Upload
intanagustifernandes
View
32
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
INTRO
Oksigen diperlukan bagi kelangsungan hidup sel (Berman & Snyder, 2012)
Untuk sampai ke sel keadekuatan sistem kardiopulmonal (Rebeiro dkk., 2015)
FiO2 dalam udara ruangan/atmosfer: 21%
TERAPI OKSIGEN
“pemberian oksigen pada konsentrasi di atas konsentrasi udara ruangan yang bertujuan untuk mengatasi atau mencegah hipoksemia, sehingga mencegah hipoksia jaringan yang dapat menyebabkan cedera atau bahkan kematian sel” (British Thoracic Society, 2011, hal.27, dalam College of Respiratory Therapists of Ontario, 2013).
TERAPI OKSIGEN
PRINSIP UTAMA:
Pemberian oksigen suplemental medikasi
indikasi harus jelas
dosis dan metode tepat
TERAPI OKSIGEN
KEBERHASILAN PENANGANAN HIPOKSIA:
Memerlukan pengenalan secara dini tanda & gejala klinisnya (seringkali tidak spesifik)
Patofisiologi hipoksia (Bateman & Leach, 1998):
Hipoksemia arterial
Kegagalan transport oksigen-hemoglobin
HIPOKSEMIA ARTERIAL
(1)tekanan parsial oksigen terinspirasi yang rendah (pada ketinggian)
(2)hipoventilasi alveolar (pada sleep apnea, overdosis narkotika/opiat)
(3)defisit difusi (pada pulmonal fibrosis atau interstitial lung disease)
(4)mismatch ventilasi-perfusi (V/Q) (asma akut, pneumonia, emboli paru, PPOK, atelektasis)
(5)pirau ekstra/intrapulmoner(shunts), yaitu perfusi tanpa adanya ventilasi (edema paru, R-L shunt/AV channels: ASD, VSD; ARDS, atelektasis)
KEGAGALAN TANSPOR O2-Hb
(1)perfusi jaringan yang tidak adekuat
(2)konsentrasi hemoglobin yang rendah
(3)kurva disosiasi oksigen yang abnormal
(hemoglobinopati, kadar
karboksihemoglobin yang tinggi)
(4)keracunan jaringan pada enzim
intraseluler (keracunan sianida,
septikemia)
INDIKASI
Klien terdokumentasikan atau dicurigai mengalami hipoksemia (PaO2<60 mmHg atau SaO2/SpO2<90% pada udara ruangan, atau nilai PaO2 dan/atau SaO2/SpO2 di bawah nilai yang diharapkan pada situasi klinis yang spesifik).
Catatan: PaO2 normal untuk anak-anak/dewasa : 80-100 mmHg PaO2 normal untuk neonatus : 50-80 mmHg SpO2 normal untuk bayi, anak, maupun dewasa: >95% SpO2 normal pada neonatus : >91% SpO2 untuk klien dengan penyakit jantung sianotik : >60% SaO2: saturasi oksigen arterial dinilai dari spesimen darah (AGD) SpO2: saturasi oksigen arterial dinilai dengan pulse oximetry
INDIKASI
Trauma berat Terapi jangka pendek (misalnya pada
keracunan karbonmonoksida) atau intervensi bedah (misalnya recovery pasca anestesi)
Absorpsi pneumotoraks
KONTRAINDIKASI
Klien tidak menyetujui terapi diberikan
Penggunaan kanula nasal atau kateter nasofaringeal pada klien neonatus dan anak-anak dengan obstruksi nasal
EFEK SAMPING POTENSIAL
1) Toksisitas oksigen
2)Stress oksidatif (pembentukan radikal
bebas)
3)Depresi ventilasi pada populasi klien
tertentu dengan hiperkarbia
4)Retinopati pada bayi prematur
5)Atelektasis absorpsi
PERHATIKAN!!!!
1) Patensi jalan napas
2)Direkomendasikan pada henti jantung &
henti napas, distress pernapasan,
hipotensi
3) Penilaian AGD
4) Hati-hati pada pasien dengan retensi CO2
(PPOK)
DOSIS INISIAL
Kondisi FiO2 (%)
Henti jantung atau henti napas 100
Hipoksemia dengan PaCO2<40
mmHg
40-60
Hipoksemia dengan PaCO2>40
mmHg
24 (inisial)
SISTEM PEMBERIAN O2
LOW FLOW SYSTEM (ALIRAN RENDAH)
LOW CONCENTRATION
HIGH CONCENTRATION
HIGH FLOW SYSTEM (ALIRAN TINGGI)
LOW CONCENTRATION
HIGH CONCENTRATION
ALL SYSTEMS REQUIRE:
1. Oxygen supply (wall outlet, tanks)
2. Flowmeter
3. Oxygen tubing
4. Delivery device (cannula, mask, etc)
5. (Humidifier)
6. (Pulse oxymeter)
LOW FLOW SYSTEM
Aliran yang diberikan < aliran inspirasi N
FiO2 bervariasi, bergantung pada RR, VT dan aliran yang diberikan (tidak dapat dihitung dengan pasti, hanya estimasi)
Estimasi kebutuhan (L/menit)
MV x 20%
MV=Minute Volume= RR x VT