i
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA
ASAP ROKOK DI BPM RIRIN YULIANTI SAWAHAN
NGEMPLAK BOYOLALI
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
Dexy Wulansari
NIM B12009
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melim-
pahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Bahaya Asap
Rokok” di BPM Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak Boyolali”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak bisa diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penu-
lis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmi Kesehatan
Kusuma Husada Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Anis Nurhidayati, S.ST, M.Kes selaku pembimbing yang telah mem-
berikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.
4. Ibu Ririn Yunianti, Amd.Keb selaku pimpinan BPM Ririn Yunianti Sawahan
Ngemplak Boyolali yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambi-
lan data dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
5. Seluruh ibu hamil di BPM Ririn Yunianti Sawahan Ngemplak Boyolali yang
telah bersedia menjadi responden dalam pembuatan Karya Tuli Ilmiah.
v
6. Seluruh Dosen dan Staf Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberi-
kan.
7. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh refer-
ensi dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Semua anggota keluarga yang telah memberikan dukungan dan doa demi ke-
lancaran penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Seluruh teman Prodi DIII Kebidanan yang juga berjuang menyelesaikan pen-
didikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.
10. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam me-
nyelesaikan karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih ban-
yak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi
kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat
bagi semua pihak.
Surakarta, Juni 2015
vi
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2015
Dexy Wulansari
NIM : B 12.009
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA ASAP
ROKOK DI BPM RIRIN YULIANTI SAWAHAN NGEMPLAK
BOYOLALI
xiii + 52 Halaman + 22 Lampiran + 9 Tabel + 2 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : Menurut World Health Organitation (WHO) pada tahun 2008
diperkirakan 45% wanita yang merokok dan 27% wanita hamil yang merokok. Di
Indonesia wanita yang merokok sekitar 2,3 % dan pada ibu hamil sekitar 1,7%.
Merokok selama kehamilan dapat berbahaya terhadap tumbuh kembang janin
dalam kandungan dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti kelahiran
sebelum waktunya (prematur), berat badan lahir kurang, mortalitas perinatal dan
gangguan-gangguan perkembangan janin. Selain itu rokok juga dapat
menyebabkan keguguran, gangguan tumbuh kembang anak, gangguan oksigen
pada janin, dan gangguan pernapasan
Tujuan : Mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya Asap
Rokok Di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali pada kategori baik,
cukup dan kurang.
Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.
Lokasi dan waktu penelitian di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali
yang dilaksanakan pada bulan April. Jumlah sampel sebanyak 35 ibu hamil,
dengan menggunakan tehnik pengambilan sampel total sampling. Instrumen yang
digunakan adalah kuesioner, sedangkan analisis data yang digunakan adalah
analisis univariat.
Hasil Penelitian : Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil di BPM Ririn Yulianti
Sawahan Ngemplak Boyolali yang berpengetahuan baik 7 responden (20%),
berpengetahuan cukup 60 responden (60%) dan yang pengetahuan kurang 7
responden (20%).
Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya Asap Rokok di
BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali paling banyak pada kategori
cukup yaitu 21 responden (60%).
Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, Bahaya Asap Rokok
Kepustakaan : 22 Literatur (tahun 2007-2014)
vii
MOTTO
1. Tiada yang sia-sia dari setiap perjuangan karena Allah akan memberikan jalan
kepada setiap umatnya yang selalu berusaha tidak dengan hanya berpangku
tangan.
2. Allah selalu punya rencana terbaik bagi kita. Saat kita gagal bertubi-tubi.
3. Saat kita merasa bersalah, bahkan tanpa tuduh, kita tetap tertunduk rendah.
Saat kita merasa berdosa, bahkan tanpa hina dan caci, kita tetap terdiam malu.
Saat kita merasa ragu, bahkan tanpa pertanyaan kita tetap bergegas
menjelaskan.
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis
persembahkan :
1. Kepada Allah SWT karena atas segala karunia dan
kemudahan dalam Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Bapak dan Ibuku yang selalu memberikan doa, nasehat
dan semangat, You are my everything.
3. Ibu Anis Nurhidayati yang selalu sabar membimbingku
dan Ibu Tresia Umarianti yang selalu membantu dan
memberi support.
4. Untuk orang terkasih adik ku Ruri, Rifki dan kamu
5. Sahabat ku Rahma El Yunisiah, Mendi Berliana dan Atik
Izzah yang selalu jadi sahabat terbaikku
6. Untuk teman-teman 3A yang selalu rame dengan canda
tawa kalian
7. Almamater tercinta.
viii
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii
CURICULUM VITAE ................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ............................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ...................................................................................... 7
B. Kerangka Teori..................................................................................... 26
C. Kerangka Konsep Penelitian ................................................................ 27
x
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................... 28
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 28
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............................ 29
D. Variabel Penelitian ............................................................................... 30
E. Definisi Operasional............................................................................. 30
F. Instrumen Penelitian............................................................................. 31
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 35
H. Metode Penelitian dan Analisis Data ................................................... 36
I. Etika Penelitian .................................................................................... 39
J. Jadwal Penelitian .................................................................................. 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ................................................... 41
B. Hasil Penelitian .................................................................................... 41
C. Pembahasan .......................................................................................... 45
D. Keterbatasan ......................................................................................... 50
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 51
B. Saran ..................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................... 31
Tabel 3.2 Kisi – kisi kuesioer tentang bahaya asap rokok uji coba ............. 32
Tabel 3.2 Kisi – kisi kuesioer tentang bahaya asap rokok penelitian ......... 32
Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Umur .............................. 42
Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan ...................... 42
Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan ........................ 43
Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Sumber Informasi............... 43
Tabel 4.5 Nilai Mean dan Standar Deviasi ................................................ 44
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi pengetahuan ibu hamil ............................... 45
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori ......................................................................... 26
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ..................................................................... 27
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent )
Lampiran10. Lembar Wawancara
Lampiran11. Kunci Jawaban Wawancara
Lampiran12. KuesionerPenelitian
Lampiran13. Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 14. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 15. Data Hasil Uji Validitas
Lampiran 16. Data Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 17. Data Nilai r Product Moment
Lampiran 18. Data Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran 19. Deskripsi Data Penelitian
Lampiran 20. Hasil Perhitungan Manual
Lampiran 21. Dokumentasi Penelitian (Foto)
Lampiran22. Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis yang
harus dijaga sebaik mungkin dengan memperhatikan berbagai faktor yang
dapat mempengaruhi, salah satunya dengan menjauhkan diri dari paparan
rokok, baik sebagai perokok aktif maupun sebagai perokok pasif
(Mandriwati, 2008).
Merokok selama kehamilan dapat berbahaya terhadap tumbuh kembang
janin dalam kandungan. Menurut data World Health Organitation (WHO)
pada tahun 2008 diperkirakan 45% wanita yang merokok dan 27% wanita
hamil yang merokok. Di Amerika Serikat sebanyak 23,5 % ibu hamil yang
merokok dan 20% ibu hamil yang berhenti merokok selama kehamilan. Ibu
hamil yang merokok dapat menimbulkan komplikasi kehamilan, kesehatan
pada reproduksi dan janin (Sinclair, 2009).
Berdasarkan data dari WHO, wanita di Indonesia yang merokok sekitar
2,3 % dan pada ibu hamil sekitar 1,7%. Ibu hamil yang merokok akan dapat
menimbulkan berbagai komplikasi seperti kelahiran sebelum waktunya
(prematur), berat badan lahir kurang, mortalitas perinatal dan gangguan-
gangguan perkembangan janin. Selain itu rokok juga dapat menyebabkan
keguguran, gangguan tumbuh kembang anak, gangguan oksigen pada janin,
dan gangguan pernapasan (Amirudin, 2011).
2
Paparan asap rokok yang dapat mengakibatkan resiko pada kehamilan
biasanya terjadi pada suami yang merokok pada saat berada di dalam rumah
bersama istri dan anak yang dapat menyebab perokok pasif bagi ibu hamil.
Efek dari paparan asap rokok pada ibu hamil dapat berpengaruh pada kan-
dungan antara lain seperti bayi lahir prematur, bayi terlahir dengan berat ba-
dan lahir rendah. Pengaruh asap rokok dari suami sangat berbahaya karena
75% asap rokok akan terhirup pada ibu hamil dan dapat dikatakan resiko
tinggi apabila terpapar asap rokok yang menimbulkan efek ibu hamil menjadi
faktor bahaya bagi janin (Linda, 2011).
Pengetahuan ibu hamil tentang bahaya rokok perlahan-lahan sudah
diketahui tetapi ada saja ibu hamil yang tidak mengetahui tentang bahaya
merokok, hal ini biasanya pada ibu hamil yang berpengetahuan kurang atau
faktor lainnya, seperti faktor ekonomi dan pendidikan sehingga ibu hamil
selalu berkeinginan merokok. Faktor pengetahuan suami yang kurang yaitu
dimana suami yang merokok didalam rumah saat bersama istri dan anak-
anaknya sehingga dampak buruk pada ibu hamil yang terpapar asap rokok
dapat membahayakan kehamilan dan janin, hal ini dikarenakan suami kurang
mengetahui tentang dampak buruk asap rokok (Sujiayatini dkk, 2008).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 14 No-
vember 2014 di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali, diperoleh
jumlah data ibu hamil pada bulan Januari-September 2014 berjumlah 315
ibu hamil. Rata-rata kunjungan setiap bulan 35 ibu hamil. Hasil wawancara
yang dilakukan pada 10 orang ibu hamil, dapat disimpulkan 2 ibu hamil ber-
3
pengetahuan baik, 3 ibu hamil berpengetahuan cukup dan 5 ibu hamil ber-
pengetahuan kurang.
Berdasarkan latar belakang diatas, dampak asap rokok bagi ibu hamil
dapat mengalami kelahiran prematur, komplikasi kehamilan dan keguguran,
sehingga penulis tertarik melakukan penelitian mengenai “Tingkat Penge-
tahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya Asap Rokok di BPM Ririn Yulianti Sawa-
han Ngemplak Boyolali”.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya
Asap Rokok di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali?”
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya Asap
Rokok di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang bahaya asap
rokok di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali pada
katerogi baik.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang bahaya asap ro-
kok di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak pada kategori cukup.
4
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang bahaya asap ro-
kok di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali pada kate-
gori kurang.
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pada ibu
hamil tentang bahaya asap rokok.
2. Bagi Penulis
Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman
nyata dalam melaksanakan penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang bahaya asap rokok.
3. Bagi Instansi Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kebijakan dalam usaha
promosi kesehatan khususnya pada ibu hamil tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang bahaya asap rokok.
4. Bagi Institusi Pendidikan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Dapat digunakan sebagai sumber bacaan untuk penelitian
selanjutnya atau dijadikan referensi khususnya tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang bahaya asap rokok.
D. Keaslian Penelitian
5
Penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang bahaya asap
rokok pada ibu hamil pernah di lakukan,yaitu :
1. Eka Oktalili (2012), Institusi STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan
judul “Tingkat pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Bahaya Asap Rokok
pada Janinnya di RB Kusumahati Pungkruk Jetis Jaten Karanganyar tahun
2012”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.
Sampel dalam penelitian ini adalah 34 ibu hamil, pengambilan sampel
yaitu dengan teknik accidental sampling. Instrumen penelitia ini adalah
kuesioner. Analisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian : pa-
da tingkat pengetahuan baik sebanyak 3 responden (8,8%), tingkat penge-
tahuan cukup sebanyak 27 responden (76,4%) dan tingkat pengetahuan
kurang sebanyak 4 responden (11,8%).
Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan terletak pada judul
penelitian, waktu penelitian, lokasi penelitian, jumlah responden, teknik
pengambilan sampel dan kategori hasil penelitian sedangkan persamaann-
ya terletak pada instrumen penelitian, metode penelitian serta analisis da-
ta.
2. Tri Windarti (2013), Institusi STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan
judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya Asap Rokok di
BPS Khoirunissa desa Karangjati Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sra-
gen Tahun 2013”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif
kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 34 ibu hamil, pengambilan
sampel yaitu dengan teknik sampling jenuh. Instrumen penelitia ini adalah
6
kuesioner. Analisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian : pa-
da tingkat pengetahuan baik sebanyak 8 responden (23,5%), tingkat penge-
tahuan cukup sebanyak 19 responden (55,9%) dan tingkat pengetahuan ku-
rang sebanyak 7 responden (20,6%).
Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan terletak pada judul
penelitian, lokasi penelitian, jumlah responden dan kategori hasil
penelitian sedangkan persamaannya terletak pada teknik pengambilan
sampel, instrumen penelitian, metode penelitian serta analisis data.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjaun Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan
terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan, pen-
dengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kog-
nitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tin-
dakan seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo, 2012).
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2014), pengetahuan yang tercakup da-
lam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yaittu :
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di-
pelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat
ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang
bersifat spesifik dari seluruh bahan yang telah dipelajari atau
8
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, “tahu” ini
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
2) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginter-
pretasi materi tersebut secara benar. Orang yang menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan se-
bagainya terhadap objek yang telah dipelajari.
3) Aplikasi (applicasion)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan ma-
teri yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarn-
ya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagai
konteks atau situasi yang lain.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih
didalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kai-
tannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
penggunaan kata-kata kerja misalnya dapat menggambarkan
(membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompok-
kan, dan sebagainya.
9
5) Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukan pada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk kese-
luruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemam-
puan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi
yang ada.
6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan jus-
tivikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian-
penilaian ini berdasarkan suatu criteria yang telah ditentukan
sendiri, atau menggunakan criteria-kriteria yang telah ada.
c. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012), cara memperoleh pengetahuan
dikelompokkan menjadi 2, yaitu cara tradisional atau non ilmiah,
yakni tanpa melakukan penelitian ilmiah, dan cara modern atau ilmi-
ah, yakni melakukan proses penelitian.
1) Cara memperoleh kebenaran non ilmiah
a) Cara Coba Salah (Trial and eror)
Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,
bahkan mungkin sebelum adanya peradapan. Metode ini te-
lah digunakan orang dalam waktu yang cukup lama untuk
memecahkan berbagai masalah. Bahkan sampai sekarang
metode ini masih sering digunakan, terutama bagi mereka
10
yang belum atau tidak mengetahui suatu cara dalam me-
mecahkan masalah yang dihadapi.
b) Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak
sengaja oleh orang yang bersangkutan.
c) Cara kekuasaan atau otoritas
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali kebiasaan dan
tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran
apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan-
kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun dari gen-
erasi ke generasi. Sumber pengetahuan dapat berupa pem-
impin masyarakat, baik formal atau informal. Para
pemegang otoritas pada prinsipnya mempunyai mekanisme
yang sama didalam penemuan pengetahuan dan orang lain
menerima pendapat tersebut tanpa terlebih dahulu menguji
atau membuktikan kebenerannya, baik berdasarkan fakta
empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri.
d) Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi
pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengala-
man merupakan sumber pengetahuan. Hal ini dilakukan
dengan cara mengulang kembali pengalaman yang di-
11
peroleh untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi
pada masa yang lalu.
e) Cara akal sehat (common sence)
Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat
menemukan teori atau kebenran. Sebagai contoh, pemberian
hadiah dan hukuman (reward and punishment) yang
dilakukan orang tua jaman dulu untuk mendisiplinkan
anaknya dalam kontek pendidikan.
f) Kebenaran melalui wahyu
Ajaran agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan
oleh Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima
dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama yang
bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut
raional atau tidak.
g) Kebenaran secara intuitif
Kebenaran ini diperoleh manusia secara cepat diluar
keadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir.
Keberan ini ukur dipercaya karena tidak menggunakan cara-
cara yang raional dan sistematis.
h) Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia,
cara berpikir manusia pun ikut berkembang. Disini manusia
12
telah mampu menggunakan penalarannya dalam
memperoleh pengetahuannya.
i) Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan dari
pertanyaan-pertanyaan umum khusus ke pertanyaan yang
berisifat umum.
j) Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pertanyaan-
pertanyaan umum ke khusus. Didalam proses berpikir
deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara
umum pada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada
semua peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk
dalam kelas itu.
2) Cara memperoleh kebenaran ilmiah
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan
pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini
disebut metode penelitian ilmiah, atau populer disebut
metodologi penelitian (research methodology). Cara ini
dikembangkan oleh Franci Bacon (1561-1626) yang kemudian
dilanjutkan oleh Deobold Van Dallen yang berhasil membuat
pencatatan yang mencakup tiga hal pokok, yaitu :
a) Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang
muncul pada saat dilakukan pengamatan.
13
b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak
muncul pada saat dilakukan pengamatan.
c) Gajala-gejala yang muncul secara bervariasi, yakni gejala-
gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Wawan dan Dewi (2011), faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat pengetahuan ada 2 yaitu :
1) Faktor Internal
a) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang ter-
hadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita ter-
tentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi
kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya,
hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat mening-
katkan kualitas hidup. Pada umumnya semakin tinggi pen-
didikan seseorang makin mudah menerima informasi.
b) Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang
memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara
langsung maupun secara tidak langsung. Sebaliknya orang
yang tidak memiliki pekerjaan tidak akan memiliki
14
pengalaman yang banyak dan relasi sehingga pengetahuan
yang didapat juga sangat kurang.
c) Umur
Umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan
dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir
dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang
yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi
kedewasaannya.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar
manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.
b) Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.
e. Cara Mengukur Pengetahuan
Menurut Riwidikdo (2013), cara pengukuran pengetahuan
menggunakan rumus :
Baik : Bila nilai responden (x) > mean + 1 SD
Cukup : Bila nilai mean – 1 SD ≤ x≤ mean + 1 SD
Kurang : Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD
15
2. Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin didalam rahim
seseorang perempuan. Masa kehamilan didahului oleh terjadinya
pembuahan yaitu bertemunya sel sperma laki-laki dengan sel telur
yang dihasilkan oleh indung telur. Setelah pembuahan, terbentuk
kehidupan baru berupa janin dan tumbuh didalam rahim ibu yang
merupakan tempat berlidung yang aman dan nyaman bagi janin
(Pudiastuti, 2011)
b. Tanda dan gejala kehamilan
Menurut Manuaba (2013), dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1) Tanda dugaan kehamilan
a) Amenorea (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pemben-
tukan folikel de graf dan ovulasi. Dengan mengetahui hari
pertama haid dengan perhitungan rumus Naegle, dapat di
tentukan perkiraan persalinan.
b) Mual dan muntah (emesis)
Pengaruh esterogen dan progesteron menyebabkan penge-
luaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah
terutama pada pagi hari disebut “morningn sickness”. Da-
lam batas yang fisiologis, keadaan ini dapat diatasi. Akibat
mual dan muntah, nafsu makan berkurang.
16
c) Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu,
keinginan yang demikian disebut Ngidam.
d) Sinkope atau Pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan men-
imbulkan sinkop atau pingsan. Keadaan ini menghilang
setelah usia kehamilan 16 minggu.
e) Payudara tegang
Pengaruh esterogen-progesteron dan somatomamotrofin
menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara.
Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan me-
nyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
f) Sering miksi
Desakan rahim ke depan menyebabkan kendung kemih ce-
pat terasa penuh dan sering miksi. Pada triwulan kedua,
gejala ini sudah menghilang.
g) Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus,
menyebakan untuk buang air besar.
h) Pigmentasi kulit
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis ante-
rior menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi (kloasma
17
gravidarum), pada dinding perut (strie livide, strie nigra,
linea alba makin menghitam), dan sekitar payudara (hiper-
pigmentasi areola mamae, puting susu makin menonjol,
kelenjar Montgomery menonjol, pembuluh darah menonjol
pembuluh darah menifes sekitar payudara), disekitar pipi
(kloasma gravidarum).
i) Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggivae (gusi berdarah). Sering
terjadi pada triwulan pertama.
j) Varises atau penampakan pembuluh darah vena
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron ter-
jadi penampakan pembuluh darah vena. Penampakan pem-
buluh darah itu terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki dan
betis, dan payudara.
2) Tanda kemungkinan hamil
a) Perut membesar
b) Uterus membesar
c) Tanda hegar (hipertropi ismus, menjadi panjang dan lunak)
d) Tanda chadwik (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,
tampak lebih merah dan kelam)
e) Tanda piscaceck (uterus membesar ke salah satu jurusan).
f) Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks.
g) Teraba ballotement (Jika dilakukan pemeriksaan palpasi di
18
perut ibu dengan cara menggoyang-goyangkan di salah satu
sisi, maka akan terasa “pantulan” di sisi lain).
h) Tes urine kehamilan (tes HCG) positif
Tes urine dilaksanakan minimal satu minggu setelah terjadi
pembuahan. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah mengetahui
kadar hormon gonadotropin dalam urine. Kadar yang
melebihi ambang normal, mengidentifikasi bahwa wanita
mengalami hamil.
3) Tanda pasti kehamilan
a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat
diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian
janin dapat diraba pada kehamilan lebih tua.
b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar pada umur ke-
hamilan 18 – 20 Minggu memakai Doppler dan stetoskop
Leannec.
c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya
pada usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida
umur 16 minggu.
d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgen kerangka
janin dapat dilihat.
c. Klasifikasi kehamilan
Menurut Manuaba (2013), kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan:
1) Kehamilan trimester 1 (umur kehamilan 0 sampai 12 minggu)
Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus dini-
19
kmati, harapan dan perubahan-perubahan pada seorang ibu ter-
jadi. Meskipun setiap tahap kehamilan mempunyai karakter
yang berbeda, kehamilan trimester pertama dapat merupakan
saat yang sulit juga.
2) Kehamilan trimester II (umur kehamilan13 sampai 28 minggu)
Janin memiliki panjang dari kepala ke bokong sekitar 65 – 78
mm dan beratnya antara 13 – 20 gram, seukuran buah pir. Me-
masuki trimester kedua, plasenta sudah berkembang sempurna
dan memberikan oksigen, nutrisi, serta membuang produk sisa
janin. Plasenta juga memproduksi hormon progesteron dan es-
trogen untuk menjaga kehamilan. Kelopak mata bayi sudah ter-
bentuk untuk melindungi mata janin selama perkembangan.
3) Kehamilan trimester III (umur kehamilan 29 sampai 40 minggu)
Trimester III adalah trimester terakhir dari kehamilan. Janin se-
dang berada di dalam tahap penyempurnaan dan akan semakin
bertambah besar sampai memenuhi seluruh rongga rahim. Se-
makin besar janin maka akan semakin terasa seluruh pergerakan
janin. Jangan lupa untuk selalu berhati-hati dan memperhatikan
tanda-tanda kegawatan seperti tanda kelahiran prematur.
d. Komplikasi kehamilan
Menurut Rukiyah dan Yulianti (2010), komplikasi dalam kehamilan
antara lain :
1) Hiperemesis Gravidarum
20
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang
berlebihan pada ibu hamil, seorang ibu menderita hiperemesis
gravidarum jika seorang ibu memuntahkan segala yang dimakan
dan diminumnya hingga berat badan ibu sangat turun, turgor
kulit kurang, dan timbul aseton dalam air kencing.
2) Anemia Kehamilan
Anemia kehamilan adalah suatu keadaan adanya penurunan
kadar hemoglobin, hematokrit, dan jumlah eritrosit dibawah
nilai normal. Pada penderita anemia, lebih sering disebut kurang
darah, kadar sel darah merah (Hemoglobin/Hb) dibawah nilai
normal. Penyebabnya bisa karena kekurangan zat gizi untuk
pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat, dan vitamin
B12. Tetapi yang sering terjadi adalah anemia kekurangan zat
besi.
3) Pre eklamsia
Pre eklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,
edema dan proteinuria yang timbul karena kehamilan
(Rahmawati, 2011).
4) Eklamsia
Eklamsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam
persalinan atau masa nifas yang ditandai dengan timbulnya
kejang yang didahului makin memburuknya pre eklamsia dan
terjadinya gejala-gejala nyeri kepala di daerah frontal, gangguan
21
penglihatan, mual (Rahmawati, 2011).
5) Keguguran
Keguguran adalah terhentinya kehamilan sebelum janin mampu
hidup di luar kandungan pada umur kurang dari 28 minggu,
keguguran sebagian besar tidak diketahui dan terjadi secara
spontan (Bandiyah, 2009). Beberapa faktor yang dapat
menyebabkan keguguran yaitu :
a) Faktor telur (ovum) yang kurang baik
b) Faktor spermatozoa yang kurang sempurna
c) Ketidak suburan lapisan dalam rahim (endometrium) yang
disebabkan oleh kekurangan gizi
d) Faktor penyakit sistemik
3. Rokok
a. Pengertian rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70
hingga 120 mm (bervarasi tergantung negara) dengan diameter 10
mm yang berisi daun-daun tembakau yang dicacah. Rokok dibakar
pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihirup lewat mulut pada ujung lain (Jaya, 2009).
b. Zat yang terkandung dalam rokok
Efek penghisap asap rokok mengalami resiko dibandingkan
dengan yang tidak menghisap asap rokok yaitu : 14 kali lebih besar
terkena resiko kanker paru-paru, mulut dan tenggorokan, 4 kali lebih
22
besar terkena kanker esophagus, 2 kali lebih besar terkena kanker
kandung kemih, 2 kali lebih besar terkena serangan jantung
(Jaya, 2009)
Asap rokok terdiri dari 4000 senyawa kimia dan 200
diantaranya beracun,anatara lain karbon Monoksida yang dihasilkan
oleh asap rokok yang dapat menyebabkan pembuluh darah kram,
sehingga tekanan darah bisa naik dan dinding pembuluh darah dapat
robek. Gas CO berpengaruh negatif terhadap pernafasan karena gas
CO dapat menurunkan peredaran oksigen dan orang yang
menghirupnya bisa meninggal dunia karena terus-menerus
menghirup gas CO yang bisa menyebabkan keracunan. Nikotin juga
dapat merangsang naiknya tekanan darah serta kadar kolesterol
dalam darah,yang erat kaitannya dengan terjadinya serangan jantung
(Jaya, 2009).
c. Jenis asap rokok
Menurut Jaya (2009), ada dua macam asap rokok yang
mengganggu kesehatan yaitu :
1) Asap utama (mainstream) adalah asap yang dihisap oleh
perokok.
2) Asap sampingan (sidestream) adalah asap yang merupakan
pembakaran dari ujung rokok, kemudian menyebar ke udara.
Penghisap asap sampingan memiliki resiko yang lebih tinggi
untuk menderita gangguan kesehatan akibat rokok. Perokok pasif
23
adalah orang-orang yang tidak merokok namun menjadi korban
perokok karena turut menghisap asap sampingan. Perokok aktif ada-
lah orang-orang yang menghisap rokok secara langsung
(Jaya, 2009).
d. Bahaya asap rokok
1) Bahaya asap rokok pada ibu hamil
Menurut Oktavianis (2011), dampak negatif rokok dan
asapnya terhadap ibu hamil diantaranya ancaman persalinan
prematur, ketuban pecah sebelum waktunya, ancaman lepasnya
plasenta sebelum lahir, plasenta previa.
Menurut Satiti (2009), bahaya asap rokok pada ibu hamil antara lain :
a) Mengalami kelahiran prematur, komplikasi kehamilan, dan
kematian bayi saat dilahirkan.
b) Memiliki resiko kehamilan ektopik sehingga untuk
mengangkat janin tersebut harus di operasi.
c) Air ketuban pecah sebelum waktunya.
d) Wanita hamil yang merokok terancam risiko keguguran
hingga 25 persen dari pada tidak merokok.
Paparan asap rokok menyebabkan kejadian BBLR. Pada
kelompok usia kehamilan < 37 minggu karena di dalam rokok
terdapat senyawa kimia berbahaya yang terkandung di dalam
asap rokok, yang akan masuk ke dalam aliran darah ibu,
sehingga akan membawa pengaruh buruk kepada janin yang di
24
kandungnya (Satiti, 2009).
Pengaruh nikotin yang terkandung di dalam rokok
menimbulkan kontraksi pada pembuluh darah, akibatnya aliran
darah ke janin melalui tali pusat janin akan berkurang, sehingga
mengurangi kemampuan distribusi zat makanan yang
diperlukan oleh janin. Selain itu akibat karbon monoksida yang
terkandung dalam asap rokok akan mengurangi kerja
haemoglobin dalam darah dan oksigen yang disuplai ke janin
menjadi terganggu, sehingga kondisi ini dapat beresiko
melahirkan bayi prematur (Oktavianis, 2011).
Peningkatan resiko terjadi pada ibu hamil yang tidak mau
berhenti merokok selama kehamilan berlangsung yang akan
mengakibatkan keguguran dan plasenta dapat terlepas dari rahim
sehingga terputuslah aliran makanan kepada bayi yang akhirnya
akan menyebabkan kematian pada sang bayi (Jaya, 2009).
2) Bahaya asap rokok pada janin
Dampak terhadap janin adalah berat badan janin lebih
rendah dari normal kematian janin di dalam rahim, meningkat
resiko kematian janin mendadak (Sudden Infant Death
Syndrom/SIDS).
Menurut Satiti (2009), Bahaya asap pada janin antara lain:
a) Menempatkan janin pada resiko yang lebih tinggi untuk
terkena sindrom kematian bayi mendadak
b) Memiliki resiko berat badan lahir rendah
25
c) Janin mempunyai kemungkinan lebih besar untuk
mengalami penurunan fungsi paru
d) Menghambat pertumbuhan janin
Setiap hisapan rokok akan mengakibatkan penderitaan
bagi calon bayi. Berdasarkan penelitian, 1 dari 3 wanita yang
merokok lebih dari 20 batang dalam sehari, melahirkan bayi
dengan berat badan kurang. Resiko kelahiran prematur
meningkat, yaitu rata-rata dua kali lipat dari wanita bukan
perokok. Penyebab utamanya adalah darah yang mengalir ke
janin terhambat sehingga asupan gizi untuk janinnya berkurang
(Jaya, 2009).
26
B. KERANGKA TEORI
Gambar 2.1 Kerangka teori
Modifikasi : Notoatmodjo (2012), Jaya (2009), Rahmawati (2011)
Pengetahuan
1. Definisi Pengetahuan
2. Tingkat pengetahuan
3. Cara memperoleh
pengatahuan
4. Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan
5. Cara pengukuran
pengetahuan
Kehamilan
1. Pengertian kehamilan
2. Tanda-tanda kehami-
lan
3. Klasifikasi kehamilan
4. Komplikasi
kehamilan
Rokok
1. Pengertian Rokok
2. Zat yang terkandung
dalam rokok
3. Jenis rokok
4. Bahaya asap rokok
27
C. KERANGKA KONSEP
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak Diteliti
Gambar 2.2 Kerangka konsep
Modifikasi: Wawan dan Dewi (2011) dan Riwidikdo (2013)
Tingkat Pengetahuan ibu
hamil tentang bahaya
asap rokok
Baik
Cukup
Kurang
Faktor-faktor yang
mempengaruhi penge-
tahuan :
1. Faktor Internal
a. Pendidikan
b. Pekerjaan
c. Umur
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan
b. Sosial budaya
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
membuat gambaran atau deskripsi suatu keadaan secara objektif. Deskriptif
yaitu penelitian yang didalamnya tidak ada analisis hubungan antar variabel,
tidak ada variabel bebas dan terikat, bersifat umum yang membutuhkan
jawaban dimana, kapan, berapa banyak, siapa dan analisis statistik yang
digunakan adalah deskriptif (Hidayat, 2007). Kuantitatif adalah data yang
berbentuk angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap
data tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2013).
Penelitian yang dilakukan menggambarkan tentang Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya Asap Rokok di BPM Ririn Yulianti
Sawahan Ngemplak Boyolali.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi dilakukan penelitian dan
sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian (Notoatmodjo, 2012).
Penelitian ini dilaksanakan di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak
Boyolali.
29
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk
melakanakan penelitian (Notoatmojo, 2012). Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan April 2015.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Menurut Arikunto (2013), populasi adalah keseluruhan subjek yang
diteliti. Sedangkan menurut Setiawan (2011), populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini populasi yang
diteliti adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di
BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali pada bulan April 2015
dengan jumlah kunjungan ibu hamil 35 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau se-
bagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Sugiyono, 2009). Apabila populasi kurang dari 100 lebih baik diambil
semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10%-15% atau
20%-25% atau lebih (Arikunto, 2013). Sampel dalam penelitian ini
adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di BPM
30
Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali pada bulan April 2015 yang
berjumlah 35 ibu hamil.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel merupakan proses penyeleksian porsi
dari populasi untuk dapat mewakili populasi. Cara-cara yang ditempuh
dalam pengambilan sampel agar memperoleh sampel yang benar-benar
sesuai dengan keseluruhan objek penelitian. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini adalah total sampling atau sampling jenuh yaitu
dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel
(Hidayat, 2007).
D. Variabel Peneltian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
yang memiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep
penelitian tertentu (Notoatmodjo, 2012).
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Bahaya Asap Rokok.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek
atau fenomena (Hidayat, 2007).
31
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No. Nama Definisi Indikator Alat Ukur Skala
Variabel Operasional
1. Tingkat Kemampuan 1. Baik : kuesioner Ordinal
Pengetahuan Ibu Hamil (x) > mean +1 SD
Ibu untuk 2. Cukup :
Hamil menjawab mean -1 SD ≤ x ≤
Tentang dengan benar mean + 1 SD
Bahaya tentang bahaya 3. Kurang :
Asap Rokok asap rokok (x) < Mean – 1 SD
pada ibu hamil
bahaya asap rokok
pada janin
Sumber : Riwidikdo, 2013
F. Instrumen Penelitian
Menurut Notoatmodjo (2012), instrumen penelitian adalah alat-alat
yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Pada penelitian ini instrumen
yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner. Kuesioner meru-
pakan alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan beberapa daftar pertan-
yaan. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup (closed ended) atau terstruktur dimana angket tersebut dibuat
sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih atau menjawab
pada jawaban yang sudah ada). Cara pengisian kuesionar dengan cara
memberikan tanda (√) pada jawaban yang dianggap benar. Dengan
pernyataan positif (favorable) jika jawaban benar mendapatkan nilai 1 dan
jawaban salah mendapatkan nilai 0 dan pertanyaan negatif (unfavorable) jika
jawaban salah mendapatkan nilai 1 dan jika jawaban benar mendapatkan nilai
32
0 (Hidayat, 2007). Isi kuesioner terdiri dari bahaya asap rokok pada ibu hamil
dan bahaya asap rokok pada janin.
Untuk mempermudah dalam menyusun instrumen, maka diperlukan
kisi-kisi dari instrumen penelitian ini :
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner tentang Bahaya Asap Rokok
(Uji Coba Instrument)
Variabel Sub variabel Pernyataan jumlah
Favorabel Unfavorabel Soal
Tingkat 1. Bahaya asap rokok 2,10*,12,17, 3,6,8,14,16, 18
Pengetahuan pada ibu hamil 19,20,27,33 18,23,28*,32,
Ibu hamil 34
Tentang 2. Bahaya asap rokok 1,5,7,9,11, 4,13,21,24, 17
Bahaya pada janin 15,22,25*, 26,29,31
asap rokok 30,35
Jumlah 35
Keterangan *) = tidak valid
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner tentang Bahaya Asap Rokok (penelitian)
Variabel Sub variabel Pernyataan jumlah
Favorabel Unfavorabel Soal
Tingkat 1. Bahaya asap rokok 2, 12,17, 3,6,8,14,16, 16
Pengetahuan pada ibu hamil 19,20,27,33 18, 23, 32,34
Ibu hamil
Tentang 2. Bahaya asap rokok 1,5,7,9,11, 4,13,21,24 16
Bahaya pada janin 15,22,30,35 26,29,31
asap rokok
Jumlah 32
Untuk mengetahui kuesioner penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu
dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Untuk uji validitas dan reliabilitas
dilakukan di tempat yang berbeda, tetapi karakteristiknya sama
(Riwidikdo, 2013). Uji coba instrumen dilaksanakan di BPM Tri Rahayu
Pandean Ngemplak Boyolali pada bulan Maret 2015. Jumlah responden untuk
33
uji coba sebanyak 30 responden karena menurut Riwidikdo (2013), jumlah
minimal untuk uji coba adalah 30 responden.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Hidayat, 2014). Suatu
instrument dikatakan valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Se-
baliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Untuk mengukur instrumen yang telah dibuat digunakan rumus product
moment. Rumus product moment yaitu :
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi setiap item dengan skor total.
N : Jumlah responden
X : Skor pertanyaan
Y : Skor total
XY : Skor pertanyaan dikalikan skor total
Instrumen dinyatakaan valid ini apabila rhitung > rtabel (0,361) dengan
taraf signifikasi 0,05 (Riwidikdo, 2013).
Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang dilaksanakan di BPM
Tri Rahayu Pandean Ngemplak Boyolali dengan 35 pernyataan
didapatkan hasil 32 butir soal dinyatakan valid dan 3 butir dinyatakan
tidak valid. Pernyataan yang tidak valid yaitu nomor 10, 25 dan 28
karena kurang dari 0,361. Pernyataan yang tidak valid tidak digunakan
34
untuk penelitian selanjutnya. Jadi kuesioner untuk penelitian hanya
terdiri dari 32 item pernyataan.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap
asas (ajeg) bila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama,
dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2012).
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha
Cronbach dengan bantuan program komputer SPSS for windows yang
dapat digunakan baik untuk instrument yang jawabannya berskala
maupun bersifat dikotomis (hanya mengenal jawaban yang benar dan
salah). Rumusnya adalah sebagai berikut :
Keterangan :
rxy : Rehabilitas instrument
k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ϭb2
: Jumlah varians butir
Ϭt2 : Varians total
Dengan menggunakan Alpha Croncbach, kuesioner dikatakan
reliabel apabila nilai alpha > 0,7 (Riwidikdo, 2013).
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan metode
Alpha Croncbach diperoleh nilai koefisien alpha sebesar 0,913 hasil ini
35
lebih besar dari pada 0,7, sehingga kuesioner penelitian dinyataan
reliabel dan selanjutnya akan dipergunakan sebagai penelitian.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada Ibu
hamil di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali. Kemudian
menjelaskan sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh
peneliti.
Data yang diperoleh terdiri dari :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian
dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data
langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Arikunto,
2013). Pada penelitian ini data primer diperoleh dari hasil pengisian
kuesioner pengetahuan ibu hamil tentang bahaya asap rokok.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung
diperoleh peneliti dari subjek penelitian (Arikunto, 2013). Pada
penelitian ini data sekunder diperoleh dari dokumentasi di BPM Ririn
Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali yang berupa jumlah ibu hamil
yang berkunjung pada Januari – September 2014 yang berjumlah 315 ibu
hamil.
36
H. Metode Pengolahan Dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2012), proses pengolahan data melalui
tahap-tahap antara lain:
a. Penyuntingan (Editing)
Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan
melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau
ternyata masih ada data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak
mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut
dikeluarkan (droup out), tetapi dengan memperhatikan beberapa hal
dalam pemeriksaan yaitu:
1) Kesesuaian jawaban responden dengan pernyataan
2) Kelengkapan pengisian daftar pernyataan
3) Mengecek macam isian data
b. Pengkodean (coding)
Setelah penyuntingan diselesaikan, kegiatan selanjutnya yang
dilakukan memberi kode dalam hubungan dengan pengolahan data
jika akan menggunakan komputer, yakni mengubah data berbentuk
kode sesuai dengan jawaban kalimat atau huruf menjadi data angka
atau bilangan.
c. Memasukkan data (Data Entry)
Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu
masing-masing.
37
d. Tabulating
Membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau
yang diinginkan oleh peneliti.
e. Pembersih Data (Cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden
selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat
kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,
ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan
atau korelasi.
2. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel
dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan
prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012). Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan SPSS for windows. Untuk variabel
pengetahuan Ibu Hamil dikumpulkan melalui kuesioner kemudian
ditabulasi dan dikelompokkan dan diberi skor.
Menurut Riwidikdo (2013), cara pengukuran pengetahuan
menggunakan rumus :
a. Baik, bila responden (x) > mean +1 SD
b. Cukup, bila nilai mean -1 SD ≤ x≤ +1 SD
c. Kurang, bila nilai responden (x) < mean -1 SD
38
Menurut Riwidikdo (2013), untuk mencari nilai rata-rata diperoleh
dengan rumus :
Rumus : X =
Keterangan :
X : Rata-rata (mean)
: Jumlah seluruh jawaban responden
N : Jumlah maksimal yang harus diperoleh responden
Menurut Riwidikdo (2013), simpangan baku (standard deviation) adalah
ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-
nilai (data) terhadap rata-ratanya.
Rumus :
SD =
Keterangan:
SD : Simpangan baku (standard deviation).
X1 : Nilai responden
n : Jumlah responden
menurut Riwidikdo (2013), skor prosentase digunakan untuk
mengkategorikan data interval dalm beberapa kategori.
Rumus
Skor prosentase =
39
I. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2007), etika penelitian merupakan masalah yang
sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian berhubungan langsung
dengan maslah manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan.
Masalah etika yang baru diperhatikan antara lain :
1. Informed Concent
Informed Concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed
concent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan
informed concent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka
harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia,
maka peneliti harus menghormati hak pasien.
2. Anonymity (tanpa nama)
Anonymity merupakan jaminan dalam mengguanakan subjek penelitian
dengan cara tidak memberikan atau mencatumkan nama responden pada
lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan
data atau hasil penelitian yang disajikan.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Kerahasiaan (confidentiality) merupakan masalah etika dengan
memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi
maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah
40
dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
J. Jadwal Kegiatan
Dalam jadwal kegiatan diuraikan langkah-langkah kegiatan ini dari
mulai menyusun proposal penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsung
tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2012). Jadwal kegiatan penelitian
terlampir.
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali terletak di desa Mo-
jorejo RT02 RW X Sawahan Ngemplak Boyolali. Jenis Pelayanan di BPM
Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali memberikan pelayanan yang
meliputi ANC (Ante Natal Care), persalinan, KB, Imunisasi, KIA (Kesehatan
Ibu dan Anak), pijat bayi dengan pelayanan 24 jam untuk persalinan. Fasili-
tas untuk mendukung pelayanan diantaranya 1 ruang pemeriksaan, 2 ruang
bersalin, 2 ruang nifas. BPM Ririn Yulianti menerapkan ibu dan bayi dirawat
dengan sistem rawat gabung (rooming in).
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden.
Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali yang
berjumlah 35 orang dapat dikategorikan dalam kelompok umur, pendidi-
kan dan pekerjaan yaitu :
42
a. Karakteristik Responden berdasarkan umur
Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Umur
No Umur Jumlah Presentase (%)
1. < 20 tahun 6 17,1%
2. 20-35 tahun 27 77,2%
3. > 35 tahun 2 5,7%
Total 35 100
Sumber : Data Primer, 2015.
Berdasarkan tabel 4.1 karakteristik responden berdasarkan umur
diperoleh data 6 responden (17,1%) berumur kurang dari 20 tahun,
27 responden (77,2%) berumur 20-35 tahun dan 2 responden (5,7%)
berumur lebih dari 35 tahun. Sehingga sebagian besar responden
berumur 20-35 tahun yaitu sebanyak 27 responden (77,2%).
b. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Jumlah Presentase (%)
1. SMP 14 40
2. SMA 21 60
Total 35 100
Sumber : Data Primer, 2015.
Berdasarkan tabel 4.2 karakteristik responden berdasarkan pen-
didikan diperoleh data responden yang mempunyai pendidikan SMP
sebanyak 14 responden (40%), pendidikan SMA sebanyak 21 re-
sponden (60%). Jadi responden dalam penelitian ini sebagian besar
berpendidikan SMA yaitu sebanyak 21 responden (60%).
43
c. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah Presentase (%)
1. IRT 18 51,4
2.
3.
Swasta
Wiraswasta
13
4
37,2
11,4
Total 35 100
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan tabel 4.3 karakteristik responden berdasarkan peker-
jaan diperoleh data 18 responden (51,4%) sebagai ibu rumah tangga,
13 responden (37,2%) bekerja dibidang swasta, 4 responden (11,4%)
bekerja dibidang wiraswasta. Jadi responden dalam penelitian ini se-
bagian besar Ibu rumah tangga yaitu sebanyak 18 responden
(51,4%).
d. Karakteristik Responden berdasarkan Sumber Informasi
Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Sumber Informasi
No Sumber Informasi Jumlah Presentase (%)
1. TV 18 51,4
2.
3.
Radio
Majalah
8
5
22,8
14,2
4. Tidak mendapatkan informasi 4 11,4
Total 35 100
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan 4.4 karakteristik responden berdasarkan sumber
informasi diperoleh data 18 responden (51,4%) melalui tv, 8 re-
sponden (22,8%) melalui radio, 9 responden (25,7%) melalui maja-
lah. Jadi responden dalam penelitian ini sebagian besar memperoleh
informasi melalui televisi yaitu sebanyak 18 responden (51,4%).
2. Hasil Penelitian
44
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 17.0
didapatkan nilai mean yaitu 20,4857 dan standar deviasi 3,65716 seperti
tertera pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.5 Nilai Mean dan Standar Deviasi
Variabel Mean Standar Deviasi
Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Bahaya Asap
Rokok
20,4857 3,65716
Sumber : Data Primer, 2015.
Berdasarkan tabel 4.5 nilai mean dan standar deviasi dapat dikategori-
kan menjadi 3 tingkat pengetahuan yaitu :
a. Baik : (x) > mean + 1 SD
(x) > 20,4857 + 3,65716
(x) > 24,14286
Jadi pengetahuan baik jika nilai responden > 24,14286
b. Cukup : mean – 1 SD ≤ (x)≤ mean + 1 SD
20,4857 - 3,65716 ≤ x ≤ 20,4857 + 3,65716
16,82854 ≤ x ≤ 24,14286
Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden 16,82854 ≤ x ≤
24,14286
c. Kurang : (x) < mean – 1 SD
(x) < 20,4857 - 3,65716
(x) < 16,82854
Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden < 16,82854
45
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Baha-
ya Asap Rokok di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali
No Tingkat Pengetahuan Frekuensi %
1 Baik 7 20
2 Cukup 21 60
3 Kurang 7 20
Jumlah 35 100
Sumber : Data Primer, 2015.
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui Tingkat Pengetahuan Ibu Ham-
il Tentang Bahaya Asap Rokok di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngem-
plak Boyolali yang berpengetahuan baik sebanyak 7 responden (20%),
berpengetahuan cukup 21 responden (60%) dan yang pengetahuan ku-
rang 7 responden (20%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Ting-
kat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya Asap Rokok di BPM Ririn
Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali terbanyak pada kategori cukup
yaitu 21 responden (60%).
C. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukan Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
bahaya asap rokok di BPM Ririn Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali re-
sponden dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 7 responden (20%),
tingkat pengetahuan cukup sebanyak 21 responden (60%), dan yang mempu-
nyai pengetahuan kurang sebanyak 7 responden (20%).
46
Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi
melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penci-
uman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat
penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior) (Notoatmod-
jo, 2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan dipengaruhi oleh
pendidikan, pekerjaan, umur, informasi, lingkungan dan sosial budaya (Wa-
wan dan Dewi, 2011).
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan diperoleh hasil re-
sponden yang berpendidikan SMP berjumlah 14 responden yang memiliki
tingkat pengetahuan baik tidak ada, berpengetahuan cukup sebanyak 8 re-
sponden dan berpengetahuan kurang sebanyak 6 responden. Responden yang
berpendidikan SMA berjumlah 21 responden yang memiliki tingkat penge-
tahuan baik sebanyak 7 responden, berpengetahuan cukup sebanyak 14 re-
sponden dan berpengetahuan kurang tidak ada. Berdasarkan data tersebut
dapat disimpulkan bahwa pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan
seseorang. Hal tersebut sesuai teori yang disampaikan Wawan dan Dewi
(2011), pendidikan mempengaruhi proses belajar makin tinggi pendidikan
seseorang semakin mudah pula menerima informasi dan pada akhirnya se-
makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki.
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan diperoleh hasil ibu
hamil yang tidak bekerja (sebagai Ibu rumah tangga) berjumlah 18 responden
47
yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 5 responden, berpenge-
tahuan cukup sebanyak 7 responden dan berpengetahuan kurang sebanyak 6
responden. Ibu hamil yang bekerja (sebagai pegawai swasta, wiraswasta) ber-
jumlah 17 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 2 re-
sponden, berpengetahuan cukup sebanyak 14 responden dan berpengetahuan
kurang sebanyak 1 responden. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan
bahwa pekerjaan tidak mempengaruhi pengetahuan seseorang karena ibu
yang tidak bekerja memiliki pengetahuan baik lebih banyak dari pada ibu
yang bekerja. Hal tersebut tidak sesuai dengan teori yang disampaikan oleh
Wawan dan Dewi (2011), pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh
pengetahuan dan pengalaman baik secara langsung maupun secara tidak lang-
sung. Sebaliknya orang yang tidak memiliki pekerjaan mereka tidak akan
memiliki banyak sekali pengalaman dan relasi sehingga pengetahuan yang
didapat juga sangat kurang.
Karakteristik responden berdasarkan usia diperoleh hasil ibu hamil yang
berumur kurang dari 20 tahun berjumlah 6 responden yang memiliki tingkat
pengetahuan baik tidak ada, berpengetahuan cukup sebanyak 1 responden dan
berpengetahuan kurang sebanyak 5 responden. Ibu hamil yang berumur 20-
35 tahun berjumlah 27 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik
sebanyak 7 responden, berpengetahuan cukup sebanyak 18 responden dan
berpengetahuan kurang sebanyak 2 responden. Ibu hamil yang berumur lebih
dari 35 tahun berjumlah 2 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik
tidak ada, berpengetahuan cukup sebanyak 2 responden dan berpengetahuan
48
kurang tidak ada. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa usia
mempengaruhi pengetahuan seseorang. Hal tersebut sesuai dengan teori yang
disampaikan oleh Wawan dan Dewi (2011). Usia mempengaruhi pengetahuan
terhadap perubahan fisik dan psikologi (mental), seseorang yang usianya su-
dah sangat dewasa cenderung pemikirannya lebih luas dan pengalamannya
lebih banyak sedangkan seseorang yang usianya masih muda maka pemikiran
dan pengalamannya masih belum begitu luas.
Karakteristik responden berdasarkan sumber informasi diperoleh hasil
ibu hamil yang mendapatkan informasi (TV, radio, majalah) berjumlah 31
responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 7 responden,
berpengetahuan cukup sebanyak 20 responden dan berpengetahuan kurang
sebanyak 4 responden. Ibu hamil yang tidak mendapatkan informasi ber-
jumlah 4 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik tidak ada, ber-
pengetahuan cukup sebanyak 1 responden dan berpengetahuan kurang
sebanyak 3 responden. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa
informasi mempengaruhi pengetahuan seseorang. Hal tersebut sesuai dengan
teori yang disampaikan oleh Wawan dan Dewi (2011). Informasi mem-
berikan kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu
mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan baru.
Lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukkan sikap pribadi
atau sikap informasi, dimana lingkungan juga memiliki andil dalam seseorang
memperoleh pengetahuan, jika lingkungan tersebut adalah lingkungan yang
mayoritas penduduk memiliki pendidikan yang rendah maka tingkat penge-
49
tahuan yang didapatkan juga rendah begitupun sebaliknya apabila mayoritas
penduduknya memiliki pendidikan yang tinggi maka seseorang akan mem-
iliki pengetahuan yang tinggi. Sosial budaya mempengaruhi seseorang dalam
memperoleh informasi dan pengetahuan, Informasi memberikan kemudahan
untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu mempercepat seseorang
untuk memperoleh pengetahuan baru.
Salah satu pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang ibu hamil ada-
lah pengetahuan tentang bahaya asap rokok. Menurut World Health Organ-
itation (WHO) pada tahun 2008 diperkirakan 45% wanita yang merokok dan
27% wanita hamil yang merokok. Di Indonesia yang merokok sekitar 2,3 %
dan pada ibu hamil sekitar 1,7%. Menurut Oktavianis (2011), dampak negatif
rokok dan asapnya terhadap ibu hamil diantaranya ancaman persalinan
prematur, ketuban pecah sebelum waktunya, ancaman lepasnya plasenta sebe-
lum lahir, plasenta previa. Dampak terhadap janin adalah berat badan janin
lebih rendah dari normal kematian janin di dalam rahim, meningkat resiko
kematian janin mendadak (Sudden Infant Death syndrom / SIDS).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat penge-
tahuan ibu hamil tentang bahaya asap rokok di BPM Ririn Yulianti Sawahan
Ngemplak Boyolali paling banyak pada ketegori cukup yaitu 21 responden
(60%). Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Eka Oktalili (2012)
dengan hasil bahwa Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Bahaya Asap
Rokok pada Janinnya di RB Kusumahati Pungkruk Jetis Jaten Karanganyar
pengetahuan paling banyak pada kategori cukup yaitu 27 responden (76,4%).
50
Hasil penelitian ini juga sama dengan penelitian Tri Windarti (2013) dengan
hasil bahwa Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya Asap Rokok di
BPS Khoirunissa desa Karangjati Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen
pengetahuan paling banyak pada kategori cukup yaitu 19 responden (55,9%).
Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor pendidikan, umur, informasi, lingkungan
sekitar dan sosial budaya.
D. Keterbatasan
Dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan, yaitu :
1. Kendala Penelitian
Ada beberapa reponden yang kurang lengkap pada saat pengisian
kuesioner sehingga peneliti harus mengunjungi kerumah responden untuk
melengkapi kuesioner.
2. Keterbatasan
a. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.
b. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden
hanya bisa menjawab benar atau salah sehingga tidak dapat men-
guraikan jawaban selain jawaban yang tersedia dan jawaban re-
sponden belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.
51
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang bahaya
asap rokok dapat disimpulkan :
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang bahaya asap rokok di BPM Ririn
Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali termasuk dalam kategori baik yaitu
sebanyak 7 responden (20%).
2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang bahaya asap rokok di BPM Ririn
Yulianti Sawahan Ngmplak Boyolali termasuk dalam kategori cukup yaitu
sebanyak 21 responden (60%).
3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang bahaya asap rokok di BPM Ririn
Yulianti Sawahan Ngemplak Boyolali termasuk dalam kategori kurang
baik yaitu sebanyak 7 responden (20%).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
bahaya asap rokok, maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah :
1. Bagi Responden
Diharapkan para ibu hamil meningkatkan pengetahuan tentang bahaya
asap rokok melalui informasi dari media cetak, televisi, radio dan ikut ser-
ta dalam penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh bidan.
52
2. Bagi BPM
Diharapkan bagi bidan atau petugas kesehatan lainnya dapat memberikan
penyuluhan kepada ibu hamil tentang bahaya asap rokok.
3. Bagi Pendidikan
Diharapkan dapat menambah referensi untuk mengembangkan penelitian
yang lebih lanjut tentang bahaya asap rokok.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan varia-
bel penelitian dan instrumen penelitian sehingga diperoleh hasil yang
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Amirudin. 2011. Bahaya Rokok.http://www.repository.usu.ac.id di akses tanggal
23 Oktober 2014.
Arikunto, S. 2013. ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek. Jakarta:
RinekaCipta.
Bandiyah, S. 2009. Kehamilan, Persalinan & Gangguan Kehamilan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Hidayat, A. 2007. MetodePenelitianKebidanandanTehnikAnalisis Data. Jakarta:
Salemba Medika.
______, A. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data Contoh
Aplikasi Studi Kasus. Jakarta: Salemba Medika.
Jaya, M. 2009. Pembunuh Berbahaya itu Bernama Rokok. Yogyakarta: Riz’ma.
Mandriwati, G. A. 2008. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta: EGC.
Manuaba, I.A.C. 2013. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Kb untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
_____________. 2014. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.
Oktalili, E. 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Bahaya Asap Rokok
Pada Janinnya di RB Kusumahati Pungkruk Jetis Jaten Karanganyar
Tahun 2013. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: STIKes Kusuma Husada.
Oktavianis. 2011. Efek Pemberian Asap Rokok Terhadap Kehamilan. Program
Studi D III Kebidanan STIKes Fort De Kock Bukit tinggi.
Pundiastuti, D. R. 2011. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Rahmawati, N. E. 2011. Ilmu Praktis Kebidanan. Surabaya: Victory Inti Cipta.
Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Rohima Pres.
___________. 2013. Statistik Untuk Penelitian Kesehatan Dengan Aplikasi
Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Rukiyah, A. Y. Yulianti, L. 2010. Asuhan Kebidanan 4 Patologi Kebidanan.
Jakarta: Tim.
Satiti, A. 2009. Strategi Rahasia Berhenti Merokok. Yogyakarta: Data Media.
Setiawan, A. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1 dan S2.
Yogyakarta: Nuha medika.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfa Beta.
Windarti, T. 2014. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya Asap Rokok
di BPS Khoirunissa Karangjati Kalijambe Sragen 2014. Karya Tulis
Ilmiah. Surakarta: STIKes Kusuma Husada.
Wawan, A. Dewi, M. 2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: nuha Medika.