI

Gambar 2.1 Kerangka teori

Modifikasi : Notoatmodjo (2012), Jaya (2009), Rahmawati (2011)

Pengetahuan

1. Definisi Pengetahuan

2. Tingkat pengetahuan

3. Cara memperoleh

pengatahuan

4. Faktor-faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan

5. Cara pengukuran

pengetahuan

Kehamilan

1. Pengertian kehamilan

2. Tanda-tanda kehami-

lan

3. Klasifikasi kehamilan

4. Komplikasi

kehamilan

Rokok

1. Pengertian Rokok

2. Zat yang terkandung

dalam rokok

3. Jenis rokok

4. Bahaya asap rokok

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

27

C. KERANGKA KONSEP

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak Diteliti

Gambar 2.2 Kerangka konsep

Modifikasi: Wawan dan Dewi (2011) dan Riwidikdo (2013)

Tingkat Pengetahuan ibu

hamil tentang bahaya

asap rokok

Baik

Cukup

Kurang

Faktor-faktor yang

mempengaruhi penge-

tahuan :

1. Faktor Internal

a. Pendidikan

b. Pekerjaan

c. Umur

2. Faktor Eksternal

a. Lingkungan

b. Sosial budaya

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk

membuat gambaran atau deskripsi suatu keadaan secara objektif. Deskriptif

yaitu penelitian yang didalamnya tidak ada analisis hubungan antar variabel,

tidak ada variabel bebas dan terikat, bersifat umum yang membutuhkan

jawaban dimana, kapan, berapa banyak, siapa dan analisis statistik yang

digunakan adalah deskriptif (Hidayat, 2007). Kuantitatif adalah data yang

berbentuk angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

data tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2013).

Penelitian yang dilakukan menggambarkan tentang Tingkat

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya Asap Rokok di BPM Ririn Yulianti

Sawahan Ngemplak Boyolali.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi dilakukan penelitian dan

sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian (Notoatmodjo, 2012).

Penelitian ini dilaksanakan di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak

Boyolali.

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

29

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk

melakanakan penelitian (Notoatmojo, 2012). Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan April 2015.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Menurut Arikunto (2013), populasi adalah keseluruhan subjek yang

diteliti. Sedangkan menurut Setiawan (2011), populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini populasi yang

diteliti adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di

BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali pada bulan April 2015

dengan jumlah kunjungan ibu hamil 35 orang.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau se-

bagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi

(Sugiyono, 2009). Apabila populasi kurang dari 100 lebih baik diambil

semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10%-15% atau

20%-25% atau lebih (Arikunto, 2013). Sampel dalam penelitian ini

adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di BPM

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

30

Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali pada bulan April 2015 yang

berjumlah 35 ibu hamil.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel merupakan proses penyeleksian porsi

dari populasi untuk dapat mewakili populasi. Cara-cara yang ditempuh

dalam pengambilan sampel agar memperoleh sampel yang benar-benar

sesuai dengan keseluruhan objek penelitian. Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini adalah total sampling atau sampling jenuh yaitu

dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel

(Hidayat, 2007).

D. Variabel Peneltian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran

yang memiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep

penelitian tertentu (Notoatmodjo, 2012).

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu Tingkat

Pengetahuan Ibu Hamil tentang Bahaya Asap Rokok.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek

atau fenomena (Hidayat, 2007).

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

31

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No. Nama Definisi Indikator Alat Ukur Skala

Variabel Operasional

1. Tingkat Kemampuan 1. Baik : kuesioner Ordinal

Pengetahuan Ibu Hamil (x) > mean +1 SD

Ibu untuk 2. Cukup :

Hamil menjawab mean -1 SD ≤ x ≤

Tentang dengan benar mean + 1 SD

Bahaya tentang bahaya 3. Kurang :

Asap Rokok asap rokok (x) < Mean – 1 SD

pada ibu hamil

bahaya asap rokok

pada janin

Sumber : Riwidikdo, 2013

F. Instrumen Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2012), instrumen penelitian adalah alat-alat

yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Pada penelitian ini instrumen

yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner. Kuesioner meru-

pakan alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan beberapa daftar pertan-

yaan. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

tertutup (closed ended) atau terstruktur dimana angket tersebut dibuat

sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih atau menjawab

pada jawaban yang sudah ada). Cara pengisian kuesionar dengan cara

memberikan tanda (√) pada jawaban yang dianggap benar. Dengan

pernyataan positif (favorable) jika jawaban benar mendapatkan nilai 1 dan

jawaban salah mendapatkan nilai 0 dan pertanyaan negatif (unfavorable) jika

jawaban salah mendapatkan nilai 1 dan jika jawaban benar mendapatkan nilai

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

32

0 (Hidayat, 2007). Isi kuesioner terdiri dari bahaya asap rokok pada ibu hamil

dan bahaya asap rokok pada janin.

Untuk mempermudah dalam menyusun instrumen, maka diperlukan

kisi-kisi dari instrumen penelitian ini :

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner tentang Bahaya Asap Rokok

(Uji Coba Instrument)

Variabel Sub variabel Pernyataan jumlah

Favorabel Unfavorabel Soal

Tingkat 1. Bahaya asap rokok 2,10*,12,17, 3,6,8,14,16, 18

Pengetahuan pada ibu hamil 19,20,27,33 18,23,28*,32,

Ibu hamil 34

Tentang 2. Bahaya asap rokok 1,5,7,9,11, 4,13,21,24, 17

Bahaya pada janin 15,22,25*, 26,29,31

asap rokok 30,35

Jumlah 35

Keterangan *) = tidak valid

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner tentang Bahaya Asap Rokok (penelitian)

Variabel Sub variabel Pernyataan jumlah

Favorabel Unfavorabel Soal

Tingkat 1. Bahaya asap rokok 2, 12,17, 3,6,8,14,16, 16

Pengetahuan pada ibu hamil 19,20,27,33 18, 23, 32,34

Ibu hamil

Tentang 2. Bahaya asap rokok 1,5,7,9,11, 4,13,21,24 16

Bahaya pada janin 15,22,30,35 26,29,31

asap rokok

Jumlah 32

Untuk mengetahui kuesioner penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu

dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Untuk uji validitas dan reliabilitas

dilakukan di tempat yang berbeda, tetapi karakteristiknya sama

(Riwidikdo, 2013). Uji coba instrumen dilaksanakan di BPM Tri Rahayu

Pandean Ngemplak Boyolali pada bulan Maret 2015. Jumlah responden untuk

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

33

uji coba sebanyak 30 responden karena menurut Riwidikdo (2013), jumlah

minimal untuk uji coba adalah 30 responden.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Hidayat, 2014). Suatu

instrument dikatakan valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Se-

baliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Untuk mengukur instrumen yang telah dibuat digunakan rumus product

moment. Rumus product moment yaitu :

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi setiap item dengan skor total.

N : Jumlah responden

X : Skor pertanyaan

Y : Skor total

XY : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Instrumen dinyatakaan valid ini apabila rhitung > rtabel (0,361) dengan

taraf signifikasi 0,05 (Riwidikdo, 2013).

Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang dilaksanakan di BPM

Tri Rahayu Pandean Ngemplak Boyolali dengan 35 pernyataan

didapatkan hasil 32 butir soal dinyatakan valid dan 3 butir dinyatakan

tidak valid. Pernyataan yang tidak valid yaitu nomor 10, 25 dan 28

karena kurang dari 0,361. Pernyataan yang tidak valid tidak digunakan

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

34

untuk penelitian selanjutnya. Jadi kuesioner untuk penelitian hanya

terdiri dari 32 item pernyataan.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap

asas (ajeg) bila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama,

dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2012).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

Cronbach dengan bantuan program komputer SPSS for windows yang

dapat digunakan baik untuk instrument yang jawabannya berskala

maupun bersifat dikotomis (hanya mengenal jawaban yang benar dan

salah). Rumusnya adalah sebagai berikut :

Keterangan :

rxy : Rehabilitas instrument

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ϭb2

: Jumlah varians butir

Ϭt2 : Varians total

Dengan menggunakan Alpha Croncbach, kuesioner dikatakan

reliabel apabila nilai alpha > 0,7 (Riwidikdo, 2013).

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan metode

Alpha Croncbach diperoleh nilai koefisien alpha sebesar 0,913 hasil ini

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

35

lebih besar dari pada 0,7, sehingga kuesioner penelitian dinyataan

reliabel dan selanjutnya akan dipergunakan sebagai penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada Ibu

hamil di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali. Kemudian

menjelaskan sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh

peneliti.

Data yang diperoleh terdiri dari :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian

dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data

langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Arikunto,

2013). Pada penelitian ini data primer diperoleh dari hasil pengisian

kuesioner pengetahuan ibu hamil tentang bahaya asap rokok.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung

diperoleh peneliti dari subjek penelitian (Arikunto, 2013). Pada

penelitian ini data sekunder diperoleh dari dokumentasi di BPM Ririn

Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali yang berupa jumlah ibu hamil

yang berkunjung pada Januari – September 2014 yang berjumlah 315 ibu

hamil.

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

36

H. Metode Pengolahan Dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2012), proses pengolahan data melalui

tahap-tahap antara lain:

a. Penyuntingan (Editing)

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan

melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau

ternyata masih ada data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak

mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut

dikeluarkan (droup out), tetapi dengan memperhatikan beberapa hal

dalam pemeriksaan yaitu:

1) Kesesuaian jawaban responden dengan pernyataan

2) Kelengkapan pengisian daftar pernyataan

3) Mengecek macam isian data

b. Pengkodean (coding)

Setelah penyuntingan diselesaikan, kegiatan selanjutnya yang

dilakukan memberi kode dalam hubungan dengan pengolahan data

jika akan menggunakan komputer, yakni mengubah data berbentuk

kode sesuai dengan jawaban kalimat atau huruf menjadi data angka

atau bilangan.

c. Memasukkan data (Data Entry)

Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu

masing-masing.

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

37

d. Tabulating

Membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau

yang diinginkan oleh peneliti.

e. Pembersih Data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden

selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat

kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,

ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan

atau korelasi.

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel

dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan

prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012). Analisis data dalam

penelitian ini menggunakan SPSS for windows. Untuk variabel

pengetahuan Ibu Hamil dikumpulkan melalui kuesioner kemudian

ditabulasi dan dikelompokkan dan diberi skor.

Menurut Riwidikdo (2013), cara pengukuran pengetahuan

menggunakan rumus :

a. Baik, bila responden (x) > mean +1 SD

b. Cukup, bila nilai mean -1 SD ≤ x≤ +1 SD

c. Kurang, bila nilai responden (x) < mean -1 SD

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

38

Menurut Riwidikdo (2013), untuk mencari nilai rata-rata diperoleh

dengan rumus :

Rumus : X =

Keterangan :

X : Rata-rata (mean)

: Jumlah seluruh jawaban responden

N : Jumlah maksimal yang harus diperoleh responden

Menurut Riwidikdo (2013), simpangan baku (standard deviation) adalah

ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-

nilai (data) terhadap rata-ratanya.

Rumus :

SD =

Keterangan:

SD : Simpangan baku (standard deviation).

X1 : Nilai responden

n : Jumlah responden

menurut Riwidikdo (2013), skor prosentase digunakan untuk

mengkategorikan data interval dalm beberapa kategori.

Rumus

Skor prosentase =

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

39

I. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007), etika penelitian merupakan masalah yang

sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian berhubungan langsung

dengan maslah manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan.

Masalah etika yang baru diperhatikan antara lain :

1. Informed Concent

Informed Concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed

concent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed concent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka

harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia,

maka peneliti harus menghormati hak pasien.

2. Anonymity (tanpa nama)

Anonymity merupakan jaminan dalam mengguanakan subjek penelitian

dengan cara tidak memberikan atau mencatumkan nama responden pada

lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan

data atau hasil penelitian yang disajikan.

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Kerahasiaan (confidentiality) merupakan masalah etika dengan

memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi

maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

40

dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

J. Jadwal Kegiatan

Dalam jadwal kegiatan diuraikan langkah-langkah kegiatan ini dari

mulai menyusun proposal penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsung

tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2012). Jadwal kegiatan penelitian

terlampir.

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali terletak di desa Mo-

jorejo RT02 RW X Sawahan Ngemplak Boyolali. Jenis Pelayanan di BPM

Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali memberikan pelayanan yang

meliputi ANC (Ante Natal Care), persalinan, KB, Imunisasi, KIA (Kesehatan

Ibu dan Anak), pijat bayi dengan pelayanan 24 jam untuk persalinan. Fasili-

tas untuk mendukung pelayanan diantaranya 1 ruang pemeriksaan, 2 ruang

bersalin, 2 ruang nifas. BPM Ririn Yulianti menerapkan ibu dan bayi dirawat

dengan sistem rawat gabung (rooming in).

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden.

Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksakan

kehamilannya di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali yang

berjumlah 35 orang dapat dikategorikan dalam kelompok umur, pendidi-

kan dan pekerjaan yaitu :

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

42

a. Karakteristik Responden berdasarkan umur

Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Umur

No Umur Jumlah Presentase (%)

1. < 20 tahun 6 17,1%

2. 20-35 tahun 27 77,2%

3. > 35 tahun 2 5,7%

Total 35 100

Sumber : Data Primer, 2015.

Berdasarkan tabel 4.1 karakteristik responden berdasarkan umur

diperoleh data 6 responden (17,1%) berumur kurang dari 20 tahun,

27 responden (77,2%) berumur 20-35 tahun dan 2 responden (5,7%)

berumur lebih dari 35 tahun. Sehingga sebagian besar responden

berumur 20-35 tahun yaitu sebanyak 27 responden (77,2%).

b. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Presentase (%)

1. SMP 14 40

2. SMA 21 60

Total 35 100

Sumber : Data Primer, 2015.

Berdasarkan tabel 4.2 karakteristik responden berdasarkan pen-

didikan diperoleh data responden yang mempunyai pendidikan SMP

sebanyak 14 responden (40%), pendidikan SMA sebanyak 21 re-

sponden (60%). Jadi responden dalam penelitian ini sebagian besar

berpendidikan SMA yaitu sebanyak 21 responden (60%).

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

43

c. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Presentase (%)

1. IRT 18 51,4

2.

3.

Swasta

Wiraswasta

13

4

37,2

11,4

Total 35 100

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel 4.3 karakteristik responden berdasarkan peker-

jaan diperoleh data 18 responden (51,4%) sebagai ibu rumah tangga,

13 responden (37,2%) bekerja dibidang swasta, 4 responden (11,4%)

bekerja dibidang wiraswasta. Jadi responden dalam penelitian ini se-

bagian besar Ibu rumah tangga yaitu sebanyak 18 responden

(51,4%).

d. Karakteristik Responden berdasarkan Sumber Informasi

Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Sumber Informasi

No Sumber Informasi Jumlah Presentase (%)

1. TV 18 51,4

2.

3.

Radio

Majalah

8

5

22,8

14,2

4. Tidak mendapatkan informasi 4 11,4

Total 35 100

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan 4.4 karakteristik responden berdasarkan sumber

informasi diperoleh data 18 responden (51,4%) melalui tv, 8 re-

sponden (22,8%) melalui radio, 9 responden (25,7%) melalui maja-

lah. Jadi responden dalam penelitian ini sebagian besar memperoleh

informasi melalui televisi yaitu sebanyak 18 responden (51,4%).

2. Hasil Penelitian

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

44

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 17.0

didapatkan nilai mean yaitu 20,4857 dan standar deviasi 3,65716 seperti

tertera pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.5 Nilai Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Tingkat Pengetahuan Ibu

Hamil Tentang Bahaya Asap

Rokok

20,4857 3,65716

Sumber : Data Primer, 2015.

Berdasarkan tabel 4.5 nilai mean dan standar deviasi dapat dikategori-

kan menjadi 3 tingkat pengetahuan yaitu :

a. Baik : (x) > mean + 1 SD

(x) > 20,4857 + 3,65716

(x) > 24,14286

Jadi pengetahuan baik jika nilai responden > 24,14286

b. Cukup : mean – 1 SD ≤ (x)≤ mean + 1 SD

20,4857 - 3,65716 ≤ x ≤ 20,4857 + 3,65716

16,82854 ≤ x ≤ 24,14286

Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden 16,82854 ≤ x ≤

24,14286

c. Kurang : (x) < mean – 1 SD

(x) < 20,4857 - 3,65716

(x) < 16,82854

Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden < 16,82854

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

45

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Baha-

ya Asap Rokok di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali

No Tingkat Pengetahuan Frekuensi %

1 Baik 7 20

2 Cukup 21 60

3 Kurang 7 20

Jumlah 35 100

Sumber : Data Primer, 2015.

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui Tingkat Pengetahuan Ibu Ham-

il Tentang Bahaya Asap Rokok di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngem-

plak Boyolali yang berpengetahuan baik sebanyak 7 responden (20%),

berpengetahuan cukup 21 responden (60%) dan yang pengetahuan ku-

rang 7 responden (20%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Ting-

kat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya Asap Rokok di BPM Ririn

Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali terbanyak pada kategori cukup

yaitu 21 responden (60%).

C. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukan Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

bahaya asap rokok di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali re-

sponden dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 7 responden (20%),

tingkat pengetahuan cukup sebanyak 21 responden (60%), dan yang mempu-

nyai pengetahuan kurang sebanyak 7 responden (20%).

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

46

Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi

melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penci-

uman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui

mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior) (Notoatmod-

jo, 2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan dipengaruhi oleh

pendidikan, pekerjaan, umur, informasi, lingkungan dan sosial budaya (Wa-

wan dan Dewi, 2011).

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan diperoleh hasil re-

sponden yang berpendidikan SMP berjumlah 14 responden yang memiliki

tingkat pengetahuan baik tidak ada, berpengetahuan cukup sebanyak 8 re-

sponden dan berpengetahuan kurang sebanyak 6 responden. Responden yang

berpendidikan SMA berjumlah 21 responden yang memiliki tingkat penge-

tahuan baik sebanyak 7 responden, berpengetahuan cukup sebanyak 14 re-

sponden dan berpengetahuan kurang tidak ada. Berdasarkan data tersebut

dapat disimpulkan bahwa pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan

seseorang. Hal tersebut sesuai teori yang disampaikan Wawan dan Dewi

(2011), pendidikan mempengaruhi proses belajar makin tinggi pendidikan

seseorang semakin mudah pula menerima informasi dan pada akhirnya se-

makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki.

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan diperoleh hasil ibu

hamil yang tidak bekerja (sebagai Ibu rumah tangga) berjumlah 18 responden

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

47

yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 5 responden, berpenge-

tahuan cukup sebanyak 7 responden dan berpengetahuan kurang sebanyak 6

responden. Ibu hamil yang bekerja (sebagai pegawai swasta, wiraswasta) ber-

jumlah 17 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 2 re-

sponden, berpengetahuan cukup sebanyak 14 responden dan berpengetahuan

kurang sebanyak 1 responden. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan

bahwa pekerjaan tidak mempengaruhi pengetahuan seseorang karena ibu

yang tidak bekerja memiliki pengetahuan baik lebih banyak dari pada ibu

yang bekerja. Hal tersebut tidak sesuai dengan teori yang disampaikan oleh

Wawan dan Dewi (2011), pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh

pengetahuan dan pengalaman baik secara langsung maupun secara tidak lang-

sung. Sebaliknya orang yang tidak memiliki pekerjaan mereka tidak akan

memiliki banyak sekali pengalaman dan relasi sehingga pengetahuan yang

didapat juga sangat kurang.

Karakteristik responden berdasarkan usia diperoleh hasil ibu hamil yang

berumur kurang dari 20 tahun berjumlah 6 responden yang memiliki tingkat

pengetahuan baik tidak ada, berpengetahuan cukup sebanyak 1 responden dan

berpengetahuan kurang sebanyak 5 responden. Ibu hamil yang berumur 20-

35 tahun berjumlah 27 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik

sebanyak 7 responden, berpengetahuan cukup sebanyak 18 responden dan

berpengetahuan kurang sebanyak 2 responden. Ibu hamil yang berumur lebih

dari 35 tahun berjumlah 2 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik

tidak ada, berpengetahuan cukup sebanyak 2 responden dan berpengetahuan

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

48

kurang tidak ada. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa usia

mempengaruhi pengetahuan seseorang. Hal tersebut sesuai dengan teori yang

disampaikan oleh Wawan dan Dewi (2011). Usia mempengaruhi pengetahuan

terhadap perubahan fisik dan psikologi (mental), seseorang yang usianya su-

dah sangat dewasa cenderung pemikirannya lebih luas dan pengalamannya

lebih banyak sedangkan seseorang yang usianya masih muda maka pemikiran

dan pengalamannya masih belum begitu luas.

Karakteristik responden berdasarkan sumber informasi diperoleh hasil

ibu hamil yang mendapatkan informasi (TV, radio, majalah) berjumlah 31

responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 7 responden,

berpengetahuan cukup sebanyak 20 responden dan berpengetahuan kurang

sebanyak 4 responden. Ibu hamil yang tidak mendapatkan informasi ber-

jumlah 4 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik tidak ada, ber-

pengetahuan cukup sebanyak 1 responden dan berpengetahuan kurang

sebanyak 3 responden. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa

informasi mempengaruhi pengetahuan seseorang. Hal tersebut sesuai dengan

teori yang disampaikan oleh Wawan dan Dewi (2011). Informasi mem-

berikan kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu

mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan baru.

Lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukkan sikap pribadi

atau sikap informasi, dimana lingkungan juga memiliki andil dalam seseorang

memperoleh pengetahuan, jika lingkungan tersebut adalah lingkungan yang

mayoritas penduduk memiliki pendidikan yang rendah maka tingkat penge-

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

49

tahuan yang didapatkan juga rendah begitupun sebaliknya apabila mayoritas

penduduknya memiliki pendidikan yang tinggi maka seseorang akan mem-

iliki pengetahuan yang tinggi. Sosial budaya mempengaruhi seseorang dalam

memperoleh informasi dan pengetahuan, Informasi memberikan kemudahan

untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu mempercepat seseorang

untuk memperoleh pengetahuan baru.

Salah satu pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang ibu hamil ada-

lah pengetahuan tentang bahaya asap rokok. Menurut World Health Organ-

itation (WHO) pada tahun 2008 diperkirakan 45% wanita yang merokok dan

27% wanita hamil yang merokok. Di Indonesia yang merokok sekitar 2,3 %

dan pada ibu hamil sekitar 1,7%. Menurut Oktavianis (2011), dampak negatif

rokok dan asapnya terhadap ibu hamil diantaranya ancaman persalinan

prematur, ketuban pecah sebelum waktunya, ancaman lepasnya plasenta sebe-

lum lahir, plasenta previa. Dampak terhadap janin adalah berat badan janin

lebih rendah dari normal kematian janin di dalam rahim, meningkat resiko

kematian janin mendadak (Sudden Infant Death syndrom / SIDS).

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat penge-

tahuan ibu hamil tentang bahaya asap rokok di BPM Ririn Yulianti Sawahan

Ngemplak Boyolali paling banyak pada ketegori cukup yaitu 21 responden

(60%). Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Eka Oktalili (2012)

dengan hasil bahwa Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Bahaya Asap

Rokok pada Janinnya di RB Kusumahati Pungkruk Jetis Jaten Karanganyar

pengetahuan paling banyak pada kategori cukup yaitu 27 responden (76,4%).

Page 63: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

50

Hasil penelitian ini juga sama dengan penelitian Tri Windarti (2013) dengan

hasil bahwa Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya Asap Rokok di

BPS Khoirunissa desa Karangjati Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen

pengetahuan paling banyak pada kategori cukup yaitu 19 responden (55,9%).

Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor pendidikan, umur, informasi, lingkungan

sekitar dan sosial budaya.

D. Keterbatasan

Dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan, yaitu :

1. Kendala Penelitian

Ada beberapa reponden yang kurang lengkap pada saat pengisian

kuesioner sehingga peneliti harus mengunjungi kerumah responden untuk

melengkapi kuesioner.

2. Keterbatasan

a. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

b. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden

hanya bisa menjawab benar atau salah sehingga tidak dapat men-

guraikan jawaban selain jawaban yang tersedia dan jawaban re-

sponden belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.

Page 64: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

51

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang bahaya

asap rokok dapat disimpulkan :

1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang bahaya asap rokok di BPM Ririn

Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali termasuk dalam kategori baik yaitu

sebanyak 7 responden (20%).

2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang bahaya asap rokok di BPM Ririn

Yulianti Sawahan Ngmplak Boyolali termasuk dalam kategori cukup yaitu

sebanyak 21 responden (60%).

3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang bahaya asap rokok di BPM Ririn

Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali termasuk dalam kategori kurang

baik yaitu sebanyak 7 responden (20%).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

bahaya asap rokok, maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah :

1. Bagi Responden

Diharapkan para ibu hamil meningkatkan pengetahuan tentang bahaya

asap rokok melalui informasi dari media cetak, televisi, radio dan ikut ser-

ta dalam penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh bidan.

Page 65: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

52

2. Bagi BPM

Diharapkan bagi bidan atau petugas kesehatan lainnya dapat memberikan

penyuluhan kepada ibu hamil tentang bahaya asap rokok.

3. Bagi Pendidikan

Diharapkan dapat menambah referensi untuk mengembangkan penelitian

yang lebih lanjut tentang bahaya asap rokok.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan varia-

bel penelitian dan instrumen penelitian sehingga diperoleh hasil yang

lebih baik.

Page 66: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

DAFTAR PUSTAKA

Amirudin. 2011. Bahaya Rokok.http://www.repository.usu.ac.id di akses tanggal

23 Oktober 2014.

Arikunto, S. 2013. ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek. Jakarta:

RinekaCipta.

Bandiyah, S. 2009. Kehamilan, Persalinan & Gangguan Kehamilan. Yogyakarta:

Nuha Medika.

Hidayat, A. 2007. MetodePenelitianKebidanandanTehnikAnalisis Data. Jakarta:

Salemba Medika.

______, A. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data Contoh

Aplikasi Studi Kasus. Jakarta: Salemba Medika.

Jaya, M. 2009. Pembunuh Berbahaya itu Bernama Rokok. Yogyakarta: Riz’ma.

Mandriwati, G. A. 2008. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta: EGC.

Manuaba, I.A.C. 2013. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Kb untuk

Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

_____________. 2014. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka

Cipta.

Oktalili, E. 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Bahaya Asap Rokok

Pada Janinnya di RB Kusumahati Pungkruk Jetis Jaten Karanganyar

Tahun 2013. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: STIKes Kusuma Husada.

Oktavianis. 2011. Efek Pemberian Asap Rokok Terhadap Kehamilan. Program

Studi D III Kebidanan STIKes Fort De Kock Bukit tinggi.

Pundiastuti, D. R. 2011. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha

Medika.

Rahmawati, N. E. 2011. Ilmu Praktis Kebidanan. Surabaya: Victory Inti Cipta.

Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Rohima Pres.

Page 67: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl... · 2018-12-28 · merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok ... tinggi

___________. 2013. Statistik Untuk Penelitian Kesehatan Dengan Aplikasi

Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

Rukiyah, A. Y. Yulianti, L. 2010. Asuhan Kebidanan 4 Patologi Kebidanan.

Jakarta: Tim.

Satiti, A. 2009. Strategi Rahasia Berhenti Merokok. Yogyakarta: Data Media.

Setiawan, A. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1 dan S2.

Yogyakarta: Nuha medika.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfa Beta.

Windarti, T. 2014. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya Asap Rokok

di BPS Khoirunissa Karangjati Kalijambe Sragen 2014. Karya Tulis

Ilmiah. Surakarta: STIKes Kusuma Husada.

Wawan, A. Dewi, M. 2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan

Perilaku Manusia. Yogyakarta: nuha Medika.